Cerita ini hanya imajinasi saja kok.. jangan dimasukkan ke hati banget...
Minho kecewa dengan sikap Hyo Rin yang
menolaknya sebagai teman spesial alias pacar. Dia pulang dengan perasaan kusut.
Sehabis membersihkan diri, dia langsung berbaring, melamun lagi.
“aku pikir..dia memang cewek sederhana
kok.. kenapa dia tolak aku??,”
Bayangannya tadi ketika dia mencium cewek
itu adalah diterima jadi teman, tapi malah melihatnya menangis.
“apa karena kamu takut... kehidupan kita
berbeda??,”
Myong yang melihat tuannya sedang galau, tidak bisa berbuat apa-apa, dia
naik ke tempat tidur dan menjilati wajah Minho.
“nguuukk,” suara manja Myong sambil
menjilat wajah Minho. Sepertinya dia mengerti perasaan tuannya sedang tidak
menentu dan ingin menghiburnya.
“Kamu tahu tidak, Myong?? Tadi itu aku kiss Hyo Rin,” kata Minho padanya.
“Tapi sepertinya dia memang sama sekali tidak
mau jadi temanku..karena aku ini aktor.. menyebalkan .. iya kan??,”
“Memangnya aktor itu gak boleh punya pacar
dan cari cewek yang baik ya?? Enggak kan??,” katanya lagi pada Myong.
Jawaban Myong hanya,”nguukkk...”, pada
Minho. Anjing golden retrivier itu terus menjilati wajah Minho ketika cowok itu
selesai bicara per kalimat.
“Aku malas kalau begini,” keluh Minho
lagi.
“Menurutmu.. aku bisa enggak.. ketemu lagi
dengan Hyo Rin???...aku makin enggak punya waktu saja.. makin sibuk... padahal
aku pengen banget pacaran sama dia..besok saja aku harus rekaman lagu”
Myong menjilatinya lagi.
“Kamu mau bilang... kalau Hyo Rin itu
sebenarnya tidak suka aku jadi temannya.. gitu??,”
Myong hanya menggonggong saja.
“ah.. menyebalkan banget.. kamu sama aja
dengannya,” keluh Minho lagi, lalu dia memeluk guling, mencoba untuk tidur,
sementara Myong mendekatkan wajahnya pada Minho, juga ikut tertidur.
...........................
Byung Ho sang manager menelepon Minho pagi
itu, berniat menjemputnya karena Minho harus rekaman lagu pagi ini, lalu sore bertemu
dengan beberapa aktor dan aktres pendukung drama barunya itu, untuk sejenak
bicara dan mendapatkan arahan dari sutradara, penulis skrip, pencatat adegan
dan pengarah adegan. Minho pamit pada ibunya dan langsung meluncur bersama
Byung Ho.
“Lama juga loh.. episode nanti cerita
ini.. sampai 30... ku pikir cuma sebentar,” basa basi Byung Ho ketika menyetir,
dia melihat Minho hanya memandang luar dari kaca mobil.
Minho baru menoleh padanya,” itu sebabnya
aku minta duluan scriptnya.. supaya bisa lebih mendalami.. 15 episode saja aku
harus serius belajar karakter ku disana.. apalagi 30,”
“Ban-ssi
memang orang perfeksionis.. kamu juga sama dengannya,” kata Byung Ho.
“Padahal jadwalmu padat.. masih saja kamu
minta waktu lama untuk belajar script,”katanya lagi
“aku tidak mau berpenampilan buruk,” jawab
Minho singkat.
“sepertinya ada yang kamu pikirkan
banget...,” balas Byung lagi, seperti sedang membaca pikiran Minho.
Minho mengelak. Dia hanya menjawab kalau
dia agak sedikit khawatir nanti pas bernyanyi soundtrack drama barunya itu,
suaranya tidak pas dengan ketika dia rekam beberapa hari lalu.
Byung Ho malah tertawa, dia sudah hampir 4
tahun lebih jadi manager Minho, otomatis dia sudah hafal dengan kebiasaan cowok
itu, termasuk menjadi model, pengisi suara animasi, bernyanyi dan juga bermain
drama dan tawaran iklan yang berbentuk flashfiction
(drama super singkat), juga emosi yang ditunjukkannya, mulai dari senang,
susah, cemberut, mengeluh dan sebagainya. Jadi, dia hanya tertawa saja ketika
Minho mengatakan itu.
“Rasanya bukan kamu banget pagi ini...
kamu enggak salah makan, kan??,” ujar Byung dengan tawanya juga.
Minho menanggapi dengan tertawa juga,” sok
tahu kamu, Byung Ho.. aku memang sedang galau
soal drama ini.. banyak banget sih adegan berantemnya.. pastinya melelahkan,”
Byung Ho malah menyindir hal yang lain,” ingat
loh.. yang jadi cewek penjual kue beras itu.....”
Yang berperan sebagai cewek penjual kue
beras memang mantan pacar Minho 3 tahun yang lalu, tidak disangka, mereka
bertemu lagi dalam satu drama. Sebenarnya, Minho berfikir juga, kenapa bermain
lagi dengannya?? Ternyata hanya dia sosok yang cocok memainkan peran itu.
Minho malah tertawa,” sudah deh.. itu masa
lalu... aku pikir juga enggak bakal ketemu dia lagi.. kita sudah pisah
manajemen.. masih saja ada gossip enggak enak... aku sudah biasa saja kok
dengan dia”, sambil dia memperbaiki letak kacamata hitam nya.
“Kalau mau balikan juga gak apa kok.. asal
fans mu jangan pernah tahu.. bahaya banget.. takut kasusnya seperti kemarin
lagi,” balas Byung santai, membelokkan mobilnya.
“Tidak pernah terpikir balikan.. masa lalu
ya masa lalu... sekarang ya sekarang,” balas Minho singkat, dia memakai
kacamatanya lagi, lalu memandang keluar.
“Kamu kan tahu.. aku orangnya seperti
apa,” lanjutnya lagi
“Atau.. sedang mengincar cewek lain??,”
canda Byung. Masalah hubungan masa lalu Minho dengan aktres itu memang
terbilang misterius dan heboh. Gossip miring beredar mereka pada dasarnya hanya
menutupi keinginan saling bersaing sesama artist dalam drama itu, sehingga
supaya tidak ada persaingan, mereka pacaran. Lalu gossip lain tentang putusnya
mereka karena si cewek selingkuh dengan seorang pengusaha, gossip lain beredar
perpisahan karena sama-sama sibuk. Minho tutup mulut, hanya dia, aktres itu dan
Tuhan yang tahu sebab mereka putus.. dan semenjak itu, tidak pernah terdengar
ada gossip Minho berpacaran atau dekat lagi dengan cewek manapun.
Minho menoleh lalu tertawa lagi,”Hey..
asal banget... bisa-bisa aku kena gossip lagi.. aku mau berkarir dulu deh..
tahun ini aku banyak hutang jadwal dengan manajemen”
Padahal... hatinya galau memikirkan Hyo Rin...
..........................................
“Uhuk..uhuk,” suara batuk Hyo Rin memecah
rumah kecil dan sempit itu. Kedua adiknya khawatir kakaknya sakit semenjak tadi
malam kehujanan.
“Eonni
nekat tembus hujan ya?? Aku saja kalau begitu yang berjualan,” kata Ha Neul,
memberikan minuman hangat pada kakaknya itu.
Setelah Hyo Rin berterimakasih pada
adiknya, dia menghampiri neneknya yang sedang duduk disamping tempat tidur.
“Kamu sakit??,” tanya neneknya dengan
lembut
“Ah.. cuma demam saja, Halmeoni.. tadi malam aku kehujanan..
tapi dagangan kita habis loh,” jawab Hyo Rin dengan semangat, senyum, memegang
lembut kedua tangan neneknya yang hangat.
“Kalau sakit.. sebaiknya Ha Neul saja yang
gantikan,”
Hyo Rin menolak, dia membalas kalau dia
hanya sedikit sakit kepala dan mereka sudah biasa melihat Hyo Rin yang
berjualan, bukan Ha Neul. Kalau nanti adiknya itu yang berjualan, bisa-bisa
malah tidak ada yang membeli karena tidak mengenal wajahnya. Jadi, dia nekat
akan jualan juga hari ini. Neneknya tidak bisa berbuat apa dan pagi itu, Hyo
Rin pun berangkat.
Dia mengayuh sepedanya jauh sekali,
mencari jalan tikus yang bisa dilalui oleh sepeda dan berteriak ke banyak
rumah, menawarkan dagangannya.
“KUE BERAS!!!,” teriaknya dengan lantang.
Tak berapa lama, beberapa anak kecil keluar dari rumah.
“Eonni Hyo Rin.. kesini!,” teriak suara
mungil seorang anak perempuan. Anak itu berdiri bersama neneknya di depan
rumah.
Hyo Rin menghampiri mereka,” hai adik..
nenek.. selamat pagi!!,” katanya menyapa mereka dengan penuh semangat.
“Eonni sakit ya? Wajahmu pakai masker,”
kata anak kecil itu
Hyo Rin berjongkok di depannya,” agak
flu.. tapi kan.. aku harus berjualan.. biasanya pagi-pagi begini.. pasti kamu
beli.. iya kan??,” sambil mengusap poni anak kecil itu.
Anak kecil itu mengangguk,”aku mau beli 3,
hehe”
Hyo Rin tertawa,”wah.. nenek.. cucumu ini
bisa cepat tinggi nanti.. makannya banyak!”
Sang nenek tertawa kecil. Hyo Rin
mengambil 3 plastik kue berasnya. Anak kecil itu senang menerimanya.
“Eh, Eonni.. Eonni suka dengan Oppa Minho
tidak??,” tiba-tiba anak kecil itu bertanya hal yang tidak disangkanya.
“Oppa Minho..siapa ya?? Apa dia besar
tinggi??,” tanya balik Hyo Rin, dia tidak tahu bahwa yang disebut anak itu
adalah Lee Minho.
“Oppa Minho.. Oppa Lee Minho.. yang main
di drama “on the line of death”...
Eonni tidak tahu?,” tanya anak kecil itu, penasaran.
Hyo Rin menggeleng, tapi dia berfikir, apa
yang dimaksud anak kecil ini adalah Minho yang dia kenal??
“aku tidak kenal,” jawab Hyo Rin.
“Itu Eonni.. aduh.. Eonni ini enggak gaul
deh,” balas anak kecil itu
Sang nenek menasehati cucunya supaya
berkata sopan pada yang lebih tua. Hyo Rin tertawa saja dengan balasan anak
perempuan kecil itu. Dia memang kurang suka nonton drama, dia hanya menggaruk kepalanya
saja ketika anak kecil itu cerita tentang drama Minho sebelumnya, yang judulnya
dia sebut.
“aku belum pernah nonton drama itu, hehe”
“wah.. Eonni enggak update banget deh,” keluh anak kecil itu
“Oppa Minho.. namanya Oppa Lee Minho...Nah..
yang drama barunya ini nih.. aku bakalan inget-inget Eonni deh,” senyum anak
itu
Hyo Rin kaget,”kenapa??”
“Oppa perannya akan jadi cowok cakep yang
pacaran sama cewek tukang kue beras.. Oppa jadi tentara begitu.. eh lalu mereka
terpisah antar negara... korsel dan korut... menyedihkan,” ekspresi anak kecil
itu berubah menjadi sedih.
Hyo Rin tertawa padanya lagi,”aduh.. itu
kan cuma di drama saja,”
“Tapi aku seperti melihat Eonni loh...
yang bermain dengan Oppa Minho,” tatap mata anak kecil itu dengan penasaran
Hyo Rin jadi serba salah, yang dimaksud
anak kecil itu memang Minho, orang yang dia kenal, orang yang tadi malam
menciumnya, memintanya menjadi teman dekat alias pacar.
“Oh.. hehe.. tapi kan... masak iya aku
disamakan dengan artis yang main dengan Oppa Minho itu?? pasti dia cantik
sekali kan??,”
Anak kecil itu menggeleng,”Ah.. Eonni juga
cantik kok... kalau Oppa tahu ... mungkin Oppa bisa suka dengan Eonni..
apalagi.. Eonni memang asli penjual kue beras.. iya kan, Halmeoni (nenek)??”, anak itu menoleh gantian pada neneknya.
Nenek itu minta maaf pada Hyo Rin karena
cucunya sangat cerewet mengajak ngobrol Hyo Rin panjang lebar tentang aktor
kesukaannya. Hyo Rin hanya menanggapi dengan tertawa dan baginya, tidak mengapa
dia ngobrol dengan pembeli, dia malah suka.
“Tapi.. apa masih lama.. tayang drama nya
Oppa Minho itu??,” tanya Hyo Rin pada anak kecil itu.
Anak kecil itu mengangguk. Katanya yang
dia tonton selama ini di tv show masih berupa rencana Minho untuk syuting, jadi
mungkin sudah dimulai, tapi masih jauh sekali masa tayangnya.
“Kamu hafal sekali kegiatan Oppa, hihi,”
Hyo Rin cekikikan
Anak itupun membalas dengan cekikikan
lagi,” kalau sudah besar.... aku mau menikah saja dengan Oppa
Minho...sepertinya dia baik”
Hyo Rin tertawa mendengar itu, begitu pula
sang nenek dari anak itu. Dalam hatinya, dia berfikir, semua itu hanya khayalan
belaka. Dia ingin melupakan ciuman Minho yang kemarin dan anggap saja Minho
sudah tidak akan lagi bertemu dengannya.
..........................................
Pagi itu, Minho sibuk sekali rekaman
bernyanyi untuk original soundtrack drama yang akan dia mainkan. Sorenya, dia
lanjutkan bertemu dengan para pemain yang akan berkerjasama dengannya.
“Mohon bimbingannya ya... aku merasa ini
drama yang harus sungguh-sungguh tampil optimal, hehe,” kata Minho memulai
pembicaraannya dengan mereka.
Ki Young, sang sutradara menepuk
pundaknya,” ah.. basa basi banget deh.. kamu ini aktor yang sudah
diperhitungkan.. iya kan Min Jung??,”
Min Jung mengangguk, gadis itu adalah
mantan pacar Minho.
“Oppa ini kan sudah diperhitungkan.. masak
sih masih mau bicara soal pengarahan? Hehe,” candanya pada Minho
Minho mencoba bersikap biasa saja, dan
bercanda balik dengannya,” haa.. ini banyak sekali episodenya.. jadi.. kalau
aku pusing, kamu harus traktir aku supaya aku bisa maksimal dan menjiwai main
dengan mu, Min Jung, hehe”
Min Jung hanya tertawa. Dia memang tipe
cewek yang sebenarnya pendiam di dalam, tetapi suka bercanda diluar, alias suka
menyembunyikan sikap aslinya. Minho mencoba untuk ramah padanya, menghilangkan
semua masalah putusnya hubungan mereka yang lalu. Walau dia cowok perasa,
tetapi dia harus konsisten pada karirnya dan menyingkirkan itu semua.
“Habis dari drama ini.. aku rasa, kamu
silahkan saja kalau mau cari pacar, Minho, haha,” ledek Sutradara Ki Young.
Mereka kalau sudah kerja memang seperti saudara. Semua dibawa santai tetapi
serius.
Minho hanya senyum saja, bayangannya
kembali mengarah ke wajah Hyo Rin.
“Ah.. aku terlalu sibuk.. dan rasanya
enggak kepikiran mau pacaran,” kilahnya pada semua yang ada disitu
Mereka semua tertawa, karena biasanya
sesama artis suka ada cinlok (cinta
lokasi) dan itu bisa saja terjadi lagi. Minho cuma senyum tipis saja di
kecengin seperti itu. Min Jung memang juga hanya tertawa keras menanggapi hal
itu. Dia berusaha cuek dengan masa lalu mereka yang pernah pacaran dan sekarang
berpisah manajemen pula.
“Dalam 4 bulan ke depan ini.. kita harus
capai target.. semua harus selesai,” kata Ki Young.
“HWAITING!!!!,” teriak semua yang ada di ruangan itu, mengepalkan
tangan mereka, tanda semangat.
Dalam hatinya Minho, dia berkata,” 4 bulan
ya?? Aku harus semangat, terima tantangan ini... aku harus sukses di drama
ini... harus berusaha yang terbaik”
Setelah Ki Young mengarahkan mereka, dia
menghampiri Minho dengan ramah.
“aku dengar kamu yang akan bernyanyi 1
lagu soundtrack drama ini nanti,”
Minho mengangguk,”ciptaanku sendiri..
semoga penonton suka”
Ki Young menepuk-nepuk pundaknya, dia
melihat Minho akan semakin bersinar.
“semoga drama yang ini bikin kamu jadi number one actor in Korea... bahkan
kalau perlu, kamu lebih terkenal lagi di dunia.. fans mu sudah mulai meningkat..
you are everybody’s darling (kesayangan
semua orang),”
Minho basa basi, kalau semua ini tidak
lepas dari kerjasama semua orang yang dia kenal untuk kesuksesannya.
Ki Young pun iseng bercanda lagi tentang
kisah cinta masa lalunya.
“Kalian sama-sama kosong.. enggak niat
balik??,”
Minho tertawa saja,” andai aku suka dengan
cewek lain.. sepertinya bukan dia... itu masa lalu ku, hahaha!”
“Tidak ada yang menyangka waktu itu..
kalian sepertinya baik-baik saja dimataku dan juga media.. tidak ada kabar
miring.. eh.. tahu-tahu....,” kata Ki Young, santai, dia duduk di depan Minho.
“ah...sudahlah...itu masa lalu,” balas
Minho lagi. Dia asli malas diungkit-ungkit soal itu lagi.
Ki Young tertawa, dia lalu bercanda lagi
pada Minho, kalau jawaban Minho seperti itu... bisa jadi sebenarnya, dia sedang
jatuh cinta. Minho tertawa mengalihkan jawabannya, dia tidak bisa jatuh cinta
kalau kondisinya sibuk, takut perasaannya terbagi.
“Terbagi.. aku tidak percaya.. bukannya
kamu tipe setia ya? Hehe,” canda Ki Young
Minho senyum saja dengan pertanyaan dia.
Kebanyakan memang berakhir dia yang disakiti dibanding dia menyakiti para
mantannya.
“Nanti saja deh.. dipikirinnya.. aku harus
terus kejar mimpi ku.. jangan sampai nanti drama kita enggak dapat rating sama
sekali,” jawab Minho diplomatis.
.................................
Hari-hari berlalu. Minho sudah mulai
terlihat sibuk menjalani syuting. Dia dan yang lain berada jauh dari Seoul,
berbatasan dengan Korut. Karena memang drama itu menceritakan tentang kisah
cinta yang terpisahkan dua negara baru yang awalnya satu.
“Istirahat dulu ya... satu jam!,” teriak
Ki Young, sang sutradara. Semua crew dan artis meninggalkan kegiatan mereka,
berkumpul dalam sebuah ruangan, duduk di depan meja panjang.
Min Jung kebetulan duduk di sebelah Minho
yang juga sama-sama sedang makan.
“Oppa.. semakin hari semakin bersinar
saja.. terakhir aku lihat iklan mu di tv bagus sekali,” kata Min Jung membuka
pembicaraan.
Minho tetap ramah padanya, walau terakhir
putus menurutnya dengan sangat kejam dan menyiksa perasaannya: manager dia
sebelum dulu ditangani Byung Ho dan manager Min Jung saling bersaing dan Min
Jung termakan fitnah managernya sendiri, lalu Min Jung terlibat satu kasus
iklan dengan Minho yang terkesan memanfaatkan uang Minho, sehingga akhirnya
mereka putus dan pindah manajemen. Sama sekali dalam kasus itu, Minho dan
manager lamanya tidak mau membahas dan berdebat, membiarkan saja. Tetapi Minho
sudah cukup sakit hati dan pada akhirnya memutuskan hubungan itu, tidak banyak
bicara ketika bertemu, kecuali Min Jung memulai percakapan terlebih dulu.
Minho menoleh padanya, masih mengangkat
mangkuk makannya, membalas dengan ramah.
“Iya... iklan tas baru dari amerika..
sutradaranya memang terkenal untuk iklan.. “
Min Jung senyum padanya,” memang Oppa
Minho makin bersinar saja.. aku senang dengarnya”
“Gomaseubnida,
Min Jung... di dunia entertainmen memang perlu kerja keras dan semangat,”
senyum Minho, lalu dia diam lagi, melanjutkan makannya. Min Jung juga tidak
lagi bicara, melanjutkan makannya juga.
Ki Young melihat dari jauh,” mereka kaku
sekali..,” bisiknya pada Byung Ho.
“Memang parah sih.. kasus mereka dulu..
tahu aja, Minho itu sensitif sekali perasaannya,” Byung Ho balas berbisik.
Minho tanpa sadar diobrolin mereka berdua.
“Lalu.. kamu pikir, apa bisa ada cinta
lokasi??,” tanya Ki Young
“tidak tahu... sepertinya sih tidak.. tahu
lah, Minho itu seperti apa,” jawab Byung Ho.
Ki Young hanya terkekeh dengan jawaban
managernya Minho itu.
Mereka lalu melanjutkan syutingnya setelah
break makan siang. Minho membaca script dimana adegan berikutnya, dia dan Min
Jung yang akan bermain. Dilihatnya, script itu mengingatkan dirinya pada Hyo
Rin.
Dia memejamkan matanya, istirahat
sebentar, karena memang waktunya sudah malam dan matanya sudah mulai lelah. Dia
mengingat kembali kejadian di tengah hujan didalam mobilnya sendiri bersama
cewek itu.
“Andai saja kamu artis.. tentu aku akan
menarikmu bermain bersama ku di drama ini, Hyo Rin... Min Jung belum pantas
memainkan karakter ini... aku seperti melihat kamu di depanku... ,” ujar
hatinya Minho.
Dia mencoba untuk menghafalkan script,
membayangkan Hyo Rin yang bermain peran dengannya.
Ki Young berteriak,”CUT!”.... artinya,
sesi Minho dan Min Jung dimulai. Perias memeriksa kembali wajah Minho, apa ada
yang luntur make up nya, setelah itu, barulah dia berhadapan peran dengan Min
Jung.
Di dalam adegan drama malam itu, Minho
yang berperan sebagai seorang tentara yang orangtuanya berasal dari Seoul,
berpacaran dengan Min Jung sebagai penjual beras yang berada di sebuah kota
yang sekarang menjadi bagian dari Korea utara. Mereka sedang berjalan malam
itu... ditahun 1949, ketika suasana sudah terasa mulai panas.
“Aku harap, semua ini hanya bercanda saja,
Ju Bong.. aku tidak ingin ada perpecahan ditubuh negara kita,” kata Min Jung
yang berperan sebagai Kyun Min.
Minho sebagai Ju Bong menoleh dan
tersenyum pada Kyun Min,” aku juga berharap begitu... tetapi sepertinya,
kondisi semakin panas. Komunis semakin menguasai Pyongyang dan Seoul bersama
pasukan sekutu Amerika juga tidak suka dengan hal ini,”
Mereka berjalan disebuah jalan kecil
redup, musim dingin mulai menjelang. Kyun Min menghentikan menuntun sepedanya,
mereka bicara berhadap-hadapan
“Aku tidak ingin berharap, kita
berperang... hal ini tidak bisa aku bayangkan, Ju Bong... aku tidak ingin
terpecah... orangtuaku ada di Pyongyang... lalu... bagaimana hubungan kita??,”
Ju Bong berdiri tegak di depan Kyun Min.
Sebagai tentara republik dan mendaftar dari Seoul, pastilah dia akan membela
selatan Korea daripada utara Korea. Kyun Min menatapnya dengan pandangan sayu
dan dia berharap perang tidak akan terjadi.
Ju Bong tersenyum, lalu dia memeluk Kyun
Min.
“semoga itu semua tidak terjadi.. aku
tidak ingin juga berpisah denganmu... ,”
Mereka tahu kondisi dua wilayah itu
semakin panas. Bagian utara memilih ingin memisahkan diri dengan prinsip yang
berbeda dengan selatan. Gembar gembor perang akan terjadi semakin santer.
Banyak rakyat jelata khawatir jika perang terjadi, maka keluarga mereka
masing-masing yang berada di utara dan selatan akan terpisah, dan itu akan
sangat menyedihkan.
Dalam adegan itu, Ju Bong alias Minho
memeluk Kyun Min alias Min Jung dengan erat. Minho meresapi adegan itu, tapi
dia serasa memeluk Hyo Rin. Min Jung merasa Minho bermain totalitas. Padahal
dia sedang bermain dengan imajinasinya.
“CUT!,” potong dan teriak Ki Young.
“SELESAI HARI INI!”, lanjutnya lagi.
Semua crew
dan yang terlibat saling berteriak,” TERIMA KASIH KERJASAMANYA HARI
INI!”
Mereka pun bertepuk tangan. Suara riuh
sekali di lokasi syuting.
“Jadi besok mulai lagi jam 8.00... jam 5
pagi kita semua sudah berada dilokasi dan sarapan,” kata asisten sutradara.
“Okay!,” teriak yang lainnya. Mereka pun
bubar istirahat.
............................
Setelah bubar dan ingin kembali ke kamar,
ternyata Minho dimintai on air
tentang syutingnya hari itu sebagai breaking
news infotainment disebuah statsiun televisi hiburan.
“ini sudah masuk syuting hampir satu
bulan, Oppa Minho... bagaimana perasaanmu??,” tanya seorang reporter
“Melelahkan.. benar-benar kejar tayang,
hehe,” tawa kecil Minho pada reporter itu
“tetapi aku sungguh menikmati drama ini..
sangat mengesankan bisa bermain drama dengan latar belakang sejarah,” lanjutnya
lagi.
“Lalu.. habis drama ini.. apalagi
aktivitas Oppa untuk syuting??,”
Minho senyum, dia menjawab kalau dia
memilih peran supaya bisa totalitas mendalami dan dia jujur, belum mendapatkan
casting drama berikutnya. Untuk sementara, dia menjadi model sampul sebuah
majalah metropolitan dan juga sebuah merk jeans.
“Sibuk sekali Oppa.. semakin bersinar saja
karirnya,” senyum sang reporter.
Minho sedikit menunduk hormat dan
senyum,”Ini semua.. berkat dukungan para fans.. aku berterima kasih dengan
kalian”, lalu dia melambaikan tangan di depan cameraman, menyapa para fansnya.
“Awwww... Eonni Hyo Rin.. lihat sini...
ada live dari lokasi syutingnya Oppa Minho!!,” teriak Ha Neul kegirangan di
depan tv.
Hyo Rin menghampiri kedua adiknya yang
memang fans berat Minho.
“Ada apa??,” katanya bersikap biasa.
Ternyata, dengan dia berada di depan tv,
bertepatan juga sang reporter bertanya pada Minho.
“Mian
habnida, Oppa.. saat ini kan Oppa bermain dengan wanita yang... maaf loh
ya... dulunya pernah berhubungan dekat dengan mu...”
Ha Neul langsung memotong di depan
tv,”Oh.. iya.. si Roh Min Jung itu artis menyebalkan... bikin Oppa Minho
namanya hampir jelek... menyebalkan.. kenapa dia harus bermain dengan Oppa
lagi?? Actingnya juga jelek!”
“ssssttt,” Hyo Rin jadi otomatis ingin
tahu tentang Minho.
“apa... akan ada cinta lama bersemi
kembali?? Hehe,” canda sang reporter.
Minho senyum saja, lalu menggeleng. Dia
tidak setuju semua itu. Baginya, semua masa lalu dan hubungan sudah selesai,
Minho hanya menganggap Min Jung seorang partner bermain peran.
“Apa.. Min Jung itu cantik??,” tanya Hyo
Rin mendadak pada Ha Neul dan Ho Sung.
Ho Sung menoleh pada kakaknya itu,” ah..
biasa saja.. aku bilang.. lebih cantik Eonni daripada dia... dia itu norak abis...
aku sih sempat menyesal.. kenapa Oppa pacaran dulu dengannya... untung segera
putus..,”
“Kenapa Eonni bertanya itu??,” tanya Ho
Sung, dia penasaran juga melihat tingkah kakaknya. Setahu dia, kakaknya itu
sangat tidak suka drama, apalagi gossip tentang artist.
“ah...enggak...aku cuma penasaran...
kalian bilang Oppa itu sederhana.. pastinya.. kalau dia cowok sederhana.. dia
juga cari cewek yang biasa-biasa aja...asal dia nyaman..,” kilah Hyo Rin.
“oh,” balas Ho Sung singkat
“ya tapi memang Oppa juga sempat bilang
begitu... katanya cari pasangan yang cocok sama hatinya,” lanjutnya lagi
“so sweet banget, Oppa Minho,” ujar Ha
Neul dengan mata berbinar-binar.
Hyo Rin hanya senyum saja melihat ekspresi
kedua adiknya yang memang nge-fans banget sama Minho. Mereka tidak pernah boleh
tahu apa yang pernah terjadi antara dirinya dengan cowok itu.
“Lalu...apa Oppa enggak capek sendirian
terus nih?,” sindir reporter
Minho tertawa,” aku belum kepikiran
pacaran sih... bagaimana ya?? Punya pacar itu kan bukan cuma sekedar jalan
bareng loh... hati juga sebaiknya terkait,”
“Tuh kan.. benar.. lagi-lagi jawabannya
soal hati,” kata Ha Neul.
“heeeeeh.... biarpun aku cowok... tapi aku
suka banget deh sama Oppa Minho,” timpal Ho Sung.
Hyo Rin menonton bersama kedua adiknya sambil
menguleni bahan kue.
“Jadi.... lagi-lagi soal hati ya.. ,” kata
reporter, Minho mengangguk.
“Tapi... beneran nich, Oppa.. belum ada
cewek yang ditaksir??,” goda reporter lagi
Minho tertawa cekikikan, dia hanya
menjawab,” aduh.. bagaimana ya?? “
Dia menggantung kata-katanya. Baginya,
mencari seorang pacar itu tidak mudah. Ternyata dia punya perasaan enggak pede
juga walau sudah menjadi orang terkenal. Reporter masih menggodanya, kalau
Minho pasti banyak yang suka. Tapi Minho lagi-lagi menjawab dengan menggantung,
bahwa itu semua dilihat saja nanti, karena dia belum kepikiran mau serius
dipacaran, tapi serius dikarir.
“Jadi... ini Minho... orang yang aku
kenal?? Dia mengelak sekali,” kata hatinya Hyo Rin.
“Memang... kalau aktor itu suka mengelak
ya??,” mendadak Hyo Rin bertanya itu pada kedua adiknya.
Ha Neul dan Ho Sung langsung menoleh
padanya, heran...
“Eh.. maksud Eonni apa??,” tanya mereka,
kompak
Hyo Rin menggerakkan tangannya,” ah..
enggak.. aku cuma iseng... gak ada apa-apa kok”, wajahnya agak gugup.
Ho Sung malah menggodanya,” Eonni ngefans
juga yaaaaaaa.... sama Oppa Minho?? aku lihat tadi mata Eonni seperti semangat
sekali lihat wajah Oppa”
“Kalau serius dikarir... Oppa kapan bisa
punya pacar?,” goda reporter lagi
Minho malah cekikikan lagi,” suka
seseorang pasti... tapi aku mau serius dulu dikarir... perjalanan karir ku
masih baru dan harus berjuang lebih keras lagi”
“wah... aku penasaran... siapa cewek
beruntung yang Oppa sukai,” balas reporter lagi.
Minho jawab dengan senyum manisnya, lalu
tertawa,” seorang penjual kue beras, hahaha!”
Reporter ikut tertawa, dia pikir Minho
hanya bercanda,” Oppa pandai bercanda juga”
Minho membalas hanya dengan tertawa kecil
dan menggaruk kuping kirinya.
“what?
Penjual kue beras?? Aduh.. jangan-jangan dia cinta lama bersemi kembali sama
Roh Min Jung! Aduh... aku gak suka banget!,” kata Ha Neul, geram.
Ho Sung mengangguk,” gak pantes banget
deh... sama artis yang sudah bikin Oppa sedih”
Hyo Rin diam saja, dia lalu menuju tempat
tidur, ke neneknya.
“Oppa bercanda banget... masak iya sekelas
Lee Minho yang terkenal ini...sukanya dengan penjual kue beras??,” canda dan
tanya reporter itu
“Kan aku sedang bermain dalam drama ini..
aku suka karakter Kyun Min gadis penjual kue beras itu... sampai aku membuatkan
lagu,” senyum Minho
“karakter perempuan seperti itu yang aku
suka... lembut, sederhana, mengerti dan memahami hatiku, tidak meminta
banyak...dan aku juga klik padanya,” lanjutnya lagi.
“Oo.. jadi Oppa Minho suka dengan
perempuan yang hatinya lembut dan sederhana saja ya??,” tanya reporter
Minho mengangguk,” aku memang aktor.. tapi
aku lebih suka cewek yang menerima hatiku...mirip seperti karakter Kyun Min
itu, hehe”
“Tapi.. masak dengan cewek penjual kue
beras sih?? Dasar Oppa tukang bercanda,”
Minho cekikikan saja, mood nya lagi bagus.
“ya.. bagaimana lagi?? Karakter yang
seperti itu memang yang aku suka... “
“Tapi... maksudnya bukan ke cewek penjual
kue beras sebenarnya kan?? Hanya di drama ini saja,” tanya reporter, makin
penasaran
“ah... itu rahasia dong, hihi,” Minho
cekikikan, ekspresi wajahnya senang sekali, tertawa sampai gigi putihnya
terlihat semua.
“ya.. kalau begitu... para fans Oppa
Minho.. Oppa sudah bilang loh... sukanya cewek seperti apa..siapa tahu... dari
kalian.. ada yang Oppa sukai..,” canda reporter.
Minho membalasnya lagi dengan tertawa...
Hyo Rin hanya mendengarkan saja... sama
sekali tidak komentar.. sementara kedua adiknya ribut sekali gosipin Minho
sampai selesai live breaking infotainment
news itu selesai...
“aku harap... Hyo Rin melihatku didepan
tv..kalau cewek penjual kue beras itu adalah kamu,” kata hatinya Minho, setelah
selesai acara itu...
Bersambung ke part 5....