Starring: Lee Minho, Jung YoungHwa
Syuting tetap berlanjut di hari ke 4
mereka masih ada di Jeju...
”SIAP...
TAKE... ACTION!,” teriak Il Chun
“BUK!,” suara kursi jatuh yang diduduki
Minho
”kalau kamu masih belum bisa menceritakan
pada kami...bagaimana resep minuman itu.. pilihan terakhir, kamu tidak akan
selamat,” kata seorang lelaki yang berdiri di depan Minho yang jatuh bersama
kursinya karena dia diikat
”nan
sang gwan eobs eo! Keh.. aku tetap mempertahankan resep itu...aku
yakin..kalau aku memberitahupun... kalian akan tetap mencelakai ayahku!,”
teriak Minho, dia berusaha melepaskan diri dari ikatan tali yang juga
mengikatnya dikursi
”uh,” suaranya sambil berusaha ingin
melepaskan diri
”aku tidak ingin menyuruh orang orang ku
tuk menghabisimu.. bukan
ambisiku.. ambisiku hanya menghancurkan Kim Hyeon.. dia mengkhianati ku,” kata
seorang tua itu yang kemudian dalam cerita itu dikenal sebagai Hwang Jun
”Hwang Jun.. kamu pengecut!,” teriak Minho
alias Jin Young
Areum memperhatikan acting Minho,”dia
totalitas sekali.. aku kagum padamu, Minho..”
Anak buah Hwang lalu menendang kursi Minho
lagi dan juga kakinya, dalam acting itu, Minho alias Jin Young mengeluh
kesakitan,”aya!! Argh!!”
Mereka semua tertawa, terutama Hwang Jun,
lalu dia berdiri,”Kim Jin Young.. lihat saja, apa yang akan terjadi dengan
ayahmu itu..,” lalu dia membuang abu rokoknya tepat di atas kepala Jin Young,
lalu menyuruh semua anak buahnya meninggalkan Minho sendirian.
”Cut!!
Bagus!!,” teriak Il Chun
Mereka semua istirahat, Areum lekas
menghampiri Minho, membawa tas selempangnya Minho
Minho mengambil tasnya.. pertama kali yang
dikeluarkan adalah body losion.
Areum bengong dengan tingkah pacarnya itu
yang dilihatnya di depan dia dan para crew, membalurkan body losion ke kedua
tangannya
”panas sekali.. nanti kulitmu bisa jadi
kering dan tidak lembab kalau tidak pakai losion ini,” kata Minho dengan santai
membalurkan body losion itu
”Hananim..
dia benar benar cowok pedandan!,” kata hatinya Areum
Tak berapa lama, lalu Minho mengeluarkan
kaca kecil, dia berkaca,”wah.. kulitku kusam sekali disini.. eh,”
Dia lalu berteriak pada Dae Sung,”oi Dae Sung..
kosmetik yang kamu pakai
untuk rias aku.. itu
berkualitas kan??!”
”ada apa, Oppa??,” kata Dae Sung, tanya
balik
”lihat nih.. kok kulitku rasanya jadi kusam
sekali sih??,” Minho mendekatkan dirinya pada Dae Sung si ½ pria, ½ wanita itu.
”aigooo... ini karena cuaca tidak bagus, Oppa..
bukan karena kosmetiknya.. percaya aku deh, kulit Oppa mungkin sensitif,” kata
Dae Sung sambil mengelus pipi Minho
”kasar nih.. gimana dong?,” keluh Minho
”hanya butuh pelembab sedikit, Oppa..
jangan khawatir.. pakai ini
dulu deh.. punyaku,” kata Dae
Sung lagi, mengoles pelembab di pipi Minho.
Minho balik duduk disebelah Areum lalu dia
menggerutu,”kok bisa sih..jadi seperti ini kulitku? Pulang aku harus ke dokter
Sung lagi deh,”
Areum mencoba menghiburnya,”nanti juga
bisa lembut lagi kok”
”butuh waktu lama,” Minho cemberut
”aduh..gak usah panik begitu deh, Minho...
kamu kan cowok.. pasti kulit begini bisa cepet sembuh..,” Areum malah jadi
kesal
Minho berdiri, lalu meninggalkannya,”IL
CHUN... AYO MULAI LAGI!”
”Minho menyebalkan,” keluh Areum. Rasanya
dia baru pacaran dua hari dengan Minho, tapi sudah tahu sifatnya yang penggerutu
dan terlalu memperhatikan penampilan itu.
Minho melanjutkan syutingnya siang itu,
Areum akan ada giliran sore.
Waktu terus berlalu, siang itu, jam makan
siang, mereka duduk bersampingan.
”euh,” Minho menawarkan mangkuknya
”nasi??,” tanya Areum. Minho mengangguk, dia minta dilayani
”semua lelaki begini,” kata Areum dalam
hatinya, sebab dia melihat ayahnya juga memperlakukan ibunya begitu
”makanmu yang banyak ya?,”senyum
Areum,”hari ini kita padat sekali”
Minho diam saja. Dia terus makan.
Yang lain tidak terlalu melihat
kejanggalan itu.
Areum diam saja, dia ikuti saja alur
ngambeknya Minho karena kulitnya jadi kasar itu.
Tak berapa lama,”makanku selesai,” dia
menghormat pada makanan,”eh.. habis ini kita latihan, kamu harus pegang senjata
loh”, wajahnya ceria lagi
”eeehhh.. ternyata Minho kalau marah atau
cemberut lebih baik didiamkan saja,” kata hatinya Areum
”aa..iya..aku tolong diajarkan,” senyum Areum
”hei, Minho.. Areum..lekas selesaikan
makanmu.. kita mulai latihan 5 menit lagi!,” teriak Il Chun
”Ya.. kami sudah selesai!,” Minho berdiri
lalu mengulurkan tangannya untuk Areum
Areum berdiri, lalu Minho menggenggam
tangannya dan mereka pergi ke Il Chun untuk latihan lagi
”JIN
YOUNG... DIA ITU AYAHMU!,” teriak Areum
Jin
Young alias Minho menodongkan pistolnya kepada
Hwang Jun, wajah Jin Young terlihat penuh dendam.
“diam…dia
membuat aku dendam pada nya,” kata Jin Young dengan wajah dingin, dia
menodongkan senjatanya kepada Hwang Jun yang sudah babak belur oleh Minho , sementara para anak buah Hwang Jun sudah terlebih
dulu terkapar oleh Jin Young dan Chung Hee.
“Jin
Young..sudah hentikan.. biarkan dia
hidup..dia ayahmu!,” teriak Chung Hee
Tapi lalu,”Bam!,” suara senapan meletup juga
Jin Young terduduk, dia kaget...dia pikir
dia yang menembak.. ternyata ayah angkatnya sendiri, Kim Hyeon
”Appa!,” Jin Young menoleh pada ayahnya
Kim Hyeon masih berdiri memegang
senjatanya,”Maafkan aku Hwang Jun.. tetapi rahasia Gold Apple tidak akan aku buka
kepada siapapun kecuali kepada Jin Young,”
Kim
Hyeon senyum pada Jin Young.
Chung
Hee menghampiri,”Jin Young!”
Lalu mereka berpelukan.
”Chung
Hee...kamu.. baik baik saja kan??,”
kata Jin Young
Jin Young menghampiri ayahnya, lalu memeluknya,”aku...minta
maaf, Appa”
”Sudahlah Jin Young..semua sudah berlalu”,
kata Kim Hyeon
Mereka lalu pulang..
”CUT!,”
teriak Il Chun
”wah..
hebat hebat.. semua hebat! Aku
terpesona dengan acting kalian,” teriak Il Chun ketika dia menyetop action ke
empat siang itu
”Dae
Sung.. make up lagi.. itu make up
nya Minho luntur,” katanya lagi
Dae Sung lekas menghampiri,”sini.. pipi
Oppa kurang complexion nya,” dia lalu mengoleskan semacam krim pada pipi Minho,
Minho agak sedikit menunduk memberikan pipinya
”Besok Oppa kan tinggal foto foto bareng
dengan Eonni Areum.. jadi pasti nanti kulit Oppa balik bagus lagi deh..,”
katanya lagi
”janji loh.. aku bisa marah sama kamu,”
balas Minho, dia mengelus pipinya sedikit yang terlihat merah seperti terbakar
sinar matahari
”ini SPF nya padahal sudah 50++ loh,
Oppa..masak masih kurang??,” kata Dae Sung
Areum memperhatikan Minho dari beberapa
meter,”eh..dia sibuk sekali dengan urusan wajahnya..apa bisa.. aku bersama
dengan cowok tipe begini?? Pertama kali bertemu saja.. yang dia komplen ke aku
saja fisiknya yang aku celakai gak sengaja”, katanya dalam hati
”Eonni Areum.. kesini.. giliran kamu!,” teriak Dae Sung dengan
wajah manis
Areum menghampiri, Dae Sung lekas
menambahkan beberapa riasan lagi pada wajah Areum
”dia jangan dibuat menor.. nanti cantiknya
enggak keluar,” kata Minho pada Dae Sung
”tenang saja, Oppa.. aku tahu tipe kulit
Imja mu ini,” balas Dae Sung
”awas kalau dia jerawatan satu saja.. kamu yang biayain perawatannya,” balas
Minho lagi
”eh?? Segitunya Oppa deh,” keluh Dae Sung
Minho santai saja menjawab kembali
perkataan banci itu,”iya.. kamu yang nanti tanggung jawab.. aku gak suka lihat
ada satu pun nanti jerawat di wajahnya yang masih asli itu”
”eeh.. Oppa.. cerewet sekali,” keluh Dae
Sung lagi, sambil masih mendandani ulang Areum
”Minho.. cerewet sekali soal fisik,” kata
hatinya Areum lagi
Mereka melanjutkan syutingnya kembali..
”Jadi.. rahasia gold apple itu terletak
dari apelnya yang difermentasi 24 jam, Appa??,” tanya Jin Young pada ayahnya.
Kim Hyeon mengangguk,”ya.. kemudian, kalau
nanti dicampurkan dengan sari buah buahan yang lain, akan semakin kaya dengan nutrisi”
”aahh...
ihaehabnida,” balas Minho
”jadi.. Appa sudah turunkan semua rahasia itu padamu..
kita akan pergi ke tempat khusus,” kata Kim Hyeon
Minho lalu menggandeng tangan Areum.
Mereka semua pergi ke sebuah tempat seperti rumah kecil yang di dalamnya banyak
sekali tong besar
”ini semua apel yang difermentasi..
silahkan dicoba,” kata Kim, dia lalu mengambil gelas kecil dan menuangkan pada
Minho dan Areum
”gomaseubnida,” balas Jin Young dan Chung
Hee
“enak sekali,” kata Areum, senyum pada
Minho
”kalian lihat lihat saja dulu.. aku ingin
sekali pergi mengunjungi pabrik,” kata Kim
Mereka lalu menunduk hormat pada Kim dan
Kim pun pergi
”Chung Hee.. kamu sudah tahu rahasia perusahaan
Appa.. jadi.. jangan
tinggalkan aku ya?,” senyum Minho yang menjadi Jin Young.
Areum sebagai Chung Hee mengangguk. Jin
Young mendekatinya.
”aku tidak akan meninggalkanmu...aku juga
cinta sama kamu..kita bangun..lalu buat gold apple jadi minuman hebat,” kata
Areum
”aduh..giliranku lagi,” kata hatinya
Areum, dia mulai deg-degan, tapi dia mencoba bersikap biasa
Minho senyum padanya di acting itu,
memegang pipinya Areum.
”i
love you, Chung Hee,” katanya
Areum
diam sejenak, lalu..dia pun mencium Minho .
Tapi,”CUT!,” teriak Il Chun
“kenapa??,” tanya Minho
”kaku!,” jawab Il Chun
”ah.. lagi lagi deh,” balas Minho lagi,
dia lalu menarik tangan Areum
”masih kaku padaku??kan kita sudah
pacaran,” bisik Minho
”aku susah acting seperti ini,” balas
Areum
”susah atau malu?hihihi,” Minho malah jadi
iseng lagi
”argh.. susah!,” jawab Areum
”okay..okay..susah.. jadi.. harus
kerjasama dong,”
Areum diam saja, dia gak suka hal hal
seperti ini.
”ayo dong.. iya kan.. harus kerjasama?,” tanya Minho
Areum mengangguk.
”ya..aku akan ikuti kamu main..seperti
kemarin kamu ikuti aku main.. aku capek nih.. ingin jalan jalan.. sore ini
cuaca bagus untuk jalan jalan loh,” bujuk Minho
”aaah.. okay,” balas Areum, dia malah yang
akhirnya menarik tangan Minho, menuju Il Chun
”aku..sudah siap,” kata Areum pada Il Chun
”jangan salah lagi..sama pacar kok kaku,”
balas Il Chun jadi jutek.
Mereka memulai lagi, dengan adegan yang
tadi.
Areum menarik nafas panjang, Minho
menyadari kalau pacarnya itu grogi bener.
”dont worry..aku akan kerjasama,”bisiknya
Areum diam sejenak memandang Minho,”ya.. baik”
”ACTION!,”
teriak Il Chun
”I
love you, Chung Hee,” kata Minho sebagai Jin
Young
Areum
senyum pada Minho , lalu dia menciumnya. Areum melakukan itu dengan
sungguh-sungguh.
”heeeh..dia bisa juga ternyata,” kata Il
Chun
”mungkin sudah biasa kali..kan pacaran
sudah satu bulan lebih tuh, haha,” canda Nam Woo, asisten.
Mereka sama sama membuka mata, Minho
memeluknya,”aku akan berusaha keras, memasarkan gold apple ini.. kita berjalan
bersama”
Dia lalu mengambil sekaleng Gold Apple
dari tasnya, diberikan pada Areum
”aku suka rasa hawaii pinneaple nya.. kamu
suka rasa apa, Jin Young??,”tanya Chung Hee alias Areum
”umm..original fresh apple,” jawab Jin
Young alias Minho
Areum menempelkan kaleng minuman dingin
itu ke pipi Minho, mereka tertawa.
Lalu toss dan minum bersama.
Semua bertepuk tangan.
”haaaahhh... akhirnya..selesai juga! That’s a wrap!,” teriak Il Chun
Semua bertepuk tangan, akhirnya selesai
juga syuting, besok tinggal sesi pemotretan
Pihak Gold Apple senang sekali dengan
kerja semua anggota tim manajemen bintang itu
Seperti biasa, selesai kerja, mereka lalu
makan malam bersama.
”Manseee... cheers!!,” teriak mereka
meningikan botol minuman masing-masing dan saling beradu, lalu minum
”hari ini kita sukses.. aku senang
kerjasama dengan kalian,” kata Roh dari Gold Apple.
”terutama kamu, Shin agassi,” lanjutnya
”iya.. kalau dipikir, Areum ini baru loh..
tapi sudah bisa main bagus,” kata Nam.
”woh.. tapi dia kesulitan di acting
kissing.. Minho sepertinya kurang mengarahkan,” lagi lagi Il Chun mencecar
masalah itu
Semuanya tertawa. Areum jadi malu sendiri.
”bukannya kurang totalitas.. tapi... Imja ini memang pemalu,” kata Minho,
membela Areum
”besok sesi pemotretan.. kalian bisa jalan
jalan sorenya.. kami ambil pagi.. jadi, pagi pagi benar harus sudah bangun dan
di make up,” kata Mi Young staff cewek yang juga fotografer
”siap,” balas Minho senyum
”di Jeju ini indah sekali.. kalian bisa
pacaran sepuas puasnya, haha,” Kwang, pemimpin manajemen malah menyindir Minho
dan Areum
Minho senyum senyum ala anak kecil,
terkesan sok malu-malu,”ah.. itu sih.. gampang Kwang ssi.. nanti juga lakukan sendiri”
”ya.. ya.. aku mengerti.. itu urusan anak
muda..aku sudah tua, hahaha,” balas Kwang.
”tapi... urusan apartmenku??,” tiba tiba
Areum mengingat itu lagi,”Geum Yi belum mencari juga??”
Geum Yi cengengesan,”aku sudah caritahu
lewat agent lain..aduh bagaimana ya?? Sedang susah dapat”
”apa sehabis acara ini..semua selesai??,”
tanya Areum,”jadi..aku bisa kembali pulang ke kampungku”
Minho menoleh pada Areum,”pulang??”
Areum mengangguk. Minho diam saja, dia
tidak mau membahas banyak, tapi sensitif nya muncul lagi.
Malam itu, mereka berdua duduk menikmati
deburan ombak pantai yang terang dengan sorot lampu. Pinggiran dermaga cukup
dingin.
”aku heran.. kenapa tadi kamu bilang mau
pulang,” kata Minho. Dia duduk memandang pantai
”aku memang harus pulang. Aku ingin
pulang, aku bukan aktris, Minho.. aku ingin hidup biasa,” balas Areum
”tapi kan kamu pacarku... mana bisa aku
hidup tanpa dekat sama kamu??,”
Areum diam dengan perkataan Minho, lalu
Minho menoleh padanya, dia mendekatkan wajahnya, mencium Areum.
”aku cinta kamu loh.. gimana caranya kalau
nanti aku jauh dari kamu?,” tanya Minho lagi,”Long distance relationship?? Impossible for me”
”orangtuaku butuh aku untuk mengelola
urusan keuangan usaha mereka,” jawab Areum, dia menunduk
Minho diam. Sikapnya bingung dengan jalan
pikiran pacarnya itu, dia tidak ingin berpisah, tapi juga tidak ingin Areum
tidak melanjutkan membantu orangtua nya.
Mereka diam, cukup lama. Lalu Minho
berdiri,”ah..lihat saja nanti besok”
Areum ikutan berdiri, Minho lalu berjalan,
Areum menarik tangannya, lalu dia malah memberanikan diri memeluk Minho.
”mian
haeyo... aku bingung,” katanya, ternyata dia nangis lagi.
”aaah...cengeng sekali,” keluh Minho. Tapi
dia tidak marah. Dielus elusnya rambut Areum yang panjang itu.
”sudah jangan nangis..aku sebenarnya yang
bingung dan sedih..karena kamu mau pergi begitu saja habis ini,” lanjut Minho
”aku..sebenarnya tidak ingin pergi..,”
balas Areum
”ah..sama..aku juga..jadi..kalau mau
tinggal di apartmentku...tinggal saja..aku bisa tinggal dirumah orangtuaku”
Areum melepas pelukannya dari Minho lalu
dia mengelap air matanya sendiri,”boleh??”
Minho mengangguk,”boleh..pakai segala
kosmetikku yang disana juga boleh..aku gak pelit kok”
”aku gak suka berdandan,” balas Areum,”aku
bingung kalau lihat kamu dandan..kamu wangi sekali”
”ya..aku memang begitu dari SMA..aku suka
wangi, suka dandan.. suka dengan kosmetik, perawatan badan.. aku kan model”,
balas Minho
Iya, konsekuensi menjadi model memang
seperti itu. Setiap saat harus repot dengan urusan penampilan dan sepertinya
hal itu menjadi biasa untuk Minho
”ini..sudah hampir 1 minggu loh aku kurang
olahraga.. ke gym yuk habis
kita kerja??,” senyumnya pada Areum
”umm.. olahragaku taekwondo..gimana
dong?,” balas Areum
”ah, aku gak suka, hehehe.. aku bukan orang beladiri,” balas Minho
”tapi eh.. yang penting.. aku suka kamu,”
lanjutnya lagi,”jadi...tinggal saja di apartmentku.. kemungkinan kita kan masih
banyak jalan”
”tapi..,” Areum mendadak jadi ingat ketika
2 hari yang lalu Minho bilang tentang ”someone special”
”kenapa??,” tanya Minho balik
”kamu..bukannya..bilang padaku...akan
rayakan sesuatu dengan someone special??,” tanya Areum
”ummm..,” balas Minho,”mau tahu aja.. aku
malas bahas itu”
”dia memang mungkin sudah punya pacar...
harusnya kemarin aku menolak,” keluh hatinya Areum, sudah berprasangka duluan.
Geum Yi tiba tiba datang,”Yooo.. kalian
berdua! Lagi apa?? Minho..
kamu butuh aku kan???”, teriaknya dari beberapa puluh meter
”pacaran, hahaha!,” tawa Minho. Geum Yi
berlari menghampiri.
”aduh.. katamu..ada yang perlu kita
bahas??,” kata nya sambil ngos ngosan pada Minho.
”iya.. ,” balas Minho, lalu dia menoleh
pada Areum,”mian.. aku butuh bicara berdua saja dengan Geum
Yi”
”ah..enggak apa..aku pergi,” balas
Areum,”tata, Geum Yi”. Dia
pun berlalu dari Minho dan Geum Yi
”kamu kenapa sama dia, Minho?? Kok jadi
aneh sih kelihatannya hari ini??,” Geum Yi heran
”sini.. aku mau bicara.. nanti kamu
rundingkan dengan yang lain,” bisik Minho. Geum Yi mengangguk saja.
Di kamarnya, Areum terlihat
sedih,”sepertinya Minho menyembunyikan sesuatu.. mungkin Minho masih punya
pacar,” dia lalu menaruh wajahnya ditutupi bantal, tengkurap.
”aku kenapa sih.. kenapa bisa suka sama
cowok macam dia??,” Areum terus menutup wajahnya, dia nangis lagi.
Ibunya menelepon, apa acaranya dia di jeju
sudah selesai atau belum.
”aigoo..
kamu ini.. jadi.. kamu mau tetap pulang nanti sehabis ini??,” tanya ibunya
”Eomma.. aku gak bisa suka sama Minho..dia
sepertinya sudah punya pacar,” keluh Areum
”Mueos??
Ah.. masak iya??,” ibunya heran,”tapi dia begitu manis sama kamu”
”Ah.. Eomma.. 3 hari lalu dia bilang ada
someone spesial dihatinya.. padahal.. aku baru saja ciuman dengannya malam
sebelumnya,” keluh Areum
”kenapa dia bisa jadi se playboy itu?? Kamu gak hajar dia??,” tanya ibunya
”Mana bisa?? Nanti aku dilaporkan ke
polisi,” balas Areum
”jadi.. kamu mau putus dengannya
begitu??,” tanya Ibunya lagi
”Eomma ini.. aku ini sebenarnya baru
pacaran dengan Minho 3 hari yang lalu..selama ini Eomma tertipu dengannya.
Sudah berapa kali sih.. aku bilang??,” Areum jadi kesal lama lama dengan
beberapa orang disekelilingnya yang bergitu percaya kalau Minho pacarnya,
padahal mereka baru jadian.
”kontrak mu masih panjang dengan dia
bukan??,”
Areum mengangguk mengiyakan,”bagaimana ini
Eomma?? Aku tetap harus tinggal di Seoul”
”kamu mau tinggal dengan dia??,”
Areum mengangguk,”Ne, Eomma.. sementara,
Geum Yi belum dapat apartmentnya”
”aigoo.. Eomma jadi khawatir sekali,”
balas Ibunya,”kamu.. bisa
jaga diri kan?? Kita ini masih keluarga kolot loh.. Eomma enggak mau nanti kamu
di kampung jadi omongan para tetangga begitu ada gosip kamu pacaran dengan
Minho itu”
”ah.. memang.. sudah ada gossipnya??,”
Areum kaget
”Nee.. beberapa tetangga katanya menonton
tivi kamu live mempraktekkan taekwondo mu dan lalu Minho bilang kalian
pacaran,” balas ibunya
”Aya.. Eomma.. aduh..,” Areum jadi snagat
tidak enak hati
”apa kamu sebenarnya masih suka sama
Minho.. kalau memang dia
punya seseorang spesial itu??,”
Areum termenung sejenak,”ah.. aku tidak
tahu, Eomma.. mungkin memang aku harus cepat pulang dan mengurus usaha kita
lagi, membantu Appa,”
”ya.. kami kangen kamu.. Jun Woo tanya
terus, kapan kamu pulang,” balas Ibunya
”Young Joon.. apa tanya juga??,” Areum
tanya kondisi adiknya yang no 2
”semua sehat.. kami kangen kamu, kalau
memang sudah tidak ada yang harus dikerjakan lagi.. pulang saja.. jadi orang di
kampung lebih enak,” kata ibunya
”pasti, Eomma.. aku pasti kembali cepat..
aku bosan dengan dunia seperti ini, Eomma.. aku kebingungan,” balas Areum
Malam sudah makin larut, Areum berusaha
tidur, tetapi ternyata malah kamar bungalownya diketuk Minho
Dia mengintip dari balik pintu,”museun il
iya?? Ada hal penting yang
harus dibahas?,”
Minho mengangguk, Areum lalu keluar
ruangannya dan mereka duduk di depan bungalow dengan semilir angin laut yang
dingin
”aku
sudah bicarakan soal apartmentmu.. tinggal
bersama ku aja ya??,” tawar Minho
Areum langsung melihatnya dengan pandangan
aneh,”gak mau.. aku mau pulang saja.. aku sudah bilang pada Eomma ku.. aku
tidak ingin lagi seperti ini”
”tidak ingin bagaimana?? Bagaimanapun..
kan kita sudah ½ jalan.. jadi.. teruskan ½ jalan selanjutnya.. kontrak tidak bisa dibatalkan.. jadi..
tetap kamu harus ikut aku.. ,” balas Minho dengan mimik wajah serius
Areum sudah malas bicara soal itu, dia
terbayang lagi tentang kata ”someone special” itu.. baginya, pacaran 3 hari
serasa sudah cukup diakhiri.
”aku masuk dulu..,” katanya berdiri lalu
buka pintu kamar.
Minho mencegahnya, dia malah ikutan masuk.
Areum enggak suka.
”Eh..wonhaneun
ge mwoya? Mau apa kamu, Minho??,” Areum kaget
Minho menatapnya tajam, Areum mengelakkan
pandangannya.
”jangan tatap aku seperti itu,” kata
Areum, tapi Minho masih melakukannya.
Minho ingin menciumnya, tapi Areum
mengelak, dia memalingkan wajahnya.
”ya sudah,” ujar Minho. Dia lalu pergi,
dengan cueknya meninggalkan Areum.
Esoknya sesi pemotretan tiba, mereka harus
ada pagi sekali jam 5 sudah siap dengan make up karena tidak bisa ketinggalan
matahari terbit yang jadi objek foto mereka.
Areum di make up sambil masih mengantuk,
begitu juga Minho. Ketika dia sedang dimake up, dia melihat Minho menunduk saja
disebelahnya, ternyata tertidur lagi.
”Minho..bangun.. kita harus ganti baju,”
kata Areum, mengguncang guncang tubuhnya beberapa kali.
Minho lalu membuka matanya, tapi sama
sekali tidak senyum, hanya berlalu begitu saja masuk ruangan fitting.
Areum memandangnya,”dia marah,”
Mereka keluar dan menuju pantai..mencari
spot yang bagus untuk berfoto.
”Nah.. mian haeyo.. kalian pagi pagi sekali
jadi sudah bangun,” senyum Mi Young
Areum membalas senyuman,”morning..tidak
apa.. ayo mulai,” dengan penuh semangat.
Tapi Minho malah diam saja, cuek padanya.
”ah..sudahlah..lagipula.. besok kita akan
pulang.. aku ingin tinggal di rumah Myuk Byul saja,” dalam hatinya Areum
Areum
tetap profesional, walau dia tahu Minho
mendiamkan saja. Mereka tetap berfoto sana
sini, Mi Young mengarahkannya dibantu dengan 3 orang asistennya dari orang
local.
Siang jam 8.. semuanya selesai..
“haaahhh… sesi hari ini selesai! Kalian
bebas.. mau main kemana saja.. nanti sore.. baru kita mulai lagi,” senyum Mi
Young
”terima kasih atas kerjasamanya,” tunduk
Minhho dan Areum otomatis bersamaan.
”aku breakfast dulu.. lapar, hehe,” basa
basi Mi Young,”kalian.. terserah deh mau ngapain..sudah dulu ya?”
Setelah dia selesai membereskan semua alat
yang dibantu asisten lokalnya, Mi Young pun berlalu dari hadapan Minho dan
Areum.
Minho hanya berjalan saja, masih cuek,
meninggalkan Areum.
”oh.. jadi dia kalau marah seperti ini
ya??,” kata Areum pelan.
”oi, Minho.. tunggu aku!,” Areum berlari
mengejarnya, tapi Minho cuek, tetap jalan menuju bungalownya.
Areum berhasil mengejarnya dan menggenggam
tangannya.
”kamu kenapa sih.. marah denganku??,”
tanya Areum
Minho memandangnya, lalu,”bukan urusanmu”,
dia berbalik arah lagi dan meninggalkan Areum.
Areum mengejarnya lagi,”tentu saja
urusanku.. dasar bodoh! Cowok
cantik menyebalkan!”
Minho menoleh, dia cuma senyum tipis lalu
meninggalkan lagi Areum.
Areum memandangnya, tak sengaja, matanya
berkaca kaca lagi,”ah..dia marah padaku.. Eomma.. ya sudahlah..aku mau putus
saja”
Ketika makan siang, juga Minho diam..Sore
juga dilalui yang sama.. Minho banyak diam.. ketika sesi pemotretan sore..
mereka diam diaman lagi.
”hai..kalian kaku sekali..apa susahnya
sih.. hanya pegang batang pohon itu dan kalian saling menatap??,” pinta Mi
Young
Areum kaku sekali sore itu. Minho biasa
saja.
”Areum..kamu kenapa??,” tanya Mi Young
”ah..aku enggak konsentrasi.. maaf..,”
balas Areum
”kamu mendekat padanya, menatapnya dari
balik pohon,” kata Mi Young mengarahkan Areum
Areum mencoba mengikuti
petunjuknya,”begini??”
”ya.. tahan ya.. Minho sih..tidak
masalah,” kata Mi Young
”ya..
baiklah.. mian haeyo, Mi Young,” ujar Areum
”kamu
harus tahu..begini kalau aku sedang marah,” ujar Minho
ketika saat itu mereka berhadapan.
Areum diam, dia konsentrasi berfoto. Mi
Young menjepret kamera nya beberapa kali.
”terserah,” balas Areum.
”eh..kalian kenapa.. bertengkar ya??,”
tanya Mi Young setelah selesai pemotretan.
”enggak..aku baik baik saja kok,” balas
Minho santai
”ya sudah..sana ganti baju.. kita minum
minum.. besok kan waktunya pulang..jadi malam ini aku mau sedikit bersenang
senang disini,” kata Mi Young, mengeker kameranya
”aku temani ya??,” ujar Areum
Mi Young melihat pada Areum,”eh..jangan.. kasihan Minho mu itu nanti..”
”ah..enggak apa,” balas Areum. Minho diam
saja.
”eeehh.. ya sudah deh,” balas Mi Young
”asik..terima kasih.. aku ingin jadi
temanmu, Mi Young,” kata Areum. Mi Young senyum saja.
Malamnya, Areum berjalan sendirian di
pinggiran pantai, dia memang tidak habis pikir kenapa Minho mendiamkannya hari
itu.
”Geum Yi! Hai.. kamu sedang apa??,” tiba
tiba dia melihat Geum Yi, lalu menghampiri cowok itu
”Minho ada masalah ya?? Dia mendiamkan
ku,” kata Areum memulai pembicaraan pada Geum Yi. Mereka berjalan menyusuri
pantai
”sepertinya sih begitu.. dia kesal
denganmu,” balas Geum Yi
”kenapa?? Apa aku menyusahkan dia ketika
syuting??,” tanya Areum
”umm.. iya.. katanya sih begitu, ternyata
kamu beda dengan yang dia bayangkan.. katanya,” balas Geum Yi
”lalu..cerita apa lagi dia tentangku??,”
”banyak juga sih..katanya.. kamu gak
romantis.. kamu suka menolak
kalau dia menciummu,”
”oh,” balas Areum singkat
”lalu..apa lagi??,” tanya dia lagi pada
Geum Yi
”kamu enggak tahu..kalau dia sudah punya
someone special.. sepertinya kamu akan kalah dengan orang itu,” Geum Yi
berhenti lalu menoleh pada Areum, mereka berhadapan
”ya..mungkin sudah waktunya hubunganku
dengan dia berakhir,” Areum mencoba senyum
”katanya..kamu galak, kamu susah sekali
menuruti kemauannya,” balas Geum
”aku memang begitu...aku tidak suka banyak
basa basi..dan mungkin.. Minho tidak suka aku yang hampir tidak pernah dandan
atau sibuk merawat diriku,” balas Areum
”coba tanya dia lagi saja malam ini..
Minho itu..sifatnya harus dilayani dan kamu harus tahu tentang dia..,”
”ya..aku menangkapnya seperti itu,” balas
Areum
”kalau memang putus..jangan membuat Minho
terlalu terluka,” kata Geum Yi, serius,”aku pernah tahu dia ketika berpacaran dengan
cewek aktres drama..yah..dia begitu.. sampai sekarang, karena mereka putus
karena sebuah kasus yang membuat Minho sakit hati..dia memang tetap menyapa
cewek itu kalau sudah bertemu untuk bekerja..tapi dia tidak akan pernah merasa
dekat lagi..apalagi tertawa,”
”ah..baiklah, Geum Yi.. terima kasih kamu
sudah cerita padaku tentang dia,” Areum menunduk hormat.
Geum Yi lalu pamit.
Malam itu mendekati pukul 12 tengah malam.
Areum masih memandang pantai..dia pun lalu kembali ke bungalownya.
Dilihatnya, Minho sudah di depan bungalow
tempat dia tinggal. Areum berlari menghampiri
”ada apa??,” tanya Areum. Minho diam
”kamu.. masih marah denganku??,” tanya
Areum lagi
Tapi Minho diam lagi.
”aku tahu..kamu sudah punya seseorang yang
begitu istimewa dihatimu.. aku kalah lagi.. tapi..kamu enggak permainkan aku
kan, Minho??”
Minho masih diam saja.
”aku..masuk dulu,” Areum menunduk hormat
lalu mau membuka pintu, Minho mencegahnya.
”aku memang punya someone special..dan aku
tidak tahu harus bagaimana berbuat untuknya,” ujar Minho.
Areum diam sejenak, dia mau
menangis..mungkin malam itu hari keputusan dia akan segera putus saja dari
hubungan dengan cowok itu.
”aku tahu..,” balas Areum
”kamu tahu apa?? ,” tanya Minho
”aku tahu.. kalau someone special itu
bukan aku..mungkin kamu masih memendam cinta lama dengan pacarmu yang
terdahulu.. dan kamu mengalihkannya padaku.. untuk itulah, Minho.. aku ingin
pergi saja..,” balas Areum
”kamu tidak bisa meninggalkan aku begitu
saja,” Minho memegang erat tangan Areum
”tolong lepaskan..kamu pilih saja
perempuan itu..besok..aku akan tinggal di rumah Myuk Byul.. kita tetap akan
kerja seperti biasa kok,” kata Areum, dia sedikit berontak.
”baiklah..aku memang pilih perempuan itu
kok,” balas Minho, dia melepaskan genggaman tangannya pada Areum.
Areum lalu masuk kamarnya. Dia bersandar
di balik pintu, menangis,”ternyata..pacarannya hanya 3 hari.. aku harus bisa
bekerja baik baik”
Dia menangis. Minho menempelkan kupingnya
di pintu depan.
”eh..dasar..sekuat kuatnya dia..dia tetap
cengeng dimataku,” Minho malah senyum
”Imja.. kamu..menangis bukan??,” tanya
Minho, dia mengetuk pintu pelan pelan
”tinggalkan aku,” kata Areum dengan
sedikit terisak.
”buka pintunya..,” pinta Minho
”tidak..tinggalkan aku sendirian,” jawab
Areum
Minho mendorong pintu,”buka..ayo buka”
”jangan paksa aku...kamu cowok kejam,”
balas Areum.
Minho mendorong pintu, Areum menahannya.
Mereka saling beradu tenaga. Areum kalah
tenaga juga, Minho jadi terjerembab sehingga jatuh.
”buk!,” Minho terdorong, lalu ternyata dia
malah pingsan.
”Minho!!,” Areum berteriak, mengguncang
tubuhnya
”Minho bangun!!”
Tapi Minho diam saja. Areum berkali kali
mengguncang tubuhnya.
”aduh..dia pingsan, aduuh,” Areum jadi
panik sendiri.
Dia lalu mencoba menggangkat tubuh Minho
yang jauh lebih tinggi darinya, dibaringkan ditempat tidur.
”apa..tenagaku terlalu keras??ah...tapi
beberapa hari yang lalu..dia sakit,”
Areum cepat membuka sepatunya, lalu
membentangkan selimutnya.
Dia malah mengelus elus rambut Minho.
”kamu cowok baik..tapi..kenapa
menyebalkan??,” gumamnya
Areum lalu mematikan lampu, dia malah
berada di luar.
Minho ternyata tidak pingsan..dia malah
ketakutan..begitu membuka mata..ternyata gelap!
”kyaaa!!,” Minho teriak.
Areum langsung membuka matanya sejenak,
kembali ke kamarnya, menyalakan lampu
”klik,”
Begitu lampu menyala.. Minho malah memeluk
Areum.
”bruk!,” tubuhnya memeluk Areum dengan
keras
”kamu..sudah bangun??,” tanya Areum heran
”aku...takut gelap..,” Minho gemetaran
masih memeluk Areum.
Ternyata Areum malah tertawa meledek
Minho,”ah..kamu kan cowok..masak takut gelap??aneh!”
Minho masih memeluknya erat, ketakutan.
Areum masih tertawa tawa.
”bodoh..aku ketakutan!,” teriak Minho
Areum berusaha melepaskan pelukan Minho
darinya,”ah hahahaha... lucu”
Tapi Minho diam saja mematung berdiri di
depannya. Areum jadi ikutan
berhenti, lalu..
”kamu..akan putuskan aku karena someone
special itu kan??,” tanya Areum
Minho memandangnya,”someone special
itu...ulangtahun hari ini,”. Dia melihat jam, sudah 12.30 pagi.
”bahkan..hari ulangtahunnya cewek
itupun..sama denganku,” keluh hatinya Areum.
”hari yang akan sangat
menyedihkan...padahal aku berusaha cinta dia,” lanjutnya lagi dalam hati
”kenapa..kamu tidak merayakan
dengannya??,” tanya Areum
”apa..aku harus putus denganmu??,” tanya
Minho
Areum berbalik arah,”awalnya..kamu hanya
permainkan aku bukan??”
”iya bukan??,”tanya dia lagi
Areum menangis,”aku kalah...kamu ternyata
hanya permainkan aku”
”wah..dia cengeng..mana bisa aku
tinggalkan dia??,” kata hatinya Minho,”ternyata aslinya cengeng,sensitif dan
lembut”
”aku..mungkin...,” jawab Minho
”jawab saja..kalau kamu mungkin akan
tinggalkan aku,” kata Areum..dia sensitif sekali.
”aku...,” kata Minho
Areum makin menangis membelakangi Minho.
”Areum..,” kata Minho lagi
Areum masih membelakanginya..tidak
menoleh..
”lihat aku,” kata Minho lagi
”aku tidak mau..pergi tinggalkan aku,”
balas Areum
”tolong lihat aku, Imja..ini tidak untuk
terakhir kalinya,” kata Minho
Areum ragu..dia lalu perlahan lahan
membalikkan badannya.
”TARAAA.... SAENG IL CHUGHA!”, ternyata
ada banyak crew yang tiba tiba masuk ke bungalownya dan Minho sudah berdiri di
depannya dengan membawa kue ultah.
Areum kaget tapi juga senang
”Saeng Il Chugha, Imja.. salanghae,”
senyum Minho dengan manisnya sambil membawa kue ultah
”hahahahaha.. selamat ya, Areum.. maaf
kalau kami ngerjain kamu.. ini idenya Minho,” kata Il Chun
”aigooo...tapi.. terima kasih semuanya..
gomaseubnida,” senyum Areum
”tiup lilinnya dong...,” kata mereka
Areum meniup lilinnya,”aku ingin.. hubungan
ku selalu bahagia dan selalu dengan dia.. aku sudah mulai bisa
mencintainya..apapun dia,” katanya dalam hati sambil menatap Minho yang
didepannya
Mereka lalu bernyanyi happy birthday dalam
bungalow itu, jadi ramai.
Minho masih memegang kue ultah itu.. lalu menaruhnya diatas meja.
”terima kasih.. sudah mau cinta aku,”
katanya pada Areum
”suit suit,” Geum Yi dan yang lain malah
jadi godain mereka
”kiseu
kiseu, hahaha,” kata Kwang, yang lain jadi ikutan komporin.
Minho beneran akhirnya mencium Areum di
depan mereka.
”whoaaah.. gila, hahaha,” teriak yang
lainnya
”I love you.. that someone special is you..
not the other girl,” kata Minho pada Areum
Areum
jadi malu,”permintaanku tadi..agar aku bisa selalu dengan kamu”
“gomawo.. jeongmal salanghae,” jawab Minho dengan senyum manis khasnya.
Mereka
semua berpesta sampai menjelang pagi, lalu kembali ke bungalownya
masing-masing.
Minho dan Areum masih di pinggiran pantai.
Matahari sudah mulai terbit pagi itu.
Minho merangkulnya saja, mereka duduk di
pinggiran dramaga sambil menikmati matahari yang sudah mulai terbit.
”indah sekali deh,” kata Areum
Minho merangkulnya dengan erat,”Ne.. eolmana aleumdaun ilchul.. memang
indah sekali sunrise nya”
Areum menoleh pada Minho,”terima kasih
perayaan ultahnya.. I am happy”
”me too,” kata Minho
dengan senyum
Matahari
sudah mulai terlihat naik, sinar merahnya tampak mengalahkan suasana gelap nya
hari yang berganti pagi
Areum
pelan mencium Minho bersama sinar matahari terbit,”Minho
salanghae”
“kita..
masih akan terus bersama kan??,”
tanya Minho
Areum mengangguk,”seperti doaku tadi dini
hari”
”berarti.. kamu tidak boleh tinggalkan aku
sama sekali,” kata Minho
”yagsog,”
jawab Areum
Minho senyum padanya.. masih merangkulnya..melihat
sinar matahari pagi, mereka tertawa tawa ceria..
Bersambung ke part 12…