“aku pokoknya enggak mau lagi kenal dengan
para cowok cancer, Keiko..huhuhuhu,” Megumi menangis sedih, dia tersedu sedu di
pelukan temannya, dia baru saja putus dengan cowok ber zodiak cancer yang bernama
Kitamura Kazuki.
Keiko, teman megumi mengelus elus rambut
nya,”sudah deh.. kamu gak perlu nangis banget kek gini.. semua pasti bakalan
berlalu kok..cup cup cup”
“tapi aku kesel banget sama Kazuki kun,
Keiko chan.. dia mengkhianatiku!,” Megumi masih menangis, dia tidak lagi
memeluk Keiko
“ya kamu juga sih.. aku bilang juga apa.. Kazuki kun itu
kan banyak fans nya.. kamu malah deket sama dia.. ya resiko artist naik daun
lah.. kamu bakalan di musuhin banyak cewek.. kagak mikir juga sih”, Keiko malah
terkesan menyalahkan Megumi
Lalu Keiko duduk,”tapi.. sama Kamui kun.. kamu
juga gagal ya? Tapi.. kalau gak salah.. waktu itu gagalnya karena kalian pisah
jauh ya?? Kamui kun harus pergi jauh.. dia sibuk dengan pekerjaannya..”
Megumi tidak menangis lagi.. tapi dia
melamun, menopang dagu,”Iya.. aku dengan Kamui kun sama sama sibuk saat itu..
sedang Kamui kun gak suka kalau jauh dari pacarnya”
“ah.. makanya.. sudah deh.. gak usah lagi
kamu deket deket sama tipikal cowok macam itu.. menyebalkan mereka itu,” Keiko
jadi kesal juga,”kamu tahan banget sama cowok super sibuk macam begitu..
sekarang akhirnya sama Kazuki kun juga putus deh”
“tapi.. aku masih cinta sama Kazuki kun,”
Megumi menopang dagu lagi
“ahh... cape deh ah.. dasar cewek gak
tegaan!,” Keiko berdiri lalu ke kamar kost nya..
Keiko dan Megumi memang tinggal satu rumah
susun. Tipikal mereka sangat berbeda. Megumi tipikal pendiam, pengalah,
cenderung penurut. Beda dengan Keiko yang cuek abis dan tegaan dengan cowok.
Sekarang Keiko sedang pacaran dengan Takeru Sato, cowok pendiam pecinta kucing.
Megumi lalu masuk ke kamarnya juga..
ternyata dia malah masih menangis di dalam kamar.
Lalu dia mencoba menelepon Kazuki lagi..
Kazuki tidak mengangkat teleponnya.
Beberapa kali telepon, baru akhirnya
diangkat..
“Kazuki kun..,” katanya suaranya agak
memelas
Kazuki diam saja..
“kazuki kun.. aku ingin kembali,” katanya
memelas
“aku sibuk.. tampaknya kita sudah gak bisa
lagi pacaran.. aku minta maaf,” jawab Kazuki
Megumi menangis di depan teleponnya
“aku minta maaf, Megumi chan.. saat ini,
mungkin yang terbaik adalah pisah,” lanjut cowok itu lagi
“tapi.. apakah kamu masih cinta sama
aku??,” harap Megumi
Kazuki senyum..,”masih.. hanya saja.. aku
butuh waktu, Megumi chan..aku sama sekali gak benci kamu.. salahnya kita.. aku terlalu
sibuk..dan aku takut banget nyakitin kamu”
Megumi malah menangis kencang, dia memang
cewek yang terbilang cengeng.
“aku .. benar benar gak bisa melupakan mu,
Kazuki kun”
Kazuki lembut menjawab pernyataan hati
Megumi yang masih sulit menerima putusnya mereka,”kita masih bisa jadi teman,
Megumi chan.. “
“Kazuki kun... huhuhuhuhu,” dia malah
menangis lagi di telepon
“sudahlah, Megumi chan.. aku jadi merasa
bersalah dengan hubungan kita selama ini,” jawab Kazuki..,”aku mohon maaf”
Megumi sendiri yang menutup telepon untuk
Kazuki..
“aah.. bagaimana lagi?? Aku makin sibuk..
rasanya gak bisa juga kalau hubungan sibuk terus,” keluh Kazuki.. dia pusing
juga..
Megumi teriak teriak,”AKU BENCI COWOK
CANCER... AKU BENCI MEREKA!!”, dia kesal dan melempar hasil karya komiknya yang
besok harus di berikan kepada editor.
Lalu..malam dilalui Megumi dengan tidur
mata bengkak karena menangis..
“Kamu tetap mau kerja juga??,” kata Keiko.
Pagi itu mereka harus kerja.
Megumi mengangguk. Matanya bengkak sekali
“habis nangis lagi tadi malam??,” tanya
Keiko
Megumi mengangguk lagi.
“trus.. kamu minta dia balikan lagi?,”
tanya Keiko lagi
Lagi lagi Megumi mengangguk
Keiko menarik nafas,”haaaahhhhh... kamu
ini.. bener bener deh! Kalau sudah putus ya putus aja..ngapain sih harus menghubungi
lagi.. capek banget deh..”
“sudah ya.. aku berangkat duluan..
sepertinya bakalan lembur nih”, Keiko pun lalu keluar dari rumah susun yang
mereka tempati.
Megumi akhirnya berangkat kerja juga. Dia
tidak naik kereta, tapi naik bus..
Lalu.. dia pun jalan di trotoar..
Dia terus saja jalan ke halte terdekat
untuk menunggu bus yang menuju kantornya..
Masih saja dia melamun memikirkan
peristiwa putusnya dengan mantannya, kazuki itu.
“Kazuki kun..,” katanya sedih, bergumam..
Jalannya seperti orang bingung..
Tiba tiba.. ketika dia sedang super
bingung menunggu bus.. dari belakang tasnya di rampas seorang cowok!!
Dia pun teriak,”TOLONG.. COPETTT!!”
Dia terus berteriak teriak.. “Tolong
akuuuu!!!” dia pun berusaha mengejar copet itu.. walau dengan terengah engah..
Copet itu terus berlari sambil menoleh ke
belakang, takut terkejar oleh Megumi yang begitu getol lari mengajarnya..
sampai di persimpangan jalan.. copet itu menabrak seorang cowok yang juga akan
jalan di trotoar yang sama!
“bug!!,” suara tubuh saling bertabrakan
Cowok itu tidak jatuh, karena dia berhasil
menahan tubuhnya dengan kaki nya yang panjang.
“tolong aku.. dia copet.. tas ku!!,”
teriak Megumi pada cowok itu
Cowok yang bertinggi 185cm itu langsung
curiga dengan cowok yang dia tabrak. Dia langsung otomatis meihat tangannya dan
memang benar, dia sedang memegang tas wanita, tidak mungkin cowok pegang tas
wanita sambil ada yang teriak copet.
Cowok itu lalu berusaha merebut tas Megumi
dari tangan pencopet itu.. spontan mereka saling berebut tas
“pegang tas ku!,” pinta cepat cowok itu
kepada Megumi. Dia melempar tasnya pada Megumi..
Megumi buru buru menangkap dan memegang
tas yang seperti map, punya cowok tinggi itu, dia peluk tas cowok itu erat erat
Si cowok lalu berusaha mengejar dan
menarik jaket si pencopet. Dalam beberapa meter, cowok itu berhasil mengejar si
copet.
“kembalikan tas cewek itu!,” teriak cowok
itu menarik kencang jaket si pencopet
Pencopet itu melawan, dia lalu
mengeluarkan pisau dan cowok itu pun kaget juga.. ternyata, dia jago berantem
juga!
Megumi bengong saja ketika melihat cowok
itu melawan sang copet yang memegang pisau, lalu...
“hah!!,” dia menutup mulutnya.. tercegang,
bingung, mau bagaimana.. dia tidak bisa bantu si cowok..
“HIAT!,” cowok itu berhasil melawan si
copet lalu dia berhasil merebut dan melempar pisau si copet itu..
Copet itu ketakutan dan akhirnya kabur..
dia melempar tas Megumi dan refleks Megumi mengambil tasnya dan melepas tas
cowok yang sudah menolongnya itu
Tas cowok itu pun jatuh dan beberapa file
kerjanya keluar, berterbangan..
“hey.. gimana sih.. tas ku malah
dijatuhin!,” cowok itu kesal dengan Megumi
Megumi sadar dan dia panik,”aaahhh.. aku
minta maaf!”, lalu dia menuju beberapa berkas yang berterbangan, memungutnya.
Sementara si cowok mengambil berkas yang lain yang jatuh dekat dengannya..
Lalu.. ternyata dompet cowok itu juga
keluar, jatuh dan isinya yang berupa kartu tanda pengenal juga keluar.. Tanpa
sengaja, Megumi melihatnya..
“Nama: Lee Minho. Tanggal lahir: Seoul, 22
Juni. Alamat: jalan..bla bla bla”, dia tak sengaja membaca..
Dia kaget.. ternyata cowok yang menolong
dirinya itu cowok cancer.. padahal tadi malam dia sudah teriak teriak gak
bakalan mau ketemu dengan seorang cowok cancer sekalipun.. apalagi ngobrol atau
berhadapan dengan mereka! Dia sudah menganggap cowok cancer itu menyebalkan di
dunia ini..
Dia langsung melempar ID card cowok itu..
cowok yang bernama Lee Minho itu pun merasa tersinggung..
“hei.. kamu benar benar gak ada terima
kasihnya! Aku sudah bantu kamu.. tapi kamu malah melempar tas ku! Ini file file
penting ku untuk proyek pembangunan tender gedung baru.. menyebalkan.. sudah
ditolong tapi malah buat onar!,” Lee Minho ngomel pada Megumi
Megumi masih memungut berkas berkas yang
ternyata adalah rancangan bangun gedung.
“sumimasen..
i am sorry..,” kata Megumi, dia lalu menyerahkan berkas yang sudah dia
kumpulkan. Dia pun berdiri menunduk hormat pada Minho
“Menyebalkan,” Minho masih menggerutu..
dia memasukkan semua berkas dan dompetnya ke dalam tas.
“aku minta maaf,” kata Megumi masih
menunduk hormat.
Minho cuek saja. Dia lalu berjalan kembali
ke halte untuk menunggu bus..
Megumi pun mengikuti di belakangnya, sama
sama menunggu bus...
Mereka berdiri bersamping sampingan di
halte itu. Megumi diam diam melirik pada Minho yang tinggi sekali. Dia
menengadahkan kepalanya ketika melihat Minho.
Minho masih agak judes padanya,”kenapa
liat liat? Aku kan sudah selamatkan tas mu”
Megumi polos melihatnya. Dia membenarkan
letak poni dan kaca matanya untuk melihat Minho yang tinggi itu.
“ah.. enggak.. kamu tinggi banget ya..
Minho kun??,” dia berani memanggil langsung nama kecil (Minho), bukan nama
keluarga (Lee).
Minho langsung menoleh dengan aneh pada
Megumi,”Kun??pede banget deh..
panggil aku langsung nama kecil”, ujarnya
“ah.. aku minta maaf lagi,” Megumi lalu
berdiri menghadapnya walau masih disampingnya, menunduk hormat padanya
“berapa kali sih.. sehari harus hormat
sama orang??,” tanya Minho. Dia tampaknya benar benar terganggu dengan sifat
Megumi.
Lalu bus pun datang. Minho naik duluan.
Ternyata, megumi juga naik, mengikuti Minho di belakang.
Minho pun mencari tempat duduk..dan..
hanya dua kursi yang kosong.. lalu Megumi pun duduk di sebelahnya
Minho cuek aja.. dia tetap cool dan duduk
sambil membuka berkas berkas dan membaca ulang gambar yang sudah dia buat di
rumah susunnya.
“kamu.. arsitek ya, Minho kun??,” Megumi
lagi lagi bertanya padanya, kepo..
“kamu ini.. mau tahu aja atau mau tahu
banget??,” Minho agak sinis lagi padanya sambil melihat berkasnya.
Megumi menyibak kepangannya ke belakang
bahunya..,”mau tahu sih.. kayaknya kamu pinter banget deh”, dia benar benar
polos penasaran, sambil juga membenarkan letak kacamatanya..
Minho senyum sinis sama dia,”kamu kepo banget ya..? kerja mu apaan sih?
Wartawan??”
“bukan.. aku pembuat manga.. komikus,” senyum Megumi, ramah..
“pantesan aja norak banget gayanya..,”
kata Minho dalam hatinya..
“oo..,” jawabnya pada Megumi
“kamu.. mau komik ku gak?? Ini.. ucapan
terima kasih ku karena sudah bantu selamatkan tas ku,” senyum Megumi. Dia
mengeluarkan komik karya nya dan diberikan pada Minho..
“gak terlalu suka komik sih..,” Minho
jawab santai..
“ini bukan shoujo manga loh.. ini
adventure dan shonen,” balas Megumi
Minho menerima saja.. dibuka dan dilihat
isi komik itu..dan memang bukan shoujo manga.. tapi shonen.. cerita komik
lelaki. Tapi Minho heran juga.. ternyata Megumi bisa membuat komik shonen.
“Nama asli mu siapa?? Biasanya mangaka suka pakai nama samaran,” Minho
nyengir kuda, ternyata eh ternyata.. dia punya rasa penasaran juga pada
Megumi..
“eh.. arigatou..,”
lanjutnya lagi, mengangkat komik itu..
“aku enggak pakai nama samaran..itu namaku
ada disitu,” kata Megumi, kalem.
Lalu Minho melihat dan membacanya dalam
hati,” oh.. namanya Megumi Isei”
“panggil saja aku megumi,” Megumi senyum
pada Minho.. kacamata nya turun dan dia membenarkan lagi letaknya
“norak banget gaya cewek ini..
aneh..kelakuannya juga lucu,hehe,” kata Minho dalam hatinya
“kamu mau turun dimana?,” tanya Minho.
Ternyata dia sudah mulai ramah.
“Ayase,” balas Megumi
“wah..sama.. kamu di gedung Tokei itu
ya?,” tanya Minho lagi.
Megumi mengangguk,”wah.. kamu tahu ya?
Kamu dimana, Minho Kun??”
“aku di gedung depannya..,” senyum Minho.
“wah.. kita bisa bareng .. pulang sama
sama loh,” tawar Megumi. Tampaknya dia sudah lupa dengan sumpahnya tadi malam,
kalau dia sudah gak mau ngobrol atau berteman dengan cowok cancer..
“cewek ini es ka es de banget deh,” gumam Minho dalam hatinya
“aku pulangnya jam 7 malam, kamu jam
berapa?,” tanya Megumi lagi
“sama,” balas Minho, dia kembali datar..
tampaknya dia enggak terlalu suka dengan cewek terlalu es ka es de.
“sudah sampai sebentar lagi.. ayo turun,”
kata Megumi. Dia berdiri duluan ke pintu.
Sampai di ayase, Minho buru buru keluar
dan dia jalan ke kantornya.. supaya gak terlambat.. tapi lagi lagi Megumi
mengejarnya..lalu berdiri di depannya..
“eh.. Minho Kun.. nanti pulang kita bareng
lagi ya?,”
Minho jalan saja lurus..
Megumi masih mengejar,”eh Minho Kun..
tunggu dong..”
“aku sibuk.. takut terlambat.. Dewa!,” kata Minho langsung masuk ke
kantornya, dia meninggalkan Megumi sendirian yang masih di luar..
“uh.. dimana mana memang cowok cancer
menyebalkan!”, keluh nya. Dia pun jalan ke kantornya yang enggak terlalu
jauh..hanya beberapa puluh meter dari kantor Minho..
Megumi lalu bekerja seperti biasa. Nomura,
editor komik memeriksa hasil kerjanya..
“wah.. kamu dah pernah minta orang lain
lihat komikmu belum nih, Megumi Chan?”, tanya Nomura
Megumi terkekeh,”sudah sih.. tadi..”
“dia sudah baca?,” tanya Nomura lagi
Megumi menggeleng,”belum.. aku kan baru
kasih tadi, Nomura kun”,
Nomura tepok jidat,”cape deh... besok padahal aku harus kasih ini ke percetakan.. kamu
kenapa sih?? Putus cinta ya??”
Megumi mendadak ingat kisah cintanya yang
dua hari lalu putus dengan Kazuki.. mendadak dia seperti menangis, memelas..
“iya.. aku baru putus, Nomura Kun,”
katanya menopang dagu
“Kazuki Kun itu kan cowok sibuk sekarang..
ya.. kamu terima aja kenyataan deh.. satu tahun saja dia bisa dapat peran 5
film.. itu kan pastinya sibuk banget,” Nomura membenarkan letak kacamatanya
Megumi manyun lagi,”ahh.. aku jadi malas
membicarakan ini... tadi juga tas ku hampir di copet.. dan cowok yang tolong
aku itu zodiaknya cancer”, keluhnya
“yah.. sudah deh.. gak usah lihat lihat
yang namanya rasi bintang gitu.. kayaknya udah gak relevan lagi deh,” Nomura
lihat lihat hasil komiknya.
“bagus nih.. part ke 5.. kamu tahu gak..
penggemarmu banyak banget loh..mereka mau jumpa fans sama kamu”
Megumi heran...,”wah.. beneran??”
Nomura mengangguk,”beneran.. masak aku
bohong sih??”
“wah.. tapi kalau aku mau jumpa fans..
kamu temani, mau kan??,” tawar megumi padanya
Nomura cengengesan,”kamu aneh banget.. aku
kan Cuma edit kalimatmu aja kalau ada yang aneh.. semuanya kan tetap kamu juga
yang bikin”
“dah deh.. besok kamu ketemu sama orang
yang bakal urus pertemuan kamu sama fans”, Lanjut Nomura
“kalau gitu.. aku apa harus bikin part 6
juga?,” tanya Megumi
“terserah kamu sih.. kata Uemura san..
kamu urusi saja dulu meet and greet itu”, balas Nomura
Megumi mengangguk saja.. lantas kata
Nomura, dia boleh pulang karena sebenarnya dia hanya mau Megumi mengantarkan
komik itu
Lantas.. dia pun keluar kantor komik dan
percetakan itu. Tapi begitu tiba di pintu depan, tiba tiba dia ingat Minho..
“wah.. ini kan masih siang banget ya..
apa.. aku perlu menunggu Minho Kun?” katanya dengan penuh semangat..
Dia menipiskan bibirnya, lalu,”umm.. aku
ke kantornya Minho Kun saja deh!”
Dengan pede nya, dia lalu berjalan ke
kantor Minho...
Sambil bergumam gumam dia pergi berjalan
menuju kantor itu.. dilihatnya, jam baru menunjukkan angka 11 siang..
“wah.. masih lama sekali ya?? Kenapa sih..
Nomura Kun tidak suruh aku di kantor saja?? Minho Kun sedang apa ya.. kalau jam
segini??” dia malah jalan jalan sambil menghitung paving block yang sedang dia
lalui..
“1..2..3...,” dia sibuk terus menghitung..
lalu saat ada di depan kantor Minho..dia malah diam dan duduk di kursi yang
kebetulan depannya adalah sebuah halte bus.
“wah.. aku lebih baik bikin awal part 6
saja deh, sekalian menunggu Minho Kun disini,” katanya dalam hati dengan pede
nya.. padahal dia baru kenal Minho hari itu..
Jam 1.. jam 2.. dia benar benar tahan
duduk di halte itu sambil terus menggambar komiknya..lembar per lembar dia
dapat..
Sampai akhirnya sore sekitar jam 5.. dia
pun berjalan dan masuk ke dalam kantor Minho..
Dia lalu bertanya pada cewek resepsionist
di depan,”permisi.. Lee .. Minho ..ada?,” dia coba mengingat nama depan Minho..
“sore, Nona..maksud anda..Lee san??
Pemilik kontraktor ini kan?? Ada, Nona.. ini saya bicara dengan siapa? Dan..
ada perlu apa??,” sapa resepsionis itu ramah
“pemilik gedung kontraktor ini??,” kata
Megumi dalam hatinya..
“ah.. aku.. baru ketemu tadi pagi sih..
kalau dia sibuk gak apa,” Megumi malah salting sendiri..
“tidak apa..saya coba tanyakan.. maaf..
nama anda siapa, Nona??”, tanya resepsionis itu lagi
“Megumi Isei,” senyum nya.
Lalu resepsionis itu menelepon
Minho,”sore, Lee san.. ada seorang Nona ingin bertemu anda.. namanya Megumi
Isei..”
Megumi mengangguk ramah,”iya..aku”
Minho kaget,”ada perlu apa sih dia.. pakai
kesini segala?? Benar benar sok pedekate banget cewek itu.. haaah.. salah kenal
orang nih”, keluh Minho dalam hatinya..
Tapi dia jawab,”tunggu saja dia
disitu..aku sibuk,” tanpa ba bi bu lagi menutup telepon dari karyawannya itu
“katanya.. Tuan lee sedang sibuk, Nona..
biasanya memang beliau suka pulang nanti sebentar lagi.. jam 6,” senyum
resepsionis..
Tetapi hati si resepsionis malah
berkata,”ah..siapanya Tuan Lee ya?? Masak cowok cakep suka sama cewek norak
begini??”, dia melirik gaya dandan Megumi yang aneh: sepatu bot kulit, rok
selutut, baju tangan panjang berenda, kepang dua dan pakai kacamata norak
bentuknya. Sama sekali beda yang dia lihat dengan boss nya yang tinggi, putih,
pakai jas setiap kali kerja dan bersih.
“ngapain juga cewek itu datang kesini
sih?? Aneh deh,” Minho malah memperhatikan komik yang tadi diberikan Megumi..
komik shonen (gaya cowok) yang berjudul “journey of the dark”, kisah tentang
pembunuhan dan psikologi.
“bagus banget ni manga.. aku suka juga
dengan alur ceritanya.. baru punya sampai edisi ketiga.. eh.. dia kasih edisi
ke empat..lumayan, hehe,” ternyata, diam diam Minho penggemar Megumi.
“tapi..ternyata dia cewek aneh.. nerd banget,” Minho senyum aneh.
“biarin aja dia tunggu di bawah.. aku
malas banget sama cewek terlalu pedekate.. bisa bisa gosip nanti di kantor
ini”, lanjutnya lagi
Dia benar benar membiarkan megumi
menunggu.. megumi pun bosan dan akhirnya permisi pada resepsionis tempat Minho
kerja.
Dia pun pulang ..jalan kaki ke halte bus
yang akan bersebrangan dan lurus sedikit jalurnya..sama dengan dia tadi
berangkat kerja.
Lalu Minho telepon resepsionis
depan,”apa.. cewek yang tadi sudah pulang??”
Resepsionis jawab sudah.. 20 menit yang
lalu..
Lalu Minho pun turun.. dia sengaja baru
pulang sore..
Minho jalan ke tempat halte ketika tadi
dia pulang.. dia lalu berdiri di depan halte..
Cukup lama dia menunggu, tiba tiba
pundaknya ditepuk,”hai.. Minho Kun.. kamu lama sekali kerjanya ya??”
Minho menoleh... ternyata.. megumi masih
ada, berdiri di belakangnya! Dia pikir, jarak sekitar 30 menit cukup bisa
menjauh dan gak ketemu dengannya..
“yah.. cape deh,” keluh Minho dalam
hatinya
“ya.. kenapa?,” Minho nyengir kuda dengan
terpaksa.
“nih.. mau gak?,” Megumi menyodorkan kue
krim coklat padanya,”aku beli dua.. kalau makan sendirian.. kan gak enak.. tadinya..aku
pikir kamu bakalan bisa bareng aku..untung kamu masih disini..”, jawab
Megumi..memberikan sebungkus kue yang di dalamnya krim coklat.
Minho bengong menerima itu..
Megumi menengadahkan kepalanya, karena
Minho tinggi, dia senyum,”ini..memang kamu gak lapar ya?”
Minho jawab datar,”lapar sih..makasih ya”,
dia lalu menerima kue itu..dan dimakannya.. mereka makan sama sama sambil
menunggu bus lewat..
Di jalan.. megumi tanya, apa dia sudah
membaca komik part 4 yang tadi diberikan olehnya atau belum, dia minta pendapat
Minho..
“Sudah.. bagus.. tapi kenapa si kazuki nya
kok jadi jahat begitu ya?,” tanya Minho, dia lalu membuka lagi bagian komik
part kazuki berubah jadi setan
“yah.. ceritanya kan Kazuki masuk ke dalam
sebuah aliran kepercayaan yang sebenarnya sudah ada sejak ratusan tahun lalu
dan langsung dibawah pimpinan iblis perak itu,” senyum Megumi
“kamu sukanya manga apa?,” tanya Megumi
lagi
“shonen.. adventure.. history..,” balas
Minho
“oh.. kamu percampuran antara cowok serius
dan moody,” tiba tiba Megumi menebak Minho
“eh..wah..aku dibaca nih..males banget
deh,” gerutu Minho dalam hatinya
“lewatin aja.. aku punya masukan.. ini
letak tulisannya jangan terlalu padat begini,” Minho menunjukkan letak tulisan
komik yang padat sehingga kesannya malah berantakan
“nanti biasanya itu akan dibenari Nomura
Kun,” balas Megumi
“secara cerita sih.. ok menurutku..walau
aku baru aja tahu manga mu,” Minho nyengir kuda. Dia bohong supaya gak
banyakditanya tanya..padahal, dirumah susunnya, Minho ternyata punya banyak koleksi
manga ciptaan Megumi
“jadi..ini ya. Megumi Isei yang asli? Anak
anak banget..gak dewasa.. tapi kenapa manga nya bisa mempesona ku ya??,” gumam
Minho dalam hatinya
Dia tadi di halte bus melihat Megumi yang
makan kue krim coklat agak berantakan sampai bajunya kena coklat.
“gak nyangka banget.. bertemu Megumi Isei
yang asli,” tambahnya lagi dalam hati
Dia lalu melihat Megumi yang lagi
memperhatikan orang orang dalam bus itu yang sedang berdiri..
Lalu dia menoleh pada Minho,”kenapa??”,
dia bingung kenapa Minho melihat dia dalam dalam
Minho ngeles,”ah enggak.. “, dia lalu
memandang keluar jendela..
“uh..padahal.. kalau bertemu Megumi Isei
yang asli..aku dah janji mau kiss dia.. nge fans banget sama semua manga nya..wah..
kalau begini.. berabe deh,” kata Minho dalam hatinya..
Bus melaju sampai mereka turun lagi di
halte yang sama ketika mereka naik tadi pagi..
“sampai jumpa ya.. Isei san,” kata Minho,
melambaikan tangan
Megumi melambaikan tangan seperti anak
anak,”ya..mata ne..sampai jumpa
lagi..”
Minho lalu jalan kaki lagi karena rumah
susunnya beberapa blok jaraknya dari situ..
Megumi teriak,“eh.. Minho kun.. kalau aku
bikin komik lagi.. part 5.. kamu mau kan..kritik komikku??”
Minho menoleh dan jawab,”boleh.. mau
banget.. kasih aku ya.. biar aku yang nilai?”, lalu dia senyum tipis
Megumi senyum padanya,”kamu baik deh..
makasih ya.. tata..selamat malam
ya..sampai jumpa lagi kapan kapan”
Minho melambaikan tangannya lagi,”ya.. konbanwa”, lalu berbalik arah,
membelakangi megumi.
Mereka berjalan berlawanan arah saling
membelakangi.
Megumi jalan ceria sekali sambil
menghitung jumlah paving block yang dia injak..
“wah.. aku punya teman baru.. Minho kun
bisa jadi kritikus komik ku! Untuk dia suka dengan shonen,”
Dia memperlebar langkahnya.. mengukur dan
menghitung hitung paving block..
Sepertinya dia memang sudah benar benar
lupa dengan sumpahnya kemarin malam sebelum tidur yang mengatakan... dia benci
dengan cowok cancer.. karena Lee Minho jelas jelas cowok cancer..
Bersambung ke part 2...