Minho
galau sekali dengan keputusan ibunya yang tetap mempertahankan dirinya untuk
pergi ke India dengan alasan
bahwa dialah satu satunya lelaki di keluarga dan ibunya sangat bercita cita
ingin memiliki Rumah Sakit amal bagi sebuah daerah miskin di India .. dia sulit sekali
berkompromi dengan ibunya untuk masalah yang satu ini karena takut meninggalkan
Chie yang masih belum bisa dikontrol..
Lagi-lagi
akhirnya dia curhat kepada Jerry dan Ken, sahabat sejatinya..
“kenapa sih…kamu galau uterus, Minho kun? Lulus sudah.. dapat pacar sudah.. bahkan
aku dengan dari dokter Nakata, kamu yang akan naik jadi kepala Divisi
kejiwaan...bagaimana sih hidupmu maunya sebenarnya?,” tanya Jerry pada Minho
”aku minta maaf sama kamu soal kenaikan rank ku... aku pikir kamu yang bakalan
jadi kepala Divisi,” balas Minho
”ckckck... ah.. aku gak ambil pusing sama
hal itu... nanti aku yang jadi manager mu, hahahaha,” Jerry balas dengan
ketawa.. padahal sebenarnya tidak ada posisi tersebut..
”masalahnya bukan disitu.. aku malas ke
India.. Ibu ku langsung tidak suka ketika aku bilang, aku sudah jadi dokter
negara,”
”itu kan awalnya karena kamu tidak jujur
dengan ibu mu sendiri, payah Mr Koleris,” Kata Ken..
”Mr Melankolis sok tau... aku gak mau
nyakitin hati ibu ku.. soalnya dia itu kalau sudah berambisi gawat.. aku juga
yang jadi sasaran...aku sempat bilang, kenapa tidak kakak kakak ku saja yang
mewakili beliau..eh jawabannya Cuma: ”kakak mu semua perempuan..kamu lelaki
yang mestinya bisa berkeliling dunia”.. kayak kamu gak tahu aja..aku kalau
pergi ke manapun kalau ada perlu saja,” Minho menunjuk pada Ken..
”ah..gak usah diributin itu.. sebenarnya,
maunya kamu ini apa, Dokter spesialis psikiater Lee Minho?,” kata Jerry
”tidak melepas Chie ke paris, tidak juga
ke India, santai saja di Eisei..,” balas Minho enteng
”tapi chie chan itu penting..hidupnya
harus memiliki keterampilan karena dia autistik..kamu kan tahu sendiri,
kemandirian itu penting buat orang dengan autistik..apalagi dia sudah dewasa,”
balas Jerry
”jadi menurutmu..aku harus melepas Chie
chan ke paris, begitu?? Bisa mati berdiri aku.. gak bisa setiap hari gak
lihat dia,” balas Minho
”wah...waahhh...love
is really blind and this Mr Coleric has found his own way to her, ckckckckck,”
Ken menepuk pundaknya Minho berkali kali
“jangan kumat mem bully aku..,” balas Minho melotot pada Ken. Ken nyengir kuda, sudah
ketauan mau apa sama Minho..
”kamu memusingkan jalan mu sendiri sih,
Minho kun,” kata Jerry,”kalau aku pikir..jadi kamu yang egois.. kalau kamu
percaya pada Chie chan.. aku yakin..dia gak bakalan selingkuh.. kamu yang malah
akan selingkuh,”
”jadi..biarkan chie chan ke paris,” kata
Ken
Minho garuk garuk kepala..,”apa aku ikut
dia ke paris..aku ambil spesialis apa begitu??aku merasa sudah posesif dan
susah meninggalkan dia”
”spesialis Cinta, hahahaha,” Ken tertawa
”sudah..sudah..kamu ajarkan saja dulu chie
mu itu..lumayan..ada waktu satu bulan..minimal dia tidak mempermalukan mu di
depan orangtuamu,” kata Jerry
”dalam bayanganku..yang paling aku
takutkan ketika orangtua ku tahu..apa yang sebenarnya terjadi pada Chie,” jawab
Minho
”ah..gampang kalau gak mau ditolak!,” Ken
memetik jarinya
”apa?,” tanya Minho singkat
”hamili..beres,” Ken nyengir kuda..
”Pikiran mu kacau,” Minho mengeplak kepala Ken, Ken mengaduh..
”biarkan mereka tahu...lalu kamu lakukan
perlawanan.. bagaimana sih? Mr Koleris kok nyerah..gak ada kamusnya orang
koleris itu nyerah pada keadaan,” kata Jerry
”tuh bener.. dengar kata senior mu,” balas
Ken nyindir
”menghamili asik juga..Cuma, dia masih
kecil..,” Minho malah kepikiran apa kata Ken beberapa menit lalu
”jangan..kamu ini, gila apa? Dia bisa
punya anak autistik lagi kalau begitu..urus dirinya saja belum benar..bagaimana
nanti dia mau punya anak?,” kata Jerry
”pokoknya kamu pikirkan keterampilan dan
tugas dia sebelum ketemu orangtua mu..terutama manner,” lanjut jerry lagi
”bagaimana kalau dia kita temukan dengan
orangtua mu saja, Jerry kun?buat simulasi,” kata Ken
”heeeeh..bagus juga!,” kata
Minho,”tapi..apa bisa?? ”
”ah..orangtua ku sih yang jadi korban?,”
Jerry gak terima,”kamu ini kalau usul hobi banget asal, Ken Kun,”
Ken cengar cengir,”siapa tahu bisa”
”gak..enak aja,” balas Jerry,”kamu pikir
yang namanya orang dengan autistik itu gak punya perasaan apa?mereka kan Cuma bingung
aja”
”yaaaa...sudah lah..aku ajarkan dia saja
semampuku..”, balas Minho, antara melas dan bingung..
”aku belum pernah melihat Mr Koleris
sebingung ini,” kata Ken,”santai saja..yang penting usaha..gak usah bete..gak
usah panik”
”tau deh ah..,” Minho jadi malas..
”Dokter Lee..saya mempunyai berita yang
kurang enak,” kata Kenji,ayah chie
”apa itu Nakamura san?,” balas Minho di
telepon
”Chie tetap harus pergi ke paris..karena
karya chie begitu mempesona bagi yayasan yang menginginkan dia berkembang,”
Minho menghela nafas,”yang saya pikirkan
terjadi juga,” katanya pada Nakamura
”apakah..dokter mau melepas anak saya?,”
balas Nakamura
”akan saya pikirkan,” jawab Minho
Minho jadi tambah galau mendengar berita
itu...
Di
apartmen, dia diam saja.. pura pura sibuk di depan laptopnya, padahal dia Cuma
main game saja..
“Minho kun..aku lapar,” kata Chie
Minho menoleh,”Oh..chie chan lapar??..apa
kita masih ada bahan mentah di kulkas? Aku ajarkan chie chan memasak
ya?,” senyum nya, lalu dia berdiri, menuju dapur..chie mengikuti dari
belakang..
Lalu
dia membuka kulkas..,”hanya ada ini..tapi dia bisa makan, yang penting cukup
buah, sayur dan tanpa gluten,” dalam hatinya
Minho mengeluarkan bahan makanan mentah
dari kulkas..
”Kita masak ya..chie chan pakai celemeknya
dulu,” kata Minho. Dia membantu mengajarkan Chie memakai celemek
”cara nya begini..perhatikan,” katanya
lagi. Chie mengikuti..
”pintar..langsung bisa,” puji Minho
Chie langsung mencium Minho dengan cepat,
Minho senyum saja
”masak dulu ya..begini caranya...ini
sayurannya kita cuci dulu,” Minho menunjukkan chie cara mencuci wortel. Chie
mengikuti mencuci wortel yang lain..
”lalu potong potong..begini caranya,”
Minho menunjukkan lagi..chie ingin merebut pisaunya dari tangan Minho..dia
begitu excited ingin mengikuti..
”eh..jangan begini, jangan
direbut..bahaya..nanti kamu tertusuk,” Minho berusaha menenangkan chie yang
sudah terlanjur excited..
Dan benar saja..chie malah memegang bagian
pisau yang tajam..seperti memegang gagang sendok biasa..spontan tangannya luka
dan berdarah..
Dia berteriak kencang menangis..
”aku kan sudah bilang.. ,” Minho lalu
membawa nya ke ruang tamu dan membersihkan lukanya.. Chie masih nangis tersedu
sedu..
”sudah..gak sakit..sudah diobati,” Minho
membalut pergelangan tangannya setelah dibersihkan dan dikasih salep
antibiotik..
”jadi..chie chan tidak belajar memasak
dulu..itu urusan Minho kun,” kata Minho meng aku kan dirinya, senyum pada
chie..
”tapi aku mau belajar memasak,” kata chie
sambil masih menangis,”nanti okaasan nya Minho kun tidak suka chie,”
”ah..enggak begitu.. okaasan nya Minho kun
gak tanya chie chan harus bisa masak atau enggak,” Minho memeluk chie, dia
masih nangis dan masih mau belajar masak.. tapi Minho terus membujuknya supaya
tidak dilakukan..
”nanti kalau tangan satunya kena pisau
lagi? Jadi gak bisa kerja apapun..gak bisa melukis, gak bisa mengetik
cerita..,” senyum Minho
”tapi nanti okaasan nya Minho kun tidak
suka chie,” katanya lagi
”enggak..okaasan nya Minho kun enggak
begitu,” jawab Minho
”chie chan kan lapar..aku masak dulu ya? Chie
chan disini saja.. main game atau menulis cerita di laptop ku,” senyum
Minho..lalu dia kembali ke dapur..masak..
”ini..cara makan yang baik
begini...perhatikan ya... ini tugas chie chan.. nanti kalau ke rumah ku..chie
chan kan makan bersama dengan okaasan dan otoosan aku,” senyum Minho
Mata Chie berbinar..dia sudah lupa sama
sakit di pergelangan tangannya yang dibalut..
Minho menunjukkan caranya makan, mulai
dari memegang sendok dan garpu
”caranya seperti ini.. cara chie chan
masih belum benar,” dia melihat cara pegang sendok chie yang masih seperti anak
dibawah 5 tahun
”coba ikuti aku,” senyum Minho pada Chie
”begini,”
jawab chie
”pintar,”
balas Minho
”lalu..kita makan.. ikuti cara ku ya,”
lanjut Minho. Chie
mengangguk..
Dia melihat cara Minho makan dengan sendok
dan garpu pelan pelan. Setiap kali Minho memasukkan makanan ke mulutnya
sendiri, chie mengikuti caranya
”sudah bisa?,” senyum Minho
”jadi..mulai hari ini.. pegang sendoknya
tidak seperti ini lagi,” Minho menunjukkan cara pegang chie sebelumnya
”kalau bisa...chie chan begitu setiap kali
makan dengan sendok dan garpu,” lanjutnya
Chie tertawa,”aku bisa”
”chie chan pintar..pasti bisa,” balas
Minho dengan senyum
”lalu..kalau sudah selesai..di taruh
seperti ini,” Minho membentuk sendok dan garpu seperti pukul empat
Chie mengikuti..,”begini,” katanya
Minho senyum,”pintar sekali chie chan..ini
diingat semua ya?,”
”jadi..kalau aku makan dengan okaasan nya
Minho kun..harus begini,” katanya pada Minho
Minho mengangguk,”iya..begini..jadi rapi
kan??makannya jadi tidak berantakan”
”chie
chan..aku mau tanya,” Minho duduk merangkul
chie.. sementara chie sedang asik
melihat dan membaca buku yang dipinjamkan dokter Endo..
Minho memegang wajahnya, supaya dia bisa
konsentrasi melihat wajah Minho..
”ya, Minho kun?,” baru dia akhirnya
respon..
Minho menaikkan satu kakinya ke atas sofa
dan menekuknya..sehingga dia bisa bicara berhadap hadapan dengan Chie
”kalau..chie chan pergi ke
paris..bagaimana?,” tanya Minho
”aku tidak mau,” chie langsung respon
dengan menolak
”tapi..chichiue nya Chie chan yang mau
chie chan ke paris,” kata Minho lagi
”aku tidak mau,” chie masih bicara dengan
kata yang sama
”tapi nanti kalau chie chan ke paris..chie
chan jadi terkenal dan lukisan chie chan jadi bertambah bagus,” Minho mencoba
membujuk chie
”apa..Minho kun ikut aku ke paris juga?,”
Minho menggeleng,”tidak bisa..aku disini
saja..tunggu chie chan..”
Chie berdiri dan langsung marah,”aku kan
sudah bilang aku tidak mau!,”
Minho bangun ,”eh..eh..marahnya,”
”chie chan ingat tidak..waktu pertama kali
kita ketemu..kalau chie chan sendiri yang bilang harus ke paris?”, lanjut Minho
lagi
”aku tahu,” balas chie singkat
”jadi..pergilah ke paris..aku tunggu
disini,” senyum Minho..berupaya mendekati dia supaya tidak marah
”aku tidak mau!,” dia malah melakukan
perlawanan
”chie chan tidak bisa ingkar janji dengan
kata kata sendiri.. aku tidak ingkar janji dengan chie chan..mau menunggu
disini,” jawab Minho
”aku tidak mau! Minho kun jahat!,” dia
lalu melempar buku dari dokter Endo ke Minho..
Minho
berhasil mengelak dengan tangannya..
Lalu dia malah menghampiri Minho dan
memukul..
”eh..gak boleh pukul aku..aku bukan orang
jahat,” Minho tegas menggenggam pergelangan tangan Chie
”Minho kun jahat..aku tidak mau ke
paris..Minho kun jahat!,” katanya teriak teriak..
”ya sudah..ya sudah.. aku salah,” kata Minho
berusaha menenangkan Chie
”Minho kun jahat,” katanya..suaranya sudah
mulai datar...tidak lagi teriak..
”aku kan Cuma bilang..bukan jahat dengan
chie chan,” kata Minho masih memegang pergelangan tangannya chie..lalu
memeluknya..
”aku juga gak mau chie chan pergi ke paris
kok..,” lanjutnya
”coba..tolong marahnya dikurangi.. jangan
terus marah dan melempar barang..katanya sudah janji denganku?,” Minho membujuk
chie
”Minho kun jahat,” balas chie lagi,
mengulang
”iya deh..aku minta maaf pada chie chan,”
Minho melepas pelukannya dan senyum pada chie,”maaf ya..kalau tadi buat marah,”
”aku tidak mau ke paris,” katanya memaksa
pada Minho
”iya..iya..gak ..aku minta maaf kalau tadi
memaksa,” senyum Minho, dia mengelus elus kepala chie supaya tenang
”kita belajar lagi aja ya?,” pinta Minho,
dia berusaha membujuk supaya marahnya chie hilang
”belajar apa?,” tanya chie
”buku dari dokter Endo,” Minho memungut
buku yang tadi jatuh dilempar chie
”iya,” jawab chie singkat.. Minho lalu
menjelaskan sebisa mungkin..
”dimanapun chie chan.. berhati hati.. ,”
katanya
Chie mengangguk,”Minho kun kan bisa jaga
aku,”
”tapi kan aku kerja..chie chan sendiri
kalau ke studio berjalan sendiri naik bus..nah..itu harus hati hati...takut ada
lelaki nakal dan jahat pada chie chan,” kata Minho
”chie chan harus berani melawan kalau dia
memegang bagian chie chan..misalnya ini,ini dan ini,” Minho menunjuk pada
bagian bagian yang rawan pelecehan seksual
”chie chan pukul saja kalau ada lelaki
seperti itu..jangan takut..marah dan teriak saja, teriak ”tolong aku”, pada
orang orang,” Minho mengajarkan
Chie mengangguk,”aku bisa”
”sebab di bus dan di kereta..atau dijalan
yang ramai..banyak lelaki nakal,” tambah Minho
”aku faham.. kalau dipegang ini..ini dan
ini.. tidak boleh,” chie mengulang
”lalu..pukul saja lelaki itu.. lalu berteriak”tolong aku”, pada orang
orang”, senyumnya pada Minho
”nah..chie chan sudah belajar menjaga
diri,”
”kalau diperut ku ada anak kecilnya Minho
kun..Minho kun suka?,” tiba tiba dia bertanya hal yang aneh pada Minho
Minho mengangguk,”suka..tapi tidak boleh
sekarang..sulit”
”kenapa? Kenapa bisa sulit?,” chie tanya
balik
”sebab chie chan belum belajar banyak
hal..nanti chie chan capek,” balas Minho
”jadi..aku harus belajar dulu..,” gumam
dia, lalu,”ah..baiklah! jadi kalau aku sudah belajar banyak.. aku baru bisa
punya anak kecil dari Minho kun!”, katanya senang..
Minho senyum senyum saja,”repot sekali,”
dalam hatinya
”jadi..sekarang aku harus banyak
belajar..iya kan?,” tanya chie lagi
Minho mengangguk
”aku siap belajar.. Minho kun kasih saja
aku tugas banyak banyak,” katanya dengan berani
”wah..benar mau??,” Minho senang, mengelus
elus kepalanya
Chie mengangguk,”supaya aku bisa punya
anak kecilnya Minho kun!”, dia salah kaprah
Minho cengengesan, garuk garuk kepalanya,”iya”
”jadi? Sekarang belajar apa lagi?,” tawar
Chie senang,dia semangat sekali..
”ah..sebentar ya.. aku cari dulu kertas
tugasnya,” kata Minho, dia mengambil map tugas ..disana sudah banyak check list
dan ternyata yang dia belum check list adalah interaksi dengan yang lebih
tua/orangtua..
”aduh..bagaimana ya?aku harus bisa minta
bantuan orang lain”, kata Minho dalam hatinya
”ada apa, Minho kun?,” tanya chie. Minho
menoleh,”ah..enggak apa..aku sedang berfikir..chie chan mau belajar apa lagi
malam ini”
”belajar ku sudah habis?,” tanya dia lagi
”tidak habis..tetapi aku yang bingung,”
jawab Minho
”ah..baiklah..kalau begitu, aku melukis
saja dulu,” lanjut chie
”iya..chie chan melukis saja..,” lanjut
Minho..dia ke depan alat alat lukis chie..
”aku melukis saja Minho kun,” katanya
senyum
”boleh,” balas Minho
Chie lalu mengambil bangku dan menyuruh
Minho duduk
”Minho kun duduk..lalu Minho kun suka
dengan bagaimana?,” chie belum bisa memerintah dengan baik
”maksudnya?? Aku harus duduk terserah
aku?,” Minho tanya balik
”misalnya seperti ini?,” Minho duduk agak
tegak dan tersenyum
Chie mengangguk,”iya begitu”
”oh..ini namanya chie chan menyuruh aku
untuk bergaya,” senyum Minho
”iya..aku menyuruh Minho kun untuk bergaya,”
Chie mengulang
Lalu Minho tetap dengan posisi yang dia
sukai, dan chie mulai melukis dengan cat minyak..
”Minho kun tidak boleh bergerak..nanti
chie marah,” perintahnya
”aduh gawat.. tidak bisa begitu, chie
chan.. kalau nanti chie chan melukis orang lain, bagaimana?,” tanya Minho
”kalau tiba tiba nanti aku mau memeluk
chie chan melukis, bagaimana?,” tanya Minho lagi
”tidak boleh.. lagi dilukis,” kata chie
memaksa, dia terus saja membuat sketch dan lalu mulai mengaduk aduk komposisi
warna
Dengan asiknya dia melihat Minho..dan
ketika Minho bergerak sedikit, dia marah
”Minho kun tidak boleh bergerak!,” katanya
mengomel
Chie melepas palet dan kuasnya, lalu,”yang
bagian mana gatal? Aku coba menggaruk”
”pipiku,” kata Minho iseng
”tadi Minho kun bilang tangan?,” Chie
protes
”tidak..pipi,” Minho benar benar iseng
padanya
Ketika chie menghampiri Minho dan ingin
menggaruk pipi nya, Minho malah memeluk dia,”ah! Rasakan deh..hehehehe”
”Minho kun bohong,” katanya
”ini tidak bohong..namanya bercanda,
bergurau,” balas Minho sambil masih memeluk chie yang berdiri, sementara dia
duduk
”makanya... masak iya.. kalau melukis
tidak boleh bergerak sama sekali?,” Minho masih memeluk..
”tidak bisa begitu.. kalau nanti orang nya
capek berdiri..capek senyum..bisa bisa chie chan yang dimarahi,” kata Minho
Lalu dia melepas pelukannya pada
chie,”faham kan?”
Chie diam dulu..,”tidak boleh memaksa,”
katanya
Minho mengangguk, lalu dia
berdiri,”ah..sudah dulu deh.. melukisnya.. nonton tv yuk,” dia menarik tangan
chie dan menonton film di tv
”jerry kun.. ibu bisa minta tolong?,”
ternyata ibunya Minho menelepon jerry
”oh.. ada apa, ibu?,” tanya jerry
”apa benar..Minho kun sudah jadi dokter
negara?,” tanya Ibunya Minho
”iya, ibu.. ibu tidak diberi tahu?? Ada
sertifikasinya,” balas Jerry
”lalu..kalau dia berhenti.. apa
konsekuensinya?,” tanya ibunya lagi
”berat, ibu.. ibu apa belum tahu? Minho
kun sebentar lagi juga diangkat sebagai ketua Divisi bagian kejiwaan...
mengganti dokter Takahashi yang pindah.. bukan aku menggurui ibu.. tetapi Minho
kun baru saja lulus spesialis, tapi sudah langsung naik rank..artinya, kerja
Minho kun selama ini jadi dokter negara bagus sekali,” balas Jerry
”oh..anak ku tidak pernah cerita soal itu,”
jawab Ibunya
”apa konsekuensinya jika berhenti?,”tanya
ibunya lagi
”Minho kun sulit dapat ijin praktek
ditempat lain..karena dari awal dia memutuskan untuk jadi dokter negara..
dokter negara dapat kesempatan untuk juga bisa ke swasta, ibu,” jawab jerry
”aku sendiri sekarang pegang 2 praktek,”
balas Jerry
”oh..jadi..aku harus berfikir ulang
mengirim Minho kun ke india,” kata Ibunya
”sebaiknya memang begitu, ibu,” balas
Jerry
”terima kasih, Jerry kun..,” balas ibunya
Minho,”tapi..apa jerry kun sudah pernah bertemu pacarnya Minho kun?,”
Jerry agak sedikit malas menjawab,”sudah,
tiga kali..satu waktu jadi pasien, dua kali di kantin RS”
”oh..dia bagaimana? Apa benar benar anak
kecil?,”
”uhmmm.. pacar minho kun anak manja,
Ibu... dia anak terakhir dari pemilik manajemen talenta..jadi mungkin wajar
kalau sikapnya masih seperti anak anak”, Jerry berusaha menutupi chie
”apa..dia tidak ada kelainan sesuatu
kejiwaan begitu? Waktu itu
dia berobat dengan Minho kun..keluhannya apa?,”
Jerry berbohong,”sakit tenggorokan,
ibu..kan sebulan lebih yang lalu, Minho kun masih jadi dokter umum,”
”oh..baiklah Jerry kun..ibu berterima
kasih diberi tahu banyak,”
Lantas ibunya berterima kasih dan menutup
telepon nya untuk Jerry
”wah..bohong deh aku,” keluh Jerry
Malam minggu...
”Minho kun,” kata chie
”ya?,” jawab Minho sambil nonton tivi..
”aku mau ini,” chie menunjuk pada sebuah
makanan di majalah kesehatan yang dibeli Minho..
”oh..ini cookies.. tapi tidak bisa untuk
chie chan..tepungnya ber gluten..jadi kita harus belanja dulu..disini ada cara
membuatnya,” senyum Minho, mengelus kepala chie
”jadi..kita belajar membuat kue,” lanjut
Minho lagi
”benar?Minho kun dan chie mau membuat kue?,” perasaan chie over excited dan over happy..
“tapi..chie
chan harus janji..chie chan berhati hati.. sebab nanti ada api.. apa..chie chan
takut dengan api?,” Tanya Minho
“takut..sedikit,”
jawabnya
“nah…baiklah..
jadi nanti chie chan tidak boleh jauh jauh dari aku, faham?,” kata Minho bicara tepat di depan wajahnya..
Chie
mengangguk,”chie faham, Minho kun”
“ayo
kita ke swalayan..berbelanja,” Minho menarik
tangannya dan mereka pergi ke swalayan
Di
swalayan.. Chie agak sedikit panic karena banyak sekali orang yang berbelanja
sore agak malam itu..
“eh..tidak
usah panic..mereka tidak jahat..mereka sedang berbelanja juga seperti chie chan,”
Minho memandang wajah chie dan senyum padanya,
tetap memegang tangan chie..supaya tidak panic..
Minho mengalihkan pandangan chie supaya
matanya tidak kemana-mana melihat banyak orang..
”ini..aku
minta tolong chie chan membaca untukku,”senyumnya
“ubi ungu,” kata chie,membaca daftar list
belanja
”mari kita cari ubi ungu,” kata Minho..lalu,”ini
dia...apa lagi?”
”tepung bebas gluten,” kata chie
Minho mencari cari lagi..,”ini bukan?,”katanya..,”coba
tolong dibaca”
Chie
membacanya,”iya..ini tepung bebas gluten”
“lalu..apalagi?,”
Tanya Minho.. mereka sibuk belanja sana
sini..sehingga chie benar benar tidak terlalu panic sewaktu melihat banyak
orang…waktu mengantri kasir pun..Minho sengaja
mengajaknya ngobrol-ngobrol..
Ternyata..
beberapa orang tahu kalau chie pernah membintangi sebuah dorama.. lalu beberapa
orang mendekat..dia agak risih
“yamashita
chie?,” Tanya seorang perempuan yang lebih muda dari dia..Minho
senyum pada perempuan itu,”chie chan..ditanya tuh”, Minho
bersbisik pada Chie,”ayo dijawab..harus yang manis”
Chie
kaku menjawab,”iya..aku yamashita chie”, dia mencoba untuk senyum
“boleh minta tanda tangannya?,”pinta
perempuan itu
Chie gugup,”iya...boleh”, lalu perempuan
itu mengeluarkan note nya.. chie menandatangan..
Sampai dirumah..mereka menyiapkan alat
alat..
”jadi..ini
ubi nya kita oven dulu..atau kita rebus.. kita rebus saja ya?,” tawar Minho
”ini cara menyalakan kompor gas nya,”
senyum Minho
Chie melihat api dan dia melompat.. Minho
Cuma senyum senyum
”api nya gak bahaya, chie chan..,” kata
Minho, tapi chie takut sekali..
”aku takut,” katanya gemetar
”gak..gak usah takut..,” Minho mengelus
kepalanya,”lalu sekarang kita rebus ubinya”
Minho mengajarkan supaya chie melihat
caranya satu persatu..sampai akhirnya, kue sudah dipanggang semua..
”harum kan?,” Minho menyuruh chie mencium
kue nya
”enak,” jawab chie..
”bukan enak..tapi harum.. kalau enak,
kalau sudah dimakan,” senyum Minho
”aam,” chie meminta Minho menyuapinya,
lalu Minho melakukannya
”enak,” jawabnya..dia tertawa kecil..,”Minho
kun pintar”
Hari minggu..saatnya hari jalan jalan
karena memang biasanya dokter jaga pun dokter umum, jarang sekali dokter
spesialis.. Hari itu, Mereka pasangan bertiga sengaja jalan bareng.. ini
inisiatif Jerry supaya chie bisa berinteraksi dengan banyak orang..
Jadi..mereka tiga pasang ingin pergi jalan
jalan ke theater, menonton film terbaru..
”aku mohon kamu bersikap biasa terhadap
chie chan..dia memang autistik..tapi kita gak pantas kalau bilang di depannya
dengan sebutan” autis”, jadi..aku mohon nanti biasa saja kepada dia,” jerry
terlebih dahulu menginfokan pada pacarnya
Ken juga bilang yang sama.. pacar jerry
dan ken mengangguk
”tidak terlalu parah
kok..autistiknya..hanya saja, tidak membuat dia marah,” tambah Ken
Mereka menuju apartmen Chie..Minho yang
membuka pintu untuk mereka..
”hi.. Makoto san.. Kitahara san,” kata
Minho menyapa
”ojama shimasu,” kata mereka semua..lalu
masuk
”hi,
chie chan.. ini pacarku.. Makoto
san,” kata Jerry
“hi, aku chie,” kata chie senyum.. Makoto ikutan senyum
Kitahara juga senyum pada chie, lalu
dibalas senyum oleh chie..
”minum dulu..baru pergi..chie chan baru
belajar membuat syrup asli dari buah,” kata Minho
”apa? Chie chan beneran belajar masak?,”
kata Ken senang
”iya..diajarkan Minho kun..kalau tidak belajar,
nanti tidak ada anak kecil nya Minho kun,” katanya senang
Jerry senyum. Ken yang tadinya mau
tertawa, dipelototin Minho..akhirnya Ken senyum juga.. Makoto dan Kitahara ikutan senyum
”chie chan pintar memasak ya?aku saja
tidak bisa loh,” kata Kitahara, pacar Ken
”Minho kun yang mengajarkan chie,” jawab
chie ramah pada Kitahara
”besok besok..aku boleh gak main kesini??
Lalu chie chan ajarkan aku bikin sirup buahnya,” balas Kitahara lagi
”boleh..aku senang,” jawab chie
”memang..gimana kamu ajarkan dia bikin
sirup buah??,” tanya Jerry
”resep kuno turun temurun.. gampang kok.. buah dicampur gula, tapi
tidak banyak..dia kan tidak boleh banyak makan gula.. jadi buahnya harus yang
manis sekali,” papar Minho..,”karena gak boleh pake pengawet..jadi gak bisa tahan
lama”
”aku ajarkan dia dulu cara bikin minuman
ya..kalian disini dulu,” kata Minho. Lalu dia menarik tangan chie,”belajar lagi,” lalu senyum pada chie
”manis..dia artist kan?,” tanya Makoto
Jerry mengangguk, agak berbisik, biar
tidak terdengar chie,”kalian selama ini pernah lihat dia main seperti autist
tidak?? Tidak kan??hehehe..begitulah..ini masih belum parah...aku pernah
temukan lebih parah dari ini..dia sekarang sudah mulai banyak mengerti..
didikan Minho kun tokcer,”
Mereka semua senyum..
Chie
membantu Minho membawa tray yang isinya enam
gelas sirup dan toples kue..
“maaf
ya..kue nya khusus semua..chie chan tidak boleh makan yang ber gluten.. ,”
senyum Minho
“kamu bikin sendiri cookies nya?,” Tanya
Ken
“iya..sekalian ajarkan chie,” kata Minho
”waduh..benar benar calon suami sempurna,”
Ken meledek Minho lagi
”ayo, chie chan.. taruh gelasnya di depan
semua nya,” kata Minho
Chie menaruh pelan pelan semua gelas di
depan mereka masing masing, Minho menaruh toples cookies ubi..
”ini kan ubi ungu ya? Wah..enak banget
loh..aku sudah lama tidak makan ubi ungu ,” kata Makoto
”iya..aku diajarkan Minho kun membuatnya,”
chie tertawa
Makoto
berusaha biasa terhadap sikap chie yang over
happy..
“chie chan pintar ya?,” puji Makoto
”iya.. nanti kalau gak pintar..sama Minho
kun gak boleh ada anak kecil disini,” dia menunjuk perutnya sendiri
Ken mau tertawa..tapi dia tahan tahan..
”sirupnya juga enak,” kata Jerry,”manisnya
sedang loh”
”itu sirup kiwi,” balas chie,”aku
membuatnya diajarkan Minho kun seperti ini: 1 kilogram buah kiwi, harus aku
taruh di blender, lalu dihancurkan.. terus nanti dimasak sebentar saja, tidak
boleh lama lama.. kata Minho kun hanya 15 menit... lalu ditambah gula khusus
yang tidak manis..lalu ditambah sedikit rumput laut biar mengental.. setelah itu..jadi
sirupnya..didinginkan, begini..”
Chie malah bercerita cara membuat sirup
yang diajarkan Minho padanya. Jerry balas dengan senyum,”kapan kapan pacarku
diajari ya.. sama chie chan”
”bener gitu caranya ya?,” tanya Jerry ke
Minho.
”ya..tepat banget dia jelasinnya,” balas
Minho..
”makin ada kemajuan jadi Nyonya Minho.. tinggal bikin anak kecil,”Ken menggoda
lagi. Minho melotot lagi padanya..
”jalan yuk? Takut nanti film nya sudah
diputar,” ajak jerry ke semuanya
”chie chan..mau kan..jalan jalan? Minho
kun juga ikut,” kata Ken
Chie
melihat wajah Minho,Minho senyum,”iya..kita
lihat film di theater,” kata Minho
“chie
chan ambil topi dilemari dulu,sana ,” lanjut Minho
Tak berapa lama, dia kembali tidak dengan
topi..tapi dengan ikat rambut, dia berikan pada Minho. Minho membantunya
menguncir atas..
Makoto dan Kitahara Cuma senyum lihat
kelakuan chie yang masih seperti anak kecil..
”mudah mudahan gak terlambat nih...kalau
terlambat, kita makan diluar saja,” kata Jerry
”nanti ini gimana?,” Minho menunjuk pada chie
”cari restaurant banyak sayurannya,” jawab
Jerry
Mereka lalu menuju teater...minggu justru
banyak sekali pasangan yang menonton..
”banyak orang sekali, Minho kun,”chie
berbisik pada Minho..
”tenang saja ya,chie chan..kan dekat aku,”
senyum Minho
Entah kenapa, saat itu, suasana teater
diluar sangat ramai sekali..mungkin karena primier, perdana sebuah film
hollywood..
”aku saja yang beli tiket..kalian disini
saja,” kata Jerry
”aku mau ke toilet,” bisik chie pada
Minho,”aku tidak tahan lagi,Minho kun”
Minho pamit pada Ken dan lainnya,”mau ke
toilet dulu”
Minho mengantar chie ke toilet.. yang ada
dekat lorong..kebetulan Minho juga ingin ke toilet..jadi mereka berpisah..
”nanti kita bertemu lagi disini ya?,” kata
Minho. Chie mengangguk, lalu dia menuju toilet wanita..
Minho agak lama di toilet..dan ketika chie
keluar, ternyata dia nyasar ke lorong yang lain..yang justru ke parkir..
”Minho kun..aku dimana?,” katanya panik..
dia lalu mencari cari jalan..
Ada segerombolan cowok yang sedang
memarkir mobil melihatnya panik, lalu mendekat
”hi..cari siapa?,” kata salah seorang
cowok..
Chie panik..dia ingat kata-kata Minho dan
Jerry, kalau bertemu lelaki harus hati-hati..
Dia buru buru teriak,”tolong aku!,” lalu
dia berusaha lari, tapi tangan cowok itu keburu menangkap Chie..
Lalu chie dipeluk dan dicium paksa..,”aku
tidak mau.. aku Cuma mau
dipeluk Minho kun!,” dia berteriak teriak..
Minho menunggu dia yang daritadi tidak
juga ada,”kemana ya?apa dia nyasar?”
Minho bertanya pada seorang wanita yang
habis keluar toilet,”lihat perempuan setinggi ini, kulitnya pucat dan kuncir
atas?”. Wanita itu menggeleng..
Minho panik..buru buru dia keluar dari
lorong..
Sementara diparkiran yang sepi.. cowok
cowok itu berusaha menarik chie ke dalam salahsatu mobil
”Tolong aku!!,” chie hanya bisa
berteriak.. dia berteriak berkali kali..tetapi parkir memang sepi.. mulutnya
dibekap oleh salah satu cowok, lalu chie menggigitnya
”cewek setan!,” kata cowok itu teriak
Chie berusaha lari.. menuju lorong yang dia tadi keluar lagi..
Ternyata dia menemukan Minho juga sedang
menuju lorong parkir..
”chie
chan!,” Minho buru buru menghampiri..dia lihat
rambut chie acak acakan
“Minho kun,huhuhuhu,” dia langsung memeluk
Minho dan nangis.. bertepatan
dengan itu, tiga lelaki yang tadi ketahuan oleh Minho sedang mengejar Chie
”mau apa kalian sama pacar ku?,” Minho
lantang
”pacarmu sendiri kok..yang mau sama kita,”
kata salahsatu cowok
”pacarku gak begitu, sialan!,” Minho marah,
teriak
”ooo...pacarmu autis kali ya??bisanya Cuma
teriak ”tolong aku”,” kata seorang cowok sambil meledek
”kasian..cantik cantik autis,” ledek
seorang lagi
Minho benar benar marah..”chie chan tunggu
disini..mereka lelaki jahat,” kata Minho
”aku takut, aku dipaksa” chie masih nangis
ketakutan
Minho melepas pelukan chie,”tenang ya”, lalu
dia menghampiri mereka, main tonjok salah satunya sampai mukanya bengap..
Cowok satu lagi maju..berusaha menonjok
minho..tetapi malah dipelintir tangannya oleh Minho..
”jangan kurang ajar sama pacarku..kalian
apakan?,” Minho berhasil memelintir tangan salah satu dari mereka
”tidak mengaku..tangan mu patah,”
lanjutnya.. cowok yang dipelintir kesakitan..
”mengaku! Atau benar benar kupatahkan!,”
lanjutnya lagi,”belum pernah lawan karateka dengan Dan 2 kan?,” Minho senyum
licik..
”krek,” suara salahsatu tulang jari
patah.. cowok itu pun teriak teriak kesakitan..
”maaf..maaf,” kata cowok yang dipelintir
itu.. dua cowok yang lain
takut
”maju kalian semua kalau berani!,” Minho
malah menantang..Minho lalu melepaskan pelintiran tangannya, lalu menendang
cowok itu dari belakang..
”berani muncul lagi di depanku..mati
kalian!,” ancam Minho..lalu mereka kabur lewat parkir lagi
”brengsek,” muka Minho benar benar merah,
marah..
Chie menangis berjongkok,bersandar di
dinding lorong..
”sudah ya..sudah..gak apa apa, chie chan,”Minho
membantunya berdiri dan memeluknya..
”aku takut, Minho kun..mereka jahat,” kata
chie masih menangis
”kan sekarang sudah aman, chie chan.. jangan
nangis lagi,” Minho mengelus elus kepalanya, lalu mengajaknya keluar dari
lorong toilet
Ken, Jerry dan kedua pacar mereka kaget
melihat Chie kusut dan nangis di pelukan Minho..
”almost
be a victim of abuse,” kata Minho datar
“oh..kita
batalkan aja nontonnya?,” tanya Jerry..”filmnya keras..takutnya dia trauma”
“kita istirahat aja deh..gak nonton juga
gak apa..bisa kapan kapan,” kata Kitahara
”kasian chie chan,”Makoto mengelus elus
rambutnya chie,”aku benarkan lagi kuncir rambutnya ya..aku bantu”
”kita cari kafe saja..minum,” kata Ken.. mereka akhirnya tidak jadi menonton..
Chie benar benar masih trauma..di kafe pun
dia malah terus saja menutupi wajahnya di pelukan Minho
”aduh..kayaknya harus pulang aja
deh..kasih obat anti depressan,” kata Minho
”maaf ya..semuanya,”lanjutnya
”gak apa, Minho kun..kita kan bisa sama
sama nonton di apartmen nya chie..nanti mampir dulu ke toko DVD,” kata Kitahara
”nah..iya deh..begitu aja..daripada
repot,” kata Jerry
Setelah membayar minum, mereka pulang..
”kalian disini saja dulu..aku bawa dia ke
kamar dulu,” kata Minho
Wajah chie benar benar tidak lepas dari
dada Minho..dia terus menempelkan wajahnya, ketakutan..
”chie chan..ini sudah dikamar..jadi tidak
usah takut lagi,” kata Minho, berusaha melepaskan pelukannya
”lihat,” Minho menegakkan wajah
chie..wajahnya sembab ketakutan..
”chie chan gak usah takut ya..aku temani,”
senyum Minho..dia mengangkat chie ke tempat tidur, lalu menarik selimut
untuknya
”mereka jahat..mereka paksa peluk dan cium
aku..takut,Minho kun,” chie masih menangis
”mereka sudah aku pukul..jadi tidak lagi
ganggu chie chan,” Minho senyum membelai belai kepalanya
Jerry mengetuk pintu kamar, Minho
mempersilahkan masuk
”kasih obat tidur saja dulu, sama
penenangnya,” kata Jerry
”biar aku ambil..kotak obat dimana?masih
ada stok kan?,”lanjutnya
Minho mengangguk dan menunjukkan
tempatnya..
Jerry kembali dengan air minum dan
obat..chie pun tidur setelah minum..
”kasian sekali dia..,” kata Jerry,”dia
cerita sama kamu?,”
”dia dipaksa..dipeluk dan dicium, tadi
cerita..itu yang bikin dia trauma,” balas Minho
”tapi aku sudah pukul, patahkan jari dan
tendang salahsatu nya, ” lanjutnya lagi
”sadis juga kamu..kamu tebus lagi saja
risperidon nya,” balas Jerry
”ya..nanti..malam ini dia mudah mudahan
bisa tidur,” balas Minho lagi
”syukurlah dia tidak sampai dicelakai,”
kata Ken..
”jangan sampai dia keluar dulu beberapa
hari..takut dia masih stress dan trauma,” lanjutnya
Mereka menonton DVD di apartmen chie
sampai malam..
“Minho kun..,” chie bangun.. kerja obat tidurnya sudah
habis..
“minum,”
balas chie singkat. Minho mengambil
gelas yang ditaruh di meja samping tempat tidur dan membantunya minum
”aku takut,” katanya lagi..
Minho memeluknya erat erat,”gak usah
takut..kan ada aku”
”mereka jahat,” chie nangis lagi..
”kan mereka sudah tidak ada,chie chan..aku
minta maaf ya..lama di toilet, jadi gak tahu kalau chie chan salah jalan,”
balas Minho
”mereka jahat,Minho kun,” kata chie
lagi..mengulang kata kata itu lagi
”sudah ya..jangan diingat lagi..,” balas
Minho..
Minho terus membelai rambutnya sampai chie
tertidur kembali..
”memang tidak bisa ditinggalkan..brengsek
sekali cowok cowok sialan itu,”Minho mengumpat..,”bisa lama kalau begini
sembuhnya”, dan dia berusaha untuk tidur..