Malam itu terasa dingin sekali... tapi Hiro malah keluar malam dan menuju dojo
“gila nih..sudah gak latihan 1 minggu dijamin aku bisa dimarahi sensei,” katanya dalam hati
Dia terburu buru berjalan menyusuri banyak ruangan dan gedung kampus untuk sampai ke dojo
Hari sudah jam 7 malam.. suasana agak sepi karena memang liburan musim panas
Di dojo, dia lihat sudah ada beberapa orang datang
“hallo.. matsuo san.. gak latihan kemarin kemarin ya?,” kata Tsuruga
“heeee..gomen, tsuruga-san.. chotto isogashikuta (maaf deh..sedikit sibuk),” balas Hiro
“ada yang cari kamu,” kata tsuruga
“sapa?? Cewek atau cowok??,” Hiro heran
“cewek lah.. masak iya ada cowok cari kamu??,” kata tsuruga sambil membersihkan pedang kayu nya
“mana??,” tanya Hiro singkat
“tadi sih dia kesini..kamu kok seleranya makin aneh ya sama cewek?? Masak musim panas begini aku lihat dia pakai kimono lengkap,” heran tsuruga
“eh??,” Hiro heran
“masak iya tsuruga bisa lihat hantu??,” katanya lagi dalam hati
“nanti deh.. aku latihan dulu...,” balas Hiro
Dan dia pun latihan dari jam 7 sampai jam 9 malam
Lalu dia ganti baju di ruangan ganti
Tempat ganti baju cowok sepi sekali karena yang banyak latihan malam itu cewek cewek
Hanya ada hiro dan dua orang cowok
“matsuo-san.. kami pulang dulu ya! good night!,” lalu dua orang cowok itu pun juga keluar dari ruang ganti
Di ruang ganti..dengan masih memakai handuk, Hiro mikir,”apa tingkatan sachiko ini sudah tinggi ya? sehingga dia bisa sampai bicara biasa dengan Tsuruga-kun,”
Lalu sambil dia mandi dan selesai lihat lihat kaca, tiba tiba dia merasa ada sekelebatan mahluk datang kepadanya
Dia kaget karena ternyata yang datang terlihat di kaca adalah sachiko
“hantu sachiko.. gawat!”, katanya kaget..
Tapi memang dasar Hiro yang manipulatif, dia buru buru mengubah raut wajahnya menjadi pura pura ceria
“takamaru-san...,” seperti biasa..suara sachiko begitu lembut seperti suara terbawa angin
Hiro masih menghadap kaca dan tersenyum dari depan kaca pada sachiko
“aduh..ni hantu pakai acara ke dojo segala.. parah deh ah,” gumamnya dalam hati
Hiro senyum senyum pada sachiko, lalu dia membenarkan letak handuk di pinggangnya
“konbanwa, sacchi,” katanya berbalik dan bersandar di kaca
Hantu sachiko tersenyum
Tapi Hiro melihat sisi lain sachiko sewaktu tadi dia menhadap kaca
“wujudnya yang lain kok ular ya?? uhmm.. berarti sachiko terikat pada arwah jahat...itu yang membuatnya dia bisa membunuh perempuan lain yang bermesraan di danau,” katanya dalam hati
Hiro tetap senyum manis,”kenapa kesini?? Aku lagi latihan bela diri,”
“bukankah besok aku harus pergi ke takazaki??,” dia berpura pura menjadi takamaru nobu
"pergi? sampai kapan aku terus sendiri?", jawab hantu sachiko datar
"sebentar lagi aku akan kembali lama...bersabarlah,sacchi," Hiro mendekati sachiko dan berusaha memegang tangannya yang dingin
Sachiko tersenyum diperlakukan manis oleh Hiro yang dia pikir adalah Takamaru nobu
Hiro menunjukkan cermin padanya.. dia merangkul sachiko
"lihat...wajahmu sangat cantik malam ini,sacchi,"kata Hiro merayu
Sachiko tertawa ringan
Dalam hati Hiro berkata,"uhmm....jadi benar...wajah asli sebenarnya bukan yang ini...tapi siluman ular"
Dia melihat wajah asli sachiko terperangkap jiwanya dalam tubuh hantu itu...wajah aslinya memang cantik...tapi jiwanya penuh kesedihan
"sabarlah,sachiko...aku berjanji melepaskan jiwamu dari hantu jahanam ini,"dalam hati Hiro lagi
Lalu Hiro berkata pada sachiko,"benarkah kamu yang berbicara dengan temanku,tsuruga san?"
Sachiko menjawab iya
Hiro tersenyum lagi dan merayu "Tsuruga san begitu terpesona dengan kecantikan mu,sacchi.."
Hantu sachiko tertawa kecil yang ringan..
Hiro masih memandang wajah hantu sachiko dari kaca..
Dia terus melihat dalam dalam untuk mengetahui kekuatan hantu ular yang ada di dalam tubuh sachiko
"semoga hantu ular sialan ini tidak menyadari kalau aku sedang mencaritahu kekuatannya...kasihan sekali sachiko.."
"aa...sacchi..tokorode (btw), aku harus segera pergi dari sini.. sudah malam," kata Hiro basa basi sambil membelai belai rambut sachiko
Wajah sachiko agak sedikit murung
"kenapaaa?," jawabnya ringan ,murung dan suaranya sangat enteng bagai disapu angin
"aku harus pergi besok, sacchi...aku begitu sedih meninggalkan mu..tetapi dalam satu minggu kedepan kita akan bertemu lagi," katanya masih sambil membelai rambut sachiko
"peh..kenapa sih..dari kecil selalu berurusan dengan hantu?," ngumamnya dalam hati
"ibu ku ingin aku tidak menikah dengan mu....takamaru-san... aku harus bagaimana??," kata sachiko dengan suara pelan dan ringan
Hantu sachiko bersandar di tubuh Hiro
"aduhhhhh...kenapa sih pakai acara sandar sandaran segala??," Hiro jadi galau dan malas melayani
"huft... berharap si ini aku pacaran sama saracchi...tapi malah sama hantu," ia mengeluh
Hiro diam saja dalam keluhannya..
"takamaru-san...," dia dipanggil sachiko
Hiro sadar dari keluhannya,"iya...sacchi ku?,"
"ah...aku tidak perduli...aku mencintaimu...selepas ini..aku akan memaafkan ibu mu dan memaksanya supaya engkau menikah dengan ku," katanya lagi dengan suara lembut pada sacchi
Hantu sachiko menyandarkan kepalanya di bahu Hiro
"addduhhhhhhhh.........kenapa harus hantu sih! kenapa bukan saracchi aja!," katanya mengeluh lagi
"perutku semakin sakit..dadaku semakin sesak dan aku semakin tidak bisa menelan..apa aku akan mati??," keluh sachiko
"tidak...itu mungkin karena engkau sedang sedih menunggu..kapan kita bisa bertemu lagi dan berdua saja," Hiro membalas dengan mencoba menyandarkan kepala sacchi di pundaknya
"bersabarlah sacchi ku,"katanya lagi
"ibu ku sangat jahat, takamaru-san...dia mengancam membunuhku jika aku menikah dengan mu," sachiko terisak
"wah..kesempatan bagus..hantu bodoh..malah cerita padaku," katanya sedikit berbinar
Tubuh Hiro sudah mulai kedinginan karena disandar hantu
"maafkanlah ibu mu...dia hanya ingin kamu bahagia menikah dengan orang kaya...tetapi cinta kita bisa mengalahkan keinginan ibumu, sacchi ku..," Hiro mulai menggombal lagi
"untuk itulah..tunggulah aku kembali di danau...aku akan menghampiri mu dan berjanji setia padamu,"katanya lagi
sachiko masih terisak... cekung matanya semakin hitam dan dia menangis darah pekat..
"kenapa ibu ku sangat jahat??,"katanya lagi
Hiro kemudian berusaha memeluknya,"ah...lupakan saja ini hantu..aku harus membujuknya supaya dia mau memaafkan orang orang yang dia benci sebenarnya", bayangan tubuh hantu itu sangat dingin, kulitnya licin seperti sisik ikan
"seorang ibu tidak akan pernah sejatinya membenci anaknya... maafkanlah ibumu, sacchi..,"kata hiro lagi sambil memeluk sachiko
air mata darah hitam merah pekat sachiko semakin mengalir..tubuhnya semakin pucat dan dingin..
"haruskah aku membunuh ibuku sendiri?," katanya
"tidak...jangan membunuh lagi..aku sudah kembali padamu..jangan pernah membunuh lagi... ini hanya masalah waktu untuk berkumpul kembali,sacchi..," Hiro membujuk
Lalu dia berusaha menghapus airmata darah sacchi
"nakanaide kudasai (sudah jangan nangis lagi)," kata Hiro
"aku harus kembali ke markas," lanjutnya
"pergilah..minggu depan aku kembali lagi...dan kita berjanji akan memaafkan semuanya orang orang yang menyakiti kita," senyum Hiro
"berjanjilah padaku...kalau kamu ingin kembali," kata sachiko
Hiro mengangguk,"iya..aku berjanji," lalu tersenyum
"aku harus ganti baju dan kembali ke barak," kata Hiro mencari alasan
Sachiko melepaskan pelukan Hiro dan dia lalu tersenyum
lantas pergi dari ruangan ganti
Hiro menunduk lesu,"mandi lagi deh...payah nih sachiko," katanya lalu dia balik ke kamar mandi
"tadaima (aku pulang)," kata Hiro masuk ruang kost yang bentuknya seperti rumah susun
"okaeri..doko e ita? (selamat datang kembali...dari mana tadi?," kata Taku
Hiro melepaskan sepatu dan kaus kakinya,"latihan di dojo,"
"wah...rajin banget," Taku basa basi
Hiro duduk depan taku
"besok bisa diselesaikan gak ya...ta-kun?," katanya
"apanya?," tanya Taku
"itu..soal si sachiko...tadi aku ketemu lagi...pas lagi diruang ganti..sampai dia ke dojo segala," kata Hiro garuk garuk kepala
"kebiasaan mu setiap hari pacaran sama hantu dan manusia," Ryo tiba tiba muncul dari kamar
"ah,kamu ini..kalau saja kamu seganteng aku..dan bisa lihat hantu...pasti juga ditaksir mereka...sayangnya kamu cuma bisa lihat dimimpi saja..curang kamu,Ryo-kun," timpal Hiro
"lusa kita selesaikan.. lagipula, lusa sudah terakhir golden week," kata Ryo
"uhmm...lusa itu habis acara pemilihan campus idol dong ya?," kata Hiro sambil ngelus ngelus dagunya yang polos tanpa janggut
"kamu sebenarnya ingin kasus ini selesai apa menggantung gantung?," pinta Ryo
"yah..selesai dong...capek aku diuber uber hantu," balas Hiro
"yang penting kan diuber cewek," kata Taku senyum
"Hiro-kun banget...gak diuber cewek sehari dia bisa gila,"Ryo nyindir
"cewek manusia atau cewek hantu pasti kena gombalnya," tambah Ryo lagi
"dan cuma Saracchi yang anti gak bisa digombalin,"tambah Taku senyum senyum
"waktunya di bully," timpal Hiro datar...
dia lalu tiduran terlentang sambil meletakkan tangannya bersilang di kepala jadi bantal
"yah..sepertinya lusa boleh deh... ajak saracchi ya!," katanya
Lalu dia bangun lagi, duduk
"Kalau naksir sepupu ku jangan suka godain dia,"kata Taku dengan suara ringan dan santai
"haaa...kapan aku bisa gombalin dia sih??? gak digampar saja sudah bersyukur sekali," Hiro menunduk
"kenapa sih gak nembak dia aja dengan berani?," kata Ryo
"cewek mana yang gak mau sama aku... cakep, anak orang kaya, tinggi, putih..aku bisa kasih apa aja sama cewek cewek..tapi anehnya saracchi benci benar deh," Hiro masih nunduk
Taku menepuk nepuk pundak Hiro,"yang sabar ya,Hiro kun... belum waktunya.. waktu mu masih dengan para hantu cewek,"
Lalu taku senyum, Ryo malah tertawa melihat ekspresi Taku senyum yang datar dan polos
"coba deh pensiun jadi playboy...di jamin saracchi mau sama kamu," Taku tepuk tepuk pundak Hiro lagi
Hiro merasa seperti ada harapan,"beneran nih??"
"kamu pernah lihat saracchi genit sama cowok gak?,"tanya Taku
"gak...kayaknya dia cuek banget,"
"aku kan teman bermain dia dari kecil..jadi aku tahu dia sukanya berteman dengan orang tipe apa," kata Taku lagi
"membahas percintaan memang selalu tidak ada habisnya," gumam Ryo ..dia membuka laptopnya
"dan...cinta itu memang deritanya tiada akhiran," tambah Taku
"sama saja dengan kondisi politik bangsa ini...jika politikus partai sudah mulai bosan dengan partainya, rasanya ingin bercerai dari kepartaian," sambung Ryo
"oi...kalian membully aku ya?,"
Ryo jawab kalem,"gak....tapi memang sesuai kenyataan yang ada.. lihat saja situasi perpolitikan jepang saat ini.."
"uh," Hiro merasa kalah
"ingat ya..lusa kita selesaikan..terserah siapa yang mau jadi campus idol..sachiko yang penting diselesaikan," pinta Ryo
"dan kamu hanya bisa ber partner dengan sepupuku, saracchi..jadi minta persetujuan dia untuk memback up energy mu," Taku kembali menepuk nepuk pundak Hiro
"kapan aku bisa jadi sepupu iparmu?," Hiro balas senyum mengejek Taku
Taku masih menepuk nepuk pundak Hiro,"kalau hati saracchi luluh dengan kamu pensiun jadi playboy.. dan jangan bikin dia marah karena kamu sedikit sedikit manis sama cewek,"
"ah..kalian ini," kata Hiro
"saracchi itu tipikal cewek konservatif.. jadi kalau mau deketin dia, ya harus konservatif juga, " ujar Taku kembali menepuk nepuk pundak Hiro
"yeaaaah...sudah sudah... aku mau tidur dulu," Hiro masuk ke kamar
"ya..tidurlah kamu... ," timpal Ryo
"jangan lupa sms sepupuku!," taku nyengir kuda
"iya," jawab Hiro datar..lalu menggeser pintu kamar,dan ditutupnya
Di dalam kamar..ternyata dia tidak tidur...tapi memandang abu takamaru nobu
Lantas mulutnya komat kamit membaca mantera sambil matanya terpejam,"cum permissio ex Deo, tune fiat mihi loqui ad manes takamaru Nobu"
"Est Deus Magnus... me loqui ad Spíritu takamaru Nobu", dibacanya sebanyak 3x
Maka muncullah asap putih yang keluar dari kotak abu takamaru nobu
Hiro menghormat seperti dia menghormat kepada orang tua..dia duduk dan menghormat pada takamaru nobu
"maafkan saya kalau lancang sekali memanggil anda, takamaru-san," ujar hiro menunduk hormat dalam duduknya
Takamaru berdiri saja
"saya memanggil Takamaru san untuk mendamaikan jiwa Sawada sachiko", tunduk Hiro
Takamaru masih diam...
Hiro terus menunduk hormat
"aku bersalah padanya....,"tiba tiba arwah takamaru bersuara
Hiro baru menegakkan kepalanya
“semua adalah masa lalu, takamaru-san... ,” kata Hiro senyum pada arwah takamaru yang berdiri dengan menggunakan baju yukata jaman dulu
”mohon anda menceritakan apa yang sebenarnya terjadi, takamaru-san..,” Hiro menunduk hormat lagi
Ryo membuka sedikit pintu kamar dan mengintip
”Hiro-kun lagi kumat,” katanya sambil senyum lalu digeser lagi pintunya ditutup kembali
Cukup lama takamaru belum menjawab... Hiro menunggu dengan sabar di malam yang sudah mulai larut di luar sana...
”Aku mendadak tidak bisa mencintainya ketika aku bertemu Myo,” ujar takamaru
Hiro tersenyum,” lalu??”
”aku benar benar melupakan janjinya bahwa dia akan menunggu di pinggir danau,” tambah takamaru lagi dengan posisi berdiri
Hiro tersenyum,”hal inilah yang akan saya sampaikan kepada arwah sawada sachiko...”
”aku sama sekali tidak ingat dia dan bahkan tidak pulang ke keluarga ku,”
Hiro menghela nafas,”uhmm... sachiko memang lama sekali menunggu takamaru-san dipinggiran danau.. dan dia sangat setia menunggu takamaru san sampai akhirnya meninggal karena racun, bukan karena putus cinta,”
”racun itu bernama ketidakpercayaan,” kenang takamaru
”dan untuk itulah...sebaiknya takamaru san meminta maaf kepadanya...jiwa sedih dan marahnya telah banyak mengambil jiwa orang orang yang sebenarnya ingin bahagia..,” jawab Hiro
”ijinkan aku bertemu dengannya... dan aku pun bisa ada dalam kedamaian,”
Hiro menunduk hormat
Tak berapa lama...arwah takamaru nobu berubah jadi asap tipis dan kembali masuk ke dalam guci/kotak tempat abu
Hiro masih tetap menunduk sampai asap benar benar masuk dan tidak tersisa
Lalu dia pun duduk rileks dan tidur....
”jadi...sarachhi mau dong temani aku nanti besok?,” Hiro berharap harap dengan menggerakkan kedua telapak tangannya mengatup dan menunduk hormat ke Sara
”memangnya gak bisa dikerjain sendirian sampai harus minta bantuanku?,” Sara benar benar berekspresi malas membantunya
Hiro nunduk hormat,”ayo dong,Saracchi.. pleaseeee… kan Ryo-kun juga yang suruh aku begini”
Sara heran,”ah..masak aku disuruh Ryo kun kerjasama sama cowok macam kamu… ryo kun aneh!”, dia akhirnya asik saja baca buku
Hiro benar benar dicuekin sara.. hiro memohon mohon, sedang sara cuek duduk membaca di taman kampus
Tapi yang namanya Hiro gak kehilangan akal..
Dia pergi tanpa pamit...
”hah..bagus..akhirnya dia nyerah juga sama aku,” Sara senyum menang karena Hiro pergi tanpa pamit padanya, dia lalu kembali santai membaca buku
”hi, senpai Ishimaru.. apa kabar?,” ternyata adik kelasnya menyapa
”o, Yamaguchi-kun.. ohisashiburi desu yo... genki de.. anta wa genki??,” sapa Sara dengan ramah
”ayo duduk dengan ku.. ,” kata sara lagi
Yamaguchi duduk dan menunduk hormat,”eeh.. genki.. ”
”lama yang kita gak ketemu, senpai?? Senpai sibuk ya?,” kata Yamaguchi
”ah tidak..Cuma di golden week ini aku memang pergi ke luar kota.. ada keperluan,” senyum sara
”aku ingin minta tolong sama Ishimaru senpai..supaya aku bisa mengukur hasil kuantitas dan kualitas kuisioner yang mau aku buat.. bisa tolong mengajarkan aku kan??,” katanya
Sara senang,”tentu aku usahakan bantu!!”
Tetapi tiba tiba datang Hiro membawa bunga mawar pink
Sara kaget,”apa apaan ini cowok?? Aduh.. mana ada yamaguchi kun!,” panik dalam hati
Dengan pasang muka ekspresi ngarep banget..dia pun mulai beraksi ngegombal
”Saracchi..aku mohon.. terimalah cinta ku!,” dia duduk bersimpuh lalu memberikan bunga mawar pink itu ke hadapan sara
Kontak sara jadi tengsin berat diperlakukan seperti itu, sementara disampingnya ada junior jurusannya, yamaguchi
Yamaguchi malah terkesan senang dengan kejadian itu
”whoah... ini kan Matsuo senpai dari fakultas seni... waahh.. romantis sekaliii...,” kata Yamaguchi berbinar
Sara mengepal jari jari tangannya,”Hiro kuuuuuuuuuuuunnnnnnnnnnn.....keterlaluan!!”, dia sangat kesal tapi ditahannya di hati, gak enak dengan juniornya
”waah... Ishimaru senpai terima dong!! Kapan lagi bisa jadian sama Matsuo senpai?? Aku saja kalau matsuo senpai nembak aku...pasti aku terima...oh!!,” kata Yamaguchi memandang sara dengan penuh mata berbinar
Hiro masih bersimpuh, menundukkan kepalanya di depan sara dan memberikan bunga mawar pink itu
”terimalah, saracchi.. aku begitu tulus,” katanya ngegombal
”setiap hari aku memikirkan hal ini dalam dalam dan ternyata tepat pada waktunya,” ujarnya lagi
”dasar Hiro kun playboy...bikin malu!!,” sara sangat geram dalam hati
”ayo dong ishimaru senpai..terima dong... kapan lagi yang romantis seperti ini terjadi??,” kata Yamaguchi
”Ayo matsuo san.. semangat!!,” tambahnya lagi, dia mengepalkan tangannya menyemangati Hiro
Sambil menunduk Hiro senyum licik,”saracchi emang harus kukerjain biar mau.”
Yamaguchi terlihat sangat excited menunggu jawaban sara
”Hiro kuuuuuuuuuuuuuuuuunnnnnnnnnnnnnnnnn....keterlaluan!!,” dalam hati sara masih ngomel ngomel
”aku menunggu jawaban mu, saracchi.. besok aku ingin mengajakmu ke pinggiran danau sehabis campus idol.. kita sama sama menikmati indahnya sore di danau itu..,” ujar Hiro masih menunduk dan bersimpuh
”Hiro kun makin gila! Ergh!!,” sara kesal
Lalu dengan agak kasar dia mengambil bunga dari tangan hiro dan menjawab singkat
”iya,”
Hiro bangkit dan senang seperti anak kecil
”kyaaaaaaaa..Saracchi emang baik!! Muach!”
Lalu dia memeluk sara.. sementara Yamaguchi yang melihat sampai sampai berurai air mata haru
”wwoohhh.. moment yang indah sekali, Ishimaru senpai, aku iri sekali,” katanya
Sara sangat kesal sekali,”Hiro kuuuuuuuuuuuunnn.........awas nanti aku balas!!”
Dalam pelukan Hiro, badan sara bergetar dan dia berbisik,”mau aku gerakkan pohon pohon disini supaya menimpa mu??,” dengan suara datar seperti pembunuh berdarah dingin
Lalu hiro membalas dengan berbisik pula,”iya..iya..ampun..habisnya sih..gak mau bantu”
Sara mencubit dadanya,”uh..rasakan! aku benci Hiro kun!”, lalu berusaha melepaskan pelukannya
Hiro menahan sakit dicubit
Sementara yamaguchi masih asik memandang mereka
”waaahh...selamat ya Ishimaru senpai.. Matsuo senpai..,”
”eh hehehehehe.. malu ada adikjunior,” kata Hiro menggaruk garuk kepala
Sara bermuka masam dan mendiamkan mereka
”pasti nanti aku mengganggu kalian berdua dong.. aku pergi dulu deh..,” kata Yamaguchi
”jya ne.. ishimaru senpai.. matsuo senpai!,” yamaguchi bangun dan pamit
”jya ne.. yamaguchi kun,” kata Hiro dengan ekspresi senang melambaikan tangannya
Setelah yamaguchi sudah jauh
”Plak!,” sara menampar Hiro
”kena lagi,” kata Hiro bersuara rendah
”bisa gak sih gak nampar aku sehari aja?,” Hiro memegang pergelangan tangan sara erat sekali
”kamu gak sopan sama aku, Hiro kun.. cewek cewek lain boleh kamu perlakukan kayak gaya playboy...tapi aku gak bisa!,” sara marah
Dia mulai mengeluarkan energy nya... beberapa pohon mulai bergerak gerak kencang daun daunnya
”gunakan saja energy mu.. aku ingin tau sampai sekuat apa ,” Hiro malah senyum melawan
Sementara beberapa mahasiswa terlihat lalu lalang di dekat mereka..
”kok angin kencang banget ya.. tadi biasa aja, Inoue-kun??,” ujar salahsatu mahasiswa yang lewat itu ke temannya
“tidak tahu.. mendadak berangin,” kata mahasiswa itu yang disebut Inoue
”uh..aku gak mau kemampuanku terlihat orang orang,” gumam sara dalam hati
Lalu daun daun pada beberapa pohon pun kembali tenang
Hiro senyum menang,”bantu aku ya?? Besok aku harus mengembalikan jiwa takamaru nobu dan sachiko sawada”
”bukan begitu caranya, huh!,” lalu sara melempar bunga ke tanah
Mahasiswa yang bernama Inoue itu melihat merekaberdua
”oh..ada sepasang cowok cewek yang berantem ternyata,” kata Inoue ke temannya
”ah sudahlah..bukan urusan kita” kata temannya itu dan mereka berlalu
Sara jalan cepat menuju luar kampus
”saracchi..chotto matte! (tunggu!),” teriak Hiro
”huh...hiro kun bikin malu aku!,” kata sara geram dalam hati sambil mengepal ngepal tangannya
Sambil masih mengejar sara yang berjalan cepat, Hiro mikir,”tapi kan bunga mawar pink itu memang hatiku untuk kamu, saracchi.. kamu susah dikejar..padahal tiap hari kita bisa bertemu”