Lee
Minho jadi Jendral Choi Young, Aiko jadi salah satu puteri kerajaan
jepang jaman Shogun di Kyouto namanya Aiko no Tenno Fujiwara. Diceritakan
jendral Choi Young sangat kesulitan menghadang para perompak Jepang
yang masuk ke kepulauan Je ju (Jeju Do), dia takut para penduduk Je ju
yang bekerja sama dengan Goryeo akan dipaksa jadi budak para perompak
tersebut mengingat mereka sangat kejam, karena Je ju merupakan pulau
indah yang banyak sekali hasil sumberdaya alam darat dan lautnya,
sehingga Gong Min memerintahkan Choi Young kembali ke Jeju untuk
mengamankan pulau itu dan sekitarnya. Choi Young berfikir "selesaikan
masalah dengan akarnya", lalu dia mencari tahu, dibawah kekuasaan siapa
para perompak itu sehingga mereka berani menyerbu semenanjung korea.
Ternyata, walau para perompak itu hebat di laut, tapi mereka dahulunya
tinggal di sebuah pinggiran kota Kyouto dan disana ada kampung mereka,
ada isteri dan anak anak mereka. Nah, daerah itu merupakan kekuasaan
shogun Tenno Fujiwara yang memiliki anak perempuan berani tapi sangat
manja, namanya Aiko no Tenno Fujiwara. Aiko dikenal suka dekat dengan
rakyatnya dan kalau ada rakyatnya yang kriminal, dia suka menasehati
atau bahkan menghukum mereka di tengah jalan ramai sekalipun, tetapi,
shogun kala itu tidak tahu, kalau satu kampung dekat wilayah kerajaan
adalah kampung anak isteri perompak. Choi Young pun berlayar ke jepang
dan dia masuk ke Kyouto. Ditengah jalan kota Kyouto yang mulai ramai,
dia kecopetan! dia pun mengejar copet itu dan berhasil ditangkap. saat
itu pula, Aiko yang sedang diturunkan untuk memeriksa kota mengejar pula
copet itu untuk membantu Choi Young. Aiko heran, kenapa ada orang
chosen (korea) nyasar ke jepang. Choi Young pun menyamar bahwa dia
pedagang yang nyasar dan kapal kecilnya hancur di rampok dan dia bingung
mau kemana. akhirnya Aiko memberikan tumpangan di salah satu ruang
prajurit tua yang tugasnya mengembala kuda karena dia melihat Choi Young
sepertinya hanya seorang pedagang biasa. Choi Young pun tinggal cukup
lama di dalam wilayah shogun. dia sekalian menjadi mata mata. dan..
dengan sikap manisnya, justru dia malah akhirnya dipercaya sebagai
bagian dalam dari orang luar yang banyak pengetahuannya. dan.. dia pun
berhasil berhadapan dengan Shogun Tenno Fujiwara. Aiko ternyata suka
dengan karakter Choi Young yang dewasa, baik. padahal itu semua demi
mencari informasi sekaligus, bagaimana caranya Choi Young sekalian
mengetahui/ belajar tehnik perang/militer karena kekuasaan Tenno
Fujiwara sampai hampir satu jepang. Choi Young akhirnya memberitahu,
siapa dia sebenarnya, di depan Kaisar dan di depan Aiko. Kaisar Shogun
ternyata sama sekali tidak marah, malah dia mempersilahkan bekerjasama
dengan Raja Gong Min untuk sama sama mendamaikan wilayah keduanya. Aiko
pun ikut ke Goryeo, resmi jadi isteri Choi Young. tapi ternyata, anak
manja ini sangat kesulitan dengan gaya Hidup Choi Young yang sangat
sederhana walau dia diberikan banyak harta oleh Raja Gong Min, super
sibuk menangangi masalah kerajaan dan tidurnya pun jarang sekali di
rumah, tapi di barak ngobrol bersama para prajurit. lama lama Aiko
sangat kesal. Dia merasa terhina, lalu kabur. dia berharap Choi Young
mengejarnya dan membawanya kembali ke kerajaan Goryeo. tapi Choi Young
malah cuek cuek saja. dia tetap konsentrasi dengan urusan kerajaan. Aiko
Tenno pun mengembara di seputar kerajaan Goryeo, dia bingung sendiri.
Barulah setelah beberapa minggu Choi Young pulang ke rumah nya, dia
bingung, tidak menemukan isterinya di rumah, tapi hanya menemukan surat
"Hi, Nampyeon Choi Young.. aku ini isterimu dari jepang.. isteri
pertukaran.. aku sengaja kabur karena kamu sama sekali enggak romantis,
cuma mengurusi para prajurit dan aku jadi bosan! cari aku kalau Goryeo
dan Shogun masih mau damai. Isterimu, Aiko no Tenno Fujiwara". Choi
Young pun bingung dan mencari isterinya itu, karena dia tidak mungkin
membiarkan isteri pertukaran itu dicelakai orang, atau akan terjadi
perang besar antara GoRyeo dan Shogun Fujiwara.