This is me....

Senin, April 21, 2014

Terperangkap Jiwa (part 6: Orang dalam kubur mendengar doa kita)

Tidak ada salahnya memang kalau kita mendatangi kubur untuk mendoakan orang yang sudah tiada, supaya dia senang di alamnya karena mendapatkan kiriman doa. Ini aku alami waktu SMA, aku suka diajak ajak sama orangtua sepupu yang hobi banget ziarah sana sini. Disebuah tempat di Banten..aku pun diajak ke sana.
Katanya itu tempat ziarah orang yang pertama kali menyiarkan islam di desa/kecamatan itu, syukurlah diajak ke tempat yang bisa mengingat kematian. Karena kita sampai disana malam, akhirnya ya malam malam itu juga ziarah, karena besoknya harus pergi lagi ke lain tempat, ke rumah saudara. Singkat kata, malam itu sekitar jam 8 kami menyusuri komplek pekuburan.



Dijalan memang sepi..cuma terdengar suara suara jangkrik. Seperti biasa, kalau lewat kuburan pasti kita bilang "Assalamualaikum ya ahlul kubur", seolah olah kita bicara minta ijin masuk ruangannya. Dan.. memang pada dasarnya, di alam manapun kita ingin masuk, baiknya minta ijin. Aku cuma mendengar sayup sayup, seperti ada yang menjawab salam kami ketika masuk komplek pekuburan itu.

Kelihatannya penyebar islam itu tidak istimewa banget makamnya, tidak dipisah dan disatukan dengan orang orang biasa yang meninggal juga dan dikuburkan disana. Hanya memang dibatasi semacam saung supaya kita bisa berdoa kapan saja. Lalu aku duduk paling belakang, ikutan mengamini yang memimpin doa. Entah apa mataku salah atau memang aku terbawa suasana.. sekeliling ketika berdoa jadi sembriwing.. tetapi... kayaknya ada yang iri.. diseberang sana.. dikuburan seberang...

Aku seperti melihat seseorang duduk di nisan nya. cuma termenung sendirian. Aku pikir awalnya seorang manusia...tapi kok bisa.. ngapain malam malam duduk diatas nisan dan..dia menangis... padahal dia lelaki.. Setelah pada berdoa.. aku iseng menghampiri kuburan itu... wajah bapak tua itu tampaknya dingin banget..kayak membutuhkan sesuatu.. aku tanya kenapa? katanya dia jarang di doakan...dia iri..

Lalu aku jongkok.. sepupu yang lain bingung dengan kelakuan ku yang jongkok sendirian di depan kuburan itu. Aku cuma pegang tanah kuburan itu..memang agak panas.. lalu..aku baca al fatihah dengan sebut nama yang ada di nisannya.. untung mata masih bagus..jadi masih bisa melihat namanya samar samar dalam gelap..
Entah apakah hanya perasaanku saja.. ketika aku membacaa doa untuknya..tanah kuburannya serasa lebih hangat..lalu sejuk...
bapak itu malah duduk di depan nisannya, tepat di depan aku sendiri.. aku tahan nafas, supaya gak stress dengan pemadangan seperti ini.. apa.. memang dialam kubur itu mengerikan?? sampai dia merasa iri dan butuh didoakan??
Padahal.. bulu kudukku sudah merinding disko.. aku gak tahan sama seperti ini.. dilain itu..bukan cuma bapak itu yang minta didoakan.. beberapa seperti duduk di samping nisannya dengan kafan kafan mereka.. aku stress pusing sendiri lihat pemandangan itu..

Akhirnya aku berdiri.. karena yang lain juga sudah teriak teriak..harus pulang ke kampung buat makam malam..
Aku cuma bilang "sudah, pak.. aku sudah usahakan kirim doa.. mudah mudahan kuburan bapak dingin". Bapak itu seperti masuk lagi berbaring ke dalam kuburnya.. Aku merinding lihat pemadangan seperti itu! Ketika sepupu ku teriak ajak aku harus pulang..sepanjang kanan kiri kuburan..aku cuma membaca alfatihah dengan niat untuk semua yang ada di pekuburan itu. Rasanya ramai sekali..walau sepi tidak ada yang bicara... Tapi..pada dasarnya mereka hidup di dalam kubur nya masing masing...
Sampai di rumah tempat menginap.. aku cuma bisa diam.. berarti...mereka dengar doa kita dari dalam sana.. itu kesimpulan yang ku buat sendiri...

bersambung ke part 7..