This is me....

Minggu, Agustus 25, 2013

PART 8: PAPA... SARANGHEYO (PAPA.. I LOVE YOU: SELAMANYA AKU MENCINTAIMU )

Haru sangat bingung apakah dia akan mengambil tawaran bekerja di canada sebab akan menyakitkan hatinya sekali jika dia akan melihat Minho beberapa kali sepanjang nanti bekerja dengan Tuan Toyama. Maka dia berusaha selalu bernegosiasi dengan Tuan toyama agar dia bisa bekerja tidak di tokyo, tetapi di rumahnya sendiri, echigo.. bahkan dia menawarkan tuan toyama untuk mengembangkan/ekspansi perusahaan nya ke daerah
“saya rasa itu bagus juga...mengingat sebenarnya saya lebih suka mengambil putra daerah dibandingkan dengan kota kota besar,” kata toyama
“jika toyama san berkenan, saya bisa membantu,” kata Haru
“ini ide cerdas, sebenarnya jika banyak pemuda jepang asli dari daerah yang pintar kemudian kita pekerjakan, akan mengurangi tingkat pengangguran.. ah. Ishimaru san buat saja proposal pengajuannya sehingga saya dan beberapa direksi bisa mempelajarinya,”
“terima kasih, toyama-san,” balas haru
“lalu...bagaimana dengan undangan saya?? Apa bersedia datang?? Sebab saya juga sekaligus akan mengumumkan kenaikan pangkat ishimaru san kepada semua kolega dan jajaran direksi,”
“saya mohon maaf saya akan berusaha datang tetapi bisa juga membatalkan karena kondisi perut saya sudah semakin besar... karena tuan toyama mengundurkan keinginan pertunangan antara mayako san dengan Lee san maka bertambah pula umur dari kandungan saya.. saya takut membebani toyama san di acara tersebut,” haru berdiplomasi
“sangat disayangkan sekali karena saya benar benar merasa ishimaru san sudah sebagai anak saya.. orang yang berbakat dan memajukan perusahaan ini,” kata toyama
“jadi..saya mohon kesediaannya untuk hadir,” katanya lagi
“saya berharap begitudan semoga saya sehat sehingga bisa hadir,”
“untuk kedatangan, maruyama san sudah siapkan tiket pesawat pp,” bujuk toyama
“ah...toyama san tidak perlu sampai seperti itu..saya sangat merepotkan,” kata haru tidak enak hati
“untuk orang yang sudah saya anggap sebagai anak, rasanya tiket pp tidak seberapa,” senyum toyama dari jauh
“baiklah..saya sepertinya tidak bisa menolak tawaran toyama san,terima kasih banyak,”
“jangan lupa proposal dan segala keperluan perekrutan daerah,” kata toyama lagi
“baik, toyama san,”
“selamat siang..selamat beraktivitas,” kata toyama lantas menutup percakapan mereka

Haru menarik nafas panjang,”berarti..aku harus kembali ke tokyo dan melihat wajah minho kun lagi??” lalu wajahnya sedih lagi
Dia terduduk,”aku harus bagaimana anak anakku?? Tetapi dengan tetap bekerja di toyama construction, okaasan bisa membiayai kalian,” katanya sambil mengelus elus perutnya yang tambah besar dan berat
“dan okaasan tidak ingin membebani ojisan kalian,” tambahnya lagi

“Haru chan.. jadi ke dokternya??,” teriak kakak iparnya dari toko
“ah..sebentar, ane...aku ambil tas dulu,” katanya
Lantas dia keluar dan pergi ke dokter kandungan

“wah..sehat sekali,” kata Nakajima sensei
“benar, sensei???yokatta (syukurlah)”, kata kakak iparnya
“sepertinya ini kembar tidak identik.. bisa dilihat, satu lelaki, satu perempuan,” kata dokter Nakajima

“kita juga bisa lihat kalau amnionnya atau kantung janin nya ada dua,” dokter Nakajima menunjukkannya
“wah.. anak anakku sehat.. syukurlah,” Haru senang
“menurut perkiran saya, sudah pasti harus di op caesar, Nyonya ishimaru.. tidak bisa normal, mengingat nyonya ishimaru juga tidak tinggi,” kata dokter lagi
“iya, sensei..terima kasih,”
Maka Haru bangun lalu duduk di depan dokter
“jangan ragu kalau sudah merasakan mulas yang tidak tertahankan lalu keluar sedikit darah dan lalu keluar cairan seperti kuning atau agak hijau...yang perlu diperhatikan dari kelahiran kembar adalah biasanya suka lebih cepat dari kelahiran normal..,” papar nakajima sensei

“tetap berfikir positif, tidak terbeban dan kalau ishimaru san punya asuransi, bisa digunakan dari hari ini untuk persiapan,” tambah Nakajima sensei lagi
“terima kasih, sensei,” jawab haru
“anak anak yang baik,” kakak iparnya mengelus elus perut haru
“mereka tidak merepotkan ibunya..syukurlah,” tambahnya lagi

Mereka pun pulang...ketika dirumah, Maruyama san, sekretaris Toyama meneleponnya
“ishimaru san.. kami sudah pesankan tiket ke tokyo pp tanggal 10 bulan depan, karena pertunangan tuan Lee dengan mayako san dilakukan tanggal 11... lalu ishimaru san akan menginap di hotel tempat acara berlangsung,” papar Maruyama
“terima kasih, maruyama san,” kata Haru
“ishimaru san..kami kangen ishimaru san..berharap ishimaru san bisa bekerja lagi disini,” kata maruyama
“tanggal 11 kita akan bertemu...jadi, kalian semua harus ceria ya,” balas haru
“sampai jumpa lagi.. ,” maruyama menutup teleponnya

“no other choice,” kata haru pelan
Malamnya dia bercerita ke kakak dan kakak iparnya
“apa kamu kuat menghadapi semua ini??maaf, ketika kamu nanti melihat Minho bertunangan?? Aku khawatir,” kata kakak iparnya
“apalagi aku,”tambah kamui
“ani..ane.. semua sudah terjadi..aku hanya berusaha mempertahankan diri dengan keadaan ku,”
“dan aku tidak mungkin lagi membebani kalian dengan akan melahirkan mereka.. biaya akan sangat besar sehingga aku butuh bekerja,”
“walau aku mungkin akan melihatnya..aku akan menganggap dia mati,” katanya lagi
“aku tidak ingin kamu dikecewakan lagi olehnya, haru chan,” kata kamui
“aku sangat marah dan kecewa dengan orang itu..,” tambahnya lagi
“aku yakin aku bisa melupakannya walau sakit,” kata haru
“jadi...ijinkan aku kuat dengan aku berani berhadapan dengannya,” haru menunduk hormat pada kakak dan kakak iparnya
Kakak iparnya menarik nafas ,”ah.. aku Cuma merasa tidak bisa menjaga mu lagi karena kamu akan jauh,”
Haru senyum,”tidak apa, ane.. aku sudah sangat senang ani dan ane juga hiro sangat memperhatikan hidupku..,”
“jadi..kapan si cowok brengsek itu akan bertunangan?,” kata kamui
“bulan depan, ani..tanggal 11,” jawab haru
“dan kamu akan pergi tanggal 10,begitu?,” kata kamui lagi
Haru mengiyakan
“jika tidak kuat, jangan memaksakan kehendak mu, haru chan,” kata kakak iparnya
“dulu aku sangat benci dengan hidupku karena orang tua kita meninggal sedang aku melihat ani kamui bekerja keras untuk sekolahku.. dan menurutku itu pedih.. tetapi kemudian aku berfikir.. bahwa dengan menghadapi masalah, bukan menghindar dari masalah, maka aku akan kuat.. sama ketika ani kamui berjuang keras membanting tulang untuk kehidupan kami berdua waktu itu,” kata haru

“ah...,” kamui menghela nafas
“jika kamu sangat sedih disana.. jangan lupa telepon kami,” tambah kamui
“baik, ani,” haru menunduk hormat
“dan jangan lupa apa kata Nakajima sensei.. berhati hati melihat tanda kelahiran mu.. bulan depan sudah masuk ke tujuh,” kata kakak iparnya
“pasti, ane.. aku akan perhatikan,” senyum haru
“jadi... kapan berangkat??,” kata kamui
“dua minggu lagi..doakan aku ya..ani..ane,”
“doa kami selalu untuk mu..yang terbaik untuk kehidupanmu..,” sambung kamui lagi
“iya,” kata kakak iparnya senyum

Waktu waktu berlalu dan saatnya haru kembali ke tokyo
Narita International Airport
Tuan Toyama tersenyum pada haru yang baru saja keluar dari ruang kedatangan..
Haru membalas senyumnya dan menunduk hormat
“kita bertemu lagi, Toyama-san.. terima kasih atas bantuannya,” ujat haru
Toyama membalas pennghormatan Haru kepadanya
“kita sama sama berhutang budi.. itu sebabnya saya sangat ingin ishimaru san tetap bekerjasama dengan saya,” kata toyama san merendah
Maruyama juga menghormat padanya dan memeluknya
“Ishimaru saaann..kangen sekali!,” kata maruyama
“iya..aku juga kangen dengan maruyama-san... kamu sehat??,” kata haru membalas pelukannya
“hai..genki de,” kata maruyama tersenyum
“mari silahkan.. kamu nanti menginap di hotel tempat acara, Ishimaru san,” ujar tuan toyama
“perlu ditemani?? Aku bisa menjadi teman sekamar ishimaru san,” tawar maruyama
“boleh sekalii.. aku kangen dengan rekan kerja ku yang satu ini,” ujar Haru mencubit pipi nya
“wah.. kebiasaan ishimaru san kalau gemas gak berubah berubah ya!,” maruyama memegang pipinya
Mereka berjalan menuju tempat penjemputan kedatangan...
Disana sudah menunggu supir yang membukakan pintu
“halo..Matsumura-san.. apa kabar??,” kata haru menunduk hormat pada supir toyama
“baik dan sehat, ishimaru san..,” jawab matsumura
Mereka lalu naik..
“jadi.. mau ya..temani aku?? Soalnya aku takut ada keperluan yang sangat urgent dan meminta bantuan mu, maruyama san,” pinta haru
“daijoubu.. aku akan tolong ishimaru san,” senyum maruyama
“apakah kita akan makan siang dahulu?,” tanya Toyama
“ibu hamil pasti lapar..iya kan, ishimaru san?,” lanjutnya
“eh,hehehehe,” haru tertawa
“sudah lama saya tidak mendengar tertawanya ishimaru san,” kata supir, matsumura
“iya ya.. matsumura san.. mungkin saya sudah tidak bertemu dengan matsumura san hampir 3 bulan ya??”
Matsumura mengangguk dan tertawa
“kami kangen ingin ngobrol banyak dengan ishimaru san,” kata matsumura
“ya.. pak matsumura bisa ngobrol dengan saya sekarang,” haru membalas dengan senyum
“pak matsumura juga harus ikut makan bersama saya,” kata toyama
“wah.. saya merepotkan Toyama sama,” kata nya
“tidak begitu, pak matsumura.. kita makan saja di restaurant yang disediakan hotel,” tambah toyama
Mereka pun sampai hotel yang dituju

“kami tunjukkan kamar nyonya ishimaru,” kata room boy
Mereka naik ke lantai 15.. pemandangan kota tokyo sangat indah sekali walau dilihat siang hari
Lalu mereka pun masuk kamar ..
“wah..ini besar dan mewah sekali, toyama san,” kata ishimaru kagum
“mari, tuan dan nyonya nyonya,” kata room boy membawa koper ishimaru
“terima kasih,” ishimaru menunduk hormat pada room boy yang sudah membantunya
“wah..langsung menghadap laut,” katanya
Tiba tiba ada telepon buat toyama
“ah..Lee san.. jadi mau kesini?,” kata toyama
“baiklah.. bersama dengan mayako atau??,” kata nya lagi
“oh.. ya mungkin anak saya masih sibuk sekali dengan persiapan baju..,”
“baiklah kalau mau kesini,” kata toyama,”ya..sampai jumpa”
Haru agak panik tapi dia berusaha untuk menyembunyikan kepanikannya..dia hanya ingat apa kata kamui bahwa dia harus easy going dan santai dengan apapun kesulitan yang ada di hadapannya
“jadi Lee san mau datang kesini?,” kata Haru ramah
“iya..kemungkinan dia akan melihat persiapan outdoor.. karena acara akan dilakukan malam dan outdoor di tengah hotel..diatas,” kata maruyama
“nah.. mari kita makan.. nanti kekasih anak saya menyusul makan di bawah,”
Haru agak sedikit kaku,”baiklah,” katanya tersenyum agak kaku
“Tuhan.. tolong kuatkan aku.. jika memang aku harus berhadapan dan berbicara dengan Minho kun,” katanya dalam hati

Mereka makan di restaurant hotel...
“silahkan... kashikomarimashita (maaf lama menunggu),” kata pelayan restaurant
“mari makan..itadakimasu,” mereka bertiga saling menawarkan diri
“wah..enak sekali beef suteki nya,” kata Haru
“ibu hamil harus makan yang banyak,”canda maruyama
“uhmm.. pasti itu..apalagi ini enak.. iya kan pak matsumura?,” balas haru
Pak matsumura menunduk mengiyakan
“maaf, tuan toyama.. Tuan Lee menunggu anda,” kata salah seorang pelayan
“ah.. tolong kesini saja, dan tolong pesankan makanan yang sama dengan saya,” tambahnya
Pelayan menunduk hormat
Tak berapa lama, datang Minho sendirian saja
“tuan Toyama..dan semuanya, selamat siang,” katanya menunduk hormat
Dia agak kaget begitu lihat haru
“haru-chan??,” katanya dalam hati, lantas dia mengubah ekspresinya menjadi seperti biasa
“ah..silahkan Lee san.. duduk disini.. saya sudah pesankan makan..,mungkin sebentar lagi datang,” toyama menyuruhnya duduk, dan parahnya, tepat diantara toyama dan haru
Haru tersenyum padanya, menunduk hormat,”selamat siang,”
Haru berusaha menyembunyikan kepanikannya
“ah..ini kenalkan.. namanya Ishimaru Miharu.. calon manager konstruksi toyama construction,” kata toyama
Haru berdiri menunduk hormat,” Ishimaru Miharu..senang berkenalan dengan anda, Lee san,” katanya
Minho malah jadi sedikit kaku,dia lalu berdiri dan membalas menunduk hormat,” Lee.. Lee minho,” katanya
“senang berkenalan dengan mu,Ishimaru-san,” lanjutnya lagi
“Haru chan..senang melihatmu sehat dan ceria, ternyata kamu sangat baik baik saja..maafkan aku” kata minho dalam hatinya
“kamu membuat luka ku makin teriris dengan senyuman mu, Haru chan” katanya lagi
“kamu membuat aku harus kuat berhadapan dengan mu, Minho kun,” kata haru dalam hatinya,”dan aku harus benar benar bisa menjadikan mu orang asing bagiku,”
Lalu mereka sama sama kembali duduk, makanan untuk minho pun datang
“haru chan suka sekali dengan beefu suteki, pegang garpunya pun khas sekali..masih haru chan yang tidak berubah,” minho mencuri pandangan cara makannya haru
Sementara haru asik makan saja
“kenapa, Lee san.. tidak ingin makan?,” tanya Toyama
“Mungkin Lee san masih nervous karena besok akan bertunangan,” canda Haru
“ah,hahahahaha..iya.. saya pun dulu mengalami seperti itu,” balas Toyama
“iya,hehehehe...kata orang orang..tunangan itu berat buat lelaki karena mereka merasa terikat,” lanjut haru
Toyama san tertawa,”hahahahaha..tidak juga.. bagi lelaki setia..itu adalah cara mengikat wanita yang dia cintai”
Minho terasa tertusuk dengan candaan calon mertuanya sendiri dan Haru..
“ayoo..makan yang enak.. urusan ruangan outdoor itu gampang..habis makan ini kita ke atas,” tambah Toyama
“steak nya enak kan.. maruyama san?,” kata Haru
“iya.. sausnya beda,” jawab Maruyama
“kenapa dia seolah olah tidak mengenalku sama sekali??,” kata minho dalam hatinya
“apakah.. ibu hamil mau makan dua kali??,” tawar tuan toyama
“ah.. toyama san baik sekali pada saya.. tidak apa.. saya belum lapar lagi,” haru senyum semangat, “mou kekkoo desu (sudah cukup),”
“mudah mudahan bayi nya makannya bagus, hehehehe,” kata maruyama
“iya, maruyama san.. adik lelaki dan adik perempuan makannya bagus,” kata haru senang
“wow.. twin??,” maruyama kaget
“iya.. aku lupa mengabarkan kabar gembira ini pada maruyama san dan toyama san.. ,” haru tersenyum
“juga kepada matsumura san,” katanya lagi dengan senyum
“senang sekali ya... tapi aku membayangkan akan repot mengurusnya,” kata maruyama
Haru senyum,”ah tidak.. apapun kalau kita cinta dan sayang..tidak akan ada rasa berat,”
“ishimaru san benar.. aku salut dengan ishimaru san,” kata maruyama
“kamu benar, haru chan,” kata minho dalam hatinya
Mereka menyelesaikan makan siangnya lalu pergi ke tempat rencana pertunangan besok, diatas hotel lantai 30
Menarik sekali ruangan itu sederhana tetapi terkesan mewah... kolam renang berada dilantai 30, jadi langsung diatas langit malam
“wah..tampaknya akan mewah sekali... selamat ya, Lee san,” kata Haru memberanikan dirinya bicara dengan Minho
Minho tersenyum,”terima kasih,”
Dalam hati haru berkata,”senyummu manipulatif ya??bukankah kamu akan lebih bahagia dari aku?,”
“jadi, Toyama san.. nanti semua akan kami siapkan..ini sudah beberapa kursi kami bawa dan juga bunga bunga karena segar, baru akan kami taruh besok siang... supaya tidak cepat layu..dan kami hanya menyediakan beberapa kursi, karena konsepnya memang standing party, seperti yang anda pinta” kata manager hotel
Toyama tersenyum,”ah...tak apa..yang penting besok sore, kami sudah melihat persiapan sudah hampir 100% dan mungkin undangan sudah mulai datang,”
“siang sudah selesai, tuan toyama,” kata manager hotel
“terima kasih,” kata toyama
Sementara Haru memandang kolam renang..dia berjongkok dengan sulitnya dan bermain dengan air pinggiran kolam
“ah...segar banget...sudah lama gak berenang,” katanya senang melihat air
Minho menghampiri
Haru kaget, tapi Minho malah senyum,”apa kabar, haru chan??”
Haru berusaha menjawab dengan biasa,”baik,”
Tapi kemudian dia meneruskan,”jangan terlalu dekat padaku, kita sudah tidak saling kenal lagi,”
Minho kaget dengan perkataan seperti itu, dia melihat perubahan pada haru
“apa kamu benar benar benci padaku?,” tanya nya
Haru masih bermain dengan air pinggiran kolam lalu dia menoleh pada Minho,”selama enam bulan kita pernah berhubungan..apa kamu pernah lihat aku mendendam pada orang??aku hanya berusaha menjadi karakter yang kamu pinta..dengan aku mengenal mu sebagai orang baru dalam hidup ku.. maka aku tidak lagi mengingat sakit hatiku padamu”, dan dia pun tersenyum pada minho
Minho diam saja dengan pernyataan haru yang seperti itu..dia benar benar tidak mennyangka haru bisa sekuat itu.. haru yang dulu dia lihat terlihat cengeng dan selalu minta dilindungi, berbeda dengan yang hari ini dia temui..padahal mungkin baru sekitar 3 bulan yang lalu mereka tidak ketemu lagi setelah berpisah
Lalu Minho pun berdiri dan meninggalkannya..
Haru terlihat biasa saja dia ditinggalkan tanpa sepatah kata oleh Minho..dia tetap asik dipinggir kolam
“ishimaru san...tadi bicara apa dengan Lee san??maaf, kalau aku pengen tahu,” kata maruyama
Haru senyum dan bersuara ceria,”ah enggak..dia tadi tanya, aku berapa lama kerja di toyama construction.. karena kemungkinan dia akan membantu Toyama san,”
“oh...eh iya...jadi gimana? Apa aku boleh temani ishimaru san atau??,” tawar maruyama
Haru mencoba bangun dengan perut yang sudah membesar, maruyama membantunya..
“ah..aku gak mau merepotkan maruyama-san.. tadinya aku pikir maruyama san harus temani aku.. tapi tidak apa deh..aku bisa sendiri,” katanya
“serius gak mau ditemani??,” tawar maruyama lagi
Haru menggeleng,”gak usah,” lalu dia senyum
Lalu dia bekeliling ruangan atap langit itu
“besar sekali...,” katanya
“sudah selesai?,” kata Toyama menghampiri haru
“ah,hehehehe..sudah,” jawab haru
“ayo kita keluar dari sini,” kata toyama
Mereka pun turun kembali.. di dalam lift, Minho hanya berdiri bersandar di dinding lift... dia memandang haru yang berdiri di belakangnya
“rasanya aku benar benar ingin memeluknya dan minta maaf, semakin dia kuat, rasa bersalahku semakin menjadi,” dalam hatinya
“aku hanya ingin engkau jadi orang asing yang tidak pernah mengisi hatiku, Minho kun,” kata haru pula dalam hatinya
Lalu mereka menuju kamar Haru
“silahkan kalau ishimaru san mau istirahat.. lagipula acaranya baru besok..kalau nanti mau jalan jalan... silahkan hubungi maruyama san,” kata Toyama
Maruyama mengangguk dan tersenyum
“ah...saya masih ada tugas membuat proposal seperti yang Toyama san katakan..jadi mungkin saya mau lebih dikamar saja sampai besok acaranya..saya harus selesaikan disini,” senyum haru
“kalau begitu..saya akan bawa CD installer dan juga printer..jadi bisa secepatnya di print dan  diberikan..iya kan Toyama san?,” maruyama berinisiatif
“ya.. itu baik,” jawab Toyama
“terima kasih sudah merepotkan,” kata Haru
“kamu staff ku ter cerdas yang pernah ada disini... jadi, aku benar benar sulit sekali melepas mu..,” kata Toyama
“ah..Toyama san bisa saja.. ,” jawab Haru berdiplomasi
“baiklah.. karena perjalanan jauh, tentunya sudah capek..silahkan beristirahat,” kata Toyama
Mereka pun berpisah dan Haru masuk kamarnya
Dia melepas sepatu, lalu berbaring
“haaahh...capek sekali...,”
Dia sedikit melamun,”Kami sama (Tuhan)... aku selalu minta dikuatkan oleh Mu.. kuatkan aku menghadapi semuanya,”
Lalu dia menulis pada sebuah lembar kertas dari hotel
“sesal, sedih, senang, bahagia...semua sebenarnya sudah tertulis dalam sebuah kitab Tuhan... semua adalah permainan..seperti kita hanya aktor artis kehidupan ini...”
Lalu dia meletakkan kertas itu di meja samping tempat tidurnya
Dia berbaring dan mengelus elus perutnya
“okaasan harus banyak makan... kalian pasti lapar,” lalu dia tersenyum dan tertidur
Sehari penuh dia hanya ada di dalam kamar...sambil pula mengerjakan tugas..
Tiba tiba ada telepon ke kamarnya
“Ishimaru san..ada yang ingin menghubungi anda,” kata petugas operator hotel
“maaf..siapa?,” jawabnya
“tuan Lee Minho,” jawab sang operator
Haru kaget,”ada apa lagi??,” dalam hatinya
“Nyonya??,” kata operator
“ah iya..saya..silahkan,” jawab haru
“hallo..,” suara Minho terdengar
“ya.. hallo Lee san,” jawab Haru
“aku sudah pesan makan malam di sebuah restaurant.. turunlah ke bawah,” kata Minho
“aku tidak bisa.. kamu kan mau tunangan..apa kata orang orang nanti?? Lagipula, kamu aktor terkenal..bisa dilihat paparazi, maka aku yang akan menghancurkan masa depanmu,” Haru menolak
Minho menutup telepon yang ada di receptionist
Haru santai,”bagus...,” katanya
Lalu dia kembali berbaring
“haaahhh...lapar..sebentar ya..anak anak... okaasan mau keluar dulu cari makan di restaurant hotel ini,” katanya kepada anak anak diperutnya
“habis itu kita makan cemilan.. suka dengan es krim kan??,”
Pintu kamar hotel diketuk
Haru membuka, dilihatnya room boy dan Minho..
“kenapa dia nekad kesini??,” pikirnya dalam hati.. haru mencoba bersikap biasa..
“selamat malam, nyonya..saya mengantarkan Lee san kesini,” kata room boy
Haru tersenyum,”ah..selamat malam..tidak apa..terima kasih,” katanya menunduk hormat
Lalu room boy permisi,Minho mendorongnya pelan pelan dan dia mengikat grendel kunci kamar hotel
“jangan macam macam atau aku teriak,” kata Haru mengancam
Lalu Minho memeluknya..meletakkan kepala haru di dadanya
“pffhhttt,” haru merasa kurang bernafas
“haru chan.. maafkan aku,” katanya masih memeluk haru
“lepaskan aku,” jawab haru,”nafasku sesak..bayi bayi ku bisa masti,” dengan suara tegas
“kita sudah tidak ada hubungan apa apa lagi bukan??jika ada pun...kamu akan jadi partner kerja ku saja,” kata haru lagi
“jadi lepaskan aku,” katanya tegas
Minho masih memeluknya, tangan dan tubuh Minho jelas lebih besar dari haru..dia kalah tenaga dan kelaparan karena belum makan malam
“Lee san..mohon lepaskan aku,” kata haru lagi
Akhirnya Minho melepaskannya..
“pergilah..,” kata Haru.. dia berjalan menuju pintu lalu membukanya
“silahkan keluar,” katanya lagi
“aku tetap akan mencintaimu.. walau aku menikah dengan mayako sekalipun,” kata Minho
“cinta tidak butuh rasa sakit..begitu juga dengan kasih sayang..yang seharusnya saling mengisi dan melindungi,” jawab Haru di depan pintu
Minho terdiam.. lalu akhirnya dia keluar kamar dan meninggalkan haru
Haru buru buru menutup pintu dan menangis diatas tempat tidur
“kenapa Tuhan.. kenapa aku harus bertemu dia lagi?? Orang yang awalnya aku cinta dan sayang...menjadi orang yang paling aku benci??,”
“aku minta tambah satu botol lagi,” kata Minho ke pelayan bar cafe
“sudah lima botol Lee san.. besok kan kamu mau tunangan..jadi jangan sampe mabuk,” kata pelayan cafe  bar yang sudah akrab dengan Minho
“ah...enggak apa,” Minho sudah mulai teler dan ngaco
“haru chan...,” katanya lagi
“siapa??,” kata pelayan bar itu
Minho sudah mabuk berat..tapi dia nekad saja minta tambahan satu botol lagi..dia habiskan satu botol itu dengan cepat..
“wah..bisa bisa besok dia dimarahi calon mertuanya kalau begini,” kata pelayan bar itu
“lagiii... nakajima-kun,” katanya dengan suara sudah mulai berat
“sudah..sudah Lee san.. bahaya..ini alkohol keras,” cowok yang bermarga nakajima itu tidak menuruti perintah minho untuk memberinya lagi satu botol..
“hari ini...ya...hari..ini.. besok... ya besok...,” kata minho dengan suara terbata bata.. dia sudah mabok berat..
“nanti saya suruh orang cafe antar Lee san pulang,” kata Nakajima
“gak usaaaaaaahhhhh...akku bisa pulang sendiriii,” Minho sudah duduk sempoyongan berat..
Lalu dia meletakkan kepalanya diatas meja bar dan..
“bruukkkk!!,” dia pun jatuh dari kursi bar karena kebanyakan minum