Hari hari dilewati Minho, Aiko dan yang
lainnya seperti biasa. Mereka suka berkumpul pada sebuah ruangan yang benar
benar tidak terpakai lagi. Ternyata, disana malah mereka jadikan markas untuk
membuat tugas dan menempelkan jadual serta banyak kreasi mereka, terutama
bagian animasi ilustrator, Minho dan Ichirou.
Dua minggu berlalu sejak Minho menembak Aiko
untuk jadi pacar..
”Aiko chan.. ada gosip.. kamu pacaran
dengan Minho kun ya?,” Makoto mendekati Aiko yang sedang bermain piano di
ruangan kosong itu.
Aiko memberhentikan permainannya dan
menoleh pada Makoto dengan malu malu,”iya..Minho kun yang minta”
Makoto cengengesan,”wah..aku benar benar
terlambat”
Aiko menatapnya,”kenapa.. Makoto kun??”
”ah..enggak..aku Cuma bercanda, hahaha,”
Makoto tertawa, lalu duduk di sofa dekat piano besar itu.
”Minho kun itu..cepat sekali dia
sih..menyebalkan sekali!,” katanya sambil dia melihat tugasnya.
”yo.. minna..
sudah dari tadi ya?,” Minho masuk ke ruangan tersebut.
Aiko menoleh,”ah..enggak..aku baru 10
menit disini,” senyumnya pada Minho
Lalu Minho mendekat padanya, berdiri di
depan piano,”mainkan satu lagu untukku dong, Aiko chan”,senyumnya
Makoto menghampiri,”dunia serasa milik
kalian berdua ya?? Sama sekali enggak lihat aku,” dia lalu memukul kepala Minho
Minho mengaduh, Makoto tertawa tawa.
”payah kamu, Minho kun..kamu enggak bilang
bilang kalau sudah pacaran sama cewek ini ya?? Pengkhianat!,” Makoto masih
tertawa
Minho mengelus elus kepalanya
sendiri,”masak sih.. mau pacaran harus bilang bilang kamu, Makoto kun??”.
Dia lalu cengengesan,”kamu.. enggak suka Aiko
chan kan?? Nanti..aku merebut Aiko chan dari tanganmu lagi”
Makoto berusaha mengeplak kepala Minho
lagi, tapi dia buru buru mengelak,”tadinya sih.. gitu.. kamu cepat banget reaksinya
ya! Dasar mahasiswa beasiswa.. pacar aja jadi kompetisi juga”
”dimana mana..dunia ini penuh kompetisi..
bagaimana sih?,” Minho gantian mengeplak kepala Makoto.
”eh.. si Ichi kun... menyesal gak tuh
dia?? Hehehe,” Makoto berdiri di depan piano, di samping Minho.
”enggak bilang tuh.. jadi.. aku enggak tahu perasaan nya dong,” balas Minho.
Dia senyum pada Aiko,”eh..
mainkan lagu buat aku dan Makoto kun dong, Aiko chan”
Lalu Aiko memainkan lagu intrumental dari
yiruma, lagu yang kesannya melankolis sekali.
setelah selesai, Makoto dan Minho tepuk
tangan.
”wah..aku enggak nyangka, Aiko chan bisa
bermain piano,” kata Makoto
”ah..enggak..ini biasa aja.. masih banyak
yang lebih hebat dari aku..,” balas Aiko, malu malu.
”eh.. yang lain kemana nih?? Kok enggak pada
ngumpul? Kan kita mau janjian makan makan,” kata Minho
”tunggu disini aja deh.. katanya tadi Ichi
kun agak terlambat,” balas Makoto
”Ichi kun daridulu memang sukanya
terlambat, hihi,” balas Aiko
”nah.. hahahaha.. aku sempat kesal ketika
Ichi kun janjian.. apa sih
golongan darahnya?,” tanya Minho
”ah..Ichi kun memang begitu daridulu, Minho
kun.. tapi dia baik sekali dengan ku,” kata Aiko
Tak berapa lama.. Ken dan Ichirou datang ke ruangan itu terengah
engah,”gomen.. gomen.. terlambat,” kata mereka berdua
”kebiasaan,” Makoto memukul kepala mereka
berdua
”ayo jalan..,” kata Minho. Dia lalu
menggandeng tangan Aiko, yang lain melihat.
Mereka berjalan ke sebuah kafe. Mereka
tertawa tawa sambil menikmati makanan ringan dan juga bir ringannya.
”Ichi kun..mana nih pacarnya?,” tanya Ken
”what?? Jadi.. ichi kun sudah punya pacar??
Wah.. hebat!,” Minho nepuk tepuk pundak Ichirou
”enggak..itu bohong,” balas Ichirou.
”kalau kamu.. Makoto kun?? Beneran belum
punya??,” tanya Minho
”atau...yang tadi bohong?,”lanjut Minho
lagi.
Makoto cengengesan,”hehehe..sebenarnya
sudah.... aku gak mau kalah sama kamu.. eh.. kapan nih.. kita bisa kencan bareng
semuanya..,”
”haaah... nanya nanya pacar ada atau gak
melulu... aku kan jomblo abis,” balas Ichirou
Ken tertawa,”kawaisou ne (kasian banget deh-red),”
Yang lain tertawa. Aiko Cuma cekikikan.
”makanya..buruan cari,” balas Ken.
”ada sih.. tapi sayang banget..sudah sama
orang lain... telat deh, hahahaha,” Ichirou malah tertawa lebar.
”hey.. memangnya siapa??,” Makoto
penasaran
Ken juga, mengangguk. Minho apalagi,”siapa sih?? Kita kenal gak?
Hehehe”
”kenal dong,” balas Ichirou
”wah.. kalau kita kenal.. mestinya kamu
kasih aja ke cowok cowok yang pada hebat ini!,” Ken malah mengarahkan
telunjuknya pada Makoto dan Minho
”Makoto kun enggak pinter buat rebut
cewek, hahaha,” jawab Ichirou.
Makoto malah garuk garuk
kepala,”segitunya.. apa aku
ini enggak laku ya?? Padahal baru punya pacar nih”
Minho tertawa,”yang enggak laku laku itu
kamu, Ichirou kun, hahahaha.. Ken kun saja..sudah ada... anak ekonomi ya?”
Ken mengangguk,”sepertinya.. Ichi kun ini
patah hati dengan seseorang deh”
Minho, Makoto ketawa keras sekali
”sepertinya deh, hahahahaha!,” Minho
tertawa paling keras
”Minho kun.. bahagia sekali,” senyum Aiko
”iya nih.. semenjak dia pacaran sama Aiko
chan.. rasanya dunia nya
cerah banget deh.. ckckckckck,” balas Makoto. Mereka enggak tahu, sebenarnya
yang dimaksud Aiko.
”payah
sekali Ichi kun ini.. padahal dia ini cakep, tinggi, funky dan benar benar
idola cewek jepang,” Ken nyengir kuda
”wah.. enggak deh.. aku Cuma suka dengan
satu cewek.. patah hati nih,” balas Ichirou
”kok jadi banyak yang patah hati ya?? Sama
siapa sih??,” Minho mikir juga akhirnya.
”kalau terus terang.. padahal bisa loh..
perempuan itu mungkin mengerti,” kata Aiko, santai.
Minho mengangguk,”iya.. sampaikan saja,”
”wah.. jangan kali ah,” balas Makoto. Yang
dia maksud sebenarnya adalah Aiko.
”iya.. mendingan jangan,”timpal Ichirou
”aneh,” balas Minho. Dia mengaduk aduk
gelas bir nya dengan sendok minum yang kecil panjang.
”iya.. nanti takutnya bisa ada yang
cemburu.. bahaya juga,” kata Makoto
”iya, bahaya,” tambah Ichirou
”sebenarnya sih.. enggak begitu loh,
Makoto kun..Ichi kun..kan.. kalau
bisa disampaikan.. nanti perasaan kalian bisa lega,” senyum Aiko
”hieeh... bagaimana sih.. itu kan dia
sendiri?,” kata Ichirou dalam hati.
”ah.. enggak apa apa kok.. lagian kan..
mungkin emang kita aja yang kurang cepat, hahahaha,” balas Ichirou
”tapi.. kasihan loh.. nanti perasaan
kalian makin enggak karuan,” balas Aiko
”kamu.. kok peduli banget ya??,” senyum Minho pada
pacarnya
”iya dong, Minho kun..nanti kuliah mereka
bisa terganggu loh.. nanti prestasi mereka bisa turun.. apalagi.. kalian kan
cowok cowok pintar loh,” balas Aiko lagi
”ih..enggak ngerasa.. yang dimaksud itu
dia,” kata Makoto dalam hatinya
”ya.. ya.. kalau misalkan .. cewek itu
ternyata Aiko chan.. gimana ayo??,” Minho malah memancing
”nah
loh.. bagaimana hayo? Hahahaha,” Ken
ikutan komporin
Ichirou dan Makoto yang sebenarnya tertuju
memang pada Aiko malah juga ikutan tertawa.
Aiko mengelak,”kok.. jadi aku?? Kan.. aku..
pacarnya Minho kun”, katanya
pelan dan polos.
Minho tertawa,”enggak bakalan kebayang
oleh ku deh.. kalau ternyata.. cewek yang Ichi dan Makoto kun maksud
itu..ternyata Aiko chan, hahahahaha.. aku bisa bisa cemburu tingkat nasional,
hahahaha”
Ichirou dan Makoto tertawa terbahak bahak.
”wah.. kalau kayak begitu caranya..
berarti.. cinta segi empat dong,” goda Ken.
”hebat kalau ada, ckckckck,” timpal Minho
”bagus juga sih.. bisa jadi cerita dorama,
hahaha,” tawa Ichirou. Dia sembunyi abis di kekecewaannya pada Aiko, cewek yang
sejak SMA memang akrab dengan dia.
”wah.. aku sih... tidak akan pernah bisa
seperti itu, Ichi kun.. aku kan..biasa saja,” balas Aiko.
”yang biasa.. bisa jadi tidak biasa loh, Aiko
chan,” senyum Ken
Minho, Ichirou dan Makoto mengangguk.
”ah.. tapi lupain deh.. nanti kita bakalan
cari pacar.. iya kan.. Makoto kun??,” tanya Ichirou
Makoto mengangguk,”jangan dipikirin ya.. Aiko
chan.. bukan kamu kok,” dia nyengir kuda.
”kalau misalnya.. itu Aiko chan.. wah..
aku bisa gak tidur berhari hari..sensitif nih, hahaha,” balas Minho.
Mereka lalu pada menoleh ke Minho.
Minho bingung,”kenapa?”
”ah..enggak.. ternyata.. kamu bisa sampe
segitunya ya.. Minho kun?? Cemburuan juga..”, kata Ken
”yah..gitu deh..aslinya aku,” balas Minho
pada Ken.
Puas mereka ngobrol di kafe tempat biasa
ngumpul, mereka lalu pulang.
Ketika jalan, terlihat banget Minho
seperti pamer kemesraannya dengan teman teman yang lain.
”ah.. nyesel banget aku gak bawa Rin chan
kesini..dia malah pacaran,”sindir Ken pada Minho
”gak boleh sirik, hehehe,” balas Minho,
dia malah mencium cepat pipi Aiko.
”whoah... malah makin bikin ngiri,” kata
Makoto, dia agak jingkat dikit lalu pukul kepala Minho
Ken, Ichirou tertawa.
Mereka menunggu bus sambil tertawa tawa.
Lalu akhirnya masing masing berpisah.
”kalau.. tinggal serumah.. mau gak?,” Minho
tiba tiba minta yang aneh
Aiko langsung menatap pacarnya itu.
”wah.. kalau enggak mau.. gak usah,” Minho
mendadak membatalkan niatnya. Dia sibuk menggerakkan telapak tangannya.
”memang tidak mau.. rasanya.. enggak
bisa,” balas Aiko
”ah.. iya sudah..enggak apa.. aku enggak
maksa,” balas Minho.
”sudah..sana masuk ..belajar yang rajin
untuk besok,” lanjutnya sambil senyum
”ya..
konbanwa (good night-red).. ,” jawab Aiko
“eish… nanti dulu,” Minho menarik tangan Aiko
Lalu,”umm.. chu,” dia mencium Aiko.
Minho gemas, lalu malah mencubit kedua
pipi Aiko,”uuuuummmm... sana.. sana.. hehehe”
”sampai jumpa besok ya, Minho kun,” senyum
Aiko
”ya.. tata.. Aiko..chan,” Minho nyengir
kuda.
”oh..eomma..ya..baik,” balas Minho di
telepon
”kuliah? Baik eomma.. aku dapat nilai
bagus.. eomma tolong doakan,”
lanjutnya lagi
”kamu..belum punya pacar kan??,” tanya
ibunya
Minho agak kaget, tapi dia sembunyikan
kagetnya itu,”eh.. belum dong, eomma.. aku kan kuliah dulu yang rajin.. ini
beasiswa loh”
Dia berbohong pada ibunya sendiri.
”bagaimana tokyo.. aman bukan??,” tanya
ibunya lagi
”aman, eomma..aku senang..sudah punya
beberapa teman disini..mereka baik baik kok,” balas Minho
”syukurlah.. eomma itu sempat khawatir
karena jepang dalam keadaan kurang baik akhir akhir ini,”
Minho menggeleng,”Ani, eomma... jepang
aman.. memang dalam kondisi begini..ekonomi sedang kurang baik”
Minho lalu bertanya soal kondisi ayahnya,
apa baik atau tidak. Ibunya bercerita tentang perkembangan kota tempat
tinggalnya saat ini.
”Eomma.. apa memang semua harus sama bangsa??,”
Minho tiba tiba bertanya hal yang tidak dimengerti ibunya
”maksudmu apa, Nak??”, tanya ibunya balik
”ah..tidak eomma.. aku hanya berfikir...
disini susah ya.. cari wanita korea, hahahaha”, Minho bercanda pada ibunya
”kamu..sedang suka pada seorang
perempuan??,” tanya ibunya, penasaran
”ah..enggak kok, eomma.. hanya sedang
berfikir biasa saja kok,” balas Minho.
”apa..perempuan jepang baik baik?,” tanya
ibunya, lalu dijawab Minho biasa saja.
”kamu..sedang suka dengan seorang
perempuan jepang ya?,”
Minho mengelak,”ah..tidak kok, eomma.. aku
kan Cuma iseng saja, hehehe”
”eomma kurang setuju..bagaimanapun.. satu
bangsa lebih baik,” balas ibunya
Mendengar seperti itu, lalu Minho
mengalihkan topik pembicaraan tentang kabar adik adiknya.
Cukup lama mereka bicara tentang banyak
hal.
”umm.. jika begini.. sulit juga ya??,”
kata hatinya Minho, sehabis menutup pembicaraan dengan ibunya.
Di ruangan geng mereka, dekat fakultas
animasi..
Minho mencium Aiko yang sedang mengerjakan
tugasnya..
”Minho kun..nanti teman teman ada yang
datang,” kata Aiko. Dia selalu malu kalau Minho terlalu manis padanya.
Minho senyum manis,”enggak.. boku o shinjite.. mou ichido..onegai
(percaya aku deh.. sekali lagi ya? Please-red),”
Aiko mengangguk, menuruti saja pacarnya
itu menciumnya.
”eh.. kalian pasti sudah sedari ta.....,”
mendadak Ichirou masuk tanpa permisi.
Dia melihat Minho mencium mesra teman SMA
nya itu
”ah..gomen
(maaf-red).. aku enggak lihat kok!,” dia lalu ketawa dan memalingkan wajahnya.
Minho buru buru melepas pelukan dan
ciumannya pada pacarnya itu.
”Ichi kun,” kata Aiko pelan, dia sangat
malu dilihat teman lamanya itu.
Minho malah tertawa,”hehehe.. gomen, Ichi kun”
”aduh.. kalian ini.. bikin aku cemburu
berat,” Ichirou lalu duduk diantara mereka.
”jadi gak nih... liburan kita pergi ke
pantai?,”lanjutnya lagi
”iya, jadi.. Aiko chan ternyata juga
enggak sibuk kok.. golden
week.. kapan lagi mau jalan jalan.. iya kan.. Aiko chan??,” Minho merangkul Aiko.
”huuu... terus... nanti kalian mesra
mesraan deh.. di depan ku?,” kata Ichirou.
Minho tertawa,”iya dong.. kapan lagi??”
Aiko menoleh pada Minho,”Minho kun..”
”kenapa??,” tanya Minho singkat.
”bawa dong pacarmu, Ichi kun.. gimana sih??,” lanjut Minho lagi,”lagian..
golden week itu waktu yang bagus, hehehe”
”tenang, ah.. aku pasti usahakan punya,”
balas Ichirou
”Makoto kun? Ken kun?,” tanya Ichirou lagi
Minho mengangkat kedua telapak
tangannya,”enggak tahu..enggak janjian”
”tunggu saja.. tadi sih.. sms aku..katanya
mau datang..mungkin terlambat,” kata Aiko.
Ichirou tiba tiba merangkul Aiko,”ne.. Aiko
chan..gimana rasanya jadi koibito (pacar-red)
nya Minho kun?? Di kelas.. cewek cewek animasi suka dia loh..dia suka dijadikan
model karakter anime,”
”kamu..cemburu enggak tuh??,” goda Ichirou
Minho mendadak melotot padanya,”mulai
deh..”
Ichirou tertawa,”relax, Minho kun, hahaha”
”biasa saja.. Minho kun kan.. pintar..
jadi mungkin wajar aja kalau misalnya punya teman cewek,” balas Aiko
”enggak cemburu sama aku??,” Minho malah
penasaran
”wah... merah deh tuh wajah,”goda Ichirou
lagi. Wajah Aiko memang merah malu.
”ung,” balas Aiko
Minho penasaran,”cemburu gak nih??”
Aiko mengangguk.
”jawab dong,” Ichirou malah godain.
Aiko mengangguk lagi,”iya...aku cemburu
sih..”
Minho malah tertawa,”hahahaha.. arigatou, Aiko chan..demo shinpai shinaide..suki dakara, boku no shinjin ga..kimi no tame
da (thanks, Aiko.. tapi enggak usah khawatir, karena aku suka kamu, makanya
aku setia-red),”
”wah.. kamu ternyata bisa setia juga ya, Minho
kun??,” Ichirou malah terkesan menyindir
”belum tahu ya, Ichi kun??.. lihat saja
nanti,” timpal Minho santai, tapi aslinya dia sensitif
”oi.. Makoto kun, kamu dimana sih??”, Minho
menelepon temannya itu
”aku lagi dijalan, sebentar lagi,” balas
Makoto singkat, lalu dia pun menutup teleponnya. Ken sampai duluan disana.
Mereka berkumpul semua. Ken membawa
pacarnya.
”beneran jadi ya.. golden week nya?,” kata
Makoto yang baru sampai.
”jadi.. kita harus kumpulin biaya nih.. aku sudah kontak pemilik inn nya,” lanjut
Makoto lagi, dia nyengir kuda
”eh...murah banget,” kata Minho.
”kita jadi pergi ya?,” senyum Minho ke Aiko
Aiko mengangguk saja.
”toss dulu dong!,” kata Ken
”yeee!!! Golden week!!!,” teriak mereka..saling mengangkat
tangannya bersama sama.
”jadi..yang enggak punya pacar.. gimana
nih? ,” Ken nyengir kuda
”aku sudah punya,” balas Makoto
”whoaaah... berarti..yang belum punya Cuma
Ichi kun!,” Teriak Ken. Lalu dia malah tertawa.
”grr,” keluh Ichirou
”sudah ...sudah.. yang penting golden week
sama sama,” Minho menepuk bahu temannya itu.
”sudah dua bulan nih.. kita pacaran,”
senyum Minho pada Aiko.
Aiko mengangguk.
”eh..jangan pacaran saja.. sebentar lagi hanabi (pesta kembang api),” tepuk Makoto. Disampingnya ada pacarnya.
”hi,” sapa Minho ramah pada mereka.
Mereka sedang duduk di depan Inn
(penginapan) yang bergaya jepang kuno. Mereka semua memakai yukata, kimono jepang sederhana untuk musim panas.
”yuk kita ke lapangan... sebentar lagi
loh,” kata Ken.
Ken berpasangan dengan Sakura. Minho
dengan Aiko. Makoto dengan Aya. Sedangkan Ichirou jomblo abis.
Mereka semua menuju lapangan dipinggir
pantai, karena sebentar lagi acara akan segera dimulai.
Setelah banyak keramaian mulai dari makan
malam di bawah langit yang cerah, lalu semua yang kebanyakan masih pada muda
berkumpul di lapangan pinggir pantai.
”1....2....3!!!,” teriak semua orang
disana..
Suara kembang api ramai sekali. Langit
menjadi cerah.
”bagus ya, Minho kun??,” Aiko menoleh pada
Minho. Minho membalas dengan senyum.
”iya..chu,” balas Minho singkat, lalu dia
cengengesan,”hehe.. tetap jadi pacarku ya, Aiko chan”
Mereka terus memandang lautan kembang api
yang terpancar dilangit sampai semuanya selesai sekitar jam 1 pagi dini hari.
Masing masing berpisah.. asik dengan para
pasangannya.. sementara,
Ichirou malah asik bermain mencari teman di pinggir pantai.
Minho dan Aiko melihatnya dari jauh.
”aku pikir.. awalnya Ichi kun suka banget
sama kamu loh...,” senyum Minho
”memang... dia sempat bilang begitu, Minho
kun??,” tanya Aiko
”umm.. dia sempat bilang kan... pada kita
semua.. kalau dia bisa saja mendahului ku??,”
Aiko mengangguk,”iya.. aku ingat itu”
Minho menoleh padanya dan
senyum,”akhirnya..aku yang menang deh”
Minho menyandarkan kepala Aiko di bahunya.
”enggak kedinginan kan?,”
Aiko menggeleng,”iie.. atatakai da (hangat kok-red)”
”kamu..sudah
bilang pada ibumu belum..kalau kita pacaran??,” tanya Minho.
”ibuku sudah tahu.. dengan siapapun
berteman.. ibuku harus tahu,”
jawab Aiko
”bermasalah tidak??,” Minho tanya lagi.
Aiko menggeleng,”belum tahu... tapi ibuku
diam saja..tidak komentar apapun tentang Minho kun”
”sama.. ibu ku juga,” balas Minho
Lalu Minho melepas rangkulannya pada Aiko,
dia bangun. Dia menyodorkan
tangannya pada Aiko.
”ayo...masuk penginapan lagi.. sudah larut..aku mengantuk,” senyum nya
pada Aiko.
Mereka lalu berjalan ke penginapan.
Ichirou memandang dari kejauhan..dia
sedang bicara dengan kenalan barunya, cewek cewek yang kebetulan memang tidak
bawa pasangan juga ke acara golden week itu.
”malam ini.. Aiko chan bakalan tidur
bareng Minho kun,” gumamnya
”tidak apa kan..tidur bersama ku??,”
senyum Minho
”aku..takut sekali,” balas Aiko. Wajahnya
gugup.
Minho melepas ikat rambutnya pelan pelan
dan lembut,”enggak apa..kita jalani bersama”.
Minho lalu mencium ceweknya itu dengan
lembut dan membaringkannya.
Minho masih saja menciumnya walau sambil
berbaring.
”Minho kun...aku..takut sekali,” kata Aiko..
masih panik..bingung menghadapi Minho yang begitu.
”umm.. gak apa,” balas Minho singkat. Dia sudah mulai bernafsu.
Dia menciumi wajah pacarnya itu.. lalu
berusaha untuk membuka baju nya.
”Minho kun.. aku takut sekali,” kata Aiko..
dia lalu menggeser tubuh Minho yang sudah diatasnya dan bangun.
Minho benar benar sakit kepala, dia tidak
bisa menahan nafsunya.
Dia mengucek ngucek rambutnya
sendiri,”aaahhhh...enggak tahan”, katanya. Duduk di samping Aiko yang berusaha
membenarkan letak yukata tidurnya.
”aku..enggak bisa Minho kun..aku takut,”
kata Aiko. Dia menutup wajahnya, ketakutan sekali.
”ya.. aku faham..,” balas Minho. Dia lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Aiko.
”Aiko chan...,” katanya
Aiko melihat wajahnya dengan dalam.
”kita..nikah saja yuk??,” pinta Minho
Aiko kaget,”apa??kita masih kecil, Minho
kun..aku baru mau 18tahun ini”
”aku juga,” balas Minho,”terus.. kenapa?? Kan 16 tahun juga bisa”, katanya
enteng.
”aku takut dimarahi orangtua ku,” balas Aiko
”mereka ingin aku jadi dokter dulu,”
lanjutnya lagi
Minho menekuk kakinya, dia taruh dagunya
di lututnya,”sama dong... ibu ku juga sempat membicarakan itu..”
”tapi.. jangan mau kalah dong,” tambahnya
lagi
”maksudmu??,”
Minho menoleh pada Aiko,”kamu...pura pura
hamil ya..bisa kan??hehe”
”kita main sandiwara..supaya orangtua kita
setuju,” lanjutnya lagi
”itu kan..namanya bohong, Minho kun..kalau
nanti mereka tahu..aku sebenarnya tidak hamil..bagaimana??,” tanya Aiko
”ah..tenang deh..kita kan sudah 2 bulan
pacaran nih..bilang saja kamu sudah hamil 1 bulan..dan enggak mau anak kita
digugurkan..”, balas Minho, enteng sekali.
”tapi, Minho kun..itu sandiwara sekali...orangtuaku
bisa bisa membunuhku,”balas Aiko.
”enggak akan..percaya deh.. ya??,” balas Minho
”Minho kun..nekat sekali,”Aiko enggak
habis pikir dengan ide pacarnya itu.
”besok..aku bilang pada ibuku...kamu
hamil..kamu tidak usah bilang dulu pada ibumu..nanti saja,” kata Minho
”berat sekali, Minho kun,” pikir Aiko
Minho mengelus elus pipi pacarnya itu,”enggak..percaya
deh...pasti kita bisa”
”aku tuh cinta banget sama kamu... kita
kan..jadi bisa satu ruman susun nanti..bisa sama sama nanti kalau sudah nikah,”
senyumnya
Aiko benar benar bingung dengan ide Minho.
Minho melihat kebingungan itu, dia santai
saja,”relaks Aiko chan..mereka tidak akan mencelakaimu..kamu...ikuti saja
permainanku ya?okay???”
Aiko diam dulu. Setelah hampir 20menit
lebih, baru dia mengangguk.
Minho tersenyum manis padanya.
”jadi..aku harus berbohong pada ibu ku dan
juga ibu mu, Minho kun... kalau..aku hamil?,” tanya Aiko lagi
Minho mengangguk dan senyum.
”aduh..aku bingung.. takut,” balas Aiko.
Dia malah memandang Minho berharap enggak melakukan itu
Minho duduk membelakangi nya dan melipat
kedua tangannya,”ah.. kenapa
sih.. jadi susah diajak kerjasama??”
”rasanya aku susah berbohong,” balas Aiko
lagi
Minho masih duduk membelakangi nya,”kalau
begitu saja enggak bisa.. gimana aku bisa hidup sama kamu?? Aku hanya merasa,
ibu ku enggak bakalan setuju kalau enggak dipaksa,”. Dia mulai cemberut,
manyun.
”tapi.. kita masih kuliah,” kata Aiko lagi
”ki
ni shinai (gak peduli-red),” balas Minho. Dia lalu bangun dan menarik selimut
ke lantai dan malah sengaja tidur di bawah
”Minho kun..nanti kamu
sakit..bagaimana??,” Aiko melihatnya berbaring membelakangi nya
”Ki
ni shinai,” Minho masih cuek.. pura pura tidur sambil manyun..
”kamu bisa sakit,” lanjut Aiko lagi
”aku gak akan tidur diatas.. biarin sakit,” balas Minho judes
”nanti kamu sakit.. aku yang bingung, Minho
kun.. kita masih disini besok..aku enggak bawa obat-obatan,” kata Aiko lagi
Minho pura pura tidur di lantai dan
membelakangi tempat tidur.
Aiko bangun dari tempat tidur dan
menghampirinya,”Minho kun..jangan marah dengan ku”
”emm,” balas Minho singkat. Dia beneran
ngambek.
Aiko akhirnya mendiamkan saja. Dia naik
lagi ke tempat tidur.
Lama sekali Minho diamnya. Aiko pun benar
benar enggak bisa tidur.
”Minho kun..begitu ya..kalau lagi marah?,”
keluhnya dalam hati
Minho membalikkan badannya.. dia mengintip
sedikit ke atas tempat tidur.
”huh..susah banget deh kamu diaturnya, Aiko
chan,” dia mengeluh.
Minho ternyata kedinginan dan dia diam
diam naik ke tempat tidur.
Aiko menoleh,”Minho kun”
Minho mendadak membelakangi Aiko lagi,
jutek..
Aiko malah senyum,”Minho kun..aku janji”
”janji apa?,” balas Minho dengan suara
jutek
”soal tadi.. aku akan bilang ibuku..kalau
aku hamil..,” kata Aiko, pelan.
Minho langsung menoleh dan
senang,”beneran??”
Aiko mengangguk dan senyum.
Minho bangun dari berbaringnya, lalu
memeluk dia,”makasih ya.. Aiko
chan.. ”
Minho melepas pelukannya, lalu dia
memberikan tangannya untuk dipegang Aiko.
Aiko memberikan tangannya.
Minho berbaring. Aiko berbaring
disampingnya. Mereka tidur berpegangan tangan.
”kalau... Eomma tidak setuju... terpaksa
aku tempuh jalan ini deh,” kata Minho dalam hatinya. Dia menghadap pada wajah Aiko,
lalu tangan satunya lagi mengelus elus rambut pacarnya.
Ichirou keluar penginapan, dia duduk di
depan.
”Minho kun dan Aiko chan.. pasti sedang mesra mesraan deh.. ternyata.. Aiko chan lebih suka sama Minho
kun dibanding aku,” dia merenung di depan penginapan.
Dia duduk memanjangkan kakinya, lalu
menggoyang goyangkan kaki.
”yang lain juga pasti sedang mesra mesraan
deh,” keluhnya lagi.
Dia menyandarkan kepalanya di kursi dan
tertidur.
Malam berlalu sampai pagi lagi...
Bersambung ke part 4...