Minho latihan sebentar sebelum dia pergi. Aiko
melihatnya sambil senyum-senyum.
”ya..bagus begitu, Minho kun.. tolong
ekspresinya lebih cuek lagi,” kata Yuu mengarahkan sekaligus memfotonya.
”eh cinta... suamimu ganteng banget,
booo... nemu dimenong??,” tanya Yamaoka pada Aiko.
Aiko menoleh,”nemu???” dia heran dengan
bahasa Yamaoka.
”iya..nemu di menong??cucok loh,” balas
Yamaoka
Makin bingung Aiko dengan bahasa lawan
bicaranya itu, tapi dia mencoba jawab,”kami satu universitas,” dengan bahasa
yang baku, beda dengan Yamaoka berbahasa slang.
”oo...begindang... cakep, booo... macan,”
jawab Yamaoka sambil kipas-kipas.
Aiko bingung,”eh..iya, hehe”, dia asal
jawab aja.
”Yamaoka san... sudah berapa lama bekerja
disini??,” tanya Aiko
”10 tahun... model yang baik cuma Minho
kun sama Makoto kun,” jawabnya.
”oh.. terima kasih,” senyum Aiko.
”ih..nemu dimana lekong kayak
begitu...eike mau,” Yamaoka memukul genit kipasnya ke Aiko
”aduh.. banci ini.. nanti dia suka Minho
kun,” Aiko agak gusar dalam hatinya.
”aku kenal di universitas.. Minho kun..
ketua kelompokku di masa perkenalan,” jawab Aiko.
”eh cinta.. kalau ada lekong kayak suami
mu itu...eike dikenalin yeee, xixixixixi,” Yamaoka genit
”aduh..enggak deh..takut deh,” kata
hatinya Aiko,dia cemas.
”eh..iya...nanti kalau ada,” Aiko bingung
jawabnya.
”ya! Sudah Minho kun... bagus!,” teriak
Yuu,”kita harus siap berangkat agak siang ini..jangan sampai ketinggalan,” Yuu
menyudahi mengarahkan Minho.
Minho lalu melepas jaketnya dan
diberikannya pada Yamaoka.
Aiko buru-buru menghampiri Minho,”aku
takut kamu disukai Yamaoka kun, Otto”, bisiknya pada Minho sambil berjinjit.
”kok bisa begitu??,” Minho senyum dan juga
berbisik pada Aiko.
”tadi dia bilang kamu cakep,” jawab Aiko
lagi, masih berbisik
Minho senyum, Aiko malah dicium didepan
Yuu dan Yamaoka.
”hei..pacaran disini...bikin iri saja,”
Yuu memukul pundak Minho.
Minho tertawa,”ini loh... dia takut aku
tinggal,” kata nya basa basi.
”aduh...aduh..cuma 10 hari kok.. Aiko
chan,” balas Yuu.
”uh...aku takut kamu ditaksir Yamaoka
kun,uh,” Aiko berbisik lagi dan mencubit pinggang Minho.
”aduh..pencemburu banget sih.. masak banci
aja dicemburuin??aku kan cuma cinta kamu,” bisik Minho.
”iya deh,” Aiko cemberut.
”kamu bisa kan...pulang sendiri???,”
senyum Minho
Aiko mengangguk,”tapi..disana jangan
lirik-lirik ya??”
”iya, ih..pencemburu banget sih..gak
percaya aku ya??,” keluh Minho.
”kan aku sudah janji..kalau aku janji..aku
tepati,” lanjutnya lagi.
Di bandara keberangkatan, Aiko peluk Minho
erat sebelum masuk. Dia malah menangis.
”eh..dilihatin yang lain tuh.. ayo gak
usah nangis,” Minho coba menghiburnya
”iya,” jawab Aiko singkat. Dia menyeka air
matanya.
”Minho kun.. ayo cepat!,” teriak Yuu.
”sudah ya.. see ya 10 hari lagi,” senyum
Minho,”chu.. tata”
Aiko masih sedih, dia melambaikan
tangannya pada Minho,”jaga diri ya...genki
de ne.. josim haeyo”
Minho membalas lambaian tangan pasangannya
itu,”kiss.. chu”, katanya bergaya kiss-bye.
Aiko berbalik arah, lalu dia menyetop taxi
,”semoga Minho kun selamat”
Baru
saja dia 5 menit di taxi, sudah sms Minho ,”sabishii (i miss you-red)”
Minho balas dengan senyum,”aduh..
manjanya.. iya..aku juga kangen Aiko chan dan anak kita..aku mau boarding..
jaga diri ya.. ”
Sampai di kampus.. Aiko masih sedih, takut
Minho kenapa-napa.
”aku jadi menginap di rumah susun
mu??,”tanya Myo
Aiko mengangguk,”mau kan temani aku 10
hari??Minho kun lama sekali disana,” katanya cemberut
”hehehe... pasti kesepian deh..biasa tidur
sama dia,” goda Myo
”iya,” Aiko cemberut sambil mencatat
materi kuliah yang tadi.
”umm... tapi kalau Minho kun jadi model
dan keliling dunia.. berarti.. ya kamu siap-siap loh...ditinggal terus.. iya
kan??,”
”iya sih... aku harus terima resiko itu,”
”bisa tahan gak?,” Myo mengerling.
Aiko menggeleng,”belum tahu.. uhh”
”nah.. harus dibicarakan loh, soal seperti
ini.. apalagi dunia model tuh... aduh..gak tahu deh... banyak
perselingkuhannya,”
Aiko makin galau dengan cerita yang dia
dengar dari mulut Myo kalau dunia model itu terlalu banget bebasnya dan bisa
saja kalau Minho tidak jaga diri, dia bisa suka dengan perempuan lain dan dia
ditinggalkan Minho.
”tapi... Minho kun rasanya enggak begitu,
Myo chan,” katanya dalam kegalauan.
”semoga aja gak begitu deh... tapi aku
pernah ada teman model.. kerjaannya gonta ganti pacar gitu.. dengan sesama
model juga,”
Aiko galau hari itu...
Malamnya Aiko telepon Minho.. dia enggak
peduli roaming dengan harga yang mahal.
”Otto.. sehat malam ini??,” katanya
memulai pembicaraan
Minho malah menggodanya,”kangen aku ya?? Baru
beberapa jam..aku sudah di telepon,”
Aiko mengangguk,”iya.. malam ini..
kemana??”
”baru akan melihat lokasi.. besok pagi
baru pemotretan.. karena memang diambilnya pas matahari terbit,” senyum Minho.
”foto dengan siapa??,” tanya Aiko lagi
”sama cewek.. memang kenapa??,” jawab
Minho.
”enggak..pegang-pegangan tangan kan??,”
cemburunya Aiko sudah mulai keluar.
”umm.. gak tahu deh.. kan belum tahu mau
settingnya seperti apa,” jawab Minho, santai.
Aiko makin galau saja dijawab seperti
itu,”jangan yang mesra-mesraan,”
”enggak.. Aiko chan.. percaya aku deh.. lagipula..aku
baru akan bertemu modelnya sehabis makan malam ini,”
”sabishii
yoru da (kangen banget malam ini-red),” balas Aiko lagi
”ya.. aku juga,” balas Minho dengan
senyum,”tapi kan aku kerja.. jadi..percaya aku ya??”
”tapi......besok foto-fotonya jangan
terlalu mesra ya??,”
Minho tertawa,”aduh Aiko
chan.......ternyata kamu pencemburu banget deh..aku baru tahu loh, hahahaha”
”Otto......aku kan sayang kamu banget,”
”iya,aku tahu kamu sayang aku banget,tapi
kan aku memang tidak selingkuh,cuma kerja,” Minho membela dirinya,”ih...kamu
beneran lebih posesif dari aku deh”
”kamu sudah makan?apa Myo chan sudah ada dirumah??”
”kamu sudah makan?apa Myo chan sudah ada dirumah??”
Aiko mengangguk,”ya..Myo chan sedang
tidur”
”nah..tidur lah Aiko chan..kirim salamku
untuk anak kita, aku kangen kalian,” senyum Minho
”aku gak bisa tidur,” balas Aiko, manja.
”ya ampun Aiko chan...kan aku enggak lama
disini...kalau nanti kamu kurang tidur terus, anak ku bagaimana?? Ayo tidur,
jangan menyusahkan anak kita,” bujuk Minho
”tapi aku enggak bisa tidur, aku takut,”
”Myo chan tidur dikamar mana??,”
”dikamar kita,”
”ya...tidurlah kalau begitu,”
”aku maunya tidur sama Otto,”
”ya ampun Aiko chan.. kamu terlalu deh,”
”aku gak bisa tidur, huhuhuhuhuhu,” Aiko
malah nangis di telepon, Minho malah senyum-senyum
”Nanti suaranya aku hands free nih...nanti malu loh, ketahuan sama yang lain,”
”jangan gitu dong..aku memang beneran
kangen,” jawab Aiko, masih nangis
”iya...aku juga tahu dan ngerti, aku juga
kangen kok...tapi kan aku kerja, Aiko chan...ayo lah...bersikap dewasa,”
”janji jangan dekat-dekat cewek ya??,”
”Iya..aduh...daritadi permintaannya itu
terus deh,” keluh Minho,”sudah ya...lekas tidur...ini sudah malam sekali
loh...aku gak suka kamu tidur larut malam,”
”Iya...tapi aku kangen, huhuhuhu,” jawab
Aiko, dia nangis lagi
”ih, cengeng banget deh,” keluh hatinya
Minho,”aku baru tahu Aiko chan cengeng banget kalau ditinggal”
”sudah ya...aku juga mau ngobrol nih sama
yang lain, besok lagi teleponnya ya??,” bujuk Minho
”Iya,
hati-hati ya...i miss you,”
“Ya,
I miss you too and our baby, Aiko
chan,” senyum Minho
Minho menutup teleponnya.
Aiko nangis. Dia telepon ibunya.
”kenapa kamu, Aiko chan?? Minho kun jahat
padamu??,” ibunya heran
”Minho kun pergi kerja ke China,
okaasan..aku kangen dia, hiks,”
Ibunya tertawa,”ya ampun, Aiko chan..kamu
sendiri kan yang mau Minho kun mu itu menjadi model, ketika kamu ditinggal,
kenapa kamu nangis??”
”Myo chan cerita...katanya kalau jadi
model, bisa ada yang selingkuh,” jawab Aiko, polos
”apa Minho kun mu itu sudah ketahuan
berselingkuh?? Baru hari ini kerja bukan??,”
”enggak... Minho kun setia padaku,”
”lalu, kenapa kamu pusing ketika dia
jauh?,”
”aku kangen Okaasan..takutnya nanti Minho
kun lirik cewek lain,” Aiko cemberut
”oh....itu bawaan bayi kalian...dia enggak
mau ayahnya jauh-jauh...bayi perempuan memang begitu,” kata ibunya, sabar,”kan
Myo chan sudah temani kamu....ayo lekas tidur”
”aku kangen Minho kun, okaasan,”
”kalau kalian sudah mengambil resiko bahwa
kamu setuju Minho kun seperti itu, ya diambil resikonya dong, Aiko
chan....jangan mau mengambil yang enaknya saja,”
”Tapi...Minho kun nanti ditempat jauh,
enggak akan selingkuh kan??”
”kamu percaya penuh tidak, dengan dia??,”
”ya...aku percaya banget,”
Ibunya senyum,”kalau begitu..seharusnya
kamu gak perlu takut dia selingkuh atau lirik yang lain...kamu harus cerdas
menghadapi ini. Lelaki tipe Minho kun itu butuh kepercayaan dari pasangannya,
sayang...”
”Tapi nanti dia bisa lirik yang lain kalau
jauh, Okaasan,”
”itu kan cuma ketakutan kamu saja...belum
tentu dia begitu sebelum benar-benar terbukti,”
”Lelaki seperti Minho kun itu, dia bisa
pegang janji...asal kamu tetap mempercayainya,”
”iya, Okaasan...aku belajar faham,”
”jadi...karena kalian sudah mengambil
resiko pekerjaan ini..ya sudah, percayakan sepenuhnya pada suamimu itu...jangan
mengeluh ketakutan dia akan selingkuh...itu hanya membuat kepercayaannya pada
kamu bisa menurun,”
”Apa Minho kun seperti itu??,”
”selama ini..apa ibumu tidak ditinggal
tugas jauh-jauh oleh ayahmu??,”
”iya, Okaasan,” jawab Aiko pelan
”Tapi...ayahmu tidak selingkuh bukan??
karena aku mempercayakan pekerjaan itu padanya 100% dan ayahmu melakukannya
dengan baik, itu namanya juga cinta, Aiko chan”
”iya...mudah-mudahan Minho kun tidak
begitu,” balas Aiko dengan suara datar
”tidak...kamu harus percaya dia..sekarang
tidurlah, jangan membuat Minho kun mu itu khawatir juga kalau kamu dan anak mu
kurang tidur”
Aiko mencoba tidur disamping Myo yang
sudah terlebih dahulu tidur, tapi dia masih menangis karena kangen dan takut Minho
lirik cewek lain disana
”Minho kun itu cakep, tinggi....nanti
kalau direbut cewek lain...bagaimana aku???,” pikirannya melayang kemana-mana,
ketakutan sendiri.
”Minho kun..jangan selingkuh ya..jangan
lirik cewek disana ya..kasihan anak kita,” katanya masih sambil menangis.
Sebelum
tidur, dia meng sms Minho ,”I miss you, Nampyeon”
Minho
dari sana
menjawab,”ya…miss you too…tidur yang
nyenyak ya, Aiko chan…aku dan yang lain sedang membicarakan kerja besok…jaga
anak kita ya? Cium sayangku, Chu ”
Aiko
menangis lagi,”huhuhuhu..Minho kun disana
jangan selingkuh ya??”, lalu dia mencoba memejamkan matanya untuk tidur.
Paginya, Myo memergokinya dengan mata
bengkak
”kamu tadi malam nangis ya, Aiko chan?? Kenapa??”
Aiko mengangguk,”aku kangen Minho kun”,
katanya sambil makan
”wah...sampai nangis begitu,” Myo malah
tertawa
”katamu, bisa saja dia selingkuh, jadi aku
takut, Myo chan,”
Myo malah tertawa lagi,”wah...kamu
keterlaluan deh posesifnya, Aiko chan...baru ditinggal semalam kan??sampai
segitunya deh kamu”
”aku kan takut, Myo chan,” mata Aiko
berkaca-kaca
”ya...aku tahu kamu sayang banget sama
Minho kun, tapi kalau kamu nanti begini terus dan Minho kun tugasnya
kemana-mana...gimana hayo?? Kamu gak bisa begini terus juga kan??”
”aku tadi malam gak bisa tidur, mikirin
Minho kun,”
”ya, ya, ya, aku ngerti..cintamu ternyata
bisa kebangetan banget sama dia,”
”begitulah,”jawab Aiko, singkat, lalu dia
meneruskan makannya
”kan belum terbukti, Aiko chan...kamu
santai saja..jangan terlalu keluarkan posesif mu itu, nanti Minho kun terganggu
lagi...dia kan harus cari uang banyak”
”kita jalan-jalan aja yuk..semenjak kamu
nikah..kita gak pernah jalan-jalan,” lanjut Myo
Aiko mengangguk saja.
”Minho kun...gayamu masih kurang bagus...tidak
seperti itu cara memandang Zhang Yi,” teriak Yuu dan pengarah gaya dari China
”ah, iya..aku minta maaf,” balas Minho
”uh..susah juga ternyata,” keluhnya dalam
hati.
Yuu menghampirinya,”begini loh,
caranya...seolah-olah tuh kamu berharap banget tentang dia,”
Minho malah tertawa,”susah juga ternyata”
”ah..bayangkan saja dia Aiko chan,” bisik
Yuu
”ya..baiklah..tapi habis ini..aku gak tahu
apa bisa lakukan adegan itu,” Minho balas berbisik.
”takut isterimu tahu??,”
Minho mengangguk,”bakalan mati deh aku”
”kamu tahu trick kamera tidak??kita bisa
pakai itu...tapi, kamu harus beri dia pengertian,”
”mati deh aku,” keluh Minho,”iklannya apa
ada di tokyo juga??”
Yuu mengangguk, Minho tepok jidat,”mati
deh aku,” keluhnya lagi,”pulang bisa berantem nih”
”tugas mu kasih dia pengertian, bukan
aku..selama dia tidak lihat iklan itu nanti..santai saja”, ujar Yuu.. lalu dia berjalan lagi ke kerumunan
”Ayo lanjutkan!,” teriaknya pada semua. Minho deg-degan, sebab dia akan mengambil
take seperti ciuman dengan Zhang Yi.
”Mati deh aku...semoga aja Aiko chan tidak
mengamuk dirumah..resiko deh,” keluhnya dalam hati.
Minho tetap bekerja sesuai aturan sampai
sore. Sorenya, baru dia menelepon Aiko.
”Minho Nampyeon..aku kangen,” lagi-lagi
Aiko nangis.
”iya..aku juga kangen kamu..kamu sedang
dimana, sayang??,”
”di odaiba..sedang dengan Myo chan,”
”Odaiba?? Wah.. tidak dimarahi
okaasan..jalan sejauh itu??,”
”aku pusing.. tadi malam mataku bengkak,”
keluh Aiko
”pasti nangis deh, kangen sama aku..iya
kan??,” goda Minho
Aiko mengangguk,”iya...aku enggak betah
enggak ada kamu”
”hehehe..baru hari kedua loh...huff..8
hari lagi... ini sedang break.. ternyata..aku pikir aku bakalan konser model di
Tokyo untuk amal..ternyata lelang amal baju para model disini,” balas
Minho,”hari terakhir, baru agak lega..nanti aku belikan baju yang kamu suka
ya?”
”Minho Nampyeon..kerja yang keras ya??,”
Minho mengangguk,”iya...tapi kamu jangan
cengeng dong, Aiko chan.. kata
Yuu, nanti aku bisa jalan-jalan ke luar negeri ke mana-mana...”
Aiko nangis lagi, Myo bengong yang ada
disampingnya,”kalau pergi-pergi terus..aku sama siapa??huhuhuhu”
”eh...jangan nangis dijalan...gak baik,”
balas Minho.
Myo mengusap punggungnya Aiko,”tenang,
Aiko chan...minggu depan juga Minho kun pulang”
”tapi aku kangen banget sama kamu,” keluh
Aiko lagi.
”kamu mau minta apa lagi selain baju?? Aku belikan gelang ya?,” bujuk Minho.
”aku mau jangan lama-lama disana,” keluh
Aiko lagi
”iya.. aku akan langsung pulang kalau
sudah 10 hari,” jawab Minho,”sudah jangan nangis ya... nanti malu loh..dilihat
orang-orang”
”aku minta dibelikan baju lucu untuk
adik,” pinta Aiko
Minho tertawa,”oh..jadi yang kangen dua
orang ya?? Iya deh.. dasar Aiko chan curang deh”
”kok bisa tertawa sih..padahal aku lagi
kangen kamu banget,”
”loh..terus aku harus bagaimana?? Kamu
percaya kan..kalau aku di China sedang kerja??,”
Aiko mengangguk,”ya..aku percaya kamu,
Nampyeon”
”kalau percaya..semestinya enggak boleh
lagi nangis takut ditinggal dong..aku jadi khawatiran deh,” balas Minho.
”makanmu bagaimana..baik kan??,” lanjutnya
lagi.
”iya..aku makan seperti biasa..tapi..enggak
ada Nampyeon jadi sepi,”
”wah..namanya kangen berat itu sih,” ujar
Minho. Lalu,”umm.. Aiko chan..aku boleh tanya enggak??”
”tentang??,”
”cemburu kamu,” balas Minho,”cemburu kamu
sampai sejauh apa sih..dengan pekerjaanku?”
”aku cemburu kalau nanti kamu
mesra-mesraan dengan model cewek,”
”ummm,” gumam Minho,”kalau ada adegan
mesra..bagaimana??”, dia malah memancing emosi nya Aiko.
Aiko malah mendadak menangis
lagi,”Nampyeon disana mesra-mesraan ya??huhuhuhu”
Minho jadi panik,”eeeh..enggak..aku cuma
tanya aja..sudah sudah..jangan nangis..nanti kamu malu loh..dilihatin
orang-orang disana”
”biarin,” balas Aiko, judes.
”eh..kan ini cuma perumpamaan saja..kok
kamu sedih??,” tanya Minho
”aku enggak mau Nampyeon dekat-dekat,
mesra-mesraan sama cewek lain..atau aku tinggal saja dengan okaasan,” keluh
Aiko
”aduh..kamu keterlaluan deh, Aiko chan..
kamu kan enggak lihat aku pacaran atau mesra-mesraan dengan cewek lain??kamu
terlalu khawatir,” balas Minho.
”tapi..kenapa tanya seperti itu?? Jadi aku
mikir, kalau Nampyeon kerja bisa mesra-mesraan dan dekat-dekat cewek,” Aiko
membela dirinya alasan kenapa dia khawatir.
Dia takut Minho melihat yang lain karena
dia sedang mengandung.
”kamu terlalu cemburu deh.. pekerjaan ku
memang ada resikonya.. salahsatunya memang akan dekat dengan model-model
cewek...tapi kan..bukan berarti akan selingkuh, Aiko chan??? Tolong ngertiin
aku dong,”
”bisa-bisa..aku berhenti dari pekerjaan
ini deh.. kalau kamu terlalu
khawatir,”
”jangan... jangan berhenti.. aku minta
maaf..aku akan berusaha enggak terlalu cemburu lagi,” jawab Aiko.
”kalau kamu percaya padaku...aku juga
enggak akan mengkhianati kamu atau anak kita,” balas Minho.
”jadi...janji padaku untuk kamu gak begini
lagi,” lanjutnya
Aiko diam sejenak.
”ayo.. mau janji atau tidak??,” pinta
Minho.
Akhirnya Aiko mengangguk,”ya...aku janji,”
”cobalah untuk kita belajar dewasa, Aiko
chan......aku harus segera cari banyak uang supaya kita bisa pulang ke Seoul,
mengunjungi orangtuaku,”
Aiko minta maaf padanya walau dia memang
tidak bisa menyembunyikan rasa kangennya itu pada Minho. Dia memang takut kehilangan Minho akhir-akhir
ini, padahal kemarin-kemarin mereka ribut terus.
Minho bukannya marah malah jadi
tertawa,”aku enggak bisa bayangkan kamu bisa sampai sebegitu kangennya sama aku
dan juga cemburuan begini, padahal kan, aku sama sekali enggak berfikir seperti berkhianat”
”aku semakin takut kehilangan kamu,” balas
Aiko
”itu menyenangkan buatku...tetapi, aku
juga ingin kepercayaan..jadi, tidak perlu sampai menangis begitu...kalau kamu
percaya aku,dimanapun, aku enggak akan berpaling ke yang lainnya”, balas Minho
lagi
Aiko nangis lagi, Myo masih mengusap-usap
punggungnya.
”ya...aku mengerti,” jawab Aiko padanya
”sudah ya...aku harus kerja lagi..pasti
aku belikan oleh-oleh buat kamu dan anak kita...tunggu aku pulang...miss you so much, Aiko chan,” senyum
Minho dari kejauhan.
Aiko nangis dipelukan Myo.
”sudahlah, Aiko chan...aku yakin Minho kun
itu bisa menjaga kepercayaan pernikahan kalian, tenang saja, ya??”
Aiko hanya mengangguk sambi tetap khawatir
dan kangen padanya.
Hari berlalu. Acara yang dilakukan Minho
dan manajemennya terbilang sukses disana, dia pun segera pulang.
”aku bisa bayangkan kalau nanti kamu
dibandara, wajahnya pasti menangis, hehe,” goda Yuu pada Minho
”aku juga enggak tahu kenapa dia jadi
cengeng begitu,” balas Minho.
”ingat loh, habis ini, sekitar 2 minggu
lagi, kamu persiapan ke singapura,” balas Yuu, enteng
Minho kaget,”what??lalu kuliahku???”
”itu urusanmu loh, bagaimana caranya kamu
bisa melobi para dosen,”
Minho menggaruk kepalanya,”aduh..kuliahku
bisa berantakan kalau begini..aku mahasiswa beasiswa,”
Yuu kaget,”wow...pastinya kamu pintar
banget...tapi semua keputusan itu ada ditanganmu..kemarin aku sempat mendengar
kamu akan dipakai ke singapura, mereka lihat kamu bagus walau kamu masih harus
belajar banyak lagi,”
”ya....aku mengerti, tapi untuk kuliah,
orangtuaku pasti bakalan kaget kalau nanti mereka tahu, aku akan lebih banyak
jalan dan mungkin meninggalkan isteri dan anakku,”
”wah..kamu bertanggung jawab sekali walau
masih muda,”senyum Yuu padanya
”aku cinta sama isteri dan anakku..aku
melihat ayahku,”
”tapi kalian masih terlalu muda
banget...aku hampir-hampir enggak percaya dengan candaan Makoto kun waktu itu,”
”ah iya, hehehe,” Minho menggaruk kepalanya
lagi,”mungkin keputusan yang sepertinya sangat buru-buru dan tidak dewasa...aku
juga tidak tahu tapi mungkin juga ini namanya cinta”
Mereka lalu sampai dibandara di Shanghai
dan langsung check in pesawat..
Aiko menunggu di bandara Haneda..wajahnya
terlihat antara senang dan bingung, dia begitu kangennya sama Minho.
Pengumuman pesawat dari Shanghai telah
tiba, membuyarkan lamunannya dan juga konsentrasinya memperhatikan perutnya
sendiri.
”hai, baby...otoo chan akan pulang loh,
kamu harus senang ya,” senyumnya pada perutnya sendiri, berbicara dengan
bayinya.
Tiba-tiba telepon berbunyi,”hi, Aiko
chan...aku sudah sampai nih...kamu dimana, sayang???”
Aiko menjawab dengan bersemangat,” di
ruang tunggu kedatangan, Nampyeon, lekas kesini..aku kangen,”
Tak berapa lama, Minho muncul dari
kerumunan di ruang kedatangan, bersama dengan para manajemen dan teman staff
lainnya
Aiko lekas menghampirinya, setengah
berlari.
”hai, jangan berlari, nanti kamu
terpeleset,” teriak Minho, tapi Aiko tidak perduli, dia begitu kangen sama
Minho
Minho segera menghampirinya, takut Aiko
jatuh ketika berlari, Yuu senyum-senyum
”hai...kalian ini benar-benar pasangan
masih anak-anak ya..seperti di drama,” katanya
Minho menoleh pada Yuu dan tersenyum,”dia
kesayangan ku...aku hampir tiga bulan berusaha mendekatinya banget,”
Lalu Minho menghampiri Aiko dan
memeluknya,”hai....pasti kangen dengan ku,
I am home, aku pulang”
”aku kangen kamu,” balas Aiko,”baby juga
kangen kamu”,katanya lagi
”iya deh, kan aku sekarang sudah
pulang....bawa oleh-oleh lagi,” balas Minho, senyum
”aku juga kangen kamu dan baby loh,”lanjut
Minho lagi
Aiko melepas pelukan Minho,”pulang yuk,”
Dia lalu menggandeng tangan Minho
”eh. Kita harus pamit loh....masak iya mau
main kabur begini?? Dibelakang ada Yoshida san dan lainnya, aku harus pamit
pada mereka,” bisik Minho
”ya...baiklah,” balas Aiko
Minho kembali ke kerumunan mereka,”maaf
ya, hehe”, katanya basa-basi
Yang lain tertawa-tawa saja,”kalian ini
seperti pasangan yang ada di komik-komik deh, hehe”, kata salah seorang staff
Minho hanya cengengesan, lalu dia menunduk
hormat pada semuanya
”terima kasih atas kerjasamanya selama di
Shanghai,”
Mereka semua membalas tundukan hormat
Minho
”jangan lupa, besok kembali ke kantor
sebentar, ada proyek lagi,” balas Takeuchi
”ya...baik,
Takeuchi san,” jawab Minho
Dia
melambaikan tangannya kepada semua staff dan mereka berpisah ke rumah
masing-masing
Aiko
senang sekali, dia bergayut manja di tangannya Minho
Sampai di taksi menuju rumah susun
merekapun, Aiko masih manja padanya
”aku enggak nyangka, kamu tuh ternyata
manja banget,” kata Minho dirumah susun mereka
”ung, habis bagaimana?? Aku kan kangen,”
lagi-lagi jawaban Aiko begitu begitu saja.
”tapi aku bahagia,aku senang, kamu
memperhatikan aku,” balas Minho, dia memeluk Aiko
”10 hari nih, tidak bercanda dengan kamu
dan baby,” lanjutnya lagi, dia mencium pasangannya itu dengan lembut
Wajahnya Aiko jadi merah malu, Minho malah
senang banget
”selalu deh, suka malu-malu kalau aku
kiss,” canda Minho padanya
”lagi ya??,” Minho bercanda,”chu”
Aiko memeluknya,”aku makin sayang dengan
Nampyeon....gak mau kehilangan..ternyata Nampyeon lelaki yang baik walau kadang
dibenakku, aku kesal denganmu”
”aku juga punya sifat baik dan jelek, Aiko
chan...aku minta maaf kalau kadang suka gak enak sama kamu,” Minho membalas
pelukannya dengan lembut
”aku enggak mau ditinggal lama-lama,”
Minho mengelus-elus rambutnya,”iya deh,
iya, kamu segitunya banget kangen sama aku, hehehe”
”nanti Nampyeon tertarik dengan cewek
lain,”
”eh?? Enggak lah, kamu ini,”
Aiko nangis lagi, Minho berusaha
menenangkannya,”aduh, cengeng banget ternyata ibu dokter kita yang satu ini,
hehe”
”kita main-main aja yuk?,” pinta Minho
Aiko menyeka air matanya, Minho
membantunya,”ayo, aku kangen Nampyeon”
”hehehe, ternyata,” Minho malah ikutan
senang.
”okaasan...iya, syukurlah aku sudah
pulang, okaasan,” kata Minho pada ibu mertuanya
”Aiko chan, panik sekali dan sedih sekali
ditinggal kamu, Minho kun,” balas ibunya Aiko,”harap maklum ya, dia manja
sekali...aku sedari kecil memang memanjakannya dibanding anak-anakku yang
lain,”
”ah, tidak apa, okaasan..aku faham”
Minho melihat Aiko yang masih tidur lelap,
lalu,”okaasan...sebentar lagi, aku mau pergi kerja lagi...manajemen sangat suka
dengan kerja ku jadi aku akan pergi lagi...ke singapura, promo baju Walnut
lagi,”
”apa, nanti tidak mengganggu kuliahmu??,”
Minho mulai lagi cemberutnya,”itulah,
okaasan...aku sudah membayangkan aku akan bolos kuliah lagi...bisa-bisa aku
dimarahi Eomma,” keluhnya, ternyata dia sudah bisa curhat dengan ibu mertuanya
”pasti kamu sedang cemberut ya? Aiko chan
suka bercerita padaku, kalau kamu kesal, kamu cemberut,” canda ibu mertuanya
”eh....Aiko chan, nakal...,” balas Minho
masih manyun,”tapi mau bagaimana lagi ya??”
”pekerjaan ini, membuat kamu senang tidak,
Minho kun??”
”senang, ibu...aku bisa kumpulkan banyak
uang untuk kami,”
”oh...tapi, kalau kuliah berantakan, nanti
bagaimana??”
”itulah, ibu...aku berfikir ke sana
kemarin ketika Yoshida san dan Takeuchi san bilang, 1-2 minggu lagi aku akan
pergi ke singapura, promosi kembali produk ini,”
”wah..kamu akan semakin sibuk saja ya,
Minho kun?? Coba kamu pikirkan baik-baik, apakah mempengaruhi absensi atau
tidak? Dan bagaimana caranya kamu bisa tetap lulus dan tetap dapat
beasiswanya,”
”selama ini sih..nilaiku baik-baik saja,
ibu,”
”kamu memang pintar...tetapi kami
sarankan, kuliah tetap yang pertama dulu...jangan terlalu memaksakan dirimu,
Minho kun...kami tahu, kamu tipe orang yang suka memaksakan bebanmu”
”aku sudah bicarakan dengan suamiku, kalau
kamu sebaiknya tidak banyak meninggalkan Aiko chan, mengingat kondisinya sedang
seperti itu,” lanjut ibu mertuanya lagi
”aku khawatir, aku di cap kepala keluarga
yang tidak bertanggung jawab kalau aku tidak bekerja keras, ibu,”
Ibunya Aiko tertawa,”kata siapa?? Ayahnya
Aiko chan memang benci lelaki pemalas, tapi kan kamu tidak pemalas, Minho kun,”
”aku tetap harus bertanggung jawab, ibu,”
Ibunya Aiko senyum,”menantu yang baik,
kami banggakan kamu di depan keluarga yang lain”
”tetapi, tolong kamu pertimbangkan
lagi,Minho kun, antara kerja dan kuliahmu...kuliah juga masa depanmu,”
”aku mengerti ibu, pada saatnya aku sudah
tidak sanggup, mungkin aku akan kembali menjadi editor komik saja, Tachibana
san pasti masih mau menerima ku,”
”ini hanya pertimbangan kami saja, Minho
kun...semoga kamu tidak marah,” ibunya Aiko tahu, Minho tipikal cowok sensitif
soal kritik dan saran.
”iya, ibu...akan aku pertimbangkan..
orangtuaku juga bisa marah kalau prestasiku menurun,”
”ibu senang sekali punya anggota keluarga
sepertimu, Minho kun..,”
”aku harus berfikir tentang
kuliahku...enggak bisa juga ditinggal-tinggal, benar kata ibu mertua,” Minho
berfikir keras
”yang aku takutkan kalau beasiswaku
dicabut, akan memberatkan Appa dan Eomma nanti,”
”umm,” dia bergumam sendiri, berfikir,
lalu dia berjalan ke ruangan sebelah, ruangan biasanya dia bekerja atau
mengerjakan tugas kuliahnya
”tugas sudah menanti...ichi kun banyak
banget kirim emailnya...banyak tugas,” dia pun membuka laptop lalu mulai
mengerjakan tugas kuliahnya.
Bersambung ke part 19...