Rima berjalan jalan sore ditaman di
kompleks perumahan itu. Dia ditemani Suminah yang sudah selesai pekerjaan sore
nya.
”Bu Sum.. sampai kapan..aku disini
terus??,”katanya sambil jalan jalan
”enggak tahu, Mbak..tergantung Mr Lee
nanti.. mbak masih sakit
loh..masih muntah muntah terus,” balas Sum
”aku..kangen ayahku, Bu Sum..
ayahku..pasti cari cari,” katanya lagi. Dia malah menerawang sambil jalan.
Suminah lalu menggandeng tangan Rima.
”nanti..pasti pulang, Mbak.. Mr Lee baik
kok...waktu mbak gak sadar sadar.. Mr Lee yang antar mbak ke dokter..yang suapi
mbak..yang ngobrol sama mbak..,”
”Tapi..aku takut lagi pulang ke rumah, Bu
Sum.. takut ayahku marah..,” Rima malah melihat perutnya sendiri. Dia pikir,
dia hamil. Dia takut nanti ketika pulang, dia dipukuli lagi sama beh Hamid pas
tahu dia hamil.
”Mbak jangan capek capek..sudah dulu jalan
jalannya,” Sum mengalihkan perhatian.
Minho ternyata lewat taman itu. Sur
berhenti dan Minho pun turun, berjalan menghampiri Rima dan Sum.
”you
are getting healthier and healthier,” senyum Minho
pada Rima
“I
will go 1st to your father home.. after the condition will be calm
down..then I will take you home,” balas Minho
“Thank
you, Minho ,” senyum Rima, datar
Sur memberikan kode kalau Sum sebaiknya
menjauh dari mereka.
“Pamit, Mister,” senyum Sum
Minho mengangguk, mempersilahkan Suminah
pergi dengan Sur.
Dia lalu mendudukkan Rima di kursi di
taman itu.
”you
must be tired walking around this park,” katanya pada Rima.
Rima senyum. Minho berani memegang
pipinya.
“Kamu cantik and natural,” kata Minho.
”besok..we
will go shopping.. i really wanna buy you some new clothes..,” lanjutnya lagi
Rima
masih senyum.
“don’t
be sad.. you are gonna be healthy,” kata Minho
lagi.
Sore itu..ternyata banyak anak anak main
dengan para pembantu mereka di taman itu.
”look..they
are so cute.. and i am not patient to wait for our cute baby too,” kata Minho , berbohong, tapi menghibur Rima
“I
am afraid.. father will hit me again..if he knows it,” balas Rima. Dia takut
kalau misalkan beh Hamid tahu dia hamil, akan dipukuli lagi.
“no
way.. I’ll protect you.. ,” kata Minho , senyum
manis padanya
“hi..
,” katanya pada anak kecil itu, ramah
“do
you wanna be my wife’s friend??,” lanjutnya lagi pada balita itu
Pembantu pengasuh balita itu senyum,”Isteri
tuan.. kenapa??,”
”ah..dia sedang hamil..jadi..dia suka
melihat anak anak,” balas Minho terbata bata
”oh..,” balas pembantu itu, lalu dia
jongkok,”cheryll.. kita ke tante yang itu yuk,”
Balita perempuan itu pun lalu mengayuh
sepeda anak anaknya sambil di dorong oleh pembantunya yang tangan satunya lagi
memegang piring.
Pembantu itu senyum pada Rima,”hallo,
bu..saya Ratna”
”oh.. mbak ratna.. lucu sekali.. namanya siapa adek??,” Rima berjongkok
tepat di depan Cheryll
”Cheryll, tante,” balas anak itu, ramah
”she
can be your friend,” kata Minho , senyum pada
Rima
“isteriku..she
needs friends,” kata Minho pada pembantu itu
Rima
lalu malah bercanda dengan balita yang bernama cheryll itu. Cheryll senang dengar cerita anak anak yang
disampaikan Rima. Ratna yang mengasuh cheryll juga senang anak tuannya makan
dengan lahap.
Rima juga mendorong dorong sepeda yang
dinaiki cheryll.
”dont
be too hard playing with her, sayang.. you can be tired,” teriak Minho pada Rima yang sedang mendorong dorong cheryll
jalan jalan keliling paving blok taman besar itu.
“that’s
okay, Minho .. I like her,” balas Rima.
“dia..baru sakit,” kata Minho pada
pembantu cheryll
”iya..isteri
Tuan..pucat,” balas pembantu itu
”if..
your master’s daughter will walk again.. my home is in there,” Minho menunjuk rumah sewanya pada pembantu itu. Berharap,
cheryll bisa jadi teman mainnya Rima, mengusir kesepiannya kalau ditinggal Minho kerja.
“tante besok main lagi sama cheryll ya??,”
kata anak itu
Rima senyum. Dia ingin menggendong
cheryll, tapi Minho melarang.
Dia takut pacarnya kecapean, pusing, lalu
muntah muntah lagi.
Dan benar saja.. Rima mendadak
sempoyongan. Minho buru buru menangkap badannya yang jatuh.
”tante nya lagi sakit, cheryll,” kata
pembantu itu
”sit
down,” kata Minho .
”so
tired..dizzy again,” keluh Rima
“nah..i
told you just now,” katanya, berusaha menasehati Rima supaya jangan capek
capek.
Cheryll
dan ratna pun pamit. Minho berterima kasih
karena mereka mau menemani Rima bermain.
“aku
pusing, Minho .. I cant stand with the
medicine,” keluh Rima lagi dalam rumah Minho .
Dia tidak tahan dengan efek samping obat.
Sur dan Sum meninggalkan mereka di ruang
tengah.
”kamu..akan sehat..soon,” kata Minho
senyum.
Rima mengangguk pelan.
Minho memegang pipinya dengan lembut.. Rima
sudah mulai bisa merasakan perasaan Minho yang sebelumnya dia tidak bisa
merasakannya karena depresinya itu.
”eventho
bapak babeh is your father.. but I will never allow him to hurt you,” kata Minho
Rima memegang pergelangan tangan Minho..
”Minho.. I...,” katanya
Minho masih mencoba mendekatinya.. lalu..
”No.. you cant,” balas Rima tiba tiba. Dia
menolehkan wajahnya ke sisi yang lain
”ah.. maaf.. i really cant stand to
do it.. maaf,” Minho mendadak
memalingkan wajahnya juga.
”sorry..
I am sorry,” kata Minho lagi
“gosh..
I really cant stand,” kata hatinya Minho
Il
Sung, paman Minho mendadak masuk tanpa permisi lagi.
”ah..rupanya saya mengganggu yang sedang
bermesraan,” katanya tiba tiba
Minho berdiri,” oh, uncle…”
Dia lalu mempersilahkan Il Sung duduk dan
meminta Suminah membuatkan minuman untuk mereka.
”i’ll go inside,” kata Rima, pelan lalu
dia berdiri ingin pergi kembali ke kamarnya.
“tidak apa..kamu..disini saja.. kebetulan..aku
dan Minho hanya akan membicarakan soal pekerjaan,” kata Il Sung, ramah
Rima lalu duduk lagi.
Il Sung malah berbisik pada Minho,”kamu
apakan dia... kok sepertinya wajahnya sedikit merah??,” dia bicara dalam bahasa
mereka.
Minho malu malu menjawab,”aku hampir saja
menciumnya...aku tidak tahan, paman”
Il Sung malah cengar cengir dan berbisik lagi
pada Minho,”iya juga..dia manis..aku kalau jadi kamu...pasti tidak tahan juga”
Lalu Il Sung senyum ramah pada Rima
”aku sudah dengar kalau kamu ini
sekretarisnya Minho yang sangat pintar.. jadi.. aku ingin belajar dari kamu, Nona,”
Rima balas senyumnya Il Sung,”saya tidak
seberapa pintar”
”nah..again...you
are low profile,” Minho malah pengen menggoda
pacarnya itu.
“sst,” kata Il Sung
“Nona Rima.. bisa kan.. memberikan
saya pemikiran tentang baby product?? Kami sudah membahas program Nona Rima untuk mendatangkan dokter dari Korea
sana.. ingat tidak??,” lanjut Il Sung lagi.
Rima diam sejenak, sepertinya dia mencoba
mengingat ingat.
Lalu,”ah..iya...saya ingat,” senyumnya.
”Nah...kalau memang begitu..masih bisa dong..bantu
kami?? Sesuai dengan yang ayah Minho katakan sebelumnya.. pengembangan ini
sebenarnya ide Nona juga loh,” Il Sung tanya balik
Minho kaget, dia tidak mau memaksa
pacarnya berfikir serius lagi tentang pekerjaan.. takutnya kepalanya makin
sakit.
Il Sung malah bilang tidak apa apa. Rima
pun berfikir baik baik saja.
Minho geleng kepala dengan kelakuan
pamannya itu.
“aku bisa membantu berfikir,” balas Rima
Rima pun meminta Il Sung memberikannya
data dan dia pun memberikan banyak masukan pada mereka berdua.
”Kalau nanti seminarnya sudah berhasil
dilakukan di beberapa kota besar,
misalnya Jakarta, Bandung, Surabaya dan Manado.. maka, sebenarnya, kita bisa
ekspansi untuk produk yang sejenis dengan beberapa promo ke daerah
sekelilingnya yang bukan kota besar”, kata Rima menutup pembicaraan tentang ide
nya
”pacarmu pintar sekali,” bisik Il Sung
pada Minho
“lalu…sebelumnya..kita
presentasi dahulu melalui dokter local kepada insititusi lalu kepada swalayan
swalayan besar sehingga kita bisa mendapatkan rekomendasi dari institusi.. kita juga harus bisa menghitung subsidi
untuk masuk ke dalam instansi agar bisa pegang kendali monopoli pasar,” kata
Rima lagi
“dia
itu memang pintar… kamu saja yang memanjakan dia,” Il Sung memukul kepala Minho
“Nona
pintar sekali..saya sebagai pamannya lelaki bodoh ini..sangat terbantu,” rayu
Il Sung pada Rima
“Tuan Sung pandai sekali bicara bahasa,”
kata Rima, dia mulai ramah pada pamannya Minho.
”hanya anak ini yang pemalas belajar
bahasa,” Il sung menunjuk Minho
Rima tertawa kecil lagi.
Il Sung berbisik pada Minho dalam bahasa
mereka,”dia pakai baju itu manis sekali.. kalau bukan pacar mu...sudah aku
rebut,”
Minho menyikut pamannya.
”Nona...kuliah dimana..kenapa pintar??,”
puji Il Sung
Rima lalu menjawab kalau dia kuliah
biasa.. dan hanya lulusan
universitas biasa..bukan yang terkenal.
”tapi.. kamu pintar sekali...saya kagum,”
puji Il Sung lagi,”pantas saja.. Minho cinta kamu”
Rima senyum dipuji oleh Il Sung.
Tapi... ”Bruk!”, mendadak dia pingsan.
Minho kaget dan segera membawanya ke
kamar.
Dia kesal pada pamannya karena memaksanya
berfikir keras.
Minho lalu memanggil dokter yang biasa dia
konsultasi.
”she’s
just too exhausted.. lelah,” kata
dokter itu
“yes..she
just thought too hard, doc,” balas Minho
Dokter
bertanya apa Rima menyinggung masa lalu dia sendiri yang tidak enak dan
menyesakkan? Minho hanya menjawab kalau
pacarnya itu ingin sekali pulang.
“if
you don’t mind.. she might go home,” balas Dokter
“she
can??,” Tanya Minho ragu.
“I
am sure her family really miss her a lot, Mr Lee,” senyum dokter, ramah.
Dokter tidak memberikan apa apa kecuali
vitamin.
”she
is free from any prescription now, Mr Lee.. she’s healthy,” kata dokter lagi. Dia tidak memberikan obat lagi karena
sudah menganggap Rima sembuh.
Minho senang sekali..tapi satu sisi dia
gusar juga.. karena dia harus membawa pacarnya itu pulang.
Esoknya….dia bersikap seperti biasa pada
Rima.
”who
handle my work now, Minho ??,” Tanya Rima
ketika sedang makan pagi
“Tina..,”
senyum Minho
“who’s she??,” Rima malah bertanya, dia
memang tidak ingat siapa Tina
”ah..
you don’t remember her??,” Minho bingung
Rima
menggeleng.
“ah..
ternyata dia lupa seseorang..apa..dia akan lupa dengan ayahnya??,” kata hatinya
Minho
Lalu,”
Tina.. helped you sometimes for doing some reports,” senyum Minho
lagi padanya
Rima
senyum,”then..send my regard to her”
“loh..
bukannya dahulu mereka musuhan??,” dalam hatinya, Minho
bingung sendiri. Rima benar benar
amnesia total soal Tina, padahal, Minho sempat gusar waktu Rima serasa diancam
Tina.
Dia pun pamit kerja.
Ditempat kerja, Il Sung nyanyi nyanyi
senang sendiri karena ketika dia sedang berfikir keras untuk metode
pengembangan usaha sesuai dengan kondisi alur keuangan, Rima malah kemarin
memberinya ide, sehingga dia jadi dengan mudah menghitung segala keperluan
operasional pengembangan produk.
Dia senang duduk duduk di depan Minho.
”pacarmu itu hebat.. aku tidak sangka,”
katanya, dalam bahasa mereka.
”ye.. dia memang hebat.. aku tidak tahu
bagaimana harus melepas dia,” balas Minho
”melepas katamu?? Maksudnya?,” Il Sung
heran
”again.. dia harus kembali ke rumah
orangtuanya,” balas Minho lagi
”ah.. relax.. keluarganya pasti mencari
lagi kesini,” balas Il Sung, dia sambil menghitung hitung harga produksi dan
penjualan.
Minho jadi mikir juga.
Dan.. siangnya..dia benar benar dikejutkan
dengan kedatangan Hasan dan Taufiq yang setelah satu bulan lebih akhirnya
kembali lagi.
”we
still cant find out where our sister is,” kata Hasan membuka percakapan dengan Minho . Mereka masih mencari adik mereka, yang menurutnya,
mungkin Minho mengetahuinya
“ah..i
am sorry..but I don’t know,” balas Minho . Dia
berbohong pada mereka.
“kami
sangat takut kehilangan dia, Minho … jika
memang dia sudah tidak ada..kami sama sekali tidak temukan mayatnya dimana,”
kata Taufiq dalam bahasa inggris. Mereka semua bicara dalam bahasa inggris.
“kami
harap..kamu masih berfikir tentangnya dan masih berusaha mencarinya,” lanjut
Taufiq lagi
Minho bersandiwara, dia menghela
nafas,”saya juga sudah berusaha mencarinya.. tetapi saya tidak menemukan dirinya,” katanya,
ngeles
”apa....kamu sama sekali melupakannya?,”
tanya Hasan
Minho menggeleng,”tidak bisa..
tetapi..semua sudah berlalu”
Dia benar benar bersandiwara. Dia tidak
ingin Rima pulang secepatnya tanpa benar benar sehat.
”tolong bantu kami jika memang ada jawaban
dimana keberadaan adik kami,”
Minho senyum,”baiklah..aku pun berusaha
mencarinya”
”dan..bagaimana kabarnya bapak babeh?,”
”beliau semakin sedih,” jawab
Hasan,”sebab... Rima memang anak kesayangan dan satu satunya perempuan,”
”aku..turut sedih atas kejadian ini..
semua bukan salah Rima..semua adalah salahku,” kata Minho
Taufiq jadi ingat bagaimana dia susah
mencari adiknya sampai kemana mana, lalu dia berdiri dan malah emosi, dia
mengangkat kerah baju Minho
”gara gara elu nidurin dia kan..makanya
babeh gue langsung ngamuk?? Sialan lu!,” Taufiq marah dengan logat betawinya
”Pik..udeh, Pik.. ntar kite berabe
disini,” Hasan berusaha melerai
Minho tenang sekali, dia sama sekali tidak
marah. Dia mengerti bagaimana jadinya kalau dia sendiri adalah Taufiq yang
kehilangan adik kesayangannya.
”aku..berusaha mencarinya,” kata Minho
dengan bahasa indonesia yang terbata bata
”gara gara lu.. sialan! Adek gue kagak tau
sekarang.. ape jadi mayat atawa selamet..!,” Taufiq masih marah.
”udah, Pik..kagak ade gune kite marah
marah dimari..yok pulang,” kata Hasan
”thank you, Minho.. tapi.. kami masih
menuntut kamu mencari Rima,” lanjut Hasan lagi pada Minho
Minho menunduk hormat, mereka pun pergi.
Il Sung masuk dan bertanya, siapa mereka
”kedua kakak lelaki Rima,” jawab Minho
dalam bahasa mereka
”kenapa kamu tidak kasih tahu mereka??
Mereka bisa membunuhmu,” balas Il Sung. Dia takut ketika tadi mengintip Minho
sedang diancam Taufiq
”biar saja..mereka harus merasa
kehilangan,” Minho malah membalas aneh
Il Sung geleng kepala. Dia cuma gak mau
keponakannya dapat masalah.
”Nanti saja kita bahas,” kata Minho,”hari
ini...agenda kita banyak”
Mereka pun lanjut bekerja..
Hari demi hari, Rima masih berada di rumah
Minho..
”aku benar benar kangen dengan keluarga
ku, Minho.. aku ingin pulang,” kata Rima dalam bahasa Inggris
Minho mendekati Rima.
”Besok..kita pulang,” katanya dengan
lembut
Rima menoleh,”sungguh??,” dia sangat
senang sekali.
Minho mengangguk,”iya..besok..aku akan
mengantarkanmu ke rumah bapak babeh”
”terima kasih, Minho.. kamu sungguh baik,”
Rima senang.
”tapi...,” kata Minho. Dia seperti
berharap sesuatu.
Rima heran,”tapi apa,Minho??”
”Kita berjanji kan..akan selalu bersama?,”
tanya Minho padanya.
Rima senyum,”aku..sangat berterima kasih
padamu, Minho..kamu begitu baik pada ku”
Minho tiba tiba memegang lembut tangan
Rima. Rima kaget dan malu.
”Minho.. jangan,” dia mulai panik.
Minho tetap memegang tangannya, Rima makin
panik.
Lalu, dia mengeluarkan sebuah kotak
kecil..ternyata..sebuah cincin.
”I
propose you, Rima.. would you marry me??,” Minho
berkata tanpa ragu pada Rima.
Lagi
lagi, ternyata Sur dan Sum mengintip dari balik pintu dapur
“dilamar, hehe,” kata Sur, pelan pada Sum.
”waduh.. mbak Rima..untung banget dapet
mister ya, pak e,” kata Sum berbisik
Rima diam. Dia sangat malu dengan
permintaan Minho.
”would you?,” senyum Minho. Dia membuka
kotak cincin itu.
Rima masih tidak bisa menjawab.
Enggak pakai lama, Minho menyematkan
cincin itu dijari manis Rima.
”udah, Mbak Rima..terima saja Mr Lee,”
tiba tiba Sur keluar dari balik pintu dapur dan ke ruang tengah
Rima dan Minho menoleh
”hehehe..maaf ya, Mister..kami nguping,”
Sum cengengesan
Minho tidak marah, malah senyum pada para
pembantunya
Rima malah jadi tambah malu.
”aduh..udah mbak Rima enggak usah malu.. Mister Lee kan..sayang karo mbak Rima,”
goda Sum
”ya..
i love and care about you, Rima,” kata Minho
“Rima..harus
pulang, Sur. .
Sum,” kata Minho dalam bahasa Indonesia .
“kalau
gitu.. Mister harus kasih bapak
babeh hadiah,” kata Sur dalam logat jawa yang kental
”hadiah??,” Minho bingung
”iya..kan mister ngelamar mbak Rima,”
jawab Sur
Minho bingung.
”itu loh.. Mister kasih hadiah gitu..buat
mbak rima dan keluarga,” balas Sum
Rima menjelaskan kalau hal itu hanya
sebuah syarat saja..kalau tidak bisa, tidak apa apa.
”No
..no.. i will buy them all,” balas Minho .
“Sur. .to night
we must go shopping and pack them all,” lanjutnya lagi
“cie cie..mbak Rima..,” Sum malah godain Rima
Rima mencubit Suminah.
”kita semua..shopping,” kata Minho
”kampret bener, Raf.. ternyata.. itu cewek
muna masih ada..malah terakhir dia telepon si Minho,” gerutu Tina pada Rafi
”trus...lu mau gimana lagi sama tu cewek??
Mau lu matiin sekalian??,” tanya Rafi balik
”gue
heran..tapi..kenapa dia jadi gak kenal gue ya??,”
Rafi heran,”ah.. masak sih??”
”iya.. gue juga bingung.. apa itu gara
gara pengaruh obat tidur yang waktu itu dikasih ke mereka??,”
Rafi mikir,”kayaknya enggak..buktinya si
Minho biasa aja kan..sama lu??,”
”ah..pokoknya kalau dia nongol lagi di
depan gue.. bakalan gue kagak kasih kesempatan..,” kata Tina. Dia sudah benar
benar benci pada Rima sampai ke ubun ubun.
”segitunya lu, Tin..gue jadi
ngebayangin..kalau misalnya gue jadi Rima..”, kata Rafi
Tina malah ketawa,”gue pengen dapetin si
Minho, hehehe”
Rafi jadi heran,”maksud lu??”
Tina buru buru ngeles, dia
keceplosan,”ah.. sori.. gua cuma becanda”
”jadi.. lu sama sekali kagak dapet
petunjuk apapun.. kalu Rima
ada di rumahnya Minho??,” tanya beh Hamid pada Hasan dan Taufiq.. mereka duduk
di depan rumah di pagi agak siang yang cukup cerah itu
”kagak, beh.. kite minta maaf..
mungkin..memang udah takdir Rima kali.. kite kagak tau dimane die..,” balas
Hasan
”gue dah sedih pisan.. badan gue turun
eni,” beh Hamid nangis.
”rasanya.. nyesel gue kagak abis abis ame
ntu anak,” lanjutnya lagi
”sabar, beh.. kite bedoa aje.. moga moga
selamet...kalu pun misal...Rima udah kagak ade..yah..kite kirim doa aje, beh,”
kata Hasan lagi
”nyesel kan lu.. dah bikin anak lu ilang??,” Salma menyalahkan suaminya
sendiri
Beh Hamid beneran nangis. Dia benar benar
menyesal..
Tak berapa lama.. ternyata ada mobil
datang menghampiri ke rumah itu..
”mobil Minho??,” kata Hasan, heran
Mereka semua heran. Benar saja, Minho keluar
dari dalam mobil.
Dia menghampiri semuanya yang ada disitu.
”siang, bapak babeh.. ibu...semuanya,”
katanya ramah, menunduk hormat pada semua.
Suryanto juga keluar.
”Minho..beneran lu.. ngapain lu kesini??,”
beh Hamid heran.
”ada sesuatu yang harus saya sampaikan,”
kata Minho dalam bahasa Inggris
Hasan lalu menterjemahkan untuk ayahnya.
”lu
mau ngomongin ape?? Soal si Rime lagi?? Die dah kagak ade, Minhoooo…dah
meninggal.. lu kagak useh cari cari die lagi… dah.. kubur aje semuanye,” keluh
beh Hamid
Hasan
lagi lagi menterjemahkan perkataan ayahnya untuk Minho
“saya..datang
kesini..untuk berita baik,” senyum Minho dan
dia menunduk hormat
Salma dan beh Hamid heran.
”berita baik ape nye??lu kagak tau ape..si
Rima udah kagak ade?? Lu kemane aje, Minhoooo?? Lu pacaran ame anak gue...sama
sekali lu kagak ade tanggung jawabnye..! sekarang anak gue ilang.. gue nyesel
nyuruh anak kendiri gawe di tempat lu...dasar muka kotak!,” beh Hamid antara
marah dan sedih
”sudah, beh.. kagak ade gunanye juga
marahin die.. semuanye dah lacur deh..kagak ade Rima lagi..jangan pade salah
salahan,” kata Hasan
Taufiq masih mangkel dengan wajah Minho.
”jangan dateng lagi lu kemari.. muka kotak! Lu cuma bikin orangtua gue
sengsara!,” katanya marah pada Minho
”saya minta maaf..tetapi..saya memang
membawa berita baik,” kata Minho dengan bahasa yang terbata bata
”iya, bapak babeh.. mister enggak jahat,”
kata Sur menambahkan
”pegi lu bedue..gue kagak ada hubungannya
lagi ame lu, Muka kotak,” kata beh Hamid, datar
Hasan menterjemahkan maksud perkataan
ayahnya.
”mohon..semua ini..salah faham,” kata
Minho, masih terbata bata.
”Mister..ingin menyampaikan berita
bahagia, bapak babeh.. ibu,” kata Sur lagi
”eh..diem lu! Gawe lu cuma ngebela tuan lu
aje,” bentak Taufiq
”udah
ah...udah.. ,” kata Hasan, anak tertua
”actually..what
do you want for coming here??,” kata Hasan pada Minho ,
bertanya apa maksud dan tujuannya datang ke rumah ayahnya
“I
bring someone.. for you all,” kata Minho
dengan senyum
“what
do you mean?,”Tanya Hasan lagi
Minho lalu berjalan menuju mobilnya lagi. Dia membuka pintu mobil, mempersilahkan
Rima keluar.
Dari dalam mobil,keluarlah Rima.
Beh Hamid bengong...dia gak nyangka
anaknya masih hidup. Begitu juga Salma dan kedua kakaknya.
”Rime...lu masih idup!!,” Salma berlari ke
luar teras, menuju mobil.
”nyak!,” Rima berlari menghampiri ibunya
Salma langsung dipeluk Rima. Salma menangis lihat anaknya sehat.
”Ya Alloh,Rime...lu masih idup...doa gue
dikabulin Alloh,” Salma menangis terharu lihat anak perempuan satu satunya itu
sehat
”iye, Nyak...aye sehat... Alhamdulilleh”,
balas Rima
Kwon, Il Sung dan Suminah pun keluar dari
mobil.
Beh Hamid nangis sambil senyum,
apalagi..dia gak nyangka ternyata Minho menyelamatkan anaknya.
Dia peluk Rima kencang kencang,”maafin gue
yak..gue babeh nyang gak bener.. main siksa elu..maafin gue”
Rima gantian memeluk ayahnya, dia
menangis,”gak ape ape, beh.. aye dah maafin babeh....aye dirumah Minho.. Minho,
bu Sum sama pak Sur ngerawat aye,”
Kwon senyum dengan kejadian itu,”hai
semua.. bapak babeh, ibu..”
Hasan dan Taufiq senang adiknya sudah
pulang lagi.
”jadi..lu
boong same kite ya, Minho ?? Bangke lu! Hehe,”
Hasan menepuk pundak Minho , bukan marah, tapi
tertawa
Minho enggak ngerti apa maksud bahasa
Hasan.
Kwon menghampiri Hasan dan Taufiq.
”maafkan sepupu aku ya?? Dia memang
egois,” kata Kwon,”aku Lee Kwon Yun, sepupu Lee Minho”, dia memperkenalkan diri
ramah pada mereka berdua.
”saya Lee Il Sung.. paman lelaki bodoh
ini,hehe,” Il Sung memperkenalkan diri dalam bahasa Indonesia.
Hasan dan Taufiq bahagia adiknya kembali. Mereka menyalami Kwon dan Il Sung.
”wah..due eni bise basa Indonesa...cuma si
Minho aje nyang suseh nye minta ampun,” kata Taufiq
”kalian berdua bisa bahasa
Indonesia..Minho tidak bisa,” kata Hasan
”saya sudah pernah sering ke Indonesia..saya
dulu pegang pabrik ayahnya Minho,” balas Il Sung
”pantesan aje.. masuk nyok..ayo masuk,”
kata Hasan.
Taufiq menghampiri Rima, dia peluk adiknya
itu
”gue tige kali datengin Minho.. tu cowok
boong sama gue..katanye lu kagak ade di rumahnye.. bangke die.. tapi gue
suka..die romannye cowok baek,” kata Taufiq
”Bang..maafin Minho ye..kalau die boong
same bang Taufiq dan bang Hasan,” kata Rima
Taufiq senyum,”kagak ape ape..cuma..sialan
juga tu cowok..bikin kite semua nye dah pasrah bae.. kite kagak nyangke sandiwaranye
bagus... kite pikir..lu udah kagak ade..”
Beh Hamid mengusap air matanya.
”gue pikir..lu udah mati...gue nangis tiap
malem... kalupun lu kagak ade.. kemanaaa... mayat lu.. tapi kagak ade berite
juge.. dasar tu si Minho bangor muke kotak.. jailnya kagak ketulungan,” ujar
beh Hamid, masih terharu.
”Minho kagak jahat, beh... die baek ame aye.. aye..cinta Minho , beh..,” senyum Rima
”iye
deh.. lu bedua boleh dedemenan..iye
kan, Mister??,” Salma menoleh pada Minho.
Minho bingung karena dia gak ngerti bahasa
betawi.
Hasan dan Taufiq malah peluk Minho
”we
are sorry... we thought you were evil with our sister, Minho ..
we say apologize to you,” kata Hasan, minta maaf sebagai anak tertua
Minho
senyum,”ah...tidak mengapa,” jawabnya masih dengan memberanikan diri berbahasa Indonesia yang
terbata bata
Beh Hamid teriak teriak ke tetangga.
”woi... anak gue pulangggg!!!,” dia buru
buru keliling ke para tetangganya.
”anak
gue dah pulang...die selamet.. di
selametin si Minho muke kotak ntu!,” katanya pada ibunya ipul
”alhamdulilleeehhh... kemane die
sekarang??,” tanya ibunya ipul
”ade di rume.. lu ke rume gue sekarang..
yak,” kata beh Hamid senang, berdiri di depan pintu rumah ibunya ipul
”gue tunggu.. gue mau ke rumah nyang laen
dulu, salamualaekum,” beh Hamid langsung jalan lagi ke rumah tetangga yang juga
saudara saudaranya yang lain
Ibunya ipul langsung ke rumah mereka
dengan terlebih dulu memakai bergok (jilbab kaos langsung-red).
Beh Hamid terus memberitakan anaknya
pulang dari satu pintu ke pintu yang lain.
Rumah mereka sore itu jadi ramai sekali
kedatangan para tetangga, saudara saudara mereka juga.
”beh.. sebenernye... Minho ntu..,” kata
Rima, dia antara malu dan senang ingin mengatakan kalau Minho sudah melamarnya
”apaan??,” tanya beh Hamid balik.
”ah... begini..maafkan saya..memotong
pembicaraan ini,” kata Il Sung di tengah keramaian itu
”eh...die mah..bise tu ngomong basa
Indonesa?,” Tanya bang Ayub
Il Sung senyum pada Ayub.
”ijinkan saya mengatakan
sesuatu..menyampaikan berita baik,” kata Il Sung lagi
”apaan??,” tanya beh Hamid, penasaran.
”Kami kesini..mengantarkan banyak sekali
barang...,” kata Il Sung
”maksud lu??,” beh Hamid heran tapi
langsung memotong perkataan pamannya Minho itu.
”aye... dilamar Minho, beh..,” kata Rima,
malu malu
”wah... beneran lu???,” tanya Hasan.
”iye, bang...beh.. nyak...,” kata Rima
”tanya saja pada Minho,”lanjutnya lagi
”ah..
bapak babeh.. ibu.. i wanna marry her,” jawab Minho
“kumat lagi die pake basa inggeris.. gue
kagak paham,” keluh beh Hamid
”makan sawi kecut bakalan lu, Mid,
hahahha,” canda bang Ayub
Ternyata Kwon faham apa maksud
Ayub,”hahahaha...tidak, pak... itu sawi sehat... namanya Kimchi.. kami suka
makannya”
”loh... Mr Kwon bisa berbahasa betawi??,”
Rima mendadak heran
”aku..pacaran dengan susi.. masih
ingat??hehehe...sehabis ini...aku ingin ke rumahnya,” Kwon cengengesan.
”kerja dia pacaran saja,” Il Sung memukul
kepala Kwon
”hehe...tapi Mr Kwon baik... saya senang
berkawan dengan nya,” kata Rima.
”padahal...aslinya... aku cinta kamu,” keluh hati Kwon.
”jadi...begini pak Hamid.. kami memang
menginginkan anak pak Hamid, Rima...untuk menikah dengan Minho,” lanjut Il
Sung,”saya sebagai pamannya..menjadi perwakilan keluarga Lee”
”wah...kite mah...terime aje deh..iya kan,
Sal??,” jawab beh Hamid pada isterinya
Salma mengangguk,”iye, Mister..
lagian..die baek,” maksudnya pada Minho
Para tetangga yang masih pada saudara juga
ikutan senang.
”akhirnye..lu bebesanan juge buat anak
perempuan lu,Mid... selamat ye,” kata bang Soleh
”eh.. lu inget kagak, Minho?? Gue
ngecengin lu..ame si ayub di kondangannye Juleha??,” Tanya Soleh pada Minho
Minho bingung lagi. Yang lain pada tertawa
”lu begimane sih, Cang.. die kagak bise
basa betawi..lu ajak betawian… bingung dah tuh.. hahahaha,” Hasan tertawa
senang.
”si bodoh ini memang begitu..maafkan
keponakan saya, hahahaha,” kata Il Sung
”deh..udeh… cepetin aje.. kapan lagi lu
bakalan mantuin anak lu..si Rime??,” kata bang Rohmat
”euh..cang Rohmat pan...nyang getol pisan
godain aye waktu ntu?,” kata Rima
Rohmat cengengesan,”maapin gue deh...tapi
pan...akhirnye lu jadian juge ame ni muke kinclong,hehe”
”kasih aje ni laki cakep sayur asem ame
jengkol makannye, hahahaha,” kata Ayub lagi.
Minho benar benar jadi bulan bulanan
candaan keluarga besar beh Hamid.
”eh
iye....... gue terime lamaran lu, muke kotak..,” beh Hamid nyengir
”my
father accepts your proposal to my sister,” kata Hasan
“untung lu,Mid… punya anak pinter base
inggeris,” kata Rohmat
”Thank
you, Ha..san,” balas Minho , dia senyum manis
pada Rima
Rima
jadi malu Minho senyum manis banget padanya
”aduh....eni
laki emang emang ye.......ganteng banget dah...gue kalu jadi perempuan bakalan
naksir ame ni laki,” celoteh bang Ayub
Hasan
tertawa,”jangan, cang…..buat adek aye, hehehe”
“Kami…juga membawa berbagai hadiah,” kata
Il Sung
”jadi ngerepotin deh nih,” kata beh Hamid
basa basi
Il Sung lalu bicara pada Minho dalam
bahasa mereka...bertanya, dimana menaruh cincin.
Minho lalu mengeluarkan sebuah kotak
”ini..... kami serahkan,” kata Il Sung
lagi
”kagak begitu lah romannye...si Minho kudu
pasang ntu cincin di jari anak gue,” balas beh Hamid
Hasan menterjemahkan dalam bahasa Inggris
Minho lalu melakukannya di hadapan mereka.
Dia senyum manis pada Rima.
”I love you, Rima..,” katanya, manis.
Rima agak malu menjawab,”ya... I
love Minho too,”
Il Sung dan Kwon senang.
“alhamdulilleeehhh,” kata para saudara
bersamaan mengucap.
”cie cie........,” para pamannya Rima
makin demen godain keponakannya itu
”hadeh, deh.........aye kalu para encang
dah ngumpul..........kagak bakalan selamet aje,” keluh Rima
Mereka semua pada tertawa.
”tapi...begimane eni??gue belom bikin
makanan.. wajik kek gitu..kagak bikin juge,” beh Hamid jadi repot sendiri
”bapak babeh..di dalam ada banyak kue,”
kata Sur
”bawa deh sini.. kite potongin.. pasti.. kue dari lu ye??,” tanya beh Hamid pada Kwon
”iya,” balas Kwon ramah
Beh Hamid teriak senang pada para
saudaranye,”nyang eni kue nye dijamin bakalan modern pisan.. soalnye si Kwon
nyang bikin...lu bakalan makan kue buatan korea sono...keren pan??,”
Kwon senyum senyum aja.
Ramai sekali keluarga besar itu kalau
kumpul. Mereka semua ngobrol di sore itu.
Mereka ramah pada Minho, Kwon dan Il Sung.
”Kalian keluarga yang baik dan
ramah...saya senang sekali,” puji Sung pada beh Hamid
Beh Hamid jawab dengan bahasa
betawinya,”iye..nyang namenye sodare ya kudu akur begini.. kalu kagak?? Kemane
lagi kite saling tulung??,”
Lagi lagi Hasan menterjemahkan dalam
bahasa indonesia.
”babeh ngomong pake basa indonesa aja
ngape, beh?? Aye ribet eni..,” keluh Hasan.
Di pojokan sana..justru Minho habis di ceng-in
sama Kwon dan saudara saudara nya Rima yang lain.
”om Minho kalu ntar kawinan ame cing
Rima.. om Minho kagak balik balik ke sono dong?? Trus..emang mau jadi bang
thoyib??,”tanya ipul
”hari gini, pul... otak lu demen amat ame
lagu ntu ye??,” sindir Rima
”lagu lagi ngetrend, mpok.. wali band..
aye suka..,” balas Ipul.
Yang lain juga ikutan ketawa dengan
pertanyaan ipul
”iye juge ye. Pul... bakalan jadi bang
thoyib die, hahaha,” kata pamannya Rima yang lain
”ntuuu..pade kumat godain die aje,” balas
Rima agak sengit
”what
are you all talking about??,”Tanya Minho
“they
said that.. you are bang thoyib, uncle Minho,” kata Rafiq, yang pernah bertemu Minho
Yang lain pada ketawa berhasil ngecengin
Minho.
”awas
lu ntar dia sensitif,” ancam Rima
“gitu ye,cing?? Masak sih??,” tanya Rafiq
lagi
”lu, Fiq..beda lah.. laku kite ame
die..beda budaye..salah salah.. lu dianggap kagak sopan pisan,” balas Rima lagi
Tapi Minho malah tanya lagi,”who’s bang
Thoyib??”
”um..bang
thoyib is someone who not come back to his family for more than 3 times in
great holiday,” kata Rima menjelaskan..siapa itu bang thoyib
Rafiq
ketawa cekikikan.
“demen
pisan lu, fiq…godain orang,” keluh Rima
“lah
encing..die malah ketawa gitu?,”balas Rafiq
“sekali kali aye diajak ke sono, mpok.. kali kali aje..bisa dapet cewek sono,”
canda Rafiq
”pegi aje lu kesono.. jelek model elu
kagak bakalan laku, hehe,”Rima malah nyindir rafiq
Mereka ngobrol ngobrol sampai sore
menjelang magrib.
Sampai akhirnya satu persatu pulang ke
rumahnya masing masing
Tinggal keluarga beh Hamid, Minho, Kwon
dan Il Sung.
”kite..terima kasih banget ame lu,
Minho...lu romannye sayang banget ame anak gue... gue ngerasa dosa besar
kemarin kemarin ntu,” kata beh Hamid.
Rima jadi penterjemah buat Minho
Minho balas rasa terima kasih beh Hamid
dengan senyuman.
Il Sung sebagai perwakilan berjanji akan
membahas perkembangan selanjutnya, tetapi Minho meminta Rima pergi ke Korea
bersamanya, untuk berkenalan dengan anggota keluarga yang lain.
”eh..pegimane die pegi nye.. kendirian
aje??,” tanya beh Hamid lagi
Setelah diterjemahkan, Minho mengatakan
tidak, tapi pergi bersamanya.
”aih.. ntar anak gue ngapain
disono??,”Tanya beh Hamid lagi
“tenang beh, ah.. aye percaya Minho bakal
jaga aye,” jawab Rima
”semua harus dibicarakan disana, pak
Hamid,” kata Kwon
”terkesan tidak mudah..tetapi sebenarnya
mudah,” kata Il Sung,”saya sudah banyak membicarakan dengan keluarga, Lee
senior..”
”kalau begitu..kita harus diskusi dulu
disini,” balas Hasan,”sebab.. kami sebenarnya tidak ingin banyak macam macam”
”bang Hasan gak usah takut..nanti aye yang
obrolin semuanye,” balas Rima
”iye...gue percaye elu...tapi semuanye
tetep kudu diobrolin,” lanjut Hasan
”saya akan bicarakan dengan kakak saya,”
kata Il Sung
Minho lalu bicara dengan Il Sung kalau dia
kemungkinan akan meminta ayahnya yang datang kesini sekalian untuk melihat
perkembangan usaha.
”ya dah...kemari aje kalo pengen mampir
mah,” ujar beh Hamid lagi
Ngobrol banyak ngobrol, mereka terus
bicara.. malam semakin datang..
”besok.. saya harus kembali bekerja,” kata
Minho di depan Rima dalam bahasa Indonesia.
”selamat bekerja ya,” senyum Rima
”kamu..baik baik.. ya?,” kata Minho
Rima mengangguk senyum.
”I’ll
talk to Appa about it...dont worry..,” kata Minho
“I love you,” dia malah berbisik pada Rima
Rima senyum pada Minho. Minho menundukkan
wajahnya
Beh Hamid langsung sadar, kalau Minho coba
untuk cium anaknya. Rima langsung menjauhkan wajahnya dari Minho.
“eh…pacaran lagi lu,” beh Hamid langsung
menghampiri dan memegang wajah Minho dengan telapak tangannya.
”kagak boleh lu..sembarangan aje,” ujar
beh Hamid lagi.
”serve you right,” kata Kwon Yun,”rasakan”
Beh Hamid tertawa pada Kwon,”lu emang
emang..demen banget godain sodara lu kendiri”
”Kami undur diri,” mereka bertiga menunduk
hormat, pamit pulang.
”kite kudu selametan,’ kata beh Hamid di
ruang tamu, dalam rumah
”beh...babeh gak akan nyesel kan..sama semua
eni?,” tanya Rima
”nyesel ape??gue nyang nyesel..gue dah
nelantarin elu.. untungnye lu masih ketemu orang baek macem si muke kotak ntu,”
balas beh Hamid
”enyak dah pasrah..enyak pikir..lu dah
kagak ade.. eh ternyata si mister malah nulung elu,” kata Salma
”aye seneng punya pacar baek, Nyak...kata
bu Sum.. Minho jaga aye selama aye 2 bulan kagak bisa ape ape,”
Salma penasaran,”kenape..lu kagak bisa ape
ape??”
”kata Minho...aye gak bise bangun
bangun...aye cuma tidur..kagak sadar..Minho nyang urus aye,”
”baek bener ntu bocah korea..kite dah
salah sangka aje selama eni..,” kata beh Hamid
”lu tuh..nyang bawaannye emosi trus ame
die..,” kata Salma
”ye.. kagak.. gue cuma kagak pengen anak
cewek gue dimaenin die, pegimane si lu?,” balas beh Hamid
”aye gak bisa cerita.. kalu aye
hamil..nanti..Enyak ame babeh takut setress lagi,” kata Rima dalam hatinya
”trus.. lu mau ngapain sekarang?? Lu kagak gawe,” kata beh Hamid
”Minho..pengen aye gawe lagi, beh.. tapi
kan.. kerjaan aye dah dipegang Tina katanye,” balas Rima. Dia mengupas mangga
buat ayahnya
”lu cari gawean laen aje.. ntar si Minho genit lagi ame lu kayak
tadi.. gue rada sebel juga ame tu bocah...bangor nye lom berubah juga,”
”aye bisa jaga diri, beh..,” balas Rima
”babeh.. maafin aye kan ya??,” tanya Rima
lagi
”gue dah maafin dari gue marah ama lu..dan
lu ngilang.. gue nyesel,” balas beh Hamid
Rima senyum pada ayahnya sendiri,”makasih,
beh.. aye mau cari gawean baru lagi..tapi...aye kudu omongin dulu ama
Minho..takut die ade rencana nyang laen”
Rima masuk kamar, dia berbaring..sambil
komunikasi dengan Minho pakai messager.
”i
really wanna work, Minho..,” katanya di messager pada Minho
“you
can..but after we will get married.. I prefer you don’t work,” balas Minho
“wah..
gawat ni Minho ..die gak mau aye kerja,” kata
Rima dalam hatinya
“but..
if you tomorrow want to visit my office.. it’s welcome,” kata Minho .
Dia mengijinkan pacarnya itu berkunjung lagi ke kantornya.
“anyway..
I am tired.. besok..aku harus
bekerja.. take care of our baby ya,” senyum Minho
dalam icon messager nya
Rima termenung lagi,”gimane..caranye
bilang ame enyak dan babeh?? Aduh”
Dia pun mencoba tidur nyenyak malam itu di
rumahnya sendiri.. padahal..dia
berfikir.. takut pada orangtuanya kalau mereka tahu hal itu.
Sementara itu, Minho di rumahnya malah
duduk malam itu di ruang tengah, sampai ketiduran sendiri..
Bersambung ke part 25....