This is me....

Minggu, Februari 16, 2014

Pernikahan ½ (Part 6: Kerja Keras untuk Kuliah Isteri..)

Cerita ini hanya fiksi imajinasi belaka. Gak usah dipikirin kenapa begini, kenapa begitu.. Cuma keisengan diri saja yang ingin mengimajinasikan bebeb Lee Minho.  Adapun jika ada nama dan tempat yang kebetulan sama, itu gak sengaja, hehehe.

Aikosudah pulang dari rumahsakit. Dia pun sudah kuliah lagi seperti biasa.
Orangtua Minho sudah balik ke negaranya.
“jadi.. kamu sudah sembuh bener nih.. Aikochan??,” tanya Ken
Aikomengangguk,”iya, Ken kun.. walau masih sedikit lemas sih”
“kamu kurang jaga kesehatan ya?,” Ken tidak tahu apa yang terjadi.
Ichirou malah yang jawab,”iya tuh.. kamu payah deh, Aikochan...sibuk sih..sibuk kuliah..tapi jangan lupa jaga kesehatan”
Rin, pacarnya Ken ikutan bicara,”Minho kun pasti senang ya..punya pacar calon dokter, hihihi”
“enggak kok..biasa aja,” balas aiko
“ne.. Aikochan.. kemarin.. kamu sakit apa??,” tanya Ken
Mereka semua duduk di sofa ruangan yang tidak terpakai..markas mereka sendiri..
“kurang darah,” Aikoberbohong
“sampai masuk rumah sakit??,” tanya Ken lagi
Aikomengangguk.
“wah wah.. Minho kun.. nih pasti dia enggak jaga kamu ya?,” kata Makoto.
Ichirou sebenarnya tahu apa yang terjadi.. tapi dia tidak membuka rahasia cewek yang dia suka sejak dibangku SMA itu.
“Aikochan itu.. makannya sedikit..pantas saja kurang darah..,” kata Ichirou
“Minho kun.. kemana??,” tanya Makoto
“tidak tahu tuh..sepertinya sekarang dia makin sibuk saja..kayaknya semenjak kamu sakit ya.. Aikochan??,” kata Ichirou
“Minho kun...kerja part time,” balas aiko
Ken kaget,”wah.. beneran?? Kok bisa??”
“ayahnya.. yang menyuruhnya,” balas aiko
“kok bisa??bukannya...dia itu anak orang kaya ya??,” tanya Ken lagi, heran.
“Minho kun..ingin belajar mandiri,” kata Aikolagi
“wah.. benar benar cowok mandiri dong.. kalau begitu..cocok tuh.. jadi pendamping kamu,” goda Makoto
“Makoto kun ini..,” balas Aikolagi
Makoto tertawa tawa,”yah..apalagi.. sudah 3 bulan lebih bukan??kayaknya kalian yang paling mesra deh, hahaha”
“iya..aku saja.. iri dengan Aikochan..sepertinya Minho kun manjain kamu banget deh,” kata Rin
Ken menoleh padanya,”wah..aku kurang romantis ternyata”
Ichirou malah ketawa,”Ken kun.. bukan nya kurang romantis, Rin chan.. tapi..kamu mesti hati hati dengan kapasitas playboynya, hahaha”
“eh?? Payah kamu Ichi kun..mentang mentang baru dapat pacar, hahaha,” Ken mengejeknya
“siapa??,” tanya aiko
“kamu....gak cemburu kan..kaau Ichi kun punya pacar, Aikochan??,” goda Makoto
Aikomenggeleng,”justru aku senang sekali”
“iya dong...bisa bisa aku di hajar Minho kun kalau sampai menggoda Aikochan lagi,” jawab Ichirou
“perkenalkan pacarmu pada kita dong, Ichi kun,” kata Makoto
Ichi menggerakkan tangannya,”ah..nanti saja deh”
Mereka lalu ngobrol sampai lama dan malam berlalu.

“kamu...serius belum mau pulang??,” tanya Ichirou
Aikomengangguk,”ya..aku mau tunggu Minho kun disini,” balas aiko, senyum pada nya. Dia memang niat menunggu Minho sambil mengerjakan tugasnya.
“gak takut??,” tanya Ichirou lagi
Aikomenggeleng,”enggak.. kalau kamu mau pulang...gak apa kok, Ichi kun,”, dan dia senyum pada Ichirou
Lalu Ichirou malah menghampirinya...duduk disampingnya,”kemarin..kamu sakit apa, Aikochan?? Jujur saja padaku”
Aikodiam, lalu Ichirou mengulang pertanyaan yang sama.
Barulah Aikomenjawab,”aku..abortus”
Ichirou kaget,”Apa?? Kenapa bisa?”
Dia pun menjelaskan,kalau itusemua terjadi bukan karena kesalahan Minho, tapi kesalahan dirinya sendiri.
“ah..kalian ini,” keluh Ichirou
“tapi...kamu tahu.. Aikochan?? Aku cemburu sama Minho kun”, lanjutnya lagi
“ada apa??,” tanya Aikobalik
“aku ini.. cinta sama kamu dari sejak kita SMA, Aikochan.. tapi kamu gak pernah suka pada ku..iya kan??,” kata Ichirou. Dia lebih mendekat pada Aikodan memaksa memeluknya
Aikomenolak,”Ichi kun..lepasin!”
Ichirou malah nekat, dia malah makin kuat memeluk dan bahkan mencium aiko.

Minho yang baru masuk ruangan itu, ketika dia membuka pintu dan melihat kejadian itu... langsung menarik kerah Ichirou dari belakang.. dan...
“bug!,” Minho segera menonjok wajah Ichirou
Aikoberusaha melerai,”sudah, Minho kun..sudah! nanti bisa seperti kemarin lagi!,”
bakayarou! (si-alan-red),” teriak Minho ke Ichrou.
Aikoberusaha melerainya, supaya mereka tidak berkelahi.
Ruangan jadi berantakan, sofa bergeser tempatnya karena Minho berusaha memukul temannya sendiri.
“Minho kun..sudah..!!,” Aikomasih berusaha melerai.. dia menarik narik tubuh Minho yang sedang marah.
“Sialan kamu, Ichirou!!,” teriak Minho. Dan suara tonjokan pun masih terdengar.
Ichirou benar benar terjatuh.
Aikoberteriak,”Minho kun...cukup!!”
Minho baru akhirnya menoleh dan menghentikan pukulannya.
“Aku tidak cinta dengan Ichi kun.. kamu harus tahu itu, Minho kun!,” Aikoberdiri di depan Minho dan berteriak,
Minho baru diam.

Minho lalu menghampiri aiko, dia malah senyum. Lalu mencium Aikopelan pelan di depan Ichirou.
Ichirou bengong lihat kejadian itu.
“ini.. bukti aku cinta kamu.. biar Ichi kun tahu.. kamu enggak boleh direbut dia,” senyum Minho.
“Minho kun gila,” keluh Ichirou dalam hatinya,”aku baru tahu.. dia seperti itu,” tambahnya lagi
Lalu Minho menoleh pada Ichirou,”gomen, Ichi kun... tapi..aku tidak mau seperti yang tadi lagi..soalnya kita seminggu lagi mau menikah”
Nani?? Wah.. kalian.. benar benar nekat.. bingung deh... sama jalan pikiran kalian!,” Ichirou sempat sedikit terperangah.
shikatanai no (tidak ada pilihan lain-red),” balas Minho.
Dia lalu duduk dan menyandarkan dirinya di sofa.
“kenapa?,” Ichirou malah duduk di sebelahnya
“kamu..sudah tahu kan..apa yang terjadi pada kami?,” tanya Minho ke Ichirou. Dia menghela nafas
“kamu kerja begitu?? ,” tanya Ichirou
Minho mengangguk.
“bagus dong.. jadi cowok kan memang mestinya tanggung jawab,” Ichirou menepuk pundak Minho
“capek,” balas Minho singkat
Aikojadi juga duduk disamping Minho,”aku..minta maaf, Minho kun.. kalau aku menyusahkan mu”
Minho menoleh pada aiko,”siapa yang menyusahkan sih??”, dia kumat lagi sensitifnya.
“sudah sudah.. kalian jangan jadi suami isteri yang berantem terus,” ujar Ichirou, dia masih tepuk tepuk pundak nya Minho
“kamu kecapean tuh, Minho kun..sudah deh.. kita pulang aja,” tambahnya lagi.

“Eomma..aku sudah dapat pekerjaan baru..jadi asisten nya seorang animator,” ujar Minho, dia sedang menelepon ibunya
“Eomma senang kamu jadi anak yang bertanggung jawab, Minho.. kamu harus jadi suami yang baik.. waktu pertama kali eomma nikah dengan appa kamu juuga begitu.. tapi.. appa mu seorang yang ulet dan pekerja keras.. usaha kecil sampai sekarang jadi besar,” ujar ibunya mengenang masa masa mereka sulit.
Minho mendengar saja dengan seksama cerita ibu nya sendiri melewati masa masa sulit berumahtangga dengan suaminya itu.
Sampai dia dengar lama.
“tapi kan.. jaman sudah berubah, eomma.. hari ini aku capek sekali,” balas Minho, dia mulai menggerutu.
“kamu..apa mau pulang kembali ke korea??,” tanya ibunya
Minho kaget,”apa? Kuliahku nanti bagaimana?? Cita cita ku kan jadi animator terkenal, punya usaha animasi,”
“eomma sangat tidak setuju kamu nikah dengan perempuan itu..terlebih lagi appa mu,”
Minho sensitif lagi. Aslinya dia sudah tidak mau menyinggung masalah itu lagi,”kalau misalnya eomma begitu lagi.. aku siap tidak lagi menjadi keluarga ini.. aku bisa tinggalkan,”
“jangan nekat, Minho ... kamu itu anak lelaki satu satunya di keluarga ini”
Minho menarik nafasnya,”kalau begitu... ya mau tidak mau.. aku boleh dong..”
“menikah antar bangsa itu tidak mudah,” balas ibunya
Tapi Minho malah seperti menentang ibunya,”tapi buktinya.. aku bisa..andai appa dan eomma tidak ingin kesini.. ya tidak apa.. sendiri kan...aku bisa”
Dia terkesan menantang kedua orangtuanya

Hari hari berlalu..sampai akhirnya mereka menikah juga dan tinggal di rumah susun yang ditempati Minho.
“kyaaa.. akhirnya deh!!,” Minho teriak sambil melemparkan dirinya diatas tempat tidur.
Mereka masih pakai Kimono pria dan wanita khusus untuk pernikahan.
Mereka merubah ruangan rumah susun dua kamar itu jadi satu untuk kamar kerja Minho, satu untuk kamar tidur. Minho lalu duduk lagi dan merangkul aiko
“eh.. akhirnya loh.. kita jadi suami isteri juga, hehehe,” katanya cengengesan lalu mencium pipi isterinya
Aikosenyum saja.
“masakin aku dong.. lapar nih,” Minho nyengir kuda
Wajah Aikolangsung berubah.
“kenapa??,” kata Minho heran
“aku.. enggak bisa masak, Minho kun,” jawab Aikopolos
Minho kaget, matanya yang kecil jadi terbelalak,”nani?? Masak sih??”
Aikomengangguk,”iya.. aku..minta maaf”
“wah.. bagaimana nanti hari hari berikutnya?? Aku kan coba berhemat.. aku ini sekarang kerja loh.. kebutuhan mu..aku yang tanggung.. jadi.. kamu harus masak untukku.. kalau beli diluar.. mahal, Aikochan”, balas Minho.
Dia mengeluh, meniup niup poninya, lalu manyun.

“aku minta maaf ya, Minho kun..”, balas aiko
“gak pantes ah.. panggil kun... kan aku sudah jadi suami mu,” balas Minho, masih agak manyun.
“huff... huff,” dia malah sibuk main mainkan poni nya yang dia tiup tiup
“jadi.. aku harus bagaimana.. Anata (suami-red)??,” tanya aiko, wajahnya dipasang bingung, takut kalau Minho makin tambah manyun
“ya.. masak untukku dong,” balas Minho ringan
“tapi.. aku enggak bisa masak.. mau.. ajarkan aku??,” Aikomemelas
“cape deh,” balas Minho. Dia lalu berdiri.
“ayo.. kita masak sama sama”, katanya lagi, sambil memberikan telapak tangannya ke aiko
Aikolalu menyambutnya, berdiri dan jalan ke dapur
“kenapa.. eomma dan appa .. tinggal di hotel??,” tanya Aikopolos.
“enggak tahu.. tapi.. gak apa apa dong.. kan kita jadi bisa happy happy,” balas Minho genit. Dia cium isterinya, manyunnya sudah berkurang,”chu”
Minho mengajarkannya masak makanan korea yang kemudian di selerakan dengan lidah jepang, tapi..
“ini.. teruskan.. aku gak mau masak... tapi..aku mau coba masakanmu.. ya??,”dia malah meninggalkan Aiko
Aikobingung,”Minho..eh.. Anata (suami-red).. mau kemana??”
Tanpa menoleh, Minho hanya mengangkat telapak tangannya,”ke kamar kerja.. aku ada tugas bikin desain animasi ruangan”

Aikogelagapan dengan apa yang Minho tinggalkan
“aduh.. aku harus apa nih?? Kacang kedelai rebus nya diapakan??,” dia bingung melihat bahan bahan
Lalu dia buru buru berlari ke ruangan Minho kerja, disebelah kamar mereka,”Minho kun.. aku bingung... “
Dia memelas lagi.
Minho sama sekali tidak menoleh, dia malah tegas,”pertama.. tidak boleh lagi bilang kun.. tadi sudah bagus bilang Anata.. kedua.. malam ini.. malam pertama kita satu rumah.. aku mau makan masakan isteriku.. jadi..aku sama sekali enggak mau ikut ke dapur.. bahan bahan kan sudah aku sediakan..”
Dia bicara sambil bekerja.
Aikomenatapnya dari belakang punggung Minho.
Lalu dia kembali ke dapur... panci kedelai rebus sudah mulai hampir kering.
“aduh.. aku harus bagaimana ini?? Minho kunnn,” dia panik sendiri.. benar benar tidak bisa masak.
Lalu dia berjongkok dan menangis,”aku..tidak bisa masak, Minho kun.. huhuhu”

“tuttttttttttttt..,” bunyi panci yang airnya sudah kering
Ternyata Minho mendengar suara panci itu.
“hai.. itu panci tekanan tinggi.. jangan sampai airnya kering!,”teriaknya dari dalam kamar
“ah..iya.. baik,” balas aiko. Padahal dia habis nangis, bingung mau diapakan semua bahan bahan itu.
Dia lalu mematikan.. dan berfikir.. mau masak apa..
Dia mondar mandir di dalam dapur.
Lalu dia teriak ke Minho,”Anata.. aku masak apa??”
“pikirkan sendiri.. segera ya! Aku lapar!,” balas Minho dengan teriakan lagi
Aikobenar benar stress.. dia tahu, harusnya dia bisa masak..
Lantas dia pun menelepon kakaknya, Kumiko

“ada apa.. pengantin baru? harusnya kalian tidur..,” balas kumiko, menggoda adiknya sendiri.
“Minho kun... eh.. suami ku.. menyuruh aku masak, Kumiko Nee chan,” balas aiko, suaranya memelas
Kumiko malah tertawa,”hahahahaha.. ini baru pernikahan hari pertama loh!”
“Nee chan.. tasukete kudasai (tolong aku, kakak-red,” balas aiko
“kalau kamu mau nikah..semestinya kamu sudah siap segala pekerjaan yang berhubungan dengan rumahtangga, termasuk masak,” balas kakaknya lagi,”kamu malah mendahului aku dan Akira”
“Goshujin ku.. sebenarnya bisa masak.. tapi.. malam ini..dia malah bekerja di ruangannya,” balas aiko
Kumiko menyindir,”oh.. goshujin yang bertanggung jawab sekali”
“help me, Nee chan.. aku bingung.. ini semua bahan harus dibuat apa??,” melas Aikolagi
Lalu Kumiko meminta Aikomenyebutkan semua bahan bahan yang ada di dapur dan juga kulkas. Aikomenyebutkannya satu persatu. Kumiko tercengang karena ternyata Minho urusan makanan sangat memilih sekali. Ketika Aikomenyebutkan satu perstau isi kulkas, itu semua bahan makanan bermutu.
Lalu Kumiko menyindir lagi,”suami mu..sepertinya suka dengan makanan pilihan.. ternyata..,”
“Goshujin..suka dengan makanan rumah, Nee chan..,” balas aiko
“kenapa kamu tidak belajar?? Kalian ini.. menikah terlalu terburu buru..,” sindir Kumiko lagi
Lalu Kumiko pun mengajarkan aiko, adiknya itu, memasak...via telepon..
Sementara, Minho berteriak teriak dari dalam kamar kerjanya, kalau dia sudah lapar.

“belum selesai, Anata.. sumimasen,” balas aiko..dia masih memasak dengan bantuan kakaknya
Minho tahu kalau isterinya sedang berusaha dibantu kakaknya, dia makin tambah pengen cepat.
“lekas.. aku lapar!,” teriaknya lagi
“iya..aku kerjakan segera, Suami ku,” Aikoberusaha bekerja cepat.
Aikobenar benar segera menyelesaikan tugas pertamanya itu

“hufff.. huff,” dia meniup niup sup kedelai panas yang dia tuang ke mangkuk besar
Lalu menyusul ikan yang dibumbui dengan kecap korea dan juga minyak wijen
Juga tahu panggang yang diberi sambal wasabi.

“akhirnya.. jadi juga.. Arigatou, Nee chan,” Aikojadi lega. Dia selesai masak setelah lebih dari 1 jam membuat Minho menunggu.
Minho teriak dari dalam kamar,”Oi.. suami mu sudah lapar!!”
Aikomenutup teleponnya, lalu ke kamar kerja Minho.
“sudah selesai,” katanya pada Minho
Baru Minho menoleh,”lama sekali deh.. masaknya”
Dia berdiri lalu ke ruang makan.
“kedelainya..jadi sup ya??,” tanya dia pada isterinya
Aikomengangguk, senyum.
Minho lalu duduk.
Dia mengambil mangkuk dan,”nasi..”, katanya, menyuruh Aikomenuangkan untuknya
“gak bisa.. menuang sendiri??,” tanya aiko, polos
“gak boleh.. suami harus dilayani,” balas Minho, dengan ekspresi santai
“ya.. baik,” jawab aiko, dia mengambil mangkuk dari tangan Minho, lalu menuang nasi untuknya
“Minho kun beda sekali..,” katanya dalam hati, dia bengong sambil memberikan Minho nasi.
“kenapa?? Kok bengong?,” tanya Minho
Aikosadar dari bengongnya,”ah..enggak apa”
“sayurnya?? Mangkuknya??,” tanya Minho. Dia minta sup kedelai nya dituangkan ke mangkuk khusus sup
“ah..iya.. sumimasen,” balas aiko. Dia segera menuangkan.
“ikannya??,” Minho menyodorkan mangkuknya.
Aikopun mengambil piring ceper.. supaya ikannya ada bagian sendiri khusus untuk Minho
“lalu.. tahu nya??,” tanya Minho lagi.
“ah..iya.. tunggu sebentar,” Aikoberdiri mengambil mangkuk kecil
“gak usah ambil mangkuk.. ini saja,” balas Minho
Aikolalu duduk lagi. Dia malah melihat Minho makan.
“loh..kamu..gak makan??,” tanya Minho
“aaah.. iya..aku makan,” jawab Aikogugup
Dia lalu mencoba makan.

Minho lantas menilai masakannya,”gak enak”
Aikolangsung terasa seperti tertusuk,”Jleb!” oleh perkataan suaminya sendiri.
“aku..minta maaf kalau masakannya enggak enak,” balas aiko, datar dan pelan
“gak apa.. mumpung aku lapar sekali,” Minho malah nyengir kuda
Aikomalah jadi gak makan..dan melihat Minho makan.
“Anata.. habis ini.. mau tetap kerja??,” tanya dia pada Minho
Minho mengangguk sambil makan,”tidak..tapi lusa aku harus bekerja lagi”
Minho lalu lanjut makan sampai dia kenyang.
Setelah berkata “itadakimasu (terima kasih atas makanannya-red)”, dia pun masuk lagi ke ruang kerjanya

Aikomembereskan bekas makan mereka berdua dan mencuci piring.
Lalu setelah itu, dia kembali ke ruangan kerja Minho.
Dia menemani Minho yang sedang konsentrasi mengutak atik desain animasi.
Sampai malam..dia pun tertidur.. dia yang duduk di belakang Minho.. akhirnya menaruh wajahnya di punggung Minho.
Minho senyum saja ketika tahu wajah isterinya di punggungnya.
“kasihan.. capek ya??,” katanya pada Aikoyang sedang tidur
“tapi..masakanmu gak enak banget deh.. aduh.. aku pikir.. kamu itu cewek sempurna.. ternyata.. malah gak bisa masak,” lanjutnya lagi
Sampai malam dia membiarkan Aikotidur di punggungnya.. dengan dia sedikit bergerak..supaya isterinya itu tidak bangun..sampai akhirnya, dia pun selesai bekerja. Dia mematikan laptopnya lalu berbalik arah dan melihat wajah aiko.
Dia lalu membopong isterinya ke kamar sebelah.
“wah..,” Minho malah garuk garuk kepala..entah apa yang membuatnya bingung.

Dia pun ganti baju dan melihat wajah isterinya yang sudah tidur duluan.
“aku capek loh, Aikochan,” katanya..mengelus elus wajah aiko
“awalnya..aku ingin banget putus sama kamu.. beneran deh.. tapi.. ya sudahlah.. aku pikir..kita dah terlalu jauh.. dan lagi.. rasanya.. aku bingung juga kalau meninggalkan mu.. pasti kamu cepat lagi direbut yang lain,”
Minho diam sejenak, lalu,”kamu..pasti.. Makoto kun juga suka kamu.. tapi kamu enggak tahu.. iya kan??,”
Aikoyang dibicarakan hanya tertidur pulas.
Minho kembali memandang wajah isterinya.
Lalu dia pelan pelan cium kening isterinya itu..
Aikomalah bangun,”Anata.. belum tidur??”

Minho menggeleng..lalu merebahkan badannya disamping aiko
“masih belum bisa tidur,” jawabnya
“kenapa??,” Aikomenggerakkan badannya dekat Minho
Minho lalu memeluknya dalam pembaringan,”gak apa.. aku kalau capek..terkadang sulit tidur..atau tidur mendadak dimana saja”
“oh,” balas Aikosingkat
“atau...,” Minho bicara dengan memejamkan matanya
“atau apa??,” tanya aiko
Minho menolehkan wajahnya dekat isterinya itu,”ya.. biasa deh.. kalau first night itu.. mau apa? Hehe”, dia malah cengengesan
“besok kan.. libur.. jadi..senang senang dong,” lanjutnya lagi
“ya.. baiklah,” balas Aikodatar.

Paginya.. teman teman mereka sibuk telepon..
“oi.. kita sudah di depan gerbang rumah susun mu!,” teriak Ken di telepon
“apa?? Sepagi ini??,” Minho buru buru bangun dan memakai celana piyamanya, lalu dia membuka jendela. Dilihatnya dari atas Ken, Rin, Makoto, Sakura, Ichirou dan Mayumi semuanya melambaikan tangannya
nani?? Mereka semua datang!,” Minho kaget
“kenapa, Minho kun?? Kita ganggu honeymoon mu ya?? Hahahaha,” Ken tertawa dari bawah.
Minho membuka jendela kamar,”omaetachi wa kurejii! Mada asa, baka! (kalian semua gila..masih pagi nih, bodoh-red)”, teriaknya pada mereka
Makoto berteriak,”oi..kita ingin tahu.. rumah susun pengantin baru seperti apa! Hahahaha.. ini.. ada makanan!”
“sudah.. kami ingin masuk.. oke??,” teriak Ichirou
Dalam hatinya, dia malah berkata,”wah.. Aikochan malah sudah jadi isterinya”

Minho malah tertawa,”bagus.. kalian bawa makanan.. aku lapar lagi, hahaha.. tunggu ya!”
Dia membiarkan Aikoyang masih tidur dengan selimutnya. Lalu dia memakai piyama lengkap dan turun ke bawah.. keluar rumah susun.

Minho ketawa ketawa waktu melihat dan bertemu mereka
“oi...pengantin baru! Ini sudah jam 7 .. kamu pikir..pagi apa??,” Ken memukul pundaknya
“berapa round tadi malam? Hahaha,” goda Makoto
Minho malah tertawa,”cuma satu.. aku capek.. bergadang kerja, hahahaha”
“ya ampun.. kamu, Minho kun.. kayak begini..bukan santai.. masih kerja,” kata Rin, pacarnya Ken
“ah..sudah deh.. nanti saja dibahasnya.. kalian masuk dulu..gak enak nih..aku masih pakai piyama,” balas Minho. Lalu mereka pun masuk.

Minho masuk ke kamarnya,”ada teman teman,” katanya pada Aiko.
Aikoburu buru bangun dan berganti pakaiannya.. lalu menemui mereka.
Mereka duduk semua bersama.. ketawa ketawa..
“cheers!!,” mereka mengangkan botol minuman sama sama
“whoah... seger banget sih.. minuman ini,” kata Minho
Yang lain pada tertawa. Minho heran,”kenapa??”
Makoto tertawa terpingkal pingkal,”yang itu..sudah kita kasih obat kuat, hahahaha”
Bakayarou, hahahaha,” Minho malah tertawa
Cewek cewek malah pada malu dengan candaan para cowok.
“kenapa?? Kalian juga mau ya.. sama seperti aku dan Aikochan??,” Minho malah godain Rin, Mayumi dan Sakura
“ah.. enggak kok.. masih jauh,” balas Sakura, pacarnya Makoto
“ah.. gak apa kok.. cuma.. nanti.. Makoto kun harus kerja keras,” balas Minho.
“jadi.. kamu beneran kerja sekarang?? Full time??,” tanya Mayumi
Minho menggeleng,”gak..part time.. tetapi.. aku juga kadang kerjakan di rumah..seperti tadi malam”
“untuk apa??,” tanya Rin
“biaya kuliah isteri.. kedokteran mahal,” balas Minho, santai sambil minum
Aikomalah akhirnya diam. Dia jadi merasa berdosa.

“kalian..mau jalan jalan kemana??,” tanya Ken
“hakone...lumayan..senang senang,”balas Minho
“wow..itu kan daerah romantis! Asik nih,”Makoto bersiul siul
Minho malah mengeplak kepala Makoto,”kamu juga bisa kesana sama dia kok”,lalu menunjuk pacarnya Makoto
Hakone daerah yang sejuk dipenuhi dengan tumbuhan, dan banyak onsen (mata air panas-red).
Mereka ngobrol panjang lebar soal kuliah dan pekerjaan Minho.
“trus.. kamu nanti bakalan kerja terus dong?? Pekerjaan yang sekarang..bagus enggak??,”tanya Makoto
“lumayan,” jawab Minho,”aku bisa dapat bonus kalau mengerjakan dirumah,”
“wah.. kalian ini.. emang berani banget deh.. gak kebayang,” kata Ken. Matanya asik lihat lihat sekeliling ruangan.
“ini.. yang atur rumah siapa?,” lanjutnya lagi
“aku,” balas Minho singkat
“wah.. ini sih... benar benar suami yang baik, hahahaha!,” canda Ichirou. Semua tertawa.
“iya.. Minho kun.. perfect,” balas Aiko
Minho menoleh, Aikolangsung meralat perkataannya,”eh.. Anata”, katanya sambil tutup mulutnya
Semua tertawa.
“dia enggak mau dipanggil kun lagi,” kata Ichirou
“iya dong.. apalagi nanti kalau sudah punya baby.. bakalan dipanggil Otoo chan deh,” sindir Makoto
“makanya.. nyusul!,” Minho malah mengeplak kepala Makoto
Ichirou mencuri tatapannya ke aiko
“rasanya dia beda.. apa.. dia merasa tertekan??,” katanya dalam hati

Mereka ngobrol sampai puas. Minho dan Aikomendapatkan cuti absen kuliah sampai satu minggu. Teman temannya di kampus pada kaget, karena hampir tidak ada anak kuliah tingkat satu yang seperti itu... bahkan mungkin menurut mereka, tidak ada diantara dua negara itu.
“kalau kamu tidak bisa masak.. aku harus bagaimana?? Padahal, masak itu penting.. bisa hemat dan enggak keluar uang banyak,” kata Minho di hakone. Mereka sedang makan siang sambil menikmati udara segar di sebuah ruangan besar, restaurant alami
“aku akan berusaha bisa masak, Anata,” jawab aiko. Dia malah menunduk.
“aku...biasa dari kecil suka masakan rumah. Asal dirumah ada makanan, aku gak akan pergi jauh jauh,” balas Minho
Lalu dia menyebutkan satu persatu makanan favoritnya, supaya isterinya itu tahu cara masaknya. Dia juga jelaskan bagaimana cara masaknya
“surfing di internet ya.. supaya tahu,” lanjut Minho lagi
Minho memang dari kecil cerewet soal makanan. Dia suka sekali masakan ibu nya. Dan bahkan sedari dia di taman kanak kanak, dia suka membawa kotak bekal makanan sampai SMA. Dia cuma akan makan diluar kalau sedang kumpul dengan teman temannya. Sisanya, dia lebih suka dirumah dan makan sama keluarga.
“Kuliahmu..enggak ada masalah kan??,” tanya dia lagi
Aikomenggeleng,”enggak.. nilai terakhir ku bagus.. kalau aku tingkat dua sudah bisa dapat nilai bagus sekali..aku diangkat sebagai asisten dosen Ono Sensei,”
“kalau mau sukses..ya sama sama berjuang,” kata Minho. Masih makan.
“ini enak sekali,” lanjutnya lagi. Dia mencoba masakan daging ayam yang diberi bumbu kecap lalu dicampur dengan bawang dan jahe.
“iya.. aku akan coba buatkan untuk Anata,” senyum aiko
“ya.. buatkan yang enak ya.. jangan seperti tadi malam.. enggak ada rasanya,” Minho malah terkesan menyindir
“ya..baiklah,” balas aiko, suaranya agak sedikit melas.

Mereka menghabiskan hari pertama di Hakone.
Sementara Minho di luar kamar, jalan jalan malam. Aikomalah di dalam kamar.
“Minho kun.... beda sekali sebelum dan sesudah bersama dia. Rasanya.. dia tegas sekali.. dan.. banyak mintanya,” dia mengeluh
Dia melamun saja, duduk di depan kolam air panas yang memang hanya khusus untuk per tiap kamar.
Sambil ngemil, dia masih saja melamun.
“aku..bisa tahan tidak ya... dengan Minho kun?? Tidak bisa masak saja.. aku disindir terus..,” keluhnya lagi
Lama dia melamun..sampai akhirnya Minho membuka pintu.
Aikomenoleh, dia senyum dan berdiri.
“sudah pulang??,”
“ya..,” balas Minho singkat, lalu dia duduk di depan meja rendah
“asik ya.. jalan jalannya?? Aku gak bisa temani.. badan ku capek,” kata aiko
Minho diam, matanya terpejam,”yang ini dong,” ternyata dia malah minta di pijat
Aikomemijat pundaknya.
“kurang keras,” kata Minho, matanya masih terpejam
“begini??,” tanya aiko
Minho menggeleng,”eh.. kurang keras kataku”
Aikomenambah lagi tenaganya untuk memijat.
“nah.. baru enak,” balas Minho
Aikomengeluh dalam hatinya,”huh.. Minho kun manja banget..segalanya harus dilayani”

Tak berapa lama.. Minho membuka matanya. Lalu berdiri.. di depan kolam.
“sini,” dia memanggil aiko
Mereka lalu ada di satu kolam. Air panas sudah mulai mengepul.
“hey..Aikochan.. aku keras padamu..supaya kamu belajar,” Minho senyum lalu mengusap pipi isterinya
“iya.. aku mencoba faham,” balas aiko.
“ayahku sempat marah besar dengan keputusanku.. kamu kan tahu..aku anak pertama dan satu satunya lelaki.. jadi.. dia pikirnya.. aku harus mandiri dulu..bukan begini nekat,” lanjut Minho lagi
“punggungku..tolong diberi itu,” Minho membalikkan badannya, meminta Aikomenggosong punggungnya dengan batu yang dilapisi garam, supaya badannya rileks
“kamu..tidak mengeluh kan??,” tanya Minho
“eh..enggak,” Aikoberbohong. Dia terus mengusap punggung Minho dengan batu garam.
“ya..tidak boleh mengeluh.. yang penting..aku juga terus berusaha cari uang banyak buat kuliah kamu,” Minho senyum walau membelakangi isterinya itu
“sudah,” lanjutnya lagi. Aikoberhenti mengusap punggungnya
Minho berbalik arah lagi, lalu senyum.
“Aikochan wa kirei nee.. kalau lagi begini,” Minho malah genit godain aiko
“Minho kun.. genit,” balas Aikosingkat
“kun...,” Minho mengingatkan lagi
“eh iya.. sumimasen,” balas Aiko
Minho menundukkan wajahnya di depan isterinya.
“umm..chu,” suaranya keluar
Mereka lalu naik dan menghabiskan malam..
“aku heran.. kenapa aku bisa senekat ini.. tapi.. aku cuma bermain intuisi.. kalau kita.. bisa melewati semuanya bersama,” ujar Minho disamping isterinya yang sedang tidur.
Dia memandang wajah isterinya, lalu memandang langit langit penginapan.
“1 minggu lagi.. harus kerja lagi.. rasanya.. aku harus minta kerja tambahan dari Yamada San..untuk biaya praktikumnya Aikochan”, lanjutnya lagi.


Bersambung ke part 7...