This is me....

Senin, Juni 09, 2014

Pernikahan ½ (Part 21: Saranghae.. geulasseo..dont leave me)

Ketika tiba di Incheon, Minho dan Aiko sangat senang, terutama Aiko, karena ini baru pertama kalinya dia bisa berada di negeri pasangannya.
“hebat sekali.. sama hebatnya dengan Jepang.. aku suka!,” dia senang ketika sedang menunggu bagasi mereka. Minho senyum melihat wajah pasangannya itu bahagia
“Happy kan?? Kita disini satu minggu loh.. jadi.. jangan disia-siakan.. senang senang!!,” Minho main setengah teriak.. beberapa orang melihat mereka.
“ah... Mian habnida.. sorry.. saya terlalu senang,” kata Minho menunduk hormat pada beberapa orang yang mendengar suaranya. Beberapa yang lain senyum saja.
geugeos-eun geuui anaega ilbon-eo boinda,” bisik salahseorang yang agak dekat mereka.
Aiko melihat kedua orang tersebut yang sedang membicarakan mereka, tapi dia malah mencoba ramah,”annyeong haseyo,” katanya sambil menunduk hormat pada mereka
Minho diam saja.. sebab tahu apa yang mereka bicarakan, kalau memang pasangannya itu bukan orang korea..dan dia pikir, itu tidak masalah.. walau dia agak tidak enak hati juga digosipin.
“geunyeoneun hangug-eo..hajiman..ilbon eo anida..geuligo nan geunyeoleul sarang”, Minho senyum dan bicara pada kedua orang yang lagi gosipin isterinya itu
Aiko karena tidak faham, malah senyum manis juga pada kedua orang itu
Minho lalu lekas menarik tangannya,”huh.. beda itu memang suka terkesan menyebalkan,” gerutunya


Aiko bingung,”kenapa menggerutu?,” tangannya masih ditarik Minho
“kamu tidak tahu kan.. apa yang mereka bicarakan??,” tanya Minho, dia menoleh pada Aiko
Aiko menggeleng,”apa??”
“mereka menyindirku..,” balas Minho dengan suara datar
“oh,” balas Aiko singkat.
“tapi aku bilang sama mereka.. kalau aku cinta kamu.. ,” ujar Minho lagi
Aiko senyum padanya,”gambsahabnida, Nampyeon”, dengan sedikit terbata mengucap
Minho tertawa lebar,”eh.. cheonman-eyo.. chu”, dia mencium cepat Aiko, lalu kembali menarik tangannya dan dia lekas mencari taxi untuk ke rumah orangtuanya

ulineun ogoiss eo!,” teriak Minho di depan rumah nya
Ada seorang cewek remaja membuka pintu rumah lalu berteriak senang padanya,”Oppa! Eomma.. Appa.. Oppa Minho datang!”
Minho langsung menghampiri adiknya dan memeluknya,”Gosh.. I miss you, yeodongsaeng!”
“aku juga kangen Oppa...,” kata adiknya itu
Aiko berdiri saja didepan pintu melihat mereka saling berpelukan,”hai..”, katanya senyum pada adiknya Minho
olaenman-ieyo, Oppa.. Oppa sombong,” kata adiknya itu, masih memeluknya
Minho melepas pelukannya lalu cuma cengengesan,”ah.. aniyo.. Oppa sibuk sekolah dan kerja,”
i nae anae... dangsin ui hyeongsu,” senyum Minho pada adiknya
Adiknya menyapa balik Aiko dengan ramah,”hai, annyeong haseyo.. Lee Young Hee.. Mannaseo bangabseubnida”, dia melambaikan tangannya
“aku.. harus menjawab apa? Aku tidak tahu.. kankoku go o wakaranai.. i dont understand korean,” jawab Aiko dengan senyum
neomu bangawoyo,” balas Minho
“aaa.. neomu bangawoyo,Young Hee kun,” kata Aiko, mencoba ramah dengan adik iparnya itu
“kun??,” tanya Young Hee, heran.
“kun itu sapaan untuk yang lebih muda, begitu,” jawab Minho pada adiknya,”mana Eomma dan Appa??”
geunyeoneun imsin??geulaeseo..geunyeoneun hangug-eo aningayo??,” adiknya Minho rasanya masih belum bisa menerima Aiko yang berbeda bangsa dengannya dan dilihatnya hamil pula.
Aiko bingung karena dia memang sama sekali tidak ngerti bahasa bangsa itu.
Ne.. wae? Ilbon eoe munje??,” Minho tanya balik..apa masalah kalau dia berhubungan dengan beda bangsa.
gwaenchanh-ayo!,” kata adiknya dengan sedikit cuek, lalu dia masuk dan kembali memanggil kedua orangtuanya

doushita?? Anata no imouto wa watashi ga sukide wa nai youda kashira??,” Aiko menggunakan perasaannya dan bertanya pada Minho, tampaknya adik iparnya itu tidak terlalu suka dirinya
imouto toso no youna binkande wa nai..,” Minho menyuruh Aiko supaya tidak terlalu sensitif dengan adiknya
“ah..wakarimashita,” balas Aiko singkat, dia agak kecewa sepertinya Minho menyembunyikan sebuah perasaan padanya
doumo,” jawab Minho, dia berterima kasih Aiko tidak memperpanjang urusan melihat adiknya yang memang terlihat kurang suka dengan pasangannya itu

Ayah dan ibunya Minho lantas ke ruang tamu..
“Eomma.. Appa.. kangen kalian semua,” Minho langsung menubruk dan memeluk kedua orangtuanya
Aiko senyum saja lihat tingkah pasangannya yang memang masih seperti anak-anak. Tapi ketika kedua orangtua Minho melihatnya, dia langsung menunduk hormat pada mereka,”kami datang.. ayah mertua... ibu mertua,”
Ibunya Minho menghampiri mereka lalu senyum,”selamat datang.. anggap saja ini rumah mu sendiri”
Aiko masih kaku menghadapi mereka,”baik.. ada salam juga dari kedua orangtua saya”
“kalian pasti lelah sekali perjalanan jauh... sebentar Eomma sediakan teh khusus supaya gak cepat lelah,” senyum ibunya Minho lagi lalu masuk dapur
Aiko hanya menunduk hormat.
“sekarang... gantian kamu yang kaku dengan keluarga ku ya?? Hehe,” Minho berbisik sambil cengengesan, Aiko menyikut pinggangnya
“kelihatannya kamu masih kaku sekali dengan kami, Kohashi san,” ayahnya Minho malah panggil Aiko dengan panggilan hormat.
“ah...enggak.. aku hanya bingung dengan bahasa,” jawab Aiko sok berdiplomatis.
“oh.. jadi itu masalahnya??,” tanya ibunya Minho
“ah.. semuanya kenapa jadi kaku begini??,” tanya Minho

Minho, kedua orangtuanya dan kedua adiknya lalu berbicara bahasa korea
“kamu aneh sekali,Minho Oppa.. kok malah pilih dia sih??,” kata Young Hee memulai pembicaraan
“itu pilihan kakakmu,” ujar ibunya
“kan bisa pilih yang lain, Eomma.. tunggu selesai kuliah kan bisa,” kata Tae Young, adiknya yang lain, menimpali.
“kalian tahu apa sih soal perasaan hati??,” tanya Minho, menyanggah pertanyaan kedua adiknya itu
“jujur saja, Minho Oppa.. kami gak suka dengan isterimu itu.. kita ini beda bangsa dan budaya dengannya..lagipula, bukannya kebiasaan kita mencari yang sama supaya hidup juga lebih mudah??,” tanya Tae Young
“berisik..aku sudah banyak berkorban untuk dia dan sebaliknya,”balas Minho,”lagipula..ini kan sudah pilihanku,”
“terlalu terburu buru sebenarnya kamu memilih, Minho...bayangkan saja..apa ada..di usia kalian yang masih muda sekali, yang harusnya hura-hura pergi hang out ke mall, pacaran, main.. tapi kamu malah menikah.. Appa dan Eomma khawatir sekali,” kata ayahnya
Minho diam, dia ingin sekali melawan.
“pada prinsipnya, kami masih kurang setuju kalian menikah,” kata ibunya
Mereka semua diam, lalu,”kenapa tidak kalian batalkan sejak dulu??sekarang aku sudah cinta banget sama Aiko chan,” balas Minho
“apa yang mereka bicarakan??aku gak ngerti,” kata hatinya Aiko, dia asing diantara keluarga itu

“tidak semestinya kamu begini.. ketika kamu menghamili dia, Appa kecewa,” kata ayahnya
“begitu juga aku,” ujar ibunya
“apa aku salah mengambil keputusan hanya karena aku tidak ingin dia direbut orang??,” tanya Minho serius
“Minho Oppa .. terlalu terburu buru,” ujar Tae Young,”aku dan Young Hee sepertinya masih akan sulit menerima dia masuk dikeluarga ini”
“apa Appa dan Eomma juga akan bertindak seperti kedua adikku ini??,”tanya Minho
“mungkin,”balas ibunya
“Appa ingin kamu bertanggungjawab.. semua sudah terlanjur..walau kami penuh penyesalan,” jawab ayahnya
I am so sorry.. are you all talking about me??,”tanya Aiko, dia menjadi orang aneh dalam keluarga itu, dia merasa, obrolan ini tentangnya
Mereka masih terus bicara..
“apapun ini..ini adalah keputusanku.. ketika aku ingin mengambil dia.. aku sudah putuskan,” kata Minho
Ayahnya Minho menahan nafas, lalu dihembuskannya,”haaahhh.. kamu anak tertua..tetapi masih sangat anak anak sekali pikiranmu”
“begitu?? Aku pikir..Appa terlalu menganggap aku sebagai anak kecil,”
“kamu memang masih belum dewasa, Minho,” ujar ibunya
“tapi Eomma.. aku bertanggung jawab..aku mencari kerja, aku capek setiap malam kerja,” Minho membela dirinya
“umurmu masih belum sesuai,” kata Ayahnya
“aku bertanggung jawab.. aku sudah tidak minta lagi satu sen pun kepada Appa dan Eomma kan??,” bela Minho lagi terhadap dirinya
“mungkin..perlu waktu lama bagi kami untuk terima dia..,” ujar ibunya
gwaenchanh a.. i am okay with it,” jawab Minho langsung dengan nada ketus
Dia langsung bangun dan menunduk hormat pada orangtuanya,”aku pamit..aku lelah”
Dia langsung menarik tangan Aiko dan berdiri.
Aiko menunduk hormat,”excuse us”
Tanpa basa basi, Minho menarik tangannya dan mengajak masuk kamarnya

Otto.. antatachi wa nani o hanashimasu ka???,” Aiko akhirnya bertanya juga pada Minho
anta no koto da,”balas Minho
“apa..aku membebani kalian dengan datang kesini?,” tanya Aiko
Minho menggeleng,”mereka membicarakan aku yang menurut mereka..masih belum bisa bertanggung jawab dengan usiaku yang baru 19”
“mereka tidak suka aku,” balas Aiko singkat, lalu dia berbaring.
Minho ikut berbaring, lalu memeluknya,”mungkin keluargaku..masih butuh waktu lama tuk menerima mu”
“aku sudah rasakan itu,”balas Aiko pelan. Diam diam dia meneteskan air mata, tanpa Minho ketahui
Dia menahan tangisnya, tidak percaya kalau keluarga Minho masih belum bisa menerimanya, padahal dia juga berkorban perasaan terhadap pasangannya sendiri.
“mungkin.. memang benar apa kata Appa dan Eomma..kita masih kecil..belum bisa bertanggungjawab,” kata Minho lagi
Aiko hanya mengangguk, dia coba tahan tangisnya..
Minho masih memeluknya dari belakang,”kalau begitu.. apa aku harus kerja lebih keras lagi?? Aku sedari menjadi model..tidak minta satu sen pun pada Appa dan Eomma”
Aiko hanya menggeleng.
Minho heran,”kenapa??maksudmu??”
Aiko diam lagi, Minho jadi curiga. Lalu dia mengangkat kepalanya dan memalingkan wajah Aiko mendekat ke wajahnya
aigooo....ternyata kamu nangis ya! Nakanaide.. boku wa kimi o nokosu koto wa dekinai..sudah jangan menangis lagi..mana bisa aku tinggalkan kamu??,” Minho menghapus air matanya
“aku takut,huweee,” Aiko malah memeluk Minho dalam pembaringan
“aisshhhh... sudah sudah.. ii da.. subete ga daijyoubu... semuanya pasti baik baik saja deh.. sudah ya?? Jangan nangis terus.. nanti anak kita capek,” Minho berusaha menenangkannya
“kenapa.. ibu mertua baru katakan sekarang??selama kemarin kemarin kita telepon mereka..biasa saja??,” tanya Aiko lagi, setelah beberapa menit mereka saling terdiam. Dia masih dipeluk Minho.
“aku tidak tahu..aku sendiri tidak suka seperti ini,” balas Minho, masih mengelus rambut Aiko
“aku harus bagaimana biar bisa diterima kalian??,” tanya Aiko lagi
“ummm,” Minho hanya bergumam
Mereka saling diam.
“aku..sudah mengantuk.. aku gak bisa tidur terlalu malam,” ujar Minho.
Aiko lalu berbaring lagi, Minho memeluknya dari belakang
“tidur begini saja..aku suka,” ujar Minho
Aiko hanya mengangguk, dia masih meneteskan air mata.
“tidak usah dipikirin banget..aku gak mau kamu stress,” kata Minho lagi..
Aiko hanya mengangguk saja.
“Eonni...capek tidak..perjalanan dari Tokyo ke Seoul??,” paginya..tiba tiba Tae Young ramah padanya
“ah..tidak..kebetulan aku makan sebelumnya.. Minho Nampyeon..ingatkan aku,” jawab Aiko ramah. Mereka semua makan pagi satu meja
Minho senyum pada Aiko dan Tae Young.
“Aiko chan..ini calon dokter..dia yang lebih pandai jaga dirinya,” senyum Minho
“ah.. Aiko Eonni..kalau saya ke jepang..dipanggil apa??,” kata Tae Young lagi
“habiskan dulu makananmu,” timpal ibunya Minho
“Eomma..aku penasaran dengan jepang..aku belum pernah ke sana,” balas Tae Young
asoko e ikitai ka?? Eetto.. kimitachi no furatto ni isshou ni tomaru koto ga dekiru no,” balas Aiko..dia bingung mau diterjemahkan ke dalam bahasa korea
“kalau kamu mau pergi kesana..kamu bisa tinggal dirumah susun kami sama sama,” timpal Minho diterjemahkan dalam bahasa Korea
“tidak tinggal dalam rumah??,” Tae Young heran
Minho menggeleng,”jutaeg gagyeong i gogaibnida..harga rumah mahal sekali disana,”
“aah..kalau Minho Oppa..disana namanya siapa??,” tanya Tae Young lagi
“Mino,” senyum Aiko,”Mino kun”, ulangnya lagi
“kalau kamu sama pacar cowok..kamu panggil dia kun,” timpal Minho
“sudah, Tae Young... makan dulu,” kata ayah mereka
Tae Young mengangguk. Tak berapa lama, dia bicara lagi pada Aiko
“mau..jalan jalan denganku??,” tawarnya
Minho menterjemahkan dalam bahasa jepang
really?? I’d love to.. arigatou..thank you,” balas Aiko dengan mata berbinar. Dia merasa senang adik iparnya yang paling kecil sudah mulai baik padanya
Tae Young hanya mengangguk.

“hari ini...kita jalan saja ke museum teddy bear.. ada banyak boneka..pasti kamu suka,” di dalam kamarnya, Minho mencium pasangannya itu
“ish.. geli, hehehe,” Aiko cengengesan
“sering enggak mainnya nih...uh.. begini ya..kalau nanti ada anak?? Tambah pusing,” Minho merebahkan dirinya lalu menaruh kepalanya ditelapak tangannya yang menjadi bantal
“Otto..bangun..enggak boleh habis makan langsung tidur,” Aiko berdiri samping tempat tidur dan menyuruhnya duduk
“kamu..akan lebih pikirkan aku atau anak nanti???,” Minho mulai cemberut lagi
Mereka duduk dipinggiran tempat tidur
“loh..kenapa??,” Aiko heran
“aku kan...masih butuh diperhatikan..masak nanti aku kalah dengan anakku,” kata Minho, mulutnya masih cemberut
“lalu...yang urus anak kita siapa??,” tanya Aiko
“Eomma mu saja.. nanti kamu gak layanin aku,” gerutu Minho
“wah..mulai lagi Minho kun seperti anak kecilnya,” kata Aiko dalam hatinya, sambil memandang wajah Minho
“mana bisa.. enggak bisa seperti itu, Otto..,” kata Aiko,”bagaimanapun..aku juga harus tetap masak untuk kamu, bereskan flat untuk kamu, mencuci, semuanya.. jadi.. otomatis untuk kamu juga, Minho Otto,”
“nanti terganggu gak.. pasti gak seperti kemarin kemarin.. kita bisa senang senang,” balas Minho,”aku belum beli ini itu untuk keperluan dia”
“apa.. aku harus jadi model lagi??,” lanjutnya lagi
“aku mengkhawatirkan kuliahmu.. sampai saat ini.. orangtua mu belum tahu juga kan?? Kalau tahu dan dicabut.. mereka akan kecewa berat.. kalaupun uang kita tidak cukup..aku bisa bekerja,” balas Aiko
“enggak boleh! Pokoknya enggak boleh kerja..,” Minho mulai lagi kerasnya
“kalau enggak boleh kerja.. nanti kita makan apa??,” Aiko menoleh
“mulai lagi.. ini lagi yang dibahas, capek!,” Minho berdiri lalu keluar kamar nya dan membanting pintu
“ah.. mada mada.. lagi lagi..,” keluh Aiko,”lama lama.. rasanya sakit banget”

Diperjalanan mereka naik MRT menuju tempat museum beruang, mereka berdua hanya diam saja. Tae Young yang menemani jadi bingung
“what’s wrong between you and Minho Oppa??,” tanya Tae Young yang duduk disebelah Aiko
Aiko berusaha mengelak kalau dia lagi kesal dengan Minho,“ah.. nothing.. i am just tired.. but i would like to see Seoul.. and your brother might be tired too,” lalu dia merangkul tangan Minho
Ne, Otto??,” sambil senyum ke Minho
Minho senyum tipis,”Ne,” jawabnya singkat
“Tapi nanti disana pasti Aiko Eonni akan senang..siapa tahu.. nanti adik nya juga senang,” kata Tae Young, berusaha ramah pada kakak iparnya itu
Aiko senyum, senang dengan keramahan Tae Young
“Kenapa Eonni mau putuskan nikah dengan Minho Oppa masih muda?? Appa marah besar,” tanya Tae Young lagi pada Aiko
“kami yang memutuskan bersama.. jadi.. sebenarnya, Ayah tidak perlu marah dengan Minho Nampyeon,” balas Aiko
“kalau mau marah.. marahi kami berdua,”lanjutnya lagi
Minho menoleh pada Aiko
Aiko senyum,”Iya kan??”
Minho mengangguk,”iya.. keputusan bersama.. hanya saja, Appa dan Eomma kurang faham”
“Nanti Oppa harus kembali..sebab usaha Appa disini mulai maju,” kata Tae Young,”Eonni harus tinggalkan jepang loh..memang bisa??”
Aiko diam, itu pertanyaan yang sebenarnya sudah dia pikirkan semenjak dia nikah dengan Minho, ternyata adik iparnya yang paling kecil juga berfikir yang sama.
Tapi Aiko malah tertawa kecil,”ah, hehehe.. aku suka Tae Young.. kamu.. dewasa sekali”
Tae Young tertawa juga,”padahal.. aku dianggap cengeng oleh Oppa,”
“berapa umurmu, Tae Young??,” tanya Aiko
“15,” jawab Tae Young
“oh.. 15.. umm.. 15 tahun.. aku masih serius belajar.. supaya aku bisa rajin rangking satu dan bisa masuk fakultas kedokteran,” jawab Aiko
“jadi dokter disini saja, Eonni..,” senyum Tae Young
“semua tergantung Nampyeon,” senyum Aiko,”iya kan??”, dia menoleh pada Minho lagi
Minho hanya mengangguk

Di museum itu, Aiko puas bergayut pada Minho kalau dia kecapekan jalan melihat banyaknya boneka beruang yang lucu.
“kaki ku sudah mulai bengkak.. adik sudah mulai bergeraknya kencang kesana kemari,” bisik Aiko pada Minho sambil berjingkat
Beberapa sepertinya melihat Aiko memang sedikit aneh.. kulitnya tidak seperti umumnya orang sekitar, begitu juga bentuk matanya
Tapi Minho berusaha untuk cuek, ketika mereka berbicara bahasa Jepang pula, beberapa orang melihatnya dengan agak aneh.
kangaete, nanka.. minna wa bokutachi ga nihon go o hanareba, sukoshii sukide wa nai,” kata Minho sambil memandang boneka beruang yang sangat besar
Minho sengaja sedikit menaikkan nada suaranya. Dia memang cukup fasih berbahasa jepang
Ippou ni.. watashi wa kankoku jin da.. naneun hangug ida,” lanjutnya lagi
Aiko memandang boneka boneka itu yang seperti saling bergerak,”shimpai shinai de yo.. atashi wa daijyoubu,”
Tae Young hanya memperhatikan mereka bicara. Dia memang juga merasakan itu.
Beberapa orang melihat mereka ketika Minho dan Aiko berbicara jepang
“Minho Oppa.. bahasa jepangnya hebat sekali,” basa basi Tae Young pada Aiko
“ah.. hehehe.. dia memang lelaki yang pintar.. kamu beruntung punya kakak seperti Minho Oppa,” jawab Aiko
“tetapi.. beberapa orang memperhatikan kalian,” balas Tae Young lagi
“tidak masalah.. ,” ujar Aiko
Gwaenchanh ayo... Nae anae  ilbon eouleul...eotteon munje??,” Minho lama lama agak kesal juga membicarakan soal perselisihan lama antar bangsa
Aiko memegang tangan Minho dengan lembut,”aku mau kesana.. bonekanya besar sekali.. aku suka.. ayo kesana, Nampyeon,” dia manja bergayut di tangan Minho, dia berusaha mengalihkan pembicaraan melihat wajah Minho yang sudah mulai berubah bete.
Aiko tertawa tawa senang lihat banyak sekali boneka disana..
“ah.. rasanya aku mau satu.. untuk dibawa ke flat, ditaruh dikamar..,” katanya, meminta pada Minho
“kita beli satu,” senyum Minho, dia mencium cepat pasangannya di depan orang,”chu”, lalu memegang pegang perutnya Aiko
Tae Young malah melongo,”Minho Oppa.. nangmanjeog!”, melihat kakaknya itu romantis.
Minho tertawa,”asik loh”, balasnya pada Tae Young.

Sehabis dari museum itu.. mereka lalu duduk duduk di sebuah cafe..dengan mengambil tempat duduk diluar, hari itu cuaca juga tidak terlalu panas.
“bagus sekali bonekanya..aku suka.. arigatou gozaimashita, Nampyeon,” balas Aiko. Dia senang mengelus elus kepala boneka beruang yang halus itu.
Minho menggeser kursinya dan tepat duduk disebelah Aiko, lalu merangkulnya.
“rasanya ingin ku cium kamu di depan orang banyak deh,” bisiknya dengan genit
dekinai no yo, gak boleh.. gak sopan,” balas Aiko, berbisik pula
Tae Young melihat mereka seperti pacaran,“Oppa.. bikin aku iri,” keluhnya pada Minho
Mereka makan es krim sambil tertawa tawa.
Minho menaruh colekan es krimnya di hidung Aiko. Aiko tertawa kencang
Itazura nai de kure yo, Otto!,” katanya supaya Minho tidak jahil lagi padanya
Gwaenchanh a... oneul igo naneun haenbog,” balas Minho suaranya jadi kencang juga, lalu tertawa
sakki wa.. dou iu koto?? Wakaranai,” balas Aiko. Dia minta Minho menterjemahkan kata tadi untuknya
Beberapa orang menoleh lagi pada mereka yang bicara dalam bahasa campuran.
it’s okay.. today I am happy,” senyum Minho
mo shiawase sugite,” senyum Aiko,”I am happy too
“tetapi..sepertinya aku masih asing sekali disini,” lanjutnya lagi
“sedari tadi.. aku merasa diperhatikan banyak orang,”
Minho senyum manis padanya, lalu dia berani mengelus pipinya Aiko

“Minho Oppa.. berani sekali sih,” kata Tae Young
Minho menoleh pada adiknya,”biasa bukan??”
Minho lalu mencium Aiko di cafe pinggiran jalan itu. Beberapa orang sempat melihat.
saranghae.. geulasseo.. nal tteona jima.. geunyang nae yeop-e but-eoiss-eo.... dont leave me.. tetap disisiku,” katanya pada Aiko
Aiko senyum, wajahnya sedikit memerah malu,”Minho Nampyeon o aishiteru.. itsu demo,”
Lalu dia menaruh wajah boneka beruang itu tepat di depan wajah Minho
Minho tertawa keras, dia senang sekali bisa menunjukkan sayangnya di depan banyak orang. Awalnya dia kesal dengan tatapan beberapa orang yang terkesan aneh terhadap mereka.
aigoo.. jangan dong.. masak aku cium boneka?? Aku kan cuma mau cium isteriku saja,” katanya sambil tertawa
“wah.. wajah Minho Oppa ceria sekali.. sepertinya Oppa memang beneran cinta dengan Aiko Eonni,” kata hatinya Tae Young
Tae Young jadi ikutan nimbrung bercanda dengan mereka.

Bersambung ke part 22...