This is me....

Rabu, Desember 31, 2014

Pernikahan ½ (Part 31: Mengapa, Minho?)

Cerita ini cuma iseng saja, jangan dimasukin ke hati.. kalau masih serius juga.. tanggung sendiri deh..

Kumiko kaget ketika membuka pintu malam itu, Aiko adiknya sudah berdiri di depannya. Kumiko tidak ingin membuatnya sedih, dia tetap mempersilahkan adiknya itu masuk rumah. Aiko langsung menubruk kakaknya dan menangis.
“Minho-kun.. jahat sekali.. rasanya..aku ingin bercerai saja dengannya,” katanya menangis tersedu-sedu sambil memeluk Kumiko.
Kumiko mengajaknya masuk ke kamar dia dahulu. Sambil berjalan menuju kamar, Aiko masih saja menangis.
Mereka lalu duduk diatas tempat tidur. Kumiko meminta Aiko menceritakan apa yang sudah terjadi dalam kehidupan rumahtangga mereka akhir-akhir ini. Aiko menceritakan saja peristiwa terakhir hari ini ketika Minho membicarakan rencana perpisahan dan sangat cemburu padanya, padahal dia hanya merasa kasihan dengan Ichirou yang sakitnya sudah semakin parah.
Kumiko menghela nafasnya, dia melihat baik Minho atau Aiko memang masih belum bisa menjalankan pernikahan yang serius.. alias masih “pernikahan ½”.

Senin, Desember 29, 2014

The Jengkol Heirs (Part7: Tanda Gelang Minho)

Cerita ini cuma iseng aja kok.. jangan dimasukin ke hati banget..

Waktu-waktu berlalu... kehidupan terus berjalan.. pagi berganti siang..siang berganti malam.. dan begitu juga kehidupan manusia.. Pagi hari begitu indahnya. Burung-burung berkicauan dengan merdunya, tanda menyambut pagi yang ceria.

Kehidupan berlalu... 15 tahun kemudian...
“Ibu..Bapak.. aku mau pergi sekolah dulu...!,” teriak Minho. Dia sudah besar, sudah jadi cowok usia 17 tahun, tetap tinggal dengan bapak angkatnya, Suparno dan juga ibu angkatnya, Juminah.
Pagi itu setiap sekolah, dia berangkat dengan sepeda nya. Setelah puas mencium tangan dan pipi kedua orangtua angkatnya itu, dia pun pamit.
“Hati-hati naik sepedanya ya, Nak.. jangan ngebut,” teriak Juminah dari ruang tamu.
“Iya, bu..!,” Minho melambaikan tangan, senyum pada ibunya lalu dia pergi ke sekolah dengan mengayuh sepeda.
Juminah menghidangkan teh manis pada Suparno di depan samping rumah yang dipakai untuk mengumpulkan hasil panen jengkol yang sudah dipendam tanah, siap untuk dipasarkan.

Minggu, Desember 28, 2014

December Kiss (Part 7: You Will Never Hurt Her, Bastard!)

This is just an imaginative story.. never take it too serious… moreover, too personal…

Minho really dared himself to send back his text to Ma Yeon Woo rudely about his own feeling to that man. He was never be afraid his marks on subjects might be down grade because he fought against Yeon Woo, his own dean. For him, Eun Young is a victim of fatherhood torture, and his duty to release her free.
He thought about Eun Young much. He was afraid that girl would be tortured again. He just stood then walked back and forth in his room, again.. thinking how to find out her problem… after for some time, he was finally out from his room..and went to his sister’s.
“what is it again??,” asked his sister in her room.
Minho directly sat beside her, told that he had challenged Yeon Woo.
Mi Young was very aghast,” what?? Are you really crazy?? Your subjects will be down grade, you know.. ah!”
She was really confused, she never thought that her little bro is now really brave to face someone who is higher position than his. Minho didn’t show his anxiety at all in front of her. That made her astonished, even yet a little bit worry.
“That’s gonna be really a serious problem.. you must ask Appa to help you, Minho.. I cant imagine that abusive father will mock your study.. you can be dropped out by him”
“I realize it.. I know, Eonni.. but how come is he able to meddle my study?? I can drag him to president in this Uni,” defended Minho. He was absolutely sure that he could win in this game.

Kamis, Desember 25, 2014

Pernikahan ½ (Part 30: Aku Menyesal Menikah Denganmu...)

Cerita ini cuma iseng saja, jangan dimasukin ke hati.. kalau masih serius juga.. tanggung sendiri deh..

Aiko masih tidak habis pikir dengan perkataan Minho kemarin malam tentang perpisahan. Pikirannya antara berat karena harus terbagi dengan kuliah, tapi juga sedih dengan apa yang telah Minho katakan: berpisah.
Walau mereka tetap kuliah di semester yang  baru itu, rasanya hampa. Minho tetap ceria pagi-pagi sekali dengan semester barunya. Dia makan pagi dengan lahap lalu kemudian mereka tetap pergi bersama. Tetapi hal itu jadi pikiran Aiko:”benarkah itu semua karena dirinya tidak dewasa.. sehingga Minho memutuskan akan tidak bersamanya dalam sementara waktu??”
Dia curhat lagi dengan Myo, teman satu jurusannya. Myo kaget mendengar hal itu
“Apa Minho kun itu sudah gila.. dia bicara soal perpisahan?? Yang ku khawatirkan kan.. pasti anak kalian.. iya kan??,” tanya Myo
Aiko menghela nafasnya,”iya.. begitulah.. aku juga bingung, Myo chan”
Myo malah ikutan gusar juga,”aduh.. yang seperti ini enggak bisa dibiarkan loh.. bagaimana kalau nanti dia memang ingin pisah sama kamu??”
Dua-duanya sama-sama galau. Yang satu galau takut Minho pergi, yang satu galau takut temannya mendapatkan nasib yang buruk berpisah dengan pasangannya

Selasa, Desember 23, 2014

Kisah cinta terindah

Kisah cinta kita terindah
Tidak sama dengan Romi dan Juliet yang berakhir duka
Aku percaya.. bersamamu hidupku indah menggelora
Bagai bunga yang bergantian bermekaran..tak kenal musim dalam hidup

Bukan lagi buaian kosong mengisi hatiku
Indah dirimu.. pesona hati mu.. begitu mengikatku
Sampai dada ini begitu sesak
Tak bisa menampung isi hatiku pada mu

Karena mu aku berdiri kuat
Cahaya jiwa ini berkata,"kamu lah teman hatiku"
Cinta bukan benda yang mengurung jiwaku
Cinta itu nyawa ku ketika ingin selalu disampingmu

bait doa kukatakan pada Tuhan
"jadikan dirinya pemimpin jiwa ku...agar aku tenang"
Ceriakan hariku dengan senyumnya,
Agar aku bahagia..disetiap detik nafasku

Lalu..kuyakinkan lagi
Tuhan tidak salah mengaitkan hati ini
Tali kasihku sudah tersimpul padamu
Sampai akhir waktuku disini...

Cinta bukan sekedar aku berbicara tanpa makna
Duduk terdiam disini menanti sebuah asa
Ketika kau datang... bagai lentera ku terganti matahari
Menyinari tanpa keraguan..tanpa batas sudut hati

Terima kasih untuk hati ini
Terpaut dalam jalinan benang merah harapan jiwa
Terurai panjang dalam senyum dan tawa
Takkan ku ingin putuskan lagi ..membentang jauh... dihati...

Penantian panjang

Penantian panjang itu tiada lagi melelahkan jiwa
Ketika ku menemukan tulang rusukku yang hilang
Dan.. itulah kamu...ada selalu dalam hatiku...
Akan menemani.. di setiap jejak langkah ini

Melangkah sendiri begitu melelahkan
Tak kuasa ku menahan air mata ini ketika menemukanmu
Akhirnya.. ku menemukanmu...
Menjadi bagian dalam hidupku

Aku bukan seorang pangeran tampan berkuda yang menjemputmu
dengan jubah berhias permata
Aku hanya seorang pemuda akhir jaman
Yang ingin mendapatkan bidadari surga
Ingin menjadikan mu ratu dalam hati dan jiwaku
Berdampingan, bersama didunia ini... untuk tetap bersama lagi sampai di surga Nya

Aku tak mengingkari takdir ku bersama mu
Ketika Tuhan membacakan kisah kita dalam rahim ibuku
Kisah manis .. membuat ku tersenyum..
Tak menolak arti hadirmu.. tak lelah menunggu..sampai waktu indah ini tiba

Tetaplah melangkah bersama ku
Kupercayakan hatiku padamu... tanpa ragu...
Berjalanlah disampingku.. dalam suka, canda, duka atau tangis kita bersama
Karena.. kau ... kutemukan tulang rusukku

Karena kau... menjaga hatiku selalu tetap bediri disini
Selalu ingin tersenyum, walau banyak kerikil tajam membentang
Selalu membuat ku tertawa.... percaya dalam setiap langkah hidupku
Temani aku... sampai akhir hayat kita bersama disini
Sampai aku melihat... lumut menjadi karang
Karena kamu tercipta untukku..
Wahai belahan jiwa ku...teman hatiku... aishiteru...i love you..

Silence

Silence...
In silence... i hold universe..
Through my tears i fly.. Far away..
Feel touch the moon's cheek...
Run from one star to others. ..
In andromeda..


Trough silence... found the path..
Until i kick out ego..
Find my true self..
Bound with selfless...
Become free as a bird...

Silence...
Doesnt mean you know nothing..
Trough silence..
Universe reveals its secrets
Trough silence...
You reach your dreams..

With silence..
I found my peace..
Center ego just screamt..
Because i can tie it strongly..
He just cries moanly..
No matter what..
I say thanks... To silence...

Silence teaches me...
To open that secret garden..
To smell its flowers bloom
To say truth about nature..
To dream in peaceful..

Senin, Desember 22, 2014

Aku Isteri Jendral Lee! (Part 8: Tae Young dan Tae Young)

Cerita ini cuma iseng saja, jangan dimasukkan ke hati.. kalau masih serius juga.. tanggung sendiri deh..

Pagi yang cerah di lingkungan istana. Pagi itu matahari memang jam 5 sudah sangat terang berderang. Minho bangun, dia merasa sinar matahari sudah membangunkannya dengan masuk ke kamar tidur kerajaan, lalu dia berdiri menuju jendela dan membukanya. Dalam 4 hari sebelum pernikahan mereka diulang lagi di istana Joseon, walaupun sudah dilakukan dengan adat Tsushima dari pihak Klan Sadamori, Takako harus melalui sebuah upacara pergantian nama, mendapatkan nama dari bangsa Joseon dan juga berbicara dengan kedua orang tua Minho yang rencananya akan datang pagi ini dari Namyang (Pyong Yang). Minho lalu kembali mendekati tempat tidur dan membelai kepala Takako.
”Hey.. bangun.. tidak baik isteri seorang Jendral bangun siang hari... mentari sudah mulai tinggi,” katanya pada Takako sambil mengguncang tubuh isterinya itu.
Mereka tadi malam sedikit mabuk karena minum-minum dengan para prajurit istana yang lain di sebuah kedai.
Pelan-pelan Takako membuka matanya, Minho langsung tersenyum padanya.
Joh-eun achim, heoni (pagi,sayang),” sapa Minho dengan lembut.

Sabtu, Desember 20, 2014

December Kiss (Part 6: The Threat)

This is just an imaginative story.. never take it too serious… moreover, too personal…

Minho was still worry because Eun Young didn’t answer his several calls. He found out many ways to get her out from that house. He was stressed and finally told Mi Young, his elder sister about Eun Young’s problem.
“Are you sure that you will necked and want to her out from there??,” Mi Young was so taken aback for what her younger brother’s thought.
“ I must do it, Eonni.. anyway, I love her, but I don’t know how to make it,” he replied with a bit desperate voice.
Mi Young patted his shoulder,” Take it easy.. I support for what you will do but it’s not easy.. anyway, her father might threaten you if you aren’t careful for what you will do.. don’t you tell me just now that he is a dean?? His position is his power,”
Minho nodded, he thought hard, what he would do to save Eun Young’s feeling and heart?
They thought together in that bedroom. Mi Young really thought hard.
“what about if we ask for Ji Young’s help??”, said Minho flick his fingers
Mi Young mumbled,” umm.. but you said that he was her former namja?? It’s too risky.. haven’t you talked with him lately?? Does he know that you are Eun Young’s namja now?? Ji Young could be your next enemy If he still keeps grunge in his heart”
Minho shook his head. He haven’t told Ji Young now he is Eun Young’s boyfriend. Since Minho told him that he could have her and wasn’t interested at all in her, Minho felt so embarrassed to his best friend. Nor, he hasn’t met him lately.
“My.. my.. you ate your own words, Minho,” said Mi Young, still mumbled.

Rabu, Desember 17, 2014

December Kiss (Part 5: Help Me, Minho….)

This is just an imaginative story.. never take it too serious… moreover, too personal…

This Sunday, Minho didn’t go anywhere after he was back from Eun Young’s. He only stayed at his room. Of course his mom was confused, why her son was weird acted that made her worried, because until afternoon, he wasn’t out from his room and hadn’t had his lunch. She tried to approach him.. as usual.. knocked the door 1st. Minho asked her to come in to his room. She found his son in grimace.  She sat beside him on bed, asked what happened to him for today, meanwhile he should be happy because yesterday was his birthday.
“Anything’s bad come to your mind, dear?,” asked his mom softly, fully motherhood. She knows that her son is a such sensitive boy. Minho was still quite, he was actually lazy to tell her about his problem. His mom waited for him, just stared at him gently. Her gaze to Minho made him crushed.. finally he told his problem..
Minho got up from his bed and sat down, still on that bed. He scratched his head, sign of confuse. His mom just smiled at him.
Museun il-iya?? You look so sad and gloomy..what’s going on, dear??,”
Minho sat with his long cross-legged,”My girlfriend…”, he started to talk

Sabtu, Desember 13, 2014

December Kiss (Part 4: Sad Eun Young)

This is just an imaginative story.. never take it too serious… moreover, too personal…

The sun slowly rose. That summer was getting hotter and hotter. And if we found another sun, there was be between Minho and Eun Young, because now they felt in love. Minho slept on Eun Young’s lap so soundly. Seemed he forgot about his last hatred to her when she seemed very aggressive kissing him in the public that made Minho very embarrassed.
“uh.. where am i??,” Minho opened his eyes slowly and he found whom he saw 1st time was Eun Young… while sleeping soundly also. He slept this dawn on her lap.
He got up carefully so that she wouldn’t wake up… then he sat beside her whom still sleeping.. he just stared at her deeply..
“My.. my.. I really love you, Eun Young… but how come you admit me as your 1st love?? i even don’t remember about my own past.. moreover about us.. if you really said so,”
Minho still stared at her.. until finally he dared to touch her lips.. Eun Young then woke up..
She rubbed her own eyes… Minho smiled at her gently…
“morning, Imja (my girl).. thanks for the lap..,” he said
She opened her eyes fully, and smiled back to him,”Morning.. Minho”, and got up, but Minho held her hand..
“just stay here,” said him
“perhaps… you might be hungry??,” asked her, pointed out to the kitchen

Kamis, Desember 11, 2014

your vibration

all starts on vibration
when i touch a pearl of snow on my palm
it vibrates so stammered
nature is vibration
we are all vibration

me, you, sun, moon, cats, plants...
we are connected..
even when i close my eyes
i could feel you from far away

vibration makes me brave, down, fresh and dark
nature calls me.. its vibration said,"be just like me"
freeze... breeze... pour the quantum..
into universal vibration

i feel your wave.. far along with my journey
inside it... inside the purple of wave..
inside the nature... i found your vibration
resembles me...

stab me with it.. with your strong vibration
beyond everything bounded us...
i could kiss it..
i could be blooded by it..
your vibration.. resembles me...

embrance it... let's spread our wings
that purple love vibration...
inside your soul..
inside your heart... that i miss..

our pasts were even in one color of waves
hold together... purple..
purple inside our hearts
your vibration...resembles of mine...

December Kiss (Part 3: ”You Are My Beautiful Birthday Present”)

This is just an imaginative story.. never take it too serious… moreover, too personal…

Time by time passed by..whatever happened to this world, humans just could live it willingly. And so for Eun Young. After Minho said that he hates her, she tries to open her heart that Minho really doesn’t like her… she must accept it. It might be true that Minho was her 1st love, but it may be… she cant reach him no more in this time of life… And anyway in there, Minho really doesn’t have any feeling at all for her… so he is fast to forget who she is..

January, February, March, April..
Minho seems be able to forget to what happened to him about his ex and also Eun Young. He could live his life happily again. His sister nowadays sees his good moods without any hesitation no more. So it means.. Minho is ready to have another love story!
He walked through the faculty’s corridor with really happy heart. His gloomy face wasn’t up no more since he never met Eun Young no more. Minho is actually a nice boy, as long as anyone doesn’t disturb him.. including disturb his emotional feeling towards someone.. especially girl.
His best friend, Ji Young cried to him,”Oi, Minhhhooo.. Jamkkan man-yo!!,”

Senin, Desember 08, 2014

December Kiss (Part 2: Why Do You Leave Me??)

This is just an imaginative story.. never take it too serious… moreover, too personal…

“Owh.. I forgot to buy a cooking recipes book for Eomma (mother),” Minho was very glad today, because tomorrow would be his mom’s birthday. He just remembered that his mom really likes cooking so that he might buy a cooking recipes book for her present.
He whistled, out from his room to car garage. His elder sister saw him so glad.
Minho..Eodi gago sip-eohabnikka (where do you wanna go, Minho)??,”said his sister.
Minho came closed to his sister,”hey, Eonni (elder sister).. what do you want to give a birthday present for Eomma??,”
His sister-called Mi Young- replied,” I just bought a new dress for Eomma..,”
Minho sighed ,”huh.. Eonni.. why didn’t you tell me that you would buy it? so that I could choose another present for her??,”
Mi Young laughed at her younger Bro Minho..,”ah.. mian.. mian (sorry)…. I found it yesterday when I was going with Joon,”

Sabtu, Desember 06, 2014

December Kiss (Part 1: I Kiseuga Tteugeobda .. This Kiss Is So Hot)

This is just an imaginative story.. never take it too serious… moreover, too personal…

Christmas night on 24th December.. everyone who celebrates it must be very happy at that time.. snow comes like pearl by pearl down from sky…
“Minhoooo… please don’t play too much outside.. it’s really snowy, dear… you can be cold and sick!!,” a lovely mother cried for a 5 years old boy outside called Minho.
That Lee Minho boy, his full name, replied his mom’with loud voice,” Don’t worry, Mom.. I like snow!!”
His mother then peeked a bit from window inside house,” Oh.. he’s really happy eventhough playing alone outside”. She saw her son making a big snow doll alone.. then she was sure her own son would be very safe and continued her cooking..
Minho still played with snow and tried to make a really huge snow doll..
“O come on… I can make it,”he murmured himself. He tried to take the ladder to make head of it… but then..

Oooppsss!! He finally felt and his face was full of snow
“Aigooo… I failed again,” he was so sad and cried
He saw his snowy doll now becoming headless..
When he wanted to stand up and took the ladder again, suddenly he saw a little 5 years old girl in front of him. He so wondered: Who is she??
“Who are you?,” asked Minho to that little girl.
That little girl with pink winter fury jacket and also fury hat smiled at him. She wiped away Minho’s tears on his cheeks.
“You are so cute and handsome..Seongham-i eotteohge doeseyo? (what is your name?-red),” asked that little girl
Minho was a bit startled but he still answered that question,”Je ileum-eun Lee Minho-eyo (my name is Minho-red)”
That girl still smiled at him cheerfully,” O, Minho.. you are so handsome”
Minho really didn’t understand what she meant.

Kamis, Desember 04, 2014

Terpurukku karena mu

Hujan.. seberapa jauh kau menenangkan jiwa ini?
Terpuruk pada sebuah titik yang tak ku mengerti
Terkekang dalam labirin mimpi
Terbuai dalam kotak tempurung hati
Hujan.. kau berhasil membuat ku tertawa
Ditengah malam dingin dalam lelapnya jiwa
Tanpa sadar.. sampai semuanya tertawa
Dalam mimpi-mimpi mereka
Celah mata hati sudah robek
Kemana arah datangnya aku harus mencari sinar itu?
Yang kulihat hanya seseorang berdiri mematung
Menunggu salju.. bukan hujan..
Jika salju lebih menenangkan jiwaku
Biarlah ia beku seiring waktu
Biar semuanya tahu..ada kamu dalam hatiku
Yang..ku tak tahu..sampai kapan bayangmu akan berlalu
Ketika ku berharap surga datang ke dunia fana
Yang kudapat hanya derita rasa
Cinta.. apa harus kudapat dengan menggenggam mu saja?
Tanpa kutahu benang takdir yang kupunya
Walau teruntai banyak bait kata
Hati tak bisa terwakili dengan mereka
Tak cukup ketika awan membawa hujan sampai kesini
Tak cukup ketika dinginnya salju menapaki pucuk-pucuk cemara
Semua tak cukup hanya melihat apa yang kulihat
Semua tak cukup hanya apa yang ku dengar
Semua tak cukup lagi dengan mulut ini berbicara
Tak cukup yang kurasa...
Seperti katak menanti hujan ditengah kemarau
Hanya memandang langit menanti harapan beradu impian
Jangan sampai sang punguk tertawa
Karena aku yang merindukan bulan tak sanggup untuk menggapainya

My 3 Supernatural Beloved Kids (Part 12: Aku Serius.. Aku Cinta Kamu, Minseo)

Starring: Lee Minho, Park Minseo, Lee Jin Ho, Lee Young Joon, Lee Hana.

Cerita ini cuma iseng aja kok.. jangan dimasukin ke hati banget..

Hati Minho berbunga-bunga lagi setelah beberapa lama sebelumnya dia galau karena putus dari Soo Hee dan malah menemukan Minseo lagi. Dia kembali semangat hidupnya, mood kesehariannya bagus lagi. Setiap hari dia bakalan telepon atau mengirimkan pesan atau chat dengan Minseo, walau cewek itu sedang di Busan.
“besok kan... aku kembali lagi ke Seoul, Minho.. akan tandatangani kontrak kesepakatan pembelian bahan,” kata Minseo di teleponnya.
“Ya, cepat kamu kesini.. aku gak tahan.. kangen banget sama kamu,” suara Minho seperti anak-anak tapi semangat sekali.
Minseo tertawa ringan,” Tapi kan.. besok untuk pekerjaan.. aku bersama dengan senior ku, Manager Ho, hehe”
“ah! Jangan dong.. biar kamu saja yang kesini,” pinta Minho manja
“enggak bisa begitu, Minho.. kita ini buat kerja, bukan buat pacaran,” jawab Minseo. Kadang dia memang harus lebih banyak menasehati Minho, walau cowok itu suka cemberut dinasehati, tapi kemudian tidak berapa lama bisa tertawa dan ceria lagi.

Minggu, November 30, 2014

Doctor's Heart (Part 13 : Aku Ingin Kita Berteman Baik)

Lee Min ho sebagai Dokter Minho              Gackt sebagai Dokter Kamui

“Heeeh.. Jadi Yumi chan.. sekarang akan tinggal di hakone??,” pagi-pagi sekali Shiori ditelepon teman lamanya sewaktu SMA dari hokkaido.
“eeeh.. shinpai shinaide (jangan khawatir).. Yumi chan... bisa tinggal ditempatku kalau mau.. hanya saja.. flat ku sempit dan banyak kakek dan nenek terkadang disini, hehe,” kata Shiori lagi di teleponnya
Jya ne.. kabari aku segera kalau mau kesini ya.. aku tunggu,”
“bip,” telepon pun ditutup. Dia segera keluar flat dan menuju rumah sakit, tugas kembali.

Aku Isteri Jendral Lee! (Part 7: Kenangan Indah Pertama di Hanseong)


Cerita ini cuma iseng saja, jangan dimasukin ke hati.. kalau masih serius juga.. tanggung sendiri deh..

“Hi Sim Hwang.. kalau dinegeriku.. kamu adalah Ninja,” kata Takako bicara dengan wajah ceria pada Sim Hwang, prajurit mata-mata bawahan Minho sejak kecil.
“wah.. Ninja itu seperti apa, Nyonya??,” tanya Sim. Pagi itu, Takako meminta Sim berlatih dengannya di halaman rumah besar nya Minho, hadiah dari Raja.
“aku pun Ninja.. tapi kalau perempuan, namanya kunoichi.. tugas ku juga sebagai mata-mata... jadi, ketika kamu berlari cepat dan bisa cepat mengambil keputusan.. aku yakin.. kamu setaraf dengan Shuntarou... Ninja dari negeri ku,” senyum Takako pada Sim
“Nanti aku ajarkan tehnik bertarung Ninja ala negeriku,” katanya lagi, menepuk-nepuk pundak Sim
Sim menunduk hormat padanya,”Gambsahabnida, Nyonya.. Tuan Lee beruntung mempunyai isteri seperti Anda”
Takako malah tertawa keras, seperti tawa seorang lelaki,”Hahahaha! Ih.. aku sebal dengan Minho!”
“kenapa??,” tanya Sim
Minho sebenarnya sudah datang, dia menyuruh dengan kode kalau Sim sebaiknya diam saja dengan kedatangannya. Takako tidak tahu kalau Minho dibelakangnya.

Kamis, November 27, 2014

The Jengkol Heirs (Part 6: Aku Sayang Kakak Sri)



Cerita ini cuma iseng aja kok.. jangan dimasukin ke hati banget..

Suparno malam itu masih mencari Yudi. Anak itu baru pulang jam 23.00 malam dan mengkhawatirkan kedua orangtuanya. Tanpa bicara lagi dan tanpa salam, dia main masuk saja rumah besar itu. Tuminah menggeleng kepalanya.
“Lek.. duduk sini karo mbah,” kata Tuminah memanggil Yudi
“aku wes ngantuk, Mbah...sesuk wae.,” balas Yudi malas, dia sudah merasa mengantuk dan harus tidur.
Tuminah yang akhirnya menghampiri Yudi yang masih berdiri di depan pintu.
“Bapak mu masih ono di luar.. dia cari kamu dari magrib ndak ketemu juga.. main di mana kamu, Lek??”
Yudi diam saja, dia main PS sampai lupa waktu.
“kenapa ndak mau jawab?,” tanya Tuminah lagi,” kasian bapak mu cari-cari kamu.. belum pulang juga sampai sekarang”
Tuminah lalu menasehati Yudi supaya tidak menyusahkan kedua orangtuanya dan tidak main terlalu lama. Boleh anak itu bermain tapi jangan sampai lupa waktu.
yo wes, mbah... aku arep sare,” jawabnya dengan wajah tidak enak hati.
Tuminah mempersilahkannya tidur.

Kamis, November 20, 2014

Hujan itu keberkahan cinta

Sejuknya cuaca malam ini
Ku ucap terima kasih padamu
Untuk segala cinta yang kau berikan
Tanpa ku harus balas dari sekeping perak tail pun

Hujan itu keberkahan cinta
Siapa suruh membuka gerbang air
Yang membuat semua terjangan meradang?
Semua karena kealpaan sendiri

Menuju puncak rindu mengenalmu
Tiada satu ujung jari yang kutunjuk demi yang lain
Sementara.. Hujan masih menurunkan karunia
Lebih dari sekedar para kodok berdendang

Aku belum puas berdiri di alam ini
Masih jauh terasa terseok-seok menjalin kasih
Menuai tulisan dalam pembelajaran cinta
Merangkai benang alur hidup seluas semesta

Dalam senyuman buaian indahnya dunia

Dalam senyuman buaian indahnya dunia
Aku hanya melihat dia yang tua renta
Kenapa rasa cintaku muncul padanya?
Karena emas yang disodorkannya?

Dia hanya seorang tua renta
Tak semestinya ku cinta rincingan gelang emas dikakinya
Untaian-untaian berkilau itu terlalu jauh menipuku
Kenapa mataku masih terpesona padanya?

Dalam bimbang hati ku bertanya
"hi Pemilik alam..bolehkah aku suka dengan gemerincing emas?"
Rasanya..aku hanya mendengar suara,"untuk apa?"
Lalu hanya ingin terdiam
Terdiam.. Antara nafsu dan tak harap

Emas-emas itu masih gemericik di kaki tuanya
Terus dia menari di depan mataku yang sudah mulai buta
Apa aku buta, Tuhan? Aku ingin gemerlapnya!
Tapi Sang pemilik berkata,"cukup perak untukmu saja"

Debu itulah dirimu

Ku buka mata dan melihat dunia
Kenapa ada hijau,biru,merah,jingga dan lainnya?
"Itulah pelangi kehidupan".
Semesta raya tidak cukup hitam dan putih
Begitu juga mutiara hati

Karena kau bilang yang berkilau itu indah..
Maka pikiran nakalku menggoda..
Apakah indah jika batu hitam kupoles emas?
Dalam rancu buah di kepala...semua biasa saja

Gurat demi gurat untaian pena merangkai peristiwa
Sebut saja itu semua bagian alam fana
Ketika suka datang,kita tertawa
Ketika duka menghampiri,menangislah kita

Tidakkah terpikir kenapa semua ada?
Dalam keberaturan alam,planet tidak iri pada bintang
Bulan tidak iri pada matahari, kenapa cahayanya tidak terang
Bahkan daun pun tidak perlu saling tahu..kapan mereka jatuh satu persatu

Semua hanya akan jadi debu
Wajah cantikmu,mulus kulitmu..ketika dulu puluhan mata para lelaki memandangmu
Semua hanya semu..
Debu itulah dirimu..

Bintang tertaruh ditelapak tanganku

Kemarin sebuah bintang tertaruh ditelapak tanganku
Biru sinarannya mempesonakan ku
"inikah rahasia alam...kenapa ada sibghat tersendiri?"
Pikiranku melayang pergi ke langit tertinggi

Satu,dua,tiga..terus kutapaki kaki langit
Tiap sudut bercerita warna yang berbeda
Satu warna, sebuah jiwa...
Lalu datang aksara diam seribu bahasa

Ayunan rasa, puncaknya kegundahan jiwa
Mencari taman-taman indah dalam impian
Khayalan tinggi menembus langit
Sampai ku tak bisa tapaki lagi tangga sinarnya

Bait bait syair daud berdendang sendu
Pujian pujian itu hanya untuk dia
Keindahan pakaian-pakaian bertatah jambrud menggoda
Tak pernah kau temukan di atas tanah si tua renta

Kemarin..sebuah bintang ku genggam erat
Cahaya malam masih saja bercampur kunang-kunang
Adakah simpuh seorang manusia hina membawa surga?
Tanpa ada kasih Pemilik semesta

Tik..Tak.. Tik.. Tak..Sang Bandul waktu

Menjerit ku ditengah malam kelam
Kenapa tidak kudapat sedikit saja obor penerang?
Andai itu ada.. Ingin ku lempar pada iblis yang tertawa
Kenapa dia membawaku ke surga dunia...

Tik..Tak.. Tik.. Tak.. Bandul waktu saling berdentum
Tiap hembusan nafas... Sukma berkurang satu
Sampai habis menipis... Lalu pergi tanpa pamit
Bersama sang malaikat. ..dia pergi sendiri..

Gelap pastinya dirasa..
Tanah menyumbat mulut yang dulu bebas bicara..
Oh.. Dimana? Kenapa mata ini hanya melihat gelapnya kesempitan lorong penuh cacing?
Kemana teman-teman yang dulu selalu tertawa bersama?

Kulitku terkelupas...tulang dan dagingku copot..
Rambutku lepas dari kepala.. Baju cantikku hanya kain putih?
Lalu.. Kemana semua yang ku punya?
Kenapa hanya kegelapan ditemani para cacing dan ulat?

Seseorang datang.. Tak tahu siapa dia..
Warna hijau gaunnya seperti beludru mahal kesayangan sang raja
Dia menyapa dalam senyuman manisnya
"aku temanmu selamanya dalam kesendirian disini"
Sebelum semuanya bangkit lagi..
Dalam peluh dosa atau wajah ceria..

Harumnya bunga bersamamu

Hai.. Aku tak ingin melihat air matamu jatuh
Mereka bukan butir-butir kristal kan?
Jika kau ingin wajahmu masih bersinar
Tengadahkan kepalamu saja ditengah hujan

Andai semua jalan dititi...
Kita akan temukan batu dan kerikil tajam
Tak perlu takut dan resah kakimu tertusuk duri
Itu tak berarti tuk sampai ujung jalan itu

Beranikan diri melangkahi api
Pancurkan air di jari jemari
Biarkan lepuhan bara menguatkan perasaan
Agar kita tak lagi menangis

Airmata tak merubah diri jadi kristal
Tengadahkan kepalamu ditengah hujan
Biarkan semua berlalu..
Lihatlah aku disampingmu

Kita berlari ke bukit bunga
Petik yang paling indah..lalu cium harumnya bersama..
Melewati kerikil tajam, semak berduri dan derasnya sungai
Rebahkan diri menatap langit,mengurai impian dan asa
Lalu percaya..semua akan tercipta..

Kotak abstrak khayalan

Kotak-kotak abstrak lamunan dan khayalan
Menggantung di neuron neuron kepala
Mengawang-awang pusaran imajinasi
Semua noktah itu ada..di senyummu

Kala ku tak tahu apa itu perasaan
Rasanya jantungku sesak ditusuk belati kebimbangan
Redup..pelan meredup..dingin..serasa tak bertuan
Lalu berhenti.. Berharap jantung kita berbagi

Terbang melayang entah kemana
Hanya melihat camar-camar indah menukik karang
Haruskah aku hidup dalam bayangan?
Sementara ada rasa kenyataan dalam ruang hampa

Sudah tak terasa asinnya laut
Semua beku..bagai bulan pucat menanti bentuk sabitnya
Rasa ku ingin beku seperti gunung salju ribuan tahun
Tegar berdiri walau terik matahari datang

Lotus bunga keabadian
Apakah begitu juga keabadian perasaanku untukmu?
Ingin semuanya pergi. ..menjauh..sampai ujung langit terlihat
Lalu..biarkan aku tenggelam dalam seyum indah bibirmu..

Argh!

Argh!
You resemble the beauty
When i hold your beautiful hands
Feel like heaven in my life
Argh!
Why are we so egoist?
Fill this world full of love
So we can't see the pain
Than joy

Argh!
These eyes are on you
Your smile resemble this beautiful world
Don't stop.. Don't be just grim
Otherwise tears are coming

Argh!
You are my vanilla boy
Smell so stabbed inside my body
Toxic me in deep
Hanging my imagination high

Argh!
Don't be just grim
Your smile is extacy
Toxic me deeply
Drown with my dreams

Pagiku indah..seindah Dia menciptakanku

Matahari muncul lagi dengan indahnya
Bulan pun tidur sejenak..mengganti hari
Semilir angin semangat kehidupan begitu segarnya
Seperti tidak pantas jika tangan ini tak terulur untuk mereka

Burung-burung terbang mencari segenggam biji
Kembali jika sudah langit berubah jingga
Tak layak jika hanya termenung menunggu hari
Dalam kegundahan tak tahu mengapa

Kokok ayam berkata pada manusia
Kalau kalian mahluk Tuhan yang sempurna
Namun mengapa...masih ada darah tertumpah?
Dari lautan para budak nafsu yang tertawa pongah

Damai hijaunya rumput, birunya langit
Memaksaku ingin memeluk setiap waktu
Memuji keindahan abstrak dan realis penciptaan
Dalam bola besar kemegahan alam

Pagiku indah..seindah Dia menciptakanku
Seindah semua sudut kehidupan yang sedang berjalan bersama
Seindah langit cerah saat kugantungkan impian dan khayalan
Dan kembali terlelap kala bulan keluar dari peraduannya

Wujud khayalan itu

Wahai malam panjang nan kelam
Tuntunlah kuas dan cat minyakku
Tuk melukis indah kalbu mu
Dalam bentangan kanvas kehidupanku

Meniti jalan basah, hujan yang masih merintik
Tatapan sendu mata itu dari kejauhan mengingatkanku
Pada janji yang tak sanggup terucap kata
Pada cinta yang tak sanggup mengurai makna

Saat sedih kita tersenyum lepas
Saat gundah kita malah tertawa
Tapi..itulah jejak kaki memori tak terduga
Yang tetap tertancap di setiap masa

Sembunyikan senyum manismu hanya untukku
Sisakan hati kita untuk tertawa dalam kepedihan
Sediakan tanganmu untuk kugenggam
Lepaskanlah pandangan mata mu itu untuk ku tatap tak berkedip

Untuk tahu dalamnya jiwamu
Sekedar rindu menembus batas dan waktu
Sauh sauh kapal sudah terlepas menuju samudera luas
Berlayar ke taman hati..bersama menari dalam dawai kerinduan

Wahai malam sunyi nan kelam
Tuntunlah guratan pena ku
Tuk menulis keindahan tentangmu
Dalam sejenak wujud khayalan ini
Menembus garis tuas roda cerita kenyataan..

Rabu, November 19, 2014

Cinta..gusar menyerang jiwa

Cinta...
Gusar menyerang jiwa
Aku rayap patah sayap
Diterangnya temaram

Sinar...
Terlihat jauh
Dalam ujung air matamu
Dalam kehampaan

Rembulan..
Kapan kau purnama lagi?
Agar aku mengkhayalkan mu
Tetap ada di darahku

Matahari...
Kenapa kau terlalu megah?
Apa ku tak bisa menggapaimu?
Dalam sinar terangmu?

Awan..
Jangan bawa mendung gelap dihadapanku
Cukup dalam naunganmu
Kita bersama..memendam air mata

Bunga..
Terasa indah.. satu warna dimataku
Pelangi..
Kau tidak lagi hitam dan putih bukan??
Aku ingin berwarna.. dengannya...

Sampai lelah menanti..
Sampai kupikir hujan kan reda..
Sampai lautan kering
Sampai kisah jiwaku terangkat..

Senin, November 17, 2014

Embun dan tak tahu harus bagaimana

Hujan... basahi hatiku seperti basahnya bumi
Embun.. biarkan ku teguk agar dahagaku padanya hilang tak membekas
Laut... lepaskan kapal cintaku, berlabuh di dermaganya
Bintang... aku ingin melukis wajahmu bersamanya dilangit
Sukma melayang sendu sampai ke titik
Dimana rasanya.. aku tak tahu lagi

Hanya ada kesejukan menusuk.. dalam untaian khayalan
Terasa sang pemilik hati tersenyum lembut
Kemanapun ku pergi.. tak kan pernah hilang kau dari kalbu
Memendam cinta pada sang kekasih tidaklah mudah
Menangis dan tertawa sendiri
Tidak peduli mereka bilang apa

Sesak dada hilang ketika kau hadir
Walau hanya dalam hembusan angin
Aku bertanya pada Ares, kenapa dia membenci Amor?
Sampai hanya ada dua kata dalam hati: cinta dan benci

Senyum itu selalu menggoda, seperti anak kecil bermain dirumput hijau
Penuh makna.. bahwa kau adalah cinta..
Penuh khayal .. bahwa kau adalah setengah jiwa ku yang menghilang
Penuh suka.. bahwa kau hanya seorang neptunus penuh dendam
Apa darah dan air mata bisa menebus semuanya?

Ku yakin tidak... semua ditebus dengan senyuman
Imajinasi pesona bayangmu terlalu menusukku
Hingga tak pernah tahu... apa kau sudah menggerogoti daging dan darahku
Menjadi seorang kekasih bukan impianku

Karena ku hanya seonggok daging.. tak tahu.. tak menentu
Hatiku masih akan terus tertinggal dalam jiwamu
Sampai semuanya jadi debu....

Rain

When the sky is blue
This is our true heart
When rain's coming
This is our true tears

Rain.. wash away my tears
Wipe off pains and sorrowful
Bring happiness by chance
Solely just for us

Wine of love sets out again
Take it until nothing's left
Show our ego to this world
Rain.. you promised me
Will wash away my tears for you..
But rain... why doesn't you come?
Why you left this agony?

Till you feel this rain drops
Till you told me what's next
I wash away your tears
You taught me alike...

Rain.. that promise me
Pain will wash away ..
And change into rainbow
Let it come.. let be a beautiful rain...

Till you feel the rain
To our fingertips
To your tears on your face
To my hands wash away

I'm feeling... rain's coming
Trough the window i saw you
Crying in the rain
In the dance of God of love...

Till feel rains
Hide your tears
Show your smile
And we dance through the rain

Tiada batas waktu

Tiada batas waktu ku mencintaimu
Terasa tak tahu, mana manis, mana pahit
Semuanya aku rasakan hanya satu.. karena mu
Ku ingin hidup seribu tahun lagi.. hanya untuk senyum mu

Setiap pertemuan tak pernah kulupakan
Walau sedetik.. sekilas pandangan
Keindahan mata.. rasa ku tak ingin pulang
Sampai bulan sembunyi, tergantikan mentari

wo bu shi xin-fu ru guo mei you ni
shiawase ga kono inochi ni hoshii
salanghabnikka..
because... i just can't stop lovin' you

Terbangkan aku ke peraduanmu
Tak perduli sejauh apapun itu
Hanya untuk menemukan mu
Walau mereka tak mau tahu

As you hold my heart and soul
I cherish my life beside you
Forever love... inside here..
I believe.. that you are my angel
That never leave me alone

Terbangkan aku ke jiwa mu
Sampai ku berharap.. hanya bisa memelukmu
I brought my hope to you
To where you are...

Picture me inside yourself

Picture me inside yourself
And you will find your door's closed to other
For thousand years waiting
It's useless.. time is nothing

Kita tak tahu sampai kapan semuanya terhenti
Setiap detik berlalu.. aku hanya masih masih di sini
Kata orang, cinta itu gila.. dan kutemukan padamu
Dalam setiap tapak kaki langkahku..

When the sun shines bright and i want you to be mine
The day is surrounded by flowers
Even though I am in loneliness
Ocean, Prairie, Sky, Seagulls are singing for us

Rasanya ingin gunung salju mencair
Bukan karena matahari, tapi karena kekuatan cintamu padaku
Terpejam atau terbuka mataku.. sisanya hanya ada kamu
Ku berlindung dibalik hujan.. untuk air mata mu

Wolves are crying sadly at night
But moon just laughing at them
Loneliness dragon waits for the power
Unless... he never finds it anyway... cold.. ice..

Lalu.. dalam kejauhan.. ku lihat jejak kenangan
Satu persatu ku tapaki... tak pernah ada ujungnya
Sampai ada sebuah jurang menganga
Dibalik bukit yang indah berbunga

Ruang nadi

Kata sang pemilik jiwa.. aku ini indah
Lantas.. kenapa mereka bilang aku jelek?
Aku tak peduli mau wajahku hitam dan berbintik
Yang kutahu.. Sang pemilik jiwa mencintaiku
dan.. aku belajar mencintainya

Satu pertanyaan ku pada dia,"pernahkah engkau menyesal menghadirkanku??"
Jawabannya,"Tidak.. karena kamu mengisi alam"
Lantas, aku bertanya lagi padanya,"kemana aku akan pergi?"
Jawabannya,"Kemana lagi selain kepadaku kamu kembali?"

Cintanya padaku melebihi semuanya yang pernah kucinta
Bahkan jika tornado menerjang dataran luas.. dia tetap cinta ku
Luka yang dia berikan bukanlah luka.. tetapi rasa cinta
Karena kekuatannya diberikan pada ku

Alunan nyanyian jiwa ku untuknya..
Saat ku berhenti, lelah dan sepi... dia tetap ingin aku mencintainya
Keyakinan hatiku untuk sang kekasih.. seperti aku harus bernafas demi hidup
Seperti aku tak sanggup menahan saat dahaga tiba
Pagi, siang dan malam saat hentakan jiwa, terguncang hebat

Kesunyian kembali yang ku dapat
Untuk bisa mendekap mu... walau hanya dalam hembusan
Dekapan air mata jiwa.. dekapan cinta tanpa bebalas jasa
Tetap hanya satu yang kuingat,"kemana lagi kamu akan kembali.. selain kepadaku??"
Dia tidak melihat wajahku.. dia melihat hatiku, yang tidak ingin berpaling
Dia tidak ingin aku cinta pada yang lain.. cemburu itu menjerat urat leher ku
Sampai aku menangis, merasuki ruang-ruang nadi...

Aku Isteri Jendral Lee! (Part 6: Hatiku Untuk Hee Kyung atau Takako?)

Cerita ini cuma iseng saja, jangan dimasukin ke hati.. kalau masih serius juga.. tanggung sendiri deh..

Minho makan bersama Takako, Gubernur Choe dan Panglima Go di pagi itu.
”ini makanan enak yang aku suka juga,” kata Takako senang, dia disuguhkan semacam ikan laut dengan rumput laut.
Gubernur Choe senyum padanya,” tentunya Anda akan merindukan Jeju nanti, Puteri Takako”
Takako menjawab dengan mantap dan mata berbinar,” pasti.. aku akan meminta Minho membawa ku ke sini lagi nanti kalau dia sedang punya waktu liburan”
”Minho?,” tanya Panglima Go
”oh.. maksud ku: suamiku... maaf, hehe,” Takako cengengesan. Dia memang perempuan cuek dan terkesan serampangan.
Minho diam saja. Dia belajar mengerti watak, sifat dan karakter Takako yang memang berbeda dari kebanyakan perempuan.

Minggu, November 16, 2014

buaian malam

Wahai malam gelap tanpa bintang
Buai tidurku memimpikan kedamaian
Jangan tampakkan kesedihan diakhir malam
Sampai ku tak merasa lagi kealpaan
Bahkan bulan tidak mau mengintip dan bercerita padaku
Kenapa jarak antara kita terlalu jauh
Sampai tak dapat ku menggapainya
Terlalu jauh... bagai fatamorgana ditengah salju
Musim dingin hanya bagian dari lagu kehidupan kita
Sejak perpisahan itu terjadi
Angin bahkan tak mengabarkan tentang jiwa mu disana
Terlebih lagi hujan...
Rumput ini masih hijau.. lautan juga masih biru..
Semua itu tidak cukup.. ini belum selamanya
Kalau ku bertanya pada kunang-kunang digelapnya malam
Mereka hanya bisa menjawab,"kusampaikan saja sinar hati mu padanya"
Malam masih terus membuai...
Semua bintang masih bersembunyi...
Bulan tertidur juga..
Lalu... ku sampaikan kepada siapa rasaku ini yang berdiri disini tanpamu???

Doctor's Heart (Part 12: That Foolish Game Torn You)

Lee Min ho sebagai Dokter Minho              Gackt sebagai Dokter Kamui

“Aku menyadari, bahwa kamu mungkin tidak setuju dengan keputusan kita, tapi ini adalah keputusan bersama antara pihak kita dengan Maru chem,” Kamui memulai pembicaraan pagi itu, dia berdiri di ruang meeting khusus dalam ruangannya, dengan Shiori dan Minho.
Kata-katanya itu tertuju pada Shiori yang kemarin sempat protes dengan apa yang mereka putuskan. Minho diam saja karena dia memang lebih banyak menuruti perintah Kamui.
cant believe that... mostly the experiments would be children,” kata Shiori masih dengan mimick ngotot.

Sabtu, November 15, 2014

Aku Isteri Jendral Lee! (Part 5: Hari Pertama Rusuh Di Negeri Joseon)

Cerita ini cuma iseng saja, jangan dimasukin ke hati.. kalau masih serius juga.. tanggung sendiri deh..

Dua hari dalam perjalanan dari Tsushima ke Jeju dengan menumpang kapal laut biasa, Takako merasa senang sekali. Manjanya keluar lagi. Sepanjang dua hari wajahnya berseri-seri. Minho menganggapnya masih seperti anak-anak, yang terkadang dia sibuk bercanda dengannya. Ketika menginjakkan kaki di pelabuhan pulau Jeju, Takako sangat senang sekali, menarik-narik tangan Minho. Minho hanya senyum saja dengan tingkah laku isterinya yang kekanak-kanakan itu. Mereka menurunkan kuda.
Kyaaaa... koko wa Jeju??.. hontou ni utsukushii da neee.. Minho!,” teriaknya manja, begitu turun dari kapal, berteriak-teriak kalau menurutnya, pemandangan di Jeju indah sekali. Dia berputar-putar dengan kimono berbahan sutera emasnya, menghirup udara pelabuhan yang masih sangat segar di musim semi itu.
”hieeeeeeeehhhhhhhhhh... hontou ni shinsen’naaa... ,” teriaknya lagi
Minho senyum saja, menepuk-nepuk pundak kudanya. Dia melihat beberapa orang yang lalu-lalang dipelabuhan berbisik-bisik melihat ekspresi Takako.
”siapa sih perempuan itu?? Norak sekali,” bisik seseorang
Temannya berbisik lagi,”sepertinya bukan orang sini.. pakaiannya aneh banget..”
Minho menjawab bisikan mereka,” naega anae... ilbon-eo.. sseusima seom”, lalu senyum pada mereka.
Dua orang itu memandang Minho dengan tatapan agak sinis dan berlalu.

Lorong sunyi dan sang kekasih

Dalam keramaian muncul kesunyian
Dalam kesunyian hatiku riuh ramai
Lonceng-lonceng kaki bukit saling bersahutan
Memanggil jiwa-jiwa senyap dalam alam kelam
Tubuhku terasa lebur dengan pemilik semesta
Tak bisa lagi ku mencari lapisan tipis..setipis kulit manusia
Kunang-kunang lebih terang dari lampu yang kau buat
Alam sudah ada batasnya..
Garis yang tak bisa kau lewati
Sebelum sang kekasih jiwa mengijinkannya lepas
Walau kau kerahkan seluruh kekuatan manusia digdaya bagimu..
Fana tetaplah fana..
Batas itu begitu tipis..
Bahkan rambut kita lebih tebal darinya
Antara asa,usaha,nasib dan takdir..
Dimana benang merah aku putuskan?
Tidak mungkin sang pemilik jiwa memusuhiku
Cintanya melebihi aku..sehingga aku dibiarkannya mengembara..
Sampai tali waktu akan ditarik kembali
Saatnya aku terduduk..
Saat itu aku akan bertanya pada sang pemilik jiwaku
"Apa engkau mencintaiku?"
Dia pasti tersenyum dan berkata," carilah aku..temukan aku"
Aku akan bertanya lagi pada dia,"apakah ada diantara diriku? Dalam nafasku?"
Dia menjawab,"lebih dekat dari itu"
Biarkan aku menyatu dengan sang kekasih
Tanpa ada seorang budak pun yang melarang
Kenapa aku cinta dia..kenapa aku merindu dia..Kenapa aku menangis tanpa dia..kenapa jiwaku gelisah tanpa sang kekasih..

Terbanglah jauh ke langit

Tutup saja matamu..
Jangan melihat apapun yang tak terlihat...
Jika semuanya sudah lenyap
Bukalah... dan lihatlah... semuanya ada di hatimu sendiri
Terbanglah tinggi ke langit biru
Jangan kau tekuk kakimu menunggu takdir
Mereka hanya bisa melihatmu menangis
Tidak untuk tertawa bahagia...
Segalanya sudah tidak cukup lagi..
Di depan kita bisa mencapai semua
Pejamkan matamu... dan rasakan semua kebaharuan ini
Terbanglah tinggi ke langit biru
Tantang matahari terik...
Kita lebih hebat darinya..
Tantang sinarnya.. untuk lebih terang lagi...
Jangan melihat apa yang tidak kau lihat
Ku memandang hatimu sampai jauh
Ah.. jangan terlalu bersedih dikehidupan ini
Karena semua ada batasnya
Jika kau menyukai terbang tinggi...
Terbanglah jauh..
Sampai tak ada debu lagi dikakimu..
Cinta itu pasti akan datang pada kita
Dengan kekuatan terbaiknya...
Jika kau menyukai terbang tinggi..
Tantanglah matahari..
Sinarnya akan menjadi tidak terik
Dibanding sinar hatimu...
Cinta itu ..aku yakin tidak ada ujungnya
Seperti jalan-jalan yang lalu pernah kita lewati..
Percayalah pada hati kita sendiri..
Kalau semua hanya sebuah jalan hidup..
Untuk kemudian... kekuatan selamanya itu akan ada..
Tawamu yang seperti anak-anak....
Mengingatkanku pada hidup yang sesungguhnya..
Mata mu terpejam.. berharap keajaiban..
Dia akan datang padamu..
Jika kau suka menatap langit..
Jangan kau tekuk kakimu..
Percayalah.. kau bisa terbang tinggi..
Menantang matahari..