This is me....

Sabtu, Agustus 09, 2014

Aku Bukan Bang Thoyib (Part 31: Sebuah Rencana)

“Selamat pagi semuanya…!!,” Kwon mendadak masuk ke ruang makan. Dia langsung duduk di depan Minho yang masih sedikit mengantuk dan minum segelas air pagi itu.
”oh hi, Kwon… sepagi ini datang??,” tanya Rima dengan ramah. Dia sudah menyiapkan sarapan pagi dengan Suminah.
Kwon cengengesan,”aku ingin makan disini... kasihanilah aku, gak punya pacar..gak ada yang masak untuk ku”, dia main mengambil piring dan makanan di meja, Minho menepis tangan sepupunya itu.
wash your hands 1st before eating,” kata Minho dengan nada ketus
Kwon menggerutu dengan bahasa ,”sudah menikah masih saja suka mengomel”, Minho tidak mengerti apa maksud sepupunya itu. Kwon tetap santai menyendok nasi gorengnya, Rima hanya tersenyum melihat kelakuan sepupu iparnya itu.
“Kwon boleh makan disini sesukanya.. nanti aku minta tolong dengan Bu Suminah kalau memang mau,”
” nah kan.. isterimu saja tidak melarangku,” balas Kwon pada Minho dengan bahasa mereka.
”hari ini aku dan dia pergi ke Bali… aku sudah titipkan pekerjaanku kepada Il Sung samchon,” kata Minho.
Rima sibuk menyiapkan makanan untuk Minho. Minho senyum lalu mengelus-elus pipi Rima dengan lembut,”gomawo, heoni”.
”bikin iri saja,” gerutu Kwon sambil menyuap sendiri nasi goreng ke mulutnya.
Minho memukul kepala sepupunya itu,”dagchyeo.. kamu dekati dulu si Tina itu.. ini sudah satu minggu lebih,”
Kwon sedikit mengerang, karena Minho agak keras juga memukul kepalanya. Dia bilang pada Minho kalau belum menemukan kecurigaan pada cewek itu. Tetapi dia berjanji akan tetap menyelidiki.


“kenapa kamu tidak suruh Il Sung samchon saja sih??,” tanya Kwon lagi.
”kita mungkin salah langkah,” balas Minho,”tapi.. aku juga sudah katakan pada Il Sung samchon kalau yang seperti ini juga bisa dia selidiki,”
”apa samchon bisa menjerat Tina juga??,” kata Kwon
“kamu ragu dengan rencana kita yang awal??,” tanya Minho, Kwon ternyata mengangguk.
“aku tidak ingin Tina menjadi curiga kalau kita sedang berusaha menginvestigasi dia.. jangan sampai akhirnya dia tahu kalau kita sedang menjeratnya”, kata Kwon, dia memberhentikan makannya sejenak.
”Aku rasa Tina itu licik,” ujar Minho.
”Apa...masih membicarakan tentang Tina??,” Tanya Rima heran, sebab mereka bicara dengan bahasa yang tidak dimengerti Rima.
Kwon mengangguk,”penasaran…lagipula… perempuan seperti itu sebenarnya bisa jadi juga seorang psikopat”
Minho mencoba mengerti apa maksud pembicaraan Kwon,”well...i can directly fire her
I’d like to play 1st before catching the fish”, jawab Kwon serius
“but Minho.. it’s already over.. is it still related to me, right??,” Tanya Rima serius juga pada Minho
Minho mengangguk,”my father also wants this case over soon..so don’t worry.. Kwon and uncle Sung will help me

“I know.. but.. I just don’t know.. I am taking a risk to not continue it.. I feel something bad will happen to you,” Rima begitu khawatir justru bukan dengan dirinya, tapi dengan Minho.
Minho senang dia diperhatikan sekali, tetapi hal itu tidak saja cukup untuknya tidak meneruskan kasus ini, mengingat bisa berpengaruh dalam kondisi perusahaan juga. Minho tipikal cowok perfect dalam bekerja, dia tidak ingin masalah ini kedepannya akan menjadi boomerang juga untuk hidupnya.
“turuti aja perkataan suamimu.. terkadang memang intuisinya benar…dan kami tidak sembarangan melakukan ini,” kata Kwon
”aku sudah bilang pada keluargaku kalau hal ini tidak perlu lagi diperpanjang.. justru ketika aku melihat kalian melanjutkan ini.. aku takut sesuatu akan terjadi pada perusahaan dan juga Minho,” ujar Rima kepada Kwon
but i am okay... the false must be punished,” Minho tetap bersikeras membenarkan dia dan tindakan keluarganya
okay.. it’s all up to you.. but.. when I think it’s gonna be dangerous and I must make you stop it,” balas Rima padanya,”karena aku khawatir akan dirimu, Minho
“khawatir padaku?? Terima kasih, sayang..chu,” Minho malah bercanda padanya dan menciumnya di depan Kwon dan Suminah yang sedang melayani sarapan pagi mereka.
“matilah aku.. dia romantis sekali di depanku.. bikin iri saja!,” Kwon mendadak memukul kepala Minho.
stay with the plan… deal,” balas Minho dengan wajah cool.. Rima kentara sekali tidak sukanya dengan rencana keluarga mereka itu, tapi dia tidak bisa membantah.
“kalau perlu.. kamu dan Suminah juga harus dengan body guard,” lanjut Minho lagi.
Oh.. My.. it’s too much, Minho…,” jawab Rima.
Minho cuma senyum pada isterinya itu. Mereka melanjutkan makannya.

”babeh.. Minho terlalu maksain diri,” Rima pagi itu langsung menelepon Beh Hamid lagi lagi untuk membicarakan tentang rencananya pada ayahnya itu.
”lu kenape lagi?? Baru sehari kawin udah mau ribut lagi,” jawab Beh Hamid di ujung telepon sana.
Minho keras kepale, Beh... aye kesel ame die.. juga ame si Kwon,” Rima malah jadi curhat. Dia cerita kalau rencana tetap jalan, mencari tahu siapa dan apa yang mau dilakukan Tina, padahal keluarga mereka sendiri sudah menutup kasus itu lantaran Rima sudah dalam keadaan sehat kembali.
“emang lu kagak bilangin laki lu kalu ntu bisa bahaye?? Pegimane ntu si Minho?? Emang die pikir eni indonesa mirip ame korea gitu??,” beh Hamid akhirnya enggak habis pikir juga dengan pikiran mantu barunya itu.
”aye kagak tau, Beh.. padahal ni ari mau berangkat ke Bali.. tapi die masi aje sibuk ame urusan Tina ntu..aye kecewa banget Minho kagak bise dilarang-larang..,”
”pan gue udah bilang.. die emang bocah bangor.. lu aje kemakan cinte,” balas beh Hamid. Dia selalu ingat bagaimana Minho memaksa anaknya terus.
”beh.. doain aye ame Minho ye.. aye jadi khawatiran gini deh.. aye juga ngerase sih.. kayaknye bukan aye nyang diincer.. tapinye Minho kendiri,”
Beh Hamid bergumam,”trus..si Minho masih pengen nyewain badi guar??,” lagi lagi dia salah sebut kalimat berbahasa inggeris.
“iye, beh.. sekalian buat jaga rumah juga katanye,” jawab Rima
”lu udah.. kagak usah tegang-tegang amat.. terima aje die deh.. emang ntu anak kepala batu..ame babehnye aje kepala batu..apalagi ame lu..,”
Minho melihatnya dari belakang, kalau isterinya itu sedang telepon ayahnya. Dia lalu menghampiri Rima.

called bapak babeh??,” katanya santai sambil membuka lemari dan mengeluarkan koper.
Rima langsung menutup teleponnya, menghampirinya, membantunya mengeluarkan koper itu,”let me help you.. this must be done by me”. Dia lalu membuka lemari atas dan mengeluarkan beberapa baju Minho dan dia.
Minho malah memeluknya,”I know.. you are so worry about me,”
Rima diam sejenak, lalu,”yes I am.. because you are my husband..and I don’t want anything or anyone hurts you.. and I don’t think that Tina is just an ordinary woman”
“I will fire her soon,” balas Minho, masih memeluknya,”right after we will be back from Bali
Rima menahan nafasnya, dia sungguh tidak suka menunda-nunda pemikirannya.
hey.. dont  grim to me,” Minho menyandarkan kepalanya di bahu Rima.
Rima mencoba tersenyum,”enggak kok..,” lalu dia berbalik badan,”tapi.. Minho nakal”, lalu dia iseng mencubit hidung Minho sampai cowok itu mengaduh.
Minho menyandarkan Rima dan menciumnya,”jangan terlalu khawatir tentang aku hunny..”, katanya manja dengan bahasa yang masih kaku.
Aigooo.. berapa kali sehari aku harus lihat kalian pacaran??,” Kwon mendadak masuk kamar mereka. Rima tidak enak hati, dia buru buru melanjutkan kerjaannya lagi membereskan koper. Tapi Kwon malah tertawa dan meledek mereka berdua.
Impolite.. ini kamarku,” Minho langsung bete mesra mesraannya diganggu,”Museun il-iya??
”ada telepon, Mister.. ini,” Suminah memberikan Hp nya Minho yang tertinggal di meja makan tadi.
Minho mengambil Hp nya dari tangan Suminah, Suminah lalu bergegas membantu Rima. Ternyata itu dari Tina.
”tak bantu ya Nyonya,” senyum Suminah, panggilannya jadi berubah pada Rima. Rima mengangguk dan senyum. Kwon santai santai lihat lihat kamar Minho yang sudah berubah itu.

morning, Mr Lee... i am so sorry.. I cant go working today.. I am sick,” kata Tina memulai teleponnya.
what kind of??,” balas Minho, dia memang banyak Tanya kalau ada staff nya terkesan menunda kerja atau sakit atau apapun, harus ada alasannya.
typhoid fever, Mr Lee..,” Tina bersandiwara dengan melemahkan suaranya.
”OMG.. now are you in hospital??,” Minho berharap Tina tidak tinggal di RS supaya kerjaannya tidak berantakan.
no.. but in my dorm,” jawab Tina, tapi dia minta ijin Minho agar tidak bekerja, ternyata Minho mengijinkan dan Tina berjanji akan menelepon Sherly, sekretaris Il Sung untuk membantu menyelesaikan tugasnya.
Minho menyetujui dan dia mengakhiri percakapan,”she’s sick.. typhoid fever
are you sure??,” Tanya Kwon,”aku akan telepon dia.. bagaimanapun.. aku sudah tembak dia menjadi pacar”
good luck… stay with the plan,” balas Minho, dia lalu mengusir Kwon dari kamarnya sebab mereka akan bersiap-siap.

“ah…gimana lagi rencana gue nih?? Si Minho mau ke Bali...jadi..gue harus banyak ambil peran..hmmm,” Tina berfikir keras rencana selanjutnya untuk menghancukan perusahaan Minho.
Kwon menelepon Tina, dia berpura-pura tidak tahu kalau Tina sakit. Tina percaya saja dengan tingkah manis Kwon.
“ya.. aku memang sedang sakit, sayang.. ,” kata Tina manja.
Kwon lalu ingin sekali main ke kost Tina, ingin menjenguknya sebab dia bilang kalau khawatir kalau Tina akan sakit parah. Tina mencari alasan kalau kost annya kurang bagus dan tidak ingin Kwon malu. Tapi memang dasar Kwon, dia cuek saja kalau apapun yang kondisi kost an pacar barunya itu.
”aku akan segera ke sana.. pastikan kamu baik-baik saja, sayang,” rayu Kwon pada Tina.
“aduh.. mampus deh gue.. kenapa sih ni orang pengen tahu banget urusan manusia lain??,” gerutu Tina dalam hatinya.
Kwon tetap merayunya supaya dia bisa datang, Tina pun akhirnya menyerah, dia membiarkan Kwon datang.
”aku sudah menyerahkan tugas tugasku kepada Bu Sherly, sekretaris Mr Sung,” kata Tina.
”tidak apa.. aku akan segera ke sana.. sedang menuju ke sana,” Kwon ternyata sudah di dalam mobilnya.
”aduh.. dasar cowok ni.. ,” keluh Tina lagi.
Tina lalu menelepon seseorang, dia mengatakan kalau Kwon harus dihabisi dalam perjalanan menuju kost an nya.
Kwon bersiul-siul senang kalau dia akan menyelidiki Tina.. dia membayangkan akan mendapat banyak informasi.

”aye dan Minho pamit, Beh,” Rima datang pagi menjelang siang itu ke rumah Beh Hamid, dia cium tangan kedua orangtuanya itu.
”ati ati ye.. jangan lu ribut ame die lagi..sebel gue ntar dengernye,” kata beh Hamid lagi
”iye, Beh..,” jawab Rima pelan, pada dasarnya, dia memang ingin sekali Minho tahu perasaannya dan tidak lagi macam-macam dengan kasus kemarin.
”elu Minho.. lu kudu perhatian ame perasaan anak gue... gitu gitu pan die bini lu,” Beh Hamid menceramahi Minho. Rima menterjemahkan untuk Minho. Minho hanya menunduk hormat dengan ceramah Beh Hamid padanya, dia coba perhatikan baik-baik.
”lu kudu ngerti.. kalu anak gue kawatiran banget ame lu .. die ngebayangin lu takut celake,” panjang lebar Beh Hamid ngobrol dengan Minho.
Minho mengangguk saja,”aku akan perhatikan.. Bapak babeh,” jawabnya kalem, padahal aslinya dia berfikir sekali, kenapa mertuanya itu khawatir sekali.
Babeh really worries about  you..,” kata Rima pada Minho
Minho menebak apakah itu karena telepon tadi pagi antara Rima dengan Babeh. Rima mengangguk saja tanpa bicara.
just wait and see,” balas Minho singkat, lantas mereka pergi.

Kwon masih dijalan menuju kost an Tina.. tetapi ketika dia ingin memasuki jalan yang berbelok, dilihatnya dari balik kaca spion ada seorang pengendara motor yang mendekat mobilnya. Dia merasa orang tersebut tidak baik, lantas melajukan kecepatan mobilnya.
”siapa mereka??,” Tanya Kwon dalam hatinya. Dia lalu sengaja memberi jalan supaya pengendara motor itu lewat. Tetapi, tetap saja mereka berada di belakang mobil Kwon. Cowok itu menjadi semakin curiga dengan mereka, lalu dia tambah menaikkan kecepatan mobilnya
damn.. mereka stalker.. tapi…dari siapa??,” Kwon berfikir keras, sama sekali tidak terbayang dalam hatinya kalau mereka suruhan Tina.
Kwon lalu sengaja berbelok ke jalan dimana banyak orang lewat, supaya dia tetap merasa aman.
Pengendara motor itu makin memepet mobilnya.. tak berapa lama, dia mengeluarkan sepucuk pistol!
Pistol menyalak.. beberapa orang yang sedang di jalan berteriak mendengar suara itu. Pengedara motor itu takut ketahuan jati dirinya karena salahsatu dari mereka membuka kaca helm nya, sehingga beberapa orang dijalan itu ada yang melihat wajahnya walau sekilas. Mobil mendadak berhenti. Pengendara motor yang berboncengan itu pun kabur dengan kecepatan yang sangat tinggi.
Banyak orang menghampiri mobil Kwon yang tertembak, dia pun keluar dari mobil.
”I saekki ya! Gila!! Untung aku belum mati!,” dia teriak dan menendang mobilnya sendiri yang tertembus peluru. Beberapa orang di jalan itu ramai mengerubungi mobilnya, melihat kejadian itu langsung seperti film action ditivi.
”ini bukan film action,” katanya pada salah seorang pejalan kaki yang melihat kejadian itu,”kamu tahu dimana kantor polisi terdekat?”
Beberapa orang menunjukkan jalan, lalu dia pergi ke kantor polisi itu.

”Gila.. aku gak sangka siang ini aku hampir mati!,” Kwon menelepon Minho yang baru saja pesawat yang ditumpangi dia dan Rima mendarat di Ngurah Rai Airport.
Rima walau tidak mendapatkan telepon dari Kwon dengan melihat ekspresi wajah Minho, jadi berfikir keras.
Kwon tetap bercerita pada Minho kejadian yang menimpa dia, “aku sudah laporkan ini pada kepolisian setempat”
”well.. sewa body guard.. aku tidak ingin kamu dan paman Il Sung celaka.. aku bisa habis dimarahi Appa,” balas Minho dengan wajah serius
Kwon lalu sempat berspekulasi bahwa kejadian ini ketika dia akan menjenguk Tina, sebelumnya ketika dia menelepon Tina, dia tidak setuju kalau Kwon mampir ke kost nya.
”agak aneh jika hanya karena itu dia sampai menyewa pembunuh bayaran,” jawab Minho,”tapi tetap hati-hati..aku tidak ingin ada keluarga kita yang celaka”
Kwon menurut apa kata Minho.

Ketika mereka mengambil bagasi, Rima bertanya serius pada Minho,”what’s wrong with Kwon??”
Tapi Minho masih terkesan menyembunyikan kejadian yang menimpa sepupunya itu,” nothing.. he’s fine”, lalu dia membenarkan letak kacamata hitamnya, senyum pada Rima.
you lied to me just now,” jawab Rima dengan nada tegas tapi kecewa. Dia lalu diam saja dan melihat banyak koper yang sedang keluar masuk antrian bagasi.
”kita ke sini untuk honeymoon, bukan untuk bertengkar,” Minho jadi jutek juga. Dia berdiri saja di samping Rima.
Dengan santai Rima mengambil koper mereka, dia mendiamkan Minho. Minho jadi merasa bersalah dengan sikap juteknya tadi lalu menggenggam tangan isterinya itu dengan lembut dan tangan satunya lagi membawa koper mereka, lalu menuju hotel.
”SIA-LAN BENER!! Kenapa kalian gak sekalian bunuh tu cowok sih??,” Tina memaki-maki dua orang lelaki di depannya itu.
”gak bisa, bu... tadi banyak orang dan si buluk .. lu lagi.. kenapa lu buka helm lu??,” jawab salahseorang dari mereka.
”mati deh gua,” gerutu Tina.
”tenang, bu… gak bakalan ketahuan,” kata cowok berkulit gelap yang dipanggil buluk itu.
”gua kecewa sama lu berdua.. gua pikir tu cowok bisa langsung mati hari ini,” ujar Tina,”bayaran lu dikurangi.. lu bedua gagal bunuh dia”
“gara-gara lu,” kata cowok yang satunya lagi, memukul kepala si buluk.
”hmm.. harus gimana lagi gue?? Apa gue bunuh si Kwon pakai tangan gue sendiri??,” kata hatinya Tina,” harus buat rencana baru lagi”

Di dalam suite room sendiri, ternyata Minho malah berfikir keras, lagi lagi Rima bisa membaca alur wajah pasangannya itu.
just tell me.. don’t lie nor hide something no more,” katanya pada Minho, yang sedang berbaring di tempat tidur.
”ya.. okay.. okay,” Minho jadi berubah bête lagi,”Kwon.. dia tadi siang hampir saja.. dibunuh”
Rima yang awalnya berbaring kaget, dia lalu duduk,”what?? Are you serious??”
”ya,” balas Minho singkat, dia diam sejenak, lalu,”ini sudah tidak aman lagi..aku sudah menyuruhnya untuk menyewa body guard
“oh God.. tepat seperti apa yang tadi pagi aku sudah duga,” gumam Rima.
”kamu..perasaanmu tepat,” ujar Minho,”aku..tetap curiga Tina yang melakukannya”, Minho jadi ikutan duduk juga.
”walau begitu..tetap harus ada bukti, Minho..kita tidak bisa sembarangan menuduh orang lain.. ada asas praduga tidak bersalah,” kata Rima. Minho mengangguk.
“tetapi ini sudah sangat membahayakan keselamatan keluargaku disini,” keluh Minho,”jadi.. harus bagaimana?? Pecat dia??”
“tidak bisa juga kamu memecatnya tanpa sebab, kecuali dia membuat masalah denganmu,”
Minho bergumam dan berfikir lagi,”aku.. akan mencari cara supaya mendekati bukti-bukti tersebut”
”mungkin aku hanya bisa mengatakan: hentikan saja permainan ini.. sudah tidak sehat, Minho.. kalian bisa terancam,” Rima jadi sangat khawatir.
”kamu.. berfikir...aku juga diincar??,”
Rima mengangguk,”sebenarnya bukan aku dan Kwon yang dia incar... tapi kamu, Minho,” wajahnya serius sekali melihat Minho.
Minho membelai pipinya dengan lembut,” don’t worry… I’ll be fine
Rima tidak suka Minho kesannya terlalu menganggap enteng kejadian Kwon siang itu. Tapi Minho lagi lagi tidak ingin hal itu banyak dibahas, mengganggu liburannya saja. Akhirnya Rima berusaha menuruti saja apa kemauan Minho.

“Beh… ada berita buruk lagi,” keluh Rima pada ayahnya
”kenape?? Lu brantem lagi ame laki lu??,” Tanya Beh Hamid
Rima menggeleng di teleponnya,”enggak, Beh.. Kwon.. hari ini ampir aje jadi korban pembunuhan”
Beh Hamid kaget,”ape lu kate?? Seriusan??”
“seriusan, Beh.. buat ape aye bohong soal beginian.. Minho sepertinye gak kawatiran banget”
“lu kawatir laki lu jadi sasaran??,”
Rima mengangguk saja, tetapi, dia mengeluh lagi sepertinya Minho tidak perhatian dengan perasaannya.
”gua mau ngobrol aje ame ntu muke kotak.. mane die??,” Beh Hamid jadi agak kesal dengan penjabaran anaknya tentang menantu barunya itu
”emang babeh bakalan ngerti omongan Minho??,” tanya Rima balik
”ya kagak.. tapi gue mau ceramahin tu bocah sok tau.. ntar kalu die nyang kena, kite juga nyang repot ame keluarganye,” jawab Beh Hamid dengan agak ketus.
“Lu bilangin ame die.. kalu udah tu orang bikin keluarganye ampir ampir celake.. bakalan bise diulang lagi ntar ntar,” lanjutnya
Rima menuruti saja apa kata ayahnya itu,”iye, Beh.. ntar aye bilangin pelan-pelan”

Lagi-lagi Minho mengintip Rima dan langsung dia memecah konsentrasi Rima dengan memeluknya,”you must have talked with Bapak babeh again,”
ya.. i did,” jawab Rima sambil mengangguk
don’t worry.. Kwon has told the police and everything’s okay.. I want a great honeymoon with you.. not discussing about my companies nor that enemy”, Minho senyum dan masih memeluknya.
Rima diam saja.. asli dia bête sama Minho yang gak perhatian dengan nasehatnya.
”hey..,” kata Minho padanya, masih memeluknya
”ya??,” jawab Rima singkat, tanpa senyum
”marah ya??,” Tanya Minho lagi.
Rima mengangguk pelan,”bapak babeh also worries about you
thank you.. tapi.. aku juga sebenarnya berfikir”, jawab Minho,”hanya saja.. aku sedang mencari cara..apakah ada hubungan dengan rekan bisnis??”
may be yes.. may be no,” jawab Rima
Minho menggenggam tangan Rima,”let’s go outside.. I wanna hang out this afternoon at beach.. I’ve already reserved a romantic restaurant for us..for dinner
Rima menggerutu dalam hatinya,” nyebelin banget deh Minho eni... enggak nyadar banget semuanye bisa bahaye”, dia lalu berganti baju dan mereka keluar dari hotel itu.

you don’t enjoy our vacation.. kenapa?,” Tanya Minho ketika mereka sedang dinner malam itu disebuah restaurant dekat hotel. Jelas sekali memang Rima menunjukkan ketidaksukaannya dengan keputusan Minho yang kesannya santai.
no.. i do enjoy,” dia berusaha menutupinya, menghormati Minho dan senyum padanya.
lie to me,” Minho membalas dengan senyum,”want my kiss now??”
“eeeh.. Minho nakal,” ledek Rima dengan suara pelan.
”lalu??,” tanya cowok itu lagi
“aku sedang berfikir.. ,” jawab Rima
”aku juga begitu,” ujar Minho,”tetapi... aku akan selesaikan ini sendirian.. please dont tell Appa about it,
Rima mengangguk, lalu dia minta Minho menghormati pendapatnya, Minho tidak ingin membahas itu, barulah nanti ketika mereka pulang lagi, akan dibicarakan.

“semoga semuanye cepat berlalu…rasanye capek banget dengan semuanye,” keluh Rima dalam hatinya, dia hanya bisa memandang Minho yang sedang tertidur lelap.
Dia mendekatkan wajahnya pada Minho. Minho bangun ketika sadar dirinya sedang diperhatikan.
”ada apa??,” Tanya Minho, dia langsung duduk.
Rima hanya menggeleng, lalu merebahkan diri.
Minho memeluknya,”still thinking about what happened to Kwon??,”
Rima hanya mengangguk.
“ah…okay.. i am jealous.. you pay attention to Kwon, but not to me,” Minho langsung cemberut gak suka.
Rima membalikkan badannya,” no.. tidak seperti itu, Minho.. justru karena aku sangat khawatir padamu.. setelah Kwon.. bisa saja kamu yang mereka incar”
“jadi begitu??,” Tanya Minho masih dengan wajah cemberut
Rima mengangguk,”please don’t sell short about this matter”, dia mengelus poninya Minho dengan lembut.
I promise myself that I will take care everyone I love,” kata Minho, dia malah berbalik mengelus rambut Rima yang panjang.
you ever said to me that you have martial art?? So.. you should protect me, hehe,” Minho malah mengajak Rima bercanda
Rima tertawa kecil padanya,”dasar..,” lalu mencubit pipinya Minho dengan gemas.
Minho menciumnya,”I promise myself.. I wont anyone hurts you
Rima membalas dengan senyum,”thank you very much
so.. lets spend our honeymoon so romantic”, senyum Minho padanya. Rima mendekatkan dirinya pada Minho.

“Jadi..bagaimana kesimpulan polisi??,” Tanya Minho pada Kwon ditelepon, dua hari setelah peristiwa percobaan pembunuhan pada sepupunya itu.
“kemunkinan besar mereka memang orang suruhan.. tapi belum ada jawaban yang pasti,” balas Kwon.
Minho berfikir serius,”Rima katakan kalau mereka sebenarnya mengincarku...bukan kamu sasaran utama,”
”isterimu itu cerdas...jadi kamu bisa percaya apa yang dia katakan,” kata Kwon,”ingat tidak...beberapa analisa tidak enak sempat dia ungkapkan..dan itu tepat terjadi sesuai dengan apa yang dia pikirkan sebelumnya”
”trus... kesimpulanmu sendiri tentang Tina??,” Minho masih penasaran dengan sekretarisnya itu,”apa dia sudah masuk kerja??”
Kwon katakan Tina masuk hari ini dan sama sekali tidak terlihat kejanggalan apapun.
”kamu sama sekali tidak curiga??,” Tanya Minho.
”sepertinya masih jauh dari kecurigaan dendamnya terhadap Rima,” ujar Kwon
”awasi saja dia.. kamu sudah dapat body guard untuk kamu dan paman kan??,”
Kwon mengiyakan. Paman mereka juga sudah tahu soal ini dan akan berhati-hati dengan situasi sekeliling.
”aku akan pulang lusa.. jadi secepatnya akan kita bicarakan lebih dalam lagi, Kwon... Rima sangat cerewet dan khawatir tentang ku,”
Kwon langsung bermimik wajah serius,”sampai dia seserius itu khawatir terhadapmu??”
Minho mengangguk,”belum pernah aku temukan dia sangat khawatir begitu… jadi.. aku tidak mau membuatnya lebih khawatir lagi dengan tindakan kita yang ceroboh dan kurang cepat”
”ya... aku mengerti..dan sebaiknya turuti saja perasaan dia,” balas Kwon

Minho senyum pada Rima yang sedang duduk di depannya yang sedari tadi berdiri menelepon.
“masih berbicara tentang peristiwa kemarin??,” tanya Rima.
Minho mengiyakan,”aku mempertimbangkan perkataanmu tadi malam untuk lebih cepat dari sang pelaku”, dia menyeruput minuman sari buahnya.
”terima kasih, Minho.. entah mengapa..aku begitu khawatir,” balas Rima dengan wajah agak pucat.
are you sick??,” Minho jadi galau juga lihat wajah pasangannya itu berubah terkesan tidak sehat.
Rima menggeleng,”hanya sedikit pusing.. ah..tidak apa.. kita kan harus pergi lagi ke tanah lot.. apa tidak suka lihat pantai yang indah dengan deburan ombak yang sama bagusnya dengan kamu??”, dia mencoba menyenangkan hati Minho, supaya tidak panik.
try to seduce me.. now you are cleverer than me, hehe,” Minho gantian bercanda dengannya,”I’ll go take a bath for a while”, Minho lalu ijin pergi ke kamar mandi sebelum mereka pergi.

Sementara Minho ada di dalam kamar mandi, ternyata ada sebuah panggilan telepon untuknya. Rima heran, karena sama sekali tidak ada pemberitahuan nama atau ID caller di HP nya Minho.
Dia ragu untuk mengangkatnya..tetapi berkali-kali HP itu berbunyi.. akhirnya..dia pun memberanikan diri menerima telepon itu..
“Minho…sayang.. kamu kemana saja sih??,” mendadak suara ditelepon terdengar seperti seorang wanita.
Rima kaget, tapi dia berusaha untuk tetap santai dan tegas,”aku isterinya Minho.. kamu siapa??,”
”isterinya?? Dia gak pernah kasihtahu kalau punya isteri tuh,” jawab wanita itu ditelepon
”Minho bukan lelaki gak setia.. kamu siapa??,” suara Rima makin tegas
Tapi kemudian terdengar suara Minho dari dalam kamar mandi meminta handuk, dia lupa membawa masuk. Rima hanya menggantung telepon dari wanita itu dan bergegas mengambil handuk untuk nya, serta menyiapkan baju.
”hei.. hallo???,” wanita yang menelepon itu teriak teriak disana.. tidak suka kalau Rima tidak menanggapi teleponnya.
“dasar perempuan binal! Pakaianmu saja yang sok suci!!,” wanita itu teriak lagi dalam teleponnya, sampai Rima mendengar suaranya, lalu Rima menutup teleponnya.
Dia duduk di samping HP nya Minho yang dia letakkan begitu saja diatas tempat tidur.
”siapa perempuan eni?? Ada hubungan ape lagi ma laki gue??,” katanya dalam hati. Dia jadi galau.. baru berumahrangga beberapa hari sudah ada yang ganggu.

Minho keluar dari kamar mandi dengan badan segar, Rima menghampirinya dan memberikan baju ganti. Minho malah memeluk dan menciumnya,”ready for having unforgettable moment here, hunny??”, katanya dengan suara manja.
Rima hanya senyum saja, dia galau.
what’s wrong?,” Tanya Minho heran, pagi pagi sudah lihat pasangannya gak semangat.
nothing than dizzy,” balas Rima.
Minho masih memeluknya..,”umm.. then I’ll cure your dizziness… howpe!!”, dia mengangkat tubuh Rima ke atas tempat tidur.
Minho.. this is still in the morning!!,”
Minho malah tertawa, menarik selimut.

”babeh... ada perempuan tadi pagi telepon Minho,” kata Rima dalam sms nya ke Beh Hamid.
Beh Hamid langsung berinsiatif ingin menelepon anaknya, tapi Rima melarang.
”kenape kagak lu labrak tu perempuan??roman suaranye pegimane??apa lu kenal?,” jawab sms Beh Hamid.
”kagak, Beh... suaranye beda…aye gak kenal.. aye gak tenang, Beh..,” Rima akhirnya keluar air mata juga, tanpa Minho ketahui yang dia masih tertidur.
”astage...baru seminggu kawin lu udah dapet masalah aje.. ape lu yakin si muke kotak ntu punye selingkuhan???”, kata Beh Hamid masih di sms nya.
”kagak, Beh.. aye yakin bener Minho gak gitu,” jawab Rima
”kalu die dapet tilpun lagi kayak begitu dan lu nyang ngangkat...lu maki maki aje tu perempuan kagak tau diri,” balas Beh Hamid lagi.
Rima hanya menjawab sms dengan,”iye, Beh…doain rumahtangga aye tenang,”, dia jadi super galau sendiri.
Dia lalu berbaring lagi disamping Minho yang masih tidur, lalu mendekatkan pipinya pada cowok itu.
”Minho… kamu setia kan…sama aku??iya kan??,” bisiknya. Sementara Minho masih tertidur.. Rima terus memeluknya. Dia takut dengan kejadian gak enak pagi itu.


Bersambung ke part 32…