This is me....

Kamis, Januari 02, 2014

Aku Bukan Bang Thoyib (Part 16: Bukan Sandiwara Cinta kan??)

”Appa.. this is still holiday.. why do you want us to discuss it??,” Minho menggerutu di ruang makan besar hotel itu, ini masih 1 januari tetapi ayahnya minta mereka semua berdiskusi lanjutan soal apa yang akan di bahas esok ditanggal 2 januari. Dia menggerutu sambil makan. Kwon Yun santai saja menikmati sarapan paginya tanpa banyak bicara. Begitu juga dengan Rima
Lee senior malah akhirnya berbasa basi dengan Rima,”Nona... tadi malam bagaimana acaranya??”
Kwon yun malah yang jawab sebelum Rima bicara,”samchon..mereka romantis sekali..saya iri, hahaha”
Lee senior tersenyum saja,”benar begitu, Nona? Saya sudah tahu hubungan Nona Rima dengan Minho”
Rima kaget lalu menjawab agak sedikit panik,”saya..biasa saja”
Tapi Lee senior malah tertawa,”hahaha.. banyak sekali memang perempuan malu malu”
Kwon yun malah pengen menggoda Rima,”itu loh, samchon.. yang kemarin aku ceritakan,”
Minho akhirnya sibuk buka buka kamus online nya, ayahnya menyindirnya kalau selalu buka kamus online, maka dia akan susah dekat dengan orang orang.
Karena Minho anak hormat dan takut pada orangtua, akhirnya dia pun mematikan kamus online nya dan bingung, sementara Kwon yun merasa senang sekali Minho dapat teguran dari ayahnya dan dia membully sepupunya itu..
”begitulah samchon.. Minho itu sering sekali berbicara padaku dengan kamus online, juga kepada Rima”
Rima Cuma senyum saja, pacarnya dikerjain sepupunya itu.
”jadi.. kalian benar ya.. saling suka?,” tanya Lee senior
Kwon yun lalu menimpali,”iya..itulah Minho,”
Lee senior senyum saja..,”tidak apa.. lalu.. sekarang kita melanjutkan semua laporan ini..sehabis makan pagi ini”
Minho, Rima dan Kwon yun menunduk hormat..
Jam 9 pagi, mereka memulai pekerjaan. Membahas beberapa topik sekaligus bukanlah hal mudah, apalagi akan ada penambahan produk baru. Pembahasan benar benar berlangsung sampai beberapa jam.. sampai siang lagi.. istirahat lagi.. sampai sore lagi..
Tak terasa, hari itu walau tahun baru, mereka tetap saja bekerja, sampai hari menjelang malam..

”kita tidak sempat jalan jalan,” kata Kwon di depan beranda hotel kepada Rima.. mereka duduk untuk istirahat, lelah karena memikirkan bagaimana harus bekerja lagi mulai pagi besok.
”tidak apa kok, Mr Kwon.. kita disini bukan untuk jalan jalan, tetapi untuk bekerja.. jadi, saya maklum,” balas Rima
”bagaimana .. kalau kita keluar sebentar??,” Kwon berdiri dan meminta Rima ikutan berdiri dan jalan bersamanya
Minho melihat itu dari kejauhan.. dia merasa cemburu karena sepupunya berhasil mengajaknya jalan jalan. Dia hanya menatap mereka berdua dari jauh tanpa diketahui keduanya.
Ternyata mereka berjalan ke sebuah department store.. lalu masuk ke beberapa toko..
Sepanjang jalan mereka mengobrol apa adanya, Kwon Yun tertawa tawa senang, sementara, Rima pun akhirnya tertawa..
Disebuah toko kecantikan, Kwon Yun memilihkannya compac powder yang cocok untuk kulitnya. Minho melihatnya dari jauh.
wae yo?? Why, Rima??”, kata hati Minho, dia benar benar merasa tersinggung dan cemburu Rima bisa tertawa dengan Kwon Yun, tapi tidak dengannya.
Minho benar benar kecewa dengan pacarnya yang sekaligus sekretarisnya itu.
”ini.. kamu bagus kalau memakai compac powder ini... natural dan cantik,” kata Kwon Yun memuji Rima..
Rima bertanya apa itu bagus atau tidak dan tidak menimbulkan masalah di kulit, ketika Kwon yun bertanya kepada SPG kosmetik itu dan aman, maka Rima pun mengambilnya. Ketika dia ingin membayar, Kwon yun ternyata mentraktirnya, membayarkan bedak itu untuknya.
”terima kasih, Mr Kwon,” balas Rima menunduk hormat.
Kwon yun senyum saja,”tidak mengapa..anyway, anggap saja ini hadiah”
Minho masih melihat mereka dari jauh. Dia benar benar tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Dia pun pergi meninggalkan mereka berdua dari kejauhan.

Ternyata sampai selesai berbelanja, mereka tidak langsung pulang, tapi berjalan jalan dulu di seputar kota, menikmati cuaca dingin dan juga makan makanan tradisional dipinggir jalan.
”ini enak, silahkan.. saya mengatakan pada penjualnya kalau Rima tidak memakan apa yang sudah dikatakan sebelumnya,” kata Kwon yun, ramah. Mereka benar benar duduk di warung pinggir jalan yang agak ramai dan cukup banyak pembelinya.
”kita.. berfoto dulu.. boleh??” tawar Kwon yun
Rima mengangguk, mereka berfoto dengan kamera depan..
”ini bagus sekali,” puji Kwon yun,”lihat”, dia memperihatkan foto mereka berdua..
”apa..tidak berlebihan??,” tanya Rima padanya
”berlebihan di sisi manakah?,” Kwon yun tanya balik padanya
”ah..tidak..,” Rima malah kaku lagi..
Mereka lalu makan dan Rima bilang makanan itu cukup enak walau hanya sayuran yang dicampur daging sapi dan juga ikan.
Mereka lalu ngobrol ngobrol soal pekerjaan untuk besok dan akhirnya pulang. Berjalan jalan di taman seputar kota memang menyenangkan.
”Rima.. menurutmu.. Minho bagaimana?,” kata Kwon yun ketika mereka berjalan di sepanjang jalur taman
Rima berhenti dan menoleh pada Kwon yun,”Mr Lee.. baik.. hanya saja.. jujur saja.. masih seperti anak anak,hehe”, dia senyum kepada Kwon Yun
Kwon malah tertawa,”iya.. Minho memang egois dan seperti anak anak.. jika tidak dituruti, pasti dia marah dan bertindak bodoh.. ”
Rima malah terkekeh,”iya..saya kaget waktu seminggu lebih yang lalu, saya dikurung paksa di dalam mobilnya.. saya panik”
”apakah lagi saya?? Dia ceroboh.. waktu itu, saya sangat panik sekali dan meminta Pak Hamid tidak membawa senjatanya, hahaha,” Kwon Yun juga ikutan tertawa.
”tapi.. apa kamu juga suka dia??,” Kwon yun tiba tiba bertanya sesuatu yang membuat Rima berfikir..
Rima diam sejenak.. suasana hening sejenak.. mereka berdua tidak tahu kalau Minho ternyata membuntuti mereka dan hanya berdiri mematung ditempat yang agak jauh, tetapi memperhatikan pembicaraan mereka.
” umm..,” jawab Rima
”kenapa ragu?? Tinggal di jawab saja, bukan??,” tanya Kwon
”sebenarnya.. ,” jawab Rima. Dia agak ragu lagi..
”sebenarnya apa?,” tanya Kwon lagi
”sebenarnya.. saya.. ragu untuk menyukai Minho..,” akhirnya Rima menjawab jujur..
Kwon tidak kaget..dia biasa saja,” o.. jadi begitu?? Perasaan memang sebenarnya tidak bisa dipaksakan,” dia senyum pada Rima
Tanpa mereka sadari, Minho menghampiri Rima dan Kwon yun..
Rima menoleh pada Minho..,”Minho??”
”so.. actually.. you dont love me at all.. ??,” kata Minho, berdiri di hadapannya
“I..,” jawab Rima..
Minho.. dont push her,” balas Kwon Yun
“I must push her,” balas Minho lagi, ngotot..
Minho lalu memegang wajah Rima.. dia benar benar ingin menciumnya..
“uh.. lepas!!,” Rima mengelak pegangan tangan Minho ke wajahnya, berusaha memberontak.. lalu menggampar Minho di depan Kwon Yun
”plak!!,” suara tamparan keras di pipi kiri Minho
”saya tidak suka kamu, Minho!,” Rima membentak lalu pergi meninggalkan Minho dan Kwon Yun.. Kwon yun berlari mengejar,”Rima.. tunggu! Ini bahaya.. kamu tidak kenal daerah ini”
Rima terus saja berjalan tanpa memperdulikan kedua cowok itu..
”bodoh kamu!,” kata Kwon yun pada Minho.. lalu dia berlari menyusul Rima
Minho berdiri saja mematung, melihat Rima pergi dan Kwon yun menyusulnya..

”saya tidak bisa seperti itu,” kata Rima dalam taksi yang mereka tumpangi
”aku mengerti.. mungkin Minho mempunyai ketakutan tersendiri.. ketika kamu meninggalkan dia sewaktu kamu difitnah..dia gusar dan tidak karuan,” balas kwon yun yang duduk di sampingnya
”saya sulit menyukai Minho,” kata Rima lagi
”semua membutuhkan waktu,” senyum kwon yun
Mereka sampai di hotel kembali.
Ayahnya Minho bertanya apa mereka sudah makan malam atau belum, Kwon yun berbicara kepada pamannya dengan ramah kalau mereka sudah makan malam.
Ayahnya Minho berbincang bincang dengan Rima di lobby khusus untuk para tamu hotel. Banyak hal yang dia bicarakan kepada sekretarisnya Minho itu, perkembangan usaha nya sedari awal berdiri dari pabrik kecil kecilan, bagaimana merintis dan sampai akhirnya dia pensiun dan menyerahkan kepercayaan usahanya kepada Minho, padahal dia masih punya anak lelaki yang lain, kakaknya Minho. Ayah Rima tidak tahu kalau sebenarnya dia dan Minho sedang bertengkar baru saja.
”Minho itu anak yang penurut pada saya.. itu makanya saya mau melatihnya menjadi seorang direktur yang handal. Selama lebih dari enam bulan ini, para komisaris sebenarnya tidak percaya dengan nya, saya harus meyakinkan mereka dan syukurlah.. tidak separah yang saya bayangkan”, kata Lee senior
Rima berusaha menghormati ayahnya Minho,”iya.. Mr Lee seorang yang sudah mulai bisa mengatur.. dan sangat terkesan strict kepada bawahannya”
”apa.. dia menyusahkan Nona Rima?,” senyum Lee senior
”ah..tidak.. biasa saja,” balas Rima,basa basi
”kalau begitu..terima kasih sudah mau membantu Minho.. saya melihat laporan hasil kerja Nona Rima.. tidak salah kalau Minho tidak ingin melepas anda,” balas Lee senior
Rina agak sedikit cengengesan,”ah..tidak..sebenarnya ada banyak sekretaris yang handal dibandingkan saya..,”
”Minho memuji Nona Rima sekali.. dan dia sedih ketika dia pikir Nona berkhianat padanya dengan memalsukan dan memindahkan rekening itu”
Rima senyum,”saya difitnah..dan ternyata Minho juga difitnah..kami korban seorang staff yang ceroboh, Mr Lee”
”dan saya dengar, mereka adalah staff lama saya..,” Lee senior menahan nafasnya
”semua sudah selesai, Mr Lee.. sekarang tinggal bagaimana Minho bisa lebih tegas lagi terutama dalam masalah keuangan... tetapi, Minho sudah melakukan langkah tepat tanpa basa basi.. ,” senyum lagi pada Lee senior.
”aku merasa.. Minho masih sangat labil.. dia perlu dukungan yang kuat,”
”anyway.. Mr Kwon yun seorang pendukung yang hebat.. emosinya stabil.. tetapi tepat seperti apa yang Mr Kwon pernah katakan, perusahaan ini semakin berkembang dan membutuhkan direktur keuangan tersendiri,” kata Rima
“btw, kemana Minho??,” Tanya ayahnya
“ah.. saya kurang tahu.. daritadi saya berjalan dengan Mr Kwon..,” jawab Rima
Tak berapa lama, Minho pun melewati lobby.. dia dapat terlihat dari lobby yang ruangannya kaca semua..
Ayahnya menghampirinya, Minho pun datang dan mereka bicara di luar sambil berdiri. Rima menghampiri mereka. Minho sama sekali tidak tersenyum ramah pada dia.
Rima tetap menghormati dengan menunduk hormat pada keduanya. Tapi Minho benar benar cuek, sama sekali menganggap dia tidak ada. Sementara Lee senior hannya sibuk berbicara pada Minho soal pembicaraan dia tadi sore di telepon dengan beberapa komisaris kalau katanya mereka sangat tertarik dengan bisnis makanan bayi dan akan investasi besar disana.
”Nona rima boleh beristirahat..sebab besok akan pagi sekali..jam 7 kita mulai meeting,” senyum Lee senior.
”terima kasih, Mr Lee.. baiklah saya permisi,” Rima pun menunduk hormat pada keduanya dan meninggalkan mereka
Minho benar benar cuek.. lalu tetap mengobrol dengan ayahnya sampai malam larut..

Di kamar, ternyata rima tidak langsung tidur.. dia sempat melamun,”Minho.. aye minta maaf..tapi aye memang bener bener gak suka Minho.. Minho hanya teman dan atasan kerja aye aja... maaf”
Minho lalu meneleponnya,”kita bicara diluar”, singkat, langsung dia tutup teleponnya
Rima memberanikan diri keluar kamar, dia temukan Minho tepat di depan pintu kamarnya
”why were you so closed with Kwon yun??i am your boyfriend, aren’t i?,” kata Minho langsung menodong pertanyaan pada Rima
Rima bersandar pada pintu kamar hotelnya,”i am not closed with anyone in here at all.. both you and Mr Kwon are my working partners..”, dia berusaha memberanikan diri mengungkapkan pendapatnya
“I am jealous with Kwon yun,” kata Minho masih jutek
“why do you push me to like and love you??,” Rima memberanikan diri memandang Minho.
Minho menempelkan kedua telapak tangannya di pintu yang Rima bersandar, Rima jadi terkurung dalam tangannya
”i dont wanna fight,” kata Minho, kaku
”tidak ada yang ingin bertengkar,” balas Rima,”tetapi.. i am so sorry.. i cant like nor love you, Mr Lee,”
“Minho,” balas Minho,”and.. is it hard to like me?”
Rima diam sejenak..
“answer me.. I am angry,” balas Minho
“you push me again.. why?? Pardon me.. I will quit work after we will be back again to indonesia,” kata Rima dengan suara yang tegas
Minho kaget,”what?? You don’t have any heart at all?”
“I must quit,” balas Rima tegas,”Minho..you are too possessive.. I am afraid,”
“I am sorry..,” kata Minho..
“so please.. let me quit and do whatever I will do outside,” balas Rima menatap
matanya Minho
Minho diam…lalu tiba tiba dia malah nekad memeluk Rima,“I am sorry.. I am afraid to loose you,”
Minho.. please release me.. I cant accept it..,” Rima berusaha melepaskan dirinya dari pelukan Minho yang kencang sekali
”tidak.. i wont let you go away from me,” balas Minho
Minho.. euh!,” dia memberontak lagi..dia lalu mengeluarkan silatnya.. memiting tangan Minho..Minho mengaduh
“stop, Minho.. I hate this!,” Rima langsung membanting pintu kamarnya dan masuk, mengunci pintu.. dia menangis..
“babeh.. aye makin benci si Minho!,” dia duduk menangis di balik pintu
Sementara, ternyata Minho juga sedih di balik pintu yang sama..,”why? Am i wrong?”, katanya terduduk di balik pintu luar kamar Rima.

Besoknya, semua begitu kaku antara Minho dan Rima.. Kwon yun melihatnya juga berbeda..
”ada apa?,” kata Kwon yun agak menjauh, bertanya pada Rima
”saya.. tidak bisa menyukai Minho,” kata Rima menunduk
”pisahkan dahulu.. nanti kita selesaikan.. Minho membutuhkan bantuan mu untuk menjelaskan kepada para komisaries dan pemegang saham besar.. jangan sampai kita terbengkalai,” senyum Kwon yun
”baiklah, Mr Kwon.. terima kasih,” Rima menunduk hormat padanya. Kwon yun senyum dan berlalu..
Meeting pun dimulai. Tahap pertama hari itu membahas tentang usaha pertama yaitu otomotive. Minho menjelaskan pada mereka selama hampir 1 jam berdiri dalam bentuk presentasi. Lantas banyak sekali pertanyaan yang harus dia jawab. Minho berusaha menjawab satu per satu seluruh pertanyaan mereka dengan baik.
Ayahnya senyum cukup puas dengan hasil kerja anak nya yang berani dan memuaskannya. Rapat terus berjalan sampai dengan sore.
”besok.. kita akan meeting tentang baby product.. saatnya Nona Rima akan menjelaskan,” senyum Lee senior kepada Rima, mereka makan malam bersama lagi.
”tenang saja, samchon... Rima pasti bisa melakukannya.. aku sudah melihat cara dia presentasi,” kwon yun senyum pada pamannya
”wah..Minho akan sangat terbantu.. terima kasih sebelumnya,” balas Lee senior
”ah..saya Cuma sebatas membantu saja.. tetapi.. tidak masalah kan.. jika saya berbicara dalam bahasa inggris?? Saya mohon maaf,” Rima menunduk hormat sambil duduk.
”kebanyakan mereka adalah lulusan luar negeri.. saya yakin mereka tidak akan ada masalah dengan bahasa inggris,” balas Lee senior
”Minho..kenapa diam?,” ayahnya melihat Minho diam saja, santai sambil makan
”eh.. gwaenchan ayo, Appa.. i am okay,” jawabnya biasa
“yakin kamu baik baik saja?,” Tanya Kwon yun
Minho senyum,”aku baik, bodoh,” jawabnya kasar pada Kwon yun
”oh..jadi sudah bisa berbahasa dan bisa juga bilang bodoh..aku pikir, tidak ada kemajuan dalam belajar bahasa,” jawab Kwon yun balas santai
Lee senior malah tertawa,”kamu tahu, Nona Rima?? Mereka ini seperti anjing dan kucing.. tidak pernah akur.. entah mengapa, saya pribadi tidak mengerti.. tetapi, pada dasarnya, mereka saling membantu juga”. Lee senior tertawa lebar lebar, menceritakan masa kecil Minho dan Kwon yun yang tukang berantem dan saling ejek serta saling tidak mau mengalah.
Kwon yun malah ketawa, tapi Minho malah diam.. masih sibuk makan..
”Kalau Rima tahu.. dia akan pusing, samchon, hahahaha,” tawa Kwon yun sampai terdengar yang lain, lalu dia minta maaf sama pengunjung hotel yang juga sedang makan malam.
”ah..itu tidak mengapa.. bagaimanapun, mereka kan sudah jadi sepasang kekasih, haha,” Lee senior ternyata suka bercanda juga
”saya tidak membatasi anak saya berhubungan dengan siapa saja.. dia berhak memilih,” lanjut Lee senior lagi, kali ini pada Rima
”terima kasih, Mr Lee,” balas Rima singkat
”I am finished,” kata Minho, dia berdiri,”good night all,” dia mendadak pergi
Lee senior heran,”kenapa dia?”
”nanti saya tanyakan, samchon.. kami permisi dulu.. ini sudah malam,” kata Kwon yun
Lalu Rima dan Kwon yun pun berdiri, menunduk hormat dan pergi ke kamarnya masing masing

”why are you dizzy? Because of meeting for today?,” Tanya Kwon yun di dalam kamar
Minho santai mencukur kumisnya yang sudah mulai tumbuh
”oi Lee Minho..,” kata Kwon yun lagi,”pasti Rima,” lanjutnya
Minho santai saja..dia cuci muka lalu langsung menarik selimut dan tidur di kasurnya..
”ah.. ini pasti karena Rima,” Kwon yun pun bangun dan menelepon kamar Rima
”aku ke sana,” katanya..
Tak berapa lama, Rima dan Kwon yun berdiri di dekat pintu kamar lagi
”kenapa si Minho?,” tanya dia pada Rima
Rima diam beberapa menit, lalu,”saya tidak bisa menyukai Minho.. tetapi..dia memaksa”
”aku mengerti,” kata Kwon yun,”aku akan membicarakan ini dengan Minho”
”aku..akan berhenti sehabis kita kembali ke indonesia,” kata Rima lagi
Kwon yun kaget,”apa? Kamu serius??”
Rima mengangguk,”saya serius, Mr Kwon..saya tidak bisa begini terus..saya harus mengambil keputusan”
Kwon yun tepok jidatnya,”oh,no.. tolong.. ini tidak mudah lagi.. jadi tidak sembarangan memutuskan sebuah tindakan”
Rima tetap besikeras, kalau dia memang akan tetap berhenti dan kemarin itu walau dia sudah kembali, pada dasarnya bukan kembali karena hatinya sendiri, karena dia tidak enak dengan tingkah Minho yang mengunci dia dan dia tidak ingin rumahnya ribut ribut.
”aku mengerti,” kata Kwon yun...”tetapi sesungguhnya aku khawatir Minho akan semakin gusar.. dia itu pintar.. terkadang di depan ayahnya sama sekali tidak memunculkan emosinya..santai dan datar.. Rima sendiri sudah lihat bukan tadi?? Aku sendiri tertipu..aku pikir..dia tidak ada masalah denganmu.. kalian kan baru dua malam yang lalu saling jatuh cinta kan??”
”saya tidak bisa menyukainya.. itu hanya sekedar menyenangkannya..dan Minho sudah tahu perasaan saya sebenarnya kemarin malam,” balas Rima
”oh, pantas saja..beruntung tadi pagi dia tidak moody dan berhasil berbuat untuk kita,” Kwon yun memasukkan kedua tangannya ke dalam sakunya..
Rima menunduk hormat pada Kwon yun,”saya minta maaf.. tetapi saya memang harus pergi juga”
Kwon yun malah senyum..,”itu terserah kamu..aku tidak bisa memaksa.. tapi mungkin masalahmu akan sedikit panjang dengan pacarmu itu, Minho”
Rima masih menunduk hormat dalam dalam pada Kwon yun,”saya akan berusaha menyelesaikan tugas tugas saya.. baru setelah itu, saya akan pergi”
”ya..aku mengerti,” balas Kwon yun lagi..

Setelah itu.. gantian Rima memperkenalkan diri kepada para jajaran komisaris dan direksi serta pemegang saham yang diundang untuk mempresentasikan tentang produk makanan bayi yang rencananya akan dipasarkan di indonesia. Termasuk pemaparan hasil survey, analisis swat atas kekuatan-kekurangan- oportunitas dan juga kompetitor yang kemungkinan akan menghambat pemasaran. Para peserta meeting kagum dengan cara menjelaskannya yang begitu detail dan bisa memuaskan mereka atas informasi yang benar benar akurat dan membuat mereka sangat tergambarkan pengembangan produk ini. Dari hasil kesepakatan para peserta meeting, hampir semuanya setuju pengembangan produk ini dan akan segera dibuat kerjasama antar para anggota yang memang akan menanamkan saham dan yang berperan penting di dalamnya nanti. Lee senior sangat senang dengan cara penyampaian Rima yang lugas, tepat, jelas. Dia senyum pada anaknya, Minho dan berbisik pada Minho kalau dia mempunyai sekretaris yang super pintar dan mampu membuat mereka puas dengan cara dia sendiri.
Setelah acara sampai sore itu bubar ayah Minho masih menyanjung nyanjung Rima didepan Kwon yun, Minho dan beberapa komisaris yang masih tinggal ngobrol. Rima Cuma bisa berkali kali menunduk menghormati mereka.
”kita berpesta,” kata Lee senior. Mereka mengangkat bir mereka tinggi tinggi. Rima Cuma minum air putih saja
”aduh..gak suka dengan yang begini,”keluhnya dalam hati
Kwon yun yang duduk di sampingnya setengah berbisik padanya,”maaf ya..mungkin kamu kurang suka”
Rima menggeleng,”tidak apa.. asalkan saya tidak ikut minum”
Semua pada minum teler.. tapi Kwon yun mengurangi frekuensi minumnya supaya dia bisa bicara dengan Rima santai..
Sampai mereka pulang, Rima masih melihat mereka jalan sempoyongan..
”kamu..baik baik saja kan?,” tanya Kwon yun,”sebaiknya tidak kaget dengan yang seperti ini”
Rima jawab santai,”ah..tidak mengapa..”
”dua hari lagi kita akan pulang,” kata Kwon yun.. mereka duduk di lobby khusus lagi..
”ya..setelah tiga hari kemungkinan saya menyelesaikan semua urusan..saya pamit pergi,” balas Rima, dia menoleh pada Kwon yun dan senyum
Kwon yun tidak menoleh pada Rima, dia malah menengadahkan kepalanya,”haa.. masak harus pergi untuk kedua kali nya?? Kamu curang”
”saya minta maaf,” balas Rima
”yah..tidak usah minta maaf.. itu hak kamu, bukan?,” balas Kwon yun
”aku Cuma tidak bisa membayangkan kalau Minho akan sedih..dia sudah tahu bukan?? Dan sampai sekarang, sama sekali dia tidak mau berbicara pada mu”, lanjutnya lagi
Rima malah menunduk,”saya..sudah tidak bisa tahan lagi..saya minta maaf..saya tidak bisa banyak berpura pura..”
Kwon yun baru menoleh pada Rima,”sudah ..semua akan kita bahas begitu nanti pulang”
”besok..kita jalan membeli souvenir untuk pak Hamid,” lanjut kwon yun senyum

Ayahnya Minho besok paginya pun pamit pulang kembali ke kota mereka tinggal. Ayahnya banyak bicara menasehati anaknya supaya tidak banyak moody, emosi dan menggunakan semua potensinya untuk mengembangkan dirinya. Untuk direktur, bulan depan akan segera datang, masih salahsatu pamannya Minho juga.
”Saya benar benar berterima kasih dengan bantuan Nona Rima..saya tidak dapat membayangkan kemarin.. betapa bahagianya saya ketika mereka setuju dan benar benar akan berkonsentrasi penuh untuk usaha baru ini.. terima kasih banyak..,” ayahnya Minho malah menunduk hormat pada Rima
Rima jadi gugup, karena beliau sudah senior dan patutnya, dia yang hormat pada Lee senior,”ah.. Mr Lee jangan begitu..ini semua karena sebenarnya tanpa saling bekerja sama..tidak bisa kita semua mencapai ini”, dia benar benar merendah..
”Minho sangat bangga punya sekretaris Nona Rima,” Lee senior melihat anaknya. Minho hanya menunduk hormat pada ayahnya.
Rima memandang Minho dengan kaku..
”selamat jalan ya Nona Rima.. hati hati.. dan semoga kalian semua selamat,” kata Lee senior, ramah
Rima menunduk hormat lagi padanya,”terima kasih.. semoga Mr Lee juga selamat sampai tujuan”
Minho lalu mengantarkan ayahnya sampai bandara ..dia meninggalkan Rima dengan kwon yun

”kita tunggu Minho sampai selesai mengantarkan ayahnya,” kata Kwon yun
Rima mengangguk saja..
Diperjalanan ke bandara pun, Minho benar benar sedikit bicara dengan ayahnya. Yang dibicarakan hanya seputar pekerjaan dan pekerjaan, tidak ada yang lain. Ayahnya menganggap tidak ada masalah apa apa antara dia dan sekretarisnya.
Sampai Minho tiba kembali ke hotel, mereka berencana pergi makan malam.. tapi...apa yang terjadi? Dia malah memilih mengatakan,”aku sudah makan”, pada Kwon yun dan Rima, sehingga akhirnya mereka berdua saja yang makan, meninggalkan Minho dalam kamar sewanya.
”kalau sudah begini..aku akan sangat pusing,haha,” tawa Kwon yun ketika mereka makan di food stall.
”saya tidak tahu harus bagaimana,” balas Rima
”ya...ya sudah .. dalam sebuah hubungan selalu ada resikonya,” Kwon yun nyengir kuda,”asalkan..jika memang kamu ingin pergi dari kami..jangan lupakan aku ya,” lalu dia senyum
Rima membalas dengan senyum lagi,”tidak..akan selalu saya ingat”
”jadi kalau begitu.. mungkin besok di bandara akan jadi farewell said buat kamu dan aku,” kata Kwon yun.
”mungkin..jika Mr Kwon tidak lagi dalam 3 hari ke depan ke kantor pusat,”
”umm,” Kwon yun bergumam,”masih ada satu hari untuk kita menyelesaikan ini.. kalau si Minho tidak seperti tadi..”
”nanti aku dikamar akan bingung dengan tingkahnya yang diam seribu bahasa,”lanjut Kwon yun lagi
”perlukah saya minta maaf lagi pada Mr Lee?,” yang dimaksud Rima adalah Minho
Kwon yun malah meledek nya,”rasanya kamu jago minta maaf berkali kali..biarkan saja si Minho seperti itu...biar dia menjadi dewasa..tidak perlu memaksakan dirimu”
”saya jadi  merasa bersalah,” kata Rima, dia meletakkan gelas minumnya
”kita masih punya waktu sibuk esok.. jadi.. aku akan menegurnya besok malam..,” balas Kwon yun
”terima kasih sudah membantu saya, Mr Kwon”
Kwon yun malah isengin Rima,”tapi... kalau kamu sudah putus dengan dia.. kamu mau tidak..pacaran dengan ku??”
Mata Rima jadi sedikit terbelalak, dia seakan gak percaya kalau Kwon yun berani bilang seperti itu padanya..
Kwon yun keburu ngeles duluan,”ah..sudah sudah..saya Cuma bercanda..”

Hari esok berlalu... sampai dengan sore mereka masih sibuk meeting. Lee senior memang telah terbang ke kota asalnya, tetapi menyerahkan segala urusan sisa meeting terakhir pada Minho.
”besok pagi kita harus segera pergi dari kota ini,”kata Kwon yun. mereka bertiga berdiri di pinggiran jalan yang masih banyak orang lalu lalang..
Minho lagi lagi diam saja. Rima jadi serba salah karena didiamkan bossnya.
Kwon yun lantas mengambil inisiatif,”kita bicara saja di taman”
Merekapun ke taman dan duduk saling bersampingan. Rima berada di tengah tengah mereka.
”i’ve heard about it.. i’ve heard from Rima herself that actually she doesn’t like you... she just admit you as her boss”, kata Kwon yun, memulai pembicaraan duduk ditaman itu..
Minho diam saja..hari itu memang dia lebih banyak diamnya..
”maafkan saya, Mr Lee,” kata Rima datar
“well.. Minho..setiap orang tidak bisa kita paksakan perasaan itu pada mereka,” kata Kwon
Mereka pun diam diaman lagi..
”speak up, Minho,” kata Kwon lagi
Minho malah berdiri langsung senyum,”well... done.. it’s ended.. let’s go back to the hotel.. mustn’t we prepare for leaving tomorrow??”
“eh.. Minho is bad,” gerutu Kwon dalam hatinya

Paginya..semua persiapan untuk kembali ke Indonesia. Tidak pada banyak bicara.. seadanya saja. Minho pun yang duduk di sebelah Rima lebih banyak diam. Kwon masih melirak lirik mereka karena lagi lagi dia mendapatkan duduk di seberang.
Rima mencoba berpura pura tidur agar dia tidak banyak bicara dengan Minho.
”aye pulang, beh.. sehabis ini, aye mau berhenti kerja,” kata Rima dalam hatinya,”aye gak mau campurin urusan kerja dengan cinte..dan aye gak cinte sama Minho..aye harus berani ambil langkah menolak die, beh..”
Sementara Minho dalam hatinya berkata,”I am broken.. I thought you love me.. but it’s just a drama..why?”
Sedang Kwon yun dalam hatinya menebak,”jikalau Rima pergi.. Minho akan semakin gusar.. jadi aku harus mempersiapkan diri membantunya.. dasar Minho.. sedari dulu tidak berubah... uh”
Pesawat pun terus melaju di angkasa.. sampai akhirnya tiba di Indonesia..
“kita berpisah disini, Rima..sampai jumpa esok..,” senyum Kwon
“baiklah..sampai jumpa esok hari lagi, Mr Lee.. Mr Kwon,” dia menunduk hormat pada Minho dan Kwon. Lagi lagi, Minho diam saja.
“die ngambek,” kata hati Rima,”tapi aye harus bagaimane lagi, Minho??jangan paksa aye”
Kwon dan Minho pun naik kendaraan duluan, Suryanto menjemputnya

Didalam mobil, Kwon yun mencoba melakukan pendekatan padanya. Dia tidak ingin semua akan berjalan berantakan hanya karena perasaan saja. Dia bicara pada Minho kalau memang Rima benar benar akan berhenti 3 hari ke depan.. jadi harus Yudha mempersiapkan calon sekretaris barunya. Dan juga calon sekretaris baru untuk pamannya yang akan menjadi direktur operasional nanti. Minho Cuma bilang “ye (iya-red),” saja, dia benar benar tidak mau banyak bicara. Sementara itu, Suryanto supir juga jadi menebak nebak apa yang telah terjadi.
”jangan jangan ini si Mister ribut sama bu Rima?,” dalam hati Sur
”ini jam berapa, Sur??,” Tanya Kwon basa basi
”eh.. jam 3 sore, Mister.. ada apa ya?,” Sur Tanya balik
”ah tidak.. terima kasih,” balas Kwon.
”go get her.. go to her parents if you really want her,” kata Kwon lagi pada Minho,”don’t act whinny like a child, Minho.. you’re bad,” Kwon menepuk pundaknya.
“pak Sur.. nanti tolong antarkan boss mu ini ke rumah bu Rima,” kata Kwon
Sur mengangguk. Awalnya Minho berkeras hati, masih ngambek, tapi Kwon memaksanya untuk lebih gentle dan tidak seperti anak kecil menyikapi masalah perasaan hati.
”well.. Minho.. i know pak Hamid is a nice person.. he won’t cheat nor treat you bad if you really are serious with his daughter,”
Minho diam saja dinasehati sepupunya..

Rima pulang senang dengan langsung cium tangan orangtua nya
”beh.. nyak..aye kangen banget rasanya biarpun Cuma seminggu,” senyum Rima pada kedua orangtuanya
”lu sehat kan? Si Minho kagak macem macem ame lu kan?,” tanya beh Hamid
Rima langsung duduk,”beh…”
Beh Hamid ikutan duduk, dia tahu anaknya pasti mau bicara pada nya. Salma pun ikutan..
“aye.. mau berenti kerja aje… aye dah kagak tahan dengan kelakuan Minho, beh... ”, kata Rima agak melas
”ya.. lu kalu mau berenti.. ya berenti aje.. lagian gue juge masih bisa ngidupin elu..biarin aje si Minho galau gitu.. bocah Korea bangor..,” senyum beh Hamid
“makasih ye, beh.. takutnye babeh marah..aye keluar masup kerja terus”, balas Rima
Beh Hamid malah ketawa kecil,”ya kagak lah.. elu lagi.. lu bawa apaan dari sono?? Sawi kecut lagi??” dia bercanda pada anaknya
”lah..si babeh kumat lagi,” kata Salma, isterinya
”pan kate orang rame disono pada makan sawi kecut, hahaha,” beh Hamid nyindir kimchi, sayuran sawi fermentasi.
Rima lalu mengeluarkan oleh oleh dari kopernya, dia bagi bagi untuk para tetangga dan saudara saudara orangtuanya.
”banyak bener lu beli..emang ntu murah murah??,” kata Salma, ibunya, heran
”eni ade nyang dibeliin same Mr Kwon, nyak.. die baek bener..,kate nye,”ini untuk para sebelah rumahmu”, maksudnye tetangge, hehe”, balas Rima sambil masih mengeluarkan oleh oleh.
“iya dah.. kudu dibagiin itu.. gak enak ntaran sama si Mister,” balas Salma, yang dimaksud adalah Kwon yun
Mereka sibuk bagi bagi oleh oleh ke para tetangga, ketika Rima ingin pulang dan sampai di halaman, dia melihat mobil metalik abu abu..

“Minho??,” dia lihat Minho duduk di teras sama ayahnya
Dia buru buru balik lagi ke rumah tetangga. Minho mengejar
”wait, Rima.. wait!,” dia berusaha menarik pergelangan tangan Rima
Beh Hamid ikutan mengejar,”eh Rime..tunggu.. si Minho kagak jahat same lu!”
”babeh sok tau.. aye gak suke sama Minho, beh..die maksa!,” kata Rima setengah teriak, tapi dia berusaha melepaskan tangan Minho yang memegang pergelangan tangannya
Beh Hamid lalu menuju mereka berdua, ”eh Minho..lepasin dulu tangan anak gue!”, beh hamid menepis tangan Minho dari pergelangan tangan Rima
Minho mengangkat kedua tangannya,”okay”, jawabnya, walau dia tidak mengerti, apa maksud beh Hamid padanya.
”jangan suka lari dari masale lu… ntu bukan tabiat anak babeh,” tegas beh Hamid
”masup..kite selesain di dalem,” lanjutnya lagi.
”please come inside, Mr Lee,” Rima menunduk dan mencoba ramah terhadap Minho, lalu mereka semua masuk dalam rumah, duduk di ruang tamu
Minho duduk tepat berhadapan dengan beh Hamid
”emang maunye lu ntu sebenernye ape, Minho?,” tanya beh Hamid khas dengan logat betawinya. Rima langsung menterjemahkan perkataan ayahnya itu.
“I love her, bapak babeh.. i promise my self that i will love her..,” balas Minho. Lalu Rima menterjemahkan lagi.
Beh Hamid cengar cengir,”Korea bangor lu.. anak gue kagak demen ame lu..die cume anggap lu boss nye aje..lu tanya die kendiri,” maksudnya supaya Minho langsung bertanya pada Rima tentang hatinya itu
”aye dah bilang, beh.. tapi die keras kepale juge.. aye puyeng kendiri,” balas Rima
”lu bilang ma die.. gue kagak bise anak gue pacaran gaye anak anak modern, die kagak bise pegang pegang anak gue.. atu gue pites palanye,” kata beh Hamid
Rima lalu mencoba menterjemahkan lagi apa yang sudah dikatakan beh Hamid.
Minho menjawab,”I will”
”die terima aturan babeh,” balas Rima
Beh Hamid cengar cengir lagi, dia cari cara supaya anaknya kagak di gangguin Minho lagi,”bilang lagi ame die: emang tahan gitu??”
Rima menterjemahkan lagi, Minho lagi lagi menjawab,”I will”
”ceileeee... ni bocah korea bangor alot juge ye??lu di ajarin ape same babeh lu??,” beh Hamid berdecak.
”eh Rime.. gue tau.sebenernye lu juga demenan ame die.. iye kan?? Jujur lu ame babeh lu kendiri.. sekalian lu ngomong nyang sebenernye same ni bocah bangor kepale batu,”
Rima menggeleng,”kagak beh..”
”boong lu... mata lu keliatan,” timpal beh Hamid,”boong kan lu??”
Minho diam saja, dia enggak ngerti dengan perkataan mereka.
”beh...,” kata Rima
”ape?? Mau boong lagi lu?? Kesian ni bocah bangor lu boongin.. eni orang emang egois dah.. gue juge bisa ngerase.. tapinye dia baek aslinye.. dan lu boong ma die.. sebenernye lu juge suka.. ”, beh Hamid cengengesan
Rima diam saja..
” udah lu ngaku ame die.. buruan.. gue paling males urusan beginian,” kata beh Hamid lagi
”aye gak enak ame temen temen staff nyang laen, beh..die terlalu baek ame aye..ape ape aye dibeliin..pan aye gak enak diliatin temen temen nyang laen di kantor, beh,” balas Rima, dia malah menunduk
”suruh si Minho nye jangan seyow off dong,” beh Hamid berusaha menasehati, maksudnya jangan ”show off” alias menunjukkan perasaan Minho ke anaknya ketika di tempat kerja
”lu bilang cepetan ame die: lu suke juge gitu..”, lanjut beh Hamid lagi,”maafin anak gue ye, Minho muke kotak..emang die kagak bise dipakse sebenernye.. cara lu juge salah sih”, katanya ke Minho. Ya Minho bingung karena gak faham bahasanya beh Hamid.
”jelasin ke die.. buruan.. magrib eni,” balas beh Hamid
Rima lalu berbicara mewakili ayahnya,”he said that sorry about me that.. you cant push me, Minho.. it’s my character that I can’t be push eventhough i will accept you,”
“so..actually you love me??,” mata Minho mendadak jadi berbinar
Rima menunduk,”yes, actually.. sorry for my last attitude to you, Minho,”
Minho ingin langsung memegang tangan Rima karena dia senang sekali, tapi beh hamid mencegahnya,”eee... lu kudu nurut aturan gue kalu demen ma anak gue.. awas lu pegang pegang die.. gue gibeng leher lu,” dia menepis tangan Minho lagi
”aah.. saya minta maaf, bapak babeh.. because I am happy,” kata Minho kesenengan
“hepi..hepi.. awas lu..”, balas beh Hamid. Rima cekikikan Minho dimarahi ayahnya
“Father is strict.. so??,” Tanya Rima ke Minho
“so.. eventhough i might grim.. but it’s gonna be okay, sayang,” balas Minho sok manis. Dia ngemut jari nya.
“ih.. genit juge ni korea bangor..diajarin babeh lu ye?,” tawa beh Hamid
”gue sembahyang dulu ye.. lu sedian die minuman,” beh Hamid berekspresi seperti takbir.. menunjukkan dia harus magriban dulu
”my father wants to pray 1st.. I will make a drink for you,” kata Rima. Mereka masuk ke dapur. Beh Hamid ke kamar mandi.
Tak berapa lama, Minho ketahuan bersiul siul di ruang tamu.. Salma cengar cengir aja lihat Minho seperti anak anak
“ibu,” katanya berdiri lalu menunduk hormat, lihat Salma masuk ke ruang tamu
“eh..duduk deh.. duduk.. aye mau pengajian dulu ye.. lu ngobrol aje ma babeh , ma si Rime,” balas Salma
Minho cengar cengir, dia benar benar gak ngerti.
”my mother wants to go out for islamic learning”, balas Rima
“oh.. iya..silahkan,” balas Minho ramah.
”i am glad.. i am happy.. but promise me that you wont do like the last time,” kata Minho pada Rima yang duduk berhadap hadapan dengan nya.
“ya.. I will.. I am so sorry.. I was just very confused and really didn’t know what to do,” balas Rima
“so.. kamu tidak akan resign..and will stay beside me, right?,” Minho senyum manis padanya
Rima mengangguk..
Minho seperti anak kecil, dia mengepalkan tangannya,”yes”
“si Kwon yun akan surprised,” lanjutnya lagi
“but.. I cant do anything right? Cant touch you,” katanya lagi
“it’s all up to you.. it’s my family regulation,” balas Rima
“well.. I am tuff!,” balas Minho, itu seperti tantangan baginya
“how about.. playing tic tac four again??,” tawar Rima
Minho memukul dahinya sendiri,”oh no.. don’t ask me to play it.. aku kalah! Hahaha”
Rima tertawa ringan,”hehe.. lets play.. “
Dan mereka pun bermain tic tac four, membuat bundaran atau silang sampai empat. Minho tertawa tawa sebab dia kalah terus dan hanya menang satu kali. Beh Hamid yang ternyata akhirnya ikutan juga nimbrung, jadi ikutan ngeledekin Minho.
Minho pulang dengan wajah banyak lipstick karena di permainan itu, yang kalah akan di corat coret dengan lipstick.
“jangan lu apus ntu ye, muke kotak, hahahaha,” kata beh Hamid ketawa di depan halaman
”my father wants me to not erase it until you’ll be home”, kata Rima
Minho cengar cengir..”sur will tell that I am crazy,hehe”

Minho pulang, ternyata di rumahnya sudah ada Kwon yun. Dia kaget dan ketawa
“crazy Minho! Are you a ladyboy??”, tawa Kwon yun keras sekali. Suryanto supir Minho ikutan tertawa. Suminah senyum senyum
“I just played tic tac four and I lost, hehe,” Minho nyengir kuda
“so.. what’s up?”, kata Kwon yun
“well.. Rima finally admit what her real feeling to me,” senyum Minho
“yes, what is it?? She refused you? Hehe”, balas Kwon yun
“no.. she accepts me,” Minho meledek Kwon yun dengan mengeluarkan lidahnya
“what? Really?,” Kwon yun kaget juga
“yeah.. she might do it because she was very shy to all staffs that made some gossips about us..so.. I guess I mustn’t show off my feeling to her in office,” kata Minho, dia duduk dan memanjangkan kakinya
“right..she’s such a traditional girl and you must know her culture,” balas Kwon yun
Dia lalu menepuk pundak Minho dan bilang,”just bring it on!”
Minho senyum padanya..