This is me....

Senin, September 16, 2013

MY TWO ADORABLE WIVES (2nd PART- Sewa rahim?)

Minho menuju RS, lalu sampai ke ruangan tempat chan chan dirawat
“chu,” dia mencium kening isterinya
“perutku sakit, sayang,” kata chan chan
Minho mengganti bunga di vas meja..
“apa kata dokter?,” tanya Minho
“aku kelelahan..,” chan chan melihat selang di tangan kirinya
“tidak usah khawatir lagi ya,sayang.. semua sudah berlalu,” Minho berusaha menghiburnya. Chan chan tersenyum
“sayangku..aku pergi dulu bertemu dokter,” Minho lalu pergi ke ruangan dokter yang bertanggung jawab pada kesehatan chan chan

“ada yang saya akan bicarakan dengan tuan,” kata dokter itu ramah
“sudah berapa kali isteri anda keguguran atau kematian janin?,” tanya dokter lagi pada Minho
“apa..ada masalah dengan isteri saya?,” Minho balik bertanya
“ah.. sudah 5 kali,” lanjut Minho
“maaf jika saya berkata seperti ini.. janin nyonya chan chan sudah meninggal,”
Minho kaget,”terjadi abortus spontan lagi??,”
“kematian spontan...bukan abortus,” balas dokter
Minho menutup mukanya, sedih,”terjadi lagi”
Lalu dia berusaha tenang,”apa..harus dikeluarkan malam ini??”
Dokter mengangguk,”untuk keselamatan nya.. itu sebabnya kami meminta persetujuan tuan Lee”
“bagaimana aku harus bicara dengan isteriku??dia sudah sering seperti ini..sudah hampir 6 tahun kami menikah..hasilnya seperti ini juga, berulang”
“maaf tuan Lee.. isteri anda mengalami gangguan imunitas pada rahimnya..dia menolak janin.. sehingga janin tidak akan bisa bertahan lama dan keracunan..apalagi..didukung dengan kejadian tadi siang...kami mohon maaf”, kata dokter
“malam ini harus segera ambil tindakan, tuan Lee..atau berbahaya bagi isteri anda sendiri,” lanjut dokter
“kenapa isteriku tidak merasakan sakit??,” tanya Minho
“itu karena kami menyuntikkannya pengurang rasa sakit dosis tinggi.. jika tuan Lee setuju.. tuan Lee harus segera menandatangani surat perjanjian pengguguran kandungan..”
“lalu..apa yang akan terjadi setelah ini??,” tanya Minho lagi
“denngan berat hati kami katakan: kemugkinan isteri anda tidak akan bisa punya anak seumur hidupnya”, dokter sedikit menunduk hormat
“Tuhan..kasihan sekali chan chan,” kata Minho lirih
“kematian bayinya sudah 1 jam..jadi segera harus dikeluarkan..supaya tidak terjadi keracunan,”
“aku akan membujuk isteriku..terima kasih, dokter,” kata Minho
Dia lalu bangun dari kursi dan berdiri menghormat pada dokter dan berlalu dari ruangan dokter

Dia kembali masuk tetapi chan chan menyambutnya dengan senyum yang manis
“apa kata dokter, sayang?? Aku baik baik saja kan??,” katanya
Minho mengambil kursi dan duduk disampingnya sambil memegang tangannya dengan lembut
“chan chan sayang..aku minta maaf,” katanya suaranya sedikit bergetar
“ada apa, sayang?? Apa kata dokter??,” chan chan malah gugup
“bayi kita...,” Minho benar benar tidak tega mengatakannya. Dia lalu diam cukup lama..
“kenapa lagi??,” tanya chan chan heran
“bayi kita...sudah meninggal 1 jam yang lalu,” jawab Minho sedih dengan suara bergetar
“apaaa??? Kamu bohong kan,sayang?? Kamu bohong,” chan chan menangis memeluk Minho
“maafkan aku, chan chan,”kata Minho..dia memeluk erat chan chan dan berusaha menghiburnya
“tidak..ini pasti bohong..jangan bohongi aku, sayang,” chan chan menangis ..pundak Minho basah dengan air matanya
“aku sudah lama ingin punya anak.. kamu tahu kan?? Aku takut kamu tidak sayang lagi dengan ku kalau begini,” chan chan masih menangis
Minho berusaha menahan air matanya juga,”maafkan aku..dokter yang mengatakan seperti itu, sayang...sudah.. lepaskan saja bayi kita”
“kamu bohong, sayang..aku tidak percaya,” chan chan terus menangis
Minho terus mengusap usap punggungnya agar dia tenang.. ternyata chan chan malah pingsan karena stress
Minho buru buru memanggil perawat.. perawat dan dokter datang
“lebih baik kita lakukan saja sekarang, tuan Lee.. daripada menunda nunda.. maaf..silahkan tuan Lee menunggu diluar,” kata dokter

Minho berjalan lesu keluar ruangan..lalu dia duduk di ruang tunggu
“aku tidak habis pikir.. bagaimana nanti perasaan nya setelah ini??,” dia hanya duduk menundukkan wajahnya
“hari ini begitu berat,” keluhnya lagi
Minho hanya terduduk diam dan mencoba bicara sendiri dengan hatinya..

“karir mu ternyata cukup cepat juga ya, Nona Minhyo,” kata ibunya Kim
Minhyo cengengesan,”begitulah ibu... mungkin kata orang orang, karena aku galak dan hanya seorang wanita di divisi ini,”
“Jin Hyu memang cerita pada eomma, kamu perempuan hebat,” senyum ibunya Kim
“wah.. eomma bisa saja mengadu nih,” senyum Jin Hyu
Ayahnya tertawa,”karir mu bisa kalah cepat dengan Minhyo, bagaimana nih??,”
“saya malah tidak sempat berfikir tentang karir tinggi, Tuan... sebenarnya, aku disini terpaksa,” Minhyo jujur
Ayahnya Jin Hyu kaget,”terpaksa? Emang kamu dulu dari mana kuliahnya??”
“akademi listrik, hahahaha,” Minhyo tertawa kencang.. ibunya Jin Hyu kaget
“maaf Nyonya.. aku kelepasan,” Minhyo buru buru menutup mulutnya
Tapi ayahnya Jin Hyu malah tertawa,”bagus, hahahaha”
“nampyeon,” kata ibunya Jin hyu pada suaminya
“ah..aku tidak suka terlalu formil kalau diluar.. kita biasa saja.. kamu suka minum juga kan, Minhyo??,” kata ayahnya jin hyu
Minhyo mengangguk,”mau adu taruhan dengan ku??,” malah menantang
Ibunya Jin hyu geleng kepala..
“tidak apa, isteriku..sekali kali aku heboh di depan calon menantuku,” kata ayahnya Jin hyu
Jin hyu Cuma senyum senyum saja
Minhyo dan Tuan Kim lalu sibuk tebak tebakan dan yang kalah harus minum banyak.. mereka tertawa tawa sementara ibu dan Jin hyu hanya melihat mereka saja...
Sampai akhirnya, Minhyo benar benar mabuk karena kalah
“wah... calon menantuku masih kalah ternyata kalau soal tebakan dan minum,” tawa tuan Kim
“appa terlalu bertaruh sih,” kata Jin hyu. Dia sudah melihat Minhyo teler dan ambruk..
Jin hyu buru buru menangkap tubuhnya yang ambruk..
“ya sudah.. kita pulang saja.. kamu antarkan dia ke apartment nya,” kata ayahnya Jin hyu
“bagaimana Minhyo menurut appa?,” tanya Jin hyu
“aku suka.. dia cocok jadi menantuku,”
“terima kasih, appa,” balas Jin hyu,”kalau eomma?”
Ibunya senyum,”aku juga suka.. hanya saja, dia harus belajar memasak..bukan mabuk”
“akan aku usahakan eomma,” senyum Jin hyu
“ayo kita pulang...kamu antar kan dia,” tuan Kim berdiri dan mereka semua keluar..
Jin hyu mengantar Minhyo yang sudah teler gak karuan...

“tuan Lee,” kata dokter menghampiri
Minho menengadahkan kepalanya, lalu dia berdiri,”ya dokter..bagaimana isteriku?”
“isteri anda benar benar kondisinya lemah sekali.. sekarang, dia masih belum sadar juga.. jika dia nanti bangun.. tolong anda berbicara tidak menyinggung duluan tentang bayi nya yang sudah tidak ada..dia trauma berat,” lanjut dokter
“baiklah, dok,” Minho menunduk hormat
“saya permisi..saya turut berduka atas kejadian ini,” kata dokter juga membalas hormatnya Minho
Lalu dokter itu pun berjalan meninggalkan lorong ruang tunggu..
Minho kembali duduk..dia menghela nafas panjang dan.. masuk kembali ke ruangan tempat isterinya di rawat..
Dilihatnya, wajah Chan chan sangat pucat, masih belum sadar.. tangan nya yang awalnya hanya ada infus sekarang ditambah dengan transfusi darah..
Minho mendekatinya lalu duduk,”aku minta maaf, chan chan.. ini karena aku ingin menyelamatkan mu dan tidak ingin kehilanganmu,”
Minho memegang tangannya dengan lembut.. agak lama dia termenung.. sampai akhirnya,”aku harus kembali pulang..mengabarkan apa yang terjadi hari ini pada orangtua ku..maafkan aku sekali lagi, chan chan”
Dan dia pun meninggalkan rumah sakit..

“aku..tidak tahu harus bagaimana lagi kalau sudah begini, eomma.. aku tidak bisa punya keturunan kalau begini,” kata Minho pada ibunya di ruang keluarga
Ibunya menghela nafas panjang,”kita tidak mungkin menceraikan chan chan..apalagi psikologis nya sangat lemah..dia mudah tertekan,”
“tapi eomma..dengan apa aku bisa punya anak kalau begitu??adopsi?aku tidak suka..adopsi bukan anak dari benihku sendiri,” balas Minho
“jangan keras kepala, Minho.. kamu harus berfikir jernih..,” balas Ibunya
“aku juga sulit melepasnya karena chan chan masih dalam lingkup keluarga besar kita..jujur, awalnya aku sama sekali tidak mencintainya..karena aku pikir, aneh sekali menikah antar saudara.. aku benar benar tidak bisa.. tetapi karena aku menghormati keluarga ini.. maka aku belajar mencintainya,”
“kamu sudah terlalu banyak jujur pada eomma, Minho..tapi untuk hal seperti ini..eomma minta kerelaan mu,” balas ibunya
“untuk?,” tanya Minho
“sewalah seorang wanita untuk meminjam rahim dengan benih mu,” jawab ibunya
Minho kaget,”eomma..! itu gila!”
“kamu ingin punya anak dari benihmu sendiri bukan??apalagi?,” tanya ibunya
Minho berdiri dan menggaruk garuk kepalanya,”aku makin pusing”
“jangan menyusahkan dirimu..di luar negeri sudah banyak yang seperti ini,” kata ibunya
“aku tidak mau,” balas Minho judes
“tidak mau..ya tidak akan punya keturunan,” balas Ibunya”
“ah...aku pusing,” katanya..lalu,dia malah pergi ke kamarnya..

“kenapa aku malah membayangkan kapten shin minhyo??,”katanya tiduran dalam kamar
“kamu memang cantik walau tomboy,” lanjutnya
Minho berusaha untuk tidur, tapi malah gelisah...wajah Minhyo pertama kali cengengesan padanya di kantor polisi siang tadi selalu terbayang di benaknya..
Lantas dia bangun dan pergi ke meja kerjanya...melihat laporan bisnis bulanan...
Lama sekali..lebih dari dua jam dia melihat lihat laporan dan mencoret coret hasilnya..menghitung hitung..tetapi tetap saja yang muncul bayangan Minhyo..
Dia pusing sendiri,”ah!”,sibuk menggaruk garuk kepalanya, kebingungan..
“apa iya aku harus tidur dengan Shin minhyo supaya bisa punya anak??,”
Dia balik ke tempat tidurnya, memaksa diri untuk tidur..

Paginya..Minho kembali membesuk isterinya..
“chu,pagi, sayang,” katanya ramah dengan chan chan,mencium kening isterinya
Chan chan diam saja..dia masih sangat stress dengan keadaannya..
Minho mengganti bunga di vas atas meja chan chan dirawat
“sudah makan pagi?,” kata Minho ramah
Chan chan mengangguk..
“apa..aku tidak akan bisa punya anak lagi??,”
Minho kaget dengan pertanyaan chan chan, dia benar benar tidak mau membahas soal itu dulu pada isterinya yang baru kehilangan janinnya
Dia berusaha membalasnya dengan lembut,”sudahlah, sayang..gak usah dibahas, yang penting..kamu sehat,”
Chan chan malah bertanya lagi,”apa iya begitu?”
Minho tersenyum..dia benar benar mengalihkan pertanyaan chan chan,”kalau belum makan pagi..nanti aku suapi ya..atau?mau aku belikan apa??”
“aku sudah makan,sayang,” jawab chan chan
“ah..aku lupa,hehehe,” Minho berpura pura bodoh
“sudah, jangan dibahas lagi soal itu ya, sayang... kamu sedang sakit..kamu harus sehat, biar bisa pulang lagi,” lanjut Minho..dia memegang tangan isterinya
“aku pusing nih..tidur sendirian,” dia mencoba merayu isterinya sendiri
Chan chan diam saja...sama sekali tidak menanggapi perkataan Minho..
Minho mencoba menuruti tingkahnya..dia hanya menggenggam tangan chan chan dan menciuminya...
“cepat sembuh ya, sayang...aku pusing tidur sendirian..hehehe,”Minho mencoba bercanda
“benar kan? Iya kan?,” tanya chan chan lagi
“apanya?,” Minho pura pura bodoh lagi
“aku tidak akan bisa punya anak dari kamu,” balas chan chan
“ah..kata siapa??memang..siapa yang bilang?,” balas Minho
Chan chan diam lagi...
“sayang..tidak ada yang bilang begitu kan..sama kamu??,” tanya Minho
Dijawab dengan diam oleh chan chan.. ,”kata siapa??aku kan gak bilang apapun,” lanjut Minho lagi
“itu Cuma perasaan kamu aja kok..sudah ya..jangan khawatir.. kalau sudah pulang..kita jalan jalan ke rumah pamanmu yang di kota lain..sekalian refreshing,” senyum Minho, berusaha menghibur hati isterinya yang masih sedih..
“wah..siapa yang kasih tau isteriku?,” katanya dalam hati
Chan chan memunggungi Minho..

Tiba tiba..pintu diketuk, masuklah Shin Minhyo
“selamat pagi, tuan dan nyonya Lee,” minhyo menunduk hormat pada mereka
Minho berdiri membalas hormatnya,”pagi, nona shin..,”
“aku ingin jenguk nyonya Lee,” kata Minhyo senyum
“silahkan,” balas Minho
“wah..payah sekali..dia cantik pagi ini, padahal pakai seragam” Minho senyum bingung pada Minhyo
Minhyo memakai seragam warna abu-abu agak kehitaman, memakai topi dan rambutnya di kepang sebahu..nyaris tanpa make up..yang justru dimata Minho, itu menjadi kecantikannya yang alami..
Dia membuka topinya..
“apa..nyonya Lee sudah lebih baik hari ini?,” katanya dengan senyum
Tapi Minho yang menjawab,”gamsahabnida... isteriku sudah lebih baik”
“syukurlah..maaf kalau kemarin aku tidak sempat kesini, nyonya,” balas Minhyo
Chan chan baru menoleh pada shin min hyo,”sudah lebih baik..terima kasih nyonya mau menolongku,”
Minhyo cengengesan,”ah..aku belum nikah,hehehe... oh iya..aku belum perkenalkan diri.. nama ku Shin Minhyo..,” dia menunduk hormat pada chan chan
Chan chan berusaha membalas senyumannya,”salam perkenalan, Nona shin”
“Nona shin hebat..untung ada nona kemarin itu ya?,” Minho basa basi
Minhyo cengengesan lagi,”ah..gak apa kok, Tuan Lee.. kan sudah tugas ku..rasanya kalau ada maling atau pemjahat seperti itu memang bawaan ku mau menghajar mereka, hahaha”, dia tertawa
Minho malah tercengang sedikit,”sikapnya spontan sekali..”, dalam hatinya
Dia benar benar tanpa Minhyo sadari, memperhatikan Minhyo dari ujung rambut sampai ujung kaki..
“kalau tiap malam aku bermimpi shin minhyo terus..bisa kacau pikiranku,” kata Minho dalam hatinya
“saya ingin berbicara dengan tuan Lee..tetapi di luar saja,” Minhyo menoleh ke Minho,”soal kemarin”, lanjutnya
“silahkan..,” balas Minho
“maaf ya, sayang.. aku keluar ruangan sebentar..nanti aku kembali,” kata Minho
Chan chan berusaha senyum pada Minho dan Minhyo
“permisi, Nyonya Lee,” Minhyo senyum menunduk hormat dan keluar ruangan bersama Minho

“tentang peristiwa perampokan kemarin.. pengadilan ternyata benar benar meminta tuan Lee jadi saksi.. ini surat panggilan pengadilannya, tadinya saya ingin menyuruh anak buah saya..tetapi saya kan belum menjenguk isteri tuan..jadi sekalian saja kesini,” kata Minhyo, berdiri tepat di hadapan Minho
“aduh..si-al banget.. kenapa sih aku deg deg an ada di depan dia?,” tanya Minho dalam hatinya,”tadi malam mimpi making love lagi sama dia.. kacau pikiran ku.”
Minhyo menyodorkan surat panggilan itu, tapi justru Minho malah refleks memegang tangannya
“eh?,” Minhyo kaget
“ah..aku minta maaf!,” Minho menerima surat itu, melepas tangan Minhyo dan menunduk minta maaf
“iya..aku akan berusaha datang memenuhi sidang panggilan,” kata Minho lagi masih menunduk hormat
Tapi Minhyo malah cengengesan,”ah..gak apa apa, tuan”
“saya permisi dulu,” lanjutnya, dia menunduk hormat pada Minho dan berbalik, menyusuri lorong RS..
Tapi Minho malah memanggil,”tunggu Nona shin!”
Minhyo menoleh, Minho mengejar menghampiri..
“ah..aku mau tanya.. tadi malam, bagaimana makan malamnya.. enak tidak masakan dan pelayanan restaurant milik ku??,” Minho berdiri di depannya
“oh..soal itu.. enak..aku suka.. interior juga suka..bisnis yang bagus, tuan Lee,” balas Minhyo
“kalau bisa..,” Minho ragu mengatakan..
“ya? kalau bisa apa, tuan Lee?,”
“kalau bisa.. aku ingin ajak Nona shin makan malam,” kata Minho
“eeh??,” Minhyo heran,”untuk??”
“rasa terima kasih ku,” balas Minho senyum kaku..
“aku rasa tidak perlu, tuan Lee,” senyum Minhyo
“aaah.. jangan senyum polos begitu dong.. gawat, makin deg deg an jantungku,” kata Minho dalam hati
“tidak..tidak apa kok.. aku malah yang berterimakasih,” Minho malah terlihat gugup, padahal Minhyo biasa saja..

“tidak usah, tuan Lee..gak usah repot..sudah tugas ku,” balas Minhyo lagi
“tolong jangan tolak tawaranku, Nona shin,”
Minhyo garuk garuk kepala..dia agak malas menanggapi tawaran Minho
Lalu,”ya..baiklah..,” katanya
“boleh tahu..dimana alamat rumah atau apartmen Nona shin?,”
Minhyo heran,”hieh?aku pikir aku saja yang ke restauran Tuan Lee,”
Minho makin gugup,”ah..enggak..maksudku.. aku akan ajak Nona shin ke restaurant ku yang lain..,”
“o begitu..,” jawab Minhyo agak ragu
Dia lalu mengambil pulpen dari sakunya dan menulis alamatnya,”ini alamatku”
“aku akan jemput Nona shin,” kata Minho
“tidak usah repot repot..aku bisa naik taxi,” jawab Minhyo
“tidak apa..kebetulan semua laporan bisnis bulanan sudah selesai..kerjaku agak ringan kalau sudah begini,” Minho senyum
Minhyo malah garuk kepala,”baiklah..”
“saya akan jemput Nona jam 6 ya?,”
“yah..baiklah..kalau begitu..saya permisi, tuan Lee,” Minhyo menunduk hormat dan Minho baru melepasnya pergi..
“semoga aku bisa lebih dekat dengan Minhyo,” katanya dalam hati
Dia berjalan menuju ruangan isterinya lagi..

“kamu tahu tidak, kapten shin minhyo?? Rank mu bisa naik lagi dengan keberanian mu kemarin,” kata atasan nya
Minhyo menunduk hormat pada atasannya,”waah.. terima kasih banyak, Pak..”
“aku heran, kenapa ada wanita mau pilih divisi ini.. padahal berurusan dengan kriminalitas itu menegangkan dan sangat bahaya untuk wanita,” kata atasannya senyum
“siap, pak.. tapi, itulah memang yang saya suka dari kecil,” Minhyo senyum pada atasannya
“duduk,” kata atasannya
“siap,” Minhyo pun duduk
“pacarmu.. letnan Kim apa tidak iri padamu?? ,” kata atasannya, wajahnya agak sedikit mendekat pada Minhyo
“ah, hahahaha..dia tidak merasa tersaingi, pak,” balas Minhyo
“oo..bagus kalau begitu.. bisa bahaya kalau kalian bersaing,”
“kita kan beda kota..ya tidak mengapa,”
“kalian sudah berapa lama sih..pacaran? tidak bosan sesama polisi??,”
“siap.. 4 tahun, pak, hehehe.. bosan tidak bosan.. aku bukan orang yang banyak pilih,” jawab Minhyo
“bagus.. saya suka dengan kemajuan mu.. rasanya bangga sekali bisa punya anak buah wanita satu satunya tapi pemberani seperti pria,”
“siap, terima kasih, pak,” senyum Minhyo
“silahkan lanjutkan tugas mu.. ,”
“siap, baik,” Minhyo menghormat dan keluar ruangan
“waahh..naik rank lagi?? Harus diberitakan pada Jin Hyu,” katanya senang ketika diluar ruangan

Tetapi teleponnya berbunyi
“dari siapa ya?,” tanya nya dalam hati.. 3 kali dia biarkan berbunyi..
“annyeong haseyo?,” kata Minhyo membuka pembicaraan
“annyeong haseyo.. Lee Minho,”
“oh.. tuan Lee.. ada apa??,”
“ah..aku Cuma ingin memastikan...ini sudah sore.. aku harap gak keberatan atas tawaranku tadi pagi menjelang siang, Nona shin,”
Minhyo berfikir sejenak,”oh..iya iya.. maaf.. iya.. aku janji bisa”
“baik..aku jemput jam 6 sore ini,”
“siap..!,” kata Minhyo kaku, dia lupa kalau dia bicara dengan orang sipil
Minho tertawa,”aku bukan orang militer, Nona shin”
Minhyo cengengesan,”ah..maaf tuan lee.. aku lupa.. baiklah”
“wah..jam 6 ya??ini sudah jam 5 sore..aku harus cepat pulang,” kata Minhyo dalam hatinya
Dia absen dan langsung pulang..

Di kamar nya yang sangat besar, Minho berdandan rapi..dia memakai kemeja yang bagus, fit dengan tubuhnya dan jeans denim yang tidak kentara seperti jeans.. berbahan mahal..
Lalu,”sruut,” dia semprotkan parfum kesukaannya, musk for men..
Dandannya sangat sederhana.. “ah,sudah..aku pikir.. paling Minhyo hanya pakai jeans.. ini tidak formil..”
Dia keluar kamar, ibu nya melihatnya di ruang keluarga..
“mau kemana sore begini, Minho?? Kabar isterimu gimana.. baik??,”
“baik, eomma.. perkiraan, chan chan akan pulang lusa.. aku ingin makan malam bisnis,” jawab Minho senyum ke ibunya
“aku pergi dulu, eomma,” Minho mendekati ibunya dan mencium pipinya
“hati hati,” balas ibunya
Lalu dia buru buru pergi menjemput Minhyo
“ini ya..apartmentnya??,” dia menjemput Minhyo dengan mobil terbuka atasnya
Lalu dia menelepon,”maaf nona shin..aku sudah di depan”, katanya
“ah..baik..aku turun, 5 menit lagi,” balas Minhyo
Minhyo turun dan bertemu Minho di depan apartment nya, Minho masih di dalam mobilnya, lalu dia buru buru keluar dan menghampiri Minhyo
“wah, cantik,” Minho sedikit terpana dari jauh, tapi dia buru buru menyembunyikan wajah terpananya
“anyyeong haseyo,” kata Minhyo senyum tipis
Minho menunduk hormat, membalas salam Minhyo
“ah..untung sekali gaya kita pas.. aku lupa memberitahu mau pakai apa,” kata Minho setengah tertawa kaku..
Dilihatnya, Minhyo memakai baju sederhana berawarna cream bertangan sesiku, rok selutut dan sepatu ala sedikit koboi dengan kaus kakinya sampai hampir selutut, gaya semi country..dan tas kecil yang dibawa di pundak kirinya
Minhyo tertawa,”ya..syukurlah.. saya bingung harus pakai apa,”
“silahkan,” Minho mempersilahkan Minhyo jalan duluan dan lalu membuka pintu mobil untuknya
“aku akan perkenalkan dengan salah satu restaurant ku..sebenarnya ini yang terbaik,” kata Minho di jalan..
“oh..aku pikir kemarin itu juga sudah bagus sekali, tuan Lee.. anda benar benar pandai berbisnis,” balas Minhyo
“aku meneruskan usaha Appa ku yang 2 tahun lalu meninggal,” senyum Minho menoleh pada Minhyo
“ish..cewek ini kok cantik sekali kalau make up nya sederhana dan natural?dia cantik, tapi tomboy,” kata Minho dalam hatinya
Minho mencoba bercanda padanya,”tidak membawa borgol dan senpi kan?hehehe”
Minhyo tertawa terbahak bahak,’ah..itu rahasia saya!”

Tak berapa lama.. mereka sampai.. dilihatnya oleh Minhyo..memang restaurant itu mewah sekali..
Tidak ada sekat atau ruangan khusus antar pengunjung, bergaya eropa kuno seperti abad ke 18-19, begitu juga dengan tempat duduknya, meja, lampu lampu dan cara penataan ruangan.. serta model baju pelayannya yang ber tuxedo..
“saya terasa di awal abad ke 19, tuan Lee,” kata Minhyo kagum
“sebenarnya.. yang ini yang lebih mewah.. karena semua masakan dan minumannya eropa, Nona shin,” kata Minho agak sedikit mendekat pada wajah Minhyo
Semua pelayan disana tiba tiba menghormat pada Minho
“Tuan Lee.. mendadak datang kesini?? Selamat datang,” kata manager
“aku membawa rekan bisnis ku,” balas Minho senyum pada pegawainya
“apa..kita tidak salah kostum?,” Minhyo garuk garuk kepalanya.. dia lihat beberapa wanita masuk restaurant itu justru dengan gaun bagus bagus.. sementara dia sedikit seperti koboi..
“tidak apa.. kemarin kan Nona shin sudah aku perkenalkan dengan restaurant ku yang satu lagi,” balas Minho.. ,”mari silahkan,”
“silahkan, Nona..,” kata pelayan nya Minho
Pelayannya menyodorkan kursi, membantu Minhyo duduk
“terima kasih,” senyum Minhyo pada pelayan
“tolong berikan Nona Shin menu makanan dan minuman yang terbaik,” senyum Minho pada pelayan
Alas meja terbuat dari belundru magenta yang sangat cantik, Minhyo seperti norak melihat glamour nya restaurant Minho yang satu ini.. iringan musik seperti orkestra menghibur mereka yang sedang makan..

“Kalau Nona shin bisa berdansa..?,” tawar Minho
“oh..tidak, tidak.. aku hanya bisa karate dan jiujitsu.. bukan dansa, hahaha,” Minhyo tertawa keras, beberapa wanita menoleh padanya
“maaf,” katanya nyengir kuda kepada wanita wanita yang menolehnya, dia malu sekali suaranya keras menolak dansa dari Minho
Minho balas dengan senyum,”maaf, aku lupa”
“gak apa tuan Lee,” Minhyo cengengesan
Tak berapa lama..wine dan appetizer datang..
“silahkan, Tuan Lee dan Nona,” kata pelayan
“terima kasih,” kaya Minhyo senyum pada pelayan
“silahkan dicoba..ini enak sekali appetizer nya,” kata Minho,”wine nya juga..khusus di datangkan dari paris.. usia ratusan tahun”
Pelayan menuangkan wine untuk mereka berdua..
Minhyo kaget,”benar kah? Wah..ini pasti mahal..”
“tidak apa..untuk rasa terima kasih ku pada Nona shin,” balas Minho
“kami permisi, tuan Lee.. Nona.. sebentar lagi makanan utamanya datang,” kata pelayan
“silahkan,” balas Minho
“wah..ini benar benar enak ..padahal Cuma pudding ya?,” Minhyo senang sekali, wajah ekspresifnya keluar
“puding ini memakai agar yang diolah khusus, lalu di campur dengan krim dari buah asli..aku sama sekali tidak merekomendasikan mereka memakai bahan dari esens buah..semua harus asli untuk appetizer,jadi begitu kita makan makanan utama, kita bersemangat,” balas Minho
“wah..tapi kan bisa mahal..ini coklatnya juga enak..,” Minhyo memakan dengan nafsu..dia sedikit lupa kalau dia ada di restaurant mahal
“maaf, Nona shin..coklatnya di ujung bibir,” kata Minho..dia memberikan lap nya yang di depan mejanya, pada Minhyo
“oh maaf.. aku terlalu bersemangat makan nya..ini enak sekali,” Minhyo menutup mulutnya, mengambil lap dari tangan Minho dan mengelap ujung bibirnya yang penuh dengan coklat lelehan..
“sumpah..ini enak sekali! Pasti mahal ya?,” Minhyo setengah berbisik pada Minho
Minho senyum,”ini kan rasa terima kasih ku buat Nona Shin,”
“kalau begini terus..aku bisa gemuk, hehehe,” gurau Minhyo
Minho membalas dengan senyum,”pulang aku bisa mati berdiri membayangkan wanita ini, aku sudah mulai tidak bisa menahan perasaan,” katanya dalam hati..
Minho dan Minhyo makan malam diiringi alunan orkestra lembut yang sebenarnya, restauran itu benar benar bergaya paris romantis..
“saya senang sekali bisa disini.. terima kasih, Tuan Lee,” katanya pada Minho
Pelayan masih berdiri disampingnya,”kami selesai.. ucapkan salam kepada Kapten Shin Minhyo,” kata Minho pada pelayannya
Pelayan menunduk hormat,”terima kasih atas kedatangannya”
“ah..kamu gak usah terlalu begitu..sudah biasa,” balas Minhyo
“kita bisa pulang sekarang?,” tanya Minho
“ya, baik..,” pelayan membantu Minhyo menggeser kursinya
“terima kasih,” balas Minhyo
Minho lalu bertemu managernya,”aku lupa memperkenalkan.. ini kapten Shin Minhyo..yang kemarin menyelamatkan aku dan isteriku,”
“anyyeong haseyo..Shin Minhyo,” kata Minhyo ramah pada manager retauran nya Minho
Manager terseyum ramah,”oh..senang sekali berkenalan dengan kapten shin..terima kasih mau menolong Tuan Lee”
“aku pulang dulu,” kata Minho pada managernya
Manager dan staff staff nya menunduk hormat, sampai Minho keluar pintu restauran..

Mereka menunggu mobil di depan pintu.. mobil datang dengan security driver..
Minho mempersilahkan Minhyo masuk mobilnya
“kerja mu bagus.. terima kasih,” kata Minho pada staff nya
Lalu mereka meluncur keluar restauran
“sudah malam..lebih baik aku tutup kap mobilnya,” kata Minho membuka pembicaraan di dalam mobil..
Mereka meluncur diperjalanan.. mobil melaju tidak kencang..santai saja
“kata orang, kalau sudah makan lalu ngebut..perut bisa sakit,” senyum Minho
Mereka bertemu dengan lampu merah.. Minho berhenti sejenak
“tolonggg...copeeettt... taskuuuuuuuuuuu!!,” tiba tiba ada seorang ibu setengah baya berteriak
Minhyo sigap,” apa? Hari begini masih ada copet di kota seoul?”
Dia langsung sigap mengalungkan tasnya dan loncat dari pintu mobil Minho, berlari kencang menyusul sang pencopet yang mengambil tas dan dompet wanita separuh baya itu..
Minho kaget..,”TUNGGU NONA SHIN!!”
Minho keluar dari mobilnya dan mengejar kemana larinya Minhyo..
Minhyo terus mengejar copet itu,”HAI... BERHENTI! Atau kutembak!!”
Copet itu terus berlari kencang.. sama sekali tidak memperhatikan Minhyo yang berteriak memberi peringatan..
Sementara itu.. Minho juga lari menyusul Minhyo..
“Nona shin.. tunggu!!,”
Mereka saling kejar kejaran.. sampai akhirnya.. Minhyo berhasil menarik jaket yang dipakai si pencopet..
Si pencopet berbalik dan menyerang dengan pisaunya, mencoba menusuk Minhyo
Minhyo mengelak, tetapi rantai kecil tasnya copot karena pergesekan antara pisau dan rantainya..
“uh!,” suara Minhyo mengelak
Lantas dia menendang sang copet tepat di kepalanya
“hiat!,” dia tidak peduli lagi kalau dia memakai rok saja..
Beberapa lelaki dan perempuan yang ditengah jalan besar trotoar melihat aksinya sampai ada yang berteriak..tapi tidak bisa membantu..
“wah gila.. cewek itu hebat!,” kata seorang cowok berbisik pada ceweknya..
Tendangan tepat di dagu sang pencopet.. pencopet limbung, pisau nya terpental,lalu Minhyo menjatuhkannya tengkurap dengan bantingan dan memiting tangannya.. satu kakinya naik menekuk ke punggung sang copet, mengunci agar dia tidak bisa kabur..
“kembalikan tas ibu itu!,” Minhyo lalu merampas tas ibu itu
“tuan Lee.. bantu aku kemarikan tas ku!,” katanya
Minho sempat bengong, lalu,”ah..baik”, dia berdiri di depan Minhyo dan memberikan tasnya
“tolong dibuka, ada borgol di dalamnya,” senyum Minhyo
Tapi wajah Minho malah merah, Minhyo bingung
“kenapa, Tuan Lee?,”
“ah tidak.. ini borgolnya,” Minho memberikan dengan berpaling muka
Minhyo lalu memborgol copet itu dengan segera.. tetapi Minho malah mendekat pada Minhyo dan menutup roknya
“rok mu tersingkap,” kata Minho sambil tidak melihat, menurunkan roknya Minhyo, wajahnya merah
“oh,” Minhyo buru buru menurunkannya roknya sendiri dan dia mendirikan si pencopet yang sudah diborgol
“bangun! “, katanya pada pencopet
Minho masih bermuka merah memberikan tas Minhyo yang putus rantainya dan tas seorang ibu separuh baya yang dicopet tadi..
“kenapa.. kok wajah tuan Lee merah??,” Minhyo heran
“kita harus segera bawa dia ke kantor polisi,”lanjutnya lagi
“baik,” balas Minho
“aku duduk di belakang saja dengan copet ini..wanita tadi duduk di depan,” kata Minhyo
Minhyo mendorong dorong si copet itu dengan paksa.. lalu menemukan dia dengan wanita yang tadi tasnya dirampas
“ini tas mu, nyonya.. tapi nyonya harus ikut ke kantor polisi,” kata Minhyo
“terima kasih, Nona,” kata wanita itu
Lalu Minhyo mengeluarkan kartu tugasnya,”kapten Shin Min hyo, nyonya tidak perlu khawatir”, senyumnya
Lalu mereka masuk ke mobil Minho dan menuju kantor polisi terdekat..
Sementara wajah Minho masih saja merah..
“Tuan Lee kenapa?? Sakit?,” tanya Minhyo
“ah..gak, gak apa apa,” jawab Minho gugup sambil tetap menyetir mobilnya..dia menutup mulutnya..menahan nafas.. lalu menoleh sebentar pada Minhyo yang duduk dibelakang..
Minhyo membalas dengan senyum,”tetap menyetir, Tuan Lee..jangan khawatir”
“aduh..tambah kacau pikiran ku..kenapa rok nya tersingkap segala dan dia tidak sadar??,” Pikiran Minho mulai macam macam membayangkan tentang Minhyo dengan apa yang dilihatnya tadi..sementara Minhyo malah sibuk berjaga agar si pencopet tidak berontak..