This is me....

Rabu, Juli 24, 2013

My Girl Is Ex Gangster (Part 28: Minho: “everyone.. this is my girlfriend, park Min hyo!”)

Besoknya, Minho berjanji pada Minhyo mau membawanya ke tempat latihan bela diri..
“kamu kan ikut karate dan taekwondo.. lantas mana bisa sih pakai baju latihanku?,” kata Minho sebelum berangkat
“kan gak enak nanti dengan uisa yang lain,” tambahnya
“kan bajunya kecil.. masih pas untuk aku,” ngeles Minhyo
“itu baju aku umur 10tahun loh..pertama kali masuk aikido,” celoteh Minho
“apa?? Kok bisa sampai setinggi aku??,” heran Minhyo
“Imja lihat dong tinggi ku sekarang.. kita bisa beda 25 cm loh.. jadi wajar kalau itu hakama ku yang pertama,”
“Minho tinggi sekali.. dulu Minho suka sayur??,” heran Minhyo

“iya, suka.. aku juga suka buah, suka ikan.. pokoknya suka makanan sehat,”  senyum Minho
“ayo berangkat.. nanti terlambat,” tambahnya
Lantas mereka meluncur setelah pamit ke eomma

Di tempat latihan bela diri.. sudah ramai sekali, walau waktu latihan belum mulai
“hai,Miss Minhyo,” Han di datang juga
“hi, Kakak Han,” minhyo senyum melambaikan tangan
“gimana..sudah bisa masak?,”Han langsung bercanda
“waah..kan baru kemarin,” ujar Minhyo
Han tertawa, lalu dia merangkul Minhyo
“nah..aku titip Minhyo sama kamu.. mau ganti baju dulu,” ujar Minho lalu ke kamar ganti dan loker
“mau ganti juga gak??, nanti sekalian aku taruh baju mu di loker ku,” tawar Minho
Minhyo mengangguk,”sebentar ya,kak..”
Lalu dia mengikuti Minho dan berpisah di ruang ganti
“ih..heran banget sama Minho uisa.. dua bulan ini berubah selera... rasanya kok jadi berbeda dengan sejak kuliah dan sejak jadi temannya,” ujar Han dalam hati
Tak berapa lama...
“memang mau rapat dulu atau latihan dulu??,” kata Minho pada Han
“uisa Han belum datang..,” ujar Han Di
“katanya agak sedikit telat.. tapi sudah pada kumpul nih.. lebih baik latihan dulu deh.. waktu nih,” Minho melihat jam dinding yang sudah diatas jam 8 malam
“gak apa uisa latihan dulu??,” kata Han di
“gak sih.. ,”

Lantas yang pada berlatih aikido kumpul
“selamat malam..apa kabar semua??,” ujar Minho
Semua menjawab salamnya
“satu bulan lagi ada kenaikan peringkat, jadi saya harap kalian belajar dan berusaha keras untuk lebih baik lagi. Kami, selalu uisa dan panitia akan mengadakan rapat karena untuk kenaikan tngkat kali ini akan digabung dengan tempat latihan bela diri lain, dan kami diberi kesempatan untuk menilai mereka,”
“waaahh...,” beberapa orang bilang begitu..
“iya..digabung dengan tempat latihan bela diri lain..baik juga untuk persahabatan antar tempat latihan bela diri, dan biar kalian saling kenal..ini ide uisa Han Jong,” ujar Minho
Mereka menunduk hormat
“sekarang.. mari saatnya latihan.. jangan lupa, dua minggu terakhir harus mendaftar bagi yang sudah siap,” ujar Minho lagi
“selamat latihan..,” lalu dia menunduk hormat pada yang lain.. yang lain membalas hormatnya
Orang orang dibagi dalam beberapa grup kecil yang saling latihan dibawah uisa baru..
Beberapa orang cowok melirik Minhyo,”kayaknya anak baru ya??,” bisik mereka
“adiknya Minho uisa kali,” ujar cowok yang satunya lagi
“setahu aku..minho uisa gak punya adik,” kata cowok yg lain
“wooh... pacar kah??,” ujar cowok yang lain juga
“mungkin.. tapi anak anak sekali wajahnya,hehehe,” dan mereka bergosip
Minho yang dibicarakan sepertinya tahu dan senyum aja
“ayo.. kamu kan belum latihan sama aku,” senyum minho yang sudah siap melawan anak yang menggosipkan dia
“baik,uisa..”, kata anak itu
“aku serang ya,” kata Minho
Maka Minho menyerang anak itu dan anak itu berusaha mengelak
Minho tidak melakukan perlawanan kala anak itu membela diri
“tangkapan tangan mu masih kurang pas dan kurang mematikan,” ujar Minho
“kamu harus lebih giat lagi.. dan konsentrasi.. daritadi kulihat konsentrasimu rendah.. memperhatikan siapa??,” tanya Minho lagi
“ah..enggak uisa..,” jawab anak itu
“ya sudah,”
Lalu mereka saling hormat
“berikutnya!,” ujar Minho
Lantas satu persatu saling berhadapan dengan Minho
Minhyo hanya melihat di dalam urutan duduk nya
Saatnya dia dipanggil
“park Min hyo,” ujar Minho
“eh..aku??,” dia menunjuk jari kehidungnya sendiri
“iya,” jawab Minho,”yang namanya Park minhyo siapa lagi?”
Minhyo maju
“aku serang ya,” tawar Minho
“eeh?? Masak sih??,”Minhyo masih agak kaget
Lalu Minho menyerangnya dengan tendangan
Ternyata Minhyo membalas lagi dengan tendangan, dia mengeluarkan karate dan taekwondonya
Lantas dibeberapa tendangan dan pukulan berikutnya, Minho benar benar menggunakan tehnik aikido
“bruk!,” Minhyo terbanting
Minho senyum,”hehehe..bangun,Imja”
“uh,” ujar Minhyo
Salah seorang anak bisik ke teman sebelahnya,”itu bukan aikido kan??,”
Teman sebelahnya jawab,”bukan..sepertinya taekwondo”
“masih mau main lagi?,”bisik Minho ke dekat telinga nya Minhyo
“cukup,” Minhyo langsung menghormat
“eh..uisa,maaf..uisa belum kenalkan cewek itu pada kami,”ujar salahseorang anak yang ikut
“ah iya lupa.. perkenalkan..namanya Park Minhyo,” kata Minho..dia menjejerkan Minhyo disampingnya
Minhyo menunduk hormat,”salam kenal semuanya”
“kayaknya ini cewek masih kecil deh..wah..kamu bukannya belum punya pacar ya?,”kata cowok disebelah anak yang tadi ingin kenalan
“lumayan tuh.. kayaknya bela dirinya jago juga, walau bukan aikido,” kata anak tadi
“adiknya uisa?,” tanya salah seorang yang latihan
“ani.. yeojachingu”, kata Minho singkat
“oo..yeojachinguuuu,”kata beberapa anak laki kompak sambil ketawa ketiwi
“yeojachingu??,” kata anak itu
“ye,” jawab Minho singkat sambil senyum
“wah..telat kamu,” dia memukul pundak temannya
“eeh,” kata Minhyo singkat
Diam  diam Minhyo cubit tangannya Minho,Minho nahan sakit
Latihan berlangsung cukup lama, sekitar 2 jam
Sampai akhirnya selesai
Mereka yang guru guru rapat dahulu.. Minhyo ditinggal bersama anak anak yang tadi
“kamu memang umurnya berapa?,” kata seorang anak laki
“16,” jawab minhyo singkat
“wah..masih kelas 2 dong?,”kata anak itu lagi
“iya,” senyum Minhyo
“kenal uisa dimana?,” kata teman anak lelaki
“di RS..aku sakit, di rawat uisa,” senyum Minhyo
“kamu baru kesini bukan?? ,” kata teman anak lelaki itu
Minhyo mengangguk
“memang gak tahu kalau kemarin uisa suka bawa cewek kesini ya?,” kata anak lelaki itu
“sudah tahu.. namanya sung young bukan??,” kata Minhyo
Dua anak lelaki itu mengangguk
“memang cewek itu bisa bela diri ya?,”tanya Minhyo
Salah satunya menjawab,” gak pernah dia latihan .. dia Cuma nungguin uisa aja,”
“oh,” kata minhyo singkat
“cantik gak sungyoung?,” kata Minhyo
Anak lelaki yang satu lagi jawab,”cantik.. baik.. suka ngobrol juga sama kita..dia kan dokter juga,”
“trus?,” kata Minhyo lagi
“pernah waktu aku sakit perut, sama dia diperiksa dan aku dikasih cadangan obat, terus sembuh.. kalau aku sih..cinta sama sungyoung, kalau aku sama besar dengan uisa loh ya,” ujar anak itu
“memang kamu umur berapa?,” kata minhyo
“bawah mu.. 14 tahun,” jawab dia
“oh.. sungyoung suka apa lagi?,” lanjut minhyo
“mesra banget deh mereka berdua.. kami aja iri,” kata dua anak cowok itu
“oh gitu ya,” senyum Minhyo
“makanya kami heran..kok bisa ya..uisa tahu tahu gak ada kabar soal sungyoung,” kata satunya lagi
“tapi kan kami gak enak kalau tanya tanya,” ujar yang satunya lagi
“ya sudah.. kami pamit dulu ya, Minhyo..,” ujar mereka berdua
“hati hati dijalan ya,” senyum Mihyo,mereka saling menunduk hormat

½ jam berikutnya, rapat selesai
“nah, Minho uisa..saya harap uisa gak terlalu sibuk bulan depan di RS, jadi penjurian berjalan lancar,” ujar uisa Han.
Minho menunduk hormat,”saya usahakan, Han uisa..”
Lantas semua uisa berpisah..
Minhyo diam saja sepanjang perjalanan di mobil
“kok diam??,” tanya Minho
“gak.. ngantuk..malas,” kata Minhyo
Minho memberhentikan mobilnya,”tapi kayaknya gak deh.. jangan jangan mereka cerita soal sungyoung sama kamu ya?”,minho menatap minhyo
“iya kan?,”tegas Minho
Minhyo diam saja
“iya kan?,” kata minho lagi
“jawab dong,Imja..,”
Minhyo mengangguk
“mereka cerita apa saja?? Cerita dong..sama aku,” senyum Minho
“gak kok..,” kata Minhyo singkat
“tuh kan..bohong..gak mungkin diam aja kalau gak cerita,” balas Minho
“chu,” tambah minho lagi,”sudah aku kasih hadiah tuh.. ayo cerita dong”
“gak ah,” minhyo tetap keras kepala
“kamu malu ya..aku kenalkan sama teman teman dan murid muridku..karena dua bulan yang lalu aku masih kesini sama sungyoung?,” kata Minho
“aku kan kenalkan kamu bukan jadi teman biasa.. tapi pacar,” tambahnya lagi
“atau..kamu dibanding bandingkan dengan sungyoung?,”
Minhyo tiba tiba memeluk Minho
“loh..kenapa?? ,” minho heran
“aku kan pacarnya Minho ya?,” katanya
Minho tertawa,”iya..memangnya kenapa?”
“serius kan ya?,” tanya minhyo lagi
Minho senyum,”kalau gak serius..kenapa aku mau mati matian menembak orang yang mencelakakan imja ya?”
“sebesar apa sih..minho sayang dengan aku?dibanding mantan mantan yang dahulu?”, pertanyaannya sangat mendadak dan tidak terduga oleh Minho
“Mau aku jawab jujur tanpa basa basi atau dengan kata kata romantis?,”minho menawar, dia mengelus elus punggung minhyo
“gak pakai basa basi,,” kata minhyo, kepalanya sandaran di atas pundak minho
“tak bisa kusamakan dengan mantan mantanku yang dulu.. minhyo berbeda,” akunya
“gak bisa kujelaskan..tapi minhyo berbeda,” tambahnya lagi
Lama kepalanya minhyo bersandar diatas bahu minho
“minhyo..,” ujar minho
“ya?,” jawabnya singkat
“pulang yuk.. kan sudah aku jelaskan,” lalu dia melepaskan pelukan minhyo
“gak usah malu kalau aku bilang sama mereka kalau kamu ini imja ku.. sebab aku sama sekali tidak bercanda,” kata Minho
Lantas minho kembali menyetir,”kalau mau tidur..tidur saja ya.. ,” ujarnya sambil terus lurus pandangannya menyetir..

Hari hari berlalu.. gangguan kepada Minhyo semakin berkurang.. Tuan Park memutuskan Minhyo dimasukkan dalam home schooling. Mereka mendatangkan guru yang bisa membantu mengajarkan Minhyo.
Sudah sebulan berlalu home schooling
“Minho..aku malas lama lama home schooling,” keluhnya
“kenapa? Kan enak..gak usah jauh jauh sekolah,” jawab Minho enteng
“sudah bosan nih.. kerjanya setiap hari di rumah Minho Cuma makan, sekolah, tidur, bantu eomma ke swalayan, ke RS.. mau apa lagi?,” ujar Minho sambil menaikkan kedua tangannya setinggi bahu, ekspresi tidak jelas
“mau pulang ke rumah?,” senyum Minho
Minhyo menunduk saja
“iya juga sih.. tapi nanti aku jauh dari Minho,”
“emang aku kenapa sih.. kok bisa bikin kamu gak bisa jauh??,” Minho iseng
“takut diculik nenek sihir,”jawab minhyo, dia membaca buku teks sekolahnya
Minho merebut buku dari tangannya
“serius Cuma takut diculik sama nenek sihir?,” senyum minho
“trus jawab apaan lagi?,” balas minhyo
“jawab apa dong gitu,” iseng minho
“gak ah,” balas Minhyo
Minho tertawa kecil,”hehehehe.. ya sudah, nanti sore aku antar pulang ke rumah ya,”, aku mau kerja dulu.. sore jam 6 aku pulang”
“bantuin jaga eomma ya..aku kerja dulu”, lalu dia pamit
Telepon di rumah Minho berdering
Ny Lee teriak,”minhyo..tolong angkat teleponya, eomma sedang tanggung masak, tidak bisa ditinggal”
“baik,eomma,” lantas Minhyo mengangkat telepon
“hallo,” ujarnya
“sung young disini,”
Minhyo kaget,”barusan ngobrolin si nenek sihir..ternyata dia telepon,” ujarnya dalam hati
“minhyo?? Minho ada? Aku telepon ke hp nya tidak diangkat,” ujar sungyoung
“kamu apa kabarnya, minhyo??” tambahnya lagi
“aku baik.. mungkin Minho lagi sibuk periksa pasien,” kata Minhyo
“ya mungkin.. Minhyo..nanti malam kalian ada acara?,” kata sungyoung lagi
“ada..aku mau pulang,” kata Minhyo polos
“wah..sayang sekali.. padahal aku mau ajak kalian makan malam,” kata sungyoung
“ya sudah..salam saja sama Minho ya.. “ sungyoung menutup teleponnya
Minhyo cemberut ,”dasar nenek sihir”

Ny lee menghampirinya,”siapa, minhyo??”
“sungyoung, eomma,”
“ada perlu apa?,” tanya Ny lee lagi
“tadinya mau ajak aku dan minho makan malam...tapi kan aku mau pulang ke rumah,eomma,”
“kamu yakin mau pulang sore ini juga?,”
Minhyo menunduk,”kangen rumah,eomma”
Ny lee senyum,”iya..bagaimanapun itu rumah kamu”
“sebentar lagu gurumu datang..sudah ya..makan dulu baru belajar”, tambah Ny lee

Siang sampai sore dilalui Minhyo dengan belajar dirumah...
Sorenya Minho datang tepat waktu...
Merekapun pamit pergi ke rumah Minhyo
Sesampai dijalan, Minho memberhentikan mobilnya dan kaget..karena dia menemukan perempuan tua tergeletak di jalan
“aduh..untung cepat cepat aku rem,” dia kaget
“kenapa ada orang tua ditengah jalan begini?,” minhyo heran,”ayo kita bantu”
Mereka berdua turun dari mobil dan menghampiri orangtua itu
“nopa.. nopa baik baik saja??,” ujar Minho berusaha membangunkan
Orangtua itu diam saja.. dia berusah berdiri, tetapi tubuhya seperti berat..dan Minho membantunya
Tetapi”Click”, sesuatu menempel di perut Minho..senpi...
Minho menahan nafas..Minhyo tersentak..
“bergerak atau pacarmu mati,” ujar nenek tua itu yang ternyata sangat tidak tua, hanya memakai topeng
Minhyo diam lalu mengangkat tangannya,..disusul Minho ikut pula mengangkat tangan
“minho..,” kata minhyo pelan
Minho diam saja..sepertinya dia mencari akal
Tapi muncul kemudian beberapa orang lelaki
Minho dipisahkan dari Minhyo
“minhooo!!,” minhyo teriak
Minho diam saja.. dia berusaha tenang walau dia juga sebenarnya panik
Tangan-kaki minho diikat, begitu juga minhyo, masih dalam satu ruangan, tapi agak jauh
“kalian siapa?,” kata Minho kalem
“pasti kalian dari moon kyo!,” teriak Minhyo
Minhyo digampar oleh cewek yang tadi menodong minho,”aduh!” dia kesakitan, ujung bibirnya berdarah
“peh!,” minhyo meludahi cewek itu
“buk!,” minhyo ditonjok perutnya dan mulai setengah pingsan
Minho agak sedikit panik, tapi dia tetap berusaha menghilangkan wajah kepanikannya dengan bersikap tenang
“Kalau kalian mau mencari informasi, cukup tanya saya, jangan pukul pacar saya,” bela Minho
Cewek yang tadi mendatangi Minho,”dia park minhyo bukan?? Anak Park Jung Hwan?,”
Minho diam saja, tidak menjawab satu katapun
Dalam hatinya dia berfikir,”sepertinya tali ini tidak begitu kuat, jika memakai tenaga nafas, bisa dibuka pelan pelan”
“jawab..dia anak park jung hwan bukan?,” kata cewek itu lagi
Baru minho menjawab,”ya”
Minho melihat kekuatan lawan.. apa kira kira perempuan ini kalau berhadapan dengannya bisa dikalahkan..sementara dia melihat minhyo di ujung ruangan sudah lemas karena ditonjok perutnya kencang sekali
Minhyo menatap minho.. minho senyum
“ah..bagus.. akhirnya,” jawab cewek itu
Mereka menyumpal mulut Minho dan Minhyo
Minho berusaha konsentrasi untuk menggunakan tenaga nafasnya mencoba untuk melepaskan ikatan, dengan melonggarkan otot di pergelangan tangan yang akhirnya bisa mengendorkan ikatan.
Ketika mereka pergi, minhyo sudah sedikit segar
“hmppgftttttt,” ujar minhyo, ingin berbicara pada minho
Tetapi minho hanya memberi isyarat kerlingan mata, berusaha menenangkan hati minhyo
Di depan pintu sudah berdiri 3 orang dengan senjata
Minho berfikir bagaimana dia melepaskan diri dan bisa menjatuhkan 3 orang dengan senpi itu
Setiap kali minhyo ingin berbicara dengannya, dia hanya senyum dan mengerlingkan matanya
Minho berhasil mengendorkan ikatan ditangannya.. tinggal di kakinya
Lantas dia berusaha mencari cara supaya satu dari 3 orang penjaga itu menghampirinya
“mpghftttttt,” minho ikut ikutan seperti Minhyo
Dia berusaha berbicara dengan minhyo.. dia menggeser geser kursinya biar dekat dengan minhyo
Salah seorang penjaga melihat dan menghampirinya
“mau apa kamu??,” katanya
Tiba tiba minho melepaskan ikatan tangannya, dengan tehnik beladirinya merebut senpi dari tangan si penjahat, menjadikan penjahat sebagai tameng dirinya
Dia menendang kursi minhyo agar minhyo jatuh tiarap
“mgftttt,” suara minhyo masih di plester
Dua orang penjaga yang lain menembakkan pelurunya ke minho dan penjahat itu.. tapi minho memelintir leher sang penjahat, merebut senpinya dan menjadikan penjahat itu tameng.. peluru peluru yang menuju badannya menjadi menuju sang penjahat
Minho dengan berani menembakkan peluru pelurunya tepat pada dada dan leher dua penjahat tersebut..spontan mereka mati..
“mfgttt,” dia masih melihat minhyo
Buru buru dibukanya ikatan minhyo
Minhyo membawa satu senjata sang penjahat
Perempuan yang tadi tiba tiba ada di depannya minho
“klik”
“klik”
Minho dan perempuan itu sama sama menodongkan pelurunya
Minhyo tegang
Minho senyum,”semua tergantung kecepatan,miss”
Cewek itu senyum,”siapa yang mati duluan..aku atau kamu??,”
Minho senyum,”mati soal belakangan,” katanya
Minhyo malah tegang
“1..2...”,minho menghitung
Pada hitungan ketiga, dia malah menunduk cepat dan menendang tangan yang memegang senpi pada cewek itu, cewek itu kalah cepat ,dia tetap menembak, tetapi sasarannya kosong
Minho lantas menjatuhkannya dengan bantingan dan, menekan dada cewek itu dengan kakinya
“siapa yang menyuruh kamu,miss?” kata minho
“pasti moon kyo!”ujar minhyo
Cewek itu  tersenyum licik
Ternyata dia masih punya senjata dibalik punggungnya, berupa pisau
Dia ingin menusuk pisaunya ke Minho..tetapi
“dor!” minhyo sudah keburu menembak dahinya
Dahi cewek itu berlubang peluru dan mati seketika
“imja..,”ujar minho singkat
“siapa lagi kalau bukan dari moon kyo..gak usah diperpanjang..aku capek,” kata Minhyo
“ayo kabur dari sini, lekas ke rumah appa,” katanya
Dia menggandeng tangan minho dan mereka kabur

“aku benar benar jadi tidak bisa melindungi Minhyo kalau begini,” ujar Tuan Park menunduk hormat pada Minho
Minho membalas menunduk hormat,”saya juga secara tidak sengaja terlibat dalam hal ini, tuan Park.. dan saya juga hanya membela diri,” diplomasi minho
Kamui memeluk Minhyo
“secepatnya appa harus melakukan tindakan.. “, ujar kamui
“aku sedang berfikir minhyo pindah ke amerika atau ke kota lain yang jauh”, ujar Tuan Park
“amerika??,” kata Minhyo
“tapi nanti Minho..,”tambahnya lagi
“minho mu akan baik baik saja,” kata kamui, masih memeluk minhyo dari samping
“aku gak mau pindah ke amerika!,”teriak minhyo lalu dia lari ke kamarnya
“setidaknya harus tetap pindah, appa..jiwanya sudah sangat membahayakan”, ujar Kamui
“saya merelakan minhyo pindah asalkan dia selamat,” hormat Minho
“apa kamu tidak curiga terhadap sungyoung??,” ujar kamui
“tidak sama sekali,oppa..saya masih berusaha berpikiran baik dengan sung young,” kata Minho
“saya akan berusaha mencaritau siapa sungyoung,” kata kamui lagi
“moon kyo memiliki tiga anak..dan seingat saya.. anak terakhir memang perempuan juga,” ujar Tuan Park
“uhmm..,” kamui berfikir
“bagaimana kalau uisa istirahat saja dulu?? Seperti biasa..kami akan menjemput Ny lee demi keselamatan dan sudah saya perintahkan anak anak saya untuk kesana,”kata Tuan Park
“terima kasih,” Minho menunduk hormat dan pamit pada mereka berdua
Dia ke kamar Minhyo
“masuk,” ujar minhyo
Minho senyum,”nangis ya?”, lalu menghampiri minhyo disamping tempat tidurnya
“jangan nangis,jelek nanti,” kata Minho, mengusap air matanya minhyo
“kalau aku pindah ke amerika..nanti aku jauh sama minho,” ujarnya
Minho senyum,”tapi nanti minhyo akan selamat..aku sudah bilang sama ayahmu kalau aku rela kamu pergi ke amerika asal kamu selamat”
“gak mau,” kata minhyo
“itu kan buat dirimu sendiri.. kadang kita jadi manusia harus bisa mengorbankan satu hal untuk mendapatkan hal yang lain,” balas Minho , masih mengusap air matanya minhyo
“pokoknya aku gak mau pisah dengan Minho,” dia memeluk minho sambil menangis
“kalau aku pergi ke amerika..minho harus ikut,” katanya lagi
“gak bisa..pekerjaan ku bagaimana?? Nanti eomma bagaimana??,” balas minho
“eomma juga ikut aku ,” kata minhyo
Minho tertawa kecil,”hehehe.. semua ikut, repot dong..”
“tadi kata ku apa?? Kalau kita terkadang harus mengorbankan satu hal untuk mendapatkan yang lain,” tambah minho
“trus..aku harus pergi ke amerika dan mengorbankan minho begitu??,” balas Minhyo
“ya enggak.. aku belum tahu rencana ayahmu..apa ingin kamu ke amerika untuk kuliah, atau bahkan untuk sekolah ini,”
“lebih baik aku home schooling saja,” kata minhyo singkat..air matanya sudah mulai surut
“tenang dulu..ayahmu kan belum cerita banyak.. ,”
“iya tapi aku gak mau pokoknya jauh jauh dari minho,” timpal minhyo
“enggak..tenang aja,” kata minho
“sudah ya..gak usah nangis lagi..sudah besar,” tambahnya
Minhyo melepas pelukannya dari minho
“mendingan senyum deh,” kata minho mengusap sisa air matanya minhyo
kiseu haedo dwaeyo?.” Ujar minho
Minhyo senyum,”joh-ayo
..................................................................................................................................

Sebulan penuh minhyo tinggal dirumahnya sendiri.. sementara Ny lee juga tinggal disana sampai akhir bulan akhirnya Minho berani membawa orangtuanya kembali ke rumahnya..

 bersambung...