This is me....

Kamis, Januari 30, 2014

Pernikahan ½ (Part 3: Bohong)

Hari hari dilewati Minho, Aiko dan yang lainnya seperti biasa. Mereka suka berkumpul pada sebuah ruangan yang benar benar tidak terpakai lagi. Ternyata, disana malah mereka jadikan markas untuk membuat tugas dan menempelkan jadual serta banyak kreasi mereka, terutama bagian animasi ilustrator, Minho dan Ichirou.
Dua minggu berlalu sejak Minho menembak Aiko untuk jadi pacar..
”Aiko chan.. ada gosip.. kamu pacaran dengan Minho kun ya?,” Makoto mendekati Aiko yang sedang bermain piano di ruangan kosong itu.
Aiko memberhentikan permainannya dan menoleh pada Makoto dengan malu malu,”iya..Minho kun yang minta”
Makoto cengengesan,”wah..aku benar benar terlambat”
Aiko menatapnya,”kenapa.. Makoto kun??”
”ah..enggak..aku Cuma bercanda, hahaha,” Makoto tertawa, lalu duduk di sofa dekat piano besar itu.
”Minho kun itu..cepat sekali dia sih..menyebalkan sekali!,” katanya sambil dia melihat tugasnya.


”yo.. minna.. sudah dari tadi ya?,” Minho masuk ke ruangan tersebut.
Aiko menoleh,”ah..enggak..aku baru 10 menit disini,” senyumnya pada Minho
Lalu Minho mendekat padanya, berdiri di depan piano,”mainkan satu lagu untukku dong, Aiko chan”,senyumnya
Makoto menghampiri,”dunia serasa milik kalian berdua ya?? Sama sekali enggak lihat aku,” dia lalu memukul kepala Minho
Minho mengaduh, Makoto tertawa tawa.
”payah kamu, Minho kun..kamu enggak bilang bilang kalau sudah pacaran sama cewek ini ya?? Pengkhianat!,” Makoto masih tertawa
Minho mengelus elus kepalanya sendiri,”masak sih.. mau pacaran harus bilang bilang kamu, Makoto kun??”.
Dia lalu cengengesan,”kamu.. enggak suka Aiko chan kan?? Nanti..aku merebut Aiko chan dari tanganmu lagi”
Makoto berusaha mengeplak kepala Minho lagi, tapi dia buru buru mengelak,”tadinya sih.. gitu.. kamu cepat banget reaksinya ya! Dasar mahasiswa beasiswa.. pacar aja jadi kompetisi juga”
”dimana mana..dunia ini penuh kompetisi.. bagaimana sih?,” Minho gantian mengeplak kepala Makoto.
”eh.. si Ichi kun... menyesal gak tuh dia?? Hehehe,” Makoto berdiri di depan piano, di samping Minho.
”enggak bilang tuh.. jadi.. aku enggak tahu perasaan nya dong,” balas Minho. Dia senyum pada Aiko,”eh.. mainkan lagu buat aku dan Makoto kun dong, Aiko chan”

Lalu Aiko memainkan lagu intrumental dari yiruma, lagu yang kesannya melankolis sekali.
setelah selesai, Makoto dan Minho tepuk tangan.
”wah..aku enggak nyangka, Aiko chan bisa bermain piano,” kata Makoto
”ah..enggak..ini biasa aja.. masih banyak yang lebih hebat dari aku..,” balas Aiko, malu malu.
”eh.. yang lain kemana nih?? Kok enggak pada ngumpul? Kan kita mau janjian makan makan,” kata Minho
”tunggu disini aja deh.. katanya tadi Ichi kun agak terlambat,” balas Makoto
”Ichi kun daridulu memang sukanya terlambat, hihi,” balas Aiko
”nah.. hahahaha.. aku sempat kesal ketika Ichi kun janjian.. apa sih golongan darahnya?,” tanya Minho
”ah..Ichi kun memang begitu daridulu, Minho kun.. tapi dia baik sekali dengan ku,” kata Aiko
Tak berapa lama.. Ken dan Ichirou datang ke ruangan itu terengah engah,”gomen.. gomen.. terlambat,” kata mereka berdua
”kebiasaan,” Makoto memukul kepala mereka berdua
”ayo jalan..,” kata Minho. Dia lalu menggandeng tangan Aiko, yang lain melihat.

Mereka berjalan ke sebuah kafe. Mereka tertawa tawa sambil menikmati makanan ringan dan juga bir ringannya.
”Ichi kun..mana nih pacarnya?,” tanya Ken
”what?? Jadi.. ichi kun sudah punya pacar?? Wah.. hebat!,” Minho nepuk tepuk pundak Ichirou
”enggak..itu bohong,” balas Ichirou.
”kalau kamu.. Makoto kun?? Beneran belum punya??,” tanya Minho
”atau...yang tadi bohong?,”lanjut Minho lagi.
Makoto cengengesan,”hehehe..sebenarnya sudah.... aku gak mau kalah sama kamu.. eh.. kapan nih.. kita bisa kencan bareng semuanya..,”
”haaah... nanya nanya pacar ada atau gak melulu... aku kan jomblo abis,” balas Ichirou
Ken tertawa,”kawaisou ne (kasian banget deh-red),”
Yang lain tertawa. Aiko Cuma cekikikan.
”makanya..buruan cari,” balas Ken.
”ada sih.. tapi sayang banget..sudah sama orang lain... telat deh, hahahaha,” Ichirou malah tertawa lebar.
”hey.. memangnya siapa??,” Makoto penasaran
Ken juga, mengangguk. Minho apalagi,”siapa sih?? Kita kenal gak? Hehehe”
”kenal dong,” balas Ichirou
”wah.. kalau kita kenal.. mestinya kamu kasih aja ke cowok cowok yang pada hebat ini!,” Ken malah mengarahkan telunjuknya pada Makoto dan Minho
”Makoto kun enggak pinter buat rebut cewek, hahaha,” jawab Ichirou.
Makoto malah garuk garuk kepala,”segitunya.. apa aku ini enggak laku ya?? Padahal baru punya pacar nih”
Minho tertawa,”yang enggak laku laku itu kamu, Ichirou kun, hahahaha.. Ken kun saja..sudah ada... anak ekonomi ya?”

Ken mengangguk,”sepertinya.. Ichi kun ini patah hati dengan seseorang deh”
Minho, Makoto ketawa keras sekali
”sepertinya deh, hahahahaha!,” Minho tertawa paling keras
”Minho kun.. bahagia sekali,” senyum Aiko
”iya nih.. semenjak dia pacaran sama Aiko chan.. rasanya dunia nya cerah banget deh.. ckckckckck,” balas Makoto. Mereka enggak tahu, sebenarnya yang dimaksud Aiko.
 ”payah sekali Ichi kun ini.. padahal dia ini cakep, tinggi, funky dan benar benar idola cewek jepang,” Ken nyengir kuda
”wah.. enggak deh.. aku Cuma suka dengan satu cewek.. patah hati nih,” balas Ichirou

”kok jadi banyak yang patah hati ya?? Sama siapa sih??,” Minho mikir juga akhirnya.
”kalau terus terang.. padahal bisa loh.. perempuan itu mungkin mengerti,” kata Aiko, santai.
Minho mengangguk,”iya.. sampaikan saja,”
”wah.. jangan kali ah,” balas Makoto. Yang dia maksud sebenarnya adalah Aiko.
”iya.. mendingan jangan,”timpal Ichirou
”aneh,” balas Minho. Dia mengaduk aduk gelas bir nya dengan sendok minum yang kecil panjang.
”iya.. nanti takutnya bisa ada yang cemburu.. bahaya juga,” kata Makoto
”iya, bahaya,” tambah Ichirou

”sebenarnya sih.. enggak begitu loh, Makoto kun..Ichi kun..kan.. kalau bisa disampaikan.. nanti perasaan kalian bisa lega,” senyum Aiko
”hieeh... bagaimana sih.. itu kan dia sendiri?,” kata Ichirou dalam hati.
”ah.. enggak apa apa kok.. lagian kan.. mungkin emang kita aja yang kurang cepat, hahahaha,” balas Ichirou
”tapi.. kasihan loh.. nanti perasaan kalian makin enggak karuan,” balas Aiko
”kamu.. kok peduli banget ya??,” senyum Minho pada pacarnya
”iya dong, Minho kun..nanti kuliah mereka bisa terganggu loh.. nanti prestasi mereka bisa turun.. apalagi.. kalian kan cowok cowok pintar loh,” balas Aiko lagi
”ih..enggak ngerasa.. yang dimaksud itu dia,” kata Makoto dalam hatinya
”ya.. ya.. kalau misalkan .. cewek itu ternyata Aiko chan.. gimana ayo??,” Minho malah memancing
”nah loh.. bagaimana hayo? Hahahaha,” Ken ikutan komporin
Ichirou dan Makoto yang sebenarnya tertuju memang pada Aiko malah juga ikutan tertawa.
Aiko mengelak,”kok.. jadi aku?? Kan.. aku.. pacarnya Minho kun”, katanya pelan dan polos.

Minho tertawa,”enggak bakalan kebayang oleh ku deh.. kalau ternyata.. cewek yang Ichi dan Makoto kun maksud itu..ternyata Aiko chan, hahahahaha.. aku bisa bisa cemburu tingkat nasional, hahahaha”
Ichirou dan Makoto tertawa terbahak bahak.
”wah.. kalau kayak begitu caranya.. berarti.. cinta segi empat dong,” goda Ken.
”hebat kalau ada, ckckckck,” timpal Minho
”bagus juga sih.. bisa jadi cerita dorama, hahaha,” tawa Ichirou. Dia sembunyi abis di kekecewaannya pada Aiko, cewek yang sejak SMA memang akrab dengan dia.
”wah.. aku sih... tidak akan pernah bisa seperti itu, Ichi kun.. aku kan..biasa saja,” balas Aiko.
”yang biasa.. bisa jadi tidak biasa loh, Aiko chan,” senyum Ken
Minho, Ichirou dan Makoto mengangguk.
”ah.. tapi lupain deh.. nanti kita bakalan cari pacar.. iya kan.. Makoto kun??,” tanya Ichirou
Makoto mengangguk,”jangan dipikirin ya.. Aiko chan.. bukan kamu kok,” dia nyengir kuda.

”kalau misalnya.. itu Aiko chan.. wah.. aku bisa gak tidur berhari hari..sensitif nih, hahaha,” balas Minho.
Mereka lalu pada menoleh ke Minho.
Minho bingung,”kenapa?”
”ah..enggak.. ternyata.. kamu bisa sampe segitunya ya.. Minho kun?? Cemburuan juga..”, kata Ken
”yah..gitu deh..aslinya aku,” balas Minho pada Ken.

Puas mereka ngobrol di kafe tempat biasa ngumpul, mereka lalu pulang.
Ketika jalan, terlihat banget Minho seperti pamer kemesraannya dengan teman teman yang lain.
”ah.. nyesel banget aku gak bawa Rin chan kesini..dia malah pacaran,”sindir Ken pada Minho
”gak boleh sirik, hehehe,” balas Minho, dia malah mencium cepat pipi Aiko.
”whoah... malah makin bikin ngiri,” kata Makoto, dia agak jingkat dikit lalu pukul kepala Minho
Ken, Ichirou tertawa.
Mereka menunggu bus sambil tertawa tawa. Lalu akhirnya masing masing berpisah.

”kalau.. tinggal serumah.. mau gak?,” Minho tiba tiba minta yang aneh
Aiko langsung menatap pacarnya itu.
”wah.. kalau enggak mau.. gak usah,” Minho mendadak membatalkan niatnya. Dia sibuk menggerakkan telapak tangannya.
”memang tidak mau.. rasanya.. enggak bisa,” balas Aiko
”ah.. iya sudah..enggak apa.. aku enggak maksa,” balas Minho.
”sudah..sana masuk ..belajar yang rajin untuk besok,” lanjutnya sambil senyum
”ya.. konbanwa (good night-red).. ,” jawab Aiko
“eish… nanti dulu,” Minho menarik tangan Aiko
Lalu,”umm.. chu,” dia mencium Aiko.
Minho gemas, lalu malah mencubit kedua pipi Aiko,”uuuuummmm... sana.. sana.. hehehe”
”sampai jumpa besok ya, Minho kun,” senyum Aiko
”ya.. tata.. Aiko..chan,” Minho nyengir kuda.

”oh..eomma..ya..baik,” balas Minho di telepon
”kuliah? Baik eomma.. aku dapat nilai bagus.. eomma tolong doakan,” lanjutnya lagi
”kamu..belum punya pacar kan??,” tanya ibunya
Minho agak kaget, tapi dia sembunyikan kagetnya itu,”eh.. belum dong, eomma.. aku kan kuliah dulu yang rajin.. ini beasiswa loh”
Dia berbohong pada ibunya sendiri.
”bagaimana tokyo.. aman bukan??,” tanya ibunya lagi
”aman, eomma..aku senang..sudah punya beberapa teman disini..mereka baik baik kok,” balas Minho
”syukurlah.. eomma itu sempat khawatir karena jepang dalam keadaan kurang baik akhir akhir ini,”
Minho menggeleng,”Ani, eomma... jepang aman.. memang dalam kondisi begini..ekonomi sedang kurang baik”
Minho lalu bertanya soal kondisi ayahnya, apa baik atau tidak. Ibunya bercerita tentang perkembangan kota tempat tinggalnya saat ini.
”Eomma.. apa memang semua harus sama bangsa??,” Minho tiba tiba bertanya hal yang tidak dimengerti ibunya
”maksudmu apa, Nak??”, tanya ibunya balik
”ah..tidak eomma.. aku hanya berfikir... disini susah ya.. cari wanita korea, hahahaha”, Minho bercanda pada ibunya
”kamu..sedang suka pada seorang perempuan??,” tanya ibunya, penasaran
”ah..enggak kok, eomma.. hanya sedang berfikir biasa saja kok,” balas Minho.
”apa..perempuan jepang baik baik?,” tanya ibunya, lalu dijawab Minho biasa saja.
”kamu..sedang suka dengan seorang perempuan jepang ya?,”
Minho mengelak,”ah..tidak kok, eomma.. aku kan Cuma iseng saja, hehehe”
”eomma kurang setuju..bagaimanapun.. satu bangsa lebih baik,” balas ibunya
Mendengar seperti itu, lalu Minho mengalihkan topik pembicaraan tentang kabar adik adiknya.
Cukup lama mereka bicara tentang banyak hal.
”umm.. jika begini.. sulit juga ya??,” kata hatinya Minho, sehabis menutup pembicaraan dengan ibunya.

Di ruangan geng mereka, dekat fakultas animasi..
Minho mencium Aiko yang sedang mengerjakan tugasnya..
”Minho kun..nanti teman teman ada yang datang,” kata Aiko. Dia selalu malu kalau Minho terlalu manis padanya.
Minho senyum manis,”enggak.. boku o shinjite.. mou ichido..onegai (percaya aku deh.. sekali lagi ya? Please-red),”
Aiko mengangguk, menuruti saja pacarnya itu menciumnya.
”eh.. kalian pasti sudah sedari ta.....,” mendadak Ichirou masuk tanpa permisi.
Dia melihat Minho mencium mesra teman SMA nya itu
”ah..gomen (maaf-red).. aku enggak lihat kok!,” dia lalu ketawa dan memalingkan wajahnya.
Minho buru buru melepas pelukan dan ciumannya pada pacarnya itu.
”Ichi kun,” kata Aiko pelan, dia sangat malu dilihat teman lamanya itu.
Minho malah tertawa,”hehehe.. gomen, Ichi kun”
”aduh.. kalian ini.. bikin aku cemburu berat,” Ichirou lalu duduk diantara mereka.
”jadi gak nih... liburan kita pergi ke pantai?,”lanjutnya lagi
”iya, jadi.. Aiko chan ternyata juga enggak sibuk kok.. golden week.. kapan lagi mau jalan jalan.. iya kan.. Aiko chan??,” Minho merangkul Aiko.
”huuu... terus... nanti kalian mesra mesraan deh.. di depan ku?,” kata Ichirou.
Minho tertawa,”iya dong.. kapan lagi??”
Aiko menoleh pada Minho,”Minho kun..”
”kenapa??,” tanya Minho singkat.
”bawa dong pacarmu, Ichi kun.. gimana sih??,” lanjut Minho lagi,”lagian.. golden week itu waktu yang bagus, hehehe”
”tenang, ah.. aku pasti usahakan punya,” balas Ichirou
”Makoto kun? Ken kun?,” tanya Ichirou lagi
Minho mengangkat kedua telapak tangannya,”enggak tahu..enggak janjian”
”tunggu saja.. tadi sih.. sms aku..katanya mau datang..mungkin terlambat,” kata Aiko.

Ichirou tiba tiba merangkul Aiko,”ne.. Aiko chan..gimana rasanya jadi koibito (pacar-red) nya Minho kun?? Di kelas.. cewek cewek animasi suka dia loh..dia suka dijadikan model karakter anime,”
”kamu..cemburu enggak tuh??,” goda Ichirou
Minho mendadak melotot padanya,”mulai deh..”
Ichirou tertawa,”relax, Minho kun, hahaha”
”biasa saja.. Minho kun kan.. pintar.. jadi mungkin wajar aja kalau misalnya punya teman cewek,” balas Aiko
”enggak cemburu sama aku??,” Minho malah penasaran
”wah... merah deh tuh wajah,”goda Ichirou lagi. Wajah Aiko memang merah malu.
”ung,” balas Aiko
Minho penasaran,”cemburu gak nih??”
Aiko mengangguk.
”jawab dong,” Ichirou malah godain.
Aiko mengangguk lagi,”iya...aku cemburu sih..”
Minho malah tertawa,”hahahaha.. arigatou, Aiko chan..demo shinpai shinaide..suki dakara, boku no shinjin ga..kimi no tame da (thanks, Aiko.. tapi enggak usah khawatir, karena aku suka kamu, makanya aku setia-red),”
”wah.. kamu ternyata bisa setia juga ya, Minho kun??,” Ichirou malah terkesan menyindir
”belum tahu ya, Ichi kun??.. lihat saja nanti,” timpal Minho santai, tapi aslinya dia sensitif
”oi.. Makoto kun, kamu dimana sih??”, Minho menelepon temannya itu
”aku lagi dijalan, sebentar lagi,” balas Makoto singkat, lalu dia pun menutup teleponnya. Ken sampai duluan disana.

Mereka berkumpul semua. Ken membawa pacarnya.
”beneran jadi ya.. golden week nya?,” kata Makoto yang baru sampai.
”jadi.. kita harus kumpulin biaya nih.. aku sudah kontak pemilik inn nya,” lanjut Makoto lagi, dia nyengir kuda
”eh...murah banget,” kata Minho.
”kita jadi pergi ya?,” senyum Minho ke Aiko
Aiko mengangguk saja.
”toss dulu dong!,” kata Ken
”yeee!!! Golden week!!!,” teriak mereka..saling mengangkat tangannya bersama sama.
”jadi..yang enggak punya pacar.. gimana nih? ,” Ken nyengir kuda
”aku sudah punya,” balas Makoto
”whoaaah... berarti..yang belum punya Cuma Ichi kun!,” Teriak Ken. Lalu dia malah tertawa.
”grr,” keluh Ichirou
”sudah ...sudah.. yang penting golden week sama sama,” Minho menepuk bahu temannya itu.

”sudah dua bulan nih.. kita pacaran,” senyum Minho pada Aiko.
Aiko mengangguk.
”eh..jangan pacaran saja.. sebentar lagi hanabi (pesta kembang api),” tepuk Makoto. Disampingnya ada pacarnya.
”hi,” sapa Minho ramah pada mereka.
Mereka sedang duduk di depan Inn (penginapan) yang bergaya jepang kuno. Mereka semua memakai yukata, kimono jepang sederhana untuk musim panas.
”yuk kita ke lapangan... sebentar lagi loh,” kata Ken.
Ken berpasangan dengan Sakura. Minho dengan Aiko. Makoto dengan Aya. Sedangkan Ichirou jomblo abis.
Mereka semua menuju lapangan dipinggir pantai, karena sebentar lagi acara akan segera dimulai.
Setelah banyak keramaian mulai dari makan malam di bawah langit yang cerah, lalu semua yang kebanyakan masih pada muda berkumpul di lapangan pinggir pantai.
”1....2....3!!!,” teriak semua orang disana..
Suara kembang api ramai sekali. Langit menjadi cerah.
”bagus ya, Minho kun??,” Aiko menoleh pada Minho. Minho membalas dengan senyum.
”iya..chu,” balas Minho singkat, lalu dia cengengesan,”hehe.. tetap jadi pacarku ya, Aiko chan”
Mereka terus memandang lautan kembang api yang terpancar dilangit sampai semuanya selesai sekitar jam 1 pagi dini hari.
Masing masing berpisah.. asik dengan para pasangannya.. sementara, Ichirou malah asik bermain mencari teman di pinggir pantai.
Minho dan Aiko melihatnya dari jauh.
”aku pikir.. awalnya Ichi kun suka banget sama kamu loh...,” senyum Minho
”memang... dia sempat bilang begitu, Minho kun??,” tanya Aiko
”umm.. dia sempat bilang kan... pada kita semua.. kalau dia bisa saja mendahului ku??,”
Aiko mengangguk,”iya.. aku ingat itu”
Minho menoleh padanya dan senyum,”akhirnya..aku yang menang deh”
Minho menyandarkan kepala Aiko di bahunya.
”enggak kedinginan kan?,”
Aiko menggeleng,”iie.. atatakai da (hangat kok-red)”
 ”kamu..sudah bilang pada ibumu belum..kalau kita pacaran??,” tanya Minho.
”ibuku sudah tahu.. dengan siapapun berteman.. ibuku harus tahu,” jawab Aiko
”bermasalah tidak??,” Minho tanya lagi.
Aiko menggeleng,”belum tahu... tapi ibuku diam saja..tidak komentar apapun tentang Minho kun”
”sama.. ibu ku juga,” balas Minho
Lalu Minho melepas rangkulannya pada Aiko, dia bangun. Dia menyodorkan tangannya pada Aiko.
”ayo...masuk penginapan lagi.. sudah larut..aku mengantuk,” senyum nya pada Aiko.
Mereka lalu berjalan ke penginapan.
Ichirou memandang dari kejauhan..dia sedang bicara dengan kenalan barunya, cewek cewek yang kebetulan memang tidak bawa pasangan juga ke acara golden week itu.
”malam ini.. Aiko chan bakalan tidur bareng Minho kun,” gumamnya

”tidak apa kan..tidur bersama ku??,” senyum Minho
”aku..takut sekali,” balas Aiko. Wajahnya gugup.
Minho melepas ikat rambutnya pelan pelan dan lembut,”enggak apa..kita jalani bersama”.
Minho lalu mencium ceweknya itu dengan lembut dan membaringkannya.
Minho masih saja menciumnya walau sambil berbaring.
”Minho kun...aku..takut sekali,” kata Aiko.. masih panik..bingung menghadapi Minho yang begitu.
”umm.. gak apa,” balas Minho singkat. Dia sudah mulai bernafsu.
Dia menciumi wajah pacarnya itu.. lalu berusaha untuk membuka baju nya.
”Minho kun.. aku takut sekali,” kata Aiko.. dia lalu menggeser tubuh Minho yang sudah diatasnya dan bangun.
Minho benar benar sakit kepala, dia tidak bisa menahan nafsunya.
Dia mengucek ngucek rambutnya sendiri,”aaahhhh...enggak tahan”, katanya. Duduk di samping Aiko yang berusaha membenarkan letak yukata tidurnya.
”aku..enggak bisa Minho kun..aku takut,” kata Aiko. Dia menutup wajahnya, ketakutan sekali.
”ya.. aku faham..,” balas Minho. Dia lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Aiko.

”Aiko chan...,” katanya
Aiko melihat wajahnya dengan dalam.
”kita..nikah saja yuk??,” pinta Minho
Aiko kaget,”apa??kita masih kecil, Minho kun..aku baru mau 18tahun ini”
”aku juga,” balas Minho,”terus.. kenapa?? Kan 16 tahun juga bisa”, katanya enteng.
”aku takut dimarahi orangtua ku,” balas Aiko
”mereka ingin aku jadi dokter dulu,” lanjutnya lagi
Minho menekuk kakinya, dia taruh dagunya di lututnya,”sama dong... ibu ku juga sempat membicarakan itu..”
”tapi.. jangan mau kalah dong,” tambahnya lagi
”maksudmu??,”
Minho menoleh pada Aiko,”kamu...pura pura hamil ya..bisa kan??hehe”
”kita main sandiwara..supaya orangtua kita setuju,” lanjutnya lagi
”itu kan..namanya bohong, Minho kun..kalau nanti mereka tahu..aku sebenarnya tidak hamil..bagaimana??,” tanya Aiko
”ah..tenang deh..kita kan sudah 2 bulan pacaran nih..bilang saja kamu sudah hamil 1 bulan..dan enggak mau anak kita digugurkan..”, balas Minho, enteng sekali.
”tapi, Minho kun..itu sandiwara sekali...orangtuaku bisa bisa membunuhku,”balas Aiko.
”enggak akan..percaya deh.. ya??,” balas Minho

”Minho kun..nekat sekali,”Aiko enggak habis pikir dengan ide pacarnya itu.
”besok..aku bilang pada ibuku...kamu hamil..kamu tidak usah bilang dulu pada ibumu..nanti saja,” kata Minho
”berat sekali, Minho kun,” pikir Aiko
Minho mengelus elus pipi pacarnya itu,”enggak..percaya deh...pasti kita bisa”
”aku tuh cinta banget sama kamu... kita kan..jadi bisa satu ruman susun nanti..bisa sama sama nanti kalau sudah nikah,” senyumnya
Aiko benar benar bingung dengan ide Minho.
Minho melihat kebingungan itu, dia santai saja,”relaks Aiko chan..mereka tidak akan mencelakaimu..kamu...ikuti saja permainanku ya?okay???”
Aiko diam dulu. Setelah hampir 20menit lebih, baru dia mengangguk.
Minho tersenyum manis padanya.

”jadi..aku harus berbohong pada ibu ku dan juga ibu mu, Minho kun... kalau..aku hamil?,” tanya Aiko lagi
Minho mengangguk dan senyum.
”aduh..aku bingung.. takut,” balas Aiko. Dia malah memandang Minho berharap enggak melakukan itu
Minho duduk membelakangi nya dan melipat kedua tangannya,”ah.. kenapa sih.. jadi susah diajak kerjasama??”
”rasanya aku susah berbohong,” balas Aiko lagi
Minho masih duduk membelakangi nya,”kalau begitu saja enggak bisa.. gimana aku bisa hidup sama kamu?? Aku hanya merasa, ibu ku enggak bakalan setuju kalau enggak dipaksa,”. Dia mulai cemberut, manyun.
”tapi.. kita masih kuliah,” kata Aiko lagi
ki ni shinai (gak peduli-red),” balas Minho. Dia lalu bangun dan menarik selimut ke lantai dan malah sengaja tidur di bawah

”Minho kun..nanti kamu sakit..bagaimana??,” Aiko melihatnya berbaring membelakangi nya
Ki ni shinai,” Minho masih cuek.. pura pura tidur sambil manyun..
”kamu bisa sakit,” lanjut Aiko lagi
”aku gak akan tidur diatas.. biarin sakit,” balas Minho judes
”nanti kamu sakit.. aku yang bingung, Minho kun.. kita masih disini besok..aku enggak bawa obat-obatan,” kata Aiko lagi
Minho pura pura tidur di lantai dan membelakangi tempat tidur.
Aiko bangun dari tempat tidur dan menghampirinya,”Minho kun..jangan marah dengan ku”
”emm,” balas Minho singkat. Dia beneran ngambek.
Aiko akhirnya mendiamkan saja. Dia naik lagi ke tempat tidur.
Lama sekali Minho diamnya. Aiko pun benar benar enggak bisa tidur.
”Minho kun..begitu ya..kalau lagi marah?,” keluhnya dalam hati
Minho membalikkan badannya.. dia mengintip sedikit ke atas tempat tidur.
”huh..susah banget deh kamu diaturnya, Aiko chan,” dia mengeluh.
Minho ternyata kedinginan dan dia diam diam naik ke tempat tidur.

Aiko menoleh,”Minho kun”
Minho mendadak membelakangi Aiko lagi, jutek..
Aiko malah senyum,”Minho kun..aku janji”
”janji apa?,” balas Minho dengan suara jutek
”soal tadi.. aku akan bilang ibuku..kalau aku hamil..,” kata Aiko, pelan.
Minho langsung menoleh dan senang,”beneran??”
Aiko mengangguk dan senyum.
Minho bangun dari berbaringnya, lalu memeluk dia,”makasih ya.. Aiko chan.. ”
Minho melepas pelukannya, lalu dia memberikan tangannya untuk dipegang Aiko.
Aiko memberikan tangannya.
Minho berbaring. Aiko berbaring disampingnya. Mereka tidur berpegangan tangan.
”kalau... Eomma tidak setuju... terpaksa aku tempuh jalan ini deh,” kata Minho dalam hatinya. Dia menghadap pada wajah Aiko, lalu tangan satunya lagi mengelus elus rambut pacarnya.

Ichirou keluar penginapan, dia duduk di depan.
”Minho kun dan Aiko chan.. pasti sedang mesra mesraan deh.. ternyata.. Aiko chan lebih suka sama Minho kun dibanding aku,” dia merenung di depan penginapan.
Dia duduk memanjangkan kakinya, lalu menggoyang goyangkan kaki.
”yang lain juga pasti sedang mesra mesraan deh,” keluhnya lagi.
Dia menyandarkan kepalanya di kursi dan tertidur.
Malam berlalu sampai pagi lagi...

Bersambung ke part 4...