This is me....

Jumat, September 13, 2013

MY TWO ADORABLE WIVES (1st PART- PERAMPOKAN DAN HATI INI KEMANA?)

Seorang lelaki muda, tinggi, putih, umur sekitar 27 tahun berjalan bersama dengan seorang wanita yang sangat lembut dan anggun, lalu masuk ke dalam sebuah department store yang besar, penuh dengan counter counter ternama. Lelaki itu menggenggam tangan sang wanita, karena mereka memang suami isteri..
“nanti kamu mau aku belikan baju apa, sayang?,” kata lelaki itu
“apa saja, asalkan Minho yang pilih,” ujar wanita itu dengan suara lembut dan senyumnya yang manis
Mereka masuk dan mampir ke counter counter baju baju ternama dan mewah...
“atau.. bagaimana kalau kita beli dulu baju untuk mu ya??untukku gampang... kamu kan sedang hamil, “ senyum lelaki yang bernama Minho itu
Sang isteri yang bernama Han chan chan menggandeng tangan Minho dengan lembut..tangan kirinya memegang perutnya yang sudah mulai terlihat besar
“kita masuk sini,”kata Minho, masuk ke toko materna
Chan chan mengikuti langkahnya... sales counter mendatangi mereka dengan senyum
“siang tuan..nyonya..ada yang bisa aku bantu??,” kata nya ramah
“kami mencari baju tidur materna,” senyum chan chan
“ah...mari, silahkan..kami punya banyak koleksinya,” jawab sales
Lalu mereka ditunjukkan...
Sementara itu,seorang cewek masuk lagi.. counter memang ramai hari itu..banyak pembeli..
“anyyeong haseyo...aku mencari baju ukuran ini,” wanita itu menyerahkan kertas kepada sales counter
“anyyeong haseyo..selamat datang nyonya,” jawab sales counter
“aku bukan nyonya..nikahpun belum,” jawab cewek itu cuek dengan suara agak tinggi
Minhto yang kebetulan berada di dekatnya menoleh dan senyum pada cewek itu..tapi dia cuek saja..
“ada tidak??tolong dicarikan ya!,” kata cewek itu
Chan chan menoleh pada Minho,”ada apa,sayang??”
“ah..gak apa..hanya lucu saja lihat perempuan itu..mencari baju materna tapi dihubung hubungkan dengan statusnya,” senyum Minho
Lalu cewek itu berkeliling melihat lihat baju baju khusus ibu hamil..
Ketika disamping chan chan.. chan chan tidak sengaja menginjak kakinya
“aw.. sakit tau,” kata cewek itu
Chan chan minta maaf,”aku minta maaf, tidak sengaja,”
“baik,” jawab cewek itu singkat
Tak berapa lama, sales counter datang
“mungkin ini yang nyonya..ah,maaf..maksud saya, nona.. yang anda cari,” sales menunjukkan baju yang baru dia bawa
Cewek itu merentangkan baju materma itu,”ya.. bagus..sepertinya ni..aku tidak tahu model dan sebagainya..tapi aku minta ini saja untuk kakakku,”
Chan chan berbisik pada Minho,”sayang..sepertinya baju itu bagus juga..aku suka”
“mau??nanti aku minta sales carikan yang sama,” bisik Minho lagi

“sales..tolong carikan kami baju yang sama dengan baju yang dibeli nona ini,”Minho menghampiri sales dan senyum pada cewek yang bernama Shin Min Hyo itu..
Sales mengangguk dan berlalu..
“oh..kamu suka juga??ini saja buat isterimu dulu..aku gampang cari lagi,” jawab Min Hyo enteng memberikan pada Minho
“serius??kalau begitu..terima kasih,” Minho senyum dan menunduk hormat pada Min Hyo
Minhyo terus saja berlalu dan menuju sales yang tadi memberikan dia baju
“ah...baju yang tadi diambil sama cowok itu..jadi aku ambil baru..langsung bayar..ukuran yang sama...warna apa saja deh,” kata Minhyo
“baik, tunggu sebentar,” kata sales
“perempuan itu baik ya,sayang..dia langsung memberikan aku baju ini..aku suka warnanya,” kata chan chan bersuara lembut..

Min Hyo langsung menuju kasir, dia mengeluarkan dompetnya..
Tiba tiba ada 3 orang lelaki masuk ke dalam toko..
Mereka serentak memakai topeng lalu menodongkan senjata pada kasir.. salah seorang dari mereka teriak..
“diam kalian semua! Jangan ada yang bergerak!,” kata salahsatu dari mereka
“perampok,” kata Minho dalam hatinya
“menunduk semua... tiarap!!,” kata salahsatu perampok.. mereka benar benar mengacungkan senjata pada setiap pengunjung dan sales toko yang ada disitu..
“menunduk sayang.. turuti saja apa maunya mereka,” Minho menyuruh isterinya menunduk
Chan chan menangis, wajahnya pucat.. dia menuruti saja apa kata Minho
“aku takut, sayang..,” katanya
“tenang, pasti polisi akan datang,” jawab Minho menggenggam tangan isterinya
Minhyo yang kebetulan ada dekat seorang perampok ditodongkan ujung sejata perampok itu.. dia tenang.. menaruh dompet dan tas ranselnya di bawah..
“jongkok!,” perintah salahsatu perampok
Pelan pelan dia jongkok.. menuruti apa kata perampok itu
“aduh..bawanya senjata FN begitu..apa aku bisa ya??,” kata Minhyo dalam hati
“harus ada orang yang bisa bantu aku.. polisi kemana?? Apa security gak tahu??,”
“mana brankas uang??,” kata salahseorang perampok pada sales
Sales gugup menjawab,”kaa mii..tidak punya, tuan”
“bohong!!,” teriak salah seorang sambil menodongkan tepat di ujung hidung sales
Sales itu pingsan
“aduh..pakai acara pingsan segala..bukannya buru buru dicari,” keluh Minhyo masih berjongkok
Minhyo melihat kaki kaki mereka karena dia berjongkok
“perhitunganku harus tepat nih.. humm.. senpi ada di tas.. tapi susah sekali diambilnya”, keluhnya
“kalau tidak mau.. baiklah!,” perampok menarik salah seorang cewek dan ternyata itu adalah Chan chan!
Chan chan berteriak ketakutan, Minho mencegah perampok itu tapi dia malah ditodong senpi FN perampok itu,“diam kamu.. atau kamu yang mati!,”
“nampyeon.. tolong aku!!,” chan chan menangis
Minho panik di bawah todongan senjata,”tenang, sayang..tenang,” dia berusaha menenangkan chan chan yang menangis
“wah.. cewek hamil itu yang ditodong,” kata Minhyo dalam hati
“mana brankas kalian?? Atau cewek ini yang mati!,” ancam perampok lagi pada sales yang lain
Sales itu gemetaran menuju sebuah kotak yang ternyata ada di dekat meja kasir..
“cepat buka!,” salahsatu perampok menghampiri
Satu jaga di luar, satu menghampiri kasir ke brankas dan satu lagi menodong chan chan
Minhyo berfikir keras,”yang mana dulu yang harus disikat?? Satu di pintu sulit karena terhalang beberapa baju, bisa bisa aku yang mati ditembak.. akurasi FN lebih dari Colt.. satu menodong cewek itu.. agak jauh dari ku, dia bisa bunuh cewek itu duluan, kecuali aku nekat meloncat ke meja lalu menembak dia atau menendang tepat di kepalanya dan merebut senpi nya lalu tembak yang di depan pintu, satu lagi di kasir..lebih dekat, mudah mudahan dia membelakangiku jadi langsung bisa aku patahkan lehernya”
Kasir sibuk membuka kunci brankas.. dan akhirnya terbuka.. sang perampok memberikannya semacam kantong untuk dimasukkan uang ke sana..
“semuanya.. cepat!!,”

Minhyo melirik bayangan di bawah dekat kasir.. ,”sepertinya dia sedang menunduk,”
Lalu dia melihat tingkah perampok satu lagi yang sedang menyandera Chan chan..
Chan chan menangis tanpa keluar air mata..dia berharap tidak ditembak..
Minho benar benar tidak tahu harus berbuat apa pada isterinya..
“ah..baiklah.. kolong meja kasir ini cukup luas..aku harus cepat menendang kakinya lalu naik dan merebut senpinya,”
“1..2...3!,”
Kaki minhyo tiba tiba dengan sangat cepat masuk menendang kaki sang perampok, perampok itu kehilangan keseimbangan..
Ternyata perampok yang sedang menodong chan chan malah berusaha menembak Minhyo yang sudah lebih dulu cepat loncat ke belakang meja dan..
“dor!,” dari balik meja dan tumpukan uang yang sudah beberapa ratus lembarnya terbang kemana-mana.. muncul suara tembakan..
Sales yang membuka kunci brankas berteriak teriak panik..
Semuanya panik.. berteriak.. tak terkecuali si sales kasir yang memasukkan uang ke dalam kantong..
“diam semuanya!! Jangan teriak!!,” teriak perampok yang di depan  pintu..
Perampok yang tadi menodongkan senpi ke chan chan menggesernya, chan chan mengikuti arah tubuhnya perampok itu menghampiri samping bawah meja kasir..
Minho makin panik wajahnya, takut isterinya ditembak
“nampyeon..tolong,” kata suara chan chan lirih pada minho
Minho benar benar tidak bisa bebrbuat apa apa..dia pasrah..

Perampok yang di depan pintu ikutan menghampiri..
Suasana hening karena tidak tahu, siapa yang mati.. Minhyo atau perampok itu..
Tiba tiba dari belakang meja, Minhyo berdiri dan menghamburkan peluru senpi FN ke perampok yang baru menghampiri dari depan pintu
“dor..dor!!,” suara tembakan tepat kena kepala ...
Perampok yang menodongkan senpinya ke chan chan panik.. dia menggeser tubuh chan chan dan wanita itu pun terjatuh

Minhyo dan perampok saling berhadap-hadapan.. sama sama menodongkan senpi mereka..
“tinggal kamu sendiri.. menyerah saja,” kata Minhyo tenang
Minho melihat isterinya yang jatuh.. chan chan takut dan pingsan..
Dia berusaha menghampiri isterinya...
“chan chan.. bangun!,” tapi ternyata memang isterinya shock dan pingsan..
Minhyo berusaha mencegahnya, dia menoleh pada Minho, “jangan!,”
Hal ini menjadi kesempatan untuk sang perampok menembakkan pelurunya.. tetapi terkena sesama senpi dan senpi Minhyo mental
“trang...,” suara senpi jatuh ke bawah
Minhyo mengangkat tangannya, dia menyerah
“ah..lelaki itu! Habislah aku..,” katanya dalam hati...berharap dia tidak segera ditembak supaya bisa bertindak lain dengan cepat..
“jangan bunuh perempuan itu.. bunuh saja aku,” Minho berdiri mendekati sang perampok yang sedang menodong Minhyo..
“aku bunuh kalian semuanya,” kata perampok itu
Mata dan senpi perampok itu tertuju pada Minho dan dia ingin menembaknya
Minhyo langsung sigap, dia menendang senpi itu dan..
Suara senpi kembali menyalak.. tapi salah sasaran, menuju pada kaca toko dan juga baju yang ada didalamnya, karena sudah terlebih dahulu ditendang oleh Minhyo...
“Hiat!!,”
Senpi perampok itu mental.. lantas dia kembali berusaha merebut senpinya tetapi minhyo mengalihkan perhatiannya dengan mengajaknya berantem..dia menedang perampok itu..

Polisi datang beberapa puluh orang dan mereka sudah diluar.. mereka mengepung sekitar toko.. tetapi melihat Minhyo sedang bertarung...
“bukannya itu kapten Shin Min Hyo??,” kata salah seorang polisi
“wah.. gila.. lagi apa dia di toko baju materna (hamil) ini?? Apa dia hamil sama Letnan Kim, pacarnya itu?,” sesama polisi malah bergossip sambil pasang barikade
“Perhatian! Kami dari kepolisian kota.. kalian menyerah saja!,” kata seorang polisi dengan menggunakan pengeras suara..
“pak Nam.. di dalam ada letnan Shin Min Hyo yang sedang berantem dengan seorang perampok”
“maju serbu..!,” perintah Nam Man Man.. kepala penyerbuan
Minhyo menendang perampok, perampok itu ternyata jago juga.. dia berhasil mengelak beberapa kali tendangan dari Minhyo dan berusaha menendang balik..
Mereka benar benar saling bertarung dan menjatuhkan..
Beberapa baju sengaja dilemparkan perampok itu untuk mengallihkan perhatian Minhyo ..
Minhyo sempat tertonjok karena matanya terhalangi tumpukan baju yang dilempar..
“kenapa sih.. kalian ini belum berani menyerbu??,” dalam hatinya, kesal dengan anak buah Nam Man Man..
Sales sales dan mengunjung yang masih ada disana semua teriak teriak panik
Akhirnya, ketika mereka sudah berada di dekat sebuah meja kaca.. Minhyo meloncat naik dan bertumpu pada meja kaca itu, lantas dia menendang dengan keras perampok itu
“hiaat~!,” dia beraksi dengan tendangan kuncian ke leher perampok..
“bruk!,” suara tubuh perampok limbung, lehernya hampir patah..
Minhyo buru buru memelintir tangan sang perampok..mengikatnya dengan baju..
Beberapa polisi langsung masuk sambil membawa senjata..

“kapten Shin Min hyo!,” teriak salah seorang polisi dan menghormat
Polisi lain langsung menghampiri Minhyo dan membantu menangkap perampok terakhir yang hidup..
“kalian ini bodoh. Perampokan di tengah kota dan di siang hari tidak bisa diatasi.. ku bilang letnan Kim biar kalian dihukum!,” balas Minhyo judes pada mereka
“siap!,”polisi itu menjawab
“seret semua nya keluar.. aku benci.. sengaja aku ambil cuti untuk pergi jalan jalan membantu kakak ku yang sedang persiapan kelahiran.. kalian malah gak bertugas dengan baik!,” bentak dan keluh Minhyo.. lalu dia menghampiri para pengunjung yang lain..
“kalian baik baik saja kan?? Tidak ada yang luka??,” katanya pada semua sales dan pengunjung.. ada yang pingsan, ada yang panik ketakutan dan menangis..

Kapten Nam datang menghampiri,”Kapten Shin!,” katanya menghormat
“perampokan..3 bersenjata FN.. dua tewas, 1 tertangkap hidup hidup,” Minhyo membalas hormat nya kapten Nam dan memberi laporan
“maafkan saya, kapten shin.. terlambat datang,” tunduk hormat Nam pada Minhyo
“tidak apa..beruntung semua selamat.. Cuma.. coba hampiri cewek yang sedang di dekat lelaki itu.. mereka suami isteri.. mungkin isterinya shock,” balas Minhyo
Kapten Nam dan Minhyo menghampiri Minho dan Chan chan
“bagaimana kondisi isterimu??,” kata Minhyo ramah sambil berjongkok memandang chan chan yang pingsan..
“dia pingsan,” kata Minho,”dia memang tidak bisa terlalu tegang, mudah sekali stess,” lanjutnya sambil mengelus elus wajah chan chan..
“petugas medis sebentar lagi akan datang.. tenanglah.. beri ruangan untuk dia,” lanjut Minhyo
“ambulans kapan datang?,” tanya Minhyo pada kapten Nam
“5 menit lagi, kapten,” jawab Nam
“polisi asuhan mu ini geraknya lambat, kapten Nam.. mereka harus di didik ulang,” kata Minhyo
“siap, kapten!,” jawab kapten Nam
Lantas petugas ambulans datang dan mereka membawa mayat mayat perampok dan juga menggotong chan chan ke dalam ambulans serta pengunjung yang masih pada histeris shock..

“anda ikut saja ke rumah sakit, Tuan.. biar isteri anda bisa sadar dan cepat pulih,” senyum Minhyo
“terima kasih.. kamu sudah menyelamatkan isteri ku dan yang lainnya,” jawab Minho
“tugas polisi, Tuan..,” balas Minhyo
Minho lalu ikut chan chan dan petugas medis ke ambulans menuju rumah sakit..

Para polisi sibuk membersihkan TKP dan mengolah peristiwa itu..
“annyeong haseyo, imja Minhyo,” Minhyo mendapat telepon dari letnan Kim, pacarnya
“aku baik, namja.. jangan khawatir..hanya saja, capek sekali dan lelah berantem, hahahaha,” Minhyo tertawa keras
“jadi.. seharusnya kan imja libur dan menikmati liburan,” balas Kim dari jauh
“aku mana bisa menikmati liburan jika didepan ku ada peristiwa seperti itu?? Ini saja aku hampir mati, namja!,” balasnya lagi
“tak ada yang luka kan dari kamu??,”
“tidak,” balas Minhyo senyum
“nanti malam kita makan malam ya, Imja.. eomma ku dan appa ku mau kenal dengan mu,” kata Letnan Kim
“apa?? Aku gak punya gaun dan sebagainya,” Minhyo panik
“aku rasa tidak perlu.. polisi tomboy sepertimu cukup berpakaian biasa saja... semi formal.. orangtua ku juga militer, jadi tidak terlalu perduli sekali soal penampilan,” balas Kim
“ya..ya.. baiklah, namja.. kirim salam untuk orangtua mu,”
“ya.. aku tunggu jam 7 malam.. aku jemput.. bye,” Kim menutup teleponnya

Kapten Nam senyum pada Minhyo
“jadi.. hubungan kalian makin serius ya??,” tanya Nam
Minhyo memukul pundak Nam,”ah! Polisi jangan banyak bergossip! Hahahaha”
“bagus kalau nona Shin bisa bersama dengan Letnan Kim.. dia orang yang baik, tegas dan semua rekan bisa menjadikannya teman,”
“ya.. tapi jangan menggosip tentang ku disini.. semua ini harus diselesaikan.. aku mau ke kantor dulu.. kalau sudah begini.. ya masuk kerja juga,” Minhyo menepuk nepuk pundak Nam lagi dan dia berlalu

Di kantor polisi bagian kriminalitas..
“harusnya lelaki yang tadi bersama isterinya itu datang kesini jadi saksi.. kok dia belum datang juga??,” Minhyo mencari cari Minho..
Dilihatnya memang tidak ada.. saksi semua dimintai keterangan..
Minhyo mengarahkan saksi supaya tidak panik dan menceritakan apa adanya yang terjadi tadi..
Para polisi administrasi sibuk dengan komputernya mengetik semua kejadian..
Tak berapa lama.. Minho datang juga..
“permisi,” dia menunduk hormat, minta ijin masuk ruangan
Minhyo menghampiri,”oh.. silahkan masuk, tuan..,” katanya ramah dengan senyum
“terima kasih,” balas Minho dan dia masuk
“silahkan duduk,” kata Minhyo ramah, lalu Minho duduk di depan meja yang ada tanda papan nama: Capt. Shin Min Hyo
“oh..dia seorang kapten,” kata Minho dalam hatinya..

Minhyo cengengesan sambil membereskan berkas berkas di depan mejanya yang masih berantakan
“ah, maaf Tuan.. dengan siapa namanya??”, basa basi Minhyo
“perkenalkan.. nama ku Lee Minho..,” kata Minho ramah
“aku Shin Min hyo,” Minhyo menunduk hormat dan senyum, tapi masih membereskan berkasnya
“maaf ya.. berantakan,, kemarin saya belum sempat bereskan,” katanya lagi
Lalu dia selesai membereskan dan duduk di depan Minho
“begini, tuan Lee.. kepolisian meminta tuan Lee membuat laporan sebagai saksi.. tinggal menulis kronologi..saya akan membantu mengetik disini untuk Tuan.. bagaimana pun.. justru dalam kasus tadi, malah isteri tuan yang coba di sandera,” senyum Minhyo
“baik..tidak apa, kapten Shin,” kata Minho ramah
“terima kasih,” balas Minhyo
Lalu Minhyo membuka laptopnya..
“ya.. kita mulai,” kata Minhyo.. lalu mereka berdua saling membuat laporan kejadian perkara...
Cukup lama sampai akhirnya,” selesai!”, kata Minhyo
Lalu dia menghubungkan laptopnya dengan printer dan mencetaknya..
“ini berkasnya.. mohon tuan Lee tanda tangan disini,” katanya lagi
Lalu Minho menandatangani berkas..
“sebentar ,Tuan.. aku harus men cap ini dulu,” kata Minhyo, dia bangun dan ke ruangan lain.. lalu kembali lagi..
“sudah selesai.. karena masih ada sisa 1 perampok yang hidup, jika ada persidangan, kemungkinan Tuan dan Nyonya Lee akan kami jadikan saksi untuk lebih memberatkan si pelaku,”
“tidak apa nyonya Shin,”
“wah.. aku belum jadi nyonya,” kata Minhyo cengengesan
“oh.. mohon maaf.. kalau begitu, Kapten Shin,” balas Minho menunduk hormat
“ah iya.. bagaimana keadaan isteri anda?? Sudah sadar??,” tanya Minhyo
“saya buatkan teh untuk Tuan Lee,” dia lalu berdiri dan membuat teh celup, dia membawa nya dan berikut bersama gula
“silahkan,” kata Minhyo ramah
“terima kasih,” Minho mengambil cangkir bagiannya..
“”dia sudah sadar.. tapi masih harus di rawat 1-2 hari karena tekanan darahnya drop dan shock berat,” jawab Minho
“Tuan Lee tidak usah khawatir.. biaya kami tanggung,” senyum Minhyo
“terima kasih..juga terima kasih atas bantuan Kapten Shin.. isteri saya selamat,” kata Minho menunduk hormat sambil duduk
“tidak apa, Tuan.. sudah tugas kami,” balas Minhyo ramah
“ya..mungkin kalau tidak ada kapten shin yang cepat bertindak.. isteri saya bisa mati,”
“ah.. gak usah terlalu di bahas, Tuan Lee.. dimanapun kami, anggota kepolisian, memang harus berusaha menolong jika ada kejadian seperti itu.. kebetulan saya sendiri di bagian kriminal.. ya, jadinya memang sebuah kewajiban,”
“jadi.. Kapten sendiri perempuan di bagian kriminal??,” tanya Minho heran
Minhyo mengiyakan, dan menggaruk kepalanya, cengengesan,”hahahaha..iya..begitulah”
Minho malah tertawa,”wah.. menarik sekali.. baru kali ini saya lihat”
Minho tiba tiba melipat tangannya di atas meja dan mendekat sedikit kepada Minhyo
“jadi, kapten.. bagaimana rasanya jadi perempuan satu satunya di divisi ini??,”
Minhyo biasa saja dengan pertanyaan Minho, dia menjawab,”laki laki atau perempuan sama saja perlakuannya,”
“wah.. kapten hebat.. aku salut!,” Minho mengacungkan jempolnya
“tapi saya tetap belajar dari senior senior saya, Tuan Lee,” balas Minhyo senyum
“sebaiknya sehabis ini, anda mengunjungi lagi isteri anda, tuan Lee.. supaya hatinya cepat terhibur dan cepat tenang,” lanjutnya lagi
“iya.. terima kasih, Kapten,” Minho senyum
“nah.. semuanya sudah selesai,” kata Minhyo
Minho berdiri dan menunduk hormat,”terima kasih banyak.. kalau ada kesempatan waktu.. saya ingin anda makan di restaurant saya, Kapten shin,”
Minho menegakkan kepalanya dan memberi kartu nama,”ini kartu nama saya.. saya berharap kita bisa bertukar kartu nama..agar saya dan isteri bisa menjamu anda sebagai rasa terima kasih kami,”
“wah.. merepotkan anda sekali saya ini, tuan Lee.. tidak usah,” Minhyo menolak kartu nama Minho, tetapi Minho memaksan menyimpannya dan meminta kartu nama Minhyo
Minhyo menuju laci meja dan mengambil kartu namanya, lalu diberikan pada Minho
“Lee Minho, Owner of Royale Park Hotel, Royale Emerald restaurant, Royale Diamond tender and trading Co, no hp: 0xxxxxxxxx” terlihat dalam tulisan kartu nama itu
“wah.. masih muda sudah jadi pemilik beberapa perusahaan,” kata Minhyo dalam hatinya
“saya terima kartu nama Tuan Lee, terima kasih,”
“datanglah kapan kapan ke restaurant kami.. saya dan isteri sangat senang, kalau perlu bersama dengan keluarga Kapten Shin,” kata Minho ramah
“ah..baiklah.. kalau ada kesempatan,” balas Minhyo
“saya permisi, “ Minho pamit dan keluar ruangan.. sepertinya dia kembali lagi ke RS..

Malamnya...Minhyo benar benar janji makan malam dengan pacarnya, Kim.. dia benar benar tidak memakai gaun..tapi hanya memakai dress sederhana berwarna peach muda dan sepatu datar, lalu mengikat rambutnya ke belakang dengan konde jepang..  dan ternyata.. dia dibawa Kim ke restauran dimana Minho sebagai pemilik..
“Royale emerald restaurant?,” tanya dia pada Kim
“ya..kenapa??kamu ada teman disana??,” tanya Kim balik
“iya..tadi itu kasusnya, salahseorang saksi pemilik restaurant itu..dia yang isterinya ditahan salahsatu perampok,”
“kamu hebat sekali, sayang..bisa menghadapi mereka sendirian,” senyum Kim pada Minhyo
“aku kan memperhitungkan dulu, Namja.. kalau gak begitu..aku juga gak yakin bisa melawan mereka,hahahaha”, Minhyo tertawa keras
Lantas mereka sampai..
“ramai sekali restaurant ini,”kata Minhyo berbisik pada Kim
“disini memang tidak pernah sepi..tapi kan setiap kita bisa punya privasi..tidak sembarangan sebelah tahu apa yang kita bicarakan...,” Kim bisik balik..
“memang ruangannya bersekat semua ya? seperti bilik bergaya jepang,” kata Minhyo
“kita pilih yang bergaya korea,hehehe,” balas Kim
Lantas dia menggenggam tangan Minhyo
Pelayan berbicara pada mereka,”sudah reservasi, tuan dan nyonya?,”
“sudah.. ini kartu reservasi kami, kami mendaftar via online,” jawab Kim
“silahkan... kami antarkan,” balas pelayan
Restaurant itu memang ada dua jenis..ada yang biasa seperti model meja bundar..ada yang berbentuk kamar kamar.. Kim memilih yang bentuk seperti kamar..
Di tengah lorong...ternyata mereka bertemu dengan Minho..Minho tersenyum pada mereka...
Tapi tak berapa lama..dia berbalik arah,”sebentar...maaf, ini nona Shin Min Hyo bukan??,” katanya ramah dan senyum
“Tuan Lee?? Wah...ternyata sedang disini ya,” kata Minhyo
“iya..aku pemilik restaurant ini,” balas Minho..,”datang dengan??,” dia melihat Kim
“pacar saya, hehehehe,” Minhyo cengengesan,”kenalan dulu,namja,” katanya pada Kim
Kim menunduk hormat,”annyeong haseyo... Kim Jin Hyu”
Minho membalas menunduk hormat,”silahkan menikmati hidangan restaurant kami,”
“ternyata benar ya.. Tuan lee pemiliknya?? ,” kata Minhyo
“iya..seperti janji saya..saya akan mentraktir anda, Nona Shin.. jadi, tidak usah membayar,” senyum Minho
“ah..tidak apa, Tuan Lee..saya kan sudah pesan sebelumnya,” balas Kim
“tidak usah, Tuan Kim..saya sudah janji pada diri saya dan nona Shin.. kalau saya ingin membalas budi..ini tidak seberapa, nona Shin sudah menyelamatkan nyawa isteri saya,” balas Minho
“silahkan,” Minho memandu mereka masuk ke dalam ruangan khusus yang bergaya korea kuno
“waah.. indah sekali interior dalam restaurant ini.. jadi..tiap kamar punya ciri khusus??,” tanya Minhyo
“ya.. tapi saya hanya menyediakan 3 interior budaya, korea, jepang dan china,” balas Minho
“bagus sekali,” puji Minhyo
“terima kasih.. pelayan, silahkan diservice dengan baik ya,” pinta Minho
“baik, Tuan..,” balas pelayan
“saya permisi, tuan Kim.. nona Shin,” Minho senyum dan berbalik badan, pamit..

“Shin Min Hyo manis sekali..sayang, dia sudah jadi pacar Kim Jin Hyu” Minho menggaruk garuk kepalanya sambil berlalu dari setiap ruangan vip restaurant..
 “ah..aku gak boleh lagi jadi lelaki brengsek..kasihan isteriku nanti,” lanjutnya lagi dalam hati..

Tak lama kemudian, orangtua Kim datang dan mereka berkenalan dan berbincang dengan Minhyo...
Minho pulang, ingin kembali ke RS, tapi pikirannya malah tertuju ke bayangan Minhyo yang dia lihat tadi manis sekali dengan pakaian yang sederhana..
“sssh.. ah.. aku harus bisa menghilangkan bayangan ini.. isteriku menunggu di Rumah sakit,” katanya.. lalu dia ngebut ke RS...