Butuh
waktu sekitar seminggu lebih agar chie tetap tenang dan tidak lagi menangis
ketika dia ditinggal Minho keluar apartmen..
Supaya Minho tetap bisa bekerja, maka dia menelepon ayahnya chie, Nakamura
Kenji supaya bisa mendatangkan orang yang sudah dikenal chie agar menjaga
anaknya..
“saya benar benar minta maaf, Nakamura
san.. chie lepas dari pengawasan saya,” kata Minho menyesali diri, menghormat
pada Nakamura Kenji di apartmen nya, Kenji datang ke tempat itu
”aku mungkin akan menyuruh Kaito atau
Misako untuk menjaganya,” Kenji melihat puterinya yang masih tidur dibawah obat
penenang yang sengaja diberikan Minho.
”saya yang justru merepotkan dokter Lee
karena anak saya selalu harus diawasi..,” jawab Kenji
”saya kurang kontrol..dia ternyata nyasar
dan hampir dicelakai beberapa lelaki,” kata Minho masih menunduk
”kira-kira..apa perlu dia dibawa ke
kumpulan teman temannya dulu supaya dia bisa mengenal lagi dan tertawa dengan
mereka?,” tanya Kenji lagi
”saya belum pernah tahu komunitasnya..apa
dengan sesama autistik?,”tanya Minho
Kenji mengangguk,”tapi hampir semuanya
perempuan”
”tetap perlu pengawasan, Nakamura
san..karena instink sosial mereka berbeda,”
”saya lebih setuju kalau Kaito atau Nyonya
Misako membantu menjaga selama saya bekerja,” lanjut Minho lagi
”kaito akan saya suruh hari ini
berjaga..sampai nanti dokter pulang dari RS,”
”terima kasih,” Minho menunduk hormat lagi
Kenji mengelus elus pipi anaknya,”anak
ku..kasian sekali..”
”dokter bisa bekerja..saya bisa tetap
tinggal disini,” lanjut Kenji
”ini obat obatnya..bisa diminum saat makan
atau langsung setelah makan..kalau bisa, dia tidak lupa.., kalau ada miss
siang, berarti harus diminum sore atau malam sehingga komplit,” papar Minho
”saya permisi dulu..karena saya harus
menyerahkan semua hasil thesis saya untuk didaftarkan..jadi kemungkinan saya
bisa sampai hampir malam baru pulang dari RS,”
Minho lalu pamit keluar apartmen menuju
RS..
”okaasan..ada apa?,”tanya Minho, dia
menerima telepon dari ibunya
”sedang sibuk?,”kata ibunya
”sedang berkendara..tapi ada
bluetooth..tidak apa,” balas Minho
”okaasan baru tahu kalau kamu sudah benar
benar terdaftar jadi dokter negara dan sangat sulit lepas dari pekerjaan mu
karena masih terikat dinas,”
”sumimasen, Okaasan..memang seperti itu,”
”tidak apa, Minho kun..okaasan tidak akan
memaksa... tapi okaasan dan otoosan tetap ingin kamu pulang ke hiroshima
sebentar membawa pacarmu,”
”sumimasen, okaasan.. kelulusan ku belum
selesai..dan chie chan sakit,”
”pacarmu sakit apa?,”
”dia trauma..aku kurang melindunginya..dia
hampir saja diperkosa beberapa lelaki jahat,”
”apa?memangnya dia kenapa?” ibunya kaget
”aku tinggal ke toilet,” jawab Minho
”hanya ditinggal ke toilet dia tidak bisa
menjaga diri??pacarmu keterlaluan manjanya, Minho kun,”
”sumimasen, okaasan..dia memang seperti
itu..jika bertemu banyak orang, sangat ketakutan,”
”apa yang terjadi dengan pacarmu sih,
Minho kun? Jawab jujur pada okaasan..punya kelainan apa pacarmu?,”
Minho lama menahan jawabannya..dia benar
benar tidak ingin mengecewakan ibunya
”Minho kun..kamu masih disana?,”tegur
ibunya
”iya, okaasan..,” jawab Minho
”jawab pertanyaan okaasan,” balas ibunya
lagi
”harap okaasan tidak marah dengan ku,”
”ada apa? Okaasan benar benar gak faham
dengan kemauanmu,”
”chie
chan itu..,” Minho ragu membalas
“ada apa dengan dia??dia sakit apa?,”
ibunya terus mendesak
”chie chan itu.. cewek autis, okaasan,”
”nani? (apa-red) apa kamu sudah gila..suka
dengan perempuan seperti itu?,” ibunya shocked
dengan pengakuan Minho
”iie.. watashi wa hontou ni chie chan ga
daisuki, okaasan,” jawab Minho
”kalau gitu..anak ku yang kelainan jiwa,”
ibunya Minho langsung stress dan dia terasa sesak nafas..
”okaasan?? Baik baik disana??,” Minho
teriak..
Tidak ada jawaban dari ibunya.. langsung
telepon ditutup dari sana..
Minho galau lagi..
”kamu benar benar jadi Raja Galau di RS
Eisei deh.. ibu mu sudah tahu..jadi ya sudahlah,” balas Ken
”ibuku sepertinya shocked,” Minho benar
benar melas..kerjanya Cuma menggaruk garuk kepalanya yang aslinya tidak gatal
”lagipula..cepat atau lambat..pasti juga
akan tahu,” kata Jerry menepuk pundak Minho..
”malah ibuku sendiri menuduhku kelainan
jiwa dengan suka pada chie chan,” keluh Minho
”aaah..sudahlah..namanya juga habis
kaget..wajar kalau begitu..nanti kamu telepon aja ayah mu..cerita apa
adanya..beliau kan dokter juga..pasti juga punya pertimbangan sendiri dari sisi
medis dan psikososial,” lanjut Jerry lagi
”yah..,”jawab Minho singkat
”hadapi saja dulu dengan berani... Mr
Koleris orang berani,” kata Ken menyemangati
Selesai kerja, Minho langsung pulang lagi
ke apartmen..dilihatnya ada kakaknya chie, Misako yang menjaganya..
”hi,chie chan..maaf ya,aku harus
kerja..chu,” Minho mencium keningnya
chie yang masih diatas tempat tidur
”Minho kun kerjanya lama,” keluhnya
Minho senyum mengusap usap
kepalanya,”iya..aku sibuk banget hari ini..kan persiapan mau lulus..”
Misako senyum pada chie,”Dokter Lee kan
sibuk..jadi aku yang jaga chie chan”
”Ane Misako masakannya enak,”senyum chie,
gak nyambung..dia loncat topik..
Minho senyum lagi pada chie,”nah
tuh..malah Ane Misako yang pandai jaga chie chan”
”sebentar lagi saya pulang..besok saya
coba kesini lagi,dokter Lee,” kata Misako,masih menyuapi chie makan
”panggil saja saya Minho, Ane
Misako,”Minho mencoba masuk ke keluarga Nakamura..
”nah..chie chan..tadi siang obatnya
diminum?,” tanya Minho padanya,sambil terus mengusap usap rambutnya chie
Chie mengangguk
”sekarang sudah tidak pusing lagi?,” tanya
Minho lagi,chie balas mengangguk
”masih kaget?,” tanya Minho lagi.
”tidak,” jawab chie
”oh..jadi sudah mulai lebih
baik...kalau..aku ajak jalan jalan chie besok ke taman apartmen..apa chie chan masih
kaget?,” tanya Minho lagi
”tidak..aku mau keluar,” jawabnya
”ya..syukurlah..chie chan sudah lebih
baik,” senyum Minho..
”sudah seminggu, Ane..jadi syukurlah kalau
berkurang,” kata Minho pada Misako..
”kami memang hampir tidak pernah
mengajaknya kemanapun, yang biasa mengajarkan dan mengajak dia jalan malah ibu
asuhnya..begitu juga soal komunikasi..jadi,sudah besar pun,dia masih banyak
kekurangannya,” jawab Misako..
Minho senyum,”ah..enggak kok..Ane
misako..chie chan sudah banyak kemajuan..”
”benar kah?,” Misako senang.
Minho mengangguk,”ya..dia sudah tahu
pekerjaan rumahtangga, tapi memang diperintah dulu...setidaknya, dia tidak
malas..hanya saja, kontrol emosinya yang memang masih kurang..berbicara padanya
tidak boleh memaksa..sudah berapa kali dia mengomel atau melempar barang
padaku,hehehe”
Misako menoleh pada chie,”chie chan tidak
baik mengomel pada Minho kun..Minho kun yang menjaga chie chan,”
”Minho kun suka memaksa aku,” balas chie
”memaksa?,” tanya Misako
”Minho kun memaksa aku harus ke paris,”
balas chie lagi..ternyata dia ingat..padahal itu sudah seminggu yang lalu.
Minho senyum senyum saja,dia berusaha
membela diri supaya ada candaan,”Chie chan juga memaksa aku waktu
melukis,supaya aku tidak boleh bergerak sama sekali, lalu chie chan bilang
”Minho kun tidak boleh bergerak! Nanti chie marah,”” Minho meniru gaya chie
Misako tertawa lembut,”nah.. chie chan
yang nakal dengan Minho kun”
”tidak, Ane.. minho kun yang nakal,” jawab
chie
”ternyata dia sudah bisa menimpali ya?,”
kata Misako pada Minho
Minho mengangguk,”ya..sudah bisa
faham..Cuma masih galak, hehehe”
”aku masih belum bisa kontrol marahnya,
masih sulit,” lanjutnya
”chie chan..kenapa suka marah
marah??marahnya dengan orang jahat saja ya?,” pinta Misako,”Minho kun tidak
jahat dengan chie chan”
Chie mengangguk,”tapi Minho kun tidak
boleh memaksa aku”
”iya deh..iya..aku gak bisa paksa chie
chan,” Minho cengengesan
”Minho kun bilang..kalau aku belajar
banyak..nanti aku bisa punya anak kecilnya Minho kun,”lagi lagi chie mengingat
kata kata yang bikin orang lain tertawa
Misako senyum saja..dia tahu maksudnya
apa,”oh..jadi chie chan suka sekali dengan Minho kun ya?”
Chie mengangguk,”itu sebabnya aku tidak
mau pergi ke paris”, dia mantap sekali berbicara itu..
”benar..tidak ingin ke paris?,” tanya
Misako
Chie mengangguk mantap, ”tidak mau..nanti aku
jauh dengan Minho kun”
”dia melemparku dengan buku waktu aku
paksa pergi, Ane Misako,” kata Minho
”wah...chie chan tidak boleh
begitu..kasian Minho kun nya dong,” kata Misako melihat wajah chie
Chie malah tertawa...,”Minho kun nakal,”
”ini loh..begini yang nakal,” Minho
menggelitik pinggang chie
Chie teriak teriak kegelian..Misako
tertawa lembut..
”sepertinya memang sudah banyak
kemajuan..aku berterima kasih kepada Dokter Lee,” kata Misako lagi, mereka
ngobrol di ruang tamu..menunggu suaminya menjemput..
”chie chan bisa berubah lebih baik..aku
juga minta dukungan Ane misako karena dalam waktu dekat, aku ingin membawanya
ke rumah orangtuaku,” balas Minho
Misako senang,”benar kah?”
Minho mengangguk,”iya..aku harus
mempersiapkan dia menjadi perempuan yang ..aku tidak memaksa dia menjadi autis
atau tidak..tetapi..paling tidak..dia bisa membuat orangtuaku menerimanya
dengan caranya sendiri”
”Dokter Lee benar benar serius dengan
adikku?,” tanya Misako
Minho mengangguk,”ya..tapi maaf..dulu
awalnya tidak..”
”oh..,” balas Misako singkat
”kalau misalnya diterima..kalau ditolak?,”
tanya Misako lagi
”aku bukan orang yang gampang menyerah,
Ane Misako,” jawab Minho
Bel berbunyi..,”mungkin itu suami dan anak
ku,” kata Misako
Ternyata benar.. maka misako pulang dan
berjanji ingin kembali lagi besok pagi..
”Minho kun..sini,” chie menyuruh Minho
duduk disampingnya ditempat tidur
”kenapa?,” tanya Minho singkat
Chie tiba tiba bangun, lalu duduk dan
mencium Minho
”aduh..mulai lagi dia,” dalam hatinya, Minho
sudah curiga duluan
”Chie sayang Minho kun,”katanya setelah
mencium Minho
Minho senyum,”sama.. aku juga sayang chie
chan..jadi..chie chan jangan nakal ya?”
Chie menggeleng,”tidak..aku janji”
”janjinya tidak diingkari loh??minggu lalu
melemparku dengan buku..”, Minho senyum memeluk pinggangnya chie
”itu karena Minho kun nakal,” jawabnya
ringan dengan sedikit ekspresi
”kalau okaasan nakal..apa chie chan mau
melempar buku juga?ayoo??,” tanya Minho
Chie diam sejenak..lalu dia bilang,”tidak”
”Nah..dengan ku atau dengan kaito san juga
begitu...tidak baik main lempar atau pukul..chie chan sudah besar..sudah bisa
punya anak kecilnya Minho kun loh,” Minho berusaha membujuknya
Chie berusaha mencerna kata kata Minho
”begitu juga kalau chie chan ingin
sesuatu..tidak baik main lempar kalau tidak bisa dilakukan..,” tambah Minho
lagi,”mengerti?”
Chie mengangguk,”aku bisa”
”kalau bisa..ditunjukkan..tunjukkan pada
ku, pada okaasan dan otoosan nanti..bisa?,” senyum Minho
”bisa,” senyum chie
”janji? Tidak ingkar janji loh..,” senyum
Minho..dia mengelus elus kepala chie
”aku berjanji,” balas chie
”ini bagian dari tugas loh..chie chan
sudah bisa banyak tugas..jadi yang ini juga bisa,” Minho mulai memegang
bibirnya chie
”bisa..aku berjanji,” balas chie
”bagus..aku pinta janjinya chie ya?tidak
boleh ingkar janji..ibu asuh juga ajarkan itu kan?,”
Chie mengangguk..
Minho mencium chie dan
membaringkannya,”aku mau tidur dengan chie chan malam ini”, katanya..
”aku hamili saja chie chan kalau
orangtuaku tidak setuju,” kata Minho dalam hatinya..dia jadi ingat kata-kata
Ken..
Waktu sudah lebih dari jam 10malam...cuaca
malam itu agak dingin..
Minho mencoba menaikkan suhu ruangan agar
badannya tidak terlalu kedinginan..
Lalu dia memakai baju, menuju kamar
tamu..ketika dia melihat Hp nya, ternyata banyak misscall dari ayahnya..
”otoosan, wah..,” dia mulai lagi
galaunya..
Tapi dia tetap memberanikan diri telepon
ayahnya
”otoosan..genki?,” katanya memulai
pembicaraan
”genki..jangan basa basi..,” jawab
ayahnya,”ibumu sedang stress begitu dia tahu kamu pacaran dengan cewek autis”
”sumimasen, otoosan..,” kata Minho dengan
suara menyesal
”aku tidak sekhawatir ibumu..karena aku
tahu karakter mu,” balas ayahnya,”bawa saja dia kesini..aku ingin tahu”
”kenapa otoosan tidak se khawatir
okaasan?,”Minho malah akhirnya heran
”kamu sama sekali tidak tahu siapa ibumu
dulu,” balas ayahnnya
”kenapa dengan okaasan?,”
”ingat..aku dokter apa?,” tanya ayahnya
”spesialis jiwa,” balas Minho,”lalu..apa
hubungannya dengan okaasan?”
”okaasan mu dulu mantan pasienku..sama
dengan kamu dan pacarmu itu,”
”maksud otoosan??aku masih belum faham”
Ayahnya tertawa,”mungkin memang dulu juga
belum ada istilah autistik”
”aku tidak mengerti,” balas Minho
”kamu
summa cum laude tapi gak faham maksud ayahmu? Sana ujian ulang,”
”pacarmu mengingatkan ku pada masa
laluku,” lanjut ayahnya
”maksud otoosan...okaasan juga dulu
autis?”, Minho berusaha menebak
”apa lagi?,” jawab ayahnya
”aaa..mada shinjirarenai (aku masih tidak
percaya-red),otoosan...uso shinaide kudasai (jangan bohong pada
ku-red),otoosan,”
”kenapa aku harus bohong pada anak
sendiri?,”
Minho benar benar bingung, antara kaget
dan senang,tapi tidak juga mengerti
”lalu..kenapa okaasan bisa sembuh? Kenapa
tidak ada salahsatu dari anak anaknya yang juga autistik?,”
”memang tidak ada..karena perlakuan ku
padanya..mungkin mirip kamu dengan pacarmu,Minho kun...”
”otoosan..aku masih tidak percaya,”kata
Minho
”ibumu tidak separah pacarmu,mungkin..sebab
aku belum melihatnya..ibumu hanya cepat stress dan sulit melihat mata lawan
bicara..,”
”tapi..okaasan benar benar tidak lagi
mencirikan seperti itu,”
”itu karena spektrumnya tidak luas..hanya
sedikit..dan okaasan mu termasuk tipe yang kuat dan ketika diterapi, cepat
sekali dan menjadi suka bersosialisasi,”
”tapi..kenapa okaasan malah stress?,”
”aku juga belum tahu..mungkin dia tidak
ingin mengulang masa lalunya,”jawab ayahnya,”ah..sudahlah..begitu urusan mu
selesai..lekas datang kesini, Minho kun”
”baik,otoosan..,”
”sudah sudah..aku mau bicara dulu dengan
ibumu..dia harus diberi pengertian panjang soal ini,” balas ayahnya. Lalu
ayahnya sendiri yang menutup telepon..
Minho duduk diruang tamu,”okaasan dulunya
autistik?”,dia masih tidak habis pikir..
Ternyata chie bangun dan langsung
menghampiri Minho..minta duduk dipangkuannya..
”sini duduk,” balas Minho, manis padanya,lalu
membelai belai rambut chie yang panjang
”okaasan dulunya seperti chie chan,”dia
mencium rambut chie yang wangi bunga sakura..
”okaasan nya Minho kun..kenapa?,” chie
menoleh padanya
”ah..gak apa-apa..okaasan sedang
pusing...mungkin sakit karena urusan lain..,” Minho berbohong pada
chie..padahal ibunya sakit karena tahu anaknya pacaran dengan cewek autis..
”okaasannya Minho kun sakit?,”tanya dia
lagi. Minho mengangguk..
Minho memeluk pinggang chie dari belakang
sambil duduk..”rambutmu wangi..uhmm”
”bulan depan kita ke hiroshima ya..tapi
chie chan banyak belajar dulu..terutama belajar bicara..bicaranya kalau
bisa..berubah..tidak seperti ini lagi..,” pinta Minho
Minho menyandarkan kepalanya dibahu
chie,”bagaimana..kalau tiap malam kita keluar??ke apartmen dokter Ken atau
dokter Jerry,misalnya?,”
”atau makan diluar..berkumpul dengan teman
temanku yang lain??,”tawar Minho lagi
Chie diam saja...
”chie chan belum menjawab pertanyaanku,”
balas Minho lagi
”ah..baiklah,” jawab chie
”baiklah apa?,”Minho memencet hidungnya
chie pelan pelan..supaya dia tidak kaget..
”aku bermain dengan teman teman Minho
kun,”ternyata dia sudah faham apa maksud pembicaraan Minho..
”bukan bermain..tapi berteman,” senyum
Minho
”ya..baiklah..berteman,” jawabnya
”okay..kita mulai dari besok
malam..dimulai dari apartmen dokter Ken,” kata Minho senang.. chie tertawa
saja..
”main
saja ke apartmen pacarku.. makoto
chan.. dia orangnya supel dan banyak temannya.. besok aku atur,” kata Jerry di
kantin
”eh.. gimana posisi ku?? Kenapa kita masih
ketemu terus praktek?,” tanya Minho pada jerry
”loh..kamu bakalan jadi atasan ku..nanti
aku yang tukar terus waktunya.. bukan kamu.. kamu juga harus susun jadwal dan ngobrol dengan dokter dokter
lain..,” balas Jerry
”wah... beban ku nambah deh... urusan
dengan chie chan saja belum selesai juga,” Minho mengeluh..
”mengeluh terus ni Mr Koleris.. kenapa
lagi?? Gak kuat tadi malam?atau..chie chan yang lebih kuat dari kamu??,” Jerry
cengar cengir mulai keluar suka bercandanya
”soal itu... aku lebih kuat dari kamu..,”balas
Minho judes
”ya..lalu..apa lagi?? ,” balas Jerry
”ibuku..ternyata mengejutkan ku,”
”kenapa ibumu? Menolak?,”
”bukan..ternyata..ibu ku juga dulu
autis..,”
Jerry tersedak minumnya sendiri,”nani??hontou??
(apa?beneran??)”
”tapi..bukannya malah itu buat kamu
senang? Membuka peluang,” lanjut jerry lagi
”peluang apa? Ketika ibu ku tahu.. dia stress sekarang.. sekarang ayahku yang
sedang sibuk memberikan pengertian kepadanya,” balas Minho
”ya..aku
ngerti..,” balas jerry ringan,”yang terbaik itu berhadapan langsung, face to face,”
“semoga urusan pengangkatan ku disini
cepat selesai dan aku langsung bisa ke rumah orangtuaku,”
”bagaimana perubahan chie chan?,” tanya
Nakata
”jauh lebih baik, dok.. aku sekarang
sedang membuat jadwal..dia setiap hari harus bersosialisasi dengan teman
temanku,” balas Minho, duduk di depan Nakata
”kamu kan sudah lulus..santai sedikit
deh..punya banyak waktu untuk mendidik dia,” balas Nakata,”kalau kalian mau ke
rumahku..silahkan”
Minho senang sekali,”apa??beneran, dok?,”
Nakata mengangguk,”beneran dong..masak aku
bohong”
”wah.. itu bagus.. chie chan sempat
beberapa kali berbicara tentang dokter.. kata nya ya gitu sih..kalimatnya masih
diulang ulang juga:”dokter Nakata sepertinya baik”,” jawab Minho menaruh
kepalanya bersiku di telapak tangannya
”hei.. kamu kalau sudah jadi ketua divisi
jangan berposisi seperti ini..agak dewasa sedikit,” senyum Nakata
”aku belum menyusun jadwal..harus bertemu
dengan para dokter di bawahan ku..rasanya aku bisa power syndrome nih,” keluh Minho
”rasanya aku baru menemukan Dokter Minho
mengeluh,” senyum Nakata
Minho cengengesan,”sedang banyak urusan,
dok..dokter dokter dibawahku..mereka jauh lebih tua dariku..”
”ah..beruntung kita punya dokter kepala
Matsumura san.. dia bukan yang terlalu feodalistik soal hirarki kekuasaan dan
rank,” balas Nakata
”kamu kan dokter praktek.. jadi kamu hanya
akan membawahi para dokter ahli jiwa dan dokter psikiater yang praktek..sedang aku
dokter pendidik..jadi aku gak akan mengutak katik kedudukanmu..tenang saja,” lanjut
Nakata dan dia tertawa
Minho nyengir kuda,”ternyata..dokter
Nakata tidak mau juga tersaingi, hehehe”
”bawa pacar mu ke rumah ku..,” senyum
Nakata,”kalau tidak..beneran aku kutak katik jabatanmu”
”wah..aku diancam, hahaha,” Minho tertawa
”kita ini..jadi dokter bukan berarti harus
segalanya kaku..sesekali aku ingin diantara kita ada kekeluargaan,” senyum
Nakata
”aku sudah menganggap dokter Nakata kakak
ku disini..apalagi semenjak aku tahu dokter Nakata lebih dekat secara psikologi
dulu dengan Chie chan,” balas Minho
”aku masih anggap kamu anak bimbingan ku
loh..lekas urus administrasi kelulusan mu,” Nakata nyengir kuda
”baik, dok..aku sengaja mengulur ulur
waktu, hehe,” balas Minho
”tidak bisa..lekas lulus..,” balas Nakata
tegas
”bahasa dokter seperti chie chan,hehehe,”
Malamnya.. Minho mengajak Chie ke apartmen
nya yang lama..yang sekarang ditempati oleh Ken dan pacarnya..
”wah..chie chan..akhirnya main ke sini
juga... ini dulu apartmen nya aku dan Minho kun loh,” kata Ken. Chie senyum
saja..
Lalu dia masuk dan menggerakkan jarinya
berbentuk bujur sangkar
”mau apa, chie chan?,Tanya Minho
Dia mengeker ngeker matanya dengan bentuk
jarinya yang dibentuk bujursangkar
”sudut sana bisa diberi lukisan bentuknya
abstrak..sudut sana bisa diberikan semacam meja atau bunga yang bentuknya kotak
minimalis,” dia bergumam sendiri
”oh..sedang menyusun ruangan?,” Minho
mendekati, chie senyum mengiyakan
”seni nya tinggi sekali anak ini,”kata
Ken,”masuk ruangan, imajinasinya langsung berkembang”
”chie chan belajar dari mana ilmu
melukis?,” tanya Ken,”boleh dong..sesekali aku dan pacarku dilukis,” kata Ken.
Kitahara senyum juga pada chie
”boleh.. besok ..bisa?,” chie langsung
sanggup mengiyakan
Kitahara senang,”benar kah??wah..terima
kasih”
”benar..besok aku minta Minho kun antarkan
aku kesini dan membawa alat alat melukis ku..suka dengan bergaya apa?,” kata
chie. Kitahara sedikit bingung dengan kata kata chie
”maksudnya.. aku dan Ken kun mau bergaya
seperti apa, begitu? Atau mau
memakai lukisan apa? ”, tanya Kitahara
”apakah mau memakai pastel? Cat
air? Cat minyak?,” tawar Chie
“oh..ternyata
media nya..aku juga baru faham,”Minho garuk
garuk kepalanya
“gaya dan media itu berbeda, chie chan.. kalau
gaya seperti ini,”Minho menunjukkan beberapa gaya nya ketika difoto,”kalau media
itu, cat air, pastel, cat minyak, kuas, plet, kanvas, begitu,”
”ya..baiklah..aku faham,” jawab Chie
”besok aku coba bawakan semuanya.. besok
aku akan kesini lagi dengan Minho kun,” senyumnya pada Kitahara
”terima kasih sekali.. Ken kun.. besok kamu pulang sore kan?,” tanya
Kitahara. Ken mengangguk..
”Lalu..pelajaran membuat sirup nya..
bagaimana?,” kata Kitahara lagi pada chie
”itu nanti saja.. melukis dulu..,” jawab
Chie
”kepada dia semua harus pelan pelan dan
satu satu..dibagi pelan pelan,” kata Minho pada Kitahara, berbicara tanpa
bersuara. Kitahara mengangguk..
”Minho kun bicara apa dengan Kitahara
san?,” Chie menengadahkan wajahnya pada Minho.. mukanya langsung berubah
”chie chan cemburu?,” tanya Minho
”kenapa berbisik bisik?,” tanya chie lagi
”ah..enggak.. aku tadi bilang sama
Kitahara san.. kalau besok kita akan datang kesini lagi,” jawab Minho
diplomatis, takut chie mendadak ngamuk lagi karena cemburu..
”sepertinya tidak begitu menurut perasaan
ku,” chie langsung protes
Ken cengar cengir,”serve you right
(rasakan)”, lalu dia ke dapur membuat minum
”tidak.. ah, chie chan kenapa cemburu sih?
Kan Kitahara san pacarnya dokter Ken?,” tanya Minho
”iya..aku pacarnya dokter Ken.. dokter Ken
disini.. jadi, gak mungkin aku pacaran dengan dokter Minho,” kata Kitahara,
sedikit menunduk pada Chie karena badannya yang tinggi..
”chie
chan cemburu ya? Hehehe,” Minho menggoda chie
“tidak..aku kan Cuma bertanya pada Minho
kun,” jawabnya
Kitahara tersenyum,”cemburunya lucu deh”
”kita
ngobrol soal pameran chie chan selanjutnya saja yuk? Atau lagu ciptaan chie
chan yang baru..? kita belum dengar,” Minho
berusaha mengalihkan perhatian.. dia merangkul pundak chie yang duduk
disebelahnya..
“tapi
Minho kun belum menjawab pertanyaan ku,” kata
chie, ternyata masih mengungkit soal yang tadi
“addduhh..pertanyaan
apa lagi, chie chan??,” Minho mencium pipi
chie di depan Kitahara
“muah..gak
ada petanyaan lagi..selesai,” katanya pada chie
Ken tertawa,”minum ini saja yaaa.. daripada
nanti pada berantem,”
Ken tahu chie suka sekali dengan
strawberry
”ini jus strawberry..tidak bergula.. ini
khusus buat chie chan,” senyum Ken
“terima kasih..aku suka sekali dengan
strawberry, kitahara san.. aku bisa menanam kebun strawberry.. sewaktu
kecil..aku pernah pergi ke kebun strawberry dan bla bla bla,” dia terus
bercerita tentang strawberry sampai detail pada Kitahara
Kitahara mengangguk angguk mendengar
ceritanya
Minho menutup
mulutnya,”sudah..sudah..terlalu panjang cerita strawberry nya, chie chan..minum
dulu”
”tapi aku belum selesai bercerita, Minho
kun..,” lanjutnya
”ya..nanti bercerita lagi.. Kitahara san kan harus minum juga?,” balas
Minho
”ya..baiklah,” jawab Chie
”perkembangannya jauh sekali..bagaimana
kamu bisa bawa dia sampai gak takut lagi?,” tanya Ken pada Minho.. sementara
Kitahara bermain game dengan Chie
”aku mengajarkan satu disiplin
selesai..lalu satu disiplin berikutnya..,” jawab Minho
”saling berdekatan atau?,” tanya Ken lagi
”tergantung..bagaimana mood serta
kecepatan kecerdasannya hari itu..coba kamu suruh dia cuci piring..dia sudah
bisa,” balas Minho
”wah..perlu aku kerjain nih,” Ken cengar
cengir
”ya..mudah mudahan gelasnya tidak
dibanting,”Minho ikutan nyengir kuda
”aku menang.. kitahara san kalah!
Hahahaha,” Chie tertawa tawa karena ternyata dia mengalahkan Kitahara
”chie chan.. bagaimana kalau kita bantu
dokter Ken mencuci piring?,” tanya Minho, dia menghampiri Chie
”aku menang, Minho kun,” jawabannya masih
tidak nyambung dengan apa yang ditanyakan Minho..
”kamu salah main game yang ini sama dia,
Kitahara san..aku saja kalah terus, hahaha,” kata Minho pada Kitahara.. Kitahara
tertawa..
Minho memeluk chie dari belakang sambil
jongkok..,”ya sudah.. dokter Ken minta tolong chie chan membantu mencuci
piring.. main game nya nanti dulu ya?”
Chie menoleh pada Minho,”ini.. bukannya apartmen
Minho kun ya?,” ternyata masih tidak nyambung juga. Ken cengar cengir
”iya.. ayo bantu dokter Ken mencuci
piring”, Minho membantunya berdiri, menarik chie ke dapur
”tuh kan.. dokter Ken pemalas ya, chie
chan? ,” Minho menyindir Ken
”kapan lagi aku bisa menyindir mu?,” Minho
nyengir pada Ken
Chie menoleh pada Ken,”Kenapa dokter Ken
tidak mau mencuci piring?ini kan mudah..jangan malas,”
Minho tertawa keras,”serve you right, Ken
kun!”
”chie chan bisa kan..membantu dokter Ken
mencuci piring? Seperti yang aku ajarkan? Setiap hari kan chie chan juga suka
mencuci piring,” senyum Minho
”aku bisa.. dokter Ken pemalas,” kata Chie
Lalu dia mencuci piring pelan pelan..satu
persatu walau masih agak lama dan sangat berkonsentrasi kalau ada kotoran yang
sulit dihilangkan..
Akhirnya selesai juga..,”sudah, Minho
kun.. Minho kun mau chie mengerjakan tugas apa lagi?,”
”ah..enggak..Cuma membantu dokter Ken cuci
piring aja,” senyum Minho
”besok dokter Ken tidak boleh begitu
lagi.. besok kalau chie datang, piring harus sudah dicuci.. tidak boleh
pemalas,” Chie langsung bilang begitu di depan Ken
”iya deh, chie chan.. aku janji gak akan
malas di apartmen nya Minho kun”, Ken nyengir kuda
Kitahara senyum senyum saja lihat pacarnya
diomelin..
”wohoo.. 1-0,” kata Minho kesenengan..
”hubungan kalian sudah 2 bulan lebih ya?,”
tanya Ken
Minho mengangguk,”iya..tapi aku belum
berani bawa ke orangtuaku..padahal kemarin ayah ku telepon supaya lekas ketemu”
”dia sudah berubah kok.. banyak
perubahannya..aku yakin dia sendiri bisa meyakinkan orang tuamu,”kata Ken
lagi..mereka duduk bersampingan sambil menonton tv.. sementara Kitahara
mendengar chie bernyanyi.. Kitahara pandai bermain biola..
”kitahara san pintar bermain biola,” puji
Chie pada Kitahara
”terima kasih..aku bermain dari umur 10
tahun,” jawab Kitahara
”aku bermain piano sejak aku belum bisa
bicara,” jawab chie.. dia cekikikan..
”ah..hebat sekali chie chan,” balas
Kitahara
”aku suatu hari nanti ingin menciptakan
lagu untuk kitahara san..boleh?,”
”wah..senang sekali.. atau.. bagaimana
kalau aku jadi pengiring biola nya saja?? Chie chan suka?,”
Chie mengangguk
”lihat tuh..dia sudah bisa
resiprokal..bicara balik dengan pacarku..dua bulan yang lalu sepertinya masih
kaku,” Ken cukup amazed dengan
perubahan chie
”seminggu yang lalu..aku masih panik
karena dia stress hampir diperkosa,” jawab Minho..
”paling pusing kalau dia sudah stress,
marah dan melempar semua barang..,” lanjutnya
”semua itu tidak akan bisa hilang 100%,
Minho kun..haaaahh..akhir akhir ini semakin banyak saja anak dengan
autistik..membingungkan,” Ken berdiri, lalu pergi ambil minum di kulkas
”yah..tidak tahu.. banyak faktornya sih,”
jawab Minho
”sudah malam..aku pulang dulu deh..,”
Minho menghampiri chie
”chie chan.. ayo kita pulang,” Minho
setengah berdiri, wajahnya menatap chie
”nanti dulu, Minho kun..aku masih bicara
dengan Kitahara san.. aku mau membuat lagu untuknya,” jawab Chie
Kitahara senyum..
”tapi sudah malam, chie chan.. aku besok
kerja,” balas Minho
”tidak mau.. nanti dulu,”chie langsung protes..dia memang sedang
asik dengan Kitahara, teman barunya..
Chie
membuang muka pada Minho ,”tidak mau”
“kumat nih nanti tantrum nya,” kata Ken
dalam hati..
“aku tinggal..,” Minho lalu berdiri dan
pura pura pamit pada Ken dan Kitahara
”bye, Kitahara san.. Ken kun,” kata Minho di depan pintu..
Dia berbisik pada Ken,”aku keluar
disamping pintu..aku mau tau reaksinya..aku pura pura keluar dulu”
”bye Minho kun..hati hati ya,” Ken membuka
pintu untuk Minho, dan Minho keluar
”Chie chan.. Minho kun nya sudah pulang
duluan,” kata Ken
”Minho kun ..kenapa jahat?,” chie malah
panik..dia menarik narik rambutnya
”eh.. jangan jangan.. gak boleh begitu,”
Ken panik..
”Minho kun jahat!,” dia teriak
Kitahara ikutan panik... Ken lalu buru
buru membuka pintu depan,”dia ngamuk”
Minho muncul lagi di balik pintu dan
berdiri di depan chie
”ayo pulang.. tidak boleh seperti ini di depan banyak orang,”
dia tegas pada chie
Chie malah teriak dan marah,”Minho kun
jahat..tinggalkan aku!”
Chie langsung diam,”tidak boleh”
”tidak boleh..tadi itu berteriak atau
bukan?,” Minho masih bersuara tegas
”berteriak,” jawab chie
”minta maaf pada dokter Ken dan Kitahara
san,” kata Minho lagi
Chie diam.. Minho melepaskan genggaman
tangannya
”aku minta maaf, dokter Ken..kitahara
san..aku baru marah dengan Minho kun di depan kalian,” kata chie
Kitahara senyum.. Ken juga ikutan
”bilang pada dokter Ken dan Kitahara san,
kalau chie chan tidak akan mengulang lagi, janji”, Minho masih tegas
”aku janji.. aku tidak akan mengulang
lagi,” kata chie, takut pada Minho
Ken senyum,”sama sama chie chan..tidak apa
apa,”
Minho baru senyum,”itu baru namanya chie
yang pintar..ayo pulang”
”aku pulang, Dokter Ken.. Kitahara san,”
chie menunduk hormat
”iya.. senang chie chan bisa main ke
sini.. hati hati di jalan ya,” kata Kitahara
Sampai di apartmen.. chie masih terlihat
takut pada Minho..
”kenapa chie chan diam?,” tanya Minho..
”Minho kun galak,” chie menekuk wajahnya
dengan ekspresi ketakutan
Minho senyum senyum,”itu namanya bukan
galak, chie sayang.. aku sayang chie chan..jadi..aku bersikap seperti itu,”
”supaya chie chan terlihat cantik dimata
orang orang,” lanjutnya lagi
”tadi aku tidak mau pulang,” jawab Chie
”betul..chie chan tidak mau pulang..
tetapi cara nya kurang baik..bukan dengan marah dan memaksa,” balas Minho
”tidak boleh memaksa lagi,” balas chie
”sudah berapa kali.. chie chan marah dan
melempar barang dalam minggu ini??bisa ingat?,” Minho mengambil kertas tugas..
disana memang termasuk didalamnya penilaian emosi..
”coba dihitung dari kertas ini,” Minho
menunjukkannya
”tiga,” jawab chie
”okay..tiga.. kalau ternyata chie chan
marah di depan okaasan, lalu melempar barang.. okaasan suka atau tidak?,” Minho
balik tanya
Chie menggeleng,”okaasan bisa benci pada
chie, Minho kun”
Minho mengangguk senyum,”jadi.. yang
seperti tadi? Boleh lagi tidak? Marah lalu melempar apapun? Atau menarik narik
rambut sendiri?,”
Chie menggeleng pelan pelan,”tidak boleh”
”janjinya mana?,” tanya Minho
”aku janji,” balas chie.. dia sedikit
takut mencoba memandang wajah Minho
Minho memeluk chie dan mengelus rambutnya
yang panjang,”chie chan pintar..makin pintar.. aku suka chie chan”
”1 minggu lagi.. lalu aku harus bawa dia
di hadapan orangtuaku..semoga dia bisa berubah tetapi masih menjadi dirinya
sendiri,” kata Minho dalam hatinya sambil memeluk chie erat erat..