Minho diundang kembali ke rumah Tuan
Park untuk membicarakan masa depan dia dan anaknya.. Tuan park sepakat bahwa
Minhyo harus pergi ke amerika, belajar sekitar 4-5 tahun untuk meneruskan
bisnis keluarganya.
"Saya sudah mengetahui dari
mulut Minhyo sendiri bagaimana Uisa serius dengan anak saya," kata Tuan
park
"tetapi yang patut diperhatikan
adalah bahwa Minhyo bukan anak yang bebas, yang bisa pergi kemana saja,
sedangkan dia sudah berkali kali menjadi sasaran pembunuhan dari beberapa
orang," lanjutnya lagi
"saya faham, Tuan park.. tetapi
saya pikir yang namanya cinta tidak kenal bahaya," ujar Minho menunduk
hormat
Park Jung Hwan tertawa,"anak
muda sekarang suka hal hal nekat"
"ketika kemarin beberapa kali
juga saya dan dia mengalami hal hal bahaya.. saya pikir disetiap kehidupan kita
selalu ada resiko," diplomatis Minho
"anak muda... saya juga
sebenarnya ingin sekali menjadikan Minhyo orang biasa yang sama sekali tidak
terlibat dengan dunia seperti ini..,"
"tetapi Minhyo sudah terlanjur
terlibat," lanjut Park lagi
"kalau begitu.. ijinkan saya
mengeluarkan anak tuan dari dunia seperti ini," Minho menunduk hormat
Park jung hwan menepuk nepuk
pundaknya Minho
"hahahahaha..saya suka sekali
anak muda seperti kamu,"
"jadi?," senyum Minho
"ya..silahkan saja..saya tidak
melarang anak saya berhubungan dengan Uisa.. hanya saja, Uisa mesti menunggu
sekitar 5 tahun.,"
Minho senyum senyum
aja,"bisa... ,"
"jadi..tunggu dia lulus kelas
tiga dulu..saya takut kena aturan pemerintah,hahahaha," tawa Tuan Park
"padahal aslinya tidak ada
aturan itu," kata Minho
"memang tidak ada.. saya hanya
cukup bingung kenapa anak saya jatuh cinta sama orang yang jauh lebih tua.. dan
sama sekali berbeda,"
"dan..Minhyo sudah mulai
berubah...menjadi tidak terlalu urakan, tidak main perintah.. berfikir
panjang..tidak seperti yang lalu lalu.. dan saya fikir itu semua karena dia
berteman dengan Uisa," puji tuan park
"ah..setiap orang pasti bisa
berubah, Tuan," senyum Minho
"dan saya senang dengan
perubahan itu..,"
"semenjak dia ditinggal ibunya,
dia jadi berubah kasar..," kenang Tuan Park
"karena mungkin waktu
kecil..dia lebih dekat dengan ibunya dibanding dengan saya," tambahnya
lagi
Minho menyimak cerita
"dan saya tidak bisa pindah ke
lain hati..saya putuskan untuk tidak menikah lagi, tidak mencari wanita lain
karena saya ingin lihat Minhyo besar dan cinta saya tidak terbagi selain untuk
anak anak saya,"
"anda tipe lelaki setia,"
puji Minho
"begitulah," jawab Park
ringan
Minhyo menguping pembicaraan mereka
Tuan park tahu,"jangan suka
menguping...sini masuk"
Minhyo membuka pintu dan terkekeh
kekeh,"khu khu khu..appa tahu aja"
Minho senyum, dia melambaikan tangan
ke minhyo dan menyuruhnya duduk disampingnya
"jadi sebenarnya kamu jatuh
cinta pada pandangan pertama ya...sama Uisa??," goda Tuan park ke anaknya
sendiri
"ah..enggak kok, appa..
kayaknya Minho yang gitu deh," kilah Minhyo
"gak apa sih...berarti anak appa
sudah besar..cuma, yang namanya mencintai dan dicintai itu butuh proses..dan
kamu harus dewasa," kata park lagi
"iya, appa...Minho banyak
tunjukkan aku kok..iya kan, namja??," Minhyo sandaran di bahu minho
"mulai besok..kamu harus
belajar caranya mengatur rumah," senyum licik Tuan park
"wah...ternyata..gaya senyum
ayah dan anak sama," kata MInho dalam hati
"waaah...gak bisa begitu,appa..
kemarin kemarin aku sudah disuruh belajar masak sama Minho..masak sekarang appa
suruh juga???," Minhyo membela diri
"itu kan pacarmu yang
suruh...ini sekarang appa.. ," senyum tuan park..masih dengan ekspresi
licik
Minho senyum senyum
saja,"masakannya masih suka asin,Tuan.."
Tuan park tertawa,"itu karena
saya tidak pernah menyuruhnya pergi ke dapur sama sekali."
"mulai besok..jadi perempuan...
belajar masak ..ingat..lelaki itu diruntuhkan juga dari perutnya..dengan
masakan orang yang dicintainya... benar kan..Minho Uisa??,"
Minho senyum,"iya,Tuan"
"ah...itu kan karena appa dan
namja memang tipikal cowok rumahan...," kilah Minhyo
"gak begitu...hampir semua
lelaki begitu," kilah Tuan park
"lelaki bisa selingkuh jika
isterinya tidak memperhatikan perutnya," nasehat tuan park
"jadi aku setiap hari harus
masak untuk Minho..begitu??," ujar Minhyo
"iya..seperti mama mu..yang
suka masak untuk appa," senyum tuan park
"kalau aku mau jalan
jalan...gimana??," tawar Minhyo
"kalau sudah bersuami... mana
bisa kamu jalan jalan seenaknya..,"ujar tuan park
"dan kamu tidak boleh lagi
bermain main dengan senjata," tambahnya
"appa..kok??," potong
minhyo
"kecuali terdesak..appa belum
selesai,"
"aku mau ke rumah Minho, appa..
kangen sama eomma lee," pinta minhyo
"silahkan.. appa juga harus ada
meeting...sebentar lagi pembagian deviden, jadi harus dirapatkan dengan para
komisaris,"
"saya permisi, Minho Uisa,"
Tuan park berdiri dan menunduk hormat
Minho berdiri dan menunduk hormat,
sampai tuan park keluar ruangan
Mereka kembali ke rumah Minho...
"eomma...," teriak minho
dibalik pintu gerbang
"tidak terkunci, namja..,"
kata minhyo
"aneh...," pikir minho
Rumah minho seperti rumah orang
china dan korea dijaman dulu.. pagarnya berupa pintu sehingga hanya kamar kamar
saja yang mempunyai pintu, jendela dan kunci.. pagar rumah bentuknya seperti
tembok rumah yang tinggi,sehingga orang dari luar akan berfikir bahwa itu rumah
langsung,bukan tembokpagar
Lalu mereka masuk..
"eomma...dimana??," kata
Minho
Minho lari ke kamar ibunya..gak ada
ke kamar tamu..gak ada.. ke kamarnya
juga gak ada
"tidak biasanya eomma seperi
ini..keluar pasti pintu utama dikunci", minho berfikir keras
"diculik!," kata Minhyo
"diculik??tidak ada petunjuk
sama sekali,"
Minhyo mencari cari petunjuk..
"Namja.. lihat!", dia
menunjuk pada kertas yang menempel di kulkas
Minho membaca,"Ibu mu ada bekas
pergudangan disebelah selatan kota ini, bawa Park Minhyo kesini"
"ah.. lagi lagi aku!,"
kata Minhyo menjatuhkan dirinya ditempat duduk
"apa aku harus putus dengan
Minho??aku tidak mau banyak orang celaka..aku takut eomma celaka karena
aku,"
Minho ikutan duduk dan memandang
Minhyo dalam dalam
"ingat...situasi begini, apapun
bisa terjadi.. dan aku juga gak mau mengorbankan Eomma..atau Imja,"
"aku telpon polisi," ujar
Minho
Lantas sementara Minho menelepon
polisi dan menceritakan semuanya.. Minhyo masuk ke kamar tamu...dia membuka
kopernya
"magasin... ,baju anti
peluru...minho juga harus pakai," ujarnya dalam hati
Lalu dia mengganti baju tanpa ragu
"Namjaaa.......... cepat ganti
baju," teriaknya dari kamar tamu
Minhyo memakai celana panjang,
sepatu cats, baju anti peluru yang bersembunyi dibalik jaket
"sudah siap??," kata
Minhyo
Minho mengangguk
Minhyo tiba tiba memeluk Minho
"mudah mudahan ini yang
terakhir..rasanya aku sudah capek,minho..,"
"semua orang capek dengan kejahatan
dan ketidakadilan ," minho mengusap rambutnya
"polisi sudah menuju
lokasi..," kata Minho singkat
"hanya ini persediaan magasin
yang kita punya," minhyo menunjukkan sisa magasin
"kalau dibantu
polisi..setidaknya bisa hemat,"senyum minho
"eomma harus selamat..atau aku
saja yang mati dibandingkan eomma yang mati," kata Minhyo mendekap minho
erat erat
"gak boleh begitu..dua duanya
harus selamat..dua duanya orang yang aku sayang," balas Minho
Mereka meluncur ke selatan kota,
daerah bekas gudang gudang yang tidak terpakai
"Nona minhyo," ujar
salahsatu kapten polisi menghormat
"Nona minhyo," ujar
salahsatu pemimpin gang
"aku mau Ny Lee
selamat..sementara aku dan minho akan masuk melalui jalan belakang... pak
kapten dan kau, maju dari depan..apa mereka banyak??,"ujar minhyo
"banyak, nona..mungkin sekitar
20 orang," ujar pemimpin gang
"OMG...," kata Minho
singkat
"aku minta beberapa orang
menemani aku.baik dari polisi ataupun geng kita,"
"baik," kapten dan
pemimpin geng menunduk hormat
disepakati bahwa minho dan minhyo
dikawal sekitar 20 orang dari polisi dan geng
Mereka masuk dari jalan belakang,
menelusuri banyak kawat kawat dan juga besi besi bekas
Dari depan, para polisi sudah siap
siap dan membuat barikade dari barisan mobil mereka..beberapa orang maju lebih
dulu, mengepung lokasi
sementara di jalur belakang
"minho..aku takut," ujar
minhyo
"loh..kenapa??," kata
Minho heran
"sepertinya aku akan kehilangan
sesuatu," pikir Minhyo
"jangan berfikir macam
macam..selamatkan saja eomma.."
Mereka berjalan mengendap endap
diantara tumpukan tumpukan besi..
dan benar saja.. sudah banyak dari
kelompok penculik berada di dalam
Minhyo memancing dengan memulai satu
tembakan
Mereka terpancing dan langsung
memuntahkan peluru peluru mereka menuju ke kelompok minhyo dan polisi
peluru saling masing masing
dimuntahkan, sangat bising sekali
beberapa anggota geng sudah mati..
dan beberapa dari anggota Minhyo terluka
"yang terluka langsung
mundur..aku tidak mau ada korban," perintah Minhyo
Mereka meneruskan tembak menembak...
suara gaduh dan jerit tertembak dari
para anggota geng penculik atau geng minhyo tidak lagi diperdulikan..
mereka terus maju.. sampai akhirnya
hanya tersisa tinggal Minhyo, Minho dan 2 orang anggota geng dan polisi dari
jalan belakang
sementara jalur depan hanya dipakai
untuk siap siaga, jika jalur belakang sudah tidak bisa dilakukan alias semua
pada mati baik dari polisi atau anggota Minhyo
begitu mereka sampai disebuah
ruangan gudang yang kumuh, besar, pengap..
Mereka menemukan Sungyoung sedang
menodong seorang anggota penculik
Sementara sungyoung meminta anggota
geng penculik itu menunjukkan arah lokasi dimana Ny lee disembunyikan
Minhyo dan Minho kaget..kenapa
kebetulan ada sungyoung disini
"dimana Ny lee??," ujar
sungyoung
"nona..bukannya nona??,"
ujar sang penculik itu ketakutan ditodong pistol
"dor!," sungyoung menembak
kaki nya
Minho berlari ke arah sungyoung
"sungyoung...stop it!,"
teriaknya
Sungyoung menoleh dan ekspresinya
tegang melihat pada Minho
Sementara jarak dia dengan Minhyo
beberapa ratus meter..Minhyo hanya melihatnya menembak kaki sang penculik
Penculik itu ketakutan, menyeringai
kesakitan memegang kaki kanannya yang ditembak
"Sungyoung stop!," ujar
Minho
"Nona...kenapa??," ujar
sang penculik meminta untuk tidak ditembak
Sungyoung akhirnya menembak penculik
itu sampai tewas
Lalu dia melempar pistolnya dan
berlari ke arah Minho
"minho tolong aku...aku diculik
bersama Eomma disini," dia menangis tersedu sedu dalam pelukan Minho
Minho memeluknya,"syukurlah
kamu selamat...dimana eomma?"
Minhyo memandang saja dari ratusan
meter..
lalu dia menghampiri
"kita harus cari Eomma,"
ujar Minhyo tegas..
Minhyo langsung saja berlari mencari
cari disekitar banyak tumpukan barang barang tak jelas.. dibantu oleh anggota
geng nya
"Minho...aku takut sekali..aku
gak nyangka diculik dan aku ternyata juga diculik bersama eomma," isak
tangis sungyoung di pelukan minho
minho berusaha
menenangkannya,"yang penting sekarang kamu selamat,sungyoung"
Ny lee disekap di balik tumpukan
kayu kayu tua
Minhyo memeluknya dan melepaskannya
"eomma...eomma baik baik saja
kan??," peluk Minhyo
Ny Lee masih shock
Dia membantu Ny lee berdiri dan
berjalan ke arah Minho dan sungyoung
Minho memeluk ibunya,"eomma..maafkan
Minho"
Ny lee masih terlihat keluar air
mata,"eomma selamat,nak.."
Sungyoung memeluk Ny lee juga,"eomma.."
Minhyo diam saja..lantas dia jalan
duluan menuju gudang paling depan..memberitahukan isyarat kalau sudah beres
kepada kapten polisi
Polisi menyelesaikan sisanya orang
orang dari kelompok penculik yang pingsan atau tewas
Minhyo berada di luar duluan
Lantas dia melihat sungyoung dan
minho berjalan sambil merangkul Ny Lee
Minhyo terlihat sangat iri..
sementara dia juga melihat sungyoung
tersenyum senyum pada Minho dan Minho membalas senyumnya
"aku antar kamu sampai
apartement," ujar MInho ketika mau masuk mobil
"tidak usah..aku akan diantar
kapten," tawar sungyoung
"tidak apa..,"ujar Minho
"aku akan pergi dengan eomma
dan kapten," ujar Minhyo,"minho antar saja sungyoung ke
apartementnya"
Lantas minhyo pergi dengan muka
sedikit kecewa
Di apartement
"terima kasih sudah
menyelamatkan ibuku," kata Minho kepada sungyoung
sungyoung menawarkan segelas air
putih kepadanya
"aku harus bilang ayahku dan
melapor kepada polisi..aku shock, minho", lalu dia memeluk Minho lagi
"Minho..," ujarnya masih
dalam pelukan minho
"ya??," jawab minho
singkat
"aku masih cinta sama kamu..aku
benar benar menyesal," kata sungyoung
"aku berterima kasih kamu
menyelamatkan ibuku.. tapi untuk cinta..aku sudah punya minhyo," ucap
minho
lantas sungyoung melepaskan
pelukannya
then she kissed min ho lips, and
minho was a bit surprised
then she tried to undress minho's t
shirt
Minho makin kaget..
"no.. enough," kata minho
"kita sudah putus,"
lanjutnya menahan tangan sungyoung melepas t shirtnya
"please, minho..sebelum aku
pergi ke amerika.. jadikan aku perempuan mu hari ini saja," mohon
sungyoung
"ihaeng su eobs-seubnida (aku
gak bisa)," jawab Minho
Lantas memegang pundak sungyoung
"aku gak bisa..aku sudah cinta
dan sayang dengan minhyo...jangan paksa aku untuk mengkhianati minhyo"
Sungyoung teriak,"kenapa tidak
aku bunuh saja ibumu tadi ketika aku tahu dia juga diculik??!!!"
Minho kaget dengan pernyataan
sungyoung yang seperti itu
dia lantas keluar dan meninggalkan
sungyoung begitu saja dalam apartmentnya
sungyoung marah,"akan aku bunuh
park minhyo!!"