”Appa..
this is still holiday.. why do you want us to discuss it??,” Minho
menggerutu di ruang makan besar hotel itu, ini masih 1 januari tetapi ayahnya
minta mereka semua berdiskusi lanjutan soal apa yang akan di bahas esok
ditanggal 2 januari. Dia menggerutu
sambil makan. Kwon Yun santai saja menikmati sarapan paginya tanpa banyak
bicara. Begitu juga dengan
Rima
Lee senior malah akhirnya berbasa basi
dengan Rima,”Nona... tadi malam bagaimana acaranya??”
Kwon yun malah yang jawab sebelum Rima
bicara,”samchon..mereka romantis
sekali..saya iri, hahaha”
Lee senior tersenyum saja,”benar begitu,
Nona? Saya sudah tahu hubungan Nona Rima dengan Minho”
Rima kaget lalu menjawab agak sedikit
panik,”saya..biasa saja”
Tapi Lee senior malah tertawa,”hahaha..
banyak sekali memang perempuan malu malu”
Minho akhirnya sibuk buka buka kamus online
nya, ayahnya menyindirnya kalau selalu buka kamus online, maka dia akan susah
dekat dengan orang orang.
Karena Minho anak hormat dan takut pada orangtua,
akhirnya dia pun mematikan kamus online nya dan bingung, sementara Kwon yun
merasa senang sekali Minho dapat teguran dari ayahnya dan dia membully
sepupunya itu..
”begitulah samchon.. Minho itu sering sekali berbicara padaku dengan kamus online,
juga kepada Rima”
Rima Cuma senyum saja, pacarnya dikerjain
sepupunya itu.
”jadi.. kalian
benar ya.. saling suka?,” tanya
Lee senior
Kwon yun lalu
menimpali,”iya..itulah Minho,”
Lee senior senyum
saja..,”tidak apa.. lalu..
sekarang kita melanjutkan semua laporan ini..sehabis makan pagi ini”
Minho, Rima dan
Kwon yun menunduk hormat..
Jam 9 pagi,
mereka memulai pekerjaan. Membahas beberapa topik sekaligus bukanlah hal mudah,
apalagi akan ada penambahan produk baru. Pembahasan benar benar berlangsung
sampai beberapa jam.. sampai siang lagi.. istirahat lagi.. sampai sore lagi..
Tak terasa, hari
itu walau tahun baru, mereka tetap saja bekerja, sampai hari menjelang malam..
”kita tidak
sempat jalan jalan,” kata Kwon di depan beranda hotel kepada Rima.. mereka
duduk untuk istirahat, lelah karena memikirkan bagaimana harus bekerja lagi mulai
pagi besok.
”tidak apa kok,
Mr Kwon.. kita disini bukan untuk jalan jalan, tetapi untuk bekerja.. jadi, saya maklum,” balas Rima
”bagaimana ..
kalau kita keluar sebentar??,” Kwon berdiri dan meminta Rima ikutan berdiri dan
jalan bersamanya
Minho melihat
itu dari kejauhan.. dia merasa cemburu karena sepupunya berhasil mengajaknya
jalan jalan. Dia hanya menatap mereka berdua dari jauh tanpa diketahui keduanya.
Ternyata mereka
berjalan ke sebuah department store.. lalu masuk ke beberapa toko..
Sepanjang jalan
mereka mengobrol apa adanya, Kwon Yun tertawa tawa senang, sementara, Rima pun
akhirnya tertawa..
Disebuah toko
kecantikan, Kwon Yun memilihkannya compac powder yang cocok untuk kulitnya.
Minho melihatnya dari jauh.
”wae yo?? Why, Rima??”, kata hati Minho, dia benar benar
merasa tersinggung dan cemburu Rima bisa tertawa dengan Kwon Yun, tapi tidak
dengannya.
Minho benar
benar kecewa dengan pacarnya yang sekaligus sekretarisnya itu.
”ini.. kamu
bagus kalau memakai compac powder ini... natural dan cantik,” kata Kwon Yun
memuji Rima..
Rima bertanya
apa itu bagus atau tidak dan tidak menimbulkan masalah di kulit, ketika Kwon
yun bertanya kepada SPG kosmetik itu dan aman, maka Rima pun mengambilnya.
Ketika dia ingin membayar, Kwon yun ternyata mentraktirnya, membayarkan bedak
itu untuknya.
”terima kasih,
Mr Kwon,” balas Rima menunduk hormat.
Kwon yun senyum
saja,”tidak mengapa..anyway, anggap
saja ini hadiah”
Minho masih
melihat mereka dari jauh. Dia
benar benar tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Dia pun pergi meninggalkan
mereka berdua dari kejauhan.
Ternyata sampai
selesai berbelanja, mereka tidak langsung pulang, tapi berjalan jalan dulu di
seputar kota, menikmati cuaca dingin dan juga makan makanan tradisional
dipinggir jalan.
”ini enak,
silahkan.. saya mengatakan pada penjualnya kalau Rima tidak memakan apa yang
sudah dikatakan sebelumnya,” kata Kwon yun, ramah. Mereka benar benar duduk di
warung pinggir jalan yang agak ramai dan cukup banyak pembelinya.
”kita.. berfoto
dulu.. boleh??” tawar Kwon yun
Rima mengangguk,
mereka berfoto dengan kamera depan..
”ini bagus sekali,”
puji Kwon yun,”lihat”, dia memperihatkan foto mereka berdua..
”apa..tidak
berlebihan??,” tanya Rima padanya
”berlebihan di
sisi manakah?,” Kwon yun tanya balik padanya
”ah..tidak..,”
Rima malah kaku lagi..
Mereka lalu
makan dan Rima bilang makanan itu cukup enak walau hanya sayuran yang dicampur
daging sapi dan juga ikan.
Mereka lalu
ngobrol ngobrol soal pekerjaan untuk besok dan akhirnya pulang. Berjalan jalan di taman seputar kota
memang menyenangkan.
”Rima..
menurutmu.. Minho bagaimana?,” kata Kwon yun ketika mereka berjalan di
sepanjang jalur taman
Rima berhenti
dan menoleh pada Kwon yun,”Mr Lee.. baik.. hanya saja.. jujur saja.. masih
seperti anak anak,hehe”, dia senyum kepada Kwon Yun
Kwon malah
tertawa,”iya.. Minho memang egois dan seperti anak anak.. jika tidak dituruti,
pasti dia marah dan bertindak bodoh.. ”
Rima malah
terkekeh,”iya..saya kaget waktu seminggu lebih yang lalu, saya dikurung paksa
di dalam mobilnya.. saya panik”
”apakah lagi
saya?? Dia ceroboh.. waktu itu, saya sangat panik sekali dan meminta Pak Hamid
tidak membawa senjatanya, hahaha,” Kwon Yun juga ikutan tertawa.
”tapi.. apa kamu
juga suka dia??,” Kwon yun tiba tiba bertanya sesuatu yang membuat Rima
berfikir..
Rima diam
sejenak.. suasana hening sejenak.. mereka berdua tidak tahu kalau Minho
ternyata membuntuti mereka dan hanya berdiri mematung ditempat yang agak jauh,
tetapi memperhatikan pembicaraan mereka.
” umm..,” jawab
Rima
”kenapa ragu?? Tinggal
di jawab saja, bukan??,” tanya Kwon
”sebenarnya.. ,”
jawab Rima. Dia agak ragu lagi..
”sebenarnya
apa?,” tanya Kwon lagi
”sebenarnya.. saya..
ragu untuk menyukai Minho..,” akhirnya Rima menjawab jujur..
Kwon tidak
kaget..dia biasa saja,” o.. jadi begitu?? Perasaan memang sebenarnya tidak bisa
dipaksakan,” dia senyum pada Rima
Tanpa mereka
sadari, Minho menghampiri Rima dan Kwon yun..
Rima menoleh
pada Minho..,”Minho??”
”so.. actually.. you dont love me at all.. ??,” kata Minho , berdiri di hadapannya
“I..,” jawab Rima..
“Minho .. dont push her,”
balas Kwon Yun
“I must push her,” balas Minho
lagi, ngotot..
“uh.. lepas!!,”
Rima mengelak pegangan tangan Minho ke wajahnya, berusaha memberontak.. lalu
menggampar Minho di depan Kwon Yun
”plak!!,” suara
tamparan keras di pipi kiri Minho
”saya tidak suka
kamu, Minho!,” Rima membentak lalu pergi meninggalkan Minho dan Kwon Yun.. Kwon
yun berlari mengejar,”Rima.. tunggu! Ini bahaya.. kamu tidak kenal daerah ini”
Rima terus saja
berjalan tanpa memperdulikan kedua cowok itu..
”bodoh kamu!,”
kata Kwon yun pada Minho.. lalu dia berlari menyusul Rima
Minho berdiri
saja mematung, melihat Rima pergi dan Kwon yun menyusulnya..
”saya tidak bisa
seperti itu,” kata Rima dalam taksi yang mereka tumpangi
”aku mengerti..
mungkin Minho mempunyai ketakutan tersendiri.. ketika kamu meninggalkan dia
sewaktu kamu difitnah..dia gusar dan tidak karuan,” balas kwon yun yang duduk
di sampingnya
”saya sulit
menyukai Minho,” kata Rima lagi
”semua
membutuhkan waktu,” senyum kwon yun
Mereka sampai di
hotel kembali.
Ayahnya Minho
bertanya apa mereka sudah makan malam atau belum, Kwon yun berbicara kepada
pamannya dengan ramah kalau mereka sudah makan malam.
Ayahnya Minho
berbincang bincang dengan Rima di lobby khusus untuk para tamu hotel. Banyak
hal yang dia bicarakan kepada sekretarisnya Minho itu, perkembangan usaha nya
sedari awal berdiri dari pabrik kecil kecilan, bagaimana merintis dan sampai
akhirnya dia pensiun dan menyerahkan kepercayaan usahanya kepada Minho, padahal
dia masih punya anak lelaki yang lain, kakaknya Minho. Ayah Rima tidak tahu kalau sebenarnya dia dan
Minho sedang bertengkar baru saja.
”Minho itu anak
yang penurut pada saya.. itu makanya saya mau melatihnya menjadi seorang
direktur yang handal. Selama lebih dari enam bulan ini, para komisaris
sebenarnya tidak percaya dengan nya, saya harus meyakinkan mereka dan
syukurlah.. tidak separah yang saya bayangkan”, kata Lee senior
Rima berusaha
menghormati ayahnya Minho,”iya.. Mr Lee seorang yang sudah mulai bisa
mengatur.. dan sangat terkesan strict kepada bawahannya”
”apa.. dia
menyusahkan Nona Rima?,” senyum Lee senior
”ah..tidak..
biasa saja,” balas Rima,basa basi
”kalau
begitu..terima kasih sudah mau membantu Minho.. saya melihat laporan hasil
kerja Nona Rima.. tidak salah
kalau Minho tidak ingin melepas anda,” balas Lee senior
Rina agak
sedikit cengengesan,”ah..tidak..sebenarnya ada banyak sekretaris yang handal
dibandingkan saya..,”
”Minho memuji
Nona Rima sekali.. dan dia
sedih ketika dia pikir Nona berkhianat padanya dengan memalsukan dan
memindahkan rekening itu”
Rima senyum,”saya
difitnah..dan ternyata Minho juga difitnah..kami korban seorang staff yang
ceroboh, Mr Lee”
”dan saya
dengar, mereka adalah staff lama saya..,” Lee senior menahan nafasnya
”semua sudah
selesai, Mr Lee.. sekarang tinggal bagaimana Minho bisa lebih tegas lagi
terutama dalam masalah keuangan... tetapi, Minho sudah melakukan langkah tepat
tanpa basa basi.. ,” senyum lagi pada Lee senior.
”aku merasa..
Minho masih sangat labil.. dia perlu dukungan yang kuat,”
”anyway.. Mr Kwon yun seorang pendukung yang hebat.. emosinya
stabil.. tetapi tepat seperti apa yang Mr Kwon pernah katakan, perusahaan ini
semakin berkembang dan membutuhkan direktur keuangan tersendiri,” kata Rima
“btw, kemana
Minho??,” Tanya ayahnya
“ah.. saya
kurang tahu.. daritadi saya berjalan dengan Mr Kwon..,” jawab Rima
Tak berapa lama,
Minho pun melewati lobby.. dia
dapat terlihat dari lobby yang ruangannya kaca semua..
Ayahnya
menghampirinya, Minho pun datang dan mereka bicara di luar sambil berdiri. Rima menghampiri mereka. Minho sama sekali
tidak tersenyum ramah pada dia.
Rima tetap
menghormati dengan menunduk hormat pada keduanya. Tapi Minho benar benar cuek,
sama sekali menganggap dia tidak ada. Sementara Lee senior hannya sibuk
berbicara pada Minho soal pembicaraan dia tadi sore di telepon dengan beberapa
komisaris kalau katanya mereka sangat tertarik dengan bisnis makanan bayi dan
akan investasi besar disana.
”Nona rima boleh
beristirahat..sebab besok akan pagi sekali..jam 7 kita mulai meeting,” senyum
Lee senior.
”terima kasih,
Mr Lee.. baiklah saya permisi,” Rima pun menunduk hormat pada keduanya dan
meninggalkan mereka
Minho benar
benar cuek.. lalu tetap mengobrol dengan ayahnya sampai malam larut..
Di kamar,
ternyata rima tidak langsung tidur.. dia sempat melamun,”Minho.. aye minta maaf..tapi aye memang bener bener gak suka Minho.. Minho hanya
teman dan atasan kerja aye aja... maaf”
Minho lalu
meneleponnya,”kita bicara diluar”, singkat, langsung dia tutup teleponnya
Rima memberanikan diri keluar kamar, dia temukan Minho tepat di depan pintu kamarnya
”why were you so closed with Kwon yun??i am your boyfriend,
aren’t i?,” kata Minho langsung menodong
pertanyaan pada Rima
Rima bersandar pada pintu kamar hotelnya,”i am not closed
with anyone in here at all.. both you and Mr Kwon are my working partners..”,
dia berusaha memberanikan diri mengungkapkan pendapatnya
“I am jealous with Kwon yun,” kata Minho
masih jutek
“why do you push me to like and love you??,” Rima
memberanikan diri memandang Minho .
Minho
menempelkan kedua telapak tangannya di pintu yang Rima bersandar, Rima jadi
terkurung dalam tangannya
”i dont wanna
fight,” kata Minho, kaku
”tidak ada yang
ingin bertengkar,” balas Rima,”tetapi.. i am so sorry.. i cant like nor
love you, Mr Lee,”
“Minho,” balas Minho ,”and..
is it hard to like me?”
Rima diam sejenak..
“answer me.. I am angry,” balas Minho
“you push me again.. why?? Pardon me.. I will quit work
after we will be back again to indonesia ,”
kata Rima dengan suara yang tegas
“I must quit,” balas Rima tegas,”Minho ..you
are too possessive.. I am afraid,”
“I am sorry..,” kata Minho ..
“so please.. let me quit and do whatever I will do
outside,” balas Rima menatap
matanya Minho
“Minho .. please release
me.. I cant accept it..,” Rima
berusaha melepaskan dirinya dari pelukan Minho yang kencang sekali
”tidak.. i wont let you go away from me,” balas Minho
“Minho .. euh!,” dia
memberontak lagi..dia lalu mengeluarkan silatnya.. memiting tangan Minho ..Minho mengaduh
“stop, Minho .. I hate this!,”
Rima langsung membanting pintu kamarnya dan masuk, mengunci pintu.. dia
menangis..
“babeh.. aye makin benci si Minho !,”
dia duduk menangis di balik pintu
Sementara,
ternyata Minho juga sedih di balik pintu yang sama..,”why? Am i wrong?”,
katanya terduduk di balik pintu luar kamar Rima.
Besoknya, semua
begitu kaku antara Minho dan Rima.. Kwon yun melihatnya juga berbeda..
”ada apa?,” kata
Kwon yun agak menjauh, bertanya pada Rima
”saya.. tidak
bisa menyukai Minho,” kata Rima menunduk
”pisahkan
dahulu.. nanti kita selesaikan.. Minho membutuhkan bantuan mu untuk menjelaskan
kepada para komisaries dan pemegang saham besar.. jangan sampai kita
terbengkalai,” senyum Kwon yun
”baiklah, Mr
Kwon.. terima kasih,” Rima menunduk hormat padanya. Kwon yun senyum dan
berlalu..
Meeting pun
dimulai. Tahap pertama hari itu membahas tentang usaha pertama yaitu otomotive.
Minho menjelaskan pada mereka
selama hampir 1 jam berdiri dalam bentuk presentasi. Lantas banyak sekali
pertanyaan yang harus dia jawab. Minho berusaha menjawab satu per satu seluruh
pertanyaan mereka dengan baik.
Ayahnya senyum
cukup puas dengan hasil kerja anak nya yang berani dan memuaskannya. Rapat
terus berjalan sampai dengan sore.
”besok.. kita
akan meeting tentang baby product.. saatnya Nona Rima akan menjelaskan,” senyum
Lee senior kepada Rima, mereka makan malam bersama lagi.
”tenang saja, samchon... Rima pasti bisa
melakukannya.. aku sudah melihat cara dia presentasi,” kwon yun senyum pada
pamannya
”wah..Minho akan
sangat terbantu.. terima kasih sebelumnya,” balas Lee senior
”ah..saya Cuma
sebatas membantu saja.. tetapi.. tidak masalah kan.. jika saya berbicara dalam
bahasa inggris?? Saya mohon maaf,” Rima menunduk hormat sambil duduk.
”kebanyakan
mereka adalah lulusan luar negeri.. saya yakin mereka tidak akan ada masalah
dengan bahasa inggris,” balas Lee senior
”Minho..kenapa
diam?,” ayahnya melihat Minho diam saja, santai sambil makan
”eh.. gwaenchan ayo,
Appa.. i am okay,” jawabnya biasa
“yakin kamu baik
baik saja?,” Tanya Kwon yun
Minho
senyum,”aku baik, bodoh,” jawabnya kasar pada Kwon yun
”oh..jadi sudah
bisa berbahasa dan bisa juga bilang bodoh..aku pikir, tidak ada kemajuan dalam
belajar bahasa,” jawab Kwon yun balas santai
Lee senior malah
tertawa,”kamu tahu, Nona Rima?? Mereka ini seperti anjing dan kucing.. tidak pernah akur.. entah mengapa,
saya pribadi tidak mengerti.. tetapi, pada dasarnya, mereka saling membantu
juga”. Lee senior tertawa lebar lebar, menceritakan masa kecil Minho dan Kwon
yun yang tukang berantem dan saling ejek serta saling tidak mau mengalah.
Kwon yun malah
ketawa, tapi Minho malah diam.. masih sibuk makan..
”Kalau Rima
tahu.. dia akan pusing, samchon,
hahahaha,” tawa Kwon yun sampai terdengar yang lain, lalu dia minta maaf sama
pengunjung hotel yang juga sedang makan malam.
”ah..itu tidak
mengapa.. bagaimanapun, mereka kan sudah jadi sepasang kekasih, haha,” Lee
senior ternyata suka bercanda juga
”saya tidak
membatasi anak saya berhubungan dengan siapa saja.. dia berhak memilih,” lanjut
Lee senior lagi, kali ini pada Rima
”terima kasih,
Mr Lee,” balas Rima singkat
”I am finished,”
kata Minho, dia berdiri,”good night all,” dia mendadak pergi
Lee senior
heran,”kenapa dia?”
”nanti saya
tanyakan, samchon.. kami permisi dulu.. ini sudah malam,” kata Kwon yun
Lalu Rima dan
Kwon yun pun berdiri, menunduk hormat dan pergi ke kamarnya masing masing
”why are you dizzy? Because of meeting for today?,” Tanya
Kwon yun di dalam kamar
Minho santai
mencukur kumisnya yang sudah mulai tumbuh
”oi Lee
Minho..,” kata Kwon yun lagi,”pasti Rima,” lanjutnya
Minho santai
saja..dia cuci muka lalu langsung menarik selimut dan tidur di kasurnya..
”ah.. ini pasti
karena Rima,” Kwon yun pun bangun dan menelepon kamar Rima
”aku ke sana,”
katanya..
Tak berapa lama,
Rima dan Kwon yun berdiri di dekat pintu kamar lagi
”kenapa si
Minho?,” tanya dia pada Rima
Rima diam
beberapa menit, lalu,”saya tidak bisa menyukai Minho.. tetapi..dia memaksa”
”aku mengerti,”
kata Kwon yun,”aku akan membicarakan ini dengan Minho”
”aku..akan
berhenti sehabis kita kembali ke indonesia,” kata Rima lagi
Kwon yun
kaget,”apa? Kamu serius??”
Rima
mengangguk,”saya serius, Mr Kwon..saya tidak bisa begini terus..saya harus
mengambil keputusan”
Kwon yun tepok jidatnya,”oh,no.. tolong.. ini tidak mudah lagi.. jadi tidak
sembarangan memutuskan sebuah tindakan”
Rima tetap
besikeras, kalau dia memang akan tetap berhenti dan kemarin itu walau dia sudah
kembali, pada dasarnya bukan kembali karena hatinya sendiri, karena dia tidak
enak dengan tingkah Minho yang mengunci dia dan dia tidak ingin rumahnya ribut
ribut.
”aku mengerti,”
kata Kwon yun...”tetapi sesungguhnya aku khawatir Minho akan semakin gusar..
dia itu pintar.. terkadang di depan ayahnya sama sekali tidak memunculkan
emosinya..santai dan datar.. Rima sendiri sudah lihat bukan tadi?? Aku sendiri
tertipu..aku pikir..dia tidak ada masalah denganmu.. kalian kan baru dua malam
yang lalu saling jatuh cinta kan??”
”saya tidak bisa
menyukainya.. itu hanya sekedar menyenangkannya..dan Minho sudah tahu perasaan
saya sebenarnya kemarin malam,” balas Rima
”oh, pantas
saja..beruntung tadi pagi dia tidak moody dan berhasil berbuat untuk kita,”
Kwon yun memasukkan kedua tangannya ke dalam sakunya..
Rima menunduk
hormat pada Kwon yun,”saya minta maaf.. tetapi saya memang harus pergi juga”
Kwon yun malah
senyum..,”itu terserah kamu..aku tidak bisa memaksa.. tapi mungkin masalahmu
akan sedikit panjang dengan pacarmu itu, Minho”
Rima masih
menunduk hormat dalam dalam pada Kwon yun,”saya akan berusaha menyelesaikan
tugas tugas saya.. baru setelah itu, saya akan pergi”
”ya..aku
mengerti,” balas Kwon yun lagi..
Setelah itu..
gantian Rima memperkenalkan diri kepada para jajaran komisaris dan direksi
serta pemegang saham yang diundang untuk mempresentasikan tentang produk
makanan bayi yang rencananya akan dipasarkan di indonesia. Termasuk pemaparan
hasil survey, analisis swat atas kekuatan-kekurangan- oportunitas dan juga
kompetitor yang kemungkinan akan menghambat pemasaran. Para peserta meeting
kagum dengan cara menjelaskannya yang begitu detail dan bisa memuaskan mereka
atas informasi yang benar benar akurat dan membuat mereka sangat tergambarkan
pengembangan produk ini. Dari hasil kesepakatan para peserta meeting, hampir
semuanya setuju pengembangan produk ini dan akan segera dibuat kerjasama antar
para anggota yang memang akan menanamkan saham dan yang berperan penting di
dalamnya nanti. Lee senior sangat senang dengan cara penyampaian Rima yang
lugas, tepat, jelas. Dia senyum pada anaknya, Minho dan berbisik pada Minho
kalau dia mempunyai sekretaris yang super pintar dan mampu membuat mereka puas
dengan cara dia sendiri.
Setelah acara
sampai sore itu bubar ayah Minho masih menyanjung nyanjung Rima didepan Kwon
yun, Minho dan beberapa komisaris yang masih tinggal ngobrol. Rima Cuma bisa berkali kali menunduk
menghormati mereka.
”kita berpesta,”
kata Lee senior. Mereka
mengangkat bir mereka tinggi tinggi. Rima Cuma minum air putih saja
”aduh..gak suka
dengan yang begini,”keluhnya dalam hati
Kwon yun yang
duduk di sampingnya setengah berbisik padanya,”maaf ya..mungkin kamu kurang
suka”
Rima
menggeleng,”tidak apa.. asalkan saya tidak ikut minum”
Semua pada minum
teler.. tapi Kwon yun mengurangi frekuensi minumnya supaya dia bisa bicara
dengan Rima santai..
Sampai mereka
pulang, Rima masih melihat mereka jalan sempoyongan..
”kamu..baik baik
saja kan?,” tanya Kwon yun,”sebaiknya tidak kaget dengan yang seperti ini”
Rima jawab
santai,”ah..tidak mengapa..”
”dua hari lagi
kita akan pulang,” kata Kwon yun.. mereka duduk di lobby khusus lagi..
”ya..setelah
tiga hari kemungkinan saya menyelesaikan semua urusan..saya pamit pergi,” balas
Rima, dia menoleh pada Kwon yun dan senyum
Kwon yun tidak
menoleh pada Rima, dia malah menengadahkan kepalanya,”haa.. masak harus pergi
untuk kedua kali nya?? Kamu curang”
”saya minta
maaf,” balas Rima
”yah..tidak usah
minta maaf.. itu hak kamu, bukan?,” balas Kwon yun
”aku Cuma tidak
bisa membayangkan kalau Minho akan sedih..dia sudah tahu bukan?? Dan sampai
sekarang, sama sekali dia tidak mau berbicara pada mu”, lanjutnya lagi
Rima malah
menunduk,”saya..sudah tidak bisa tahan lagi..saya minta maaf..saya tidak bisa
banyak berpura pura..”
Kwon yun baru menoleh
pada Rima,”sudah ..semua akan kita bahas begitu nanti pulang”
”besok..kita
jalan membeli souvenir untuk pak Hamid,” lanjut kwon yun senyum
Ayahnya Minho
besok paginya pun pamit pulang kembali ke kota mereka tinggal. Ayahnya banyak
bicara menasehati anaknya supaya tidak banyak moody, emosi dan menggunakan
semua potensinya untuk mengembangkan dirinya. Untuk direktur, bulan depan akan segera datang,
masih salahsatu pamannya Minho juga.
”Saya benar
benar berterima kasih dengan bantuan Nona Rima..saya tidak dapat membayangkan
kemarin.. betapa bahagianya saya ketika mereka setuju dan benar benar akan
berkonsentrasi penuh untuk usaha baru ini.. terima kasih banyak..,” ayahnya
Minho malah menunduk hormat pada Rima
Rima jadi gugup,
karena beliau sudah senior dan patutnya, dia yang hormat pada Lee senior,”ah..
Mr Lee jangan begitu..ini semua karena sebenarnya tanpa saling bekerja
sama..tidak bisa kita semua mencapai ini”, dia benar benar merendah..
”Minho sangat
bangga punya sekretaris Nona Rima,” Lee senior melihat anaknya. Minho hanya
menunduk hormat pada ayahnya.
Rima memandang
Minho dengan kaku..
”selamat jalan
ya Nona Rima.. hati hati.. dan semoga kalian semua selamat,” kata Lee senior,
ramah
Rima menunduk
hormat lagi padanya,”terima kasih.. semoga Mr Lee juga selamat sampai tujuan”
Minho lalu
mengantarkan ayahnya sampai bandara ..dia meninggalkan Rima dengan kwon yun
”kita tunggu
Minho sampai selesai mengantarkan ayahnya,” kata Kwon yun
Rima mengangguk
saja..
Diperjalanan ke
bandara pun, Minho benar benar sedikit bicara dengan ayahnya. Yang dibicarakan
hanya seputar pekerjaan dan pekerjaan, tidak ada yang lain. Ayahnya menganggap
tidak ada masalah apa apa antara dia dan sekretarisnya.
Sampai Minho
tiba kembali ke hotel, mereka berencana pergi makan malam.. tapi...apa yang
terjadi? Dia malah memilih mengatakan,”aku sudah makan”, pada Kwon yun dan
Rima, sehingga akhirnya mereka berdua saja yang makan, meninggalkan Minho dalam
kamar sewanya.
”kalau sudah
begini..aku akan sangat pusing,haha,” tawa Kwon yun ketika mereka makan di food
stall.
”saya tidak tahu
harus bagaimana,” balas Rima
”ya...ya sudah
.. dalam sebuah hubungan selalu ada resikonya,” Kwon yun nyengir
kuda,”asalkan..jika memang kamu ingin pergi dari kami..jangan lupakan aku ya,”
lalu dia senyum
Rima membalas
dengan senyum lagi,”tidak..akan selalu saya ingat”
”jadi kalau
begitu.. mungkin besok di bandara akan jadi farewell said buat kamu dan aku,”
kata Kwon yun.
”mungkin..jika
Mr Kwon tidak lagi dalam 3 hari ke depan ke kantor pusat,”
”umm,” Kwon yun
bergumam,”masih ada satu hari untuk kita menyelesaikan ini.. kalau si Minho
tidak seperti tadi..”
”nanti aku
dikamar akan bingung dengan tingkahnya yang diam seribu bahasa,”lanjut Kwon yun
lagi
”perlukah saya
minta maaf lagi pada Mr Lee?,” yang dimaksud Rima adalah Minho
Kwon yun malah
meledek nya,”rasanya kamu jago minta maaf berkali kali..biarkan saja si Minho
seperti itu...biar dia menjadi dewasa..tidak perlu memaksakan dirimu”
”saya jadi merasa bersalah,” kata Rima, dia meletakkan
gelas minumnya
”kita masih
punya waktu sibuk esok.. jadi..
aku akan menegurnya besok malam..,” balas Kwon yun
”terima kasih
sudah membantu saya, Mr Kwon”
Kwon yun malah
isengin Rima,”tapi... kalau kamu sudah putus dengan dia.. kamu mau
tidak..pacaran dengan ku??”
Mata Rima jadi
sedikit terbelalak, dia seakan gak percaya kalau Kwon yun berani bilang seperti
itu padanya..
Kwon yun keburu
ngeles duluan,”ah..sudah sudah..saya Cuma bercanda..”
Hari esok
berlalu... sampai dengan sore mereka masih sibuk meeting. Lee senior memang telah
terbang ke kota asalnya, tetapi menyerahkan segala urusan sisa meeting terakhir
pada Minho.
”besok pagi kita
harus segera pergi dari kota ini,”kata Kwon yun. mereka bertiga berdiri di
pinggiran jalan yang masih banyak orang lalu lalang..
Minho lagi lagi
diam saja. Rima jadi serba salah karena didiamkan bossnya.
Kwon yun lantas
mengambil inisiatif,”kita bicara saja di taman”
Merekapun ke
taman dan duduk saling bersampingan. Rima berada di tengah tengah mereka.
”i’ve heard about it.. i’ve heard from Rima herself that
actually she doesn’t like you... she just admit you as her boss”, kata Kwon yun,
memulai pembicaraan duduk ditaman itu..
Minho diam
saja..hari itu memang dia lebih banyak diamnya..
”maafkan saya,
Mr Lee,” kata Rima datar
“well..
Minho..setiap orang tidak bisa kita paksakan perasaan itu pada mereka,” kata
Kwon
Mereka pun diam
diaman lagi..
”speak up, Minho ,” kata
Kwon lagi
“eh.. Minho is bad,” gerutu
Kwon dalam hatinya
Paginya..semua
persiapan untuk kembali ke Indonesia. Tidak pada banyak bicara.. seadanya saja. Minho pun yang duduk di sebelah
Rima lebih banyak diam. Kwon masih melirak lirik mereka karena lagi lagi dia
mendapatkan duduk di seberang.
Rima mencoba
berpura pura tidur agar dia tidak banyak bicara dengan Minho.
”aye pulang, beh.. sehabis ini, aye mau berhenti kerja,”
kata Rima dalam hatinya,”aye gak mau campurin urusan kerja dengan cinte..dan aye
gak cinte sama Minho ..aye harus berani ambil
langkah menolak die, beh..”
Sementara Minho dalam hatinya berkata,”I am broken.. I thought
you love me.. but it’s just a drama..why?”
Sedang Kwon yun
dalam hatinya menebak,”jikalau Rima pergi.. Minho akan semakin gusar.. jadi aku
harus mempersiapkan diri membantunya.. dasar Minho.. sedari dulu tidak berubah...
uh”
Pesawat pun
terus melaju di angkasa.. sampai akhirnya tiba di Indonesia ..
“kita berpisah disini, Rima..sampai jumpa esok..,” senyum
Kwon
“baiklah..sampai jumpa esok hari lagi, Mr Lee.. Mr Kwon,”
dia menunduk hormat pada Minho dan Kwon. Lagi
lagi, Minho diam saja.
“die ngambek,” kata hati Rima,”tapi aye harus bagaimane
lagi, Minho ??jangan paksa aye”
Kwon dan Minho pun naik
kendaraan duluan, Suryanto menjemputnya
Didalam mobil,
Kwon yun mencoba melakukan pendekatan padanya. Dia tidak ingin semua akan
berjalan berantakan hanya karena perasaan saja. Dia bicara pada Minho kalau
memang Rima benar benar akan berhenti 3 hari ke depan.. jadi harus Yudha
mempersiapkan calon sekretaris barunya. Dan juga calon sekretaris baru untuk
pamannya yang akan menjadi direktur operasional nanti. Minho Cuma bilang “ye
(iya-red),” saja, dia benar benar tidak mau banyak bicara. Sementara itu,
Suryanto supir juga jadi menebak nebak apa yang telah terjadi.
”jangan jangan
ini si Mister ribut sama bu Rima?,” dalam hati Sur
”ini jam berapa,
Sur??,” Tanya Kwon basa basi
”eh.. jam 3
sore, Mister.. ada apa ya?,” Sur Tanya balik
”ah tidak..
terima kasih,” balas Kwon.
”go get her.. go to her parents if you really want her,”
kata Kwon lagi pada Minho,”don’t act whinny like a child, Minho ..
you’re bad,” Kwon menepuk pundaknya.
“pak Sur.. nanti
tolong antarkan boss mu ini ke rumah bu Rima,” kata Kwon
Sur mengangguk.
Awalnya Minho berkeras hati, masih ngambek, tapi Kwon memaksanya untuk lebih
gentle dan tidak seperti anak kecil menyikapi masalah perasaan hati.
”well.. Minho .. i know pak
Hamid is a nice person.. he won’t cheat nor treat you bad if you really are
serious with his daughter,”
Minho diam saja
dinasehati sepupunya..
Rima pulang
senang dengan langsung cium tangan orangtua nya
”beh.. nyak..aye
kangen banget rasanya biarpun Cuma seminggu,” senyum Rima pada kedua orangtuanya
”lu sehat kan?
Si Minho kagak macem macem ame lu kan?,” tanya beh Hamid
Rima langsung duduk,”beh…”
Beh Hamid ikutan
duduk, dia tahu anaknya pasti mau bicara pada nya. Salma pun ikutan..
“aye.. mau
berenti kerja aje… aye dah kagak tahan dengan kelakuan Minho, beh... ”, kata
Rima agak melas
”ya.. lu kalu
mau berenti.. ya berenti
aje.. lagian gue juge masih bisa ngidupin elu..biarin aje si Minho galau gitu..
bocah Korea bangor..,” senyum beh Hamid
“makasih ye,
beh.. takutnye babeh marah..aye keluar masup kerja terus”, balas Rima
Beh Hamid malah
ketawa kecil,”ya kagak lah.. elu lagi.. lu bawa apaan dari sono?? Sawi kecut lagi??” dia bercanda pada anaknya
”lah..si babeh
kumat lagi,” kata Salma, isterinya
”pan kate orang
rame disono pada makan sawi kecut, hahaha,” beh Hamid nyindir kimchi, sayuran
sawi fermentasi.
Rima lalu
mengeluarkan oleh oleh dari kopernya, dia bagi bagi untuk para tetangga dan
saudara saudara orangtuanya.
”banyak bener lu
beli..emang ntu murah murah??,” kata Salma, ibunya, heran
”eni ade nyang dibeliin same Mr Kwon, nyak.. die baek
bener..,kate nye,”ini untuk para sebelah rumahmu”, maksudnye tetangge, hehe”,
balas Rima sambil masih mengeluarkan oleh oleh.
“iya dah.. kudu dibagiin itu.. gak enak ntaran sama si
Mister,” balas Salma, yang dimaksud adalah Kwon yun
Mereka sibuk bagi bagi oleh oleh ke para tetangga, ketika
Rima ingin pulang dan sampai di halaman, dia melihat mobil metalik abu abu..
“Minho??,” dia
lihat Minho duduk di teras sama ayahnya
Dia buru buru
balik lagi ke rumah tetangga. Minho mengejar
”wait, Rima..
wait!,” dia berusaha menarik pergelangan tangan Rima
Beh Hamid ikutan
mengejar,”eh Rime..tunggu.. si
Minho kagak jahat same lu!”
”babeh sok tau..
aye gak suke sama Minho, beh..die maksa!,” kata Rima setengah teriak, tapi dia
berusaha melepaskan tangan Minho yang memegang pergelangan tangannya
Beh Hamid lalu
menuju mereka berdua, ”eh Minho..lepasin dulu tangan anak gue!”, beh hamid
menepis tangan Minho dari pergelangan tangan Rima
Minho mengangkat
kedua tangannya,”okay”, jawabnya, walau dia tidak mengerti, apa maksud beh
Hamid padanya.
”jangan suka
lari dari masale lu… ntu bukan tabiat anak babeh,” tegas beh Hamid
”masup..kite
selesain di dalem,” lanjutnya lagi.
”please come
inside, Mr Lee,” Rima menunduk dan mencoba ramah terhadap Minho, lalu mereka
semua masuk dalam rumah, duduk di ruang tamu
Minho duduk
tepat berhadapan dengan beh Hamid
”emang maunye lu
ntu sebenernye ape, Minho?,” tanya beh Hamid khas dengan logat betawinya. Rima
langsung menterjemahkan perkataan ayahnya itu.
“I love her,
bapak babeh.. i promise my self that i will love her..,” balas Minho . Lalu
Rima menterjemahkan lagi.
Beh Hamid cengar
cengir,”Korea bangor lu.. anak gue kagak demen ame lu..die cume anggap lu boss
nye aje..lu tanya die kendiri,” maksudnya supaya Minho langsung bertanya pada
Rima tentang hatinya itu
”aye dah bilang,
beh.. tapi die keras kepale
juge.. aye puyeng kendiri,”
balas Rima
”lu bilang ma
die.. gue kagak bise anak gue pacaran gaye anak anak modern, die kagak bise
pegang pegang anak gue.. atu gue pites palanye,” kata beh Hamid
Rima lalu
mencoba menterjemahkan lagi apa yang sudah dikatakan beh Hamid.
Minho
menjawab,”I will”
”die terima aturan
babeh,” balas Rima
Beh Hamid cengar
cengir lagi, dia cari cara supaya anaknya kagak di gangguin Minho lagi,”bilang
lagi ame die: emang tahan gitu??”
Rima menterjemahkan
lagi, Minho lagi lagi menjawab,”I will”
”ceileeee... ni
bocah korea bangor alot juge ye??lu di ajarin ape same babeh lu??,” beh Hamid
berdecak.
”eh Rime.. gue
tau.sebenernye lu juga demenan ame die.. iye kan?? Jujur lu ame babeh lu
kendiri.. sekalian lu ngomong nyang sebenernye same ni bocah bangor kepale batu,”
Rima
menggeleng,”kagak beh..”
”boong lu...
mata lu keliatan,” timpal beh Hamid,”boong kan lu??”
Minho diam saja,
dia enggak ngerti dengan perkataan mereka.
”beh...,” kata
Rima
”ape?? Mau boong
lagi lu?? Kesian ni bocah bangor lu boongin.. eni orang emang egois dah.. gue
juge bisa ngerase.. tapinye dia baek aslinye.. dan lu boong ma die.. sebenernye
lu juge suka.. ”, beh Hamid cengengesan
Rima diam saja..
” udah lu ngaku ame die.. buruan.. gue paling males urusan beginian,” kata beh Hamid lagi
”aye gak enak
ame temen temen staff nyang laen, beh..die terlalu baek ame aye..ape ape aye
dibeliin..pan aye gak enak diliatin temen temen nyang laen di kantor, beh,”
balas Rima, dia malah menunduk
”suruh si Minho
nye jangan seyow off dong,” beh Hamid
berusaha menasehati, maksudnya jangan ”show off” alias menunjukkan perasaan
Minho ke anaknya ketika di tempat kerja
”lu bilang
cepetan ame die: lu suke juge gitu..”, lanjut beh Hamid lagi,”maafin anak gue
ye, Minho muke kotak..emang die kagak bise dipakse sebenernye.. cara lu juge
salah sih”, katanya ke Minho. Ya Minho bingung karena gak faham bahasanya beh
Hamid.
”jelasin ke
die.. buruan.. magrib eni,” balas beh Hamid
Rima lalu berbicara mewakili ayahnya,”he said that sorry
about me that.. you cant push me, Minho .. it’s
my character that I can’t be push eventhough i will accept you,”
“so..actually you love me??,” mata Minho
mendadak jadi berbinar
Rima menunduk,”yes, actually.. sorry for my last attitude
to you, Minho ,”
”aah.. saya minta maaf, bapak babeh.. because I am happy,”
kata Minho kesenengan
“hepi..hepi.. awas lu..”, balas beh Hamid. Rima cekikikan Minho dimarahi ayahnya
“Father is strict.. so??,” Tanya Rima ke Minho
“so.. eventhough i might grim.. but it’s gonna be okay,
sayang,” balas Minho sok manis. Dia ngemut jari nya.
“ih.. genit juge
ni korea bangor..diajarin babeh lu ye?,” tawa beh Hamid
”gue sembahyang dulu ye.. lu sedian die minuman,” beh Hamid
berekspresi seperti takbir.. menunjukkan dia harus magriban dulu
”my father wants to pray 1st.. I will make a drink for
you,” kata Rima. Mereka masuk ke dapur. Beh Hamid ke kamar mandi.
Tak berapa lama, Minho
ketahuan bersiul siul di ruang tamu.. Salma cengar cengir aja lihat Minho seperti anak anak
“ibu,” katanya berdiri lalu menunduk hormat, lihat Salma
masuk ke ruang tamu
“eh..duduk deh.. duduk.. aye mau pengajian dulu ye.. lu ngobrol aje ma babeh , ma si Rime,”
balas Salma
Minho cengar
cengir, dia benar benar gak ngerti.
”my mother wants to go out for islamic learning”, balas Rima
“oh..
iya..silahkan,” balas Minho ramah.
”i am glad.. i am happy.. but promise me that you wont do
like the last time,” kata Minho pada Rima yang
duduk berhadap hadapan dengan nya.
“ya.. I will.. I am so sorry.. I was just very confused and
really didn’t know what to do,” balas Rima
“so.. kamu tidak akan resign..and will stay beside me,
right?,” Minho senyum manis padanya
Rima mengangguk..
“si Kwon yun akan surprised,” lanjutnya lagi
“but.. I cant do anything right? Cant touch you,” katanya
lagi
“it’s all up to you.. it’s my family regulation,” balas
Rima
“well.. I am tuff!,” balas Minho ,
itu seperti tantangan baginya
“how about.. playing tic tac four again??,” tawar Rima
Rima tertawa ringan,”hehe.. lets play.. “
Dan mereka pun bermain tic tac four, membuat bundaran atau
silang sampai empat. Minho tertawa tawa sebab
dia kalah terus dan hanya menang satu kali. Beh Hamid yang ternyata akhirnya
ikutan juga nimbrung, jadi ikutan ngeledekin Minho .
“jangan lu apus
ntu ye, muke kotak, hahahaha,” kata beh Hamid ketawa di depan halaman
”my father wants me to not erase it until you’ll be home”,
kata Rima
“crazy Minho ! Are you a ladyboy??”,
tawa Kwon yun keras sekali. Suryanto supir Minho
ikutan tertawa. Suminah senyum senyum
“I just played tic tac four and I lost, hehe,” Minho nyengir kuda
“so.. what’s up?”, kata Kwon yun
“well.. Rima finally admit what her real feeling to me,” senyum
Minho
“yes, what is it?? She refused you? Hehe”, balas Kwon yun
“no.. she accepts me,” Minho
meledek Kwon yun dengan mengeluarkan lidahnya
“what? Really?,” Kwon yun kaget juga
“yeah.. she might do it because she was very shy to all
staffs that made some gossips about us..so.. I guess I mustn’t show off my
feeling to her in office,” kata Minho , dia
duduk dan memanjangkan kakinya
“right..she’s such a traditional girl and you must know her
culture,” balas Kwon yun
Dia lalu menepuk pundak Minho
dan bilang,”just bring it on!”