This is me....

Minggu, April 13, 2014

“Anyyeong haseyo (hallo), Kakak Minho!” (part 6)

Akhirnya Minho pulang kembali ke apartment nya, dan dia masih diantar sampai depan jalan oleh Syifa dan anak anak yang lain..
“sampai jumpa besok ya.. Kakak Minho,” kata anak anak, melambaikan tangannya pada Minho
“sampai jumpa lagi ya!,” teriak Minho senang pada mereka, dia juga membalas lambaian tangan mereka
“syifa.. cukup antarkan saya sampai disini saja.. besok kita berjumpa lagi,” kata Minho pada syifa
“iya.. kakak Minho hati hati di jalan ya??,” jawab syifa..
Lalu Minho menyetop taxi dan dia naik, di dalam taxi, dia masih melambaikan tangannya untuk syifa..
“what a nice experience.. i love it,” katanya di dalam taxi

Esoknya, Minho datang lagi ke sekolah.. dia berbicara dengan pak kepala sekolah..
“dalam dua hari ke depan..akan ada “world handwashing day”, pak...dan seperti nya kita sebaiknya mengadakan acara bersama untuk belajar mencuci tangan bersama dengan baik,” katanya membuka pembicaraan dengan kepsek.
“bagaimana dengan..yang kata dokter Min ho.. bahwa akan ada teman teman dokter dari kesehatan dunia?,” pak kepsek mengingatkan kembali
“oh...persoalan itu..saya sudah katakan kepada mereka..dan dua orang teman saya akan datang dalam dua hari kedepan..bertepatan dengan acara tersebut,” balas Minho
“dengan senang hati kami terima, dokter Min ho dan kawan-kawan dokter,” senyum kepala sekolah
by the way.. agenda hari ini.. dokter Min ho ingin mengajarkan apa??,” tanya Kepsek lagi.
“hari ini saya akan membuka dan mengajarkan kelas mencuci tangan dan juga kelas memeriksa nadi,” jawab Min ho
“wah..apa kelas memeriksa nadi tidak terlalu berat, dokter?,” tanya Kepsek lagi
Min ho menggeleng,”tidak.. ini pelajaran mudah..dan juga memakai alat stetoskop, serta kalau ada waktu tambahan, saya bisa membantu juga mengajarkan tentang cara membalut yang baik dan perawatan luka”
“saya usul, dokter Min ho.. bagaimana kalau yang terakhir saja.. tentang cara merawat luka?? Anak-anak kami suka bermain disembarang tempat..terkadang di tempat yang kotor sekali,” kata Pak Burhan.
“oh.. baiklah.. ini saya ada membawa semua peralatan untuk belajar hari ini,” kata Min ho. Dia mengeluarkan kotak dari dalam tas kotaknya yang bertuliskan “National geographic”
“jadi..apa perlu saya panggilkan semua anak dokter kecil??,” tanya burhan lagi
Min ho mengangguk,”apa..sekolah ini memiliki ruangan khusus untuk kami belajar??”
“tidak ada.. kami mohon maaf,” jawab Pak Burhan
“umm.. actually we must make it.. anyway, scout and health division are different,” kata Min ho
“ya, baik.. untuk sementara.. kita gunakan saja dahulu ruang scout,” kata pak Burhan

Akhirnya pak burhan memanggil lagi anak-anak yang menjadi dokter kecil: Bagas, Tari, Syifa, Rio, Nuni
“hallo..berjumpa lagi dengan saya,” senyum Min ho pada semuanya
“sekarang kita mau belajar apa, kakak?,” tanya Rio
“saya membawa sebuah basin..,” kata Min ho, mengangkat baskom. Total yang dia bawa ada 5, sesuai dengan jumlah anak-anak dokter kecil.
Tari berbisik pada yang lain,”baskom”
“oo..,” balas yang lain
“lalu..ini ada dua jenis sabun...ada antiseptic liquid.. lalu ada pula sabun berbatang,” kata Min ho lagi.
“sabun cair,” bisik Tari lagi. Dia memang sudah besar dan kelas 5 sudah ada pelajaran bahasa inggris.
“oo..,” kata anak-anak yang lain
Min ho malah senyum dengan ekspresi mereka.
“kita membutuhkan air bersih,” katanya lagi.
“haruslah running water,” katanya lagi.
“air mengalir, anak anak,” terang pak Burhan
“ooo...,” jawab anak-anak lagi
Pak burhan lalu berbisik pada Minho, kalau mereka lebih baik latihan di tempat mushola saja, disana ada kran dengan air mengalir. Min ho setuju. Lalu pak Burhan pun mengajak mereka ke tempat wudhu mushola.

“Ini baik,” kata Min ho, lalu,”ayo kita mulai saja”
“kalian semua.. pegang satu-satu sabun nya,” perintah Min ho, sambil dia memberikan.
“lalu.. buka bungkusnya,” katanya lagi
Anak-anak mengikuti.
“kemarin.. adik syifa sudah jelaskan kepada kakak.. apakah adik syifa mau membantu kakak??,” senyum Min ho pada Syifa.
“iya..kalian mau ikutan enggak??,” tanya Syifa polos pada yang lain

“ikutin aja...ntar nangis loh,” goda Bagas.
“hush, kamu bagas..,” kata pak Burhan
“syifa silahkan kalau mau ajarkan yang lain,” kata pak burhan lagi
“baik, pak,” balas Syifa
“jadi gini loh.. pertama.. kita cuci dulu tangan kita, taruh di bawah keran,” Syifa lalu mulai mempraktekkan
“silahkan diikuti, anak-anak,” kata pak Burhan
Tari, Rio, Bagas dan Nuni mengikuti apa yang Syifa lakukan.
“cuci tangan.. lalu kita pakai sabun. .. digosok-gosok sampai daerah sini,” kata Syifa menunjukkan pada pergelangan tangan.
“good,” kata Min ho
“gosok lagi ke sini.. jari jari digosok.. sampai agak lama begitu.. bisa nyanyi juga loh,” kata syifa menerangkan dengan bahasanya sendiri dan nyanyi-nyanyi
Min ho senyum karena enggak faham, pak Burhan lalu menjelaskan bahasa Syifa padanya.
“oh.. i got it.. she’s great,” jawabnya pada Burhan.
“setelah itu....setelah satu lagu..,” kata Syifa lagi
Bagas nyeletuk,”satu lagu mah kelamaan atuh, Syifa,”
“enggak.. satu lagu sedikit gitu loh, kak Bagas,” balas Syifa lagi
“teruskan??,” tanya Min ho
“baik, kak Min ho..,” lanjut Syifa,”lalu.. kita bersihkan di bawah air lagi.. lalu kita ambil tissue atau kain lap.. lalu kita tutup keran dengan tissue kita.. jadi tangan kita enggak kena tutup keran,”
Mereka masih tetap mengikuti arahan Syifa, sampai tangan selesai di lap dan kering
Min ho tepuk tangan,”very good.. baik sekali”
Dia lalu malah mengusap-usap kepala syifa, lalu jongkok
“hey.. kamu pintar ya,” puji dia pada Syifa.
Syifa senyum lalu sibuk membetulkan letak jilbabnya.

“jadi.. seperti itulah.. sudah bagus..,” kata Min ho pada semuanya
“kalian semua.. bisa melakukan ya??,” lanjutnya lagi
“Bisa, kakkkkk!!,” mereka jawab kompak.
“sekarang.. kalian semua mengulang.. dan saya tidak mengajarkan lagi..,” kata Min ho lagi
“bisa dilakukan??,” lanjutnya
“Bisa, kaaakkk!!,” jawab mereka lagi, kompak
“nah..sekarang silahkan dicoba kembali.. sebab, besok kalian akan membantu semua teman agar mereka bisa cuci tangan dengan bersih.. besok.. akan ada teman-teman kakak dari badan kesehatan dunia.. jadi.. tolong perlihatkan kemampuan kalian untuk membantu mengarahkan teman-teman mencuci tangan,” kata Min ho lagi
“saya hitung.. sampai 3.. kalian mencoba kembali,”
Mereka mengangguk,”baik, kak”
Min ho lalu menghitung sampai 3 dan mereka praktek kembali seperti cara yang tadi.

Min ho kembali bertepuk tangan, dia memuji anak-anak bisa melakukannya dengan baik
“kakak yakin.. kalian akan sangat bagus performance nanti ketika teman-teman kakak datang,” senyum Min ho
“performance apaan, Tar??,” tanya Rio ke Tari
Tari menggaruk kepalanya, pak Burhan yang menjawab,”maksudnya.. kalau kalian bisa membimbing teman-teman, ngajak teman-teman cuci tangan yang benar, nanti teman-temannya kakak Min ho akan senang dan puji kalian, begitu”
“oooo,” semuanya jawab kompak
“ok deh,” kata Rio, kalem
“this is already 30 minutes, doc Lee.. perhaps they have another schedule time for class,” kata pak Burhan. Jam Min ho sudah habis mengajarkan mereka.
ah.. it’s so soon.. ,” balas Min ho,”but that’s ok
“tapi..bisakah saya minta waktu kembali?? Sebab.. ada teman saya ingin pergi ke sini,” lanjut Min ho
oh.. okay.. at what time will they be here??,” kata pak Burhan, menanyakan kepastian kapan teman-temannya Min ho akan ke sekolah itu.
perhaps at 10 or 11 am,” balas Min ho
“okay.. i’ll call them again after they will be here,” balas pak Burhan.
“anak- anak..pelajarannya sudah selesai.. tapi kemungkinan ada teman-teman kakak Min ho yang akan bicara dengan kalian.. jadi, nanti bisa jadi, kalian bapak panggil lagi,” kata pak Burhan pada mereka
“baik, pak,” jawab mereka
“kalian masuk kelas masing-masing dulu,” kata pak Burhan lagi
Mereka lalu masuk kelas.

“eh..tadi lu ketemu kakak Minho lagi ya?,” kata Nur pada Syifa
Syifa mengangguk,”iya.. aku tadi diajarin cara cuci tangan yang baik”
“kenalin gw sama kak Minho dong,”
“boleh.. kemarin kak Minho pulang jam 10.30.. bareng sama kita loh..nanti aku sama kamu pulang bareng aja, Nur.. katanya.. kemarin kakak Minho janji mau main ke rumah lagi,”
“apaan?? Kak Minho main ke rumah lu??,” Nur kaget.
Syifa jawab polos,”iya..emangnya kenapa, Nur??”
“kagak sih.. gw ikutan dong.. ya?,”
“boleh.. katanya, kakak Minho mau bawa temannya ke rumah,” balas Syifa
“trus..trus..kemarin kak Minho ngapain di rumah lu??”
“ngobrol sama abi, sama ummi, sama udin, ahmad, kamal, raka, sama yang lain juga,”
“wah.. kak Minho cowok baek ya?? Gw mau deh.. jadi pacarnya kak Minho,” Nur jadi lebay, padahal dia baru kelas 3 SD, tapi sudah sok tahu tentang pacar-pacaran
“katanya kamu punya pacar anak kelas 5SD.. nanti memang kak Minho mau pacaran sama kamu??,” tanya Syifa, polos
“biarin aja.. ntar gw putusin pacar gw..,” balas Nur
“ntar lu kasih tau gw ya.. biar gw bisa ikutan ke rumah lu..,” lanjutnya lagi
Syifa mengangguk.

Jam 11 ternyata teman-teman Min ho sesama dokter dan juga ahli kesehatan lainnya mendatangi SDN warakas 05 itu. Mereka berasal tidak hanya dari Korea, tetapi ada yang dari Jepang, China, India, Pakistan, Amerika juga.
Sekolah jadi terasa ramai. Mereka memfoto-foto mulai dari depan sekolah sampai ke kamar mandi anak murid. Semua bicara dalam bahasa Inggris.
so..this school is slum, Minho (sekolah ini kumuh-red),” kata temannya yang berasal dari Amerika
Minho mengangguk,”yes.. so that’s why i will be longer here than you all ,hehehe”, dia memang akan lebih lama disekolah ini untuk mengajarkan anak-anak kesehatan dibanding yang lainnya.
“so, let’s talk with the principle,” Minho lalu mengajak teman-temannya bicara dengan kepala sekolah.
Mereka lalu ngobrol dengan kepala sekolah. Minho memperkenalkan teman-temannya sesama ahli kesehatan
“mereka inilah yang akan menemani saya untuk acara besok, pak kepala sekolah,” kata Minho
Kepala sekolah senang dengan kedatangan mereka.
Greg, teman Amerika Minho melihat lihat seluruh ruangan kelas

“waah... gile cakep benerrr.. lebih cakep dari kakak Minho!,” kata Nur ketika melihat Greg
“hai.. saya Greg.. saya berasal dari Amerika serikat dan saya akan melihat kelas ini,” katanya pada semua anak kelas 3.
“selamat datang kakak Greg,”kata anak-anak kompak
Min ho senyum pada Syifa, lalu dia berbisik pada Greg,”the one with the brown scarf.. it’s from little doctor (yang pakai jilbab coklat itu, dia dokter kecil-red)”
I see,” balas Greg
Lalu Greg menghampiri Syifa, tapi Nur Ge Er duluan
“eh.. kakak Greg.. kenalan dong,” kata Nur, pede
Yang lain menyoraki Nur,”huuuuuuuuuuuuuuu... katanya cintanya sama kakak Minho.. kok sekarang jadi ke kakak Greg???,” kata beberapa anak perempuan di kelas itu
Greg cuma senyum pada Nur,”hi.. nama kamu, siapa??”
“Nur,” jawab Nur,”kakak Greg cakep deh.. lebih cakep dari kak Minho”
Greg tertawa,”begitukah??”
Minho enggak ngerti apa itu cakep. Greg lalu bilang pada Minho “she said that i am more handsome than you, Minho, hahahaha (kata Nur, aku lebih cakep dari kamu, Minho-red)”
“oh, hehe,” Minho cuma balas dengan tertawa kecil.
“jadi.. kamu bernama syifa?? Senang berkenalan dengan mu,” kata Greg menyalami tangan syifa
Syifa menyalami nya juga,”senang juga berkenalan dengan kak Greg,”
Minho lalu berbicara pada Greg kalau dia sudah ke lingkungan rumah Syifa dan itu lebih kumuh dari sekolah ini.
Greg ternyata ketua kelompok tim kesehatan Minho
Greg lalu senyum pada Syifa,”nanti..apa kakak Greg boleh main ke rumah kamu??,”
Nur malah yang kaget,”kak Greg main ke rumah aku aja... “
Greg senyum pada Nur yang terlalu pede,”ya.. tapi aku ingin ke rumah syifa dulu”, katanya dengan bahasa indonesia yang cukup lancar dibandingkan Minho.
well i guess.. if you said so, i think we must visit it and let’s see what their need for the better environment,” kata Greg, berharap dia akan ke rumah syifa bersama Minho untuk melihat lingkungan yang memang sudah di foto Minho kemarin.
right now after this? (habis ini?-red),” tanya Minho
“yes sure.. why not??(ya, kenapa enggak?-red),” balas Greg
“sepertinya.. aku dan kakak Min ho akan main ke rumah kamu.. boleh kan.. adik kecil??,” tanya Greg dengan ramah
Syifa mengangguk,”boleh kok.. nanti aku bilang Ummi kalau makan lagi sama sayur asem,”
“sayur asem??,” tanya Greg
Bu guru bahasa Indonesia tertawa,”oh.. itu sayur asli betawi, Jakarta, Pak Greg”
“oh.. hahaha.. kalau begitu.. boleh lah saya makan sayur itu dirumah kamu,” kata Greg dengan ramah
“ah.. syifa curang nih.. aku gak diajak-ajak,” kata Nur
“iya nih.. aku juga ikutan dong, syifa,” kata Mila, yang duduk disamping seberang syifa
“ijin dulu dengan kak Minho dan kak Greg,” balas Syifa
“apa..rumah kalian jauh dari rumah syifa??,” tanya Greg
“enggak sih.. deket kok.. cuma jalan kaki juga bisa,” balas Mila.
“kalian tidak apa pulang terlambat sekolah??,” tanya Greg lagi
Mila, Nur menggeleng.
“baiklah.. kalau memang ingin ikut,” senyum Greg
“sik asik.. gw bisa liatin kak Greg yang ganteng,’ kata Nur kesenengan..
Greg dan Minho lalu keluar kelas.
she’s smart, i guess (aku rasa dia pintar-red),” puji Minho pada Syifa ke Greg
“ya..,” balas Greg,”we still have time till 30 minutes again, so we must talk about our next program for tomorrow (kita masih punya waktu 30 menit lagi tuk bicarakan program besok-red),”
Minho mengangguk. Dia, Greg, Anshar, Xiao Ming, Rajiv dan Keisuke lalu rapat sebentar di ruangan kelas yang kosong.

Jam 11.30 mereka kemudian pergi. Syifa berjalan di depan bersama Nur, Mila. Kemudian diikuti oleh cowok-cowok dokter dan ahli kesehatan itu.
Sepanjang jalan, lagi-lagi banyak ibu-ibu, bapak-bapak, pemuda melihat dia jalan dengan mereka.
“eh, neng.. kemarin bawa ntu ujang.. sekarang bawa sapa lagi??,” tanya Ummi aminah lagi, yang kebetulan duduk di depan rumah.
“bawa teman-temannya kak Minho, ummi,” jawab syifa polos.
Cowok-cowok itu senyum pada ummi aminah. Ummi aminah menghampiri syifa, syifa lalu cium tangan lagi.
“lu kemari bawa ujang-ujang ganteng.. mau maen ke rumah??,” tanya ummi
Syifa mengangguk,’iya, ummi.. katanya mau liat sekitaran rumah syifa”
“oo..,” jawab Ummi aminah,”gue bakalan seger ini mate kalu liat lu semuanye,” candanya.
“syifa pamit dulu, Ummi..ntar gak keburu pulang,” katanya lalu dia cium tangan dan pamit lagi
Minho berbisik pada yang lain,”see?? This is so odor here (lihat kan? Bau banget lingkungan ini-red)”
“so slum (kumuh banget-red),” kata Keisuke
yup.. after this.. near her house, you will find another public toilet (nanti habis ini dekat rumah syifa, kamu bisa temukan toilet umum-red)”, kata Minho lagi pada yang lain.
“what? Really? (apa, beneran??-red),” tanya Anshar
Minho mengangguk,”yup.. no lie (ya, aku gak bohong-red)”
Greg malah sibuk foto-foto.
Beberapa cewek-cewek abege melihat mereka
“syifaaaa... lu pulang bawa cowok-cowok ganteng amaaat.. kenalin teteh dong??,” kata salahseorang cewek abege
Greg senyum pada cewek itu, malah dia foto, cewek itu duduk dekat pinggiran kali yang airnya hitam
Syifa senyum senyum saja, tetap jalan menuju rumahnya. Dilihat oleh Greg, Minho, Anshar, Keisuke, Xiang Ming dan Rajiv lingkungan yang becek, jalanan yang kotor, tidak ada tempat sampah, got yang bau dan.... benar saja.. WC umum!
Keisuke geleng-geleng kepala..dia belum pernah melihat pemandangan lingkungan seperti itu
this..so slum (ini..kumuh sekali-red),” katanya bergumam
you can find like this in india, pakistan and some in bangladesh also (kamu bisa temukan juga yang seperti ini di india, pakistan dan juga bangladesh-red),” kata Rajiv
“not in Japan (enggak dijepang-red),” balas Keisuke lagi. Dia malah foto-fotoin, sama seperti yang dilakukan Greg
“well..this kampoong will be our next target (kampung ini bisa jadi target kita-red),” kata Greg
“i think it’s okay (aku rasa bagus-red),” balas Minho

Tiba-tiba ada yang memegang tangan Minho.
“hai, Kak Minho.. kemari lagi nih??,” ternyata Udin!
Minho senang, dia senyum pada udin,”oh.. hai Uh din,” katanya masih aneh dengan nama Udin.
“lu bawa cowok cakep cakep siapa aje, Syifa??,” kata Kamal,”kayak cowok sinetron semua yang gw liat di tivi”
“ini kakak Greg,” kata Syifa, dia kenalkan mereka pada geng mainnya udin.
“hi, saya Greg, senang kenalan dengan kalian,” tanpa ragu, Greg menyalami satu persatu tangan geng mainnya Udin.
Sementara, makin banyak ibu-ibu, anak-anak cewek abege yang mengerubungi mereka.
Lalu tindakan Greg diikuti oleh yang lain. Mereka salaman dengan orang-orang yang mengerubungi mereka.
Ibu nya syifa keluar, karena dengar suara ramai di depan rumahnya yang kecil.
this is also very small house (ini juga rumahnya kecil banget-red),” kata Keisuke
this is life.. but her family understand enough about health (beginilah..tapi keluarga syifa cukup mengerti tentang kesehatan-red),” kata Minho
“oh..ada Bapak Minho,” kata ibunya Syifa, ramah.
“iya, saya..selamat siang, Ibu syifa,’ Minho menunduk hormat
“kakak Minho bawa teman-temannya, Ummi,” kata Syifa cium tangan ibunya
“oh iya..silahkan masuk,” balas ibunya Syifa, ramah
Rumah jadi penuh karena bukan cuma cowok-cowok cakep itu saja yang masuk, tapi juga geng nya Udin yang sangat penasaran dan beberapa ibu-ibu dan cewek-cewek abege yang juga penasaran, tapi hanya berdiri di pinggiran pintu.
Ibunya Syifa lalu memasang kipas angin,”panas disini ya.. minta maaf”
“ah..tidak apa, ibu.. nama saya, Greg dari Amerika serikat.. ini Anshar dari pakistan, Rajiv dari India, Xiao Ming dari Beijing china, Keisuke dari Jepang,” ujar Greg
Mereka yang disebut satu persatu senyum pada Ibunya Syifa.
“aduh.. ini maaf ya.. rumahnya kecil, sempit..,” balas ibunya Syifa basa basi
“tidak apa, ibu.. kami memang sengaja ingin main ke sini,” balas Greg, yang lebih lancar bahasa Indonesia.
“wah.. kak Greg bisa bahasa Indonesia loh,” kata Raka,”kakak bisa bahasa gaol gitu gak??”
“apa itu??,” tanya Greg
“itu loh.. gue, elu, kemon, woles,” kata Udin
“oh..saya tidak kenal kata-kata itu,” senyum Greg
“yah..sama aja kayak kakak Minho dong,” keluh Kamal.
“kalian tinggal dimana??,” tanya Greg, ramah
“huu..yang ditanya cuma mereka doang,’ kata salahsatu cewek abege di luar, yang berdiri di pinggir pintu.
“kak..kak.. tu si Tina minta diajak ngobrol, “ udin malah nunjuk ke Tina
“apaan si lu, din,” Tina salah tingkah
Greg senyum,”kamu kesini saja.. “, katanya pada Tina
“weeeeeeeeeeeee... Tina ditaksir neeeeehhh,” goda salahseorang ibu yang juga lihat mereka.
Minho lalu ngobrol dengan Greg, kemarin dia kesini ada ayahnya syifa yang cukup bisa berbahasa Inggris, dan diceritakan memang begini lingkungan rumah mereka, berharap, ayahnya syifa akan mengantarkan mereka lihat-lihat lingkungan.
Greg bilang, jika tidak bisa, cukup ibunya syifa saja yang antar mereka.
“apa..ibu bisa bantu antarkan kami bercerita.. ada fasilitas apa saja disini?? Baru saja saya lewat, ada toilet umum,” kata Greg
“oh.. WC umum maksudnya??,” tanya Ibunya Syifa
Greg mengangguk.
“disini emang begitu.. semuanya pake WC umum kalau mau buang air besar atau kecil.. cuci baju juga..,” kata ibunya syifa
Greg menterjemahkan untuk mereka. Wajah Xiao Ming, Rajiv, Anshar dan Keisuke langsung berubah membayangkan apa jadinya kalau mereka pakai WC umum itu.
Greg malah tertawa, Minho juga ikutan tertawa.
“atau.. kami akan menunggu saja bapak Ridwan untuk penjelasannya lingkungan sepuutar daerah ini,” kata Minho
“oh iya.. gak apa kalau bapak Minho dan yang lainnya mau tunggu suami saya..,” balas ibunya Syifa
Lalu dia berdiri,” maaf..saya buatkan minuman dulu untuk semua”, katanya, lalu menyuruh syifa membantunya
Keisuke penasaran dan agak takut juga,”we wont have stomachache, right? (kita gak akan sakit perut kan?-red)”
“I am immune (aku kebal-red),” balas Minho dan Greg bersamaan sambil tertawa.
Greg mengajak ngobrol Udin dan kawan-kawannya.. Greg ternyata ramah sekali pada mereka dan bahasa Indonesianya lebih lancar dari Minho atau Xiao Ming.
“jadi.. kalian terbiasa seperti ini??,” tanya Greg
Yang lain anak-anak mengangguk,”iye.. kagak apa apa kok.. kagak sakit perut”
“kagak??,” tanya Greg
“tidak,” balas Syifa
“oh..,” balas Greg singkat
“ayahku pulang sebentar lagi,” kata Syifa
“ya.. kami tunggu,”senyum Minho.
“saya permisi sebentar, mau masak,” kata Ibunya Syifa
“silahkan, ibu..,” balas Greg
Mereka menunggu datangnya Ridwan...


Bersambung ke part 7...