This is me....

Minggu, September 22, 2013

Heal me,doc (part 15: Pelajaran bergaul Chie)

Butuh waktu sekitar seminggu lebih agar chie tetap tenang dan tidak lagi menangis ketika dia ditinggal Minho keluar apartmen.. Supaya Minho tetap bisa bekerja, maka dia menelepon ayahnya chie, Nakamura Kenji supaya bisa mendatangkan orang yang sudah dikenal chie agar menjaga anaknya..
“saya benar benar minta maaf, Nakamura san.. chie lepas dari pengawasan saya,” kata Minho menyesali diri, menghormat pada Nakamura Kenji di apartmen nya, Kenji datang ke tempat itu
”aku mungkin akan menyuruh Kaito atau Misako untuk menjaganya,” Kenji melihat puterinya yang masih tidur dibawah obat penenang yang sengaja diberikan Minho.
”saya yang justru merepotkan dokter Lee karena anak saya selalu harus diawasi..,” jawab Kenji
”saya kurang kontrol..dia ternyata nyasar dan hampir dicelakai beberapa lelaki,” kata Minho masih menunduk
”tidak usah disesali, Dokter Lee..saya sudah banyak berhutang budi pada anda,” balas Kenji
”kira-kira..apa perlu dia dibawa ke kumpulan teman temannya dulu supaya dia bisa mengenal lagi dan tertawa dengan mereka?,” tanya Kenji lagi
”saya belum pernah tahu komunitasnya..apa dengan sesama autistik?,”tanya Minho
Kenji mengangguk,”tapi hampir semuanya perempuan”
”tetap perlu pengawasan, Nakamura san..karena instink sosial mereka berbeda,”
”saya lebih setuju kalau Kaito atau Nyonya Misako membantu menjaga selama saya bekerja,” lanjut Minho lagi
”kaito akan saya suruh hari ini berjaga..sampai nanti dokter pulang dari RS,”
”terima kasih,” Minho menunduk hormat lagi
Kenji mengelus elus pipi anaknya,”anak ku..kasian sekali..”
”dokter bisa bekerja..saya bisa tetap tinggal disini,” lanjut Kenji
”ini obat obatnya..bisa diminum saat makan atau langsung setelah makan..kalau bisa, dia tidak lupa.., kalau ada miss siang, berarti harus diminum sore atau malam sehingga komplit,” papar Minho
”saya permisi dulu..karena saya harus menyerahkan semua hasil thesis saya untuk didaftarkan..jadi kemungkinan saya bisa sampai hampir malam baru pulang dari RS,”
Minho lalu pamit keluar apartmen menuju RS..

”okaasan..ada apa?,”tanya Minho, dia menerima telepon dari ibunya
”sedang sibuk?,”kata ibunya
”sedang berkendara..tapi ada bluetooth..tidak apa,” balas Minho
”okaasan baru tahu kalau kamu sudah benar benar terdaftar jadi dokter negara dan sangat sulit lepas dari pekerjaan mu karena masih terikat dinas,”
”sumimasen, Okaasan..memang seperti itu,”
”tidak apa, Minho kun..okaasan tidak akan memaksa... tapi okaasan dan otoosan tetap ingin kamu pulang ke hiroshima sebentar membawa pacarmu,”
”sumimasen, okaasan.. kelulusan ku belum selesai..dan chie chan sakit,”
”pacarmu sakit apa?,”
”dia trauma..aku kurang melindunginya..dia hampir saja diperkosa beberapa lelaki jahat,”
”apa?memangnya dia kenapa?” ibunya kaget
”aku tinggal ke toilet,” jawab Minho
”hanya ditinggal ke toilet dia tidak bisa menjaga diri??pacarmu keterlaluan manjanya, Minho kun,”
”sumimasen, okaasan..dia memang seperti itu..jika bertemu banyak orang, sangat ketakutan,”
”apa yang terjadi dengan pacarmu sih, Minho kun? Jawab jujur pada okaasan..punya kelainan apa pacarmu?,”
Minho lama menahan jawabannya..dia benar benar tidak ingin mengecewakan ibunya
”Minho kun..kamu masih disana?,”tegur ibunya
”iya, okaasan..,” jawab Minho
”jawab pertanyaan okaasan,” balas ibunya lagi
”harap okaasan tidak marah dengan ku,”
”ada apa? Okaasan benar benar gak faham dengan kemauanmu,”
”chie chan itu..,” Minho ragu membalas
“ada apa dengan dia??dia sakit apa?,” ibunya terus mendesak
”chie chan itu.. cewek autis, okaasan,”
”nani? (apa-red) apa kamu sudah gila..suka dengan perempuan seperti itu?,” ibunya shocked dengan pengakuan Minho
”iie.. watashi wa hontou ni chie chan ga daisuki, okaasan,” jawab Minho
”kalau gitu..anak ku yang kelainan jiwa,” ibunya Minho langsung stress dan dia terasa sesak nafas..
”okaasan?? Baik baik disana??,” Minho teriak..
Tidak ada jawaban dari ibunya.. langsung telepon ditutup dari sana..
Minho galau lagi..

”kamu benar benar jadi Raja Galau di RS Eisei deh.. ibu mu sudah tahu..jadi ya sudahlah,” balas Ken
”ibuku sepertinya shocked,” Minho benar benar melas..kerjanya Cuma menggaruk garuk kepalanya yang aslinya tidak gatal
”lagipula..cepat atau lambat..pasti juga akan tahu,” kata Jerry menepuk pundak Minho..
”malah ibuku sendiri menuduhku kelainan jiwa dengan suka pada chie chan,” keluh Minho
”aaah..sudahlah..namanya juga habis kaget..wajar kalau begitu..nanti kamu telepon aja ayah mu..cerita apa adanya..beliau kan dokter juga..pasti juga punya pertimbangan sendiri dari sisi medis dan psikososial,” lanjut Jerry lagi
”yah..,”jawab Minho singkat
”hadapi saja dulu dengan berani... Mr Koleris orang berani,” kata Ken menyemangati

Selesai kerja, Minho langsung pulang lagi ke apartmen..dilihatnya ada kakaknya chie, Misako yang menjaganya..
”hi,chie chan..maaf ya,aku harus kerja..chu,”  Minho mencium keningnya chie yang masih diatas tempat tidur
”Minho kun kerjanya lama,” keluhnya
Minho senyum mengusap usap kepalanya,”iya..aku sibuk banget hari ini..kan persiapan mau lulus..”
Misako senyum pada chie,”Dokter Lee kan sibuk..jadi aku yang jaga chie chan”
”Ane Misako masakannya enak,”senyum chie, gak nyambung..dia loncat topik..
Minho senyum lagi pada chie,”nah tuh..malah Ane Misako yang pandai jaga chie chan”
”sebentar lagi saya pulang..besok saya coba kesini lagi,dokter Lee,” kata Misako,masih menyuapi chie makan
”panggil saja saya Minho, Ane Misako,”Minho mencoba masuk ke keluarga Nakamura..
”nah..chie chan..tadi siang obatnya diminum?,” tanya Minho padanya,sambil terus mengusap usap rambutnya chie
Chie mengangguk
”sekarang sudah tidak pusing lagi?,” tanya Minho lagi,chie balas mengangguk
”masih kaget?,” tanya Minho lagi.
”tidak,” jawab chie
”oh..jadi sudah mulai lebih baik...kalau..aku ajak jalan jalan chie besok ke taman apartmen..apa chie chan masih kaget?,” tanya Minho lagi
”tidak..aku mau keluar,” jawabnya
”ya..syukurlah..chie chan sudah lebih baik,” senyum Minho..
”sudah seminggu, Ane..jadi syukurlah kalau berkurang,” kata Minho pada Misako..
”kami memang hampir tidak pernah mengajaknya kemanapun, yang biasa mengajarkan dan mengajak dia jalan malah ibu asuhnya..begitu juga soal komunikasi..jadi,sudah besar pun,dia masih banyak kekurangannya,” jawab Misako..
Minho senyum,”ah..enggak kok..Ane misako..chie chan sudah banyak kemajuan..”
”benar kah?,” Misako senang.
Minho mengangguk,”ya..dia sudah tahu pekerjaan rumahtangga, tapi memang diperintah dulu...setidaknya, dia tidak malas..hanya saja, kontrol emosinya yang memang masih kurang..berbicara padanya tidak boleh memaksa..sudah berapa kali dia mengomel atau melempar barang padaku,hehehe”
Misako menoleh pada chie,”chie chan tidak baik mengomel pada Minho kun..Minho kun yang menjaga chie chan,”
”Minho kun suka memaksa aku,” balas chie
”memaksa?,” tanya Misako
”Minho kun memaksa aku harus ke paris,” balas chie lagi..ternyata dia ingat..padahal itu sudah seminggu yang lalu.
Minho senyum senyum saja,dia berusaha membela diri supaya ada candaan,”Chie chan juga memaksa aku waktu melukis,supaya aku tidak boleh bergerak sama sekali, lalu chie chan bilang ”Minho kun tidak boleh bergerak! Nanti chie marah,”” Minho meniru gaya chie
Misako tertawa lembut,”nah.. chie chan yang nakal dengan Minho kun”
”tidak, Ane.. minho kun yang nakal,” jawab chie
”ternyata dia sudah bisa menimpali ya?,” kata Misako pada Minho
Minho mengangguk,”ya..sudah bisa faham..Cuma masih galak, hehehe”
”aku masih belum bisa kontrol marahnya, masih sulit,” lanjutnya
”chie chan..kenapa suka marah marah??marahnya dengan orang jahat saja ya?,” pinta Misako,”Minho kun tidak jahat dengan chie chan”
Chie mengangguk,”tapi Minho kun tidak boleh memaksa aku”
”iya deh..iya..aku gak bisa paksa chie chan,” Minho cengengesan
”Minho kun bilang..kalau aku belajar banyak..nanti aku bisa punya anak kecilnya Minho kun,”lagi lagi chie mengingat kata kata yang bikin orang lain tertawa
Misako senyum saja..dia tahu maksudnya apa,”oh..jadi chie chan suka sekali dengan Minho kun ya?”
Chie mengangguk,”itu sebabnya aku tidak mau pergi ke paris”, dia mantap sekali berbicara itu..
”benar..tidak ingin ke paris?,” tanya Misako
Chie mengangguk mantap, ”tidak mau..nanti aku jauh dengan Minho kun”
”dia melemparku dengan buku waktu aku paksa pergi, Ane Misako,” kata Minho
”wah...chie chan tidak boleh begitu..kasian Minho kun nya dong,” kata Misako melihat wajah chie
Chie malah tertawa...,”Minho kun nakal,”
”ini loh..begini yang nakal,” Minho menggelitik pinggang chie
Chie teriak teriak kegelian..Misako tertawa lembut..

”sepertinya memang sudah banyak kemajuan..aku berterima kasih kepada Dokter Lee,” kata Misako lagi, mereka ngobrol di ruang tamu..menunggu suaminya menjemput..
”chie chan bisa berubah lebih baik..aku juga minta dukungan Ane misako karena dalam waktu dekat, aku ingin membawanya ke rumah orangtuaku,” balas Minho
Misako senang,”benar kah?”
Minho mengangguk,”iya..aku harus mempersiapkan dia menjadi perempuan yang ..aku tidak memaksa dia menjadi autis atau tidak..tetapi..paling tidak..dia bisa membuat orangtuaku menerimanya dengan caranya sendiri”
”Dokter Lee benar benar serius dengan adikku?,” tanya Misako
Minho mengangguk,”ya..tapi maaf..dulu awalnya tidak..”
”oh..,” balas Misako singkat
”kalau misalnya diterima..kalau ditolak?,” tanya Misako lagi
”aku bukan orang yang gampang menyerah, Ane Misako,” jawab Minho
Bel berbunyi..,”mungkin itu suami dan anak ku,” kata Misako
Ternyata benar.. maka misako pulang dan berjanji ingin kembali lagi besok pagi..

”Minho kun..sini,” chie menyuruh Minho duduk disampingnya ditempat tidur
”kenapa?,” tanya Minho singkat
Chie tiba tiba bangun, lalu duduk dan mencium Minho
”aduh..mulai lagi dia,” dalam hatinya, Minho sudah curiga duluan
”Chie sayang Minho kun,”katanya setelah mencium Minho
Minho senyum,”sama.. aku juga sayang chie chan..jadi..chie chan jangan nakal ya?”
Chie menggeleng,”tidak..aku janji”
”janjinya tidak diingkari loh??minggu lalu melemparku dengan buku..”, Minho senyum memeluk pinggangnya chie
”itu karena Minho kun nakal,” jawabnya ringan dengan sedikit ekspresi
”kalau okaasan nakal..apa chie chan mau melempar buku juga?ayoo??,” tanya Minho
Chie diam sejenak..lalu dia bilang,”tidak”
”Nah..dengan ku atau dengan kaito san juga begitu...tidak baik main lempar atau pukul..chie chan sudah besar..sudah bisa punya anak kecilnya Minho kun loh,” Minho berusaha membujuknya
Chie berusaha mencerna kata kata Minho
”begitu juga kalau chie chan ingin sesuatu..tidak baik main lempar kalau tidak bisa dilakukan..,” tambah Minho lagi,”mengerti?”
Chie mengangguk,”aku bisa”
”kalau bisa..ditunjukkan..tunjukkan pada ku, pada okaasan dan otoosan nanti..bisa?,” senyum Minho
”bisa,” senyum chie
”janji? Tidak ingkar janji loh..,” senyum Minho..dia mengelus elus kepala chie
”aku berjanji,” balas chie
”ini bagian dari tugas loh..chie chan sudah bisa banyak tugas..jadi yang ini juga bisa,” Minho mulai memegang bibirnya chie
”bisa..aku berjanji,” balas chie
”bagus..aku pinta janjinya chie ya?tidak boleh ingkar janji..ibu asuh juga ajarkan itu kan?,”
Chie mengangguk..
Minho mencium chie dan membaringkannya,”aku mau tidur dengan chie chan malam ini”, katanya..
”aku hamili saja chie chan kalau orangtuaku tidak setuju,” kata Minho dalam hatinya..dia jadi ingat kata-kata Ken..

Waktu sudah lebih dari jam 10malam...cuaca malam itu agak dingin..
Minho mencoba menaikkan suhu ruangan agar badannya tidak terlalu kedinginan..
Lalu dia memakai baju, menuju kamar tamu..ketika dia melihat Hp nya, ternyata banyak misscall dari ayahnya..
”otoosan, wah..,” dia mulai lagi galaunya..
Tapi dia tetap memberanikan diri telepon ayahnya
”otoosan..genki?,” katanya memulai pembicaraan
”genki..jangan basa basi..,” jawab ayahnya,”ibumu sedang stress begitu dia tahu kamu pacaran dengan cewek autis”
”sumimasen, otoosan..,” kata Minho dengan suara menyesal
”aku tidak sekhawatir ibumu..karena aku tahu karakter mu,” balas ayahnya,”bawa saja dia kesini..aku ingin tahu”
”kenapa otoosan tidak se khawatir okaasan?,”Minho malah akhirnya heran
”kamu sama sekali tidak tahu siapa ibumu dulu,” balas ayahnnya
”kenapa dengan okaasan?,”
”ingat..aku dokter apa?,” tanya ayahnya
”spesialis jiwa,” balas Minho,”lalu..apa hubungannya dengan okaasan?”
”okaasan mu dulu mantan pasienku..sama dengan kamu dan pacarmu itu,”
”maksud otoosan??aku masih belum faham”
Ayahnya tertawa,”mungkin memang dulu juga belum ada istilah autistik”
”aku tidak mengerti,” balas Minho
”kamu summa cum laude tapi gak faham maksud ayahmu? Sana ujian ulang,”
”pacarmu mengingatkan ku pada masa laluku,” lanjut ayahnya
”maksud otoosan...okaasan juga dulu autis?”, Minho berusaha menebak
”apa lagi?,” jawab ayahnya
”aaa..mada shinjirarenai (aku masih tidak percaya-red),otoosan...uso shinaide kudasai (jangan bohong pada ku-red),otoosan,”
”kenapa aku harus bohong pada anak sendiri?,”
Minho benar benar bingung, antara kaget dan senang,tapi tidak juga mengerti
”lalu..kenapa okaasan bisa sembuh? Kenapa tidak ada salahsatu dari anak anaknya yang juga autistik?,”
”memang tidak ada..karena perlakuan ku padanya..mungkin mirip kamu dengan pacarmu,Minho kun...”
”otoosan..aku masih tidak percaya,”kata Minho
”ibumu tidak separah pacarmu,mungkin..sebab aku belum melihatnya..ibumu hanya cepat stress dan sulit melihat mata lawan bicara..,”
”tapi..okaasan benar benar tidak lagi mencirikan seperti itu,”
”itu karena spektrumnya tidak luas..hanya sedikit..dan okaasan mu termasuk tipe yang kuat dan ketika diterapi, cepat sekali dan menjadi suka bersosialisasi,”
”tapi..kenapa okaasan malah stress?,”
”aku juga belum tahu..mungkin dia tidak ingin mengulang masa lalunya,”jawab ayahnya,”ah..sudahlah..begitu urusan mu selesai..lekas datang kesini, Minho kun”
”baik,otoosan..,”
”sudah sudah..aku mau bicara dulu dengan ibumu..dia harus diberi pengertian panjang soal ini,” balas ayahnya. Lalu ayahnya sendiri yang menutup telepon..

Minho duduk diruang tamu,”okaasan dulunya autistik?”,dia masih tidak habis pikir..
Ternyata chie bangun dan langsung menghampiri Minho..minta duduk dipangkuannya..
”sini duduk,” balas Minho, manis padanya,lalu membelai belai rambut chie yang panjang
”okaasan dulunya seperti chie chan,”dia mencium rambut chie yang wangi bunga sakura..
”okaasan nya Minho kun..kenapa?,” chie menoleh padanya
”ah..gak apa-apa..okaasan sedang pusing...mungkin sakit karena urusan lain..,” Minho berbohong pada chie..padahal ibunya sakit karena tahu anaknya pacaran dengan cewek autis..
”okaasannya Minho kun sakit?,”tanya dia lagi. Minho mengangguk..
Minho memeluk pinggang chie dari belakang sambil duduk..”rambutmu wangi..uhmm”
”bulan depan kita ke hiroshima ya..tapi chie chan banyak belajar dulu..terutama belajar bicara..bicaranya kalau bisa..berubah..tidak seperti ini lagi..,” pinta Minho
Minho menyandarkan kepalanya dibahu chie,”bagaimana..kalau tiap malam kita keluar??ke apartmen dokter Ken atau dokter Jerry,misalnya?,”
”atau makan diluar..berkumpul dengan teman temanku yang lain??,”tawar Minho lagi
Chie diam saja...
”chie chan belum menjawab pertanyaanku,” balas Minho lagi
”ah..baiklah,” jawab chie
”baiklah apa?,”Minho memencet hidungnya chie pelan pelan..supaya dia tidak kaget..
”aku bermain dengan teman teman Minho kun,”ternyata dia sudah faham apa maksud pembicaraan Minho..
”bukan bermain..tapi berteman,” senyum Minho
”ya..baiklah..berteman,” jawabnya
”okay..kita mulai dari besok malam..dimulai dari apartmen dokter Ken,” kata Minho senang.. chie tertawa saja..

”main saja ke apartmen pacarku.. makoto chan.. dia orangnya supel dan banyak temannya.. besok aku atur,” kata Jerry di kantin
”eh.. gimana posisi ku?? Kenapa kita masih ketemu terus praktek?,” tanya Minho pada jerry
”loh..kamu bakalan jadi atasan ku..nanti aku yang tukar terus waktunya.. bukan kamu.. kamu juga harus susun jadwal dan ngobrol dengan dokter dokter lain..,” balas Jerry
”wah... beban ku nambah deh... urusan dengan chie chan saja belum selesai juga,” Minho mengeluh..
”mengeluh terus ni Mr Koleris.. kenapa lagi?? Gak kuat tadi malam?atau..chie chan yang lebih kuat dari kamu??,” Jerry cengar cengir mulai keluar suka bercandanya
”soal itu... aku lebih kuat dari kamu..,”balas Minho judes
”ya..lalu..apa lagi?? ,” balas Jerry
”ibuku..ternyata mengejutkan ku,”
”kenapa ibumu? Menolak?,”
”bukan..ternyata..ibu ku juga dulu autis..,”
Jerry tersedak minumnya sendiri,”nani??hontou?? (apa?beneran??)”
”tapi..bukannya malah itu buat kamu senang? Membuka peluang,” lanjut jerry lagi
”peluang apa? Ketika ibu ku tahu.. dia stress sekarang.. sekarang ayahku yang sedang sibuk memberikan pengertian kepadanya,” balas Minho
”ya..aku ngerti..,” balas jerry ringan,”yang terbaik itu berhadapan langsung, face to face,
“semoga urusan pengangkatan ku disini cepat selesai dan aku langsung bisa ke rumah orangtuaku,”

”bagaimana perubahan chie chan?,” tanya Nakata
”jauh lebih baik, dok.. aku sekarang sedang membuat jadwal..dia setiap hari harus bersosialisasi dengan teman temanku,” balas Minho, duduk di depan Nakata
”kamu kan sudah lulus..santai sedikit deh..punya banyak waktu untuk mendidik dia,” balas Nakata,”kalau kalian mau ke rumahku..silahkan”
Minho senang sekali,”apa??beneran, dok?,”
Nakata mengangguk,”beneran dong..masak aku bohong”
”wah.. itu bagus.. chie chan sempat beberapa kali berbicara tentang dokter.. kata nya ya gitu sih..kalimatnya masih diulang ulang juga:”dokter Nakata sepertinya baik”,” jawab Minho menaruh kepalanya bersiku di telapak tangannya
”hei.. kamu kalau sudah jadi ketua divisi jangan berposisi seperti ini..agak dewasa sedikit,” senyum Nakata
”aku belum menyusun jadwal..harus bertemu dengan para dokter di bawahan ku..rasanya aku bisa power syndrome nih,” keluh Minho
”rasanya aku baru menemukan Dokter Minho mengeluh,” senyum Nakata
Minho cengengesan,”sedang banyak urusan, dok..dokter dokter dibawahku..mereka jauh lebih tua dariku..”
”ah..beruntung kita punya dokter kepala Matsumura san.. dia bukan yang terlalu feodalistik soal hirarki kekuasaan dan rank,” balas Nakata
”kamu kan dokter praktek.. jadi kamu hanya akan membawahi para dokter ahli jiwa dan dokter psikiater yang praktek..sedang aku dokter pendidik..jadi aku gak akan mengutak katik kedudukanmu..tenang saja,” lanjut Nakata dan dia tertawa
Minho nyengir kuda,”ternyata..dokter Nakata tidak mau juga tersaingi, hehehe”
”bawa pacar mu ke rumah ku..,” senyum Nakata,”kalau tidak..beneran aku kutak katik jabatanmu”
”wah..aku diancam, hahaha,” Minho tertawa
”kita ini..jadi dokter bukan berarti harus segalanya kaku..sesekali aku ingin diantara kita ada kekeluargaan,” senyum Nakata
”aku sudah menganggap dokter Nakata kakak ku disini..apalagi semenjak aku tahu dokter Nakata lebih dekat secara psikologi dulu dengan Chie chan,” balas Minho
”aku masih anggap kamu anak bimbingan ku loh..lekas urus administrasi kelulusan mu,” Nakata nyengir kuda
”baik, dok..aku sengaja mengulur ulur waktu, hehe,” balas Minho
”tidak bisa..lekas lulus..,” balas Nakata tegas
”bahasa dokter seperti chie chan,hehehe,”

Malamnya.. Minho mengajak Chie ke apartmen nya yang lama..yang sekarang ditempati oleh Ken dan pacarnya..
”wah..chie chan..akhirnya main ke sini juga... ini dulu apartmen nya aku dan Minho kun loh,” kata Ken. Chie senyum saja..
Lalu dia masuk dan menggerakkan jarinya berbentuk bujur sangkar
”mau apa, chie chan?,Tanya Minho
Dia mengeker ngeker matanya dengan bentuk jarinya yang dibentuk bujursangkar
”sudut sana bisa diberi lukisan bentuknya abstrak..sudut sana bisa diberikan semacam meja atau bunga yang bentuknya kotak minimalis,” dia bergumam sendiri
”oh..sedang menyusun ruangan?,” Minho mendekati, chie senyum mengiyakan
”seni nya tinggi sekali anak ini,”kata Ken,”masuk ruangan, imajinasinya langsung berkembang”
”chie chan belajar dari mana ilmu melukis?,” tanya Ken,”boleh dong..sesekali aku dan pacarku dilukis,” kata Ken. Kitahara senyum juga pada chie
”boleh.. besok ..bisa?,” chie langsung sanggup mengiyakan
Kitahara senang,”benar kah??wah..terima kasih”
”benar..besok aku minta Minho kun antarkan aku kesini dan membawa alat alat melukis ku..suka dengan bergaya apa?,” kata chie. Kitahara sedikit bingung dengan kata kata chie
”maksudnya.. aku dan Ken kun mau bergaya seperti apa, begitu? Atau mau memakai lukisan apa? ”, tanya Kitahara
”apakah mau memakai pastel? Cat air? Cat minyak?,” tawar Chie
“oh..ternyata media nya..aku juga baru faham,”Minho garuk garuk kepalanya
“gaya dan media itu berbeda, chie chan.. kalau gaya seperti ini,”Minho menunjukkan beberapa gaya nya ketika difoto,”kalau media itu, cat air, pastel, cat minyak, kuas, plet, kanvas, begitu,”
”ya..baiklah..aku faham,” jawab Chie
”besok aku coba bawakan semuanya.. besok aku akan kesini lagi dengan Minho kun,” senyumnya pada Kitahara
”terima kasih sekali.. Ken kun.. besok kamu pulang sore kan?,” tanya Kitahara. Ken mengangguk..
”Lalu..pelajaran membuat sirup nya.. bagaimana?,” kata Kitahara lagi pada chie
”itu nanti saja.. melukis dulu..,” jawab Chie
”kepada dia semua harus pelan pelan dan satu satu..dibagi pelan pelan,” kata Minho pada Kitahara, berbicara tanpa bersuara. Kitahara mengangguk..
”Minho kun bicara apa dengan Kitahara san?,” Chie menengadahkan wajahnya pada Minho.. mukanya langsung berubah
”chie chan cemburu?,” tanya Minho
”kenapa berbisik bisik?,” tanya chie lagi
”ah..enggak.. aku tadi bilang sama Kitahara san.. kalau besok kita akan datang kesini lagi,” jawab Minho diplomatis, takut chie mendadak ngamuk lagi karena cemburu..
”sepertinya tidak begitu menurut perasaan ku,” chie langsung protes
Ken cengar cengir,”serve you right (rasakan)”, lalu dia ke dapur membuat minum
”tidak.. ah, chie chan kenapa cemburu sih? Kan Kitahara san pacarnya dokter Ken?,” tanya Minho
”iya..aku pacarnya dokter Ken.. dokter Ken disini.. jadi, gak mungkin aku pacaran dengan dokter Minho,” kata Kitahara, sedikit menunduk pada Chie karena badannya yang tinggi..
”chie chan cemburu ya? Hehehe,” Minho menggoda chie
“tidak..aku kan Cuma bertanya pada Minho kun,” jawabnya
Kitahara tersenyum,”cemburunya lucu deh”
”kita ngobrol soal pameran chie chan selanjutnya saja yuk? Atau lagu ciptaan chie chan yang baru..? kita belum dengar,” Minho berusaha mengalihkan perhatian.. dia merangkul pundak chie yang duduk disebelahnya..
“tapi Minho kun belum menjawab pertanyaan ku,” kata chie, ternyata masih mengungkit soal yang tadi
“addduhh..pertanyaan apa lagi, chie chan??,” Minho mencium pipi chie di depan Kitahara
“muah..gak ada petanyaan lagi..selesai,” katanya pada chie
Ken tertawa,”minum ini saja yaaa.. daripada nanti pada berantem,”
Ken tahu chie suka sekali dengan strawberry
”ini jus strawberry..tidak bergula.. ini khusus buat chie chan,” senyum Ken
“terima kasih..aku suka sekali dengan strawberry, kitahara san.. aku bisa menanam kebun strawberry.. sewaktu kecil..aku pernah pergi ke kebun strawberry dan bla bla bla,” dia terus bercerita tentang strawberry sampai detail pada Kitahara
Kitahara mengangguk angguk mendengar ceritanya
Minho menutup mulutnya,”sudah..sudah..terlalu panjang cerita strawberry nya, chie chan..minum dulu”
”tapi aku belum selesai bercerita, Minho kun..,” lanjutnya
”ya..nanti bercerita lagi.. Kitahara san kan harus minum juga?,” balas Minho
”ya..baiklah,” jawab Chie

”perkembangannya jauh sekali..bagaimana kamu bisa bawa dia sampai gak takut lagi?,” tanya Ken pada Minho.. sementara Kitahara bermain game dengan Chie
”aku mengajarkan satu disiplin selesai..lalu satu disiplin berikutnya..,” jawab Minho
”saling berdekatan atau?,” tanya Ken lagi
”tergantung..bagaimana mood serta kecepatan kecerdasannya hari itu..coba kamu suruh dia cuci piring..dia sudah bisa,” balas Minho
”wah..perlu aku kerjain nih,” Ken cengar cengir
”ya..mudah mudahan gelasnya tidak dibanting,”Minho ikutan nyengir kuda

”aku menang.. kitahara san kalah! Hahahaha,” Chie tertawa tawa karena ternyata dia mengalahkan Kitahara
”chie chan.. bagaimana kalau kita bantu dokter Ken mencuci piring?,” tanya Minho, dia menghampiri Chie
”aku menang, Minho kun,” jawabannya masih tidak nyambung dengan apa yang ditanyakan Minho..
”kamu salah main game yang ini sama dia, Kitahara san..aku saja kalah terus, hahaha,” kata Minho pada Kitahara.. Kitahara tertawa..
Minho memeluk chie dari belakang sambil jongkok..,”ya sudah.. dokter Ken minta tolong chie chan membantu mencuci piring.. main game nya nanti dulu ya?”
Chie menoleh pada Minho,”ini.. bukannya apartmen Minho kun ya?,” ternyata masih tidak nyambung juga. Ken cengar cengir
”iya.. ayo bantu dokter Ken mencuci piring”, Minho membantunya berdiri, menarik chie ke dapur
”tuh kan.. dokter Ken pemalas ya, chie chan? ,” Minho menyindir Ken
”kapan lagi aku bisa menyindir mu?,” Minho nyengir pada Ken
Chie menoleh pada Ken,”Kenapa dokter Ken tidak mau mencuci piring?ini kan mudah..jangan malas,”
Minho tertawa keras,”serve you right, Ken kun!”
”chie chan bisa kan..membantu dokter Ken mencuci piring? Seperti yang aku ajarkan? Setiap hari kan chie chan juga suka mencuci piring,” senyum Minho
”aku bisa.. dokter Ken pemalas,” kata Chie
Lalu dia mencuci piring pelan pelan..satu persatu walau masih agak lama dan sangat berkonsentrasi kalau ada kotoran yang sulit dihilangkan..
Akhirnya selesai juga..,”sudah, Minho kun.. Minho kun mau chie mengerjakan tugas apa lagi?,”
”ah..enggak..Cuma membantu dokter Ken cuci piring aja,” senyum Minho
”besok dokter Ken tidak boleh begitu lagi.. besok kalau chie datang, piring harus sudah dicuci.. tidak boleh pemalas,” Chie langsung bilang begitu di depan Ken
”iya deh, chie chan.. aku janji gak akan malas di apartmen nya Minho kun”, Ken nyengir kuda
Kitahara senyum senyum saja lihat pacarnya diomelin..
”wohoo.. 1-0,” kata Minho kesenengan..

”hubungan kalian sudah 2 bulan lebih ya?,” tanya Ken
Minho mengangguk,”iya..tapi aku belum berani bawa ke orangtuaku..padahal kemarin ayah ku telepon supaya lekas ketemu”
”dia sudah berubah kok.. banyak perubahannya..aku yakin dia sendiri bisa meyakinkan orang tuamu,”kata Ken lagi..mereka duduk bersampingan sambil menonton tv.. sementara Kitahara mendengar chie bernyanyi.. Kitahara pandai bermain biola..

”kitahara san pintar bermain biola,” puji Chie pada Kitahara
”terima kasih..aku bermain dari umur 10 tahun,” jawab Kitahara
”aku bermain piano sejak aku belum bisa bicara,” jawab chie.. dia cekikikan..
”ah..hebat sekali chie chan,” balas Kitahara
”aku suatu hari nanti ingin menciptakan lagu untuk kitahara san..boleh?,”
”wah..senang sekali.. atau.. bagaimana kalau aku jadi pengiring biola nya saja?? Chie chan suka?,”
Chie mengangguk

”lihat tuh..dia sudah bisa resiprokal..bicara balik dengan pacarku..dua bulan yang lalu sepertinya masih kaku,” Ken cukup amazed dengan perubahan chie
”seminggu yang lalu..aku masih panik karena dia stress hampir diperkosa,” jawab Minho..
”paling pusing kalau dia sudah stress, marah dan melempar semua barang..,” lanjutnya
”semua itu tidak akan bisa hilang 100%, Minho kun..haaaahh..akhir akhir ini semakin banyak saja anak dengan autistik..membingungkan,” Ken berdiri, lalu pergi ambil minum di kulkas
”yah..tidak tahu.. banyak faktornya sih,” jawab Minho
”sudah malam..aku pulang dulu deh..,” Minho menghampiri chie
”chie chan.. ayo kita pulang,” Minho setengah berdiri, wajahnya menatap chie
”nanti dulu, Minho kun..aku masih bicara dengan Kitahara san.. aku mau membuat lagu untuknya,” jawab Chie
Kitahara senyum..
”tapi sudah malam, chie chan.. aku besok kerja,” balas Minho
”tidak mau.. nanti dulu,”chie langsung protes..dia memang sedang asik dengan Kitahara, teman barunya..
Minho langsung menegur tegas,”chie chan..”
Chie membuang muka pada Minho,”tidak mau”
“kumat nih nanti tantrum nya,” kata Ken dalam hati..
“aku tinggal..,” Minho lalu berdiri dan pura pura pamit pada Ken dan Kitahara
”bye, Kitahara san.. Ken kun,” kata Minho di depan pintu..
Dia berbisik pada Ken,”aku keluar disamping pintu..aku mau tau reaksinya..aku pura pura keluar dulu”
”bye Minho kun..hati hati ya,” Ken membuka pintu untuk Minho, dan Minho keluar
”Chie chan.. Minho kun nya sudah pulang duluan,” kata Ken
”Minho kun ..kenapa jahat?,” chie malah panik..dia menarik narik rambutnya
”eh.. jangan jangan.. gak boleh begitu,” Ken panik..
”Minho kun jahat!,” dia teriak
Kitahara ikutan panik... Ken lalu buru buru membuka pintu depan,”dia ngamuk”
Minho muncul lagi di balik pintu dan berdiri  di depan chie
”ayo pulang.. tidak boleh seperti ini di depan banyak orang,” dia tegas pada chie
Chie malah teriak dan marah,”Minho kun jahat..tinggalkan aku!”
Minho tegas padanya,”chie chan.. apa boleh marah sambil berteriak?”, memegang pergelangan kedua tangannya
Chie langsung diam,”tidak boleh”
”tidak boleh..tadi itu berteriak atau bukan?,” Minho masih bersuara tegas
”berteriak,” jawab chie
”minta maaf pada dokter Ken dan Kitahara san,” kata Minho lagi
Chie diam.. Minho melepaskan genggaman tangannya
”aku minta maaf, dokter Ken..kitahara san..aku baru marah dengan Minho kun di depan kalian,” kata chie
Kitahara senyum.. Ken juga ikutan
”bilang pada dokter Ken dan Kitahara san, kalau chie chan tidak akan mengulang lagi, janji”, Minho masih tegas
”aku janji.. aku tidak akan mengulang lagi,” kata chie, takut pada Minho
Ken senyum,”sama sama chie chan..tidak apa apa,”
Minho baru senyum,”itu baru namanya chie yang pintar..ayo pulang”
”aku pulang, Dokter Ken.. Kitahara san,” chie menunduk hormat
”iya.. senang chie chan bisa main ke sini.. hati hati di jalan ya,” kata Kitahara

Sampai di apartmen.. chie masih terlihat takut pada Minho..
”kenapa chie chan diam?,” tanya Minho..
”Minho kun galak,” chie menekuk wajahnya dengan ekspresi ketakutan
Minho senyum senyum,”itu namanya bukan galak, chie sayang.. aku sayang chie chan..jadi..aku bersikap seperti itu,”
”supaya chie chan terlihat cantik dimata orang orang,” lanjutnya lagi
”tadi aku tidak mau pulang,” jawab Chie
”betul..chie chan tidak mau pulang.. tetapi cara nya kurang baik..bukan dengan marah dan memaksa,” balas Minho
”tidak boleh memaksa lagi,” balas chie
”sudah berapa kali.. chie chan marah dan melempar barang dalam minggu ini??bisa ingat?,” Minho mengambil kertas tugas.. disana memang termasuk didalamnya penilaian emosi..
”coba dihitung dari kertas ini,” Minho menunjukkannya
”tiga,” jawab chie
”okay..tiga.. kalau ternyata chie chan marah di depan okaasan, lalu melempar barang.. okaasan suka atau tidak?,” Minho balik tanya
Chie menggeleng,”okaasan bisa benci pada chie, Minho kun”
Minho mengangguk senyum,”jadi.. yang seperti tadi? Boleh lagi tidak? Marah lalu melempar apapun? Atau menarik narik rambut sendiri?,”
Chie menggeleng pelan pelan,”tidak boleh”
”janjinya mana?,” tanya Minho
”aku janji,” balas chie.. dia sedikit takut mencoba memandang wajah Minho
Minho memeluk chie dan mengelus rambutnya yang panjang,”chie chan pintar..makin pintar.. aku suka chie chan”
”1 minggu lagi.. lalu aku harus bawa dia di hadapan orangtuaku..semoga dia bisa berubah tetapi masih menjadi dirinya sendiri,” kata Minho dalam hatinya sambil memeluk chie erat erat..