“Min ho uisa
gak marah lagi kalau nanti eomma nya aku sebut eomma juga?”, kata Min hyo masih
suaranya pelan
Min ho
menggeleng, masih sambil jongkok di depan kursi roda min hyo lalu mengacak acak
rambut Min hyo,”gak.. eh ternyata aku baru tahu kalau gangster juga bisa
nangis.. padahal waktu kemarin kita ketemu pertama kali dan kamu minta
diobati.. kamu galak banget dan gak nangis ya! hehehe”
Ny lee
tertawa..
“itu kan biar
ada yang nolong aku,” ucap min hyo
“gak usah
begitu juga pasti aku tolong.. sumpah dokter kan harus menolong siapa saja yang
membutuhkan..biarpun kondisi perang, gempa, banyak penjahat sekalipun” senyum
Min ho
“uisa baik
yah.. jadi iri dengan kehidupan uisa,” senyum Min hyo
Min ho tertawa
,”rumput tetangga memang lebih hijau dari rumput rumah mu..” sambil masih
mengacak acak rambut Min hyo
“aduh.. acak
acakan nih rambut ku nanti!,” keluh min hyo sambil merapikan rambutnya yang
terurai sebahu
“kalau saya
jadi eomma kamu.. berarti Min ho uisa jadi kakak kamu dong ya??,” senyum Ny Lee
Min ho
mengelak,”ah.. mana mau aku jadi kakak dia, eomma.. adik judes, galak, bisanya
berantem aja.. kalau jalan juga pasti bisa lebih galak dari security mall”
“tapi kan nanti
aku bisa lindungi uisa, wee..daripada uisa.. bisanya Cuma aikido saja.. dah
sana uisa latihan gih,” ledek min hyo, dia membalikkan kursi rodanya
“pak Ban sudah
daritadi disini?? Ini orangnya... diajak latihan ya,” tambahnya
Ban menghormat
padanya,”baik, nona”
Ruangan
latihan......
“begini cara
pegang nya yang baik, uisa.. lihat saya,” ujar Ban..
“pandangan mata
lurus ya.. turunkan sejajar pundak..terserah uisa mau pegang gagangnya dengan
tangan kanan atau kiri,begitu juga dengan isi magasin nanti...tangan yang satu
lagi boleh pegang gagang bawah...atau menyilang untuk menahan daya
dorong..seperti ini.. tapi kalau uisa sanggup untuk hanya menahan dibawahnya,
itu lebih bagus ,”lanjutnya
“begini?,”ujar
Min ho
“tepat sekali, uisa..
tahan sedikit..jika uisa menembak, maka akan ada daya dorong dari senpi nya
sehingga kalau uisa tidak siap, bisa kaget dan agak mundur..coba sekarang,”
lanjut Ban
Maka Min ho
mencoba..
“dor!”
“waah...
hahahahaha.. gimana, pak Ban? Bagus??”, ujarnya
Pak Ban pun
memencet tombol papan tembak supaya lebih dekat
“wah,uisa..
lumayan lah.....hanya perlu latihan. Kalau perlu outdoor bersama teman-teman
disini,” puji pak Ban
“colt memang
senpi yang mudah dipakai.. dan paling mudah untuk closed combat.. jadi makanya
tuan Park mengijinkan memberikan pada uisa satu...hari ini uisa berlatih dengan
dua tangan..kapan kapan harus bisa dengan satu tangan,” pak Ban menunduk hormat
“wah... tapi
kalau begini caranya saya seperti seorang gangster.. dan saya baru pertama kali
pegang yang seperti ini,” kilah Min ho
Pak Ban
tersenyum, “nanti uisa juga akan terbiasa.. Nona Min hyo malah berlatih sejak
dia sangat kecil”
“ah,masak???gimana
ceritanya?,” Min ho penasaran
“seperti yang
diceritakan tadi, uisa,”
“oh”, ujar Min
ho singkat
“lalu dari sana
dia bertekad untuk belajar??,” tambahnya lagi
Pak Ban
mengangguk,”iya, uisa.. dan sebenarnya, dia sudah berkali kali turun dalam
kerjaan ayahnya, Tuan Park..hanya saja, kemarin bertemu waktu sialnya..”
“nah sekarang uisa
latihan lagi.. silahkan habiskan pelurunya, belum selesai..”, tambahnya sambil
memencet tombol.. papan tembak meluncur kembali ke tempatnya
Terdengar suara
sampai beberapa kali tembakan...
“wah... ini
seru sekali.. tapi saya benar-benar tidak berniat belajar ini!,” kata Min ho
tertawa
“Harus,uisa...
ini buat perlindungan uisa dan keluarga,” senyum pak Ban
“jadi...apa
saya harus ganti profesi dari dokter menjadi gangster?,” min ho masih tertawa
Pak Ban
senyum,”jangan, uisa.. biar bagaimanapun, menjadi dokter tetap yang terbaik
buat uisa”
“ah,pak Ban..
lalu..gimana dengan sekolahnya Min hyo??”
“min Hyo tidak
sekolah biasa, uisa.. dia sekolah khusus anak-anak orang kaya.. satu kelas
hanya 10 orang”
“oh,”... “lalu
sekarang dia kelas 2 high school?”
“iya,uisa..”
“jadi benar dia
itu sebenarnya trauma karena ditinggal ibunya ya?? pak Ban sudah berapa lama
disini??”
“sebelum nona
Min hyo lahir, uisa,”
“wah..lama
sekali..saya masih bingung dengan mereka..”
“mereka memang
begitu lah, uisa.. mereka yakin uisa bukan orang jahat”
“mari saya
ajarkan cara mengisinya,”tambah Ban...
“begini..
masukkan saja begini..lalu tekan.. clik! Langsung bisa dipakai.. bawanya tidak
naik ke atas pundak seperti film film ya, uisa.. bisa bikin tangan uisa gak
enak.. bawanya pelan santai di bawah pinggang seperti kita membawa barang biasa
saja,” senyum pak Ban
“ok,” Min ho
mengikuti
“ya.. bagus,uisa..
cepat sekali belajarnya,” puji pak Ban
“apa bapak
tidak bosan dengan kehidupan seperti ini??”, ujar Min ho sambil melihat lihat
senpi yang lain diatas meja
Pak Ban senyum
saja,”saya sudah merasa nyaman ikut tuan Park dan keluarganya,uisa...saya
pikir, disinilah kehidupan saya..dibanding saya menjadi gangster di kelompok
lain”
Min ho duduk
diatas meja sambil melipat tangan di tengah dadanya,” oh gitu..lantas, kenapa
pemerintah mau bekerja sama dengan kalian??”
“itu kebijakan
pemerintah,uisa..saya tidak berani mengutak atik..dan sebenarnya, saya hanya
pikir, tuan park masih punya banyak usaha baik-baik yang sekarang di bawah
pengawasan tuan Kamui dan juga beberapa anggota keluarganya”
“ya..saya Cuma
heran..kenapa bisa..apa saja sih usaha tuan Park ini?”
“banyak.. exim,
kapal, tender, lelang, pertanian, seni, jika uisa lihat..semuanya terlihat
baik”
Min ho
mengangguk sambil masih duduk diatas meja
“hanya
saja..kenapa mau berurusan dengan dunia hitam jalanan..,”
Ban hanya
tersenyum,”setiap orang punya alasan tersendiri, uisa.. begitu juga dengan
keluarga tuan Park sejak turun temurun”
“saya lebih
senang kalau Min hyo berhenti dengan aktivitasnya seperti itu..dan jadi yang
biasa saja,” Min ho sambil elus elus dagunya walau tidak berjanggut
Pak Ban senyum
lagi,”tapi kan uisa bukan bagian keluarga ini.. dulu Nyonya Park juga begitu...
beliau mantan anak walikota yang sama sekali melakukan kekerasan kecuali hanya
untuk membela diri.. tapi akhirnya berakhir tragis karena awal awalnya juga
sempat melarang Tuan park untuk tidak aktif lagi di dunia seperti ini”
“ah..lupa
saya..saya bukan bagian dari mereka,” ujar Min ho tertawa
“ada baiknya
jika uisa tidak suka terlibat lebih dalam lagi..uisa pergi jauh dari kota
ini..,”tambah Ban
“saya masih
memikirkan nasib saya besok di RS Daiyang,” kata Min ho sambil mengetuk ketuk
ujung meja
“saya yakin
tuan Park membantu..polisi bahkan kalah kekuasaan dengan beliau,” kata pak Ban
“lalu..percuma saja
kan..kalau saya bekerja disitu sedang saya harus pergi keluar dari kota ini?”
“saya akan coba
melamar di RS dekat tempat kakak saya..200km dari kota ini,”tambah Min ho
“kalau nona Min
hyo suka..dia pasti akan cari uisa kemanapun,” senyum pak Ban.
“maksudnya??”,
tanya Min ho
“sepertinya
nona Min hyo tidak ingin melepas uisa..,” sambil pak Ban nyengir kuda
Min ho Cuma
tertawa,”ah.. anak kecil.. besok juga sudah lupa,saya Cuma sebatas menolongnya
kemarin..ini juga membuat saya trauma..baru kali ini saya berurusan dengan
orang-orang macam kalian”
Pak Ban
tersenyum saja,”boleh dibilang mungkin kami terlihat jahat dimata banyak
orang..sebenarnya kami hanya bertahan hidup”
Min ho
senyum,”semua itu kan pasti ada sebab akibatnya, pak.. dan ada pula bagian efek
dari segala tindakan kita di manapun dan apapun.. jadi, semua itu pilihan..”
Min ho turun
dari meja,”jadi..apa saya sudah selesai??”
“silahkan kalau
uisa sudah capek..,” kata pak Ban
“ah.sebenarnya
gak terlalu..hanya mungkin perlu latihan..bisa jadi untuk olahraga tangan,”
ujar min ho
Tak berapa
lama,”saya pamit dulu, pak Ban.. senang bisa dilatih dengan bapak”
Bapak tua itu
tersenyum,”senang juga bisa melatih uisa..cepat belajar”
Min ho
menghormat dan keluar ruangan itu
“entah apa
jadinya kalau aku jadi bagian disini...akan sulit keluar dari lingkaran
hitam,”katanya sambil melintasi lorong antar ruangan
“ah...itu
sepertinya bukan urusan ku,”tambahnya lagi
Lantas dia
menuju bungalow, tempat dia dan ibunya tinggal sementara..
Lalu duduk di
kursi depan kolam koi
“haaahhh..rasanya
lama sekali satu minggu. Sudah kangen sama RS,”
Lalu dia
mengambil makanan ikan dan disebar-sebar
“min ho,” suara
Ny lee memanggil
“ya, eomma??moeus??”
Sang ibu duduk
disampingnya,”eomma rasa... selepas ini kita harus pindah”
Min ho diam
sejenak
“ide ku juga
begitu, eomma... mungkin aku akan cari RS yang dekat dengan tempat tinggal
kakak.. aku akan hubungi kakak supaya sementara bersedia menampung kita...
habis kita pulang dari sini”
“pada dasarnya eomma
tidak keberatan karena berarti sama saja dengan eomma mengasuh cucu-cucu..
tetapi yang eomma khawatirkan, kamu agak sulit mencari pekerjaan di sana nanti”
Min ho senyum
,” aku rasa, tidak ,eomma... Sung Young mungkin bisa bantu juga carikan
channel..atau aku cari sendiri melamar via internet.. posisi dokter sekarang
kan berbeda-beda, eomma.. “
“hubungan mu
dengan sung young bagaimana??”
Min ho diam
lagi sejenak
“baik-baik”
Ny lee menoleh
padanya,”yakin semuanya akan baik-baik??”
Min ho diam
lagi sebentar...”yah. ada ributnya, hehehehe”
“kenapa??”,
ujar eomma nya
“ayahnya ingin
dia pergi ke luar negeri untuk belajar bukan spesialis, tapi justru belajar
bisnis dan sung young gak mau itu”
“oh... lalu
kenapa jadi kalian yang ribut??”
“sung young
memaksa aku untuk ikut dengan dia ke amerika, eomma.. dan aku tidak mau...
bukan tidak mau...tidak semudah itu”
“sung young
sangat sayang sama kamu,” ny lee senyum
“aku faham, eomma..
tapi tidak semudah itu.. aku menghargai usaha nya supaya dia tidak jadi ke
amerika dan mungkin kita akan segera bertunangan, karena aku pikir satu tahun
sudah cukup untuk sebuah hubungan.. tapi lama kelamaan sung young seperti
memaksa ku untuk mengikuti langkahnya... “
“lalu?”, tanya
ny lee
“lalu yang aku
bingungkan.. ketika aku beberapa kali ingin sekali bertemu orangtuanya, sama
sekali pertanyaan ku tidak dijawab olehnya, kapan aku bisa,” tambahnya
“bagaimana aku
bisa tahu keluarganya jika bertemu saja tidak boleh?? Bukankan dulu juga kakak
dilamar, orangtua mereka datang ke rumah kita??”
Ny lee
mengangguk
“sebenarnya aku
juga bingung dengan arah pikiran sung young kalau aku bertanya tentang
keluarganya... entah kenapa dia begitu mengelak.. rasanya bukan seperti pacaran
yang serius, tapi seperti hura-hura saja”
“anak eomma
yang satu ini daridulu sepertinya selalu serius dalam sebuah hubungan ya,”
senyum Ny lee
“lantas. Jika
begitu.. sebenarnya masih bisa diselesaikan, bukan??,” tambah Ny lee
Min ho
mengangguk “akan aku usahakan.. bagaimanapun, aku bukan lelaki yang gampang
memutuskan hubungan, eomma.. kecuali sung young sendiri yang meminta”
“eomma hanya
tidak ingin ada sakit hati dikeduanya.. karena eomma melihat, walau sung young
keras , tetapi hatinya masih banyak kebaikan”
Min ho
mengangguk “ya, eomma..dan aku pun masih sayang sama sung young..Cuma, aku
begitu heran, kenapa sung young tidak berusaha mencari ku ,biasanya dia sangat
care sama aku dalam keadaan sempit”
“kita
bersembunyi ditempat yang tidak diketahui banyak orang, anak ku...mungkin sung
young mencoba untuk menghubungi tetapi hp kamu sendiri tidak dibawa, eomma juga
tidak membawa”
“ya sudahlah...
“, ujar Min ho
“semoga dia
baik-baik saja,” tambahnya
“hari-hari akan
cepat berlalu disini.. aku berharap, begitu kita pulang, semuanya akan aman dan
aku berusaha menyusun rencana baru... termasuk kalau sung young bersedia, aku
akan melamar dia sekalian.. hanya saja, ya itu,eomma.. aku mau bertemu
orangtuanya”
“iya, semoga,
anak ku...,” ujar Ny lee sambil memeluk anaknya dari samping
Min ho membalas
pelukannya
Dan..hari-hari pun
berlalu.. diisi dengan perbincangan mereka dan juga Min ho yang sibuk latihan
dengan senpi nya...