This is me....

Selasa, September 24, 2013

MY TWO ADORABLE WIVES (6th PART- Belajar Mencintai Minho)

Suasana pagi sangat cerah sekali, Minho bersemangat untuk kerja..
“aku pergi dulu, sayang.. hari ini sibuk sampai malam.. pagi meeting dan aku minta manager emerald membuat langkah baru ke depan..ya..mugkin membuat acara diskon restaurant atau yang lain.. hotel juga akan ada festival film dari seluruh korea..jadi harus ada program khusus..jadi..kemungkinan aku sibuk..gak apa kan?,” kata Minho pada chan chan, berdiri disamping kursi makan yang diduduki chan chan
“makannya sudah cukup, suamiku?,” kata chan chan menengadahkan kepalanya ke Minho
Minho mengangguk,”sudah..aku pergi dulu..chu,” Minho mencium dia
“eomma..aku pergi dulu,” dia juga pamit pada ibunya
“jangan lupa pulang,” kata ibunya lagi..mengingatkan Minho supaya tidak lagi bohong dan tidak pulang tanpa pemberitahuan..

Minho menyetir sendiri mobilnya..
Dia malah menelepon Minhyo sepanjang perjalanan..
“Imja sayang.. kamu sudah sarapan?,” tanya nya ramah pada Minhyo
“sudah,” jawab Minhyo singkat
“vitaminnya sudah diminum kan??susu nya juga? ,” Minho mulai lagi cerewet
“sudah,” jawab Minhyo lagi..
“hari ini kerja?,” tanya Minho lagi
“ya,” jawab Minhyo singkat
“jangan minum kopi atau teh dulu ya, sayang..kata temanku yang dokter, jangan.., jangan lupa nanti jam 10 siang, lalu jam 3 sore.. makan lagi ya.. biar bayi nya sehat..”
“lagi lagi kamu menasehati aku,Minho,” jawab Minhyo ketus
“ini kan demi bayi kita, Minhyo.. aku sayang kamu dan bayi kita,” balas Minho
“jangan cerewet,” balas Minhyo
“aku peduli sama kamu dan bayi kita..tolong mengerti aku,” kata Minho
Minhyo diam saja..,”aku minta maaf”
“berusahalah untuk cinta padaku, Shin Minhyo..,” kata Minho..lalu dia mematikan sendiri teleponnya untuk Minhyo
Minhyo yang tadi menerima telepon dari Minho dalam keadaan berdiri, lalu duduk..
Dia pusing sendiri,”kenapa aku harus hamil anak dia?tapi aku juga gak bisa membunuh sembarangan nyawa”
“shin minhyo keras kepala.. aku bisa buat kamu cinta padaku, shin minhyo,” kata Minho sambil berkendara..

Minhyo datang tepat waktu...
Bawahannya menyediakan kopi untuknya, tapi dia tolak,”aku tidak lagi minum kopi..perut ku mual,” dia berbohong pada bawahannya
“siap, kapten.. bagaimana kalau teh?,” tanya bawahannya lagi
“tidak..itu juga buat aku mual,” katanya berbohong lagi
Entah kenapa, dia mengikuti apa kata Minho..
“bagaimanapun.. anak ini sama sekali tidak salah,” kata Minhyo dalam hati..,’aku bukan pembunuh,”
Tapi memang kepalanya pusing sekali..
“sepertinya kapten sakit?,” kata bawahannya lagi
Minhyo menggerakkan telapak tangannya ,”enggak..aku Cuma kecapean sedikit..bagaimana tugasmu? Mari aku bantu ,”
“siap, kapten..tidak usah,” kata bawahannya
“tidak usah begitu..nanti aku malah dapat skors..ini tugas ku seminggu ini,” balas Minhyo
“siap...baik kapten.. ini tugas kita minggu ini,” kata bawahannya memperinci tugas panjang lebar
“iya sudah..aku bantu disini..kamu mengerjakan yang ini, “katanya pada bawahannya
Bawahannya menghormat..lalu pergi mengerjakan tugasnya sendiri..

“jangan lupa jam 10 makan lagi ya, sayang,” tiba tiba sms minho sampai ke hp nya..
Minhyo diam saja..tidak membalas..
Tak berapa lama, sampai lagi sms,”jangan lupa ya..i love you,” dari Minho lagi
Minhyo diam saja..lagi lagi tidak membalas
Tak berapa lama..datang lagi sms dari Minho,”sudah makan kan..sayang?ini sudah jam 10 loh..nanti bayi kita lapar,”
Minhyo kesal,”menyebalkan..setiap 5 menit sms..mengganggu kerjaku”
“ada apa, kapten shin?,” kata bawahannya lagi.. mendengar dia bergumam
“ah..tidak apa..kerjakan saja tugasmu..ada orang salah sms,” jawab Minhyo
Kepalanya benar benar pusing,”ini kan baru hari ke empat..kenapa aku sudah mulai pusing?”, keluhnya dengan suara pelan..
“aku memang harus makan..perutku lapar sekali,” katanya lagi.. lalu dia berjalan keluar
“aku lapar..,” katanya pada bawahannya di depan..,”adakah yang bisa membantuku membelikan makanan?perutku sakit”
“siap, kapten.. Han young nanti akan membantu,” kata bawahannya
Bawahannya berbisik pada rekan kerjanya,”kapten shin seperti wanita hamil..padahal kemarin kemarin dia tidak pernah loh..lapar jam segini,”
“mungkin kali..dengan letnan Kim,” balas temannya lagi sambil cekikikan
“ada apa kalian?,”tiba tiba Minhyo dibelakang mereka
“siap.. gak ada apa apa, kapten,” mereka tengsin
“lagi bertugas menggosip.. bisa kuhukum kalian,” balas Minhyo.. lalu dia masuk ruangan lagi
“aduh..gak bisa minum kopi, teh, bir.. mampus kepala ku pusing,” dia terus memegang kepala nya.. kepusingan dan mual..
Lantas dia membalas sms Minho,”apa aku boleh makan obat sakit kepala?”
Minho membalas sms  nya,”sebentar..aku bilang temanku yang dokter dulu”
Tak berapa lama,”tidak usah, sayang..kamu pergi saja beli susu..lalu kamu pulang ijin..atau..mau aku antar ke dokter?”
Minhyo menjawab,”tidak usah, terima kasih”
Minho membalas,”masih tidak suka aku perduli padamu?shin minhyo menyebalkan ya,” diiringi dengan icon senyum
Minhyo tidak membalas sms Minho, hanya mengomel dalam hatinya,”menyebalkan bayi nya Minho”
Dia benar benar pusing.. sampai akhirnya tiba tiba tertidur di depan meja.. atasannya membangunkannya
“kapten shin..ada apa dengan mu?,” tanya atasannya
Minhyo bangun ,”siap..mohon maaf, aku ketiduan”
“kamu sakit, kapten?,” tanya atasannya
“siap..yah..agak sedikit pusing,” jawabnya
“pulanglah...wajahmu pucat sekali,”
“tapi..saya bisa tahan sampai sore,”Minhyo berkeras hati..
“tidak perlu memaksa kalau sakit, kapten..tampaknya sakit mu berbeda..aku hampir tidak pernah menemukan kamu tidak tahan sakit,”
Minhyo menolak untuk pulang..dia berusaha mengerjakan tugas hukumannya dengan baik walau atasannya memberikannya keringanan..
“brengsek.. aku benar benar gak bisa fokus kerja.. berantakan hari ini,” keluhnya..dia mengetik tapi kepalanya berkunang-kunang..dia benar benar memaksa untuk kerja..

Minho sibuk sekali hari itu.. dia membentak bentak manager hotelnya karena kurang bisa berfikir untuk promosi hotel bulan ini.. padahal akan ada banyak event penting di kota..
“sekali lagi tidak bisa tahu event apa yang akan berlangsung..aku pecat kamu dan bawahan bawahan mu,” kecam Minho pada managernya.. managernya ketakutan..
Selesai dia mengomel di meeting, dia lalu keluar makan siang..

“annyeong haseyo, imja sayang..sudah makan?,” katanya menelepon Minhyo
Minhyo hanya jawab singkat,”sudah”
“masih sakit kepala?,” tanya Minho lagi
“masih..sedikit,” Minhyo benar benar jawab datar
“haaahh..kamu benar benar menyebalkan deh..shin minhyo..aku berusaha memperhatikan mu dan anak kita..kamu cuek aja..seperti aku tidak ada.. ,” balas Minho
“aku antar makanan ke sana ya?,” lanjutnya lagi
“tidak usah,”balas Minhyo,”aku sudah makan”
“ya..baiklah..tapi nanti sore kamu mau makan apa?,” tanya Minho
“gak usah..aku masak sendiri,” Minhyo langsung menutup teleponnya
Minho kaget teleponnya ditutup,”eh? Shin minhyo asli menyebalkan”, katanya..lalu dia lanjut makan..
Ternyata, sebelum dia ke hotelnya yang satu lagi.. dia pergi ke toko perhiasan.. dia membeli satu set perhiasan kalung, cincin dan anting untuk Minhyo
“yang ini bagus...mata berliannya kecil..sederhana..Minhyo suka warna krim lembut”, katanya dalam hati.. dia mampir ternyata ke toko jewelry..
Dia bersiul siul keluar toko, dia berfikir kalau perhiasan ini nanti akan bisa mengikat perasaan Minhyo padanya..
Setelah dia puas meeting di hotel nya yang satu lagi...dia kembali ke pusat perbelanjaan..pergi membeli makanan untuk sore dan malam..lalu dia meluncur ke apartment Minhyo...

Minhyo membuka pintu depan dengan wajah agak pucat..
“kamu beneran sakit ya,sayang?ke dokter saja yuk,” kata Minho masih di depan pintu dan memegang pipinya minhyo
“gak usah,”Minhyo balik badan,langsung ke kamar..dia berbaring..
Minho menghampiri,”padahal baru hari ke empat ya..kok kamu sudah pusing pusing?apa anak ku terlalu aktif?,” Minho duduk disamping tempat tidur..Minhyo langsung balik badan,memunggungi Minho..
“kalau di teori..ini belum bisa dilihat..masih kecil sekali,” lanjut Minho..
“aku pusing...mau tidur,” balas Minhyo..masih memunggungi..
Minho malah naik tempat tidur,”aku temani,” lalu dia senyum
“gak usah,”Minhyo memunggunginya lagi
“hei..kalau aku lagi bicara, jangan begitu..lihat wajahku dong,” Minho kesal dengan tingkah Minhyo
“aku pusing, capek,” balas Minhyo enteng
“ke dokter saja,” Minho lalu duduk dan menarik tangannya
“aku tidak mau,”balas minhyo, berusaha menghindari minho..
“kamu benar benar keterlaluan, shin min hyo!,” Minho marah,”kalau kamu gak suka aku perhatikan kamu...mana nomor rekeningmu?biar setiap bulan aku kirim uang untuk keperluan anak ku..dan aku gak akan kesini lagi!”
Minhyo bangun, lalu duduk,”kamu pikir aku ini mesin bikin anak dari kamu..kamu benar benar cowok gak bertanggung jawab,” tangannya langsung ingin memukul minho
“nih..nih..pukul wajahku..,” Minho malah memberikan wajahnya siap untuk dipukul Minhyo
“dasar cowok brengsek..menyebalkan,” Minhyo tidur lagi
Minho naik lagi ke tempat tidur, mendekapnya,”jangan jangan memang anak ku aktif sekali ya?jadi buat kepala mu pusing..hari ini, kamu gak minum bir kan?,”
“gak..semua bir ku sudah kamu buang,” jawab Minhyo ketus..tetap saja dia memunggungi Minho..
“ya sudah..aku akan telepon temanku yang dokter..tanya ini itu soal kamu,”
“terserah,” jawab Minhyo..

Minho lalu keluar kamar dan sibuk tanya ini itu
“kemungkinan memang isterimu mengidam,” jawab temannya
“hieeeh?bukannya itu biasanya jatuhnya dibulan ke dua?ini baru mau lima hari kok sudah begitu,” jawab Minho,”yang lalu gak begitu,” Minho menyamakan kondisi tubuh Minhyo dengan Chan chan..
“ah..kalau fluktuasi hormonnya cepat..ya bisa aja..kejadiannya jarang sekali..ajak saja dia mau makan apa sore ini,” balas temannya
“belum bisa dilihat di USG kan?,”tanya Minho lagi
“ya..belum..baru setitik, kecuali USG four dimension,” balas temannya
“ya..aku cari yang 4 dimension hari ini,” jawab Minho,”trims, pal,”

Minho masuk kamar lagi..dillihatnya, Minhyo masih belum bisa tidur, tapi buru buru ketika dia melihat wajah Minho..langsung membalikkan tubuhnya lagi, memunggungi Minho..
“imja..kamu mau makan apa?,” tanya Minho baik baik di pinggir tempat tidur
Minhyo diam saja...
“aku tahu..kamu gak tidur kok,” lanjut Minho lagi
Minhyo masih diam...
“pokoknya aku mau jawabannya..mau sampai pagi juga disini gak apa,”Minho bersikeras Minhyo tidak cuek padanya..
Mereka diam diam-an..tapi Minho berusaha sabar..
Sampai akhirnya..minhyo baru bicara,”aku mau ice cream yang kemarin”, tapi masih memunggungi Minho..
Minho senang, pupil matanya langsung berubah besar,”yuk..kita pergi ke tempat kemarin..aku belikan!,” dia bersemangat lagi
“habis itu kita ke dokter..,” lanjutnya lagi
Minhyo masih memunggungi dia,”aku gak mau ke dokter..aku Cuma mau ice cream yang kemarin”
“yaaa...baiklah, shin minhyo..kita keluar, makan ice cream yang kemarin,” Minho pelan pelan menarik badannya,”ayo bangun”
Minhyo bangun, duduk..lalu Minho pelan pelan mencium dia mesra sekali..tapi..
“plak!,” malah digampar Minhyo
“aku gak suka..,” Minhyo langsung berdiri, santai dan memakai sweater cardigan nya..
Minho malah senyum senyum digampar,”nanti juga pasti suka sama ciuman ku..chan chan saja suka banget”
“aku bukan isterimu,” balas Minhyo enteng..dia memakai kaus kaki..
“iya..sudah sudah..aku tahu..ayo ke toko es krim,”Minho menarik dan memegang tangannya..tp Minhyo risih
“risih terus deh..kamu menyebalkan,” Minho memencet hidung minhyo, lalu tertawa..

Sampai disana..Minhyo benar benar makan es krim dengan santai dan enak...mood nya langsung stabil.. Minho Cuma bisa memandang dia makan..
“kok..sukanya dengan es krim ya?kamu ngidam kali, sayang,” kata Minho senang..
“aku gak tahu,” jawab Minhyo santai...datar..masih makan es krim tanpa melihat wajah Minho sama sekali yang ada di hadapannya..
Di depan mejanya, ada 3 jenis mangkuk besar es krim..
“ini baru satu mangkuk loh..kamu pesan tiga, sayang.. parah banget keinginanmu,” senyum Minho..
“biar,” jawab Minhyo datar.. satu mangkuk habis.. lalu dia ambil mangkuk ke dua.. Minho Cuma memperhatikan saja..enggak lagi komentar..
“es krimnya mencair..mestinya tadi gak pesan sekaligus..memang masih enak?,” tanya Minho, membuka lagi pembicaraan..
Minhyo diam saja..
“iya sudah deh..silahkan semua dimakan..imja sayang,” lanjut Minho lagi..gagal pedekate sama Minhyo sore itu..
“tetap enak,” jawab Minhyo..di mangkuk ke tiga..
“aneh,”Minho garuk garuk kepalanya..
Lalu mangkuk terakhir..es nya sudah mencair..walau masih dingin..tetap dia makan juga..
“sudah..terima kasih atas makanannya, Tuhan,” kata Minhyo..dia memegang megang perutnya..
Minho senyum,”masih mau lagi?,”
Minhyo menggeleng,”aku mau soursop (sirsak-red),”
“hah?dimana cari buah itu?,” Minho kaget
“aduh..ini kan belum seminggu ya?kok dia aneh begini sih..ngidamnya,” Minho bingung..
“mau aku carikan sekarang atau besok?,” tanya Minho
Mata Minhyo melotot,”tahun depan,” lalu dia berdiri, meninggalkan Minho begitu saja, keluar toko es krim..
Minho buru buru membayar, lalu mengikuti dia jalan keluar melihat lihat toko yang lain..
“eh,tunggu..enak aja jalan sendirian,” Minho berhasil menangkap tangannya..
“ya deh..aku cari..,” katanya lagi, singkat
“bagus begitu..,” balas Minhyo enteng..dia tetap jalan..lihat lihat baju dan barang barang lainnya..cuek..seperti Minho tidak ada disampingnya..
Minho lalu berbicara pada informasi..apa disekitar toko dan mall ini ada yang menjual buah buahan tropis?”
Petugas informasi itu bilang ada, dia buru buru menarik tangan Minhyo dan pergi ke toko yang disebut..
Sampai ditoko.. tak terasa, Minhyo malah bengong dan dia mengelap mulutnya.. ternyata dia melihat disana banyak buah buaha tropis dan yang susah dia temui..
“carikan aku soursop,” katanya memerintah Minho
“ya, sayang..aku carikan..,” balas Minho..
Minhyo duduk saja khusus ditempat duduk untuk wanita hamil dan lansia..
Tak berapa lama, Minho menghampiri, membawa sirsak yang cukup besar,”ini..cukup tidak?”
Minhyo mengangguk,”lalu aku mau fruit dragon,” katanya lagi
“eh..buah apa itu?,” Minho heran
“carikan saja..yang besar,” balas Minhyo
Minho garuk garuk kepala,”ya..ya...tunggu disini”
Dia kembali lagi dengan membawa fruit dragon,”ini..benar kan?”
Minhyo mengangguk,lalu tiba tiba, dia bicara lagi,”grapefruit
Minho kesal,”kenapa tidak dari tadi sih.. shin minhyo? Satu satu..”
Minhyo jawab datar,”aku mau itu juga”
Dia seperti ngerjain Minho..padahal buah itu baru terpikir di kepalanya..akhirnya Minho mencari buah yang dimaksud dan kembali dengan 1 kilogram grapefruit
“ini..masih ada?,” katanya setengah kesal..
“cukup,” balas Minhyo, lalu dia berdiri dan pergi ke kasir sendirian
“seperti tidak ada pacar saja, jalan sendiri terus daritadi, shin minhyo,” Minho menarik tangannya lagi dan menggenggam tangannya di depan banyak orang..
“nanti carikan aku susu cair,” katanya pada Minho, lagi..dengan ekspresi datar..

“lalu..kamu mau apa dengan buah buah itu?,” kata Minho di depan minhyo, mereka duduk di kursi makan..
Minhyo diam saja..dia benar benar memakan buah sirsak yang berukuran sedang..
Minho sedikit mencicipi,”ih..asam begini.. heran deh..kamu makan tanpa gula”
Minhyo tidak menanggapi Minho..dia asik saja makan tanpa mau diganggu..
“Shin Minhyo!,” Minho manyun..
“ya?,” Minhyo jawab singkat
“gak jadi deh..kamu makan aja sana semua buahnya,” dia lalu berdiri dan ke sofa..menyalakan tv..
“aneh sekali ngidamnya pacarku..,” Minho garuk garuk kepalanya..memandang Minhyo dari ruang tamu.. Minhyo makan buah banyak sekali sampai dia kekenyangan sendiri..
Lalu masuk kamar..dia berbaring lagi..
Minho ikutan masuk tak berapa lama..dia lupa, harus memberikan satu set perhiasan padanya..lalu dia mengambil dari lemari buku yang sedari tadi dia taruh disitu..
“sudah kenyang ya?banyak sekali makan mu..,” Minho ikutan berbaring di sampingnya, mendekap dia..
Minhyo santai..tidak menanggapi, matanya dipejamkan..
“eeeehhh...shin min hyo..aku tahu kamu belum tidur..,” lanjut Minho
“kepala ku pusing,Minho..rasanya mau muntah terus,” keluh Minhyo
“bangun sebentar..aku punya sesuatu,” Minho iseng membuka matanya Minhyo
“apa?,” kata Minhyo datar
“chu,”Minho mencium pipi Minhyo,”makanya bangun sebentar”
Minhyo bangun dengan perut kekenyangan..
“ini..,”Minho membuka kotak perhiasan, lalu dia memakaikan Minhyo cincin berlian yang bagus...
“gak usah,” jawab Minhyo enteng
“kamu keterlaluan deh! Aku kan sayang kamu...jadi suka suka dong..aku mau kasih apa,” Minho kesal
“kan bisa kasih isterimu,” balas Minhyo enteng, dia berbaring lagi,”kepala ku sakit, perutku aneh..mual, ingin muntah..tapi tidak bisa....gak usah mengajak ku perang..aku sedang gak bisa berantem”
“yang mau ngajak kamu berantem itu siapa, Imja sayang? Kamu sendiri kok yang dari kemarin kemarin risih dengan ku..lalu gampar lah..pukul lah..eh, isteriku punya juga perhiasan yang kuberikan..jadi gak ada salahnya aku belikan kamu juga,” balas Minho masih duduk.. sementara dia lihat Minhyo sudah berbaring
“kamu besok gak usah kerja deh.. berhenti kerja saja,” lanjut Minho lagi..dia mengelus rambut Minhyo yang sebahu
“enak saja bicara,” balas Minhyo datar
“hueee,” dia mual mual
“hadeeehhhh... besok gak usah kerja, shin min hyo!,” Minho membentak
“bukan urusan mu, Lee Minho!”, Minhyo balik membentak
“keras kepala..baru beberapa hari saja respon anak ku sudah seperti itu pada badan mu..apalagi nanti kalau sudah berminggu minggu.. kamu bisa pingsan,” balas Minho
“bagus pingsan,” balas Minhyo datar, sambil memunggungi Minho
Minho tiba tiba membalikkan badan Minhyo yang memunggunginya, lalu memegang kedua tangannya Minhyo erat ke atas dan menciumnya lama..
“ummmm........chu,” sampai Minhyo gelagapan
“Lee Minho.. lepas!,” dia teriak..
“kamu harus diperlakukan begitu biar cinta aku, shin minhyo,” lalu dia santai turun dari tempat tidur..
“ergh... cowok brengsek!,” Minhyo memaki maki..Minho santai keluar dari kamar tidur..
“pokoknya perhiasan dariku gak boleh dibuang.. cincinnya harus selalu dipakai.. kalau perlu..tunjukkan pada Kim Jin Hyu kalau kamu ketemu dia,” katanya di depan ruang tamu
“kamu dan dia sama brengseknya!,” Minhyo masih memaki maki Minho..
“lebih brengsek Kim Jin Hyu yang begitu saja membuang kamu!.. kalau aku? Aku gak akan membuang kamu, Shin Minhyo,” teriak Minho dari ruang tamu
“kalian sama brengseknya!,” Minhyo masih memaki..
Minho balik lagi, masuk ke kamar tidur,”mau aku perlakukan seperti yang tadi?,” sambil senyum licik pada Minhyo
Minhyo langsung berbalik badan..diam saja..
“hehehehe... takut kan?,” Minho cengengesan lalu ke ruang tamu lagi

“suamiku..sedang dimana?,” chan chan menelepon Minho
“aaah..sedang dirumah teman.. sepertinya aku tidak pulang malam ini.. maaf ya, sayang.. teman butuh bantuan ku,” jawab Minho, berbohong lagi
“kenapa? Ada apa dengan temanmu?,” tanya chan chan lagi
“dia kesulitan mengatur cash flow keuangan usahanya yang masih baru, sayang.. maaf ya?,” balas Minho
“ah..baiklah.. hati hati sayang.. i love you,” balas chan chan, lalu menutup teleponnya
“nyebelin..cari cari aku terus,” kata Minho sambil manyun..
Malam semakin larut.. Minho kembali ke kamar tidur Minhyo..

“jangan terlalu benci aku dong, shin minhyo.. aku menderita kalau diperlakukan begitu,” katanya sambil mengelus elus rambut minhyo yang sedang tidur..
Minhyo yang merasa dibicarakan, bangun,”bukan urusan mu, Lee Minho,” lalu dia kembali memunggungi Minho..
“begitu deh.. kamu ini keras kepala..,” balas Minho
“ah..sudah deh.. lama lama aku bisa paksa kamu,” lanjutnya lagi
“paksa saja kalau bisa.. sudah..jangan ngobrol banyak banyak.. perut ku mual,” balas Minhyo, dia mencoba tidur lagi
“rasakan, hehehe,” Minho malah meledek nya..

Malam itu..Minho tidak pulang.. begitu juga dengan hari berikutnya...
Ibunya benar benar sangat marah, dia berkali kali telepon anaknya, tetapi sama selakali tidak digubris oleh Minho.. dia malah asik sekali menghabiskan hari-hari dengan Minhyo karena dia terlalu senang dengan kehamilan Minhyo..walaupun sebenarnya, dalam dunia kedokteran.. masih masuk dalam kehamilan yang gamang (ragu-ragu)...
“kenapa kamu benar benar berubah sekali, Minho?? Eomma tidak sangka,” kata Ibunya ketika telepon nya tidak diangkat angkat oleh Minho

Sementara, hari itu..Minhyo ijin pada atasan karena dia benar benar lemas.. Minho sudah khawatir dan seperti hari kemarin..mengajaknya ke dokter, tetapi dia masih ngotot menolak dan tidak mau..
Minho masih mencoba mengalah supaya bisa dapat hati Minhyo.. dia di apartment Minhyo mencoba membantu pekerjaan dalam rumah seperti biasa..menyiapkan makanan dan minuman untuk Minhyo yang mulai pusing pusing dan gejala mood nya tidak stabil..
Kerjanya Minhyo pagi siang sore mual mual terus..tetapi dia berusaha untuk tetap makan..dan sore hari itu juga, dia malah minta es krim rasa yang sama dengan Minho..
Mereka makan es krim lagi sore itu.. dan sekaligus Minho berbelanja baju untuk disimpan di apartment Minhyo..
Selama makan es krim..Minhyo benar benar senang dan mualnya malah berkurang..
Minho selalu memperhatikan dengan senang hati..
“aku senang kalau lihat kamu senang sekali makan es krimnya..kamu bahagia kan, imja?,” dia melihat wajah Minhyo dari dekat
Minhyo datar menjawab,”aku butuh makan es krim”
Minho menghela nafas,”ya sudah..aku gak tanya yang aneh aneh lagi padamu”
“habis ini..kalau kamu masih kuat..aku ajak jalan jalan ..aku mau cari baju untuk ditaruh di apartmenmu..jadi..tidak pulang berhari hari pun..aman..”, tambahnya
“terserah kamu,” balas Minhyo
Minho mencubit pipi Minhyo,”aku gemas dengan mu..kamu selalu cuek denganku”, lalu dia tertawa..
“sakit, tau,” jawab Minhyo datar..
“iya deeeeeeeeeeehhhhh...aku gak akan cubit lagi pipi shin minhyo,” balas Minho..dia Cuma sibuk saja melihat Minhyo yang makan es krim sampai 3 mangkuk lagi..
“sayang..aku dah siapkan nama loh..buat anak kita,” kata Minho lagi
“hah?baru kurang dari seminggu sudah sampai berfikir seperti itu?kamu gila,” Minhyo kaget
“memang kenapa sih?tapi aku heran..kenapa aku yang yakin kamu benar benar hamil? Kamu sendiri yang punya badan..biasa saja,” balas Minho..dia meniup niup poninya sehingga beberapa helai poni nya terkesan terbang ditiup angin..
“mana aku tahu,” balas Minhyo singkat
“kamu jangan begitu dong..shin min hyo..aku kan suka kamu banget,”
“kamu kan suka aku karena kamu pikir..aku hamil anakmu,” balas Minhyo datar..ekspresinya sama sekali tidak berubah, senang tidak.. sedih juga tidak..
“kan kemarin aku bilang..hamil atau tidak hamil, aku tetap cinta kamu,” senyum Minho, menatap langsung wajah Minhyo
Minhyo benar benar cuek..
“eh..shin minhyo..lihat aku,” katanya lagi
Minhyo menaikkan wajahnya..
Minho menengok kanan kiri..dia malah sengaja mencium bibir Minhyo pada saat orang sedang ramai masing masing duduk makan es krim di tempatnya..
“mmmmmmm,” suara mulut Minho
Orang orang disekeliling dekat meja nya langsung terbelalak lihat Minho yang berani..
Minhyo benar benar geram..dia hanya bisa mengepal tangannya saja..
“whoaaa..cowok itu berani sekali,” kata cewek yang duduk di seberang meja mereka
Minho yang mendengar Cuma menoleh lalu senyum sama cewek itu
“maaf ya.. pacarku judes banget...makanya dia perlu yang romantis romantis,” kata Minho pada cewek itu..
“berani sekali..cowok ku saja gak bisa seperti kamu loh,”balas cewek itu
Minho senyum pede,”coba dong..kalian nanti bisa awet loh,”

“tuh kan..manis banget kalau malu begitu shin minhyo,” kata Minho santai
“brengsek kamu, Lee Minho,” gerutu Minhyo, dia menunduk saja.. pura pura makan es krim nya..padahal aslinya geram sekali..
“lebih enak rasa nya daripada makan es krim,” Minho mengatakan itu dengan mengerling mata pada Minhyo
“ergh!,” Minhyo kesal..tapi Minho malah senyum licik..
“tidak boleh begitu dong..sama pacar kok malah benci,” tambahnya
“Lee Minho menyebalkan, brengsek,” gerutu Minhyo lagi
“Imja Minhyo cerewet, tukang mengomel, jagoan...tapi aku suka,” balas Minho

Dipojokan toko es krim itu..ada sepasang cowok dan cewek yang juga sedang menikmati es krimnya masing masing..
“hey..kok itu seperti wajah boss mu sih?? Tuan Lee bukan??,” bisik sang cewek
Cowoknya melihat dari kejauhan,”ah..masak sih?? “ dia menyipitkan matanya, lalu,”eh..kok mirip ya?? Persis banget,”
“boss mu itu..tuan Lee masih muda, ganteng dan tinggi banget bukan??lihat deh..mirip banget loh, tingginya terlihat paling menonjol disini” kata si cewek
“apa..jangan jangan dia selingkuh? Isterinya bukan yang itu kan?,”bisik si cewek lagi
“iya..isterinya wajahnya bukan seperti wanita itu,” bisik yang cowok
“ah..sudah deh..gak usah urusan..mau dia selingkuh atau gak.bukan urusanku,”lanjut si cowok lagi

“Lee Minho.. kamu benar benar sama sekali tidak menghargai Eomma.. telepon tidak diangkat!,” Ibunya geram
“mungkin suamiku sibuk, eomma?,” tanya chan chan
“sesibuk apapun..Minho dulu tidak begini.. Eomma curiga.dia punya wanita simpanan,” ibunya masih geram
“jangan, eomma.. aku sedih kalau itu terjadi,” balas chan chan..

Esok paginya, Minho bangun duluan dan mencoba memasak makanan sederhana yang dia bisa..
Ketika asik memasak.. dia melihat Minhyo buru buru keluar dari kamar tidur dan ke wastafel.. muntah muntah..
Minho buru buru juga ke wastafel..dia mengelus elus punggung Minhyo
“sudah deh..gak usah kerja, sayang..,” katanya sambil mengelus Minhyo
“bukan urusanmu, Lee Minho,” balas Minhyo, kesal..mulutnya jadi asam karena muntah..
“padahal ini baru seminggu, tapi kok sudah aneh begini ya?,” tanya Minho dalam hatinya
“ke dokter aja yuk, sayang,” bujuk Minho
“gak usah... hueeek,” Minhyo muntah lagi..dia hampir setengah pingsan di depan wastafel.. Minho mengangkatnya ke kamar lagi
“ah..mabok berat.. paraaah,” keluh Minho..dia mengipas ngipas wajah Minhyo..
“ke dokter ya, sayang,” Minho masih mencoba membujuk nya
“aku bilang, gak usah.. ngajak berantem ya?,” balas Minhyo ketus
“tuh kan.. kamu tuh judes banget.. kalau sudah begini..aku juga yang repot,” balas Minho
Minhyo bangun, lalu membentak Minho,”kalau merasa repot.. pergi saja sana, Lee Minho! Aku gak butuh kamu!”
“maaf deh..aku kan Cuma ingin kamu pergi ke dokter..biar gak seperti ini,” balas Minho
“anak mu payah..menyusahkanku!,” Minhyo lalu menutup dirinya dengan selimut
Minho berdiri, lalu bilang,”kalau mau makan..aku sudah siapkan,”
“sana pergi..makan sendiri.. aku malas.. perut ku mual,” kata Minhyo, masih menutupi badan dan wajahnya dengan selimut
“galak sekali kapten shin minhyo,” kata Minho enteng..lalu dia ke ruang makan.. makan sendirian
Di dalam kamar.. Minhyo menggerutu sendiri,”uuuhhh.. bener bener nyebelin..aku kesaaaaaaaaaaaaallllllllllllllllllll!!!”
Lalu dia muntah muntah lagi.. Minho masuk kamar lagi..
“sudah..aku gak mau panjang cerita..ayo ke dokter,” kata Minho kesal
Lalu dia nekad membopong Minhyo
“eh..apa apaan kamu Lee Minho? Aku gak mau pergi sama kamu ke dokter! Turunkan aku, hei.. cowok brengsek.. Lee Minho brengsek!,” Minhyo memaki maki Minho..
Minho membopongnya sampai ke lift.. Minhyo teriak teriak,“eh..lepasin..turunkan aku!,”
Minho berbisik,”gak malu ya? Dilihat orang dilift?? Rasakan”
Di dalam lift ada 3 orang yang juga turun bersama, tapi mereka Cuma cekikikan melihat kejadian itu
“kalian pasangan baru ya?,” kata seorang ibu yang di dalam lift
“ah..iya nyonya..isteri saya malas ke dokter, dia sedang hamil....jadi saya paksa,” Minho cengengesan sambil masih membopong Minhyo
“turunin..aku bisa jalan sendiri! Brengsek!,” Minhyo masih memaki maki
“wah..sama suami gak boleh bilang brengsek, anak ku,” kata ibu itu pada Minhyo
Minho tertawa,”yah..maklum saja deh, nyonya..”
“iiihh..turunkan aku,” Minhyo masih sibuk minta diturunkan
“gak..kamu gak akan mau ke dokter kalau gak digendong, hehehehe”, balas Minho
Sang ibu yang tadi ngobrol dengan mereka jadi tertawa tawa kecil,”kamu punya suami yang baik loh, anak ku,”katanya pada Minhyo
“ih!,” Minhyo masih berontak.. minta diturunkan..
Minho terus gendong dia sampai di tempat parkiran, lalu baru diturunkan
“masuk,” katanya sambil cengar cengir.. Minhyo menolak
“ayo masuk.. nanti aku gendong lagi,” balas Minho
Minhyo buru buru masuk.. mereka ke rumah sakit.. sepanjang perjalanan, Minhyo cemberut saja.. sementara Minho malah nyanyi nyanyi.. dia merasa menang bisa membawa Minhyo ke rumah sakit..

“perhitungannya kurang tepat, tuan Lee dan Nona Shin,” kata dokter..,”seharusnya sudah masuk 2-3 minggu terhitung sebelum hubungan alias masa subur”
“oh..yaa..maklum deh..kita kan bukan orang kesehatan,dok..tapi gimana..dengan 4 dimesion bisa dilihat gak?,” pinta Minho
“bisa..tapi masih saangat kecil, bahkan hanya setitik saja..sangat samar,” jawab dokter
Dokter meminta Minhyo berbaring lalu dilakukan USG
“eh..beneran..kecil banget ya..dia menempel,” kata Minho senang..padahal baru berupa setitik gumpalan darah,tapi sudah sangat terlihat
“ini masih sangat kecil..berupa titik darah..tetapi ini sudah terjadi,” kata dokter
“tapi..kenapa pacarku kok baru satu minggu sudah mabuk?,”tanya Minho lagi
“karena sebenarnya waktu periode nya sudah terlambat saat berhubungan, tuan Lee,” jawab dokter
“memang kamu kapan terakhir periode,Minhyo?,”tanya Minho
“cerewet..selalu mau tahu tentang aku,” jawab Minhyo ketus
“masa usia subur wanita sekitar 7-14 hari setelah periode, tuan..jadi perhitungan kehamilan sebenarnya sekitar sudah 3minggu..walau tuan berhubungan sudah terasa seperti seminggu yang lalu,” jawab dokter
“hormon HCG nya Nona Shin, hormon pembentukan plasenta atau tali pusat bayi terlalu aktif bekerja, tuan Lee..sehingga bayi nya langsung bisa berinteraksi dengan ibu walau bentuknya masih seperti ini..kecil sekali..mungkin hanya sekitar 1mm loh”
“wah..benar benar hebat deh, Imja ku,” puji Minho pada Minhyo
Minhyo cuek saja dipuji..
“tapi..aku sudah mabuk berat, dokter..,” kata Minhyo
“nanti saya berikan anti mabuk dari vitamin, Nona..jangan khawatir,” jawab dokter senyum
“aku harus kerja..aku polisi..kerjaku di lapangan,” jawab Minhyo
“lebih baik Nona shin istirahat, tidak merokok, minum alkohol, berhenti semua yang buruk buruk..bayi anda sudah akan terbentuk, Nona..,” jawab dokter
“tuh kan..benar kataku...,” balas Minho senang...
“aku heran..padahal sebelumnya aku tukang mabuk dan kuat minum bir, dokter,” balas Minhyo
“kondisi rahim Nona shin kuat,” jawab dokternya senyum,”ajaib dia bisa bertahan”
“anak ku pintar..dia kuat..,” Minho bangga. Minhyo cuek..
“yang perlu diperhatikan adalah..berhati hatinya akan pembentukan janin yang besar.. jadi, Nona shin mesti berhati hati dengan tekanan darah yang takut mendadak naik,” kata dokter
“nah tuh..kamu suka marah marah dan judes,”timpal Minho
“memusingkan,” jawab Minhyo
Dokter menulis tambahan resep vitamin dan mineral buat Minhyo..lalu mereka pulang..
“aku tidak bekerja, aku minta maaf,” kata Minhyo telepon kepada atasannya,”aku sakit”
Minho malah senang senang saja..dia melihat lihat hasil USG nya walau masih setitik
“hebat! Anak Appa (ayah-korea) memang hebat!,” katanya kesenangan..
Minhyo tidur lagi.. dia benar benar tidak tahan dengan bayi nya Minho..
“padahal bayi ku masih setitik loh..dia hebat,” Minho benar benar kesenengan..dia mengguncang Minhyo yang lelah
“diam,Minho..,” kata Minhyo lemas, dia terus berbaring dan memegang perutnya karena mual..
“kamu benar benar sakit ya? Makan dulu ya..sebentar saja,” Minho mendadak sangat perhatian, lalu dia kembali dengan membawa makanan yang tadi dimasaknya dan juga susu khusus ibu hamil
“aku lemas, Minho..aku butuh tidur,” kata Minhyo
“makan dulu walau sedikit, Imja sayang,” Minho menyuapi Minhyo pelan pelan
“aku tidak bisa makan..,” keluh Minhyo
Minho menyuapi Minhyo sabar dan pelan pelan.. akhirnya Minhyo mencoba makan pelan pelan ..
“sudah..perutku sudah kenyang,” kata Minhyo, lalu dia tiduran lagi
Minho lalu terus saja mengelus elus kepalanya Minhyo
“aku benar benar pusing, mual.. sakit,” Minhyo pucat sekali..
“ya sudah..aku temani kamu satu hari ini..,” jawab Minho..dia mengelus elus kepalanya Minhyo

“anak kita nakal ya?padahal baru setitik,hehehe,” dia memanjakan Minhyo
“aku pusing,” keluh Minhyo
Minho mengusap usap kepala Minhyo,”sabar ya..aku sangat cinta pada mu dan anak kita,”
“kepalaku pusing sekali, Minho..,” Minhyo akhirnya malah memeluk Minho
Minho merasa..Minhyo sudah mulai menerima dirinya dengan Minhyo yang mendadak memeluknya
Minho membalas pelukan Minhyo dengan lembut, lalu dia membaringkan Minhyo..
“istirahat ya, Imja sayang..aku berterima kasih kamu mau jaga anak ku,” senyum Minho,”aku disini saja..temani Imja”
“maaf kan aku karena aku kasar padamu akhir akhir ini, Minho,” kata Minhyo dengan suara lemah
“aku maafkan Imja.., aku mengerti kenapa imja kesal, marah, kecewa,” senyum Minho..
Minhyo akhirnya tidur dengan memegang tangan Minho..
Minho terus duduk disamping Minhyo dan mengusap usap kepalanya Minhyo tanpa henti..walau Minhyo sudah tidur..
Sementara, ibunya telepon berkali kali..tapi sama sekali dia tidak mengangkatnya.. dia lebih memilih menemani Minhyo yang sedang mulai mabuk..
“Lee Minho..kamu sudah mulai main main dengan ibumu sendiri,” kata ibunya, geram..