This is me....

Kamis, Januari 23, 2014

Our Resonances (part 9: Healer vs Telekinetik)

Minho masih sekitar 3 bulan lagi ada di kyouto. Hubungan dia dengan aiko menjadi renggang karena Hea Jung. Tapi Minho mencari cara supaya mereka tetap bisa bertemu.
Seminggu dalam rumah sakit, akhirnya aiko sembuh juga dan dia kembali ke sekolahnya.
Sore setelah pulang, Minho sudah menunggunya di gerbang sekolah.
”Tidak.. takut ketahuan Hea Jung..tunangan mu??,” senyum aiko
Minho menggeleng,”lelaki harusnya tidak takut dengan tunangannya,” dia malah balas senyum.
Aiko bersandar di dinding dekat gerbang sekolah. Dia masih terlihat payah, tapi harus masuk sekolah karena dia anak beasiswa, takut prestasinya terganggu.
”aku..punya ini untukmu,” Minho memberikan sebuah gelang padanya
”gelang??batu hijau?,” senyum aiko
”ini..gelang penyembuh, pelindung,” Minho memakaikan gelang itu di tangan kiri aiko.
Aiko tersenyum dan dia mengucap terima kasih.
Mereka jalan di sepanjang trotoar, tanpa mereka sadari, Hea Jung kembali mengintip mereka.
”uh..ternyata cewek itu belum mati juga.. menyebalkan,” gerutunya dalam hati
” oppa ternyata cinta sama dia..huh,” tambahnya
Mereka berjalan dan tertawa tawa.
”sekolahmu..hari ini bagus??,” Minho senyum padanya.
Hai.. ii desu.. tanoshikatta (ya,baik..menyenangkan-red),” jawab aiko. Dia senang, walau baru sembuh, sekolahnya berjalan lancar.
”Minho kun..akan berapa lama lagi di kyouto ini?,” mereka saling berhadapan
”3 bulan kurang lagi...aku enggak tahu deh..nanti bagaimana ..apa aku akan disini atau tidak,” Minho menggaruk kepalanya
”lalu..gelang ini?,” tanya aiko, masih berdiri berhadapan dengannya.
”untukmu,”senyum Minho lagi
Mereka terus jalan, malah ke toko buku, lalu jalan jalan sambil makan es krim, duduk di taman.
”ini..hadiahku untuk Minho kun..,” aiko mengeluarkan buku yang tadi dia beli, sebuah buku cerita tentang supernatural.
Minho menopang dagunya,”memang..kita akan berpisah lagi ya?”
”masing masing kita..punya kehidupan sendiri,” balas aiko. Dia menjilat es krimnya.
Minho merebut es krim itu,”aku bagi ya!,” dan ikutan menjilatnya
”eh...itu es krim ku!,” aiko berusaha merebut. Minho berdiri dan lari membawa es krim aiko yang sudah dia makan juga
Hea Jung memperhatikan dari jauh, dia melipat tangannya.
”ah..lihat saja..kamu benar benar harus berhenti nafas.. mampus kau, cewek aneh!,” gerutunya lagi

Soujiro menepuk pundak Hea Jung dari belakang.
”ah, paman!,” katanya kaget.
”maaf..paman tidak bisa bantu..sebab ayahnya anak itu juga sangat hebat,” kata Soujiro
”jangan khawatir, paman.. dia kalah dengan ku..tenaganya tidak seberapa,” balas Hea Jung, dia terlalu pede.
”lalu..bagaimana?? mereka sedang asik pacaran,” tiba tiba hea jung kesal lagi.
Mereka memang masih melihat Minho dan aiko tertawa tawa saling cerita.
”Minho..itu kan es krim ku!,” dia teriak teriak karena Minho merebut es krimnya.
Mereka makan satu es krim bersama. Minho dan aiko senang sekali hari itu, karena aiko sudah sembuh.
”Aiko chan... sebentar..,” kata Minho senyum,”kemarikan tanganmu”
Aiko memberikan telapak tangannya, Minho lalu menempelkan telapak tangannya langsung diatas telapak tangan aiko.
”aku..akan selalu bisa menangkap gelombang mu..walau kamu dalam bahaya sekalipun..jadi..aku akan selalu melindungimu”, senyum Minho
”seperti dulu lagi,” senyum Aiko.. dia serasa de ja voo dengan kondisi dahulu sebelum mereka bertemu
Minho mengangguk,”dan.. akan ada nenek sihir mengganggu kita... dia akan memberimu apel dan aku menunggu sampai kamu bangun lagi dari tidur, hehehe”
”siapa..yang akan jadi nenek sihirnya?,” aiko tertawa ringan
”Hea Jung, hahahaha,” Minho malah mentertawakan tunangannya sendiri.
Aiko tertawa kecil,”kamu..tidak boleh jahat, Minho kun..bagaimanapun..dia itu kan tunanganmu”
”aku tidak suka,” timpal Minho,”sama sekali dia bukan kriteria ku..terlalu manja dan seperti tidak bisa mengerti aku”. Dia menopang dagu.

Lalu, Minho menggeser badannya,duduk di sebelah aiko dan dia menyandarkan kepalanya di bahu aiko.
”jaman dulu..kita seperti ini tidak?? Hehe”, Minho cengengesan
”Minho kun...kapan pertama kali mengingat peristiwa yang lalu?,” tanya aiko santai. Dia masih membiarkan kepala Minho bersandar di bahunya
”sejak empat tahun...,”balas Minho singkat, dia memejamkan matanya
”empat tahun??aku bercerita pada okaasan ku,kalau aku juga suatu hari akan bertemu Minho kun...dalam usia empat tahun,” senyum aiko, tanpa menoleh sama sekali.
Minho membuka matanya,”sama dong,” dia senyum lagi.
”waktu usia empat tahun..aku dimarahi ibu ku karena meracau akan bertemu seseorang..itu kamu,” kata Minho,senyum
”sama..aku juga dimarahi ...bahkan okaasan ku membawa ku ke dokter,hihi,” balas aiko

Dia memandang aiko berlama lama.
”kenapa, Minho kun??ada yang salah dengan ku?,” aiko heran dipandang seperti itu.
Minho menggeser badannya lalu menundukkan kepalanya.
Hea Jung benar benar panas melihat pemandangan itu.
”huh... dia seperti itu saja padaku..yang tunangannya belum pernah..benar benar sialan cewek itu!,” dia benar benar marah. Dia ingin muncul dari tempat sembunyinya, tapi di cegah soujiro.
”tunggu Minho pergi,”kata lelaki itu.
Hea jung sudah mengepal ngepal tangannya. Dia kesal melihat pemandangan itu.

”grr,” dia benar benar marah.
”tunggu sampai Minho pergi,” senyum soujiro
Mereka masih mengobrol, sampai hari sudah malam.
”Minho kun..besok masih sibuk??,”
Minho mengangguk,”maaf ya..kadang...aku merasa kurang waktu..saat dulu..dan sekarang pun...rasanya aku masih jauh denganmu”
”waktu...tempat..semua bergulir,”lanjutnya. Dia kembali meletakkan kepalanya di bahu aiko.
”tapi...gelombang kita..masih tetap ada,” senyum aiko
Minho mengangguk.

”uh...!! mereka mesra banget... Oppa Minho enggak pernah begitu sama aku!,” hea jung mencak mencak kesal.
”sebentar lagi..mereka juga akan pisah,” senyum soujiro
Benar saja..
”sudah malam,”Minho berdiri,memegang tangan aiko supaya berdiri.
Mereka berjalan, mengantarkan aiko pulang.
”sampai disini aja, Minho kun,” senyum aiko
”aku...ingin antar kamu sampai depan asrama,” senyum Minho
”nanti...otoosan tahu,” jawab aiko
”ekhem,” tiba tiba ada suara dan jalan mendekati mereka
”Nakamura san,”Minho menunduk hormat.
”otoosan..kapan kesini?,” Aiko menoleh pada ayahnya.
Takuya senyum,”daritadi ditunggu ternyata disini ya?,”

”wah...gawat...Nakamura disini,” kata soujiro dalam hatinya
”kenapa, paman??kenapa mendadak wajahmu berubah?,”tanya hea jung
”musuh masa lalu ku datang lagi,” balas Soujiro
”musuh masa lalu??,” hea jung heran.

”Minho kun..kamu seharusnya pulang, kamu kan kesini kerja..bukan untuk bermain,” kata Takuya, dia berdiri di depan cowok itu
Minho menghormat,”saya..mengantarkan anak nakamura san,” dia basa basi
”ya, terima kasih,” balas Takuya singkat, tapi tidak ada rasa marah samasekali
”tempat menginapmu...jauh dari sini?,” lanjutnya
Minho menggeleng,”tidak..hanya beberapa ratus meter dari sini.. kebetulan dekat”
”mau..makan dulu bersama ku?,”pinta Takuya.
”ah...otoosan...kita memang belum makan,”aiko menggayut tangan ayahnya
”kita cari kedai ramen terdekat,” senyum Takuya.
Minho berjalan disamping Takuya.
”hey..Minho kun... kamu ini..ternyata hebat juga ya?,” Takuya berjalan lurus, tanpa menoleh pada Minho
”ah..itu kemampuan biasa,” balas Minho, merendah.
”kalau tidak ada bantuan mu, Minho kun..mungkin aiko chan sudah sangat lemah,” kata Takuya
”ah...itu biasa, Nakamura san,”balas Minho lagi, masih merendah.
”ah...Minho kun luar biasa kok,” aiko menoleh pada Minho yang berselingan dengan tubuh Takuya
”hey...pacaran kalian..bagaimana?,” Takuya iseng
Minho garuk garuk kepala,”baik baik, Nakamura san,hehe”
Aiko tidak menjawab.
”yoo.. musume (anak cewek-red) ku malu malu,hehe,” Takuya menggoda.
”otoosan,” balas Aiko singkat.

Mereka berhenti di kedai ramen dan makan.
Takuya tertawa tawa dengan Minho. Mereka cerita tentang masalah cowok dan aiko malah kebanyakan diam.
”kalau bicarakan soal Soujiro, nanti saja..jangan disini,” kata Takuya, pelan.
Minho mengangguk. Mereka pun lalu bicara tentang musik dan perkembangannya.
Setelah semua selesai, mereka pun berjalan lagi, kembali kepersimpangan tempat dekat mess aiko tinggal.

”kamu..pisah sampai sini saja ya,” Takuya menepak pundak Minho
”sampai jumpa besok, aiko chan,” senyum Minho. Dia melambaikan tangan.
Mereka berpisah. Takuya jalan bersama anaknya. Minho berbalik arah.
Tetapi.. Takuya malah berbalik arah, menoleh pada Minho.
”kenapa, otoosan??,” aiko heran.
Takuya tetap membalikkan badannya, melihat punggung Minho.
”kenapa, otoosan?,” tanya aiko lagi, heran, kenapa ayahnya memandang pacarnya.
”ada yang tidak beres...sepertinya,”gumam Takuya
Aiko lalu menghampiri ayahnya,”sepertinya biasa saja”
Takuya tiba tiba berlari ke arah Minho. Sebelumnya, dia melindungi dirinya sendiri dengan membaca mantra.
”seettttt,” dia bergerak cepat ke arah Minho. Lalu menjatuhkan cowok itu.

Minho tersungkur, dia kaget,”ada apa, nakamura san??”
Takuya menangkap sesuatu, ternyata seperti pisau kecil,”ini,” dia tunjukkan pada Minho.
Aiko berlari menuju mereka berdua,’ada apa, otoosan??”
”ada yang mencoba mencelakai Minho kun,” Takuya menunjukkan pisau kecil itu
”ini beracun,” lanjutnya lagi
Minho jadi panik,”kenapa bisa??”
Takuya melihat jenis pisau,”apakah mungkin... ini kelakuan soujiro??ini pisau kuno..pisau jaman sebelum Meiji”
”apa?,” Minho kaget dan bingung.
”Soujiro, hehe,” Takuya bergumam, lalu,”Mundur”
Dia melebarkan tangannya ke depan Minho dan Aiko

”soujiro??,” Minho bingung
Di depan mereka, ada seorang lelaki yang tidak terlalu tinggi, mungkin hanya 165cm dengan memakai hakama, baju model lama. Dialah Soujiro. Di sampingnya ada Hea Jung. Tapi tatapan matanya seperti kosong.
”Hea Jung!!,” Minho teriak,”Menjauh darinya! Dia orang jahat!”
Tetapi Hea jung tidak peduli, ternyata, dia sudah sangat dipengaruhi oleh Soujiro.

hisashiburi da, Takuya (lama enggak jumpa-red),” kata Soujiro, senyumnya tipis.
”yo!,”takuya menaikkan telunjuk dan jari tengahnya, menyapa.
”jangan suka bermain belakang, daridulu tidak berubah ubah, hehe,” lanjutnya lagi. Takuya melempar pisau kecil itu ke tanah, tepat di depan Soujiro.
”punya mu,” katanya.

Minho buru buru memblokir pikirannya. Aiko terlambat. Soujiro sudah terlebih dulu melihat matanya.
Minho memegang tangan aiko, tatapan mata aiko langsung kosong.
Minho mengeluarkan sinar biru nya, untuk membantu pacarnya itu menolak energy yang dipancarkan Soujiro.
”oh..masih kecil sudah berani melawan,” kata Soujiro datar.
”Brengsek kamu, Soujiro! Kamu sudah menggunakan Hea Jung.. tunanganku!,” teriak Minho sambil menunjuk pada Soujiro.

Soujiro langsung menyerang Takuya tanpa basa basi lagi.
Takuya menyuruh Minho mundur,”tolong jaga anakku”
Minho mengangguk, dia masih tetap memegang tangan aiko sambil mengalirkan energinya.

Tangan soujiro berubah menjadi seperti sebuah tangan monster. Takuya santai saja.
”Masih... dengan jurus lama??,” senyum Takuya, mengejeknya
”tak terasa ya... semenjak kamu menghilang dari Tokugawa,” kata soujiro
”aku..tidak berminat untuk kembali ke jaman lama.. Tokugawa atau Meiji sekalipun.. semuanya sama,” balas Takuya.
”tetapi..Kamu lah yang telah menghabisi keluarga ku...karena kamu berpihak pada Meiji,” soujiro benar benar ingat dan mengenang peristiwa bagaimana keluarganya dibantai oleh teman teman Takuya dari ketentaraan, padahal dia tidak ingin sama sekali keluarganya habis, bahkan tidak ada yang tersisa. Soujiro sangat bersedih kala itu. Dia mengira, Takuya lah yang membunuh keluarganya, padahal pasukan yang lain, yang kebetulan satu garis komando dengan takuya.
”bukan aku yang membunuh mereka,” kata Takuya.
”tetap saja.. mereka dibawah mu!,” Teriak Soujiro.

Soujiro langsung mengangkat tangannya.. tiba tiba Hea Jung juga mengangkat tangannya.
”dia gunakan anak perempuan ini supaya ada yang bantu dia untuk menyerang!,”  kata Hati Takuya
”Mundur, Minho kun!,” teriak Takuya
Hea Jung langsung menggunakan tenaga telekinetiknya. Dia mengangkat tangannya tinggi tinggi dan beberapa benda disekitarnya langsung bergerak, bergetar.
”Hea Jung..sadar! kamu telah dipengaruhi oleh orang itu!,” teriak Minho
Tapi, Hea Jung malah tertawa keras.
”hahahaha! Minho.. kamu benar benar cowok tidak tahu diri!,” katanya, matanya tiba tiba merah
”God.. she’s possessed,” kata Minho. Hea Jung memang jadi kesurupan
“tetap disini, Aiko..jangan pergi..dia mengincarmu..bukan aku,” kata Minho lagi. Dia menggenggam erat tangan aiko
Aiko sudah mulai panic. Dia sadar, sudah lepas dari pengaruh Soujiro
” otoosan..hati hati!!,” teriaknya
Soujiro dan Takuya terkesan tidak bertarung, mereka diam. Ternyata, mereka bertarung dalam alam pikiran mereka.

”Soujiro..aku sama sekali tidak ingin kita bertarung..lupakan dendam lama ini,”kata Takuya dalam dunia pikiran mereka
Soujiro malah senyum dingin,”aku..sudah lama menantikan ini, Takuya.. lama sekali kita tidak bertemu..anggap saja.. ini pertemuan kita terakhir”
”aku..sama sekali tidak menginginkannya, awal atau akhir sekalipun,” balas Takuya
Mereka saling megeluarkan energi yang bisa menghabiskan energi dalam tubuh lawan. Saling membuat tameng/perisai yang tinggi.

Sementara, Minho bukanlah X DNA dengan telekinetik dan dia harus berhadapan dengan Hea Jung yang berkemampuan telekinetik.
”Stop Hea Jung!! STOP!,” Minho berteriak. Aiko yang sudah sadar berusaha menahan benda benda yang dilemparkan Hea Jung
Mou yamete, Hea Jung! Aku yang salah..bukan Minho kun!,” teriak aiko..berusaha menahan tenaga cewek itu
Minho menggunakan energi nya...dari telapak tangannya tiba tiba keluar pusaran angin.
Dia lalu menepis tangan aiko supaya tidak usah menahan tenaga telekinetik Hea Jung
”mundur, Aiko chan..ini bagianku,”kata Minho datar
Hea Jung malah tertawa tawa.dia semakin asik menerbangkan benda benda yang dekat dengannya, ke Minho dan Aiko
Minho lalu membentuk formasi dengan memutar tangannya. Benda benda yang Hea Jung lemparkan lalu berada diputaran tangannya dan.. semua dikembalikan lagi pada cewek itu!
Hea Jung berteriak karena kepalanya tertimpuk batu yang cukup besar
”aduh!!,” dia berteriak kesakitan. Minho menghentikan perlawanannya.

”sudahlah, Hea Jung.. aku tidak marah sama kamu...tapi tolong jangan ganggu pacarku...kita putus saja tunangan ini, Hea Jung,” kata Minho
”perempuan itu bukan pacarmu..aku yang berhak jadi tunanganmu,Oppa!,” teriak Hea Jung.. wajahnya merah.. dia sangat marah..
Minho membaca mantera dan..dia melindungi dirinya sendiri dengan sinar biru bulat..
Lalu dia memeluk aiko dengan sinar biru itu...
”Hea jung..berhenti!,” Minho berteriak pada tunangannya itu.
Hea jung tetap saja menyerang mereka berdua..
Minho semakin kuat melindungi aiko yang dia peluk, dengan sinar birunya...
Walau banyak benda yang melayang menyerang mereka dan aiko sangat takut sekali, tetapi selaput biru Minho bisa melindungi mereka.
Minho sama sekali tidak menyerang, dia hanya membela dirinya dari banyak serbuan lemparan barang barang dan energy dari Hea Jung yang sudah marah.
”Terus lempar, Hea Jung! Aku benar benar membencimu!,” teriak Minho.
Dia hanya membela dirinya supaya tidak terluka

Sementara itu, Takuya dan Soujiro masih berperang dalam dunia pikiran.
Mereka masing masing mengeluarkan senjata nya, saling beradu pedang panjang (katana).
Dentingan dentingan pedang tidak terdengar memang dalam dunia nyata. Tapi mereka berperang dalam pikiran, dunia matrix.
”ciiiiiiitttt..........trang! trang!,” kedua katana saling beradu
Soujiro tertawa tawa,”hahahahaha..ternyata kamu masih hebat sekali, nakamura san!”
Dia lalu menendang Takuya sambil tetap menyerang dengan pedangnya, Takuya mengelak.
”uh,” dia hampir saja jatuh kena tendangan Soujiro.
Takuya pun mundur, lalu mengeluarkan jurusnya yang lain.
Dia membaca mantra, lalu keluarlah sinar dari katana nya.
”oo... masih jurus lama,” kata Soujiro, dingin.
Soujiro pun juga membaca mantranya dan pedangnya pun berubah menjadi panas dan berapi.
Mereka kemudian saling serang lagi.

Minho masih tetap bertahan, selaput perlindungan dirinya makin besar dan lebar.
”Hentikan, Hea Jung.. atau kamu akan celaka! Hentikan!,” Minho masih berteriak teriak.
”Minho kun...yang dia mau itu aku.. jadi.. lepaskan aku!,” aiko teriak padanya, minta dilepaskan
”jangan bodoh.. energy lemparannya besar.. kamu sama sekali tidak bisa menandinginya!,” teriak Minho, sambil masih memeluknya.
Minho lalu berdiri tegak..
”Hea Jung! Sekali lagi aku katakan.. tolong hentikan!,” teriak Minho. Aiko berada di belakangnya.
Hea Jung malah tertawa tawa.
”hahahahaha.. ternyata... kamu juga sama saja dengan cewek sialan itu, Oppa!,”
”enggak, Hea Jung! Kamu salah faham.. aku memang tidak suka dengan kamu.. tapi aku enggak benci sama kamu!,” teriak Minho lagi
Hea Jung melempar besi yang tajam ke mereka. Minho sigap meninggikan pelindungnya. Besi itu pun terlempar.
”Hea Jung... hentikan.. kamu akan celaka sendiri!,” teriak Minho. Dia tidak bisa lagi mengontrol energy nya yang semakin besar.
Hea Jung makin melawan. Dia mengeluarkan energy nya.. mencoba melempar Minho dan aiko.
’hea jung! Kalau kamu ingin aku.. hentikan.. jangan celakai Minho kun!,” teriak aiko
”kalian sama saja!,” teriak Hea jung. Dia berkali kali mengeluarkan energinya.
Minho dan aiko lalu jatuh, karena tenaga nya Hea jung memang sangat besar.
Mereka mundur sampai jatuh.
Minho buru buru bangun untuk menahan energi Hea Jung yang berusaha melemparkan energinya yang makin membesar.

Hea Jung mendekati Minho dan aiko..dia ingin mengangkat aiko dan menjatuhkannya.
Minho buru buru menarik tangan aiko yang mulai diangkat tinggi tinggi oleh Hea Jung, tanpa menyentuhnya sama sekali.
Dari tubuh Minho masih keluar energi yang berwana biru.
Minho berusaha bangun.. dia sendiri sudah mulai lelah dengan energi yang banyak dikeluarkan.
”aku mohon, Hea jung..ini demi kebaikanmu sendiri,” kata Minho. Dia lalu melepaskan tangannya dari aiko dan malah memeluk Hea jung.
Hea Jung masih sangat marah. Energi nya panas, merah, berapi.
Aiko terlempar. Dia terjatuh.
Minho memeluk Hea jung berusaha menyembuhkan nya.
”sadar, hea jung!,” teriak Minho
Energi Minho dan Hea jung beradu. Minho mengalirkan energinya supaya Hea Jung tidak lagi menyerang aiko dan dirinya.
Hea jung masih mengeluarkan terus energinya.
Aiko berteriak,”Hea jung..tolong.. Minho sudah sangat lelah”
Minho memang benar benar telah lelah, dia sudah mulai kehabisan tenaga.
Hea Jung masih terus marah. Dia lalu melempar Minho.
”uh!!,” Minho mengeluh kesakitan. Dia tetap bangun lagi cepat cepat dan memeluk Hea Jung.
Minho lalu mengeluarkan energinya yang sudah benar benar terkuras.
Hea Jung masih memberontak, dia lalu melempar Minho lagi.
Minho pun terseret mundur dan terjatuh untuk kedua kalinya.
Aiko lalu berusaha melawan Hea Jung. Mereka saling beradu energi untuk saling menjatuhkan satu sama lain.
”hentikan, Hea Jung.. kita bisa mati!”, teriak Aiko.
”kamu yang akan mati, hahahaha!,”balas Hea jung. Dia mengeluarkan lagi tenaga nya yang paling kuat. Mengangkat aiko dan Minho sama sama.
”Mati saja kalian! Hahahaha,” Hea Jung tertawa tawa keras.

Minho lalu berusaha berontak. Lehernya yang merasa tercekik berusaha dia legakan sendiri. Hea Jung kalah energi. Minho terlepas dari energi telekinetiknya Hea Jung. Dia jatuh.
”aku bosan, Hea jung!,” teriak Minho.
Lalu Minho membuat formasi pada tangannya, seperti menghimpun energi dari telapak tangannya, dan dia dorong telapak tangannya itu.
”Makan ini, Hea Jung!,” dia kesal sekali.
Sebuah bola energi yang besar terlempar dari tangan Minho, menyerang Hea Jung
”sreeeeeeeeeekkk!!!,” hea jung terlempar,”brukkkk!!”
Minho lalu jatuh terduduk. Dia lelah.
Aiko bukan menjauhi cewek itu yang sudah dilempar Minho dengan tenaganya, tapi malah menghampiri.
Hea Jung tertelungkup.
”Hea jung... kamu..baik baik saja kan??,” tanya aiko. Dia melihat hea jung muntah darah akibat serangan Minho.
Minho berusaha bangun, lalu dia menghampiri mereka berdua.
”Minho kun...tolong dia.. dia luka!,” teriak aiko pada Minho
Tapi Minho malah diam saja, berdiri di depan mereka berdua.
”Minho kun...tolong dia,” pinta Aiko lagi.
Hea jung batuk batuk darah. Dia memegang mulutnya.
“Oppa Minho…sakit…tolong aku,” katanya lirih.
Minho diam saja. Masih berdiri di depan mereka.
Aiko malah sibuk mengelus elus punggung Hea Jung.
”bertahanlah, Hea Jung..,” katanya
”Minho kun..tolong dia,” lanjut aiko lagi
Hea jung makin muntah darah, semakin banyak. Minho malah melihat lihat saja.
”Oppa.. aku ..minta maaf..,” kata hea jung, dia menangis,”tolong aku..uhuk..uhuk”,batuknya terus mengeluarkan darah dan muntah darah.
”Minho kun..aku mohon..tolong dia,” Aiko malah memeluk kaki Minho,”dia bisa mati kalau begini terus”
”biar,” balas Minho singkat, masih berdiri
Hea jung muntah darah terus...akhirnya, dia pun ambruk.
”Hea jung!! Bangun!!,” aiko menggucang guncang tubuh Hea jung.
Hea jung diam saja..Minho masih tetap berdiri, memandangnya.
Sementara aiko mengguncang tubuh hea jung dan meminta Minho menolong tunangannya itu.


Bersambung ke part 10...