This is me....

Senin, Juli 08, 2013

My Girl is Ex Gangster (Part 8: be a nice girl, Min Hyo!Jangan melawan dokter Min ho)


“dia nantang aku!,” paksa Min hyo
Kamui bersuara tinggi,” Min hyo.. jangan kasar sama orang yang lebih tua dari kamu.. diam!”
Min ho senyum menyindir,”saya mau tau..apa dia masih bisa lawan laki-laki dengan tangan seperti itu..”
Min hyo balas sombong “gak takut.. ayo ikut ke tempat latihan”, tangan kirinya menarik tangan Min ho
Kamui teriak,”min hyo.. gak lucu... luka mu belum sembuh.. dasar adik nakal!!”
Min ho mengikuti saja dengan santai.
“aku bisa jalan sendiri..tidak perlu tangan ku dipegang,” ujar Min ho
Min hyo buru-buru melepas,”sapa juga yang mau..”

“sejak kapan kamu kasar dengan laki-laki?? Kamu ini kan perempuan, nona.. jangan kasar dan galak sama laki-laki,” ujarnya sambil mengikuti langkah Min hyo
 “berisik.. buatku mau laki-laki, perempuan sama saja”, ketusnya
“luka mu belum sembuh..baru tadi malam tertembak..sudah mau ribut lagi.. gak sayang dengan badan sendiri??”, tatapan mata Min ho lurus ke lorong
Min hyo menengok “kamu pikir semua cewek lemah ya?”
Min ho senyum “hebat..baru saya ketemu pasien badan kecil, perempuan, kuat juga.. apa nanti bisa kuat kalau berantem??”
Min hyo jawab ketus “lihat aja nanti”
Masuk ruangan latihan bela diri..dia melilhat banyak anak buah papa nya sedang saling latihan.
“BUBAR.. aku mau pakai latihan bela diri berdua saja!”
Mendengar itu...semua yang sedang latihan langsung bubar keluar tanpa ada yang membantah..
Min ho senyum senyum saja
Min hyo melemparkan katana dari kayu
Hop.. Min ho menangkapnya..
“ayo bertarung..”, mulai Min hyo
“perempuan gak boleh lawan lelaki duluan.. perempuan itu cocoknya jadi mahluk lembut.. gak kasar dengan siapapun.. gak main bentak-bentak.. yang manis..”, senyum Min ho
Min hyo malah membantah “gak peduli.. katanya mau main.. di taekwondo kan juga ada ini”
Min ho diam sejenak..lalu dia taruh pedang kayunya di lantai
“loh... gak jadi tarung?”, ujar min hyo
“tangan kosong..”, ujar Min ho
Min hyo menaruh juga pedang kayunya, tapi Min ho melarang
“pakai saja.. katanya mau test aku.. iya kan??”, ujar Min ho senyum
“sengaja.. ,”ketus Min hyo
Minho jawab lembut,”aku Cuma kasian lihat tangan kananmu..kalau gak dirawat benar-benar akan tambah bengkak.. gimana nanti??apalagi kalau nanti sampai kena pukul pedang kayu”
Min hyo ketus lagi,”ah..aku kuat..jangan remehkan aku”
Min ho senyum,”kuat mu hanya karena nafsu ingin mengalahkan oranglain...dasar anak-anak.. menipu ku lagi..mengaku 20 gak tahunya 17 tahun aja belum sampai”
Min hyo,”ah..cerewet.. siap-siap aja”
“ok”, balas Min ho..sambil mengambil posisi
“Lets start!” (mulai!)
Min hyo menyerang dengan pedang kayu, ternyata tehnik yang digunakan campuran antara kendo dengan taekwondo.
Min ho hanya mengelak elak saja dengan tangan
Min hyo otomatis semakin panas karena tidak bisa menjatuhkan Min ho.. maka dia jatuhkan pedangnya
“pluk”
Min ho bingung, “loh..kok??kan belum jatuhkan aku.. sudah nyerah??”
Min hyo kesal,”dokter jago juga ya..belajar dimana??”
“gak..Cuma belajar dari kecil aja..kalau soal pedang aku masih bisa menangkis”, ujar Min ho kalem
Min hyo makin panas ,maka dia menyerang dengan taekwondo
“wuzz” tendangannya kencang sekali walau masih anak-anak
Tendangannya berhasil di elakkan..dia menangkap kaki Min hyo, lalu dijatuhkan pelan-pelan.. tetapi Min ho terpeleset karena tidak sadar, kalau latihan bela diri ini bekas ramai latihan tadi,ada bekas keringat yang jatuh dan melicinkan lantai
“whoaaaaaaaaaaa..........addduhhh!!”, Min hyo teriak karena dia dia ikutan jatuh tertarik baju Min ho..dan terguling..
Dalam kecepatan detik,mereka dah jatuh
Posisi Min hyo dibawah, refleks tangan dan kepalanya dilindungi oleh Min ho
“BRUKK!”, suara tubuh pada jatuh
Kamui datang buru-buru dan langsung membuka pintu latihan bela diri
“hah!” dilihatnya pemandangan jatuh
Kamui iseng saja bercanda,”aduh..maaf saya tidak tahu kalau kalian lagi mesra-mesranya di latihan bela diri...aku pikir tadi berantem”
Min hyo,”dokter..lepasin”
Min ho,”eh..tanganmu gak apa-apa?? Kepala gimana??”
Buru-buru Min ho memperbaiki dirinya, dia bangun lebih dulu
Min hyo mengeluhkan tangannya,”sakittt...huhuhuhu”
Kamui membangunkannya,”sudah kubilang..kamu memang adik satu-satunya yang keras kepala”
Min ho hanya berdiri..
Min hyo menngeluhkan tangan kanannya yang sakit
Kamui,”jangan diperiksa, dokter..dia memang nakal”
Min ho malah tertawa ,”tidak boleh begitu, Kamui-san..hehehe..”
Min hyo ngambek”kan sudah aku bilang..kalau aku tadi Cuma mau ngetest aja, oppa”
Kamui santai jawab,”ya ya ya..ngetest...apa ngajak ribut??daridulu gak berubah-berubah..inginnya jadi perempuan yang mendominasi...mirip kucing garong”
“sakit ya?,”senyum kamui
“sakit,tau!”, ngambek min hyo.. min ho hanya diam saja..dia baru tahu kalau min hyo bener-bener kekanak kanakan
“ya sudah..aku antar ke kamar.. periksa lagi itu lukanya,” ujar kamui
Di kamar Min hyo..
“ini harus ganti perban..minta tolong bibi Anh siapkan,”ujar min ho sambil melihat ujung bahu kanan min hyo
“tuh..darahnya menetes..lukanya sedikit terbuka lagi..”
Min hyo masih meringis-meringis
Kamui ketus,”biarkan saja, dokter...biar dia belajar menghargai orang yang lebih tua dan tidak main perintah”
“berapa lama bisa sembuh,dokter?”, tambah kamui.
“uhmm..satu minggu bisa kalau tidak banyak bergerak,” lembut Min ho
“ingat tuh...jangan banyak bergerak..,”tambah kamui menasehati min hyo
“oppa cerewet seperti ibu-ibu tua,” balas min hyo
Min ho tertawa “yang bakal jadi ibu-ibu tua itu kamu, miss.. bukan kamui-san...kalau macho begini..gimana nanti kalau punya pacar atau suami??apa mau diajak bertarung terus pacarnya??”
Min hyo makin judes “ganti saja perbanku..gak usah cerewet”
Kamui geleng-geleng kepala.. Min ho senyum lalu coba melepas perban
“cairan antiseptik, bibi Ahn..”
Tak berapa lama.. “tolong botol antibiotiknya, bibi...”
Dia senyum sama min hyo,”suntik ya.. ini kalau gak disuntik nanti malam kamu bisa demam..ini sudah mulai bengkak tulangnya karena benturan jatuh tadi”
“infus ya, nona Min hyo..aaaa..buka mulutnya”
Tak berapa lama.. “tuh..lidahnya pucat..butuh cairan..tidur aja dulu ya”
Min hyo menggerutu,”uhhh...bisa tanpa infus gak??”
Min ho senyum lagi,”lemas bukan??”
Min hyo mengangguk
“itu kehabisan energi..dan butuh infus..Cuma sebentar...sambil juga tidur..nanti bibi Ahn bawakan makan malamnya kesini..”
Kamui menggurui lagi,”makanya..jadi cewek jangan sombong..dibilangin gak percaya”
Min hyobalas lagi,”ini kan karena aku sakit..kalau tidak sakit juga pasti dokter kalah sama aku,huh”
Min ho Cuma senyum sambil mengganti perban..
“nah,sudah... gpp kan diinfus? Skarang baring aja..jangan bangun...”
Min hyo nawar,”duduk boleh??”
Min ho membaringkannya,”baring dulu.. nanti darah infusnya naik ke atas selang..baring sebentar aja”
“sakit ah..malas..gak usah”, pinta min hyo, dia berbalik arah membelakangi min ho dan kamui
Min ho menarik tangan kirinya, menyuntikkan jarum infus pelan-pelan
“terasa gak?”, ujarnya
“sedikit...kayak dicubit kecil,” ujar min hyo
Kamui nyeletuk,”manja sama dokter ya.. ketahuan, jatuh cinta ya??”
Min hyo ngotot, “moeus?? Gak! Apa-apaan sih oppa”
Kamui tertawa, “bilang aja suka sama min ho dokter..hahahaha..udah besar kok adiknya kamui.. dah pantes punya pacar”
“aku mau tidur, sudah..semua keluar,”judes min hyo
Min ho senyum,”ya...baiklah..dah selesai.. nanti kalau ada apa-apa hubungi saja ya”
Min hyo ketus lagi,”ya sudah..sana pergi”
Kamui geleng-geleng kepala “kelakuan..”