This is me....

Jumat, Februari 28, 2014

Our Resonances (part 12: 29 Hari Menjadi Licik...)

Lee Minho sebagai Minho    Gackt sebagai Takuya Nakamura

“Minho kun sudah pergi.. otoosan juga akan pergi kan?,” kata Aiko pelan. Dia benar benar sedih ditinggalkan orang orang yang dia sayang
”kamu bisa tegar..semuanya akan segera berlalu,” kata Takuya, memeluk anaknya dengan lembut.
”rasanya..aku ingin kembali pulang.. pergi lagi berkumpul dengan okaasan,” katanya dalam pelukan ayahnya
Takuya mengelus elus rambut anaknya,”semua masalah..akan menjadikan kamu dewasa.. aku sudah tahu apa yang terjadi..tidak ada yang bisa disalahkan”
Aiko tidak mengerti apa maksud ayahnya. Dia tidak tahu kalau ayahnya mengawasi mereka malam itu.
”kalau besok aku pulang..jaga dirimu baik baik ya? Lupakan semuanya yang telah terjadi.. lupakan dia,”
Aiko mengangguk saja. Dia benar benar sedih.

Minggu, Februari 23, 2014

Our Resonances (part 11: Perpisahan..)

Lee Minho sebagai Minho    Gackt sebagai Takuya Nakamura

Aiko merenung di kelasnya, tentang perkataan ayahnya kemarin malam..yang dia harus segera menghapus memory masa lalunya dengan Minho.
“ada apa, Aiko chan?,” Tanya temannya, Mari, memegang pundaknya tiba tiba
Aiko menengadahkan kepalanya,”ah..tidak apa, Mari chan..hanya pusing sedikit,” lalu dia senyum pada temannya itu.
”eh..jangan bohong deh.. wajahmu berubah begitu..daritadi pelajaran aku lihat..melamun terus,” balas Mari, dia duduk disebelah Aiko.
Aiko diam sejenak.
Lalu,”aku..akan berpisah dengan temanku,” senyumnya pada Mari.
Ano Minho kun? Naze ka?? Kamu..dikhianati dia??,” Mari kaget
Aiko menggeleng,”uung.. enggak..memang sudah saatnya berpisah”
”karena..syutingnya mau selesai??,” tanya Mari lagi
Aiko mengangguk. Padahal, sebenarnya, Minho masih lama syuting di negeri ini.
zannen da ne (sayang sekali-red)... padahal..aku lihat..kalian saling cinta.. aku saja iri sekali,” Mari agak cemberut
”mau bagaimana lagi??,” tanya Aiko.
”sebenarnya...masih bisa dipertahankan ..iya kan??,” tanya Mari
Mereka diam sejenak. Lalu, Aiko malah jalan keluar kelas, pulang.

Aku Bukan Bang Thoyib (Part 24: Aye Pulang, Beh...)

Rima berjalan jalan sore ditaman di kompleks perumahan itu. Dia ditemani Suminah yang sudah selesai pekerjaan sore nya.
”Bu Sum.. sampai kapan..aku disini terus??,”katanya sambil jalan jalan
”enggak tahu, Mbak..tergantung Mr Lee nanti.. mbak masih sakit loh..masih muntah muntah terus,” balas Sum
”aku..kangen ayahku, Bu Sum.. ayahku..pasti cari cari,” katanya lagi. Dia malah menerawang sambil jalan. Suminah lalu menggandeng tangan Rima.
”nanti..pasti pulang, Mbak.. Mr Lee baik kok...waktu mbak gak sadar sadar.. Mr Lee yang antar mbak ke dokter..yang suapi mbak..yang ngobrol sama mbak..,”
”Tapi..aku takut lagi pulang ke rumah, Bu Sum.. takut ayahku marah..,” Rima malah melihat perutnya sendiri. Dia pikir, dia hamil. Dia takut nanti ketika pulang, dia dipukuli lagi sama beh Hamid pas tahu dia hamil.
”Mbak jangan capek capek..sudah dulu jalan jalannya,” Sum mengalihkan perhatian.
Minho ternyata lewat taman itu. Sur berhenti dan Minho pun turun, berjalan menghampiri Rima dan Sum.
”you are getting healthier and healthier,” senyum Minho pada Rima
“I wanna go home, Minho,” balas Rima.

Rabu, Februari 19, 2014

Our Resonances (part 10: Jika Ini yang Terbaik..)

Minho masih berdiri di depan Hea Jung yang luka parah, justru karena dia salah menyerang seorang healer (penyembuh-red) macam Minho. Healer memang mungkin tidak bisa menyerang, tetapi bisa membuat pertahanan dirinya lebih dari seorang penyerang, sehingga malah bisa melukai sang penyerang.
“Hea jung…bangun!,” Aiko mengguncang tubuhnya. Cewek itu pingsan.
Minho kun..aku mohon…tolong dia,” Aiko menegakkan kepalanya pada Minho yang berdiri di depan dia dan Hea jung.
Minho malah mencolek colek badan Hea jung dengan kakinya, bagai orang sama sekali merendahkan tunangannya sendiri.
“gak pantas diampuni..dia sudah mencelakaimu sampai hampir kamu meninggal,” katanya enteng.
“jangan begitu, Minho kun..dia dipengaruhi Soujiro…tolong dia..sebelum polisi datang,” Aiko memelas pada Minho, dia malah memegang kaki Minho, berharap cowok itu tidak dendam pada tunangannya sendiri.
“dia tunanganmu, Minho kun..,” kata Aiko lagi
”biar,” balas Minho singkat.
Minho diam saja. Aiko memelas meminta agar Minho mau menyembuhkan tunangannya sendiri.
Minho masih diam saja. Mematung.

Minggu, Februari 16, 2014

Pernikahan ½ (Part 6: Kerja Keras untuk Kuliah Isteri..)

Cerita ini hanya fiksi imajinasi belaka. Gak usah dipikirin kenapa begini, kenapa begitu.. Cuma keisengan diri saja yang ingin mengimajinasikan bebeb Lee Minho.  Adapun jika ada nama dan tempat yang kebetulan sama, itu gak sengaja, hehehe.

Aikosudah pulang dari rumahsakit. Dia pun sudah kuliah lagi seperti biasa.
Orangtua Minho sudah balik ke negaranya.
“jadi.. kamu sudah sembuh bener nih.. Aikochan??,” tanya Ken
Aikomengangguk,”iya, Ken kun.. walau masih sedikit lemas sih”
“kamu kurang jaga kesehatan ya?,” Ken tidak tahu apa yang terjadi.
Ichirou malah yang jawab,”iya tuh.. kamu payah deh, Aikochan...sibuk sih..sibuk kuliah..tapi jangan lupa jaga kesehatan”
Rin, pacarnya Ken ikutan bicara,”Minho kun pasti senang ya..punya pacar calon dokter, hihihi”
“enggak kok..biasa aja,” balas aiko
“ne.. Aikochan.. kemarin.. kamu sakit apa??,” tanya Ken
Mereka semua duduk di sofa ruangan yang tidak terpakai..markas mereka sendiri..
“kurang darah,” Aikoberbohong
“sampai masuk rumah sakit??,” tanya Ken lagi
Aikomengangguk.
“wah wah.. Minho kun.. nih pasti dia enggak jaga kamu ya?,” kata Makoto.
Ichirou sebenarnya tahu apa yang terjadi.. tapi dia tidak membuka rahasia cewek yang dia suka sejak dibangku SMA itu.

Rabu, Februari 12, 2014

I Wish (Hanya Mimpi-Tamat)

Ribut sekali suasana jalan itu, sangat padat.. ramai banyak orang lalu lalang.. sepertinya memang jalan bazaar murah di kota kecil itu.
Seorang perempuan asia tenggara sangat bingung dengan situasi itu, dia tidak mengerti mereka berbicara apa.
“aduh.. aku benar benar salah... Sang Min.. aku minta maaf...dan.. sekarang.. aku lagi dimana???,” kata hatinya Fitri.
“excuse me.. can you help me?? Where is the loyal og apartment??,” tanya dia pada seorang ibu yang kebetulan lewat berpapasan dengannya, bertanya dalam bahasa inggris.
Ibu itu aneh melihat tampilannya Fitri yang memakai dress/gamis panjang dan jilbab lebar. Dia lalu menggerak gerakkan tangannya, tidak peduli, tidak mengerti dan tidak mau tahu dimana letak apartment itu, lalu meninggalkan Fitri yang kebingungan.
“ya Tuhan... bagaimana ini??? Aku sudah tidak tahu jalan pulang... aku gak tahu kota ini.. tolong aku,” dia begitu panik dan cemas. Karena pertengkarannya dengan Sang Min, dia malah nekat kabur.
Sang Min tidak bisa mencarinya karena dia malah sengaja meninggalkan Hp nya di apartment mereka sendiri.
“Sang Min, mian haeyo... Naega.. jalmos haess-eo (Sang Min.. aku minta maaf.. aku salah-red),”

Senin, Februari 10, 2014

Pernikahan ½ (Part 5: Salah Sendiri )

Cerita ini hanya fiksi imajinasi belaka. Gak usah dipikirin kenapa begini, kenapa begitu.. Cuma keisengan diri saja yang ingin mengimajinasikan bebeb Lee Minho.  Adapun jika ada nama dan tempat yang kebetulan sama, itu gak sengaja, hehehe.

Minho akhirnya kepusingan sendiri dengan taktiknya. Dia jadi terikat dengan apa yang sudah ayahnya Aiko-Kohashi- katakan. Dia termenung saja ketika beberapa kali jam jam kuliah. Itu bikin Ichirou bingung.

“kamu kenapa lagi.. masalah sama ibu mu??,” tanya Ichirou
Minho mengangguk,”bukan Cuma sama orangtuaku.. tapi sama orangtua Aiko chan,” balas Minho, datar. Dia malah iseng corat coret buku.
“kenapa..enggak coba di aborsi aja sih??,” Ichirou malah menyampaikan ide gila
Minho langsung menoleh padanya dan matanya sedikit terbelalak,”what?? Gila”
Ichirou malah santai,”ah...biasa aja dong... seperti itu sudah biasa,”
“gila namanya... bisa celaka Aiko chan kalau begitu,” jawab Minho. Walau memang berpura pura, dia enggak nyangka kalau temannya ternyata punya ide gila. Mungkin karena dianggapnya serius.
Ichirou garuk dahinya,”trus.. maunya bagaimana??”
Minho jadi galau sendiri,”kekkon shitai.. hoka ni nani?? (nikah lah..apa lagi?-red),”

Aku Bukan Bang Thoyib (Part 23: Gagal Faham..)

Cerita ini hanya fiksi imajinasi belaka. Gak usah dipikirin kenapa begini, kenapa begitu.. Cuma keisengan diri saja yang ingin mengimajinasikan bebeb Lee Minho.  Adapun jika ada nama dan tempat yang kebetulan sama, itu gak sengaja, hehehe.

“wanita mu itu..sudah berapa lama disini?,” tanya Sung dalam bahasanya, dia dan Minho duduk di teras depan.
“hampir dua bulan.. apa..yang paman ceritakan pada Appa?”, Tanya Minho
Sung santai menjawab,”aku sudah bilang pada ayahmu itu.. kalau kalian menikah secepatnya...supaya kamu bisa tanggung jawab, jadi..bayi nya kalian tidak sengsara..”
Minho memasang lagi wajah manipulatifnya,”iya, paman..tapi..jujur saja..aku masih takut kalau Appa masih tidak setuju”
”kan aku bilang...beliau setuju.. bagaimana sih kamu?,” Sung jadi sedikit sengit.
”iya..baiklah paman..terima kasih,” balas Minho singkat
Dalam hatinya dia berkata,”ternyata apa yang disarankan Kwon ada benarnya juga...tapi..aku harus cari cara lain juga..supaya kehamilan palsu itu terkesan benar”

Selasa, Februari 04, 2014

Pernikahan ½ (Part 4: Resiko Bohong Pada Orangtua)

Sampai dua hari geng mereka senang senang di penginapan itu. Sampai pulang lagi, Minho dan Aiko masih membalas topik yang mereka bicarakan dalam penginapan, tapi beralih ke kost an mereka.
“mau berbohongnya..kapan?,” tanya Aiko polos sekali
Minho malah senyum,”gak sabaran ya?hehe”, dia lalu merangkul pacarnya itu
Aiko malah menggeleng,”bukan begitu, Minho kun.. aku kan perencana.. aku harus merencanakan apa yang ada di otakku”
“lalu..bagaimana?? aku belum telepon ibuku,” balas Minho, dia lalu tiduran di atas lantai yang berkarpet di kost nya.
Aiko mendekat padanya,”Ne.. Minho kun.. yang seperti ini..sebenarnya membahayakan..”
“memangnya kenapa?? Aku kan..bisa aja jadi orang nekat,” balas Minho, enteng
“aku..susah loh.. ngejar kamu.. waktu pertama kali kita ketemu aja.. kamu susah banget di dekati.. sukanya diam saja.. kalau enggak mau bicara.. mana mau bicara,” lanjutnya lagi
gomen ne, Minho kun...sono toki wa watashi wa Minho kun ni tameratte ita (maaf Minho kun..saat itu..aku sempat ragu padamu-red),” balas Aiko
“just forget it.. sore o giron shitakunai (lupakan.. aku gak ingin bahas itu lagi-red),” balas Minho,”kita bahas apa yang mau ke depan nanti... aku pengen nikah.. titik.. gak pakai koma.. kalau aku sudah mau.. ya kamu harusnya suka juga dong, Aiko chan,” tiba tiba dia judes lagi sama Aiko