"tinggallah disini untuk 1-2
minggu, Nyonya Lee.. demi keamanan nyonya dan dokter," pinta tuan park
Nyonya Lee basa basi lagi,"ah,
tuan.. sepertinya tinggal di tempat mewah seperti ini membuat saya merasa
bersalah kalau terlalu santai..akan terlalu merepotkan tuan park dan
sekeluarga," sambil dia senyum
Min Hyo menambahkan teh dalam
gelasnya ,"silahkan diminum lagi, Omma"
Min ho agak melotot padanya sambil
berbisik "Omma?sejak kapan mama ku jadi Omma kamu??"
Min Hyo santai sekali,"omma
tinggal hanya dengan Min ho dokter?? Min ho dokter anak tunggal??"
Ny Lee senyum,"tidak, nona Min
hyo.. Min ho anak ke dua.. kakaknya sudah menikah dan tinggal di kota lain..
kebetulan kakaknya perempuan jadi harus ikut suaminya... sementara saya tua,
min ho tinggal dengan saya"
"oh.. asik sekali.. Min ho dokter
suka bantu Omma dirumah??"
Nyonya Lee tertawa
kecil,"suka.. Min ho bisa cuci piring, bersihkan rumah, termasuk
masak"
Tuan park, kamui, min hyo tersenyum
"wah.. ternyata Min ho dokter
ini serba bisa ya," ujar tuan park
Taman kecil di rumah Tuan park
"omma.. sebaiknya kita tidak
terlalu jauh berurusan dengan mereka..saya masih berfikir keras soal RS.. saya
harus kembali," min ho bicara sambil dia memandang kolam ikan koi.. ikan
ikan saling berenang santai, seolah olah tidak terjadi apapun selama ini di
dunia..
Ny Lee senyum,"omma juga tau,
Min ho.. tapi untuk sementara, ini demi kebaikan mu"
Min ho memegang tangan ibunya
"aku minta maaf, omma.. aku tidak tahu kalau Park Min Hyo, orang yang aku
tolong tertembak kemarin adalah anak seorang gangster"
Ny Lee senyum lagi
,"lantas..apakah kita bisa mengubah takdir yang kemarin, anakku??"
Min ho diam...
"apa kakak tahu??"
"sepertinya belum... biarkan
saja.."
"ah..syukurlah...aku takut
kehidupan kakak juga akan terganggu dengan peristiwa ini," keluh Min ho
"Min ho anakku..yang sudah kamu
lakukan itu tepat...menolong orang yang terluka di depan mu tidak harus
bertanya apa dia orang baik atau tidak.. bukannya kamu pernah bilang sama
mama."bahkan kalau ada pengemis tak mampu pun, ketika kamu sudah menjadi
dokter dan kamu melihatnya sakit dijalan tanpa ada orang menolong..kamu akan
tetap menolongnya??" itulah jiwa seorang dokter, anakku,,,mama sangat
bangga dengan kamu", sambil mengelus pipi Min ho
"tapi omma bisa susah dengan
kasus ini,"
"Omma gak akan merasa susah,
nak... Tuhan akan selalu hadir dalam jiwa setiap penolong"
Min ho memeluk
ibunya,"omma..pokoknya aku gak akan membiarkan hal buruk terjadi pada
Omma..aku akan lindungi omma sekuat aku"
Ny Lee bernostalgia "mama jadi
ingat kamu kecil dahulu berantem dengan seorang ibu yang memfitnah
mama,hehehe"
Min ho senyum "iya,omma.. itu
karena aku mau lindungi omma"
Ny lee memeluk min ho sekali
lagi"itu yang bikin mama bangga punya anak seperti kamu..pelindung yang
baik"
Tak berapa lama... Min hyo datang
"selamat sore Ny Lee.. saya
ingin berbicara dengan dokter sebentar..boleh?? hanya empat mata", min hyo
menunduk hormat
Ny Lee balas
menghormat,"silahkan nona"
Min hyo basa basi.. "Nnyonya
tidak perlu panggil saya nona..panggil saja Min hyo..hehehehe..tidak apa kan
saya panggil nyonya dengan omma??"
Min ho balas lagi,"memang sejak
kapan mama ku jadi omma mu??"
Min hyo membalas licik dengan senyum
tipis "kan sejak tadi siang"
"Maaf, omma.. kami tinggal
sebentar"
Min hyo dan min ho menunduk hormat
dan meninggalkan ruangan
Di ruang antar ruangan
"kita mau kemana?"
Min hyo jawab datar "ruang
latihan menembak"
Min ho kaget "kok??"
Min hyo jawab sadis dengan mimik
muka datar "iya..aku mau jadikan dokter sasaran latihan tembakku"
Min ho tambah kaget"What??
psycho!!"
Lantas dia jalan berbalik arah
Min hyo keburu menangkap
tangannya,"wait, dokter..aku cuma bercanda... dokter serius sekali"
Min ho,"lepasin..sebenarnya
kalian mau apa dengan kehidupan aku dan keluargaku??cukup sudah kejadian
kemarin dan aku mau pulang paling lambat esok"
Min hyo berdiri dihadapannya
"tidak semuda itu..dokter sudah menolong menyelamatkan ku..tidak ingat
kemarin dokter juga hampir mati jadi sasaran tembak?? gang metallic tidak akan
pernah mau tau siapa dokter.. asalkan dokter sudah menyelamatkan satu dari dua
anak Park Jung Hwan..dokter adalah musuh mereka"
Min ho membalas dengan nada tinggi
"tidak bisa kah cukup sampai disini?? saya cuma seorang dokter yang
berniat menolong orang.. bukan berurusan dengan dunia gangster!!"
Min ho berjalan berbalik arah dengan
cepat...menuju kolam ikan koi tempat dia tadi bertemu ibunya
"tunggu, dokter!!tunggu dulu
penjelasan ku", Min hyo lari mengejar
Min ho berjalan sangat cepat
Akhirnya Min hyo berhasil kembali
menangkap tangan Min ho
"dokter.. dengar dulu
penjelasan ku.. "
Min ho berdiri tepat di depannya dan
mengangangkat jari telunjuknya tepat di mukanya Min hyo,"ingat ya.. saya
bukan bagian dari kalian.. dan jika ini akan mengganggu saya..saya akan bongkar
kalian semua.."
Min hyo senyum "silahkan saja
di bongkar..dokter tidak akan bisa menembus kami"
Min ho balas "itu karena kalian
punya senjata, sedang aku tidak!!"
Min hyo membalas keras ,"itu
makanya aku mau dokter disini! aku gak mau orang yang sudah menolong dan
melindungi ku sampai terluka atau bahkan tewas !!"
Min ho membalas lagi,"hutang
budi macam apa?? ini sudah biasa"
Min hyo balas lebih keras lagi
suaranya"aku bisa bunuh dokter dan omma disini kalau aku suka..ini wilayah
ku.. tapi aku bukan orang yang bisa membunuh sembarangan orang.. apalagi yang
sudah menolong ku!!sudah.. aku gak mau dengar.. ayo ikut aku!!"
Lantas dia memegang tangan Min
ho..memaksanya mengikuti nya
Ruang latihan tembak sangat lebar..
mungkin sekitar 2 kali lapangan basket.. ada sekitar lebih dari 30 lelaki dan
perempuan saat itu sedang latihan.. yang dipakai adalah senjata air soft gun
yang dianalogikan dengan senpi yang sama dengan biasa mereka pakai..Di ruangan
itu ada satu ruangan lagi yang kedap suara..
Min hyo,"dokter duduk
disini"
Min ho melotot pada nya, dia tetap
berdiri
Min hyo santai..dia mengambil kotak
peralatannya..
tak berapa lama "nih.."
"apa ini?," min ho bingung
"air soft gun..yang setara
dengan colt yang biasa aku pakai"
"lalu??"min ho masih belum
menyentuh airsoft gun yang ditawarkan min hyo
lantas min hyo melemparnya ke atas
meja tepat di depan min ho
"buat latihan..apa lagi??"
Min ho ngotot, dia menyetuh sebentar
air soft gun itu, lalu dia taruh lagi "aku gak mau..aku bukan
gangster"
Min hyo mengambil dan menodongkannya
tepat di dahinya min ho"clik.. air softgun bisa membunuh juga loh.."
Min ho enteng walau masih agak takut
"silahkan kalau mau bunuh..kan ini sarang kalian..tinggal lempar mayatku
ke selokan"
Min hyo tertawa
"hahahahahahahaha...ah, dokter bisa gila juga ya!!"
"ayo latihan
senseeeeiiiiiiiiiiiiii...aku sudah minta papa berikan kamu colt buat pertahanan
diri...jadi dokter harus latihaaaannn", sambil menarik narik tangan Min ho
Kamui muncul dari balik pintu
"boleh..aku masuk??"
"oh.. aniki kamui...boleh
banget", min hyo menoleh dan melanjutkan membuka pintu untuk kakaknya
Kamui menunduk hormat "maafkan
dengan kelakuan adik saya, dokter.. maklum belum sampai 20 tahun"
"aniki buka kartu!!"
Min ho sedikit kaget"katanya 20
tahun??"
Kamui tertawa "gak...baru mau
17tahun"
Min ho kembali santai
"anak-anak..", ujarnya
Min hyo ketus lantas duduk "aku
bukan anak-anak.. 17 tahun itu sudah dewasa, huh"
lantas dia berbicara lagi "aku
suruh dokter latihan, aniki kamui..tapi dia gak mau.. aku gak bisa tinggalkan
dia kalau nanti dia dan omma diancam sama geng metallic"
Kamui ikutan duduk "saya sangat
minta maaf sekali melibatkan dokter dalam kasus ini.. tapi percayalah, dokter..
keinginan kami membekali dokter senpi juga untuk keamanan dokter setelah ini..
itu sebabnya saya suruh Min hyo mendampingi dokter untuk latihan..harap dokter
tidak keberatan.. ini hanya dasarnya saja"
Min hyo memotong "kalau
keberatan juga mendingan aku banting saja lelaki ini, aniki"
"hush..jangan begitu sama yang
lebih tua", ujar kamui
Min ho membalas "banting kalau
bisa.. kita lihat ilmu beladiri mu"
Min hyo membalas
"hahahahahaha..dokter bisa juga beladiri ya??"
Min ho jawab ringan
"aikido"
Min hyo heran "wow... keren
nih! ayo tanding! aku pengen test dokter"
Kamui heran dengan sikap adiknya
yang susah berubah "min hyoo.. dokter bukan buat mainan.."
Min ho "saya pikir saya harus
mengajarnya "
Min hyo "tuh kan.. dia yang mau
tanding kok"