This is me....

Sabtu, September 21, 2013

Heal me,doc (part 14: Aku takut, Minho kun!)

Minho galau sekali dengan keputusan ibunya yang tetap mempertahankan dirinya untuk pergi ke India dengan alasan bahwa dialah satu satunya lelaki di keluarga dan ibunya sangat bercita cita ingin memiliki Rumah Sakit amal bagi sebuah daerah miskin di India.. dia sulit sekali berkompromi dengan ibunya untuk masalah yang satu ini karena takut meninggalkan Chie yang masih belum bisa dikontrol..
Lagi-lagi akhirnya dia curhat kepada Jerry dan Ken, sahabat sejatinya..
“kenapa sih…kamu galau uterus, Minho kun? Lulus sudah.. dapat pacar sudah.. bahkan aku dengan dari dokter Nakata, kamu yang akan naik jadi kepala Divisi kejiwaan...bagaimana sih hidupmu maunya sebenarnya?,” tanya Jerry pada Minho
”aku minta maaf sama kamu soal kenaikan rank ku... aku pikir kamu yang bakalan jadi kepala Divisi,” balas Minho
”ckckck... ah.. aku gak ambil pusing sama hal itu... nanti aku yang jadi manager mu, hahahaha,” Jerry balas dengan ketawa.. padahal sebenarnya tidak ada posisi tersebut..
”masalahnya bukan disitu.. aku malas ke India.. Ibu ku langsung tidak suka ketika aku bilang, aku sudah jadi dokter negara,”
”itu kan awalnya karena kamu tidak jujur dengan ibu mu sendiri, payah Mr Koleris,” Kata Ken..
”Mr Melankolis sok tau... aku gak mau nyakitin hati ibu ku.. soalnya dia itu kalau sudah berambisi gawat.. aku juga yang jadi sasaran...aku sempat bilang, kenapa tidak kakak kakak ku saja yang mewakili beliau..eh jawabannya Cuma: ”kakak mu semua perempuan..kamu lelaki yang mestinya bisa berkeliling dunia”.. kayak kamu gak tahu aja..aku kalau pergi ke manapun kalau ada perlu saja,” Minho menunjuk pada Ken..
”ah..gak usah diributin itu.. sebenarnya, maunya kamu ini apa, Dokter spesialis psikiater Lee Minho?,” kata Jerry
”tidak melepas Chie ke paris, tidak juga ke India, santai saja di Eisei..,” balas Minho enteng
”tapi chie chan itu penting..hidupnya harus memiliki keterampilan karena dia autistik..kamu kan tahu sendiri, kemandirian itu penting buat orang dengan autistik..apalagi dia sudah dewasa,” balas Jerry
”jadi menurutmu..aku harus melepas Chie chan ke paris, begitu?? Bisa mati berdiri aku.. gak bisa setiap hari gak lihat dia,” balas Minho
”wah...waahhh...love is really blind and this Mr Coleric has found his own way to her, ckckckckck,” Ken menepuk pundaknya Minho berkali kali
“jangan kumat mem bully aku..,” balas Minho melotot pada Ken. Ken nyengir kuda, sudah ketauan mau apa sama Minho..
”kamu memusingkan jalan mu sendiri sih, Minho kun,” kata Jerry,”kalau aku pikir..jadi kamu yang egois.. kalau kamu percaya pada Chie chan.. aku yakin..dia gak bakalan selingkuh.. kamu yang malah akan selingkuh,”
”jadi..biarkan chie chan ke paris,” kata Ken
Minho garuk garuk kepala..,”apa aku ikut dia ke paris..aku ambil spesialis apa begitu??aku merasa sudah posesif dan susah meninggalkan dia”
”spesialis Cinta, hahahaha,” Ken tertawa
”sudah..sudah..kamu ajarkan saja dulu chie mu itu..lumayan..ada waktu satu bulan..minimal dia tidak mempermalukan mu di depan orangtuamu,” kata Jerry
”dalam bayanganku..yang paling aku takutkan ketika orangtua ku tahu..apa yang sebenarnya terjadi pada Chie,” jawab Minho
”ah..gampang kalau gak mau ditolak!,” Ken memetik jarinya
”apa?,” tanya Minho singkat
”hamili..beres,” Ken nyengir kuda..
”Pikiran mu kacau,” Minho mengeplak kepala Ken, Ken mengaduh..
”biarkan mereka tahu...lalu kamu lakukan perlawanan.. bagaimana sih? Mr Koleris kok nyerah..gak ada kamusnya orang koleris itu nyerah pada keadaan,” kata Jerry
”tuh bener.. dengar kata senior mu,” balas Ken nyindir
”menghamili asik juga..Cuma, dia masih kecil..,” Minho malah kepikiran apa kata Ken beberapa menit lalu
”jangan..kamu ini, gila apa? Dia bisa punya anak autistik lagi kalau begitu..urus dirinya saja belum benar..bagaimana nanti dia mau punya anak?,” kata Jerry
”pokoknya kamu pikirkan keterampilan dan tugas dia sebelum ketemu orangtua mu..terutama manner,” lanjut jerry lagi
”bagaimana kalau dia kita temukan dengan orangtua mu saja, Jerry kun?buat simulasi,” kata Ken
”heeeeh..bagus juga!,” kata Minho,”tapi..apa bisa?? ”
”ah..orangtua ku sih yang jadi korban?,” Jerry gak terima,”kamu ini kalau usul hobi banget asal, Ken Kun,”
Ken cengar cengir,”siapa tahu bisa”
”gak..enak aja,” balas Jerry,”kamu pikir yang namanya orang dengan autistik itu gak punya perasaan apa?mereka kan Cuma bingung aja”
”yaaaa...sudah lah..aku ajarkan dia saja semampuku..”, balas Minho, antara melas dan bingung..
”aku belum pernah melihat Mr Koleris sebingung ini,” kata Ken,”santai saja..yang penting usaha..gak usah bete..gak usah panik”
”tau deh ah..,” Minho jadi malas..

”Dokter Lee..saya mempunyai berita yang kurang enak,” kata Kenji,ayah chie
”apa itu Nakamura san?,” balas Minho di telepon
”Chie tetap harus pergi ke paris..karena karya chie begitu mempesona bagi yayasan yang menginginkan dia berkembang,”
Minho menghela nafas,”yang saya pikirkan terjadi juga,” katanya pada Nakamura
”apakah..dokter mau melepas anak saya?,” balas Nakamura
”akan saya pikirkan,” jawab Minho
Minho jadi tambah galau mendengar berita itu...

Di apartmen, dia diam saja.. pura pura sibuk di depan laptopnya, padahal dia Cuma main game saja..
Minho kun..aku lapar,” kata Chie
Minho menoleh,”Oh..chie chan lapar??..apa kita masih ada bahan mentah di kulkas? Aku ajarkan chie chan memasak ya?,” senyum nya, lalu dia berdiri, menuju dapur..chie mengikuti dari belakang..
Lalu dia membuka kulkas..,”hanya ada ini..tapi dia bisa makan, yang penting cukup buah, sayur dan tanpa gluten,” dalam hatinya
Minho mengeluarkan bahan makanan mentah dari kulkas..
”Kita masak ya..chie chan pakai celemeknya dulu,” kata Minho. Dia membantu mengajarkan Chie memakai celemek
”cara nya begini..perhatikan,” katanya lagi. Chie mengikuti..
”pintar..langsung bisa,” puji Minho
Chie langsung mencium Minho dengan cepat, Minho senyum saja
”masak dulu ya..begini caranya...ini sayurannya kita cuci dulu,” Minho menunjukkan chie cara mencuci wortel. Chie mengikuti mencuci wortel yang lain..
”lalu potong potong..begini caranya,” Minho menunjukkan lagi..chie ingin merebut pisaunya dari tangan Minho..dia begitu excited ingin mengikuti..
”eh..jangan begini, jangan direbut..bahaya..nanti kamu tertusuk,” Minho berusaha menenangkan chie yang sudah terlanjur excited..
Dan benar saja..chie malah memegang bagian pisau yang tajam..seperti memegang gagang sendok biasa..spontan tangannya luka dan berdarah..
Dia berteriak kencang menangis..
”aku kan sudah bilang.. ,” Minho lalu membawa nya ke ruang tamu dan membersihkan lukanya.. Chie masih nangis tersedu sedu..
”sudah..gak sakit..sudah diobati,” Minho membalut pergelangan tangannya setelah dibersihkan dan dikasih salep antibiotik..
”jadi..chie chan tidak belajar memasak dulu..itu urusan Minho kun,” kata Minho meng aku kan dirinya, senyum pada chie..
”tapi aku mau belajar memasak,” kata chie sambil masih menangis,”nanti okaasan nya Minho kun tidak suka chie,”
”ah..enggak begitu.. okaasan nya Minho kun gak tanya chie chan harus bisa masak atau enggak,” Minho memeluk chie, dia masih nangis dan masih mau belajar masak.. tapi Minho terus membujuknya supaya tidak dilakukan..
”nanti kalau tangan satunya kena pisau lagi? Jadi gak bisa kerja apapun..gak bisa melukis, gak bisa mengetik cerita..,” senyum Minho
”tapi nanti okaasan nya Minho kun tidak suka chie,” katanya lagi
”enggak..okaasan nya Minho kun enggak begitu,” jawab Minho
”chie chan kan lapar..aku masak dulu ya? Chie chan disini saja.. main game atau menulis cerita di laptop ku,” senyum Minho..lalu dia kembali ke dapur..masak..

”ini..cara makan yang baik begini...perhatikan ya... ini tugas chie chan.. nanti kalau ke rumah ku..chie chan kan makan bersama dengan okaasan dan otoosan aku,” senyum Minho
Mata Chie berbinar..dia sudah lupa sama sakit di pergelangan tangannya yang dibalut..
Minho menunjukkan caranya makan, mulai dari memegang sendok dan garpu
”caranya seperti ini.. cara chie chan masih belum benar,” dia melihat cara pegang sendok chie yang masih seperti anak dibawah 5 tahun
”coba ikuti aku,” senyum Minho pada Chie
”begini,” jawab chie
”pintar,” balas Minho
”lalu..kita makan.. ikuti cara ku ya,” lanjut Minho. Chie mengangguk..
Dia melihat cara Minho makan dengan sendok dan garpu pelan pelan. Setiap kali Minho memasukkan makanan ke mulutnya sendiri, chie mengikuti caranya
”sudah bisa?,” senyum Minho
”jadi..mulai hari ini.. pegang sendoknya tidak seperti ini lagi,” Minho menunjukkan cara pegang chie sebelumnya
”kalau bisa...chie chan begitu setiap kali makan dengan sendok dan garpu,” lanjutnya
Chie tertawa,”aku bisa”
”chie chan pintar..pasti bisa,” balas Minho dengan senyum
”lalu..kalau sudah selesai..di taruh seperti ini,” Minho membentuk sendok dan garpu seperti pukul empat
Chie mengikuti..,”begini,” katanya
Minho senyum,”pintar sekali chie chan..ini diingat semua ya?,”
”jadi..kalau aku makan dengan okaasan nya Minho kun..harus begini,” katanya pada Minho
Minho mengangguk,”iya..begini..jadi rapi kan??makannya jadi tidak berantakan”

”chie chan..aku mau tanya,” Minho duduk merangkul chie.. sementara chie sedang asik melihat dan membaca buku yang dipinjamkan dokter Endo..
Minho memegang wajahnya, supaya dia bisa konsentrasi melihat wajah Minho..
”ya, Minho kun?,” baru dia akhirnya respon..
Minho menaikkan satu kakinya ke atas sofa dan menekuknya..sehingga dia bisa bicara berhadap hadapan dengan Chie
”kalau..chie chan pergi ke paris..bagaimana?,” tanya Minho
”aku tidak mau,” chie langsung respon dengan menolak
”tapi..chichiue nya Chie chan yang mau chie chan ke paris,” kata Minho lagi
”aku tidak mau,” chie masih bicara dengan kata yang sama
”tapi nanti kalau chie chan ke paris..chie chan jadi terkenal dan lukisan chie chan jadi bertambah bagus,” Minho mencoba membujuk chie
”apa..Minho kun ikut aku ke paris juga?,”
Minho menggeleng,”tidak bisa..aku disini saja..tunggu chie chan..”
Chie berdiri dan langsung marah,”aku kan sudah bilang aku tidak mau!,”
Minho bangun ,”eh..eh..marahnya,”
”chie chan ingat tidak..waktu pertama kali kita ketemu..kalau chie chan sendiri yang bilang harus ke paris?”, lanjut Minho lagi
”aku tahu,” balas chie singkat
”jadi..pergilah ke paris..aku tunggu disini,” senyum Minho..berupaya mendekati dia supaya tidak marah
”aku tidak mau!,” dia malah melakukan perlawanan
”chie chan tidak bisa ingkar janji dengan kata kata sendiri.. aku tidak ingkar janji dengan chie chan..mau menunggu disini,” jawab Minho
”aku tidak mau! Minho kun jahat!,” dia lalu melempar buku dari dokter Endo ke Minho..
 Minho berhasil mengelak dengan tangannya..
Lalu dia malah menghampiri Minho dan memukul..
”eh..gak boleh pukul aku..aku bukan orang jahat,” Minho tegas menggenggam pergelangan tangan Chie
”Minho kun jahat..aku tidak mau ke paris..Minho kun jahat!,” katanya teriak teriak..
”ya sudah..ya sudah.. aku salah,” kata Minho berusaha menenangkan Chie
”Minho kun jahat,” katanya..suaranya sudah mulai datar...tidak lagi teriak..
”aku kan Cuma bilang..bukan jahat dengan chie chan,” kata Minho masih memegang pergelangan tangannya chie..lalu memeluknya..
”aku juga gak mau chie chan pergi ke paris kok..,” lanjutnya
”coba..tolong marahnya dikurangi.. jangan terus marah dan melempar barang..katanya sudah janji denganku?,” Minho membujuk chie
”Minho kun jahat,” balas chie lagi, mengulang
”iya deh..aku minta maaf pada chie chan,” Minho melepas pelukannya dan senyum pada chie,”maaf ya..kalau tadi buat marah,”
”aku tidak mau ke paris,” katanya memaksa pada Minho
”iya..iya..gak ..aku minta maaf kalau tadi memaksa,” senyum Minho, dia mengelus elus kepala chie supaya tenang
”kita belajar lagi aja ya?,” pinta Minho, dia berusaha membujuk supaya marahnya chie hilang
”belajar apa?,” tanya chie
”buku dari dokter Endo,” Minho memungut buku yang tadi jatuh dilempar chie
”iya,” jawab chie singkat.. Minho lalu menjelaskan sebisa mungkin..
”dimanapun chie chan.. berhati hati.. ,” katanya
Chie mengangguk,”Minho kun kan bisa jaga aku,”
”tapi kan aku kerja..chie chan sendiri kalau ke studio berjalan sendiri naik bus..nah..itu harus hati hati...takut ada lelaki nakal dan jahat pada chie chan,” kata Minho
”chie chan harus berani melawan kalau dia memegang bagian chie chan..misalnya ini,ini dan ini,” Minho menunjuk pada bagian bagian yang rawan pelecehan seksual
”chie chan pukul saja kalau ada lelaki seperti itu..jangan takut..marah dan teriak saja, teriak ”tolong aku”, pada orang orang,” Minho mengajarkan
Chie mengangguk,”aku bisa”
”sebab di bus dan di kereta..atau dijalan yang ramai..banyak lelaki nakal,” tambah Minho
”aku faham.. kalau dipegang ini..ini dan ini.. tidak boleh,” chie mengulang
”lalu..pukul saja lelaki itu.. lalu berteriak”tolong aku”, pada orang orang”, senyumnya pada Minho
”nah..chie chan sudah belajar menjaga diri,”
”kalau diperut ku ada anak kecilnya Minho kun..Minho kun suka?,” tiba tiba dia bertanya hal yang aneh pada Minho
Minho mengangguk,”suka..tapi tidak boleh sekarang..sulit”
”kenapa? Kenapa bisa sulit?,” chie tanya balik
”sebab chie chan belum belajar banyak hal..nanti chie chan capek,” balas Minho
”jadi..aku harus belajar dulu..,” gumam dia, lalu,”ah..baiklah! jadi kalau aku sudah belajar banyak.. aku baru bisa punya anak kecil dari Minho kun!”, katanya senang..
Minho senyum senyum saja,”repot sekali,” dalam hatinya
”jadi..sekarang aku harus banyak belajar..iya kan?,” tanya chie lagi
Minho mengangguk
”aku siap belajar.. Minho kun kasih saja aku tugas banyak banyak,” katanya dengan berani
”wah..benar mau??,” Minho senang, mengelus elus kepalanya
Chie mengangguk,”supaya aku bisa punya anak kecilnya Minho kun!”, dia salah kaprah
Minho cengengesan, garuk garuk kepalanya,”iya”
”jadi? Sekarang belajar apa lagi?,” tawar Chie senang,dia semangat sekali..
”ah..sebentar ya.. aku cari dulu kertas tugasnya,” kata Minho, dia mengambil map tugas ..disana sudah banyak check list dan ternyata yang dia belum check list adalah interaksi dengan yang lebih tua/orangtua..
”aduh..bagaimana ya?aku harus bisa minta bantuan orang lain”, kata Minho dalam hatinya
”ada apa, Minho kun?,” tanya chie. Minho menoleh,”ah..enggak apa..aku sedang berfikir..chie chan mau belajar apa lagi malam ini”

”belajar ku sudah habis?,” tanya dia lagi
”tidak habis..tetapi aku yang bingung,” jawab Minho
”ah..baiklah..kalau begitu, aku melukis saja dulu,” lanjut chie
”iya..chie chan melukis saja..,” lanjut Minho..dia ke depan alat alat lukis chie..
”aku melukis saja Minho kun,” katanya senyum
”boleh,” balas Minho
Chie lalu mengambil bangku dan menyuruh Minho duduk
”Minho kun duduk..lalu Minho kun suka dengan bagaimana?,” chie belum bisa memerintah dengan baik
”maksudnya?? Aku harus duduk terserah aku?,” Minho tanya balik
”misalnya seperti ini?,” Minho duduk agak tegak dan tersenyum
Chie mengangguk,”iya begitu”
”oh..ini namanya chie chan menyuruh aku untuk bergaya,” senyum Minho
”iya..aku menyuruh Minho kun untuk bergaya,” Chie mengulang
Lalu Minho tetap dengan posisi yang dia sukai, dan chie mulai melukis dengan cat minyak..
”Minho kun tidak boleh bergerak..nanti chie marah,” perintahnya
”aduh gawat.. tidak bisa begitu, chie chan.. kalau nanti chie chan melukis orang lain, bagaimana?,” tanya Minho
”kalau tiba tiba nanti aku mau memeluk chie chan melukis, bagaimana?,” tanya Minho lagi
”tidak boleh.. lagi dilukis,” kata chie memaksa, dia terus saja membuat sketch dan lalu mulai mengaduk aduk komposisi warna
Dengan asiknya dia melihat Minho..dan ketika Minho bergerak sedikit, dia marah
”Minho kun tidak boleh bergerak!,” katanya mengomel
Minho tertawa,”aduh..tapi tangan ku gatal, chie chan..bagaimana dong?”
Chie melepas palet dan kuasnya, lalu,”yang bagian mana gatal? Aku coba menggaruk”
”pipiku,” kata Minho iseng
”tadi Minho kun bilang tangan?,” Chie protes
”tidak..pipi,” Minho benar benar iseng padanya
Ketika chie menghampiri Minho dan ingin menggaruk pipi nya, Minho malah memeluk dia,”ah! Rasakan deh..hehehehe”
”Minho kun bohong,” katanya
”ini tidak bohong..namanya bercanda, bergurau,” balas Minho sambil masih memeluk chie yang berdiri, sementara dia duduk
”makanya... masak iya.. kalau melukis tidak boleh bergerak sama sekali?,” Minho masih memeluk..
”tidak bisa begitu.. kalau nanti orang nya capek berdiri..capek senyum..bisa bisa chie chan yang dimarahi,” kata Minho
Lalu dia melepas pelukannya pada chie,”faham kan?”
Chie diam dulu..,”tidak boleh memaksa,” katanya
Minho mengangguk, lalu dia berdiri,”ah..sudah dulu deh.. melukisnya.. nonton tv yuk,” dia menarik tangan chie dan menonton film di tv

”jerry kun.. ibu bisa minta tolong?,” ternyata ibunya Minho menelepon jerry
”oh.. ada apa, ibu?,” tanya jerry
”apa benar..Minho kun sudah jadi dokter negara?,” tanya Ibunya Minho
”iya, ibu.. ibu tidak diberi tahu?? Ada sertifikasinya,” balas Jerry
”lalu..kalau dia berhenti.. apa konsekuensinya?,” tanya ibunya lagi
”berat, ibu.. ibu apa belum tahu? Minho kun sebentar lagi juga diangkat sebagai ketua Divisi bagian kejiwaan... mengganti dokter Takahashi yang pindah.. bukan aku menggurui ibu.. tetapi Minho kun baru saja lulus spesialis, tapi sudah langsung naik rank..artinya, kerja Minho kun selama ini jadi dokter negara bagus sekali,” balas Jerry
”oh..anak ku tidak pernah cerita soal itu,” jawab Ibunya
”apa konsekuensinya jika berhenti?,”tanya ibunya lagi
”Minho kun sulit dapat ijin praktek ditempat lain..karena dari awal dia memutuskan untuk jadi dokter negara.. dokter negara dapat kesempatan untuk juga bisa ke swasta, ibu,” jawab jerry
”aku sendiri sekarang pegang 2 praktek,” balas Jerry
”oh..jadi..aku harus berfikir ulang mengirim Minho kun ke india,” kata Ibunya
”sebaiknya memang begitu, ibu,” balas Jerry
”terima kasih, Jerry kun..,” balas ibunya Minho,”tapi..apa jerry kun sudah pernah bertemu pacarnya Minho kun?,”
Jerry agak sedikit malas menjawab,”sudah, tiga kali..satu waktu jadi pasien, dua kali di kantin RS”
”oh..dia bagaimana? Apa benar benar anak kecil?,”
”uhmmm.. pacar minho kun anak manja, Ibu... dia anak terakhir dari pemilik manajemen talenta..jadi mungkin wajar kalau sikapnya masih seperti anak anak”, Jerry berusaha menutupi chie
”apa..dia tidak ada kelainan sesuatu kejiwaan begitu? Waktu itu dia berobat dengan Minho kun..keluhannya apa?,”
Jerry berbohong,”sakit tenggorokan, ibu..kan sebulan lebih yang lalu, Minho kun masih jadi dokter umum,”
”oh..baiklah Jerry kun..ibu berterima kasih diberi tahu banyak,”
Lantas ibunya berterima kasih dan menutup telepon nya untuk Jerry
”wah..bohong deh aku,” keluh Jerry

Malam minggu...
”Minho kun,” kata chie
”ya?,” jawab Minho sambil nonton tivi..
”aku mau ini,” chie menunjuk pada sebuah makanan di majalah kesehatan yang dibeli Minho..
”oh..ini cookies.. tapi tidak bisa untuk chie chan..tepungnya ber gluten..jadi kita harus belanja dulu..disini ada cara membuatnya,” senyum Minho, mengelus kepala chie
”jadi..kita belajar membuat kue,” lanjut Minho lagi
”benar?Minho kun dan chie mau membuat kue?,” perasaan chie over excited dan over happy..
“tapi..chie chan harus janji..chie chan berhati hati.. sebab nanti ada api.. apa..chie chan takut dengan api?,” Tanya Minho
“takut..sedikit,” jawabnya
“nah…baiklah.. jadi nanti chie chan tidak boleh jauh jauh dari aku, faham?,” kata Minho bicara tepat di depan wajahnya..
Chie mengangguk,”chie faham, Minho kun”
“ayo kita ke swalayan..berbelanja,” Minho menarik tangannya dan mereka pergi ke swalayan
Di swalayan.. Chie agak sedikit panic karena banyak sekali orang yang berbelanja sore agak malam itu..
“eh..tidak usah panic..mereka tidak jahat..mereka sedang berbelanja juga seperti chie chan,” Minho memandang wajah chie dan senyum padanya, tetap memegang tangan chie..supaya tidak panic..
Minho mengalihkan pandangan chie supaya matanya tidak kemana-mana melihat banyak orang..
”ini..aku minta tolong chie chan membaca untukku,”senyumnya
“ubi ungu,” kata chie,membaca daftar list belanja
”mari kita cari ubi ungu,” kata Minho..lalu,”ini dia...apa lagi?”
”tepung bebas gluten,” kata chie
Minho mencari cari lagi..,”ini bukan?,”katanya..,”coba tolong dibaca”
Chie membacanya,”iya..ini tepung bebas gluten”
“lalu..apalagi?,” Tanya Minho.. mereka sibuk belanja sana sini..sehingga chie benar benar tidak terlalu panic sewaktu melihat banyak orang…waktu mengantri kasir pun..Minho sengaja mengajaknya ngobrol-ngobrol..
Ternyata.. beberapa orang tahu kalau chie pernah membintangi sebuah dorama.. lalu beberapa orang mendekat..dia agak risih
“yamashita chie?,” Tanya seorang perempuan yang lebih muda dari dia..Minho senyum pada perempuan itu,”chie chan..ditanya tuh”, Minho bersbisik pada Chie,”ayo dijawab..harus yang manis”
Chie kaku menjawab,”iya..aku yamashita chie”, dia mencoba untuk senyum
“boleh minta tanda tangannya?,”pinta perempuan itu
Chie gugup,”iya...boleh”, lalu perempuan itu mengeluarkan note nya.. chie menandatangan..

Sampai dirumah..mereka menyiapkan alat alat..
”jadi..ini ubi nya kita oven dulu..atau kita rebus.. kita rebus saja ya?,” tawar Minho
”ini cara menyalakan kompor gas nya,” senyum Minho
Chie melihat api dan dia melompat.. Minho Cuma senyum senyum
”api nya gak bahaya, chie chan..,” kata Minho, tapi chie takut sekali..
”aku takut,” katanya gemetar
”gak..gak usah takut..,” Minho mengelus kepalanya,”lalu sekarang kita rebus ubinya”
Minho mengajarkan supaya chie melihat caranya satu persatu..sampai akhirnya, kue sudah dipanggang semua..
”harum kan?,” Minho menyuruh chie mencium kue nya
”enak,” jawab chie..
”bukan enak..tapi harum.. kalau enak, kalau sudah dimakan,” senyum Minho
”aam,” chie meminta Minho menyuapinya, lalu Minho melakukannya
”enak,” jawabnya..dia tertawa kecil..,”Minho kun pintar”

Hari minggu..saatnya hari jalan jalan karena memang biasanya dokter jaga pun dokter umum, jarang sekali dokter spesialis.. Hari itu, Mereka pasangan bertiga sengaja jalan bareng.. ini inisiatif Jerry supaya chie bisa berinteraksi dengan banyak orang..
Jadi..mereka tiga pasang ingin pergi jalan jalan ke theater, menonton film terbaru..
”aku mohon kamu bersikap biasa terhadap chie chan..dia memang autistik..tapi kita gak pantas kalau bilang di depannya dengan sebutan” autis”, jadi..aku mohon nanti biasa saja kepada dia,” jerry terlebih dahulu menginfokan pada pacarnya
Ken juga bilang yang sama.. pacar jerry dan ken mengangguk
”tidak terlalu parah kok..autistiknya..hanya saja, tidak membuat dia marah,” tambah Ken
Mereka menuju apartmen Chie..Minho yang membuka pintu untuk mereka..
”hi.. Makoto san.. Kitahara san,” kata Minho menyapa
”ojama shimasu,” kata mereka semua..lalu masuk
”hi, chie chan.. ini pacarku.. Makoto san,” kata Jerry
“hi, aku chie,” kata chie senyum.. Makoto ikutan senyum
Kitahara juga senyum pada chie, lalu dibalas senyum oleh chie..
”minum dulu..baru pergi..chie chan baru belajar membuat syrup asli dari buah,” kata Minho
”apa? Chie chan beneran belajar masak?,” kata Ken senang
”iya..diajarkan Minho kun..kalau tidak belajar, nanti tidak ada anak kecil nya Minho kun,” katanya senang
Jerry senyum. Ken yang tadinya mau tertawa, dipelototin Minho..akhirnya Ken senyum juga.. Makoto dan Kitahara ikutan senyum
”chie chan pintar memasak ya?aku saja tidak bisa loh,” kata Kitahara, pacar Ken
”Minho kun yang mengajarkan chie,” jawab chie ramah pada Kitahara
”besok besok..aku boleh gak main kesini?? Lalu chie chan ajarkan aku bikin sirup buahnya,” balas Kitahara lagi
”boleh..aku senang,” jawab chie
”memang..gimana kamu ajarkan dia bikin sirup buah??,” tanya Jerry
”resep kuno turun temurun.. gampang kok.. buah dicampur gula, tapi tidak banyak..dia kan tidak boleh banyak makan gula.. jadi buahnya harus yang manis sekali,” papar Minho..,”karena gak boleh pake pengawet..jadi gak bisa tahan lama”
”aku ajarkan dia dulu cara bikin minuman ya..kalian disini dulu,” kata Minho. Lalu dia menarik tangan chie,”belajar lagi,” lalu senyum pada chie
”manis..dia artist kan?,” tanya Makoto
Jerry mengangguk, agak berbisik, biar tidak terdengar chie,”kalian selama ini pernah lihat dia main seperti autist tidak?? Tidak kan??hehehe..begitulah..ini masih belum parah...aku pernah temukan lebih parah dari ini..dia sekarang sudah mulai banyak mengerti.. didikan Minho kun tokcer,”
Mereka semua senyum..

Chie membantu Minho membawa tray yang isinya enam gelas sirup dan toples kue..
“maaf ya..kue nya khusus semua..chie chan tidak boleh makan yang ber gluten.. ,” senyum Minho
“kamu bikin sendiri cookies nya?,” Tanya Ken
“iya..sekalian ajarkan chie,” kata Minho
”waduh..benar benar calon suami sempurna,” Ken meledek Minho lagi
”ayo, chie chan.. taruh gelasnya di depan semua nya,” kata Minho
Chie menaruh pelan pelan semua gelas di depan mereka masing masing, Minho menaruh toples cookies ubi..
”ini kan ubi ungu ya? Wah..enak banget loh..aku sudah lama tidak makan ubi ungu ,” kata Makoto
”iya..aku diajarkan Minho kun membuatnya,” chie tertawa
Makoto berusaha biasa terhadap sikap chie yang over happy..
“chie chan pintar ya?,” puji Makoto
”iya.. nanti kalau gak pintar..sama Minho kun gak boleh ada anak kecil disini,” dia menunjuk perutnya sendiri
Ken mau tertawa..tapi dia tahan tahan..
”sirupnya juga enak,” kata Jerry,”manisnya sedang loh”
”itu sirup kiwi,” balas chie,”aku membuatnya diajarkan Minho kun seperti ini: 1 kilogram buah kiwi, harus aku taruh di blender, lalu dihancurkan.. terus nanti dimasak sebentar saja, tidak boleh lama lama.. kata Minho kun hanya 15 menit... lalu ditambah gula khusus yang tidak manis..lalu ditambah sedikit rumput laut biar mengental.. setelah itu..jadi sirupnya..didinginkan, begini..”
Chie malah bercerita cara membuat sirup yang diajarkan Minho padanya. Jerry balas dengan senyum,”kapan kapan pacarku diajari ya.. sama chie chan”
”bener gitu caranya ya?,” tanya Jerry ke Minho.
”ya..tepat banget dia jelasinnya,” balas Minho..
”makin ada kemajuan jadi Nyonya Minho.. tinggal bikin anak kecil,”Ken menggoda lagi. Minho melotot lagi padanya..
”jalan yuk? Takut nanti film nya sudah diputar,” ajak jerry ke semuanya
”chie chan..mau kan..jalan jalan? Minho kun juga ikut,” kata Ken
Chie melihat wajah Minho,Minho senyum,”iya..kita lihat film di theater,” kata Minho
“chie chan ambil topi dilemari dulu,sana,” lanjut Minho
Tak berapa lama, dia kembali tidak dengan topi..tapi dengan ikat rambut, dia berikan pada Minho. Minho membantunya menguncir atas..
Makoto dan Kitahara Cuma senyum lihat kelakuan chie yang masih seperti anak kecil..

”mudah mudahan gak terlambat nih...kalau terlambat, kita makan diluar saja,” kata Jerry
”nanti ini gimana?,” Minho menunjuk pada chie
”cari restaurant banyak sayurannya,” jawab Jerry
Mereka lalu menuju teater...minggu justru banyak sekali pasangan yang menonton..
”banyak orang sekali, Minho kun,”chie berbisik pada Minho..
”tenang saja ya,chie chan..kan dekat aku,” senyum Minho
Entah kenapa, saat itu, suasana teater diluar sangat ramai sekali..mungkin karena primier, perdana sebuah film hollywood..
”aku saja yang beli tiket..kalian disini saja,” kata Jerry
”aku mau ke toilet,” bisik chie pada Minho,”aku tidak tahan lagi,Minho kun”
Minho pamit pada Ken dan lainnya,”mau ke toilet dulu”
Minho mengantar chie ke toilet.. yang ada dekat lorong..kebetulan Minho juga ingin ke toilet..jadi mereka berpisah..
”nanti kita bertemu lagi disini ya?,” kata Minho. Chie mengangguk, lalu dia menuju toilet wanita..
Minho agak lama di toilet..dan ketika chie keluar, ternyata dia nyasar ke lorong yang lain..yang justru ke parkir..
”Minho kun..aku dimana?,” katanya panik.. dia lalu mencari cari jalan..
Ada segerombolan cowok yang sedang memarkir mobil melihatnya panik, lalu mendekat
”hi..cari siapa?,” kata salah seorang cowok..
Chie panik..dia ingat kata-kata Minho dan Jerry, kalau bertemu lelaki harus hati-hati..
Dia buru buru teriak,”tolong aku!,” lalu dia berusaha lari, tapi tangan cowok itu keburu menangkap Chie..
Lalu chie dipeluk dan dicium paksa..,”aku tidak mau.. aku Cuma mau dipeluk Minho kun!,” dia berteriak teriak..
Minho menunggu dia yang daritadi tidak juga ada,”kemana ya?apa dia nyasar?”
Minho bertanya pada seorang wanita yang habis keluar toilet,”lihat perempuan setinggi ini, kulitnya pucat dan kuncir atas?”. Wanita itu menggeleng..
Minho panik..buru buru dia keluar dari lorong..
Sementara diparkiran yang sepi.. cowok cowok itu berusaha menarik chie ke dalam salahsatu mobil
”Tolong aku!!,” chie hanya bisa berteriak.. dia berteriak berkali kali..tetapi parkir memang sepi.. mulutnya dibekap oleh salah satu cowok, lalu chie menggigitnya
”cewek setan!,” kata cowok itu teriak
Chie berusaha lari.. menuju lorong yang dia tadi keluar lagi..
Ternyata dia menemukan Minho juga sedang menuju lorong parkir..
”chie chan!,” Minho buru buru menghampiri..dia lihat rambut chie acak acakan
“Minho kun,huhuhuhu,” dia langsung memeluk Minho dan nangis.. bertepatan dengan itu, tiga lelaki yang tadi ketahuan oleh Minho sedang mengejar Chie
”mau apa kalian sama pacar ku?,” Minho lantang
”pacarmu sendiri kok..yang mau sama kita,” kata salahsatu cowok
”pacarku gak begitu, sialan!,” Minho marah, teriak
”ooo...pacarmu autis kali ya??bisanya Cuma teriak ”tolong aku”,” kata seorang cowok sambil meledek  
”kasian..cantik cantik autis,” ledek seorang lagi
Minho benar benar marah..”chie chan tunggu disini..mereka lelaki jahat,” kata Minho
”aku takut, aku dipaksa” chie masih nangis ketakutan
Minho melepas pelukan chie,”tenang ya”, lalu dia menghampiri mereka, main tonjok salah satunya sampai mukanya bengap..
Cowok satu lagi maju..berusaha menonjok minho..tetapi malah dipelintir tangannya oleh Minho..
”jangan kurang ajar sama pacarku..kalian apakan?,” Minho berhasil memelintir tangan salah satu dari mereka
”tidak mengaku..tangan mu patah,” lanjutnya.. cowok yang dipelintir kesakitan..
”mengaku! Atau benar benar kupatahkan!,” lanjutnya lagi,”belum pernah lawan karateka dengan Dan 2 kan?,” Minho senyum licik..
”krek,” suara salahsatu tulang jari patah.. cowok itu pun teriak teriak kesakitan..
”maaf..maaf,” kata cowok yang dipelintir itu.. dua cowok yang lain takut
”maju kalian semua kalau berani!,” Minho malah menantang..Minho lalu melepaskan pelintiran tangannya, lalu menendang cowok itu dari belakang..
”berani muncul lagi di depanku..mati kalian!,” ancam Minho..lalu mereka kabur lewat parkir lagi
”brengsek,” muka Minho benar benar merah, marah..
Chie menangis berjongkok,bersandar di dinding lorong..
”sudah ya..sudah..gak apa apa, chie chan,”Minho membantunya berdiri dan memeluknya..
”aku takut, Minho kun..mereka jahat,” kata chie masih menangis
”kan sekarang sudah aman, chie chan.. jangan nangis lagi,” Minho mengelus elus kepalanya, lalu mengajaknya keluar dari lorong toilet
Ken, Jerry dan kedua pacar mereka kaget melihat Chie kusut dan nangis di pelukan Minho..
”almost be a victim of abuse,” kata Minho datar
“oh..kita batalkan aja nontonnya?,” tanya Jerry..”filmnya keras..takutnya dia trauma”
“kita istirahat aja deh..gak nonton juga gak apa..bisa kapan kapan,” kata Kitahara
”kasian chie chan,”Makoto mengelus elus rambutnya chie,”aku benarkan lagi kuncir rambutnya ya..aku bantu”
”kita cari kafe saja..minum,” kata Ken.. mereka akhirnya tidak jadi menonton..
Chie benar benar masih trauma..di kafe pun dia malah terus saja menutupi wajahnya di pelukan Minho
”aduh..kayaknya harus pulang aja deh..kasih obat anti depressan,” kata Minho
”maaf ya..semuanya,”lanjutnya
”gak apa, Minho kun..kita kan bisa sama sama nonton di apartmen nya chie..nanti mampir dulu ke toko DVD,” kata Kitahara
”nah..iya deh..begitu aja..daripada repot,” kata Jerry
Setelah membayar minum, mereka pulang..

”kalian disini saja dulu..aku bawa dia ke kamar dulu,” kata Minho
Wajah chie benar benar tidak lepas dari dada Minho..dia terus menempelkan wajahnya, ketakutan..
”chie chan..ini sudah dikamar..jadi tidak usah takut lagi,” kata Minho, berusaha melepaskan pelukannya
”lihat,” Minho menegakkan wajah chie..wajahnya sembab ketakutan..
”chie chan gak usah takut ya..aku temani,” senyum Minho..dia mengangkat chie ke tempat tidur, lalu menarik selimut untuknya
”mereka jahat..mereka paksa peluk dan cium aku..takut,Minho kun,” chie masih menangis
”mereka sudah aku pukul..jadi tidak lagi ganggu chie chan,” Minho senyum membelai belai kepalanya
Jerry mengetuk pintu kamar, Minho mempersilahkan masuk
”kasih obat tidur saja dulu, sama penenangnya,” kata Jerry
”biar aku ambil..kotak obat dimana?masih ada stok kan?,”lanjutnya
Minho mengangguk dan menunjukkan tempatnya..
Jerry kembali dengan air minum dan obat..chie pun tidur setelah minum..

”kasian sekali dia..,” kata Jerry,”dia cerita sama kamu?,”
”dia dipaksa..dipeluk dan dicium, tadi cerita..itu yang bikin dia trauma,” balas Minho
”tapi aku sudah pukul, patahkan jari dan tendang salahsatu nya, ” lanjutnya lagi
”sadis juga kamu..kamu tebus lagi saja risperidon nya,” balas Jerry
”ya..nanti..malam ini dia mudah mudahan bisa tidur,” balas Minho lagi
”syukurlah dia tidak sampai dicelakai,” kata Ken..
”jangan sampai dia keluar dulu beberapa hari..takut dia masih stress dan trauma,” lanjutnya
Mereka menonton DVD di apartmen chie sampai malam..

Minho berbaring disamping chie dan dia sibuk membelai kepalanya chie..
Minho kun..,” chie bangun.. kerja obat tidurnya sudah habis..
Minho senyum,”aku disini..chie chan mau minum??atau lapar?aku sudah masak buat chie chan,”
“minum,” balas chie singkat. Minho mengambil gelas yang ditaruh di meja samping tempat tidur dan membantunya minum
”aku takut,” katanya lagi..
Minho memeluknya erat erat,”gak usah takut..kan ada aku”
”mereka jahat,” chie nangis lagi..
”kan mereka sudah tidak ada,chie chan..aku minta maaf ya..lama di toilet, jadi gak tahu kalau chie chan salah jalan,” balas Minho
”mereka jahat,Minho kun,” kata chie lagi..mengulang kata kata itu lagi
”sudah ya..jangan diingat lagi..,” balas Minho..
Minho terus membelai rambutnya sampai chie tertidur kembali..
”memang tidak bisa ditinggalkan..brengsek sekali cowok cowok sialan itu,”Minho mengumpat..,”bisa lama kalau begini sembuhnya”, dan dia berusaha untuk tidur..