This is me....

Minggu, Januari 05, 2014

Aku Bukan Bang Thoyib (Part 17: Genitnya Kwon yun dan kue cinta Minho)

”sepertinya kamu ini bahagia sekali, Minho..setelah kamu benar benar di terima sekretarismu itu,” Kwon yun cengar cengir, sengaja memancing Minho dengan bicara bahasa Indonesia
Minho mengeplak kepalanya Kwon yun,”I told you.. speak with me by Korean or English,”, lalu dia santai duduk di kursi direkturnya
Aya! Dasar bodoh!,” Kwon yun sedikit memaki.. dia kesakitan kepalanya dipukul sepupunya sendiri. Minho malah tertawa..
”we just pass two problems.. ah.. gomaseubnida.. all the commissaries now believe in my working hard,” Minho sangat senang beberapa masalah yang lalu bisa diselesaikan, terutama tentang masalah keuangan kemarin dan juga masalah cintanya.
“yeah yeah.. it’s because of love,” Kwon yun nyengir kuda
“lalu.. kapan aku bisa pacaran lagi?,” lanjutnya
Minho menyimak perkataan Kwon yun lalu membuka kamus online nya,”Jangan merebut Rima saya.. atau kamu mati”, dia menjawab dengan menunjukkan kamus online nya pada Kwon Yun
”possesive Lee Minho.. bodoh, norak, menyebalkan,” Kwon yun meledek lagi sepupunya itu
Dari balik pintu ruangan Minho.. Rima mengetuk, Minho mempersilahkannya masuk..
Lagi lagi, Kwon yun bersiul siul meledek,”shoo..shoo”
Rima diam saja, mencoba bersikap seperti biasa..,”Ini Mr Lee.. laporan dari Mr Akbar.. he promises us to give the revision report.. it’s still in the 1st of per 3 months”, dia menunduk hormat pada Minho. Dia berjanji pada dirinya, walau sudah resmi jadian sama Minho, dia harus tetap menghormatinya sebagai Boss..
“shoo..shoo,” Kwon yun tetap iseng.. dia berdiri di samping Rima yang duduk di depan Minho
”ibdagchyeo,” kata Minho, menyuruh sepupunya diam dan duduk,”sit down.. we’ll talk about it..duduk”
“terima kasih,” Minho senyum manis sama Rima.
Lagi lagi Kwon yun meledek,”manis sekali senyumnya..so sweet smileeee... Lee Minho.. ”
Minho memukul tangan Kwon yun dengan laporan, dia benar benar jengkel dengan tabiat sepupunya yang tukang iseng dan tukang godain orang. Kwon yun malah tertawa cengengesan..
”mau bahasa Indonesia atau inggris?,” Kwon yun benar benar berisik
”Inggris saja,” balas Rima,”dan.. laporan Mr Akbar dalam bahasa Inggris, walau disini tabel tabel dalam bahasa Indonesia, karena faktur memang dalam bahasa”
Lalu mereka membahas tentang laporan audit keuangan kwartal pertama. Minho cukup puas dengan kerja akuntan publik dimana akbar kerja. Dia berjanji akan meneruskan untuk memakai mereka sampai selesai audit satu tahun terakhir.
”tapi.. ini tabelnya masih berbahasa,” balas Minho.. mencoba bicara bahasa Indonesia.
”saya akan coba membantu Mr Lee untuk menterjemahkan tabel ini ke bahasa Inggris.. kebetulan Mr Akbar memberikan kita kopi dari laporan ini,” balas Rima, dia berusaha berbahasa Indonesia yang baik.
Minho mikir dulu, Kwon yun nyengir kuda,”ayoo..dibuka lagi dong.. kamus online nya, sayang”, goda dia ke Minho
Minho melotot..dia tahu sedang digodain sepupunya walau masih mikir mikir soal bahasa. Rima bingung antara mau ketawa atau gak, tapi akhirnya dia agak tertawa juga.
”Mr Kwon ini.. suka sekali menggoda orang,” katanya
”dia itu begitu.. kalau tidak disindir, dia tidak akan berusaha,” balas Kwon Yun, lalu dia nyegir kuda sama Minho
”ini,” kata Minho menunjukkan kamus online nya, lalu dia membacanya,”kamu ini brengsek, Kwon yun.. ”
Rima berusaha menahan tawa nya,”Pfffhhht..hehehe”
”aku akan berterima kasih kalau Rima mau membantuku menterjemahkan tabel laporan ini dalam bahasa Indonesia,” Minho sibuk membaca dari kamus online.
Rima senyum,”baiklah.. saya permisi dulu,” dia bangun dari duduknya, lalu pamit keluar
Kwon yun menggoda Rima,”eh.. tidak ada kiss bye kiss bye?”
Minho ternyata mengerti, dia lalu maki maki Kwon yun lagi dengan bahasa Korea. Daripada Rima pusing dengan mereka yang seperti Tom dan Jerry.. dia pun permisi keluar ruangan dan mengerjakan tugasnya.

Minho lalu bertanya, mana laporan kwon yun soal pabrik kimianya, barulah Kwon yun memberinya. Mereka saling diskusi yang menurut mereka, usaha coating tablet dan juga suplemen korea ini sudah mulai meningkat dan cukup puas, walau harus lebih ditingkatkan. Rencana dengan pabrik yang ditambah dengan produk makanan bayi tetap jalan dan bulan depan sudah harus membeli mesin pembungkus kardus otomatis karena semua pengepakan produk dari korea, untuk menjamin keasliannya dan pengepakan kardus hanya di indonesia.
Minho bilang kalau Appa nya sudah akan mengirimkan pula salah satu paman mereka untuk bekerja disini membantunya dalam waktu dekat, yang rencananya juga setelah bulan ini, bersamaan dengan pembukaan produksi baby product itu.
Panjang lebar mereka ngobrol ngobrol soal pekerjaan. Sampai akhirnya menjelang istirahat makan siang, Rima kembali ke ruangan Minho dengan menyerahkan tabel tabel data yang sudah diterjemahkan. Rencananya akan dikirim semua file itu ke ayahnya Minho untuk dibagikan kepada Komisaris dan pemegang saham.
”terima kasih.. kamu.. pintar sekali,” puji Rima pada Minho.
Rima membalas dengan senyum.
”aduh.. apakah saya harus keluar ruangan??,” tanya Kwon yun, dia kumat terus isengnya hari itu.
Minho mengangkat telapak tangannya, isyarat dia harus tahu apa yang kwon yun barusan bicarakan. Seperti biasa, dia buka kamus lagi dan membaca,”keluar saja kamu.. kami mau makan siang”
Rima terkekeh juga.. dia benar benar gak nyangka kalau Minho dan Kwon yun memang seperti Tom dan Jerry, tapi anehnya, dalam pekerjaan mereka sangat kompak.
”masak iya..aku gak boleh ikutan pacaran juga?,” tanya Kwon yun, masih saja muncul isengnya
”Mr Kwon boleh makan bersama kita,” balas Rima
Tapi Minho menjawab dengan meledek, membaca dari kamus onlinenya,”tidak boleh..biarkan dia mati makan siang sendirian tanpa pacar”
”oh..saya dibully oleh Mr Lee Minho.. kasihanilah saya,” Kwon yun meledek Minho balik
“aduh.. kalau begini.. makan siangnya?,” tanya Rima
Minho lalu berdiri, disusul kwon yun dan Rima. Mereka keluar menuju lift.

Sampai di lift, Kwon yun sengaja berdiri di belakang Minho. Lalu dia melihat lihat saja dari belakang.
”aneh ya.. tidak ada pegang pegangan tangan atau memeluk pinggang?,” kwon yun benar benar kompor sejati
Rima dan Minho secara tak sengaja bersamaan menoleh pada Kwon yun. Rima faham apa maksud Kwon yun sedangkan Minho tidak.
Rima senyum saja pada Kwon yun, lalu bilang,”tidak diijinkan oleh ayah saya. Saya harus menghormati tradisi beliau”
Minho bingung. Kwon yun senyum,”wah.. kamu wanita baik baik tradisional ya??”
Mereka lalu keluar lift dan segera ke parkiran, pergi bersama Suryanto..
”nah..urang mah bener.. eta si boss bobogohan anu ka neng rima tea (nah.. kata saya bener. Kalau si boss emang cinta sama Rima-red), ” kata Pak Ujang kepada Hendi yang tadi habis membantu mobil Minho keluar parkiran
alah..palingan mah.. tos lami eta mah, tos dari awal..sok geura.. bejakeun ku urang (alah..itu sih mungkin udah lama, dari awal.. coba deh, tangan aja..saya bilang gitu-red),” balas Hendi. Dua satpam itu jadi nge gosip soal boss nya sendiri.

”boss lu lagi kagak ada, Tin?,” tina mendapat telepon dari Raffi. Tina menjawab tidak ada karena memang Kwon yun sedang bersama Minho memberikan laporan per bulan soal penjualan pabrik farmasi dan suplemen itu.
”Tin.. gue dah dapet kerjaan lagi.. dari temen kampus gue dulu,” kata Raffi lagi.
”bagus deh.. lama juga nih kita gak ketemu.. gara gara pindah kost jauh gini. Pacaran kita terganggu,” balas Tina
”lu masih mau jatuhin tu cewek gak?,” kata Raffi lagi
”cara kita kemarin kurang licik.. ah.. ntar gue yang keluar lagi,” Tina mengomel
”kagak.. kita jebak aja tu orang berdua di kamar, kasih aja minuman.. gimana?? Biasanya setahu gue, awal tahun nih.. ada rapat besar tahunan di sini, karena kan mereka dah rapat di sana, di korea, dulu dulu Mr Lee senior kebiasaan nya begitu”, kata Raffi
Tina bergumam,”trus.. emang kenapa?”
”ah lu baru sih.. gue lupa bilang tadi.. nah biasanya.. nanti tuh ada acara menginap gitu.. karena harus ada laporan yang biasanya di kerjakan bersama sama lagi.. jadi kemungkinan lu bakalan ikut juga nginep.. tahun lalu sebelum Mr Lee senior pensiun, kita rapatnya di puncak.. lumayan tau.. 3 hari 2 malam.. saatnya lu mikir mau ngejatuhin tu cewek kayak gimana”
Tina heran,”ah.. beneran nih??”, tapi dia melihatnya sebagai sebuah kesempatan emas.
“emang biasanya apa aja sih..agendanya??,” tanya Tina lagi
Lalu Raffi cerita biasanya agendanya berupa penyelesaian laporan gabungan antar divisi bersama sama. Beberapa hari sebelumnya, antar divisi harus membuat laporan perkembangan tahunan dan rencana tahunan mereka ke depannya kepada boss. Lalu nanti di puncak, semua laporan itu akan digabungkan sehingga bisa menjadi laporan besar tahunan yang juga nanti akan diberikan kepada Mr Lee senior.
”jadi.. pasti lu juga ikutan.. lu kan sekretarisnya si Kwon yun,” tambah Raffi
”aih.. bagooosss... siapkan rencana!,” Tina senyum licik,”cariin dan beliin gue obat tidur ye.. yang bisa jadi serbuk gitu.. yang transparan..”
“sip..sip.. tenang aje.. ntar gue bantu cariin.. pokoknya tu cewek harus dilempar dari perusahaan ini.. gue masih sakit hati banget sama tu cewek munafik,” balas Raffi

”sehabis lunch ini..apa yang akan kamu lakukan??,” tanya Minho
”ada masih banyak faktur yang harus ditandatangani, Mr Lee,” balas Rima
”panggil dia Minho dong...masak Mr Lee?,” lagi lagi Kwon menggoda,”ini diluar loh..bukan di kantor”
Rima menggaruk kepalanya, bingung, tapi Kwon malah cekikikan.
”Mr Kwon ini ekstrovert sekali.. maaf..pantas saja kalian seperti Tom and Jerry,hehe”, Rima mencoba untuk bercanda.
Kwon cengengesan. Dia memang tipikal ekstrovert yang kesannya puas banget kalau sudah membully orang lain, tertama kalau ngerjain Minho habis habisan, saingannya sedari kecil. Dia bilang, mereka memang punya beberapa sepupu tetapi dia anggap Minho sepupunya yang paling dekat dan paling akrab sedari mereka kecil. Rima mengangguk angguk dan senyum saja mendengar Kwon bercerita, terkadang Rima juga tertawa. Minho sibuk cemberut kalau pas dia tahu saudaranya ini sedang membullynya.
”jadi..memang sedari kecil, Mr Kwon suka ngerjain Mr Lee?lucu, hehe,” celoteh Rima pada Kwon
”kalian bicara apa?,” Minho masih belum bisa dengan tatabahasa yang melenceng sedikit, seperti kata ”ngerjain” itu.
”aku hanya beda 2 hari lahir dengannya, hehe,” ujar Kwon,”aku tanggal 20, dia 22 june,”
”walau 2 hari...tapi karakternya beda sekali ya? Hehe..,” balas Rima
”kita sedang membicarakan kenapa Mr Lee berbeda karakter dengan Mr Kwon..,” senyum Rima pada Minho
”dia itu silly,”balas Minho.. tanpa ragu menunjuk ke Kwon
Kwon cengengesan aja..dia tahu Minho gak serius soal ngatain.
Rima terkekeh juga,”ah..sama sillynya.. masih seperti anak anak, hehehe”
Kwon tidak marah, dia malah tertawa,”si Minho begitu, hahaha”
”lets talk about next work,” Minho berusaha mengalihkan
“kamu gila deh, Minho ..ini masih makan siang,” balas Kwon,”santailah sedikit dalam hidup”
Rima masih terkekeh,”benar benar beda, hehe”
”padahal aku dekat sekali. Ayahku kakaknya ayah Minho, hehe,” balas Kwon
”oo..saya tidak heran kalau memang kebanyakan perusahaan asia timur memang anggota keluarga inti berada di posisi penting,” balas Rima
”memang.. kamu pernah kerja di perusahaan apa saja?,” tanya Kwon
”jepang, china, thailand, dan sekarang korea,”balas Rima
”wah...lumayan juga ya?,” senyum Kwon Yun
”i am jealous,” Minho tiba tiba memotong
“aduh, maaf.. tapi kan tadi Mr Kwon Tanya Tanya.. bukan apa apa,” balas Rima
Kwon cekikikan lagi, Minho memukul kepalanya. Rima malah jadi ketawa tawa kecil.
”kalian nanti malam minggu.. nonton dong?,” tanya Kwon yun iseng
”ah...saya kurang suka yang seperti itu.. dirumah kalau malam minggu ada acara dengan para tetangga,” balas Rima
Minho buka lagi kamus online nya, dia berusaha mengartikan apa perkataan Kwon yun
Lalu dia coba baca lagi dari kamus itu,”hai Kwon.. malam minggu aku mau mengajak dia makan, kamu jangan ikut kami”
Kwon yun tertawa lagi,”si Minho memang pelit dari kecil ya?”
”ke rumah saya saja yuk?,” balas Rima,”katanya Mr Kwon mau belajar bikin kue sama saya?”
Kwon menjentikkan jarinya,”wah.. senang sekali.. ayo, aku mau!”
”me?,” tanya Minho. Kwon yun kembali meledeknya,”kamu diam saja di rumah.. jadi cowok kesepian,haha”
Minho ngamuk ketika akhirnya dia tahu apa maksud perkataan Kwon yun. Dia jadi suka memukul kepala sepupunya itu. Kwon yun karena sudah biasa, dia merasa santai saja Minho ngomel ngomel gak jelas.
”saya tunggu semuanya malam minggu besok.. kita belajar membuat kue dengan ibu saya,” kata Rima
Minho memanas manasi Kwon lagi, dia bicara dengan kamus online nya lagi,”hari ini aku mau mengajak dia berbelanja.. kamu jangan macam-macam dengan dia”
”tidak...tidakk..aku gak macam macam.. Cuma minta diajari bikin kue saja..lumayan untuk usaha tambahanku.. dasar Lee Minho pelit,” ujar Kwon yun sambil mengibas kibas telapak tangannya
Rima senyum senyum saja,”besok sabtu semua..saya tunggu ya”
”kita pergi bersama,” balas Minho, tetap dengan membaca kamus online nya
”saya duduk di belakang bersama Rima,” ujar Kwon yun. Minho sekali lagi mengeplak kepalanya, kesal dia dibully terus sama sepupunya sendiri.

Sorenya.. ada meeting kecil antar supervisor dan manager soal rencana penggabungan laporan tahunan yang memang biasa dilakukan setiap tahunnya, tepat seperti apa yang dikatakan raffi kepada Tina. Tina baru datang sore itu karena dia harus mengerjakan tugas lain.
Jika bicara bahasa Indonesia, biasanya Kwon yun yang memimpin meeting.
”jadi.. seperti yang sudah pernah dilakukan oleh Mr Lee, ayah Mr Lee Minho sebelumnya, kalau setiap tahun kita akan mengerjakan laporan gabungan antar semua divisi jadi satu.. dan tidak bisa kita kerjakan cukup di kantor saja.. jadi kita akan pergi ke puncak untuk mengerjakan semuanya,” kata Kwon,”untuk 3 hari 2 malam..”
”eh..bener juga kata si Raffi.. gue pikir bohongan ternyata tahun ini ada lagi,” kata Tina dalam hatinya
”jadi, semua staff terutama manager dan supervisor harus menyiapkan pelaporan antar divisinya, lalu akan kita semua gabungkan disana.. kita bukan untuk bermain, tapi untuk bekerja. Setelah kemarin kami kembali dari Korea dihadapan para komisaries, perusahaan ini mendapatkan apresiasi yang sangat baik.. semua berkat jasa Mr Lee Minho..walau dia baru saja memimpin perusahaan ini,” kata Kwon
Para supervisor dan manager tepuk tangan.
Rima berbisik,”they appraise you because you are very good and have a good appreciation or credit from all commissaries when we were in Korea,Minho.. eh..Mr Lee,” Rima agak malu dia keceplosan setengah berbisik dengan panggil nama Minho, bukan dengan gelar.
Minho malah senyum manis sama Rima. Rima jadi serba salah.
”nah loh..ada yang pacaran diam diam disini,” Yudha memperhatikan mereka berdua..dalam hatinya, ternyata Sheilla juga pikirannya sama.
”alah..ini sekretaris lenje (genit-red),” kata Tina dalam hatinya
Minho lalu berdiri dan tumben.. dia menunduk hormat pada para staff!
”saya berterima kasih..semua atas kerjasama kita bersama.. ”, katanya
”weh..dah bisa bahasa indonesia rupanya,” kata Yudha dalam hatinya
Ternyata Minho membaca dari kamus online!
”maaf..saya masih menggunakan kamus..tetapi saya berjanji akan belajar bahasa Indonesia. Sewaktu tiba di Korea dan kami mengadakan meeting dan menjelaskan semua hasil dari perusahaan kami, kami diberikan penghargaan dan kredit yang bagus dari para dewan komisaris.. jadi, ini semua berkat kerjasama kita semua dalam bersemangat kerja. Diharapkan hasil ke depan akan lebih baik lagi dan tidak mengecewakan.. terima kasih”
Semua supervisor dan manager pada tepuk tangan. Kwon Yun senyum,”murah hati juga ini si Minho, mau menunduk hormat..,” katanya dalam hati..tapi dia malah melirik Rima.. entah kenapa tiba tiba Kwon melirik Rima yang juga berdiri dan tepuk tangan untuk Minho,”sepertinya karena perempuan ini..Minho sudah beberapa ada yang berubah”
”saya melanjutkan kembali.. jadi, nanti tanggal 15 bulan depan, bersiap siaplah kita semua untuk membuat laporan dahulu dari masing masing divisi sebelum tanggal tersebut, lalu kita tanggal 15 akan pergi ke puncak pagi pagi dan langsung bekerja membuat laporan gabungan. Kami akan minta tolong kepada pak Yudha untuk mengatur anggaran dan juga kepada bu Safina dan bu Sheilla soal villa yang mana yang bagus untuk kita tinggal dalam tiga hari tersebut. Kami mengharapkan kerjasama dari semua rekan staff.. karena pelaporan ini penting, menyusul hasil dari meeting kami dengan dewan komisaris disana satu minggu yang lalu,” lanjut Kwon yun.
”sebentar lagi...10 hari lagi..gue kudu bilang sama Raffi soal ini,”kata Tina dalam hatinya. Otaknya sudah merencanakan hal jahat untuk Rima,”kalau perlu.. ni cewek sekalian aja diperkosa ni boss, hahahaha” , hatinya benar benar jahat.
Meeting pun selesai.. masing masing divisi langsung membubarkan diri dan membuat rapat diantara mereka sendiri di ruangan masing masing untuk membuat laporan gabungan per divisi dahulu.

Minho, Kwon Yun, Rima dan Tina rapat di ruangan Minho..
”sekretaris biasanya akan sangat sibuk sekali,” kata Kwon yun.
”what did actually your father do in this time? Because we are all actually newbie here,” lanjutnya
Minho lalu menelepon ayahnya, dia menceritakan bahwa Kwon tadi membicarakan tentang pelaporan gabungan dan harus apa yang akan mereka lakukan, apakah ada perubahan atau tidak dari laporan terakhir. Dia berbicara cukup lama juga dengan ayahnya. Lalu setelah selesai, dia pun duduk lagi.
”well.. Mr Lee senior told us just to combine all the reports.. nothing more, but we must choose the priority of order of the report... not too far ..almost same from the last report,” Minho menunjukkan laporan terakhir tahun lalu kepada mereka. Mereka disuruh melihatnya dan membaca sekilas.
“we still have 2 weeks for doing it,” lanjutnya lagi,”so..prepare for your best”
“kalian bisa saling belajar dari melihat pelaporan ini,” kata Kwon pada Tina dan Rima
“ya, Mr Kwon,” balas mereka kompak.
“kalian bisa kerjakan di ruangan Rima mulai dari sekarang.. Tolong Tina membantu,” lanjut Kwon lagi
”baik, Mr Kwon,”kata Tina, mereka pun keluar ruangan, menuju ruangan Rima.
Di dalam ruangan, Rima lebih banyak diam dan bekerja saja. Sementara Tina juga bekerja dengan laptop Kwon yang suka dia bawa bawa.
”kalau ada masalah, kita berdiskusi saja,” Rima senyum ramah pada Tina, berharap Tina mau bekerja sama dengannya.
”tidak, terima kasih..aku masih bisa kerja sendiri,”balas Tina
Rima senyum padanya.. ”semoga aja kerja kita bisa selesai, Bu.. ini banyak banget loh,” katanya basa basi lagi pada Tina
Tina senyum garing pada Rima,” ya.. habis ini lu mampus gue depak darisini.. tapi gue pake boss lu sendiri, hahahaha”, dalam hatinya berkata itu.

Hari hari berlalu juga... sampai tiba di hari sabtu siang ... Kwon, Minho dan Rima sudah janji mau menghabiskan malam minggu belajar membuat kue tradisional yang rencananya akan dia gabungkan dengan kue tradisional Korea.
Beh Hamid ramah banget menyapa mereka sewaktu tiba di depan rumah..
”eni rencananye pada mau belajar, beh.. jadi dapur aye pake dulu,” kata Rima
”aduh.. gimane ni?? Dapurnye kagak bagus amat romannye.. nyang namanye rumah dah tue... begini dah,” Salma basa basi. Rima lalu menterjemahkan apa kata ibunya..
Kwon senyum,”ah..tidak apa, Bu… saya biasa saja,”
Minho Cuma senyum saja..
“pake ajah kalo gitu dah,” balas Salma.
”kita sebaiknya membeli bahan bahannya dulu,” balas Rima
”kita pergi ke pasar apa?? Mau tradisional atau modern??,” lanjutnya lagi
Kwon lagi lagi menyindir Minho,”lelaki ini tidak bisa ke pasar yang kotor loh”
Minho mulai membuka kamus online nya, lalu,”kamu pikir aku ini tidak bisa berjuang apa?”, dia membaca dari kamus.
Kwon nyengir kuda. Dia lalu bilang ingin sekali bagaimana rasanya naik angkot
Rima kaget juga dengan keinginan Kwon yang terkesan aneh dan ada ada saja..
Pas mereka mau ke pasar, Beh Hamid bercanda pada Kwon,”lu seriusan mau pegi ke pasar becek begitu trus naek angkot??cieileee...bise bise muke ganteng lu kusut.. mik ap (make up-red) muke lu lunturan semue...apelagi muke die ni,” beh Hamid menunjuk pada Minho
Kwon yun bingung, lalu lagi lagi Rima menterjemahkan dalam bahasa Indonesia.
”ah..tidak mengapa, Pak Hamid.. setiap orang kan harus mempunyai pengalaman yang berkesan..,” jawab kwon yun ramah
”lu emang emang deh.. demen gue ngobrol same korea bangor macem lu,” beh Hamid memuji Kwon
”ih babeh.. demen amat bilangin orang bangor,” sindir Rima
Beh Hamid nyengir kuda,” udah sono pada pegi...nanti keabisan bahannye pada kejer lu,”
Mereka pun lalu pamit.. benar saja.. mereka naik angkot!!
Bayangkan saja para pembaca yang budiman (termasuk yang namanya beneran budiman kalau ada, hehehe).. dengan body yang sangat tinggi, 180 cm dan 185 cm harus naik angkot.. membuat Kwon dan Minho sangat menunduk ketika mereka ada di dalam angkot. Body mereka juga agak sedikit besar dari komposisi orang indonesia sehingga makan bangku agak lebar.
Kwon yun emang dasar sok pedekate pada setiap orang di angkot. Dia malah ngobrol dengan cewek cewek dan ibu ibu yang ternyata juga mau ke pasar. Supir angkot kebetulan tetangga antar RT Rima yang memang terkadang angkotnya suka dia tumpangi.
”bang Beni emangnye kok tumbenan narik sabtu- minggu? Biasanye kagak,” Rima basa basi.
”lumayan lah mpok..daripade manyun, hehe.. se rit due rit mah dapet aje,” balas Beni.
Kwon pedekate dengan seorang cewek yang duduk di depanya,”kamu... namanya siapa?”, katanya sambil senyum manis
Minho masih menunduk dan melirik pada kwon..,”kittenish (genit-red)”, katanya langsung tanpa basa basi pada kwon.
Kwon yun cuek saja.. cewek di depannya ramah menjawab,”name aye susi”
“oh..orang betawi juga?,” tanya Kwon lagi
Cewek yang dipanggil susi mengangguk..
”mau ke pasar juga ya?,” tanya Kwon lagi
Susi mengangguk lagi.. Minho diam saja.. dia malah asik memandang Rima..
”kenapa?,” tanya Rima
”ah..tidak apa,” Minho balas senyum manis,”very hot,”ternyata dia mengeluh kepanasan di dalam angkot itu..
”ya.. it’s hot,” balas Rima..,”but.. we will arrive soon”
“memang kamu siapa sih?,” tanya Susi.
”nama ku Lee Kwon yun,” kata kwon ramah
”temen aye, neng.. maaf ye..,” Rima menimpali
“oo..ga ape ape, mpok.. ,” senyum susi.
“orang mane ye? Korea?,” tanya dia lagi
Korea selatan,” balas Kwon manis, masih senyum, mencoba menangkap percakapan susi kepadanya
“wah.. Mr Kwon sudah ngerti bahasa betawi?,” kata Rima memuji
”hanya menebak, hehe,” balas Kwon
Dia pun sibuk merayu susi supaya mau mengajarkan dia bahasa betawi. Rima lalu bicara dengan susi kalau Kwon ini memang senang belajar apapun..dan mereka mau belanja ke pasar untuk belajar bikin kue. Rima juga cerita kalau kwon punya toko kue.
”eh.. seriusan, Mpok?? Dimane tokonye??,” ternyata susi memang ramah
”ade.. ntu di mall kote,” balas Rima
”kapan kapan aye jajal maen ah.. beli kue nye ye,” balas Susi pada kwon, Rima lalu menterjemahkan dalam bahasa.
”aye tu suka banget nonton drakor gitu... nyang maennye si Lee Minho, Go soo, song he kyo.. nyang laen laen deh..suka juge same girl generation, 2ne1, suju, G dragon.. macem macem deh.. aye pokoknye suka banget nyang korea koreaan gitu,” kata Susi
”wah.. kamu bisa suka saya dong.. saya kan korea juga.. ini cowok yang di sebelah saya.. korea juga looh.. lihat deh wajahnya.. mirip dengan aktor Lee Minho ya??,” Kwon menggoda Minho lewat Susi
Minho diam saja karena dia memang tidak faham.. kecuali dengan bantuan kamus online. Rima lalu mencoba menterjemahkan untuknya sambil agak terkekeh.
Minho langsung melotot pada Kwon, Kwon santai saja.. dia merasa gak salah sama sekali..
”eh.. iye juge.. aye baru sadar..,mirip banget.. ganteng banget deh..aye suka” balas Susi. Rima terkekeh melihat Minho dikerjain sepupunya sendiri..
”Minho.. jangan marah ya?,” senyum Rima pada nya.
”if it’s not just because of you.. sure i will be very angry with him,” balas Minho, tapi dia senyum
“aduh.. kamu jangan godain dia, Susi.. dia itu galak,” kata Kwon
Susi malah ketawa. Dia langsung suka berteman sama Kwon walau baru kenal di angkot yang sedang berjalan ini karena Kwon memang ramah.
Ibu ibu yang mau pada belanja juga ikutan cengar cengir
”ada laki ganteng belanje ke pasar kayak bedue gini.. aye bakalan belanje trus tiap ari deh,”kata seorang ibu, genit
Rima senyam senyum, malah ngobrol sama ibu itu disebelahnya, di depan Minho duduknya
”Minta ikutan kendiri, Nyak,” kata Rima pada ibu itu,”temen temen aye nyang ini emang pada seneng ngobrol,”
”lu bedue apa kagak bingungan kemari?? Emang kagak panasan lu naek nyang beginian? Ntu dah gerah sumuk,” kata ibu yang lain, dia melihat Minho kaos nya sudah basah keringat, kepanasan di angkot merah kecil yang Cuma muat 6-4-1 itu
Minho memang daritadi sibuk kipas kipas dengan tangannya.. kepanasan, kaos coklatnya benar benar basah.. keringatnya sudah mulai mengucur
”still longer?,”katanya pada Rima
”no.. in front,” balas Rima
”lagian bule mau maunye naek angkot,” kata seorang bapak bapak yang duduk di pojokan.
“die mah bukan bule, Kong.. orang korea, beda,” jawab susi
Ramai ramai mereka akhirnya pada turun ketika sudah sampai depan pasar..

Di sepanjang dalam pasar, Kwon malah sibuk ngikutin susi.. dia mulai genit pada cewek itu. Minho ngomel dalam bahasa korea kalau kwon jangan seperti itu. Tapi emang dasar kwon, dia cuek aja walau Minho mengomel.
“aku minta nomor telepon kamu dong.. aku suka main ke rumah Rima loh.. rumah kamu dekat Rima kan?,” kwon benar benar pedekate abis pada cewek itu..
Susi lalu mengeluarkan hp nya, dan kwon pun juga, dia malah miss call susi
”ini nomor aku loh,”katanya pada cewek itu,”simpan ya.. aku sekarang mau belanja dulu.. sudah dulu ya.. nanti sepupu aku yang seperti aktor korea ini marah,” dia menunjuk pada Minho yang jalan di depannya..
”bye bye,” kata kwon ramah, karena beda belanja sama susi, malah mengerling pata pada cewek itu, susi Cuma tertawa saja. Mereka pun pisah jalan.
Rima masih berjalan di depan Minho dan Kwon, lantas Kwon pun menyusul jalan di samping Minho
Minho ngoceh ngoceh pada Kwon supaya jangan suka iseng mengganggu cewek dimanapun. Tapi kwon jawabnya santai sekali dan katanya Cuma minta no hp saja, siapa tahu bisa ngobrol dan itu cewek mau ke toko kue nya.
Rima menoleh pada mereka,”kita harus membeli tepung beras,”
”oke,”balas Kwon dan Minho bersamaan
”aku akan membawa keranjang nya,” balas Kwon lagi, secara bersamaan Minho juga bilang sama,”i’ll bring the shopping basket,”
Rima Cuma tertawa kecil,”it’s oke”, lalu dia pun bergerak ke toko bahan bahan kue
Kwon melihat lihat dan melirik lirik sementara Rima berbelanja.
”ini tepung apa? Licin?,” katanya
”oh.. itu mah tepung kanji.. biasa buat bikin siomay,” jawab yang tukang bantu toko
”seperti tepung yang saya pakai juga,”kata Kwon, dia memegang megang tepung tanpa ragu.. telapak tangannya langsung putih..
Minho ngobrol pada kwon dengan bahasa korea, tanya tanya apa kegunaan tepung tepung yang kwon pegang pegang dan lihat lihat. Kwon pun menjelaskan satu per satu.. si Mbak tukang bantu toko kue jadi bingung karena bahasa mereka ternyata sangat beda.
Kwon malah ramah dengan pembantu toko bahan kue itu,”kami bukan orang indonesia, hehe.. maaf,”
”oh.. ikutan si mbak ini ya?,”kata pembantu toko itu menunjuk Rima, sementara Rima masih sibuk menawar nawar tepung tepung dan juga bahan kue yang lainnya
”iya..,” balas Kwon ramah,”kamu sudah lama disini ya?,” lagi lagi dia pedekate. Minho mengomel lagi, walau dia tidak ngerti apa bahasa kwon dan pembantu toko itu, tapi dia pikir Kwon akan merayu orang itu lagi.
Dan pembantu toko itu juga memang ramah dengan Kwon. Rima asik belanja, sementara lalu akhirnya Minho menuju padanya dan menawarkan diri membawa plastik barang belanjaannya.
Rima menoleh ke belakang, dilihatnya Kwon asik ngobrol dengan yang bantuin toko.
”dont be jealos with him,”senyum Rima pada Minho.
Dan benar saja lagi.. Kwon dapat no hp pembantu toko itu.. Minho pun menggerutu lagi dengan kelakuan sepupunya itu yang semua di pedekate in abis..
Rima Cuma senyum senyum karena dia anggap memang kwon yun tipikal ramah pada siapapun.. Minho membantu membawa keranjang bawaan belanja nya.
Sepanjang jalan dalam lorong pasar mereka membeli dan memilih bahan bahan kue, banyak sekali cewek cewek dan ibu ibu yang melirik kedua nya
Minho cuek banget dilihatin orang orang.. dia berusaha mengalihkan matanya ke Rima atau ke barang belanjaan. Tapi beda dengan kwon yun yang justru malah sibuk pedekate sama cewek cewek yang lagi pada belanja, bahkan ada yang cekakak cekikikan juga dengan dia. Minho Cuma geleng geleng kepala.
Mereka lalu akhirnya selesai berbelanja.. dan kembali dengan naik angkot dengan jurusan yang sama. Di dalam angkot, ternyata kwon yun juga sama.. sibuk pedekate dengan cewek cewek. Hari itu dia benar benar dapat banyak nomor hp para cewek. Dia siul siul senang senang saja ketika turun dari angkot.

Ketika sampai di teras rumah Rima, Minho masih saja ngomel ngomel sama dia, kalau kelakuan genitnya gak berhenti berhenti juga walau sudah di Indonesia. Kwon yun santai santai saja menanggapi omelan sepupunya itu.
”wah.. dah pulang lu.. dapet bahan kue nye??,” tanya Salma pada anaknya
”dapet, Nyak.. banyak eni.. ade semue,” Rima menganggat salah satu jinjingan plastik
Minho menghormat pada Salma. Kwon juga ikutan
”jadinye mau buat ape?,” kata Salma lagi
”eni ade tepung ketan, tepung beras, kanji, terigu,ubi, singkong.. enaknye gimane, Nyak?,”
”kelape ade di dalem, ntar minta babeh parutin aje,” balas Salma,”lu bise bikin banyak ntu.. emang cukup tempo?,”
Mereka semua lagi di dapur.
”sore begini enaknye lu gampang bikin biji ketapang aje,” kata Salma,”Eni pan dah ade,”
Lalu Rima bicara pada Kwon kalau agenda pertama bikin kue biji ketapang, kue sederhana dari tepung terigu pakai bumbu kayu manis dan gula. Kwon setuju saja.
”kamu mau ikut atau melihat kita buat kue saja?,” tanya Kwon pada Minho.
”membuat,” balas Minho singkat, lagi lagi setelah dia membuka kamus online nya
Rima senyum, lalu Kwon meledek Minho kalau dia sering disenyumin pacarnya itu karena terlalu sering buka kamus online. Tapi Minho cuek saja.
”what can i do?,” katanya pada Rima
“use this,” Rima meminta Minho menggunakan sarung tangan plastic untuk mengaduk kue,”to dough”
“my…my.. Lee Minho becomes chef abruptly, “ ledek Kwon yun
“like I care,” balas Minho judes.
“1st, we pour this 1 kilogram of wheat flour,” kata Rima memulai memasukkan tepung terigu ke dalam baskom kecil
Minho memotong pembicaraannya,”sorry.. what about if I change this wheat flour into other.. such as semolina or white flour??,” dia tanya apakah tepungnya bisa diganti dengan jenis lain
“I am afraid it will fail,” balas Rima
“aku saja yang mengaduk,” kata Kwon, dia merebut baskom tepung terigu dari tangan Minho..
Minho merebut kembali.,“no way.. I’ll do it”
“aduh… mule lagi deh,” keluh Rima dalam hatinya
“let Mr Lee start it 1st for kue ketapang, Mr Kwon,” kata Rima kalem
“Minho,” ujar Minho sendiri
“oh.. maaf, hehe,” Rima balas..dia benar benar lupa kalau diluar pekerjaan, dia harus panggil Minho, bukan Mr Lee… atau Minho bakalan ngambek.
“ya.. baiklah, guru,” balas Kwon kalem juga
“atau.. Mr Kwon juga bisa buat yang sama.. jadi terigunya dibagi dua,” Rima berinisiatif. Lalu dia minta Minho membagi terigunya dengan baskom satu lagi.
”nah.. begini baru enak,” balas Kwon.
”ya.. ,” senyum Rima,”lalu setelah itu.. masukkan ¼ kilogram gula.. sugar,”
Mereka pun memasukkan gula ke dalam masing masing baskom.
”then.. cinnamon powder,” lanjut Rima lagi. Mereka pun menuang lagi.
Minho tertawa,”we are alike in cooking class”
Lalu dia ingin mencubit pipi Rima, Rima refleks mengelak, tapi beh Hamid langsung menepis tangannya Minho.
”tangan lu iseng.. gue pecat lu jadi pacar anak gue,” katanya beh Hamid.
Minho salting,”i am sorry, bapak babeh.. I forgot..she’s so sweet”
“continue,” kata Kwon. Lalu Rima mengajarkan cara mereka membuat, setelah diberi sedikit garam, lalu diberikan mentega, telur, parutan kelapa dan juga air sedikit. Adonan pun jadi.
Dia pun mengajarkan bagaimana bentuk kue ketapang yang biasanya ada, misalnya dengan menggunakan cetakan garpu yang diplintir dan juga dengan menggiling pakai botol atau penggilingan kue yang sudah bersih.
Mereka praktek sambil tertawa tawa. Kwon cepat belajar, sementara Minho agak lamban. Kwon meledeknya berkali-kali.
Sementara mereka melihat, hasil buatan kue ketapang mereka dengan cetakan garpu sudah semakin banyak.
”now.. we will fried them,” kata Rima, ingin menggoreng adonan kue yang sudah pada di bentuk itu.
“boleh menggoreng nya terserah.. suka yang coklat atau kekuningan saja,” mereka berdiri depan kompor gas kecil
Minho kipas kipas kegerahan di depan kompor. Kwon santai sekali, karena dia sudah terbiasa masak.
”Minho tolong bawa saja semua dough nya kesini,” kata Rima sambil senyum, daripada lihat pacarnya itu kepanasan di depan kompor karena melihat Kwon belajar menggoreng sesuai seleranya.
Minho malah garuk garuk kepala..
Rima jadi bingung..,”kenapa? Kepanasan?,”
Dia menggeleng.. lalu Rima balas lagi,”lalu.. kenapa?”
Minho menunjuk nunjuk ke pipinya Rima,”ada.. wheat flour..on cheek,”
”oh..terimakasih, Minho,” balas Rima, dia mengelap tepung terigu yang menempel di pipinya
”sama sama, Rima ku,” dia senyum agak genit.
Kwon godain Minho,”kemana ini adonan lain? Minho..bawa kesini”, dia sok perintah saja.
ibdagchyeo,” balas Minho agak kasar
”kamu berpacaran di dapur.. tidak romantis,” goda Kwon. Minho lalu membawa sisa adonan dan Kwon benar benar asik goreng menggoreng
”aku saja yang menggoreng.. ini tidak perlu kecoklatan..kekuningan saja,” kata Kwon.
Tak berapa lama.. semua kue biji ketapang jadi..
”taraaa... jadiiii,” kata Rima senang sekali.. ,”ini harus di dinginkan dahulu agar nanti tidak jadi basah,” katanya sambil menaruh kue yang sedang di dinginkan tersebut didalam tampah diatas meja makan.
”boleh tidak aku gunakan tepung gula misalnya untuk melapisi?,” tanya Kwon
Rima mengangguk,”boleh.. tapi sebaiknya di dinginkan dahulu.. jadi gulanya tidak mencair. Kalau sudah dingin, masukkan segera ke dalam toples”
Mereka pun bersama sama memasukkan kue itu ke toples..
”Minho dan Kwon bawa saja ini semua.. saya masih punya banyak,” senyum Rima sambil memasukkan kue kue itu dalam toples dengan tangan yang menggunakan sarung plastik.
Kwon iseng, dia menyuapi Minho,”enak.. dimakan”, lalu dia tertawa Minho menolak.
Rima jadi tertawa keras lihat Kwon hari itu benar benar banyak isengnya ngerjain Minho.
”kalian ini sungguh lucu.. tapi manis,” kata Rima
Minho malah wajahnya sedikit memerah.
”wah..ada yang malu,” balas Kwon, iseng lagi.
”oh..maaf ya.. tapi memang menurut saya.. kalian manis sekali..,” Rima masih gak sadar kalau Minho jadi malu dibilang begitu olehnya.
” untuk Minho lebih banyak.. karena ada Pak Sur dan Bu Sum,” lanjutnya lagi.
”Sur pasti happy,” balas Minho
”kamu jelas lebih happy.. diajarkan pacar membuat kue,” sindir Kwon
Beh Hamid lalu masuk ke ruang makan,”eh...dah jadi semuanye??”
”iya, pak Hamid.. silahkan dicoba.. yang menggoreng aku,” kata Kwon
Beh Hamid lalu icip icip,”wah.. beneran lu enak.. si Minho bisa juge bikin kue ye?? Lu juge.. tapi pan lu mah lulusan skola kue ye??”katanya pada Kwon.
”iya...tapi kue modern.. bukan kue tradisional, Pak Hamid,” senyum Kwon
”Minho pintar bikin kue nye loh, beh.. Cuma seriusan, hehe,” ternyata Rima diam diam bisa juga godain Minho
”maksudnya?,” tanya Minho bingung. Kwon lalu bicara bahasa korea kalau Rima memuji dia yang serius bisa bikin kue tradisional.
Minho makin salahtingkah dipuji puji,”terima kasih, Rima ku sayang,” katanya malu malu
Beh Hamid kaget,”eh.. lu bise juge bilang sayang sayangan ke anak gue?”, tapi beh Hamid bukannya marah, malah ketawain Minho. Dan Minho di ledekin beh Hamid dan Kwon habis habisan sampai malu.
”ini.. babeh.. Mr Kwon.. jangan suka ledekin orang deh,” keluh Rima
”aduh...ada yang marah pacarnya di ledek, so sweet,” kata Kwon
”kamu berbicara apa?,” Minho mengeplak kepala Kwon lagi
Beh Hamid kaget Minho sampai berani seperti itu pada sepupunya. Kata Kwon, mereka memang terbiasa bercanda seperti itu.
”bener beneran lu bedue bocah korea bangor.. gue pikir bocah bocah kalem, ckckck,” beh Hamid baru tahu kalau mereka suka saling meledek.

Mereka menikmati biji biji kue ketapang itu sambil minum teh tawar di teras.
”lu kagak bagi bagi tetangge? Tadi lu bikin banyak banget yak,” kata Salma duduk juga diteras
”iye, Nyak.. masih banyak banget.. bentar.. si ipul biasanye doyan.. si erin juge,” Rima menyebut nama nama anak anak tetangga tetangganya yang suka di kasih kue kalau mereka sedang bikin.
Minho berdiri lalu masuk ke rumah, ikut Rima ke dalam.
Rima sama sekali gak curiga.. dipikir Minho ikut supaya bantu dia..
”mau membantuku?,” senyumnya pada Minho
Tapi justru Minho diam saja.
”kenapa diam?,” senyum Rima lagi, sambil mengeluarkan biji biji kue dan dimasukkan dalam plastik.
”aku...,”katanya.. ragu ragu
”Minho kenapa?,” senyum Rima lagi..lalu menatapnya
”aku..tidak boleh..kiss kamu ya?,” katanya malu malu sambil gigit jarinya
Rima senyum,”tidak boleh.. bapak babeh doesnt allow it,Minho..i must take care of my self,”
“why?,” Minho Tanya balik. Lalu rima menjelaskan bahwa aturan dalam keluarganya memang seperti itu. Tidak bisa main ini itu sembarangan yang bukan hak nya.
”kalau Minho tidak suka.. we can break up,” kata Rima lagi
“eh no.. I didn’t tell you that I hate it.. it’s okay,” balas Minho dengan menggerakkan tangannya..
”I just wonder your culture is very traditional,” katanya lagi
“yah.. that’s it,” senyum Rima
”but I can accept it…,” balas Minho.. tapi dia malah menopang dagu,”even though sometimes I imagine myself to kiss you,” lalu agak sedikit cemberut..
Rima garuk garuk kepala.. dia gak nyangka Minho bisa sampai segitunya membayangkan,”aduh.. mati aye..die sampe bayang banyangin gitu”, katanya dalam hati
”if you want.. please accompany me to give this kue to my neighbours ,” senyum Rima
Minho balas dengan senyuman lagi,”aelasseo..okay (baik-red),”

”aye ke tetangga dulu, ye Nyak... Beh.. Mr Kwon,” kata Rima
”si Minho ikut?,” tanya Kwon heran
Rima mengangguk,”katanya mau ikut, hehe”
”ya elah..manjanye si Minho muke kotak,”goda beh Hamid
Minho bertanya maksud beh Hamid apa, lalu Rima menterjemahkan..gak disangka, ternyata Minho malah salting lagi.
”ya udah.. aye pegi dulu ke tetangge,” kata Rima lalu dia mengucap salam dan Minho ikutan jalan di sampingnya
”salamualaikum, pulll... mpok bawa kue nih,” teriak Rima dari luar rumah ipul
Ternyata ibunya Ipul yang keluar rumah,”walekumsalam..eh Rime.. kue apaan?”, dia membuka pintu,menyuruh Rima masuk
”eni,cing.. Cuma biji ketapang aje.. pan si ipul suka banget biasanye,” senyum Rima
”aih..makasih banget dah.. kebetulan dirumah lagi gak ade ape ape, hehe,” kata ibunya Ipul
Tapi ibunya ipul malah bisik bisik begitu lihat Minho di belakang Rima berdiri ikutan ke rumahnya,”ntu..pacar ye?nyang waktu ntu ikutan lu ke hajatannye mpok Juleha bukan?”
”eh, hehe..temen, Cing,” Rima ngeles,”katanye mau main..die demen same suasane kampung eni..,”
”eh... lu pan nyang beberapa tempo lalu ke rume encing Juleha ye??,” Ibunya ipul dengan pede nya ngajak bicara Minho,”masup dulu nyok.. ngeteh dulu,”, katanya ramah
Rima ketawa,”die gak bisa base betawi, cing.. basa nye inggris”
”aih.. payah bener dah lu.. gue mane bise?”, jawab ibunya ipul. Lalu Rima bilang pada Minho kalau ibunya ipul mau mereka sekedar disini lama sedikit untuk minum teh. Dipikir Minho nolak, ternyata malah suka.
”iye deh, cing.. kite bentaran aje disini ye?? Kagak enakan.. ntu masih ade temennye atu lagi.. lagi ngobrol ma enyak ame babeh”, balas Rima
”duduk deh lu.. eh, gue lupa.. gue punye nasi uduk.. kali aje die suka, hehe,” kata ibunya ipul.
Lalu mereka masuk ke dalam rumah ibunya ipul. Minho melihat lihat arsitektur rumah yang juga termasuk agak tua..
”apa.. are all betawi’s architecture alike this?,” katanya, Tanya soal arsitektur
“here is an old house.. but if you will really eager to know about real betawi house, we can go to Taman Mini Indonesia Indah. Also you will find many indonesian culture there.. ”, senyum Rima. Ibunya ipul keluar dari dapur lagi, menyediakan teh dan juga membawa piring yang diisi dengan nasi uduk.
“kayaknya kurang nih.. gue lebihin deh,” lalu dia malah masuk lagi.
Minho lagi lagi melihat Rima dengan tatapan mata yang aneh.. lalu tangannya diam diam mau memegang tangan Rima.
”no,” kata Rima tegas. Minho garuk garuk kepalanya. Dia lalu ngoceh sendiri pakai bahasa korea yang enggak dimengerti Rima, tapi artinya dia bingung sendiri kenapa ada aturan kok seketat itu pacaran gak boleh pegang pegangan tangan.
”we will go to Taman Mini if you like.. tomorrow will be okay,” kata Rima mengalihkan soal yang tadi
“really?,” Tanya Minho
Rima mengangguk,”sure.. anyway, actually we passed it when we would go to airport, with Keong emas or golden snail”
Ibunya Ipul keluar lagi sambil malah bawa baskom kecil yang telah diisi dengan nasi uduk,”eni.. gue lebihin ye.. abisin”, katanya, senyum
”wah, Cing.. banyak banget.. ntaran si ipul bisa kagak kebagian eni mah?,” basa basi Rima, dia berdiri. Minho ikutan juga berdiri
”kagak ape ape.. bawa aje.. kali aje pacar lu eni demen ma nasi uduk.. iye gak, tong?? (tong itu sebenarnya panggilan untuk anak anak-red),” kata ibunya ipul
”eh..si encing.. kagak bise bales die.. bingung, hehe,” Rima bercanda
”lu duduk dulu kenape? Ngobrol dulu?,”
Mereka lalu akhirnya duduk dan ngobrol ngobrol. Minho diam saja, kecuali Rima menterjemahkan buat dia. Ibunya ipul ramah sekali, walau beda bahasa dan pakai diterjemahkan tetapi dia ramah pada Minho.
”lu maen ke sini kalo pas lagi maen ke rume Rima.. die kan sodare aye juge,” lanjutnya lagi. Lalu diterjemahkan lagi. Minho senyum dan bilang,”terima kasih, ibu”
Cukup lama juga mereka ngobrol sampai akhirnya pulang lagi.
Lalu Rima ke tetangga beda gang lagi, memberi bungkusan kue kue itu buat anak anak mereka. Ketika banyak anak anak main, Minho melihat lihat anak anak bayi yang digendong ibu mereka.
Dia lalu berbisik pada Rima, apa boleh dia gendong anak bayi itu.
”ah.. kamu mau?,” Rima heran. Minho mengangguk,”why not? Aku.. bisa”
“cing.. temen aye mau gendong si fatime.. boleh kagak??,” kata Rima pada tetangganya itu.
Ibu ibu yang lagi pada kumpul malah heboh,”adeh.. emang si cakep bise gitu..gendong orok??”
Rima lalu terjemahkan lagi apa kata ibu ibu tersebut, Minho dengan pede bilang pada mereka,”aku.. bisa”
Ibunya fatima lalu memberikan fatima pada Minho,”ati ati ye.. baru dua bulanan eni”
Minho lalu hati hati menggendongnya..
”eh..die gape juge,” kata ibunya Fatima
”she said that you are great,” kata Rima.
Minho tertawa pada ibunya fatima,”off course.. because actually i like babies”
Ibu ibu yang lagi pada nongkrong sore pada heboh cekikikan dan ketawa ketawa, malah ada yang akhirnya fotoin Minho pake kamera Hp nya.
“ih.. si Rime.. dah lu buruan kawin ma eni laki.. cakep romannye bise urus orok,” canda ibu bayi yang lain
”eh encing.. ade ade aje deh yeee,” Rima balas candaan mereka.
Fatima di gendong gendong, gak sengaja Minho malah nyanyi lagu yang enggak mereka ngerti buat bayi itu..
“haha.. you are cute,” katanya pada Fatima. Fatima si bayi malah ketawa ketawa digendong Minho.
“eh lu ganteng.. emang lu jadian ame si Rime kan?,” tanya seorang ibu,”lu pan nyang kemaren kemaren ntu ke kondangan si Ridwan anaknye Mpok Leha kan?”
Malah Rima yang balas,”adeh si mpok ngegosip.. kagak,mpok..cume temen aye doangan”
”alah.. pura pura aje lu.. keliatannye beda,” balas ibunya fatima.
Puas Minho gendong gendong fatima, dia pun bilang terima kasih pada ibunya bayi itu. Mereka pun lalu pulang setelah semua bungkusan kue habis dibagikan.

”lame amat lu?,” teriak beh Hamid waktu mereka baru mau sampai teras
”eh iya beh.. maaf.. tadi pan banyak bungkusan.. trus aye diajak ngobrol dulu ame mpok mpok di gang sebelah,” balas Rima, mereka masuk teras.
”ntu ape?,” Salma melihat Rima membawa baskom yang ditutupi kain
”nasi uduk, Nyak.. dari ibunye ipul,” lalu dia membukanya
”wah.. ini.. nasi lemak?,” kata Kwon yun
”seperti itu.. mirip.. tetapi disini namanya nasi uduk.. coba dicicipi ya.. ini enak loh,” senyum Rima pada Kwon dan Minho.
”sana dah cepetan ambil piringnye,” kata beh Hamid
Mereka lalu makan nasi uduk betawi sama sama di teras rumah.
”waduh.. ini enak.. aku boleh dong.. tambah lagi?,” kata Kwon yun tanpa basa basi menyodorkan piringnya lagi
Beh Hamid ketawa,”ah.. lu doyan juge makanan kampung.. asli korea bangor lu.. kagak takutan sakit perut ape?? Hahaha”.
Minho makan pelan pelan.. di hayati.. Rima bingung, takutnya dia gak suka atau bisa bikin dia sakit perut.
”aku.. sudah pernah makan ini,” katanya Minho terbata bata sambil senyum. Rima lupa.. dia pernah makan bareng memang.
”ah.. iya.. saya lupa..,” balas Rima
Kwon malah asik asik saja dia makan,”aku ini tidak berpantang makan, pak Hamid..apalagi kalau enak”, katanya, masih mengunyah,”dan ini enak sekali..gurih”
”pan eni mah.. kagak ade di kampung lu ye?,” tanya beh Hamid. Lalu Rima terjemahkan lagi dalam bahasa Indonesia.
”iya..tidak ada. Kami mengenal nya bukan santan,” balas Kwon.

Setelah semua selesai makan dan dibereskan, beh Hamid mengajak mereka masuk ke dalam rumah karena sudah magrib. Mereka menunggu sabar sampai tuan rumah selesai melakukan kewajibannya pada Tuhan.
”pak Hamid.. aku heran.. kenapa Minho tidak boleh memegang tangan Rima?,” tanya Kwon.
Rima agak kaget juga dengan pertanyaan cowok itu, gak nyangka.
Beh Hamid cengar cengir,”di keluarge gue kagak ade nyang namanye pacar pacaran pegang pegangan... mau demen ame anak gue? Ya lu nikah, gitu.. jadi, kalo si Minho eni macem macem same anak gue.. ya bakalan gue gibeng abis abisan.. ntu makanye gue kawatiran waktu si Minho bilang suka anak gue”
Rima menterjemahkan lagi perkataan ayahnya ke Kwon. Maksudnya di dalam tradisi keluarga nya enggak ada istilah pacaran yang harus pegang pegang dan sebagainya, tidak diperbolehkan. Kalau pun memang suka, ya ngobrol begini saja, cerita cerita dan beh Hamid bisa saja berantem sama Minho kalau memang dia temukan anaknya dipegang pegang cowok itu.
Minho garuk garuk kepala, lalu dia bergumam,”today i still find a very traditional family regulation”
Kwon yun sopan terhadap beh Hamid,”itu baik juga aku rasa.. selama ini.. mungkin aku belum temukan prinsip regulasi keluarga seperti pak Hamid ajarkan..menjaga sekali.. ”
”yah.. seperti itu, Kwon..,” kata Rima senyum
”gue kudu jage anak gue dong.. masak iya anak gue mau aje di apa apain laki??turun harge diri,” balas beh Hamid lagi. Lalu diterjemahkan lagi sama Rima dengan bahasa inggris agar Minho juga paham.
”good.. itu bagus, pak Hamid..aku berusaha menghormati prinsip itu,” senyum Kwon.
”eh..kirain lu bangor banget.. nyatanye kagak ye??,” tanya beh Hamid ke Kwon
Lalu kwon tanya, bangor itu apa. Dan Rima terjemahkan, semacam badung dan yang jelek tingkah laku itu. Kwon Yun tertawa tawa..lalu dia malah iseng ngerjain Minho,”yang bangor itu Minho, pak Hamid.. ingat tidak.. dia mengurung Rima di mobil? Hahaha”
Minho yang merasa dikerjain sepupunya langsung melotot lagi ke Kwon,”ibdagchyeo, Kwon..”. tapi Kwon malah masih ketawa ketawa.
Beh Hamid jadi ketawa juga,”iye ni bocah emang bangor, kepale batu, rada songong..gue bingung kecilnye ni bocah gimane?”
”babeh ah.. jangan suka godain orang..kebiasaan,” timpal Rima
”jeeee... pacarnye belain,” balas beh Hamid, malah gantian godain anaknya sendiri.
Kwon masih ketawa ngakak ngakak. Minho menggerutu padanya dalam bahasa Korea.
”si Mister emang kenapa sih.. kok susah amat romannye belajar bahase?,” tanya Salma
Kwon tanya apa perkataan salma dan Rima terjemahkan, lalu kwon iseng lagi,”ah..itu Ibu.. Minho itu pemalas,hahaha”
Minho mengeplak kepala sepupunya, kwon masih ketawa ngakak.
Mereka ngobrol banyak soal pekerjaan, obrolan sesama lelaki antar beh Hamid, Minho dan Kwon. Ternyata bagi beh Hamid, Kwon dan Minho lumayan asik untuk diajak ngobrol walau butuh terjemahan, anaknya sendiri. Dan bagi Kwon dan Minho, sebenarnya beh Hamid orang yang ramah dan sangat suka bicara dengan mereka.
Sampai malam, akhirnya mereka pulang juga dengan membawa toples kue ketapang yang tadi sore dibuat.
 ”terima kasih, pak Hamid.. ibu,” kata Kwon menunduk hormat.
”terima kasih, bapak babeh.. ibu,” kata Minho mengikuti
”ho oh.. sama sama.. lu bedue jangan ragu kalo mau maen ke sini.. ke sini aje ye? Gue jadi ade temen ngobrol,” senyum beh Hamid
”kami permisi.. terima kasih kebaikannya hari ini,” kata Kwon.
Minho ikutan lagi menunduk hormat. Lalu mereka pun masuk mobil dan pamit, kembali ke rumah masing masing.

”beh.. aye tu tadi sempat kesal sama Minho,” kata Rima habis dia membereskan piring piring bekas makan.
”kenape?,” tanya beh Hamid, kipas kipas kekenyangan.
”masak di dapur die bilang ”boleh gak.. aku cium kamu?”, lah.. aye kaget”, jawab Rima
”tu kan.. gue bilang juga ape,” balas beh Hamid,”trus.. lu nolak kan?”
Rima mengangguk,”iye, beh.. aye tolak pelan pelan.. die meringis, hehehe”
”sukurin..biar die belajar.. lu kudu beda dari perempuan nyang laen.. kalo lelaki bener mah.. die digituin kagak bakalan marah.. bakalan coba ngertiin elu,” kata beh Hamid
”Minho berusaha begitu, beh..,” senyum Rima
”aih.. cakep bener senyum lu.. lu beneran romannye naksir sama ntu korea bangor?”, goda beh Hamid
Rima cubitin pinggang ayahnya,”babeh bise aje”
Salma cekikikan,”alah..enyak juge tau.. lu bedue sama sama demen..keliatan”
”alaah..dah.. enyak ma babeh same aje.. tukang godain.”, Rima lalu sedikit ngambek dan dia masuk kamar
Beh Hamid ketawa, lalu teriak dari ruang makan yang di depannya ada tivi,”tapi beneran kan lu.. demen juge ma ntu muke kotak??jawab aje nape.. orangnye kagak ade eni!”
Rima jawab dari dalam kamarnya,”iye, beh..iye.. aye ngaku deh ah”
Beh Hamid ketawa. Salma juga ketawa.
Sementara, ternyata Minho messenger an dengan Rima..
”Rima ku.. kamu benar benar good girl,” puji Minho di messenger
”terima kasih, Minho,” rima mengirimkan text dan juga icon senyum
Appa doesn’t matter about our relationship.. I just called him,” balas Minho lagi dengan mengirim icon cinta.
“send my regard to Mr Lee,” balas Rima dengan icon senyum
“kue nya enak..itu kue cinta kita,” kirim Minho dengan icon senyum, cinta dan juga bunga
”you made it.. not me,” balas Rima juga dengan icon senyum,”ih..Minho genit,” dalam hatinya.
“I am glad..aku memakan kue cinta ini sampai full (kenyang-red)..but I am tired now.. I gotta go sleep..selamat tidur Rima ku.. mimpikan indah tentang aku ya,” Minho mengirim text dan juga icon bunga.
Rima cekikikan di depan smartphone nya,”Minho anak anak banget..pasti die buka kamus online lagi,hehehe”, lalu dia kirim,”selamat tidur, Minho.. have a nice dream ya”, dengan icon anak kecil tidur diatas bulan.
Sementara di tempat lain, di rumah sewa Kwon yun.. dia malah memegang megang kue biji ketapang itu sambil bilang dalam hatinya,”Jadi Rima sukanya hanya dengan Minho ya?kenapa tidak suka dengan ku?aku ini Cuma teman Rima ya?”