This is me....

Minggu, Maret 23, 2014

Sepeda Kita (part 3: Yu Ri itu anak pemilik Boss Retail)

Minho esoknya sudah mulai bekerja dari jam 4 sore sampai jam 11 malam. Awalnya Kyung Soon sangat tidak suka karena dia tidak bisa dibacakan dongeng oleh Oppa (kakak lelaki-red) nya sendiri... tapi kemudian Minho memberikan pengertian padanya kalau dia memang butuh bekerja agar kakaknya itu bisa membelikan Kyung Soon makanan dan susu untuk kesehariannya.
Hari pertama Minho bekerja, ketika dia pulang, dia masuk kamar adiknya dan memandang dengan tatapan mata yang lembut. Dia benar-benar sayang dengan adiknya tersebut, mengelus kepalanya saat Kyung Soon tertidur.
”aku ingin kamu menjadi adik yang baik, walau orangtua kita tidak lagi bersama kita disini... tetapi aku yakin, kamu pasti jadi adik yang baik, Kyung Soon.. aku percaya itu,” kata Minho ketika dia tersenyum lalu membenarkan letak selimut yang berada ditubuh adiknya.
Minho lagi lagi bicara sendiri,”aku membayangkan kamu menjadi adik yang manis, sedikit pemalu, menurut padaku dan tidak memberatkanku”
”kamu harus membuat Appa dan Eomma bangga terhadapmu.. aku tahu.. mereka sangat sayang padamu”
Ketika Minho masih saja asik memandang wajah adiknya itu, Chin Ho mengetuk pintu.
Minho membukanya,”ada apa?? Ada yang harus dibicarakan??”
Chin Ho mengangguk, Minho lalu keluar kamar adiknya yang paling kecil itu, menuju ruang tamu

”apa.. Oppa tidak merasa capek.. bekerja sampai malam begini??”, tiba tiba Chin Ho bertanya hal yang membuatnya merasa bersalah
Minho menggeleng,”Ani... aku senang.. kenapa??”
”aku merasa menyusahkan Oppa..,” jawab Chin Ho
”tidak masalah buatku.. biasa saja,” ujar Minho,”aku anak tertua di keluarga ini... jadi aku harus bertanggung jawab... lagipula.. kita harus tetap bertahan supaya tiap hari kita tidak menyusahkan bibi Hwang,”
”Oppa...,” kata Chin Ho. Dia ingin mengatakan sesuatu tetapi ragu
” Ya??,”
”rasanya aku ingin berhenti sekolah saja...dan kita besarkan sama-sama Kyung Soon,”
Minho bukannya marah dengan perkataan adiknya itu, tapi malah tertawa.
”kenapa kamu mikirnya seperti itu?? Kamu sedang tidak di bully teman-temanmu kan??”
Chin Ho menggeleng.
”tidak... cuma.. aku merasa.. Oppa terlalu baik padaku dan mau berkorban apa saja selama Appa dan Eomma tidak ada lagi,”
Minho malah senyum,”kan sudah tanggung jawabku... itu memang tugasnya anak tertua.. kamu gak perlu merasa bersalah begitu”
”dan.. tugasmu yang paling penting belajar.. bukan cari kerja atau malah nakal.. kita usahakan yang terbaik dalam hidup.. kita harus buat Appa dan Eomma bangga.”
Minho mengelus kepala adiknya itu.
”belajar saja yang rajin.. tidak perlu memikirkan banyak hal,” senyum Minho lagi.
Chin Ho mengangguk, mendengarkan kata nasehat Minho untuknya. Chin Ho bangga mempunyai kakak yang menurutnya hebat

Di dalam kamarnya, Minho duduk dan mengerjakan PR nya, tapi dia malah termenung sejenak
”aku harus dapatkan beasiswa itu... supaya biaya pendidikan lebih murah lagi”
 Dia membayangkan kalau dia bisa menerima beasiswa itu, dia akan bisa memberikan makanan sehat untuk kedua adiknya. Yang ada di benak Minho malam itu selain PR hanya bagaimana dia bisa membuat mereka menjadi anak yang pintar dan mereka bisa terus bersekolah. Otak Minho hanya berfikir kepentingan kedua adiknya itu, tidak lebih.

Seminggu sudah Minho bekerja. Dia dinilai rajin dan bekerja dengan baik. Minho masih belum tahu kalau sebenarnya Jae San Retail milik ayahnya Yu Ri. Setiap pagi, dia akan bertemu Yu Ri di jalan ketika berangkat sekolah.
”hi, Minho..aku dengar kamu sudah bekerja ya??” Yu Ri pura-pura tidak tahu
Minho yang sedang mengayuh sepedanya menjawab ya
”bu Kang memberikan kelas mu PR tidak??,” tanya Yu Ri lagi dalam mobil ayahnya
”ada..tapi aku sudah kerjakan.. soal berat molekul,” balas Minho
”aku belum bisa nih.. bantu aku dong.. sebentar lagi,”
Minho senyum pada temannya itu,”iya.. tapi tunggu saja di perpustakaan ya.. aku gak enak sama teman-teman”
Minho memang tipikal cowok pelajar yang agak pemalu sama teman-temannya kalau dia sedang mengajarkan Yu Ri, walau dia juga suka diminta tolong sama temannya yang lain buat belajar.
”aku tunggu diperpus ya.. aku duluan,” Yu Ri melambaikan tangannya ketika lampu merah sudah berganti hijau
Minho terus mengayuh sepedanya sampai ke sekolah..

”Minho.. kamu dipanggil ibu Kang lagi,” kata Ji Won, teman sebelahnya
Minho lalu kembali ke ruangan ibu wali kelasnya itu
”Kamu sudah mengisi formulir kan??,” tanya ibu Kang
Minho menunduk hormat lalu menyerahkannya,”apa boleh dengan tanda tangan tetangga saya, bu Kang?? Saya hanya punya bibi Hwang sekarang,”
”kepala sekolah sudah tahu apa yang terjadi denganmu, Minho.. jadi ibu rasa tidak masalah”, balas wali kelasnya itu
”Jika kamu ada kesulitan dalam sekolah, jangan ragu untuk cerita pada ibu.. anggap saja ibu ini temanmu,” lanjutnya lagi
Minho senyum dan berterima kasih pada gurunya yang masih muda dan baik itu.

”eh, Ji Won.. doakan aku ya.. aku sedang mengajukan beasiswa.. ,” kata Minho pada teman sekelasnya itu
”wah.. asik.. tapi Minho.. kamu sekarang jarang banget main sama sama lagi.. semenjak orangtuamu meninggal,” balas Ji Won
”aku minta maaf deh.... sekarang, aku kerja part time.. aku harus punya uang untuk adik adikku makan,”
’aku turut sedih, Minho.. mudah mudahan kamu kuat,”
Minho senyum pada Ji Won, lalu mereka mengobrol soal komik Ji Won yang sudah dia belajar mau dimasukkan ke sebuah penerbitan.
Yu Ri datang, seperti biasa..dia minta diajarkan PR nya, mereka bertiga lalu ngobrolin PR yang diberikan ibu Kang
”syukur kita punya ibu guru yang baik sekali dan ingat sama kamu, Minho..,” kata Yu Ri ketika PR sudah selesai
Minho senyum pada Yu Ri dan Ji Won,”iya..aku juga senang punya teman seperti kalian.. gak tinggalkan aku saat aku susah”
”kalau kamu ada masalah apa.. cerita saja pada kita, ya kan.. Yu Ri??,” tanya Ji Won
Yu Ri mengangguk,”Ji Won juga baik sama kamu.. kami merasa.. kamu memang teman yang baik, Minho... kamu gak nakal dan suka membantu”
”kalau kamu nanti dapat beasiswa.. kamu bisa bakalan gak ingat kita lagi nih.. makin sibuk kerja part time dan belajar,” ujar Ji Won
”mau bagaimana lagi, Ji Won.. Yu Ri.. aku harus kerja untuk kedua adikku.. aku gak mau mereka diambil negara,” balas Minho
Yu Ri kaget,”apa?? Beneran bisa diambil negara??”
Minho mengangguk,”supaya aku gak dicap tidak bisa mengurus adikku.. jadi aku harus bekerja”
Ji Won iba dengan Minho,”kasian sekali kamu, Minho.. aku turut sedih dengarnya”
”iya, terima kasih, Ji Won.. Yu Ri..aku sedang berusaha mencari saudara orangtuaku..mungkin Kyung Soon atau Chin Ho bisa dibantu sekolahnya..,” balas Minho.
”untungnya adik adikmu manis ya?? Gak nakal,” senyum Yu Ri
Minho senyum. Mereka ngobrol sambil tertawa-tawa
”eh.. gimana kalau hari minggu kita jalan-jalan.. naik mobil ku??,” tawar Yu Ri
Mata Ji Won malah yang berbinar,”beneran?? Aku sih.. mau aja.. kalau kamu.. gimana??”, tertuju pada Minho
Yu Ri senang,”nah..asik kan?? Kita pergi ke kebun binatang ya? Adik mu Kyung Soon pasti belum pernah pergi.. naik mobil ku saja.. kamu minggu enggak kerja kan??”
”kerja.. tapi jam 4 sore,” jawab Minho
”ah.. enggak masalah.. kita pergi nya pagi sekali.. nanti aku minta tolong Eomma ku buatkan masakan untuk kita semua.. gimana??”
”ok deh.. sip,” kata Ji Won, senang
Minho mengangguk saja.

Di tempat kerja..
”wah.. lagi ramai nih..,” kata hatinya Minho. Hari itu akhir pekan memang biasanya orang suka keluar berbelanja di malam hari sehabis pulang kerja.
Dia melayani deretan orang-orang yang sedang belanja
gomaseubnida.. terima kasih sudah berbelanja disini”, katanya setelah satu orang selesai
”berikutnya.. anda punya kartu diskon??,” katanya ramah pada pembeli, sambil dia menghitung dengan barcode barang barang belanjaan pembeli di depannya
”Minho.. habis ini kamu bantu Seong Ik ya.. dia keteteran,” kata Supervisor nya
”ah.. disini antrinya, ibu,” lanjut supervisor Bo lagi
”iya, ” Minho setengah teriak
”silahkan, Ibu.. habis bapak ini ya,” senyum Minho ramah pada ibu yang antri berdiri di belakang seorang bapak
Suasana retail malam itu memang ramai sekali
”bagaimana.. apa teman anakku bekerjanya giat sekali?,” tanya ayahnya Yu Ri pada supervisor wilayah retail itu
”iya, Tuan.. anaknya rajin dan cepat belajar,” balas Supervisor Bo
”tolong bantu dia kalau ada masalah dengan pekerjaannya ya,” ketik Tuan Hwang lagi
”ini permintaan anakku,” lanjutnya lagi
Supervisor Bo mengiyakan dalam text messenger nya

Hari sudah mulai jam 11 malam.. saat waktunya tutup. Minho kebagian menutup terakhir toko setelah yang lainnya satu persatu sudah pulang duluan.
Tiba-tiba ada seorang cewek masuk..
”silahkan masuk,” kata Minho ramah, berdiri di depan mesin kasir
Dia kaget, ternyata itu Yu Ri
”Yu Ri...?? malam begini berbelanja disini??,” kata Minho padanya
Yu Ri senyum agak sedikit dipaksa, seperti orang tengsin,”ah.. iya.. kebetulan aku mau beli coklat...dan adanya cuma disini”
” o gitu.. ya sudah..silahkan pilih,” senyumnya pada Yu Ri
Yu Ri lalu mencari coklat yang dia suka, Minho asik menghitung-hitung sisa stok barang buat penutupan toko malam itu, toko tutup jam 12 malam, tapi kalau jam 11 lewat sedikit masih ada yang mau beli, silahkan saja.
Yu Ri lalu datang ke kasir, tempat Minho berdiri
”sudah??,” Minho senyum lagi padanya,”jadi 300won..ini murah sekali.. lagi ada potongan.. kalau kamu beli 2, nanti bisa dapat kupon hadiah ini.. sebentar lagi kan.. valentine.. saranku sih.. beli dua saja,”
Supervisor Bo mendadak keluar ruangan,”Minho..coba kamu tolong hitung ini lagi untukku”
Tapi mendadak dia kaget, karena anak Boss pemilik retail tempat dia bekerja sedang berbelanja, tepat di depan Minho
”ah.. iya, pak.. tolong tunggu sebentar.. aku sedang layani pelanggan,” jawab Minho
Supervisor Bo mendadak seperti tengsin,”ah..gak apa.. kamu layanin dulu, nanti selesai, baru ke ruanganku”, lalu masuk lagi buru-buru ke ruangan itu.
”iya sudah..aku beli dua saja,” jawab Yu Ri
”sebentar ya.. aku ambilkan sekalian kuponnya,” balas Minho. Dia berlari ke tempat coklat yang tadi dan langsung menyerahkannya pada Yu Ri
”kerjamu giat sekali, Minho.. semoga atasanmu senang ya??,” senyum Yu Ri
”ah.. kalau gak rajin dan gak patuh pada atasan.. aku nanti makan apa?? Aku harus kerja, Yu Ri,”senyum Minho, membalas senyuman Yu Ri
”aku iri loh, sama kamu, Minho.. kamu ini pintar, bertanggung jawab, baik.. kayaknya kamu suka sekali kerja keras dan gak cepat menyerah”
”semua kan demi kedua adikku, Yu Ri.. nanti mereka mau bagaimana kalau aku malas??,”
”ini, sudah.. jadi 300 Won.. ada lagi?,” lanjutnya
Yu Ri menggeleng
”ini kuponnya.. kamu catat.. atau sekarang juga bisa.. nanti dimasukkan di kotak ini.. pakai kartu pelajar juga bisa,” lanjut Minho lagi, dia menyodorkan pulpen pada Yu Ri
Yu Ri lalu mengisi kupon itu.

Supervisor Bo mengintip dari balik pintu ruangannya yang dia buka sedikit,”tampaknya Minho gak tahu... kalau Nona Yu Ri anaknya Tuan Hwang”
Yu Ri memasukkan kupon ke dalam kotak
”mudah-mudahan kamu yang dapat liburan ke Jeju loh...eh.. tapi mungkin kamu sudah sering kesana ya??,” kata Minho, lagi lagi senyum
”iya sih.. beberapa kali.. tapi.. kalau aku dapat liburan ini.. aku kasih aja sama Minho.. atau.. kita pergi bareng aja.. gimana??,” tawar Yu Ri
Wajah Minho malah jadi merah malu ketika Yu Ri bilang begitu,”ah.. apa-apaan.. aku kan kerja disini.. jadi. Gak boleh dong.. aku pergi sama kamu kalau kamu yang dapat?? Hehehe”, dia cengengesan agak malu.
”gak apa.. kamu belum pernah ke Jeju kan??,” tanya Yu Ri lagi
Minho mengangguk,”eh iya.. ini kembaliannya..”
”ambil saja deh.. buat kamu,” jawab Yu Ri
”enggak bisa.. nanti kalau ketahuan Supervisor Bo..aku bisa dipecat..,” balas Minho
”memang begitu aturannya ya??,” tanya Yu Ri, dia pura-pura tidak tahu soal itu.
Minho mengangguk,”iya..aku gak boleh dan gak bisa dapat tips dari pelanggan.. kalau ada pelanggan minta antar barang yang dibeli..juga gak boleh dapat tips”
”tapi kan.. Supervisor Bo gak ada di depan kita??,” Yu Ri sengaja memancing.
”enggak boleh begitu, Yu Ri.. tetap saja, aku harus jujur pada Supervisor Bo,” balas Minho lagi.

”tapi.. kalau misalnya aku kasih kamu coklat hadiah gratis ini.. kamu mau kan?? Kan kamu tidak mencuri atau juga tidak minta dari aku,”
Minho diam sejenak.
Supervisor Bo masih mengintip mereka,”Minho ini.. ternyata dia anak yang jujur, walau aku tidak melihatnya sekalipun..dia bakalan gak akan bohong dan taat aturan.. kasian sekali anak ini”
”kenapa??,” tanya Yu Ri
”ah..gak usah.. itu kan coklat hadiah tadi.. kamu kan suka banget sama coklat itu,” balas Minho
Yu Ri menyodorkannya,”enggak apa.. ambil saja.. ayo”
Minho diam sejenak, lalu,”ya sudah deh.. ini aku kasih buat Kyung Soon ya.. terima kasih”
”kamu..tidak kemalaman pulang?? Ini sudah jam 11 lewat”, lanjutnya lagi
”aku sama supir .. tadi habis nonton dengan teman-teman,” balas Yu Ri
”o begitu,” balas Minho singkat
”aku..pulang dulu ya.. ,” kata Yu Ri lagi
”hati-hati ya... terima kasih coklatnya.. nanti aku berikan pada Kyung soon,” balas Minho, dia membuka pintu untuk Yu Ri
Yu Ri keluar dari swalayan besar itu,”jangan lupa ya.. besok minggu.. ajak adikmu, Chin Ho dan Kyung Soon”
Minho menunduk hormat,”baik.. annyeong
annyeong,” balas Yu Ri..dia langsung masuk mobil ayahnya

Sampai di mobil, dia memberikan pesan untuk ayahnya,”Appa...sepertinya Minho sangat jujur bekerja ditempat Appa.. aku senang”
”kamu suka dia ya??,” goda ayahnya di messenger
Yu Ri tidak menjawab, dia langsung menyuruh supir ayahnya mengendarai mobil kembali ke rumah

”saya pulang dulu, pak Bo...terima kasih untuk kerja hari ini,” kata Minho menunduk hormat, dia memberikan laporan hasil penjualan akhir pekan untuk bagian kasir dia sendiri pada Supervisor Bo.
”pekerjaanmu bagus... tadi itu... cewek yang terakhir beli..dia temanmu ya??,” tanya Bo berbasa-basi.
”eh.. iya, hehehe.. dia teman sekolahku,” jawab Minho, cengengesan
”tapi..kok kamu gak mau dikasih coklat itu??,”
”kan aturannya begitu yang Supervisor Bo ajarkan ke aku,”
”bagus begitu kerjamu, Minho... aku suka,” senyum Bo
”terima kasih, Pak,” Minho menunduk hormat
Supervisor Bo mempersilahkannya pulang sebelum mereka menutup toko
Minho pulang dengan mengayuh sepeda dan membawa pulang sebatang coklat dari Yu Ri untuk dia berikan ke Kyung Soon..
”besok Sabtu..aku kerja sampai malam sekali.. jadi.. malam ini aku harus langsung tidur dan mengerjakan PR ku pagi pagi sekali,” sambil mengayuh, dia melihat jam sudah hampir pukul 12 lewat tengah malam.
Sampai dirumah, dia menemukan kedua adiknya sudah tertidur..dan dia pun menyusul tidur..

Paginya, seperti biasa, Minho membuatkan sarapan untuk kedua adiknya..
”aku makan apa hari ini??,” tanya Kyung Soon sambil mengucek matanya
”ini...ada coklat dari temanku.. Eonni Yu Ri,” jawab Minho. Dia berjongkok di depan adiknya lalu menunjukkan coklat
Kyung Soon yang baru bangun langsung merebut coklat dari tangan Minho
”kamu harus bilang apa ke Eonni??,”tanya Minho
Gambsahabnida, Eonni Yu Ri,” balas Kyung Soon sambil masih ngantuk ngantuk
Minho senyum,”nanti aku sampaikan pada Eonni.. ”, Minho mengangkat badan adiknya dan di dudukkan di kursi makan
”hari ini kita makan pagi dengan mie hijau... Oppa belajar buat tadi pagi sekali,” senyum Minho pada kedua adiknya
Tapi Chin Ho malah melihat wajah Minho dalam dalam
“kenapa??,” Tanya Minho heran
“wajah Oppa.. berkantung,” jawab Chin Ho, kalem
”oh, hehehe.. ini namanya kantung mata.. bukannya kalau mau ujian..aku memang punya ya??,” dia ngeles pada adiknya
”tapi.. Rasanya lebih besar setelah Appa dan Eomma tidak ada,” balas Chin Ho lagi
”ah enggak.. biasa saja.. kalau aku cukup tidur juga.. pasti kempes sendiri,” balas Minho
”sudah..ayo kita makan”
Mereka lalu berdoa dan mencoba mie hijau buatan Minho
”gimana.. enak??,” senyum Minho pada mereka
”enak,” Kyung Soon tertawa
”Gom makan mie hijau juga tidak, Oppa??,” lanjutnya lagi
Minho tertawa,”Gom tidak bisa makan, Kyung soon... Gom cuma bisa bermain sama kamu”

”kamu..sudah siap ujian kan?? Gimana kemarin kemarin waktu Bibi Hwang ke sekolahmu??,”
”kata bu guru.. aku sudah melunasi semua administrasi dan aku bisa ujian..,” jawab Chin Ho
”apa wali kelasmu tidak mempermasalahkan perwalian sekolah jatuh ke bibi Hwang??”
Chin Ho menggeleng,”tidak, Oppa.. bu guru baik baik saja”
”syukurlah.. aku bingung mau memberikan perwalian kepada siapa. Tetangga kita yang baik hanya bibi Hwang... jadi.. kamu harus baik sama beliau dan paman Hwang”, ujar Minho
Chin Ho mengangguk.
Tak berapa lama.. mereka tetap pergi sekolah, sedang Kyung Soon dititipkan pada bibi Hwang.

Minho mengayuh sepedanya ke sekolah.. beberapa ratus meter dari gerbang sekolah.. dia memberhentikan sepedanya tiba –tiba...
Segerombol cowok datang menghampirinya..dia bingung..
”kalian..siapa??,” tanya Minho heran
”gak usah tanya tanya deh..siapa kita..,” balas salahsatu dari mereka
Cowok itu langsung menonjok Minho,”BUG!!”
Minho terjatuh.. sepedanya juga jatuh..
Dia langsung digebukin dan dikeroyok beberapa anak sekolah yang masih berseragam sama.. berarti satu sekolah..
Dia mengaduh tidak membela diri...
Tiba-tiba.. ada seorang guru yang melihat..
”hai...sedang apa kalian, hah!!!!,” teriak bu Guru itu..
”kabur.. itu bu Kang..wali kelasnya!,” seorang pelajar langsung berteriak dan mereka kabur ramai ramai
Bu Kang menghampiri dan dia melihat siapa yang dikeroyok
”Minho! Kamu kenapa??,” dia buru buru membangunkan Minho.
”tidak tahu, bu ... saya tiba-tiba dikeroyok,” ujar Minho. Pipi, bibir nya sudah babak belur
”saya tidak tahu apa-apa, bu.. saya gak melawan.. saya bukan anak nakal,” dia jadi ingat, kalau dia nakal.. pasti pengajuan beasiswanya bisa gagal total
Bu Kang membantu membereskan buku dari tasnya Minho yang jatuh berantakan, juga sepedanya
”ibu tahu.. kamu anak baik.. ibu percaya,” kata nya
Minho melihat sepedanya.. dia hampir menangis.. ternyata, sepedanya rusak..
”sepedaku...,” katanya lirih. Itu satu satunya kendaraan kebanggaannya untuk kemanapun. Dia melihat stang sepedanya bengkok, begitu juga dengan batang bawahnya..
”sudahlah.. kamu harus ke ruang dokter dulu.. luka mu harus dikompres, Minho..ibu akan cari siapa tadi mereka itu..,”
”tapi..saya tidak nakal, bu Guru... saya tidak tahu kenapa tiba-tiba saya dipukul dan dikeroyok,” balas Minho
Bu Kang tersenyum,”saya tahu kok...”, dia lalu berjalan bersama Minho menuju ruang UKS.

Ketika Minho kembali ke ruang kelas, Ji Won kaget lihat keadaan mukanya yang babak belur.
”kamu kenapa??,” tanya Ji won
”aku dikeroyok...sepertinya masih anak sekolah ini..tapi aku tidak tahu siapa??”
”parah sekali.. bu Kang sudah tahu??”
Minho mengangguk,”Bu Kang yang termukan aku dan mereka pergi setelah melihat beliau”
”ah..ya sudah lah,” ujar Ji Won
”tapi..sepedaku rusak, Ji won..aku bingung, jalan mau naik apa”
”bisa naik sepedaku,” balas Ji Won,”nanti aku bonceng”
”terima kasih,”  balas Minho
Mereka melewati jam-jam sekolah seperti biasa.

Pulangnya, Minho meminjam sepeda Ji Won dan membonceng Ji Won.
Mereka lalu di jalan melihat Yu Ri bicara dengan seseorang cowok.
Minho berhenti
“ada apa??,” Tanya Ji Won
Minho langsung sadar dengan apa yang dia lihat,”ah..enggak apa, sorry..”
Dia mengayuh sepeda Ji won lagi..sementara Ji Won yang diboncengnya memegang sepeda Minho yang rusak
Di tengah jalan, Minho berfikir.. apa hubungan antara Yu Ri dengan salahsatu cowok yang mengeroyok dia itu??

Bersambung ke part 4...