This is me....

Senin, September 23, 2013

Heal me,doc (part 16: we are in love)

Setiap hari, Minho benar benar serius mengajarkan Chie banyak keterampilan baru..dan ternyata, pengajaran dari ibu asuhnya chie dimasa lalu benar benar membuat Minho sangat terbantu..
“kamu harus mengajarkan dia bagaimana caranya ayu dan lembut bersikap pada orangtua.. ingat loh, Minho kun..ibu mu itu konservatif banget.. ,” kata Jerry
”nanti dulu deh..habis ini kita kan mau meeting untuk pembagian jadwal..aku deg degan banget jadi kepala Divisi.. baru banget nih,” balas Minho
”gimana sih? Bukan nya orang kayak kamu cukup idealisme nya buat menguasai sesuatu?,” tanya jerry
”ya..ya..aku memang perfectionist dan idealistik.. tapi untuk ini, aku harus cari banyak langkah dulu,” balas Minho
”30 menit lagi bahasan meeting mu harus selesai loh..selamat ya.. kepala divisi praktek kejiwaan dan psikiater yang baru, Dokter Lee Minho,” senyum Jerry
”kamu aku angkat jadi asisten ku, hahahaha,” Minho balas menyindir
”enak aja..malas aku..,” balas Jerry ringan
”soal menjadi lembut..tampaknya kita harus serahkan kepada Dokter Nakata..,” pinta Minho
”heeeh??kenapa kamu berfikiran untuk memakai dia?,”
”dokter Nakata kan masih punya orangtua..kita minta tolong aja,” balas Minho lagi
”terserah sih.. aku belum pernah bertemu orangtuanya beliau,”
”masuk dulu.. 15 menit lagi kita meeting..ok?,” kata Minho

Minho hari itu resmi diangkat menjadi kepala divisi keperawatan/praktek kejiwaan dan psikolog bagi RS Eisei.. baginya, ini adalah pengalaman baru dan selagi muda, dia sudah bisa diangkat mengalahkan senior seniornya.. Minho berhati hati sekali berinteraksi dengan para senior agar tidak ada yang merasa tersakiti dengan pembicaraannya atau tindakan dia ke depannya kepada mereka..
”jadi..saya mohon bantuannya dari rekan sejawat semua terhadap pengaturan jadwal dan juga mekanisme yang berlaku di sini.. saya sudah berikan kopinya, mohon dibaca sekarang dan jika ada pertanyaan.. bisa kita semua diskusikan,” Kata Minho berdiri menunduk hormat pada mereka.. lalu dia membagikan kertas aturan baru yang sengaja dia sudah buat, yang tidak terlalu beda dengan aturan sebelumnya dari dokter Takahashi
Mereka semua membaca, dan dokter Kokawa bertanya,”dokter Lee..kemungkinan yang terjadi jika kita memberlakukan lagi pengaturan pemberian prosedur keperawatan seperti ini jika dikombinasikan dengan perawatan inap..maka rekan disini akan kewalahan.. saya sendiri jika dokter lain merekomendasikan, selama ini suka bentrok dan akhirnya saya limpahkan kepada dokter lain, dokter Jerry atau dokter Abe, misalnya”
”yah..baiklah, saya akan coba menyusun ulang semua rancangan jadwal dan saya harapkan jika ada keperluan yang direncanakan dari rekan sejawat semua, 1 bulan sebelumnya sudah dibicarakan dengan saya,” balas Minho
Cukup lama mereka membahas jadwal sekaligus perkembangan laporan dan sebagainya sampai akhirnya sekitar 1 jam lebih berlalu juga
”huuuhhhh...ternyata begini kalau jadi kepala ya? Repot..padahal kemarin Cuma jadi dokter umum saja,” Minho lemas, jalannya sedikit menunduk
”hei Mr Koleris.. jalan kayak payung ditekuk.. badan tinggimu itu bikin semua tahu..kalau kamu lagi gak bergairah,” tepuk Ken
Minho menoleh,”oh hai.. Mr Melankolis,” dia berpura pura gaya banci kaito. Ken tertawa,”biasanya yang jadi banci itu aku atau jerry..kok mendadak kamu?”
”lemas nih..chie chan harus dididik jadi cewek lembut dan romantis,” Minho nyengir kuda
”ah.. itu gampang ah.. besok kita ajak dia ngumpul di kafe yang ramai..dengan teman temanku.. atau..kita ajak dia ke panti jompo saja??,”
”panti jompo?? Bagus juga kayaknya..biar dia disuruh bercerita,” balas Minho
”atau..ke panti anak anak tidak punya orangtua saja,” Ken memberi ide lagi
”ah iya..yang terakhir saja.. kita bisa eksplor jiwa keibuan dan kelembutan dia.. kebetulan dia punya banyak buku cerita yang tidak terpakai..yang dia bosan,” balas Minho
”ah.. kamu memang Mr melankolis sanguine yang benar benar cerdas! Terima kasih,” Minho berpura pura ingin mencium Ken
”ih.. kamu gitu deh,” Ken pura pura bergaya banci.. Minho tertawa..
”dirumah sakit ini juga bisa kok.. kan banyak sekali anak anak cacat yang mendapatkan perawatan di pagi hari..jadi kamu gak jauh jauh bawa chie,” kata Ken lagi
”aduh..kenapa aku gak kepikiran ya??ke ruangan anak anak??,” Minho tepok jidatnya sendiri
”itu karena kamu fokusnya terlalu jauh.. ,” balas Ken
”ya sudah..tapi aku juga butuh orangtua.. dan aku minta tolong ibunya dokter Nakata saja,” kata Minho, sambil mereka jalan

”saya mohon dokter Nakata..supaya orangtua dokter membantu saya mendidik Chie..,” Minho berdiri dan menunduk hormat pada Nakata
”memang kenapa?kamu mau bawa dia ke orangtuamu?,” tanya Nakata
”ya..,”Minho masih menunduk hormat,”dan setahu saya..orangtua dokter Nakata kan juga punya kelas kepribadian..jadi..mudah mudahan bisa membantu,”
”ooo...baiklah..kebetulan karena aku juga sama dengan chie..lusa aku kabari.. jangan lupa..suruh dia pakai kimono ya,” senyum Nakata
”buat?,”Minho tidak tahu banyak adat jepang asli
”hei..dia sudah dewasa..dia bagus kalau pakai furisode..kimono berlengan panjang untuk dewasa muda,” balas Nakata
”oh..ya sudah..aku belikan,” kata Minho berdiri seperti biasa lagi,”terima kasih, dokter”, lalu dia menunduk hormat lagi dan pamit dari ruangan Nakata
”ckckckck..segitu bersemangat sekali dia merubah pacarnya..salut,” Nakata geleng kepala

Di hari libut Minho kerja.. dia mengajak Chie mencari Furisode untuknya..
”kita kenapa ke toko baju tradisional, Minho kun..mau membeli apa?,” Chie heran
”beli baju untuk mu..kita jalan ke kuil, lalu disana, di persimpangan jalannya..ada yang jual furisode..bagus bagus..untuk chie chan ke rumah ku..bertemu okaasan dan otoosan,” senyum Minho
Mereka berjalan ke sebuah kuil dan terus lagi lurus sampai pada sebuah persimpangan dan akhirnya ada toko baju tradisional..
Minho membantu chie memilih mana baju yang dia suka..
”sepertinya untuk nona ini yang kecil sekali..cocoknya baju yang berwana cerah..maaf, berapa umurnya, nona cantik?,” kata ibu separuh baya yang berjualan
”17 tahun 10 bulan..kata Minho kun..aku harus punya furisode supaya aku bisa bertemu okaasannya Minho kun ” jawab chie, ramah
”ah..sekitar 18 tahun, maaf kalau bicaranya terlalu detail, ” senyum Minho pada yang punya toko..
Minho melihat sebuah furisode cantik berwarna cherry blossom yang diujung bawah dan lengannya ada motif bunga sakura kecil kecil dan lembut
”ini saja..mungkin cocok buat dia,” kata Minho
”sana..masuk ya..nanti diajarkan cara pakainya oleh ibu,” lanjutnya lagi pada chie
Mereka ke ruang ganti.. lalu kembali lagi..
”anda manis sekali ya, Nona..suka sekali bicara..saya suka sarannya,” kata ibu pemilik toko
”oh..maaf ya, Nyonya.. chie chan memang seperti itu..,” balas Minho menunduk hormat
”chie chan bicara apa dengan ibu pemilik toko?,” tanya Minho
”ah..tidak..aku Cuma bilang pada ibu pemilik toko..kalau tokonya bisa di ubah ulang dengan meletakkan beberapa lukisan atau karangan bunga tradisional lalu juga diberikan sentuhan warna yang lain..karena ini tradisional, maka aku katakan pada ibu pemilik toko kalau nuansa tradisionalnya harus kental..ini masih kurang kental, Minho kun,” chie panjang lebar berusaha menceritakan kekurangan desain toko
Minho garuk garuk kepala..dia benar benar tengsin pacarnya main kritik siapa saja dan dimana saja..
Ibu pemilik toko hanya bisa tersenyum..
”nah..sekarang chie chan berputar putar ya,” kata Minho
Minho terpesona,”whoah..kirei neee.. chie chan.. dibeli ya!,”
Tanpa basa basi lagi..Minho membeli furisode yang harganya lebih dari 800 Dollar amerika itu.. kemudian juga membeli perlengkapannya Obi, jepit obi, jepit rambut dan semuanya...
”Minho kun..memang kalau mau bertemu okaasan dan otoosan nya Minho kun..aku harus pakai ini?,” kata chie heran
”tidak tahu..tapi dokter Nakata yang bilang,” senyum Minho
”nanti malam..kita makan malam dirumahnya dokter Nakata,” lanjut Minho lagi,”jadi..chie chan harus cantik, ramah dan tidak marah marah,”
”aku janji,” balas chie, dia menggandeng tangan Minho dan mereka kembali

”nanti..kalau chie chan bertemu dengan dokter Nakata dan keluarganya dan juga orangtua dokter Nakata..chie chan baiknya yang ramah, dan tidak marah ya?,” Minho mengingatkan dia di dalam mobil, lalu mereka sampai
Ibunya dokter Nakata sangat ramah menyambut chie dan Minho
”hallo..selamat datang, Nakamura chie,” senyum ibunya Nakata
Chie menunduk menghormat,”selamat malam, ibunya dokter Nakata”
Lalu dia tertawa..
”Anda cantik sekali,”puji ibunya Nakata
Chie tertawa,”terima kasih, ibu”
Minho geleng geleng kepala..dia masih belum berubah..dipikirnya, chie Cuma akan senyum saja balas pujian ibunya Nakata..
Ibunya dokter Nakata sudah diberi tahu sebelumnya kalau chie seperti Nakata dulunya.. jadi dia santai..lalu mempersilahkan masuk dan mereka berjalan disebuah ruangan yang benar benar seperti ruangan jaman dahulu..
”silahkan duduk..,”kata Ibunya Nakata. Ibunya Nakata sangat lembut duduk bergaya wanita jepang jaman dahulu.. Ibunya Nakata sengaja juga memakai Kimono..
Chie bingung mau duduk seperti apa.. Minho mencoba mendiamkannya supaya dia memiliki inisiatif sendiri harus apa tanpa idenya Minho..
”Minho kun..aku duduk bagaimana?,” dia langsung bertanya, kebingungan..
”silahkan duduk, Nakamura san,” senyum ibunya Nakata
Minho sudah duduk duluan diatas tatami/tikar jepang..Minho sengaja Cuma senyum biar chie  belajar..
”Minho kun..tolong aku,” chie masih berdiri ..dia bingung mau duduk seperti apa
”duduk saja,” jawab Minho..
Lalu dia duduk..awalnya, dia duduk sangat tidak biasa.. tetapi tiba tiba.. otaknya berputar..dia melihat ibunya Nakata juga memakai baju yang sama dengan dirinya dan akhirnya dia duduk mengikuti gaya ibunya Nakata..
Ibunya Nakata senyum,”Nakamura san ingin minum apa?teh? atau yang lain?”
Chie masih ribet dengan caranya duduk.. dia sibuk mengatur lengan kimono nya yang panjang..
”Nakamura san?,” kata ibunya Nakata, lembut menegur chie
Minho belajar sabar dengan kelakuan pacarnya yang ribet sendiri dengan baju yang dipakainya..sebenarnya dia malah ingin tertawa..tapi ditahan tahan demi melihat kemajuan chie dalam berinteraksi dengan orang lain..apalagi ibunya Nakata sangat berkonsentrasi dalam kepribadian..
”oh..sebentar, Ibu Nakata..aku pusing dengan baju ini,” kata chie masih sibuk mengatur dan memegang megang lengan furisode yang memang panjang..takut terinjak badannya sendiri ketika dia duduk..
Minho mendehem..sebenarnya dia sudah mulai tidak sabar..tetapi Ibunya Nakata memberi tanda supaya mencegah Minho buru buru mengajarkan chie..
”sedang apa, Nakamura san?,”tanya Ibunya Nakata
”aku pusing dengan lengan ini..begitu panjang..,” akhirnya chie menghadapkan wajahnya pada Ibu Nakata
”oh..tidak apa..itu tidak akan membuat Nakamura san pusing..tenang saja,” senyum Ibu Nakata
Chie ikutan senyum,”baiklah”
Ibu Nakata tertawa dengan menutupi mulutnya..chie ikut ikutan,”hihihihi”, suara tawa chie
Minho heran,”wah..dia jadi peniru”, katanya dalam hati
”aku ingin tahu pendapat dari Nakamura san..apakah wanita baiknya tertawa keras atau tertawa seperti kita ini?,” Ibunya Nakata tertawa sambil menutup mulutnya dengan lengan Kimono
Chie ikut ikutan gaya Ibunya Nakata.. Minho memperhatikan saja..
”aku rasa seperti ini,” chie menunjukkan lagi tertawa nya dibalik lengan furisode yang panjang..Minho malah jadi kagum..
”ternyata dia bisa belajar sendiri,” kata Minho dalam hati
”kalau begitu..sekarang..Nakamura san ingin minum apa??nanti bisa saya ambilkan,”
”aku mau teh..tapi dengan strawberry..sebab aku suka strawberry,” balas chie..
Ternyata dia ribet lagi bagaimana meletakkan tangannya diatas paha nya.. dia sibuk memperhatikan gaya Ibunya Nakata
Semua gaya ibu Nakata dia ikuti..dari cara meletakkan tangan dipaha, lalu duduk tegaknya.. dia menoleh sana sini melihat gayanya sendiri juga, Minho tutup mulutnya, menahan tawa..
Ibunya Nakata tersenyum,”Nakamura san..suka dengan cara saya duduk?,”
Chie mengangguk,”tapi aku masih kesulitan mengikuti..ini bagaimana? Apa Ibu tidak bingung dan tidak capek?,” katanya
Ibunya Nakata Cuma senyum,”menurut Nakamura san..bagaimana? apa Nakamura san sudah capek?”
”ah..tidak..aku suka..ini baru untukku dan semua Minho kun yang belikan..jadi aku suka,” jawab Chie
”ternyata masih belum nyambung juga..apa yang dibahas..apa yang dijawab,” Minho masih menilai..
”bagaimana kalau kita minum teh??,” tawar Ibu Nakata.. lantas dia menyuruh pembantunya menyediakan teh..
Ibunya Nakata juga pandai membuat upacara teh tradisional yang disebut cha-do..
Chie terpesona dengan cara Ibunya Nakata menghidangkan teh..
”boleh..aku coba?,” dia mengambil inisiatif sendiri
Minho sangat senang karena ternyata chie sudah mulai bisa resiprokal terhadap situasi dan kondisi..
Ibunya Nakata sangat ramah dan mempersilahkan chie belajar padanya
Chie berusaha mengikuti..memperhatikan satu persatu..Ibunya Nakata tahu..apa yang harus dia lakukan agar chie bisa mengikuti gaya dan juga pengajarannya.. Minho hanya memperhatikan..
”nah..sekarang..sodorkan teh nya untuk pacar mu, Nakamura san,” kata Ibunya Nakata
Tangan chie masih kasar menyodorkan teh untuk Minho..tapi Minho sudah memujinya,”terima kasih, chie chan.. teh nya harum sekali,”
Chie malu malu tertawa menutupi mulutnya dengan lengan furisode... ternyata hal ini malah membuat Minho makin terpesona..
”aduh gawat.. dia makin bikin aku senang,” kata Minho dalam hatinya..
”wah..aku bisa, Minho kun,”kata chie, dia senang dan bertepuk tangan
”habis ini..kita sodorkan kue kepada Dokter Lee,” kata ibunya Nakata,”silahkan. Nakamura san,”
Ibunya Nakata membiarkan Chie belajar caranya menyodorkan kue/permen yang suka dihidangkan di acara minum teh..
Chie memperhatikan Ibunya Nakata ketika dia menyodorkan kue/permen itu ke dirinya..lalu dia menirunya untuk Minho..
Minho memakannya, lalu memuji chie,”kue nya enak..terima kasih ya, chie chan”
Chie tertawa lagi, tapi kali ini tidak keras..
”sudah banyak kemajuan,”senyum Ibunya Nakata
”terima kasih,”Minho menunduk hormat pada Ibunya Nakata
”menurut nakamura san..apakah jika kita kesal..kita harus marah?,” tanya Ibu Nakata
Chie berfikir,”Minho kun mengajarkan tidak boleh”
Minho cengar cengir..,”polos sekali deh..langsung aku tertuduhnya”
”tidak mengapa kita marah..tetapi..marah lebih baik tidak langsung merusak,” senyum Ibu Nakata
”aku tidak mengerti,Ibu,” chie bisa menanggapi ibunya Nakata
”kalau saya membanting gelas ini di depan Nakamura san..karena saya marah.. apakah saya baik?,” senyum Ibu Nakata, lalu dia membanting gelas yang tadi Minho minum..Minho kaget, karena gelasnya dibanting dan pecah..
Chie kaget,”tidak boleh! Kata Minho kun..itu tidak baik”
”oh..baiklah..saya mengakui juga itu tidak baik,” jawab Ibu Nakata..
”Fujiwara-san..tolong dibersihkan pecahan gelasnya,” Ibu Nakata menyuruh pembantunya membersihkan gelas yang pecah..
”Nakamura san sangat cerdas.. ,” senyum Ibunya Nakata
”kapan..Nakamura san akan bertemu dengan okaasan dan otoosan nya dokter Lee?,”tanya Ibu Nakata lagi
”1..2..3..,”dia menghitung dengan jari,”4 hari lagi,” senyum Chie
”Nakamura san pasti akan mempesona di depan Okaasan dan Otoosan nya dokter Lee..,” senyum Ibu Nakata
”aku sudah bisa mencuci piring,tidak takut api, tidak mengamuk lagi, tidak membanting lagi, aku juga bisa memasak kue, dan membuat sirup yang diajarkan Minho kun,” Chie malah cerita yang lain..dia menghitung dengan jari..apa yang sudah bisa dia lakukan..
Minho berusaha menahan tawanya..
”sudah tidak membanting barang lagi?? Wah..bagus sekali.tidak heran tadi Nakamura san bilang.. kalau itu tidak boleh..,” senyum Ibu Nakata ramah dan lembut
”bagaimana kalau kita makan malam?,” tawarnya
Lalu mereka menuju ruang makan..ternyata disana sudah ada dokter Nakata, suami dan kedua anaknya..
”Kumiko chan.. Soutaro chan..perkenalkan..ini Miss Nakamura,” kata Nakata
Chie menunduk hormat, tapi sudah sedikit lembut,”aku..Nakamura chie”
Minho bengong,”darimana dia lihat?apa tadi karena lihat gaya Ibunya Nakata?”
Lalu mereka duduk..lagi lagi benar apa yang dipikirkan Minho..chie melihat gaya ibu Nakata..
“dia meniru habis habisan gaya Ibu Nakata,” dalam hati Minho..
”mari kita makan semuanya,” kata dokter Nakata
Di depannya ada mangkuk miso dan supnya, lalu piring dan sendok garpu.. chie bingung..apa dulu yang akan dia makan..
Dia melirik Minho..dilihatnya, pertama kali Minho makan sup miso..
Lalu dia melirik dan meniru Minho makan pelan pelan dengan sendok kecil dan mulut yang tidak terlalu dekat dengan mangkuk miso..sampai detail memperhatikan minho..
”sudah selesai?,” kata Ibunya Nakata
Chie mengangguk.. Minho sengaja diam..
Lalu ketika makan utama..dia ingat apa yang diajarkan Minho beberapa kali..cara memegang sendok dan garpu.. dia mencoba makan sesuai dengan apa yang diajarkan.. tapi lagi lagi dia lebih banyak melirik dan melihat Minho makan..sehingga makannya tertinggal dari yang lain..dan dia mulai panik..
Minho berbisik padanya,”makannya tenang..tidak akan ada yang marah dengan chie chan”
Chie makan masih dengan wajah panik.. lalu Nakata mencoba mengajaknya bicara,”bagaimana.. enak tidak..masakan ku?,”
Chie berusaha senyum,”enak, dokter nakata.. aku suka dagingnya..bagaimana dokter membuatnya?,”
Minho senyum,”bisa mulai lagi nih..pembicaraan panjangnya”, dalam hatinya
”nanti aku coba tuliskan resepnya untuk chie chan..sekarang, chie chan makan dulu..santai saja..Minho kun juga masih disini”, senyum Nakata
Kumiko mengajak dia bicara,”Ane Chie ini pernah bermain dorama kan?boleh aku berfoto dengan Ane chie?,”
Chie tertawa tapi sudah tidak terlalu kencang lagi,”boleh..aku suka”
Ibunya Nakata senyum,”sebentar ya, Nakamura san..boleh aku bicara dengan dokter Minho?,”
Chie mengangguk,”iya..Minho kun boleh bicara”

Ibunya Nakata mengajak Minho mengobrol ditaman tradisional
”saya pikir..dia cerdas..dan peran dokter Lee menurut saya sudah sangat lebih dari cukup,” kata Ibunya Nakata
”saya berterima kasih Nyonya mau membantu chie tadi..,” Minho menunduk hormat
”ah..itu tidak seberapa..tetapi dia masih peniru ulung..kepribadiannya harus dibentuk lagi..,” balas Ibunya Nakata
”semoga kekhawatiran saya terhadapnya tidak terbukti ketika nanti dia berhadapan dengan orangtua saya,” balas Minho
”ah..tidak usah khawatir.. Akane juga dulu begitu..aku terlalu khawatir dengan akane tapi akhirnya dia bisa melalui juga..orang dengan autistik membutuhkan pengertian kita untuk kita juga bisa dekat dengan mereka,” senyum Ibunya Nakata
”terima kasih atas dukungannya, Nyonya,” Minho menunduk hormat lagi pada Ibunya Nakata
”saya hanya takut..karena ibu saya benar benar marah ketika tahu siapa chie nakamura,” kata Minho lagi
”cinta itu kan sebenarnya saling memberi dan merasakan..bukan selalu harus didikte.. aku juga berterima kasih dengan suaminya akane,” balas Ibunya Nakata
”iya..dokter Nakata sudah sering cerita kepada saya,” balas Minho
”siapapun kita..sesama manusia membutuhkan kasih sayang..jangan hanya karena dia autistik, atau karena dia punya sesuatu dalam kekurangan, lantas kita yang mengaku diri normal ini menjauh dari mereka..itulah keseimbangan alam,” kata Ibunya Nakata
”aku pernah menyesali diri, kenapa aku memiliki anak seperti Akane..tetapi lama kelamaan justru membuat aku bangga juga..Akane bisa berkembang dan berguna.. akane bisa bekerja bahkan aku tidak menyangka dia bisa menjadi dokter,” lanjutnya lagi
”dokter akane tegas dan galak, hahahaha.. aku dibawah bimbingannya dan harus cepat lulus,” balas Minho
Ibunya Nakata tertawa,”mungkin sifat dari aku yang terbawa olehnya”
”semoga kalian bisa melewati semuanya dengan baik,” senyum ibunya nakata lagi
”terima kasih, Nyonya,” kata Minho
Ketika mereka masuk.. dilihat ternyata chie malah asik bercerita untuk Kumiko dan Soutaro..
”aku janji akan memberikan buku ceritaku untuk kalian..nanti Minho kun yang akan memberikan pada dokter Nakata,” kata chie senyum
”wah..terima kasih, Ane Chie,” kata Kumiko senang
”chie chan..pulang yuk,” kata Minho
Chie menoleh,”pulang??tapi aku belum selesai, Minho kun..aku bercerita pada Kumiko chan kalau aku punya buku cerita”
Minho senyum,”besok titipkan saja padaku..iya kan,dokter Nakata?,”
Nakata senyum,”dokter Minho kan suka bertemu aku, chie chan”
”oh..baiklah.. kita pulang”, balas chie

”aku senang deh...chie chan bisa ramah dengan semua orang,”Minho memeluk chie
Chie diam saja..
”eh..kenapa diam?,” tanya Minho
”okaasan nya Minho kun..seperti Ibunya dokter Nakata?,” tanya chie
”ah..tidak..okaasan suka bicara,” kata Minho
Minho melepas ikat rambut chie..
“suka tidak..dengan furisode yang aku belikan?,” tanya Minho
Chie mengangguk..
”dibuka dulu..besok kalau ke okaasan, dipakai lagi,” senyum Minho

Hari berlalu..Minho sibuk sekali dengan jadwalnya yang dia harus meeting dengan dokter kepala yang lain...sehingga dia janji pada chie akan pulang malam..
Sebuah surat datang kepada chie dan ternyata dari yayasan yang menginginkan chie pergi ke paris untuk belajar..
Nakamura Kenji meneleponnya,”anak ku..kamu baiknya pergi ke paris agar kamu bisa mandiri,”
Chie menjawab galak,”tidak mau, chichiue..aku tidak ingin pergi..kalau Minho kun tidak pergi juga ke paris”
”mohon jangan melawan chichiue, chie chan..,” balas ayahnya
“aku tidak mau, chichiue..,” balas Chie
“ayah akan berbicara dengan kamu dan juga dokter Lee..malam ini,” kata ayahnya..

Ketika Minho pulang, dia melihat ayahnya chie sudah ada di dalam ruangan apartmen..
”maaf, dokter Lee..kita harus membahas beasiswa chie ke paris,” kata Kenji
Chie mengurung diri dikamar..dia kesal dengan ayahnya yang memaksa
”sebentar, Nakamura san,” kata Minho, lalu dia masuk..
Dilihatnya, kamar sudah tidak lagi berantakan..berarti, walau chie marah..dia sudah mulai bisa mengendalikan emosinya..dan tidak lagi melempar barang..
”chie chan.. chichiue datang,” Minho mengelus rambutnya chie
“aku tidak mau ke paris, Minho kun,” jawabnya
“aku faham..aku juga sebenarnya tidak ingin…tetapi..supaya chie chan bisa jadi perempuan lebih pintar,” bujuk Minho
“ayo..kita keluar..chichiue menunggu,”Minho lembut menarik tangan chie supaya dia mau keluar kamar

“ini..terpaksa, dokter Lee.. sebenarnya..aku juga riskan..tetapi aku yakin Chie akan lebih mandiri disana,” jawab Kenji
“tetapi chie harus punya persiapan kekuatan mental, Nakamura san..,” balas Minho berat hati melepas chie..
“semua sudah terlanjur ditandatangani..,” kata Kenji
“chie chan..aku janji..aku akan tunggu chie chan disini,” senyum Minho pada chie
Chie marah besar.. dia mau membanting barang barang, tapi Minho sudah keburu memeluknya..
”aku kan sudah janji..aku akan tunggu chie chan disini,” kata Minho masih memeluk dia erat erat,supaya tidak mengamuk
Tenyata chie menangis,”Minho kun..kenapa semua jahat?,”
”tidak jahat...aku tidak jahat..chichiue tidak jahat..semua ingin agar chie chan jadi perempuan pintar,” Minho masih memeluknya.. menahan marahnya..
”Lalu..aku bagaimana??aku tidak ingin jauh dari Minhokun,” katanya lagi
”dia sudah mengerti soal perasaan,” kata Minho dalam hatinya
Minho mulai melepaskan pelukannya pelan pelan.. lalu dia senyum
Minho berekspresi dengan memegang dadanya,”aku..,” lalu membuat lingkaran yang besar,”sangat”, lalu dia membuat hati dengan kedua tangannya,”cinta”, lalu menyentuh jantungnya chie,”chie chan”
”aku janji akan tunggu chie chan disini.. ,” senyum Minho
”aku cinta Minho kun,” Chie memeluk Minho
”chie akan belajar tentang cinta..kalau kita jauh,” balas Minho..
”dan selama kita jauh..kita berjanji..akan kesini lagi,” lanjutnya
Chie terus menangis, sampai Kenji benar benar tidak tega melihatnya harus terpaksa pergi ke luar negeri suatu hari nanti..
”aku takut,” katanya masih menangis
”chie chan pemberani..chie chan pintar..Minho kun percaya,” Minho meng-aku-kan dirinya supaya chie tenang
Tubuh chie sangat gemetaran
”yah..dia mulai lagi anxiety nya...,” kata Minho dalam hati
”ya sudah..chie chan tidur saja ya? Aku antar ke kamar,” Minho masih memeluk chie
”saya pikir..lebih baik tidak dibicarakan dulu, Nakamura san,” kata Minho kepada Kenji
”baik..saya lebih baik pulang saja..,” balas Kenji
”chie chan.. chichiue pulang dulu ya?,” senyum Kenji, dia mengelus kepala Chie, lalu pamit pulang
“Tidur yuk, chie chan,” senyum Minho..
Minho menarik selimut untuk chie
Chie begitu gemetaran..dia benar benar cemas.. tidak ingin lagi mendengar bahwa dia harus ke paris secara terpaksa..
Minho mengelus elus kepalanya,”Minum obat ya, chie chan”
Lalu Minho pergi keluar kamar, mengambil obat anti depresan dan segelas air
Dia terus mengelus elus kepala chie supaya dia tenang dan tidur..
”Minho kun..aku takut..aku tidak mau pergi,” katanya berkali kali
”enggak kok..tadi itu kan bukan memaksa chie chan harus pergi..,” kata Minho berbaring disampingnya sambil mengelus elus kepala chie
”sudah ya..gak usah khawatir lagi..gak usah sedih lagi.. aku disini kok,” kata Minho lagi
Chie memeluk Minho, menyembunyikan wajahnya di dada Minho
”aku tidak mau pergi ke paris,” kata nya lagi..terus mengulang ulang kata itu
”iya..enggak kok.. tidur ya?? Biar cepat sehat lagi..biar kepalanya gak pusing lagi..chu,” Minho mencium pipi nya
”haaahh...mungkin memang gak bisa pergi ke paris..atau harus ada yang mendampingi nya.. aku harus mencari ibu asuhnya yang dulu,” kata Minho dalam hati..

Chie benar benar sudah tidur.. lalu Minho pelan pelan melepas pelukannya dan dia keluar kamar..
”ah..maaf, Nakamura san.. apa..Nakamura san masih ada kontak dengan ibu asuhnya chie chan?,” tanya Minho
Nakamura mengiyakan, Minho ada sedikit harapan
”aku minta tolong Nakamura san menghubungi kembali ibu asuh nya..untuk kesediaan menemani Chie chan ke paris,” pinta Minho
Nakamura tidak kaget dengan pikiran Minho,”baiklah..saya akan coba hubungi,”
”dimana kota tempat tinggalnya sekarang?,” tanya Minho
”Nara,” jawab Nakamura
”oh..Nara..cukup jauh juga dari sini..agak sulit saya bertemu..harus ada waktu khusus,” balas Minho
”akan saya hubungi untuk dokter Lee,” jawab Nakamura
Akhirnya keduanya sepakat akan membujuk ibu asuhnya supaya kembali bisa mengasuh Chie ikut ke paris..

”chie chan..ohayou (pagi-red),” senyum Minho
Chie bangun dengan ekspresi masih datar..
Minho mencium chie,”sudah tidak pusing lagi, kan?,”
Chie masih diam saja..
”eh..bangun yuk..kita jalan jalan pagi, sayang..,” Minho membujuknya..berusaha membangunkannya..
Chie menuruti saja apa kata Minho
”wah..takutnya depresi,” kata Minho dalam hatinya
Minho membantu mengganti baju nya..lalu mereka berjalan keluar..
”ayo dong,chie chan....kan enggak bicara soal paris lagi,” senyum Minho, mendudukkan chie di taman apartmen..
“Minho kun…tidak tinggalkan chie kan?,”katanya baru bicara
”eh? Kok berpikiran begitu.. tidak, chie sayang..,” Minho merangkulnya
Chie mencium Minho,”chie chan wa minho kun o aishiteru..ikanai de (chie cinta minho..jangan pergi-red),”
Minho senyum, dia mengikuti bahasa nya chie,”minho wa chie chan o aishiteru..,”
Chie memeluk Minho..
”chie chan jangan sedih ya..aku disini,” balas Minho
”aku tidak mau pergi dari Minho kun,” katanya terus memeluk Minho..
Minho terus mengelus elus kepala chie sampai dia tenang.. chie tidak melepas pelukannya..sampai matahari mulai naik.. dan daun daun tidak bisa lagi menghalangi sinarnya..