This is me....

Minggu, November 30, 2014

Doctor's Heart (Part 13 : Aku Ingin Kita Berteman Baik)

Lee Min ho sebagai Dokter Minho              Gackt sebagai Dokter Kamui

“Heeeh.. Jadi Yumi chan.. sekarang akan tinggal di hakone??,” pagi-pagi sekali Shiori ditelepon teman lamanya sewaktu SMA dari hokkaido.
“eeeh.. shinpai shinaide (jangan khawatir).. Yumi chan... bisa tinggal ditempatku kalau mau.. hanya saja.. flat ku sempit dan banyak kakek dan nenek terkadang disini, hehe,” kata Shiori lagi di teleponnya
Jya ne.. kabari aku segera kalau mau kesini ya.. aku tunggu,”
“bip,” telepon pun ditutup. Dia segera keluar flat dan menuju rumah sakit, tugas kembali.

Aku Isteri Jendral Lee! (Part 7: Kenangan Indah Pertama di Hanseong)


Cerita ini cuma iseng saja, jangan dimasukin ke hati.. kalau masih serius juga.. tanggung sendiri deh..

“Hi Sim Hwang.. kalau dinegeriku.. kamu adalah Ninja,” kata Takako bicara dengan wajah ceria pada Sim Hwang, prajurit mata-mata bawahan Minho sejak kecil.
“wah.. Ninja itu seperti apa, Nyonya??,” tanya Sim. Pagi itu, Takako meminta Sim berlatih dengannya di halaman rumah besar nya Minho, hadiah dari Raja.
“aku pun Ninja.. tapi kalau perempuan, namanya kunoichi.. tugas ku juga sebagai mata-mata... jadi, ketika kamu berlari cepat dan bisa cepat mengambil keputusan.. aku yakin.. kamu setaraf dengan Shuntarou... Ninja dari negeri ku,” senyum Takako pada Sim
“Nanti aku ajarkan tehnik bertarung Ninja ala negeriku,” katanya lagi, menepuk-nepuk pundak Sim
Sim menunduk hormat padanya,”Gambsahabnida, Nyonya.. Tuan Lee beruntung mempunyai isteri seperti Anda”
Takako malah tertawa keras, seperti tawa seorang lelaki,”Hahahaha! Ih.. aku sebal dengan Minho!”
“kenapa??,” tanya Sim
Minho sebenarnya sudah datang, dia menyuruh dengan kode kalau Sim sebaiknya diam saja dengan kedatangannya. Takako tidak tahu kalau Minho dibelakangnya.

Kamis, November 27, 2014

The Jengkol Heirs (Part 6: Aku Sayang Kakak Sri)



Cerita ini cuma iseng aja kok.. jangan dimasukin ke hati banget..

Suparno malam itu masih mencari Yudi. Anak itu baru pulang jam 23.00 malam dan mengkhawatirkan kedua orangtuanya. Tanpa bicara lagi dan tanpa salam, dia main masuk saja rumah besar itu. Tuminah menggeleng kepalanya.
“Lek.. duduk sini karo mbah,” kata Tuminah memanggil Yudi
“aku wes ngantuk, Mbah...sesuk wae.,” balas Yudi malas, dia sudah merasa mengantuk dan harus tidur.
Tuminah yang akhirnya menghampiri Yudi yang masih berdiri di depan pintu.
“Bapak mu masih ono di luar.. dia cari kamu dari magrib ndak ketemu juga.. main di mana kamu, Lek??”
Yudi diam saja, dia main PS sampai lupa waktu.
“kenapa ndak mau jawab?,” tanya Tuminah lagi,” kasian bapak mu cari-cari kamu.. belum pulang juga sampai sekarang”
Tuminah lalu menasehati Yudi supaya tidak menyusahkan kedua orangtuanya dan tidak main terlalu lama. Boleh anak itu bermain tapi jangan sampai lupa waktu.
yo wes, mbah... aku arep sare,” jawabnya dengan wajah tidak enak hati.
Tuminah mempersilahkannya tidur.

Kamis, November 20, 2014

Hujan itu keberkahan cinta

Sejuknya cuaca malam ini
Ku ucap terima kasih padamu
Untuk segala cinta yang kau berikan
Tanpa ku harus balas dari sekeping perak tail pun

Hujan itu keberkahan cinta
Siapa suruh membuka gerbang air
Yang membuat semua terjangan meradang?
Semua karena kealpaan sendiri

Menuju puncak rindu mengenalmu
Tiada satu ujung jari yang kutunjuk demi yang lain
Sementara.. Hujan masih menurunkan karunia
Lebih dari sekedar para kodok berdendang

Aku belum puas berdiri di alam ini
Masih jauh terasa terseok-seok menjalin kasih
Menuai tulisan dalam pembelajaran cinta
Merangkai benang alur hidup seluas semesta

Dalam senyuman buaian indahnya dunia

Dalam senyuman buaian indahnya dunia
Aku hanya melihat dia yang tua renta
Kenapa rasa cintaku muncul padanya?
Karena emas yang disodorkannya?

Dia hanya seorang tua renta
Tak semestinya ku cinta rincingan gelang emas dikakinya
Untaian-untaian berkilau itu terlalu jauh menipuku
Kenapa mataku masih terpesona padanya?

Dalam bimbang hati ku bertanya
"hi Pemilik alam..bolehkah aku suka dengan gemerincing emas?"
Rasanya..aku hanya mendengar suara,"untuk apa?"
Lalu hanya ingin terdiam
Terdiam.. Antara nafsu dan tak harap

Emas-emas itu masih gemericik di kaki tuanya
Terus dia menari di depan mataku yang sudah mulai buta
Apa aku buta, Tuhan? Aku ingin gemerlapnya!
Tapi Sang pemilik berkata,"cukup perak untukmu saja"

Debu itulah dirimu

Ku buka mata dan melihat dunia
Kenapa ada hijau,biru,merah,jingga dan lainnya?
"Itulah pelangi kehidupan".
Semesta raya tidak cukup hitam dan putih
Begitu juga mutiara hati

Karena kau bilang yang berkilau itu indah..
Maka pikiran nakalku menggoda..
Apakah indah jika batu hitam kupoles emas?
Dalam rancu buah di kepala...semua biasa saja

Gurat demi gurat untaian pena merangkai peristiwa
Sebut saja itu semua bagian alam fana
Ketika suka datang,kita tertawa
Ketika duka menghampiri,menangislah kita

Tidakkah terpikir kenapa semua ada?
Dalam keberaturan alam,planet tidak iri pada bintang
Bulan tidak iri pada matahari, kenapa cahayanya tidak terang
Bahkan daun pun tidak perlu saling tahu..kapan mereka jatuh satu persatu

Semua hanya akan jadi debu
Wajah cantikmu,mulus kulitmu..ketika dulu puluhan mata para lelaki memandangmu
Semua hanya semu..
Debu itulah dirimu..

Bintang tertaruh ditelapak tanganku

Kemarin sebuah bintang tertaruh ditelapak tanganku
Biru sinarannya mempesonakan ku
"inikah rahasia alam...kenapa ada sibghat tersendiri?"
Pikiranku melayang pergi ke langit tertinggi

Satu,dua,tiga..terus kutapaki kaki langit
Tiap sudut bercerita warna yang berbeda
Satu warna, sebuah jiwa...
Lalu datang aksara diam seribu bahasa

Ayunan rasa, puncaknya kegundahan jiwa
Mencari taman-taman indah dalam impian
Khayalan tinggi menembus langit
Sampai ku tak bisa tapaki lagi tangga sinarnya

Bait bait syair daud berdendang sendu
Pujian pujian itu hanya untuk dia
Keindahan pakaian-pakaian bertatah jambrud menggoda
Tak pernah kau temukan di atas tanah si tua renta

Kemarin..sebuah bintang ku genggam erat
Cahaya malam masih saja bercampur kunang-kunang
Adakah simpuh seorang manusia hina membawa surga?
Tanpa ada kasih Pemilik semesta

Tik..Tak.. Tik.. Tak..Sang Bandul waktu

Menjerit ku ditengah malam kelam
Kenapa tidak kudapat sedikit saja obor penerang?
Andai itu ada.. Ingin ku lempar pada iblis yang tertawa
Kenapa dia membawaku ke surga dunia...

Tik..Tak.. Tik.. Tak.. Bandul waktu saling berdentum
Tiap hembusan nafas... Sukma berkurang satu
Sampai habis menipis... Lalu pergi tanpa pamit
Bersama sang malaikat. ..dia pergi sendiri..

Gelap pastinya dirasa..
Tanah menyumbat mulut yang dulu bebas bicara..
Oh.. Dimana? Kenapa mata ini hanya melihat gelapnya kesempitan lorong penuh cacing?
Kemana teman-teman yang dulu selalu tertawa bersama?

Kulitku terkelupas...tulang dan dagingku copot..
Rambutku lepas dari kepala.. Baju cantikku hanya kain putih?
Lalu.. Kemana semua yang ku punya?
Kenapa hanya kegelapan ditemani para cacing dan ulat?

Seseorang datang.. Tak tahu siapa dia..
Warna hijau gaunnya seperti beludru mahal kesayangan sang raja
Dia menyapa dalam senyuman manisnya
"aku temanmu selamanya dalam kesendirian disini"
Sebelum semuanya bangkit lagi..
Dalam peluh dosa atau wajah ceria..

Harumnya bunga bersamamu

Hai.. Aku tak ingin melihat air matamu jatuh
Mereka bukan butir-butir kristal kan?
Jika kau ingin wajahmu masih bersinar
Tengadahkan kepalamu saja ditengah hujan

Andai semua jalan dititi...
Kita akan temukan batu dan kerikil tajam
Tak perlu takut dan resah kakimu tertusuk duri
Itu tak berarti tuk sampai ujung jalan itu

Beranikan diri melangkahi api
Pancurkan air di jari jemari
Biarkan lepuhan bara menguatkan perasaan
Agar kita tak lagi menangis

Airmata tak merubah diri jadi kristal
Tengadahkan kepalamu ditengah hujan
Biarkan semua berlalu..
Lihatlah aku disampingmu

Kita berlari ke bukit bunga
Petik yang paling indah..lalu cium harumnya bersama..
Melewati kerikil tajam, semak berduri dan derasnya sungai
Rebahkan diri menatap langit,mengurai impian dan asa
Lalu percaya..semua akan tercipta..

Kotak abstrak khayalan

Kotak-kotak abstrak lamunan dan khayalan
Menggantung di neuron neuron kepala
Mengawang-awang pusaran imajinasi
Semua noktah itu ada..di senyummu

Kala ku tak tahu apa itu perasaan
Rasanya jantungku sesak ditusuk belati kebimbangan
Redup..pelan meredup..dingin..serasa tak bertuan
Lalu berhenti.. Berharap jantung kita berbagi

Terbang melayang entah kemana
Hanya melihat camar-camar indah menukik karang
Haruskah aku hidup dalam bayangan?
Sementara ada rasa kenyataan dalam ruang hampa

Sudah tak terasa asinnya laut
Semua beku..bagai bulan pucat menanti bentuk sabitnya
Rasa ku ingin beku seperti gunung salju ribuan tahun
Tegar berdiri walau terik matahari datang

Lotus bunga keabadian
Apakah begitu juga keabadian perasaanku untukmu?
Ingin semuanya pergi. ..menjauh..sampai ujung langit terlihat
Lalu..biarkan aku tenggelam dalam seyum indah bibirmu..

Argh!

Argh!
You resemble the beauty
When i hold your beautiful hands
Feel like heaven in my life
Argh!
Why are we so egoist?
Fill this world full of love
So we can't see the pain
Than joy

Argh!
These eyes are on you
Your smile resemble this beautiful world
Don't stop.. Don't be just grim
Otherwise tears are coming

Argh!
You are my vanilla boy
Smell so stabbed inside my body
Toxic me in deep
Hanging my imagination high

Argh!
Don't be just grim
Your smile is extacy
Toxic me deeply
Drown with my dreams

Pagiku indah..seindah Dia menciptakanku

Matahari muncul lagi dengan indahnya
Bulan pun tidur sejenak..mengganti hari
Semilir angin semangat kehidupan begitu segarnya
Seperti tidak pantas jika tangan ini tak terulur untuk mereka

Burung-burung terbang mencari segenggam biji
Kembali jika sudah langit berubah jingga
Tak layak jika hanya termenung menunggu hari
Dalam kegundahan tak tahu mengapa

Kokok ayam berkata pada manusia
Kalau kalian mahluk Tuhan yang sempurna
Namun mengapa...masih ada darah tertumpah?
Dari lautan para budak nafsu yang tertawa pongah

Damai hijaunya rumput, birunya langit
Memaksaku ingin memeluk setiap waktu
Memuji keindahan abstrak dan realis penciptaan
Dalam bola besar kemegahan alam

Pagiku indah..seindah Dia menciptakanku
Seindah semua sudut kehidupan yang sedang berjalan bersama
Seindah langit cerah saat kugantungkan impian dan khayalan
Dan kembali terlelap kala bulan keluar dari peraduannya

Wujud khayalan itu

Wahai malam panjang nan kelam
Tuntunlah kuas dan cat minyakku
Tuk melukis indah kalbu mu
Dalam bentangan kanvas kehidupanku

Meniti jalan basah, hujan yang masih merintik
Tatapan sendu mata itu dari kejauhan mengingatkanku
Pada janji yang tak sanggup terucap kata
Pada cinta yang tak sanggup mengurai makna

Saat sedih kita tersenyum lepas
Saat gundah kita malah tertawa
Tapi..itulah jejak kaki memori tak terduga
Yang tetap tertancap di setiap masa

Sembunyikan senyum manismu hanya untukku
Sisakan hati kita untuk tertawa dalam kepedihan
Sediakan tanganmu untuk kugenggam
Lepaskanlah pandangan mata mu itu untuk ku tatap tak berkedip

Untuk tahu dalamnya jiwamu
Sekedar rindu menembus batas dan waktu
Sauh sauh kapal sudah terlepas menuju samudera luas
Berlayar ke taman hati..bersama menari dalam dawai kerinduan

Wahai malam sunyi nan kelam
Tuntunlah guratan pena ku
Tuk menulis keindahan tentangmu
Dalam sejenak wujud khayalan ini
Menembus garis tuas roda cerita kenyataan..

Rabu, November 19, 2014

Cinta..gusar menyerang jiwa

Cinta...
Gusar menyerang jiwa
Aku rayap patah sayap
Diterangnya temaram

Sinar...
Terlihat jauh
Dalam ujung air matamu
Dalam kehampaan

Rembulan..
Kapan kau purnama lagi?
Agar aku mengkhayalkan mu
Tetap ada di darahku

Matahari...
Kenapa kau terlalu megah?
Apa ku tak bisa menggapaimu?
Dalam sinar terangmu?

Awan..
Jangan bawa mendung gelap dihadapanku
Cukup dalam naunganmu
Kita bersama..memendam air mata

Bunga..
Terasa indah.. satu warna dimataku
Pelangi..
Kau tidak lagi hitam dan putih bukan??
Aku ingin berwarna.. dengannya...

Sampai lelah menanti..
Sampai kupikir hujan kan reda..
Sampai lautan kering
Sampai kisah jiwaku terangkat..

Senin, November 17, 2014

Embun dan tak tahu harus bagaimana

Hujan... basahi hatiku seperti basahnya bumi
Embun.. biarkan ku teguk agar dahagaku padanya hilang tak membekas
Laut... lepaskan kapal cintaku, berlabuh di dermaganya
Bintang... aku ingin melukis wajahmu bersamanya dilangit
Sukma melayang sendu sampai ke titik
Dimana rasanya.. aku tak tahu lagi

Hanya ada kesejukan menusuk.. dalam untaian khayalan
Terasa sang pemilik hati tersenyum lembut
Kemanapun ku pergi.. tak kan pernah hilang kau dari kalbu
Memendam cinta pada sang kekasih tidaklah mudah
Menangis dan tertawa sendiri
Tidak peduli mereka bilang apa

Sesak dada hilang ketika kau hadir
Walau hanya dalam hembusan angin
Aku bertanya pada Ares, kenapa dia membenci Amor?
Sampai hanya ada dua kata dalam hati: cinta dan benci

Senyum itu selalu menggoda, seperti anak kecil bermain dirumput hijau
Penuh makna.. bahwa kau adalah cinta..
Penuh khayal .. bahwa kau adalah setengah jiwa ku yang menghilang
Penuh suka.. bahwa kau hanya seorang neptunus penuh dendam
Apa darah dan air mata bisa menebus semuanya?

Ku yakin tidak... semua ditebus dengan senyuman
Imajinasi pesona bayangmu terlalu menusukku
Hingga tak pernah tahu... apa kau sudah menggerogoti daging dan darahku
Menjadi seorang kekasih bukan impianku

Karena ku hanya seonggok daging.. tak tahu.. tak menentu
Hatiku masih akan terus tertinggal dalam jiwamu
Sampai semuanya jadi debu....

Rain

When the sky is blue
This is our true heart
When rain's coming
This is our true tears

Rain.. wash away my tears
Wipe off pains and sorrowful
Bring happiness by chance
Solely just for us

Wine of love sets out again
Take it until nothing's left
Show our ego to this world
Rain.. you promised me
Will wash away my tears for you..
But rain... why doesn't you come?
Why you left this agony?

Till you feel this rain drops
Till you told me what's next
I wash away your tears
You taught me alike...

Rain.. that promise me
Pain will wash away ..
And change into rainbow
Let it come.. let be a beautiful rain...

Till you feel the rain
To our fingertips
To your tears on your face
To my hands wash away

I'm feeling... rain's coming
Trough the window i saw you
Crying in the rain
In the dance of God of love...

Till feel rains
Hide your tears
Show your smile
And we dance through the rain

Tiada batas waktu

Tiada batas waktu ku mencintaimu
Terasa tak tahu, mana manis, mana pahit
Semuanya aku rasakan hanya satu.. karena mu
Ku ingin hidup seribu tahun lagi.. hanya untuk senyum mu

Setiap pertemuan tak pernah kulupakan
Walau sedetik.. sekilas pandangan
Keindahan mata.. rasa ku tak ingin pulang
Sampai bulan sembunyi, tergantikan mentari

wo bu shi xin-fu ru guo mei you ni
shiawase ga kono inochi ni hoshii
salanghabnikka..
because... i just can't stop lovin' you

Terbangkan aku ke peraduanmu
Tak perduli sejauh apapun itu
Hanya untuk menemukan mu
Walau mereka tak mau tahu

As you hold my heart and soul
I cherish my life beside you
Forever love... inside here..
I believe.. that you are my angel
That never leave me alone

Terbangkan aku ke jiwa mu
Sampai ku berharap.. hanya bisa memelukmu
I brought my hope to you
To where you are...

Picture me inside yourself

Picture me inside yourself
And you will find your door's closed to other
For thousand years waiting
It's useless.. time is nothing

Kita tak tahu sampai kapan semuanya terhenti
Setiap detik berlalu.. aku hanya masih masih di sini
Kata orang, cinta itu gila.. dan kutemukan padamu
Dalam setiap tapak kaki langkahku..

When the sun shines bright and i want you to be mine
The day is surrounded by flowers
Even though I am in loneliness
Ocean, Prairie, Sky, Seagulls are singing for us

Rasanya ingin gunung salju mencair
Bukan karena matahari, tapi karena kekuatan cintamu padaku
Terpejam atau terbuka mataku.. sisanya hanya ada kamu
Ku berlindung dibalik hujan.. untuk air mata mu

Wolves are crying sadly at night
But moon just laughing at them
Loneliness dragon waits for the power
Unless... he never finds it anyway... cold.. ice..

Lalu.. dalam kejauhan.. ku lihat jejak kenangan
Satu persatu ku tapaki... tak pernah ada ujungnya
Sampai ada sebuah jurang menganga
Dibalik bukit yang indah berbunga

Ruang nadi

Kata sang pemilik jiwa.. aku ini indah
Lantas.. kenapa mereka bilang aku jelek?
Aku tak peduli mau wajahku hitam dan berbintik
Yang kutahu.. Sang pemilik jiwa mencintaiku
dan.. aku belajar mencintainya

Satu pertanyaan ku pada dia,"pernahkah engkau menyesal menghadirkanku??"
Jawabannya,"Tidak.. karena kamu mengisi alam"
Lantas, aku bertanya lagi padanya,"kemana aku akan pergi?"
Jawabannya,"Kemana lagi selain kepadaku kamu kembali?"

Cintanya padaku melebihi semuanya yang pernah kucinta
Bahkan jika tornado menerjang dataran luas.. dia tetap cinta ku
Luka yang dia berikan bukanlah luka.. tetapi rasa cinta
Karena kekuatannya diberikan pada ku

Alunan nyanyian jiwa ku untuknya..
Saat ku berhenti, lelah dan sepi... dia tetap ingin aku mencintainya
Keyakinan hatiku untuk sang kekasih.. seperti aku harus bernafas demi hidup
Seperti aku tak sanggup menahan saat dahaga tiba
Pagi, siang dan malam saat hentakan jiwa, terguncang hebat

Kesunyian kembali yang ku dapat
Untuk bisa mendekap mu... walau hanya dalam hembusan
Dekapan air mata jiwa.. dekapan cinta tanpa bebalas jasa
Tetap hanya satu yang kuingat,"kemana lagi kamu akan kembali.. selain kepadaku??"
Dia tidak melihat wajahku.. dia melihat hatiku, yang tidak ingin berpaling
Dia tidak ingin aku cinta pada yang lain.. cemburu itu menjerat urat leher ku
Sampai aku menangis, merasuki ruang-ruang nadi...

Aku Isteri Jendral Lee! (Part 6: Hatiku Untuk Hee Kyung atau Takako?)

Cerita ini cuma iseng saja, jangan dimasukin ke hati.. kalau masih serius juga.. tanggung sendiri deh..

Minho makan bersama Takako, Gubernur Choe dan Panglima Go di pagi itu.
”ini makanan enak yang aku suka juga,” kata Takako senang, dia disuguhkan semacam ikan laut dengan rumput laut.
Gubernur Choe senyum padanya,” tentunya Anda akan merindukan Jeju nanti, Puteri Takako”
Takako menjawab dengan mantap dan mata berbinar,” pasti.. aku akan meminta Minho membawa ku ke sini lagi nanti kalau dia sedang punya waktu liburan”
”Minho?,” tanya Panglima Go
”oh.. maksud ku: suamiku... maaf, hehe,” Takako cengengesan. Dia memang perempuan cuek dan terkesan serampangan.
Minho diam saja. Dia belajar mengerti watak, sifat dan karakter Takako yang memang berbeda dari kebanyakan perempuan.

Minggu, November 16, 2014

buaian malam

Wahai malam gelap tanpa bintang
Buai tidurku memimpikan kedamaian
Jangan tampakkan kesedihan diakhir malam
Sampai ku tak merasa lagi kealpaan
Bahkan bulan tidak mau mengintip dan bercerita padaku
Kenapa jarak antara kita terlalu jauh
Sampai tak dapat ku menggapainya
Terlalu jauh... bagai fatamorgana ditengah salju
Musim dingin hanya bagian dari lagu kehidupan kita
Sejak perpisahan itu terjadi
Angin bahkan tak mengabarkan tentang jiwa mu disana
Terlebih lagi hujan...
Rumput ini masih hijau.. lautan juga masih biru..
Semua itu tidak cukup.. ini belum selamanya
Kalau ku bertanya pada kunang-kunang digelapnya malam
Mereka hanya bisa menjawab,"kusampaikan saja sinar hati mu padanya"
Malam masih terus membuai...
Semua bintang masih bersembunyi...
Bulan tertidur juga..
Lalu... ku sampaikan kepada siapa rasaku ini yang berdiri disini tanpamu???

Doctor's Heart (Part 12: That Foolish Game Torn You)

Lee Min ho sebagai Dokter Minho              Gackt sebagai Dokter Kamui

“Aku menyadari, bahwa kamu mungkin tidak setuju dengan keputusan kita, tapi ini adalah keputusan bersama antara pihak kita dengan Maru chem,” Kamui memulai pembicaraan pagi itu, dia berdiri di ruang meeting khusus dalam ruangannya, dengan Shiori dan Minho.
Kata-katanya itu tertuju pada Shiori yang kemarin sempat protes dengan apa yang mereka putuskan. Minho diam saja karena dia memang lebih banyak menuruti perintah Kamui.
cant believe that... mostly the experiments would be children,” kata Shiori masih dengan mimick ngotot.

Sabtu, November 15, 2014

Aku Isteri Jendral Lee! (Part 5: Hari Pertama Rusuh Di Negeri Joseon)

Cerita ini cuma iseng saja, jangan dimasukin ke hati.. kalau masih serius juga.. tanggung sendiri deh..

Dua hari dalam perjalanan dari Tsushima ke Jeju dengan menumpang kapal laut biasa, Takako merasa senang sekali. Manjanya keluar lagi. Sepanjang dua hari wajahnya berseri-seri. Minho menganggapnya masih seperti anak-anak, yang terkadang dia sibuk bercanda dengannya. Ketika menginjakkan kaki di pelabuhan pulau Jeju, Takako sangat senang sekali, menarik-narik tangan Minho. Minho hanya senyum saja dengan tingkah laku isterinya yang kekanak-kanakan itu. Mereka menurunkan kuda.
Kyaaaa... koko wa Jeju??.. hontou ni utsukushii da neee.. Minho!,” teriaknya manja, begitu turun dari kapal, berteriak-teriak kalau menurutnya, pemandangan di Jeju indah sekali. Dia berputar-putar dengan kimono berbahan sutera emasnya, menghirup udara pelabuhan yang masih sangat segar di musim semi itu.
”hieeeeeeeehhhhhhhhhh... hontou ni shinsen’naaa... ,” teriaknya lagi
Minho senyum saja, menepuk-nepuk pundak kudanya. Dia melihat beberapa orang yang lalu-lalang dipelabuhan berbisik-bisik melihat ekspresi Takako.
”siapa sih perempuan itu?? Norak sekali,” bisik seseorang
Temannya berbisik lagi,”sepertinya bukan orang sini.. pakaiannya aneh banget..”
Minho menjawab bisikan mereka,” naega anae... ilbon-eo.. sseusima seom”, lalu senyum pada mereka.
Dua orang itu memandang Minho dengan tatapan agak sinis dan berlalu.

Lorong sunyi dan sang kekasih

Dalam keramaian muncul kesunyian
Dalam kesunyian hatiku riuh ramai
Lonceng-lonceng kaki bukit saling bersahutan
Memanggil jiwa-jiwa senyap dalam alam kelam
Tubuhku terasa lebur dengan pemilik semesta
Tak bisa lagi ku mencari lapisan tipis..setipis kulit manusia
Kunang-kunang lebih terang dari lampu yang kau buat
Alam sudah ada batasnya..
Garis yang tak bisa kau lewati
Sebelum sang kekasih jiwa mengijinkannya lepas
Walau kau kerahkan seluruh kekuatan manusia digdaya bagimu..
Fana tetaplah fana..
Batas itu begitu tipis..
Bahkan rambut kita lebih tebal darinya
Antara asa,usaha,nasib dan takdir..
Dimana benang merah aku putuskan?
Tidak mungkin sang pemilik jiwa memusuhiku
Cintanya melebihi aku..sehingga aku dibiarkannya mengembara..
Sampai tali waktu akan ditarik kembali
Saatnya aku terduduk..
Saat itu aku akan bertanya pada sang pemilik jiwaku
"Apa engkau mencintaiku?"
Dia pasti tersenyum dan berkata," carilah aku..temukan aku"
Aku akan bertanya lagi pada dia,"apakah ada diantara diriku? Dalam nafasku?"
Dia menjawab,"lebih dekat dari itu"
Biarkan aku menyatu dengan sang kekasih
Tanpa ada seorang budak pun yang melarang
Kenapa aku cinta dia..kenapa aku merindu dia..Kenapa aku menangis tanpa dia..kenapa jiwaku gelisah tanpa sang kekasih..

Terbanglah jauh ke langit

Tutup saja matamu..
Jangan melihat apapun yang tak terlihat...
Jika semuanya sudah lenyap
Bukalah... dan lihatlah... semuanya ada di hatimu sendiri
Terbanglah tinggi ke langit biru
Jangan kau tekuk kakimu menunggu takdir
Mereka hanya bisa melihatmu menangis
Tidak untuk tertawa bahagia...
Segalanya sudah tidak cukup lagi..
Di depan kita bisa mencapai semua
Pejamkan matamu... dan rasakan semua kebaharuan ini
Terbanglah tinggi ke langit biru
Tantang matahari terik...
Kita lebih hebat darinya..
Tantang sinarnya.. untuk lebih terang lagi...
Jangan melihat apa yang tidak kau lihat
Ku memandang hatimu sampai jauh
Ah.. jangan terlalu bersedih dikehidupan ini
Karena semua ada batasnya
Jika kau menyukai terbang tinggi...
Terbanglah jauh..
Sampai tak ada debu lagi dikakimu..
Cinta itu pasti akan datang pada kita
Dengan kekuatan terbaiknya...
Jika kau menyukai terbang tinggi..
Tantanglah matahari..
Sinarnya akan menjadi tidak terik
Dibanding sinar hatimu...
Cinta itu ..aku yakin tidak ada ujungnya
Seperti jalan-jalan yang lalu pernah kita lewati..
Percayalah pada hati kita sendiri..
Kalau semua hanya sebuah jalan hidup..
Untuk kemudian... kekuatan selamanya itu akan ada..
Tawamu yang seperti anak-anak....
Mengingatkanku pada hidup yang sesungguhnya..
Mata mu terpejam.. berharap keajaiban..
Dia akan datang padamu..
Jika kau suka menatap langit..
Jangan kau tekuk kakimu..
Percayalah.. kau bisa terbang tinggi..
Menantang matahari..

Jumat, November 14, 2014

teras hati

Menangis dalam keindahanmu
Kau pemberi inspirasi dalam desahan nafasmu sendiri
Ingin ku kembali ke rumah
Menoleh hanya pada senyum mu

Kegilaan pikiranmu selalu kupuja
Segalanya terasa hilang
Semua dalam tangan mu rasanya lembut
Dan.. ingin selalu ku kembali..

Teras hatimu menunggu ku selalu tuk pulang
Perjalanan sudah selesai.. tak perlu lagi mengembara jauh
Semua ketidaksempurnaanmu menjadi kesempurnaanku
Bahkan ketika rasa kehilanganku muncul

Siapa yang tahu kalau setiap kita membutuhkan ruang
Tuk hinggap, lalu terbang jauh dan kembali lagi
Siapa yang menyadari kalau sesuatunya sudah ada
Tanpa harus terkenang-kenang.. dan tertusuk indahnya memori

Dan.. aku kembali..
Ke teras hatimu.. dimana ribuan bunga dengan keharuman
dan keindahan rupa serta warnanya membelai sukma
Kembali.. ke ruang hati... berdansa dalam dawai-dawai gitar tak bernada
Menyanyi dalam ruang cinta... selamanya...

Nyanyian cinta

Sayangku.. jangan menangis
Lupakan semuanya.. kesedihan, kekecewaan
Tak terasa.. jika kau inginkan semuanya
Semua itu hampa

Cinta datang untuk membelai jiwa mu
Rayu dan dekaplah dia
Itulah hidupmu... jangan pernah menjadi bunga yang layu
Karena itulah kamu

Tak perlu rasanya kita menyadari semua beringsut menghampiri
Jangan menyerah.. itulah kata cinta kehidupan yang ingin kudengar
Ku hanya ingin melihat, menikmati senyap dalam senyuman mu
Sampai rasanya lelah ini berakhir

Bahkan dalam tidur.. ku ingin sekali menjadi darahmu
Menjadi jantung mu saat kita tak lagi bernafas
Seluruh yang ada padamu.. rasa sempurna itu..
Selalu ku akhiri dengan genggaman tangan dan jiwa ini untukmu

Sesalku berujung ribuan masa menanti
Bersama mu.. ku tabur segala impian dari bintang
Tuk kembali lagi ke bumi
Tak kan lagi kutengadahkan kepala.. untuk menanti hujan

Gita cintaku berwarna bagai pelangi
Walau awan gelap dan badai datang naik ke tanah basah ini
Lalu kupercaya... sinar surya akan menyinari
Dan bumi tertawa ... lalu.. daun-daun pun berdansa... dalam nyanyian cinta

Kamis, November 13, 2014

saat bintang berkilauan

Lamunanmu begitu sendu
Terasa indah..justru ketika kau pergi dariku
Puas sudah ku mengurai benang waktu
Agar tiada lagi kembali ke masa itu
Apa..sudah waktunya semua kembali?

Buku itu...tertulis semuanya tentang kita
Dari masa lalu...
Hanya bayangan masa lalu
Kita bertemu saat bintang berkilauan

Saat mega tak setuju untuk berubah jadi hujan
Saat kita hanya bisa memandang bintang
Seperti ada kita disana..saling bergandeng tangan

Semua rasa berkumpul dalam bejana kehidupan
Semua akan lepas..satu..satu
Sampai sake tertuang habis dari cangkirnya
Dan riuh rendah perayaan pun hilang

Lalu. Ketika semua jadi sendiri
Satu persatu jiwa berfikir, meronta,mencari
Adakah yang lebih bermakna dari kasih?
Bahkan walau raga lenyap dimakan bumi..

Nampyeon Ku Cowok Cantik (Part 15: Profesionalisme atau Cinta?)

Starring: Lee Minho, Jung YoungHwa
Cerita ini cuma iseng saja, jangan dimasukin ke hati.. kalau masih serius juga.. tanggung sendiri deh..

Pagi hari, Minho diam. Dia bangun masih mengenggam tangan Areum yang tidur disampingnya.
”bangun, Imja.. kita harus kerja,” kata Minho pelan, dia mengelus pipi Areum.
Areum bangun dengan cepat, dia langsung berdiri,” Ya.. baik.. aku siapkan makanan dulu,”
Minho menariknya lagi untuk duduk, lalu memeluknya dari belakang.
”ada apa?,” tanya Areum
Minho menggeleng saja,”eemm..emm.. enggak sih.. cuma mau peluk kamu saja”
”katamu kita harus janjian pagi ini bukan?? jadi aku tidak mau terlambat.. aku masak dulu.. terserah kalau kamu mau mandi dulu,” kata Areum, melepaskan tangannya Minho yang masih memeluk pinggang dan pundaknya.
”nanti dulu.. aku masih mau kamu disini,” Minho seperti sengaja mengulur waktunya. Dia ingin sekali hari itu berjalan lambat karena ada perubahan manajemen.
”Minho..,” kata Areum pelan. Dia ingin bertanya ada apa yang sebenarnya terjadi padanya, tapi dia agak takut nanti cowok itu jadi super sensitif dan takut pertanyaannya menyakiti hati cowok itu.

Selasa, November 11, 2014

dear God.. my soul lover..

Aku menyebutmu sang kekasih jiwa
Tanpa kau ada disisiku.. ku yakin tetap ada
Aku ada.. karena kau ada
Karena cinta mu, wahai sang kekasih.. aku pun hadir disini

Setapak demi setapak jalan penuh warna
Kasih, cinta, perang, luka dan noda.. semua nyata
Tetapi.. kasih sayang mu tetap yang aku rasa
Untuk segala suasana dan romansa jiwa

Kelu.. kelu hatiku jika ku berhadapan dengan mu
Yang kurasa hanya hati syahdu
Dalam lembar demi lembar gempuran nafsu,
menggebu desir dadaku untuk mendekap mu
Tiada pernah ragu.. aku hanya ingin bersama mu

Aduh.. wahai pemuja cinta!
Ijinkan aku setiap detik merayu mu tanpa penolakan cinta
Agar setiap desahan nafas ku menjadi bermakna
Hanya bagi engkau sang kekasih jiwa

Aku berkumpul dengan yang ku puja
Aku ingin menyatu dengan kekasihku saja
Hidup, mati... dalam satu simpul leher kehidupan
Hanya bersamamu... aku hidup dalam hidup..

Duri dalam jalan ku padamu adalah mutiara
Racun yang mereka beri.. obat untuk ku gapai tangan kekasih
Lilin yang mereka tunjukkan..surya bagi peneranganku padamu
Untuk kembali mendekapmu.. dalam setiap tarikan nafasku

To: Dear God.. my soul lover...

venus yang iri

Bulan menatap bumi setiap malam
Walau beringsut tersudut sebelum purnama kembali
Bumi tetap mencintai bulan
Oh.. sang venus iri..
Bagaimana cinta nya tertolak
hanya sebatas menggapai pagi menghadap cakrawala


Embun jatuh dari langit
Laut tetap mengalun dalam buaian keindahan gelombang
Rindu suara burung yang terus bernyanyi
Melagukan alam, terbang mencari kawan

Kata orang.. setiap jiwa ada masanya
Kutahu hanya setiap jiwa.. ada dalam cahaya
Merah hamparan butiran jutaan bintang
Biru hamparan luasnya langit
Mengisi hidup seekor semut berlindung dibawah hijaunya dedaunan

Jika ku pandang bintang penuh mengisi langit
Ingin kuntunjuk satu untuk dapat terbang.. pergi kesana
Mencari makna kenapa semua ini ada?
Kenapa ku hanya bisa menatap saja?

dalam khayalan ku terbang bersama mimpi
dalam setiap nafas ku pergi jauh melayang
dalam setiap detik masa ku melintas lorong hitam berdebu
bagai semua habis tak tersisa

hidup takkan pernah lama
seteguk minuman.. itulah saja waktunya..
venus tidak boleh iri dengan bulan
karena bumi memang kekasihnya

satu cangkir

Satu cangkir
Untuk seratus tahun
Satu jiwa
Untuk selamanya

Lumut lembut menjadi batu karang
Tidak akan habis ditelan masa
Semesta hanya bisa hancur saja
Jika tiada kasih di dalamnya

Satu cangkir ramuan cinta
Untuk jutaan masa kehidupan
Tiada pernah berakhir
Walau sampai kehidupan berikutnya

Satu cangkir hitam
Tumpah... melebur dalam lautan keindahan
Berganti bening biru dalam deburan ombak
Tak tahu.. kapan mengering

Satu cangkir kehidupan
Selamanya tidak dapat pecah
Satu cangkir usia
Cukup lima puluh tahun saja

Merah

Air mata saja tak cukup mengambil jiwa mu yang lara
Untaian kata indah saja tak cukup menyentuh hati yang robek tertusuk
Desiran angin, sapuan lembut rambutmu yang terbawa sampai ujung indera-indera cinta
Tak akan pernah cukup tergambar oleh ku dan kamu.. apa itu arti cinta

Petikan dawai, lagu rayuan hanya isapan jempol romantis picisan
Tanpa kata.. engkau masih saja bicara di hatiku
Tanpa senyum... engkau masih bisa menyapaku
Tanpa impian bunga diatas bukit dimusim semi pun.. engkau tetap bisa membawaku pergi

Jangan pernah terlintas kalau venus itu indah
dia bisa menjebakmu dalam jaring terhunus pedang berdarah sampai kau puas dicincangnya
neptunus tertawa saja.. kemana venus yang bisa membuat semua manusia terbuai??
neptunus itulah... aku... dengan kepuasanku merobek jantungku sendiri
mengeluarkan mu dari hatiku.. tanpa ragu

Tubuhku terdiam disini
Ribuan jiwaku melayang mengikat mu, seperti tali yang setajam jarum-jarum beracun
Ingin kuhisap setiap tetes kehidupanmu.. agar engkau tidak memiliki lagi..
keinginan lepas dari raga mu sendiri...
karena ... hanya simpul jiwa.. mengikat kuat... sampai nanti semua hanya menjadi merah...

cahaya, lilin, aku dan dia

Pengembaraan cintaku sampai pada suatu tempat
Yang hanya diterangi sebuah lilin
Aku bertanya pada langit
"Dimana kekasihku? Kenapa dia belum kesini juga?"
Tiada jawaban
Lilin itu terus saja menyinari
Sampai aku berada pada titik nadir kegilaan
"Apa dia diseputar sini?"
"kenapa tiada juga?"
Lilin pun padam..hanya asap tersisa


Tetap ku duduk merenungi
Cahaya apalagi harus dicari?
Sementara gelap gulita setiap malam mengusik jiwa
Membuat luka semakin dalam menganga
Cahaya kecil melintasi dinding pemisah aku dan dia

Mungkin hanya setitik saja
Tetapi hujaman-hujaman duri duri kasih diatas cahaya itu..
Menerangi gelap jalanku..
Tidak butuh dorongan hebat untuk melihatnya
Itulah balasan sang kekasih jiwa
Untuk pecinta yang terus mencari
Dimana lilin kehidupan berada

Sampai di ruang gelapnya hati
Ku meraba... "inilah hitamnya hatiku untuk sang kekasih"
Lalu..biarkan aku menghiba dengan airmata cinta
Agar engkau tak berpaling dariku selamanya

Kuda, Unta dan Aspal dosa

Aku tak yakin Tuhan tertawa diatas ketololanku sebagai manusia
Dia memberikan jalan terbentang luas
Jauh lebih luas dari semesta raya
Hanya aku diijinkannya berfikir tak seperti hewan

Apa lantas Tuhan marah padaku
Jika tali yang sudah dipilin sebelum seluruh alam ini ada...dapat ku urai?
KasihNya Maha Hebat
Jauh dibanding lelucon kampret manusia
Atas nama hukum kedamaian
Tak ada tangan.. Lisan pun jadi
Tak jua lisan terucap..
Kelemahan hati yang menjawab

Kuda atau unta butuh ditambat sebelum kita masuk rumah
Jangan kau suruh Tuhan menjaga mereka
Itu bukan tugas Nya!
Jangan kau paksa Tuhan membodohi keinginanmu yang meminta menjaga kudamu tanpa ditali

Cium aspal dosa...cari diri sendiri dalam kubangan hukum nista
Tuhan bukan zat bodoh yang membiarkan manusia seperti hewan liar
Bukan seperti apa-apa yang dibicarakan dalam kursus-kursus agama tanpa makna
Tuhan bukan budakmu.. yang hanya bisa kau suruh

Lembayung cinta dan awan

Oh.. Hai lembayung cinta
Pagi ini tak kuasa ku menahan rayuan matahari asa
Ingin kurajut tiap detik kenangan bersamanya
Hadiah terindah yang kupunya

Tiap titik jiwa punya satu sinar
Ku puji sinarmu yang merasuk hati
Awan pagi ini berkata "pesan cinta apa untukmu bagi sang kekasih?"
Akan kusampaikan melalui angin

Ku katakan pada awan," cukup pesona sukmanya menusukku saja"
Awan menjawab,"tidakkah ku membawa cinta lain untukmu?"
Untuk apa wahai awan?
Tuk jadikan hujan kepedihan hati serta jiwa?

Kupilin lagi benang-benang cinta
Menjadi sutera indah keemasan
Begitu indah jika engkau yang mengenakannya
Dengan sinaran surya. . Maka berjalanlah kita..pada lorong cinta..

Lembut cintamu.. mekar dihatiku..

Dinding itu retak..
Pecahannya menghantui jiwa yang lara
Kupendam duka ribuan masa lamanya
Terhapus mengalir ketika kau disampingku


Terima kasih untukmu sang kekasih
Sepi sunyi rinduku terbalas
Ku lihat hanya sinar dan sinar kembali
Membunuh kegelapan hati

Jangan pernah ingkar
Kau menjadi bagian kebahagiaanku
Tak sedetik berharap ini semua berlalu
Atau.. Jiwa dan raga ini lenyap selamanya

Ku terbuai untaian kata harapan cinta
Hujan menjadi terang
Kabut menjadi embun
Gelap menjadi cahaya

Untuk cinta ku, engkau ada
Sakura hanya mekar musim semi tiba
Lembut cintamu selalu mekar dihatiku
Hidupku sempurna denganmu

Dalam doa aku mengucap
Agar selamanya tangan ini menggenggammu
Agar selamanya mata ini tertuju padamu
Agar selamanya hati ini untukmu

Sampai Tuhan berkata
"cukup sudah waktu kalian disemesta"
Lalu..biarkan kami menjadi burung-burung surga
Hinggap diranting keniscayaan cinta

Embun...

Biar embun pagi mengusap indah wajahmu
Semalam hujan puas mengguyur bumi
Bulan kembali malu malu menampakkan dirinya
Tergantikan wajahmu dalam hatiku

Kecup matahari pagi menandakan semangat ku kepadamu
Untuk selalu memegang janji
Biar bunga yang kau tanam ini..
Indah mekar di hati

Tak kulihat pelangi senja
Rasa sepi alam tercoret dilangit
Ku pindai harapan menulis pada bintang
Dalam keheningan malam..ku mencari jiwa

Dekapan itu bagai angin surga berhembus
Menusuk tulang ku dengan kedamaian
Membuai sukmaku dengan impian
Membuka mataku akan indahnya dunia

Bersamamu..belajar mengurai benang asa
Dunia terasa sebagai bagai hamparan semesta
Berwarna- warni.. Hitam putih lenyap tak membekas
Pelangi mu selalu ada di hatiku

Senin, November 10, 2014

My 3 Supernatural Beloved Kids (Part 11: Kenapa Rasa Itu Muncul Lagi?)

Starring: Lee Minho, Park Minseo, Lee Jin Ho, Lee Young Joon, Lee Hana.

“Kenapa sih... Eonni dari kemarin sepertinya pikir sesuatu keras sekali??,” Soon Hee heran sehabis mereka berpisah sebentar kemarin itu, Minseo mendadak jadi pendiam.
“Besok Eonni akan kembali lagi kerja,” jawab Minseo ringan, dia memaksakan senyumnya pada adiknya itu.
“lalu?? Hari ini apa mau jalan-jalan lagi?,”tanya Soon Hee
Minseo menggeleng saja, rasa kemarin yang masih ada untuk Minho, ternyata sampai detik ini masih ada.
“hey Soon Hee.. menurutmu.. ada tidak.. cinta yang sudah putus.. bersemi kembali??,” tanya Minseo. Mimik wajahnya terpaksa dibuat ceria.
“Ah.. beneran?? Dengan siapa??,” Soon Hee jadi heran dan matanya berbinar
Belum sampai Minseo ingin mengucapkan sebuah kata, dia langsung menyerobot lagi,”Pasti dengan Minho!”
“iya kan??,” katanya lagi
Minseo mengangguk saja.
Soon Hee berdiri, dia kegirangan,” Aigoo.. ini pasti buat Eonni berbunga-bunga!,” dia duduk lagi lalu memeluk kakaknya.
Minseo malah datar menanggapi,” Minho... sudah punya pacar lagi”

Minggu, November 09, 2014

Aku Isteri Jendral Lee! (Part 4: Jangan Pernah Berani Sentuh Isteriku)

Cerita ini cuma iseng saja, jangan dimasukin ke hati.. kalau masih serius juga.. tanggung sendiri deh..

Sudah hampir dua minggu Minho tinggal di Tsushima. Dia juga ternyata membantu Sadamori untuk melatih dan berdiskusi tentang strategi perang bersama dengan para anggota Samurai Sadamori. Dia belajar bahasa setempat dengan cukup cepat karena ternyata bahasa aslinya tidak jauh berbeda dengan bahasa nya.
Suara ribut para prajurit (samurai) sedang berlatih dan Minho menjadi instruktur di dalamnya.
Dia mengoreksi beberapa tendangan dan pukulan. Dia mengajarkan tehnik beladiri rakyat Goryeo kepada para samurai Klan Sadamori.
”tendangannya masih kurang lurus,” kata Minho pada seorang Samurai
Ini juga pukulannya tidak keras.. begini..,” Minho mengoreksi serangan seorang Samurai
Mereka saling berlatih dengan keras dari pagi sampai siang dihari itu.

Sabtu, November 08, 2014

Heal Me, Doc II (Part 3: Perkenalkan.. Isteriku.. ASD Hito Desu)


“bipp...biippp,” telepon masuk untuk Minho. Pagi baru saja datang dan matahari dimusim semi baru menampakkan diri agak siang. Pagi itu terlihat mendung.
Minho malas sekali menjawab telepon itu ketika dilihatnya, berasal dari ibunya
“Ibu.. aduh.. kacau nih,” keluhnya. Dia hanya bisa melihat pemberitahuan panggilan, sama sekali tidak menyentuh Hp nya.
“aduh.. malas banget deh,” keluhnya lagi. Ibunya meneleponnya berkali-kali tapi dia diamkan saja. Dia malah menaikkan poni nya, kesal.. ibunya pasti akan bicara lagi soal kehamilan Chie. Dia diam saja, lalu melihat Chie yang masih tidur.

Jumat, November 07, 2014

Everybody’s Darling (Part 2: Kamu Aktor? Ah.. Aku Tidak Percaya, Hahaha!)

Jadwal Minho padat sekali hari itu, bangun pagi dia langsung segera melarikan mobilnya ke sebuah gedung bersama seorang manager dan juga asisten manager.
”kamu kok semangat banget wajahnya?,” tanya Manager Roh Byung Ho
Minho tertawa,” ah, hehe.. aku dapat lagu baru.. kapan mau mendengarnya??”
”Kapan Oppa ciptakan?,” tanya asistennya Min Hye Su yang juga perias Minho.
Minho bergumam,”umm... kemarin”
Manager dan asistennya bingung, sebab biasanya kalau soal mengarang lagu, Minho suka lama. Dia lebih suka main drama daripada bermusik, walau dia bisa main piano dan mengkomposisi lagu.
”wah.. hebat... besok coba tunjukkan pada manager Ban,” kata Byung Ho.
”kamu dulu yang lihat aku main.. jangan main kasih semua karya laguku,” Minho memukul kepala Byung Ho. Kebiasaannya memang suka main mengorbitkan apa saja dari Minho tanpa bilang ke pribadi Minho terlebih dahulu.
Byung Ho hanya cengengesan saja sambil menyetir.

Rabu, November 05, 2014

Salang Itu Cinta (Part 8: Dia Tetap Suami Orang)

Kisah diriku sendiri..

“waktumu semakin dekat pulang... jadi.. aku harus bagaimana??,” tanya Aisha pada Shin, hari itu mereka hanya bisa komunikasi dengan aplikasi saja.
“aku kembali lagi.. cari alasan kesini, haha,” Shin tertawa
you dont miss your wife and kid??,”
Shin menunjukkan icon senyumnya,”I do.. but i am having two women now.. so i must share my miss to all of you”, kalau dia bercanda bilang dia punya dua wanita, jadi harus bagi rata ke semua wanitanya.
“gokil,” balas Aisha singkat,”dia udah mule genit deh.. cape deh gue”
“apa itu gokil??,” tanya Shin. Dia memang asli tidak bisa bahasa indonesia gaul.
crazy,” balas Aisha singkat, dia kesal cowok itu bercanda gaya seperti itu.
Shin bertanya apa Aisha marah barusaja dengan candanya, Aisha mengiyakan. Dia lalu meminta maaf, karena memang itu yang dia pikirkan dalam hatinya.
“tetapi memang hal itu yang sedang aku pikirkan.. berfikir.. kenapa aku bisa jatuh cinta lagi,” kata Shin.
Sebenarnya Aisha orang yang mudah galau, hanya, dia ingin menjadi dewasa dengan menyembunyikannya.

Senin, November 03, 2014

Sepeda Kita (part 4: Apa Masih Bisa Kudapat Beasiswanya?)

Minho malam itu bicara dengan Bibi Hwang, kalau dia ingin meminjam uang supaya bisa membeli sepeda barunya yang dirusak anak-anak murid lain disekolahnya. Hwang kaget dengar berita itu dan dia juga melihat wajah Minho ada bekas pukulan, antara biru lebam dan merah.
”Siapa yang pukul kamu, anakku??,” katanya meraba pipi Minho yang lebam
”gak apa, bibi.. aku gak kesakitan kok,” Minho bohong pada orangtua angkatnya itu.
”kita ke dokter saja, nanti takut pukulan ini jadi luka dalam,” kata Bibi Hwang, khawatir.
”gak apa, Bibi.. aku cuma mau pinjam uang bibi.. bulan depan aku dapat gaji, aku janji bayar.. sepeda ku rusak, tidak bisa dibetulin lagi,” kata Minho menunduk. Dia enggak enak hati dengan tetangga yang sudah menganggap diri dan kedua adiknya itu sebagai anaknya sendiri semenjak kedua orangtuanya meninggal. Minho sangat menghormati Paman dan Bibi Hwang karena mereka memang tetangga yang baik, ramah dan penolong sejak orangtua Minho masih hidup.
Hwang lalu masuk ke dalam kamarnya dan kembali duduk di depan Minho dengan membawa uang puluhan ribu ₩on, dia mengepalkan uang itu ke tangan Minho,”ini.. pakai uang Bibi.. gak usah diganti.. kamu memang butuh sekali beli sepeda baru..daripada kamu harus naik bus ke sekolah”

Minggu, November 02, 2014

The Jengkol Heirs (Part 5: Memulai Hari Menjadi Anak Juragan Jengkol)

Cerita ini cuma iseng aja kok.. jangan dimasukin ke hati banget..

Mereka hari itu resmi pindah ke rumah mendiang Paijo setelah 3 hari kematian lelaki itu. Ketika sampai dirumah yang besar itu, Minho malah senang sekali, dia berteriak-teriak pada Sri, kakak angkatnya itu.
“Mbak’e.. Eotteon keun jib!! Manse! (rumahnya besar banget... hore!-red),” dia malah bicara pada kakak angkatnya itu dengan bahasa korea, senang kalau rumah barunya besar sambil mengangkat tangannya tinggi-tinggi karena kesenangan.
Jaesaenghal su isseoyo, Mbak’e (aku bisa bebas main-red) ,” kata Minho senang. Dia langsung mengeluarkan mobil-mobilan kulit jeruk walau sudah rusak dan ada yang hilang rodanya, tetap dia berwajah ceria, main dan langsung berlari-lari di ruangan tengah yang besar itu.
Sri tetap tidak faham apa maksud perkataan Minho kecil itu, dia hanya melihat adik angkatnya itu asik berputar-putar bermain dengan mobil-mobilan yang sudah rusak itu.
pean dolan dewek ya, dek.. aku sibuk beres kamar ku dewek,” kata Sri bicara padanya, kalau dia hari itu sibuk harus bereskan kamarnya sendiri, tapi Minho hanya memandang dia, tidak mengerti lalu melanjutkan mainnya.

Aku Isteri Jendral Lee! (Part 3: Aku Harus Melindungi dan Menjagamu, Takako Hime)

Cerita ini cuma iseng saja, jangan dimasukin ke hati.. kalau masih serius juga.. tanggung sendiri deh..

Lee Minho akhirnya bertemu dengan Park Dong Il yang sudah membawa 1000 orang pasukannya seperti janji Minho pada Daimyo Sadamori. Mereka berlabuh dan langsung menuju kediaman Sadamori. Daimyo itu senang karena pihak Goryeo serius membantunya menumpas para perompak yang meresahkan itu.
”Jadi.. malam hari ini.. kita semua berangkat ke pulau gersang itu..,” kata Sadamori
Hosh... haik!,” jawab semua orang yang ada di ruangan itu. Sementara pihak Minho hanya menunduk hormat setelah diterjemahkan oleh Jin Hyuk
”Kapal semua akan diberi tanda bendera merah, baik dari kapal Goryeo maupun Tsushima,” kata Sadamori.
”untuk wilayah barat, penyerangan akan dipimpin oleh Shuntaro Takamori dengan 200 orang samurai yang juga dipimpin oleh Jendral Muda Park Dong Il dari Goryeo dengan 300 pasukannya,”
Park menunduk hormat dengan keputusan itu, dia lalu menoleh pada Shuntaro yang duduk berhadapan dengannya dan senyum,”mohon kerjasamanya, Takamori san”
”Untuk wilayah utara, penyerangan akan dipimpin oleh Jendral Muda Lee Minho dari Goryeo dengan 500 pasukannya,” ucap Sadamori lagi

Sabtu, November 01, 2014

Cinta Dokter Cute (Part 13: Cinta Bukan Berarti Harus Menderita)

Lee Minho sebagai dokter Minho    Kazuki Kitamura sebagai dokter Choi Hyeon Jun Gackt sebagai dokter Roh Seung Won

“Hi..ceria sekali kamu pagi ini, Shin Young, selamat pagi,” kata Min Suh, temannya pemilik toko bunga tempat Shin Young bekerja.
Shin Young senyum padanya,”selamat pagi.. iya.. hari ini aku senang.. bebanku sepertinya sudah lepas”
Min Suh agak heran dengan kalimat temannya itu, lalu dia bertanya, apa maksud dari perkataan Shin Young baru saja. Ternyata, akhirnya Shin Young curhat kalau dia senang kakaknya sudah tunangan dengan Minho. Min Suh kaget dengan cerita Shin Young.
“apa.. jadi.. kamu masih berhubungan dengan mereka??”
Shin Young mengangguk,”tapi hanya dengan kakakku... bagaimanapun, aku masih cinta keluarga angkat ku, Min Suh”
“ya.. aku faham, Shin Young.. tetapi, aku hanya heran dengan ekspresimu yang menyatakan.. sepertinya kamu sudah tidak cinta Minho lagi,” ujar Min Suh, dia sungguh memperhatikan wajah Shin Young.
“aku tidak mungkin memiliki Minho.. itu sebabnya apapun yang terjadi antara Eonni Hye Rim dan Minho.. aku akan bahagia.. aku tidak terikat lagi dengan Minho,” jawab Shin Young. Dia tersenyum, padahal aslinya sangat menderita.
“Shin Young.. kamu berkilah,” kata Min Suh jujur.