Cerita ini hanya imajinasi saja…jangan dimasukkan ke hati…
Minho masih berada di jaman 1911. Dia masih ingin berada di jaman itu karena
terikat hati dengan Park Sungmi, seorang guru yang lembut dan baik. Dia seperti
melupakan jaman 2013, dan tidak memikirkan kedua orangtuanya yang begitu
khawatir mencarinya. Dia tidak dapat pulang sebelum waktunya tepat berdasarkan
yang dia hitung.
Jepang melalui seorang perwakilan kementrian
pendidikan bagi negara yang berada di bawah kontrol mereka, mengumumkan
kurikulum sekolah atau universitas yang ada di seluruh Korea menjadi kurikulum
yang ditetapkan berdasarkan standar Jepang. Jepang juga sudah mulai menerapkan pajak yang
tinggi dan mulai membagi-bagi hasil bumi dan juta tanah. Kerajaan yang
dahulunya masih dikuasai Joseon seperti tidak bisa berkutik selepas terbunuhnya
seorang Maharani terakhir. Korea benar-benar dijajah Jepang.
” Tapi.. apakah sekolah ini akan dipimpin
oleh seorang jepang.. dan Bapa tidak bisa apa-apa??,” tanya Minho kepada father
McWright kala mereka makan pagi bersama.
”Aku masih tidak tahu, Minho... aku masih
belum mendapatkan jawaban dari Inggris terkait hal ini. Jepang tidak bisa
memaksa sekolah kita mengikuti aturan mereka,” balas McWright.
McWright justru ketakutan, karena di dalam
sejarah, Jepang dimasa shogun Tokugawa sangat membenci penyebaran agama kristen
di masa itu. Banyak para
misionaris misalnya dari belanda, portugis, italia, jerman dan para pengikut
mereka dibunuh atau melarikan diri ke negara lain. Yang paling terkenal adalah
peristiwa tragedi Shimabara, Nagasaki, dimana para pengikut aliran kristen
diburu dan dibunuh. McWright tidak ingin hal itu terjadi. Ia hanya seorang
misionaris, bukan penjajah.
” Jepang akan menguasai Asia.. Tapi akan
hancur.. percayalah,” kata Minho pada McWright, Sungmi dan beberapa guru.
Mereka percaya akan apa yang dikatakan Minho, ternyata Minho
membawa buku sejarah dari jamannya. Mereka kaget, karena ternyata di tahun
1945, bangsa Korea dan beberapa bangsa lainnya yang dijajah Jepang memang akan
merdeka. Jepang akan kalah telak oleh sekutu, mengalami kehancuran karena bom
atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki, juga kekalahan dan kebangkitan
negara-negara yang dijajah mereka, dimana-mana.
”Ternyata.. kita akan menjadi bangsa yang
maju...,” kata salah seorang guru, bangga kepada guru-guru yang lain.
”Sayangnya.. Korea akan terbagi dua, utara
dan selatan...dan.. Seoul ini akan menjadi Korea selatan,” kata Minho.
” Kita akan mengalami perang saudara... utara
dan selatan,” lanjut Minho lagi.
Dia lalu menceritakan sejarah perang
saudara berdasarkan yang diketahuinya. Mereka begitu semangatnya diceritakan
soal perkembangan Korea selatan, karena memang mereka tinggal yang sekarang di
wilayah Korsel.
”Apa kita akan melihat Korea nanti maju??,”
kata guru Nam Soo.
”Aku tidak bisa mengatakan apakah kalian
akan sampai melihat Korea maju atau tidak, para bapak guru.. aku tidak tahu.. Korea akan mengalami masa
pahit di perang saudara,” Minho menekankan lagi, walau mereka begitu gembiranya
dan bersemangat mendengar cerita Minho.
”Akan tetapi... aku mohon kepada bapak
guru semua disini...agar tidak menceritakan kepada siapapun, siapa aku
sebenarnya,” Minho berdiri dan menunduk hormat kepada mereka.
Mereka sangat percaya kepada Minho, bahwa
anak lelaki ini pada dasarnya baik dan tidak akan menghianati mereka. Mereka
sebenarnya tidak percaya kalau Minho adalah lelaki yang terlempar dari dunia
2013 ke 1911, hal itu sangat mustahil bagi pikiran mereka, tidak mampu
menjangkaunya, bagaimana seseorang bisa melompati waktu yang 100 tahun lebih.
Namun, yang mereka terima adalah Minho anak lelaki yang baik, berpikiran maju,
tahu masa depan.
”Kami jujur saja..tidak tahu siapa kamu..
namun..kami pikir.. kamu orang baik pilihan Tuhan,” kata Guru Song.
Minho senyam senyum saja dengan kepolosan
mereka. Di jaman 2013 mungkin orang seperti mereka akan mudah ditipu orang
lain. Namun dijaman 1911 dia malah banyak menemukan orang seperti mereka.
”Kita tidak akan membiarkan Korea dijajah
Jepang.. kita harus melawan,” kata McWright.
Mereka kompak mengiyakan. Kebijakan Jepang
atas Korea dinilai sangat menyiksa mereka dan melawan adalah sebuah keharusan.
Dengan trik yang Minho pelajari dari sejarah berbagai dunia, rencanya mereka
akan membuat semacam perlawanan halus melalui tulisan.
”Pena bisa lebih tajam dari pedang,”
katanya, mantap.
Maka, dia pun memikirkan nama pena untuk
dirinya, agar terhindar dari pengejaran tentara Jepang.
--------------------------
Langit Korea Selatan 2013..
Berita tentang menghilangnya Minho sudah
masuk dalam berbagai media di korea selatan, baik cetak maupun online. Ya..
Minho dianggap hilang oleh kedua orangtuanya karena sudah 1 minggu lebih dia
tidak ada kabarnya. Sebenarnya, Shinshi tahu, kapan Minho akan pulang dan
dimana dia berada. Dan dia yakin, pasti cowok itu akan pulang.
”Oppa Minho tertarik dengan cewek yang
bernama Park Sungmi itu...mungkin... dia
memang cewek cantik yang baik hati dan lembut.. ,” kata Shinshi, termenung.
Shinshi menyebut lagi nama perempuan itu
dan rasanya memang dia pernah mendengarnya, jauh sebelum Minho menyebut nama
itu. Dia memikirkan sedang
apa yang dilakukan Minho.
”Jaman itu kan jaman penjajahan... apa
Oppa Minho sama sekali tidak takut dengan senjata??? Kalau dia enggak kembali..
bagaimana orangtuanya nanti??,”
”Oppa Minho bodoh sekali...,” gerutunya
dalam hati.
Mendadak salah seorang temannya datang
menyapa.
”Annyeong, Jeong Sal... sorry ya.. aku
lupa bener menghubungimu,” katanya pada anak cowok itu, ramah.
“Ngayalin
aku ya? Hehe,” sapa Jeong Sal, ramah.
Shinshi
langsung memukul pundaknya,” Enak aja!”.
Jeong Sal langsung menebak, apa yang
sedang dipikirkan Shinshi dan ternyata tepat.
”Aku juga enggak menyangka, mendadak cowok
itu hilang... memang kamu pernah lihat dia segila itu karena cinta ya??,” tanya
Jeong Sal, tentu saja ditujukan untuk Minho.
Shinshi memang menjaga rahasia apa yang
terjadi pada Minho. Walau teman-teman mereka bertanya kepadanya, dia hanya
mampu menjawab kalau dia tidak tahu.
Dengan Jeong Sal, dia hanya bercerita kalau Minho menyukai seseorang
cewek, lalu pergi mencari cewek itu. Sama sekali dia tidak menceritakan soal
Minho yang bisa melompat waktu.
”Itu kan karena kamu enggak pernah
berkorban banget soal cewek, Jeong Sal... dasar,” gerutu Shinshi.
Jeong Sal tertawa keras. Dia membayangkan
kalau sebenarnya pasti Shinshi cemburu dengan tingkah Minho yang berani sekali
mencari perempuan sampai melupakan kedua orangtuanya. Jeong malah membayangkan
bagaimana dirinya kalau seperti Minho dan rasanya dia tidak bisa seperti itu.
”Jujur aja...kamu cemburu kan... Minho itu
enggak ngejar-ngejar kamu.. ???,”
Shinshi jelas saja mengelak, walau jelas
pula sebenarnya dia cemburu dan iri dengan Sungmi. Dia masih penasaran,
secantik apa Sungmi sehingga Minho bisa sampai seperti itu.
”Tapi..memang cowok kalau sudah suka
banget sama cewek pasti bisa melakukan apa saja... enggak heran banget sih,”
kata Jeong lagi.
Tapi lalu dia malah menaruh telapak
tangannya di wajah Shinshi.
”Kamu enggak boleh cemburu begitu...
suka-suka Oppa Minho dengan cewek manapun, haha... wajahmu ketahuan banget,
Shinshi.. kamu lagi cemburu!”.
Shinshi tidak bisa mengelak. Dia memang
khawatir dengan Minho. Rasa suka yang dia pendam hanya bisa diungkapkan dengan
cara peduli pada Minho. Walau Minho sama sekali tidak merasakan itu dan hanya
menganggapnya adik kelas yang sok akrab dengannya, dia yakin suatu saat Minho
akan suka padanya.
Jeong Sal malah tertawa terbahak-bahak,
dia menang melawan perasaan Shinshi yang mudah ditebaknya. Dia bilang kalau
cewek itu terlalu naive dalam memendam perasaan terhadap kakak kelas mereka
itu.
”Kalau dia sampai tidak tahu juga kalau
kamu suka dia, saat dia kembali.. kamu bakalan rugi banget deh, Shinshi... sudah banyak berkorban buat
dia...,”
Shinshi menggerutu dan cemberut, Jeong Sal
berhasil menggodanya. Cowok itu tertawa terbahak-bahak.
”Eh.. gimana kalau kita pacaran saja??
Pura-pura dong.. supaya Oppa mu itu cemburu,” kata Jeong Sal, nyengir kuda dan menyikut sedikit tubuh
Shinshi.
Shinshi menganggap itu ide aneh, karena
memang Minho cenderung cuek sikapnya dengan sekeliling. Kalau ada orang pacaran dan bahagia, ya dia
membawa santai saja. Asalkan
tidak mengganggu hidupnya.
“Kamu enggak berani kan... takut Oppa mu
itu mendadak menjauhi mu??,” jebakan perasaan Jeong Sal kepada Shinshi memang
sukses.
”Itu buat memancing dia kok...supaya dia
sadar.. kalau kamu suka dia..dan dia enggak akan melirik yang lain... ,”
”Buat dia cemburu,” kata Jeong lagi,
dengan senyum manisnya.
Shinshi awalnya hanya terkesan tercengang
dengan kata temannya itu, namun akhirnya dia malah balik tertawa.
”Kamu sadar enggak sih... yang seperti itu
tuh enggak ngaruh banget buat Oppa Minho, hahaha!.”
Jeong Sal bergumam. Dalam pikirannya tidak
seperti itu. Dia hanya ingin
membantu temannya itu menyampaikan rasa hatinya kepada Minho.
Lalu dia berdiri dan membawa bukunya,” ya
sudah... tapi kalau dia pulang dan aku lihat dia lagi.. aku bilang saja.. kita
pacaran.. biar dia cemburu beneran sama kamu, Shinshi”.
Shinshi ikut berdiri,” Jahat banget!,” dia
lalu memukul pundak cowok itu.
Jeong Sal tertawa, lalu berjalan dan masuk
ke ruangan jurusannya.
Sementara Shinshi memandangnya.
”Kamu benar, Jeong Sal.. aku memang suka
dengan Oppa Minho.. berharap..dia selamat dan akan balik lagi ke tahun 2013
ini... tanpa Sungmi itu...”.
Matanya jadi sedikit berkaca-kaca. Lalu
dia berjalan menjauhi air mancur itu.. menuju kelas jurusannya.
-------------------------
Orangtua Minho masih mencari dimana anaknya.
Ibunya sangat sedih. Mereka mencari ke segala penjuru Korea mereka mencari anak
kesayangannya itu, namun tidak ditemukan.
”Yang pasti tahu semuanya..seperti
kemarin.. pastilah hanya Shinshi, Eomma (ibu),”
kata kakak perempuannya Minho.
Shinshi memang akrab sekali dengan Minho.
Bahkan Ibunya Minho saja lebih suka anaknya pacaran dengan perempuan itu
dibandingkan yang lain. Namun, jiwa Minho memang masih suka-suka saja dengan
siapa saja dia mau berteman.
”Shinshi kemungkinan tahu dimana Minho
berada,” kata kakaknya Minho.
Ayah Minho yang juga sudah khawatir
anaknya tidak tentu rimbanya sempat memanggil perempuan itu ke rumah mereka.
”Aku sama sekali tidak tahu soal ini, Samchon,” balas Shinshi pada ayahnya
Minho. Dia sengaja menyembunyikan apa yang terjadi pada cowok itu. Dasarnya,
dia sangat khawatir dan dia takut, kalau dia menceritakan apa yang terjadi
sebenarnya pada Minho, justru keluarga itu tidak akan percaya.
”Kami sudah dua kali kehilangan dia.. kamu
tahu..siapa nama perempuan yang buat dia tergila-gila?? Atau mungkin kamu tahu
fotonya??,” tanya ibunya Minho dengan harap cemas.
Shinshi menggeleng, dia hanya menyebut
nama Park Sungmi. Dia memang tidak tahu bagaimana bentuk wajah Sungmi itu.
Ibunya Minho makin sedih.... bagaimana
bisa anaknya tergila-gila sampai melupakan mereka sebagai keluarganya???
Shinshi tidak bisa mengatakan apapun...dia
hanya yakin, bahwa jika sudah tepat waktunya, Minho akan kembali kepada mereka
lagi... dengan atau tanpa Park Sungmi itu.
--------------------------------------------------------
Minho duduk di dalam kamarnya, termenung
ditahun 1911. Dia ternyata
mengutak atik rumus kapan dia bisa kembali lagi ke dunianya.
”Dua bulan... kenapa lama sekali???,”
keluhnya.
Ternyata, dia ingat sekali ibunya. Lantas,
dia beranjak keluar ruangan, pergi ke tempat air mancur, tempat biasa dia pergi
dan menuju alam 2013 dan 1911.
Dia berdiri tepat di depan air mancur,
lalu meraba kondisi udara disekitarnya.
”Sama sekali tidak terasa apapun.. tidak
ada seperti partikel air yang bisa membuat ku keluar masuk jaman ini dan
disana...,” katanya dalam hati.
Berarti, dia belum bisa pulang. Dia harus tetap bertahan disini.
”Apa...kamu memikirkan ingin pulang???,”
kata suara orang berdiri dibelakangnya.
Minho menoleh, ternyata dia adalah Bapa
McWright.
Minho tersenyum padanya, lalu lelaki separuh
baya itu mengajaknya duduk.
Sore itu memang hari sudah mulai gelap,
masuk ke musim dingin. Angin memang belum terasa menusuk menerpa tubuh mereka.
”Kita sama-sama manusia yang terlempar
oleh waktu,” kata Bapa McWright.
Minho mengangguk. Dia memang tidak pernah
menyangka bisa bertemu orang seperti McWright, bahkan jiwanya lebih tua.
Minho menoleh padanya, lalu cengengesan,” Apa.. Bapa bisa pergi ke
duniaku??”.
McWright tersenyum lalu menggeleng,”
Sepertinya tidak... manusia tetap manusia yang memiliki banyak keterbatasan..”.
”Kamu ingin kembali kesini lagi.. demi
Sungmi bukan??.”
Minho diam sejenak, lalu dia mengangguk.
”Ya... begitu deh...,” jawabnya, santai.
”Sebenarnya sih... aku ingin membuktikan
juga pada Park Shinshi temanku itu..kalau aku bisa bawa Sungmi ke dunia 2013,”
lanjutnya lagi.
”Lalu.. apa yang akan kamu lakukan??,”
tanya McWright.
Minho bercerita kalau dia sudah menghitung
kapan dia bisa kembali dengan ilmu fisika ruang dan waktu dan jawabannya adalah
dua bulan lagi. Dia yakin dalam waktu dua bulan, dia bisa kembali dan membawa
Sungmi.
”Sebenarnya kamu pasti sudah tahu...tidak
semua orang bisa menembus waktu.. tidak juga mungkin dengan Sungmi.. sama dengan mendiang isteri dan anakku,”
kata McWright.
Minho memang pernah mengintip buku harian
orangtua itu. Jenis dan tipe karakter atom setiap manusia memang berbeda, itu
sebabnya, hanya Bapa McWright yang bisa menembus ruang dan waktu.
”Apa.. Bapa menyesal.. karena meninggalkan
mereka??? Tentunya.. Bapa
cinta mereka bukan???,” tanya Minho, penasaran.
Dia katakan dia tidak ingin melihat Park
Sungmi celaka suatu hari nanti. Dia membaca sejarah bahwa banyak wanita korea
dan beberapa negara lainnya yang menjadi jajahan jepang, mereka kemudian
dijadikan wanita pemuas nafsu bejat para penjajah itu. Minho memikirkan itu dan
tidak ingin Park Sungmi menjadi bagian dalam sejarah kelam itu.
”Kita hanya bisa berpindah ruang dan
waktu...tidak bisa mengubah takdir orang lain..atau bahkan takdir kita
sendiri,” kata McWright.
Minho jadi berpikir.. apa yang akan
terjadi kalau perempuan yang dia sukai, akan menjadi bagian kesengsaraan,
penderitaan sebagai bangsa yang dijajah?? Dia tidak bisa membayangkan itu. Dia
hanya tahu Park Sungmi adalah perempuan baik dan lebih baik dia selamatkan
sebelum terlambat.
”Di jamanku 2013.. Korea selatan lebih
nyaman... bahkan dia bisa bekerja apa saja..,” kata Minho, yang dituju adalah
Sungmi.
McWright
tersenyum,” Park Sungmi, walau dia anak angkatku.. aku anggap dia seperti
anakku sendiri.”
“Jadi..tidak
akan ada yang bisa seorang jepang pun mencelakai dia,” lanjutnya.
Minho
mengerti itu… tetap saja kekhawatirannya muncul... bagaimana bisa keadaan
menjamin perempuan itu akan selamat sampai Korea merdeka ditahun 1945??
-------------------------------------
Minho menemani Sungmi berbelanja di pasar
tradisional di jaman 1911. Minho memintanya untuk sedikit menggelapkan warna
kulit wajahnya agar jika terlihat oleh tentara jepang di jalan, tidak
menimbulkan masalah.
Jepang sudah mulai mengetatkan aturan,
terutama soal bahan pangan. Hasil pertanian sudah diberitakan dibagi-bagi untuk
kepentingan mereka dan juga termasuk pada pembagian dan penguasaan lahan.
”Perang pena kita akan segera
dimulai,”kata McWright.
”Mahasiswa memang yang akan berperan dalam
hal ini, Bapa.. seperti yang ada di beberapa negara asia karena kesadaran
pendidikan mereka,” balas Minho.
Minho lalu menceritakan peristiwa dunia
mulai dari asia apa saja yang dia ketahui soal pergerakan mahasiswa ini, selama
dia belajar sejarah di sekolah.
” Tidak ada yang akan bisa kita
lawan..kecuali dengan pena.. Joseon sudah hancur.. apa yang rakyat
harapkan???,” tanya Minho.
Peristiwa aneksasi Jepang ke Korea memang
sebuah kenyataan pahit. Sejak jaman dulu, Korea memang menjadi sasaran dua
wilayah, misalnya Mongol dan Jepang, sampai saat itu. Sudah banyak konflik dan
di masa kerajaan Joseon, mereka dianggap cukup makmur dan sejahtera. Sehingga
akhir kependudukan Joseon merupakan siksaan bagi mereka... karena Jepang
menjajah mereka.. entah
sampai kapan, rakyat Korea bisa lepas dari konflik kekuasaan???
Akhirnya, Sungmi meminta ijin pada
McWright untuk pergi berbelanja. Minho menemani juga.
Ditengah jalan pasar yang mulai ramai itu,
ada beberapa jepang yang lewat seperti membawa beberapa wanita. Sungmi terlihat
panik.
”Comfort
woman (wanita penghibur).. apa sudah dimulai masanya??,” Tanya hatinya
Minho.
Salah seorang Jepang menoleh pada Sungmi. Perempuan itu kaget, takut dia menjadi
sasaran pelecehan. Minho juga
kaget, sebab dia melihat tentara itu memenang senjata.
Lalu, ada seorang lelaki yang menghampiri
Sungmi, entah apakah dia lelaki korea atau jepang.
Minho ingin sekali memukul mereka kalau
memang Sungmi akan dibawa. Namun, akhirnya lelaki itu pergi.
”Aku katakan kalau aku dari biara dibawah
lindungan Bapa McWright.. sepertinya mereka masih menghargai,” kata Sungmi,
dengan sedikit pucat.
Apa maksudnya dengan perkataan Sungmi yang
seperti itu? Apakah dia
ditawarkan untuk menjadi perempuan penghibur???
Minho lekas menyuruhnya berbelanja. Sungmi
menuruti saja perkataannya dan Minho membantunya membawa karung-karung bahan
makanan.
------------------------------
” Jepang akan menerapkan kurikulum mereka
mulai esok minggu,” kata Guru Choe.
Mereka yang sedang makan kaget, bagaimana
bisa sekolah keagamaan harus ikut pula kurikulum mereka?? Bukankah mestinya
lembaga keagamaan bebas??
”Apa inggeris tidak bisa menjamin hak dan
kemerdekaan kalian untuk menentukan pembelajaran sendiri??,” tanya Minho pada
mereka yang sedang makan malam itu.
Mereka menggeleng saja dan Bapa McWright
memang belum bisa memastikan itu.
”Budaya Korea akan banyak hilang kalau
seperti ini... tepat seperti apa yang tertera dalam sejarah,” gumam Minho.
Mereka kompak bertanya, apa yang harus
mereka lakukan agar penjajahan semakin tidak menusuk?
”Mungkin...aku juga akan seperti kalian..
menjadi guru sementara disini,” kata Minho, matanya malah bersemangat.
”Apa..kamu tidak takut.. kalau suatu hari
nanti.. kamu bisa ditangkap,
anakku??,” kata Guru Nam.
Mereka pada akhirnya tahu, siapa Minho,
lelaki muda yang terlempar ruang dan waktu dari 2013 ke 1911.
”Dengan aku menjadi guru dan juga
mengatakan bagian dari gereja ini..mungkin aku akan terlindungi.. posisi ku
bukan lagi mahasiswa...,” kata Minho.
”Kita akan mulai menulis esok..sehubungan
hari pertama gagasan Jepang membuang beberepa budaya kita dan mengubah
kurikulum pendidikan,” lanjutnya lagi.
Sungmi melihat wajah Minho yang begitu
bersemangat menceritakan langkah-langkah yang sebaiknya akan mereka ambil.
Termasuk dia juga bercerita sejarah bahwa memang para mahasiswa di Korea akan
bergabung untuk berdemo namun akhirnya akan ada yang masuk bui atau menghilang
tanpa jejak.
”Aku tidak yakin Ilbon (jepang) akan berani
masuk kesini,” kata Minho, percaya diri.
Semua tidak bisa dipastikan, hanya
berharap saja.
--------------------------
Malam berganti lagi di 1911...
Minho mengajak Sungmi kembali duduk
bersamping-sampingan di lingkaran air mancur itu. Jujur dia mengatakan bahwa
hari itu sangat khawatir dengan adanya issue akan ada banyak perempuan yang
akan dijadikan penghibur bagi tentara jepang di semenanjung korea atau dikirim
ke daerah lain.
”Itu ada benar, Sungmi.. aku membaca
sejarah.. jepang akan buat banyak perempuan korea jadi penghibur mereka..,”
kata Minho dengan cemas.
Penjajahan memang tidak bisa mereka hindarkan.
Sungmi hanya menjawab kalau dia yakin akan baik-baik saja karena berada di
lingkungan gereja.
”Kamu harus ikut aku ke 2013,” kata Minho.
Dia memegang tangan perempuan itu.
”Aku enggak mau kamu jadi korban
penjajahan.. ,” katanya lagi.
Sungmi tersenyum. Dia pikir, mana bisa
orang beda jaman akan pergi bebas begitu saja??
Minho lalu menyuruhnya berdiri, meraba
udara tempat dia dua kali bisa keluar masuk beda ruang dan waktu.
”Rasakan... aku bisa masuk ke 2013 sekitar
dua bulan lagi...,” katanya, memegang telapak tangan Sungmi dan memintanya
meraba udara dengan telapak tangan.
”Seperti ada sesuatu aliran udara..
hangat,” senyumnya.
Minho mengangguk mantap,” Aku yakin..saat
nanti waktunya dua bulan ke depan.. kamu bisa ikut aku ke 2013.”
”Apa aku bisa??,” tanya Sungmi lagi.
Minho meyakinkannya, dia lalu memeluk
perempuan itu.
”Kalau aku membaca sejarah.. penjajahan
ini akan jadi hal yang sangat menyeramkan... aku enggak mau kamu celaka..”.
”Kamu bisa bayangkan ...semua akan jadi
penderitaan, Sungmi... aku khawatir sekarang,” lanjutnya lagi.
Sungmi diam. Dia juga khawatir juga dengan
nasibnya.
”Kalau aku pergi denganmu.. apa aku bisa
juga hidup bahagia??,” tanya dia kepada Minho.
Minho mengangguk. Dia sungguh tidak ingin
perempuan yang disukainya itu mengalami kemalangan akibat penjajahan dan perang
dunia kedua.
”Aku yakin.. kamu bisa bahagia di
jamanku..,” katanya pada Sungmi.
Sungmi jadi berpikir untuk lari bersama
Minho, ke jaman 2013...
Bersambung ke bagian VII...