This is me....

Kamis, September 19, 2013

part 12: Pembelajaran Chie

“kacau dah kemarin,” keluh Minho dikantin, seperti biasa, ngobrol dengan Jerry dan Ken.
“kenapa? Kamu tidur sama chie chan trus lupa minum Viagra,begitu?,” Jerry iseng nya kumat dan dia tertawa tawa
”hentai (porno).. bukan itu maksud ku,” Minho melotot pada Jerry
”ya..lalu apaan??,” balas Jerry
”kemarin orangtua ku bicara dengan chie chan ditelepon..dan dia langsung bilang pada ibuku nyeletuk saat aku berbicara dengan ibu ku kalau aku mau bawa dia ke rumahku,”aku mau ke rumah Okaasan Minho kun.. Minho kun sudah janji”, aduh..”
Ken tertawa,”kamu janji sih..orang seperti itu memang bisa saja ada yang pintar menyimpan memori...memang kamu gak tahu teorinya apa? Kalau tidak semua autistik itu lambat dalam memori?? Autistic asperger itu malah pintar pintar loh,”
”lalu setelah lulus, ibuku maksa chie chan harus dibawa ke hiroshima,” lanjut Minho
”yaaa... terima saja tantangan itu.. ,” balas jerry ringan
”hari ini saja aku baru harus belajar mendisiplinkannya,” kata Minho
”padahal minggu depan kamu sudah harus ujian ya?? Perbaikan hasil thesis bisa mencapai 1 minggu lalu pengajuan kelulusan dan kelulusan sekitar 2-3minggu lagi..wah..bisa tuh.. kamu didik dia jadi wanita cantik yang anggun,” kata Ken menopang dagunya
”Kamu ajarin seperti di sekolah sekolah kepribadian.. cara berdiri, berbicara, tidak memotong pembicaraan orang atau marah mendadak, manis kalau marah dan yang lainnya.. dibawa santai aja,” Jerry ikutan topang dagu
”jangan lupa buat list development behavior per 3-4 hari atau per minggu deh,”lanjut Jerry
”gak usah ngeluh deh, Mr Koleris..kamu ngeluhpun sebenarnya kita tahu..kamu punya jawaban sendiri..iya kan?,” tanya Ken
Minho cengengesan,”iya juga sich..yang seperti Jerry kun bilang tadi.. sudah aku ketik tadi ketika lowong waktu dan pasien belum banyak,”
”nah..aku sih sudah bisa tebak,” timpal Ken
”aku buat bukan lagi per 3-4 hari atau perminggu..tapi per hari,ehehehe,” kata Minho cengengesan lagi
”ya sudah..di coba dulu..,” kata Jerry

”eh..iseng nih..ditempat tidur dia aneh gak??,” Jerry bisik bisik pada Minho
”gilaaaaaaaaaaaa..tanya tanya itu segala!!,” Minho kaget, dia garuk garuk kepala
”kalian ini memang teman teman ku yang gila,” lanjutnya lagi
”yeee..itu kan bisa jadi buat bahan ku juga, bagaimana sih kamu ini??,” balas Jerry. Tapi dia senyum licik pada Minho
Ken pura pura menoleh kemana saja tapi sebenarnya pengen banget tahu..
”aku mencoba menjadikannya seperti remaja biasa saja,” jawab Minho
”memang orang yang seperti itu sebenarnya lambat..masih sukur banget tuh..18 sudah bisa tahu yang seperti itu, hehehe,” jerry meledek Minho,”kebanyakan malah 20 atau 30 ke atas, atau bahkan sampai ada yang gak bisa membedakan.. makanya kamu harus jaga dia.. cewek autistik khawatir mudah dijadikan korban kekerasan seksual”
”kasus hubungan sepertimu sebenarnya susah sekali..beruntung kamu yang normal, bukan kamu yang autistik, Minho kun,” lanjut Jerry lagi,”kebanyakan kalau perempuan yang autistik, dia masih bisa dikendalikan pasangan seksualnya, tapi berbeda kalau kamu yang autistik..kebanyakan gagal dan aneh”
Ken nyeletuk,”oh iya..sudah pasti Minho kun yang paling jago diranjang kalau sudah begitu..chie chan pasti kalah walaupun mungkin dia juga suka sama Minho kun..Cuma, orang kayak begitu kan ekspresifnya bisa gak ada..atau bahkan terlalu berlebihan..kalau dia bingung..dia diam saja..atau mengamuk..kalau dia ekspresifnya terlalu, pasti dia minta..dan Minho kun dijamin kasih yang the best performance deh” santai sekali ekspresinya Ken berbicara begitu
Minho melotot pada Ken,”impolite manner (gak sopan kamu),”
”tapi memang mengerikan..karena kemampuan daya ingat, daya sosial dan daya komunikasi mereka yang rendah.. bisa kacau untuk hal itu,” Minho malah mendukung apa kata Jerry
”yah..kalau kita baca aslinya banyak sumber memang mengerikan.. mereka mudah menjadi tidak terkendali, terutama yang cowok..bisa saja mereka sembarangan perkosa cewek dijalan atau ”main tangan” dimana aja.. karena instink mereka kan masih rendah banget..beda dengan kita,” lanjut Jerry
”chie chan gak begitu,” Minho malah terkesan membela chie
”eh..eh..dia gimana?,” Jerry kembali goda Minho
”plak!,” Minho berekspresi pura pura menggampar Jerry
”pasti kamu yang lebih banyak actionnya, hahahaha,” Jerry ketawa meledek Minho
”bahas itu lagi aku kabur saja ke ruangan,” Minho ngambek
”kabur berarti mengakui, jujur saja sich...ngapain takut” timpal Ken datar
”yaa..sudah..gak usah dibahas,” kata Jerry,”yang penting tahu kesimpulannya seperti apa, hehehe”
”menurut mu..kesimpulannya aku yang aktif begitu?,” balas Minho
”sudah pasti..gak usah dibilang sudah ketahuan, memang kan bisa ditebak dari sisi manapun..baik sisi melihat langsung atau riset” Jerry pura pura gak melihat mata Minho
”melihat langsung..kamu pikir aku bintang film porno,” Minho sengit.
”ayolah..mengaku saja..semua sudah dewasa,” Jerry tertawa
”okay deh.. ngaku,” kata Minho
Jerry dan Ken tertawa bersamaan
”dia sudah punya siklus belum sih?,” tanya Jerry
”sudah..baru 2 hari yang lalu pertamanya,” balas Minho
”wah..harus tambah hati hati lagi,” balas Ken,”takutnya jadi korban pelecehan”
”kakaknya sudah ajari dia gimana caranya ganti sanitary pads nya,” jawab Minho
”memang dia gak pikiran macam-macam..geli atau gak mau misalnya?,” tanya Jerry
”iya..pikirannya itu luka, terus bahaya, trus katanya jorok dan terakhir malah katanya bisa jadi anak, hahahaha,” balas Minho
”memang butuh orang yang bisa mengajari,” balas Ken lagi,”bisa dia lakukan itu?”
”kemarin sempat susah..aku bingung,” jawab Minho
”nah..itu resiko lagi...,” kata Jerry
”sore akan aku bawa ke sini..bertemu dengan dokter SPOG, dokter Endo, aku minta tolong dokter Endo mengajarkan higienitas untuk dia” kata Minho
”kamu benar benar calon suami cewek autististik yang sempurna,” Jerry dan Ken kebetulan bersama sama menepuk pundak Minho
”mulai..,” Minho memasang wajah jutek
”gak usah terlalu begitu...akui saja,” Ken masih menepuk nepuk pundak Minho, Jerry tertawa..

”ada hal yang aku agak aneh dengan pacarnya Minho kun, otto,” kata ibunya Minho
”kenapa?,” ayahnya Minho cuek sambil baca buku kesehatan
”dia tertawa ketika aku minta bantuan dia menjaga Minho kun,” kata ibunya
”oh..mungkin dia terlalu senang karena ditelepon kamu,” balas suaminya santai
”makanya, otto bicara dengan mereka.. otto ini dokter seperti anak mu sendiri..sepertinya Minho kun menyembunyikan sesuatu,”
”kamu curiga anak mu punya kelainan, begitu?,”
”enggak, otto..aku justru curiga dengan pacarnya, bukan dengan anak ku sendiri..walau kemarin itu justru pacarnya menerima beasiswa ke luar negeri..dan artist pula,”
Suaminya kaget,”apa..artist?Minho kun dapat dari mana?”
”mantan pasiennya,” jawab isterinya singkat
”oh..gak aneh.. dulu juga kamu mantan pasienku..like father like son,” kata suaminya santai
”tapi kan..Minho kun itu sedang belajar psikologi..apa mungkin pacarnya itu punya masalah dengan kejiwaan?,”
”ah..kamu terlalu berlebihan menyikapi hubungan asmara anak mu sendiri..sudah..biar mereka selesaikan masalahnya sendiri”

”dokter Endo..selamat sore,” kata Minho. Chie senyum pada Endo..
Dokter Endo ramah menyapa chie,”hi, chie chan.. dokter Minho sudah cerita tentang kamu padaku,” dia memakai bahasa baku supaya chie cepat mengerti
”dokter Endo akan bantu chie chan belajar,” kata Minho duduk disamping chie
”aku punya banyak buku untuk chie chan membaca di rumah,” senyum Endo
Chie berfikir agak lama,”buku dongeng?”
Endo tertawa,”bukan, chie chan.. buku lain”
“chie chan ini kan penulis dongeng anak anak loh, dokter Endo,” Minho memuji chie chan
“wow.. bagus dong.. mungkin kapan kapan boleh membantu saya,” kata Endo senyum padanya
”boleh..kita buka bukunya sekarang?,” tanya Endo
”boleh.. aku bisa,” kata chie
Dokter Endo membuka buku tentang pengetahuan seksual.. tapi chie malah tertarik dengan gambarnya,”wah..gambarnya bagus!,katanya over excited
Dalam hati, Minho ingin ketawa,”itu kan gambar organ reproduksi..dasar chie chan..dia memang suka dengan gambar”
”chie chan tahu ini gambar apa?,” kata dokter Endo
”tidak...aku belum pernah lihat,” jawab chie
”uhmm..ini gambar bagian dalam tubuh kita, yang dibawah.. kalau ini punya dokter Minho..kalau ini punya aku dan chie chan”, kata Endo menjelaskan pelan pelan
Minho malah cengengesan melihat penjelasan dokter Endo
Chie terlihat tidak suka,”Minho kun tidak boleh begitu.. dokter Endo sedang mengajarkan chie”
”oh iya,chie sayang..maaf ya,” Minho langsung senyum minta maaf. Endo senyum
Chie sibuk melihat gambar gambar, Minho berbicara tanpa suara pada Endo
”maaf,dok..lebih suka melihat gambar daripada mata,” kata Minho tanpa suara
Endo mengangguk..dia tidak keberatan chie lebih berkonsentrasi pada gambar dibanding melihat wajahnya
”ini aneh,”kata chie.. ,”apa..semua punya ini?”, tanya dia pada Endo
Endo mengangguk
”apa Minho kun juga punya ini?,” dia mengangkat buku ginekologi bergambar itu dan menunjuk kan pada Minho gambar reproduksi pria
Minho pura pura serius, padahal dia ingin tertawa ,”iya..aku juga punya”
”lalu..kemarin Minho kun cerita pada ku.. kalau Minho kun dan aku sama sama..bisa ada anak kecil diperutku?,” tanya chie pada dokter Endo
”cerita apa kamu dokter Minho?,” tanya Endo
”oh..proses kehamilan..tapi saya bingung,dok,hehehe”, jawab Minho
”oh..,” kata Endo singkat,”chie chan.. itu nanti.. gambar belakang,”
Lalu chie malah membuka bagian bab bab belakang.. dia mengacak acak topik pembicaraan pengajaran..
Endo mengalihkan dengan ramah,”chie chan..boleh kembali ke gambar pertama?,”
Tapi dia malah cuek,”ini bagus sekali..kenapa bisa begini?” , katanya melihat gambar proses kehamilan
”chie chan..dokter Endo tanya kamu,” kata Minho, dia berusaha menegakkan kepala chie
”ya,dokter...aku dengar,” jawab chie. Dia memberikan kembali buku nya pada Endo
Endo kembali membuka lembar awal
”ini gambar punya kita..punya chie chan dan punya ku,” senyum Endo
”aku tahu,” kata chie memotong
”lalu..kata dokter Minho..kemarin chie luka?,” tanya Endo lagi
Dia mengangguk,”luka..dibawah..aku sakit dan lalu Minho kun bantu aku..tapi sekarang lukanya sudah sembuh,” dia senyum pada Endo
”periode,” balas Minho tanpa suara pada Endo
Endo mengangguk mengerti apa kata Minho..
”itu bukan luka, chie chan..,” senyum Endo
”tetapi aneh..kenapa ada darahnya?,” balas chie
”memang seperti itu.. karena disini..ada darahnya,” Endo menunjukkan gambar daerah rahim dan dindingnya
”chie sudah besar.. maka setiap bulan..daerah ini makin tebal..lalu, nanti ada yang keluar..dan itu yang kemarin chie merasa ada luka,” senyum Endo
Chie agak lama berfikir..,”lama..3 hari,” balasnya,”aku juga jadi tidak suka, aneh..jijik”
”oh..tidak jijik..itu biasa,” senyum Endo,”nanti setiap bulan bisa seperti itu,”
”setiap bulan luka?,” katanya heran, lalu dia menengok pada Minho,”berarti Minho kun harus obati aku,”
”kemarin dia sakit perut, dok..jadi saya kasih obat pengurang rasa sakit,” kata Minho pada Endo
”tidak selalu harus sakit.. tidak setiap bulan sakit,” kata Endo
”tidak setiap bulan sakit,” ulang chie, lalu dia menoleh lagi pada Minho,”jadi..Minho kun bisa kerja,”
Minho senyum senyum aja,”iya,” jawabnya singkat
”tetapi..ini bukan luka..namanya periode,” kata dokter Endo,”chie bisa mengingat kan?”
Chie berfikir dulu, lantas,”ya..bisa.. periode”
”karena ini periode nya mengalir..jadi harus ditutup..,” kata Endo lagi
”ini penutupnya,” dia menunjukkan gambar sanitary pads
Chie memotong,”yang kemarin di belikan Minho kun bukan bentuknya seperti ini,” dia spontan bilang tanpa rasa malu
Minho tertawa dengan tingkahnya, Endo cukup senyum, takut chie tersinggung
“benar kan, Minho kun? Memang tidak ingat?,” dia menoleh pada Minho
Minho mengangguk,”iya..ingat..iya, dok Endo..berbeda,”. Minho berusaha menahan senyumnya..
”oh..tidak apa berbeda..yang penting tugas nya sama,” kata Endo senyum
”jadi..tidak apa?,” dia kembali bertanya pada Endo. Endo mengangguk.
”nah..kalau sedang begini...chie chan jaga kesehatan..sanitary padsnya diganti sehari sampai lima kali,”
”lima kali,” chie mengulang kata Endo
”dan dibuang ke tempat sampah..tidak diletakkan dimana mana,” lanjut Endo
”seperti yang aku ajarkan pada Chie chan kemarin,”senyum Minho
”hah? Dokter Minho mau mengajarkan yang seperti ini?ini kan urusan perempuan,” tanya Endo heran
Minho cengengesan, garuk garuk kepalanya,”begitulah”
Lalu Endo berbicara bahasa inggris dengan Minho,”pardon me..be honest to me, doc..have you had intercourse with her?”
Minho mengangguk,”several times before she had it, sorry”
Chie tidak perduli dengan percakapan itu..dia malah asik membalik balik gambar lagi
“yappari..no wonder you are so brave taking her here,” lanjut Endo,”does she have a greater desire than yours?”
Minho tertawa,”several days back, indeed, hahaha”
“I see.. if you give her much affection, touching or kissing, then it might be happened..it’s normal”, kata Endo
“yeah..i guess so,” jawab Minho cengengesan
“chie chan..ayo lanjut lagi lihat gambarnya,” kata Endo,”chie chan apa sudah faham yang tadi?”
“lima kali,” jawab chie mencoba mengingat,”tidak diletakkan dimana mana”,
”pintar,” Endo mengangkat jempolnya
”lalu..ini.. jawaban tentang kenapa kalau berdua dengan dokter Minho..chie chan bisa ada anak kecil diperut”
Chie melihat gambar tentang proses kehamilan, tetapi sebelumnya, Endo bertanya pada chie,”chie chan suka dengan dokter Minho?,”
Chie mengangguk,”ya..aku suka minho kun..”
”Kenapa suka Minho kun?,” dokter Endo mengikuti alur pembicaraannya
”Minho kun baik, lembut, sayang chie chan..tapi Minho kun galak, membentak aku,” katanya curhat pada Endo
”galak?,” Endo heran
”kemarin aku tegas kan pada dia kalau aku tidak suka dia mencubit tanganku karena cemburu, lalu aku tidak suka kalau dia meletakkan baju bekas pakai dilantai.. tegas ku dianggap galak dan dia menangis,” jawab Minho
”oh.. itu bukan galak atau jahat..itu tegas.. supaya chie chan jadi perempuan pintar,” hibur Endo,”itu bukan membentak..itu namanya disiplin”
”chie chan..suka dicium Minho kun?,” tanya Endo lagi
Chie malu malu jawab, dia mengangguk..
”kalau chie chan tidur dengan Minho kun..apa chie chan suka?”lanjut Endo
Minho mengekspresikan dengan dua jari kelingkingnya yang saling berikatan pada chie
Chie baru mengerti,”suka”
”nah.. she has a normal desire for it.. you must be careful if both of you wanna do it.. because it might be developed more than you think,” balas Endo ke Minho
“dalam tujuh hari ini..sudah berapa kali chie chan tidur dengan Minho kun?,” endo menunjukkan angka 7 dengan jarinya
Minho tertawa,”aduh..dokter Endo!”
Chie menjawab dengan angka 3..
“lebih,”Minho garuk garuk kepala
“mungkin tiga itu yang menurut dia sudah ada keinginan,” balas Endo,”gak apa apa”
“chie chan bisa lihat gambar ini lagi..ketika chie chan tidur dengan Minho kun dan lalu Minho kun tidak hati hati.. maka ada bagian dari Minho kun yang kemudian ke dalam tubuh chie chan..”
Chie bingung.. wajahnya langsung terlihat bingung..
“ah..begini saja,” kata Endo,”chie chan punya teman lelaki siapa saja?”
”Minho kun,” jawabnya
”kalau teman teman di dorama?,” tanya Minho menoleh pada chie
”mereka bukan temanku,” balas chie
”teman itu seperti apa, chie chan?,” tanya Minho
”teman..yang peluk aku, cium aku..pegang tangan, seperti Minho kun..” chie menjelaskan
”yang tinggal di apartemen ku..belikan aku makan..ajak aku jalan jalan..baca buku..,”tambahnya lagi
”itu namanya pacar.. kalau teman itu dokter Jerry dan dokter Ken.. aku pacar chie chan,” kata Minho menjelaskan
”iya.. jadi.. chie chan tidak sembarangan mau dipeluk atau dipegang selain dengan Minho kun,” kata Endo
”kalau ada teman lelaki yang tiba tiba memeluk chie chan, lalu mau mencium chie chan atau mau tidur dengan chie chan..tidak boleh.. sebab dia nakal..,” tambah Endo
”jadi..Cuma Minho kun yang boleh?,” tanya Chie
Endo mengangguk,”sebab orang itu bukan teman yang baik..orang itu akan jahat dengan chie chan..begitu juga kalau orang itu memaksa chie chan untuk tidur”
”baiklah..seperti itu tidak boleh..kecuali dengan Minho kun,” kata chie mengulang apa yang disampaikan Endo

”bagus..chie chan pintar sekali.. ,” puji Endo,”supaya chie chan tidak dijahati orang,”
”nah.. kita lanjutkan lagi.,”
”jadi.. kalau nanti chie chan tidak hati hati..nanti bisa ada yang seperti di gambar ini,” Endo berusaha menjelaskan
”awalnya hanya setitik ini.. lalu lama kelamaan dia akan menjadi besar,” lanjutnya
Chie begitu asik melihat gambar itu..
Lama sekali dia melihat sampai akhirnya dokter Endo bertanya,”apa chie chan mengerti?”
”mengerti..kalau aku tidak hati hati, maka bisa seperti gambar ini,” dia mengulang
”jadi..chie baiknya hati hati jika bertemu lelaki yang nakal,” kata Endo
”sebaiknya tidak ikut kata katanya, menjauh dari dia dan lari,” lanjut Endo lagi,”dan jangan ragu untuk minta tolong orang lain jika dijahati”
”faham kan, chie chan?,” Minho menoleh pada chie
”faham..aku tidak boleh mendekat lelaki nakal” jawab Chie
”buku ini boleh Chie chan bawa pulang..aku masih punya satu lagi,” tawar Endo
”tidak memberatkan, dokter Endo?,” tanya Minho
”kalau sudah puas, baru dikembalikan,” senyum Endo
”kamu harus jaga dia.. jangan sampai kena sexual abuse,” lanjutnya lagi,”karena kalau sudah trauma..yang seperti ini rentan terus menjadi korban”
”baik, dok..aku akan berusaha jaga dia..,” senyum Minho
”nah.. chie chan.. terima kasih pada dokter Endo.. buku ini boleh dibawa pulang dan chie chan lihat di apartemen lagi,” senyum Minho.
 Chie memegang buku itu dengan tersenyum,”terima kasih”, katanya pada Endo
Lalu mereka pamit keluar ruangan. Tetapi ternyata di luar ruangan, Chie justru menghafal apa yang tadi dikatakan oleh Dokter Endo..

Di apartment, dia mengulang ulang melihat gambar dan bergumam gumam sendiri..
”ini punya Minho kun.. ini punya ku.. kalau tidak hati hati..seperti ini,”katanya
Minho tertawa tawa melihat tingkahnya..
”apanya yang lucu, Minho kun? Aku sedang belajar,” dia menegur Minho
”aduh.. maaf chie chan..,” Minho pura pura serius
“sudah selesai ya.. periode nya?,” Minho duduk mendekat pada dia
”sudah,” jawab chie singkat, masih asik membolak balik tiap halaman
”belajar yang lain ya?,” kata Minho
Chie menoleh,”apa?”
”membereskan rumah,” jawab Minho
”belajar mencuci piring, membersihkan sampah, membersihkan tempat tidur.. menaruh buku di rak..,”
Belum selesai bicara, Minho sudah dipotong,” tidak mau,”
”tidak boleh begitu.. okaasan mau kesini,” senyum Minho..dia berbohong pada chie
”nanti kalau apartmen ini kotor dan okaasan tidak suka chie chan..bagaimana?,” lanjut Minho
”okaasan nya Minho kun mau kesini?,” tanya chie
Minho mengangguk,”iya..ingin bertemu chie chan,”
”jadi..aku harus bisa mencuci piring?,” tanya chie
”iya dong.. chie chan kan juga sudah besar,” balas Minho
”ayo bangun..aku ajarkan cuci piring,” lanjut Minho..dia mengajak chie berdiri, mereka menuju dapur..
”lihat aku ya..chie chan pintar,” kata Minho di depan pencuci piring..
Lalu dia mencontohkan caranya mencuci piring dan chie mengikuti
”pintar.. coba piring yang lain,” kata Minho lagi
Chie mengambil piring lagi dan menghafal cara mencuci seperti yang tadi Minho tunjukkan
”bisa kan?,” tanya Minho. Chie mengangguk,”ini mudah”
”nah.. jadi..kalau aku tidak ada dan chie chan habis makan..chie chan cuci piring sendiri,” Minho memeluk dia dari belakang
”bisa kan?,” lanjutnya lagi mencium lehernya
”bisa..aku bisa,” jawab Chie
”janji sama aku mau begitu?,” ulang Minho
”janji,” jawab chie agak cuek
Mereka terus belajar cuci piring sampai selesai..
”ah..satu keterampilan disiplin hari ini sudah baik..aku catat nanti di note ku,” kata Minho dalam hatinya
”cukup itu dulu lalu chie chan besok belajar yang lain,” balas Minho lagi
”ehh,” chie menunjuk bibirnya
”apa?,” Minho senyum
Tiba tiba chie berjingkat dan mencium Minho..oleh Minho ditanggapi..
”wah..dia sudah bisa minta duluan,” kata Minho dalam hati
Tetapi caranya sangat tidak terkontrol...minho malah kewalahan..”eh..bukan begini..ini namanya pemaksaan,” balas Minho
Tapi chie malah kurang membaca perasaan Minnho dan main menabrak aja..
”tidak disini,” Minho berusaha melepaskan pelukan dan ciuman chie
Chie terllihat marah..
”eh...ingat..kalau mau marah..tidak melempar apapun,” Minho menunjukkan ketegasannya,”nanti orang bisa marah dengan chie,”lanjutnya sejenak,”chie boleh melempar barang, tapi dengan orang jahat”
Matanya jadi tajam memandang Minho..
”boleh melihat..tapi caranya tidak begitu..itu membuat orang lain benci chie chan,” lanjut Minho lagi
Minho lalu menarik tangan chie menuju kamar..,”disini kalau mau..,” senyumnya
Minho lalu duduk disamping tempat tidur..chie langsung mencium dia tanpa berhenti..
”wah...gawat juga kalau gak bisa kontrol,” kata Minho dalam hatinya
”minho kun kenapa?,” kata chie
”kenapa? Memang aku kenapa?,” balas Minho
”Minho kun tidak suka aku?,” chie ganti tanya
”ah..tidak..aku suka chie chan,”senyum Minho sambil memegang lembut wajahnya chie..
”kenapa tidak mau tidur sama sama?,” tanya chie
”bukan tidak mau..tapi nanti,” balas Minho
”apa..takut nanti ada anak kecil?”, tanya chie lagi,”jadi..Minho kun mau jadi orang jahat..dokter Endo mengatakan begitu?,”
”bukan begitu..nanti saja,” balas Minho,”aku harus mengerjakan tugas ku...dokter Nakata memberikannya tadi siang sebelum kita ke dokter Endo,” senyum Minho
”malam ini tidak boleh,” balas chie
”tidak boleh apanya? Mengerjakan tugas ku?nanti aku dimarahi dokter Nakata,”Minho mengelus rambutnya chie yang panjang
”bukan..tidak boleh tidur,” balas chie lagi
Minho senyum,”bukan begitu...tapi..jangan sekarang.. lihat jam,” Minho menunjuk pada jam
”sekarang jam 8..nanti saja jam 11,” Minho menunjuk jam dinding pada chie
”ya, baik..jam 11..Minho kun sudah janji,” jawab chie
”sekarang chie chan berusaha tidur..aku mau kerjakan laporan dulu,” Minho membaringkannya, membantu melepas sendal rumah dan menarik selimut untuknya
”tidur dulu,...chu,” katanya lalu mematikan lampu kamar dan mengganti dengan lampu meja
”tidak mau,” balas chie. Dia sudah mulai bisa tahu perasaan dan ingin apa terhadap perasaan itu..
”lalu kalau tidak mau? Mau baca buku?,” tawar Minho
Chie menggeleng,”tidak mau juga”
”trus..aku harus bagaimana?,”minho balik tanya
Dia bangun dan keluar kamar, ke meja biasa Minho meletakkan laptop dan mengerjakan laporannya
”mau temani aku mengerjakan laporan?,” senyum Minho
Chie mengangguk senyum..
”oh..baiklah..aku hidupkan dulu laptopku,” Minho menghidupkan laptop sambil berdiri.. chie bangun dari kursi di depan laptop
”Minho kun..duduk,” katanya. Lalu minho menuruti..dia duduk..
Ternyata chie duduk dipangkuannya dan memeluk Minho erat erat..
”oh..mau nya seperti ini ya? Hehehe,” minho cengengesan..lalu dia berusaha membenarkan letak pelukan chie supaya tidak juga mengganggu dia bekerja
Chie benar benar memeluk erat Minho tanpa bergeming sedikitpun..dagu minho bersandar pada pundaknya supaya dia tetap bisa melihat, membuat dan membaca draft thesis yang dikerjakannya..
Jam demi jam Minho sibuk memperbaiki draft hasil penelitiannya..
”jam 11,” kata chie memgingat
”iya, hehehe,” jawab Minho,”aku pikir chie chan sudah tidur,”
”belum..aku diam saja,” jawab chie masih memeluk Minho
”wah..ditagih,” balas Minho dalam hatinya.. dia melihat jam ditangannya baru jam 10 malam..
Ternyata walau chie memeluk erat Minho..dia sama sekali tidak ketiduran..
Waktu berlalu juga..
”sudah jam 11 lebih 10 menit,” chie mengingatkan,”Minho kun tidak boleh bohong”
”iya..maaf..sebentar ya..aku matikan dulu laptopnya,” balas Minho
”aduh..sepertinya dia tipikal memang cerdas..tahu waktu..harus tepat janji,” kata Minho dalam hatinya
”Laptopnya sudah mati,”Minho melepaskan pelukan chie,wajahnya berhadapan dengan wajah chie
Chie mencium wajah Minho bertubi tubi..kursi hampir jatuh,Minho menahan dengan kakinya..
”eeehhh..gak boleh..bukan begini caranya..nanti kita jatuh..aku yang luka,” kata Minho. Chie tidak peduli..yang penting dia bisa menciumi Minho..
”chie chaaann,” tegur Minho..lalu dia berhasil memegang wajahnya chie dan mencegahnya
”kenapa?Minho kun tidak suka padaku?,” tanya dia
”bukan tidak suka..nanti kita jatuh,” senyum Minho,”ayo bangun dulu”
Chie menuruti apa kata Minho..Minho baru menariknya ke kamar..
”tidak bisa sembarangan seperti yang tadi dijalan..tidak baik,” senyum Minho
”jadi..tidak boleh aku mencium Minho kun dijalan?,”
”bukan tidak boleh..yang seperti tadi tidak boleh..memaksa itu tidak baik,”
”memaksa itu tidak baik..aku mengerti,” balas chie chan
Minho senyum dan menciumnya dengan lembut..

”bip...bip,” Jerry menelepon Minho yang sedang tidur
”eh..jerry kun,”Minho bangun dan mengangkat teleponnya,”doushita,Jerry kun?”
”kamu sudah tidur ya? Enak sekali,” kata jerry diujung telepon
”habis kerjakan laporan,” jawab Minho
”kerjakan laporan atau habis tidur sama pacarmu?,”
Minho tertawa..,”ya..habis tidur..dia minta duluan”
”apa?,” Jerry kaget lebay
”gak usah lebay..dia sudah dapat periode jadi wajar dia sudah mengerti yang seperti ini,” balas Minho
”wah..asik..ternyata dia normal soal begituan, jadi kalian seri,hahahaha,” jerry mengejek Minho
”ada apaan sih, malam malam telepon? Seperti gigolo saja kamu,”Minho mengejek balik
”ibu mu telepon..tanya aku soal chie chan,” balas jerry
”apa?ibu ku tanya tanya soal apa?,” Minho kaget..dia lantas bangun dari tempat tidur dan menuju ruang tamu
”dia heran dengan sikap chie terakhir begitu kalian telepon itu,” balas Jerry,”dia bilang kenapa kok begitu dia minta kamu dijaga chie chan..chie chan malah tertawa keras..aku jawab saja, ”chie itu cewek ekspresif,” habis..aku belum mau jawab macam macam, takut ibumu tidak setuju,”
”waaaahhh..syukurlah kamu pintar..tidak polos polos amat,”Minho mengelus dada
”sepertinya ibumu sudah menilai kejanggalan pada sikap chie,” balas jerry lagi
”aku dikejar target..setiap hari dia harus punya disiplin baru.. tadi malam aku baru mengajarkan dia cara mencuci piring dan membereskan buku..dia sudah mulai bisa,”balas Minho
”ya..baguslah..memang harus setiap hari diajarkan,” kata jerry,”sudah dulu ya..aku mau pulang.. jam praktekku padat..lelah banget”
”ok..thanks alot,Jerry kun..ki o tsukete (hati hati, take care-jepang),”

Minho kembali ke kamar, lalu berbaring lagi..dia menjadikan tangannya sebagai bantal, menatap langit langit sebentar..lalu menoleh memandang chie
”okaasan sepertinya sudah mulai curiga..jadi aku punya target mendisiplinkanmu sebelum bertemu okaasan,” Minho mengelus pipinya..ternyata chie sadar dan dia bangun..
”Minho kun..tidak tidur?,”katanya
Minho balas dengan senyum,”tiba tiba bangun.. dokter Jerry telepon ada perlu”
Minho memandang chie dan mengelus elus pipinya dia..
Chie senyum dan resiprokal, mengelus elus pipi Minho..tetapi caranya masih kasar..Minho mendiamkan saja..
”tidur lagi ya..aku mengantuk,” kata Minho, dia coba terpejam
Minho benar benar tertidur..tapi chie tidak..dia terus saja mengelus pipi Minho tanpa berhenti..