This is me....

Rabu, Februari 19, 2014

Our Resonances (part 10: Jika Ini yang Terbaik..)

Minho masih berdiri di depan Hea Jung yang luka parah, justru karena dia salah menyerang seorang healer (penyembuh-red) macam Minho. Healer memang mungkin tidak bisa menyerang, tetapi bisa membuat pertahanan dirinya lebih dari seorang penyerang, sehingga malah bisa melukai sang penyerang.
“Hea jung…bangun!,” Aiko mengguncang tubuhnya. Cewek itu pingsan.
Minho kun..aku mohon…tolong dia,” Aiko menegakkan kepalanya pada Minho yang berdiri di depan dia dan Hea jung.
Minho malah mencolek colek badan Hea jung dengan kakinya, bagai orang sama sekali merendahkan tunangannya sendiri.
“gak pantas diampuni..dia sudah mencelakaimu sampai hampir kamu meninggal,” katanya enteng.
“jangan begitu, Minho kun..dia dipengaruhi Soujiro…tolong dia..sebelum polisi datang,” Aiko memelas pada Minho, dia malah memegang kaki Minho, berharap cowok itu tidak dendam pada tunangannya sendiri.
“dia tunanganmu, Minho kun..,” kata Aiko lagi
”biar,” balas Minho singkat.
Minho diam saja. Aiko memelas meminta agar Minho mau menyembuhkan tunangannya sendiri.
Minho masih diam saja. Mematung.


Aiko akhirnya berdiri.
”kalau aku...yang menyerangmu...apa..kamu..akan membuat..aku seperti Hea jung.. Minho kun??,”
Aiko bertanya hal yang membuat Minho kaget.
”apa maksudmu, Aiko chan??,” tanya Minho. Dia terperanjat pacarnya tanya seperti itu.
”Jawab saja, Minho kun,” kata Aiko datar
”aku..gak mungkin melukai mu.. gak bisa,” balas Minho
Aiko berani menatap Minho,”jadi.. aku mohon.. demi aku... bantulah Hea jung.. atau...aku akan mencelakai diriku sendiri dengan menyerangmu”

”Jangan nekat, Aiko chan..aku tidak ingin kamu..atau aku.. terluka,” balas Minho
”tolong..bantulah Hea jung..dia memang pernah jahat padaku.. tapi.. dia juga tunangan mu,”
Minho bersuara tegas,”dia bukan tunanganku...sekali lagi...dia bukan tunanganku”
”Kenapa.. kamu jadi sangat sensitif sekali, Minho kun?? Aku hanya ingin kamu menolongnya”
”aku tidak suka perempuan manja, belagu dan mencelakai orang yang aku sayang,” balas Minho, masih berdiri dengan tatapan dan bicara yang tegas.
Aiko akhirnya malah senyum,”aku..berterima kasih padamu,” lalu memeluk Minho.
”tetapi..bukankah Minho kun tahu...sedari dulu kita bertemu..aku tidak bisa melihat orang tersakiti?? Lebih baik.. aku yang disakiti.”
”tidak bisa begitu lagi..,” balas Minho. Dia mengelus rambut Aiko yang panjang dan agak ikal.
”Aku mohon..sekali ini saja.. bantu Hea jung,” dia benar benar membujuk Minho
”hal itu..akan makin membuat aku sayang Minho kun,” lanjutnya lagi
Minho masih memeluk dan mengelus elus rambut pacarnya.
Sementara Hea Jung masih tergeletak pingsan di taman yang sepi itu.

”baiklah.. kamu memang cewek baik..tetapi..jangan pernah berharap..aku akan baik baik dengannya suatu hari nanti,” balas Minho
Akhirnya, Minho pun berjongkok.. dia lalu memulai membantu memberikan energi healing agar Hea Jung bisa segera sadar.
Warna hijau muda yang terpancar dari telapak tangannya berubah menjadi warna hijau tua, wajah Minho pun berkeringat banyak, karena dia mengeluarkan energinya habis habisan.
Badan Hea Jung yang sempat biru akibat serangan otomatis Minho berubah menjadi sedikit lebih segar.
Aiko lega.. Minho mau membantu menolong tunangannya sendiri.

Hea Jung yang masih pingsan sudah mulai lebih baik.
”ah..yokatta na.. (syukurlah-red),” kata Aiko, dia senyum pada Minho
”jiwanya masih bisa selamat... energi mu besar sekali, Minho kun,” lanjutnya pada Minho.
”hanya sekali ini saja.. besok..aku akan menyuruhnya pulang,” balas Minho
”iya..aku faham,” senyum Aiko lagi, padanya.
Minho menegakkan kepalanya, lalu senyum padanya,”tidak ada.. purezento untukku??”
Aiko memukul pundaknya dengan ringan,”ih..hentai”
Minho malah tertawa,”chu.. kamu selalu baik..tidak berubah..sedari dulu”
”kita..harus lihat ayahmu.. berbahaya..dia melawan orang gila,” lanjut Minho lagi
”lalu.. Hea Jung??,” tanya Aiko
Minho menelepon kakaknya, meminta Joy datang dan membawa Hea Jung ke rumah sakit.

Joy kaget dengan apa yang dia lihat,”Gila! Kamu apakan dia, Minho?? Aku bisa susah dengan Eomma!”, bentaknya pada Minho
Minho datar menjawab,”tanya pacarku”, enteng, tapi tidak melihat wajah kakaknya itu.
”Hea jung.. menyerang Minho kun dan aku. Minho kun berusaha melindungi ku..dan hasilnya..dia sendiri yang terluka.. Minho kun..sama sekali tidak melakukan perlawanan.. hanya membela diri, Oppa joy,” jawab Aiko
”aku percaya padamu.. tetapi.. ini gawat..dia bisa mati,” Joy memegang pergelangan tangan Hea jung.
Aiko menggeleng,”tidak..dia selamat.. Minho kun baik..walau kami diserang..dia telah menolongnya.. sekarang..kita harus cepat cepat bawa ke rumah sakit,”
Joy pun melarikan Hea jung ke Rumah sakit.

”Kita harus cepat menolong ayahmu!,” ujar Minho, dia menarik tangan Aiko.
Mereka mencari Takuya dan Soujiro.
Sampai pada sebuah ujung taman yang luas itu, mereka menemukan Takuya dan Soujiro yang tampak sama sama sedang duduk bersila.
Insider soul,” ujar Minho, pelan.
”apa itu??,” tanya Aiko
Minho tidak menoleh pada pacarnya, tapi dia menjelaskan,”mereka berperang dengan jiwa mereka..bukan fisik.. lihat saja..mereka diam...tetapi..bisa ada yang mati kalau salah satunya ada yang kalah,”
Otoosan.. aku khawatir,Minho kun,” balas Aiko. Dia jadi cemas dan panik.
Minho memegang tangan pacarnya itu,”dont worry.. he’s gonna be fine”
Minho malah lalu duduk bersila. Dia mengatur posisi.
“apa..yang akan kamu lakukan??,” tanya Aiko
”membantu ayahmu dari luar,” jawab Minho. Matanya terpejam.
Aiko membiarkannya berkonsentrasi. Dia malah melepas cardigan yang dipakainya dan memakaikannya untuk Minho.
”Minho kun..sudah banyak mengeluarkan energi..aku takut.. Minho kun..sakit,”
Minho diam saja dalam duduk silanya, matanya masih terpejam.

Sementara itu..di dunia matrix lima dimensi..
Takuya dan Soujiro saling beradu pedang... dentingan suara pedang saling bergesekan.. mereka saling mengeluarkan jurus jurus hebatnya..
”sreeetttt,” pedang Soujiro melukai pinggiran tangan Takuya
Soujiro lalu senyum dingin..
”ternyata.. tenagamu sudah mulai berkurang,” ujarnya
”jaman sudah berlalu lama sekali.. dan..kita masih saja disini..,” jawab Takuya
”menyebalkan sekali..jika ada dendam yang belum terselesaikan, bukan??,” tanya Soujiro
”Minho kun.. lengan otoosan ku... terluka!,” Aiko panik, dia berteriak pada Minho.
Aiko melihat lengan ayahnya tergores, seperti tergores pedang, darah mengucur.
Ya, dalam Insider soul.. meskipun hanya jiwa yang berperang.. fisik bisa terluka.
Minho tidak panik. Dia diam saja, masih tetap dengan posisi yang sama.
”ternyata..anak kecil itu membantu mu mengalirkan energi nya ya??,” ujar Soujiro lagi.
”dia calon menantuku yang baik, hehe..,” Takuya malah menjawab dengan cengengesan. Walau dia terluka dan merasa kalah..dia mencoba untuk tenang dan tetap konsentrasi.
Dia memang merasakan Minho mengirimkan energi nya untuk membantunya.
”padahal..anak ini sudah mengeluarkan banyak energi..ternyata..dia termasuk X DNA healer yang kuat,” ujar hati Takuya.
”jangan berhenti melawan dia, Nakamura san.. dia telah mempengaruhi Hea jung.. aku akan membantumu sebisa ku, Nakamura-san,” kata hati Minho.
Takuya bisa membacanya.
Soujiro pun menyerangnya lagi.
Pertempuran memang sangat alot. Karena sebenarnya, pada masa dulu, mereka merupakan panglima panglima perang. Karena perbedaan prinsip dalam membela pemerintahan, mereka pun terpisah dan terpaksa menjadi musuh satu sama lain.

Aiko duduk disamping Minho. Dia cemas memikirkan ayahnya dan juga Minho yang membantu ayahnya.
”selamatkan ayahku dan Minho kun.. Tuhan,” katanya dalam hati, berdoa.
Suara pedang masih saling beradu.
Takuya mengeluarkan tenaganya yang paling kuat.
”trang!!,” pedang Soujiro pun jatuh... dan.. ternyata.. bukan cuma pedang yang jatuh... tangan Soujiro terpotong!
Aiko kaget dengan pemadangan di depannya.. yang dia melihat.. tangan Soujiro, musuh ayahnya itu, putus.
Dia berteriak ketakutan melihat pemandangan itu.
Minho tetap fokus, tetap memejamkan matanya.
”Soujiro akan mati,” kata Minho, tenang sekali dia menjawab ketakutan Aiko.
”Minho kun.. ini gila..aku gak bisa begini,” dia masih panik dengan pemandangan itu.
Sementara, di dalam dunia matrix.. Soujiro mengerang kesakitan..tangannya putus.
”sudahlah.. Soujiro..tidak ada gunanya lagi kita bertarung.. aku sendiri sudah capek dengan segala keseharian gila di dunia ini,” kata Takuya.
Soujiro malah tertawa keras. Dia memegang tangannya yang penuh darah...
Takuya sama sekali tidak menyerangnya.

Minho lalu membuka matanya,”rasanya.. pertarungan akan segera selesai,”
”aku takut, Minho kun,” balas Aiko
Minho melepas kardigan yang dipakaikan Aiko padanya, dia senyum,”kamu pakai saja.. malam ini..dingin sekali”, lalu merangkulnya.
Soujiro dan Takuya terbangun dari pertarungannya.
Takuya santai berdiri. Soujiro berdiri.. memegang tangannya yang sudah putus..
”sudahlah, Soujiro..aku sama sekali tidak dendam padamu,” ujar Takuya.
Darah mengucur deras dari tangan Soujiro yang terluka parah.
Dia malah tertawa terbahak bahak pada Takuya.
”Hahahahahaha! Aku tidak akan pernah menyerah kalah!,”
”sudahlah, Soujiro.. kita bukan lagi hidup dijaman harus bertarung seperti ini.. aku sudah melupakan semuanya,” balas Takuya lagi. Dia melihat tangannya yang terbaret pedang.. darah sedikit mengalir menetes..
Takuya lalu melihat Minho dan Aiko yang berdiri di kejauhan.

”Otoosan!,” Aiko berteriak, ingin menghampiri ayahnya, tapi Minho mencegahnya
”tunggu sebentar lagi, Aiko chan.. berbahaya”, Minho menarik tangannya
”aku takut ayahku celaka, Minho kun,” ujar Aiko, wajahnya panik
”tenang saja..ayahmu akan baik baik saja,” balas Minho.

”sudahlah, Soujiro.. hentikan kegilaan ini! Aku sudah bosan dan muak dengan semua hal yang berbau pertarungan!,” teriak Takuya.
”aku.. belum akan puas jika belum membunuhmu.. Takuya!,” teriak Soujiro.
”aku tidak akan pernah mau membunuh lagi.. ingat itu,” balas Takuya
”semuanya sudah terlambat!!,” Soujiro berteriak. Dia pun lalu menyerang lagi Takuya.
Hanya dengan sekali tendangan.. Takuya pun merobohkan Soujiro.
”bug!!,” suara tendangan melayang
Soujiro roboh.. tapi dia masih bisa berdiri..
”sudahlah, Soujiro.. aku tidak akan lagi melayani mu!,” teriak Takuya.
”sudah, paman Soujiro! Ayahku tidak bersalah!,” Aiko berteriak dari kejauhan
”hentikan semuanya.. kami tidak dendam padamu!,” lanjutnya lagi.
Soujiro bangun... dia berdiri sempoyongan...
Darah mengalir deras dari tangannya yang putus..
Dia berteriak teriak.. tertawa tawa tidak jelas...
Takuya menghampiri Minho dan Aiko..
”kita pergi saja.. kalian..tidak apa apa kan???,” tanya Takuya pada mereka
Minho senyum,”tidak apa, Nakamura san,”
Takuya memeluk anaknya,”syukurlah kalian selamat”
”ayo kita pulang, Otoosan.. aku lelah...,” balas Aiko.

Tanpa Takuya dan Aiko sadari.. Soujiro melemparkan sebuah pisau kecil ke belakang tubuh Takuya.
Minho tiba tiba  bergerak cepat..menggeser tubuh Takuya yang sedang memeluk Aiko..
Dan,”cresss,” lemparan pisau dari Soujiro ke Takuya beralih melukai Minho
Takuya hampir jatuh.. dia melihat Minho memegang lengannya sendiri.. lalu ada darah mengalir.
Takuya lantas menghampiri Soujiro dan..
Soujiro pun lalu jatuh tersungkur.

”Minho kun!!,” Aiko berusaha menangkap tubuh Minho yang jauh lebih tinggi darinya.
Takuya segera menghampiri mereka.
”gawat.. ini pisau racun,” katanya
”Otoosan.. apa yang harus kita lakukan??,” tanya Aiko.
Minho muntah darah.
”dia harus segera dikeluarkan racunnya.. berbahaya sekali,” ujar Takuya
”muntahkan semuanya, Minho kun... ,” kata Takuya
”lalu.. keluarkan semua energi penyembuhanmu,”
”racunnya berbahaya sekali,” kata Minho..dia mulai terengah engah.
Matanya sudah mulai bergerak tidak teratur.
”wah.. gawat.. dia mulai keracunan,” kata Takuya dalam hatinya.
”aku harus mencari penawarnya,” ujar Takuya lagi
Aiko benar benar panik. Dia menangis melihat Minho sudah mulai bola matanya berubah.. pertanda racunnya beraksi hebat.

”semoga daun itu ada di sekitar sini,” kata Takuya lagi.
”aku akan pergi mencari daun penawar racun itu..jaga dia disini,” kata Takuya pada anaknya
”cepat,Otoosan..aku takut Minho kun celaka,”keluh Aiko. Dia menangis.
Takuya lekas pergi mencari dedaunan yang dia tahu bisa menawarkan racun dari pisau itu.
”bertahanlah, Minho kun.. ayahku sedang mencari penawarnya untuk mu” , Aiko gelisah sekali. Dia mengelus elus rambut Minho, menenangkannya.
Sementara walau Minho mengeluarkan energi penyembuhannya..dia sudah terlalu lelah.
”aku lelah sekali,”keluhnya
”bertahanlah, Minho kun..kamu akan segera sembuh,” jawab Aiko.
”badannya sudah mulai dingin,” ujar Aiko lagi dalam hatinya,”bagaimana ini, Tuhan??aku tidak ingin Minho kun mati”
Minho sudah gemetaran..energi nya sudah habis..
Aiko memeluknya,”tunggu sebentar lagi... ayahku akan datang”
”dingin sekali..aku tidak tahan,” keluh Minho
Aiko makin erat memeluknya,”aku janji..ayahku akan datang membawa penawarnya..aku janji”

Agak lama mereka menunggu..sampai akhirnya Aiko melihat ayahnya berlari menuju mereka.
”ini..dapat...,” kata Takuya
”apa..dia bisa mengunyah??,” lanjutnya lagi
Minho ternyata pingsan.
”dia pingsan, Otoosan..bagaimana ini???,” Aiko makin panik
Takuya memeriksa nadinya,”lemah sekali..kalau sudah begini..dia tidak bisa mengunyah atau meminum air perasan daun ini”
Aiko yang masih memeluknya dan Minho ada di pangkuannya lalu berfikir.
”otoosan..tolong carikan aku air,” katanya
Takuya langsung berlari mencari air..biasanya di taman suka ada air kran yang dapat diminum.
Aiko menggenggam beberapa helai daun itu.
Takuya kembali dengan air yang dia taruh disebuah tempat seperti botol minum..entah dia dapat dari mana.
”semoga botol ini bersih,” katanya
Aiko langsung merebut air di botol itu, lalu dia mengunyah daunnya
”mau apa kamu... Aiko chan??,” Takuya heran
Selesai mengunyah, lalu dia meminum air itu.

”bufff,” Aiko nekat membuku mulut Minho dan memaksa Minho minum kunyahan daun penawar itu dari mulutnya.
Air ramuan daun yang berpindah dari mulutnya ke mulut Minho.
Takuya hanya menatap kejadian itu.
”gomen Minho kun,” kata Aiko.
Minho masih pingsan. Aiko tetap memaksanya minum air ramuan daun itu dari mulutnya. Dia jadi batuk batuk
Takuya langsung mengelus punggung anaknya,”daijobu desu ka??”
Aiko mengangguk.
Mereka melihat Minho yang masih pingsan.

Tak berapa lama..
”otoosan.. badannya sudah mulai hangat,” Aiko sudah mulai berkurang paniknya
”apa..kita perlu membawanya ke rumah sakit??,” tanya Aiko lagi
Takuya menggeleng,”dia akan sembuh..sebentar lagi”
Dan.. apa kata Takuya pun benar.. Minho siuman.. dia membuka matanya pelan pelan.
Ramuan daun penawar racun bekerja dengan baik.
Mata Aiko jadi berbinar cerah lagi,”Minho kun.. yokatta ne.. kamu sudah sadar lagi”
”apa..aku pingsan lama??,” kata Minho. Dia lalu duduk.
”kita harus segera pulang.. besok..kamu tetap bekerja, Minho kun,” Takuya menepuk pundak Minho
Minho mencoba berdiri. Aiko membantunya.
”kamu yakin kan...sudah kuat, Minho kun??,”
Minho mengangguk,”aku harus pulang.. besok aku kerja”

Minho masih berjalan agak sempoyongan. Takuya membantunya.
”Hea jung..dibawa ke Rumah sakit,”tiba tiba Minho berkata itu pada Takuya
”aku tahu...ini semua karena Soujiro,” kata Takuya
Mereka  benar lupa pada Soujiro.
Takuya menoleh..dan... Soijiro menghilang!
Takuya menghela nafas,”lagi lagi...ah..”
Takuya jadi khawatir sendiri..kalau nanti Soujiro masih tetap hidup..dia akan memburunya lagi.
”bagaimana Otoosan??,” tanya Aiko
Takuya hanya diam saja.
”semoga..dia sudah mati,” katanya dalam hati

Joy datang lagi, menghampiri mereka semua.
”ini gila..membingungkan aku,” keluhnya
”aku minta maaf,” Takuya malah menunduk hormat, minta maaf.
”tidak usah begitu, Nakamura san...aku mencoba faham...hanya saja.. ibu ku sangat khawatir atas kejadian ini...esok..beliau akan datang ke sini,” balas Joy lagi
Mereka menuju penginapan dimana joy dan Minho tinggal.
Minho hanya tidur saja dalam mobil yang disewa Joy.
”hea jung?,”tanya Aiko pada Joy
”dia tetap dirawat sampai beberapa hari ke depan,” balas Hea Jung lagi
”ah...tolong awasi dia,” kata Takuya
Joy mengangguk.

”kami..berpisah sampai disini saja dulu,” kata Takuya
”aku berterima kasih..walau tidak habis pikir..kenapa bisa Minho terlibat dalam kasus begini,” balas Joy.
”karena... setiap hubungan manusia saling terkait,” balas Takuya, senyum.
”yakin saja...hal ini akan membawa perubahan bagi semua,”lanjutnya lagi
Joy menunduk hormat,”semoga”
Tanpa banyak basa basi... Takuya dan Aiko pulang.
genki de ne, Minho kun (jaga diri-red),” dalam hati Aiko pada Minho.

Diperjalanan menuju tempat mess pelajar Aiko tinggal.. dia hanya diam saja.
”Aiko chan,” kata Takuya, memulai pembicaraan..
”hai?,” jawab Aiko, dia menoleh pada ayahnya
”sepertinya.. kamu harus putuskan hubungan dengan Minho kun,” senyum Takuya tipis pada anaknya.
Aiko diam, berdiri mematung.. lalu,”begitukah, otoosan??”
”aku minta maaf,” balas Takuya
Tapi Aiko malah senyum,”tidak apa, otoosan..aku berusaha menerima”
”aku akan berusaha menghapus memori nya tentang kamu di mimpi,” kata Takuya
”jika memang itu yang terbaik... aku berusaha merelakannya,” balas Aiko.
”janji padaku...kamu tidak akan bersedih,jika Minho kun tidak lagi ingat padamu,”
Aiko mengangguk,”aku berjanji, otoosan”
”Maaf..jika aku harus memutuskan ikatan gelombang kalian,”
Aiko senyum pada ayahnya,”tidak apa”. Dalam hatinya dia begitu sedih...sebab semua akan terulang kembali kisah dari masa lalu mereka: terputus kembali..

Bersambung ke part 11....