This is me....

Senin, April 28, 2014

Pernikahan ½ (Part 18: Kepercayaan Ketika Jauh)

Minho latihan sebentar sebelum dia pergi. Aiko melihatnya sambil senyum-senyum.
”ya..bagus begitu, Minho kun.. tolong ekspresinya lebih cuek lagi,” kata Yuu mengarahkan sekaligus memfotonya.
”eh cinta... suamimu ganteng banget, booo... nemu dimenong??,” tanya Yamaoka pada Aiko.
Aiko menoleh,”nemu???” dia heran dengan bahasa Yamaoka.
”iya..nemu di menong??cucok loh,” balas Yamaoka
Makin bingung Aiko dengan bahasa lawan bicaranya itu, tapi dia mencoba jawab,”kami satu universitas,” dengan bahasa yang baku, beda dengan Yamaoka berbahasa slang.
”oo...begindang... cakep, booo... macan,” jawab Yamaoka sambil kipas-kipas.
Aiko bingung,”eh..iya, hehe”, dia asal jawab aja.
”Yamaoka san... sudah berapa lama bekerja disini??,” tanya Aiko
”10 tahun... model yang baik cuma Minho kun sama Makoto kun,” jawabnya.
”oh.. terima kasih,” senyum Aiko.
”ih..nemu dimana lekong kayak begitu...eike mau,” Yamaoka memukul genit kipasnya ke Aiko
”aduh.. banci ini.. nanti dia suka Minho kun,” Aiko agak gusar dalam hatinya.
”aku kenal di universitas.. Minho kun.. ketua kelompokku di masa perkenalan,” jawab Aiko.
”eh cinta.. kalau ada lekong kayak suami mu itu...eike dikenalin yeee, xixixixixi,” Yamaoka genit
”aduh..enggak deh..takut deh,” kata hatinya Aiko,dia cemas.
”eh..iya...nanti kalau ada,” Aiko bingung jawabnya.


”ya! Sudah Minho kun... bagus!,” teriak Yuu,”kita harus siap berangkat agak siang ini..jangan sampai ketinggalan,” Yuu menyudahi mengarahkan Minho.
Minho lalu melepas jaketnya dan diberikannya pada Yamaoka.
Aiko buru-buru menghampiri Minho,”aku takut kamu disukai Yamaoka kun, Otto”, bisiknya pada Minho sambil berjinjit.
”kok bisa begitu??,” Minho senyum dan juga berbisik pada Aiko.
”tadi dia bilang kamu cakep,” jawab Aiko lagi, masih berbisik
Minho senyum, Aiko malah dicium didepan Yuu dan Yamaoka.
”hei..pacaran disini...bikin iri saja,” Yuu memukul pundak Minho.
Minho tertawa,”ini loh... dia takut aku tinggal,” kata nya basa basi.
”aduh...aduh..cuma 10 hari kok.. Aiko chan,” balas Yuu.
”uh...aku takut kamu ditaksir Yamaoka kun,uh,” Aiko berbisik lagi dan mencubit pinggang Minho.
”aduh..pencemburu banget sih.. masak banci aja dicemburuin??aku kan cuma cinta kamu,” bisik Minho.
”iya deh,” Aiko cemberut.

”kamu bisa kan...pulang sendiri???,” senyum Minho
Aiko mengangguk,”tapi..disana jangan lirik-lirik ya??”
”iya, ih..pencemburu banget sih..gak percaya aku ya??,” keluh Minho.
”kan aku sudah janji..kalau aku janji..aku tepati,” lanjutnya lagi.
Di bandara keberangkatan, Aiko peluk Minho erat sebelum masuk. Dia malah menangis.
”eh..dilihatin yang lain tuh.. ayo gak usah nangis,” Minho coba menghiburnya
”iya,” jawab Aiko singkat. Dia menyeka air matanya.

”Minho kun.. ayo cepat!,” teriak Yuu.
”sudah ya.. see ya 10 hari lagi,” senyum Minho,”chu.. tata”
Aiko masih sedih, dia melambaikan tangannya pada Minho,”jaga diri ya...genki de ne.. josim haeyo”
Minho membalas lambaian tangan pasangannya itu,”kiss.. chu”, katanya bergaya kiss-bye.
Aiko berbalik arah, lalu dia menyetop taxi ,”semoga Minho kun selamat”
Baru saja dia 5 menit di taxi, sudah sms Minho,”sabishii (i miss you-red)”
Minho balas dengan senyum,”aduh.. manjanya.. iya..aku juga kangen Aiko chan dan anak kita..aku mau boarding.. jaga diri ya.. ”

Sampai di kampus.. Aiko masih sedih, takut Minho kenapa-napa.
”aku jadi menginap di rumah susun mu??,”tanya Myo
Aiko mengangguk,”mau kan temani aku 10 hari??Minho kun lama sekali disana,” katanya cemberut
”hehehe... pasti kesepian deh..biasa tidur sama dia,” goda Myo
”iya,” Aiko cemberut sambil mencatat materi kuliah yang tadi.
”umm... tapi kalau Minho kun jadi model dan keliling dunia.. berarti.. ya kamu siap-siap loh...ditinggal terus.. iya kan??,”
”iya sih... aku harus terima resiko itu,”
”bisa tahan gak?,” Myo mengerling.
Aiko menggeleng,”belum tahu.. uhh”
”nah.. harus dibicarakan loh, soal seperti ini.. apalagi dunia model tuh... aduh..gak tahu deh... banyak perselingkuhannya,”
Aiko makin galau dengan cerita yang dia dengar dari mulut Myo kalau dunia model itu terlalu banget bebasnya dan bisa saja kalau Minho tidak jaga diri, dia bisa suka dengan perempuan lain dan dia ditinggalkan Minho.
”tapi... Minho kun rasanya enggak begitu, Myo chan,” katanya dalam kegalauan.
”semoga aja gak begitu deh... tapi aku pernah ada teman model.. kerjaannya gonta ganti pacar gitu.. dengan sesama model juga,”
Aiko galau hari itu...

Malamnya Aiko telepon Minho.. dia enggak peduli roaming dengan harga yang mahal.
”Otto.. sehat malam ini??,” katanya memulai pembicaraan
Minho malah menggodanya,”kangen aku ya?? Baru beberapa jam..aku sudah di telepon,”
Aiko mengangguk,”iya.. malam ini.. kemana??”
”baru akan melihat lokasi.. besok pagi baru pemotretan.. karena memang diambilnya pas matahari terbit,” senyum Minho.
”foto dengan siapa??,” tanya Aiko lagi
”sama cewek.. memang kenapa??,” jawab Minho.
”enggak..pegang-pegangan tangan kan??,” cemburunya Aiko sudah mulai keluar.
”umm.. gak tahu deh.. kan belum tahu mau settingnya seperti apa,” jawab Minho, santai.
Aiko makin galau saja dijawab seperti itu,”jangan yang mesra-mesraan,”
”enggak.. Aiko chan.. percaya aku deh.. lagipula..aku baru akan bertemu modelnya sehabis makan malam ini,”
sabishii yoru da (kangen banget malam ini-red),” balas Aiko lagi
”ya.. aku juga,” balas Minho dengan senyum,”tapi kan aku kerja.. jadi..percaya aku ya??”
”tapi......besok foto-fotonya jangan terlalu mesra ya??,”
Minho tertawa,”aduh Aiko chan.......ternyata kamu pencemburu banget deh..aku baru tahu loh, hahahaha”
”Otto......aku kan sayang kamu banget,”
”iya,aku tahu kamu sayang aku banget,tapi kan aku memang tidak selingkuh,cuma kerja,” Minho membela dirinya,”ih...kamu beneran lebih posesif dari aku deh”
”kamu sudah makan?apa Myo chan sudah ada dirumah??”
Aiko mengangguk,”ya..Myo chan sedang tidur”
”nah..tidur lah Aiko chan..kirim salamku untuk anak kita, aku kangen kalian,” senyum Minho
”aku gak bisa tidur,” balas Aiko, manja.
”ya ampun Aiko chan...kan aku enggak lama disini...kalau nanti kamu kurang tidur terus, anak ku bagaimana?? Ayo tidur, jangan menyusahkan anak kita,” bujuk Minho
”tapi aku enggak bisa tidur, aku takut,”
”Myo chan tidur dikamar mana??,”
”dikamar kita,”
”ya...tidurlah kalau begitu,”
”aku maunya tidur sama Otto,”
”ya ampun Aiko chan.. kamu terlalu deh,”
”aku gak bisa tidur, huhuhuhuhuhu,” Aiko malah nangis di telepon, Minho malah senyum-senyum
”Nanti suaranya aku hands free nih...nanti malu loh, ketahuan sama yang lain,”
”jangan gitu dong..aku memang beneran kangen,” jawab Aiko, masih nangis
”iya...aku juga tahu dan ngerti, aku juga kangen kok...tapi kan aku kerja, Aiko chan...ayo lah...bersikap dewasa,”
”janji jangan dekat-dekat cewek ya??,”
”Iya..aduh...daritadi permintaannya itu terus deh,” keluh Minho,”sudah ya...lekas tidur...ini sudah malam sekali loh...aku gak suka kamu tidur larut malam,”
”Iya...tapi aku kangen, huhuhuhu,” jawab Aiko, dia nangis lagi
”ih, cengeng banget deh,” keluh hatinya Minho,”aku baru tahu Aiko chan cengeng banget kalau ditinggal”
”sudah ya...aku juga mau ngobrol nih sama yang lain, besok lagi teleponnya ya??,” bujuk Minho
”Iya, hati-hati ya...i miss you,”
“Ya, I miss you too and our baby, Aiko chan,” senyum Minho
Minho menutup teleponnya.
Aiko nangis. Dia telepon ibunya.

”kenapa kamu, Aiko chan?? Minho kun jahat padamu??,” ibunya heran
”Minho kun pergi kerja ke China, okaasan..aku kangen dia, hiks,”
Ibunya tertawa,”ya ampun, Aiko chan..kamu sendiri kan yang mau Minho kun mu itu menjadi model, ketika kamu ditinggal, kenapa kamu nangis??”
”Myo chan cerita...katanya kalau jadi model, bisa ada yang selingkuh,” jawab Aiko, polos
”apa Minho kun mu itu sudah ketahuan berselingkuh?? Baru hari ini kerja bukan??,”
”enggak... Minho kun setia padaku,”
”lalu, kenapa kamu pusing ketika dia jauh?,”
”aku kangen Okaasan..takutnya nanti Minho kun lirik cewek lain,” Aiko cemberut
”oh....itu bawaan bayi kalian...dia enggak mau ayahnya jauh-jauh...bayi perempuan memang begitu,” kata ibunya, sabar,”kan Myo chan sudah temani kamu....ayo lekas tidur”
”aku kangen Minho kun, okaasan,”
”kalau kalian sudah mengambil resiko bahwa kamu setuju Minho kun seperti itu, ya diambil resikonya dong, Aiko chan....jangan mau mengambil yang enaknya saja,”
”Tapi...Minho kun nanti ditempat jauh, enggak akan selingkuh kan??”
”kamu percaya penuh tidak, dengan dia??,”
”ya...aku percaya banget,”
Ibunya senyum,”kalau begitu..seharusnya kamu gak perlu takut dia selingkuh atau lirik yang lain...kamu harus cerdas menghadapi ini. Lelaki tipe Minho kun itu butuh kepercayaan dari pasangannya, sayang...”
”Tapi nanti dia bisa lirik yang lain kalau jauh, Okaasan,”
”itu kan cuma ketakutan kamu saja...belum tentu dia begitu sebelum benar-benar terbukti,”

”Lelaki seperti Minho kun itu, dia bisa pegang janji...asal kamu tetap mempercayainya,”
”iya, Okaasan...aku belajar faham,”
”jadi...karena kalian sudah mengambil resiko pekerjaan ini..ya sudah, percayakan sepenuhnya pada suamimu itu...jangan mengeluh ketakutan dia akan selingkuh...itu hanya membuat kepercayaannya pada kamu bisa menurun,”
”Apa Minho kun seperti itu??,”
”selama ini..apa ibumu tidak ditinggal tugas jauh-jauh oleh ayahmu??,”
”iya, Okaasan,” jawab Aiko pelan
”Tapi...ayahmu tidak selingkuh bukan?? karena aku mempercayakan pekerjaan itu padanya 100% dan ayahmu melakukannya dengan baik, itu namanya juga cinta, Aiko chan”
”iya...mudah-mudahan Minho kun tidak begitu,” balas Aiko dengan suara datar
”tidak...kamu harus percaya dia..sekarang tidurlah, jangan membuat Minho kun mu itu khawatir juga kalau kamu dan anak mu kurang tidur”

Aiko mencoba tidur disamping Myo yang sudah terlebih dahulu tidur, tapi dia masih menangis karena kangen dan takut Minho lirik cewek lain disana
”Minho kun itu cakep, tinggi....nanti kalau direbut cewek lain...bagaimana aku???,” pikirannya melayang kemana-mana, ketakutan sendiri.
”Minho kun..jangan selingkuh ya..jangan lirik cewek disana ya..kasihan anak kita,” katanya masih sambil menangis.
Sebelum tidur, dia meng sms Minho,”I miss you, Nampyeon
Minho dari sana menjawab,”ya…miss you too…tidur yang nyenyak ya, Aiko chan…aku dan yang lain sedang membicarakan kerja besok…jaga anak kita ya? Cium sayangku, Chu
Aiko menangis lagi,”huhuhuhu..Minho kun disana jangan selingkuh ya??”, lalu dia mencoba memejamkan matanya untuk tidur.

Paginya, Myo memergokinya dengan mata bengkak
”kamu tadi malam nangis ya, Aiko chan?? Kenapa??”
Aiko mengangguk,”aku kangen Minho kun”, katanya sambil makan
”wah...sampai nangis begitu,” Myo malah tertawa
”katamu, bisa saja dia selingkuh, jadi aku takut, Myo chan,”
Myo malah tertawa lagi,”wah...kamu keterlaluan deh posesifnya, Aiko chan...baru ditinggal semalam kan??sampai segitunya deh kamu”
”aku kan takut, Myo chan,” mata Aiko berkaca-kaca
”ya...aku tahu kamu sayang banget sama Minho kun, tapi kalau kamu nanti begini terus dan Minho kun tugasnya kemana-mana...gimana hayo?? Kamu gak bisa begini terus juga kan??”
”aku tadi malam gak bisa tidur, mikirin Minho kun,”
”ya, ya, ya, aku ngerti..cintamu ternyata bisa kebangetan banget sama dia,”
”begitulah,”jawab Aiko, singkat, lalu dia meneruskan makannya
”kan belum terbukti, Aiko chan...kamu santai saja..jangan terlalu keluarkan posesif mu itu, nanti Minho kun terganggu lagi...dia kan harus cari uang banyak”
”kita jalan-jalan aja yuk..semenjak kamu nikah..kita gak pernah jalan-jalan,” lanjut Myo
Aiko mengangguk saja.

”Minho kun...gayamu masih kurang bagus...tidak seperti itu cara memandang Zhang Yi,” teriak Yuu dan pengarah gaya dari China
”ah, iya..aku minta maaf,” balas Minho
”uh..susah juga ternyata,” keluhnya dalam hati.
Yuu menghampirinya,”begini loh, caranya...seolah-olah tuh kamu berharap banget tentang dia,”
Minho malah tertawa,”susah juga ternyata”
”ah..bayangkan saja dia Aiko chan,” bisik Yuu
”ya..baiklah..tapi habis ini..aku gak tahu apa bisa lakukan adegan itu,” Minho balas berbisik.
”takut isterimu tahu??,”
Minho mengangguk,”bakalan mati deh aku”
”kamu tahu trick kamera tidak??kita bisa pakai itu...tapi, kamu harus beri dia pengertian,”
”mati deh aku,” keluh Minho,”iklannya apa ada di tokyo juga??”
Yuu mengangguk, Minho tepok jidat,”mati deh aku,” keluhnya lagi,”pulang bisa berantem nih”
”tugas mu kasih dia pengertian, bukan aku..selama dia tidak lihat iklan itu nanti..santai saja”, ujar Yuu.. lalu dia berjalan lagi ke kerumunan
”Ayo lanjutkan!,” teriaknya pada semua. Minho deg-degan, sebab dia akan mengambil take seperti ciuman dengan Zhang Yi.
”Mati deh aku...semoga aja Aiko chan tidak mengamuk dirumah..resiko deh,” keluhnya dalam hati.

Minho tetap bekerja sesuai aturan sampai sore. Sorenya, baru dia menelepon Aiko.
”Minho Nampyeon..aku kangen,” lagi-lagi Aiko nangis.
”iya..aku juga kangen kamu..kamu sedang dimana, sayang??,”
”di odaiba..sedang dengan Myo chan,”
”Odaiba?? Wah.. tidak dimarahi okaasan..jalan sejauh itu??,”
”aku pusing.. tadi malam mataku bengkak,” keluh Aiko
”pasti nangis deh, kangen sama aku..iya kan??,” goda Minho
Aiko mengangguk,”iya...aku enggak betah enggak ada kamu”
”hehehe..baru hari kedua loh...huff..8 hari lagi... ini sedang break.. ternyata..aku pikir aku bakalan konser model di Tokyo untuk amal..ternyata lelang amal baju para model disini,” balas Minho,”hari terakhir, baru agak lega..nanti aku belikan baju yang kamu suka ya?”
”Minho Nampyeon..kerja yang keras ya??,”
Minho mengangguk,”iya...tapi kamu jangan cengeng dong, Aiko chan.. kata Yuu, nanti aku bisa jalan-jalan ke luar negeri ke mana-mana...”
Aiko nangis lagi, Myo bengong yang ada disampingnya,”kalau pergi-pergi terus..aku sama siapa??huhuhuhu”
”eh...jangan nangis dijalan...gak baik,” balas Minho.
Myo mengusap punggungnya Aiko,”tenang, Aiko chan...minggu depan juga Minho kun pulang”
”tapi aku kangen banget sama kamu,” keluh Aiko lagi.
”kamu mau minta apa lagi selain baju?? Aku belikan gelang ya?,” bujuk Minho.
”aku mau jangan lama-lama disana,” keluh Aiko lagi

”iya.. aku akan langsung pulang kalau sudah 10 hari,” jawab Minho,”sudah jangan nangis ya... nanti malu loh..dilihat orang-orang”
”aku minta dibelikan baju lucu untuk adik,” pinta Aiko
Minho tertawa,”oh..jadi yang kangen dua orang ya?? Iya deh.. dasar Aiko chan curang deh”
”kok bisa tertawa sih..padahal aku lagi kangen kamu banget,”
”loh..terus aku harus bagaimana?? Kamu percaya kan..kalau aku di China sedang kerja??,”
Aiko mengangguk,”ya..aku percaya kamu, Nampyeon”
”kalau percaya..semestinya enggak boleh lagi nangis takut ditinggal dong..aku jadi khawatiran deh,” balas Minho.
”makanmu bagaimana..baik kan??,” lanjutnya lagi.
”iya..aku makan seperti biasa..tapi..enggak ada Nampyeon jadi sepi,”

”wah..namanya kangen berat itu sih,” ujar Minho. Lalu,”umm.. Aiko chan..aku boleh tanya enggak??”
”tentang??,”
”cemburu kamu,” balas Minho,”cemburu kamu sampai sejauh apa sih..dengan pekerjaanku?”
”aku cemburu kalau nanti kamu mesra-mesraan dengan model cewek,”
”ummm,” gumam Minho,”kalau ada adegan mesra..bagaimana??”, dia malah memancing emosi nya Aiko.
Aiko malah mendadak menangis lagi,”Nampyeon disana mesra-mesraan ya??huhuhuhu”
Minho jadi panik,”eeeh..enggak..aku cuma tanya aja..sudah sudah..jangan nangis..nanti kamu malu loh..dilihatin orang-orang disana”
”biarin,” balas Aiko, judes.
”eh..kan ini cuma perumpamaan saja..kok kamu sedih??,” tanya Minho
”aku enggak mau Nampyeon dekat-dekat, mesra-mesraan sama cewek lain..atau aku tinggal saja dengan okaasan,” keluh Aiko
”aduh..kamu keterlaluan deh, Aiko chan.. kamu kan enggak lihat aku pacaran atau mesra-mesraan dengan cewek lain??kamu terlalu khawatir,” balas Minho.
”tapi..kenapa tanya seperti itu?? Jadi aku mikir, kalau Nampyeon kerja bisa mesra-mesraan dan dekat-dekat cewek,” Aiko membela dirinya alasan kenapa dia khawatir.

Dia takut Minho melihat yang lain karena dia sedang mengandung.
”kamu terlalu cemburu deh.. pekerjaan ku memang ada resikonya.. salahsatunya memang akan dekat dengan model-model cewek...tapi kan..bukan berarti akan selingkuh, Aiko chan??? Tolong ngertiin aku dong,”
”bisa-bisa..aku berhenti dari pekerjaan ini deh.. kalau kamu terlalu khawatir,”
”jangan... jangan berhenti.. aku minta maaf..aku akan berusaha enggak terlalu cemburu lagi,” jawab Aiko.
”kalau kamu percaya padaku...aku juga enggak akan mengkhianati kamu atau anak kita,” balas Minho.
”jadi...janji padaku untuk kamu gak begini lagi,” lanjutnya
Aiko diam sejenak.
”ayo.. mau janji atau tidak??,” pinta Minho.
Akhirnya Aiko mengangguk,”ya...aku janji,”

”cobalah untuk kita belajar dewasa, Aiko chan......aku harus segera cari banyak uang supaya kita bisa pulang ke Seoul, mengunjungi orangtuaku,”
Aiko minta maaf padanya walau dia memang tidak bisa menyembunyikan rasa kangennya itu pada Minho.  Dia memang takut kehilangan Minho akhir-akhir ini, padahal kemarin-kemarin mereka ribut terus.
Minho bukannya marah malah jadi tertawa,”aku enggak bisa bayangkan kamu bisa sampai sebegitu kangennya sama aku dan juga cemburuan begini, padahal kan, aku sama sekali enggak  berfikir seperti berkhianat”
”aku semakin takut kehilangan kamu,” balas Aiko
”itu menyenangkan buatku...tetapi, aku juga ingin kepercayaan..jadi, tidak perlu sampai menangis begitu...kalau kamu percaya aku,dimanapun, aku enggak akan berpaling ke yang lainnya”, balas Minho lagi
Aiko nangis lagi, Myo masih mengusap-usap punggungnya.
”ya...aku mengerti,” jawab Aiko padanya
”sudah ya...aku harus kerja lagi..pasti aku belikan oleh-oleh buat kamu dan anak kita...tunggu aku pulang...miss you so much, Aiko chan,” senyum Minho dari kejauhan.
Aiko nangis dipelukan Myo.
”sudahlah, Aiko chan...aku yakin Minho kun itu bisa menjaga kepercayaan pernikahan kalian, tenang saja, ya??”
Aiko hanya mengangguk sambi tetap khawatir dan kangen padanya.

Hari berlalu. Acara yang dilakukan Minho dan manajemennya terbilang sukses disana, dia pun segera pulang.
”aku bisa bayangkan kalau nanti kamu dibandara, wajahnya pasti menangis, hehe,” goda Yuu pada Minho
”aku juga enggak tahu kenapa dia jadi cengeng begitu,” balas Minho.
”ingat loh, habis ini, sekitar 2 minggu lagi, kamu persiapan ke singapura,” balas Yuu, enteng
Minho kaget,”what??lalu kuliahku???”
”itu urusanmu loh, bagaimana caranya kamu bisa melobi para dosen,”
Minho menggaruk kepalanya,”aduh..kuliahku bisa berantakan kalau begini..aku mahasiswa beasiswa,”
Yuu kaget,”wow...pastinya kamu pintar banget...tapi semua keputusan itu ada ditanganmu..kemarin aku sempat mendengar kamu akan dipakai ke singapura, mereka lihat kamu bagus walau kamu masih harus belajar banyak lagi,”
”ya....aku mengerti, tapi untuk kuliah, orangtuaku pasti bakalan kaget kalau nanti mereka tahu, aku akan lebih banyak jalan dan mungkin meninggalkan isteri dan anakku,”
”wah..kamu bertanggung jawab sekali walau masih muda,”senyum Yuu padanya
”aku cinta sama isteri dan anakku..aku melihat ayahku,”
”tapi kalian masih terlalu muda banget...aku hampir-hampir enggak percaya dengan candaan Makoto kun waktu itu,”
”ah iya, hehehe,” Minho menggaruk kepalanya lagi,”mungkin keputusan yang sepertinya sangat buru-buru dan tidak dewasa...aku juga tidak tahu tapi mungkin juga ini namanya cinta”
Mereka lalu sampai dibandara di Shanghai dan langsung check in pesawat..

Aiko menunggu di bandara Haneda..wajahnya terlihat antara senang dan bingung, dia begitu kangennya sama Minho.
Pengumuman pesawat dari Shanghai telah tiba, membuyarkan lamunannya dan juga konsentrasinya memperhatikan perutnya sendiri.
”hai, baby...otoo chan akan pulang loh, kamu harus senang ya,” senyumnya pada perutnya sendiri, berbicara dengan bayinya.
Tiba-tiba telepon berbunyi,”hi, Aiko chan...aku sudah sampai nih...kamu dimana, sayang???”
Aiko menjawab dengan bersemangat,” di ruang tunggu kedatangan, Nampyeon, lekas kesini..aku kangen,”
Tak berapa lama, Minho muncul dari kerumunan di ruang kedatangan, bersama dengan para manajemen dan teman staff lainnya
Aiko lekas menghampirinya, setengah berlari.
”hai, jangan berlari, nanti kamu terpeleset,” teriak Minho, tapi Aiko tidak perduli, dia begitu kangen sama Minho

Minho segera menghampirinya, takut Aiko jatuh ketika berlari, Yuu senyum-senyum
”hai...kalian ini benar-benar pasangan masih anak-anak ya..seperti di drama,” katanya
Minho menoleh pada Yuu dan tersenyum,”dia kesayangan ku...aku hampir tiga bulan berusaha mendekatinya banget,”
Lalu Minho menghampiri Aiko dan memeluknya,”hai....pasti kangen dengan ku, I am home, aku pulang”
”aku kangen kamu,” balas Aiko,”baby juga kangen kamu”,katanya lagi
”iya deh, kan aku sekarang sudah pulang....bawa oleh-oleh lagi,” balas Minho, senyum
”aku juga kangen kamu dan baby loh,”lanjut Minho lagi
Aiko melepas pelukan Minho,”pulang yuk,”
Dia lalu menggandeng tangan Minho
”eh. Kita harus pamit loh....masak iya mau main kabur begini?? Dibelakang ada Yoshida san dan lainnya, aku harus pamit pada mereka,” bisik Minho
”ya...baiklah,” balas Aiko
Minho kembali ke kerumunan mereka,”maaf ya, hehe”, katanya basa-basi
Yang lain tertawa-tawa saja,”kalian ini seperti pasangan yang ada di komik-komik deh, hehe”, kata salah seorang staff
Minho hanya cengengesan, lalu dia menunduk hormat pada semuanya
”terima kasih atas kerjasamanya selama di Shanghai,”
Mereka semua membalas tundukan hormat Minho
”jangan lupa, besok kembali ke kantor sebentar, ada proyek lagi,” balas Takeuchi
”ya...baik, Takeuchi san,” jawab Minho
Dia melambaikan tangannya kepada semua staff dan mereka berpisah ke rumah masing-masing
Aiko senang sekali, dia bergayut manja di tangannya Minho
Sampai di taksi menuju rumah susun merekapun, Aiko masih manja padanya

”aku enggak nyangka, kamu tuh ternyata manja banget,” kata Minho dirumah susun mereka
”ung, habis bagaimana?? Aku kan kangen,” lagi-lagi jawaban Aiko begitu begitu saja.
”tapi aku bahagia,aku senang, kamu memperhatikan aku,” balas Minho, dia memeluk Aiko
”10 hari nih, tidak bercanda dengan kamu dan baby,” lanjutnya lagi, dia mencium pasangannya itu dengan lembut
Wajahnya Aiko jadi merah malu, Minho malah senang banget
”selalu deh, suka malu-malu kalau aku kiss,” canda Minho padanya
”lagi ya??,” Minho bercanda,”chu”
Aiko memeluknya,”aku makin sayang dengan Nampyeon....gak mau kehilangan..ternyata Nampyeon lelaki yang baik walau kadang dibenakku, aku kesal denganmu”
”aku juga punya sifat baik dan jelek, Aiko chan...aku minta maaf kalau kadang suka gak enak sama kamu,” Minho membalas pelukannya dengan lembut
”aku enggak mau ditinggal lama-lama,”
Minho mengelus-elus rambutnya,”iya deh, iya, kamu segitunya banget kangen sama aku, hehehe”
”nanti Nampyeon tertarik dengan cewek lain,”
”eh?? Enggak lah, kamu ini,”
Aiko nangis lagi, Minho berusaha menenangkannya,”aduh, cengeng banget ternyata ibu dokter kita yang satu ini, hehe”
”kita main-main aja yuk?,” pinta Minho
Aiko menyeka air matanya, Minho membantunya,”ayo, aku kangen Nampyeon”
”hehehe, ternyata,” Minho malah ikutan senang.

”okaasan...iya, syukurlah aku sudah pulang, okaasan,” kata Minho pada ibu mertuanya
”Aiko chan, panik sekali dan sedih sekali ditinggal kamu, Minho kun,” balas ibunya Aiko,”harap maklum ya, dia manja sekali...aku sedari kecil memang memanjakannya dibanding anak-anakku yang lain,”
”ah, tidak apa, okaasan..aku faham”
Minho melihat Aiko yang masih tidur lelap, lalu,”okaasan...sebentar lagi, aku mau pergi kerja lagi...manajemen sangat suka dengan kerja ku jadi aku akan pergi lagi...ke singapura, promo baju Walnut lagi,”
”apa, nanti tidak mengganggu kuliahmu??,”
Minho mulai lagi cemberutnya,”itulah, okaasan...aku sudah membayangkan aku akan bolos kuliah lagi...bisa-bisa aku dimarahi Eomma,” keluhnya, ternyata dia sudah bisa curhat dengan ibu mertuanya
”pasti kamu sedang cemberut ya? Aiko chan suka bercerita padaku, kalau kamu kesal, kamu cemberut,” canda ibu mertuanya
”eh....Aiko chan, nakal...,” balas Minho masih manyun,”tapi mau bagaimana lagi ya??”
”pekerjaan ini, membuat kamu senang tidak, Minho kun??”
”senang, ibu...aku bisa kumpulkan banyak uang untuk kami,”
”oh...tapi, kalau kuliah berantakan, nanti bagaimana??”
”itulah, ibu...aku berfikir ke sana kemarin ketika Yoshida san dan Takeuchi san bilang, 1-2 minggu lagi aku akan pergi ke singapura, promosi kembali produk ini,”
”wah..kamu akan semakin sibuk saja ya, Minho kun?? Coba kamu pikirkan baik-baik, apakah mempengaruhi absensi atau tidak? Dan bagaimana caranya kamu bisa tetap lulus dan tetap dapat beasiswanya,”
”selama ini sih..nilaiku baik-baik saja, ibu,”
”kamu memang pintar...tetapi kami sarankan, kuliah tetap yang pertama dulu...jangan terlalu memaksakan dirimu, Minho kun...kami tahu, kamu tipe orang yang suka memaksakan bebanmu”
”aku sudah bicarakan dengan suamiku, kalau kamu sebaiknya tidak banyak meninggalkan Aiko chan, mengingat kondisinya sedang seperti itu,” lanjut ibu mertuanya lagi
”aku khawatir, aku di cap kepala keluarga yang tidak bertanggung jawab kalau aku tidak bekerja keras, ibu,”
Ibunya Aiko tertawa,”kata siapa?? Ayahnya Aiko chan memang benci lelaki pemalas, tapi kan kamu tidak pemalas, Minho kun,”
”aku tetap harus bertanggung jawab, ibu,”
Ibunya Aiko senyum,”menantu yang baik, kami banggakan kamu di depan keluarga yang lain”
”tetapi, tolong kamu pertimbangkan lagi,Minho kun, antara kerja dan kuliahmu...kuliah juga masa depanmu,”
”aku mengerti ibu, pada saatnya aku sudah tidak sanggup, mungkin aku akan kembali menjadi editor komik saja, Tachibana san pasti masih mau menerima ku,”
”ini hanya pertimbangan kami saja, Minho kun...semoga kamu tidak marah,” ibunya Aiko tahu, Minho tipikal cowok sensitif soal kritik dan saran.
”iya, ibu...akan aku pertimbangkan.. orangtuaku juga bisa marah kalau prestasiku menurun,”
”ibu senang sekali punya anggota keluarga sepertimu, Minho kun..,”

”aku harus berfikir tentang kuliahku...enggak bisa juga ditinggal-tinggal, benar kata ibu mertua,” Minho berfikir keras
”yang aku takutkan kalau beasiswaku dicabut, akan memberatkan Appa dan Eomma nanti,”
”umm,” dia bergumam sendiri, berfikir, lalu dia berjalan ke ruangan sebelah, ruangan biasanya dia bekerja atau mengerjakan tugas kuliahnya
”tugas sudah menanti...ichi kun banyak banget kirim emailnya...banyak tugas,” dia pun membuka laptop lalu mulai mengerjakan tugas kuliahnya.


Bersambung ke part 19...