Seorang lelaki muda, tinggi, putih, umur
sekitar 27 tahun berjalan bersama dengan seorang wanita yang sangat lembut dan
anggun, lalu masuk ke dalam sebuah department store yang besar, penuh dengan
counter counter ternama. Lelaki itu menggenggam tangan sang wanita, karena
mereka memang suami isteri..
“nanti kamu mau aku belikan baju apa,
sayang?,” kata lelaki itu
“apa saja, asalkan Minho yang pilih,” ujar
wanita itu dengan suara lembut dan senyumnya yang manis
Mereka masuk dan mampir ke counter counter
baju baju ternama dan mewah...
“atau.. bagaimana kalau kita beli dulu
baju untuk mu ya??untukku gampang... kamu kan sedang hamil, “ senyum lelaki
yang bernama Minho itu
Sang isteri yang bernama Han chan chan
menggandeng tangan Minho dengan lembut..tangan kirinya memegang perutnya yang
sudah mulai terlihat besar
“kita masuk sini,”kata Minho, masuk ke
toko materna
Chan chan mengikuti langkahnya... sales
counter mendatangi mereka dengan senyum
“siang tuan..nyonya..ada yang bisa aku
bantu??,” kata nya ramah
“kami mencari baju tidur materna,” senyum
chan chan
“ah...mari, silahkan..kami punya banyak
koleksinya,” jawab sales
Lalu mereka ditunjukkan...
Sementara itu,seorang cewek masuk lagi..
counter memang ramai hari itu..banyak pembeli..
“anyyeong haseyo...aku mencari baju ukuran
ini,” wanita itu menyerahkan kertas kepada sales counter
“anyyeong haseyo..selamat datang nyonya,”
jawab sales counter
“aku bukan nyonya..nikahpun belum,” jawab
cewek itu cuek dengan suara agak tinggi
Minhto yang kebetulan berada di dekatnya
menoleh dan senyum pada cewek itu..tapi dia cuek saja..
“ada tidak??tolong dicarikan ya!,” kata
cewek itu
Chan chan menoleh pada Minho,”ada
apa,sayang??”
“ah..gak apa..hanya lucu saja lihat perempuan
itu..mencari baju materna tapi dihubung hubungkan dengan statusnya,” senyum
Minho
Lalu cewek itu berkeliling melihat lihat
baju baju khusus ibu hamil..
Ketika disamping chan chan.. chan chan
tidak sengaja menginjak kakinya
“aw.. sakit tau,” kata cewek itu
Chan chan minta maaf,”aku minta maaf,
tidak sengaja,”
“baik,” jawab cewek itu singkat
Tak berapa lama, sales counter datang
“mungkin ini yang nyonya..ah,maaf..maksud
saya, nona.. yang anda cari,” sales menunjukkan baju yang baru dia bawa
Cewek itu merentangkan baju materma itu,”ya..
bagus..sepertinya ni..aku tidak tahu model dan sebagainya..tapi aku minta ini
saja untuk kakakku,”
Chan chan berbisik pada
Minho,”sayang..sepertinya baju itu bagus juga..aku suka”
“mau??nanti aku minta sales carikan yang
sama,” bisik Minho lagi
“sales..tolong carikan kami baju yang sama
dengan baju yang dibeli nona ini,”Minho menghampiri sales dan senyum pada cewek
yang bernama Shin Min Hyo itu..
Sales mengangguk dan berlalu..
“oh..kamu suka juga??ini saja buat isterimu
dulu..aku gampang cari lagi,” jawab Min Hyo enteng memberikan pada Minho
“serius??kalau begitu..terima kasih,”
Minho senyum dan menunduk hormat pada Min Hyo
Minhyo terus saja berlalu dan menuju sales
yang tadi memberikan dia baju
“ah...baju yang tadi diambil sama cowok
itu..jadi aku ambil baru..langsung bayar..ukuran yang sama...warna apa saja
deh,” kata Minhyo
“baik, tunggu sebentar,” kata sales
“perempuan itu baik ya,sayang..dia
langsung memberikan aku baju ini..aku suka warnanya,” kata chan chan bersuara
lembut..
Min Hyo langsung menuju kasir, dia
mengeluarkan dompetnya..
Tiba tiba ada 3 orang lelaki masuk ke
dalam toko..
Mereka serentak memakai topeng lalu
menodongkan senjata pada kasir.. salah seorang dari mereka teriak..
“diam kalian semua! Jangan ada yang
bergerak!,” kata salahsatu dari mereka
“perampok,” kata Minho dalam hatinya
“menunduk semua... tiarap!!,” kata
salahsatu perampok.. mereka benar benar mengacungkan senjata pada setiap
pengunjung dan sales toko yang ada disitu..
“menunduk sayang.. turuti saja apa maunya
mereka,” Minho menyuruh isterinya menunduk
Chan chan menangis, wajahnya pucat.. dia
menuruti saja apa kata Minho
“aku takut, sayang..,” katanya
“tenang, pasti polisi akan datang,” jawab
Minho menggenggam tangan isterinya
Minhyo yang kebetulan ada dekat seorang
perampok ditodongkan ujung sejata perampok itu.. dia tenang.. menaruh dompet
dan tas ranselnya di bawah..
“jongkok!,” perintah salahsatu perampok
Pelan pelan dia jongkok.. menuruti apa
kata perampok itu
“aduh..bawanya senjata FN begitu..apa aku
bisa ya??,” kata Minhyo dalam hati
“harus ada orang yang bisa bantu aku..
polisi kemana?? Apa security gak tahu??,”
“mana brankas uang??,” kata salahseorang
perampok pada sales
Sales gugup menjawab,”kaa mii..tidak
punya, tuan”
“bohong!!,” teriak salah seorang sambil
menodongkan tepat di ujung hidung sales
Sales itu pingsan
“aduh..pakai acara pingsan
segala..bukannya buru buru dicari,” keluh Minhyo masih berjongkok
Minhyo melihat kaki kaki mereka karena dia
berjongkok
“perhitunganku harus tepat nih.. humm..
senpi ada di tas.. tapi susah sekali diambilnya”, keluhnya
“kalau tidak mau.. baiklah!,” perampok
menarik salah seorang cewek dan ternyata itu adalah Chan chan!
Chan chan berteriak ketakutan, Minho
mencegah perampok itu tapi dia malah ditodong senpi FN perampok itu,“diam
kamu.. atau kamu yang mati!,”
“nampyeon.. tolong aku!!,” chan chan
menangis
Minho panik di bawah todongan senjata,”tenang,
sayang..tenang,” dia berusaha menenangkan chan chan yang menangis
“wah.. cewek hamil itu yang ditodong,”
kata Minhyo dalam hati
“mana brankas kalian?? Atau cewek ini yang
mati!,” ancam perampok lagi pada sales yang lain
Sales itu gemetaran menuju sebuah kotak
yang ternyata ada di dekat meja kasir..
“cepat buka!,” salahsatu perampok
menghampiri
Satu jaga di luar, satu menghampiri kasir
ke brankas dan satu lagi menodong chan chan
Minhyo berfikir keras,”yang mana dulu yang
harus disikat?? Satu di pintu sulit karena terhalang beberapa baju, bisa bisa
aku yang mati ditembak.. akurasi FN lebih dari Colt.. satu menodong cewek itu..
agak jauh dari ku, dia bisa bunuh cewek itu duluan, kecuali aku nekat meloncat
ke meja lalu menembak dia atau menendang tepat di kepalanya dan merebut senpi
nya lalu tembak yang di depan pintu, satu lagi di kasir..lebih dekat, mudah mudahan
dia membelakangiku jadi langsung bisa aku patahkan lehernya”
Kasir sibuk membuka kunci brankas.. dan
akhirnya terbuka.. sang perampok memberikannya semacam kantong untuk dimasukkan
uang ke sana..
“semuanya.. cepat!!,”
Minhyo melirik bayangan di bawah dekat
kasir.. ,”sepertinya dia sedang menunduk,”
Lalu dia melihat tingkah perampok satu
lagi yang sedang menyandera Chan chan..
Chan chan menangis tanpa keluar air
mata..dia berharap tidak ditembak..
Minho benar benar tidak tahu harus berbuat
apa pada isterinya..
“ah..baiklah.. kolong meja kasir ini cukup
luas..aku harus cepat menendang kakinya lalu naik dan merebut senpinya,”
“1..2...3!,”
Kaki minhyo tiba tiba dengan sangat cepat
masuk menendang kaki sang perampok, perampok itu kehilangan keseimbangan..
Ternyata perampok yang sedang menodong
chan chan malah berusaha menembak Minhyo yang sudah lebih dulu cepat loncat ke
belakang meja dan..
“dor!,” dari balik meja dan tumpukan uang
yang sudah beberapa ratus lembarnya terbang kemana-mana.. muncul suara tembakan..
Sales yang membuka kunci brankas berteriak
teriak panik..
Semuanya panik.. berteriak.. tak
terkecuali si sales kasir yang memasukkan uang ke dalam kantong..
“diam semuanya!! Jangan teriak!!,” teriak
perampok yang di depan pintu..
Perampok yang tadi menodongkan senpi ke
chan chan menggesernya, chan chan mengikuti arah tubuhnya perampok itu
menghampiri samping bawah meja kasir..
Minho makin panik wajahnya, takut
isterinya ditembak
“nampyeon..tolong,” kata suara chan chan
lirih pada minho
Minho benar benar tidak bisa bebrbuat apa
apa..dia pasrah..
Perampok yang di depan pintu ikutan
menghampiri..
Suasana hening karena tidak tahu, siapa
yang mati.. Minhyo atau perampok itu..
Tiba tiba dari belakang meja, Minhyo
berdiri dan menghamburkan peluru senpi FN ke perampok yang baru menghampiri
dari depan pintu
“dor..dor!!,” suara tembakan tepat kena
kepala ...
Perampok yang menodongkan senpinya ke chan
chan panik.. dia menggeser tubuh chan chan dan wanita itu pun terjatuh
Minhyo dan perampok saling berhadap-hadapan..
sama sama menodongkan senpi mereka..
“tinggal kamu sendiri.. menyerah saja,”
kata Minhyo tenang
Minho melihat isterinya yang jatuh.. chan
chan takut dan pingsan..
Dia berusaha menghampiri isterinya...
“chan chan.. bangun!,” tapi ternyata
memang isterinya shock dan pingsan..
Minhyo berusaha mencegahnya, dia menoleh
pada Minho, “jangan!,”
Hal ini menjadi kesempatan untuk sang
perampok menembakkan pelurunya.. tetapi terkena sesama senpi dan senpi Minhyo
mental
“trang...,” suara senpi jatuh ke bawah
Minhyo mengangkat tangannya, dia menyerah
“ah..lelaki itu! Habislah aku..,” katanya
dalam hati...berharap dia tidak segera ditembak supaya bisa bertindak lain
dengan cepat..
“jangan bunuh perempuan itu.. bunuh saja
aku,” Minho berdiri mendekati sang perampok yang sedang menodong Minhyo..
“aku bunuh kalian semuanya,” kata perampok
itu
Mata dan senpi perampok itu tertuju pada
Minho dan dia ingin menembaknya
Minhyo langsung sigap, dia menendang senpi
itu dan..
Suara senpi kembali menyalak.. tapi salah
sasaran, menuju pada kaca toko dan juga baju yang ada didalamnya, karena sudah
terlebih dahulu ditendang oleh Minhyo...
“Hiat!!,”
Senpi perampok itu mental.. lantas dia
kembali berusaha merebut senpinya tetapi minhyo mengalihkan perhatiannya dengan
mengajaknya berantem..dia menedang perampok itu..
Polisi datang beberapa puluh orang dan
mereka sudah diluar.. mereka mengepung sekitar toko.. tetapi melihat Minhyo
sedang bertarung...
“bukannya itu kapten Shin Min Hyo??,” kata
salah seorang polisi
“wah.. gila.. lagi apa dia di toko baju
materna (hamil) ini?? Apa dia hamil sama Letnan Kim, pacarnya itu?,” sesama
polisi malah bergossip sambil pasang barikade
“Perhatian! Kami dari kepolisian kota..
kalian menyerah saja!,” kata seorang polisi dengan menggunakan pengeras suara..
“pak Nam.. di dalam ada letnan Shin Min
Hyo yang sedang berantem dengan seorang perampok”
“maju serbu..!,” perintah Nam Man Man..
kepala penyerbuan
Minhyo menendang perampok, perampok itu
ternyata jago juga.. dia berhasil mengelak beberapa kali tendangan dari Minhyo
dan berusaha menendang balik..
Mereka benar benar saling bertarung dan
menjatuhkan..
Beberapa baju sengaja dilemparkan perampok
itu untuk mengallihkan perhatian Minhyo ..
Minhyo sempat tertonjok karena matanya
terhalangi tumpukan baju yang dilempar..
“kenapa sih.. kalian ini belum berani
menyerbu??,” dalam hatinya, kesal dengan anak buah Nam Man Man..
Sales sales dan mengunjung yang masih ada
disana semua teriak teriak panik
Akhirnya, ketika mereka sudah berada di
dekat sebuah meja kaca.. Minhyo meloncat naik dan bertumpu pada meja kaca itu,
lantas dia menendang dengan keras perampok itu
“hiaat~!,” dia beraksi dengan tendangan
kuncian ke leher perampok..
“bruk!,” suara tubuh perampok limbung,
lehernya hampir patah..
Minhyo buru buru memelintir tangan sang
perampok..mengikatnya dengan baju..
Beberapa polisi langsung masuk sambil
membawa senjata..
“kapten Shin Min hyo!,” teriak salah
seorang polisi dan menghormat
Polisi lain langsung menghampiri Minhyo
dan membantu menangkap perampok terakhir yang hidup..
“kalian ini bodoh. Perampokan di tengah
kota dan di siang hari tidak bisa diatasi.. ku bilang letnan Kim biar kalian
dihukum!,” balas Minhyo judes pada mereka
“siap!,”polisi itu menjawab
“seret semua nya keluar.. aku benci..
sengaja aku ambil cuti untuk pergi jalan jalan membantu kakak ku yang sedang
persiapan kelahiran.. kalian malah gak bertugas dengan baik!,” bentak dan keluh
Minhyo.. lalu dia menghampiri para pengunjung yang lain..
“kalian baik baik saja kan?? Tidak ada
yang luka??,” katanya pada semua sales dan pengunjung.. ada yang pingsan, ada
yang panik ketakutan dan menangis..
Kapten Nam datang menghampiri,”Kapten
Shin!,” katanya menghormat
“perampokan..3 bersenjata FN.. dua tewas,
1 tertangkap hidup hidup,” Minhyo membalas hormat nya kapten Nam dan memberi
laporan
“maafkan saya, kapten shin.. terlambat
datang,” tunduk hormat Nam pada Minhyo
“tidak apa..beruntung semua selamat..
Cuma.. coba hampiri cewek yang sedang di dekat lelaki itu.. mereka suami
isteri.. mungkin isterinya shock,” balas Minhyo
Kapten Nam dan Minhyo menghampiri Minho
dan Chan chan
“bagaimana kondisi isterimu??,” kata
Minhyo ramah sambil berjongkok memandang chan chan yang pingsan..
“dia pingsan,” kata Minho,”dia memang
tidak bisa terlalu tegang, mudah sekali stess,” lanjutnya sambil mengelus elus
wajah chan chan..
“petugas medis sebentar lagi akan datang..
tenanglah.. beri ruangan untuk dia,” lanjut Minhyo
“ambulans kapan datang?,” tanya Minhyo
pada kapten Nam
“5 menit lagi, kapten,” jawab Nam
“polisi asuhan mu ini geraknya lambat,
kapten Nam.. mereka harus di didik ulang,” kata Minhyo
“siap, kapten!,” jawab kapten Nam
Lantas petugas ambulans datang dan mereka
membawa mayat mayat perampok dan juga menggotong chan chan ke dalam ambulans
serta pengunjung yang masih pada histeris shock..
“anda ikut saja ke rumah sakit, Tuan..
biar isteri anda bisa sadar dan cepat pulih,” senyum Minhyo
“terima kasih.. kamu sudah menyelamatkan
isteri ku dan yang lainnya,” jawab Minho
“tugas polisi, Tuan..,” balas Minhyo
Minho lalu ikut chan chan dan petugas
medis ke ambulans menuju rumah sakit..
Para polisi sibuk membersihkan TKP dan
mengolah peristiwa itu..
“annyeong haseyo, imja Minhyo,” Minhyo
mendapat telepon dari letnan Kim, pacarnya
“aku baik, namja.. jangan khawatir..hanya
saja, capek sekali dan lelah berantem, hahahaha,” Minhyo tertawa keras
“jadi.. seharusnya kan imja libur dan
menikmati liburan,” balas Kim dari jauh
“aku mana bisa menikmati liburan jika
didepan ku ada peristiwa seperti itu?? Ini saja aku hampir mati, namja!,” balasnya
lagi
“tak ada yang luka kan dari kamu??,”
“tidak,” balas Minhyo senyum
“nanti malam kita makan malam ya, Imja..
eomma ku dan appa ku mau kenal dengan mu,” kata Letnan Kim
“apa?? Aku gak punya gaun dan sebagainya,”
Minhyo panik
“aku rasa tidak perlu.. polisi tomboy
sepertimu cukup berpakaian biasa saja... semi formal.. orangtua ku juga
militer, jadi tidak terlalu perduli sekali soal penampilan,” balas Kim
“ya..ya..
baiklah, namja.. kirim salam untuk orangtua mu,”
“ya.. aku tunggu
jam 7 malam.. aku jemput.. bye,” Kim menutup teleponnya
Kapten Nam senyum
pada Minhyo
“jadi.. hubungan
kalian makin serius ya??,” tanya Nam
Minhyo memukul
pundak Nam,”ah! Polisi jangan banyak bergossip! Hahahaha”
“bagus kalau nona
Shin bisa bersama dengan Letnan Kim.. dia orang yang baik, tegas dan semua
rekan bisa menjadikannya teman,”
“ya.. tapi jangan
menggosip tentang ku disini.. semua ini harus diselesaikan.. aku mau ke kantor
dulu.. kalau sudah begini.. ya masuk kerja juga,” Minhyo menepuk nepuk pundak
Nam lagi dan dia berlalu
Di kantor polisi
bagian kriminalitas..
“harusnya lelaki
yang tadi bersama isterinya itu datang kesini jadi saksi.. kok dia belum datang
juga??,” Minhyo mencari cari Minho..
Dilihatnya memang
tidak ada.. saksi semua dimintai keterangan..
Minhyo mengarahkan
saksi supaya tidak panik dan menceritakan apa adanya yang terjadi tadi..
Para polisi
administrasi sibuk dengan komputernya mengetik semua kejadian..
Tak berapa lama..
Minho datang juga..
“permisi,” dia
menunduk hormat, minta ijin masuk ruangan
Minhyo
menghampiri,”oh.. silahkan masuk, tuan..,” katanya ramah dengan senyum
“terima kasih,”
balas Minho dan dia masuk
“silahkan duduk,”
kata Minhyo ramah, lalu Minho duduk di depan meja yang ada tanda papan nama: Capt.
Shin Min Hyo
“oh..dia seorang
kapten,” kata Minho dalam hatinya..
Minhyo
cengengesan sambil membereskan berkas berkas di depan mejanya yang masih
berantakan
“ah, maaf Tuan..
dengan siapa namanya??”, basa basi Minhyo
“perkenalkan..
nama ku Lee Minho..,” kata Minho ramah
“aku Shin Min
hyo,” Minhyo menunduk hormat dan senyum, tapi masih membereskan berkasnya
“maaf ya..
berantakan,, kemarin saya belum sempat bereskan,” katanya lagi
Lalu dia selesai
membereskan dan duduk di depan Minho
“begini, tuan
Lee.. kepolisian meminta tuan Lee membuat laporan sebagai saksi.. tinggal
menulis kronologi..saya akan membantu mengetik disini untuk Tuan.. bagaimana
pun.. justru dalam kasus tadi, malah isteri tuan yang coba di sandera,” senyum
Minhyo
“baik..tidak apa,
kapten Shin,” kata Minho ramah
“terima kasih,” balas
Minhyo
Lalu Minhyo
membuka laptopnya..
“ya.. kita
mulai,” kata Minhyo.. lalu mereka berdua saling membuat laporan kejadian
perkara...
Cukup lama sampai
akhirnya,” selesai!”, kata Minhyo
Lalu dia
menghubungkan laptopnya dengan printer dan mencetaknya..
“ini berkasnya..
mohon tuan Lee tanda tangan disini,” katanya lagi
Lalu Minho
menandatangani berkas..
“sebentar ,Tuan..
aku harus men cap ini dulu,” kata Minhyo, dia bangun dan ke ruangan lain.. lalu
kembali lagi..
“sudah selesai..
karena masih ada sisa 1 perampok yang hidup, jika ada persidangan, kemungkinan
Tuan dan Nyonya Lee akan kami jadikan saksi untuk lebih memberatkan si pelaku,”
“tidak apa nyonya
Shin,”
“wah.. aku belum
jadi nyonya,” kata Minhyo cengengesan
“oh.. mohon
maaf.. kalau begitu, Kapten Shin,” balas Minho menunduk hormat
“ah iya..
bagaimana keadaan isteri anda?? Sudah sadar??,” tanya Minhyo
“saya buatkan teh
untuk Tuan Lee,” dia lalu berdiri dan membuat teh celup, dia membawa nya dan
berikut bersama gula
“silahkan,” kata
Minhyo ramah
“terima kasih,”
Minho mengambil cangkir bagiannya..
“”dia sudah
sadar.. tapi masih harus di rawat 1-2 hari karena tekanan darahnya drop dan
shock berat,” jawab Minho
“Tuan Lee tidak
usah khawatir.. biaya kami tanggung,” senyum Minhyo
“terima
kasih..juga terima kasih atas bantuan Kapten Shin.. isteri saya selamat,” kata
Minho menunduk hormat sambil duduk
“tidak apa,
Tuan.. sudah tugas kami,” balas Minhyo ramah
“ya..mungkin
kalau tidak ada kapten shin yang cepat bertindak.. isteri saya bisa mati,”
“ah.. gak usah
terlalu di bahas, Tuan Lee.. dimanapun kami, anggota kepolisian, memang harus
berusaha menolong jika ada kejadian seperti itu.. kebetulan saya sendiri di
bagian kriminal.. ya, jadinya memang sebuah kewajiban,”
“jadi.. Kapten
sendiri perempuan di bagian kriminal??,” tanya Minho heran
Minhyo
mengiyakan, dan menggaruk kepalanya, cengengesan,”hahahaha..iya..begitulah”
Minho malah
tertawa,”wah.. menarik sekali.. baru kali ini saya lihat”
Minho tiba tiba
melipat tangannya di atas meja dan mendekat sedikit kepada Minhyo
“jadi, kapten..
bagaimana rasanya jadi perempuan satu satunya di divisi ini??,”
Minhyo biasa saja
dengan pertanyaan Minho, dia menjawab,”laki laki atau perempuan sama saja
perlakuannya,”
“wah.. kapten
hebat.. aku salut!,” Minho mengacungkan jempolnya
“tapi saya tetap
belajar dari senior senior saya, Tuan Lee,” balas Minhyo senyum
“sebaiknya
sehabis ini, anda mengunjungi lagi isteri anda, tuan Lee.. supaya hatinya cepat
terhibur dan cepat tenang,” lanjutnya lagi
“iya.. terima
kasih, Kapten,” Minho senyum
“nah.. semuanya
sudah selesai,” kata Minhyo
Minho berdiri dan
menunduk hormat,”terima kasih banyak.. kalau ada kesempatan waktu.. saya ingin
anda makan di restaurant saya, Kapten shin,”
Minho menegakkan
kepalanya dan memberi kartu nama,”ini kartu nama saya.. saya berharap kita bisa
bertukar kartu nama..agar saya dan isteri bisa menjamu anda sebagai rasa terima
kasih kami,”
“wah.. merepotkan
anda sekali saya ini, tuan Lee.. tidak usah,” Minhyo menolak kartu nama Minho,
tetapi Minho memaksan menyimpannya dan meminta kartu nama Minhyo
Minhyo menuju
laci meja dan mengambil kartu namanya, lalu diberikan pada Minho
“Lee Minho, Owner
of Royale Park Hotel, Royale Emerald restaurant, Royale Diamond tender and
trading Co, no hp: 0xxxxxxxxx” terlihat dalam tulisan kartu nama itu
“wah.. masih muda
sudah jadi pemilik beberapa perusahaan,” kata Minhyo dalam hatinya
“saya terima
kartu nama Tuan Lee, terima kasih,”
“datanglah kapan
kapan ke restaurant kami.. saya dan isteri sangat senang, kalau perlu bersama
dengan keluarga Kapten Shin,” kata Minho ramah
“ah..baiklah..
kalau ada kesempatan,” balas Minhyo
“saya permisi, “
Minho pamit dan keluar ruangan.. sepertinya dia kembali lagi ke RS..
Malamnya...Minhyo
benar benar janji makan malam dengan pacarnya, Kim.. dia benar benar tidak
memakai gaun..tapi hanya memakai dress sederhana berwarna peach muda dan sepatu
datar, lalu mengikat rambutnya ke belakang dengan konde jepang.. dan ternyata.. dia dibawa Kim ke restauran
dimana Minho sebagai pemilik..
“Royale emerald
restaurant?,” tanya dia pada Kim
“ya..kenapa??kamu
ada teman disana??,” tanya Kim balik
“iya..tadi itu
kasusnya, salahseorang saksi pemilik restaurant itu..dia yang isterinya ditahan
salahsatu perampok,”
“kamu hebat
sekali, sayang..bisa menghadapi mereka sendirian,” senyum Kim pada Minhyo
“aku kan
memperhitungkan dulu, Namja.. kalau gak begitu..aku juga gak yakin bisa melawan
mereka,hahahaha”, Minhyo tertawa keras
Lantas mereka
sampai..
“ramai sekali
restaurant ini,”kata Minhyo berbisik pada Kim
“disini memang
tidak pernah sepi..tapi kan setiap kita bisa punya privasi..tidak sembarangan
sebelah tahu apa yang kita bicarakan...,” Kim bisik balik..
“memang
ruangannya bersekat semua ya? seperti bilik bergaya jepang,” kata Minhyo
“kita pilih yang
bergaya korea,hehehe,” balas Kim
Lantas dia
menggenggam tangan Minhyo
Pelayan berbicara
pada mereka,”sudah reservasi, tuan dan nyonya?,”
“sudah.. ini
kartu reservasi kami, kami mendaftar via online,” jawab Kim
“silahkan... kami
antarkan,” balas pelayan
Restaurant itu
memang ada dua jenis..ada yang biasa seperti model meja bundar..ada yang
berbentuk kamar kamar.. Kim memilih yang bentuk seperti kamar..
Di tengah
lorong...ternyata mereka bertemu dengan Minho..Minho tersenyum pada mereka...
Tapi tak berapa
lama..dia berbalik arah,”sebentar...maaf, ini nona Shin Min Hyo bukan??,”
katanya ramah dan senyum
“Tuan Lee??
Wah...ternyata sedang disini ya,” kata Minhyo
“iya..aku pemilik
restaurant ini,” balas Minho..,”datang dengan??,” dia melihat Kim
“pacar saya,
hehehehe,” Minhyo cengengesan,”kenalan dulu,namja,” katanya pada Kim
Kim menunduk
hormat,”annyeong haseyo... Kim Jin Hyu”
Minho membalas
menunduk hormat,”silahkan menikmati hidangan restaurant kami,”
“ternyata benar
ya.. Tuan lee pemiliknya?? ,” kata Minhyo
“iya..seperti
janji saya..saya akan mentraktir anda, Nona Shin.. jadi, tidak usah membayar,”
senyum Minho
“ah..tidak apa,
Tuan Lee..saya kan sudah pesan sebelumnya,” balas Kim
“tidak usah, Tuan
Kim..saya sudah janji pada diri saya dan nona Shin.. kalau saya ingin membalas
budi..ini tidak seberapa, nona Shin sudah menyelamatkan nyawa isteri saya,”
balas Minho
“silahkan,” Minho
memandu mereka masuk ke dalam ruangan khusus yang bergaya korea kuno
“waah.. indah
sekali interior dalam restaurant ini.. jadi..tiap kamar punya ciri khusus??,”
tanya Minhyo
“ya.. tapi saya
hanya menyediakan 3 interior budaya, korea, jepang dan china,” balas Minho
“bagus sekali,”
puji Minhyo
“terima kasih..
pelayan, silahkan diservice dengan baik ya,” pinta Minho
“baik, Tuan..,”
balas pelayan
“saya permisi,
tuan Kim.. nona Shin,” Minho senyum dan berbalik badan, pamit..
“Shin Min Hyo
manis sekali..sayang, dia sudah jadi pacar Kim Jin Hyu” Minho menggaruk garuk
kepalanya sambil berlalu dari setiap ruangan vip restaurant..
“ah..aku gak boleh lagi jadi lelaki
brengsek..kasihan isteriku nanti,” lanjutnya lagi dalam hati..
Tak lama
kemudian, orangtua Kim datang dan mereka berkenalan dan berbincang dengan
Minhyo...
Minho pulang,
ingin kembali ke RS, tapi pikirannya malah tertuju ke bayangan Minhyo yang dia
lihat tadi manis sekali dengan pakaian yang sederhana..
“sssh.. ah.. aku
harus bisa menghilangkan bayangan ini.. isteriku menunggu di Rumah sakit,”
katanya.. lalu dia ngebut ke RS...