Menjerit ku ditengah malam kelam
Kenapa tidak kudapat sedikit saja obor penerang?
Andai itu ada.. Ingin ku lempar pada iblis yang tertawa
Kenapa dia membawaku ke surga dunia...
Kenapa tidak kudapat sedikit saja obor penerang?
Andai itu ada.. Ingin ku lempar pada iblis yang tertawa
Kenapa dia membawaku ke surga dunia...
Tik..Tak.. Tik.. Tak.. Bandul waktu saling berdentum
Tiap hembusan nafas... Sukma berkurang satu
Sampai habis menipis... Lalu pergi tanpa pamit
Bersama sang malaikat. ..dia pergi sendiri..
Gelap pastinya dirasa..
Tanah menyumbat mulut yang dulu bebas bicara..
Oh.. Dimana? Kenapa mata ini hanya melihat gelapnya kesempitan lorong penuh cacing?
Kemana teman-teman yang dulu selalu tertawa bersama?
Kulitku terkelupas...tulang dan dagingku copot..
Rambutku lepas dari kepala.. Baju cantikku hanya kain putih?
Lalu.. Kemana semua yang ku punya?
Kenapa hanya kegelapan ditemani para cacing dan ulat?
Seseorang datang.. Tak tahu siapa dia..
Warna hijau gaunnya seperti beludru mahal kesayangan sang raja
Dia menyapa dalam senyuman manisnya
"aku temanmu selamanya dalam kesendirian disini"
Sebelum semuanya bangkit lagi..
Dalam peluh dosa atau wajah ceria..
Tiap hembusan nafas... Sukma berkurang satu
Sampai habis menipis... Lalu pergi tanpa pamit
Bersama sang malaikat. ..dia pergi sendiri..
Gelap pastinya dirasa..
Tanah menyumbat mulut yang dulu bebas bicara..
Oh.. Dimana? Kenapa mata ini hanya melihat gelapnya kesempitan lorong penuh cacing?
Kemana teman-teman yang dulu selalu tertawa bersama?
Kulitku terkelupas...tulang dan dagingku copot..
Rambutku lepas dari kepala.. Baju cantikku hanya kain putih?
Lalu.. Kemana semua yang ku punya?
Kenapa hanya kegelapan ditemani para cacing dan ulat?
Seseorang datang.. Tak tahu siapa dia..
Warna hijau gaunnya seperti beludru mahal kesayangan sang raja
Dia menyapa dalam senyuman manisnya
"aku temanmu selamanya dalam kesendirian disini"
Sebelum semuanya bangkit lagi..
Dalam peluh dosa atau wajah ceria..