Megumi
masih tidak percaya dengan kejadian tadi Minho
menciumnya.
Minho pun lalu mengantarkannya ke depan
rumah susunnya. Megumi masih
diam saja.
”sudah ya.. Jya ne.. sampai jumpa besok!,” kata Minho senyum, lalu dia kembali
masuk ke mobilnya dan pergi
Megumi masih saja bingung..sampai dia
masuk ke rumah susunnya pun..dia masih diam saja..
Lalu dia melepas sepatunya, dan duduk..bengong
lagi...
”Kamui kun...apa..aku berkhianat??,”
katanya tiba tiba.
Lalu ada telepon masuk, ternyata dari
Kamui yang sedang berada di paris.
”yo.. Megumi chan.. bagaimana tadi?
Sukses??,” suara Kamui senang terdengar dari telepon yang jauh.
Megumi datar menanggapi,”ah.. iya..
sukses.. terima kasih”
Kamui langsung menangkap sinyal aneh
dengan suaranya,”kenapa? Kamu sakit?? Atau... meet and greet nya gagal??”
”ah...enggak, Kamui kun...,” balas Megumi,
datar lagi,dia mencoba sadar..
”tapi..,” lanjutnya
”Tapi apa?? Ada yang ganggu kamu
disana??,” tanya Kamui
”Minho kun..,” katanya seperti tidak
berekspresi..
”Kenapa dengan Minho kun?? Dia ganggu
kamu??,” Kamui jadi penasaran..
”Minho kun...,” balas Megumi lagi.
Kamui bingung..dia juga berkali kali
bertanya ada apa dengan Minho.
”aku..minta maaf, Kamui kun..,”
”kenapa?,” Kamui benar benar heran..
”Tadi...di playground.. Minho kun.. menciumku..,” Megumi lagi lagi bengong..
Kamui kaget,”Nani??,”
Megumi polos cerita, ketika Meet and Greet itu ternyata Minho
menyamar jadi cowok dengan nama lain, lalu dia yang menang quiz meet and greet itu dan ketika di
playground, dia mencium nya dan Megumi kaget..
Kamui menggeleng, gak habis pikir kenapa
Megumi polosnya tidak berubah berubah..
”see?
Aku sudah bilang padamu kemarin malam, bukan.. Megumi chan?? Lalu...apa kita
mesti putus lagi??,” Kamui senyum kecut
Megumi diam sejenak, lalu dengan masih
ekspresi datar, dia bilang,”Aku cinta kamui kun..”
”Lalu...bagaimana dengan ciuman itu? Aku
benar benar di khianati,” balas Kamui
”aku masih cinta Kamui kun,” balasnya lagi
”Kalau masih cinta aku...putus pertemanan
dengan Minho kun,” balas Kamui, agak jengkel.
”Untung dia jujur,” katanya dalam hati.
”ya..aku akan bilang pada Minho kun..
kalau aku gak bisa berkhianat,” balas Megumi
”itu bagus.. aku suka,” kata Kamui tegas.
”sudah ya.. aku mau persiapan mengecek
semua peralatan dan latihan, jaga diri.. aku tidak suka kalau hubungan kita ada
yang merecoki,” lanjut Kamui lagi. Dia pun menutup teleponnya.
Megumi bengong dan dia bilang dengan
dirinya sendiri,”aku pikir.. Minho kun enggak suka aku,” dia meletakkan dagunya di meja sofa dan
ketiduran di ruang tamu..
Besoknya.. dia kembali bekerja dan
menemukan Minho berdiri di halte bus biasa mereka pergi..
Megumi ingat apa kata pacarnya,
Kamui..jadi, dia pun diam saja..
Minho mendekatinya, lalu memegang
tangannya dengan lembut..
”Ohayou,
Megumi chan,” katanya ramah
Megumi menengadahkan kepalanya, menoleh
pada Minho..
”aku..tidak bisa berkhianat pada Kamui
kun,” katanya datar.. dia lalu berusaha melepaskan genggaman tangan Minho
darinya..
”oh,” balas Minho singkat, dia melepaskan
genggamannya..,”enggak apa.. kalau begitu.. maaf yang tadi malam...anggap saja
tidak pernah terjadi”
Bus datang, Minho naik duluan..lalu baru
Megumi menyusul.
Sampai di Ayase pun.. mereka diam diam
an..tidak ada lagi saling sapa atau saling bikin janji kalau sore akan pulang
bareng..
Sampai dikantor, Minho duduk, lalu Cuma
bilang dengan dirinya,”ternyata..aku Cuma dianggap fans biasa olehnya..”
”ah..sudahlah,” dia pun mulai bekerja..
”Nomura kun.. bagaimana hasil edit jilid 6
nya??,” tanya Megumi ke asistennya
Nomura malah menjawab beda, dia masih
berbicara hasil meet and greet
kemarin dan dinner semalam yang sangat menyenangkan buat Uemura san.
Lalu, baru dia membahas tentang komik
mereka,”sepertinya ini semakin seru... Uemura san minta Isen san segera
selesaikan ini.. karena habis itu akan dibuat jadi drama,”
”Oh,” jawab Megumi datar,”baiklah”, dia
lalu kembali ke meja kerjanya.
Nomura melihatnya agak sedikit
aneh,”kenapa Isei san??kemarin walau dia gugup,dia ceria dan senang sekali”
Tapi Nomura tidak bicara, dia biarkan saja
keanehannya terhadap Megumi disimpan sendiri.
”Itoh san..apa benar kemarin orang yang
bernama Kitajima Ryouji itu memang Kitajima Ryouji?,” tanya Megumi, dia telepon
Itoh, yang kemarin jadi salahsatu panitia acara.
”Iya,” jawab Itoh,”ada apa ya.. Isei
san??”
Megumi mengelak,”ah..tidak ada apa apa..
terima kasih”
Dia pun menutup teleponnya,”apa.. Minho
kun itu haafu (blasteran) ya? Padahal
ID cardnya nama korea”, katanya dalam hati, ternyata, dia masih mikirin Minho.
Di kantor penerbitan komik, dia lebih
banyak bengong.. masih
mikirin Minho.
”Minho kun.. lagi apa ya?,” katanya ngelamun sambil ketuk ketuk
meja dengan pensilnya
”kalau aku pergi ke kantornya.. lalu aku
belikan lagi kue krim coklat buatan toko.. nanti dia sakit perut lagi?,”
katanya menopang dagu
Lalu Nomura menepak pundaknya,”hai..Isei
san.. melamun saja!”
”kamu tahu tidak.. Nomura kun??,” katanya dengan ekspresi datar
”kenapa?? Isei san dan Kamui kun.. berantem??,”
Nomura asbak..
”Kitajima kun itu.. sebenarnya palsu,” katanya masih datar
Nomura bingung,”maksudnya?? Dia bukan Kitajima Ryouji yang kemarin
menang quiz itu??,”
Megumi mengangguk,”hai.. dia bukan Kitajima kun.. tapi Minho kun”
Nomura mikir,”Minho kun?? Siapa?,” dia
coba mengingat kejadian kemarin.
”oh.. ya..aku tahu..yang kamu bilang
”suara mu mirip Minho kun” itu kan??,” tebak Nomura
Megumi mengangguk lagi,”iya..ternyata dia
Minho kun”
Nomura penasaran, dia mulai jahil sama
komikus nya itu,”memang..dia siapa?? Selingkuhan mu ya, Isei san?”
Megumi mendadak kaget dan agak panik,”eh..
enggak.. mana bisa aku tidak
setia dengan Kamui kun??” , wajahnya menjauh dari Nomura.
Nomura malah ketawa,”hahahaha.. jangan
terlalu jadi cewek setia dong, Isei san.. sekali kali selingkuh tidak apa apa”
Megumi cemberut,”akan ada karma kalau kita
berbuat jahat pada orang lain, Nomura kun.. itu yang okaasan (ibu-red) ku ajarkan pada ku,”
Nomura mengangguk angguk,”ya ya..”,
katanya, lalu,”eh.. tapi
Kitajima kun.. jelek ah.. enggak pantes sama kamu, isei san”
”dia palsu.. dia memakai beard palsu, kacamata nya juga.. Minho
kun tidak berkaca mata,” jawab Megumi
”wow... hansamu da??,” tanya Nomura
”un.. hansamu
da,” balas Megumi
”aiyooo... jadikan koibito kalau begitu! Hahaha,”Nomura malah jahil sama komikusnya
Megumi melongo,”tidak boleh begitu, Nomura
kun.. aku takut karma ku nanti berjalan pada Kamui kun”
Nomura mengangkat telapak tangannya
sebahu,”iya deh.. terserah..
kalau aku sih.. sikat aja.. mumpung Kamui kun lagi ke luar negeri”
”Nomura kun.. kamu seperti setan,” balas
Megumi polos.
Nomura tertawa terbahak bahak
Pulang sore, ternyata mereka bertemu
lagi..
Minho diam saja.. dia santai saja naik
bus, dan Megumi pun ikutan naik bus yang sama.
Ada bangku dua kosong, Minho duduk, Megumi
juga duduk..
Megumi melirik padanya, Minho pura pura
cuek.
Perjalanan dari halte dekat kantor ke
tempat mereka sekitar 30 menit, jadi, waktu 30 menit itu terasa berat bagi
keduanya tanpa saling sapa.
Ketika turun, mereka pun turun di halte
yang sama..
Sama sama berpura pura tidak melihat,
padahal ketika saling membelakangi untuk pulang ke tempat masing masing.. Minho
menoleh pada Megumi dan juga sebaliknya, Megumi menoleh pada Minho.. ternyata
sama sama menengok dan melihat!
”Minho kun,” kata Megumi lembut
Minho gak bilang apa apa,enggak jawab
panggilan Megumi.. dia Cuma menoleh lalu jalan lagi seperti biasa ke
apartmentnya..
Minho tipe cowok sensitif, sekali di bikin
cuek, dia akan juga bisa lebih cuek dari lawannya.
Hari hari berlalu.. Megumi masih
ditinggalkan Kamui yang masih keliling eropa, tour album barunya dengan band
nya yang memakan waktu 3 minggu.
Tiap hari juga dia tiap pagi menemukan
Minho berdiri di sebelahnya sama sama menunggu bus.. mereka diam diaman lagi.. pulang kerja sore pun
bertemu diam diaman juga. Asli.. Minho seperti orang yang tidak pernah kenal
Megumi sama sekali.
Sore itu..Megumi memperhatikan Minho
ketika dia mulai jalan ke blok apartmentnya, tapi Minho tetap bersikap seperti
yang tidak pernah kenal.
Megumi pulang dengan sedikit kecewa.. dia
jalan menunduk sambil menghitung hitung paving block, pikirannya lari ke Minho.
”Minho kun..sepertinya jadi enggak kenal
aku lagi,” katanya bergumam, lalu dia masih menghitung hitung paving block.
Dia lalu menengok jauh.. halte bus itu
sudah jauh beberapa ratus meter darinya...
Tak sadar, ternyata hujan sudah turun
rintik rintik..
”yah.. hujan,”katanya bergumam.. dia
meletakkan telapak tangannya menghadap langit, menampung titik titik hujan..dia
lalu mengembangkan payungnya.
Dia memutar badannya..melihat Minho masih
jalan beberapa ratus meter di depannya, membelakangi Megumi...
”Minho kun kehujanan.. nanti dia sakit,”
gumamnya lagi
Lalu dia berlari menuju Minho.. tanpa Minho
ketahui..
Ketika sudah dekat berada di samping
Minho, dia langsung menjinjitkan badannya dan berbagi payung pada cowok itu..
”nanti Minho kun bisa sakit loh. Kalau
kehujanan,” katanya menoleh pada Minho dan senyum
Minho menoleh,”terima kasih,” katanya singkat
Megumi senyum padanya,”kamu gak bawa
payung ya? Sekarang kan sudah
mulai hujan”
”gak apa.. aku gak suka bawa payung,”
balas Minho singkat. Jalannya cepat, sehingga Megumi harus berjalan dua kali
langkahnya, bahkan akhirnya Minho jalan terlebih dulu dan Megumi tidak bisa
menyusulnya.
Megumi berusaha mengejarnya, sementara
hujan sudah mulai deras, Minho berjalan makin cepat saja langkahnya.
”Minho kun.. tunggu! Kamu bisa sakit nanti!,”
dia mengejar Minho
”Urusai!
(diam!-red),” kata Minho singkat, masih terus jalan cepat, berusaha agar hujan
tidak terlalu membasahi tubuhnya
Megumi berhasil menyusul langkah Minho..
dia membagikan lagi payungnya untuk Minho..
”kamu.. marah dengan ku, Minho kun?,”
katanya menoleh
Minho diam saja, tetap jalan..
”kamu sepertinya marah dengan ku.. ,” kata
Megumi lagi.
Minho kesal dan dia menangkap gagang
payung dan melempar payung itu.
Megumi berusaha menangkap payung yang
terbang itu. Minho sudah jalan lebih jauh lagi.
Dia tetap juga mengejar Minho. Berhasil
lagi dia menyusul langkah Minho
”keras kepala,” gerutu Minho.
”nanti Minho kun sakit.. kasian okaasan mu (ibu-red),” balas Megumi
Minho jalan lurus, sebentar lagi dia
sampai ke apartment nya.
Benar saja, tiba tiba dia bersin bersin..
”nah.. apa aku bilang?? Ini,” Megumi memberikan
sapu tangannya
Minho menolak, Megumi lalu menjepit
payungnya di ketiaknya dan memegang tangan Minho supaya sapu tangannya di pakai
”kamu bersin.. sebentar lagi bisa flu,
Minho kun,” dia memegang tangan Minho dan membekalinya sapu tangannya supaya
dipakai
Minho menatap Megumi dengan aneh.. lalu,
dia main pergi,”jangan pernah ngobrol lagi dengan ku”, katanya sambil jalan
cepat
Megumi berdiri saja sambil memakai payung,
Minho jalan di tengah hujan yang deras
”dia marah.. Minho kun marah,” gumam Megumi,
melihat tubuh Minho yang jalan di depannya
Minho bersin bersin.. badannya menggigil..
Megumi nekad jalan lagi menyusul Minho..
”Minho kun keras kepala!,” dia marah,
mengejar Minho dan berhasil lagi jalan di sampingnya sambil kembali berbagi
payung
”kenapa sih... mengikuti aku terus?,”
Minho kesal. Dia lempar lagi payung Megumi
Megumi kembali menangkap payungnya yang
hampir terbang, kali ini dia bisa menangkap cepat.
Minho lanjut jalan, tapi.. dia malah
sempoyongan..
Megumi langsung lari ke arahnya, mencoba
menangkap tubuh Minho yang jauh lebih tinggi darinya, dia melepas payungnya.
”Minho kun.. kamu nakal! Kamu sakit
kan??!!,” Megumi memarahinya
Minho terhuyung huyung.. Megumi
merangkulnya.. mereka sampai di depan apartment..
“kunci,” kata Megumi
Minho memberikan kunci masuk lift
apartment nya dengan gemetaran, dia menggigil, sakit flu berat.
Dengan susah payah Megumi membuka pintu
apartment sambil merangkul bahu Minho.
Dia main teriak di depan pintu,”Minho kun no okaasan.. anta wa doko desu ka? (ibu Minho, anda dimana?-red),”
Minho agak teler,”ibu ku.. sedang pergi..
ke rumah adiknya,” dia sudah flu berat.. batuk batuk dan bersin bersin
Megumi berusaha keras membawa Minho masuk.
Dia berat sekali merangkul Minho... jadi ngos ngosan..
Basah basahan Megumi dan Minho masuk ke
ruangan apartment Minho.
Megumi susah payah membaringkan dia di
sofa ruang tamu
”aduh... Minho kun berat,” katanya polos.
Minho sudah teler, dia malah jadi ½
mengigau.
”aduh.. kamarnya di kunci tidak ya??,”
Megumi berusaha ke kamarnya, termyata tidak di kunci dan mencari selimut dan
menarik selimut, dia bawa bawa selimut dari tempat tidur Minho ke sofa
”biar Minho kun tidak
kedinginan,”gumamnya..dia menyelimuti Minho. Minho sudah tidur.
Dia lalu malah ke dapur,”jahe.. ginseng??
Ada??”,ternyata dia ingin membuat suatu minuman.
Tapi dia kembali lagi, dia lihat Minho
tidur.
Lalu dia kembali lagi ke dapur..dia
mendapatkan ternyata ada ramuan ginseng.
”ah iya.. dia kan haafu.. jadi pasti simpan ginseng,” katanya sotoy
Dia pun lalu membuat minuman hangat dari
ginseng merah itu..
”Minho kun... bangun..kamu harus minum ini
biar sembuh,” Megumi menaruh gelas yang berisi minuman ginseng itu.
Dia mengguncang guncang Minho yang sudah
tidur..
”ah..dia sudah tidur..,” gumamnya
Megumi duduk di bawah.. badannya
kedinginan karena kehujanan juga.
”untung tas ku enggak basah,”gumamnya,
tasnya terbuat dari plastik
Dia pun lalu mencicip sedikit minuman
ginseng merah yang dia buat sendiri..
”aku minum duluan ya, Minho kun.. maaf,”katanya polos. Dia meniup minuman
panas itu dan diminum sedikit demi sedikit..
Minho mengigau..
Megumi menoleh,”wah..dia
mengigau..bagaimana ini?”, dia sudah mulai panik. Ketika dahi Minho
dipegangnya, panasnya tinggi
”aduh! Minho kun sakit!,” dia pusing
sendiri, menyamakan panas dahi Minho dengan dahinya
”bajunya basah..bagaimana aku ganti nya
ya??,” dia bingung sendiri
Lalu dia pergi lagi ke kamar Minho dan
nekat membuka lemari baju cowok itu
”nah.. ini dia..ini baju tidurnya!,” dia
polos mengambil baju tidur Minho
Lalu pergi lagi ke ruang tamu dimana Minho
tidur menggigil sakit dan mengigau tidak karuan.
Dia mikir mikir, mengetuk ketuk
pipinya,”bagaimana..aku gantikan bajunya Minho kun?”
Minho makin menggigil, Megumi makin panik.
”aduh...bagaimana dong ini,Minho kun?,”
dia panik sendiri lihat Minho sudah sakit
Lalu dia memejamkan matanya,”kamu..lihat
aku ya.. Minho kun! Aku tidak melihat kamu loh..aku pejamkan mata ku ya!”,
katanya polos banget pada Minho yang sudah teler menggigil sakit.
Ternyata dia mengganti baju Minho yang
basah dengan yang kering dengan memejamkan matanya!
Dia memejamkan matanya melepas kemeja
Minho
”aku minta maaf ya.. aku gak lihat
kok,”kata Megumi, polos..masih mengganti bajunya Minho
Lalu begitu juga untuk celana panjang
nya,”aku gak lihat kamu loh,Minho kun.. mataku terpejam!,” katanya pada Minho
yang sedang sakit.
”haaaahhh! Akhirnya.. aku bisa juga!,” dia
pun menepuk nepuk tangannya seperti membersihkan debu..ketika tugasnya
menggantikan baju Minho selesai.
Dia lalu membawa baju kotor itu di atas
mesin cuci
”beres,”katanya ringan,sambil masih
menepuk nepuk telapak tangannya seperti membersihkan debu.
Tapi tiba tiba dia ingat kalau minumannya
tadi sudah dia minum, jadi dia pergi ke dapur lagi dan buat minuman lagi..
Lalu pergi lagi ke ruang tamu...
Dia Cuma bisa melihat Minho,”kalau nanti
bangun..Minho kun harus minum air ginsengnya”, gumamnya
Dia pun lalu membuka tas nya dan
mengeluarkan kertas, ternyata membuat komik.. dia keluarkan semua alat pensil
dan pen komiknya..
Tiba tiba Minho bangun...tapi masih ½ sadar..
”Megumi chan,”katanya pelan..dia melihat
Megumi sedang duduk di bawah sambil menggambar komik
”ah..Minho kun..,” balas Megumi,lalu dia
melepas alat gambarnya dan duduk di depan Minho
”aku..buatkan minuman
ginseng...diminum,”dia memberikan Minho gelas yang berisi ginseng itu
Megumi membantunya minum...lalu meletakkan
kembali gelas di atas meja..
”badan mu demam, Minho kun...kamu
sih...tadi tidak dengar apa kataku,” gerutu Megumi..
Minho menatap dia..tapi masih pusing
kepala..
Lalu...tiba tiba dia teler lagi...
kepalanya jatuh di pundak Megumi yang duduk di depannya..
Megumi membiarkan kepala Minho di pundak
kanannya..
”Megumi chan,”kata Minho lirih...badannya
demam..
Lama juga kepala Minho bersandar di
pundaknya..sampai kemudian Megumi tidak kuat menahan badannya dan Minho pun
jatuh menimpa dirinya..
Malam berganti pagi..
Minho berjalan ke dapur... lalu..dia
melihat Megumi memakai bajunya
”Minho kun..maaf ya..aku pinjam kemeja
mu..,” katanya datar..
Minho lalu menoleh ke ruang tamu
lagi..dilihatnya alat alat komik Megumi berantakan di lantai..begitu pula
dengan bajunya yang tadi malam kehujanan..dan juga selimut..ada di lantai..
”ah...enggak apa,” jawab Minho..
Minho senyum manis pada Megumi.. Megumi
memandang Minho seperti datar tanpa ekspresi, dia bingung dengan kejadian
semalam...lalu Minho masih senyum padanya...lalu masuk ke kamar mandi.. mencuci
muka..
Bersambung ke Part 6....