This is me....

Senin, Juli 22, 2013

My Girl Is Ex Gangster (Part 25: Jadilah malaikat pelindungku, Min ho!)

Ketika pagi.. Minho dan Minhyo pulang ke rumah Minho..
“ramai sekali,” ujar minhyo dalam hati
Minho masih terus memegang erat tangan minhyo
“jangan sampai ketahuan kamu tembak menembak sama eomma.. nanti eomma stress sama calon mantunya,” minho berbisik
“isk..,”minhyo mencubit pinggang minho
“eomma.. baik-baik??,” ujar minhyo langsung memeluk Ny Lee

“aman dari tadi malam, minhyo.. kalian kemana saja??eomma cari cari kalian berdua,”
“sibuk, eomma.. soalnya kan kita harus kontrol eomma dari jauh, hehehehe,” minhyo ngeles
 “sekolah hari ini?,” ujar minho
“harus sekolah..aku akan ijin tuk tidak pakai seragam deh.. aku belum berani balik ke apartment kalau kayak begini.. ,” ujar minhyo sambil makan sarapan pagi, dia lapar sekali
“aku antar ya.. hari ini rabu jadi giliran jaga pagi sampai sore,”
“asik..,” seru minhyo
“appa mu nanti siang mau datang... begitu dia mendengar kejadian kalian tadi malam..dia sangat khawatir,” ujar Ny Lee..
“aku sudah dua hari tidak sekolah, eomma.. gak enak sama teman teman yang lain,” manja minhyo
“sekolah saja.. aku yang antar jemput, tapi jangan kemana-mana.. cukup di perpustakaan atau tidak keluar dari gerbang sekolah sampai aku jemput.. dan jangan jawab telepon atau sms kalau buat yang tidak perlu,” ujar minho
“aku mandi dulu.. ½ jam lagi kita berangkat,” ujar minho langsung ke kamar mandi
Minhyo mengangguk
“kami berangkat.. eomma jangan kemana-mana ya??,” minho mencium kening ibunya
“bye,eomma..,” kata minhyo
“kakak tidak jadi kesini.. katanya dia takut kalau ada apa apa dengan keponakan mu,”
“gak apa, eomma.. itu lebih baik buat kakak..,” ucap minho
“aku pamit, eomma.. bye.. sampai sore baru kembali,” tambahnya

Dijalan...........
“sebenarnya yang paling dikhawatirkan eomma.. takutnya eomma diculik,” kata minhyo
Minho masih lurus pandangannya menyetir
“lebih baik imja tinggal dirumah saja.. setidaknya disini masih banyak yang tahu.. masih banyak tetangga.. dan tidak sepi,”
“iya,” jawab minhyo
“tapi kan aku gak harus selalu dijaga minho,” tambahnya,”nanti kerja minho terganggu.”
“ah..enggak.. selama tidak ada lembur jaga,” senyum minho masih tetap matanya lurus karena nyetir

“nah..sampai,” baru dia menoleh
“ya..aku masuk sekolah dulu,” minhyo membuka pintu
“eh...tunggu dulu,” cegah minho
Minhyo menoleh,”apa??”
Minho menunjuk pipi,”ini...”
“apa??,” tanya minhyo
“chu,” minho mencium pipi minhyo
“dah..sana sekolah,” lalu didorong dorong keluar mobil
“ah.. begitu deh..,” minhyo cemberut
Minho tertawa.. ,”jangan lupa..sore jam 5 aku jemput ya.. jangan kemana-mana”
“eh...tunggu,” minhyo balik lagi
“kenapa??,” minho heran
Minhyo masuk lagi ke dalam dan membuka dashboardh,”ini...”, ternyata senpi
“ya ampun.. kamu..memang boleh bawa ke sekolah??”
“asal tidak ketahuan, ya tidak apa,” senyum minhyo
“sudah ya...aku sekolah dulu.. chu,” lantas dia lari buru buru ke gerbang sekolah
Minho melambaikan tangan padanya, dia membalas dari balik gerbang
“anak anak.. tapi dua tahun lagi juga bisa jadi dewasa,” batin minho
Minho meluncur ke RS..

“bip..bip,” sms masuk
“imja .. sudah keluar kelas?,” sms datang, ternyata dari minho
Minhyo membalas,”sudah..lagi diperpustakaan, mengerjakan tugas” lalu sms dikirim
“aku usahakan pulang lebih cepat,hehehe,” sms minho masuk
“eh,gak boleh begitu...sana kerja,”balas sms minhyo

Lantas sekitar jam 4, masuk lagi sms dari minho ke minhyo
“satu jam lagi ya.. lama sekali waktunya,”
“aku masih diperpustakaan.. aku sudah kerjakan PR untuk besok.. perpusnya sudah mulai sepi nih,” balas sms minhyo
“tunggu jam 5 ya... chu,” balas sms minho

Suasana perpustakaan sangat lengang...
Hanya ada beberapa orang penjaga perpustakaan..
“aduh.. minho lama sekali..ini sudah jam 5 lewat,” minhyo cemas menunggu.. karena aturan tidak boleh menelepon di perpus, maka dia pamit dari perpus

Dia berjalan menelusuri lorong antar kelas...
Awalnya tenang.. lama kelamaan menyusuri, seperti ada yang mengikutinya..
“ah...tidak mungkin anak buah moon kyo ada disini.. ini sekolah”
Dia akhirnya berprasangka baik tidak ada yang mengikuti

Tetapi semakin dia jalan menuruni anak tangga untuk ke luar sekolah..rasa “ddikuti”nya makin tinggi..tetapi ketika dia menengok, seperti nya yang mengikutinya bersembunyi diantara ruang kelas
Kemudian minhyo berjalan cepat sekali.. dia hanya melihat, jam 5 itu sudah tidak ada lagi siapapun, apalagi murid murid

Dia berhenti untuk mengetest. Ketika berhenti, dia tidak merasakan langkah kaki orang mengikuti. Maka dia berjalan kembali.. lalu dia berhenti mendadak.. suara langkah kaki ikut berhenti..
Dia begitu terus beberapa kali...sampai akhirnya berhenti..
Lantas dia berani masuk ke sebuah ruangan kelas yang kosong
Tetapi sebelum masuk,”klik”
Minhyo menahan nafas ..ujung senpi menyentuh kepalanya
“ssssiiapa?,” suaranya agak sedikit gemetar
“tak perlu tahu,” kata orang yang menodongkan pistolnya
“klik,” suara senpi sekali lagi
“duduk!,” kata orang itu. Dia menggunakan topeng
Minhyo pun duduk dengan berusaha tenang dan tidak panik..dia berusaha mencari celah karena dia juga membawa senpi
Orang itu mengikatnya dengan tali plastik, minhyo agak meringis kesakitan
“mau apa kamu dari saya?,” ujar minhyo
“mau nyawa mu pelan pelan,” ucap oranng itu dengan suara dingin
“aduh minho..kamu dimana?? Apa kamu gak ngerti kenapa aku lama sekali di perpus??”

“kenapa minhyo lama sekali di perpus ya?? belum keluar juga... sekolah sudah sepi begini,” minho ternyata sudah ada di depan gerbang sekolah
Lantas dia mencoba untuk menelepon..
“bippp....bipppp..”, suara telepon
Minhyo memasang getar ... dia berusaha menghafal jalur ruang kelas ,sehingga dia berencana untuk melawan dan berteriak langsung di hp dan berharap minho langsung tahu petunjuk singkat teleponnya
Tapi tiba-tiba mulutnya di plester...
“susah sekali kalau diikat begini.. uh..uh,” dia berusaha menggeser tasnya
Sementara orang yang menodongkan pistolnya melihat keluar jendela.. sepertinya dia jg sedang menunggu orang
Minhyo berusaha menggeser tanpa menimbulkan suara
“bipp...bipp...”, minho terus meneleponnya
“terus telepon aku, minho..jangan di putus..,” ujarnya dalam hati
“kenapa sih minhyo ini.. kenapa teleponku tidak diangkat-angkat??,” kesal minho
Maka minho nekat melihat lihat gerbang.. ternyata tidak dikunci
Ia nekat masuk
“ah,minhooo..kenapa diputus teleponnya??,” keluh minhyo dalam hati
“ya Tuhan..aku gak mau mati.. aku ingin hidup sama minho,” dia mengeluh
“minhoo..ayo telepon aku lagi,please..” harapnya

Minho menelusuri ruangan kelas.. dia mencari ruang perpustakaan... dilihatnya seluruh lorong sangat sepi
Lantas dia berusaha menghubungi minhyo lagi
Minhyo mencoba untuk menggeser geser dan mengeluarkan hp dengan bantuan jari-jarinya yang sudah diikat, sehingga sangat sulit dan sakit akibat ikatan tali plastik..
Seleting tas berhasil dibuka dengan susah payah
“ayo minho..terus telepon aku.. jangan dimatikan..tolong aku, minho,pleasee..aku gak mau mati,” minhyo sudah mulai terlihat menitikkan air mata.. tapi masih dia tahan
Langkah minho sampai pada sebuah ruangan
Dia mendengar seseorang menelepon dari dalam kelas,”sudah.. park minhyo sudah berhasil saya bekuk, nona.. tinggal saya tunggu nona disini buat menghabisi dia”
Rupanya suara orang itu terdengar sampai luar ruangan kelas yang semuanya sunyi senyap
Minho kaget,”itu nama minhyo!..minhyo dalam bahaya”
Lantas dia berusaha mengintip dari jendela..
Dia mematikan hp nya.. dia melihat di sudut kelas, minhyo terikat dan juga mulut diplester sedang menggeser geser dan berusaha membuka tasnya.. dia berusaha mengeluarkan Hp nya..
“minhyo,” ucap minho dalam hati
Minho lantas mencari akal.. dia menunduk, mengambil batu dan dilemparkan ke jendela tepat didekat pintu..dia berdiri didekat pintu yang satunya lagi
“pyar!!” kaca jendela pecah
Si penculik kaget
Lantas dia menuju pintu dan mau keluar
Seketika minho merampas senpi dari tangan orang itu dengan tehnik taekwondonya
Lantas dia membanting orang itu, langsung berlari mengambil senpi dan..
“dor!,” minho menembak kaki orang itu sehingga dia kesakitan dan tidak bisa jalan
Minho masuk ke kelas sambil masih membawa senpi si penculik
“hmmmpppggftttt,” suara minhyo dari balik plester
Minho buru buru melepas plester dimulutnya
“minho tolong aku..aku takut mati,” ujarnya
“tenang.. si penculik sudah kutembak kakinya.. ,”katanya sambil melepaskan tali yang mengikat tubuh minhyo
Minhyo memeluk minho erat erat,”aku takuttt..aku hampir mati kalau minho gak datang”
Minho mengusap usap punggungnya,”tenang..ayo kita cepat keluar.. mumpung dia pingsan”
Minho menuntun minhyo keluar kelas..
Hp penculik itu masih berbunyi
Minho mencoba mengangkat
“hallo..gimana dengan park min hyo?? “ujar suara di telepon itu..suara perempuan
Minho kaget,’seperti suara sung young??”
Lantas dia menutup mulutnya untuk menyamarkan suara,”jangan pernah ganggu park minhyo lagi atau mati seperti penculik suruhanmu,”
Lalu minho menggantung hp orang tersebut, dan disuara hanya ada “hallo..hallo..??”
Minho menuntun minhyo keluar sekolah..
Minho masih berfikir..suara perempuan di Hp itu sangat tidak asing ditelinga nya
Minho menuntun minhyo sampai masuk ke mobil
Di dalam mobil.. minhyo masih sangat trauma dan memeluk minho erat erat
“aku takut..aku benar benar takut,minho..aku pikir aku mati tadi,”
Minho sekali lagi mengusap usap punggungnya
“chu..chu.chu,” mencium pipi dan keningnya minhyo
“minhyo baik baik saja selama ada minho,” senyum minho
“ayo cepat pergi dari sini,”pinta minhyo
Minho langsung menancap gas

Tak berapa lama..seorang perempuan masuk ke dalam sekolah itu..dia hanya melihat si penculik masih dalam keadaan pingsan karena kaki yang tertembak
“ah... gagal lagi..!!,” ujar perempuan itu

Sampai dirumah, Ny Lee sangat terkejut mendengar berita usaha penculikan minhyo, begitu juga dengan Tuan Park, ayah minhyo
“apartment sudah tidak aman.. sekolah juga..saatnya pindah,” ujar tuan Park
“aku gak mau pindah tanpa minho,” ujar Minhyo
Kamui nyindir,”pacaran baru beberapa hari sudah kayak beratus tahun,”
Tuan Park mendehem
Mereka semua diam.. tuan park berfikir
“aku sudah menduga kalau Minhyo lah yang akan menjadi sasaran, karena anak perempuan lebih mudah dijadikan sasaran dibandingkan anak lelaki”
“daerah sini kekuasaan siapa, appa?? Punya appa kan??,” tanya minhyo
Tuan Park mengangguk,”iya.. dan punya kepolisian”
“haaaahhh.. syukurlah,” minhyo menghela nafas panjang
Minho memegang tangannya dengan lembut, dibalas senyum sama minhyo
Kamui berdehem, “ekhem”
Spontan minhyo melepas genggaman tangan minho
“lantas..apa yang akan kalian lakukan??,”tanya Ny Lee
“yang jelas..pindah keluar kota untuk minhyo,” kata Tuan park
Minhyo kaget,”kenapa, appa??aku gak bisa pindah sendirian,”
“tidak..dengan banyak penjaga”, ujar Tuan Park
Kamui ambil suara,”riskan, appa.. lebih baik dia disini, tapi pindah sekolah..”
“ini juga salahmu..kamu sudah sering tidak memakai pseudo face mask sehingga orang sudah banyak tahu bentuk wajah aslimu”, tambah kamui
Minhyo menunduk,”iya..aku salah, appa.. oppa”
Tuan Park senyum,”yang salah aku..karena terlalu sibuk dengan urusanku sendiri”
“aku minta tolong kepada minho uisa dan Ny Lee untuk membantu menjaga minhyo” dia menunduk hormat
“aku akan berusaha melindungi minhyo, tuan,” ujar minho
“appa..appa tidak tahu ya.. minho jago loh..main colt!,” minhyo mengancungkan jempol
Kamui menampik,”bukan saatnya bercanda,”
“baik,oppa,” ujar minhyo menunduk
“Kamui..kamu disini 2-3 hari untuk memantau situasi.. appa akan tetap kontrol dari rumah,” ujar tuan park
Dia pun berdiri,”saya harus pamit..saya akan bicarakan ini dengan inspektur wilayah”
Ny lee dan lainnya ikutan berdiri,”terima kasih kunjungannya, Tuan park”
Park Jung Hwan pamit dengan diiringi beberapa mobil kawalan

Malam berlalu.. minho dan minhyo memandang bintang dari halaman rumah..
“oppa mana?,” ujar minho, ikut nimbrung duduk disebelah minhyo
“dikamar tamu..,”jawab minhyo singkat
Minho memeluk minhyo dari samping..memandang bintang dilangit yang saat itu walau tidak banyak, tetapi ada beberapa...
“sepertinya malam ini cerah”, ujarnya
Minhyo menangguk
“aku berterima kasih sekali sama minho..,” dia memandang wajah minho
Minho tersenyum,”kewajiban pacar dong..lindungi pacarnya”
Minhyo balas senyuman,”apaa...waktu sama sung young juga begini??”
Minho menghela nafas,”haaahhh..mulai deh..bahas masa lalu...nanti ribut lagi cemburu lagi..kabur lagi..yang pusing aku lagi...”
“gak..Cuma mau tahu aja,” balas minhyo
“mau tau aja atau mau tau banget??”, senyum minho lagi
“mau tau banget,” minhyo penasaran
Minho berdiri,”uhmmm... sama sekali enggak,” senyum menengok pada minhyo
Minhyo ikutan berdiri,”eh..beneran?? masak sih??”
Minho mengangguk,”kan sung young bukan anak gangster .. seperti kamu”,sambil dia memencet hidung minhyo
“aduh..ah sakit.. minho jail banget!,” dia memegang hidungnya
Minho tertawa,”sini..aku sembuhin..”
“mentang mentang dokter,” cemberut minhyo
Minho mendekati wajah minhyo, lalu.........
Kamui hanya melihat pemandangan itu dari balik jendela kamar tamu..
“uhmm... mungkin saatnya minhyo lepas dari keluarga.. eomma.. minhyo sudah besar.. eomma di surga harus senang lihat minhyo sudah besar”

“Minho malaikat penolongku... Minho jangan pernah pergi jauh dari aku ya..dalam dua hari ini mengalami hal seperti ini dan Minho melindungiku...rasanya aku benar benar tidak bisa jauh dari minho,” pinta minhyo sambil memeluk erat minho
Minho senyum dan mengusap  usap rambut aslinya minhyo yang panjang sampai sepinggang..
Bintang bintang dilangit makin berkelap kelip ...

bersambung...