This is me....

Selasa, Agustus 13, 2013

The God of Dream (Part 11: Mariko cinta dengan Hiro kun! Mau gak Hiro kun menikah dengan aku??. Hiro: “apa?? Aku disukai hantu anak anak?”)

“jadi... jam berapa nanti kita mulai beraksi??,” kata Hiro pada takumi
“rencananya, ryo kun akan datang lagi jam 7 malam bersama natsu chan.. jadi kemungkinan kita mulai jam 8malam,” jawab taku
“ah.. aku mau ke toilet dulu.. ,”
“lurus saja, lalu belok kiri.. ada toilet,” jawab takumi
“sara chan mau ikut?? Hehehe,” Hiro iseng lagi
Sara mengepalkan tangannya
“ya..baik ...baik.. aku sendiri saja ke sana,” kata hiro, lalu dia jalan lurus melintasi lorong kelas kelas dan belok kiri ke toilet
Jam 5 sore yang jelas sudah hampir tidak ada murid murid.. kalaupun ada, mereka biasanya melakukan eks skul tambahan yang ringan ringan atau mengerjakan tugas tambahan di perpus
Dia pun masuk toilet
“wah..dingin dan lembab sekali suasananya,” tapi tetap dia santai masuk toilet lelaki
Lalu setelah selesai, dia mencoba berkaca.. menyisir rambutnya dan mencuci tangan
“sreeettttttttttttt,” dia melihat sekelebat ada bayangan lewat
Hiro hanya melihat bayangan itu dari kaca
“ah... dimana mana,” keluhnya
Lalu dia membelakangi kaca.. dan melihat ada anak kecil berdiri di depan toilet
Hiro malah senyum dengan anak kecil itu
“hi hallo.. ini toilet cowok.. bukan cewek”, dia menyapa hantu anak kecil itu
Dia melihat hantu anak kecil berponi, berambut bob, memakai baju anak sekolah TK, sepatu anak anak jaman dahulu dan pundaknya berat sebelah..
“seperti anak kecil yang tertimpa bangunan,” pikir hiro
Hantu anak kecil itu tersenyum
“ani san,” suaranya keluar
“hanako??” tanya hiro. Di jepang terkenal hantu anak yang main di toilet bernama hanako
Hantu anak anak itu menghampirinya
“ani san.. aku punya buku,” katanya
Hiro senyum senyum,”jebakan nih..”, katanya dalam hati
“hi..ani san juga punya buku,” balasnya
Hantu anak kecil itu memberikan dia buku, hiro menerima nya
“namamu siapa?,” kata hiro
“mariko,” katanya dengan suara anak anak
“hi, mari-chan,” hiro malah senyum pada hantu anak kecil itu
“buka..”, ujar mariko
Hiro membuka buku yang diberikan mariko, lembar per lembar
Ternyata itu bukan sebuah buku biasa.. semacam buku cerita
Hiro mencoba membuka lembar per lembar
“uhmm...,” dilihatnya lembar pertama ada gambar sebuah keluarga ,yang didalamnya ada mariko
“mari chan manis sekali,” kata hiro
Lalu dia membuka lagi lembar kedua..dilihatnya gedung sekolah ini yang baru dibangun
Lalu lembar berikutnya dia melihat ada seorang anak yang tertimpa tembok dan berlumuran darah
“ini mari chan??,” kata hiro
“mari..,” kata hantu itu polos
“mari chan.. kenapa?,” kata hiro
Dia lalu menunjuk pada lembar yang ada gambar anak tertimpa tembok
“oh..,” kata Hiro singkat
Tapi ketika dia ingin mencari tau..ada murid lain masuk
Hiro pura pura melihat kaca, pura pura menyisir rambutnya dengan tangannya
Tapi akhirnya dia melihat mari malah menghilang
Setelah murid lain keluar toilet, dia mencoba memanggil lagi mariko, tapi tidak muncul juga.. akhirnya dia pun keluar toilet juga.. lalu kembali ke taman dekat kebun sekolah, berkumpul lagi dengan sara dan takumi
“lama sekali,” kata takumi
“sakit perut,” jawab hiro singkat
“sakit perut?,” sara heran
“iyaaa... masak sih harus laporan sakit sama kamu??,” jawab hiro lagi
Sara membanting buku
“sara cchi..,” kata takumi
“kenapa kalian tidak latihan memindahkan energy saja?,” kata taku
“seru tuh..,” kata hiro datar
“sepertinya hiro kun tidak berminat,” jawab sara
“coba dulu dong,” kata taku
“ok deh,” jawab sara singkat
Lalu sara mendekati hiro
Hiro menjulurkan telapak tangannya dan senyum
Sara menjawab ketus,”buat apa?,”
“katanya latihan memindahkan energy,” senyumnya
“gak perlu.. duduk saja disitu,” jawab sara
Lalu sara memejamkan matanya, membuat formasi ditangannya
Sekitar 5 menit, lalu dia bicara pada hiro,”apa yang kamu rasakan??”
“energy mu masuk...seperti mendorong tubuhku,” jawab hiro
“ya...karena kamu gak ada musuhnya... ,” jawab sara
“jadi harus cari musuh dulu?,” tanya hiro
“gak deh..nanti saja,” jawab sara singkat
“kok ryo dan natsu chan belum datang ya?” kata taku
“mariko,” kata hiro
“apa?,” kata sara
“ah..enggak,” jawab hiro
“ada..hantu ya?,” kata sara lagi
“saracchi...takut hantu ya??sini aku peluk,” kata hiro tiba tiba merangkul kedua bahu sara
Plak! Sara menampar hiro
“sekali lagi macam macam sama aku... aku gak peduli mau kamu teman ryo kun atau bukan!,” ,bentak sara
“galak sekali,” kata hiro memegang pipi nya
“saracchi memang tidak suka dipermainkan cowok, hiro kun,” kata taku
Hiro masih memegang pipinya
“mari-chan..,”katanya lagi
“ada siapa??,” kata taku
“mari chan.. hantu anak ditoilet,” bisik hiro ke taku
Sara mukanya agak pucat
“saracchi tidak suka cerita hantu,”bisik taku
“tapi mari chan mau bicara dengan ku sepertinya, Ta-kun,” kata hiro lagi
“kenapa??,”
“dia tadi ditoilet bercerita kalau dia punya buku cerita”
“tentang?,” kata taku
“kalian bisik bisik apaan sih?,” tanya sara
“ah..enggak saracchi...hiro sedang bercerita tentang hantu anak kecil yang bernama mariko,” kata takumi
“Ta-kun jangan bercanda ah,” ketus sara
“loh..katanya tadi mau tahu..? sekarang hantu anak kecil itu sedang berdiri di belakangmu..senyum padaku,” kata hiro
“dia ingin bermain dengan ku,” tambahnya lagi
“bawa dia jauh jauh deh.. aku gak suka berurusan dengan hantu,” jawab sara ketus
Lantas hiro berjalan menuju kursi yang lain, agak jauh dari kursi tempat duduk takumi dan sara
“seperti orang gila saja dia,” kata sara ketus
“saracchi tidak boleh bersikap seperti itu pada hiro kun..aku tahu dia genit..tapi sebenarnya dia tidak nakal dengan mu,” nasehat taku
“tidak nakal tapi ingin peluk..itu namanya nakal,” sara membela dirinya
“kamu mau apa datang kesini lagi, mari chan??,” kata hiro
Mari chan tersenyum
Lalu dia menunjuk pada sebuah arah
“kemana?,” kata Hiro lagi
Tapi mari hanya diam saja..hanya menunjuk satu kali
Ryo dan natsumi datang
“aduh..maaf ya..kami terlambat,” kata natsumi menunduk
“gak sih.. kan ini baru mau masuk jam 7,” kata takumi
“kenapa si hiro kun?? Lagi bicara dengan hantu?,” kata Ryo
“sepertinya iya, ryo kun,” yang jawab malah natsumi
“natsu chan lihat apa?,” kata takumi
“ada seorang perempuan kecil berbaju anak sekolah jaman dahulu dan sepatunnya model jaman dahulu pula, berponi, sedang bicara berhadapan hadapan dengan hiro kun,” kata natsumi
“wah..hebat juga si playboy ini,” gumam sara
“awas nanti sara chan naksir loh sama hiro kun,” ryo meledek
“ah..enggak,” balas sara
“aku mau kesana,” kata natsumi
“pergi lah,” kata Ryo
Lantas natsumi menghampiri hiro
“hiro kun..,” sapa nya
“ya??,” jawab hiro
“boleh duduk di sebelah hiro kun?,” kata natsumi malu malu
“oh...boleh banget,” kata hiro senang
Lalu natsumi duduk di sebelah hiro, tapi dasar hiro sudah mulai jadiplayboy, tangannya langsung merangkul natsumi
“hiro kun jangan begitu..nanti aku dimarahi ryo kun,” kata natsumi panik
Ryo berdehem dengan suara keras,”ekhem! Itu pacarku!”
Hiro buru buru melepaskan tangannya dari natsumi
“gak sengaja,hehehehe,” katanya ngeles
Ryo melotot padanya
“jadi..natsu chan benar benar bisa melihat mari chan ya?,” kata hiro
Natsumi mengangguk
“sepertinya dia ingin hiro kun menolongnya ya??,” kata natsumi
“ya...sebentar ya.. aku mau bicara dulu dengan dia,” kata hiro
Natsumi mengangguk dan diam
“jadi.. maksudnya??,” kata hiro pada mari chan
“mari chan wa ani chan ga daisuki, (mari suka sama kakak hiro)” kata hantu mariko
Hiro senyum senyum,”aduh..aku ditembak anak kecil,” katanya pada natsumi
Natsumi tertawa kecil
“eh.. kalian pacaran disana ya??,” Ryo cemburu
Natsu melambaikan tangannya tanda tidak ada apa apa
“lalu.. hiro kun mau jawab apa?,” kata natsumi
“hiro mo mari chan ga suki, kedo mari chan no jibun to hiro no jibun ga chigatte,” kata hiro sambil dia menunjukkan ekspresi dengan menyentuh dada nya dan dada mari chan, yang hanya dilihat oleh sara, taku dan ryo sebagai seorang yang sedang meraba sesuatu yang hampa
Natsumi senyum
“hiro wa mari chan ga tomo dake,” lanjut hiro lagi
Mari marah dan dia bicara,”apa karena ada kakak ini jadinya ani hiro tidak suka dengan mari??”
“bukan.. mari chan bukan lagi manusia,” kata hiro
Lalu dia bangun dari kursinya, berjongkok seperti sedang memegang tangan seseorang
“mari chan.. ada masalah ya?,” kata hiro
“wah.. hiro kun kumat merayu nya.. pedofilia deh.. anak kecil dirayu juga,” gumam Ryo
Takumi senyum
“dia memang kebiasaan begitu.. aku juga heran.. kenapa aku punya teman tukang ngerayu,” Ryo garuk garuk kepalanya
“aku... sakit.. aku..butuh.. teman,” kata mariko
“sakit?? Kenapa mari chan ada di sekolah ini??,” kata hiro
“kemari, ani hiro,” ujar mariko
Lallu hiro mengikuti kemana mariko berjalan melayang
Dia menarik tangan takumi agar ikut dengannya dan menandakan teman teman yang lain tidak untuk ikut
Lalu mereka berjalan sampai pada pinggir perpustakaan
“mari chan .. aku harus bantu apa buat mari chan yang manis ini?,” kata hiro berjongkok
Mari menunjuk pada tembok
“tembok??,” tanya hiro
Dia mengangguk
“ta-kun..aku tidak bisa time travel.. minta tolong,” kata hiro
“baik”, lantas takumi memegang tembok ..sekitar 10 menit dia berkonsentrasi, lantas dia membuka matanya
“anoo... mari chan...meninggal tertimpa reruntuhan tembok di bawah tembok atas ini..”
“oh..,” kata hiro singkat,”lalu??”
“sepertinya mari chan memang arwah penasaran yang tidak  diurus,”
“maksudnya??,”
“dia korban penculikan,” kata takumi
“nani?? Hontou??,” kata hiro
Takumi mengangguk,”sepertinya dia sengaja di bunuh dengan cara sengaja ditimpa ke tembok,”
“hidoii.. ,” kata hiro,”kejam banget orang yang berbuat jahat pada dia,”
“kira kira..dia dari tahun berapa wafat?,” kata hiro lagi
“kemungkinan awal abad 19..belum lama dari sekolah ini dibangun.. lantas untuk menutupi kejadian ini.. perpus ini sengaja di bakar”, kata takumi
“kejam!!,” kata hiro
“mari chan.. jangan nangis ya.. ani hiro akan bantu mari chan,” dia senyum pada hantu mariko
Lalu hantu mariko mengajaknya ke suatu pohon besar di dekat gerbang sekolah
Ryo berteriak,”hai.. gimana nih? Jadi gak kita berburu ke perpustakaan??,”
Hiro hanya mengangkat tangannya ke ryo tanda tidak berminat
“nanti.. masih ada urusan,” katanya
“apa sih yang dia lakukan??,” kata ryo lagi
“dia sedang membantu mari chan,” kata natsumi
“mari chan??,” ryo heran
“iya.. hantu anak kecil yang suka ada di toilet.. dia suka menawarkan kita untuk membaca buku nya kalau bertemu..tetapi murid murid suka takut melihatnya.. padahal dia tidak jahat atau jahil”, papar natsumi
“natsu chan pernah bertemu dengan hantu mari chan??,” tanya sara
“belum, dan baru hiro kun yang mengerti dia,” senyum natsumi
“cowok playboy itu bisa mengerti perasaan hantu??,” gumam sara
“ets.. jangan dikira hiro playboy rendahan.. soal merayu.. hantu atau manusia cewek bisa kena sama dia,” ujar ryo
“wee.. gak minat banget,” gumam sara
Ryo tertawa,”kusumpahin kamu naksir sama hiro kun,hahahahaha”
“ih..enggak deh,” elak sara
Natsumi hanya senyum
“tampaknya mereka menuju gerbang sekolah??,” kata natsumi
“ayo kita ikuti,” kata ryo
Mereka bertiga mengikuti dari belakang
Mariko menunjuk pada tanah tepat di bawah pohon yang sangat besar
“wah.. besar sekali pohon ini.. apa mungkin usia nya sudah ratusan tahun ya??,” kata hiro memandang kagum pohon itu
“ta-kun.. bantu aku lagi..dia menunjuk pada tanah dibawah pohon ini,” kata hiro
Takumi berjongkok,”disini??” telapak tangannya memegang tanah
“ya..tepat,” hiro menyambungkan perkataan mariko
“tunggu,” takumi lalu menaruh telapak tangannya dipermukaan tanah,dia sangat serius sekali
Tak berapa lama.. mata nya terbuka kembali
“oh.. hiro kun..,” katanya singkat
“ada apa??tengkorak??”
“belum  tahu.. tapi dia dikubur disini,” kata takumi
“apa perlu digali??,” kata hiro
“sepertinya gitu,” balas takumi
“dimana cari cangkul dan sejenis fork??,” hiro memegang dagunya.. bingung
“coba kita cari ke ruangan eks skul berkebun,” tanggap takumi
Lantas mereka pergi ke eks skul berkebun yang tidak terlalu jauh dari situ.. sementara mariko hanya mengikuti hiro dari belakang
Mereka kembali dengan fork
Hiro menggali tanah di bawha pohon besar itu
Ketika meter ke 1,5.. dia menemukan sebuah tengkorak anak kecil
“iya.. ini kerangka mariko,” kata takumi
“kita harus gali pelan pelan.. kasian dia..,” kata hiro
Sementara mariko senyum manis ketika dia melihat hiro mengumpulkan tulang belulangnya satu persatu
Baju yang dipakainya terlihat sama dengan baju yang dikuburkan, hanya saja sudah sangat lusuh, kering dan berserat serat
“hampir dua ratus tahun jasadnya disini.. anehnya, tengkoraknya masih setengah utuh.. belum hancur benar,”
“mungkin karena tingkat kelembabannya tidak terlalu tinggi,” kata takumi
Hiro membuka jaketnya..dia menaruh satu persatu kerangka mariko diatas hamparan jaketnya
“mau kamu apakan kerangka mari chan ini.. hiro kun?,” tanya takumi
“di kremasi.. dan dikubur baik baik,” jawab hiro sambil masih mengumpulkan
“lalu..siapa yang nanti mengurus pemakamannya?,” tanya takumi lagi
“pembantu ku.. banyak yang bisa disuruh..jangan khawatir,” senyum hiro, dia juga senyum pada mariko dan mariko membalas senyumnya
“mari chan sedang berdiri disamping mu.. dia sedang melihat kita mengumpulkan kerangka nya,” kata hiro
“kamu baik sekali terhadap arwah, hiro kun,” kata takumi
Hiro senyum,”kalau kita baik terhadap seluruh alam.. kita akan ditolong mereka,”
“selesai,” dia lalu berdiri sambil membawa jaket berisi kerangka mariko
“jadi.. batal dong kita berburu hantu di perpustakaan?,” kata ryo dibelakang mereka
Takumi dan hiro menoleh
“gomen, ryo kun, hehehe,” hiro nyengir kuda
“gak apa.. kasian juga mari chan,” kata natsumi
“ah..natsu chan memang baik dan lembut.. aku cinta natsu chan,” kerling hiro pada natsumi
“hiro kun.. gak boleh begitu,” balas natsumi malu
“pacar ku itu.. enak aja!,” ryo mengeplak kepala hiro
“aduh.. hati hati nih.. kasihan nanti kerangka mari chan jatuh!”, hiro mengaduh
“ani hiroo,” kata mariko
“ya??,” jawab hiro manis
“terima kasih,ani..,” katanya
“sama sama, mari chan,” senyum hiro
“aku cinta ani... sampai jumpa lagi kalau aku sudah besar..,” kata nya
Hiro senyum
“kalau aku sudah besar.. aku mau menikah dengan ani hiro,” senyum mariko
Hiro membalas dengan senyum lagi
“pergilah.. ,” kata hiro
Hiro memeluk arwah hantu mariko, lalu dia membaca mantra
Arwah mariko berubah menjadi bola cahaya berwarna putih
Hiro menangkap bola cahaya itu..diletakkan nya di telapak tangannya
“pergilah, mari chan..,”
Bola cahaya putih itu lantas terbang menuju langit
“besok aku minta salahsatu pembantuku mengkremasi sisa jasadnya,”
“jadi..berburu hantu perpustakaan besok saja deh..,”tambah hiro lagi
“iya.. kita pulang saja,” kata takumi
“ada yang perlu aku antar, girls?aku bawa bmw,hehehe,” hiro menawarkan diri
“sarachan!,” goda ryo
“eh?? Enak aja.. aku pulang sama ta-kun!,” elak sara
“cewek judes ini mana mau sama aku,” balas Hiro
“aku juga gak mau sama kamu kok,” balas sara
“ah sudah deh.. dah malam nih.. ayo pulang aja sama sama..,” kata takumi
“kalian tidak bawa kendaraan kan?? Jadi pulangnya aku antar semua,” kata hiro
“itulah gunanya teman kaya,”ryo menepuk pundak hiro
Mereka semua berjalan menuju luar sekolah