This is me....

Selasa, September 30, 2014

The Jengkol Heirs (Part 2: Pak’e.. Bu’e.. Mbak’e..)

Cerita ini cuma iseng aja kok.. jangan dimasukin ke hati banget..

Esok paginya, Suparno siap-siap berangkat pagi sekali jam 4 subuh untuk pergi bawa gerobak jengkolnya ke rumah juragan jengkol-Paijo- mengambil berkarung-karung jengkol yang sudah dikubur supaya tidak bau dan siap dijual. Tapi dia pesan pada isterinya, Juminah supaya hati-hati menjaga Minho, yang mereka belum tahu siapa nama aslinya.
iki ono gelang nang tangannya, Pak’e.. opo iki jeneng ya??,” tanya Juminah keheranan.
Dilihat mereka ada dua jenis tulisan, satu huruf keriting yang gak mereka tahu artinya dan satu lagi huruf alfabet. Suparno membacanya: “Minho Lee,Seoul,South Korea”. Dia membaca dengan bahasa jawanya yang kental.
“Seoul iku nang ndi, Bu’e??,” tanya Suparno keheranan, ketika dia diberikan gelang itu oleh isterinya dan dibacanya, gelang yang berasal dari plastik dan disegel plastik untuk nama Minho. Seperti gelang untuk anak kecil yang ada di rumah sakit. Sebenarnya itu gelang pertanda supaya ketika anak kecil hilang, bisa tahu namanya siapa dan apa nasionaliti nya.

Minggu, September 28, 2014

Salang Itu Cinta (Part 5: Duniaku.. Ingin Terang..)


Kisah diriku sendiri..

Pulang malam itu, Aisha lebih pilih diam di rumah.. sama sekali dia tidak komunikasi dengan siapapun, termasuk dengan Risa sekalipun, teman akrabnya. Dia langsung ke tempat tidur, menutup wajahnya dengan bantal, menangis lagi.
“pokoknya gue gak mau dia suka... ,”keluh hatinya Aisha, dia masih menangis mengingat yang tadi.
Besoknya, dia matikan semua alat komunikasinya. Sama sekali tidak ingin Shin menghubunginya lagi, tidak ingin Risa tahu masalahnya. Dia cuma diam saja hari itu, juga tidak bicara banyak dengan orangtuanya.
Sampai masuk kembali, akhirnya dia memberanikan diri pagi-pagi menelepon Risa, meminta bicara di toilet wanita.

Pernikahan ½ (Part 28: Jangan Cemburu Dong Ah..)

“whoaaah.. ini kalian apa apaan sih?? Tidur disini??,” Kumiko kaget menemukan Minho dan Aiko tidur di ruang keluarga. Dia lalu membangunkan mereka.
Minho bangun dengan cengengesan,”gomen Kumiko ane.. kami ketiduran disini”. Dia lalu menarik Aiko dan menggendongnya ke kamar.
”kalian sudah baikan??,” tanya Kumiko dengan setengah teriak. Minho masih di dalam kamar Aiko, membaringkannya.
Hai,” jawab Minho singkat,”hari ini aku dapat kontrak kecil model lagi ditempat yang kemarin, harus segera pergi”
Dia lalu sibuk mencari baju yang pas dan pergi ke kamar mandi.
Ketika kembali ke kamar, dia ternyata temukan Aiko sudah bangun.
”tidur saja..aku buru-buru.. takut terlambat,” senyum Minho padanya.
Tapi Aiko malah berdiri dan menciumnya,”ohayou.. aku ikut ya??”
”gak usah.. nanti repot deh,” jawab Minho sambil dia memeluk pinggang Aiko.
Aiko langsung cemberut kemauannya enggak dituruti Minho.
”yah.. mulai lagi deh dia,”keluh hatinya Minho ketika melihat ekspresi wajah isterinya itu. Tapi dia ingat lagi apa kata Makoto dan Ken kalau memang mungkin sebaiknya dituruti saja.
”cemberut lagi.. cemberut lagi.. kenapa lagi sih??,” tanya Minho padanya

Jumat, September 26, 2014

Salang Itu Cinta (Part4: My Feeling For You)

“nih.. dia nulis ini ke gue,” kata Aisha menunjukkan lagi pada Risa dihari waktu makan siang itu, apa yang Shin ketik kemarin malam sebelum dia menghilang lagi hari ini.
Risa bukannya sedih atau apapun, tapi dia malah ketawa,”cieeee... ini sudah ada tanda-tanda nih”
“modus banget.. gue juga dikasih ini..,” Aisha menunjukkan gelang dari batu warna ungu muda kecil kecil.
“weseh... canteek banget ini gelang yak,” Risa malah jadi meledek, dia angkat pergelangan tangan Aisha  didekatkan dengan sinar dan dia lihat gelang itu.
“tanda-tanda modus sudah berlangsung,” kata Risa cengengesan,  dia duduk lagi.
“kan? Lu gak percaya gue,” ujar Aisha sambil cemberut
“lu tu yeee.. cemberut melulu.. cepet tua lu,” Risa mengatupkan mulutnya Aisha yang cemberut. Aisha mengelak lalu mengelap-lap mulutnya. Kesal sendiri, tapi Risa malah tertawa.
“terimaaa.. udah terimaaa.. kapan lagi dapet cowok ganteng?? Fotonya cakeb bener deh.. gue aja bakalan naksir banget sama doi kalau gue jadi lu,” canda Risa ketawanya kencang sekali.
Aisha menggeleng, malah dia duduk menyandarkan dagunya di meja pantry.
“eh.. gak boleh begitu.. ntar jauh jodoh,” ujar Risa. Lalu dia tanya lagi apa Shin hari ini ada hubungi Aisha, tapi Aisha menggeleng saja.

Rabu, September 24, 2014

The Jengkol Heirs (Part 1: Eommaneun Eodi Isseubnikka?)

Cerita ini cuma iseng aja kok.. jangan dimasukin ke hati banget..

“kamu yakin Nampyeon.. kita akan menikmati liburan indah di Indonesia??,” kata salah seorang isteri lelaki korea di rumahnya di Seoul
Suaminya mengangguk,”aku sudah siapkan visa dan passport kita bertiga.. Minho harus ikut kita.. kasihan dong dia kalau hanya di jaga Eomma dan Appa.. jangan merepotkan mereka.. lagipula.. Minho anak manis.. dia gak rewel kalau kita bawa jalan kemana-mana,”
“tapi Minho baru dua tahun.. berapa lama kita akan liburan disana?? Apa nanti dia tidak mabuk perjalanan??,” tanya isterinya lagi, khawatir anak mereka satu-satunya yang masih kecil itu sakit diperjalanan antar negara yang jauh dan butuh sekitar 10 jam lebih.
“aku rasa tidak.. dia termasuk anak yang kuat.. iya kan, Minho??,” suaminya mencubit pipi anak kecil yang cakep dan manis, yang sedang bermain mobil mobilan remote di ruangan itu

Senin, September 22, 2014

My 3 Supernatural Beloved Kids (Part 10: Persaan Yang Tersisa)

Starring: Lee Minho, Park Minseo, Lee Jin Ho, Lee Young Joon, Lee Hana.

Hari-hari berlalu.. 1 minggu.. 1 tahun berikutnya Minho berhasil masuk ke Universitas negeri dambaan dia. Dia berteriak kegirangan ketika mengetahui berhasil masuk ke universitas itu melalui sistem online yang ada di sekolahnya.
“Kyaa.. aku berhasil masuk, Soo Hee! Keinginanku terwujud!,” teriaknya senang, dia memeluk teman sekolahnya yang cewek sekaligus pacarnya, Kang Soo Hee.
“iya.. aku juga.. seneng banget deh kalau gini caranya.. kita masih bisa sama-sama lagi nanti satu universitas, Minho!,” Soo Hee juga memeluk Minho. Beberapa anak yang lulus juga dari pengumuman online itu teriak-teriak kegirangan.
Tampaknya Minho sudah bisa melupakan Minseo karena diakhir sekolahnya, dia bisa berpacaran dengan teman nya lain kelas itu.
“aku traktir kamu makan ya.. hehe.. aku harus bilang Appa dan Eomma kalau aku lulus nilai bagus.. mereka pasti seneng banget aku bisa dapat universitas negeri terkenal.. jurusan yang sesuai minatku lagi,” kata Minho kegirangan. Ya, Minho berhasil mendapatkan rank pertama di sekolah itu untuk masuk dalam fakultas ekonomi di sebuah Universitas terkenal di Seoul.
“haaa.. pokoknya aku senang banget deh.. aku bisa lulus!!,” dia masih loncat loncat kegirangan.
Guru-guru datang menghampiri dan memberikannya selamat, begitu juga teman-temannya.

Kamis, September 18, 2014

hopes of love

filling the vessels of love with tranquil souls
hope all will be back in the zero point
Where is my beautiful story about you?
fireflies flew together in the middle of a dark forest night?

I saw pensive moon in the sky
Are you and I able to fly there?
the dragon is thirsty of love
only our love can make its laver is not dry out

I looked at the dark night with the falling shooting stars
Trying to dominate the relentless night ..
just to wait for you here
Keep dreaming and keep dreaming
Until the sun passes in the morning with a smile

dew is so cool to remind all memories
cricket children asking mercy from the mother in the morning
birds twittering.. calling your name
as i open the windows of our hopes of love

sky of love

Tickle clouds in the sky
Hey.. why are you always blue??
you make me wonder..
How can i send love messages for him?

Cloud just answers "love me"
Love you.. how come?
Then.. send my love to him
with all the polar andromeda galaxy in our hearts

Tilt your head, o dear lover
let the tears gone with the wind
let sky wipe them off away
and you could laugh so happily louder

in every cold words you say
i will make them warm again
through the dewy green grass
you'll see that happiness

in the sky of love we write on our dreams
never let them go..
even the dust of world will be vanished
with our souls within the eternal things inside

Tickle clouds again in the sky
feel the air breeze so deep harmonizing around
Happy laughing louder as i saw you before
in the sky of love

Maha cinta ku

Kerinduan tak bertepi
Memaksaku berkelana ke ujung negeri
Indah kulalui tapak tapak hidup ini
Sampai ujung jalan tak kulihat lagi

Tak ada keraguan debu hitam cinta untuk Mu
Kala ku meragui cinta Mu,angin lembut menyapa jiwa ku
Kekasih hati yang tak akan pernah pergi
Walau raga sunyi sepi tak bertuan lagi

Ku pegang erat kilauan emas firman Mu dalam hatiku yang masih berdebu
Kuharap Engkau selalu menyinari diri ku dengan rahman dan rahim Mu
Ketika tiada lagi yang bisa kugenggam
Hanya nama Mu yang ku dawam

Biarkan aku mencintai Mu semampu ku
Cinta yang berharap lebih dari seorang kekasih biasa
Sampai ku kecup embun pagi syukur sejuk dalam setiap jiwa
Janji Mu takkan pernah ingkar dalam kehidupan ku

Wahai Maha Cinta.. Jangan pernah hilang dari jiwaku yang lelah
Jangan keluarkan aku dari jaring cinta Maha Suci Mu yang tak beradu batas
Kekalkan aku dalam pelukan Mu erat
Karena kasih Mu yang hanya ingin ku dekap

Wahai Maha Cinta.. Cukupkan aku dengan cinta Mu
Lelahkan aku dalam rindu Mu
Puaskan dahaga resah imanku hanya pada Mu
Sang pemilik cahaya cinta... Fanakan aku dalam mencari selain cinta Mu..

Bejana cinta

Semua nyanyian berlalu
Gelap dalam ujung jalan itu
Hanya nyanyian hati mengalun di setiap detik malam
Pada waktu yang tak jua berujung

Oh... Indah cinta disepanjang peristiwa
Namun sakit pula tertusuk rasa
Mawar dapat berdarah
Pelangi dapat sewarna

Kupikir semua itu hanya mainan khayal ku saja
Merobek robek kertas impian
Menjadi keping keping awan
Lalu jadilah hujan dihatiku

Cinta mungkin boleh tak berpihak padaku
Tetapi siapa perduli soal itu?
Pastinya kamu juga,kan?
Karena...hanya hati yang sanggup mengatakan

Tanpa suara,tanpa kata
Tembusan jiwa tak butuh itu semua
Cukup memejamkan mata sekejap saja
Lalu bayang jiwamu hadir keindahannya

Ku tahu cinta tidak cukup sekedar kata
Ingin ku robek semua takdir dan berjalan Sendiri.. Sendiri...
Melalui api,air,angin dan tanah kehidupan
Aku berhak memilih cinta...

Aku hanya ingin menjadi rasa dibalik bentuk mu
Menciptakan dunia yang mereka tidak impikan
Cukup dunia ku saja dalam anganku tentangmu
Lalu..jangan mereka biarkan merobek dan melempar semua tentangmu

Awan berarak menjadi hujan bukan tanpa makna
Begitu juga tiap titik air mata
Semua ada pada satu peristiwa
Terkumpul dalam bejana cinta

Salang Itu Cinta (Part 3: Teman??)

“nih coklatnya buat lu,” kata Aisha di pantry memberikan coklat pada Risa yang duduk di sebelahnya.
Risa cengengesan,”kok gak dimakan..kan dari yang tersayang?? Hehe”
“rese lu,” jawab Aisha sambil cemberut. Dia lemparin dua batang coklat itu ke depan Risa.
“gak boleh gitu dong, say.. dia dah ngasih sesuatu sama lu.. ya terima aja,” balas Risa, dia kembalikan lagi coklatnya ke depan Aisha.
“gue males,” jawab Aisha singkat
“move on dong.. buka diri.. lu susah banget move on nya,” keluh Risa. Mereka memang sudah berteman lama di kantor itu.
“susah... gue males ngadepin cowok... lu kan tahu daridulu gue paling gak suka cowok mainin perasaan cewek.. akhirnya gue males.. gitu lagi.. gitu lagi.. gaje ntar hidup gue.. bakalan galau terus,” balas Aisha masih dengan ekspresi cemberut
“kan kita gak tahu apa yang terjadi, Say.. kali aja dia emang suka lu??,”
Aisha berekspresi seperti orang yang sedang ikutan salahsatu reality show horror,”kamera... mana kamera?? Saya nyerah”, katanya sinis bercanda pada Risa. Risa tahu benar kalau Aisha penuh trauma dengan para cowok. Dia bukan tipe cewek yang main-main dalam soal hubungan, dia akan serius membahas sebuah hubungan dan bisa saja berkorban kalau memang sudah ada keterikatan yang dalam. Dan dia belum menemukan cowok yang bisa mengerti itu.

Senin, September 15, 2014

Salang Itu Cinta (Part 2: Coklat... Modus atau Bukan?)

Shin dan Aisha masuk ke sebuah restaurant. Perasaan Aisha sudah malas sekali yang namanya pergi-pergi sama cowok.
“cepetan nanti makannya.. cepetan nanti makannya... gua mau pulaang,”keluhnya dalam hati sepanjang jalan menuju tempat itu.
what is your job, Aisha?,” tanya Shin ditengah perjalanan mereka naik taxi.
I am a nutritionist,” jawab Aisha singkat, dia hanya mengaku kalau dirinya sebagai ahli gizi.
“that’s nice.. in Korea, it’s really needed, actually.. and anyway, you are very slim,” pandangan Shin langsung dari atas ke bawah. Jelas saja, Aisha tidak suka dilihat seperti itu, seperti dimakan cowok.
“kayaknya cowok semua dimana aja sama deh.. seneng banget lihat cewek tatapan mata mau mangsa,”keluh hatinya Aisha.
Dia berusaha sembunyikan ke-bete-an tingkat dewa nya.
“i am slim since i was a child,” jawab Aisha dengan rada bete, tapi belum ditangkap ke-bete-annya itu oleh Shin.
many korean girls want to be slim..so you are lucky not to try hard to be slim,” kata Shin lagi senyum lalu sedikit melihat jalan.
Aisha jadi ketawa aneh,”ah.. ya.. hahaha.. lucky me”, jawabnya pada Shin.
Padahal dalam hatinya dia kesal,”kepo banget deh lu... gue bete banget kalau ada cowok bahas-bahas soal fisik.. nyebelin”, dia menggerutu saja dalam hati. Dia melihat jam, sudah waktunya magrib, pasti dia harus ibadah.

Sabtu, September 13, 2014

Salang Itu Cinta (Part 1: Cuma Menolong Kok)

Hari senin itu memang Jakarta terlihat sibuk, padahal habis lebaran dan aktivitas banyak orang dari berbagai daerah sudah mulai ramai. Begitu juga di salah satu halte di daerah jakarta. Aisha setiap hari menunggu bis yang lewat tempat dia bekerja. Hari itu dia agak gusar melihat jam tangan sudah menunjukkan pukul 7 pagi.
“aduh.. kacau nih.. kebiasaan deh 89 suka lama banget,” keluhnya dalam hati. Dia melihat jalan besar dari kejauhan, berharap ada bus yang dia tunggu D89 segera.
Dia gusar takut terlambat. Terus dia memperhatikan banyak kendaraan yang lalu lalang.
“ah.. parah nih.. sudah 30 menit begini,”keluhnya lagi, jam memang sudah menunjukkan 7.30 pagi. Dia pun mengeluarkan smartphone nya
“say.. sorry nih, aku bisa terlambat sepertinya sih.. tolong bantu aku kerjain laporan kemarin ya,” pesannya di smartphone itu pada temannya, Risa.
Seorang cowok muda dari jarak beberapa meter menghampiri kerumunan orang yang sedang juga menunggu bus.
sorry, pardon me.. can you speak english?? Understand english??,” tanya cowok itu pada seorang lelaki yang berdiri di halte itu.
Lelaki yang ditanya kebingungan, di tidak faham bahasa inggris,”gak ngerti gue,” katanya menggerakkan tangannya, bingung mau bilang apa pada cowok yang mengajaknya bicara bahasa inggris itu.
Cowok tinggi putih dengan backpaker dan kamera canggih yang berbicara bahasa inggris itu kebingungan dengan lelaki yang dia tanya. Dia lalu beralih bertanya pada seorang ibu yang berada di sebelah lelaki yang ditanya.
can you speak english, madam??,” tanya cowok itu.
Si Ibu yang ditanya langsung bingung,”aduh.. gak bisa aku bahasa inggris..gak ngerti ah..”, dia langsung menjauh dari cowok itu.
Cowok itu lalu berkeliling bertanya pada orang-orang yang ada di halte itu.

Rabu, September 10, 2014

Pernikahan ½ (Part 27: Menyesal Selalu Belakangan Datangnya, Iya Kan?)

“kamu harus kerja, Minho kun.. kami tidak bisa membantu kamu lagi.. ini semua karena kecerobohan kamu sendiri,” kata Kohashi yang duduk tegak di depannya.
Minho duduk juga menunduk hormat padanya, seperti setengah bersujud,”sumimasen, Otoosan.. aku sungguh minta maaf atas kecerobohan yang ku buat..”
”tadinya aku berharap kalian dewasa setelah aku kecewa dengan keputusan anak bungsuku ingin menikah dengan kamu,” lanjut Kohashi lagi.
Minho masih posisinya setengah bersujud,”aku minta maaf, ayah.. aku hari ini akan pergi cari kerja.. tempat ku jadi model masih mau menerima aku pemotretan produk yang sejenis,”
”lakukan yang terbaik untuk anakku dan cucuku nanti.. aku ingin kalian belajar.. kalau berumahtangga itu tidak semudah yang kalian bayangkan,” Kohashi lalu berdiri dan meninggalkan Minho diteras belakang ruang keluarga itu. Minho masih menunduk hormat sampai mertuanya itu benar-benar hilang dari hadapannya.
Pagi-pagi sekali dia sudah termenung di teras belakang sendirian. Tadi malam dia tidak tidur bersama Aiko karena marahnya cewek itu dengan kebodohannya.

Minggu, September 07, 2014

Aku Bukan Bang Thoyib (Part 33: Tidak Ada Yang Bisa Pergi Dariku, Termasuk Kamu)

Ani, Appa.. aku sudah pikirkan,aku tidak akan kembali ke Seoul lama sampai urusanku selesai... aku akan berusaha meeting dengan para komisaris.. ,” Minho sangat galau, dia takut dikembalikan ke Seoul, karena dia pikir, dia harus bisa menjaga semua kondisi stabil, termasuk kondisi keluarganya sendiri.
”aku tahu apa yang ingin kamu bicarakan, Minho.. Kwon Yun sudah cerita padaku,” jawab ayahnya.
I am so sorry, Appa.. tapi memang begitulah.. dan sekarang..aku belum pulang ke rumah lagi,” ujar Minho
Ayahnya bingung dengan perkataan anaknya itu, ternyata Minho mengungsi di rumah mertuanya, Beh Hamid, walau tidak termasuk Suryanto dan Suminah.
”aku tidak sangka kalau terror akan terus berlangsung,” ujar Ayahnya
”begitulah..aku sudah mengatakan pada Kwon Yun kalau dia harus cepat menyelidiki..tapi tampaknya dia gak punya waktu,” balas Minho