This is me....

Kamis, Oktober 30, 2014

Aku Isteri Jendral Lee! (Part 2: Kamu Seperti Hee Kyung, Takako Hime??)

Cerita ini cuma iseng saja, jangan dimasukin ke hati.. kalau masih serius juga.. tanggung sendiri deh..

Esoknya, Minho dan rombongan masih tinggal di Tsushima. Dia ternyata benar-benar galau dan bingung bagaimana membawa perasaannya nanti ketika di Goryeo berhadapan dengan Hee Kyung. Tapi, karena tetap harus mengabdi pada Raja nya, maka dia berusaha tenang menghadapi semuanya.
Dini hari, dia sudah bangun dan keluar ruangan Takako, berjalan sendirian berkeliling kompleks Daimyo. Beberapa samurai yang berjaga dini hari itu tidak mengajaknya bicara, dia juga hanya diam lalu duduk disebuah taman, padahal hari masih gelap.
”Perasaan Hee Kyung bisa terluka kalau tahu ini,” lirihnya dalam diam. Bunga sakura dimusim semi sudah mulai mekar, tapi Minho tidak peduli dengan dinginnya dini hari itu. Dia berdiri lalu menarik nafas dan menghembuskannya lagi.
”haaaaaaaahhhhhhhhhhhh..........,” suaranya sampai terdengar
”apa.. Appa ku tahu soal ini?? Sama sekali gak menyangka,” katanya tertunduk lemas. Kepalanya pusing. Sehebat-hebatnya dia dalam hidup membantu kerajaan dinasti Joseon, dia tidak pernah disuruh menikah, apalagi dengan perempuan dengan latar belakang yang sangat berbeda. Dia tidak habis pikir kenapa rajanya berbuat setega ini padanya, apa maksud dibalik ini semua??
mueos-ideun doel geos-ibnida... geos-ibnida..geugeos-i il-eonal su issdolog (ya sudah lah..yang terjadi terjadi saja.. lihat saja nanti),” katanya dengan suara agak kencang...tidak berani berteriak supaya tidak membangunkan orang lain.
Dia terus berjalan-jalan dini hari itu, berfikir siang hari dia harus menulis kesepakatan bersama dengan Sadamori. Tak berapa lama, dia kembali ke kamar Takako, dilihatnya cewek itu masih tidur.


Dia lalu setengah berbaring disamping Takako yang masih tidur, memandang wajahnya. Dia gunakan tangannya untuk memangku kepalanya dan memperhatikan cewek itu.
”hey.. untung kamu selamat ya.. kamu memang benar-benar cewek manja,” kata Minho pada cewek itu yang masih tertidur karena efek anti racun.
”bagaimana nanti hidupku dengan dia ya?? Gak kebayang.. apa dia juga bisa hidup dengan ku?? Bisa basi nih.. pernikahan ku kalau begini,” lanjutnya lagi.
Tak disangka, ternyata tangan Takako bergerak dan merangkul leher Minho.
”Ryuhei-kun,” igauan Takako ketika dia memeluk Minho.
Minho kaget, tangannya yang dibuat bersandar kepalanya terlepas dan dia jadi dipeluk cewek itu.
”Ryuhei?? Itu..nama orang??,” gumam Minho pelan dalam pelukan tangan Takako.
”aduh.. nafasnya kedengaran lagi.. kacau deh,” keluhnya karena wajah Takako terlalu dekat dengan lehernya. Minho hanya menahan nafas.
”Konsentrasi..konsentrasi....fokus..fokus..,” pikirannya kacau, otaknya harus berfikir apa yang akan dia lakukan pagi menjelang siang nanti dengan Sadamori, bukan dengan cewek ini.
Minho asli galau, berkali-kali dia tahan nafas, supaya gak jatuh cinta dengan cewek itu.

Paginya, Takako bangun, tapi Minho malah tidur. Cewek itu kaget ketika dia melihat tangannya malah memeluk leher Minho. Dia langsung bangun dan duduk.
”Hieeeeehhhhhh???!!??? Ugh!,” dia malah menendang Minho. Minho langsung bangun, kaget, menahan tendangannya, tapi keburu terjatuh dari kasur tempat tidur.
”ada apa??,” tanya Minho masih bingung, kenapa mendadak Takako marah padanya
”dasar lelaki otak porno! Pasti kamu yang taruh tanganku di leher kamu kan, huh??!!??,” bentak Takako.
Minho lalu berdiri,”Gak.. aku gak melakukannya..sumpah!,”
Takako malah lalu menendang Minho, mengeluarkan jurus bela dirinya.
Minho mengelak serangannya,”hei.. kamu salah paham, Hime!,”
Meja jadi berantakan karena tendangan cewek itu terkena meja. Suara meja jatuh terdengar kencang. Seorang samurai langsung berdiri di depan pintu luar sementara mereka berdua di dalam sedang bertarung.
”PRANG!”, suara barang pecah belah terdengar dari dalam ke luar.
Minho terus mengelak pukulan dan tendangan Takako. Sampai akhirnya dekat ke pintu, tendangan cewek itu lantas menerjang pintu dan pintu pun rusak.
”BRAK!,” suara pintu yang ditendang dan diterjang Takako.
Minho keluar dari kamar itu karena mengelak dari tendangan Takako dan Samurai yang mengintip dari balik pintu pun mundur kaget.

Hime sama.. shinai de kudasai!,” samurai itu memohon Takako tidak menyerang Minho.
Urusai.. dia kurang ajar padaku!,” jawab Takako masih menyerang Minho di lorong depan.
”Aku gak begitu! Kamu sendiri yang peluk aku duluan!,” jawab Minho jujur.
”kamu yang porno... hiat!,” Takako menendang Minho lalu ditahan kakinya oleh Minho, tangan Minho satu lagi langsung menarik tangannya dan memitingnya.
Hanase!,” teriak Takako minta dilepaskan, agak kesakitan.
”Takako Hime.. Anda tidak boleh seperti itu pada Jendral Lee.. suami Anda!,” teriak samurai itu sambil duduk dan menunduk hormat
Hanase..lepaskan tanganku!,” teriak Takako lagi
”Jendral Lee.. mohon maafkan Takako Hime,” kata Samurai itu lagi.
”bukan kamu yang harus minta maaf padaku.. tapi tuan puterimu ini,” jawab Minho. Dia ingin mengajarkan Takako supaya tidak mudah menuduh orang.
Minho makin mengencangkan pitingan tangannya terhadap Takako, cewek itu menjerit minta dilepaskan. Dan samurai penjaga memohon supaya puteri tuannya dilepaskan.
”aku tidak akan melepaskanmu kalau kamu tidak mau meminta maaf,” jawab Minho.
Beberapa Samurai datang ke depan ruangan besar itu.
Hime sama.. dou shite??!!,” teriak mereka bersama sama
”Lepaskan aku.. sakit!,” teriak Takako pada Minho
”tidak..sebelum kamu minta maaf pada suamimu sendiri,” senyum Minho kalem
”gak akan.. aku gak akan minta maaf sama kamu!,” jawab Takako dengan teriakan
”Hime-sama..menyerang Lee-sama,” kata Samurai yang dari awal melihat
”Hime-sama.. mohon minta maaf pada Lee-sama!,” kata seorang samurai yang lain, dia segera duduk dan setengah sujud memohon
Minho masih berkeras hati kalau Takako lah yang harus minta maaf padanya.
Dari ujung lorong datanglah isteri Sadamori, Suiko sadamori, dia kaget melihat kejadian itu.

”hoooohh.. ada apa ini? Lee-sama.. mohon lepaskan anak saya,” katanya kaget
okaasan.. tasukete kudasai,” kata Takako merengek minta tolong pada ibunya
”saya mohon lepaskan tangan Anda, Lee-sama..,” pinta Suiko
”aku minta maaf.. tetapi Takako-Hime lah yang memulai terlebih dulu, Ibu mertua,” jawab Minho kalem dan sopan.
”ibu mertua? Chikushoo.. ibuku bukan ibu mertuamu!,” bentak Takako pada Minho.
”Takako chan.. kamu tidak boleh begitu dengan suamimu sendiri,” balas ibunya
”dia bukan suamiku, huh!,” balas Takako sambil meringis tangannya masih dipiting Minho.
”kamu tidak boleh begitu, Takako chan.. bagaimanapun.. dia ini suamimu,” kata Suiko
”saya hanya ingin Takako Hime meminta maaf,” ujar Minho dengan bahasa yang sopan
Suiko bertanya apa yang telah terjadi sehingga ruangan, kamar mereka jadi berantakan. Minho lalu bercerita jujur.
Uso!,” teriak Takako
Uso jya nai desu,” balas Minho. Dia memang tidak bohong dan menceritakan semuanya, apa adanya.
maaa..maaa (sudah..sudah)... kalau begitu.. ini semua salah faham.. Takako chan.. kamu harus minta maaf dengan Lee-sama,” senyum Suiko dengan wibawanya.
Takako menggeram, dia kesal karena kalah dari Minho. Tapi wajah Minho masih tetap kalem.
”ayo Takako chan.. bersikap dewasa lah.. kamu sudah menikah,” senyum Suiko lagi
”aku mau minta maaf kalau lelaki ini melepaskan tangannya dari tanganku, okaasan,” pinta Takako dengan wajah kusut

Minho lalu melepaskan pitingannya. Takako mengibas-kibas tangannya yang kesakitan.
”lalu??,” tanya Suiko
Takako mengatakan maaf pada Minho dengan sangat entengnya,”maaf”, sama sekali tidak menunduk hormat.
”hal seperti itu tidak diajarkan oleh kedua orangtuamu, Takako chan.. terlebih lagi untuk suamimu,”ujar Suiko lagi
Takako gregetan dia kalah lagi,”chikusshooooo... koitsu waaa,”dia menggerutu kesal, mengepal tangannya.
Minho sama sekali tidak marah, wajahnya biasa saja, tenang.
”aku minta maaf,”kata Takako akhirnya dia menunduk hormat pada Minho.
Minho jawab dengan santai,” aku maafkan, Hime sama”
”nah.. selesai bukan?? ibu tidak ingin kamu melawan, Takako chan.. kamu sudah besar.. sudah saatnya mandiri,” ujar ibunya kalem.
Dalam hatinya Takako super bete.

Suiko ramah pada Minho sebagai menantu barunya. Dia menyuruh pada para pembantunya untuk menyiapkan baju baru bagi Minho dan juga makanan bagi para pengawalnya.
”saya sangat minta maaf, Lee-sama.. atas kelakuan Takako,” kata Suiko kepada Minho ketika mereka akan makan pagi bersama disebuah ruangan besar, sementara Sadamori sudah berada di dalam ruangan itu.
Sadamori menyambut Minho dengan penghormatan, Minho juga membalas dengan menghormatinya.
Mereka semua duduk berjajar dan saling berhadapan. Sadamori dan Suiko di depan.
Takako duduk disamping kiri Sadamori, tetapi kemudian lelaki itu melarang anaknya duduk di sebelahnya, harus duduk di samping Minho.
Takako ngotot kalau dia tidak suka harus melayani Minho, tetapi Sadamori memaksa anak perempuannya itu. Akhirnya dia duduk di sebelah Minho dengan muka bete ditekuk tujuh lipat.
Minho hanya berbisik padanya,”jika memang Hime sama tidak ingin duduk disampingku dan melayani ku, tidak apa.. aku terbiasa makan sendiri”, ekspresinya tenang lagi.
Jin Hyuk, Panglima Go dan prajurit-prajurit yang mengawal Minho hanya memperhatikan tingkah Takako yang masih melayani Minho makan, tapi tidak dengan hati rela. Minho dilihat mereka santai saja, padahal dia juga sangat galau karena harus kembali pulang dan akan mengatakan apa pada Hee Kyung?? Dia hanya ingin menyelesaikan urusan kerjasama saja. Mungkin juga dia akan berusaha menjaga Takako tapi tidak cinta.

Selesai makan, mereka langsung berkumpul di ruang besar untuk bicara tentang point apa saja yang akan dijadikan kesepakatan antar dua wilayah ini terhadap para perompak.
”Kami mendapatkan informasi bahwa sebenarnya para perompak itu datang dari wilayah barat, daerah Nagasaki dan seputarnya dan juga beberapa daerah pinggirannya, termasuk Tsushima ini.. itu sebabnya kita sebaiknya membahas point yang menghabisi mereka sampai ke akarnya,” kata Minho yang dibantu diterjemahkan oleh Jin Hyuk
Sadamori manggut-manggut dengan pemaparan Minho,”memang begitu Lee sama.. dan kami sendiri ingin membentuk di dalam wilayah sendiri semacam pasukan khusus untuk mematai-matai apa gerak mereka di darat. Kami memiliki patroli tapi juga dirasa kurang karena mereka jumlahnya sekali bergerak akan banyak sekali, sampai ratusan orang ketika merampok sebuah kapal dagang,”
”Kami mengharapkan patroli bersama. Kapal dagang yang berasal dari negeri dan kerajaan lain akan singgah di Jeju dan mereka pun sudah beberapa kali mencoba menguasai pelabuhan di Jeju. Hal yang paling menakutkan untuk Gubernur Choe, karena para perompak itu tidak segan-segan membunuh semua awak kapal dan bahkan merebut kapal yang mereka rampok. Jadi, kami dari Kerajaan sangat mengharapkan juga para samurai dari Daimyoo tsushima ini membantu kami bekerjasama mengamankan perairan mulai dari Jeju sampai tsushima,” kata Minho lagi.
”saya sudah mengirimkan mata-mata.. dan kami minta maaf, ternyata ada satu wilayah pulau kosong dan gersang di perairan kami yang menjadi markas mereka,” kata Sadamori menunduk hormat.
Minho lalu bertanya, berapa kira-kira jumlah mereka dari hasil mata-mata. Lalu pasukan ninja Sadamori mengatakan ada sekitar 500 orang lelaki yang menjadi perompak, lalu juga ada sekitar 200 orang wanita dan anak-anak.
”kalau begitu.. kita tidak bisa membiarkan diri untuk tidak menyerbu pulau itu,”gumam Minho yang dibantu terjemahkan oleh Jin Hyuk
”menyerang mereka??,” tanya Go Kwang Jo.
Minho mengangguk,”hanya saja, kita harus tahu berapa kekuatan gabungan dari klan Sadamori dan juga Jeju. Kalau mau mensikat habis.. habiskan sarangnya,”
” sadis sekali kamu ya?,”tiba-tiba Takako nyeletuk.  Minho sama sekali tidak marah dengan sepak terjang isteri hadiah itu, jika kasarnya dia ingin menyebut Takako sebagai hadiah.
Sadamori tidak enak hati dengan perkataan anaknya baru saja.
Minho malah tertawa, lalu dia bercanda pada semuanya,”aku bisa bawa isteriku, Takako Hime, sebagai komandan untuk pasukan perempuan, bukan??”
Takako langsung cemberut dan marah,”kamu pikir kamu siapa.. bisa memerintahkan aku seenaknya??”
Minho malah membalas lagi,” aku suami Takako Hime,” lalu senyum padanya.
Takako asli kesal dia bisa dibantah terus oleh Minho.
Minho lalu menoleh pada Sadamori dan pasukan samurai serta ninja kepercayaannya.
”Äku ingin bertanya, berapa jumlah kunoichi yang berada di bawah Klan ini??”
”hanya 100 untuk satu wilayah besar ini.. dan.. Takako Hime adalah pemimpinnya,” jawab Shinsuke, salah seorang pemimpin Ninja.
”100 sudah cukup banyak menghadapi 500 atau jika para wanita perompak itu bertindak juga seperti para kunoichi. Kita akan membantai habis mereka,” balas Minho.
Takako malah terbelalak,”gila sekali cowok ini.. tukang membantai orang”, katanya dalam hati.
”apa.. berarti Takako Hime akan dilibatkan juga??,” tanya Shinsuke pada Minho.
Minho mengangguk mantap,”ya.. karena dia pemimpinnya.. walau belum dewasa, tetap tanggung jawab ditangannya”
”belum dewasa katamu?? Aku sudah 16 tahun.. 16 ta-hu-n.. ,” balas Takako langsung sengit. Sadamori hanya geleng kepala. Minho cuek tidak menanggapi balasan Takako.

”jadi.. kesepakatan pertama adalah: pihak Klan Sadamori mengirimkan mata-mata dalam waktu 3 hari sudah kembali ke sini dengan membawa informasi bagaimana seluruh kekuatan mereka, lalu di hari kelima, kita harus mempersiapkan diri menyerbu,” kata sekretaris Sadamori, mencatat point pertama
Minho mengangguk, begitu juga Go Kwang Jo, Jin Hyuk dan pasukan yang lain.
”kedua: pihak Joseon atau Jeju akan mengirimkan 500 orang pasukan dalam penyerbuan, yang dipimpin oleh Jendral Muda Lee Minho dan Go Kwang Jo. Sedangkan dari Klan Sadamori akan juga mengirimkan 50 kunoichi, 100 ninja dan 350 samurai,” lanjut sang sekretaris lagi
Semua yang ada disitu mengangguk menyetujui.
”Ketiga: Perkawinan antara Jendral Muda Lee Minho dan Takako Hime tidak terputus hanya karena mereka sudah kita habiskan. Ini adalah persaudaraan antara Kerajaan Goryeo Joseon dan Shogun Ashikaga, sesuai dengan apa yang sebelumnya telah disepakati antara Yang Mulia dan Agung Raja Joseon Jeong Seok dengan Yang Mulia Shogun Ashikaga,” kata sekretaris lagi
Minho agak ragu, tapi dia coba menunduk hormat, menghormati keputusan yang sudah disepakati Raja nya dan Shogun.
Takako masih tidak suka, dia tunjukkan wajah cemberutnya ketika kesepakatan itu dibaca,” menyebalkan.. aku akan pergi ke negeri yang aku tidak tahu bersama lelaki ini, ergh”, dia menggerutu dalam hatinya. Dia melihat Minho menunduk hormat dengan dalam, dengan wajah datarnya.
”Ryuhei-kun.. kita harus berpisah.. gomen,” katanya lagi dalam hati. Ryuhei adalah salahsatu Ninja tetapi yang berasal dari kalangan bangsawan di Tsushima itu. Hari itu, dia belum bertemu dengan pacarnya.
Sementara, ternyata Minho juga bicara yang sama dalam hatinya,” Hee Kyung.. kita harus berpisah.. mian haeyo”, tapi dia tetap berusaha tenang.
Kesepakatan terus dibicarakan. Seorang utusan Minho lalu kembali ke Jeju karena disana sudah menunggu pula Jendral Muda Park Dong Il.
Takako duduk saja di taman sambil menimpuk-nimpuk air yang terkena beberapa ikan di kolam. Dia kesal kenapa dia harus menikah dengan Minho, kenapa dia harus kalah dengan cowok itu dan kenapa orangtuanya kesannya melepaskan dirinya dengan mudahnya, padahal dia anak perempuan satu-satunya dikeluarga itu.
”Apa berarti aku memang sengaja dibuang??,” tanya dia pada ayahnya sebagai bentuk protest.
”Tidak ada yang membuangmu, Takako chan.. ini sudah menjadi keputusan antara dua penguasa besar.. kami mengerti bahwa kamu jatuh cinta dengan Ryuhei-kun.. pada dasarnya, dia juga seorang anak bangsawan yang tidak akan bermasalah jika kalian saling cinta.. hanya saja sekali lagi, Takako anakku... ini tugas mulia dari Shogun Ashikaga,” kata Suiko, ibunya.
”Aku tidak ingin pergi ke Goryeo, Okaasan.. aku takut.. aku takut dicelakai lelaki itu,” rengek Takako. Ternyata dia memang masih manja dan tidak mau lepas dari kedua orangtuanya.
”usia mu sudah lebih dari cukup untuk berpisah dengan kami,” balas Sadamori dengan suara tegas.
Takako diam sejenak, lalu,” aku mungkin tidak akan cinta Jendral itu selamanya, Oya-sama”, katanya kepada kedua orangtuanya.
”cinta atau tidak.. itu pilihanmu.. tetapi kesetiaanmu pada Shogun sudah terbayar,” kata Sadamori. Suiko, ibunya Takako hanya mengangguk saja.
Takako langsung keluar ruangan tanpa permisi lagi. Sadamori dan Suiko membiarkannya berfikir, tidak melarangnya keluar.

Lalu Takako pergi ke tempat latihan. Disana masih sepi, dia lalu mengambil busur dan panah kemudian latihan sendiri. Minho melihatnya dari kejauhan, ditaman lalu menghampirinya.
Begitu Takako tahu Minho menghampirinya, dia lalu menaruh busur panah dan berlari dengan kimono nya yang panjang. Minho berhasil mengejarnya dan menangkap tangannya.
Hanase!,” teriak Takako minta dilepaskan.
Minho langsung mengangkat kedua tangannya,” ya.. aku tidak pegang”,
”tapi..satu pertanyaanku, Hime sama.. kenapa kamu membenciku??,” lanjut Minho lagi.
Takako menatapnya tajam,” benci ya benci saja.. titik”, lalu pergi meninggalkan Minho.
Minho lalu iseng menarik kuncir nya sampai rambutnya Takako tergerai. Cewek itu pun menoleh.
”kemarikan ikat rambutku,” pinta Takako.
Minho senyum saja,”Agak mirip seperti Hee Kyung.. hanya dia sangat manja,” gumam hatinya Minho, jadi dia terkesan akhirnya melamun di depan Takako.
Takako berusaha merebut ikat rambutnya ketika Minho setengah melamun,”kemarikan punyaku!”
”ya, baik,” jawab Minho singkat, dia membiarkan saja Takako merebutnya.
Takako lalu langsung pergi berjalan ke lorong dan menuju kamarnya. Minho hanya memperhatikan saja dari arena latihan yang sedang sepi itu.
”bagaimana aku bisa cinta padanya kalau dia benci padaku?? Kasihan kalau dia nanti aku bawa ke Goryeo.. mungkin bisa kesepian dengan sikapnya sendiri,” kata hatinya Minho.
Tapi lagi-lagi dia bergumam,” wajahnya mirip dengan Hee Kyung”.

Takako masuk ke ruangannya, dia bete dan bilang pada pembantunya, jangan sampai Minho masuk kamarnya. Dia menyisir rambut dibantu oleh dua pembantu setianya sejak kecil.
” Bukankah Lee-sama itu suami Takako Hime.. kenapa Hime larang Lee-sama masuk kamar ini?,” tanya seorang pembantu yang seumuran dengan dia.
”aku tidak suka dia, Tomoe chan.. sama sekali tidak suka dia.. aku sebelum pergi darisini pun ternyata harus berada di bawah komando dia ketika nanti kami ingin menyerbu pulau gersang itu,” balas Takako dengan nada agak tinggi
sumimasen deshita, Hime sama,” jawab Tomoe, meminta maaf atas perkataan sebelumnya.
Minho memang sudah  sekamar dengannya 3 hari itu, tapi sama sekali mereka tidak saling bicara. Mereka tidur dikasur yang berbeda.

”Aku tidak mau kamu disampingku,” kata Takako ketus malam itu
Minho tidak banyak bicara, dia langsung menarik tatami tebal satu lagi dan tidur bersebrangan dengan Takako.
”waktunya semakin dekat saja,” gumam Minho berbaring menatap langit kamar.
”aku tidak tahu bagaimana jadinya perasaan Hee Kyung nanti,”
Dia lalu menoleh pada Takako yang tidur di seberangnya. Diam-diam dia bangun dan duduk disebelahnya, lalu memperhatikan wajah cewek itu.
” raut wajahnya memang agak mirip Hee Kyung,” gumam Minho pelan. Tanpa sadar, dia mengelus pipi Takako yang masih tidur pulas.
Tiba-tiba Takako mengigau lagi, menyebut nama Ryuhei, pacarnya itu. Minho tidak bisa apa-apa.
”dan kelihatannya, dia juga cinta dengan cowok yang namanya Ryuhei itu,”
”Ryuhei-kun... jangan pergi,” igau Takako. Dia lalu bangun. Minho kaget. Langsung dia ingin menjauh, tapi ternyata Takako malah memeluknya dalam mata terpejamnya, dia masih tidur.
”eh...aduh,” Minho malah jadi salting sendiri. Dia ingin melepaskan pelukan cewek itu tapi Takako masih memeluknya.
”jangan pergi, Ryuhei-kun,” kata Takako. Dia menangis dalam tidur.
Minho diam saja dipeluknya. Ketika dia merasa pundaknya basah, Minho baru sadar kalau cewek itu menangis dalam tidur.
”mungkin dia memang cinta Ryuhei itu...itu sebabnya kamu galak padaku... Raja ku dan Shogun mu salah taktik,” kata Minho. Lalu... Minho menggerakkan tangannya... merespon pelukannya dengan memeluknya juga.
”aku sudah janji pada ayahmu dan klan Sadamori...aku tetap akan jaga kamu, walau mungkin...kita sama-sama tidak saling cinta,”
Takako sedih dalam tidurnya. Minho tidak marah padanya, dia membiarkan Takako memeluknya dalam tidur, lalu membaringkannya lagi dan Minho tetap tidur bersebrangan dengannya. Malam itu, dia galau lagi karena mimpi bertemu Hee Kyung.

”Ada suraaaatttt!!,” teriak salah seorang samurai di depan gerbang istana kecil Sadamori. Sekretaris membaca tulisan yang mirip hanji itu, ternyata ditujukan untuk Minho dari Park Dong Il yang sudah sampai di Jeju dalam hari ke lima.
 ”ini surat dari Jeju, dari Jendral Park,” kata Jin Hyuk, dia lalu membacakan untuk semuanya yang diartikan dalam dua bahasa.
”jadi.. semuanya sepertinya sudah siap.. naruhodo,” kata Sadamori santai tapi serius.
”segala perlengkapan juga sudah siap, Sadamori-sama,” kata Shuntaro, kepala Samurai bawahan Sadamori.
”Kami tidak mendatangkan 500 prajurit, Raja Jeong Seok sudah berjanji 1000 orang, jadi..kami akan tetap menyerbu dengan 1000 orang itu,” kata Minho.
Sadamori senyum,”ucapkan terima kasih kami kepada Yang Mulia Raja Jeong Seok.. kita tetap akan jalankan rencana. Mereka akan tiba disini esok bukan??”
Minho mengangguk. Mereka lalu bicara tentang jumlah senjata, kuda, makanan. Walau hanya beda 12 jam berlayar menuju pulau itu, persiapan tetap harus dilakukan matang.

Takako duduk diteras dengan hakama nya, membersihkan Kodachi yang akan dia gunakan esok. Minho melihatnya ketika dia ingin berjalan ke kamar mereka, lalu menghampiri dan berjongkok disampingnya.
”kamu juga bisa gunakan dua pedang itu? Hebat Hime-sama,” kata Minho ramah.
Takako diam saja, tidak menanggapi pujian Minho padanya, dia tetap asyik membersihkan pedang sedang kesayangannya itu.
Minho sabar padanya, tetap mengajaknya bicara.
”mau gak...latihan denganku??,” tawar Minho.
Takako tidak menoleh padanya,”tidak mau”, jawabnya singkat.
”Tapi aku ingin tahu kepintaranmu... mereka bilang kamu pemimpin kunoichi disini...,” kata Minho.
”bukan urusanmu,” jawab Takako singkat
”urusanku, dong.. kamu isteriku...jadi walau esok kita akan menyerbu mereka..aku juga punya tanggung jawab melindungi dan menjaga mu,” ujar Minho lagi, dia senyum.
Takako menoleh pada Minho, dibalas senyum dengannya.
”kenapa kamu jadi repot?? Aku kan cuma isteri diplomatik saja buat kamu,” jawab Takako,”seharusnya gak perlu repot mau aku mati, hidup..bukan urusanmu”
”keras kepala,” kata hatinya Minho,”padahal kamu tahu...aku juga berusaha cinta padamu dengan berusaha menjaga kamu...terlebih lagi nanti kalau kamu tinggal di Goryeo”

Minho enggak kehabisan akal. Dia lalu melihat kiri-kanan. Dilihatnya ada beberapa pembantu perempuan lewat... dia lalu malah mencium Takako ketika salah seorang pembantu perempuan berkimono lewat!
”Lee-sama,” kata pembantu perempuan itu melihat Minho nekat mencium bibir Takako didepannya yang sedang lewat. Pembantu yang melihat tadi menjantuhkan baki dan gelas minuman tumpah beserta tekonya.
Takako marah, dia memaksa Minho tidak menciumnya, lalu berdiri dan menunjuk kodachinya pada wajah Minho.
”Jangan mentang-mentang kedua orangtuaku setuju...lalu kamu bisa bebas begitu saja cium aku!,” teriak Takako
Minho kalem saja, dia malah mengeluarkan pedangnya dari sarungnya.
”akhirnya panas juga... ayo latihan dengan ku,”
”Hime-sama... tolong hentikan.. nanti Anda terluka,” kata pembantu itu. Tapi Takako tidak menggubrisnya. Dia langsung menyerang Minho
”hiaaaaaaaaattttttttt! Trang!... Trang!,” dua kodachi dan pedang saling beradu. Pembantu yang melihat itu panik. Dia berfikir majikannya marah pada Minho. Dia lalu berlari mengatakan itu pada beberapa samurai dan kembali segera dengan mereka.

”kamu masih terlalu emosi menyerang orang, isteriku!,” teriak Minho santai ketika dia melihat para Samurai dan pembantu berdatangan pada mereka.
”kamu terlalu khawatir, Yui-chan.. Lee-sama dan Hime-sama hanya sedang latihan,” kata Shuntaro
”tadi Lee-sama mencium Hime-sama..lalu beliau marah dan menyerang Lee-sama,” jawab Yui
Shuntaro hanya tertawa,”itu biasa..hahahaha.. mungkin Hime-sama sedang kesal”
Suara pedang dan kodachi masih beradu.. dan.. Minho mematahkan salahsatu kodachi Takako, lalu menangkap satu kodachi lagi, dia membalikkan tubuh Takako sehingga pedang Minho pun langsung menempel di lehernya. Takako kaget, menahan nafasnya, tapi Minho santai.
Sadamori ternyata melihat itu... dia biasa saja.. para samurai dan pembantu begitu tahu tuannya ada di belakang mereka, langsung menunduk hormat.
”Hime-sama....masih terlalu bernafsu mengalahkan orang lain...fokusnya masih musuh, bukan diri sendiri,” kata Minho santai masih pedangnya ada di leher Takako.
”ugh.. lepaskan aku,” gerutu Takako.
”bagus.. Lee-sama!,” Sadamori malah bertepuk tangan.
”Otoosan.. kenapa bela orang ini lagi??,” teriak Takako pada ayahnya. Sadamori lalu turun dan menghampiri mereka.
”benar apa yang dikatakan Lee-sama.. kamu masih menyerang musuh dengan penuh nafsu..aku jadi khawatir kalau kita nanti bersama-sama melakukan penyerbuan,” kata Sadamori. Minho melepaskan kalungan pedangnya dari leher Takako dan melepaskan cewek itu, lalu menunduk hormat pada Sadamori.
sumimasen deshita...aku sudah berlaku kurang ajar pada anak Sadamori-sama,”
”dia cium aku, Otoosan.. bakayarou!!,” maki Takako pada Minho.
Sadamori bukan marah, malah tertawa,”itu bukan urusanku, Takako chan.. Lee-sama suamimu.. dia berhak apapun atas diri kamu, hahaha”
Takako kesal dengan perkataan ayahnya. Tapi dia tidak bisa melawan ayahnya dan hanya diam.
Minho meliriknya,”apa iya..dia bisa menggantikan Hee Kyung dalam hatiku??”

Sadamori hanya tertawa-tawa lalu meninggalkan mereka berdua, diikuti oleh para Samurai dan pembantunya dibelakangnya.
Minho masih berdiri dihadapan Takako.
”kenapa melihat aku seperti itu?,” kata Takako heran,”kamu sudah patahkan kodachiku... huh!,”
”aku minta maaf... sampai aku di Goryeo..aku akan ganti kodachi mu,” jawab Minho menunduk hormat padanya.
”aaah... Ryuhei itu.. pacarmu ya??,” tanya Minho mendadak.
Takako malah jadi melamun.
”aku minta maaf sekali lagi..sepertinya kamu cinta Ryuhei sekali..sama seperti aku cinta Hee Kyung,” kata Minho lagi. Dia lalu menyarungkan pedangnya, menunduk hormat dan pergi dari Takako.
Takako menjatuhkan kodachinya ke tanah, lalu dia teriak pada Minho.
”KALAU AKU CINTA RYUHEI-KUN.. MEMANG KENAPA??,”
Minho menoleh padanya, dia masih berdiri diantara anak tangga menuju lorong.
”aku...mungkin akan kesulitan menjaga mu nanti.. aku pun.. sebenarnya cinta dengan Hee Kyung... tapi aku juga sedang mencoba cinta padamu, Hime-sama.. demi Yang Mulia Raja dan Yang Mulia Shogun”,
Takako berdiri mematung,”aku..hanya cinta Ryuhei-kun”
Minho menghampirinya, tiba-tiba memegang tangannya,”aku mengerti.. Ryuhei itu sangat berharga untuk hidupmu.. tapi..apa kamu punya ruang dihati untukku sedikit saja..supaya aku bisa rela dan berlapang dada menjaga mu??”
Tanpa dinyana Minho, Takako malah memeluknya.
”aku cinta Ryuhei-kun,” katanya lagi
”aku mengerti.. kamu katakan itu dalam tidurmu berkali-kali, Hime sama,” senyum Minho. Dia mengelus rambut Takako yang dikuncir kuda dan panjang.
”Tapi... aku memaafkanmu kok.. sudah tanggung jawabku menjaga kamu.. ini tugas ku.. aku akan berusaha menghilangkan cintaku pada Hee Kyung.. ,”
Takako diam saja. Dia berfikir Minho juga sebenarnya berat mencintainya.
Minho melepaskan pelukannya, dia menunduk pada Takako lalu menciumnya.
”mau pukul aku..silahkan... tapi yang jelas.. aku tetap akan menjaga mu..sesuai kemampuanku... agar aku bisa tetap mengabdi pada Raja ku dan juga kedua orangtuaku di Goryeo...,” kata Minho dengan senyumnya..
Takako diam saja.. dia tidak tahu mau membalas apa dengan Minho yang baru saja menciumnya. Dia hanya mematung.. ciuman itu beda perasaannya ketika dia dicium Ryuhei. Minho seperti tulus mencintainya, walau atas nama pengabdiannya kepada Raja nya...

Bersambung ke part 3....