Keagungan kasih tidak ku dapat jika membayangkan raga mu saja
Dia hanya sebuah kendaraan
Tak apalah kadang mungkin ku sedikit mengaguminya
Asal jiwa tidak hilang pelan pelan
Tetapi..ku cari raga kekasihku tiada jua
Engkau ada dimana ku ada
Dalam gelap atau cahaya
Itu sebabnya ku tak mencari raga
Kemana. .ada di sudut mana ku berdiri
Menerawang ujung ujung bumi tuk menanti
Naik tinggi..yang tak ku kira sekedip singgasana mata hati
Meletakkan dahiku pada pijakan ciptaan kekasih diri
Burung burung terbang kembali ke sarang saat lazuardi terindah
Begitu juga jika ku rasakan kehadiran kekasih
Cintaku bagai tak habisnya memuji
Sampai tinta air samudera kering menulis kata kata indah demi yang sejati
Dan ketika gelapnya malam hadir
Engkau menyelimuti ku dengan cinta
Berjumpa saat lambung ingin dekat dengan peraduan
Hanya untuk bicara denganmu kekasihku
Jangan pernah berpaling dan meninggalkanku
Sebab jiwa ku semua ada padamu
Seteguk air yang kuminum pun darimu
Apakah lagi jiwa keringku?
Dia hanya sebuah kendaraan
Tak apalah kadang mungkin ku sedikit mengaguminya
Asal jiwa tidak hilang pelan pelan
Tetapi..ku cari raga kekasihku tiada jua
Engkau ada dimana ku ada
Dalam gelap atau cahaya
Itu sebabnya ku tak mencari raga
Kemana. .ada di sudut mana ku berdiri
Menerawang ujung ujung bumi tuk menanti
Naik tinggi..yang tak ku kira sekedip singgasana mata hati
Meletakkan dahiku pada pijakan ciptaan kekasih diri
Burung burung terbang kembali ke sarang saat lazuardi terindah
Begitu juga jika ku rasakan kehadiran kekasih
Cintaku bagai tak habisnya memuji
Sampai tinta air samudera kering menulis kata kata indah demi yang sejati
Dan ketika gelapnya malam hadir
Engkau menyelimuti ku dengan cinta
Berjumpa saat lambung ingin dekat dengan peraduan
Hanya untuk bicara denganmu kekasihku
Jangan pernah berpaling dan meninggalkanku
Sebab jiwa ku semua ada padamu
Seteguk air yang kuminum pun darimu
Apakah lagi jiwa keringku?