“jadi... jam berapa nanti kita mulai
beraksi??,” kata Hiro pada takumi
“rencananya, ryo kun akan datang lagi jam
7 malam bersama natsu chan.. jadi kemungkinan kita mulai jam 8malam,” jawab
taku
“ah.. aku mau ke toilet dulu.. ,”
“lurus saja, lalu belok kiri.. ada
toilet,” jawab takumi
“sara chan mau ikut?? Hehehe,” Hiro iseng
lagi
Sara mengepalkan tangannya
“ya..baik ...baik.. aku sendiri saja ke
sana,” kata hiro, lalu dia jalan lurus melintasi lorong kelas kelas dan belok
kiri ke toilet
Jam 5 sore yang jelas sudah hampir tidak
ada murid murid.. kalaupun ada, mereka biasanya melakukan eks skul tambahan
yang ringan ringan atau mengerjakan tugas tambahan di perpus
Dia pun masuk toilet
“wah..dingin dan lembab sekali
suasananya,” tapi tetap dia santai masuk toilet lelaki
Lalu setelah selesai, dia mencoba
berkaca.. menyisir rambutnya dan mencuci tangan
Hiro hanya melihat bayangan itu dari kaca
“ah... dimana mana,” keluhnya
Lalu dia membelakangi kaca.. dan melihat
ada anak kecil berdiri di depan toilet
Hiro malah senyum dengan anak kecil itu
“hi hallo.. ini toilet cowok.. bukan
cewek”, dia menyapa hantu anak kecil itu
Dia melihat hantu anak kecil berponi,
berambut bob, memakai baju anak sekolah TK, sepatu anak anak jaman dahulu dan
pundaknya berat sebelah..
“seperti anak kecil yang tertimpa
bangunan,” pikir hiro
Hantu anak kecil itu tersenyum
“ani san,” suaranya keluar
“hanako??” tanya hiro. Di jepang terkenal
hantu anak yang main di toilet bernama hanako
Hantu anak anak itu menghampirinya
“ani san.. aku punya buku,” katanya
Hiro senyum senyum,”jebakan nih..”,
katanya dalam hati
“hi..ani san juga punya buku,” balasnya
Hantu anak kecil itu memberikan dia buku,
hiro menerima nya
“namamu siapa?,” kata hiro
“mariko,” katanya dengan suara anak anak
“hi, mari-chan,” hiro malah senyum pada
hantu anak kecil itu
“buka..”, ujar mariko
Hiro membuka buku yang diberikan mariko,
lembar per lembar
Ternyata itu bukan sebuah buku biasa..
semacam buku cerita
Hiro mencoba membuka lembar per lembar
“uhmm...,” dilihatnya lembar pertama ada
gambar sebuah keluarga ,yang didalamnya ada mariko
“mari chan manis sekali,” kata hiro
Lalu dia membuka lagi lembar
kedua..dilihatnya gedung sekolah ini yang baru dibangun
Lalu lembar berikutnya dia melihat ada
seorang anak yang tertimpa tembok dan berlumuran darah
“ini mari chan??,” kata hiro
“mari..,” kata hantu itu polos
“mari chan.. kenapa?,” kata hiro
Dia lalu menunjuk pada lembar yang ada
gambar anak tertimpa tembok
“oh..,” kata Hiro singkat
Tapi ketika dia ingin mencari tau..ada
murid lain masuk
Hiro pura pura melihat kaca, pura pura
menyisir rambutnya dengan tangannya
Tapi akhirnya dia melihat mari malah
menghilang
Setelah murid lain keluar toilet, dia
mencoba memanggil lagi mariko, tapi tidak muncul juga.. akhirnya dia pun keluar
toilet juga.. lalu kembali ke taman dekat kebun sekolah, berkumpul lagi dengan
sara dan takumi
“lama sekali,” kata takumi
“sakit perut,” jawab hiro singkat
“sakit perut?,” sara heran
“iyaaa... masak sih harus laporan sakit
sama kamu??,” jawab hiro lagi
Sara membanting buku
“sara cchi..,” kata takumi
“kenapa kalian tidak latihan memindahkan
energy saja?,” kata taku
“seru tuh..,” kata hiro datar
“sepertinya hiro kun tidak berminat,”
jawab sara
“coba dulu dong,” kata taku
“ok deh,” jawab sara singkat
Lalu sara mendekati hiro
Hiro menjulurkan telapak tangannya dan
senyum
Sara menjawab ketus,”buat apa?,”
“katanya latihan memindahkan energy,”
senyumnya
“gak perlu.. duduk saja disitu,” jawab
sara
Lalu sara memejamkan matanya, membuat
formasi ditangannya
Sekitar 5 menit, lalu dia bicara pada
hiro,”apa yang kamu rasakan??”
“energy mu masuk...seperti mendorong
tubuhku,” jawab hiro
“ya...karena kamu gak ada musuhnya... ,”
jawab sara
“jadi harus cari musuh dulu?,” tanya hiro
“gak deh..nanti saja,” jawab sara singkat
“kok ryo dan natsu chan belum datang ya?”
kata taku
“mariko,” kata hiro
“apa?,” kata sara
“ah..enggak,” jawab hiro
“ada..hantu ya?,” kata sara lagi
“saracchi...takut hantu ya??sini aku
peluk,” kata hiro tiba tiba merangkul kedua bahu sara
Plak! Sara menampar hiro
“sekali lagi macam macam sama aku... aku
gak peduli mau kamu teman ryo kun atau bukan!,” ,bentak sara
“galak sekali,” kata hiro memegang pipi
nya
“saracchi memang tidak suka dipermainkan
cowok, hiro kun,” kata taku
Hiro masih memegang pipinya
“mari-chan..,”katanya lagi
“ada siapa??,” kata taku
“mari chan.. hantu anak ditoilet,” bisik
hiro ke taku
Sara mukanya agak pucat
“saracchi tidak suka cerita hantu,”bisik
taku
“tapi mari chan mau bicara dengan ku
sepertinya, Ta-kun,” kata hiro lagi
“kenapa??,”
“dia tadi ditoilet bercerita kalau dia
punya buku cerita”
“tentang?,” kata taku
“kalian bisik bisik apaan sih?,” tanya
sara
“ah..enggak saracchi...hiro sedang
bercerita tentang hantu anak kecil yang bernama mariko,” kata takumi
“Ta-kun jangan bercanda ah,” ketus sara
“loh..katanya tadi mau tahu..? sekarang
hantu anak kecil itu sedang berdiri di belakangmu..senyum padaku,” kata hiro
“dia ingin bermain dengan ku,” tambahnya
lagi
“bawa dia jauh jauh deh.. aku gak suka
berurusan dengan hantu,” jawab sara ketus
Lantas hiro berjalan menuju kursi yang
lain, agak jauh dari kursi tempat duduk takumi dan sara
“seperti orang gila saja dia,” kata sara
ketus
“saracchi tidak boleh bersikap seperti itu
pada hiro kun..aku tahu dia genit..tapi sebenarnya dia tidak nakal dengan mu,”
nasehat taku
“tidak nakal tapi ingin peluk..itu namanya
nakal,” sara membela dirinya
“kamu mau apa datang kesini lagi, mari
chan??,” kata hiro
Mari chan tersenyum
Lalu dia menunjuk pada sebuah arah
“kemana?,” kata Hiro lagi
Tapi mari hanya diam saja..hanya menunjuk
satu kali
Ryo dan natsumi datang
“aduh..maaf ya..kami terlambat,” kata
natsumi menunduk
“gak sih.. kan ini baru mau masuk jam 7,”
kata takumi
“kenapa si hiro kun?? Lagi bicara dengan
hantu?,” kata Ryo
“sepertinya iya, ryo kun,” yang jawab
malah natsumi
“natsu chan lihat apa?,” kata takumi
“ada seorang perempuan kecil berbaju anak
sekolah jaman dahulu dan sepatunnya model jaman dahulu pula, berponi, sedang
bicara berhadapan hadapan dengan hiro kun,” kata natsumi
“wah..hebat juga si playboy ini,” gumam
sara
“awas nanti sara chan naksir loh sama hiro
kun,” ryo meledek
“ah..enggak,” balas sara
“aku mau kesana,” kata natsumi
“pergi lah,” kata Ryo
Lantas natsumi menghampiri hiro
“hiro kun..,” sapa nya
“ya??,” jawab hiro
“boleh duduk di sebelah hiro kun?,” kata
natsumi malu malu
“oh...boleh banget,” kata hiro senang
Lalu natsumi duduk di sebelah hiro, tapi
dasar hiro sudah mulai jadiplayboy, tangannya langsung merangkul natsumi
“hiro kun jangan begitu..nanti aku
dimarahi ryo kun,” kata natsumi panik
Ryo berdehem dengan suara keras,”ekhem!
Itu pacarku!”
Hiro buru buru melepaskan tangannya dari
natsumi
“gak sengaja,hehehehe,” katanya ngeles
Ryo melotot padanya
“jadi..natsu chan benar benar bisa melihat
mari chan ya?,” kata hiro
Natsumi mengangguk
“sepertinya dia ingin hiro kun menolongnya
ya??,” kata natsumi
“ya...sebentar ya.. aku mau bicara dulu
dengan dia,” kata hiro
Natsumi mengangguk dan diam
“jadi.. maksudnya??,” kata hiro pada mari
chan
“mari chan wa ani chan ga daisuki, (mari
suka sama kakak hiro)” kata hantu mariko
Hiro senyum senyum,”aduh..aku ditembak
anak kecil,” katanya pada natsumi
Natsumi tertawa kecil
“eh.. kalian pacaran disana ya??,” Ryo
cemburu
Natsu melambaikan tangannya tanda tidak
ada apa apa
“lalu.. hiro kun mau jawab apa?,” kata
natsumi
“hiro mo mari chan ga suki, kedo mari chan
no jibun to hiro no jibun ga chigatte,” kata hiro sambil dia menunjukkan
ekspresi dengan menyentuh dada nya dan dada mari chan, yang hanya dilihat oleh
sara, taku dan ryo sebagai seorang yang sedang meraba sesuatu yang hampa
Natsumi senyum
“hiro wa mari chan ga tomo dake,” lanjut
hiro lagi
Mari marah dan dia bicara,”apa karena ada
kakak ini jadinya ani hiro tidak suka dengan mari??”
“bukan.. mari chan bukan lagi manusia,”
kata hiro
Lalu dia bangun dari kursinya, berjongkok seperti
sedang memegang tangan seseorang
“mari chan.. ada masalah ya?,” kata hiro
“wah.. hiro kun kumat merayu nya.. pedofilia
deh.. anak kecil dirayu juga,” gumam Ryo
Takumi senyum
“dia memang kebiasaan begitu.. aku juga
heran.. kenapa aku punya teman tukang ngerayu,” Ryo garuk garuk kepalanya
“aku... sakit.. aku..butuh.. teman,” kata
mariko
“sakit?? Kenapa mari chan ada di sekolah
ini??,” kata hiro
“kemari, ani hiro,” ujar mariko
Lallu hiro mengikuti kemana mariko
berjalan melayang
Dia menarik tangan takumi agar ikut
dengannya dan menandakan teman teman yang lain tidak untuk ikut
Lalu mereka berjalan sampai pada pinggir
perpustakaan
“mari chan .. aku harus bantu apa buat
mari chan yang manis ini?,” kata hiro berjongkok
Mari menunjuk pada tembok
“tembok??,” tanya hiro
Dia mengangguk
“ta-kun..aku tidak bisa time travel..
minta tolong,” kata hiro
“baik”, lantas takumi memegang tembok ..sekitar
10 menit dia berkonsentrasi, lantas dia membuka matanya
“anoo... mari chan...meninggal tertimpa
reruntuhan tembok di bawah tembok atas ini..”
“oh..,” kata hiro singkat,”lalu??”
“sepertinya mari chan memang arwah
penasaran yang tidak diurus,”
“maksudnya??,”
“dia korban penculikan,” kata takumi
“nani?? Hontou??,” kata hiro
Takumi mengangguk,”sepertinya dia sengaja
di bunuh dengan cara sengaja ditimpa ke tembok,”
“hidoii.. ,” kata hiro,”kejam banget orang
yang berbuat jahat pada dia,”
“kira kira..dia dari tahun berapa wafat?,”
kata hiro lagi
“kemungkinan awal abad 19..belum lama dari
sekolah ini dibangun.. lantas untuk menutupi kejadian ini.. perpus ini sengaja
di bakar”, kata takumi
“kejam!!,” kata hiro
“mari chan.. jangan nangis ya.. ani hiro
akan bantu mari chan,” dia senyum pada hantu mariko
Lalu hantu mariko mengajaknya ke suatu
pohon besar di dekat gerbang sekolah
Ryo berteriak,”hai.. gimana nih? Jadi gak
kita berburu ke perpustakaan??,”
Hiro hanya mengangkat tangannya ke ryo
tanda tidak berminat
“nanti.. masih ada urusan,” katanya
“apa sih yang dia lakukan??,” kata ryo
lagi
“dia sedang membantu mari chan,” kata
natsumi
“mari chan??,” ryo heran
“iya.. hantu anak kecil yang suka ada di
toilet.. dia suka menawarkan kita untuk membaca buku nya kalau bertemu..tetapi
murid murid suka takut melihatnya.. padahal dia tidak jahat atau jahil”, papar
natsumi
“natsu chan pernah bertemu dengan hantu
mari chan??,” tanya sara
“belum, dan baru hiro kun yang mengerti
dia,” senyum natsumi
“cowok playboy itu bisa mengerti perasaan
hantu??,” gumam sara
“ets.. jangan dikira hiro playboy
rendahan.. soal merayu.. hantu atau manusia cewek bisa kena sama dia,” ujar ryo
“wee.. gak minat banget,” gumam sara
Ryo tertawa,”kusumpahin kamu naksir sama
hiro kun,hahahahaha”
“ih..enggak deh,” elak sara
Natsumi hanya senyum
“tampaknya mereka menuju gerbang
sekolah??,” kata natsumi
“ayo kita ikuti,” kata ryo
Mereka bertiga mengikuti dari belakang
Mariko menunjuk pada tanah tepat di bawah
pohon yang sangat besar
“wah.. besar sekali pohon ini.. apa
mungkin usia nya sudah ratusan tahun ya??,” kata hiro memandang kagum pohon itu
“ta-kun.. bantu aku lagi..dia menunjuk
pada tanah dibawah pohon ini,” kata hiro
Takumi berjongkok,”disini??” telapak
tangannya memegang tanah
“ya..tepat,” hiro menyambungkan perkataan
mariko
“tunggu,” takumi lalu menaruh telapak
tangannya dipermukaan tanah,dia sangat serius sekali
Tak berapa lama.. mata nya terbuka kembali
“oh.. hiro kun..,” katanya singkat
“ada apa??tengkorak??”
“belum
tahu.. tapi dia dikubur disini,” kata takumi
“apa perlu digali??,” kata hiro
“sepertinya gitu,” balas takumi
“dimana cari cangkul dan sejenis fork??,”
hiro memegang dagunya.. bingung
“coba kita cari ke ruangan eks skul
berkebun,” tanggap takumi
Lantas mereka pergi ke eks skul berkebun
yang tidak terlalu jauh dari situ.. sementara mariko hanya mengikuti hiro dari
belakang
Mereka kembali dengan fork
Hiro menggali tanah di bawha pohon besar
itu
Ketika meter ke 1,5.. dia menemukan sebuah
tengkorak anak kecil
“iya.. ini kerangka mariko,” kata takumi
“kita harus gali pelan pelan.. kasian
dia..,” kata hiro
Sementara mariko senyum manis ketika dia
melihat hiro mengumpulkan tulang belulangnya satu persatu
Baju yang dipakainya terlihat sama dengan
baju yang dikuburkan, hanya saja sudah sangat lusuh, kering dan berserat serat
“hampir dua ratus tahun jasadnya disini..
anehnya, tengkoraknya masih setengah utuh.. belum hancur benar,”
“mungkin karena tingkat kelembabannya
tidak terlalu tinggi,” kata takumi
Hiro membuka jaketnya..dia menaruh satu
persatu kerangka mariko diatas hamparan jaketnya
“mau kamu apakan kerangka mari chan ini..
hiro kun?,” tanya takumi
“di kremasi.. dan dikubur baik baik,”
jawab hiro sambil masih mengumpulkan
“lalu..siapa yang nanti mengurus
pemakamannya?,” tanya takumi lagi
“pembantu ku.. banyak yang bisa
disuruh..jangan khawatir,” senyum hiro, dia juga senyum pada mariko dan mariko
membalas senyumnya
“mari chan sedang berdiri disamping mu..
dia sedang melihat kita mengumpulkan kerangka nya,” kata hiro
“kamu baik sekali terhadap arwah, hiro
kun,” kata takumi
Hiro senyum,”kalau kita baik terhadap
seluruh alam.. kita akan ditolong mereka,”
“selesai,” dia lalu berdiri sambil membawa
jaket berisi kerangka mariko
“jadi.. batal dong kita berburu hantu di
perpustakaan?,” kata ryo dibelakang mereka
Takumi dan hiro menoleh
“gomen, ryo kun, hehehe,” hiro nyengir
kuda
“gak apa.. kasian juga mari chan,” kata
natsumi
“ah..natsu chan memang baik dan lembut..
aku cinta natsu chan,” kerling hiro pada natsumi
“hiro kun.. gak boleh begitu,” balas
natsumi malu
“pacar ku itu.. enak aja!,” ryo mengeplak
kepala hiro
“aduh.. hati hati nih.. kasihan nanti kerangka
mari chan jatuh!”, hiro mengaduh
“ani hiroo,” kata mariko
“ya??,” jawab hiro manis
“terima kasih,ani..,” katanya
“sama sama, mari chan,” senyum hiro
“aku cinta ani... sampai jumpa lagi kalau
aku sudah besar..,” kata nya
Hiro senyum
“kalau aku sudah besar.. aku mau menikah
dengan ani hiro,” senyum mariko
Hiro membalas dengan senyum lagi
“pergilah.. ,” kata hiro
Hiro memeluk arwah hantu mariko, lalu dia membaca
mantra
Arwah mariko berubah menjadi bola cahaya
berwarna putih
Hiro menangkap bola cahaya itu..diletakkan
nya di telapak tangannya
“pergilah, mari chan..,”
Bola cahaya putih itu lantas terbang
menuju langit
“besok aku minta salahsatu pembantuku
mengkremasi sisa jasadnya,”
“jadi..berburu hantu perpustakaan besok
saja deh..,”tambah hiro lagi
“iya.. kita pulang saja,” kata takumi
“ada yang perlu aku antar, girls?aku bawa
bmw,hehehe,” hiro menawarkan diri
“sarachan!,” goda ryo
“eh?? Enak aja.. aku pulang sama ta-kun!,”
elak sara
“cewek judes ini mana mau sama aku,” balas
Hiro
“aku juga gak mau sama kamu kok,” balas
sara
“ah sudah deh.. dah malam nih.. ayo pulang
aja sama sama..,” kata takumi
“kalian tidak bawa kendaraan kan?? Jadi
pulangnya aku antar semua,” kata hiro
“itulah gunanya teman kaya,”ryo menepuk
pundak hiro
Mereka semua berjalan menuju luar sekolah