Kata orang, yang namanya mimpi bisa jadi bunga tidur, bisa jadi juga
pertanda. Aku sendiri kadang bingung dengan mimpi mimpi ku yang bisa
jadi kenyataan. Termasuk peristiwa penting yang terjadi di Indonesia,
yaitu reformasi. Tahun 1997, aku mencoba aktif di kegiatan kemahasiswaan
dan yang kita bahas memang seputar pergerakan. Gimana caranya mahasiswa
bisa berperan penting dalam politik dan bisa menggerakkan bangsa.
Saat itu, sejak dari 1996, sudah banyak mahasiswa hilang diciduk tidak jelas karena menentang pemerintahan yang berlaku. Kakak kelas ku beberapa sudah kena ciduk dan tidak tahu lagi rimbanya dimana.. alias kita anggap hilang.
Tahun 1996 sudah mulai jadi tahun panas... padahal aku baru masuk kuliah, tapi sudah disambut dengan serangkaian peristiwa politik bangsa.
Temanku yang dia orangnya kritis banget di kuliah, bilang "kemungkinan kita bisa revolusi", tapi aku balas,"kemungkinan belum.. tapi presiden yang sekarang akan runtuh". Waktu makin berlalu saja. Apa benar.. pak Harto akan runtuh kekuasaannya??
Suatu hari di bulan februari, aku bermimpi kalau langit runtuh di atas istana negara dan lalu suharto kebingungan. Aku cerita sama mama ku, katanya kemungkinan bakalan ada peristiwa besar yang akan menggugat dia. Tak berapa berselang dari mimpi itu, aku mimpi lagi ban ban terbakar di depan Citraland mall, dekat trisakti dan di trisakti banyak sekali orang berkumpul, melihat beberapa orang tergeletak pakai jas almamater.
Aku kaget banget.. apa benar bakal ada kerusuhan?? Ketika bangun, aku cuma berdoa, mudah mudahan semua itu mimpi kosong belaka.. hanya bunga tidur.
Februari, maret... makin ramai saja gosip gosip di kalangan mahasiswa kalau memang sudah berniat akan menduduki gedung MPR/DPR untuk meruntuhkan rezim Suharto. Aku bilang pada orangtuaku, takut ada kerusuhan dan kayaknya situasi politik makin gak tentu. Saat itu dolar naik menjulang, inflasi tinggi. Aku sendiri sebagai mahasiswi bagaimana melihat penderitaan rakyat bawah yang tidak cukup gizi, banyak balita kurang gizi dan busung lapar, rasanya miris: apa..ini akan jadi akhir pemerintahan rezim Suharto??
Tanggal 12 Mei,aku masih di kota bogor. Lalu kata teman sesama mahasiswa, Trisakti kampusnya ricuh dan ada mahasiswa yang meninggal. Aku jadi mikir: bukannya bulan februari aku mimpi di depan trisakti ada kericuhan??
Aku jadi mikir..ya Allah..mudah mudahan mimpi ku cuma sampai sini aja yang menjadi kenyataan..berikut berikutnya tidak.
Ternyata, belum dikabulkan! Tanggal 13 Mei, harusnya aku senang banget, karena aku ultah dan begitu juga sepupu yang tinggal di rumah dan pagi itu berangkat kerja. Paginya, teman teman mahasiswa ribut cerita soal tragedi trisakti. Tak berapa lama, siangnya, saudara telepon, agar aku jangan pulang... Jakarta Rusuh!
Aku pun buru buru menyetel radio dan tivi. Benar saja... pas banget waktu itu masih ada TPI lalu aku melihat ban ban dibakar di depan Citraland.. sama persis dengan mimpiku!
Aku panik sendiri, karena bapakku kerja di lain daerah, adikku kerja di pontianak dan sepupu ku kerja. Aku telepon balik saudara dan bilang, gimana kabar rumah. Saudara telepon jangan dulu aku balik ke Jakarta.. sepupu ku gak bisa pulang, dia tetap di kantornya, jadi yang dirumah cuma mamaku. Makin panik aja aku, apa kondisi daerah aman..karena dekat banget dengan Citraland. Kata saudara, disini banyak ban ban dibakar..entah perusuh itu pada datang darimana dan akhirnya mereka mengungsi ke masjid.
Aku benar benar gak bisa tidur sama sekali, berdoa.. ya Allah..kenapa mimpinya jadi nyata sih??aku gak pengen mimpi jadi nyata..apalagi yang buruk buruk seperti ini, menyakitkan...takut orangtuaku celaka. Tiap jam aku telepon rumah, tiap detik aku pantau radio dan tv. Beberapa daerah yang banyak orang chinese nya jadi rawan: dijarah, dicelakain. Aku mikir..mama ku kan tampangnya chinese banget..begitu juga sepupu sepupu ku.. banyak yang tampangnya chinese. Aku telepon lagi rumah, katanya masih pada ngungsi di masjid...cowok cowok banyak kumpul di depan jalan menghalau para perusuh, yang datangnya entah dari mana, bergerombol, kasar, menyiksa orang chinese yang berangkat kerja dan tidak tahu kalau hari itu memang kerusuhan.
Sementara teman teman mahasiswa berfikir..momen seperti ini asik untuk menggulingkan kekuasaan dan mereformasi sistem. Kita pun bikin rapat buat kapan demo turun langsung di gedung MPR DPR. Aku dengar dari radio kalau syafri syamsudin belum bisa menenangkan kondisi jakarta dan itu bikin aku sedih, karena juga gak bisa pulang ke jakarta. Tiap jam aku telepon,sepupu ku juga terjebak di jalan yang penuh kerusuhan.. tampangnya juga mirip chinese.. bahaya! Seseorang selamatkan sepupuku..disuruh masuk ke rumahnya dan tunggu sampai malam sudah tidak ada lagi kerusuhan, lalu dia pulang. Katanya, dia pun pulang jalan kaki dan dipinjamkan jilbab. Dia jalan kaki dari tempat kerjanya ke rumahku..bisa lebih dari 10kilometer mungkin.
Berita hari itu tanggal 13 Mei hanya tentang kerusuhan. Sepupuku yang menikah dengan orang chinese mengungsi ke Singapur sebelum bandara ditutup. Benar benar mencekam.. dan berlanjut sampai tanggal 15 Mei menjalar ke beberapa kota.
Aku menghela nafas..kaget dengan semua ini...kenapa bisa sama persis dan mirip dengan mimpi sebelumnya. Ada yang mau menderita jika mimpi buruknya menjadi kenyataan? Rasanya tidak. Aku cuma memantau saja gimana perkembangan keluarga dari Bogor dan karena dibogor termasuk aman, maka para mahasiswa santai saja beraktivitas, walau akhirnya seingatku: diliburkan, takut ada hal tidak tidak akan terjadi.
Pasca 15 Mei belum selesai.. Mahasiswa malah berencana menduduki gedung MPR DPR dan..dilakukan juga. Kalau tidak salah, pak harto sedang ada KTT di Mesir dan mungkin dia juga tahu, banyak yang menginginkan dia turun. Demo terus berlanjut, meminta pemerintahan diperbaiki, perbaikan ekonomi dan politik. Aku mikir lagi..apa nanti suharto akan menuruti permintaan mahasiswa atas nama reformasi?
Yang aku kenal, Suharto adalah diktator, dia mungkin saja bisa membunuh kita semua dengan memerintahkan tentara. Kasus sudah ada di aceh dan beberapa daerah. Tapi.. aku cuma mikir, pun kalau kita keluar dari rezim ini juga.. buah simalakama: dimakan mati ibu, gak dimakan mati bapak. Aku cuma membayangkan.. 1 minggu lagi semua selesai dan Suharto menyerah kalah.
Eh, benar saja.. kalau tidak salah, tanggal 20 atau 21 Mei ya? aku lupa.. padahal aku ikut ikutan menduduki gedung MPR/DPR, hahahaha! Kita semua merasa seperti menang, walau yah.. sekali lagi..aku pikir, hanya sementara. Jadi,mimpi langit runtuh diatas istana negara dan jatuh serpihan langit itu di kepala Suharto.. artinya keruntuhan rezimnya...dan. pak Habibi pun menggantikan sementara.. dan..aku juga melihat, pak Habibi tidak akan lama.. malah dia bagai pelanduk diantara dua gajah... lalu.. tahun 1999.. Timor timur pun lepas atas desakan Internasional.. Kasian pak Habibi.. tumbal pertama langkah yang disebut reformasi...
bersambung ke part 9....
Saat itu, sejak dari 1996, sudah banyak mahasiswa hilang diciduk tidak jelas karena menentang pemerintahan yang berlaku. Kakak kelas ku beberapa sudah kena ciduk dan tidak tahu lagi rimbanya dimana.. alias kita anggap hilang.
Tahun 1996 sudah mulai jadi tahun panas... padahal aku baru masuk kuliah, tapi sudah disambut dengan serangkaian peristiwa politik bangsa.
Temanku yang dia orangnya kritis banget di kuliah, bilang "kemungkinan kita bisa revolusi", tapi aku balas,"kemungkinan belum.. tapi presiden yang sekarang akan runtuh". Waktu makin berlalu saja. Apa benar.. pak Harto akan runtuh kekuasaannya??
Suatu hari di bulan februari, aku bermimpi kalau langit runtuh di atas istana negara dan lalu suharto kebingungan. Aku cerita sama mama ku, katanya kemungkinan bakalan ada peristiwa besar yang akan menggugat dia. Tak berapa berselang dari mimpi itu, aku mimpi lagi ban ban terbakar di depan Citraland mall, dekat trisakti dan di trisakti banyak sekali orang berkumpul, melihat beberapa orang tergeletak pakai jas almamater.
Aku kaget banget.. apa benar bakal ada kerusuhan?? Ketika bangun, aku cuma berdoa, mudah mudahan semua itu mimpi kosong belaka.. hanya bunga tidur.
Februari, maret... makin ramai saja gosip gosip di kalangan mahasiswa kalau memang sudah berniat akan menduduki gedung MPR/DPR untuk meruntuhkan rezim Suharto. Aku bilang pada orangtuaku, takut ada kerusuhan dan kayaknya situasi politik makin gak tentu. Saat itu dolar naik menjulang, inflasi tinggi. Aku sendiri sebagai mahasiswi bagaimana melihat penderitaan rakyat bawah yang tidak cukup gizi, banyak balita kurang gizi dan busung lapar, rasanya miris: apa..ini akan jadi akhir pemerintahan rezim Suharto??
Tanggal 12 Mei,aku masih di kota bogor. Lalu kata teman sesama mahasiswa, Trisakti kampusnya ricuh dan ada mahasiswa yang meninggal. Aku jadi mikir: bukannya bulan februari aku mimpi di depan trisakti ada kericuhan??
Aku jadi mikir..ya Allah..mudah mudahan mimpi ku cuma sampai sini aja yang menjadi kenyataan..berikut berikutnya tidak.
Ternyata, belum dikabulkan! Tanggal 13 Mei, harusnya aku senang banget, karena aku ultah dan begitu juga sepupu yang tinggal di rumah dan pagi itu berangkat kerja. Paginya, teman teman mahasiswa ribut cerita soal tragedi trisakti. Tak berapa lama, siangnya, saudara telepon, agar aku jangan pulang... Jakarta Rusuh!
Aku pun buru buru menyetel radio dan tivi. Benar saja... pas banget waktu itu masih ada TPI lalu aku melihat ban ban dibakar di depan Citraland.. sama persis dengan mimpiku!
Aku panik sendiri, karena bapakku kerja di lain daerah, adikku kerja di pontianak dan sepupu ku kerja. Aku telepon balik saudara dan bilang, gimana kabar rumah. Saudara telepon jangan dulu aku balik ke Jakarta.. sepupu ku gak bisa pulang, dia tetap di kantornya, jadi yang dirumah cuma mamaku. Makin panik aja aku, apa kondisi daerah aman..karena dekat banget dengan Citraland. Kata saudara, disini banyak ban ban dibakar..entah perusuh itu pada datang darimana dan akhirnya mereka mengungsi ke masjid.
Aku benar benar gak bisa tidur sama sekali, berdoa.. ya Allah..kenapa mimpinya jadi nyata sih??aku gak pengen mimpi jadi nyata..apalagi yang buruk buruk seperti ini, menyakitkan...takut orangtuaku celaka. Tiap jam aku telepon rumah, tiap detik aku pantau radio dan tv. Beberapa daerah yang banyak orang chinese nya jadi rawan: dijarah, dicelakain. Aku mikir..mama ku kan tampangnya chinese banget..begitu juga sepupu sepupu ku.. banyak yang tampangnya chinese. Aku telepon lagi rumah, katanya masih pada ngungsi di masjid...cowok cowok banyak kumpul di depan jalan menghalau para perusuh, yang datangnya entah dari mana, bergerombol, kasar, menyiksa orang chinese yang berangkat kerja dan tidak tahu kalau hari itu memang kerusuhan.
Sementara teman teman mahasiswa berfikir..momen seperti ini asik untuk menggulingkan kekuasaan dan mereformasi sistem. Kita pun bikin rapat buat kapan demo turun langsung di gedung MPR DPR. Aku dengar dari radio kalau syafri syamsudin belum bisa menenangkan kondisi jakarta dan itu bikin aku sedih, karena juga gak bisa pulang ke jakarta. Tiap jam aku telepon,sepupu ku juga terjebak di jalan yang penuh kerusuhan.. tampangnya juga mirip chinese.. bahaya! Seseorang selamatkan sepupuku..disuruh masuk ke rumahnya dan tunggu sampai malam sudah tidak ada lagi kerusuhan, lalu dia pulang. Katanya, dia pun pulang jalan kaki dan dipinjamkan jilbab. Dia jalan kaki dari tempat kerjanya ke rumahku..bisa lebih dari 10kilometer mungkin.
Berita hari itu tanggal 13 Mei hanya tentang kerusuhan. Sepupuku yang menikah dengan orang chinese mengungsi ke Singapur sebelum bandara ditutup. Benar benar mencekam.. dan berlanjut sampai tanggal 15 Mei menjalar ke beberapa kota.
Aku menghela nafas..kaget dengan semua ini...kenapa bisa sama persis dan mirip dengan mimpi sebelumnya. Ada yang mau menderita jika mimpi buruknya menjadi kenyataan? Rasanya tidak. Aku cuma memantau saja gimana perkembangan keluarga dari Bogor dan karena dibogor termasuk aman, maka para mahasiswa santai saja beraktivitas, walau akhirnya seingatku: diliburkan, takut ada hal tidak tidak akan terjadi.
Pasca 15 Mei belum selesai.. Mahasiswa malah berencana menduduki gedung MPR DPR dan..dilakukan juga. Kalau tidak salah, pak harto sedang ada KTT di Mesir dan mungkin dia juga tahu, banyak yang menginginkan dia turun. Demo terus berlanjut, meminta pemerintahan diperbaiki, perbaikan ekonomi dan politik. Aku mikir lagi..apa nanti suharto akan menuruti permintaan mahasiswa atas nama reformasi?
Yang aku kenal, Suharto adalah diktator, dia mungkin saja bisa membunuh kita semua dengan memerintahkan tentara. Kasus sudah ada di aceh dan beberapa daerah. Tapi.. aku cuma mikir, pun kalau kita keluar dari rezim ini juga.. buah simalakama: dimakan mati ibu, gak dimakan mati bapak. Aku cuma membayangkan.. 1 minggu lagi semua selesai dan Suharto menyerah kalah.
Eh, benar saja.. kalau tidak salah, tanggal 20 atau 21 Mei ya? aku lupa.. padahal aku ikut ikutan menduduki gedung MPR/DPR, hahahaha! Kita semua merasa seperti menang, walau yah.. sekali lagi..aku pikir, hanya sementara. Jadi,mimpi langit runtuh diatas istana negara dan jatuh serpihan langit itu di kepala Suharto.. artinya keruntuhan rezimnya...dan. pak Habibi pun menggantikan sementara.. dan..aku juga melihat, pak Habibi tidak akan lama.. malah dia bagai pelanduk diantara dua gajah... lalu.. tahun 1999.. Timor timur pun lepas atas desakan Internasional.. Kasian pak Habibi.. tumbal pertama langkah yang disebut reformasi...
bersambung ke part 9....