Ketika pagi..
Minho dan Minhyo pulang ke rumah Minho..
“ramai sekali,”
ujar minhyo dalam hati
Minho masih
terus memegang erat tangan minhyo
“jangan sampai
ketahuan kamu tembak menembak sama eomma.. nanti eomma stress sama calon
mantunya,” minho berbisik
“isk..,”minhyo
mencubit pinggang minho
“eomma..
baik-baik??,” ujar minhyo langsung memeluk Ny Lee
“aman dari tadi
malam, minhyo.. kalian kemana saja??eomma cari cari kalian berdua,”
“sibuk, eomma..
soalnya kan kita harus kontrol eomma dari jauh, hehehehe,” minhyo ngeles
“sekolah hari ini?,” ujar minho
“harus
sekolah..aku akan ijin tuk tidak pakai seragam deh.. aku belum berani balik ke
apartment kalau kayak begini.. ,” ujar minhyo sambil makan sarapan pagi, dia
lapar sekali
“aku antar ya..
hari ini rabu jadi giliran jaga pagi sampai sore,”
“asik..,” seru
minhyo
“appa mu nanti
siang mau datang... begitu dia mendengar kejadian kalian tadi malam..dia sangat
khawatir,” ujar Ny Lee..
“aku sudah dua
hari tidak sekolah, eomma.. gak enak sama teman teman yang lain,” manja minhyo
“sekolah saja..
aku yang antar jemput, tapi jangan kemana-mana.. cukup di perpustakaan atau
tidak keluar dari gerbang sekolah sampai aku jemput.. dan jangan jawab telepon
atau sms kalau buat yang tidak perlu,” ujar minho
“aku mandi
dulu.. ½ jam lagi kita berangkat,” ujar minho langsung ke kamar mandi
Minhyo
mengangguk
“kami
berangkat.. eomma jangan kemana-mana ya??,” minho mencium kening ibunya
“bye,eomma..,”
kata minhyo
“kakak tidak
jadi kesini.. katanya dia takut kalau ada apa apa dengan keponakan mu,”
“gak apa, eomma..
itu lebih baik buat kakak..,” ucap minho
“aku pamit, eomma..
bye.. sampai sore baru kembali,” tambahnya
Dijalan...........
“sebenarnya
yang paling dikhawatirkan eomma.. takutnya eomma diculik,” kata minhyo
Minho masih
lurus pandangannya menyetir
“lebih baik
imja tinggal dirumah saja.. setidaknya disini masih banyak yang tahu.. masih
banyak tetangga.. dan tidak sepi,”
“iya,” jawab
minhyo
“tapi kan aku
gak harus selalu dijaga minho,” tambahnya,”nanti kerja minho terganggu.”
“ah..enggak..
selama tidak ada lembur jaga,” senyum minho masih tetap matanya lurus karena
nyetir
“nah..sampai,”
baru dia menoleh
“ya..aku masuk
sekolah dulu,” minhyo membuka pintu
“eh...tunggu
dulu,” cegah minho
Minhyo
menoleh,”apa??”
Minho menunjuk
pipi,”ini...”
“apa??,” tanya
minhyo
“chu,” minho
mencium pipi minhyo
“dah..sana
sekolah,” lalu didorong dorong keluar mobil
“ah.. begitu
deh..,” minhyo cemberut
Minho tertawa..
,”jangan lupa..sore jam 5 aku jemput ya.. jangan kemana-mana”
“eh...tunggu,”
minhyo balik lagi
“kenapa??,”
minho heran
Minhyo masuk
lagi ke dalam dan membuka dashboardh,”ini...”, ternyata senpi
“ya ampun..
kamu..memang boleh bawa ke sekolah??”
“asal tidak
ketahuan, ya tidak apa,” senyum minhyo
“sudah ya...aku
sekolah dulu.. chu,” lantas dia lari buru buru ke gerbang sekolah
Minho
melambaikan tangan padanya, dia membalas dari balik gerbang
“anak anak..
tapi dua tahun lagi juga bisa jadi dewasa,” batin minho
Minho meluncur
ke RS..
“bip..bip,” sms
masuk
“imja .. sudah
keluar kelas?,” sms datang, ternyata dari minho
Minhyo
membalas,”sudah..lagi diperpustakaan, mengerjakan tugas” lalu sms dikirim
“aku usahakan
pulang lebih cepat,hehehe,” sms minho masuk
“eh,gak boleh
begitu...sana kerja,”balas sms minhyo
Lantas sekitar
jam 4, masuk lagi sms dari minho ke minhyo
“satu jam lagi
ya.. lama sekali waktunya,”
“aku masih
diperpustakaan.. aku sudah kerjakan PR untuk besok.. perpusnya sudah mulai sepi
nih,” balas sms minhyo
“tunggu jam 5
ya... chu,” balas sms minho
Suasana
perpustakaan sangat lengang...
Hanya ada
beberapa orang penjaga perpustakaan..
“aduh.. minho
lama sekali..ini sudah jam 5 lewat,” minhyo cemas menunggu.. karena aturan
tidak boleh menelepon di perpus, maka dia pamit dari perpus
Dia berjalan
menelusuri lorong antar kelas...
Awalnya
tenang.. lama kelamaan menyusuri, seperti ada yang mengikutinya..
“ah...tidak
mungkin anak buah moon kyo ada disini.. ini sekolah”
Dia akhirnya
berprasangka baik tidak ada yang mengikuti
Tetapi semakin
dia jalan menuruni anak tangga untuk ke luar sekolah..rasa “ddikuti”nya makin
tinggi..tetapi ketika dia menengok, seperti nya yang mengikutinya bersembunyi
diantara ruang kelas
Kemudian minhyo
berjalan cepat sekali.. dia hanya melihat, jam 5 itu sudah tidak ada lagi
siapapun, apalagi murid murid
Dia berhenti
untuk mengetest. Ketika berhenti, dia tidak merasakan langkah kaki orang
mengikuti. Maka dia berjalan kembali.. lalu dia berhenti mendadak.. suara
langkah kaki ikut berhenti..
Dia begitu
terus beberapa kali...sampai akhirnya berhenti..
Lantas dia
berani masuk ke sebuah ruangan kelas yang kosong
Tetapi sebelum
masuk,”klik”
Minhyo menahan
nafas ..ujung senpi menyentuh kepalanya
“ssssiiapa?,”
suaranya agak sedikit gemetar
“tak perlu
tahu,” kata orang yang menodongkan pistolnya
“klik,” suara
senpi sekali lagi
“duduk!,” kata
orang itu. Dia menggunakan topeng
Minhyo pun
duduk dengan berusaha tenang dan tidak panik..dia berusaha mencari celah karena
dia juga membawa senpi
Orang itu
mengikatnya dengan tali plastik, minhyo agak meringis kesakitan
“mau apa kamu
dari saya?,” ujar minhyo
“mau nyawa mu
pelan pelan,” ucap oranng itu dengan suara dingin
“aduh
minho..kamu dimana?? Apa kamu gak ngerti kenapa aku lama sekali di perpus??”
“kenapa minhyo
lama sekali di perpus ya?? belum keluar juga... sekolah sudah sepi begini,”
minho ternyata sudah ada di depan gerbang sekolah
Lantas dia
mencoba untuk menelepon..
“bippp....bipppp..”,
suara telepon
Minhyo memasang
getar ... dia berusaha menghafal jalur ruang kelas ,sehingga dia berencana
untuk melawan dan berteriak langsung di hp dan berharap minho langsung tahu
petunjuk singkat teleponnya
Tapi tiba-tiba
mulutnya di plester...
“susah sekali
kalau diikat begini.. uh..uh,” dia berusaha menggeser tasnya
Sementara orang
yang menodongkan pistolnya melihat keluar jendela.. sepertinya dia jg sedang
menunggu orang
Minhyo berusaha
menggeser tanpa menimbulkan suara
“bipp...bipp...”,
minho terus meneleponnya
“terus telepon
aku, minho..jangan di putus..,” ujarnya dalam hati
“kenapa sih
minhyo ini.. kenapa teleponku tidak diangkat-angkat??,” kesal minho
Maka minho
nekat melihat lihat gerbang.. ternyata tidak dikunci
Ia nekat masuk
“ah,minhooo..kenapa
diputus teleponnya??,” keluh minhyo dalam hati
“ya Tuhan..aku
gak mau mati.. aku ingin hidup sama minho,” dia mengeluh
“minhoo..ayo
telepon aku lagi,please..” harapnya
Minho
menelusuri ruangan kelas.. dia mencari ruang perpustakaan... dilihatnya seluruh
lorong sangat sepi
Lantas dia
berusaha menghubungi minhyo lagi
Minhyo mencoba
untuk menggeser geser dan mengeluarkan hp dengan bantuan jari-jarinya yang
sudah diikat, sehingga sangat sulit dan sakit akibat ikatan tali plastik..
Seleting tas
berhasil dibuka dengan susah payah
“ayo
minho..terus telepon aku.. jangan dimatikan..tolong aku, minho,pleasee..aku gak
mau mati,” minhyo sudah mulai terlihat menitikkan air mata.. tapi masih dia
tahan
Langkah minho
sampai pada sebuah ruangan
Dia mendengar
seseorang menelepon dari dalam kelas,”sudah.. park minhyo sudah berhasil saya
bekuk, nona.. tinggal saya tunggu nona disini buat menghabisi dia”
Rupanya suara
orang itu terdengar sampai luar ruangan kelas yang semuanya sunyi senyap
Minho
kaget,”itu nama minhyo!..minhyo dalam bahaya”
Lantas dia
berusaha mengintip dari jendela..
Dia mematikan
hp nya.. dia melihat di sudut kelas, minhyo terikat dan juga mulut diplester
sedang menggeser geser dan berusaha membuka tasnya.. dia berusaha mengeluarkan
Hp nya..
“minhyo,” ucap
minho dalam hati
Minho lantas
mencari akal.. dia menunduk, mengambil batu dan dilemparkan ke jendela tepat
didekat pintu..dia berdiri didekat pintu yang satunya lagi
“pyar!!” kaca
jendela pecah
Si penculik
kaget
Lantas dia
menuju pintu dan mau keluar
Seketika minho
merampas senpi dari tangan orang itu dengan tehnik taekwondonya
Lantas dia
membanting orang itu, langsung berlari mengambil senpi dan..
“dor!,” minho
menembak kaki orang itu sehingga dia kesakitan dan tidak bisa jalan
Minho masuk ke
kelas sambil masih membawa senpi si penculik
“hmmmpppggftttt,”
suara minhyo dari balik plester
Minho buru buru
melepas plester dimulutnya
“minho tolong
aku..aku takut mati,” ujarnya
“tenang.. si
penculik sudah kutembak kakinya.. ,”katanya sambil melepaskan tali yang
mengikat tubuh minhyo
Minhyo memeluk
minho erat erat,”aku takuttt..aku hampir mati kalau minho gak datang”
Minho mengusap
usap punggungnya,”tenang..ayo kita cepat keluar.. mumpung dia pingsan”
Minho menuntun minhyo
keluar kelas..
Hp penculik itu
masih berbunyi
Minho mencoba
mengangkat
“hallo..gimana
dengan park min hyo?? “ujar suara di telepon itu..suara perempuan
Minho
kaget,’seperti suara sung young??”
Lantas dia
menutup mulutnya untuk menyamarkan suara,”jangan pernah ganggu park minhyo lagi
atau mati seperti penculik suruhanmu,”
Lalu minho
menggantung hp orang tersebut, dan disuara hanya ada “hallo..hallo..??”
Minho menuntun
minhyo keluar sekolah..
Minho masih
berfikir..suara perempuan di Hp itu sangat tidak asing ditelinga nya
Minho menuntun
minhyo sampai masuk ke mobil
Di dalam
mobil.. minhyo masih sangat trauma dan memeluk minho erat erat
“aku takut..aku
benar benar takut,minho..aku pikir aku mati tadi,”
Minho sekali
lagi mengusap usap punggungnya
“chu..chu.chu,”
mencium pipi dan keningnya minhyo
“minhyo baik
baik saja selama ada minho,” senyum minho
“ayo cepat
pergi dari sini,”pinta minhyo
Minho langsung
menancap gas
Tak berapa
lama..seorang perempuan masuk ke dalam sekolah itu..dia hanya melihat si penculik
masih dalam keadaan pingsan karena kaki yang tertembak
“ah... gagal
lagi..!!,” ujar perempuan itu
Sampai dirumah,
Ny Lee sangat terkejut mendengar berita usaha penculikan minhyo, begitu juga
dengan Tuan Park, ayah minhyo
“apartment
sudah tidak aman.. sekolah juga..saatnya pindah,” ujar tuan Park
“aku gak mau
pindah tanpa minho,” ujar Minhyo
Kamui
nyindir,”pacaran baru beberapa hari sudah kayak beratus tahun,”
Tuan Park
mendehem
Mereka semua
diam.. tuan park berfikir
“aku sudah
menduga kalau Minhyo lah yang akan menjadi sasaran, karena anak perempuan lebih
mudah dijadikan sasaran dibandingkan anak lelaki”
“daerah sini
kekuasaan siapa, appa?? Punya appa kan??,” tanya minhyo
Tuan Park
mengangguk,”iya.. dan punya kepolisian”
“haaaahhh..
syukurlah,” minhyo menghela nafas panjang
Minho memegang
tangannya dengan lembut, dibalas senyum sama minhyo
Kamui berdehem,
“ekhem”
Spontan minhyo
melepas genggaman tangan minho
“lantas..apa
yang akan kalian lakukan??,”tanya Ny Lee
“yang jelas..pindah
keluar kota untuk minhyo,” kata Tuan park
Minhyo
kaget,”kenapa, appa??aku gak bisa pindah sendirian,”
“tidak..dengan
banyak penjaga”, ujar Tuan Park
Kamui ambil
suara,”riskan, appa.. lebih baik dia disini, tapi pindah sekolah..”
“ini juga salahmu..kamu
sudah sering tidak memakai pseudo face mask sehingga orang sudah banyak tahu
bentuk wajah aslimu”, tambah kamui
Minhyo
menunduk,”iya..aku salah, appa.. oppa”
Tuan Park
senyum,”yang salah aku..karena terlalu sibuk dengan urusanku sendiri”
“aku minta
tolong kepada minho uisa dan Ny Lee untuk membantu menjaga minhyo” dia menunduk
hormat
“aku akan
berusaha melindungi minhyo, tuan,” ujar minho
“appa..appa
tidak tahu ya.. minho jago loh..main colt!,” minhyo mengancungkan jempol
Kamui
menampik,”bukan saatnya bercanda,”
“baik,oppa,”
ujar minhyo menunduk
“Kamui..kamu
disini 2-3 hari untuk memantau situasi.. appa akan tetap kontrol dari rumah,”
ujar tuan park
Dia pun
berdiri,”saya harus pamit..saya akan bicarakan ini dengan inspektur wilayah”
Ny lee dan
lainnya ikutan berdiri,”terima kasih kunjungannya, Tuan park”
Park Jung Hwan
pamit dengan diiringi beberapa mobil kawalan
Malam berlalu..
minho dan minhyo memandang bintang dari halaman rumah..
“oppa mana?,”
ujar minho, ikut nimbrung duduk disebelah minhyo
“dikamar
tamu..,”jawab minhyo singkat
Minho memeluk
minhyo dari samping..memandang bintang dilangit yang saat itu walau tidak
banyak, tetapi ada beberapa...
“sepertinya
malam ini cerah”, ujarnya
Minhyo
menangguk
“aku berterima
kasih sekali sama minho..,” dia memandang wajah minho
Minho
tersenyum,”kewajiban pacar dong..lindungi pacarnya”
Minhyo balas
senyuman,”apaa...waktu sama sung young juga begini??”
Minho menghela
nafas,”haaahhh..mulai deh..bahas masa lalu...nanti ribut lagi cemburu
lagi..kabur lagi..yang pusing aku lagi...”
“gak..Cuma mau
tahu aja,” balas minhyo
“mau tau aja
atau mau tau banget??”, senyum minho lagi
“mau tau
banget,” minhyo penasaran
Minho
berdiri,”uhmmm... sama sekali enggak,” senyum menengok pada minhyo
Minhyo ikutan
berdiri,”eh..beneran?? masak sih??”
Minho
mengangguk,”kan sung young bukan anak gangster .. seperti kamu”,sambil dia
memencet hidung minhyo
“aduh..ah
sakit.. minho jail banget!,” dia memegang hidungnya
Minho
tertawa,”sini..aku sembuhin..”
“mentang
mentang dokter,” cemberut minhyo
Minho mendekati
wajah minhyo, lalu.........
Kamui hanya
melihat pemandangan itu dari balik jendela kamar tamu..
“uhmm...
mungkin saatnya minhyo lepas dari keluarga.. eomma.. minhyo sudah besar.. eomma
di surga harus senang lihat minhyo sudah besar”
“Minho malaikat
penolongku... Minho jangan pernah pergi jauh dari aku ya..dalam dua hari ini
mengalami hal seperti ini dan Minho melindungiku...rasanya aku benar benar
tidak bisa jauh dari minho,” pinta minhyo sambil memeluk erat minho
Minho senyum
dan mengusap usap rambut aslinya minhyo yang panjang sampai sepinggang..
Bintang bintang
dilangit makin berkelap kelip ...
bersambung...