This is me....

Rabu, April 30, 2014

Mukashi no omoide

mukashi no omoide o oboete korete... i remember the old memories
Kimi to boku no ma ni ...between you and me
Nan no koto wa wasurete shimatta no?? .. did i forget something?
Iie..choudou kokoro o nakushita.. no..i just left my heart

peeji de peeiji, bokutachi no kakou kyoku o hirakute.. page by page, i open our old memories
Nan ka machigatte??... what is wrong??
Kimi ni bunri shita koto wa boku no itamida... to separate with you is my pain
Totte hijou ni itami wa.. my very sorrowful pain...

Tenohira wa mada kimi ni todoku koto o negatte ii... my palms still hope i can reach you
Yume no naka de.. kanashii mita.. in my dream.. i saw you are sad
Kanashii mi wa.. we look sad...
Hontou ni kimi no namida wo fukitotte shitai .. i really wanna wipe off your tears
Bokutachi no shiawase dou naru ka, shiranai..
Dare mo nai.. none knows our happiness..
Hashi o mita...kawa de..kao o mira.. i saw the bridge and mirror on the river..
Kanjiteru.. kimi wa soba ni ite..hansasate wa.. i felt.. you are beside me.. reflected with that river..

Totemo shiawasedatta.. sakenda toki.. we were very happy when we cried..
Te wo tsunaide.. Tamashii wo karite iru you na, uchigawa ni.. Holding our hands.. it's like i have your soul inside me..
Ima, eien ni nemuritai... now i wanna sleep forever
Ima...kimi ga soudearu you ni... like what you do now..
Me wo tojite.. let me close my eyes
Nemui kudasai.. and sleep
Aratamete au made.. until we meet again..
Eien no shiawase no doko ka... somewhere in eternity happiness


Footsteps..


Kimi o zutto hanasanai kara... because i never want to let you go..
itsumademo soba ni ite.. always stay beside me
bokutachi wa isshou ni kono tabidatsu o watashitai ... we will pass this journey together
mou daijyoubu... kimi ni doukou shitai..that's okay.. i will accompany you..
osorenaide kure... don't worry...
Tatoeba... kuraya mi no naka de... eventhough in dark way...

Boku no ashio to wa koko de teishi.. my footsteps stop here..
Mono koto wa, kimi ni shite ita, koko de... they said.. i am into you in here
Kimi no tame ni...koko ni ite..Naze naku ..Nashi haimasen.. Nashi tanuzeru.. Why i am here.. no ash.. no ask..
Yoru no kuraya mi no naka de nin'i no akarui shunkan o matteru ..waiting for any bright moment in the dark of the night
Bokutachi no ai wa, mata nani ga atte.. tegahanasenai.. our love.. no matter what.. will be tied up..

tsubasa o hirogetai... I want to spread my wings
kimi ni tojite rarete kite.. to come closed to you..
Kitsukute ukeireteru.. embrace me tight..
Yorokobi no tengoku ni ... in heaven of joy...
kimi o aishite.. sore ga.. boku ni kiseki da.. to love you.. it's a miracle for me..
eien ni.. ikitai you ni to ite... like i live in eternity...

Boku no ashio to wa koko de teishi.. my footsteps stop here..
Kimi wa boku no...mitodokete.. to make sure..that you are mine..
Hoji dekite.. i can hold you
Yasashiku kisu dekite.. i can kiss you tenderly
Jisseikatsu de..in real life..
Donna yumenouchi ga.. hoshii... in any dream that i want...
 
 

Senin, April 28, 2014

Cinta Dokter Cute (Part 1: Kita Teman Biasa)

Lee Minho sebagai dokter Minho    Kazuki Kitamura sebagai dokter Choi Hyeon Jun           Gackt sebagai dokter Roh Seung Won

Bagaimanapun..terlalu lama di rumah sakit memang tidak menyenangkan berkeja seharian, itu makanya, dokter cakep yang satu ini malah cari hobi tambahan dengan sebagai model.
“Minho.. wah.. gaya mu makin seksi saja deh, hahahaha,” tawa Min Hye Rim, cewek model yang terkadang suka jalan dengan Minho Lee, dokter cakep itu, ketika dia melihat Minho ganti baju di depannya.
“kamu bisa banget ya.. padahal daridulu aku gak berubah,” jawab Minho, kalem, santai tetap ganti baju.
“hobi mu aneh.. kok mau dokter jadi model,” Hye Rim menghampirinya,”dua hal berlawanan”
“mau bagaimana lagi?? Jadi dokter itu terkadang membosankan..aku butuh suasana lain,” balas Minho, dia memakai kaus berkerahnya. Lalu menyemprotkan sedikit parfum.
“tapi.. bukannya nanti kamu bisa dipecat?,”
“mana bisa pecat aku.. ini kan cuma hobi belaka... asal tidak ganggu kerjaku,” jawab Minho, enteng.

Pernikahan ½ (Part 18: Kepercayaan Ketika Jauh)

Minho latihan sebentar sebelum dia pergi. Aiko melihatnya sambil senyum-senyum.
”ya..bagus begitu, Minho kun.. tolong ekspresinya lebih cuek lagi,” kata Yuu mengarahkan sekaligus memfotonya.
”eh cinta... suamimu ganteng banget, booo... nemu dimenong??,” tanya Yamaoka pada Aiko.
Aiko menoleh,”nemu???” dia heran dengan bahasa Yamaoka.
”iya..nemu di menong??cucok loh,” balas Yamaoka
Makin bingung Aiko dengan bahasa lawan bicaranya itu, tapi dia mencoba jawab,”kami satu universitas,” dengan bahasa yang baku, beda dengan Yamaoka berbahasa slang.
”oo...begindang... cakep, booo... macan,” jawab Yamaoka sambil kipas-kipas.
Aiko bingung,”eh..iya, hehe”, dia asal jawab aja.
”Yamaoka san... sudah berapa lama bekerja disini??,” tanya Aiko
”10 tahun... model yang baik cuma Minho kun sama Makoto kun,” jawabnya.
”oh.. terima kasih,” senyum Aiko.
”ih..nemu dimana lekong kayak begitu...eike mau,” Yamaoka memukul genit kipasnya ke Aiko
”aduh.. banci ini.. nanti dia suka Minho kun,” Aiko agak gusar dalam hatinya.
”aku kenal di universitas.. Minho kun.. ketua kelompokku di masa perkenalan,” jawab Aiko.
”eh cinta.. kalau ada lekong kayak suami mu itu...eike dikenalin yeee, xixixixixi,” Yamaoka genit
”aduh..enggak deh..takut deh,” kata hatinya Aiko,dia cemas.
”eh..iya...nanti kalau ada,” Aiko bingung jawabnya.

Selasa, April 22, 2014

Terperangkap Jiwa (Part 15: Clairsentience or Clairvoyant?)

Another thing that i don't understand about my self ability is about: clairvoyant/clairvoyance (perhaps i am wrong if i mentioned before it as clairvoyage, because i think i can filtrate the time of an object, hahahaha). I didn't know that is mentioned a clairvoyant. If we open The Uncle Wikipedia, the definition of clairvoyance/clairvoyant is: The term clairvoyance (from French clair meaning "clear" and voyance meaning "vision") is used to refer to the ability to gain information about an object, person, location or physical event through means other than the known human senses,i.e., a form of extra-sensory perception. A person said to have the ability of clairvoyance is referred to as a clairvoyant ("one who sees clearly").
And i took the note again from Wikipedia : "Parapsychology explores this possibility, but the existence of the paranormal is not accepted by the scientific community.Parapsychology, including the study of clairvoyance, is an example of pseudoscience". I don't get what pseudoscience is. I was not the student of psychology.. I was just a nutritionist.

Terperangkap jiwa (Part 14: let me suffer this more and more)

What will you know if you know one's fate or future... someone is closed to yourself and even someone is in thousands miles away from you?? it seems that you'll be stabbed by sharp dagger and then you'll die in misery, hahahaha!
For some moments, i saw someone's life might be over in this world, his/her life closed to the death.. and.. what can you do?? nothing than hopeless.. that i can't do anything to avoid or even to stop the time, so that it wont be occur.

Terperangkap Jiwa (Part 13: Gempa padang: aku harus balik ke jakarta pagi ini)

September akhir 2009.. aku dapat kepercayaan mengisi seminar di kota Padang. Senang dong.. bisa menjejakkan kaki di daerah kelahiran ayah sendiri. Acara tanggal 29 september, jadi aku akan pulang tanggal 30 September.
Pesan tiket pesawat biasanya 1 minggu sebelum kepergian. Seorang klienku yang memang cukup akrab bilang "pulangnya 30 september sore aja bu.. kita jalan-jalan dulu lihat pantai", waktu aku meneleponnya karena ingin pesan tiket pulang-pergi. Tapi entah kenapa, aku tetap pesan tiket pulang tanggal 30 september di pagi hari, pesawat jam 10. Teman kantorku yang suka belikan tiket awalnya juga ingin aku pulang sore jelang malam dan besoknya ambil libur total, katanya biar harga tiketnya lebih murah. Tapi aku ngotot sama dia, minta pulang pagi. Aku maunya pulang pagi... titik! Teman sempat bercandain "emang kamu gak mau jalan-jalan?? kan enak..". Tapi aku bersikeras minta "pokoknya gue mau yang pagi.. kalau perlu gue bayar yang mahalnya itu", saking kesalnya.
Teman tanya, tumben banget gw pengen buru-buru.. gw cuma jawab "takut sakit...lagi gak enak badan", akhirnya, dia benar-benar pesankan tiket pagi hari.

Terperangkap Jiwa (Part 12: Aceh dan Palestina..siapa yang peduli dengan mimpiku?)

24 Desember 2004.. Jam 3 dini hari..
Aku bermimpi diujung indonesia (Banda Aceh), aku melihat air dari laut tiba-tiba naik ke darat.. semua habis.. Aceh habis.. aku cuma berteriak-teriak dari atas bukit melihat banyak orang menjadi mayat, terseret arus deras. Sebelum itu terjadi.. terlebih dahulu bumi terguncang keras. Aku berkeringat dingin di dalam mimpi.. melihat itu semua seperti gila, tidak kuat, berteriak-teriak dalam mimpi menyuruh orang yang ada disana pergi jauh dari pantai, pergi ke bukit.. tapi semua sia-sia.. mereka semua tertelan ombak besar.. mungkin lebih dari 20 meter tingginya. Aku mimpi mereka bergelimpangan.. berserakan dimana-mana.. ujung ke ujung mayat.
Aku bangun dan stress! Keringatku keluar sebiji jagung.. panik.. bagaimana kalau memang bisa benar-benar terjadi.. harus bilang ke mana? ke siapa??
Aku pun menggedor-gedor kamar ibu tempat aku tinggal di desa itu. Ibu kaget sekali aku ditemui dengan keringatan yang banyak, pucat dan gemetaran, lalu dia menyuruh aku tidur di kamarnya sampai pagi.
Paginya dia minta diceritakan, kenapa aku sampai begitu ketakutannya. Aku cerita.. aku mimpi di Aceh akan ada gelombang laut ke darat, banyak orang akan mati. Ibu cuma bisa senyum dan bilang "mbak lupa berdoa kali", tapi seingatku..aku berdoa dan bahkan sebelumnya sholat isya dulu.

Terperangkap jiwa (part 11: Nama temanku.. Rika [teman imajinasi])

Dua tahun lalu, aku memutuskan pergi pasang kawat gigi akhirnya di banten, yah.. terbilang murah dibanding di Jakarta dan sekalian silaturahmi. Biasanya perjalanan dimulai dari Kedoya dan berakhir naik busway di Kebayoran baru.
Hari itu busway agak sepi karena memang masih sore sekitar jam 16.00. Akupun masuk busway. Dilihat, ada anak kecil berdiri saja, padahal bangku sebelahnya kosong.
Aku iseng bilang,"kok gak duduk? nanti kamu capek loh". Padahal.. aku sengaja memancingnya ngobrol supaya dia terbuka. Aku hanya melihat, sepertinya anak ini punya teman imajinasi.
Iya, dalam psikologi dikenal istilah "imaginary friend". Definisinya adalah: pertemanan antara seseorang dengan imajinasinya dibandingkan dengan fisik nyatanya. Bagi yang pernah nonton film "Drop Dead Fred" yang mainnya Drew Barrymoore, itu bercerita tentang imaginary friend yang nakal sampai Drew (memerankan jadi Elizabeth Cronin) besar. Imaginary friend biasanya terjadi pada anak-anak, dan pada saat sekolah, dia akan hilang. Tapi, tidak selalu, dia juga bisa ada di saat kita remaja, atau bahkan dewasa.
Lanjut, anak kecil itu menjawab "ada temanku duduk.. iya kan, Rika??"

Terperangkap jiwa (Part 10: Mereka bilang aku indigo)

Kata orang, di dunia ini ada "batas tipis" antara dunia kasat mata dan tidak kasat mata, dan itu hanya bisa dilihat oleh beberapa orang yang memang ditakdirkan punya kemampuan khusus. Bisa jadi datang dari lahir, atau bahkan sudah besar. Tapi aku tidak peduli, aku tidak mau berurusan dengan dunia yang tidak aku mengerti.
Katanya mereka juga, orang yang bisa melihat seperti itu secara alami termasuk kategori anak/dewasa Indigo. Indigo itu warna kan ya?Kalau indonesia, warna nila. Mejikubiniu: Merah, Jingga, Kuning, Biru, Nila, Ungu. Jadi, waktu kecil pun, aku sudah beberapa kali di cap orang sebagai Indigo, tapi sekali lagi.. aku gak ngerti, aku tidak peduli bagaimana aku bisa berinteraksi dengan batas tipis itu. Aku hanya ingat, seorang bapak tua di sebuah toko buku ternama mengatakan aku memiliki seorang pelindung (protector) dari Dewa Langit (mungkin maksudnya: Allah/Tuhan), itu sebabnya batas tipis itu bisa kulihat terbuka. Aku hanya senyum sama dia dan gak bisa bilang apa-apa.

Terperangkap Jiwa (Part 9: Resonansi ku gila terhadapmu)

Enggak banyak orang percaya kalau setiap tubuh manusia pada dasarnya memiliki gelombang dan itu bisa dirasakan beberapa orang, baik dia akan menghadapi kesenangan atau kesedihan. Hal yang dari kecil sudah aku rasakan adalah: aku seperti tahu gelombang baik warna atau jenis orang lain- yang kadang tidak aku kenal- lalu serasa terhubung dengan nya, terutama ketika orang itu sedang sedih atau sedang mendapat masalah.

Senin, April 21, 2014

Terperangkap Jiwa (Part 8: Reformasi dilihat lewat mimpi)

Kata orang, yang namanya mimpi bisa jadi bunga tidur, bisa jadi juga pertanda. Aku sendiri kadang bingung dengan mimpi mimpi ku yang bisa jadi kenyataan. Termasuk peristiwa penting yang terjadi di Indonesia, yaitu reformasi. Tahun 1997, aku mencoba aktif di kegiatan kemahasiswaan dan yang kita bahas memang seputar pergerakan. Gimana caranya mahasiswa bisa berperan penting dalam politik dan bisa menggerakkan bangsa.
Saat itu, sejak dari 1996, sudah banyak mahasiswa hilang diciduk tidak jelas karena menentang pemerintahan yang berlaku. Kakak kelas ku beberapa sudah kena ciduk dan tidak tahu lagi rimbanya dimana.. alias kita anggap hilang.

Terperangkap Jiwa (Part 7: Jangan pasang foto idola dikamar)

Aku suka banget dengan Jimmy Lin alias Lin Che Ying waktu sekitar abege sampai kuliah tingkat dua gitu deh, hehehe. Jadi, aku pun pasang poster fotonya di dinding kamar, berharap, siapa tahu aku bisa bertemu dengan dia di mimpi hahahaha (ngarepnya aku.. dan..aku gak berani ngarep mimpiin Lee Minho walau pernah bermimpi.. Minho akan mendapatkan pelajaran berharga dalam hidupnya nanti deh..dalam tahun ini).
Jadilah..aku beli poster foto Jimmy Lin dan menemaniku di dalam kamar. Aku punya kebiasaan selalu tidur di pergantian malam, tepat jam 12 teng. Kenapa begitu..enggak tahu juga?
Singkat kata, jam 12 pun tidur lah. Tiba tiba..aku serasa sleep paralysis.. seperti ada badan besar yang gencet aku habis habisan. Nafas ku sesak banget. Aku berusaha berontak dengan menyebut nama Allah, tapi rasanya semua mulut, tangan dan kaki terkunci, akhirnya bisa bangun juga dengan nafas sesak dan melelahkan.

Terperangkap Jiwa (part 6: Orang dalam kubur mendengar doa kita)

Tidak ada salahnya memang kalau kita mendatangi kubur untuk mendoakan orang yang sudah tiada, supaya dia senang di alamnya karena mendapatkan kiriman doa. Ini aku alami waktu SMA, aku suka diajak ajak sama orangtua sepupu yang hobi banget ziarah sana sini. Disebuah tempat di Banten..aku pun diajak ke sana.
Katanya itu tempat ziarah orang yang pertama kali menyiarkan islam di desa/kecamatan itu, syukurlah diajak ke tempat yang bisa mengingat kematian. Karena kita sampai disana malam, akhirnya ya malam malam itu juga ziarah, karena besoknya harus pergi lagi ke lain tempat, ke rumah saudara. Singkat kata, malam itu sekitar jam 8 kami menyusuri komplek pekuburan.

Terperangkap Jiwa (part 5: Dinasehati jin untuk sholat)

Jujur deh..aku bukan orang yang taat sedari kecil, walau waktu kecil hafalan qur3an ku amazing sekali, cepat menghafal dan hafal sederetan hukum hukum fiqih walau hanya membaca 1x saja. Tapi..aku sekali lagi bukan yang taat, malah baru bisa sholat 5 waktu saat kuliah.

Waktu SMA, aku baru saja dari jakarta ke rumah nenek, biasa, namanya cucu kangen nenek. Akupun datanglah, dan tiba disana saat magrib. Dulu, seingatku, sekitar jam 6.30 itu di salah satu stasiun TV swasta nasional ada namanya program "buletin sore"m rangkaian berita sore dan dari kecil aku memang dianggap tua karena lebih suka nonton berita dan film dokumenter daripada anime atau kartun atau film yang lain.

Terperangkap Jiwa (Part 4: Ayo panggil jailangkung!)

Apa sih sebenarnya istilah autistik? Kalau kita buka lagi buku psikologi, ternyata termasuk rentang kelainan pada otak (disorder) yang membuat kesulitan berinteraksi dan berkomunikasi. Dari kecil, memang aku lebih suka disapa duluan daripada menyapa terlebih dahulu. Dan..aku tidak betah terlalu lama melihat mata orang lain yang berbicara di depanku. Suatu kali, waktu SMA,guru kelas elektronika marah karena ketika dia coba menerangkan, aku malah coret coret buku, menggambar komik di ujung lembar buku (yang kalau dibolak balik halamannya bisa jadi sebuah film bergerak), karena menurutku pelajarannya membosankan dan aku sudah bisa membuat radio. Aku dipanggil di ruang guru dan ketika dinasehati, mataku tidak melihat nya, malah menerawang kemana mana ke sudut sudut ruangan. Dia marah, tapi seingatku, guru biologi malah tertawa,karena memang guru biologi sering banget meledek aku dengan panggilan "si amoy..anak cino". Akhirnya.. dibawa ke guru BP deh.

Terperangkap Jiwa (Part 3: Kamu ini..anak perempuan atau lelaki?)

SD mengalami masa yang menurutku, walau aku pendiam.. tapi aku termasuk yang cukup berguna disekolah. Mereka memanfaatkan aku supaya ikut lomba sana sini dan juara. Aku enggak pernah ngarep mereka kasih hadiah atau apa, cuma.. para guru bilang, mereka suka aku dan aku jalankan saja sekolah dengan santai. Aku tidak pernah diberi uang jajan banyak atau apapun yang mewah sejak SD, karena orangtua cuma jadi buruh pabrik, jadi..dari kecil, aku berfikir, aku harus dewasa dan mencari sendiri jalan, bagaimana caranya untuk pintar. Entah, mulai kelas 5 SD selepas hampir mati itu, aku makin sering ngobrol dengan diri sendiri, menggambar hal yang aneh (walau akhirnya guru memberi nilai 8.. nilai sempurna untuk menggambar, yokatta,hahaha) dan sering bilang pada teman hal hal yang terkesan tidak masuk akal.

Terperangkap Jiwa (Part 2: Mata ke tiga dan Runtuhnya Suharto)

Tahun 1995....Tahun sedih.. cinta pertama ku, Yamamoto Toshi dikabarkan meninggal sakit. Aku memang sempat guyon padanya yang kira kira begini "if we will be apart, it just will because of death" (kalau kita berpisah, itu karena kematian), tapi..aku gak nyangka kalau benar benar emang karena kematian. Stress sendiri dengan kata itu. Komik aku dan dia yang aku buat, aku bakar, aku stress kehilangan orang baik yang siap masuk islam dan buat aku senang..lukisanku yang biasa aku sembunyikan di bawah meja sekolah.. aku bakar.. gak mau sama sekali ingat tentang dia lagi.. bukan karena benci dia.. tapi karena susah melupakan cowok yang baik ditengah cowok cowok sekolah yang suka membully aku. Dia senang dengan keuinikanku, sama sekali tidak membully, bahkan katanya suatu hari, nanti bisa bantu orang orang. Cowok yang egois, anak orang kaya, manja, sensitif/perasa,sulit jatuh cinta, enggak mau jauh...akhirnya pergi jauh juga (hieh..aku nangis, hahahaha). Sampai sekarang, dia cowok satu satunya orang lain yang masih ada di list doa ku..entah apa aku ini dosa mendoakan orang non muslim, tapi dia cowok paling baik yang pernah ku temui dan sering nyentil dahiku kalau aku sudah aneh.

Terperangkap Jiwa (part 1)

Aku mengetahui bahwa jiwa ku sangat aneh sedari SD, awalnya mungkin seingatku kelas 2 atau 3. Aku pernah di bully seorang anak lelaki, satu kelas, lalu ketika aku nangis, aku bilang "kamu bisa celaka kalau jahatin aku... aku sumpah! Kamu sengsara sampai lama". Yang aku ingat, anak cowok itu cuma ketawa ketawa, merasa menang menjahati aku. Tak berapa lama, aku tahu dari temanku juga kalau dia sakit, orangtuanya sakit, kecelakaan, banyak keluar uang, kakaknya sakit parah. Aku merasa menderita dengan perkataan ku beberapa kali pada orang yang menjahati siapapun bisa benar benar terjadi. Mungkin sekarang ibaratnya "Law of Attraction", tetapi jika itu terlalu cepat, jadi heran sendiri.

Pernikahan ½ (Part 17: Kehilangan...)

Minho menandatangani kontrak hari itu. Wajahnya sumringah (senang) karena pekerjaan pertama dia langsung bisa ke luar negeri dan termasuk juga dapat brand terkenal.
Cheers!!,” lagi-lagi geng mereka kumpul. Kali ini Minho yang traktir mereka.
“leader kita sudah bakalan sukses nih.. menyusul Makoto kun,” goda Ken
“loh..kamu apa emang gak bisa jadi model juga? Kan tinggi juga,” balas Min ho.
“gak boleh minum ini,” dia lalu menoleh pada Aiko, menggeser kaleng minuman sodanya.
“enggak kok..aku kan tahu ini gak boleh,” balas Aiko.
“wah...ibu dokter dinasehati bapak model,” canda Ken lagi.
Min ho mengeplak kepala Ken.
Aiko tertawa kecil,”serve you right, Ken kun... Otto bisa juga judes sama kamu loh”
“aku baca.. ibu hamil gak bagus minum soda.. nanti anakku bermasalah,” kata Minho
“wah...protektif sekali bapak kita yang satu ini,” sindir Ichirou
“bilang saja kamu iri denganku, Ichi kun,” Min ho nyengir kuda.
“eh..sudah..kamu mau berapa hari rencananya di China??,” tanya Makoto
“haaahhh....ternyata 10 hari..aku pikir 1 minggu,” balas Minho lagi
“10 hari..lebih baik kamu pulang ke rumahmu dulu deh, Aiko chan.. memang kamu bisa sendirian??,” Ichirou malah nyengir kuda.
Min ho mengeplak kepala temannya itu,”trus.. kamu mau temani isteriku, begitu?bisa-bisa besok kamu masuk koran,”
Yang lain tertawa,”protektif sekali Min ho kun ini,” kata Ken.
“itu bagus.. jadi Aiko chan gak dilirik siapapun,” jawab Minho, agak sedikit jutek.

Sabtu, April 19, 2014

Aku Bukan Bang Thoyib (Part 27: Pengakuan Kwon Yun dan Kenekatan Minho)

Rima makin panik karena teleponnya sama sekali tidak dibalas Min ho. Dia gusar bolak balik ruang tamu.
”kenape Min ho??aduh, aye makin panik aje eni,” katanya sambil bolak balik, bingung.
Hari sudah mendekati malam, dia tidak berani akhirnnya menghubungi Min ho lagi.
Sementara, Min ho cuma tinggal diam saja di kamarnya.
Min ho curhat pada Il Sung dengan mesenger nya
”sama sekali orangtuaku tidak setuju, paman,” keluhnya
”bagaimana sih ayahmu itu?? Hal ini bisa memalukan untuk keluarga Lee,” jawab Il Sung
”aku tidak tahu lagi, paman....aku tidak tahu lagi,” balas Min ho
”besok akan aku bicarakan dengan ayahmu...dia harus tahu apa yang terjadi sebenarnya antara kalian dan juga dengan keluarga pacarmu itu..jangan sampai kita mempermalukan diri sendiri,”
”apa...Appa bisa setuju? Paman kan tahu sifatnya Appa??,”
”ya...ya...aku tahu itu...setidaknnya, aku akan berusaha membantumu, mendapatkan apa yang kamu inginkan...ini juga akan pengaruh ke kerja mu nanti...aku akan terbebani juga, bodoh,”

Rabu, April 16, 2014

Pernikahan ½ (Part 16: Jadi Model Jangan Cemberut Ya?)

Kohashi berbicara dengan besannya ditelepon. Dia menyinggung soal Min ho, menantunya yang ingin sekali jadi model.
“saya mengerti, Lee san..anda merasa berat dengan anak anda yang tidak sesuai jalan hidupnya dengan anda sendiri sebagai orangtuanya... saya pun begitu terhadap anak saya....saya kesal sekali ketika  dia memutuskan menikah dengan Min ho kun,” kata Kohashi.
“Min ho sudah keterlaluan, jadi dia minta dukungan anda untuk jadi model??”, suara Lee disana jadi bergetar dan dia emosi dengan anaknya sendiri.
“jangan dulu emosi, Lee san...mereka masih anak muda,” jawab Kohashi,”bukannya waktu kita muda juga, mungkin kita tidak sama cita-citanya dengan orangtua kita sendiri??”
“Anda orang militer tapi kenapa tidak bisa keras dengan anak sendiri??,”
“saya bisa keras, tapi bisa juga demokratis... Minho dan Aiko harus belajar menentukan hidupnya sendiri, mereka sudah punya tanggung jawab. Saya katakan pada Min ho kun, jika dia ingin jadi model, maka jalan hidupnya silahkan dia tanggung sendiri, karena berarti dia harus melepas kerja nya yang sekarang,”
“kalau perlu..saya akan stop semuanya aliran keuangan,” balas Lee
“itu semua terserah Anda, Lee san..,” kata Kohashi.

Senin, April 14, 2014

Doctor's Heart (part 9 : Masa Lalu Jangan Dibawa Lagi!)

Lee Minho sebagai Dokter Minho               Gackt sebagai Dokter Kamui

Orangtua dan kekasih nya Yamagata Sakura pun masuk ke ruangan Chiaki. Mereka bertemu untuk membicarakan kelanjutan pengobatan perempuan yang menderita severe myoma itu.
Chiaki menjelaskan, terutama kepada kekasihnya Sakura bahwa ini akan menjadi cobaan yang berat bagi pasangannya itu karena mereka akan mengoperasi habis myoma dalam rahimnya sehingga Sakura akan tidak bisa lagi memiliki anak dalam hidupnya. Kekasih Sakura terlihat terpukul dengan kenyataan ini.

Lonely River Side

Dapet ngayal cerita bebeb Lee Minho (이민호) satu lagi pas telepon temen, hahahahaha. Judulnya : lonely river side..
Ceritanya bebeb Minho dan Cha Seok dua minggu lagi akan menikah. Minho termasuk cowok pekerja keras yang terkadang pulang malam sampai mengantuk. Tiba ketika melewati jembatan Hanseong, dia ternyata sejenak ketiduran ketika mengendarai dan mobilnya pun oleng, menabrak batas pagar jembatan dan akhirnya terjun ke sungai itu. Dia sadar dia tenggelam, lalu dia berusaha untuk keluar dari mobil tapi terlambat.. dia terus tenggelam dan meninggal.
Akhirnya, Minho pun benar meninggal, tetapi dia masih sadar kalau jiwa nya masih di dunia ini. Ketika dia melihat calon isterinya nangis sedih, dia berusaha menghiburnya tapi tidak bisa. Minho berteriak-teriak ketika badannya dikremasi. Dia tidak terima, karena dia merasa masih hidup dan sadar masih ada di dunia ini. Lantas dia sedih dan sering menyendiri di pinggiran sungai, karena tidak ada seorangpun yang bisa melihatnya dan sadar dirinya masih ada.
Suatu malam, dia bertemu dengan seorang cowok yang tiba-tiba ambruk. Yang anehnya, cowok itu bisa melihatnya dan kaget, ternyata dia cowok yang terbiasa dengan OBE (out of body experience) sehingga dia bisa melihat Minho. Tetapi, cowok itu sedang kelelahan dan Minho melihat jiwa cowok itu keluar.. Minho pun nekat merebut fisik cowok itu dan dia berhasil masuk. Sementara sang cowok menjerit-jerit berteriak kalau Minho sudah merebut jasadnya.
Minho pulang dengan senang hati karena body cowok itu agak mirip dengannya.
Dia pulang menemui keluarganya dan keluarga Cha Seok, awalnya mereka tidak percaya karena mereka pikir, Minho memang sudah dimakamkan. Lalu Minho melakukan semua kebiasaannya sampai keluarga dan cha seok percaya padanya, bahwa itu Minho. Sementara, sang cowok yang telah direbut jasadnya berusaha mencari Minho. Mereka pun sempat ketemu, tetapi Minho sudah nyaman dengan jasad cowok itu dan sudah menikah dengan Cha Seok. Si cowok bertekad tetap mengambil tubuhnya yang menjadi miliknya. Akankah Minho akan keluar dari tubuh cowok itu sedangkan dia sudah terlanjur menjalankan hidupnya kembali dengan keluarga nya dan Cha seok yang sekarang jadi isterinya? apa yang akan si cowok lakukan padanya???


Minggu, April 13, 2014

“Anyyeong haseyo (hallo), Kakak Minho!” (part 6)

Akhirnya Minho pulang kembali ke apartment nya, dan dia masih diantar sampai depan jalan oleh Syifa dan anak anak yang lain..
“sampai jumpa besok ya.. Kakak Minho,” kata anak anak, melambaikan tangannya pada Minho
“sampai jumpa lagi ya!,” teriak Minho senang pada mereka, dia juga membalas lambaian tangan mereka
“syifa.. cukup antarkan saya sampai disini saja.. besok kita berjumpa lagi,” kata Minho pada syifa
“iya.. kakak Minho hati hati di jalan ya??,” jawab syifa..
Lalu Minho menyetop taxi dan dia naik, di dalam taxi, dia masih melambaikan tangannya untuk syifa..
“what a nice experience.. i love it,” katanya di dalam taxi

Sabtu, April 12, 2014

Doctor's Heart (part 8 : Cinta Masa Lalu Lee Sensei)

Lee Minho sebagai dokter Minho                Gackt camui sebagai dokter Kamui

Sudah satu minggu Mabuchi Shin dirawat di RS ini...
“bagaimana penentuan hasil test kanker temanmu itu?”, tanya Kamui.
“metastasis seperti yang sudah pernah dijelaskan sebelumnya, sensei... walau penile cancernya sebagai primary cancer, tetapi secondary cancer nya sudah sampai 4 lymph node, tepat sesuai dengan perkiraan saya sebelumnya”, balas Minho.
“so..pelvis juga sudah terkena?”, tanya Kamui,balik.
Minho mengangguk,“ya, sensei... “

Pernikahan ½ (Part 15: Jadi Model Saja, Lalu...?)

“kalian sudah gencatan senjata?,” Ken nyengir kuda pada Min ho dan Aiko.
“memangnya perang korut-korsel,” ujar Min ho.
Ken tertawa, disusul yang lain.
“habis..bagaimana lagi?? Kalau seperti itu kan namanya perang dingin. Memang mirip Korut dan Korsel, iya kan?? Sama juga China daratan dan Taiwan, hahaha”
“Min ho kun makin sibuk saja kamu,” kata Makoto
“iya...tapi..aku pertimbangkan berhenti jadi asisten komiknya Tachibana san... aku kasih saja ke Ichi kun,” balas Min ho.
Ichirou mengangguk.
“eh.. btw.. apa nanti gak marah tuh, Tachibana san??,” tanya Makoto lagi
“aku bilang baik-baik deh,” balas Min ho.
“kamu capek capek sekali kerja di advertising.. lebih baik ikutan aku saja, Min ho kun.. jadi model, hehe,” Makoto cengengesan
Aiko kaget,”eh??,” dia menghentikan ngemilnya
“ibu hamil makan saja yang banyak..ini urusan cowok-cowok,” kata Ken.
“bukan begitu, Ken kun.. mana bisa Min ho Otto jadi model??,” Aiko tanya balik. Dia bingung, memang pasangannya bisa jadi model??

Senin, April 07, 2014

Pernikahan ½ (Part 14: Mestinya Saling Memahami)

Hari-hari berikutnya, mereka kuliah seperti biasa dari pagi sampai sore. Tapi Min ho tidak menemani Aiko pulang karena dia harus bekerja dan pisah arah.
“kamu tidak pusing nanti dijalan, Aiko chan???,” tanya Myo, teman akrabnya
“semoga tidak...tapi...aku cepat lapar sekali, Myo chan... cemilanku habis,” Aiko melihat ditas ransel kecilnya sudah tidak ada cemilan lagi
“nanti aku bantu belikan...kamu masih punya uang kan?,”
Aiko mengangguk,”masih kok...aku yang pegang uang Min ho kun”
“wah..kamu semua yang pegang uang??,” Myo tertawa kecil
Aiko mengangguk,”iya...tapi..kalau Min ho kun mau jajan..ya aku kasih”
“siapa yang punya ide seperti itu??”
“Min ho kun sendiri...dari awal..dia sudah kasih semua uang sama aku...aku yang atur,”
“wah....ternyata Min ho kun kebapakan juga ya...dibalik sifatnya yang tukang cemberut itu, hehe,” Myo malah jadi memuji Min ho..padahal dia sempat sebal.
“iya..lama kelamaan..aku bisa menerima Min ho kun jadi pasanganku...,”
“ummm.... kalian beneran bikin aku penasaran dengan hidup berumahtangga deh....masih muda lagi...tapi pasti memang akan masalah dengan keuangan,”

Sabtu, April 05, 2014

Pernikahan ½ (Part 13: Belajar Dekat Dengan Mertua)

Hari terlewat sampai minggu... saatnya Aiko dan Min ho datang ke rumah orangtua Aiko, keluarga Kohashi.. Ayah Aiko, Kohashi kebetulan ada dirumah.
“jadi...aku sebentar lagi punya cucu ya?,” Kohashi tertawa begitu tahu anaknya sedang hamil.
Min ho menunduk hormat,”iya, otoosan.. kami baru tahu minggu ini,”
Gaya Min ho kaku sekali menghadapi ayah mertuanya itu.
“Min ho otto..senang sekali dengan berita ini, otoosan,” Aiko mencoba menghormati Min ho.
Kohashi senyum,”jadi.. rumahtangga kalian tidak ada masalah kan??”
Aiko menggeleng,”tidak, otoosan..aku senang,”. Dia berusaha menyembunyikan masalah kemarin.
“Ya.. ayah juga senang,” balas Kohashi.
Tiba-tiba, Kohashi malah menepuk pundak Min ho,”jangan kaku sekali denganku, Min ho kun”
Min ho malah gugup, dia memang benar-benar kaku dengan ayah mertuanya itu.
“tidak apa, ayah..,” kata Min ho sedikit gugup
“kamu gugup sekali bicara dengan saya.. apa saya segalak itu??,” tanya Kohashi
“ah..enggak,” jawab Min ho masih menunduk hormat, di depan Kohashi.
Kohashi malah tertawa keras,”jangan bohong, Min ho kun..saya tahu, hahahaha”

Jumat, April 04, 2014

Pernikahan ½ (Part 12: Repot Jadinya...)

“trus…..jadinya aku terpaksa harus minta ke orangtuaku dan dia dong??,”
“ya…mau bagaimana lagi??,” Ichirou memainkan tangannya, ekspresi bingung.
“yah….kena lagi deh aku…bisa-bisa beneran digantung ayahnya Aiko chan,” balas Minho
”tapi ayahnya Aiko chan belum pernah juga gantung kamu kan??khawatiran deh,” balas Ichirou
”bukan begitu, Ichi kun...kan kamu sendiri yang bilang kalau ayahnya itu militer...waktu aku ketemu dia saja...dan waktu kami upacara nikah...dia kaku banget...seperti nikah ala militer,”
”namanya juga orang militer...ya pasti begitu,” kata Ichirou
”repot deh..,” balas Minho
”eh...kenapa kamu gak kerja part time saja di advertising... nanti kamu minta luang waktu gitu….jadinya kerja di balik layar,” Ichirou memberikan sarannya, supaya Minho gak mengeluh soal uang
“lagi coba…,” balas Minho

Rabu, April 02, 2014

Pernikahan ½ (Part 11: Jangan-jangan....)

Paginya, wajah Minho ceria sekali, dia ditelepon orangtuanya dari Korsel.
“baik, Eomma.. aku senang banget pagi ini,” katanya pada ibunya
“Aiko.. bagaimana kabarnya??,” tanya ibunya
“baik, Eomma.. kami baru rayakan ulang tahun ku kemarin malam sama teman-teman,” senyum Minho pada ibunya disana
Minho bicara pada Aiko dengan tidak bersuara,”Eomma tanya kabarmu”
Aiko tersenyum pada Minho sambil siapkan makan pagi mereka,”titip salam untuk Okaasan (ibu-red),”
“Aiko chan.. titip salam untuk Eomma,” kata Minho pada ibunya
Dari sana, ibunya senyum,”Eomma kangen dengan Minho.. bagaimana kehidupan rumahtangga kalian?? Appa mu.. masih kirim uang kan??”
Minho mengangguk,”baik-baik saja, Eomma.. aku kan juga sudah kerja.. cuma.. nanti akan bingung di awal tahun.. uang ujian, uang tahun baru akademik, dan lainnya”, keluh Minho
“Apa.. keluarga Aiko tidak sama sekali membantu kamu??,”
Minho menggeleng,”tidak.. untungnya, komikus tempat aku kerja sangat baik, Eomma.. aku bisa ambil uang di depan.. dia sudah percaya padaku,”
Minho jadi manyun lagi. Keluarga baru dia memang tidak mendapatkan subsidi uang dari keluarga Kohashi, sesuai dengan kesepakatan tertulis.