This is me....

Selasa, April 22, 2014

Terperangkap Jiwa (Part 12: Aceh dan Palestina..siapa yang peduli dengan mimpiku?)

24 Desember 2004.. Jam 3 dini hari..
Aku bermimpi diujung indonesia (Banda Aceh), aku melihat air dari laut tiba-tiba naik ke darat.. semua habis.. Aceh habis.. aku cuma berteriak-teriak dari atas bukit melihat banyak orang menjadi mayat, terseret arus deras. Sebelum itu terjadi.. terlebih dahulu bumi terguncang keras. Aku berkeringat dingin di dalam mimpi.. melihat itu semua seperti gila, tidak kuat, berteriak-teriak dalam mimpi menyuruh orang yang ada disana pergi jauh dari pantai, pergi ke bukit.. tapi semua sia-sia.. mereka semua tertelan ombak besar.. mungkin lebih dari 20 meter tingginya. Aku mimpi mereka bergelimpangan.. berserakan dimana-mana.. ujung ke ujung mayat.
Aku bangun dan stress! Keringatku keluar sebiji jagung.. panik.. bagaimana kalau memang bisa benar-benar terjadi.. harus bilang ke mana? ke siapa??
Aku pun menggedor-gedor kamar ibu tempat aku tinggal di desa itu. Ibu kaget sekali aku ditemui dengan keringatan yang banyak, pucat dan gemetaran, lalu dia menyuruh aku tidur di kamarnya sampai pagi.
Paginya dia minta diceritakan, kenapa aku sampai begitu ketakutannya. Aku cerita.. aku mimpi di Aceh akan ada gelombang laut ke darat, banyak orang akan mati. Ibu cuma bisa senyum dan bilang "mbak lupa berdoa kali", tapi seingatku..aku berdoa dan bahkan sebelumnya sholat isya dulu.



Aku diam saja pagi sampai siang itu. Aku mengisi acara pembinaan para pedagang di kampung dengan masih dibayang-bayangi mimpi aneh tadi dini hari. Dalam hati cuma berdoa, semoga semua tidak terjadi, semoga semua hanya mimpi belaka, bunga tidur aja karena mungkin,aku tanpa sadar, lupa membaca doa tidur. Lantas, aku cerita juga sama temanku yang perempuan, sesama fasilitator desa. Ternyata fasilitator lain yang cowok menguping pembicaraanku dengan dia dan aku ditertawakan,"kayaknya kamu harus ruqyah deh... ada jin membisikimu dalam mimpi.. nanti kamu musyrik kalau percaya itu".
Akhirnya, lagi lagi aku diam saja.. aku berdoa semoga memang itu tidak akan pernah terjadi..

Minggu, 9.15 pagi.. 26 Desember 2004..
Aku kaget menonton pemberitaan di sebuah tivi swasta kalau ada gempa 9,8 SR di aceh. Ibu tempat aku menginap langsung teriak memanggilku dan menyuruh aku nonton tv segera, padahal aku lagi jajan sama anak-anak kecil di kampung itu.
Aku kaget, shock, nangis.. sebab apa yang aku lihat di tv swasta itu benar-benar sama kejadiannya dengan yang ada di mimpiku!
Aku langsung nangis kencang sekali.. aku gak bisa bilang apa-apa... mungkin kalau aku tahu kemana dan kepada siapa aku bisa bilang.. gak akan aku lihat tontonan yang menyedihkan itu. Banyak orang hilang terbawa arus yang disebut Tsunami. Jam demi jam diberitakan, 10.000 ribu orang tewas.. bertambah lagi.. bertambah lagi... terus..
Aku cuma menangis di kamar, lalu temanku fasilitator lain yang cewek menghibur, katanya "mungkin itu sudah takdir dari Allah", tapi buatku itu sebuah penderitaan, karena aku gak bisa apa-apa..
Aku terus melihat berita.. nangis..sedih.. hari itu, 26 Desember.. aku cuma bisa mengurung di kamar saja..

Desember 2008... mimpi datang lagi.. kali ini Palestina.. akan ada apa dengan palestina?? apa israel akan berulah??
Aku bermimpi.. Gaza habis di bombardir.. Hamas dan Israel saling perang.. aku berdiri ditengah tengah mimpi dan cuma berteriak "STOP IT! WILL YOU??" (tolong hentikan.. bisa kan???). Rasanya bom, roket, melayang diatas kepalaku..melihat angka 250.. sampai bangun.. aku menangis lagi.. "kenapa nanti palestina??"
Januari 2009.. Konflik Palestina -Israel pecah... lagi lagi aku panik.."ya Allah.. jangan jadi kenyataan.. kasian rakyat Palestina, harus menderita terus".. Tapi.. apa mau dikata lagi?? terjadi juga perang itu... sampai ada lagu "we will not go down gaza tonight".
Ah.. aku stress berat.. ketika tahu, jumlah korban jiwa juga sekitar 250 orang palestina..
Kenapa harus ada penderitaan?? kenapa aku lihat mereka menderita?? Siapa yang bisa berfikir kalau mereka harus diselamatkan sebelum terjadi?? Siapa peduli?? Aku tidak bisa peduli.. tidak bisa berbuat apa-apa untuk mereka..
Aku cuma bisa menangis kalau mimpi burukku jadi kenyataan...

bersambung ke part 13...