“min ho..”
Min hyo masih
tidur tapi mengingau
“oh!,” tiba
tiba dia bangun.. instingnya seperti mengatakan sesuatu
Dia taruh
selimutnya, lalu pergi ke ruang tamu
“yah.. masih
tidur..,” dia lihat minho masih lelap tidur
Dihampirinya...
Tangannya ingin
sekali membangunnya, tapi di batalkan....
Lantas dia
iseng melihat cctv ke luar
“sepi sekali
apartemen ini... security juga hanya terlihat santai santai di ruangannya...
Tapi kenapa aku
rasanya gelisah ya??”
Lantas dia
mengganti baju dengan kaos biasa dan celana panjang... lalu minum segelas air
putih
Dilihatnya lagi
wajah min ho lama-lama.. tangannya masih ingin menyentuh pipi min ho supaya
bangun..tapi selalu di batalkan
“ada apa ya ...malam
ini rasanya terlalu gelisah,” pikirnya
Dia duduk di
seberang min ho sambil minum air putih
Lalu
disandarkan kepalanya ke sofa...
Cukup lama juga
bersandar...
“ah.. lebih
baik tidur saja”
Dilihatnya baru
jam 1 pagi..
Tapi walau dia
mencoba tidur pun.. sama sekali matanya tidak bisa dipejamkan..
“aduh..gimana
ini?? Besok kan aku sekolah,” dia panik
Lantas ke ruang
tamu lagi..
Diguncang
guncang pipi nya min ho
“min
ho...bangun..”
Beberapa kali,
baru min ho bangun,”imja kenapa gak bisa tidur??”
“gak tahu...
firasatku aneh,”
“aneh
kenapa??,”
Tiba-tiba min
hyo malah lari ke kamar...
“sini..,”
ujarnya menyuruh min ho mengikutinya
“pagi pagi kok
sudah aneh sih..imja kenapa??”, senyum min ho
“ini.. lihat,”
seru min hyo
Min ho
kaget,”buat apa magasin dan senjata senjata ini??”
“gimana hasil
latihan??,” ujar min hyo sambil mengisi colt dengan magasin, lalu dia mengambil
baju anti peluru dari lemari
“imja mau
apa??,” min ho bingung
“firasatku kita
harus pergi dari sini secepatnya,” ujar min hyo
“min ho pakai
ini,” dia menyuruh min ho pakai juga baju anti peluru
“aku ganti dulu
di kamar mandi... kalau ada yang mencurigakan.. jangan langsung berdiri dekat
pintu,” pinta min hyo
“apa sih??
Kenapa begitu tegang??,” min ho masih bingung
Min hyo pergi
ke kamar mandi dan mengganti baju dalamnya dengan baju anti peluru, lalu
kembali ke kamar
“loh.. belum
dipakai??,” katanya pada min ho
“apa??,”
“baju anti
peluru!! Cepat, min ho!”
Min hyo membuka
kaus minho, min ho kaget
“cepat pakai!”
“imja.. kamu
terlalu khawatir sekali.. bukannya ini apartment yang aman..kamu bilang??”
“pakai
saja..chu,” minhyo kissed minho’s lips
Min ho tambah
bingung
Lantas dia
sibuk mengisi magasin
“ah..tidak
keburu..ganti saja disini.. menghadap belakang ya!”
Dia pun mengganti
model celana panjangnya dengan kantung yang memuat banyak magasin
“Imja.. kamu
ini kenapa sih??”
“kita lihat
sebentar lagi..aku curiga, min ho..”
“curiga apa??
Ada orang mau mennyerbu ini??”
Minhyo
mengangguk
Min ho
tertawa,”terlalu deh kamu.. “
Minhyo
memperlihatkan cctv,”look..tidak biasanya malam hari security tertidur..apa
benar-benar tidur?? Bisa saja itu sudah mati ditembak.. dan aku harap, min ho
kalau belum bisa menembak dengan tepat..ikut saja di belakangku..”
“sudah tahu
caranya mengisi magasin? 1 magasin ini hanya isi 9 peluru,jadi harus hemat”
“minhyo..kamu
terlalu ketakutan..”, min ho peluk minhyo
“gak..ini
firasatku..kita bisa mati kalau disini,” ujar minhyo
“aku akan
keluar ruangan,” tambahnya
“aku akan
mengganjal pintu dengan besi...karena kunci dengan pupil..maka hanya dengan
mataku pintu depan bisa terbuka dan tertutup..jadi akan aku tembak pintu atau
pakai besi pengganjal magnet”
“oh my
God..keterlaluan khawatirnya kamu, sayang,” min ho jadi ikutan cemas
“listen to me,
minho uisa..this is not the first time i get this kind of thread..”
“chu,” minhyo
mencium kening minho
“luv you, min
ho kun.. aku keluar ruangan dulu..isi magasin dan bawa sisa-sisa magasin itu
dikantong atau tas.. ah iya.. papa punya celana militer yang bisa banyak
kantongi magasin..pakai saja..aku gak akan intip min ho “,
“begitu ada
perintah keluar dari aku..segera keluar dalam hitungan detik,bukan menit
lagi,”dia senyum lalu keluar ruangan
“ah..sepertinya
dia serius sekali...”
Lalu buru buru
minho mengambil celana panjang milter kepunyaan papanya minhyo dan buru buru
pula menggisi magasin di kantong kantong celananya
“semoga cukup,”
Dia lantas
mengamati cctv yang dihubungkan ke security
“apa itu??
Kenapa semuanya tidur??”
Lantas dia
memperbesar kamera penghubung
“O God! Mereka
bukan tidur.. tapi ditembak mati!”, Min ho buru buru pergi membawa colt dan
magasin magasin nya serta kunci mobil
Dia keluar
ruangan.. dilihatnya Min hyo sedang bicara dengan seorang security
Min ho
menghampiri... tetapi minho curiga
“ada darah di
jaketnya,” dalam hatinya
“min hyo..,”
dia memanggil
“ya??,”min hyo
menoleh
Saat min hyo
menoleh, benar saja.. sang security mengeluarkan senpinya siap untuk menembak
min hyo yang menoleh
“min
hyooo............menunduk!!” spontan min ho berteriak
Minhyo malah
berbalik arah ..dilihatnya sang security sudah menklik peluru...
Sigap langsung
minhyo menunduk dan memelintir tangan security itu dan gantian ditembakkan ke
perut orang yang berpura pura jadi security itu
“dor!” suara
tembakan ke perut orang itu
Min ho benar
benar tersentak
“untung minho
datang,” senyum minhyo
“kamu gpp??,”
peluk minho
“i am
safe...berkat minho,” senyum minhyo
Tiba-tiba dari
dalam lift keluar beberapa orang dengan senjata.. min ho yang sedang memeluk
minhyo melepas pelukannya cepat cepat, menggeser minhyo dan menembakkan peluru
pelurunya ke mereka .. min hyo cepat pula membantunya
Minho benar
benar berdegup jantungnya..baru kali ini dia benar benar menggunakan senjata
dengan medan sesungguhnya
“jangan lewat
lift.. mereka pasti sudah berada di bawah”, ujar minhyo
“lewat mana??”
“tangga paling
belakang..aku rasa, tidak banyak orang tahu,”
Minhyo lari
terlebih dahulu, lalu diikuti belakangnya sama minho
“minho tidak
capek??,”
“tidak..cepat
lari..kita harus keluar dari sini,”
Min hyo
memegang tangan minho erat sekali.. sementara tangan yang satunya lagi memegang
colt
Mereka berdua
menuruti satu persatu anak tangga gedung paling belakang..10 lantai..
“ke parkiran,”
ujar minhyo
Tetapi ternyata
mereka salah..diparkiran sudah banyak orang orang yang tidak mereka kenal
dengan senjata
Minhyo malah
teriak,”kalian cecunguk Moon kyo kyo bukan?? Kalian masih dendam sama park min
hyo ya?”
Lalu min hyo
tertawa, minho malah bingung
“kenapa
tertawa, imja?? Ini situasi genting,”ujarnya
“ini perang
sesungguhnya.. aku khawatir min ho jadi korban,” minhyo menatap dalam mata
minho
Minho malah
mencium minhyo,”aku percaya aku hidup..aku akan melindungi minhyo.. sekarang
bagaimana??”
“yang kulihat
ada 5 di ujung dekat mobil kita.. lantas 4 dan 5 di 2 sampai 3 mobil di
belakang mobil kita.. dan sisanya sepertinya diluar.. jumlah bisa 20-30 orang”
“jadi sekarang
kita hadapi 10 orang,” ujar minho
Minhyo
mengangguk,”ingat..jangan pernah minho ragu kalau sudah begini..ragu 1
detik..semuanya terlambat..”
“aku yang akan
maju duluan.. minho dibelakangku”
“God saves us,
Imja..,”
Minhyo
senyum,”aku hidup karena minho”
Dengan berani..
Minho maju menantang mereka..
Ditangan
kirinya terdapat 2 magasin dan tangan kanannya menembakkan mobil mobil dimana
mereka bersembunyi dibaliknya
Lima orang itu
beberapa kali pula menembakkan peluru nya, sehingga minhyo harus bersembunyi
diantara mobil yang lain
“dor..dor!”,
satu tersungkur
“ingat min ho..
jangan ragu!!,” teriak minhyo ,sementara minho masih bersembunyi di balik mobil
awal mereka bicara
Min ho menarik
nafas, melihat berapa orang yang bisa dia jadikan sasaran, lalu menarik nafas
lagi
“God.. save
us...”
Lantas dia
berdiri dan memuntahkan peluru pelurunya
“dor.. dor!!”
Minhyo
menyerang dari arah kanan dan minho kiri
“bagus,sayang..”
bisik minhyo
Mereka saling
baku hantam dengan perlindungan mobil mobil yang dekat dengan mereka sembunyi
Hampir sekitar
30 menit baku hantam itu, beberapa minho merasa seperti orang gila karena
beberapa peluru terasa lewat benar benar dekat dengan anggota tubuhnya
“dor!,” minhyo
berhasil menembak cowok yang hampir saja jika terlambat, pelurunya tepat ke
tubuh minho
Minho menghela
nafas..
“jangan
berhenti,” bisik minhyo
“dua lagi..”,
tambahnya..
“biar ini jadi
giliranku.. kalau semua sudah mati.. langsung minho ke mobil kita..aku
selesaikan sisanya”
“magasin??”
Minho melempar
3 magasin
“gamsahabnida,
“senyum minhyo
“1..2...3,”
minhyo menghitunng
Dia malah nekat
maju terus..”dor..dor..dor!”
Musuh yang
akhirnya sama sama bernafsu maju juga malah tertembak
“cepat nyalakan
mobil..”
Minho buru buru
menyalakan mobil
“naik..”,
Minhyo pun buru
buru naik
“minho tabrak
saja mereka..jangan takut”
“tapi...”,minho
masih ragu
“tabrak kataku!
Mereka akan takut dengan kita kalau kita nekat..lantas merunduk!”
Minho langsung
menancap gas sampai pol lebih dari 180km/jam..
Bruk bruk
bruk.. tersengar suara 3 orang tertabrak, tanpa tahu apa terlindas atau tidak
“bisa ada 10-15
orang didepan”
Minho benar
benar menarik nafas panjang
“takut??,”senyum
minhyo
“aku sudah
begini dari umur 12tahun..sudah 4 tahun,”senyumnya
Mobil benar
benar ngebut turun dari parkiran..
Di depan
gerbang apartemen.. dilihat ada beberapa yang sudah siap dengan senjata mereka
“kalau kataku
menunduk nanti..menunduk..tapi tetap menyetir”, ujar minhyo
“dan jangan
ragu,”tambahnya
“baik”, jawab
minho singkat
“1...2..3...MENUNDUK!!”
perintah minhyo
Maka minho pun
menunduk tetapi tetap menyetir
Minhyo
memuntahkan peluru pelurunya dengan berani
Beberapa tewas,
beberapa menyingkir
Mereka berhasil
keluar pintu gerbang apartemen ....
“pasti masih
akan ada yang mengejar... kebut sampai kita bertemu polisi..minta mereka
menilang kita...cecunguk moon kyo kyo banyak yang takut dengan polisi.. kecuali
mereka berhadapan satu persatu dengan kita..”
“apa ini masih
daerahnya??,” tanya minho
“aku curiga
daerah ini sudah masuk daerahnya mereka”, jawab minhyo
Minho masih
menyetir dengan kecepatan tinggi.. mereka pikir sudah tidak diikuti lagi..
lantas mereka beristirahat dipinggiran sungai yang ada tamannya
“jam berapa??”,
ujar minhyo
“jam 3 pagi,”
jawab minho
“sebulan
lalu..jam 3..aku ada di RS, dioperasi cowokyang sekarang ada di depanku”,
senyum minhyo..mereka berdiri berhadap hadapan, minho mebelakangi pagar sungai
“apa ada
perayaan malam ini??,” tanya minhyo lagi
“memang ada
apa??,”
“hari
ini..masuk musim gugur bukan??,” tanya minhyo
Jauh diseberang
sungai.. terdapat beberapa kembang api meletup..ternyata di seberang sungai
sana..ada juga yang merayakan dimulainya malam musim gugur
“baju minhyo
penuh darah..”, ujar minho
Lantas min ho
membuka jaketnya dan dipakaikan ke minhyo
“thanks,” kata
minhyo, mereka berdisi samping menyamping
Minhyo
bersandar dibahu minho
Mereka sama
sama melihat kembang api meletup letup dilangit yang gelap
“indah sekali
ya.. minhyo??”, tanya minho
“Minho sudah
bisa melindungi aku...,” dia menoleh pada minho
“apa rumah
minho masih jauh dari sini??”, tanya nya
“ya..masih
jauh..” sambil sama sama menatap kembangapi yang masih menyala nyala dilangit
“mudah mudahan
mereka tidak sampai kesana,” lantas minhyo menelepon kamui
Kamui sangat
kaget dengan berita itu dan ia buru buru meminta kepolisian melindungi rumah
minho untuk penjagaan
“oppa sudah
meminta polisi melindungi rumah uisa dan sekarang sudah puluhan dari mereka
disana”
“kita mau apa
sekarang??” ujar minho, duduk di kursi pinggiran sungai
Minhyo ikutan
duduk,”dua jam lagi fajar.. kemungkinan kita disini aja..menikmati pagi”
Minho memeluk
minhyo dari samping dan mengelus poni minhyo
“pacarku
benar-benar seorang gangster,”ujarnya
Minhyo
bersandar dibahu Minho,”lantas bagaimana??apa aku harus bisa mengobati orang
atau belajar masak, Minho uisa??”
“cukup belajar
berhenti dari dunia seperti ini dan hidup damai bersama ku dan anak-anak
nanti,” senyum minho, lama mencium kening minhyo
Minho memeluk
minhyo sangat erat
“cukup aku jadi
cintanya minhyo yang pertama dan terakhir..”
“minho..”
“dan cukup
minhyo bermain main dengan bahaya...”
Minhyo diam
saja..
“kita pindah
dari kota ini...aku ingin minhyo jadi ibu buat anak-anakku,”
“cepat cepat
lulus.. aku sudah gak sabar ingin hidup bersama minhyo,” pintanya
Minhyo diam
saja dipeluk...
Dia hanya merasa..
malam itu minho sudah mencoba melindunginya dan dia merasa aman bersamanya..
“wah...kembang
apinya habis..”, kata minhyo
“Imja lapar,
sayang??,” kata minho
Minhyo
mengangguk
“sepertinya ada
toko roti yang masih buka.. tunggu sebentar disini.. aku beli,” ujar minho
Lantas dia
lekas berjalan
15 menit
kemudian dia kembali dengan membawa roti dan teh hangat cup
“eomma
aman...polisi sudah banyak disana,” senyum Minhyo
“makan dulu
rotinya..nanti imja sakit,” sodor minho
“gamsahabnida,
minho..” ujarnya dengan senyum
Mereka memakan
roti dan minum teh hangatnya sama-sama..
Mereka
menikmati dini hari ..
Fajar terbit
dua jam lagi.. satu bulan lebih seminggu sehabis insiden penembakan itu...