This is me....

Senin, April 21, 2014

Terperangkap Jiwa (part 1)

Aku mengetahui bahwa jiwa ku sangat aneh sedari SD, awalnya mungkin seingatku kelas 2 atau 3. Aku pernah di bully seorang anak lelaki, satu kelas, lalu ketika aku nangis, aku bilang "kamu bisa celaka kalau jahatin aku... aku sumpah! Kamu sengsara sampai lama". Yang aku ingat, anak cowok itu cuma ketawa ketawa, merasa menang menjahati aku. Tak berapa lama, aku tahu dari temanku juga kalau dia sakit, orangtuanya sakit, kecelakaan, banyak keluar uang, kakaknya sakit parah. Aku merasa menderita dengan perkataan ku beberapa kali pada orang yang menjahati siapapun bisa benar benar terjadi. Mungkin sekarang ibaratnya "Law of Attraction", tetapi jika itu terlalu cepat, jadi heran sendiri.

Umur 9 tahun (kelas 4SD) merasa lebih aneh lagi. Seperti teman imajinasi makin kuat, yang mirip seperti diri sendiri. Jadi makin penyendiri, jarang bermain (dan memang sudah jarang bermain dari TK), rasanya ingin selalu melindungi teman teman cewek yang lemah dan gampang diganggu, menentang apapun baik secara diam ataupun bersuara kalau tidak setuju dan... melihat entitas.. wujud yang gak semua orang lihat. Ya, benar.. pertama kali melihat entitas adalah wujud yang aku gak kenal (tetapi berwujud manusia) satu persatu masuk dalam sebuah kuil di angke, jembatan lima. Hanya aku yang lihat..sementara sepupu sepupu yang sama kecilnya..sama sekali melihat kuil/kelenteng itu kosong.
Berlanjut lagi sampai sakit parah dan.. aku mati?! 2-3 jam yang cukup melelahkan berjalan melewati sebuah lorong panjang berwarna putih kebiruan.. panjang sekali.. entah berapa ratus kilo panjangnya. Melihat banyak wujud yang sama sekali tidak dikenal..entah apakah itu malaikat.. atau setan.. tidak tahu.. semua ada dalam bentuknya masing masing.. ada yang seperti di dunia ini biasa dilihat orang..ada yang tidak. Pada akhirnya, aku seperti bertemu sebuah suara yang tak berwujud, yang menyuruhku kembali pulang, kelas 5 SD.. waktunya mata kembali tidak hanya melihat yang bisa dilihat orang banyak.. tapi juga yang tidak bisa dilihat.
Akhirnya, rasanya diri makin asing, makin pendiam, makin sulit punya teman, karena memisahkan antara dua dunia masih sulit. Seperti mengetahui sifat seseorang atau apapun dalam "wujud" yang lain: monyet, kura kura, semut, naga, harimau, ular, anjing, bunga dan sebagainya. Aku lebih menderita.. karena yang kulihat adalah manusia.. kenapa ada wujud lain selain mereka ... di dalam diri mereka sendiri??
Teman imajinasi tidak terlihat lagi.. tetapi..aku bisa melihat apa yang orang tidak bisa lihat.. penderitaan semakin dimulai. Apa jadinya ketika di umur yang masih bingung mencari segalanya, tiba tiba kamu dikatakan teman temanmu "kamu seperti gila..tidak ada naga dilangit manapun," hanya karena keceplosan berteriak ada naga dilangit.

SMP...tidak banyak perubahan.. seperti biasa. Tetapi lagi lagi.. seperti ada jiwa yang lain dalam diriku: seperti jiwa seorang puteri. Entah apakah sebuah kebetulan atau tidak, teman teman pun iseng memanggil ku memang dengan panggilan "puteri". Sempat melihat kaca berlama lama,"apa iya... teman imajinasiku ada di dalam diriku??". Hal itu terus berlanjut.
SMP, SMA.. mulai mengenal apa itu prediksi dan visioner?? aku banyak melihat lintasan lintasan peristiwa dan seperti pernah mengalaminya entah dimana (mungkin orang menyebutnya "de ja voo"), sampai berkali kali dan bikin kepala pusing, sulit memisahkan mana dunia asli yang aku tapaki dengan dunia de ja voo itu.
Tapi anehnya, sekolah tidak terganggu, bahkan dipercaya guru untuk membantu belajar teman teman.
Satu lagi yang ku ingat adalah: walau aku gampang sakit, gampang pula sembuh. Demam berdarah yang pernah bikin aku hampir mati waktu SD, ada lagi di 1 SMA dan 3 SMA, dokter bilang "harus dirawat" tapi cuma 1 minggu kurang aku terkapar di atas tempat tidur, itupun ketika teman teman datang, aku masih bisa ketawa ketawa sama mereka dan mereka seingatku, ada yang bercanda "kamu gak sakit kali ah.. kayaknya seger banget, padahal sudah mimisan banyak". Dan..sampai sekarang pun begitu.. Jika ada teman yang sakitnya sama, Alhamdulillah lebih cepat sembuh dibanding dia.
SMP dan SMA, jadi anak badung yang pintar.. bersyukur sekali..tidak jadi bahan omelan guru, hahahaha.. Yokatta! tetapi, waktu SMA, bukan sebuah hal yang nyaman, ternyata kebiasaan aneh ku yang suka mencorat coret gak jelas dilihat seorang guru BP dan.. dia pun memberikan aku test psikologi banyak banyak sampai aku pusing sendiri, hahaha! Guru senyum ketika tahu apa hasilnya. Yang ku ingat adalah: aku penentang banyak ketidaksukaan atas ketidakadilan, menuntut banyak kesetaraan, sering sakit kepala kalau ada sesuatu yang tidak beres sedikit, seperti ada di dua dunia, dan masih banyak lagi. Untungnya, sekali lagi, Alhamdulillah, guru ku tipe pembimbing yang baik, guru ku hanya bilang:"kamu unik..dan..mungkin cuma satu di sekolah ini"
Kata kata unik itu membuat aku sedikit lega, artinya: aku masih bisa diterima orang, walau cuma seseorang.
SMA bertemu cinta pertama.. tapi..apa yang terjadi ketika kamu tahu.. hidupnya tidak lama..dan..akhirnya terjadi?? Stress pastinya ya, hahaha.. dan.. itu terjadi...
SMA...aku aktif belajar menentang orde baru...beberapa prediksiku pada teman yang juga menentang (dan kami pernah dihukum karena mengatakan "gak penting pelajaran PMP, bu!", hahahaha) soal perpolitikan Suharto yang menurutku akan segera berakhir rezim nya dalam waktu gak sampai 3 tahun (dan.. benar lagi).

Waktu waktu berlalu.. masih dalam rangka keanehan.. apa yang aku lihat tentang entitas makin jelas.. mereka ada yang bentuknya sama dengan manusia... ada yang setengah manusia setengah hewan..dan hewan...
Aku makin sering bermimpi tentang seseorang yang tidak pernah ku kenal, lantas akhirnya aku kenal di dunia nyata. Menyentuh sesuatu benda dan seperti tahu masa lalu benda itu... semua..terpaksa disembunyikan.. supaya aku menjadi orang yang tidak aneh...paling tidak, berpura pura menjadi orang yang tidak aneh...

bersambung ke part 2...