This is me....

Minggu, September 29, 2013

Heal me,doc (part 17: Semua terjawab..)

Dalam dua minggu…Minho berusaha tidak lagi membicarakan masalah beasiswa Chie ke paris di depan Chie sendiri, supaya dia tidak depresi dan berfikir terus.. tetapi, dia bicarakan ini dengan Nakamura Kenji, ayahnya..soal kembalinya ibu asuhnya yang direncanakan akan menemani dia ke Paris..
“Dokter Lee..saya sudah menghubungi Ibu asuhnya.. Michi Matsuda..tetapi alasannya karena dia sibuk mengasuh cucunya,” kata Kenji
“ijinkan saya memiliki nomor kontaknya, Nakamura-san..lalu saya akan membicarakan baik baik dengan nya,” balas Minho
Nakamura mengiyakan dan akhirnya Minho berusaha menelepon Michi Matsuda
Michi matsuda ternyata wanita separuh baya yang sangat ramah dan cukup mengerti pembelajaran.. maka Minho sangat senang bicara dengan nya karena keramahannya..
“Matsuda san..maafkan saya.. saya benar benar meminta Matsuda san menemani chie nakamura ke paris..saya mohon,” balas Minho di telepon
”Apa nakamura san baik baik saja?,” kata Matsuda
”iya..dia baik dan semakin banyak kemampuannya..saya berterima kasih pada Matsuda san..ini semua tidak lepas dari peran Anda, matsuda san,” Minho basa basi
Matsuda senyum,”saya sangat cinta pada Nakamura chie..tetapi saya harus melepasnya juga..beruntung dia bertemu dengan dokter Lee,”
”maaf..kenapa Matsuda san pergi?,” tanya Minho
”Saya memang harus mengurus cucu saya..dan kebetulan masa kontrak saya mengasuh dia sudah habis,” jawab Matsuda
”saya harus bertemu dengan Matsuda san..saya akan membawa juga Chie chan,” balas Minho,”saya mohon..matsuda san mengijinkan saya dan chie chan ke Nara..bertemu Anda”
Matsuda agak sedikit lama menjawab..sampai akhirnya dia mengatakan,”silahkan.. rumahku terbuka untuk Dokter Lee dan nakamura san,”
Minho sangat senang mendapatkan pintu kesempatan dari Matsuda

”chie chan..mau bertemu dengan ibu asuh Matsuda kan?,” tanya Minho pada chie yang sedang asik membuat cerita
Chie merespon dengan senang,”Minho kun.. ibu asuh dimana?,”
”di Nara..kita akan coba ke Nara waktu liburan besok..,” Minho senyum pada Chie
”ibu asuh..,” kata chie,”apa..aku bisa bertemu ibu asuh?,”
Minho mengangguk,”iya..aku janji..besok sabtu malam kita pergi dan kita bisa sampai bicara dengan ibu asuh..lalu hari minggu kita pulang,”
Chie memeluk Minho,”aku mau bertemu ibu asuh”
Minho memeluk erat chie,”iya..kita akan bertemu..chie chan..senang kan?”
”iya..aku senang,” jawab Chie
”jadi.. kapan mau bernyanyi buat ku?,” tanya Minho melepas pelukannya,”sudah berani kan..menyanyikan lagu ciptaan sendiri?,”
Chie mengangguk..
”Kaito san bilang.. lusa,” jawabnya
”pacarku makin pintar..semua sekarang makin berani sendiri,” puji Minho
Tiba tiba..telepon Minho berbunyi,ternyata dari ibunya Minho
”wah...okaasan..gawat,” katanya dalam hati..dia merasa bersalah karena selalu mencari cari alasan supaya tidak dulu membawa chie ke Hiroshima..
”okaasan.. genki?,” kata Minho
Ibunya tanpa basa basi lagi,”genki..bagaimana..kapan kamu akan kesini?,”
”ah..maaf, okaasan.. aku sibuk...aku masih baru menjadi kepala divisi dan masih banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan dengan divisi lain..,” kilah Minho
”apa..kamu masih berpacaran dengan chie nakamura?,” tanya ibunya
”masih..,” minho melirik pada chie dan chie senyum pada Minho
”okaasan,” kata Minho pada chie, tapi tidak bersuara, Minho menutup mulutnya dengan jarinya
Chie senang,”okaasan?,” dengan tanpa suara juga, mengikuti gaya Minho menutup mulut dengan jarinya
”kenapa tidak kamu putuskan dia?,” tanya Ibunya
Minho kaget,”tidak, okaasan..tidak akan.. bukankah dia juga sama dengan Okaasan..? cerita ku seperti cerita Okaasan dengan Otoosan.. jadi..aku mohon, terimalah Chie chan seperti Otoosan menerima Okaasan,”
”lihat saja nanti,” jawab ibunya
”aku mohon, okaasan,” balas Minho
”lekas ke Hiroshima,” balas Ibunya
”baik..okaasan.. kirim salam saya untuk otoosan,” kata Minho..
Minho duduk dan berfikir, Chie menghampiri,”kenapa..Minho kun?”
Lalu dia mencoba duduk disamping Minho.. akhirnya Minho senyum padanya
”tidak ada apa apa...Okaasan tidak sabar supaya aku membawa chie chan ke hiroshima,” jawab Minho
Wajah chie senang..,”hontou desu ka? (beneran-red)”
hai..hontou da yo..soshite watashitachi wa sugu ni asoko e ikitai desu (beneran..jadi, kita harus cepat cepat pergi ke sana-red)”, jawab Minho dengan bahasa yang standard..
Minho meletakkan kepala chie di bahunya..
”Minho kun..,” kata chie
”ya?,” jawab Minho singkat
”aku senang..aku akan bertemu dengan okaasan nya Minho kun,” kata chie
”chie chan sudah banyak kemajuan.. habis kita pergi ke Nara bertemu ibu asuh..kita ke hiroshima,” Minho mengelus rambutnya chie
”tanoshii (aku senang-red),” balas Chie

”apa kabar, kepala divisi praktek kejiwaan dan psikiatri dr Lee Minho?,” tanya Jerry dengan candanya yang khas..sudah sekitar lebih dari seminggu mereka tidak bertemu karena perbedaan jadwal..
aikawarazu.. genki,, (seperti biasa..baik-red)” kata Minho dengan suara genit meniru banci. Jerry tertawa..
”wah wah..sekarang kepala divisi sudah ceria kembali...ada apa?,” tanya Jerry
”biasa aja..,” jawab Minho enteng,”kerjamu bagaimana?gak masalah kan??”
”gak..Cuma aku capek..praktek sekarang di tiga tempat,” balas Jerry
”Wah..hebat kamu, jerry kun,” Minho tepuk bahu jerry
”kabar kisah cintamu bagaimana?,” Jerry nyengir kuda pada Minho
”biasa juga..seperti biasa..halangan ada di orangtua,” balas Minho
”laporanmu.. bagus juga..,”lanjut Minho,”aku periksa nanti”
”Mr Koleris kadang heboh..kadang semua seperti biasa saja,” kata Jerry
”sepertinya aku harus kembali ke apartmen lama,” balas Minho
Jerry kaget,”heh?kenapa? kalian putus?,”
Minho menggeleng,”enggak..Cuma pengen merenung..sekalian mencari cara..bagaimana Chie bisa ke Paris tanpa dia stress.. jika sudah terbiasa berpisah lagi..mungkin dia bisa pergi,”
”uhmm...kalau begitu...nanti dia stress lagi?kamu lagi yang kepusingan,Minho kun,” balas Jerry
”yang penting...aku sudah melihat dia banyak kemajuan.. aku senang,” balas Minho
”kamu tunda dulu dia mau ke paris.. nanti kalau sudah cukup waktu juga, bisa.. apalagi..dia masih muda banget.. biasanya mereka baru berkembang di usia 22-23 tahun dikomunitas nya,” kata Jerry
”lebih cepat..lebih baik..supaya aku tidak juga berlama lama urusan ku dengan orangtuaku,” kata Minho sambil melihat laporan jerry,”apalagi aku tambah kerjaan..jadi..tambah banyak yang harus dipikirkan”

Esoknya... Chie rekaman justru malam hari..karena Minho meminta dia melihat chie rekaman..
”aku bingung,”kata chie
”kenapa?,”tanya Minho
”takut..,”jawab chie..ternyata dia masih punya rasa cemas yang tinggi
”kemarin janjinya apa untukku?,”senyum Minho
”rekaman,” jawab chie
”ya...lalu??,” tanya Minho lagi
”janji harus ditepati,” balas chie
”jadi??rekaman tidak?,” tanya Minho lagi
Chie mengangguk,Minho senyum...baru dia berani rekaman.. di luar ruang rekam..Minho terus memperhatikan chie supaya dia ada semangat..
Walau chie terkesan masih kaku dan gemetaran...tapi dia mencobanya..sampai malam sekali jam 11 lewat..mereka baru selesai..

”eh..besok chie chan bantu aku berkemas..sudah bisa kan?,”tanya Minho dalam mobil ketika pulang,”besok kan kita harus ke Nara”
”bertemu ibu asuh?,”tanya chie. Minho mengangguk...
”bisa kan...bantu aku?,” tanya Minho lagi
”aku berusaha,” balas chie
”sekarang dia makin manis...makin ada kemajuan..bisa menanggapi obrolan lawan bicara..walau mata masih sulit melihat,” kata Minho dalam hatinya. Dia menoleh pada chie dan chie senyum padanya..
”Minho kun..,”kata chie seperti biasa kalau ingin memulai pembicaraan baru
”ya?,” jawab Minho singkat
”apa..kalau aku bertemu ibu asuh..Minho kun akan tinggalkan aku?,” tanya chie.Minho agak kaget dengan pertanyaan chie yang seperti bisa membaca pikirannya..
”ah...tidak..kata siapa?,” Minho senyum tanpa menoleh..
”aku berfikir sendiri,”jawab chie
”ah..tidak kok..chie chan kangen dengan ibu asuh kan?,”Minho sedikit berbohong
Chie mengangguk..
”makanya..kita bertemu ibu asuh chie chan,” lanjut Minho..

”bagaimana aku harus membereskan ini semua,Minho kun?,” chie hanya memandang koper yang dibuka ..
”kita hanya 1 hari disana..jadi tidak perlu membawa banyak baju..hanya baju tidur dan baju esok pulang...jadi chie chan tolong pilihkan baju tidur dan baju esok pulang untukku...dan untuk chie chan sendiri..,” jawab Minho sambil membaca laporan bawahannya..
Chie menghampiri Minho, lalu duduk disampingnya,”aku tidak faham”
Minho baru fokus padanya..lalu mengulang kata katanya yang tadi.. dia masuk ke dalam kamar dan chie mengikuti..
”dipilih baju mana yang chie chan suka...untuk ku dan untuk chie chan..lalu dilipat rapi..,” perintah Minho...dia membuka lemari baju mempersilahkan chie memilih..
Chie bingung...lama dia berpikir...Cuma mematung di depan lemari baju...Minho mendiamkan saja..berdiri juga disampingnya..
”belum dipilih juga?,” tanya Minho...chie masih sibuk berpikir...
Sampai akhirnya..dia mencoba mengambil..,”sepertinya ini cocok untuk Minho kun,” katanya sambil mengambil celana pantalon warna coklat tua dengan atasan kemeja kotak kotak warna merah bata..
Minho mengelus elus kepalanya,”boleh...tapi baju tidur untukku..mana?”
Chie lalu memilih baju tidur kaos putih dengan celana selutut,”ini..Minho kun suka?”,dia menunjukkan pada Minho
”bagus..suka,” senyum Minho,”lalu...baju chie chan mana?”
Dia berpikir lagi…lama..hampir 30 menit…Minho masih berdiri disampingnya..
“ini..,”katanya mengambil baju dress sederhana warna abu abu muda..
”baju tidur?,”tanya Minho..
Dia mematung lagi...lalu,”ini saja,” dia mengambil warna pink bergambar bugs bunny.
”pintar,hehehe,”Minho memeluk chie..
“lalu…kita lipat dan masukkan ke koper..lihat cara ku melipat,” kata Minho..dia menunjukkan cara melipat,”perhatikan ya”
Chie mengangguk..dia berinisiatif mengambil bajunya dan mengikuti gaya Minho melipat baju..
”eh?chie chan pintar sekali,” puji Minho padanya..chie tertawa..
”iya..bagus sekali..aku beri hadiah ya?,” senyum Minho,”chu”, Minho mencium pipinya..
Malam itu..chie belajar melipat baju dan mempersiapkan semuanya untuk besok malam.. Minho lalu melanjutkan memeriksa laporan para dokter bawahannya..
”mau apa chie chan..belum tidur?sudah jam 3 pagi,”senyum Minho..masih memeriksa laporan..
Chie lalu duduk disampingnya..dan tiba tiba dia menaruh kepalanya di pangkuan Minho..
”oh..tidur begini?ya sudah..tidur ya,” Minho menaruh laporan nya dan mengusap usap kepala chie..
Chie senyum lalu memeluk pinggang Minho..

”Dokter Lee.. masih ada satu kasus pasien anak anak yang belum bisa ditangani..,” kata salah seorang dokter bawahannya.. lalu minho dan dia berdiskusi panjang lebar..
”autistik asperger?,”tanya Minho. Bawahannya mengangguk..
”IQ nya?,”tanya Minho
”139,dok,” jawab bawahannya
”wow...kakkoii da (keren-red).. Minta perawat terapi disini memberikan dia terapi bicara dulu..supaya dia mengerti apa keinginan nya dan keinginan lawan bicaranya.. gunakan reward and applyed sense method.. supaya bisa juga mengenal perasaannya sendiri...kalau tidak mengamuk dan terlalu cemas..tidak usah diberikan obat dulu..,” balas Minho
”jangan lupa..sediakan alat alat peraga yang banyak untuknya..dia benar benar tipikal non verbal.. jadi baiknya semua dengan mulut dan simbolik,” lanjut Minho lagi.. agak lama mereka berdikusi sampai akhirnya bawahannya pamit sendiri..
”eh..dokter kepala..sekarang sibuk sekali..hampir kita gak pernah ngobrol ngobrol,”kata Ken di kantin pada Minho..
”iya nih..tadi malam saja aku bergadang membereskan laporan,”balas Minho
”eh..aku ingin balik ke apartmen,” lanjutnya lagi
Ken kaget,”apa?kamu putus?”
Minho menggeleng,”bukan..Cuma mau merenung aja..membiarkan chie mandiri,sebelum dia pergi ke paris”
”jadi...dia benar benar harus pergi?,” tanya Ken. Minho jawab dengan anggukan..
”tapi aku akan membujuk ibu asuhnya..biar ibu asuhnya yang pergi bersamanya ke paris,” lanjut Minho..
”kenapa tidak kamu saja sih? Kan paris itu kota romantis lho..,”balas Ken
”gak minat...aku harus kerja disini..dan benar kata Jerry..harus membiarkan dia mandiri tanpa ku,”
”nanti dia stress..kamu lagi lho..yang kebingungan,”
”ah..enggak kalau ada ibu asuhnya..,”

Malamnya..mereka naik kereta super cepat ke osaka..lalu melanjutkan ke Nara..
”chie chan..belum pernah naik kereta cepat kan?,” senyum Minho di dalam kereta..
”silahkan..anda mau minum apa..tuan dan nona?,” tanya pramugari kereta..
”chie chan pilih untukku,”Minho menyerahkan buklet isi menu pada chie
”i am so sorry..my girl is a bit autistic..so i would like to teach her how to choose a drink for me,” ucap Minho pada pramugari kereta..
Pramugari itu paham dan menunggu chie memilih,”ii desu ne (tak apa-red)”, katanya..
Chie memilih milih…
Minho kun biasanya suka ini..,”dia melihat ada orange jus yang bisa di mixed dengan buah lain..dan Minho suka sekali dengan jus orange yang dicampur dengan tomat…
“ini saja,Minho kun,”katanya lagi..menunjuk gambar mixed fruit pada Minho
“ya sudah..saya ini saja, Nona,”katanya pada pramugari pesawat
“kalau Nona..mau minum apa?,” tanya pramugari saja
”jus strawberry..minta tolong..sama sekali tidak boleh ada gula serta whippedcream atau susu,” balas Minho..dia tahu kebiasaan yang diminum chie
Chie mengangguk,”iya..aku mau itu”
Pramugari pergi dengan pesanan yang sudah dicatat..
Chie heran..kereta bergerak sangat cepat,”ini..bagaimana bisa begini, Minho kun??apa..keretanya nanti tidak jatuh?”
Minho tertawa,”tidak chie chan..ini kan memakai magnet,”
”apa itu magnet??,” tanya chie
”magnet itu..batu yang ada dari dalam bumi..lalu dimasukkan ke pabrik..lalu dibuat di kereta untuk menempel di bawahnya..lalu nanti keretanya bisa berjalan dengan listrik,” Minho menjelaskan..
”jadi..semua kereta memakai magnet?,”tanya chie
”ada yang memakai..ada yang tidak,” jawab Minho
Chie lalu loncat topik lagi..,”menurut Minho kun..apa ibu asuh masih mengingatku?”
”chie chan baru sebentar berpisah dengan ibu asuh..pasti beliau ingat,”senyum Minho
”apa..ibu asuhku mau kalau aku bersama dia lagi?,” tanya chie lagi
”semoga..,” senyum Minho
Sepanjang perjalanan..sama sekali Minho tidak bisa memejamkan mata.. karena chie banyak bertanya soal per kereta api an yang sebenarnya sama sekali Minho tidak banyak tahu.. tapi dia berusaha menanggapi pertanyaan pertanyaan pacarnya itu..
Di Nara sudah larut sekali.. ibu asuhnya menunggu didepan rumahnya yang sederhana..
”Nakamura san... selamat datang..,” kata Ibu asuhnya, memeluk dia..
”Ibu asuh Matsuda,” chie menangis.. dia memeluk ibu asuhnya..
Matsuda michi mengelus elus rambut chie yang panjang,”ibu asuh kangen dengan Nakamura-san...baik baik saja kan..di tokyo?,”
Chie menangis terus memeluk Matsuda,”aku rindu ibu asuh,” katanya berkali kali..
Minho melihat itu senyum, dalam hatinya dia berkata,”chie chan memang mencintai Matsuda san lebih dari keluarganya sendiri..mungkin memang Matsuda san yang mengerti perasaannya”
Minho menunduk hormat pada Matsuda,”saya Lee Minho.. yang beberapa hari lalu menelepon ibu.. salam kenal”
Matsuda senyum padanya,”Michi Matsuda..terima kasih sudah menjaga Nakamura san untuk saya,”

Mereka masuk dan langsung disambut hangat oleh Keluarga Matsuda: anak,menantu dan cucunya yang masih sangat kecil.. tetapi pembicaraan hanya antara Michi Matsuda dan Minho..
”aku harus mengurus cucuku karena anak ku kerja,” senyum Matsuda pada Minho.. sementara ternyata chie terlalu capek dan dia tidur di pangkuan Minho..
”apa..ada alasan lain selain memang kontrak kerja yang sudah habis, Matsuda san?,” tanya Minho..sambil terus mengelus elus rambut Chie yang panjang agar dia tidak bangun..khawatir jika chie bangun..maka akan mengetahui pembicaraan mereka..
Matsuda diam sejenak.. lalu dia senyum..
”apakah ada? Maaf jika saya terkesan memaksa,” tanya Minho lagi..
Matsuda masih diam, lantas dia benar benar menjawab,”maafkan saya.. tetapi memang saya sudah diperintahkan untuk keluar dari kehidupan Nakamura san,” dia menunduk hormat pada Minho
”perintah siapa? Nakamura Kenji?,”tanya Minho
Matsuda mengangguk,”ya.. tapi saya tidak tahu jelas alasannya mengapa”
”dia masih belum bisa ditinggal bukan?? Ketika Matsuda san meninggalkannya..dia sama sekali tidak bisa bicara sampai hampir 1 minggu,” balas Minho
”Nakamura san..anak yang benar benar tidak diinginkan.. ketika saya merawatnya sedari kecil..sedari keluarganya sangat kecewa padanya..saya sama sekali hampir tidak pernah melihat anggota keluarganya memeluknya atau menciumnya.. masa kecil Nakamura san sangat menyedihkan..,” kata Matsuda
”beruntung Chie chan punya ibu asuh seperti anda, matsuda san..saya berterima kasih,” Minho menunduk hormat pada matsuda..
”tetapi saya mohon, Matsuda san.. kembalilah untuk Nakamura Chie..saya dan dia sangat membutuhkan anda, matsuda san.. saya mohon,”Minho masih menunduk hormat..
Matsuda diam lagi.. Minho terus menunduk hormat..wajahnya benar benar ditundukkan sehingga jarak wajahnya dengan wajah chie yang sedang dipangkuannya sangat dekat..
”saya mohon..temani Chie chan diparis..ini demi kemajuan chie chan.. dia sangat berharap pada anda sebagai Ibu asuhnya,” kata Minho terus memohon..
“saya..belum bisa secepat itu memutuskan, Lee san,” balas Matsuda
“jika memang belum bisa sekarang..saya akan coba menunggu..karena saya tidak bisa menemaninya ke paris, Matsuda san.. jadi harapan saya hanyalah pada Matsuda san..demi kemajuan Chie Nakamura”, Minho masih terus menunduk hormat..
”jangan terlalu memohon seperti itu, Lee san..saya jadi tidak enak hati,” balas Matsuda
”saya memang bersungguh sungguh memohon pada anda.. Matsuda san.. demi cinta saya pada Nakamura Chie,” kata Minho..dia benar benar belum menegakkan kepalanya..
”ah..baiklah Lee san...saya akan pertimbangkan,” jawab Matsuda..
”terima kasih,”Minho baru menegakkan kepalanya..
”apa..yang Matsuda san pikirkan ketika pulang kesini?,” tanya Minho
”uhmm...aku merasa takut meninggalkan Nakamura san,”jawab Matsuda,”walau aku sedikit bersyukur karena dia sudah mulai bisa mandiri,” lanjutnya
”tetapi dia sangat kangen...apa..waktu masih ada Matsuda san..dia masih suka melempar barang kalau marah?,”tanya Minho lagi
”ah...masih..Cuma tidak sering...saya suka memeluknya kalau dia ingin melempar sesuatu karena marah atau keinginannya tidak terwujud,” jawab Matsuda
”uhm...ya,sama..pada intinya..dia juga ingin diberikan perhatian,”Minho mencium pipi chie yang sedang tidur
”hmmm,” suara chie bergumam dalam tidur..Minho senyum saja..
”aku sebenarnya sedih sewaktu meninggalkan Nakamura san,”kata Matsuda lagi
”karena kita belum faham apa perasaannya.. makanya kita hanya melihat dari sisi buruknya saja,” senyum Minho
”maaf..waktu itu ayahnya sangat memaksa aku harus pergi, ” kata Matsuda lagi
”sudah saya duga, Matsuda san..dan itu bukan kesalahan anda,” balas Minho
”yang penting..sekarang dia sudah senang..dan saya berharap, Matsuda san benar benar rela sekali lagi menolong Nakamura chie.. cukup lama.. 2 tahun, Matsuda san,”
Matsuda kaget juga,”dua tahun?? Ke Luar Negeri?”
Minho menunduk hormat lagi pada Matsuda,”itu sebabnya..saya memandang hanya anda yang dapat membantu Nakamura Chie”
”ah..baiklah.. kembali..akan saya fikirkan ulang,” balas Matsuda
Lalu mereka beristirahat karena memang hari sudah sangat larut..

Minho meletakkan Chie diatas tempat tidur..
”berdoa saja, Chie sayang..semoga ibu asuh Matsuda akan memberikan waktunya untuk mu..dan kamu bisa maju di paris.,” Lalu Minho menciumnya.. ternyata chie bangun
”Minho kun..,tadi aku bermimpi,” katanya membuka mata
”mimpi apa?,” senyum Minho
”aku berpisah dengan Minho kun..lalu aku menangis,” balas chie
Minho senyum,”ah..Cuma mimpi.. tidur lagi ya? Aku tidur di kursi,”
”tidak, Minho kun..mimpinya seperti nyata..aku takut,” kata Chie
Minho mengelus elus rambutnya,”ya sudah..aku temani tidur,” Minho naik ke tempat tidur dan memeluk chie
”tidur..besok kita harus bangun pagi..tidak enak bangun siang di rumah ibu asuh,” senyum Minho.. dia memejamkan mata chie..

”Nakamura san.. sekarang sudah bisa membantu ya? Ibu asuh senang,” senyum Matsuda pada Chie yang sedang belajar di dapur..
Minho memperhatikan dari ruang makan.. begitu juga dengan anak dan menantu Matsuda
”aku diajarkan Minho kun, Ibu asuh,” chie tertawa..
”apa..anda benar benar dokter di RS bagus?,” tanya menantu nya Matsuda
Minho mengangguk,”tapi saya masih junior,” senyum minho basa basi
”saya sudah mendengar ibu membicarakan chie Nakamura.. saya menyerahkan semua keputusan pada ibu saya sendiri,” kata anaknya Matsuda
”terima kasih,” Minho menunduk hormat pada mereka..
Mereka makan pagi bersama ditengah kicauan burung yang masih terdengar di pinggiran Nara..
”kalian ingin berjalan jalan sebentar sebelum pulang? Aku temani,” jawab Ibu asuh
”aku mau..aku mau, Minho kun!,” ekspresi chie sangat senang sekali..
”ya, baiklah... ,” kata Minho
”hari ini ada festival.. setiap orang memakai baju tradisional.. kalau Lee san suka..saya masih punya yukata lelaki punya almarhum suami saya,” senyum Matsuda
” oh..senang sekali..terima kasih, Ibu asuh,” Minho mengakrabkan dirinya dengan meniru chie menyebut ibu asuh kepada Matsuda..
Mereka lalu masuk ke kamar Matsuda,”ini dia..ini yukata suami ku.. tapi mungkin dengan tinggi anda.. rasanya sedikit menggantung atau bahkan menggantung,” senyum Matsuda
”Minho kun tinggi, ibu asuh,” malah chie yang menjawab
”nakamura san bisa memakai baju anak ku,” senyum Matsuda
”aku mau!,” balas chie sangat senang..
Lalu mereka semua memakai baju untuk festival budaya tahun ini
”aduh..aku senang sekali,” kata chie melihat banyak warna warni kertas lampion.. kereta matsuri dan sebagainya..
Minho memegang tangan chie erat erat supaya dia tidak berlari lari kemana mana..
”nanti ada Matsuri.. perayaan syukuran lalu tandu nya dibawa ke kuil terdekat,” jawab Ibu Matsuda
”aku mau lihat, Minho kun,” kata chie senyum
”aku mau itu!,” chie menunjuk pada seorang lelaki yang berjualan dango (permen manis-red)
”chie chan..itu gula, sayang.. nanti kamu pusing,” balas Minho
”aku mau itu.. Minho kun!,” dia membentak Minho
”eh?,” Minho mulai lagi tegasnya.. menatap mata chie dalam dalam..
”mari..aku belikan..tidak apa, sesekali,” balas Matsuda
”jangan, Ibu Asuh.. nanti dia minta lagi,” Minho tegas..
”Minho kun jahat!,” chie langsung mengamuk..
”eh..eh..awas kalau nakal,” Minho langsung memegang erat pergelangan chie biar tidak mengamuk.. beberapa orang melihat mereka..
”wah..pacar cowok itu seperti anak anak..,” kata seorang cowok pada ceweknya
” lolita kali dia?,”balas si cewek
Minho cuek dengan omongan mereka .. lalu dia hanya bilang,”tidak boleh membuat ibu asuh malu..ayo diam, chie chan”
”Minho kun jahat,” katanya memelas..
Matsuda datang dengan membawa 2 tusuk dango,”ini untuk Nakamura san..ini untuk Lee san,”
Chie buru buru merebut dango dari tangan Matsuda,”terima kasih, ibu asuh,” katanya..lalu dia menjilat jilat dango yang sangat manis itu..
”kalau kepala mu pusing..aku tidak mau mengobati mu, chie chan,” ancam Minho
Matsuda senyum saja.. chie malah menyodorkan bekas jilatan dango nya kepada Minho
”ini, Minho kun,” katanya sambil senyum
”tidak sopan,” balas Minho tegas..
”bagaimana kalau kita foto foto??”, kata Matsuda,”saya akan membantu kalian berfoto.. festival ini jarang sekali loh,” senyumnya
”aku mau difoto dengan ibu asuh, ”balas chie
”silahkan ibu..aku yang foto kalian,” Minho mengeluarkan kamera pocketnya
Matsuda berfoto dengan chie.. gaya chie semua seperti anak anak yang baru berusia 10 tahun.. Minho yang awalnya tegas, sedikit jutek dengan chie, jadi terseyum senyum saja lihat gaya foto chie yang lucu..
”sekarang.. kalian ya?,” jawab Matsuda
”ah..enggak usah, ibu asuh,” Minho menolak
”Minho kun.. jahat,” balas chie
”ya sudah,” kata Minho..
Minho merangkul chie untuk berfoto di depan kuil..tapi chie malah berjingkat, nekad berfoto mencium bibir minho..
”chu,” kata chie..
Minho kaget.. sebab dia malu karena Matsuda memfotonya.. tapi matsuda malah tertawa kecil
”Nakamura san..cinta ya.. dengan dokter Lee?,” tanya Matsuda
Chie senang,”iya..ibu asuh.. chie cinta dengan Minho kun”
”tidak malu ya?,” Minho menyindir chie..tapi ternyata dia sama sekali tidak merasa tersindir..malah tertawa kecil..
”dulu..dia juga suka mencium pipi saya di depan orang banyak , dokter Lee..ekspresi senangnya begitu,” senyum Matsuda
”tetapi..saya ajarkan dia supaya tidak seperti ini.. supaya dia bisa mengontrol diri,” balas Minho, membela sendiri metode nya seperti apa..
”tidak usah khawatir, dokter Lee..sedari kecil..saya ajarkan dia untuk bisa memilih dan berhati hati dengan banyak hal,” jawab Matsuda..
”ini..Minho kun.. aku sudah kenyang,” chie memberikan sisa dango nya pada Minho
”foto lagi yuk?,” tawar Minho, dia ingin iseng dengan chie
”aku mau!,” jawab chie senang
Benar saja.. Minho ngerjain chie dengan berbagai pose foto mereka bersama
”flash!,” Minho memegang hidung chie, memencetnya.. ibu asuhnya tertawa
“flash!,” Minho memainkan dango di depan hidung chie, ibu asuhnya kembali tertawa..
Chie bukannya kesal..tapi malah tertawa.. dia pikir, itu lucu.. padahal ngerjain dia..
”flash!,” dan yang terakhir.. Minho merangkul chie dari samping..
Matsuda senyum dengan posisi itu..
Setelah mereka lelah..mereka buru buru harus pulang karena mengejar kereta agak sore..
”Dokter Lee..tampaknya dokter memang sayang sekali dengan Nakamura san,” senyum Mastuda ketika mereka akan berpisah..
”aku berusaha..aku memang mencintai Nakamura chie,” senyum Minho
”aku..akan mendampingi dia ke Paris..,” senyum Matsuda
”benarkah?? Terima kasih, ibu asuh,” Minho duduk menunduk hormat dalam dalam kepada Matsuda
Matsuda senyum,’aku sudah menganggap Nakamura san anak ku sendiri”
 Mereka lalu keluar rumah Matsuda..
”chie chan.. peluk ibu asuh,” pinta Minho
Chie memeluk ibu asuhnya erat erat,”aku tidak mau pulang..aku ingin bersama ibu asuh”, dia menangis
”aku..akan kembali ke Nakamura san..aku akan ke tokyo lagi,” kata Matsuda, mengelus elus rambut chie yang panjang..
”aku senang.. aku kangen ibu asuh,” katanya masih menangis
”sudah yuk.. chie chan..kita pulang,” Minho berusaha melepas pelukan chie ke matsuda
Mereka menunduk hormat dan pergi.. sepanjang chie di jalan..dia melambai lambaikan tangan ke ibu asuhnya sambil menangis..

”nanti.. ibu asuh akan tinggal bersama chie chan lagi,”senyum Minho pada chie di kereta super cepat
”lalu.. Minho kun??tidak tidur bersama ku lagi?,” chie polos
Minho garuk garuk kepalanya,”untung tidak ada yang mendengar,” dalam hatinya
”aku..akan tinggal di apartmen lama ku bersama dokter Ken.. karena aku harus ada perkerjaan..tetapi..aku akan ke apartmen chie chan setiap hari”, balas Minho
Chie menangis,”aku juga ingin Minho kun tinggal bersama ku”
Minho mencoba mendiamkannya,”hush..hush..eh.. banyak orang disini..nanti dilihat pramugari kereta..sudah ya?kan aku tetap akan bersama chie chan”
Sampai di rumah.. Minho memberikan pengertian padanya..
”chie chan.. apakah chie chan ingin jadi wanita hebat??,” tanya Minho
Chie mengangguk... Minho senyum
”chie chan... ke paris bersama ibu asuh,” senyum Minho
Chie wajahnya langsung berubah,”lalu..Minho kun?”
”Minho akan tunggu disini..,” senyum Minho
”Minggu depan.. kita ke hiroshima,” senyum Minho pada chie..dia memeluk Chie..
”chie chan bisa jadi pelukis terkenal kalau ke paris, sayang... ya kan?? Chie chan kan bilang.. kalau chie chan ingin jadi pelukis terkenal...,” lanjut Minho
”aku..pergi ke paris bersama ibu asuh??,” tanya chie
”iya.. bersama ibu asuh.. sementara Minho akan menunggu disini,” balas Minho
”apaa...chie chan mengerti??,” lanjut Minho lagi dengan suara lembut..
Chie lama menjawab.. ternyata dia menangis..
”ya..silahkan menangis.. chie chan sayang dengan ibu asuh?,” tanya Minho
Chie mengangguk,”aku sayang ibu asuh”
”nah.. kalau chie chan dengan ibu asuh ke paris.. chie chan akan senang,” balas Minho, membujuknya
”apa begitu?,” tanya chie masih menangis
”ya.. lalu, Minho akan tunggu disini sampai chie chan pulang...,” jawab Minho
”apa..Minho kun tetap disini?,” tanya chie lagi
Minho mengangguk,”ya..aku tetap disini..menunggu chie chan sampai pulang dari paris”
”apa..aku bisa?,” tanya chie lagi
”chie chan bisa..,” senyum Minho..
Chie melepas pelukan Minho,”Minho kun.. aku cinta Minho kun”
Minho balas dengan senyum,”aku juga..cinta chie chan..jadi..jangan sedih ya??aku janji akan menunggu sampai chie chan pulang.. chie chan belajar yang rajin disana.. pulang aku berikan sesuatu yang manis,”
Chie menanggguk,”apa..dango?”, ternyata pikirannya ke permen manis yang tadi di Nara..
Minho senyum senyum,”bukan dango,sayang..tapi supaya chie chan menjadi milikku seutuhnya”, lalu dia mencium chie dengan mesra dan memeluk chie lagi..
Chie membiarkan Minho memeluknya sepuasnya..sampai pagi datang kembali...