“jadi..anak
bapak sudah hilang semenjak 1 minggu yang lalu?,” kata polisi yang sedang
mengetik laporan orang hilang
Beh
Hamid nunduk,”iye, pak.. “, lalu dia bersikap biasa lagi,”eni fotonye,” dia
menunjukkan pada polisi foto close up nya Rima
Taufiq,
anak tertua beh Hamid lalu memberikan informasi tentang adiknya yang hilang
itu, semua ciri cirinya di ceritakan,
mulai kapan hilang, saat hilang pakai baju apa dan membawa tas yang
isinya baju semua.
“Nanti
akan kami umumkan dan coba sebarkan di setiap kantor polisi seputaran wilayah
kabupaten, pak.. kami berusaha bantu,” kata pak polisi itu
Beh
Hamid dan Tafiq mengucapkan terima kasih, lalu mereka pulang.
Sampai
di rumah, Beh Hamid temukan Salma, isterinya masih bengong dan sedih anaknya
gak kembali juga..
“Beh.. Rime deketnya ame sape??,” Tanya
Taufiq
”sama si muke kotak Minho.. boss nye.. orang korea.. die nyang pacaran ame adek
lu,” kata beh Hamid
”babeh tau dimane rumahnye?,” tanya Taufiq
lagi
”gue Cuma tau kantornye aje,” balas beh
Hamid
”besok .. kite samperin, beh.. baek baek
kite samperin.. sape tau die tau dimane si Rime,” kata Taufiq lagi
”bawaan babeh mau gorok ntu orang kalau
amprokan,” balas beh Hamid lagi
”sabar, beh.. pan kite gak tau si muke
kotak ntu jahat atau enggak ame si Rime.. nyang namanye pacaran wajar beh..
hari gini pegang pengangan mah..,” kata Taufiq mencoba menenangkan hati ayahnya
”wajar dari hongkong.. adek lu tu dateng
udah berantakan.. langsung ngomong ke gue minta ampun ampunan..,” balas beh
hamid, wajahnya sedih juga ingat dia gebukin anaknya sendiri
”tapi kan babeh gak tahu aslinya seperti
apa sebenernye.. babeh main gebukin die aje.. ,” taufiq menyesal juga,”aye
yakin.. Rime kagak salah, beh.. dari kecil aye tau... die kagak pernah genit
ame lelaki.. due kali pacaran aje.. mana pernah die macem macem? Kita tanya si
muke kotak ntu baek baek besok.. ,”
”gue anterin lu besok,” balas beh Hamid
singkat
”kalo babeh takut panasan.. babeh gak usah
ngomong.. aye aje yang ngomong ame si muke kotak ntu,” kata Taufiq lagi
”die ngomongnya basa inggeris.. lu ngarti
kagak??,” tanya beh Hamid, takut anaknya gak bisa menghadapi Minho yang bisanya
bahasa inggris
”tenang, beh... gini gini pan aye pernah
kerja di kapal pesiar.. bawa bule bule,” jawab Taufiq,”besok kite ke sono..
apapun jawaban ntu muke kotak”
”she’s really depressed,” kata dokter
psikiatri,”saya akan berikan obat ini selama 2 minggu.. kemudian silahkan Nona Rima datang lagi ke sini 2
minggu kemudian, kita akan membahas lagi perkembangannya,”
Minho bilang kalau dengan hari ini,
pacarnya itu diam sudah 1 minggu. Dia hanya diam saja, tidak bicara atau minta apapun. Tetapi kemarin dia
sempat keluar air matanya.
”well,
actually, Mr Lee.. there is still hope.. because when you informed me she
cried.. it means that she still aware.. not 100% depressed,” balas dokter
psikiatrinya, meyakinkan Minho kalau Rima bisa
sembuh dari depresi nya
”see.. Rima sayang? You are gonna be
okay,” kata Minho bicara padanya, Rima tetap diam saja, tatapan matanya masih
kosong dan seperti tidak mengenal siapapun
Dokter psikiatri senyum pada Rima,”bu Rima
akan cepat sembuh.. selama
masih bisa tahu apa itu air mata, atau sedikit senyum pun..akan bisa sembuh”
Minho mengenggam tangan Rima erat erat. Mereka pulang ketika konsultasi sudah
cukup lama dan mengecek semua kemajuan.
Sewaktu di jalan, Minho bertanya pada
Suryanto, supirnya, apa ada staff yang menanyakan tentang Rima.
”ada, Mister.. pak Yudha bertanya,
Mister.. kenapa Non Rima tidak masuk kerja juga sampai saat ini,” Suryanto
bicara dengan bahasa indonesia yang baku, agar Minho ngerti.
Minho berfikir,”terima kasih.. i will tell
him that she’s quit from work suddenly without any long process,” Minho akan
bicara dengan Yudha kalau Rima dikatakan berhenti mendadak sebelum sampai
bilang pada Yudha
”tolong.. jangan katakan.. semua ini,”
lanjutnya lagi pada Sur.. berharap, tidak ada yang tahu apa yang telah terjadi
pada pacarnya itu
”Baik, Mister,” balas Suryanto
Sampai di rumah, Minho masih mengajak
ngobrol pacarnya itu di ruang tamu. Seperti Minho sedang bicara berdua, padahal
dia ngobrol sendirian.
Sum dan Sur di dapur, sekalian Sum memberi
makan suaminya itu.
”Kasian ya, mbak Rima.. tapi aku heran
juga.. ternyata Mr Lee bisa setia,” bisik Sum pada Sur.
”ya..emang kamu pikir setia itu Cuma aku
sama kamu doang?,” senyum Sur.
”hehe..si Mas,” balas Sum,”yang satunya
ganteng.. yang satunya cantik..kalau dipikir.. mereka memang sepertinya dulu
udah keliatan kok suka sukanya..inget ndak.. waktu di puncak??”
”iya..,” balas Sur,”aku wes nebak..si
Mister nya suka duluan karo si mbak,”
Tak berapa lama, dia memanggil Sum untuk
menemani Rima. Sum pun
datang, ternyata Minho mendapatkan telepon dari ayahnya.
(teleponnya diterjemahkan dalam bahasa
Indonesia saja ya.. bahasa Korea nya Aiko cekak banget, hehehe).
”bagaimana perkembangan usaha kita,
Minho?,” tanya ayahnya
Minho bercerita kalau semuanya berjalan
lancar. Dari usaha otomotif yang kemarin sempat bermasalah, laporan auditnya
sudah lengkap diselesaikan untuk cakupan satu tahun. Begitu pula terakhir
dengan laporan rencanan tahunan. Dan untuk baby food manufacturing yang baru,
Kwon dan dia sedang merencanakan promosi dalam membuat seminar, dan minta ayahnya
menyetujuinya mengambil satu dokter anak khusus dari Korea supaya bisa menarik
konsumen lebih unik lagi.
”bukankah itu rencana sekretarismu, Rima?,”
tanya ayahnya. Minho mengangguk.
”lantas.. kemana dia setelah kamu pecat?,”
tanya ayahnya lagi.
Minho diam sejenak, ayahnya langsung tahu,
pasti ada masalah dengan anaknya.
”ada apa?,” tanya ayahnya. Tapi Minho
mengelak, dia berbohong kalau dirinya sama sekali tidak tahu sekarang Rima
dimana.
”aku tidak menyangka semua terjadi seperti
ini,” kata ayahnya
Minho mengangguk,”iya, Appa.. aku benar
benar minta maaf atas kejadian ini.. mohon Appa maafkan aku,” , Minho
berbohong, dia sendiri padahal yang membawa Rima ke rumah sewanya untuk dia
rawat beserta para pembantunya.
”apa..sama sekali mereka tidak mempertanyakan
mu? Keluarganya?,” tanya ayahnya
Minho menjawab tidak tahu.
”kamu katakan.. keluarganya sangat
strict?? Kenapa sama sekali tidak ada pernyataan protest?,” ayahnya benar benar
heran
Minho lagi lagi berbohong,dia bilang tidak
tahu sama sekali. Sejak peristiwa itu, kata Minho, tiba tiba keluarganya tidak
lagi ingin membahas itu.
”Jadi..apa kamu masih minta aku merestui
kamu nekat menikah dengan dia?,” kata Ayahnya, dan tertawa.
Minho berfikir,”sepertinya, Appa tidak
setuju,” katanya dalam hati.
”apakah.. Appa masih berfikir tidak
setuju?,” tanya Minho pada ayahnya sendiri
Ayahnya justru bertanya balik,”apa..aku
menunjukkan tanda tidak setuju ketika dia juga datang ke sini?”
”bukan begitu, Appa.. aku minta maaf..
hanya saja.. aku benar benar cinta dan juga membalas budi.. apa yang sudah dilakukannya untuk kebaikan
perusahaan ini,” kata Minho.
”oh..jadi motivasinya selain cinta.. juga
ada budi?,” tanya ayahnya
Minho mengangguk,”aku mohon maaf,
Appa..tapi begitulah..aku tidak bisa melepas budi”
”tidak mudah memang untuk melepas budi..
,” kata ayahnya,”tetapi.. sekali lagi..
bahwa menyatukan dua hal yang sangat jauh berbeda juga bukanlah hal yang
mudah”.
Minho berusaha menangkap maksud ayahnya yang
terkesan masih tidak setuju.
”apa...aku harus lepas dari tanggung
jawab.. setelah aku menidurinya?,” Minho tahu dia tidak melakukannya dan dia
tidak merasa melakukan hal yang buruk pada sekretarisnya itu.. dia mencari
alasan supaya dia bisa bertanggung jawab dengan menikahi mantan sekretarisnya
itu.
”berfikirlah, Minho,” kata ayahnya,
singkat. Lantas ayahnya mengalihkan perhatian nya membahas tentang kedatangan
pamannya yang akan menjadi direktur operasional dan finance, sementara Kwon dan
Minho tetap tidak berubah posisinya.
Minho agak takut juga ..takut ketahuan oleh
pamannya itu bahwa dia menyembunyikan Rima di rumahnya.
”Kapan.. paman akan datang, Appa?,” tanya
Minho, serius
”dua minggu lagi,” balas Ayahnya,”pastikan
kamu sediakan semua fasilitas untuk beliau.. dia akan full kerja untuk kalian
dan akan bimbing kalian,”
”baik,” balas Minho singkat. Dia berfikir,
kalau Rima tidak boleh sama sekali terlihat oleh pamannya di kemudian hari. Dia
curiga ayahnya pasti bercerita tentang hubungannya dengan sekretarisnya itu.
Setelah selesai panjang lebar dia bicara
dengan ayahnya, Minho kembali menghampiri Rima. Dia kembali mengajak pacarnya
itu ngobrol walau Rima hanya menanggapi dengan diam saja.
”I
ever told you that my uncle, will come here..and.. after 2 weeks, he will come
here,” kata Minho ramah pada Rima. Rima yang diajak
ngobrol hanya menatap kosong saja.
“all
your plans are proved now, Sayang,” Minho
memuji Rima yang dulu banyak mengajukan usul padanya dan kemudian bisa
dilakukan satu per satu.
“I
am proud of you, Rima..,” Minho terharu.. dia
keluar air matanya. Dia banyak mengingat bagaimana sekitar 6 bulan
sekretarisnya itu banyak membantunya bekerja, cepat, banyak ide, banyak
kesuksesan yang dia capai walau masih ada rintangan sana sini, tapi berkat
bantuan Rima, semuanya jadi terasa ringan.
Minho
lalu memegang tangan Rima dan meletakkan tangan pacarnya itu diatas kepala Minho , seperti Rima yang mengelus elus kepalanya.
“you
must be healed, Rima… you must be healed,” dia berharap pacarnya itu akan
sembuh. Minho masih memegang tangan Rima yang
dia elus eluskan ke wajahnya sendiri.
“I
beg you.. please heal for me,” katanya lagi, berharap Rima harus sembuh.
Ternyata,
Rima mengeluarkan lagi air matanya, Minho
menghapusnya pelan pelan.
Lalu
Minho memegang kedua tangannya, dia mendekatkan wajahnya ke kedua tangan Rima, menggenggam
erat tangan itu.. dan air matanya
jatuh di genggaman tangan Rima.
“I cant stand.. i cant stand to see
you like this.. we must go through this suffer,” keluh Minho .
Dia berharap semua akan cepat
berlalu dan selesai dengan baik.
Rima diam saja. Minho menghabiskan
ceritanya malam itu sampai larut di samping Rima. Sampai dia ketiduran dan Sum
pun membangunkannya
”How’s she?,” kata Kwon di minggu pagi
itu. Mereka olahraga di taman khusus kompleks.
”last
time she just rolled her tears..cried deeply wounded,” kata Minho .
Menceritakan bahwa Rima Cuma bisa
nangis pelan dan dalam, tidak bersuara.
”poor she is...kasihan,” kata Kwon.
”tidak ada orangtuanya yang
datang?,”lanjutnya lagi
Minho menggeleng.
”umm...perhaps
they will come to office and ask.. where she is now…,” balas Kwon lagi
“but..
I wont tell them.. I am afraid that she will be more depressed,” balas Minho . Dia enggak mau beritahu keluarga Rima andai mereka
datang ke kantor, supaya pacarnya itu tidak tambah depresi.
Kwon
menepuk nepuk pundak Minho ,”part of
responsibility… I like it!”, dia senang sepupunya mau bertanggung jawab
mengurus pacarnya itu.
“but
then.. our trouble will come again…,” kata Minho .
Kwon
bertanya,apa itu? Minho menjawab..bagaimana
Rima kalau paman mereka datang?
Akhirnya
Kwon berfikir juga, bagaimana mereka menyembunyikan ini untuk sementara.
“umm…
sounds so difficult,” gumam Kwon sambil mereka jalan menuju rumah sewa mereka
“tapi.. begini saja..,” lanjutnya
Minho menoleh.
”dont
let uncle come to your rent house,” kata Kwon
Kwon
jadi bingung juga, lalu,”do you.. please if you put her on mental hospital??”
Minho kaget dengan ide Kwon,”stupid Kwon
yun!” dia marah.
”i’d
better play run and hide with uncle,” lanjutnya lagi.
“Lalu..bagaimana?,”
Tanya Kwon lagi,”tidak mau menaruh dia di rumah sakit jiwa?”
Bagi
beberapa diantara rakyat Korea ,
memiliki orang terdekat yang ditaruh di rumah sakit mental/Rumah sakit jiwa
memang dianggap mengerikan dan aib, jadi begitu pula dengan pikiran Minho .
“ya.. aelasseo
(ok-red), Lee Minho.. anggap saja tadi itu ide gila sesaat,” balas
Kwon..,”mian haeyo (sorry deh-red).”
Minho masih manyun pada sepupunya itu. Mereka
jalan pulang dan ke rumah Minho.
”Rima.. aku datang loh,” kata Kwon ramah,
seolah olah Rima bisa bicara. Mereka duduk di halaman, berjemur matahari yang
cerah.
”has
got her breakfast, Sum?,” kata Minho , apa
pacarnya itu sudah sarapan pagi atau belum
“tidak mau, mister.. enggak tahu kenapa?,”
jawab Sum, bingung
”Tidak mau?,” Minho bingung. Sum
mengangguk.
”you
go taking a bath.. perhaps she will eat if you eat together,” kata Kwon
“oh..,”
balas Minho singkat, lalu dia pun mandi. Kwon
ikutan numpang mandi dan juga sarapan di rumah Minho .
Setelah selesai, mereka pun duduk sarapan
pagi.
“feed her,” kata Kwon, supaya Minho
menyuapi Rima.
Dan benar saja.. dia mau makan!
”Hananim
gomaseubnida (syukurlah Tuhan-red)... she actually looks for your
attention,” Kwon cengar cengir lihat sepupunya menyuapi pacarnya itu
“do
you still remember about Hananim in this case?”, Minho
nyindir Kwon, kenapa dia sebut nama Tuhan kalau sudah repot.
“stupid
Minho .. I still have religion,” balas Kwon
santai.
“so..
Lee Minho is actually very responsible man.. gentleman..,” kwon entah memuji
atau menyindir.
“ini..antara cinta dan budi,” balas Minho
”cinta.. penderitaan itu tiada akhir.. dan
budi itu berhubungan dengan karma,” balas kwon, seolah olah dia faham tentang
karma,”and.. sacrifice is a must in every love condition.. so.. it will
create unconditional love”, dia ceramah tentang pengorbanan cinta.
”ibdagchyeo.. ,”balas Minho
singkat,kesal. Kwon cekikikan.
“psychiatry
said that.. she has chance to heal again,” lanjut Minho
lagi.
Kwon
lalu berbicara soal kalau memang paman mereka datang, biarkan saja dia diurus
Mulyani, pembantunya. Dia yakin Mulyani bisa merawatnya.
“ya...
white lie is okay,” balas Kwon enteng, dia ternyata menyetujui bohongnya Minho ke depannya.
“well..so..do
you have any intention to go to Pak hamid’s house?,” Kwon malah bilang apa dia
mau main ke rumah beh Hamid atau gak
“do
you ever think that.. he might come to office?,” Kwon pikir, kemungkinan beh
Hamid akan datang ke kantornya mereka dan bertanya tanya soal anaknya.
“don’t know,” balas Minho, mengangkat
kedua tangannya sebahu.
Sementara,
beh Hamid sibuk mencari cari anaknya lewat bantuan kedua anak lelakinya, Taufiq
dan Hasan.
“anak gue.. Rime.. lu kemane?? Babeh
kangen ame lu.. babeh nyesel banget gebukin dan ngusir elu.. maafin babeh ye?,”
beh Hamid ternyata bisa nangis juga
”gue mau pulang aja ke rumah enyak gue,”
kata Salma. Dia udah bawa tas gede.
”pulang dah lu.. gue udah males ngurusin
ni rumah kalo kagak ade si Rime,” ujar beh Hamid cuek, masih matanya sembab
”kagak boleh gitu, Nyak.. beh.. kita
usahain dulu...ntar kalu enyak ma babeh ujug ujug kayak begini main pulang bae
sana sini.. nyang ade rumah tangga kite ancur ancuran,” kata Hasan, anak yang
tertua
”babeh lu tuh.. dah salah.. gue yakin adek
lu kagak salah ape ape..die maen gebukin aje tu anak!,” Salma langsung nyap nyap (marah marah-red), menyalahkan
suaminya
Beh Hamid diam saja, lalu,”iye..gue ngaku
salah”
”kite dah sebarin seluruh lembaran sampe
cibinong, cikarang sampe jonggol, beh.. kite emang masih lom tau kemane si Rime
pegi nye..sabar aje, Nyak.. Beh.. bedoa aje.. mudah mudahan Allah lindungin
Rime,” lanjut Hasan lagi
”Lu sih.. anak maen gebuk aje..!,” Salma
masih menyalahkan beh Hamid.
”udah Nyak..udah.. semuanye dah terlajur..
mau begimane lagi?? Apa iye.. mau di seselin trusan?? Besok pan kite mau pegi ke perusahaannye si muke
kotak ntu..,” kata Taufiq.
”sape tau.. Tuhan kasi jalan.. pan kita
cume usaha, Nyak.. Beh,”
lanjut Hasan lagi
”enyak nyesel.. si babeh pake ngusir
ngusir si Rime.. lu bayangin.. dah semingguan lebih.. kemane anak gue?? Takut
dicelakain orang orang.. lu pan tau.. makin banyak aje orang jahat dijalan,”
Salam nangis ingat anaknya diusir paksa suaminya sendiri
Beh Hamid nangis lagi ingat peristiwa
itu..
”apa..beneran kamu mau ajak dia jalan
jalan?? Dia kan masih depresi, Minho,” Kwon bingung sama rencana gila Minho
yang pengen ajak pacarnya jalan jalan.. dia bisa jadi masih terus
bengong dan diam saja
”just
try if you dont know what life would be,” balas Minho .
“si keras kepala Minho,”gerutu Kwon. Dia memang susah akur dengan sepupunya
itu, seperti Tom dan Jerry.
Minho menuntunnya masuk ke mobilnya.. Kwon
duduk di bagian belakang.
Sepanjang jalan, mereka bicara soal
pekerjaan dan terapinya Rima.
Minho sepanjang jalan beberapa kali
menoleh pada pacarnya itu dan senyum.
Kwon iseng batuk batuk dan seperti biasa,
Minho suka manyun kalau sepupunya itu suka godain dia.
Mereka jalan ke sebuah pertokoan yang
cukup elit.
”are
sure..kamu bisa membawa dia jalan, Minho ??,”
Kwon agak ragu
”doubt
with my ability, Kwon??,”Minho sensitive
dianggap tidak bisa mengatasi situasi kalau pacarnya bisa saja dia ajak jalan
jalan.
Rima
yang sudah didandani sederhana dan cantik oleh Minho pun tetap dibawa Minho jalan jalan..mereka lalu keluar dari parkiran mall..
Mereka jalan bertiga masuk mall, Minho berusaha santai.. dia menggenggam
tangan Rima seperti mereka lagi pacaran di mall.. Minho senyum senyum padanya,
dia menurunkan jilbab Rima sedikit supaya tidak terlalu terlihat seperti orang
yang berjalan dengan melamun.
Mereka masuk sana sini toko walau hanya iseng iseng saja. Kwon ikut ikutan,
jalan disamping Rima.
”kamu super
confident banget Minho ,” gumam Kwon
“I just want her
to know outside her world,” balas Minho . Dia
ingin pacarnya tidak hanya dirumah yang mungkin bisa membuat dia tambah depresi
karena ruang yang dilihat itu itu saja.
“here is, Rima
sayang.. I used to buy your birthday present..let’s come inside,” Minho menarik lembut Rima ke sebuah counter tempat dia
dulu membeli kado baju ulang tahun untuknya.
“ini toko yang
dulu aku membuntuti Minho ,” kata Kwon dalam
hatinya
“well..excuse
me, Miss.. ada.. scarf?,” Minho ramah bertanya
pada cewek counter,apa ada yang jual kerudung atau tidak (orang luar kebanyakan
menyebut kerudung dengan scarf, kain yang menutupi kepala).
Kwon berdiri
disamping Rima, dia sebenarnya agak khawatir dengan orang tahu bahwa pacarnya
Minho itu lagi depresi, tapi dia juga enggak habis pikir kenapa Minho nekad bawa dia jalan jalan.
“ini..sayang..cocok tidak?,” Minho bicara seolah Rima sadar diri.
Cewek penjaga counter agak bingung juga akhirnya, tapi Kwon ambil suara,
mengalihkan,”sepertinya cocok loh.. skin colornya kan..tidak terlalu fair juga,”
”Okay..,” kata Minho, lalu dia menoleh pada cewek penjaga counter,”I’ll
take this one,” senyumnya pada cewek itu, dia jadi membeli.
Mereka pun keluar setelah membayar.
Lalu setelah selesai mereka belanja keperluan, terutama keperluan Minho
soal baju dan parfum, mereka pun makan di restaurant Mall..
”on the corner,” kata Minho, minta duduk di pojokan.
Selagi mereka menunggu makanan datang, Kwon dan Minho ngobrol ngobrol dalam
bahasa Korea dengan topik pembicaraan pekerjaan Kwon yang akan semakin
bertambah dan repot, Kwon butuh sekretaris baru, karena ternyata justru Minho
pikir ayahnya mempercayakan pabrik baby product padanya untuk operasional,
ternyata pada Kwon. Sementara Minho sebagai direktur utama fokusnya tetap pada
keseluruhan kegiatan, tidak Cuma satu, jadi Kwon yang memegang kunci
pengembangan dua pabrik, kimia dan baby foods manufacturing itu.
Sampai makanan datang, baru mereka menghentikan pembicaraan dan makan.
”are you sure? Nanti dilihat orang.. kamu menyuapi dia,” bisik Kwon
”like i care, Kwon,” balas Minho cuek, dia enggak peduli orang orang disana
bakal melihat seperti apa.
”well.. stubborn Lee Minho,”gumam Kwon. Dia pun santai makan, pelan pelan.
Minho benar benar cuek menyuapi pacarnya..
”this is vegetables.. you must like it,” senyumnya pada Rima, menyuapi dia
supaya makan sayur yang dicampur dengam bumbu kacang dan minyak wijen korea.
”very devotee Minho,” Kwon meledeknya atau memujinya, tapi ekspresinya
seperti antara keduanya.
”dagchyeo..dagchyeo... (diam
ah..berisik banget-red).,” Minho menggerutu lagi pada sepupunya.
Ternyata, ketika sudah beberapa suapan.. tangan Rima refleks menggenggam
pergelangan tangan Minho.. dan.. menggeleng!
Minho kaget bercampur senang, begitu juga Kwon.
”she’s getting better.. she refused you to feed her again,” kata Kwon
“ah.. Hananim gomaseubnida,” kata
Minho senang.. dia lalu mengelus elus pipi Rima
Ade beberapa cewek yang lagi makan melihat mereka.
”sssttt.. cowoknya tu cewek romantis amat.. ngiri dah gue,” bisik salahsatu
dari mereka
Kwon sadar sepertinya mereka dibicarakan. Tapi Minho masih saja cuek, dia
senang dengan perkembangan pacarnya.
”kamu.. kasih dia obat apa?,” tanya Kwon
”doc gave her
anti depressant..not too high doses, but i guess it’s okay... ,” balas Minho . Dia senang obat anti depressant nya bekerja dengan
baik.
Esok paginya.. seperti biasa, Minho pamit pada Rima lalu berangkat kerja..
Minho kaget.. ternyata beh Hamid dan anaknya datang ke kantor!
”what are they
gonna do to me? Searching for Rima?,” kata Minho
dalam hatinya
Lalu dia menelepon Kwon dan mengabarkan itu, sebelum beh Hamid dan Hasan
naik.
Kwon hanya menjawab, santai saja..dan bilang saja Rima enggak ada dengan
Minho.
”Morning, Mr Lee,” kata Hasan, ramah
Minho ramah dengan mereka,”bapak babeh.. selamat pagi,” dia menunduk hormat
pada keduanya
Hasan langsung memperkenalkan diri kalau dia adalah kakak tertuanya Rima.
”I’ve already
known from my father that.. you are his lover, Mr Lee,” kata hasan basa basi
awal
“just call me Minho .. I am okay to be called as Minho,” balas Minho ramah
“perhaps you’ve
already known also.. about the disappeared Rima,” kata hasan. Dia berharap
Minho tahu kalau Rima hilang, padahal Minho
sendiri sudah sangat tahu.
“yes… ,” Minho berdiri, lalu menunduk hormat pada keduanya,”saya.. minta
maaf.. actually i and her really didnt do anything at all.. we didn’t sleep.. we didn’t
make love.. please believe me, Bapak babeh.. as you ever told me about that
strict tradition.. then I tried to respect her,”
Hasan belum tahu
apa yang terjadi sebenarnya, lalu dia minta Minho
menjelaskannya. Minho menjelaskan duduk
perkara apa yang terjadi malam dan pagi itu..dan mereka benar benar tidak
melakukan…dan Minho heran, kenapa Rima tiba tiba kabur, dia berdalih, dia
dengan sepupunya, Kwon Yun juga mencari Rima, tapi tidak ketemu.
“after that
incidence, she never comes here nomore..,” kata Minho
Hasan menarik
nafas..dia merasa putus asa dengan apa yang dijelaskan Minho .
“aye
ngerasa..emang Rime kagak salah, Beh…aye tau Rime kayak ape, beh..dari kecil
sukanya curhat ame aye,” kata Hasan.
Beh Hamid
mendadak sedih lagi,”Ya Allah..dimane anak gue satu ntu??nyesel gue ngusir die”
“udah lah, beh..
mungkin emang udah waktunye di ikhlaskan kalau dalam sebulan ke depan enggak
ketemu ketemu juge,” kata Hasan
“gue nyesel bener, San,” balas beh Hamid lagi.
”you know Bapak
Babeh.. i am sad to hear about this.. I am sorry,” kata Minho
Tapi beh Hamid mendadak malah
menarik kerah leher Minho,”gara gara elu, Muke kotak! Anak gue jadi ilang!!
BRENGSEK EMANG LU,MINHO! LAKI KAGAK TANGGUNG JAWAB LU!!,”
Hasan berusaha menarik beh Hamid, memisahkan..supaya Minho enggak di pukul
ayahnya,”beh.. Udah beh.. kite dah janji ke sini baek baek, Beh”
Beh Hamid geram, Minho diam saja. Lalu Hasan tetap berusaha melerai ayahnya
dan akhirnya beh Hamid tidak menarik kerah leher Minho lagi.
”dah, Beh.. kita pulang aja.. percume kite kesini..kagak dapet petunjuk..,”
kata Hasan. Lalu dia pamit pada Minho.
Sampai mereka
keluar ruangan,Minho diam... dia menghela
nafas..
”your daughter
is with me, bapak Babeh.. but I wont giver her to you”. Minho
akan tetap bersikeras tidak menyerahkan Rima pada keluarganya.
Tina dari ruangan sebelahnya mengintip,”hehe..rasain aja mereka.. sukurin..
lega banget rencana gue nyingkirin si cewek munafik itu dah selesai..tinggal
gue pedekate in si Minho, hohoohoho”, katanya dalam hati.
Lalu Minho memanggilnya supaya menjelaskan, apa pekerjaan dia hari itu dan
jadwal hari itu.
Tina masuk ke ruangan Minho dengan ramah.
”ini.. Mr Lee..yang harus ditanda tangani,” katanya duduk.
Minho bersikap biasa saja, beda dengan waktu Rima jadi sekretarisnya, dia
bisa senyum, tapi sekarang agak jutek lagi dan pendiam.
Dia pun memeriksa faktur lalu tanda tangan beberapa persetujuan keuangan.
”ini cowok..sama gue diem melulu.. sama si Rima tu cewek muna..ceria
banget..sialan banget dah.. awas lu, Minho.. sekali kena jaring sama gue.. lu
bakalan kagak bisa keluar,” kata Tina dalam hati
Minho tahu Tina sedikit memperhatikannya,”anything’s wrong?”, tanya Minho
Tina menggeleng,”no, Mr Lee..sorry.. your tie.. a bit canted,” dia bilang kalau dasi
Minho agak miring. Minho
lalu memegang dasinya, tapi Tina buru buru mendahului dia memegang dasinya.
“lemme fix it,
please,” kata Tina.
Tina membereskan
dasi Minho sambil setengah berdiri, karena dia berada sekitar ½ meter lebih,
terpisah dengan meja dari Minho, karena dia duduk di depan Minho ,
lalu dia menunduk, dadanya terlihat. Minho gak
sengaja lihat, tapi lalu berpaling.
“oh.. I am
sorry,” kata Tina sok malu malu, membenarkan kerah bajunya sendiri di depan Minho , kancingnya malah sengaja dibuka satu, lalu di
kancingkan lagi.
Minho malah
kritik dia,”next time, wear another better fit,” Minho
gak suka sekretarisnya pakai baju terlalu seksi.
Dia lalu bertanya apa ada jadwal kerja lain. Minho mengobrol hanya soal pekerjaan saja dengan Tina. Selesai, Tina pun
langsung disuruh kerja lain lagi.
Tina menggerutu di ruangannya,”shit! Gue pikir dia nafsu sama body gue..
payaaaaaahhhhh.. boss payah lu, Minho !”
”hufh.. almost..why
is she wearing that sexy fit??,” Minho
ternyata ngelus dadanya sendiri
“she’s so
different with Rima. Rima is modest.. this secretary is a bit crazy, uh,”
ternyata Minho malah menggerutu soal Tina,
membanding bandingkan dengan Rima yang sederhana dengan Tina yang tampilannya seksi.
“I guess.. I
must be careful with her,” tambahnya lagi
Lalu dia malah telepon Kwon dalam bahasa korea. Apa Tina itu suka pakai
baju seksi ketika sama Kwon. Kwon menjawab bajunya biasa saja. Minho jadi
mikir.
Kwon malah bercanda pada sepupunya itu, mungkin Tina memang ingin full
service pada Minho, tapi Minho malah ngamuk dengan bercandaan Kwon dan memaki
maki sepupunya itu dengan bahasa Korea.
Kwon cekikikan dengan makian Minho. Tapi sebenarnya Kwon juga berfikir..apa
ada yang salah dengan kelakuan Tina, karena Minho bercerita juga rasanya dia
aneh diperhatikan mantan sekretaris Kwon itu.
”aku jebak saja dia??,” pikir Kwon dalam hatinya, dia iseng lagi,”kebetulan..kan
aku lagi kosong..tidak punya pacar,” lanjut pikirannya sendiri.
Pulang kerja, setelah ganti baju dan mandi, dia pun ke ruang Rima lagi,
mengajak pacarnya itu makan.
Sum bercerita dengan gembira pada Minho.
”Mister.. hari ini aku bahagia, Mister.. Mbak Rima,” katanya dengan logat
jawa nya
”what is it with
Rima?,” walau Minho kurang faham, dia mencoba
membaca ekspresi Suminah
“Mbak Rima.. tadi smile, Mister.. smile,” kata Suminah kegirangan ,ber
ekspresi senyum lebar, memainkan mulutnya, ekspresi senyum.
”what do you
mean?? Smile?? Did she just smile??,” Minho
berekspresi dengan cara menunjukkan wajahnya Rima tersenyum pada Sum
Sum mengangguk,”yes,
Mister.. she smile,” katanya
“Hananim.. I am glad.. please smile for
me, Rima.. I miss your smile,”
Suminah malah
jadi terharu,”iya, Mister.. tadi Mbak Rima smile sama
aku,”. Dia hampir menangis.
Minho lalu melepas pelukannya pelan pelan…
Dia termenung lama di depan Rima.. berjongkok.. Minho senyum padanya..Minho
mengelus elus pipinya dengan lembut..
Dan.. Rima pun senyum..
Minho langsung berwajah ceria.. dia memeluk lagi pacarnya itu..
”Smile again, honey! Aku cinta kamu,Rima,” kata Minho
”aduh.. aku terharu, Mister.. aku senang mbak Rima ada kemajuan,” kata
Suminah.
Minho melepas lagi pelukannya, dia melihat Rima tersenyum walau sangat kaku
dan masih tanpa ekspresi.
”Thank you,
Sayang..you just smiled for me,” Minho
membalas lembut senyuman Rima.
Tangan Rima sudah mulai bergerak.. memegang tangan Minho..tapi masih kaku
dan benar benar masih sedikit ekspresinya.
”aduh Mbak Rima.. sing sabar ya, Mbak.. mbak pastine sembuh.. tak doain,” kata Suminah, masih terharu.. air matanya
ikutan keluar
Suminah
mengangguk,”Iya, mister.. mbak Rima akan healthy,”
Suryanto yang
ikutan lihat juga jadi terharu,”cepet sembuh ya, Mbak.. kangen aku sama baiknya si Mbak”
Minho benar benar bahagia malam itu.. dia masih terus saja mengelus elus pipi pacarnya.. dia senang ada kemajuan
dari terapi pacarnya itu..
Dia pun menyuapi Rima pelan pelan dan lembut...
”pak e.. aku beneran terharu sama Mister dan Mbak Rima.. bahagiane aku,
pak,” kata Suminah yang ngintip dari dapur lihat Minho lagi sabar menyuapi Rima
yang masih diam walau sudah mulai ada ekspresi tadi
”podo wae aku, bu.. bahagia juga,” balas Sur,”kasian Mister Lee.. banyak
berubahnya kalo aku takoni,”
”today.. your
father came to office.. but I said to him that I didn’t see you lately.. I want
you to be here, Rima,” senyum Minho sambil
mencoba menyuapinya. Dia cerita kalau beh Hamid dan kakaknya Rima hari ini
datang ke kantornya, tapi Minho berusaha
menyembunyikan keberadaan Rima agar mereka tidak minta secara paksa.
“I am sorry..
but I really don’t want you to be beaten black and blue no more, sayang,” Minho minta maaf, dia tidak ingin lagi Rima digebukin
orangtuanya kalau pulang.
Ketika Minho
ingin menyuapinya lagi, tiba tiba Rima memegang pergelangan tangan Minho . Dia senyum walau masih datar dan matanya masih
kosong.
“I miss you..
please.. be healthy for me.. I promise myself to protect and take care of you,”
Dia benar benar berharap Rima sehat dan dia bisa melindungi pacarnya itu.
Minho benar benar memeluknya sampai lama...sampai dia melupakan sendiri
makan malamnya.
Sementara... Rima hanya senyum dengan tatapan kosong.. Minho masih memegang
tangannya..
Suminah dan Suryanto yang melihat dari dapur benar benar terharu..
”Mr Lee banyak
berubah, bu e.. ,” kata Suryanto..
Bersambung ke
part 22…