“Horeeee.......... pantaaaiiiii!!,”
anak-anak TK teriak-teriak dari dalam bus langsung berhamburan menuju pantai
“eehhh.. nanti dulu, anak-anak.. kumpul
dulu sebentar ya.. ibu mau bicara dulu,” Kim Yu Ri berteriak pada mereka dan
bertepuk tangan, meminta mereka berkumpul di dekat bus.
Anak-anak berkumpul lagi mengikuti
perintah gurunya.
Setelah selesai mengganti baju mereka
menjadi baju renang, Yu Ri memberikan pengarahan pada anak-anak didiknya itu.
“Ibu Kim mau bilang... kalian boleh
bermain ke laut.. tapi ada syaratnya,” senyum Yu Ri pada mereka
“apa itu, ibu??,” tanya salah seorang anak
sambil mengacungkan jarinya
“pertama.. kalian mesti pakai pelampung..
akan ibu ajarkan cara memakainya.. kedua.. kalau kalian mau berenang.. kalian
tidak boleh melewati batas pita merah.. supaya kalian tidak jauh.. ketiga,
kalau kalian sudah lelah, lekas ke pinggir pantai lagi ya.. jangan memaksakan
diri.. ibu akan mengawasi dari sini,”
“bagaimana.. bisa mengerti??,” tanya Yu Ri
pada mereka
“mengerti, ibu Kimmmmmmmmm!!,” teriak
mereka
Sementara Hee Sun, guru yang satu lagi,
tersenyum.
Anak-anak langsung mengambil baju
pelampung mereka dan Yu Ri mengarahkan mereka, bagaimana caranya memakai
pelampung.
“nah.. kalian boleh bermain sekarang..
tidak jauh jauh ya!! Selamat bermain, anak-anak!!,” teriak Yu Ri dan Hee Sun.
“yeeeeeeeee!!!!! !!!!!!!,” anak-anak
langsung teriak teriak dan menyerbu pinggiran pantai.. ada yang bermain di
pinggiran laut, ada yang bermain membangun castle dan sebagainya. Yu Ri dan Hee
Sun sebagai guru mengawasi satu persatu anak didik mereka.
Yu Ri dan Hee Sun duduk di pinggir pantai,
mereka mengobrol sambil mengawasi.
“Kabar pacarmu.. gimana Hee Sun??,” tanya
Yu Ri
“aduh.. rasanya hubunganku bakalan
kiamat,” jawab Hee Sun
“wae
yo?? Pacarmu cakep banget loh.. gak kebayang kalau aku punya cowok seperti
itu,” Yu Ri menopang dagu sambil senyum melihat anak-anak didiknya sedang
bermain
“aku enggak tahan.. dia cerewet banget
soal penampilan,” keluh Hee Sun
“padahal ganteng banget loh.. ,” balas Yu
Ri, lalu dia menoleh pada Hee Sun,”eh.. tapi kenapa kok.. seperti cewek sekali
ya.. make up nya??”
“dia memang suka dandan,” keluh Hee
Sun,”dia berani beli kosmetik mahal kalau sudah cocok”
Yu Ri kaget,”ah.. masak iya?? Hahaha,” dia
malah mentertawakan pacarnya Hee Sun
“aku gak bohong.. serius,” balas Hee Sun
“wwwoohhh.. membingungkan.. aslinya dia
lelaki kan?? Aku saja dianggap seperti lelaki dengan menjadi penjaga pantai,”
“kamu bukan lelaki, Yu Ri.. kamu ini
perempuan pemberani,” puji Hee Sun,”kalau aku lelaki..aku pasti suka sama
kamu.. “
Yu Ri malah berkeluh kesah,”apanya?? Sudah
tua begini aku belum dapat pacar juga.. entah kenapa”
“dapat pacar juga belum tentu bahagia,
kalau punya pacar repot terus dengan urusan penampilannya,” keluh Hee Sun
“aneh juga ya??,” tanya Yu Ri
Hee Sun mengangguk,”yah.. lama kelamaan
aku bosan.. bukannya aku tidak suka cowok macam itu.. kalau jalan sama dia..aku
suka banget..dia romantis.. tapiiii..dia terlalu sibuk dengan tampilannya..
rasanya malah jadi membuat aku super bosan,”
“eh.. memang isi tas nya apa saja sih?
Hehe,” Yu Ri malah penasaran dengan Seung Ho, pacarnya Hee sun itu.
Hee Sun nyengir kuda,”lengkap! Ada conclear, BB cream atau kadang CC cream,
alas bedak, lipgloss, lipbalm, tint, body lotion, eye correction, eye liner,
make up remover, tissue wajah, hahahaha”
“Moues??
Sampai sebanyak itu??,” Yu Ri kaget dan melotot.
“Iya.. banyak ya? Hahahaha,” tawa Hee Sun
“huff.. jelas banget deh.. cowok pedandan
nya..,” balas Yu Ri
Hee sun mengangkat kedua telapak
tangannya,”iya.. gitu deh,” ekspresi dia bosan dan sudah tidak mau tahu lagi.
“Lantas.. yang bikin kamu susah sama dia..
apa??,” tanya Yu Ri lagi
“umm.. berdandan saja untuk undangan bisa
2 jam lebih.. alat kosmetiknya lebih banyak dari ku loh..aku saja hanya pakai
foundation atau ya.. terkadang pakai CC cream,”
Yu Ri penasaran banget,”wah...benar-benar
ya.. mungkin kalau aku jadi pacar Seung Ho, aku gak akan tahan,”
“umm.. gak tahu deh.. aku juga enggak suka
tampilanku terlalu di koreksi dia,” keluh Hee Sun
“haaa.. penderitaan sekali sepertinya,”
balas Yu Ri
Hee Sun mengangguk.
Anak-anak murid melambaikan tangannya pada
mereka,”Ibu... kemarrriiiii!!”
Yu Ri dan Hee sun menghampiri mereka.
“ada apa??,” senyum Yu Ri
“Ada Oppa Yonghwa,” kata anak muridnya
“Oppa.. Yong.. Hwa.. siapa itu??,” Yu Ri
bingung
“ibu Kim kok tidak tahu sama sekali sih??
Oppa Yonghwa itu penyanyi dan pemain film terkenal,” kata Min Ju, anak kecil
perempuan yang lincah itu
“oh.. Mian
haeyo.. ibu tidak tahu,” senyum Yu Ri
“Lalu..kita akan bagaimana dengan Oppa
Yonghwa itu??,” tanya Yu Ri
“ibu bisa tidak..kenalkan aku dengan
Oppa??,” Min Ju benar-benar pede..
Yu Ri dan Hee Sun senyum,”oh.. bisa tidak
ya?? Mau mencoba??,” kata Hee sun
Dilihat mereka memang sedang ada shooting.
Mereka melihat cowok setinggi 180cm dengan kulit yang bersinar cerah, berkilau,
blink blink dengan pakaian yang sangat rapi dan terkesan mahal serta wajah
mulus tanpa cacat sedang mempersiapkan diri memegang skrip yang sepertinya skrip
drama, sepertinya sedang menghafal dan berkonsentrasi.
“sepertinya Oppa Yonghwa.. yang tinggi itu
bukan??,” tanya Yu Ri pada Min Ju.
“iya, ibu... yang sedang memakai jacket
hitam itu.. itu Oppa Yonghwa!,”teriak Min Ju.
Min Ju dan teman-temannya yang cewek
langsung menghampiri crew dan juga Yonghwa. Dia berlari menuju mereka.
“Oppa Yonghwa!!,” katanya teriak teriak
polos gaya anak kecil
“hey.. anak-anak siapa itu??,” kata salah
seorang crew
Yu Ri dan Hee Sun mengejar Min Ju dan
beberapa anak murid cewek lainnya yang ternyata ngefans berat dengan Yonghwa!
Mereka teriak-teriak menghampiri shooting
yang akan dimulai itu,”OPPA YONGHWAAA!!”
Yonghwa yang dipanggil namanya langsung
menoleh pada mereka, bukan marah, tapi senyum pada para anak kecil yang ngefans
dengannya itu.
“ya, chingu!
Hallo.. annyeong haseyo,” dia malah
memanggil anak-anak itu seperti temannya sendiri.
Mereka langsung mengerubuti YongHwa.
Yonghwa senyum-senyum pada mereka.
“annyeong
haseyo Oppa.. Oppa Yonghwa saranghae,” kata Min Ju dengan mata yang
berbinar binar
“naega
saranghae??,” senyum Yonghwa. Dia berjongkok.
Min Ju dan yang lainnya teriak kompak,”Neeee..”
Yu Ri dan Hee Sun menghampiri Yonghwa dan
anak-anak,”Ah..kami minta maaf..”, dua duanya menunduk hormat pada Yonghwa dan
juga para crew yang sedang bersiap.
Yonghwa sangat manis kepada mereka,”ah.. gwaenchanch-na.. tidak apa..namanya juga
anak-anak,”
“iya.. mereka bilang, sangat nge fans
dengan Oppa,” kata Yu Ri
“oh.. tidak mengapa.. mereka anak-anak
manis,” YongHwa malah berjongkok dan memeluk Min Ju
Min Ju kesenengan banget dipeluk bintang
terkenal.
“wah.. kulitnya bagus sekali.. kulitku
kalah halus dengannya,” gumam hatinya Yu Ri melihat fisik Yonghwa yang
benar-benar wah dimatanya.
“apa.. Seung Ho pacarnya Hee Sun juga tipe
seperti ini ya??,”lanjut hatinya lagi
“ah, iya... Min Ju.. anak-anak.. Oppa
pasti harus bekerja keras.. kita pamit saja yuk?? Tuh.. banyak teman-teman Oppa
yang sudah menunggu,” kata Yu Ri lagi
Hee Sun mengangguk,”iya.. kita gak boleh
ganggu Oppa yang sibuk kerja”
“Oppa.. kalau aku sudah besar.. nikahnya
sama aku ya?? Aku cinta Oppa Yonghwa,” kata Min Ju, polos
Yonghwa tertawa,”ya.. boleh..”
“ayo Min Ju.. anak-anak.. kita pamit sama
Oppa,” senyum Yu Ri
“maafkan kami ya??,” kata Yu Ri dan Hee
Sun, menunduk hormat pada Yonghwa dan para crew drama.
“ah..tidak apa.. mereka fans saya.. saya
senang,” balas Yonghwa
“tata Oppa Yonghwa..!!!,” kata anak-anak
TK itu, pamit pada Yonghwa
Yonghwa melambaikan tangan untuk mereka.
Orang-orang juga ramai melihat, tapi tidak mendekat karena tidak ingin
mengganggu jalannya syuting.
Mereka kembali ke tempat bermain di
pinggiran pantai. Wajah anak-anak cewek murid TK itu pada sumringah dan terus
bermain karena sudah bertemu idola mereka, Jung Yonghwa.
Yonghwa sibuk syuting. Yu Ri melihatnya
dari jauh.
“eh.. apa Seung Ho seperti Yonghwa itu
style nya??,”tanya dia pada Hee Sun
Hee Sun mengangguk,”begitulah..mirip deh,
hehehe”
“waahhhh............ pacarmu beneran cowok
cantik!,” kata Yu Ri dengan ekspresi makin penasaran.
“lihat tidak.. tadi kulit badan dan
wajahnya Yonghwa itu??halus sekali,” lanjutnya lagi
“iya...aku saja yang perempuan iri sama
tipe tipe cowok macam itu,” balas Hee Sun
“tapi kenyataannya... kamu malah menderita
dengan cowok tipe dia dan Seung Ho loh... kalau aku sih.. menjauh saja dari
pria macam itu.. rasanya aku enggak sanggup deh.. kalau pacaran dengan pria
macam mereka”, ujar Yu Ri
“awalnya sih... bolehlah.. mereka manis
loh.. tapi lama kelamaan membingungkan aku.. aku juga mungkin akan cepat putus
dengan Seung Ho..aku tidak tahan dengan pembicaaraannya yang seputar kosmetik
saja,” keluh Hee Sun
“ahh.. kenapa ada banyak jenis manusia
sekarang ini ya??,” basa basi Yu Ri
“dan.. kita tipe perempuan yang tidak
senang berdandan,” tambah Hee Sun
Yu Ri mengangguk.
Tak berapa lama, terdengar suara aneh..
gelombang agak tinggi datang
Yu Ri langsung berteriak ke anak-anak
didiknya
“ayo lekas ke daratan, anak anak!!,”
teriaknya langsung melepas pakaiannya yang sudah jadi dengan pakaian renang.
Anak-anak murid ribut menyelamatkan diri
ke pinggir pantai. Penjaga pantai pagi itu memang belum terlihat, sepertinya
masih di posko.
“kalian disini saja dulu.. angin besar..
jadi ombaknya juga besar,” kata Hee Sun, mencoba menenangkan beberapa anak yang
nangis ketakutan. Mereka menjauh dari pantai, menuju posko.
“Mendadak air laut naik.. mungkin karena
perubahan musim,” kata penjaga pantai.
“sepertinya begitu.. kami minta maaf ya?
Menyusahkan bapak..,” Hee Sun menunduk hormat.
Penjaga pantai senyum,”saya keliling
dulu..silahkan kalau mau disini.. ada teh dan kopi untuk anak-anak kalau suka”
“terima kasih,” kata Hee Sun.
Yu Ri keluar gedung penjaga pantai. Dia
memandang Yonghwa yang ternyata sedang syuting dan ingin berselancar
“wah..apa mereka sudah gila?? Gelombang
tinggi... memang Yonghwa itu bisa selancar ya??”
Tapi Yu Ri memperhatikan saja dari jauh.
Entah kenapa, dia malah khawatir.
Begitu dia melihat Yonghwa sedang take
selancar, dia malah bergumam,”wah.. kaku sekali dia.. sepertinya belum pernah
belajar.. bisa membahayakan kondisi gelombang aneh seperti ini”
Entah.. dia malah terus memperhatikan. Hee
Sun berteriak,”ibu Kimmm... sebaiknya kita pulang saja!!!,”
Yu Ri menoleh,”sebentar.. aku
memperhatikan seseorang sebentar!!”
Hee Sun berlari dan menghampiri,”siapa??”
“Yonghwa.. aktor yang tadi,” balas Yu Ri,
dia tetap memperhatikan
“memangnya ada apa??”, tanya Hee Sun
“dia sedang take selancar.. tapi
sepertinya kaku sekali,”
“ooh... waaahh.. apa tandanya.. kamu
sedang suka dia??,” Hee Sun malah bercanda padanya
“wooo... bukan begitu,” kata Yu Ri sambil
masih memperhatikan,”tampaknya disana tidak ada pembimbing yang profesional..
lihat.. dia kaku sekali bagaimana memegang papan sampai aku lihat dia mencoba
bermain dengan papar surfer nya itu”
“apa berbahaya??,”
“ya.. kalau tidak ahli..,”
Angin semakin kencang dan begitu juga
gelombang laut.. makin tinggi.
“kita sebaiknya pulang.. anak-anak pun
sudah mulai lelah,” kata Hee Sun
“baiklah,” Yu Ri baru menatapnya dan
mereka berjalan menuju gedung penjaga pantai
“OI... YONGHWA TENGGELAM!!”, teriak salah
seorang crew
Teriakan itu terdengar oleh Yu Ri, dia
langsung menoleh dan cepat berlari.
“YU RI.. TUNGGU!,” Hee Sun malah berteriak
memanggilnya.. menyusulnya berlari
“wah... kacau kalau dia tenggelam, apalagi
kalau tersangkut tali papan di karang”, Yu Ri berlari kencang sekali.. begitu
di bibir pantai.. dia mengambil papan seluncur orang lain
“HEI.. PAPANKU.. KEMBALIKAN!!,” teriak
orang yang punya
“AKU PINJAM DULU!!,” teriaknya pada orang
itu, dia langsung meluncur..
“ayo Yonghwa.. kamu pasti tidak
tenggelam!,”
Penjaga pantai ikutan berlari dan menyusul
Yu Ri.
Para crew langsung bertindak, ada yang
berusaha menyelam, saat mereka di perahu kecil dengan membawa kamera
“Yu Ri berhasil mendekat, dia langsung
menyelam... Gelombang laut bergulung tinggi...tapi dia tidak peduli..dalam
otaknya, dia harus menyelamatkan Yonghwa.. sementara perahu yang dipenuhi crew
dan peralatan shooting juga terbawa ombak besar dan mereka menyingkir
ketakutan.. dan benar saja.. dia melihat Yonghwa sibuk dengan kakinya yang
terjerat di tali surfer tapi terlilit batu karang, berusaha untuk melepaskan
diri.
“blurppp,” suara gelombang udara dari
mulut Yonghwa
“tunggu,” kata Yu Ri, dia menyelam langsung
ke kedalaman lebih dari 20 meter itu
“help me... blurp,” kata Yonghwa di dalam
air
“hai... kamu cepat tolong Yonghwa!,”teriak
sutradara pada kameramen
“aduh.. aku gak bisa berenang,” kata
mereka
“Bodoh! Dia bisa mati!,” teriak sutradara
Yu Ri terus menyelam sampai tepat di dasar
dimanan Yonghwa berusaha melepaskan tali surfer nya yang terikat di karang
tajam, tangannya terluka.
“tunggu.. blurp,” kata Yu Ri berusaha
membantu melepaskannya
Yonghwa hanya mengangguk angguk dalam
kedalaman air. Dia sudah kehabisan nafas dan irit sekali supaya tidak pingsan.
Yu Ri berjongkok dalam air.. dia berusaha
melepaskan,”ayo.. pasti bisa.. aduh.. nafasku sudah sesak,” keluhnya. Dia
berusaha menyelamatkan Yonghwa
“blurrrpppp,” nafas mereka sudah saling
kehabisan.. dan ternyata yang kehabisan duluan Yonghwa!!
“Oh No!,” Yu Ri lekas berusaha lagi, akhirnya
bisa juga.. tali yang melilit di karang tajam itu pun berhasil lepas dari kaki
Yonghwa.
“blurrppp,” Yu Ri berusaha menepuk nepuk
pipi Yonghwa.. tapi dia pingsan
“gawat... sudah kurang oksigen”, katanya
dalam hati, dia pun sudah merasa sesak
Pelan-pelan dia menaikkan Yonghwa ke air..
“blurrrpppp!!,” dia berusaha hemat
nafas... tetap menaikkan Yonghwa.. sampai akhirnya..
“huaaahhhhhhhhhh!!!,” Yu Ri naik ke
permukaan air dengan membawa Yonghwa dalam rangkulannya
“IBU KIIMMMMM!!!,” anak anak murid teriak
dari bibir pantai, mereka melihat guru mereka menolong idolanya.
Kim Yu Ri tersenyum pada anak-anak
muridnya. Banyak crew menolong Yonghwa yang sudah pingsan itu.
“keluarkan airnya..,” kata Yu Ri
Dia menekan dada Yong hwa berkali-kali
“srug!,” suara tekanan di dada, lalu dia
mendengar nafasnya Yonghwa
“dia sudah lama di air.. kacau,” kata Yu
Ri
Petugas penjaga pantai juga membantu Yu
Ri, bergantian mengeluarkan air dari perut Yonghwa
“kacau sekali jika dia meninggal.. kita
bisa dituntut!,” sutradara pusing 7 keliling
Anak-anak murid melihat idolanya, ada yang
menangis
“Oppa Yonghwa jangan
matii..huhuhuhu..nanti aku gak bisa lagi nonton drama nya Oppa,” kata salah
seorang murid.
Hee Sun menenangkan mereka.
“nafasnya masih ada.. tapi sulit untuk
sadar,” kata penjaga pantai
Sutradara makin kepusingan.
“kita bawa ke RS saja segera!,” lanjut
penjaga pantai tadi
Yu Ri berusaha menekan terus dadanya
Yonghwa
“lihat.. air sudah mulai keluar dari
perutnya,” kata Yu Ri senang
“semoga dia selamat,” sutradara sudah deg-degan
“ini harus di tolong dengan RJP fase 2,”
kata penjaga pantai
“apa??,” Hee sun kaget
“aduh.. banyak anak-anak,” keluhnya lagi
“singkirkan anak anak.. tidak ada waktu!,”
kata Yu Ri,”dia bisa mati.. nafasnya pelan sekali,”
Hee sun lekas membawa anak-anak cewek
murid mereka yang ngefans dengan Yonghwa kembali ke rumah penjaga pantai.
Yu Ri tarik nafasnya,”semoga tidak ada
apa-apa!,”
Dia tarik nafas panjang lalu...........
Hee sun lekas mengajak sisa anak muridnya
menjauh supaya tidak akan melihat kejadian yang akan dilakukan Yu Ri terhadap
Yonghwa.. tapi terlambat.. Min Ju melihat adegan itu!
“Ibu Kim...,” dia tutup mulutnya..
“ibu Kim.. ciuman dengan Oppa Yonghwa,”
kata anak didik yang lain
Hee Sun buru buru menutup matanya Min Ju
dan menyuruh mereka lekas ke tempat lain.. ternyata Yu Ri melakukan bantuan
nafas buatan dari mulut ke mulut agar udara tidak terperangkap di dada dan
perut Yonghwa!
Beberapa anak tidak bisa ditutup matanya!
“Ibu kimmm,” spontan mereka terperangah
melihat kejadian itu.
Yu Ri tidak peduli..entah kenapa, dia
memang berniat menolong Yonghwa
“aduh Yu Ri.. kacau ini,” keluh Hee Sun
dalam hatinya
Yang lain hanya terperangah juga
memperhatikan apa yang Yu Ri lakukan.
Setelah itu...
“uhuk!!,” Yonghwa bangun dengan
terbatuk-batuk, dia muntah air
“haaaa....,” semua orang merasa lega
“jangan banyak bergerak dulu ya,” Yu Ri
malah jadi terkesan lembut dengan Yonghwa
Semua yang disana bertepuk tangan
“Horeee... Oppa Yonghwa masih hidup,”
teriak anak-anak TK itu
Yonghwa bingung.
“ada apa ini???jadi..aku masih selamat
ya??,” katanya masih kebingungan
“apa masih di pantai??,” lanjutnya lagi
Sutradara mengangguk,”syukurlah.. kami
khawatir kamu meninggal.. kami tadinya akan segera membawamu ke RS,”
Yonghwa lalu muntah muntah air, penjaga
pantai langsung memberinya obat supaya anginnya dan airnya keluar
Yonghwa masih terlihat agak linglung dan
bingung,”siapa yang menolongku??,”
Sutradara dan beberapa crew kompak
menunjuk pada Yu Ri
“oh.. ibu guru,” kata Yonghwa, ternyata
dia ingat profesi Yu Ri
“Oppa dicium ibu Kim!,” teriak Min Ju,
polos
Hee Sun langsung malu dengan teriakan anak
didiknya itu, begitu juga Yu Ri yang memang menolong Yonghwa
“itu menolong, bukan mencium,” kata
penjaga pantai
“aduh.. mati aku.. lupa kalau banyak anak
didikku,”keluh Yu Ri dalam hatinya
Yonghwa tidak marah, malah akhirnya dia
berdiri dan lalu menunduk hormat pada Yu Ri,”gambsahabnida..”
Yu Ri tengsin dan malah sekarang jadi agak
agak malu,”ah.. enggak kok..aku spontan menolong, gak apa-apa..biasa saja”
Salah satu crew menghampiri,”ibu guru ini
juga bantu melepaskan mu dari tali surfer yang terikat di karang dalam”
Yonghwa masih menunduk hormat dalam dalam,
walau perutnya sakit sekali, dia coba menghormat pada cewek yang sudah
menolongnya itu
“ah.. sudah lah..aku hanya menolong.. aku
minta maaf melakukan itu,” Yu Ri jadi gak enak hati.
“kacau nih.. aduh.. kalau kepala sekolah
tahu, Yu Ri bisa dipecat,” kata Hee Sun dalam hatinya
Yonghwa buru-buru diantar ke rumah sakit
segera, syuting pun bubar sementara waktu. Dan Yu ri, Hee Sun dan anak-anak
didik mereka pulang kembali ke sekolah
Di sepanjang perjalanan, yu Ri baru
berfikir, bahwa sepertinya dia salah menolong orang, karena anak-anak muridnya
melihat apa yang dia lakukan.
Benar saja, Min Ju dan beberapa murid
cewek lainnya bergossip tentang dirinya di dalam bus.
Hee Sun mendekati mereka.
“yang tadi ibu Kim lakukan adalah menolong
Oppa Yonghwa.. supaya Oppa Yonghwa selamat.. itu bukan ciuman,”
“itu ciuman, Ibu Jo! Itu ciuman!,” kata
Min Ju dengan nada seperti sinetron
“aduh..aku berharap banget Oppa Yonghwa
cium aku,” kata anak cewek yang lain
“aduh.. mereka ini,” keluh Hee Sun dalam
hatinya
Hee Sun berusaha menjelaskan pada mereka
di dalam bis, sementara Yu Ri malah merenung dengan tindakan yang tadi dia
lakukan..
Bersambung ke part 3...