“dia nantang aku!,” paksa Min hyo
Kamui bersuara tinggi,” Min hyo..
jangan kasar sama orang yang lebih tua dari kamu.. diam!”
Min ho senyum menyindir,”saya mau tau..apa
dia masih bisa lawan laki-laki dengan tangan seperti itu..”
Min hyo balas sombong “gak takut..
ayo ikut ke tempat latihan”, tangan kirinya menarik tangan Min ho
Kamui teriak,”min hyo.. gak lucu...
luka mu belum sembuh.. dasar adik nakal!!”
Min ho mengikuti saja dengan santai.
“aku bisa jalan sendiri..tidak perlu
tangan ku dipegang,” ujar Min ho
Min hyo buru-buru melepas,”sapa juga
yang mau..”
“sejak kapan kamu kasar dengan
laki-laki?? Kamu ini kan perempuan, nona.. jangan kasar dan galak sama laki-laki,”
ujarnya sambil mengikuti langkah Min hyo
“berisik.. buatku mau laki-laki, perempuan
sama saja”, ketusnya
“luka mu belum sembuh..baru tadi
malam tertembak..sudah mau ribut lagi.. gak sayang dengan badan sendiri??”,
tatapan mata Min ho lurus ke lorong
Min hyo menengok “kamu pikir semua
cewek lemah ya?”
Min ho senyum “hebat..baru saya
ketemu pasien badan kecil, perempuan, kuat juga.. apa nanti bisa kuat kalau
berantem??”
Min hyo jawab ketus “lihat aja
nanti”
Masuk ruangan latihan bela diri..dia
melilhat banyak anak buah papa nya sedang saling latihan.
“BUBAR.. aku mau pakai latihan bela
diri berdua saja!”
Mendengar itu...semua yang sedang
latihan langsung bubar keluar tanpa ada yang membantah..
Min ho senyum senyum saja
Min hyo melemparkan katana dari kayu
Hop.. Min ho menangkapnya..
“ayo bertarung..”, mulai Min hyo
“perempuan gak boleh lawan lelaki
duluan.. perempuan itu cocoknya jadi mahluk lembut.. gak kasar dengan
siapapun.. gak main bentak-bentak.. yang manis..”, senyum Min ho
Min hyo malah membantah “gak
peduli.. katanya mau main.. di taekwondo kan juga ada ini”
Min ho diam sejenak..lalu dia taruh
pedang kayunya di lantai
“loh... gak jadi tarung?”, ujar min
hyo
“tangan kosong..”, ujar Min ho
Min hyo menaruh juga pedang kayunya,
tapi Min ho melarang
“pakai saja.. katanya mau test aku..
iya kan??”, ujar Min ho senyum
“sengaja.. ,”ketus Min hyo
Minho jawab lembut,”aku Cuma kasian
lihat tangan kananmu..kalau gak dirawat benar-benar akan tambah bengkak..
gimana nanti??apalagi kalau nanti sampai kena pukul pedang kayu”
Min hyo ketus lagi,”ah..aku
kuat..jangan remehkan aku”
Min ho senyum,”kuat mu hanya karena
nafsu ingin mengalahkan oranglain...dasar anak-anak.. menipu ku lagi..mengaku
20 gak tahunya 17 tahun aja belum sampai”
Min hyo,”ah..cerewet.. siap-siap
aja”
“ok”, balas Min ho..sambil mengambil
posisi
“Lets start!” (mulai!)
Min hyo menyerang dengan pedang
kayu, ternyata tehnik yang digunakan campuran antara kendo dengan taekwondo.
Min ho hanya mengelak elak saja
dengan tangan
Min hyo otomatis semakin panas
karena tidak bisa menjatuhkan Min ho.. maka dia jatuhkan pedangnya
“pluk”
Min ho bingung, “loh..kok??kan belum
jatuhkan aku.. sudah nyerah??”
Min hyo kesal,”dokter jago juga
ya..belajar dimana??”
“gak..Cuma belajar dari kecil
aja..kalau soal pedang aku masih bisa menangkis”, ujar Min ho kalem
Min hyo makin panas ,maka dia
menyerang dengan taekwondo
“wuzz” tendangannya kencang sekali
walau masih anak-anak
Tendangannya berhasil di
elakkan..dia menangkap kaki Min hyo, lalu dijatuhkan pelan-pelan.. tetapi Min
ho terpeleset karena tidak sadar, kalau latihan bela diri ini bekas ramai
latihan tadi,ada bekas keringat yang jatuh dan melicinkan lantai
“whoaaaaaaaaaaa..........addduhhh!!”,
Min hyo teriak karena dia dia ikutan jatuh tertarik baju Min ho..dan
terguling..
Dalam kecepatan detik,mereka dah
jatuh
Posisi Min hyo dibawah, refleks
tangan dan kepalanya dilindungi oleh Min ho
“BRUKK!”, suara tubuh pada jatuh
Kamui datang buru-buru dan langsung
membuka pintu latihan bela diri
“hah!” dilihatnya pemandangan jatuh
Kamui iseng saja
bercanda,”aduh..maaf saya tidak tahu kalau kalian lagi mesra-mesranya di
latihan bela diri...aku pikir tadi berantem”
Min hyo,”dokter..lepasin”
Min ho,”eh..tanganmu gak apa-apa??
Kepala gimana??”
Buru-buru Min ho memperbaiki
dirinya, dia bangun lebih dulu
Min hyo mengeluhkan
tangannya,”sakittt...huhuhuhu”
Kamui membangunkannya,”sudah
kubilang..kamu memang adik satu-satunya yang keras kepala”
Min ho hanya berdiri..
Min hyo menngeluhkan tangan kanannya
yang sakit
Kamui,”jangan diperiksa, dokter..dia
memang nakal”
Min ho malah tertawa ,”tidak boleh
begitu, Kamui-san..hehehe..”
Min hyo ngambek”kan sudah aku
bilang..kalau aku tadi Cuma mau ngetest aja, oppa”
Kamui santai jawab,”ya ya
ya..ngetest...apa ngajak ribut??daridulu gak berubah-berubah..inginnya jadi
perempuan yang mendominasi...mirip kucing garong”
“sakit ya?,”senyum kamui
“sakit,tau!”, ngambek min hyo.. min
ho hanya diam saja..dia baru tahu kalau min hyo bener-bener kekanak kanakan
“ya sudah..aku antar ke kamar..
periksa lagi itu lukanya,” ujar kamui
Di kamar Min hyo..
“ini harus ganti perban..minta tolong
bibi Anh siapkan,”ujar min ho sambil melihat ujung bahu kanan min hyo
“tuh..darahnya menetes..lukanya
sedikit terbuka lagi..”
Min hyo masih meringis-meringis
Kamui ketus,”biarkan saja,
dokter...biar dia belajar menghargai orang yang lebih tua dan tidak main
perintah”
“berapa lama bisa sembuh,dokter?”,
tambah kamui.
“uhmm..satu minggu bisa kalau tidak
banyak bergerak,” lembut Min ho
“ingat tuh...jangan banyak
bergerak..,”tambah kamui menasehati min hyo
“oppa cerewet seperti ibu-ibu tua,”
balas min hyo
Min ho tertawa “yang bakal jadi
ibu-ibu tua itu kamu, miss.. bukan kamui-san...kalau macho begini..gimana nanti
kalau punya pacar atau suami??apa mau diajak bertarung terus pacarnya??”
Min hyo makin judes “ganti saja
perbanku..gak usah cerewet”
Kamui geleng-geleng kepala.. Min ho
senyum lalu coba melepas perban
“cairan antiseptik, bibi Ahn..”
Tak berapa lama.. “tolong botol
antibiotiknya, bibi...”
Dia senyum sama min hyo,”suntik ya..
ini kalau gak disuntik nanti malam kamu bisa demam..ini sudah mulai bengkak tulangnya
karena benturan jatuh tadi”
“infus ya, nona Min hyo..aaaa..buka
mulutnya”
Tak berapa lama.. “tuh..lidahnya
pucat..butuh cairan..tidur aja dulu ya”
Min hyo menggerutu,”uhhh...bisa
tanpa infus gak??”
Min ho senyum lagi,”lemas bukan??”
Min hyo mengangguk
“itu kehabisan energi..dan butuh
infus..Cuma sebentar...sambil juga tidur..nanti bibi Ahn bawakan makan malamnya
kesini..”
Kamui menggurui lagi,”makanya..jadi
cewek jangan sombong..dibilangin gak percaya”
Min hyobalas lagi,”ini kan karena
aku sakit..kalau tidak sakit juga pasti dokter kalah sama aku,huh”
Min ho Cuma senyum sambil mengganti
perban..
“nah,sudah... gpp kan diinfus?
Skarang baring aja..jangan bangun...”
Min hyo nawar,”duduk boleh??”
Min ho membaringkannya,”baring
dulu.. nanti darah infusnya naik ke atas selang..baring sebentar aja”
“sakit ah..malas..gak usah”, pinta
min hyo, dia berbalik arah membelakangi min ho dan kamui
Min ho menarik tangan kirinya,
menyuntikkan jarum infus pelan-pelan
“terasa gak?”, ujarnya
“sedikit...kayak dicubit kecil,”
ujar min hyo
Kamui nyeletuk,”manja sama dokter
ya.. ketahuan, jatuh cinta ya??”
Min hyo ngotot, “moeus?? Gak!
Apa-apaan sih oppa”
Kamui tertawa, “bilang aja suka sama
min ho dokter..hahahaha..udah besar kok adiknya kamui.. dah pantes punya pacar”
“aku mau tidur, sudah..semua
keluar,”judes min hyo
Min ho senyum,”ya...baiklah..dah
selesai.. nanti kalau ada apa-apa hubungi saja ya”
Min hyo ketus lagi,”ya sudah..sana
pergi”
Kamui geleng-geleng kepala
“kelakuan..”