Dalam
dua minggu…Minho berusaha tidak lagi membicarakan masalah beasiswa Chie ke paris di depan Chie
sendiri, supaya dia tidak depresi dan berfikir terus.. tetapi, dia bicarakan
ini dengan Nakamura Kenji, ayahnya..soal kembalinya ibu asuhnya yang
direncanakan akan menemani dia ke Paris ..
“Dokter
Lee..saya sudah menghubungi Ibu asuhnya.. Michi Matsuda..tetapi alasannya
karena dia sibuk mengasuh cucunya,” kata Kenji
“ijinkan
saya memiliki nomor kontaknya, Nakamura-san..lalu saya akan membicarakan baik
baik dengan nya,” balas Minho
Nakamura
mengiyakan dan akhirnya Minho berusaha
menelepon Michi Matsuda
Michi
matsuda ternyata wanita separuh baya yang sangat ramah dan cukup mengerti
pembelajaran.. maka Minho sangat
senang bicara dengan nya karena keramahannya..
“Matsuda san..maafkan saya.. saya benar
benar meminta Matsuda san menemani chie nakamura ke paris..saya mohon,” balas
Minho di telepon
”Apa nakamura san baik baik saja?,” kata
Matsuda
”iya..dia baik dan semakin banyak
kemampuannya..saya berterima kasih pada Matsuda san..ini semua tidak lepas dari
peran Anda, matsuda san,” Minho basa basi
Matsuda senyum,”saya sangat cinta pada
Nakamura chie..tetapi saya harus melepasnya juga..beruntung dia bertemu dengan
dokter Lee,”
”maaf..kenapa Matsuda san pergi?,” tanya
Minho
”Saya memang harus mengurus cucu saya..dan
kebetulan masa kontrak saya mengasuh dia sudah habis,” jawab Matsuda
”saya harus bertemu dengan Matsuda
san..saya akan membawa juga Chie chan,” balas Minho,”saya mohon..matsuda san
mengijinkan saya dan chie chan ke Nara..bertemu Anda”
Matsuda agak sedikit lama menjawab..sampai
akhirnya dia mengatakan,”silahkan.. rumahku terbuka untuk Dokter Lee dan nakamura
san,”
Minho sangat senang mendapatkan pintu
kesempatan dari Matsuda
”chie chan..mau bertemu dengan ibu asuh
Matsuda kan?,” tanya Minho pada chie yang sedang asik membuat cerita
Chie merespon dengan senang,”Minho kun..
ibu asuh dimana?,”
”di Nara..kita akan coba ke Nara waktu
liburan besok..,” Minho senyum pada Chie
”ibu asuh..,” kata chie,”apa..aku bisa
bertemu ibu asuh?,”
Minho mengangguk,”iya..aku janji..besok
sabtu malam kita pergi dan kita bisa sampai bicara dengan ibu asuh..lalu hari
minggu kita pulang,”
Chie memeluk Minho,”aku mau bertemu ibu
asuh”
Minho memeluk erat chie,”iya..kita akan
bertemu..chie chan..senang kan?”
”iya..aku senang,” jawab Chie
”jadi.. kapan mau bernyanyi buat ku?,”
tanya Minho melepas pelukannya,”sudah berani kan..menyanyikan lagu ciptaan
sendiri?,”
Chie mengangguk..
”Kaito san bilang.. lusa,” jawabnya
”pacarku makin pintar..semua sekarang
makin berani sendiri,” puji Minho
Tiba tiba..telepon Minho berbunyi,ternyata
dari ibunya Minho
”wah...okaasan..gawat,” katanya dalam
hati..dia merasa bersalah karena selalu mencari cari alasan supaya tidak dulu
membawa chie ke Hiroshima..
”okaasan.. genki?,” kata Minho
Ibunya tanpa basa basi
lagi,”genki..bagaimana..kapan kamu akan kesini?,”
”ah..maaf, okaasan.. aku sibuk...aku masih
baru menjadi kepala divisi dan masih banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan
dengan divisi lain..,” kilah Minho
”apa..kamu masih berpacaran dengan chie
nakamura?,” tanya ibunya
”masih..,” minho melirik pada chie dan
chie senyum pada Minho
”okaasan,” kata Minho pada chie, tapi
tidak bersuara, Minho menutup mulutnya dengan jarinya
Chie senang,”okaasan?,” dengan tanpa suara
juga, mengikuti gaya Minho menutup mulut dengan jarinya
”kenapa tidak kamu putuskan dia?,” tanya
Ibunya
Minho kaget,”tidak, okaasan..tidak akan..
bukankah dia juga sama dengan Okaasan..? cerita ku seperti cerita Okaasan
dengan Otoosan.. jadi..aku mohon, terimalah Chie chan seperti Otoosan menerima
Okaasan,”
”lihat saja nanti,” jawab ibunya
”aku mohon, okaasan,” balas Minho
”lekas ke Hiroshima,” balas Ibunya
”baik..okaasan.. kirim salam saya untuk otoosan,” kata Minho..
Minho duduk dan berfikir, Chie
menghampiri,”kenapa..Minho kun?”
Lalu dia mencoba duduk disamping Minho..
akhirnya Minho senyum padanya
”tidak ada apa apa...Okaasan tidak sabar
supaya aku membawa chie chan ke hiroshima,” jawab Minho
Wajah chie senang..,”hontou desu ka? (beneran-red)”
”hai..hontou
da yo..soshite watashitachi wa sugu ni asoko e ikitai desu (beneran..jadi,
kita harus cepat cepat pergi ke sana-red)”, jawab Minho dengan bahasa yang
standard..
Minho meletakkan kepala chie di bahunya..
”Minho kun..,” kata chie
”ya?,” jawab Minho singkat
”aku senang..aku akan bertemu dengan
okaasan nya Minho kun,” kata chie
”chie chan sudah banyak kemajuan.. habis
kita pergi ke Nara bertemu ibu asuh..kita ke hiroshima,” Minho mengelus
rambutnya chie
”tanoshii (aku senang-red),” balas Chie
”apa kabar, kepala divisi praktek kejiwaan
dan psikiatri dr Lee Minho?,” tanya Jerry dengan candanya yang khas..sudah
sekitar lebih dari seminggu mereka tidak bertemu karena perbedaan jadwal..
”aikawarazu..
genki,, (seperti biasa..baik-red)” kata Minho dengan suara genit meniru
banci. Jerry tertawa..
”wah wah..sekarang kepala divisi sudah
ceria kembali...ada apa?,” tanya Jerry
”biasa aja..,” jawab Minho enteng,”kerjamu
bagaimana?gak masalah kan??”
”gak..Cuma aku capek..praktek sekarang di
tiga tempat,” balas Jerry
”Wah..hebat kamu, jerry kun,” Minho tepuk
bahu jerry
”kabar kisah cintamu bagaimana?,” Jerry
nyengir kuda pada Minho
”biasa juga..seperti biasa..halangan ada
di orangtua,” balas Minho
”laporanmu.. bagus juga..,”lanjut
Minho,”aku periksa nanti”
”Mr Koleris kadang heboh..kadang semua
seperti biasa saja,” kata Jerry
”sepertinya aku harus kembali ke apartmen
lama,” balas Minho
Jerry kaget,”heh?kenapa? kalian putus?,”
Minho menggeleng,”enggak..Cuma pengen
merenung..sekalian mencari cara..bagaimana Chie bisa ke Paris tanpa dia
stress.. jika sudah terbiasa berpisah lagi..mungkin dia bisa pergi,”
”uhmm...kalau begitu...nanti dia stress
lagi?kamu lagi yang kepusingan,Minho kun,” balas Jerry
”yang penting...aku sudah melihat dia
banyak kemajuan.. aku senang,” balas Minho
”kamu tunda dulu dia mau ke paris.. nanti
kalau sudah cukup waktu juga, bisa.. apalagi..dia masih muda banget.. biasanya
mereka baru berkembang di usia 22-23 tahun dikomunitas nya,” kata Jerry
”lebih cepat..lebih baik..supaya aku tidak
juga berlama lama urusan ku dengan orangtuaku,” kata Minho sambil melihat
laporan jerry,”apalagi aku tambah kerjaan..jadi..tambah banyak yang harus
dipikirkan”
Esoknya... Chie rekaman justru malam
hari..karena Minho meminta dia melihat chie rekaman..
”aku bingung,”kata chie
”kenapa?,”tanya Minho
”takut..,”jawab chie..ternyata dia masih
punya rasa cemas yang tinggi
”kemarin janjinya apa untukku?,”senyum
Minho
”rekaman,” jawab chie
”ya...lalu??,” tanya Minho lagi
”janji harus ditepati,” balas chie
”jadi??rekaman tidak?,” tanya Minho lagi
Chie mengangguk,Minho senyum...baru dia
berani rekaman.. di luar ruang rekam..Minho terus memperhatikan chie supaya dia
ada semangat..
Walau chie terkesan masih kaku dan
gemetaran...tapi dia mencobanya..sampai malam sekali jam 11 lewat..mereka baru
selesai..
”eh..besok chie chan bantu aku
berkemas..sudah bisa kan?,”tanya Minho dalam mobil ketika pulang,”besok kan
kita harus ke Nara”
”bertemu ibu asuh?,”tanya chie. Minho
mengangguk...
”bisa kan...bantu aku?,” tanya Minho lagi
”aku berusaha,” balas chie
”sekarang dia makin manis...makin ada
kemajuan..bisa menanggapi obrolan lawan bicara..walau mata masih sulit
melihat,” kata Minho dalam hatinya. Dia menoleh pada chie dan chie senyum
padanya..
”Minho kun..,”kata chie seperti biasa
kalau ingin memulai pembicaraan baru
”ya?,” jawab Minho singkat
”apa..kalau aku bertemu ibu asuh..Minho
kun akan tinggalkan aku?,” tanya chie.Minho agak kaget dengan pertanyaan chie
yang seperti bisa membaca pikirannya..
”ah...tidak..kata siapa?,” Minho senyum
tanpa menoleh..
”aku berfikir sendiri,”jawab chie
”ah..tidak kok..chie chan kangen dengan
ibu asuh kan?,”Minho sedikit berbohong
Chie mengangguk..
”makanya..kita bertemu ibu asuh chie
chan,” lanjut Minho..
”bagaimana aku harus membereskan ini
semua,Minho kun?,” chie hanya memandang koper yang dibuka ..
”kita hanya 1 hari disana..jadi tidak
perlu membawa banyak baju..hanya baju tidur dan baju esok pulang...jadi chie
chan tolong pilihkan baju tidur dan baju esok pulang untukku...dan untuk chie
chan sendiri..,” jawab Minho sambil membaca laporan bawahannya..
Chie menghampiri Minho, lalu duduk
disampingnya,”aku tidak faham”
Minho baru fokus padanya..lalu mengulang
kata katanya yang tadi.. dia masuk ke dalam kamar dan chie mengikuti..
”dipilih baju mana yang chie chan
suka...untuk ku dan untuk chie chan..lalu dilipat rapi..,” perintah Minho...dia
membuka lemari baju mempersilahkan chie memilih..
Chie bingung...lama dia berpikir...Cuma
mematung di depan lemari baju...Minho mendiamkan saja..berdiri juga
disampingnya..
”belum dipilih juga?,” tanya Minho...chie
masih sibuk berpikir...
Sampai akhirnya..dia mencoba
mengambil..,”sepertinya ini cocok untuk Minho kun,” katanya sambil mengambil
celana pantalon warna coklat tua dengan atasan kemeja kotak kotak warna merah
bata..
Minho mengelus elus
kepalanya,”boleh...tapi baju tidur untukku..mana?”
Chie lalu memilih baju tidur kaos putih
dengan celana selutut,”ini..Minho kun suka?”,dia menunjukkan pada Minho
”bagus..suka,”
senyum Minho ,”lalu...baju chie chan mana?”
Dia
berpikir lagi…lama..hampir 30 menit…Minho
masih berdiri disampingnya..
“ini..,”katanya mengambil baju dress
sederhana warna abu abu muda..
”baju tidur?,”tanya Minho..
Dia mematung lagi...lalu,”ini saja,” dia
mengambil warna pink bergambar bugs bunny.
”pintar,hehehe,”Minho memeluk chie..
“lalu…kita lipat dan masukkan ke
koper..lihat cara ku melipat,” kata Minho..dia menunjukkan cara
melipat,”perhatikan ya”
Chie mengangguk..dia berinisiatif
mengambil bajunya dan mengikuti gaya Minho melipat baju..
”eh?chie chan pintar sekali,” puji Minho
padanya..chie tertawa..
”iya..bagus sekali..aku beri hadiah ya?,”
senyum Minho,”chu”, Minho mencium pipinya..
Malam itu..chie belajar melipat baju dan
mempersiapkan semuanya untuk besok malam.. Minho lalu melanjutkan memeriksa
laporan para dokter bawahannya..
”mau apa chie chan..belum tidur?sudah jam
3 pagi,”senyum Minho..masih memeriksa laporan..
Chie lalu duduk disampingnya..dan tiba
tiba dia menaruh kepalanya di pangkuan Minho..
”oh..tidur begini?ya sudah..tidur ya,”
Minho menaruh laporan nya dan mengusap usap kepala chie..
Chie senyum lalu memeluk pinggang Minho..
”Dokter Lee.. masih ada satu kasus pasien
anak anak yang belum bisa ditangani..,” kata salah seorang dokter bawahannya..
lalu minho dan dia berdiskusi panjang lebar..
”autistik asperger?,”tanya Minho.
Bawahannya mengangguk..
”IQ nya?,”tanya Minho
”139,dok,” jawab bawahannya
”wow...kakkoii
da (keren-red).. Minta perawat terapi disini memberikan dia terapi bicara
dulu..supaya dia mengerti apa keinginan nya dan keinginan lawan bicaranya..
gunakan reward and applyed sense method..
supaya bisa juga mengenal perasaannya sendiri...kalau tidak mengamuk dan
terlalu cemas..tidak usah diberikan obat dulu..,” balas Minho
”jangan lupa..sediakan alat alat peraga
yang banyak untuknya..dia benar benar tipikal non verbal.. jadi baiknya semua
dengan mulut dan simbolik,” lanjut Minho lagi.. agak lama mereka berdikusi
sampai akhirnya bawahannya pamit sendiri..
”eh..dokter kepala..sekarang sibuk
sekali..hampir kita gak pernah ngobrol ngobrol,”kata Ken di kantin pada Minho..
”iya nih..tadi malam saja aku bergadang
membereskan laporan,”balas Minho
”eh..aku ingin balik ke apartmen,”
lanjutnya lagi
Ken kaget,”apa?kamu putus?”
Minho menggeleng,”bukan..Cuma mau merenung
aja..membiarkan chie mandiri,sebelum dia pergi ke paris”
”jadi...dia benar benar harus pergi?,”
tanya Ken. Minho jawab dengan anggukan..
”tapi aku akan membujuk ibu asuhnya..biar
ibu asuhnya yang pergi bersamanya ke paris,” lanjut Minho..
”kenapa tidak kamu saja sih? Kan paris itu
kota romantis lho..,”balas Ken
”gak minat...aku harus kerja disini..dan
benar kata Jerry..harus membiarkan dia mandiri tanpa ku,”
”nanti dia stress..kamu lagi lho..yang
kebingungan,”
”ah..enggak kalau ada ibu asuhnya..,”
Malamnya..mereka naik kereta super cepat
ke osaka..lalu melanjutkan ke Nara..
”chie chan..belum pernah naik kereta cepat
kan?,” senyum Minho di dalam kereta..
”silahkan..anda mau minum apa..tuan dan
nona?,” tanya pramugari kereta..
”chie chan pilih untukku,”Minho
menyerahkan buklet isi menu pada chie
”i
am so sorry..my girl is a bit autistic..so i would like to teach her how to
choose a drink for me,” ucap Minho pada
pramugari kereta..
Pramugari
itu paham dan menunggu chie memilih,”ii
desu ne (tak apa-red)”, katanya..
Chie
memilih milih…
“Minho kun biasanya suka ini..,”dia melihat ada orange jus
yang bisa di mixed dengan buah lain..dan Minho
suka sekali dengan jus orange yang dicampur dengan tomat…
“ini
saja,Minho kun,”katanya lagi..menunjuk gambar
mixed fruit pada Minho
“ya
sudah..saya ini saja, Nona,”katanya pada pramugari pesawat
“kalau Nona..mau minum apa?,” tanya
pramugari saja
”jus strawberry..minta tolong..sama sekali
tidak boleh ada gula serta whippedcream atau susu,” balas Minho..dia tahu
kebiasaan yang diminum chie
Chie mengangguk,”iya..aku mau itu”
Pramugari pergi dengan pesanan yang sudah
dicatat..
Chie heran..kereta bergerak sangat
cepat,”ini..bagaimana bisa begini, Minho kun??apa..keretanya nanti tidak
jatuh?”
Minho tertawa,”tidak chie chan..ini kan
memakai magnet,”
”apa itu magnet??,” tanya chie
”magnet itu..batu yang ada dari dalam
bumi..lalu dimasukkan ke pabrik..lalu dibuat di kereta untuk menempel di
bawahnya..lalu nanti keretanya bisa berjalan dengan listrik,” Minho
menjelaskan..
”jadi..semua kereta memakai magnet?,”tanya
chie
”ada yang memakai..ada yang tidak,” jawab
Minho
Chie lalu loncat topik lagi..,”menurut
Minho kun..apa ibu asuh masih mengingatku?”
”chie chan baru sebentar berpisah dengan
ibu asuh..pasti beliau ingat,”senyum Minho
”apa..ibu asuhku mau kalau aku bersama dia
lagi?,” tanya chie lagi
”semoga..,” senyum Minho
Sepanjang perjalanan..sama sekali Minho
tidak bisa memejamkan mata.. karena chie banyak bertanya soal per kereta api an
yang sebenarnya sama sekali Minho tidak banyak tahu.. tapi dia berusaha
menanggapi pertanyaan pertanyaan pacarnya itu..
Di Nara sudah larut sekali.. ibu asuhnya
menunggu didepan rumahnya yang sederhana..
”Nakamura san... selamat datang..,” kata
Ibu asuhnya, memeluk dia..
”Ibu asuh Matsuda,” chie menangis.. dia
memeluk ibu asuhnya..
Matsuda michi mengelus elus rambut chie
yang panjang,”ibu asuh kangen dengan Nakamura-san...baik baik saja kan..di
tokyo?,”
Chie menangis terus memeluk Matsuda,”aku
rindu ibu asuh,” katanya berkali kali..
Minho melihat itu senyum, dalam hatinya
dia berkata,”chie chan memang mencintai Matsuda san lebih dari keluarganya
sendiri..mungkin memang Matsuda san yang mengerti perasaannya”
Minho menunduk hormat pada Matsuda,”saya
Lee Minho.. yang beberapa hari lalu menelepon ibu.. salam kenal”
Matsuda senyum padanya,”Michi
Matsuda..terima kasih sudah menjaga Nakamura san untuk saya,”
Mereka masuk dan langsung disambut hangat
oleh Keluarga Matsuda: anak,menantu dan cucunya yang masih sangat kecil..
tetapi pembicaraan hanya antara Michi Matsuda dan Minho..
”aku harus mengurus cucuku karena anak ku
kerja,” senyum Matsuda pada Minho.. sementara ternyata chie terlalu capek dan
dia tidur di pangkuan Minho..
”apa..ada alasan lain selain memang
kontrak kerja yang sudah habis, Matsuda san?,” tanya Minho..sambil terus
mengelus elus rambut Chie yang panjang agar dia tidak bangun..khawatir jika
chie bangun..maka akan mengetahui pembicaraan mereka..
Matsuda diam sejenak.. lalu dia senyum..
”apakah ada? Maaf jika saya terkesan
memaksa,” tanya Minho lagi..
Matsuda masih diam, lantas dia benar benar
menjawab,”maafkan saya.. tetapi memang saya sudah diperintahkan untuk keluar
dari kehidupan Nakamura san,” dia menunduk hormat pada Minho
”perintah siapa? Nakamura Kenji?,”tanya
Minho
Matsuda mengangguk,”ya.. tapi saya tidak
tahu jelas alasannya mengapa”
”dia masih belum bisa ditinggal bukan??
Ketika Matsuda san meninggalkannya..dia sama sekali tidak bisa bicara sampai
hampir 1 minggu,” balas Minho
”Nakamura san..anak yang benar benar tidak
diinginkan.. ketika saya merawatnya sedari kecil..sedari keluarganya sangat
kecewa padanya..saya sama sekali hampir tidak pernah melihat anggota
keluarganya memeluknya atau menciumnya.. masa kecil Nakamura san sangat
menyedihkan..,” kata Matsuda
”beruntung Chie chan punya ibu asuh
seperti anda, matsuda san..saya berterima kasih,” Minho menunduk hormat pada
matsuda..
”tetapi saya mohon, Matsuda san..
kembalilah untuk Nakamura Chie..saya dan dia sangat membutuhkan anda, matsuda
san.. saya mohon,”Minho masih menunduk hormat..
Matsuda diam lagi.. Minho terus menunduk
hormat..wajahnya benar benar ditundukkan sehingga jarak wajahnya dengan wajah
chie yang sedang dipangkuannya sangat dekat..
”saya
mohon..temani Chie chan diparis..ini demi kemajuan chie chan.. dia sangat
berharap pada anda sebagai Ibu asuhnya,” kata Minho
terus memohon..
“saya..belum
bisa secepat itu memutuskan, Lee san,” balas Matsuda
“jika memang belum bisa sekarang..saya
akan coba menunggu..karena saya tidak bisa menemaninya ke paris, Matsuda san.. jadi
harapan saya hanyalah pada Matsuda san..demi kemajuan Chie Nakamura”, Minho
masih terus menunduk hormat..
”jangan terlalu memohon seperti itu, Lee
san..saya jadi tidak enak hati,” balas Matsuda
”saya memang bersungguh sungguh memohon
pada anda.. Matsuda san.. demi cinta saya pada Nakamura Chie,” kata Minho..dia
benar benar belum menegakkan kepalanya..
”ah..baiklah Lee san...saya akan
pertimbangkan,” jawab Matsuda..
”terima kasih,”Minho baru menegakkan
kepalanya..
”apa..yang Matsuda san pikirkan ketika
pulang kesini?,” tanya Minho
”uhmm...aku merasa takut meninggalkan
Nakamura san,”jawab Matsuda,”walau aku sedikit bersyukur karena dia sudah mulai
bisa mandiri,” lanjutnya
”tetapi dia sangat kangen...apa..waktu
masih ada Matsuda san..dia masih suka melempar barang kalau marah?,”tanya Minho
lagi
”ah...masih..Cuma tidak sering...saya suka
memeluknya kalau dia ingin melempar sesuatu karena marah atau keinginannya
tidak terwujud,” jawab Matsuda
”uhm...ya,sama..pada intinya..dia juga
ingin diberikan perhatian,”Minho mencium pipi chie yang sedang tidur
”hmmm,” suara chie bergumam dalam
tidur..Minho senyum saja..
”aku sebenarnya sedih sewaktu meninggalkan
Nakamura san,”kata Matsuda lagi
”karena kita belum faham apa perasaannya..
makanya kita hanya melihat
dari sisi buruknya saja,” senyum Minho
”maaf..waktu itu ayahnya sangat memaksa
aku harus pergi, ” kata Matsuda lagi
”sudah saya duga, Matsuda san..dan itu
bukan kesalahan anda,” balas Minho
”yang penting..sekarang dia sudah
senang..dan saya berharap, Matsuda san benar benar rela sekali lagi menolong
Nakamura chie.. cukup lama.. 2 tahun, Matsuda san,”
Matsuda kaget juga,”dua tahun?? Ke Luar
Negeri?”
Minho menunduk hormat lagi pada
Matsuda,”itu sebabnya..saya memandang hanya anda yang dapat membantu Nakamura
Chie”
”ah..baiklah.. kembali..akan saya fikirkan
ulang,” balas Matsuda
Lalu mereka beristirahat karena memang
hari sudah sangat larut..
Minho meletakkan Chie diatas tempat
tidur..
”berdoa saja, Chie sayang..semoga ibu asuh
Matsuda akan memberikan waktunya untuk mu..dan kamu bisa maju di paris.,” Lalu
Minho menciumnya.. ternyata chie bangun
”Minho kun..,tadi aku bermimpi,” katanya
membuka mata
”mimpi apa?,” senyum Minho
”aku berpisah dengan Minho kun..lalu aku
menangis,” balas chie
Minho senyum,”ah..Cuma mimpi.. tidur lagi ya? Aku tidur di kursi,”
”tidak, Minho kun..mimpinya seperti
nyata..aku takut,” kata Chie
Minho mengelus elus rambutnya,”ya
sudah..aku temani tidur,” Minho naik ke tempat tidur dan memeluk chie
”tidur..besok kita harus bangun
pagi..tidak enak bangun siang di rumah ibu asuh,” senyum Minho.. dia memejamkan
mata chie..
”Nakamura san.. sekarang sudah bisa
membantu ya? Ibu asuh senang,” senyum Matsuda pada Chie yang sedang belajar di
dapur..
Minho memperhatikan dari ruang makan..
begitu juga dengan anak dan menantu Matsuda
”aku diajarkan Minho kun, Ibu asuh,” chie
tertawa..
”apa..anda benar benar dokter di RS
bagus?,” tanya menantu nya Matsuda
Minho mengangguk,”tapi saya masih junior,”
senyum minho basa basi
”saya sudah mendengar ibu membicarakan
chie Nakamura.. saya menyerahkan
semua keputusan pada ibu saya sendiri,” kata anaknya Matsuda
”terima kasih,” Minho menunduk hormat pada
mereka..
Mereka makan pagi bersama ditengah kicauan
burung yang masih terdengar di pinggiran Nara..
”kalian ingin berjalan jalan sebentar sebelum
pulang? Aku temani,” jawab
Ibu asuh
”aku mau..aku mau, Minho kun!,” ekspresi
chie sangat senang sekali..
”ya, baiklah... ,” kata Minho
”hari ini ada festival.. setiap orang
memakai baju tradisional.. kalau Lee san suka..saya masih punya yukata lelaki
punya almarhum suami saya,” senyum Matsuda
” oh..senang sekali..terima kasih, Ibu
asuh,” Minho mengakrabkan dirinya dengan meniru chie menyebut ibu asuh kepada
Matsuda..
Mereka lalu masuk ke kamar Matsuda,”ini
dia..ini yukata suami ku.. tapi mungkin dengan tinggi anda.. rasanya sedikit
menggantung atau bahkan menggantung,” senyum Matsuda
”Minho kun tinggi, ibu asuh,” malah chie
yang menjawab
”nakamura san bisa memakai baju anak ku,”
senyum Matsuda
”aku mau!,” balas chie sangat senang..
Lalu mereka semua memakai baju untuk
festival budaya tahun ini
”aduh..aku senang sekali,” kata chie
melihat banyak warna warni kertas lampion.. kereta matsuri dan sebagainya..
Minho memegang tangan chie erat erat
supaya dia tidak berlari lari kemana mana..
”nanti ada Matsuri.. perayaan syukuran
lalu tandu nya dibawa ke kuil terdekat,” jawab Ibu Matsuda
”aku mau lihat, Minho kun,” kata chie
senyum
”aku mau itu!,” chie menunjuk pada seorang
lelaki yang berjualan dango (permen manis-red)
”chie chan..itu gula, sayang.. nanti kamu pusing,”
balas Minho
”aku mau itu.. Minho kun!,” dia membentak
Minho
”eh?,” Minho mulai lagi tegasnya.. menatap
mata chie dalam dalam..
”mari..aku belikan..tidak apa, sesekali,”
balas Matsuda
”jangan, Ibu Asuh.. nanti dia minta lagi,”
Minho tegas..
”Minho kun jahat!,” chie langsung
mengamuk..
”eh..eh..awas kalau nakal,” Minho langsung
memegang erat pergelangan chie biar tidak mengamuk.. beberapa orang melihat
mereka..
”wah..pacar cowok itu seperti anak
anak..,” kata seorang cowok pada ceweknya
” lolita kali dia?,”balas si cewek
Minho cuek dengan omongan mereka .. lalu
dia hanya bilang,”tidak boleh membuat ibu asuh malu..ayo diam, chie chan”
”Minho kun jahat,” katanya memelas..
Matsuda datang dengan membawa 2 tusuk
dango,”ini untuk Nakamura san..ini untuk Lee san,”
Chie buru buru merebut dango dari tangan
Matsuda,”terima kasih, ibu asuh,” katanya..lalu dia menjilat jilat dango yang
sangat manis itu..
”kalau kepala mu pusing..aku tidak mau
mengobati mu, chie chan,” ancam Minho
Matsuda senyum saja.. chie malah menyodorkan
bekas jilatan dango nya kepada Minho
”ini, Minho kun,” katanya sambil senyum
”tidak sopan,” balas Minho tegas..
”bagaimana kalau kita foto foto??”, kata
Matsuda,”saya akan membantu kalian berfoto.. festival ini jarang sekali loh,”
senyumnya
”aku mau difoto dengan ibu asuh, ”balas
chie
”silahkan ibu..aku yang foto kalian,”
Minho mengeluarkan kamera pocketnya
Matsuda berfoto dengan chie.. gaya chie
semua seperti anak anak yang baru berusia 10 tahun.. Minho yang awalnya tegas,
sedikit jutek dengan chie, jadi
terseyum senyum saja lihat gaya foto chie yang lucu..
”sekarang.. kalian ya?,” jawab Matsuda
”ah..enggak usah, ibu asuh,” Minho menolak
”Minho kun.. jahat,” balas chie
”ya sudah,” kata Minho..
Minho merangkul chie untuk berfoto di
depan kuil..tapi chie malah berjingkat, nekad berfoto mencium bibir minho..
”chu,” kata chie..
Minho kaget.. sebab dia malu karena Matsuda memfotonya.. tapi matsuda malah tertawa kecil
”Nakamura san..cinta ya.. dengan dokter Lee?,” tanya Matsuda
Chie senang,”iya..ibu asuh.. chie cinta
dengan Minho kun”
”tidak malu ya?,” Minho menyindir
chie..tapi ternyata dia sama sekali tidak merasa tersindir..malah tertawa
kecil..
”dulu..dia juga suka mencium pipi saya di
depan orang banyak , dokter Lee..ekspresi senangnya begitu,” senyum Matsuda
”tetapi..saya ajarkan dia supaya tidak
seperti ini.. supaya dia bisa mengontrol diri,” balas Minho, membela sendiri
metode nya seperti apa..
”tidak usah khawatir, dokter Lee..sedari
kecil..saya ajarkan dia untuk bisa memilih dan berhati hati dengan banyak hal,”
jawab Matsuda..
”ini..Minho kun.. aku sudah kenyang,” chie
memberikan sisa dango nya pada Minho
”foto lagi yuk?,” tawar Minho, dia ingin
iseng dengan chie
”aku mau!,” jawab chie senang
Benar saja.. Minho ngerjain chie dengan
berbagai pose foto mereka bersama
”flash!,”
Minho memegang hidung chie, memencetnya.. ibu
asuhnya tertawa
“flash!,”
Minho memainkan dango di depan hidung chie,
ibu asuhnya kembali tertawa..
Chie bukannya kesal..tapi malah tertawa.. dia
pikir, itu lucu.. padahal ngerjain dia..
”flash!,” dan yang terakhir.. Minho
merangkul chie dari samping..
Matsuda senyum dengan posisi itu..
Setelah mereka lelah..mereka buru buru
harus pulang karena mengejar kereta agak sore..
”Dokter Lee..tampaknya dokter memang
sayang sekali dengan Nakamura san,” senyum Mastuda ketika mereka akan
berpisah..
”aku berusaha..aku memang mencintai
Nakamura chie,” senyum Minho
”aku..akan mendampingi dia ke Paris..,”
senyum Matsuda
”benarkah?? Terima kasih, ibu asuh,” Minho duduk menunduk
hormat dalam dalam kepada Matsuda
Matsuda senyum,’aku sudah menganggap
Nakamura san anak ku sendiri”
Mereka lalu keluar rumah Matsuda..
”chie chan.. peluk ibu asuh,” pinta Minho
Chie memeluk ibu asuhnya erat erat,”aku
tidak mau pulang..aku ingin bersama ibu asuh”, dia menangis
”aku..akan kembali ke Nakamura san..aku
akan ke tokyo lagi,” kata Matsuda, mengelus elus rambut chie yang panjang..
”aku senang.. aku kangen ibu asuh,”
katanya masih menangis
”sudah
yuk.. chie chan..kita pulang,” Minho berusaha
melepas pelukan chie ke matsuda
Mereka menunduk hormat dan pergi.. sepanjang
chie di jalan..dia melambai lambaikan tangan ke ibu asuhnya sambil menangis..
”nanti.. ibu asuh akan tinggal bersama
chie chan lagi,”senyum Minho pada chie di kereta super cepat
”lalu.. Minho kun??tidak tidur bersama ku
lagi?,” chie polos
Minho garuk garuk kepalanya,”untung tidak
ada yang mendengar,” dalam hatinya
”aku..akan tinggal di apartmen lama ku
bersama dokter Ken.. karena aku harus ada perkerjaan..tetapi..aku akan ke
apartmen chie chan setiap hari”, balas Minho
Chie menangis,”aku juga ingin Minho kun
tinggal bersama ku”
Minho mencoba
mendiamkannya,”hush..hush..eh.. banyak orang disini..nanti dilihat pramugari
kereta..sudah ya?kan aku tetap akan bersama chie chan”
Sampai di rumah.. Minho memberikan pengertian padanya..
”chie chan.. apakah chie chan ingin jadi
wanita hebat??,” tanya Minho
Chie
mengangguk... Minho senyum
”chie
chan... ke paris bersama ibu asuh,” senyum Minho
Chie wajahnya langsung berubah,”lalu..Minho
kun?”
”Minho akan tunggu disini..,” senyum Minho
”Minggu depan.. kita ke hiroshima,” senyum
Minho pada chie..dia memeluk Chie..
”chie chan bisa jadi pelukis terkenal
kalau ke paris, sayang... ya kan?? Chie chan kan bilang.. kalau chie chan ingin
jadi pelukis terkenal...,” lanjut Minho
”aku..pergi ke paris bersama ibu asuh??,”
tanya chie
”iya.. bersama ibu asuh.. sementara Minho
akan menunggu disini,” balas Minho
”apaa...chie chan mengerti??,” lanjut
Minho lagi dengan suara lembut..
Chie lama menjawab.. ternyata dia
menangis..
”ya..silahkan menangis.. chie chan sayang
dengan ibu asuh?,” tanya Minho
Chie mengangguk,”aku sayang ibu asuh”
”nah.. kalau chie chan dengan ibu asuh ke
paris.. chie chan akan senang,” balas Minho, membujuknya
”apa begitu?,” tanya chie masih menangis
”ya.. lalu, Minho akan tunggu disini
sampai chie chan pulang...,” jawab Minho
”apa..Minho kun tetap disini?,” tanya chie
lagi
Minho mengangguk,”ya..aku tetap
disini..menunggu chie chan sampai pulang dari paris”
”apa..aku bisa?,” tanya chie lagi
”chie chan bisa..,” senyum Minho..
Chie melepas pelukan Minho,”Minho kun..
aku cinta Minho kun”
Minho balas dengan senyum,”aku juga..cinta
chie chan..jadi..jangan sedih ya??aku janji akan menunggu sampai chie chan
pulang.. chie chan belajar
yang rajin disana.. pulang aku berikan sesuatu yang manis,”
Chie menanggguk,”apa..dango?”, ternyata
pikirannya ke permen manis yang tadi di Nara..
Minho senyum senyum,”bukan dango,sayang..tapi
supaya chie chan menjadi milikku seutuhnya”, lalu dia mencium chie dengan mesra
dan memeluk chie lagi..
Chie membiarkan Minho memeluknya
sepuasnya..sampai pagi datang kembali...